makalah kel 5b aspal

48
MAKALAH ILMU BAHAN ASPAL Disusun Oleh : Emira Rendini (071664) Wentika Sari (071704) Zuliyah Istihanah (071708)

Upload: achmad-bily-ikranagara

Post on 04-Jul-2015

6.017 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kel 5B Aspal

MAKALAH ILMU BAHANASPAL

Disusun Oleh :Emira Rendini (071664)Wentika Sari (071704)

Zuliyah Istihanah (071708)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASAFAKULTAS TEKNIK SIPIL

CILEGON – BANTEN2008

Page 2: Makalah Kel 5B Aspal

Kata Pengantar

Segala puja dan puji tercurah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayahnya sehingga Kami mampu menyelesaikan makalah yang

berjudul “Aspal”. Kami juga tak lupa mengucapakan terima kasih atas bimbingan

serta dukungan yang telah diberikan oleh dosen kami, M. Fakhururiza Pradana.

Makalah Kami yang berjudul “Aspal” membahasa mengenai pengertian aspal,

sifat-sifat aspal secara fisik, sifat-sifat secara kimia, sumber-sumber aspal, dan

sebagainya. Yang semuanya membahas mengenai aspal. Kami hanya berharap agar

makalaha yang Kami buat bermanfaat untuk para pembaca.

Kami meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, karena Kami juga

masih dalam proses pembelajaran.

Cilegon, 22 Mei 2008

Penulis

Page 3: Makalah Kel 5B Aspal

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Identifikasi Masalah

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Aspal

2.2 Sumber Aspal

2.3 Kalsifikasi Aspal

2.4 Sifat-Sifat Kimia Aspal

2.5 Sifat-Sifat Fisik Aspal

2.6 Macam-macam Aspal

2.7 Aplikasi Aspal

BAB III Kesimpulan

Page 4: Makalah Kel 5B Aspal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembahasan ilmu bahan kita mencoba untuk membahas materi tentang

aspal. Aspal merupakan pembahasan ke lima dalam mata kuliah ilmu bahan.

Dalam penyusunan makalah ini kami coba mengangkat mengenai aspal hal itu

disebabkan karena Indonesia merupakan salah satu penghasil aspal terbesar di

dunia, namun di Indonesia sendiri belum mampu mengeksploritasi aspal

secara maksimal. Hal ini di tunjukan oleh bahan pembuat aspal jalan di

Indonesia masih menggunakan aspal dari luar negeri ( aspal import), padahal

aspal di Indonesia masih dapat di eksploitasi dalam kurun waktu yang lama.

1.2 Tujuan

Agar lebih mengetahui tentang aspal lebih jauh. Karena aspal adalah

sumberdaya alam yang terdapat di Indonesia yang masih belum di eksplorasi

lebih jauh karena itu kami mencoba untuk menggali lebih jauh tentang aspal

yang ada di indonesia serta apa saja teknologi terbaru dalam asapl. Serta

sebagai sarat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Bahan.

Page 5: Makalah Kel 5B Aspal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspal

Menurut Bambang Irianto (1988) dan Silvia Sukirman (1999), aspal beton adalah

suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat kasar dan agregat halus)

dengan bahan ikat aspal yang mempunyai persyaratan tertentu, dimana kedua material

sebelum dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu. Karena dicampur

dalam keadaan panas, maka sering disebut sebagai hot mix. Semua pekerjaan

pencampuran hot mix dilakukan di pabrik pencampur yang disebut sebagai Asphalt

Mixing Plant (AMP).

Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade, Sub Base

Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang dipergunakan untuk lapis

perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan

lapis aus dua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar, di bawah ini:

Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan

campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton, yang meliputi:

1.    Stabilitas

Stabilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu mendukung beban

lalu lintas tanpa mengalami perubahan bentuk. Stabilitas campuran diperoleh dari

gaya gesekan antar partikel (internal friction), gaya penguncian (interlocking),

dan gaya adhesi yang baik antara batuan dan aspal. Gaya-gaya tersebut

dipengaruhi oleh kekerasan permukaan batuan, ukuran gradasi, bentuk butiran,

kadar aspal, dan tingkat kepadatan campuran.

 2.      Durabilitas

aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mempunyai daya tahan terhadap

cuaca dan beban lalu lintas yang bekerja. Faktor-faktor yang mendukung

Page 6: Makalah Kel 5B Aspal

durabilitas meliputi kadar aspal yang tinggi, gradasi yang rapat, dan tingkat

kepadatan yang sempurna.

 3.      Fleksibilitas

  Fleksibilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu menanggulangi

lendutan akibat beban lalu lintas yang berulang-ulang tanpa mengalami

perubahan bentuk. Fleksibilitas perkerasan dapat dicapai dengan menggunakan gradasi

yang relatif terbuka dan penambahan kadar aspal tertentu sehingga dapat

menambah ketahanan terhadap pembebanan

2.2 Sumber Aspal

Aspal merupakan suatu produk berbasis minyak yang merupakan turunan dari

proses penyulingan minyak bumi, dan dikenal dengan nama aspal keras.

Aspal juga terdapat di alam secara alamiah, aspal ini aspal alam

Aspal ini dibuat dengan menambahkan bahan tambah kedalam aspal yang

bertujuan untuk memperbaiki atau memodifikasi safat rheologinya sehingga

menghasilkan jenis aspal baru yang disebut aspal modifikasi

1. Aspal Hasil Destilasi

Minyak mentah disuling dengan cara Destilasi, yaitu proses dimana berbagai

fraksi dipisahkan dari minyak mentah tersebut. Proses destilasi ini disertai oleh

kenaikan temperatur pemanasan minyak mentah tersebut. Pada setiap temperatur

tertentu dari proses destilasi akan dihasilkan produk-produk berbasis minyak

a. Aspal Keras

Pada proses Destilasi fraksi ringan yang terkandung dalam minyak bumi

dipisahkan dengan destilasi sederhana hingga menyisakan suatu residu yang

dikenal dengan nama aspal keras. Dalam proses destilasi ini, aspal keras baru

dihasilkan melalui proses destilasii hampa pada temperatur sekitar 480 ºC.

Temperatur ini bervariasi tergantung pada sumber minyak mentah yang disulaing

atau tingkat aspal keras yang akan dihasilkan.

Page 7: Makalah Kel 5B Aspal

Untuk menghasilkan aspal keras dengan sifat-sifat yang diinginkan, proses

penyulingan harus ditangani sedemikian rupa sehingga dapat mengontrol sifat-

sifat aspal keras yang dihasilkan. Hal ini sering dilakukan dengan mencampur

berbagai variasi minyak mentah bersama-sama sebelum proses destilasi

dilakukan. Pencampuran ini nantinya agar dihasilkan aspal keras dengan sifat-sifat

yang bervariasi, sesuai dengan sifat-sifat yang diinginkan. Cara lainnya yang

sering dilakukan untuk mendapatkan aspal keras adalah dengan viskositas

menengah, yaitu dengan mencampur berbagai jenis aspal keras dengan proporsi

tertentu dimana aspal keras yang sangat encer dicampur dengan aspal lainnya

yang kurang encer sehingga menghasilkan aspal dengna viskositas menengah.

