makalah kelompok 3

4
1 3. Tumbuh Kembang Cavum Nasi dan Cavum Oris I. Pendahuluan Tumbuh kembang oromaksiofasial telah dimulai sejak janin berusia tiga minggu di dalam kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan cavum nasi pun terbentuk setelah pertumbuhan dan perkembangan fasial dan rongga mulut. Bentuk wajah tidak hanya ditentukan oleh perluasan sinus-sinus paranasal, tetapi juga ditentukan oleh pertumbuhan mandibula dan maksila untuk mempersiapkan gigi geligi. Oromaksiofasial terdiri dari rongga mulut (cavum oris), fasial (muka), frontonasalis (bibir), cavum nasi, maxilla, palatum, mandibula, lidah, kelenjar saliva dan TMJ. 1 Dalam tahap awal perkembangan embrio, cavum nasi dan cavum oris merupakan suatu proses penonjolan pada ektoderm embrio yang disebut stomodeum. Lalu stomodeum terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian atas (nasal) dan bagian bawah (oris). 2 Epitel cavum nasi dan cavum oris memiliki fungsi yang berbeda dimana cavum nasi untuk bernafas dan cavum oris untuk mengunyah. Cavum nasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri oleh septum nasi yang sekaligus menjadi dinding medial dari rongga hidung. 3 II. Pembahasan 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Oris Wajah (fasial) mulai dibentuk pada minggu ke 4 intra uterin. Fase embrioniknya meliputi ketiga lapisan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Setelah itu, wajah akan berkembang dari ketiga lapisan tersebut. Area yang pertama adalah Proc. Frontonassal yang membentuk bagian atas wajah yaitu dahi, mata, hidung dan pilthrum. Area kedua membentuk bagian tengah disebut Proc. Maksila membentuk pipi, bibir atas, palatum sekunder, Os. Zygomaticum, bagian Os. Temporalis. Area ketiga disebut Proc. Mandibula membentuk lengkungan mandibular, bibir bawah, bagian bawah wajah, temporal area dan mandibula. 2 Gambar 1: Perkembangan Embrio dengan Lapisan Primer Embrional

Upload: helsi-nadia-riani

Post on 22-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah Oral Biology

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kelompok 3

1

3. Tumbuh Kembang Cavum Nasi dan Cavum Oris

I. Pendahuluan

Tumbuh kembang oromaksiofasial telah dimulai sejak janin berusia tiga minggu di dalam

kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan cavum nasi pun terbentuk setelah pertumbuhan

dan perkembangan fasial dan rongga mulut. Bentuk wajah tidak hanya ditentukan oleh

perluasan sinus-sinus paranasal, tetapi juga ditentukan oleh pertumbuhan mandibula dan

maksila untuk mempersiapkan gigi geligi. Oromaksiofasial terdiri dari rongga mulut (cavum

oris), fasial (muka), frontonasalis (bibir), cavum nasi, maxilla, palatum, mandibula, lidah,

kelenjar saliva dan TMJ.1

Dalam tahap awal perkembangan embrio, cavum nasi dan cavum oris merupakan

suatu proses penonjolan pada ektoderm embrio yang disebut stomodeum. Lalu stomodeum

terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian atas (nasal) dan bagian bawah (oris).2 Epitel cavum nasi

dan cavum oris memiliki fungsi yang berbeda dimana cavum nasi untuk bernafas dan cavum

oris untuk mengunyah. Cavum nasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri oleh septum

nasi yang sekaligus menjadi dinding medial dari rongga hidung.3

II. Pembahasan

2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Oris

Wajah (fasial) mulai dibentuk pada minggu ke 4 intra uterin. Fase embrioniknya meliputi

ketiga lapisan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Setelah itu, wajah akan

berkembang dari ketiga lapisan tersebut. Area yang pertama adalah Proc. Frontonassal yang

membentuk bagian atas wajah yaitu dahi, mata, hidung dan pilthrum. Area kedua membentuk

bagian tengah disebut Proc. Maksila membentuk pipi, bibir atas, palatum sekunder, Os.

