makalah hukum tata negara

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak adalah suatu akibat, sebagaimana pula kewajiban karena tidak mungkin sesuatu itu diberi hak tanpa lebih dahulu diberi yang namanya kewajiban sebagai sebuah akibat, begitu juga sebaliknya. Hak Asasi Manusia adalah hak hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1. Contoh Hak Asasi Manusia : 1. Hak untuk hidup. 2. Hak untuk memperoleh pendidikan. 3. Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain. 4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. 5. Hak untuk mendapatkan pekerjaan. Berdasar inilah maka kami perlu membahas beberapa mengenai Hak Asasi Manusia yang merupakan hal sensitif yang diperdebatkan dimana-mana sebagai gejala masyarakat. B. Rumusan Masalah

Upload: yenny-fajarwati-jalsifha

Post on 28-Apr-2015

268 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hukum Tata Negara

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hak adalah suatu akibat, sebagaimana pula kewajiban karena tidak

mungkin sesuatu itu diberi hak tanpa lebih dahulu diberi yang namanya

kewajiban sebagai sebuah akibat, begitu juga sebaliknya.

Hak Asasi Manusia adalah hak hak yang telah dipunyai seseorang

sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM

tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of

Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia,

seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1,

dan pasal 31 ayat 1.

Contoh Hak Asasi Manusia :

1.      Hak untuk hidup.

2.      Hak untuk memperoleh pendidikan.

3.      Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.

4.      Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

5.      Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

Berdasar inilah maka kami perlu membahas beberapa mengenai Hak

Asasi Manusia yang merupakan hal sensitif yang diperdebatkan dimana-

mana sebagai gejala masyarakat.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana perkembangan sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia,

serta bagaimana pengertiannya?

2.      Bagaimana bentuk hukum dan hak asasi yang diatur dalam Undang-Undang

Dasar 1945 ?

Page 2: Makalah Hukum Tata Negara

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Perkembangan Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) di

Indonesia.

Dalam Tata Hukum segala bentuk hak yang dimiliki setiap manusia

akan selalu bergandengan dengan kewajiban. Begitu pula dengan “Hak

Asasi” harus juga bergandengan dengan “Kewajiban Asasi”. [1]

Seperti yang telah diketahui Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang

telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. Sebagai makhluk sosial

yang hidup ditengah masyarakat dan bergantung pada orang-orang disekitar

maka dalam pencapaian perkembangan dan kemajuan haruslah

menyeimbangkan hak dasar dengan kewajiban dasar.

Beberapa mendefinisikan bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak yang

melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur

hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara

yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa

membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain

sebagainya.[2]

Dalam ketentuan umum Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia

adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dankeberadaan manusia sebagai

makhlukTuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi dan dilindungi oleh negara,hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.[3]

Batasan tentang Hak Asasi atau yang biasa disebut Hak Dasar adalah

hak-hak yang pokok atau yang dasar dimiliki setiap manusia sebagai

pembawaan sejak keahirannya, yang sangat berkaitan dengan martabat

Page 3: Makalah Hukum Tata Negara

manusia tersebut. Hak Asasi lazim pula disebut dengan Hak Kemanusiaan

yang tidak boleh dilanggar siapapun.

Secara historis Hak Asasi Manusia sebagaimana yang saat ini dikenal,

telah memiliki riwayat perjuangan yang panjang. Sejatinya perjuangan

tersebut bukan dimulai dari abad ke 13 sebagaimana sejarah peradaban

barat menulisnya, namun lebih lampau daripada zaman tersebut. Kalau kita

pelajari Kitab-kitab Suci Keagamaan (baik itu al-Qur’an, Injil dan lain

sebagainya) tentang perlindungan Hak dan demikian pula tentang

diwajibkannya Kewajiban atas tiap anak manusia, maka mudah kita temukan

bahwasanya Kitab-kitab Suci tersebut telah terlebih dahulu

mengemukakannya. Contohnya didalam Kitab Suci Umat Islam yaitu al-

Qur’an surah al-Maidah ayat 32 disebutkan :

 “…oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:

Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan

dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia

seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang

manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia

semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami

dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak

diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam

berbuat kerusakan dimuka bumi.”

Ayat tersebut menegaskan bahwa Islam telah memiliki hak

perlindungan terhadap jiwa tiap-tiap manusia. Selanjutnya adalah contoh

perlindungan keyakinan yang mana tertuang dalam ajaran La Iqrah fi-Dhien

(tidak ada pemaksaan dalam beragama) atau Lakum dhienukum waliyadhien

(bagimu agamamu, bagiku agamaku).