Selain melalui proses destilasi hampa dimana aspal dihasilkan dari minyak

mentah dengan pemanasan dan penghampaan, aspal keras juga dapat dihasilkan

melalui proses ekstraksi zat pelarut. Dalam proses ini fraksi minyak ( bensin,

solar, dan minyak tanah) yang terkandung dalam minyak mentah, dikeluarkan

sehingga meninggalkan aspal sebagai residu.

b. Aspal Cair

Aspal cair dihasilkan dengan melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut

berbasis minyak. Aspal ini dapet juga dihasilkan secara langsung dari proses

destilasi, dimana dalam proses ini raksi minyak ringan terkandung dalam minyak

mentah tidak seluruhnya dikeluarkan. Kecepatana menguap dari minyak yang

digunakan sebagai pelarut atau minyak yang sengaja ditinggalkan dalam residu

pada proses destilasi akan menentukan jenis aspal cair yang dihasilkan.

Aspal cair dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:

Aspal Cair Cepat Mantap (RC = Rapid Curing), yaitu aspal cair yang

bahan pelarutnya cepat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal

jenis ini biasanya adalah bensin

Aspal Cair Mantap Sedang (MC = Medium Curing), yaituaspal cair

yang bahan pelarutnya tidak begitu cepat menguap. Pelarut yang

digunakan pada aspal jenis ini biasanya adalah minyak tanah

Aspal Cair Lambar Mantap (SC = Slow Curing), yaitu aspal cair yang

bahan pelarutnya lambat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal

jenis ini adalah solar.

Page 8: Makalah Kel 5B Aspal

Tingkat kekentalan aspal cair sanagat ditentukan oleh proporsi atau rasio

bahan pelarut yang digunakan terhadap aspal keras atau yang terkandung pada

aspal cair tersebut. Aspal cair jenis MC-800 memiliki nilai kekentalan yang

lebih tinggi dari MC-200.

c. Aspal Emulsi

Aspal emulsi dihasilkan melalui proses pengemulsian aspal keras. Pada proses

ini partikel-partikel aspal keras dipisahkan dan didispersikan dalam airyang

mengandung emulsifer (emulgator). Partikel aspal yang terdispersi ini berukuran

sangat kecil bahkan sebagian besar berukuran sangat kecil bahkansebagian besar

berukuran koloid.

Jenis emulsifer yang digunakan sangat mempengaruhi jenis dan kecepatan

pengikatan aspal emulsi yang dihasilkan. Berdasarkan muatan listrik zat

pengemulsi yang digunakan, Aspal emulsi yang dihasilkan dapat dibedakan

menjadi :

Aspal emulsi Anionik, yaitu aspal emulsi yang berion negatif.

Aspal emulsi Kationik, yaitu aspal emulsi yang berion positif

Aspal emulsi non-Ionik, yaitu aspal emulsi yang tidsk berion (netral)

2. Aspal Alam

Aspal Alam adalah aspal yang secara alamiah terjadi di alam. Berdasarkan

depositnya aspal alam ini dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu:

Aspal Danau ( Lake Asphalt)

Aspal ini secara alamiah terdapat di danau Trinidad, Venezuella dan

lewele. Aspal ini terdiri dari bitumen, mineral, dan bahan organik

lainnya. Angka penetrasi dari aspal ini sangat rendah dan titik lembek

sangat tinggi. Karena aspal ini dicampur dengan aspal keras yang

mempunyai angka penetrasi yang tinggi dengan perbandingan tertentu

sehingga dihasilkan aspal dengan angka penetrasi yang diinginkan.

Aspal Batu ( Rock Asphalt)

Aspal batu Kentucky dan buton adalah aspal yang secara alamiah

terdeposit di daerah Kentucky, USA dan di pulau buton, Indonesia.

Aspal dari deposit ini terbentuk dalam celah-calah batuan kapur dan

Page 9: Makalah Kel 5B Aspal

batuan pasir. Aspal yang terkandung dalam batuan ini berkisar antara 12

– 35 % dari masa batu tersebut dan memiliki persentasi antara 0 – 40.

Untuk pemakaiannya, deposit ini harus ditimbang terlebih dahulu, lalu

aspalnya diekstrasi dan dicampur dengan minyak pelunak atau aspal

keras dengan angka penetrasi sesuai dengan yang diinginkan. Pada saat

ini aspal batu telah dikembangkan lebih lanjut, sehingga menghasilkan

aspal batu dalam bentuk butiran partikel yang berukuran lebih kecil dari

1 mm dan dalam bentuk mastik.

3. Aspal Modifikasi

Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan

tambah. Polymer hádala jenis bahan tambah yang sering di gunakan saat ini,

sehinga aspal modifikasi sering disebut juga aspal polymer.

Antara lain berdasarkan sifatnya, ada dua jenis bahan polymer yang biasanya

digunakan untuk tujuan ini, yaitu:

Aspal Polymer Elastomer dan karet hádala jenis – jenis polyer elastomer

yang SBS (Styrene Butadine Sterene), SBR (Styrene Butadine Rubber),

SIS (Styrene Isoprene Styrene), dan karet hádala jenis polymer elastoner

yang biasanya digunakan sebagai bahan pencampur aspal keras.

Penambahanpolymer jenis ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat

rheologi aspal, antara lain penetrasi, kekentalan, titik lembek dan

elastisitas aspal keras. Campuran beraspal yang dibuat dengan aspal

polymer elastomer akan memiliki tingkat elastisitas yang lebih tinggi

dari campuran beraspal yang dibuat dengan aspal keras. Presentase

penambahan bahan tambah ( additive) pada pembuatan aspal polymer

harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium, karena

penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu memang dapat

memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan

yang berlebiha justru akan memberikan pengaruh yang negatif.

Aspal Polymer Plastomer

Seperti halnya dengan aspal polymer elastomer, penambahan bahan

polymer plastomer pada aspal keras juga dimaksudkan untuk

Page 10: Makalah Kel 5B Aspal

meningkatkan sifat rheologi baik pada aspal keras dan sifat sifik

campuran beraspal. Jenis polymer plastomer yang telah banyak

digunakan antara lain adalah EVA ( Ethylene Vinyle Acetate),

Polypropilene, dan Polyethilene. Presentase penambahan polymer ini

kedalam aspal keras juga harus ditentukan berdasarkan pengujian

labolatorium, karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas

tertentu penambahan ini dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal

dan campuran tetapi penambahan yang berlebiha justru akan

memberikan pengaruh yang negatif.

2.3 Klasifikasi Aspal

Aspal keras dapat di klasifikasikan kedalam tingkatan ( grade ) atau kelas

berdasarkan tiga sisten yang berbeda, yaitu:

Viskositas, viskositas setelah penuaan dan penetrasi. Masing-masing sistem

mengelompokan aspal dalam tingkatan atau kelas yang berbeda pula. Dalam

pengklasifikasian aspal yang ada, yang paling banyak digunakan adalah

sistem pengklasifikasin berdasarkan viskositas dan penetrasi.

