makalah farter fix

Upload: aditya-putra

Post on 13-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    1/20

    FARMAKOTERAPI TERAPAN

    PENATALAKSANAAN TERAPI PADA ANSIETAS DENGAN METODE SOAP

    KELOMPOK VIII:

    I Putu Hengky Prawiranata (!"#$"$"#%

    A&A& Agu'tia Sinta Dewi (!"#$"$%

    A&A&I& De)i Purna*aningrat Su+ana (!"#$"$,%

    I Dewa Agung Dia- .uniart-a Dewi (!"#$"$!/%

    Pan+e Ny0*an Kari'*awan (!"#$"$1"%

    Putu Eka 2ta*i Dewi Artini (!"#$"$1#%

    Ni 3ayan Deniaria'i- (!"#$"$$!%

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

    42R2SAN FARMASI

    FAK2LTAS MATEMATIKA DAN ILM2 PENGETAH2AN ALAM

    2NIVERSITAS 2DA.ANA

    /"!

    5A5 I

    0

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    2/20

    PENDAH2L2AN

    Ansietas atau kecemasan adalah keadaan emosional yang sering disebabkan oleh

    persepsi nyata atau bahaya yang dirasakan mengancam keamanan individu (Dipiro et al.,

    2005). Ansietas dapat menyebabkan terjadinya insomnia (aryono dkk., 200!). "angguan

    tidur atau insomnia merupakan suatu kondisi yang dicirikan dengan gangguan dalam jumlah,

    kualitas atau #aktu tidur pada seorang individu. "ejala insomnia terjadi pada sekitar $$%

    sampai 50% dari populasi orang de#asa dimana penyakit ini dapat mempengaruhi pekerjaan,

    aktivitas sosial, dan status kesehatan penderitanya (Dipiro et al., 2005& 'odin et al., 200).

    eluhan pada penderita insomnia dapat berupa kondisi susah tidur, sering terbangun,

    kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu dini di pagi hari, tidur terasa tidak nyaman dan

    lelap. *iasanya pasien insomnia menderita lebih dari satu gejala, #alaupun tidak menutupkemungkinan pasien hanya akan menderita salah satu gejala saja. omponen utama yang

    dapat ditanyakan kepada pasien sebelum menetapkan suatu terapi adalah mengkarakterisasi

    jenis keluhan, mengetahui durasi, +rekuensi dan tingkat keparahan penyakit saat malam atau

    siang hari terkait gejala yang muncul, mengidenti+ikasi penyebab insomnia serta ri#ayat

    pengobatan sebelumnya untuk mengatasi insomnia (Dipiro et al., 2005& 'odin et al., 200).

    ujuan utama dilakukannya +armakoterapi terhadap pasien insomnia yang disertai

    ansietas yaitu menurunkan tingkat keparahan, lama dan +rekuensi gejala, mengembalikan

    aktivitas normal penderita, meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas sosial dan

    meningkatkan kualitas hidup penderita. Dengan dilakukannya pengobatan maka dapat

    dihindari dampak negati+ dari ansietas dan insomnia seperti terjadinya kecemasan yang

    berulang, kekha#atiran yang sulit dikendalikan, perasaan cemas atau gelisah sebelum sesuatu

    terjadi dan sulit berkonsentrasi. -armakoterapi yang cocok untuk tiap penderita akan berbeda

    tergantung dari kondisi yang dialami oleh individu itu sendiri. leh karena itu dalam

    melakukan +armakoterapi sangatlah penting untuk mengetahui etiologi, pato+isiologi, serta

    gejala klinis yang dialami oleh pasien sehingga dapat dilakukan terapiyang e+ekti+ dan e+isien

    sesuai dengan kondisi pasien dan dapat diperoleh hasil pengobatan yang optimal.

    5A5 II

    TIN4A2AN P2STAKA

    /

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    3/20

    /& Eti060gi

    eperti pada banyak kondisi mental lainnya, apa yang menyebabkan gangguan

    kecemasan umum1Generalized Anxiety Disorder ("AD) tidak sepenuhnya dimengerti. "ejala

    muncul biasanya disebabkan interaksi dari aspekaspek biologi, biopsikososial, termasuk

    genetik dengan beberapa situasi, stres atau trauma yang merupakanstressormunculnya gejala

    ini. 3enelitian lain menujukkan bah#a adanya trauma psikososial pada masa kecil serta rasa

    keterikatan yang terlalu kuat dengan pengasuh anak (baby sister) menjadi +aktor pemicu

    timbulnya "AD di masa de#asa (Anonim, 200!).

    Di sistem sara+ pusat beberapa mediator utama dari gejala ini adalah norepine+rin dan

    serotonin. ebenarnya ansietas diperantarai oleh suatu sistem kompleks yang melibatkan

    sistem limbik, thalamus, korteks +rontal secara anatomis dan norepine+rin, serotonin dan

    "A*A pada sistem neurokimia, yang mana hingga saat ini belum diketahui jelas bagaimanakerja bagianbagian tersebut menimbulkan ansietas (*ro#n et al., 200/).