Ini artinya perjuangan atas Hak-hak Asasi yang dimiliki manusia telah

lebih dahulu berlangsung ribuan tahun yang lalu, dengan demikian

sesungguhnya adalah tidak tepat kalau sejarah perjuangan Hak-hak Asasi

Manusia dimulai bersamaan dengan ditanda-tanganinya Magna Charta

Page 4: Makalah Hukum Tata Negara

(tahun 1215), akan tetapi karena sejarah telah menentukannya demikian,

jelasnya: bahwa saat-saat kelahiran Magna Charta dianggap sebagai

tonggak pertama kemenangan Hak Asasi atau sebagai permulaan sejarah

perjuangan Hak-hak Asasi manusia, maka dari itu kita ikuti saja kehendak

para ahli sejarah tersebut.[4]

Magna Charta ditandatangani oleh seorang Raja yang bernama John

Lackland yang sejatinya dapat dikatakan belum merupakan bentuk

perlindungan terhadap Hak Asasi manusia seperti apa yang kita kenal

dewasa ini, sebab yang termuat di dalamnya hanyalah tentang jaminan-

jaminan perlindungan terhadap kaum bangsawan dan gereja, oleh

karenanya maka Magna Charta ini selalu dipandang sebagai kemenangan

para bangsawan atas Raja Inggris.

Dalam Magna Charta tercantum penjelasan bahwa raja tidak lagi

bertindak sewenang-wenang, karena dalam hal-hal tertentu raja di dalam

tindakan atau kebijaksanaannya secara telebih dahulu harus mendapat

persetujuan dari para bangsawan dan ini berarti bahwa hak-hak tertentu

para bangsawan diakui oleh raja.[5] Prinsip ini dirasa oleh para bangsawan

sebagai sebuah kemenangan.

Perkembangan selanjutnya tentang Hak-hak Asasi manusia ini

berlanjut dengan ditandatanganinya Petition of Right pada tahun 1628 oleh

Raja Charles I lalu kemudian ditandatanganinya Bill of Rights oleh Raja

Willem II di Britania Raya tahun 1689. Perkembangan hak asasi manusia

selanjutnya lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran John Locke (1632-1704)

dan JJ. Rosseau.[6] Di Negara Perancis sendiri pengakuan atas hak asasi

manusia tercantum dalam Declaration des droits de I”home et du citoyen,

yaitu suatu piagam yang dibuat pada tahun 1789 dalam detik-detik pertama

revolusi Perancis. Perkembangan tentang hak asasi manusia dalam

kaitannya dengan demokrasi  dalam hal ini turut banyak mendorong

terjadinya sebuah Revolusi yang mana diantaranya adalah Revolusi Amerika

(1776) dan Revolusi Perancis (1789).

Page 5: Makalah Hukum Tata Negara

Selanjutnya setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah

rancangan piagam hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk

sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota.

PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human

right). Sidangnya dimulai pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny.

Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948

Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima

baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION

OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang Hak – Hak Asasi

Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam

sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara

abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10

Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.[7]

Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan,

Bahwa setiap orang mempunyai Hak Hidup,  kemerdekaan dan keamanan

badan, diakui kepribadiannya, memperoleh pengakuan yang sama dengan

orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan hokum dalam perkara

pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali

ada bukti yang sah, masuk dan keluar wilayah suatu Negara, mendapatkan

suatu kebangsaan, mendapatkan hak milik atas benda, bebas mengutarakan

pikiran dan perasaan, bebas memeluk agama, mengeluarkan pendapat,

berapat dan berkumpul, mendapat jaminan sosial, mendapatkan pekerjaan,

berdagang, mendapatkan pendidikan, turut serta dalam gerakan

kebudayaan dalam masyarakat, menikmati kesenian dan turut serta dalam

kemajuan keilmuan

Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi

Manusia itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa

dan menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan

menjamin pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan

yang termasuk dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan

Page 6: Makalah Hukum Tata Negara

perjanjian, namun semua anggota PBB secara moral berkewajiban

menerapkannya.