Dalam sistem viskositas, satuan poise adalah estándar pengukuran

viskositas absolut. Makin tinggi nilai poise statu aspal makin kental aspal

tesebut.

AC-25 ( aspal keras dengan viskositasn250 pose pada temperature 60°C)

adalah jenis aspal keras yang bersifat lunak, AC-40 (aspal keras dengan 400

poise pada temperature 60ºC) adalah jenis aspal keras yang bersifat keras.

Beberapa Negara mengelompokan aspal berdasarkan viskositas estela

penuaan. Ide ini untuk mengidentifikasikan viskositas aspal estela

penghamparan di lapangan. Untuk mensimulasikan penuaan aspal selama

pencampuran, aspal segar yang akan digunakan dituangkan terlebihdahulu

dalam oven melalui pengujian Thin Film Oven Test (TFOT) dan Rolling Film

Oven Test (RTFOT). Sisa aspal yang tertinggal (residu) kemudian ditentukan

tingkatannya (grade) berdasarkan fiskositasnya dalam satuan poise.

Uji Penetrasi, Pada uji ini, sebuah jarum standar dengna beban 10 gram

( termasuk berat jarum) ditusukan keatas permukaan aspal, panjang jarum

Page 11: Makalah Kel 5B Aspal

yang masuk kedalam contoh aspal dalam waktu lima detik diukur dalam

satuan persepuluh mili meter (0,1 mm) dan dinyatakan sebagai nilai penetrasi

aspal. Semakin kecil nilai penetrasi aspal, semakin keras aspal tersebut.

2.4 Sifat-Sifat Kimia Aspal

Aspal keras dihasilkan melalui proses destilasi minyak bumi. Minyak bumi

yang digunakan terbentuk secara alami dari senyawa-senyawa organik yang telah

berumur ribuan tahun dibawah tekanan dan variasi temperatur yang tinggi.Susunan

struktur internal aspal sangat ditentukan oleh susunan kimia molekul-molekul yang

terdapat dalam aspal tersebut. Susunan molekul aspal sangat kompleks dan dominasi (

90 -95% dari berat aspal)oleh unsur karbon dan hidrogen. Oleh sebab itu, senyawa

aspal seringkali disebut sebagai senyawa hidrokarbon. Sebagian kecil, sisanya (5-

10%), dari dua jenis atom, yaitu: heteroatom dan logam.

Unsur-unsur heteroatom seperti Nitrogen, Oksigen dan Sulfur. Dapat

menggantikan kedudukan atom karbon yang terdapat di dalam stuktur molekul aspal.

Hal inilah yang menyebabkan aspal memiliki rantai kimia yang unik dan interaksi

antar atom tom ini dapat menyebabkan perubahan pada sifat fisik aspal. Jenis dan

jumlah heteroatom yang terkandung didalam aspal sangat ditentukan oleh sumber

minyak tanah mentah yang digunakan dan tingkat penuaannya. Heteroatom, terutama

sulfur lebih reaktif daripada karbon dan hidrogen untuk mengikat oksigen. Oleh sebab

itu, aspal degna kandungan sulfur yang tinggi akan mengalami penuaan yang lebih

cepat dari pada aspal yang mengandung sedikit sulfur.

Atom logam seperti vanadium, nikel, besi, magnasium dan kalsium hanya

terkandung di dalam aspal dalam jumlah yang sangat kecil, umumnya aspal hanya

mengandung satu persen atom logam dalam bentuk garam organik dan hidroksidanya.

Karena susunan kimia aspal yang sangat kompleks, maka analisa kimia aspal

sangat sulit dilakukan dan memerlukan peralatan labolatorium yang canggih, dan data

yang dihasilkan pun belum tentu memiliki hubung an dengan sifat rheologi

aspal.Analisa kimia yang dihasilkan biasanya hanya dapat memisahkan molekul aspal

dalam dua grup, yaitu aspalten dan malten. Selanjutnya malten dapat dibagi menjadi

saturated, aromatik dan resin. Walaupun begitu pembagian ini tidak dapat

Page 12: Makalah Kel 5B Aspal

didefinisikan secara jelas karena adanya sifat saling tumpang tindih antara kelompok-

kelompok tersebut.

Aspalten

Aspalten adalah unsur kimia aspla yng padat yang tidak larut dalam n- penten.

Aspalten berwarna cokelat sampai hitam yang mengandung karbon dan hidrogen

dengan perbandungan 1 : 1, dan kadang-kadang juga mengandung nitrogen,

sulfur, dan oksigen. Aspalten biasanya deanggap sebagai material yang bersifat

polar danmemiliki bau yang khas dengan berat molekul yang cukup berat.

Molekul aspalten ini memiliki ukuran antara 5-30 nano meter. Besar kecilnya

kandungan aspalten dalam aspal sangat mempengaruhi sifat rheologi aspal

tersebut. Peningkatan kandungan aspalten dalam aspal menghasilkan aspal yang

lebih keras dengan nilai penetrasi yang rendah, titik lembek yang tinggi dan

tingkat kekentalan aspal yang tinggi pula.

Malten

Malten adalah unsur kimia lainnya yang terdapat di dalam aspal selain aspalten.

Unsur malten ini dapat dibagi lagi menjadi :

a) Resin

Resin secara dominan terdiri dari hidrogen dan karbon, dan sedikit

mengandung oksigen, sulfur dan nitrogen. Rasio kandungan unsur hidrogen

terhadap karbn di dalam resin berkisar antara 1,3 – 1,4. Resin ini memiliki

ukuran antara 1-5 nanometer, berwarna cokelat, berbentuk semi padat, bersifar

sangat polar dan memberikan sifat adesif pada aspal. Didalam aspal, resin

berperan sebagai zat pendispersi aspaltene. Sifat aspal, SOL ( larutan ) atau

GEL ( jeli) sangat ditentukan oleh proporsi kandungan resin terhadap

kandungan aspalten yang terdapat pada aspal tersebut.

b) Aromatik

Aromatik adalah unsur pelaryt aspalten yang paling dominan di dalam aspal.

Aromatik berbentuk cairan kental yang berwarna cokelat tua dan kandungan di

dalam aspal bersifat antara 40% - 60% terhadap berat aspal. Aromatik terdiri

dari rantai karbon yang bersifat non polar yang didominasi oleh unsur tak

jenuh ( un saturated) dan memiliki daya larut yang tinggi terhadap molekul

hidrokarbon.

Page 13: Makalah Kel 5B Aspal

c) Saturated

Saturated adalah bagian dalam molekul malten yang berupa minyak kental

yang berwarna putih atau kekuning-kuningan dan bersifat non polar. Saturated

terdiri dari parafin ( wax) dan non parafin, kandungannya di dalam aspal

berkisar antara 5% - 20% terhadap berat aspal.