    /&/ Pat07i'i060gi

    4odel noradrenergik

    4odel ini menunjukkan bah#a sistem sara+ otonomik pada penderita ansietas

    hipersensiti+ dan bereaksi berlebihan terhadap berbagai rangsangan. ocus 6eruleus (6)

    mempunyai peranan dalam mengatur ansietas yaitu dengan mengaktivasi pelepasan

    norepinephrine (78) dan merangsang sistem sara+ simpatik dan parasimpatik. Aktivitas

    berlebihan noradrenergik yang kronik menurunkan jumlah 92adrenoreseptor pada penderita

    Generalized Anxiety Disorder ("AD), hal inilah yang menyebabkan terjadinya ansietas

    (Dipiro et al., 200).

    4odel reseptor gammaaminobutyric acid ("A*A)

    "A*A adalah neurotransmiter inhibitor utama di sistem sara+ pusat (3). :mumnya

    target1sasaran obatobat antiansietas adalah reseptor "A*AA. *en;odia;epin (*

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    4/20

    Dipiro et al. (200) menujukkan gejala Generalized Anxiety Disorder ("AD) adalah

    gejala psikologis dan kogniti+ (kecemasan yang berlebihan, kekha#atiran yang sulit

    dikendalikan, perasaan cemas1gelisah sebelum sesuatu terjadi, sulit berkonsentrasi atau

    pikiran kosong), gejala +isik (gelisah, letih, otot tegang, sulit tidur, mudah marah), dan

    dampak buruk (sosial, pekerjaan, atau tempat +ungsional penting lainnya, kemampuan

    penanggulangan1pengatasan masalah yang rendah)

    riteria diagnosis Generalized Anxiety Disorder ("AD) ditegakkan melalui gejala

    gejala yang menetap pada kebanyakan hari selama minimal = bulan. 3erasaan cemas atau

    kha#atir merupakan salah satu masalah dan disertai minimal dengan tiga gejala psikologis.

    "angguan1penyakit ini mulai muncul pada usia ratarata 2/ tahun. 3erjalan penyakit ini

    berlangsung kronis, disertai beberapa kejadian gejalagejala penyakit memburuk dan

    membaik secara spontan. "AD mempunyai persentase kekambuhan yang tinggi dankecepatan pemulihan kembali yang rendah. ebagian besar pasien dengan "AD akhirnya

    akan memicu munculnya gangguan mental lain (Dipiro et al., 200).

    /&1 Penata6ak'anaan Tera9i

    /&1& Tera9i n0n 7ar*ak060gi

    ujuan terapi "AD adalah untuk menurunkan tingkat keparahan, lamanya dan +rekuensi

    kekambuhan gejala dan untuk meningkatkan kemampuan umum penderita secara

    keseluruhan. 4etode terapi non +armakologi untuk penderita "AD meliputi psikoedukasi,

    konseling jangka pendek, manajemen stres, terapi kogniti+, meditasi, terapi pendukung, dan

    olahraga. 3sikoedukasi mencakup in+ormasi tentang etiologi dan manajemen "AD. 3enderita

    "AD harus diedukasi untuk menghindari ka+ein, stimulan, konsumsi alkohol yang berlebihan,

    dan obatobat diet. erapi kogniti+ sikap merupakan terapi psikologi yang paling e+ekti+ untuk

    penderita "AD. 3ada umumnya penderita "AD memerlukan terapi psikologi, baik terapi

    psikologi saja atau dikombinasi dengan obatobat anti kkecemasan untuk mengatasi ketakutan

    dan belajar untuk mengelola kecemasan (Dipiro et al., 200).

    /&1&/ Tera9i 7ar*ak060gi

    4anajemen terapi untuk "AD ditunjukkan pada algoritma berikut >

    $

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    5/20

    "ambar /. Algoritma -armakoterapi untuk "AD (Dipiro et al., 200)

    *en;odia;epin merupakan golongan obat yang paling e+ekti+, aman, dan umumnya

    diresepkan untuk bantuan cepat gejala kecemasan akut. arena adanya e+ek samping

    ketergantungan dari penggunaan ben;odia;epin, sehingga antidepresan telah muncul sebagai

    pengobatan pilihan untuk pengelolaan jangka panjang kecemasan kronis, terutama dengan

    adanya gejala depresi komorbid. *uspirone adalah tambahan pilihan obat anti kecemasan

    pada pasien tanpa komorbiditas depresi atau gangguan kecemasan lain (misalnya, gangguanpanik dan AD). arena tingginya risiko e+ek samping dan toksisitas, barbiturat, antipsikotik,

    kombinasi antipsikotikantidepresan, dan antihistamin, sehingga umumnya tidak

    diindikasikan dalam pengobatan "AD. *en;odia;epin lebih e+ekti+ dalam mengobati gejala

    somatik dan autonomik "AD yang bertentangan dengan gejala psikis (misalnya, ketakutan

    dan kha#atir), yang dikurangi dengan antidepresan (Dipiro et al., 200).

    a. *en;odia;epin

    *en;odia;epin merupakan obat yang paling e+ekti+ dan aman untuk pengobatan gejala

    gejala kecemasan akut. emua obatobat golongan ben;odia;epin mempunyai e+ekti+itas

    ansiolitik yang sama, dan umumnya respon positi+ terlihat pada 2 minggu pertama terapi.