Dalam Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia dibagi

menjadi : [8]

1.      Hak asasi pribadi / personal Right

         Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat

         Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

         Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

         Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan

kepercayaan yang diyakini masing-masing

2.      Hak asasi politik / Political Right

         Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

         Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik

lainnya

         Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3.      Hak azasi hukum / Legal Equality Right

         Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

         Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / PNS

         Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum

4.       Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

         Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli

         Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

         Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll

         Hak kebebasan untuk memiliki susuatu

         Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5.      Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

         Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

         Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan

dan penyelidikan di mata hukum.

6.      Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

Page 7: Makalah Hukum Tata Negara

         Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan

         Hak mendapatkan pengajaran

         Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada

pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari

falsafah bangsa, yakni Pancasila.

Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi

manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan

dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan

hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya,

melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung

dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini

disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan

secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.[9]

Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan

hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah

benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati

melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati,

dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan,

kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.

Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik

Indonesia,yakni:

1.      Undang – Undang Dasar 1945

2.      Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

3.      Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu

dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut :

Page 8: Makalah Hukum Tata Negara

1.      Hak-hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan

menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan

bergerak.

2.      Hak-hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki

sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.

3.      Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam

pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk

mendirikan partai politik.

4.      Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan

pemerintahan ( rights of legal equality).

5.      Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya

hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.

6.      Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan

perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan,

penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.

Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan

dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan

Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.

B.     Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945

Seperti yang telah diketahui bahwa Undang Undang Dasar 1945 terdiri

dari 3 bagian yang mempunyai kedudukan yang sama, yaitu Pembukaan,

Batang Tubuh yang terdiri dari 37 pasal, empat Aturan Peralihan dan dua

Aturan Tambahan serta penjelasan.

1.      Dalam Pembukaan

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 banyak disebutkan

tentang Hak Hak Asasi Manusia, seperti yang termuat dalam alenia pertama

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak

sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Dalam kalimat ini tersirat

bahwa adanya pengakuan terhadap kebebasan untuk merdeka (freedom to

be free) .

Page 9: Makalah Hukum Tata Negara

Pengakuan akan perikemanusiaan adalah intisari dari Hak Asasi

Manusia. Dalam alenia kedua disebutkan Indonesia sebagai Negara yang

adil. [10] Kata sifat adil jelas menunjukkan kepada salah satu tujuan dari

Negara Hukum untuk mencapai atau mendekati keadilan. Selanjutnya pada

alenia ketiga yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu

pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasar kepada :….” Menunjukkan bahwa rakyat Indonesia telah

menyatakan kemerdekaanya agar tercipta kehidupan berbangsa dan

bernegara yang bebas.

Sedangkan alenia keempat, menunjukkan pengakuan dan

perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dalam segala bidang yaitu politik,

hokum, social, kulturil, dan ekonomi. [11]

2.      Dalam Batang Tubuh

Secara garis besar hak-hak asasi manusia tercantum dalam pasal 27

sampai 34 dapat dikelompokkan menjadi :

1.      Hak dalam bidang politik (pasal 27 (1) dan 28),

2.      Hak dalam bidang ekonomi (pasal 27 (2), 33, 34),

3.      Hak dalam bidang sosial budaya (pasal 29, 31, 32),

4.      Hak dalam bidang hankam (pasal 27 (3) dan 30) [12]

Dalam rincian tersebut Hak Asasi Manusia yang diatur dalam Undang

Undang Dasar 1945 berjumlah 7 pasal. Walaupun hanya tujuh pasal namun

ketujkuh pasal tersebut adalah hal hal yang pokok. Dan ini sesuai dengan

sifat Undang Undang Dasar 1945 yang hanya mengatur hal hal pokok saja.

Tanpa pasal pasal tersebut itu akan hanya menjadi selogan selogan saja

yang belum dapat dilaksanakan. [13]

Page 10: Makalah Hukum Tata Negara

Seperti pada pasal 28 tentang kebebasan berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Ketiga hak ini adalah hak

pokok yang sangat penting dalam suatu Negara demokrasi. Kebebasan

berserikat saja apa artinya kalai tidak ada kebebasan mengeluarkan

pendapat.

Berikut kami lampirkan bunyi pasal 27 sampai pasal 34 :

Pasal 27

1.      Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan

Pemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya.

2.      Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan.

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan

dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.

BAB XI

AGAMA

Pasal 29

1.      Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa

2.      Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

Page 11: Makalah Hukum Tata Negara

BAB XII

PERTAHANAN NEGARA

Pasal 30

1.      Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan

Negara

2.      Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.

BAB XIII

PENDIDIKAN

Pasal 31

1.      Tiap-tiap Warganegara berhak mendapat pengajaran

2.      Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang-undang.