2.5 Sifat – Sifat Fisik Aspal

Sifat-sifat aspal yang sangat mempengaruhi perencanaan, produksi dan kinerja

campuran beraspal antara lain adalah:

Durabilitas

Kinerja aspal sangat dipengaruhi oleh sifat aspal tersebut setelah diguakan

sebagai bahan pengikat dalam campuran beraspal dan dihampar dilapangan. Hal

ini di sebabakan karena sifat-saifat aspat akan berubah secara signifikan akibat

oksidasi dan pengelupasan yang terjadi pada saat pencampuran, pengankutan dan

penghamparan campuran beraspal di lapangan. Perubahan sifat ini akan

menyebabkan aspal menjadi berdakhtilitas rendah atau dengna kata lain aspal

telah mngalami penuan. Kemampuan aspal untuk menghambat laju penuaan ini

disebut durabilitas aspal. Pengujian bertujuan untuk mengetahui seberapa baik

aspal untuk mempertahankan sifat –sifat awalnya akibat proses penuaan.

Walaupun banyak faktor lain yang menentukan, aspal dengna durabilitas yang

baik akan menghasilkan campuran dengna kinerja baik pula. Pengujian kuantitatif

yang biasanya dilakukan untuk mengetahui durabilitas aspal adalah pengujian

penetrasi, titik lembek, kehilangan berat dan daktilitas. Pengujian ini dlakukan

pada benda uji yang telah mengalami Presure Aging Vassel ( PAV), Thin Film

Oven Test ( TFOT) dan Rolling Thin Film Oven Test ( RTFOT). Dua proses

penuaan terakhir merupakan proses penuaan yang paling banyak di gunakan

untuk mengetahui durabilitas aspal. Sifat aspal terutama Viskositas dan penetrasi

akan berubah bila aspal tesebut mengalami pemanasan atau penuaan. Aspal

dengan durabilitas yang baik hanya mengalami perubahan.

Adesi dan Kohesi

Page 14: Makalah Kel 5B Aspal

Adesi adalah kemampuan partikel aspal untuk melekat satu sama lainnya, dan

kohesi adalah kemampuan aspal untuk melekat dan mengikat agregat. Sifat adesi

dan kohesi aspal sangat penting diketahui dalam pembuatan campuran beraspal

Karena sifat ini mempengaruhi kinerja dan durabilitas campuran. Uji daktilitas

aspal adalah suatu ujian kualitatif yang secara tidak langsung dapat dilakukan

untuk mengetahui tingkat adesifnes atau daktalitas aspal keras. Aspal keras

dengna nilai daktilitas yang rendah adalah aspal yang memiliki daya adesi yang

kurang baik dibandingkan dengan aspal yang memiliki nilai daktalitas yang

tinggi. Uji penyelimutan aspal terhadap batuan merupakan uji kuantitatif lainnya

yang digunakan untuk mengetahui daya lekat ( kohesi) aspal terhadap batuan.

Pada pengujian ini, agregat yang telah diselimuti oleh film aspal direndam dalam

air dan dibiarkan selama 24 jam dengan atau tanpa pengadukan. Akibat air atau

kombinasi air dengan gaya mekanik yang diberikan, aspal yang menyilimuti

pemukaan agregat akan terkelupas kembali. Aspal dengan gaya kohesi yang kuat

akan melekat erat pada permukaan agregat, oleh sebab itu pengelupasan yang

tejadi sebagai akibat dari pengaruh air atau kombinasi air dengan gaya mekanik

sangat kecil atau bahkan tidak terjadi sama sekali

Kepekaan aspal terhadap temperatur

Seluruh aspal bersifat termoplastik yaitu menjadi lebih keras bila temperatur

menurun dan melunak bila temperature meningkat. Kepekaan aspal untuk

berubah sifat akibat perubahan tempertur ini di kenal sebagai kepekaan aspal

terhadap temperatur.

Pengerasan dan penuaan aspal

Penuaan aspal adalah suatu parameter yang baik untuk mengetahui durabilitas

campuran beraspal. Penuaan ini disebabkan oleh dua factor utama, yaitu:

penguapan fraksi minyak yang terkandung dalam aspal dan oksidasi penuaan

jangka pendek dan oksidasi yang progresif atau penuaan jangka panjang.

Oksidasi merupakan factor yang paling penting yang menentukan kecepatan

penuaan.

2.6 Macam – macam Aspal

Aspal Makadam (macadam penetrasi)

Page 15: Makalah Kel 5B Aspal

Aspal yang digunakan untuk menambal tebal kontruksi pondasi dan untuk

memperbaharui permukaan. Terdiri dari lapisan batuan dengan butir yang

lebih besar diletakan diatas permukaan jalan, dengan tebal kurang lebih 1,5 x

ukuran batuan terbesar, kemudian dipadatkan sehingga menjadi kompak dan

stabil, selanjutnya dipenetrasi agar saling mengikat.

Kesalahan aspal macadam :

- penggunaan batuan yang tidak benar

- penyebaran aspal yang tidak benar

Beton Aspal

Batuan kering yang dipanaskan dicampur dengan aspal panas dengan aspal

panas dalam pabrik pencampur dan diangkut ketempat pekerjaan.

- kepadatan tinggi dengan ruang kosong yang rendah (3-8 %)

- kadar aspal rendah (4-6%)

- permukaan lapisan lebih tahan lama

- mampu menahan gesekan

- permukaannya rata

- pencampurannya saggat merata

- kekuatan dan stabilitasnya yang tinggi

kesalahan pada aspal beton :

- gradasi batuan tidak benar

- terlalu banyak aspal

- pencampuran aspal terlalu sedikit

- batuan tidak cukup kering

- kesalahan pelaksanaan penghamparan

- kesalahan membuat sambungan

Butas (Buton aspal)

Aspal yang tergolong aspal batu / rock aspal, banyak di temui di pulau buton,

sulawesi tenggara. Bentuknya seperti batu cadas berwarna hitam

Kesalahan pada butas :

- waktu pengeraman terlalu singkat / lama

- pengadukan tidak homogen

- terjadi segregasi

- komposisi campuran tidak benar.

Page 16: Makalah Kel 5B Aspal

2.7 Aplikasi Aspal

Program Aspal Buton Tahun 2008

Direktorat Jenderal Bina Marga baru selesai

mengadakan kegiatan evaluasi sekaligus sosialisasi

Program Aspal Buton untuk Tahun 2007 dan 2008.

Pada kegiatan tersebut hadir para Satker dari berbagai daerdi Indonesia untuk

mendengarkan pemaparan dari para pejabat Departemen PU serta para pakar Aspal

Buton dari Pusjatan Departemen PU. Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana

hasil pelaksanaan dari program pemanfaatan Aspal Buton di Tahun 2007 ini termasuk

berbagai masalah yang dihadapi baik oleh produsesn, satker, maupun para kontraktor

pemenang tender.

Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi dan pemahaman lebih

mendalam tentang produk aspal buton, persyaratan yang ditetapkan serta berbagai

aplikasi yang dapat dipergunakan dalam program pembangunan dan pemeliharaan

jalan.

Direktorat Jenderal Bina Marga selaku lembaga yang bertanggungjawab

terhadap penyelenggaraan jalan di Indonesia pada berbagai kesempatan menyatakan

kesungguhannya dalam mendorong pemanfaatan Aspal Buton secara maksimal. Hal

itu tentunya harus didukung para produsen aspal buton yang memiliki peran dan

tanggung jawab untuk menhasilkan produk-produk aspal buton sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan.