    *en;odia;epin lebih e+ekti+ untuk gejalagejala somatik dan autonomik "AD, sedangkan

    antidepresan lebih e+ekti+ untuk gejalagejala psikis. ecara teoritis ben;odiasepin mengatasi

    kecemasan dengan cara potensiasi aktivitas "A*A. Dosis ben;odia;epin harus

    diindividualisasi dan umumnya lama terapi tidak boleh melebihi ? bulan. 3enderita lansia

    lebih sensiti+ terhadap ben;odia;epin dan dapat mengalami jatuh selama terapi dengan

    golongan obat ini (Dipiro et al., 200). 3enggunaan jangka panjang, terutama dalam dosis

    ?

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    6/20

    tinggi dapat menimbulkan ketergantungan +isik dan mental (is#andono dan oekardjo,

    200).

    8+ek +armakologis ben;odia;epin merupakan akibat aksi gamma aminobutyric acid

    ("A*A) sebagai neurotransmiter penghambat di otak. *en;odia;epin akan meningkatkan

    kepekaan reseptor "A*A terhadap neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida

    terbuka dan terjadi hiperpolarisasi post sinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik

    membran sel tidak dapat dieksitasi. al ini akan menghasilkan e+ek ansiolisis dan sedasi

    (chmit; et al.,200!).

    *erdasarkan kecepatan metabolismenya, obat ben;odi;epin dapat dibedakan menjadi

    tiga kelompok yaitu ;at;at long acting, short actingdan ultra short acting.

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    7/20

    8+ek samping umum venla+asin antara lain> mual, mengantuk, dan mulut kering. 8+ek

    samping umum paroksetin antara lain mengantuk, mual, ejakulasi, mulut kering, penurunan

    libido, dan kehilangan energi. 8scitalopram menyebabkan mual, insomnia, kelelahan,

    penurunan libido, dan gangguan ejakulasi. Antidepresan trisiklik (6A) umumnya

    menyebabkan sedasi, hipotesi ortostatik, e+ek antikolinergik, dan penambahan berat badan.

    3ada keadaan over dosis, 6A menjadi sangat toksik.

    abel 2. batobat Antikecemasan 7onben;odia;epin untuk "AD (Dipiro et al., 200)

    c. *uspiron

    *uspiron merupakan agonis parsial 5/A yang bere+ek antikejang, relaksasi otot,

    sedati+hipnotik, kegagalan motorik, dan ketergantungannya rendah. *uspiron merupakan

    obat lini kedua untuk "AD karena kurang konsistennya laporan e+ikasi, tertundanya a#al

    mula kerja obat, dan kurangnya e+ikasi untuk penderita depresi dan gangguan kecemasan.

    4ekanisme ansiolitik buspiron tidak diketahui secara pasti. 7amun diperkirakan buspiron

    mengerahkan e+ek ansiolitik melalui aktivitas agonis parsial 5/Adi reseptor presinaptik 5

    dengan mengurangi penembakan neurons 5. *uspiron lebih e+ekti+ dalam menurunkan

    gejala kogniti+ dari gangguan kecemasan umum dibandingkan dengan menurunkan gejala

    somatik. 'atarata #aktu paruh buspiron adalah 2,5 jam dan diberikan 2$ kali sehari. 8+ek

    samping buspiron meliputi pusing, mual, dan perasaan kepala berputar (Dipiro et al., 200).

    5A5 III

    ASE ST2D. DAN ANALISIS

    Ka'u':

    uan A, ?= tahun, kepala bagian di sebuah perusahaan s#asta. Datang ke dokter penyakit

    dalam dengan keluhan mudah lelah, kepala pening, tidak bisa tidur dan diare. 4engaku akhir

    =

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    8/20

    akhir ini sering emosi tidak terkendali. ipertensi disangkal, D4 disangkal. asil anamnese

    menunjukkan pasien sudah sebulan tidak dapat tidur dengan nyenyak. 3ada saat tidur selalu

    terpikir pekerjaan di kantor yang belum selesai. 4aksimal pasien dapat tidur $? jam dan

    sering terbangun karena mimpi yang tidak enak. etiap hari jadi merasa sangat lelah dan

    mengantuk, tidak bisa +okus pada pekerjaan, mudah tersinggung, sehingga semakin banyak

    pekerjaan yang terbengkalai. Dan ini membuat pasien merasa bebannya makin berat.

    anda ital > D /$010 mmg, '' 20, ' !, $=,506

    aboratorium >

    "D /$ mg1d D ?0, b /? D /20, 6 ?2 r6r 0,!, " /!0

    Diagnosa > suspect "AD ("enerali;ed AnBiety Disorder)

    erapi > alBetin s/dd/ /5 tab dan 7eurosanbe plus s/dd/ /5 tab

    *ahaslah kasus diatas dengan metode A3C

    !& I+entita' Pa'ien

    7ama 3asien > uan A

    :mur > ?= tahun

    Diagnosa > uspect "AD (Generalized Anxiety Disorder)

    !&/ Su;yekti7

    eluhan

    :tama>

    4udah lelah, kepala pening, tidak bisa tidur, dan diare. 4engaku akhirakhir

    ini emosi sering tidak terkendali.

    eluhanambahan

    > ebulan tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering terbangun karena mimpitidak enak. etiap hari jadi merasa sangat lelah dan mengantuk. idak bisa

    +okus pada pekerjaan, mudah tersinggung.