Pasal 32

Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

BAB XIV

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pasal 33

1.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan.

2.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

Negara

3.      Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai

oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.

Page 12: Makalah Hukum Tata Negara

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1.      Dalam ketentuan umum Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang

Hak Asasi Manusia Pasal 1, yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia adalah

seperangkat hak yang melekat pada hakikat dankeberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

dilindungi oleh negara,hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.

2.      Secara historis Hak Asasi Manusia sebagaimana yang saat ini dikenal, telah

memiliki riwayat perjuangan yang panjang. Sejatinya perjuangan tersebut

bukan dimulai dari abad ke 13. Kalau kita pelajari Kitab-kitab Suci

Keagamaan (baik itu al-Qur’an, Injil dan lain sebagainya) tentang

perlindungan Hak dan demikian pula tentang diwajibkannya Kewajiban atas

tiap anak manusia, maka mudah kita temukan bahwasanya Kitab-kitab Suci

tersebut telah terlebih dahulu mengemukakannya. Selanjutnya disini berarti

bahwa perjuangan atas Hak-hak Asasi yang dimiliki manusia telah lebih

dahulu berlangsung ribuan tahun yang lalu, dengan demikian sesungguhnya

adalah tidak tepat kalau sejarah perjuangan Hak-hak Asasi Manusia dimulai

bersamaan dengan ditanda-tanganinya Magna Charta (tahun 1215), akan

tetapi karena sejarah telah menentukannya demikian, jelasnya: bahwa saat-

saat kelahiran Magna Charta dianggap sebagai tonggak pertama

kemenangan Hak Asasi atau sebagai permulaan sejarah perjuangan Hak-hak

Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia pada perkembangannya berlanjut pada

beberapa Negara diantaranya Yunani, Inggris, Amerika Serikat, Perancis,

sampai pada pernyataan sedunia tentang Hak Asasi Manusia yang lebih

popular dikenal sebagai UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS oleh

PBB.

3.      Di Indonesia sendiri, Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan

bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat

Page 13: Makalah Hukum Tata Negara

jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila

dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus

memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah

Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan

berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan

hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

4.      Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik

Indonesia,yakni:

1.      Undang – Undang Dasar 1945

a.       Pembukaan : seluruh alenia pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945

menyiratkan tentang Hak Asasi Manusia

b.      Batang Tubuh : Pasal 27 sampai pasal 37 menjelaskan tentang pengakuan

kebebasan dalam bidang politik, ekonomi, social budaya, dan hankam.

2.      Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

3.      Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Page 14: Makalah Hukum Tata Negara

DAFTAR PUSTAKA

Moh Kusnardi, dkk.1988. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.  (Jakarta

Selatan. CV Sinar Bakti)

R.G. Kartasapoetra. 1987.Sistematika Hukum Tata Negara. (Jakarta:BINA AKSARA,)

Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Titik Triwulan Tutik. 2008. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca

Amandemen UUD 1945(Jakarta: CERDAS PUSTAKA)

http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/ham-dalam-undang-undang-1945.html

http://emperordeva.wordpress.com/about/sejarah-hak-asasi-manusia/

http://organisasi.org/

pengertianmacamdanjenishakasasimanusiahamyangberlaku_umumglobalpel

ajaranilmuppknpmpindonesia

[1] R.G. Kartasapoetra,Sistematika Hukum Tata Negara, (Jakarta:BINA AKSARA, 1987), hal 246[2] http://organisasi.org/ pengertian_macam_dan_jenis_hak_asasi_manusia_ham_yang_berlaku_umum_global_pelajaran_ilmu_ppkn_pmp_indonesia[3] Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia[4] R.G. Kartasapoetra,Sistematika Hukum Tata Negara.. h. 248-249[5] Ibid ,h. 249[6] Titik Triwulan Tutik, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, (Jakarta: CERDAS PUSTAKA, 2008)[7] http://emperordeva.wordpress.com/about/sejarah-hak-asasi-manusia/[8] R.G. Kartasapoetra,Sistematika Hukum Tata Negara.hal 247 [9] http://emperordeva.wordpress.com/about/sejarah-hak-asasi-manusia/[10] Moh Kusnardi, dkk. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.  (Jakarta Selatan. CV Sinar Bakti. 1988) hal 324. [11] Ibid. h 324 [12] http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/ham-dalam-undang-undang-1945.html[13] Moh Kusnardi, dkk. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.hal 325