Kenaikan anggaran dari Dirjend Bina Marga untuk Tahun 2008 hingga 2 kali

lipat dari Tahun 2007 menjadi 19 Trilyun merupakan komitmen pemerintah untuk

mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Hal itu merupakan

peluang bagi produsen Aspal Buton untuk turut mendukung program percepatan

pembangunan dan pemeliharaan jalan dengan menggunakan material aspal Buton.

Page 17: Makalah Kel 5B Aspal

Mastic Asbuton

Adalah jenis aspal buton yang memiliki

kandungan bitumen kualitas tinggi dengan kadar ±

30-40% dan telah keluar di permukaan butiran

batuan. Selain itu Mastic Asbuton juga mengandung

filler batu kapur (limestone) yang juga dipergunakan dalam proses pencampuran aspal

untuk jalan-jalan kelas tinggi. Pengunaan Mastic asbuton juga dapat dikerjakan

dengan cara yang mudah serta menggunakan banyak tenaga kerja (padat karya).

Harga mastic asbuton relatif lebih murah dibandingkan harga aspal minyak sehingga

pemanfaatannya dapat menghemat anggaran. Aplikasi Mastic Asbuton untuk

beberapa jenis pembangunan jalan dapat menggantikan sebagian besar pemakaian

aspal minyak (substitusi) sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap aspal

minyak.

Keuntungan dari penggunaan Mastic Asbuton antara lain:

1. Penggunaan Mastic Aspal dalam campuran meningkatkan Stabilitas Dinamis

dari kontruksi jalan

2. Campuran bahan jalan dengan Mastic Aspal lebih kuat, tahan lentur, tahan aus

dan cuaca.

3. Mastic Aspal secara ekonomis lebih murah sehingga dapat mengurangi

konsumsi aspal minyak dan filler

4. Campuran Mastic Aspal telah berhasil diaplikasikan di wilayah jabotabek

dengan hasil memuaskan dan kendala teknis cukup kecil.

5. Dengan potensi cadangan yang cukup besar, proyeksi kedepan penggunaan

Mastic Aspal akan meningkat sehingga menghemat biaya konstruksi jalan

Buton Granular Asphalt

Adalah aspal Buton jenis berbutir yang

digunakan sebagai additive dalam campuran aspal.

Pemakaian aspal buton jenis ini dapat dipergunakan

dalam campuran panas, campuran hangat dan

Page 18: Makalah Kel 5B Aspal

campuran dingin. Jenisnya yang kering dan sudah terselimuti oleh bitumen dengan

ukuran maksimal 1,2 mm.

Aspal Buton Granular dapat dipergunakan sebagai bahan pengikat bersama-sama

dengan aspal minyak sehingga bersinergi membentuk suatu bahan pengikat yang lebih

baik dan handal. Fungsi dari aspal Buton jenis granular ini adalah untuk

meningkatkan kualitas campuran sehingga campuran akan memiliki sifat sebagai

berikut:

1. Lebih tahan terhadap deformasi

2. Nilai modulus resilient lebih tinggi

3. Tahan terhadap temperatur tinggi

4. Lebih tahan lama (durable)

5. Sangat baik untuk digunakan pada Konstruksi Jalan kelas I, Highway, Jalan

Tol, dll

Prospek Harga Aspal Minyak Tahun 2008

Kenaikan harga minyak dunia yang telah menyentuh 97 US$

per barel akan memberikan dampak negatif pada berbagai sektor di

Indonesia. Dengan asumsi harga minyak sebesar 60 US$ di APBN

Tahun 2007 maka kenaikan harga minyak di pasar dunia pasti akan meningkatkan

subsidi terhadap BBM. Walaupun terdapat potensi meningkatnya pendapatan dari

ekspor minyak mentah ke luar negeri, namun Indonesia juga harus mengimpor

minyak dalam jumlah yang lebih besar. Sehingga selisihnya dapat menimbulkan

defisit yang akan menekan APBN terutama dari komponen subsidi BBM. Walaupun

berkali-kali pemerintah mengatakan tidak akan menaikan harga BBM hingga tahun

2009 namun kebijakan tersebut merupakan solusi paling realistis untuk mengatasi

defisit anggaran.

Sebagaimana yang terjadi pada tahun 2005 lalu ketika pemerintah

melakukan kenaikan harga BBM maka dunia usaha melakukan penyesuaian dengan

menaikkan harga jual produk terutama yang menggunakan komponen minyak tinggi.

Salah satu sektor yang berhubungan langsung dengan minyak bumi adalah

industri aspal minyak. Sebagai bahan residu dari pengolahan minyak bumi, aspal

minyak merupakan komponen utama dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan.

Page 19: Makalah Kel 5B Aspal

Kenaikan harga minyak dunia secara otomatis akan menaikan harga aspal minyak

termasuk berbagai jenis aplikasi pembangunan dan pemeliharaan jalan.

Kenaikan harga BBM pada pertengahan dunia tahun 2005 lalu baru

berdampak pada kenaikan harga aspal minyak di awal tahun 2006. Melihat pola yang

sama maka dampak kenaikan minyak dunia di ahir tahun 2007 ini baru akan

berdampak pada tahun 2008 mendatang. Hal tersebut terlihat dari masih stabilnya

harga aspal minyak di tahun 2007 dikarenakan harga yang masih dipergunakan adalah

harga lama dengan stok yang masih tidak terganggu pasokannya.

Perhitungan sederhananya adalah: dengan asumsi harga minyak dunia

sebesar 60 US$ harga aspal minyak pertamina berkisar antara Rp. 4.500 s/d Rp. 5.000

per Kg tergantung lokasi dan ongkos transportasi. Sehingga kenaikan harga minyak

dunia hingga mencapai 90 US$ sebagaimana yang terjadi saat ini akan menciptakan

harga aspal minyak berkisar antara Rp 6.750 s/d Rp. 7.500 per Kg. Terjadi kenaikan

sebesar 50% dari harga semula.

Evaluasi Program Aspal Buton 2007

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Marga

Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun

2007 telah memprogramkan pemakaian Aspal Buton

Berbutir untuk dipergunakan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan di 14

Provinsi. Adapun jenis perkerasan jalan yang dipergunakan adalah jenis campuran

panas (hotmix) dan campuran hangat (warm mix). Jenis aspal buton berbutir yang

dipakai antara lain tipe 5/25, 10/25, 15/25.

Page 20: Makalah Kel 5B Aspal

Sebagai bahan campuran aspal buton dipergunakan sebagai additive yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran. Campuran aspal dan Aspal Buton

Berbutir akan lebih tahan terhadap deformasi dan nilai modulus resilient lebih tinggi.

Selain itu campuran Aspal Buton Berbutir memiliki ketahanan terhadap temperatur

tinggi serta lebih tahan lama (durable).

Evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Bina Marga menyatakan bahwa

Program Aspal Buton 2007 kurang berhasil. Bahkan hampir sebagian besar produsen

mengalami kegagalan sehingga target kuantitas sebesar 80.000 tidak dapat terpenuhi

baik secara kuantitas, kualitas maupun time delivery. Berbagai faktor dikemukakan

oleh para produsen antara lain material Lawele yang memiliki karakteristik berbeda

dengan material Kabungka yang selama ini biasa digunakan oleh para produsen.