    !&! O;yekti7

    'i#ayat penyakit terdahulu >

    'i#ayat pengobatan >

    anda ital >

    a) ekanan Darah > /$010 mmg (3reipertensi)

    b) '' > 20 (7ormal)

    c) ' > ! (7ormal)

    d) > $=,5o6 (7ormal)

    aboratorium >

    3arameter 7ilai 7ormal asil

    "D /00 mg1d /$ mg1d

    D $0E0 mg1d ?0 mg1d

    D F /$0 mg1d /20 mg1d

    6 ?050% ?2%

    " ?0/=0 mg1d /!0 mg1d

    r6r 0,=/,$ mg1d 0,! mg1d

    E

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    9/20

    *erdasarkan hasil laboratorium, semua parameter menunjukkan hasil yang normal

    kecuali pada kadar glukosa darah se#aktu yang berada pada rentang 3raDiabetes.

    !&1 A''e'*ent

    !&1& Tera9i 9a'ien

    *erdasarkan hasil anamnese dari dokter, uan A (?= tahun) menderita Generalized

    Anxiety Disorder("AD). "AD yang diderita oleh uan A kemungkinan disebabkan oleh

    memikirkan pekerjaan kantornya yang belum terselesaikan. Akibatnya, uan A mengalami

    susah tidur dan setiap hari merasa lelah. *erdasarkan hasil anamnese uan A yaitu

    Generalized Anxiety Disorder ("AD) yang disertai insomnia, diberikan terapi alBetin

    sebanyak /5 tablet yang diminum / kali sehari / tablet. alBetin yang mengandung

    -luoBetine, =/5 % diindikasikan untuk penyakit ansietas. :ntuk mengatasi rasa lelah

    diberikan terapi 7eurosanbe 3lus sebanyak /5 tablet, yang diminum / kali sehari / tablet.!&1&/ Pr0;6e* Me+ik +an DRP 9a'ien

    Pr0;6e*

    *e+ik

    Su;8ekti7 +an O;8ekti7 Tera9i DRP

    @nsomnia ubjekti+> pasien sudah

    sebulan tidak dapat tidur

    dengan nyenyak. 3ada saat

    tidur selalu terpikir

    pekerjaan di kantor yang

    belum selesai. 4aksimal

    pasien dapat tidur $ G ?

    jam dan

    sering terbangun karena

    mimpi yang tidak enak.

    bjekti+>

    ablet alBetin,

    sekali sehari

    ekuatan sediaan alBetin

    tidak jelas

    *entuk sediaan alBetin di

    pasaran tidak sesuai

    dengan yang diresepkan.

    3enggunaan obat alBetin

    tidak sesuai indikasi

    8+ek samping penggunaan

    alBetin dapat

    menyebabkan insomnia

    (acy et al., 20//)

    uspect

    "AD

    (gangguan

    kecemasan)

    ubjekti+> mudah lelah,

    gangguan tidur, banyak

    pekerjaan yang

    terbengkalai, pasien

    merasa bebannya semakin

    berat

    bjekti+>

    /.ablet

    7eurosanbe 3lus,

    sekali sehari

    2.ablet alBetin

    sekali sehari

    Dosis pemberian alBetin

    tidak jelas

    Diare bjekti+> diare @ndikasi tanpa terapi

    epala

    pening

    ubjekti+> kepala pening 7eurosanbe 3lus

    !&1&! Perti*;angan 9engata'an DRP

    erapi alBetin yang diberikan kepada uan A untuk mengobati keluhan gangguan

    tidur (insomnia) tidak sesuai indikasi. alBetin yang memiliki kandungan -luoBetin

    merupakan golongan obat antidepresanSelective Serotonin Reuptae !nhibitor ('@) yang

    pada umumnya digunakan untuk terapi Generalized Anxiety Disorders ("AD) dengan dosis

    20 mg1hari (acy et al., 20//) sehingga hanya tepat untuk terapi suspect Generalized Anxiety

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    10/20

    Disordersyang dialami pasien. Dosis alBetin yang diresepkan oleh dokter tidak jelas (tidak

    mencantumkan kekuatan sediaan) dan bentuk sediaan yang tidak sesuai seperti yang terdapat

    di pasaran. ediaan alBetin yang beredar di pasaran memiliki kekuatan /0 dan 20 mg dengan

    bentuk sediaan kapsul namun dokter meresepkan bentuk sediaan tablet (@, 20//). Dalam

    hal pendosisan, #alaupun dokter tidak mencantumkan kekuatan sediaan, dapat

    diinterpretasikan dosis yang diresepkan adalah dosis terendah (/0 mg). Di dalam peresepan,

    uan A diberikan alBetin sekali sehari (/0 mg) tetapi untuk terapi Generalized Anxiety

    Disorders diperlukan dosis 20 mg1hari sehingga dalam hal ini uan A memperoleh terapi

    yang tidak adekuat (underdose).

