makalah histologi ii

27

Click here to load reader

Upload: bobby-agustian

Post on 01-Nov-2015

1.396 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH HISTOLOGI II

MAKALAH HISTOLOGI II

SISTEM ENDOKRIN

Disusun oleh:

Nama : Bobi Agustian

NIM : (2009 411 041)

Dosen Pembimbing : Irham Falahudin, M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2010 / 2011

Page 2: MAKALAH HISTOLOGI II

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sudah sepantasnyalah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT,

teriring Sholawat beserta Salam kepada panutan kita semua Nabi akhir zaman

Muhammad SAW. Alhamdulillah, karena atas Rahmat dan Hidayah-NYA lah penulis

dapat menyalesaikan penulisan makalah histology tentang sisitem endokrin.

Selama penyusunan penulis sadar bahwa tak luput dari begitu banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis banyak sekali memperoleh bantuan dari berbagai

pihak sehingga sedikit demi sedikit kekurangan tersebut dapat diperbaiki. Meskipun

makalah ini telah berhasil disusun, namun penulis belum merasa puas. Sepenuhnya

penulis menyadari bahwa keterbatasan ilmu dan pengalaman sehingga makalah ini

masih jauh dari kata sempurna.

Penulis menyadari bahwa makalah ini berhasil di susun atas bantuan

berbagai pihak, sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Bapak Irham Falahudin, M.Si selaku

dosen pembimbing yang telah begitu sabar dalam membimbing penulis selam

penyusunan makalah ini, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Rekan-

rekan seperjaungan atas segala bantuan yang selama ini telah di berikan teruslah

semangat teman-tamanku jalan di depan sana masih begitu panjang untuk ditempuh.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis hanya bisa berharap dan

berdo’a kepada Alloh SWT semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca

sekalian, Amiin Ya Robbal Alamin.

Palembang, Ooktober 2010

Penulis

Page 3: MAKALAH HISTOLOGI II

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)

yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar

eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam

saluran gastroinstestin. Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang

disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah

menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran

darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan

kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem endokrin adalah

Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Pulau-

pulau pancreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur. Selama

kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin

1.2 Tujuan

o Agar mahasiswa lebih memahami materi sistem endokrin

o Agar mahasisiwa lebih mandiri dalam mencari materi

o Sebagai bahan diskusi

1.3 Batasan Masalah

a. Pengertian sistem endokrin dan hormon

b. Organ-organ sistem endokrin

c. Fungsi dan karakteristik hormon dan sisten endokrin

Page 4: MAKALAH HISTOLOGI II

BAB II

PEMBAHASAN

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan

memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk

mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling

berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,

medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf

(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar

ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja

melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan

oleh ujung-ujung saraf.

A. Struktur

Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin

melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau

organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar,

pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk

air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam

darah. Kelenjar endokrin termasuk :

1. Pulau Langerhans pada Pankreas

2. Gonad (ovarium dan testis)

3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus

B. Hormon dan fungsinya

Page 5: MAKALAH HISTOLOGI II

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat

gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur

kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang

berkembang

2. Menstimulasi urutan perkembangan

3. Mengkoordinasi sistem reproduktif

4. Memelihara lingkungan internal optimal

5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C. Klasifikasi

Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang

larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk

polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin)

dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam

lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,

aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui

sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel

dengan bebas.

D. Karakteristik

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur

tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi

dalam salah satu dari tiga pola berikut

(1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.

Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi

hari dan turun pada malam hari.

Page 6: MAKALAH HISTOLOGI II

(2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,

seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya

menyebabkan siklus menstruasi.

(3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar

subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar

kalsium serum.

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif

atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan

optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali

perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor

yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen

dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan

hormone dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau

mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.

E. Regulasi

Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise

Dua kelenjar endokrin yang utama ádalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas

endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang

menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons

terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron

dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini

bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan

dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh

infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari

masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ

dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang

dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.

Page 7: MAKALAH HISTOLOGI II

Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon

tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.

Sistem umpan balik

Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala

kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan,

kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan

kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon.

Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang

peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan

pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga

memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasan

insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.

Aktivasi sel-sel target

Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel

berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator

intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator

intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan

permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan

mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon

berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan

glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan

gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis.,

enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.

1. Struktur dan fungsi hipotalamus

Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat

dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat

tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral

Page 8: MAKALAH HISTOLOGI II

(hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor

R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan

kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh

darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal

hipotalamik hipofise.

Hormon-hormon hipotalamus antara lain: ACTH : Adrenocortico

Releasing Hormonb. ACIH (Adrenocortico Inhibiting Hormonc), TRH (Tyroid

Releasing Hormpnd), TIH (Tyroid Inhibiting Hormone), GnRH (Gonadotropin

Releasing Hormonf), GnIH (Gonadotropin Inhibiting Hormong), PTRH

(Paratyroid Releasing Hormonh), PTIH (Paratyroid Inhibiting Hormon), PRH

(Prolaktin Releasing Hormonj), PIH (Prolaktin Inhibiting Hormon), GRH

(Growth Releasing Hormonl), GIH (Growth Inhibiting Hormon), MRH

(Melanosit Releasing Hormonn) dan MIH (Melanosit Inhibiting Hormon).

Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi

hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang

bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.

2. Struktur dan Fungsi Hipofise

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.

Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus

anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari

hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior,

merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut

juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus

posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan

posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang

ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon

(MSH). Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan

jenis hormon yang disekresi yaitu:

Page 9: MAKALAH HISTOLOGI II

a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori,

berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah

yang menghasilkan hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.

b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-

350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.

c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori

dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.

d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula

sekretori, menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-

kira 375-550 nm, merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.

e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% “sel kelenjar

hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan

karena itu disebut sel-sel kromofob.

Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-

kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan

nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar

sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.

Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas

kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

3. Struktur dan Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago

krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih

kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang

dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan

lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus

mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan

parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana

hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri

Page 10: MAKALAH HISTOLOGI II

tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan

percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan

percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai

darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf

adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan

kolinergik berasal dari nervus vagus.

Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit

kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin

dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini

adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang

dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif

ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini

disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion

sianat.

Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin

yang kemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan

Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan

DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan

membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini

dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid,

dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma

dalam bentuk PBI (protein binding Iodine). Fungsi hormon-hormon tiroid antara

adalah:

a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya

meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan

produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testes

b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam

intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi

waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya

Page 11: MAKALAH HISTOLOGI II

dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel

kelenjar.

c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya

pertumbuhan saraf dan tulang

d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin

e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan

kontraksi otot dan menambah irama jantung.

f. Merangsang pembentukan sel darah merah

g. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh

terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme

h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan

sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum

dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang.

Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium

serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran

tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang

pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi

gastrin di lambung.

4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua

lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah.

Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief

cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan

mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.

Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh.

Organ :argetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap

tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium

serum :neningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan

Page 12: MAKALAH HISTOLOGI II

vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari

intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di

tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian

besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang.

Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping

tentunya PTSH

5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas

Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan

terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan

lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan

splenikus. Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya

sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau

Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang

menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha

yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.

Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.

Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah

sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling

bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah

sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan

glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek

glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam

meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis

(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam

amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari

yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan

lipolisis (pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin

sebagai hormon anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui

Page 13: MAKALAH HISTOLOGI II

membran sel di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin

adalah sebagai berikut:

a. Efek pada hepar

1) Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa.

2) Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis.

3) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di heparb.

b. Efek pada otot

1) Meningkatkan sintesis protein.

2) Meningkatkan transportasi asam amino.

3) Meningkatkan glikogenesis.

c. Efek pada jaringan lemak

1) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas

2) Meningkatkan penyimpanan trigliserida

3) Menurunkan lipolisis

6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal

Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar

suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai

kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari dua

lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Keduanya menunjang dalam

ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial untuk

kehidupan.

a. Korteks adrenal

Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon

adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga

kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.

Page 14: MAKALAH HISTOLOGI II

b. Mineralokortikoid

Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada

zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan

elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas

fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah

normal dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addison’s)

mengarah pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam

kasus akut, syok. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan

hipokalemia.

c. Glukokortikoid

Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan

glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh

antara lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang

meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan

cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.d. Hormon

seksKorteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona

retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen

dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad.

Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala

klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme.

sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal

menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.

6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Gonad

Terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada

minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat

jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad

terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH

dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.

Page 15: MAKALAH HISTOLOGI II

a. Testes Dua buah testes ada dalam skrotum.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ

reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah

pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan

spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan

mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan

konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara

kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH.

Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus

seminiferus.Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan

perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan

merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan

bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut

tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat

agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan

penutupan epifise tulang.

b. Ovarium

Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan

organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon

estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan

ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap

untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi

perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima

hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-

sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk

di sel lutein korpus luteum.

Patofisiologi Umum Gangguan Sistem Endokrin

Page 16: MAKALAH HISTOLOGI II

Untuk memudahkan pengertian kita tentang patofisiologi pada berbagai

kelainan kelenjar endokrin, berikut akan dihantarkan gambaran sepintas tentang

patofisiologi umum gangguan endokrin, mengingat fungsi sistem endokrin yang

kompleks dan rumit mencakup mekanisme kerja hormonal dan adanya mekanisme

umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akan mempengaruhi perjalanan

penyakit.

Seperti lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin

pun berlaku hal yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan

oleh:

Peradangan atau infeksi

Tumor atau keganasan

Degenerasi

Idiopatik

Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap kelenjar

endokrin dapat berupa:

a. Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan sekresi hormonal.

b. Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering

diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.

c. Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan

diistilahkan dengan hipofungsi kelenjar.

Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of

gland dengan kelenjar targetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau

organ sasaran dengan kelenjar target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat

lebih dari satu; artinya mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, atau

pada kelenjar target, ataupada kelenjar hipofise atau hipotalamus. Oleh karena itu,

untuk tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalam setiap kasus akan di

dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer, sekunder,atau

tertier.

Page 17: MAKALAH HISTOLOGI II

Penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil

hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di atasnya.

Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti penggunaan

obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang dapat

mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hormon

hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga

terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunder.

Disebut penyebab primer bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal sendiri. Disebut

tertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan obat-

obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal.

Untuk pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin,

ada dua hal utama yang harus dipahami dengan baik.Efek dari setiap hormon yang

dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap jaringan endokrin dan terhadap jaringan

atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan sasaran dari setiap hormon.

BAB III

KESIMPULAN

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari

sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan

endokrin karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya.

Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan

dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Organ

utama dari sistem endokrin adalah Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid,

Page 18: MAKALAH HISTOLOGI II

Kelenjar paratiroid, Pulau-pulau pancreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan

Indung telur. Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar

endokrin

DAFTAR PUSTAKA

Sutoyo, Daryono. 2009. Histologi. Surakarta: UNS Press

http://www.docstoc.com/docs/37841654/Anatomi-dan-Fisiologi-Sistem-Endokrindoc

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-and-sistem-endokrin/