Secara jujur dan terbuka produsen juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapi

terkait dengan waktu persiapan yang sangat singkat untuk mempersiapkan peralatan

produksi dengan kapasitas skala penuh.

AMP mini

Tahun 2007 Pemerintah Pusat melalui

Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen

Pekerjaan Umum Republik Indonesia mengadakan

program bantuan alat pengolah aspal. Alat tersebut

dikenal juga dengan AMP mini yang sekilas bentuknya sama dengan Pan Mixer.

Beberapa provinsi seperti di Kalimantan Timur mendapatkan bantuan alat tersebut

Page 21: Makalah Kel 5B Aspal

untuk selanjutnya di distribusikan ke seluruh sub dinas bina marga Pekerjaan Umum

di Kabupaten dan Kota.

Fungsi alat tersebut adalah untuk mengolah campuran material batu dan pasir

dengan aspal. Hasil campuran tersebut dapat langsung dipergunakan di lapangan

dengan cara digelar baik untuk campuran hangat, campuran dingin, atau jenis latasir/

sandsheet. Keunggulan alat ini dapat dipindahkan (movable) menuju lokasi

pengerjaan jalan sehingga menghemat biaya pengangkutan produk jadi dari AMP

(base camp) ke lokasi tersebut.

Kepraktisan alat ini juga memungkinkan pembangunan jalan dapat dilakukan

dilokasi-lokasi yang terpencil dan jauh dari tempat AMP. Sebagaimana diketahui

bahwa ada jarak maksimal yang harus dipenuhi antara lokasi AMP dengan lokasi

pembangunan jalan. Maksudnya adalah agar kualitas campuran panas yang digelar

tidak berkurang karena jaraknya terlalu jauh dan menyebabkan suhu campuran sudah

tidak memenuhi persyaratan pada saat digelar di lapangan.

Sebagai alat pembakarnya mengunakan kompor tekan dengan bahan bakar

minyak tanah.

Latasir Asbuton

Salah satu jenis pekerjaan jalan adalah Latasir

singkatan dari lapisan atas pasir. Jenis ini dikenal juga

dengan pekerjaan jenis sandsheet. Biasanya kedua jenis

pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan komponen aspal minyak sebagai

bahan pengikat material pasir atau juga dikenal dengan abu batu.

Pola pengerjaan jenis ini dapat dilakukan di lokasi pekerjaan atau secara

manual yakni dengan menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi untuk

Page 22: Makalah Kel 5B Aspal

mencampur material abu batu dengan aspal minyak. Atau dilaksanakan di Asphalt

Mixing Plant (AMP) sehingga produk akhirnya akan menjadi seperti campuran

hotmix.

Latasir atau sand sheet termasuk dalam jenis lapis tipis yang bertujuan

memberikan lapisan tipis diatas permukaan jalan yang telah mengalami segregasi

sehingga bentuknya menjadi kasar dan tidak nyaman untuk dilewati. Umur

perencanaan dari lapisan tipis ini biasanya direncanakan satu sampai dengan dua

tahun.

Perkembangan teknologi pengolahan aspal buton menghasilkan temuan bahwa

aspal buton dapat dipergunakan sebagai material pengganti aspal minyak dalam jenis

pekerjaan Latasir. Bahkan kualitasnya lebih baik dari segi performance dan daya

tahan serta harga yang jauh kompetitif apabila dibandingkan aspal minyak.

Tantangan Pemerintah Daerah

Meningkatnya kebutuhan infrastruktur

sebagai pra syarat pertumbuhan ekonomi &

masuknya investasi ke daerah. Infrastruktur jalan

berperan penting dalam distribusi barang dan orang

antar daerah. Ketiadaan infrastruktur jalan berpengaruh langsung terhadap

keterisolasian daerah, tingginya biaya produksi akibat mahalnya biaya angkutan.

Masyarakat di daerah semakin menuntut ketersediaan pelayanan fasilitas

publik seperti: jalan, jembatan, listrik, air bersih, dll. Pra sarana tersebut diperlukan

oleh masyarakat untuk mendapatkan akses dan pelayanan kebutuhan dasar hidupnya

seperti, pendidikan, kesehatan, dll. Oleh karena itu ketersediaan pra sarana publik

merupakan indikator utama kesejahteraan masyarakat.

Namun akibat keterbatasan anggaran pemerintah yang disertai dengan

kenaikan biaya material telah menghambat laju pembangunan & pemeliharaan jalan.

Akibatnya kerusakan jalan semakin parah yang berdampak langsung pada

perekonomian daerah.

Page 23: Makalah Kel 5B Aspal

Dampak Kenaikan Minyak Bumi

Kenaikan minyak dunia hingga melebihi 90 US$ per

barrel telah mendorong kenaikan berbagai produk

industri. Salah satunya adalah aspal minyak yang

dihasilkan dari proses produksi minyak bumi.

Sebagaimana yang terjadi dipenghujung taun 2006 kenaikan harga minyak telah

mendorong kenaikan aspal minyak hingga 200% dari periode Januari s/d Desember

2006.

Kondisi tersebut bertolakbelakang dengan kenyataan proyek-proyek

pembangunan dan pemeliharaan jalan terutama yang didanai oleh APBD masih belum

banyak yang belum berjalan. Pengerjaan proyek sebagaimana waktu-waktu terdahulu

akan terkonsentrasi di akhir tahun yang berarti akan ada permintaan aspal dalam

jumlah besar. Sesuai dengan hukum pasar manakala permintaan tinggi dan suplai

terbatas maka harga akan meningkat

Bantuan Aspal Pedesaan

Pembangunan pra sarana infrastruktur jalan

di seluruh daerah memerlukan material aspal untuk

menghasilkan jalan yang berkualitas. Namun

meningkatnya harga minyak bumi hingga lebih dari

90 US$ per barrel telah mendorong kenaikan harga aspal minyak yang berpotensi

menghambat program pembangunan dan pemeliharaan jalan oleh pemerintah daerah.

Kondisi tersebut perlu dicarikan solusinya dengan mengunakan produk alternatif yang

dapat menggantikan aspal minyak. Salah satu produk alternatif pengganti aspal

minyak adalah Aspal Buton yang harganya relatif lebih murah namun kualitasnya

sudah setara dengan aspal minyak.

Untuk mendukung program pembangunan dan pemeliharaan jalan tingkat kecamatan

dan desa/kelurahan di seluruh daerah perlu dirancang sebuah program ”Bantuan Aspal

Buton bagi kabupaten dan kota untuk pembangunan serta pemeliharaan jalan

kecamatan dan jalan desa/kelurahan ”. Program tersebut pernah dilaksanakan di

Page 24: Makalah Kel 5B Aspal

Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2005 lalu dengan menggunakan pola Lapis

Penentrasi Macadam Asbuton (LPMA). Pemanfaatan Aspal Buton dengan

menggunakan metode tersebut telah berhasil dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota

di Indonesia seperti: Kuningan, Subang, Ciamis, Cirebon, Pacitan, dan terbukti dapat

menghemat anggaran biaya pembangunan dan pemeliharaan jalan antara 20 s/d 30

persen.