    3enggunaan alBetin (-luoBetine) diketahui dapat menginduksi terjadinya insomnia,

    dimana insomnia ini seharusnya diatasi sebagai tujuan dari pemberian terapi. 3engatasan yang

    dapat dilakukan oleh apoteker terkait D'3 ini adalah menghubungi dan merekomendasikankepada dokter untuk dapat mempertimbangkan penggantian alBetin dengan obat golongan

    sedati+ dan hipnotik sehingga dapat mengatasi keluhan insomnia dan suspect Generalized

    Anxiety Disordersyang dialami pasien.

    bat golongan sedati+ hipnotik yang dapat direkomendasikan adalah Dia;epam.

    Dia;epam merupakan turunan dari ben;odia;epine yang banyak digunakan sabagai sedati+

    dan hipnotik karena mempunyai e+ikasi dan batas keamanan yang lebih besar dibandingkan

    dengan turunan sedati+ hipnotik yang lain sehingga dapat digunakan untuk mengatasi keluhan

    insomnia dan Generalized Anxiety Disordersyang dialami pasien (Dipiro et al., 200). Dalam

    algoritma terapi untuk pasien yang mengalami insomnia sementara (transient) disebutkan

    bah#a pengobatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan short"actingben;odia;epin.

    7amun, dalam kasus yang dialami oleh pasien yakni insomnia yang disertai kecemasan

    ("AD), penggunaan short"acting ben;odia;epin (misalnya tema;epam) maupun obat non

    ben;odia;epin (misalnya ;olpidem) tidak mampu menghilangkan rasa cemas yang dialami

    pasien. al ini disebabkan karena short acting ben;odia;epin dan non ben;odia;epin

    memiliki e+ek ansiolitik minimal (e+ek ansiolitiknya rendah) ('ichard and Aroson, 2005&

    Dipiro et al., 200). elain itu, obatobat golongan short acting ben;odia;epine memiliki

    intensitas dan kecenderungan lebih tinggi mengalami reaksi #ithdra#al (H, /!!=).

    3enggunaan obat ben;odia;epin untuk mengatasi insomnia yang disertai ansietas ("AD)

    sebaiknya dimulai dari dosis yang paling kecil untuk menghindari terjadinya ketergantungan

    obat dan risiko toleransi (udoyo dkk., 200!). 4aka dari itu, dosis Dia;epam yang diberikan

    kepada pasien sebaiknya dimulai dari dosis terkecil yakni 5 mg1hari pada malam hari.

    3enggunaan dia;epam sebanyak satu kali sehari pada malam hari mampu mengatasi gangguan

    tidur pasien dan gangguan kecemasan pada keesokan harinya. al ini karena #aktu paruh

    !

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    11/20

    eliminasi obat Dia;epam yang panjang menyebabkan adanya akumulasi obat di dalam tubuh

    sehingga dihasilkan e+ek sedasi pada hari berikutnya. elain itu, +rekuensi pemberian dosis

    obat dengan #aktu paruh yang panjang memang perlu dikurangi untuk mencegah rebound

    diantara pemberian dosis obat (ee and ayes, 2000& Dipiro et al., 200).

    D'3 yang lainnya adalah keluhan diare yang diderita pasien tidak mendapatkan terapi

    dari dokter. 3engatasan dari D'3 ini dapat dilakukan dengan memberikan obat diare yaitu

    attapulgit mengingat penyebab diare pasien tidak diketahui secara pasti. bat diare dengan

    kandungan attapulgit yang beredar dipasaran salah satunya adalah ne# diatabs dengan

    kekuatan =00 mg.

    !&$ P6an

    !&$& are 96an

    a) erapi non +armakologi

    3asien penderita "AD disarankan untuk melakukan psikoedukasi, konseling jangka

    pendek, manajemen stres, terapi kogniti+, dan meditasi dengan didampingi oleh psikolog.

    3asien diedukasi untuk menghindari ka+ein, stimulan, konsumsi alkohol yang berlebihan,

    dan obatobatan yang dapat menginduksi munculnya rasa cemas dan insomnia pada

    pasien (Dipiro et al., 200)

    3asien disarankan untuk minum air dan elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi

    akibat dari diare yang diderita pasien. Iumlah air dan elektrolit yang diperlukan

    tergantung dari kondisi klinik pasien selama mengalami diare. ehingga perlu

    dikomunikasikan dengan dokter.

    b) erapi +armakologi

    3enggantian obat alBetin dengan Dia;epam atas persetujuan dari dokter dan pasien,

    dengan bentuk sediaan tablet dan dosis terendah yaitu 5 mg1hari untuk mengobati "AD

    dan keluhan susah tidur yang dialami pasien.

    3emberian terapi 7eorosanbe 3lus sesuai dengan yang diresepkan untuk mengobati

    keluhan lelah dan pening pasien.

    3emberiaan terapi Attapulgit untuk mengatasi diare yang diderita pasien. Atapulgit

    diberikan dengan dosis /200/500 setelah diare dan dosis maksimum !000 mg dalam 2?

    jam.