Zygomaticum, bagian Os. Temporalis. Area ketiga disebut Proc. Mandibula membentuk

lengkungan mandibular, bibir bawah, bagian bawah wajah, temporal area dan mandibula.2

Gambar 1: Perkembangan Embrio dengan Lapisan Primer Embrional

Page 2: Makalah kelompok 3

2

Pertumbuhan dan perkembangan mulut dimulai dengan proses invaginasi lapisan ektoderm di

bagian caudal dari processus frontonasal disebut stomodeum atau Primitive Oral Cavity

(POC). Disamping itu, terjadi pula proses invaginasi pada lapisan endoderm yang disebut

Primitive Digestive Tract (PDT). Proses invaginasi ini merupakan hasil dari pertumbuhan dan

perkembangan otak depan dan pembesaran jantung. Lalu terdapat membrane tipis yang

memisahkan POC dan PDT disebut membrane buccopharyngeal, Membran tersebut pecah

dan akhirnya terjadi hubungan yang sempurna antara Primitive Oral Cavity dan Primitive

Digestive Tract. Cavum oris memiliki fungsi biologis yaitu menyimpan, mengunyah,

mencerna dan mengunyah makanan, serta respirasi dan untuk bicara.4

Gambar 2 : Diagram Skematik Perkembangan Bibir dan Palatum

Batas-Batas Cavum Oris

Anterior : Labium oris yang mengitari fissure oralis/

Posterior : Pharynx

Lateral : Pipi

Atap : Palatum

Dasar : Otot dasar mulut (m.mylohyoideus dan m.geniohyoideus) dan lingua

Gambar Cavum Oris

Page 3: Makalah kelompok 3

3

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Cavum Nasi

Tumbuh kembang cavum nasi bermula saat embrio berumur kurang dari 6 minggu

intra uterin yang merupakan proses penonjolan pada nasal placode sebagai dasar lekukan.

Pada minggu ke-6, lubang hidung semakin dalam karena tumbuhnya tonjol-tonjol hidung

yang ada di sekitarnya dan karena lubang hidung menembus ke dalam mesenkim di

bawahnya. Di ujung posterior terdapat membran oronasal yang memisahkan kedua lubang

hidung dari rongga mulut primitif. Setelah itu, membran oronasal pecah.4

Pada minggu ke-7 atau pada hari ke 42-44, rongga hidung primitif dapat berhubungan

langsung dengan rongga mulut. Batas cavum nasi dan cavum oris adalah koana primitif yang

berbentuk oval dan terletak tepat di belakang palatum primer. Pada minggu ke-9, terjadi

pemisahan rongga hidung tetap dan rongga mulut tetap oleh palatum primer dan sekunder.

Cavum nasi baru terbentuk sempurna setelah palatum sekunder kanan dan kiri selesai

berdifusi dengan septum nasi. Hubungan cavum nasi dan cavum oris berada di belakang

palatum sekunder atau terletak pada peralihan rongga hidung dan faring yaitu koana definitif.4

Gambar 5 : Pertumbuhan dan perkembangan cavum nasi dan cavum oris

Secara anatomi, hidung terbagi atas nasus externus (hidung luar) dan cavum nasi

(rongga hidung). Cavum nasi meluas dari nares di depan sampai koana di belakang.5

Septum

nasi adalah dinding medial rongga hidung yang membagi rongga hidung menjadi dua bagian

yaitu kiri dan kanan. Tiap belahan terdiri atas dasar, atap, dinding lateral dan medial.6

1. Bagian dasar dibentuk oleh processus palatina maxilla dan lamina horizontalis ossis

palatinum, yaitu permukaan atas palatum durum.

2. Bagian atap berbentuk menyerupai busur yang sebagian besar dibentuk oleh lamina

kribosa tulang ethmoid.

3. Dinding lateral yang terdiri atas 3 juluran berupa concha nasalis inferior, concha

nasalis media, concha nasalis superior.

Page 4: Makalah kelompok 3

4

4. Dinding medial atau septum nasi adalah sekat osteokartilago yang ditutupi mukosa.

Gambar Cavum Nasi

Pada dinding cavum nasi terbentuk pula tonjolan-tonjolan yang disebut :4,6

- Concha Nasalis Superior

- Concha Nasalis Medius

- Concha Nasalis Inferior

Bagan Tumbuh Kembang Cavum Oris dan Cavum Nasi