Lapis Penetrasi Macadam Asbuton

Perkerasan jalan tanpa menggunakan AMP (Asphalt Mixing Plant);

Proses pengerjaannya dilakukan dengan cara manual di lokasi penghamparan

dan tidak bisa dilaksanakan pada permukaan yang basah / hujan;

Lapisannya hanya terdiri dari lapisan agregat pokok dan pengunci bergradasi

seragam yang diikat oleh Mastik Aspal Buton;

Aspal hanya berfungsi untuk bahan pengikat / binder dan dilakukan dengan

cara dihampar diatas agregat pokok;

Pemadatan pada saat pengerjaan dilakukan lapis demi lapis;

Perkerasan yang hanya dapat diukur kinerjanya dengan banyaknya lalu lintas

yang melewatinya;

Program Bantuan Aspal Buton untuk Pedesaan

Pembangunan pra sarana infrastruktur jalan

di berbagai daerah memerlukan material aspal untuk

menghasilkan jalan yang berkualitas. Namun

meningkatnya harga minyak bumi telah mendorong

kenaikan harga aspal minyak. Hal itu berpotensi menghambat program pembangunan

dan pemeliharaan jalan oleh pemerintah

daerah.

Page 25: Makalah Kel 5B Aspal

Kondisi tersebut perlu dicarikan solusinya dengan memgunakan produk

alternatif yang dapat menggantikan aspal minyak. Salah satu produk alternatif

pengganti aspal minyak adalah Aspal Buton yang harganya relatif lebih murah namun

kualitasnya sudah setara dengan aspal minyak.

Untuk mendorong terlaksananya program pembangunan dan pemeliharaan jalan

tingkat kecamatan dan desa/kelurahan di daerah perlu di laksanakan ”Program

Bantuan Aspal Buton bagi kabupaten dan kota di daerah untuk pembangunan serta

pemeliharaan jalan kecamatan dan jalan desa/kelurahan.

Program tersebut pernah dilaksanakan secara sukses di Provinsi Jawa Barat

pada Tahun 2005 lalu dengan menggunakan pola Lapis Penentrasi Macadam Asbuton

(LPMA). Pemanfaatan Aspal Buton dengan menggunakan metode tersebut telah

berhasil dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia seperti: Kuningan,

Subang, Ciamis, Cirebon, Pacitan, dan terbukti dapat menghemat anggaran biaya

pembangunan dan pemeliharaan jalan antara 20 s/d 30 persen.

Aplikasi Aspal Buton

Aspal Buton sudah dapat dipergunakan untuk

berbagai jenis pembangunan dan pemeliharaan

jalan, seperti:

1. Hotmix (Campuran Panas)

Warmmix (Campuran Hangat)

2. Coldmix (Campuran Dingin)

3. LPMA (Lapis Penetrasi Macadam Asbuton)

Aspal Buton

Aspal Buton adalah aspal alam yang terdapat

di Pulau Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Aspal

Buton memiliki berbagai keunggulan dibandingkan

dengan aspal minyak yang saat ini harganya terus

meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Harga yang kompetitif,

kualitas yang setara dengan aspal minyak, aplikasi yang mudah, hanyalah sebagian

Page 26: Makalah Kel 5B Aspal

keunggulan yang dimiliki oleh aspal buton.

Kenaikan harga aspal minyak akibat meningkatnya harga minyak dunia merupakan

momentum yang tepat untuk memakai produk alternatif yang merupakan produk

dalam negeri Indonesia. Sehingga ketergantungan kita terhadap impor aspal minyak

akan semakin berkurang. Artinya, devisa negara yang dihabiskan untuk mengimpor

aspal minyak dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan lainnya seperti sektor

pendidikan, kesehatan, dll.

Derivasi dari produk aspal buton sedemikian lengkapnya dan dapat dipergunakan

untuk berbagai aplikasi pembangunan dan pemeliharaan jalan di Indonesia.

Sudah saatnya bangsa Indonesia menghargai dan menggunakan produk dalam negeri

yang terbukti memiliki berbagai keunggulan bila dibandingkan dengan produk serupa

yang diimpor dari negara lain.

SIFAT-SIFAT ASPAL YANG DIGUNAKAN UNTUK JALAN DI INDONESIA

SEBELUM DAN SESUDAH DIPROSES DENGAN KAPUR, Enung Sudjana, 1992,

Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pasc asar jana Institut

Teknologi Bandung. Retak yang terjadi pada permukaan lapis aspal dari suatu

perkerasan jalan adalah suatu problem yang luas yang terjadi pada daerah

bertemperatur tinggi dan berhubungan erat dengan pengerasan aspal (bitumen

hardening) yang terutama disebabkan oleh oksidasi dan volatilisasi dari fraksi-fraksi

ringan yang ada didalam aspal. Sebagai konsekwensi dari terjadinya pengerasan,

material aspal menjadi lebih peka terhadap lalu lintas dan non lalu lintas yang

digabungkan dengan adanya retak. Di Indonesia, aspal yang digunakan untuk

konstruksi jalan dipasok dari sejumlah sumber dan diimport untuk rnembantu

produksi dalam negeri. Bitumen yang mempunyai tingkat penetrasi yang sama tetapi

diambil dari sumber yang berbeda, dapat mempunyai sifat yang bervariasi eukuplebar,

jadi rriisalnya aspal dari pemasok yang berbeda, akan merapunyai tingkat penetrasi

yang sama tetapi akan memperlihatkan penyebaran yang lebar, misalnya untuk

kepekaan terhadap temperatur dan/atau untuk ketahanan terhadap pengerasan selama

'handling' dan selama pelayanan mempunyai perbedaan yang cukup besar. Additive

kadang-kadang diberikan terhadap campuran aspal untuk memperbaiki beberapa

aspek dari kinerja dan study-study memperlihatkan bahwa kapur hidrat dapat

Page 27: Makalah Kel 5B Aspal

mengurangi besarnya pengerasan dari aspal sebagai konsekwensi dari oksidasi.

Dilakukan penyelidikan terhadap sifat-sifat dari contoh aspal dengan tingkat penetrasi

80 dari sumber yang berbeda yang dipasok untuk industri konstruksi di Indonesia.

Dua contoh aspal yang mempunyai kepekaan terhadap pengerasan yang paling besar

dan paling kecil dipilih untuk dicampur dengan kapur hidrat dan benzene sebagai

pelarut yang dilakukan sesuai dengan cara/prosedur dari Plancher dan kawan-kawan.

Didapat bahwa aspal yang diproses dengan kapur hidrat rrfengindikasikan suatu

perbaikan pads ketahanan terhadap pengerasan sebagaimaria diukur melalui

percobaan-percobaan penetrasi, titik lembek, daktiliti, berat jenis, kelarutan, titik

nyala, hubungan kekentalan dengan temperature. Sisa bahan dari TFOT dipanaskan

kembali dan perkembangan pengerasanriya dimonitor pada periode waktu yang

berbeda. Hal ini memperlihatkan bahwa terdapat suatu kecenderungan kapur hidrat

dapat memperlambat proses pengerasan aspal selama pelayanan, dari lebih besar dari

25 jam untuk aspal asli menjadi lebih besar dari 50 jam untuk aspal setelah diproses.