    /0

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    12/20

    3emberian in+ormasi kepada pasien agar tidak menghentikan pengobatan Dia;epam

    secara tibatiba untuk menghindari gejala #ithdra#al, rebound anxiety dan kekambuhan.

    3emberian in+ormasi dan konseling mengenai dosis, cara penggunaan, penyimpanan, dan

    e+ek samping obat yang mungkin terjadi.

    !&$&/ I*96e*enta'i

    4inggu ke$, dosis yang diberikan E1 dari dosis a#al

    4inggu ke?, dosis yang diberikan =1 dari dosis a#al

    4inggu ke5, dosis yang diberikan 51 dari dosis a#al

    4inggu ke=, dosis yang diberikan ?1 dari dosis a#al

    4inggu keE dosis yang diberikan $1 dari dosis a#al

    4inggu ke, dosis yang diberikan 21 dari dosis a#al

    4inggu ke!, dosis yang diberikan /1 dari dosis a#al

    //

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    13/20

    j) bat Dia;epam dapat menyebabkan e+ek samping gangguan mental, depresi pernapasan,

    kebingungan, gangguan saluran cerna, vertigo, kelemahan otot dan gangguan penglihatan

    (acy et al.,20//).

    k) 4enganjurkan pasien agar tidak merokok dan tidak mengkonsumsi ka+ein karena bersi+at

    stimulan dan dapat mengurangi e+ektivitas Dia;epam. elain itu, pasien dianjurkan untuk

    tidak mengkonsumsi alkohol dan obatobat penekan 3 lain (obat antidepresan,

    antiepilepsi, obat parkinson) se#aktu menggunakan obat ini (*ritish 7ational -ormulary,

    200E& 4edicines @n+ormation 6entre 3harmacy Department, 200E& herapeutic 'esearch

    6entre, 200).

    l) 4engin+ormasikan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi jus anggur selama terapi

    pengobatan dengan Dia;epam karena dapat meningkatkan bioavailabilitas Dia;epam

    (*aBter, 2005).m)8+ek samping mengantuk dapat mempengaruhi per+orma dalam beraktivitas misalnya saat

    mengemudi sehingga pasien disarankan untuk tidak menjalankan mesin dan

    mengemudikan kendaraan (*ritish 7ational -ormulary, 200E).

    n) 4engin+ormasikan pasien mengenai caracara untuk mengendalikan stres dan kecemasan

    yang berlebihan antara lain>

    Sleep Restriction $herapy

    Sleep restriction therapy dilakukan untuk memperbaiki e+isiensi tidur penderita

    insomnia. al ini dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan #aktu tidur pasien dengan

    kebutuhannya sehingga pasien tidak akan menderita kekurangan tidur atau bahkan tidurnya

    akan berlebih.

    Stimulus %ontrol $herapy

    3endekatan yang dilakukan pada terapi ini didasarkan pada pengaturan #aktu tidur

    sehingga diperoleh perbaikan #aktu tidur yang bertahap. Dalam prakteknya, pasien

    disarankan pergi tidur hanya jika mengantuk, mengatur standar #aktu bangun tidur, keluar

    dari tempat tidur setiap kali terjaga dalam jangka #aktu yang lama, menghindari membaca,

    menonton tv, makan dan cemas saat di tempat tidur serta mengusahakan agar tidak tidur

    pada siang hari sehingga memudahkan tidur pada malam hari.

    Relaxation $ herapy

    erapi ini berguna untuk membuat pasien selalu rileks bahkan saat dihadapkan pada

    kondisi yang penuh dengan ketegangan, mengurangi bahkan menghilangkan penyebab dari

    gangguan tidur. erapi relaksasi dapat dilakukan dengan merelaksasi otot, meditasi dan

    hipnosis.

    Sleep &ygiene

    /2

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    14/20

    ujuan dari terapi ini adalah untuk mengedukasi pasien tentang perilaku tidur yang

    sehat serta mengatur lingkungan tidur sehingga diperoleh kondisi yang kondusi+. 3asien

    akan disarankan untuk berolahraga setiap hari, mengurangi konsumsi ka+ein, alkohol,

    nikotin dan makanan ringan sebelum tidur, memastikan bah#a lingkungan tidur tenang,

    gelap dan nyaman.

    (8dinger and 4eans, 2005).

    !&$&! M0nit0ring

    uan A diharapkan datang kembali untuk memantau perkembangan penyakitnya

    setelah diterapi dengan Dia;epam selama /2 minggu karena penggunaan obatobat

    ben;odia;epin sebaiknya tidak lebih lama dari /2 minggu untuk memperkecil risiko toleransi

    dan ketergantungan. 3emberian obat secara bertahap dihentikan setelah pasien sudah dapat

    kembali tidur dengan nyenyak (jay dan 'ahardja, 200E). 7amun, apabila selama /2 minggupemakaian Dia;epam uan A masih mengeluh insomnia dan mengalami kecemasan, maka

    sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk menetapkan terapi selanjutnya.

    3emberian Attapulgit diharapkan mampu mengatasi diare yang dialami uan A.