Artinya aspal setelah diproses dengan kapur akan menjadi lebih tahan terhadap

pengerasan selama pelayanan

Kesimpulan

Aspal beton adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat

kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal yang mempunyai persyaratan tertentu,

dimana kedua material sebelum dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih

dahulu.

Proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran

aspal beton, yang meliputi:

1. Stabilitas

Page 28: Makalah Kel 5B Aspal

 2. Durabilitas

 3. Fleksibilitas

Sumber Aspal

1. Aspal Hasil Destilasi

a. Aspal Keras

b. Aspal Cair

c. Aspal Emulsi

2. Aspal Alam

a. Aspal Danau ( Lake Asphalt)

b. Aspal Batu ( Rock Asphalt)

3. Aspal Modifikasi

a. Aspal Polymer Elastomer

b. Aspal Polymer Plastomer

Sifat-sifat kimia aspal

1. Aspalten

2. Malten

a. Resin

b. Aromatik

c. Saturated

Sifat-sifat fisik aspal

1. Durabilitas

2. Adesi dan Kohesi

3. Kepekaan aspal terhadap temperatur

Kelemahan Jalan beraspal:

Umurnya pendek dan air dapat meresap dari permukaan karena tidak ada

lapisan penutupnya. Mengakibatkan stabilitas jalan cepat berkurang dan biaya yang

tinggi.

Page 29: Makalah Kel 5B Aspal

 

Aspal Esso dan Shell Masuk Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Aspal merek dunia Esso dan Shell memasuki

pasar Lampung melalui PT Perdana Jaya. Aspal Esso dan Shell menjadi standar bagi

pembangunan landasan bandar udara dan jalan tol dalam dan luar negeri.

"Aspal ini tidak hanya di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi di seluruh dunia. Kami

berkomitmen untuk berpartisipasi membangun infrastruktur jalan di Lampung dengan

mendistribusikan aspal bermutu tinggi," kata Pimpinan PT Perdana Jaya Eddy

Mulyawan, Rabu (3-10).

Aspal berkualitas sebagai bahan baku konstruksi dan perbaikan jalan, kata Eddy,

Page 30: Makalah Kel 5B Aspal

sangat penting terutama di wilayah yang sangat strategis seperti Lampung. "Peranan

Lampung atas pertumbuhan perekonomian Sumatera dan Jawa, sangat besar karena

letak geografisnya sebagai pintu gerbang Sumatera dan Jaw

a. Hampir semua arus lalu lintas bahan baku, hasil bumi dan barang melalui

Lampung," kata dia.

Oleh karena itu, kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan laut di

Lampung seharusnya lebih baik dari provinsi lain. "Pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan tidak bisa dicapai jika kondisi infrastruktur tidak mendukung.

Kerusakan infrastruktur akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan tidak

kompetitif," kata Eddy.

Perusahaan ini memasarkan aspal Esso dan Shell dalam kemasan drum yang

dilengkapi dengan SGS Report dengan berat bersih 160 kilogram (Esso) dan 154

kilogram (Shell). Selain itu, standar kualitas konsisten dari waktu ke waktu. Ciri

lainnya, logo Esso timbul dan logo Shell pada setiap tutup drum.

"Ciri-ciri aspal yang asli yakni saat proses pembakaran. Aspal yang asli akan memuai

hingga 50% lebih banyak dari volume awal sebelum dibakar, yang akan berdampak

pada penghematan penggunaan aspal.konsumen tidak banyak yang bisa mengetahui

keaslian produk, jika hanya melihat fisiknya. Biasanya aspal asli baru bisa diketahui

setelah diaplikasikan. Jadi, konsumen bisa menghubungi kami jika ingin berkonsultasi

tentang produk Esso dan Shell yang asli dan tekhnik aplikasinya di lapangan," kata

Eddy.

Tekonogi aspal

Burner AMP Batubara (Coal Burner)

Page 31: Makalah Kel 5B Aspal

Tergerak untuk ikut aktif berperan serta menyukseskan program yang telah

dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam GERAKAN

PENGHEMATAN BBM dan juga PEMBERDAYAAN SUMBER ALTERNATIF,

kami atas nama CV. GRAHA MANDIRI memperkenalkan PRODUK INOVATIF

SOLUSI PENGGANTI BBM berupa BURNER AMP BATUBARA.

BURNER ini berfungsi sebagai PENGGANTI SUMBER PANAS untuk

mengeringkan material (DRYER) pada Plant Pencampur Aspal (AMP) konvensional

yang telah dimiliki oleh Bapak/Ibu dan telah kita kenal selama ini mempergunakan

Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar, Minyak Bakar atau Kerosene yang semakin hari

HARGANYA KIAN MELAMBUNG dan hampir TIDAK TERJANGKAU.

Dengan mempergunakan PRODUK INOVASI ini, diharapkan Perusahaan-

perusahaan Konstruksi yang memiliki AMP akan semakin Kompetitif dalam

menghadapi persaingan usaha menuju ERA GLOBALISASI dan yang PASTI akan

semakin MENGHEMAT BIAYA PELAKSANAAN.

ASPAL - NEXTBASE ROAD SYSTEM

  NEXTBASE ROAD SYSTEM adalah Teknologi Baru Peningkatan Jalan “Serupa

Page 32: Makalah Kel 5B Aspal

Aspal” dengan tanpa menggunakan batu; Dengan NEXTBASE ROAD SYSTEM ini

maka akan diperoleh hasil jalan sebagai berikut :

1. Biaya Peningkatan Lebih Murah, karena hanya tanah di lokasi peningkatan jalan

yang digunakan, dan tidak perlu membawa tanah dari luar lokasi seperti pembuatan

jalan cara konvensional.

2. Aplikasi Cepat dan Mudah.

3. Jalan Bebas dari Debu dan Lumpur.

4. Jalan Bebas Hambatan di Segala Musim.

5. Kemampuan Menahan Beban Besar sampai Puluhan Ton {sampai +/- Truk 25

Ton (Tipe Truk 1.22)}, dan bergantung kepada dasar tanah asli.

6. Aman bagi Lingkungan, Tidak Berbahaya, Tidak Beracun dan Tidak Mudah

Terbakar.

NEXTBASE ROAD SYSTEM ini dikhususkan untuk Peningkatan Jalan Pedesaan

dan Perkebunan yang menghubungkan Perumahan, Pedesaan, Propinsi yang saat ini

jalannya masih menggunakan Jalan Tanah atau Kerikil.

DAFTAR PUSTAKA

www. Wikipedia.com

www. Google.com

www. dep.pu.co.id

www.diligib.itb.ac.id

www.mstt.ugm.ac.id

Page 33: Makalah Kel 5B Aspal

www. diligib.its.ac.id

www.iptekitb.ac.id

www.mediaindonesia.com

www.replubika.com

www.detik.com