    3engunaan atapulgit dihentikan jika diare telah berhenti, apabila keluhan diare dalam jangka

    #aktu ?E2 jam belum dapat teratasi maka dilakukan pera#atan dan pemantauan terhadap

    kondisi uan A maupun dikonsultasikan dengan dokter kembali untuk memperoleh terapi

    yang lebih adekuat. 3era#atan dan pemantauan diare dapat dilihat dari gejala, tingkat

    keparahan, +rekuensi, serta ada tidaknya dehidrasi (Dipiro et al., 200).

    3enggunaan 7eurosanbe 3lus untuk mengatasi keluhan kepala pening dan kelelahan

    dapat dihentikan apabila keluhan pening dan lelah telah teratasi.

    !&$&1 E7ekti7ita' tera9i

    ondisi klinik

    8+ektivitas terapi Dia;epam diamati dengan dengan menggunakan sleep log dan

    &amilton Rating Scale 'or Anxiety. omunikasi dengan pasien penting untuk mengetahui

    apakah pasien telah dapat tidur dengan nyenyak dan telah mengalami penurunan dari

    +rekuensi, durasi, dan keparahan dari "AD yang diderita.

    8+ektivitas terapi pasien dengan 7eurosanbe 3lus adalah adanya perbaikan dari rasa

    pening dan lelah yang dialami pasien sehingga aktivitas atau pekerjaan pasien dapat

    berjalan dengan lebih baik.

    /$

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    15/20

    8+ektivitas terapi Attapulgit yaitu berhentinya diare yang dapat menyebabkan

    terganggunya aktivitas penderita.

    andatanda vital

    andatanda vital yang dapat diamati dan dimonitoring untuk mengetahui e+ektivitas

    terapi pada pasien yaitu tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi dan kecepatan pernapasan,

    berat badan, konsistensi +eses.

    aboratorium

    3emeriksaan laboratorium yang dapat dijadikan patokan untuk mengetahui e+ektivitas

    terapi dari pengobatan Generalized Anxiety Disorder dan insomnia, yaitu

    olysomnography (3"). ariabel yang diamati dari 3", diantaranya

    electroencephalogram (88"), electromyogram (84"), electrooculagram (8"), dan

    electrocardiogram(8") (6hokroverty, 20/0).

    3emeriksaan laboratorium yang dapat dijadikan patokan untuk mengetahui e+ektivitas

    terapi dari pengobatan diare, yaitu>

    /) Diare Akut

    ultur +eses, adanya lendir, osmolalitas, sel darah putih, dan p pada +eses, volume

    +eses dan elektrolit, serta 6*6 maupun tes kimia darah.

    2) Diare ronis

    emua tes untuk diare akut akan digunakan untuk menetapkan diagnosis diare kronis

    serta dilakukan colonoscopy(Dipiro et al., 200).

    !&$&$ E7ek 'a*9ing

    8+ek samping yang yang memiliki peluang besar untuk terjadi dan kemungkinan akan

    mempengaruhi kondisi pasien patut untuk dilakukan monitoring (#eetman, 200!). 8+ek

    samping terkait dengan penggunaan obat pada tuan A yang patut di#aspadai yaitu>

    elemahan otot, nyeri kepala, mengantuk, dan ataBia pada penggunaan dia;epam (#eetman,

    200!). 5A5 IV

    KESIMP2LAN

    /. 3enggunaan alBetin (-luoBetin) pada kasus ini dapat menginduksi insomnia sehingga

    perlu direkomendasikan kepada dokter untuk mengganti sediaan ini dengan obat golongan

    sedati+ hipnotik sehingga dapat mengobati keluhan insomnia dan "AD yang diderita

    pasien.

    2. bat golongan sedati+ hipnotik yang dapat direkomendasikan sesuai dengan kondisi

    pasien adalah Dia;epam dengan dosis terendah yaitu 5 mg1hari yang diberikan $0 menit

    sebelum tidur pada malam hari.

    /?

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    16/20

    DAFTAR P2STAKA

    Anonim. 200!. Generalized Anxiety Disorder. (6ited 20/$ ctober,/2). Available +rom>

    http>11###.bro#n.edu16ourses1*@J2E1ther16lerkship1Didactics1'eadings1gad.pd+.

    *aBter, . 2005. Stocleys Drug !nteractions. ondon> 3harmaceutical 3ress

    *ritish 7ational -ormulary. 200E. *ritish +ational ormulary -th /dition. ondon> 'oyal

    3harmaceutical ociety o+ "reat *ritain.

    *ro#n, Keary dan *arlo#. 200/. Generalized Anxiety Disorder. 6linical andbook o+

    3sychological Disorders, hird 8dition> A tepbytep reatment 4anual, 6hapter ?.

    6hokroverty .. 20/0. vervie# o+ leep L leep Disorders.!ndian 0. 1ed. Res.3p /2=/?0.

    Dipiro, Ioseph & 'obert . albert& "ary 6. Mee& "ary '. 4at;ke& *arbara ". Hells& and .

    4ichael 3osey. 2005. harmacotherapy a athophysiologic Approach. iBth 8dition.

    7e# Mork> he 4c"ra# ill 6ompanies. 3./$2/.

    /5

    http://www.brown.edu/Courses/BI_278/Other/Clerkship/Didactics/Readings/gad.pdfhttp://www.brown.edu/Courses/BI_278/Other/Clerkship/Didactics/Readings/gad.pdf
  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    17/20

    Dipiro, I. ., *.". Hells, .. ch#inghammer and 6.. Dipiro. 200. harmacotherapy

    &andboo. eventh 8dition. :A> he 4c"ra#ill 6ompanies.

    8dinger, I. D. and 4. . 4eans. 2005. 6ognitive*ehavioral herapy +or 3rimary @nsomnia.

    %linical sychology Revie#. 25> 5$!55.

    aryono, A., A. 'indiarti, A. Ariyanti, A. 3a#itri, A. :shuluddin, A. etia#ati, A. 'e;a, 6.H.

    Ha#olumaja dan '. ekartini. 200!. 3revalensi "angguan idur pada 'emaja :sia /2

    /5 tahun di ekolah anjutan ingkat 3ertama. Sari ediatri // ($)> /?!/5?.

    'odin, . ., . *roch, D. *uysse, 6. Dorsey, 4. ateia. 200. 6linical "uideline -or he

    8valuation and 4anagement o+ 6hronic @nsomnia in Adults.0ournal o' %linical Sleep

    1edicine.? (5)> ?E50?.

    chmit;, "., . epper and 4. eidrich. 200!. armaologi dan $osiologi.8disi iga.

    Iakarta> 3enerbit *uku edokteran 8"6.

    is#andono dan *. oekardjo. 200. 2imia 1edisinal. 8disi @@. urabaya> Airlangga

    :niversity 3ress.

    tringer, I.. 200. 2onsep Dasar armaologi3 anduan 4ntu 1ahasis#a. 8disi iga.

    Iakarta> 3enerbit *uku edokteran 8"6.

    im 'edaksi @ @ndonesia. 20//.!n'ormasi Spesialite 5bat !ndonesia 6olume 7. Iakarta>

    3. @-@ 3enerbitan Iakarta.

    at;ung, *.". 20//. armaologi Dasar dan 2lini. 8disi /0. Iakarta> 3enerbit *uku

    edokteran 8"6.

    ee, I.. and8.'. ayes. 2000.armaologi> 3endekatan 3roses epera#atan.

    acy, 6.-., .. Amstrong, 4.3. "oldman and . . ance. 20//. Drug !n'ormation

    &andboo.#entieth 8dition. :nited tates> eBi6omp @nc.

    4edicines @n+ormation 6entre 3harmacy Department. 200E. Smoing and Drug !nteractions.

    :nited ingdom> he 4edicines @n+ormation eam, 3harmacy Department, 4ersey

    6are 7 rust.

    4o++at, A.6., David sselton, *rian Hiddop. 2005. %lares Analysis o' Drugs and oisons.

    3harmaceutical 3ress.

    /=

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    18/20

    'ichard, D and I. Aroson. 2005. 5x'ord &andboo o' ractical Drug $herapy, /st 8dition.

    B+ord> B+ord :niversity 3ress.

    udoyo, A. H., *. etiyohadi, @drus Al#i, 4. imadibrata, . etiati. 200=. *uu A8ar !lmu

    enyait Dalam. 8disi @. Iakarta> 3usat 3enerbitan Departemen @lmu 3enyakit Dalam

    -akultas edokteran :niversitas @ndonesia.

    #eetman, . 6. 200!. 1artindale3 $he %omplete Drug Re'erence 97th /dition. ondon>

    3harmaceutical 3ress and American 3harmacists Association.

    herapeutic 'esearch 6enter. 200. Alcoholrelated drug interactions. harmacists

    :etter;rescribers :etter ol 2? (/)>2?0/0=.

    jay, . . dan . 'ahardja. 200E. 5bat"5bat enting. Iakarta> 8leB 4edia omputindo.

    H. /!!=.Rational 4se o' *enzodiazepin. "eneva> Horld ealth rgani;ation.

    LAMPIRAN

    ampiran /. pesi+ikasi bat

    a. luoxetine(alBetin)Dosis > 20 mg sekali sehari.

    8+ek samping > @nsomnia, tremor, sakit kepala dan mual.

    @nteraksi bat > Alkohol, al+u;osin, alpha beta bloker, analgesik, antikoagulan,

    antidepresan, antiplatelet, aspirin, ben;odia;epin, beta bloker, buspiron,

    karbamasepim, simetidin.

    @ > rang yang hipersensiti+ terhadap 'luoxetine, ibu hamil, orang dengan

    pengobatan 4A@.(acy et al., 20//)

    b. hiamine (itamin */) pada sediaan 7eurosanbe 3lus

    Dosis > /025 mg1hari baik dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.

    8+ek samping > 8+ek samping dari vitamin */ jarang ditemukan, tetapi reaksi

    hipersensitivitas telah dilaporkan.

    @nteraksi bat >

    @ > ipersensitivitas terhadap vitamin */.

    (#eetman, 200!)

    /E

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    19/20

    c. 3yridoBine (itamin *=) pada sediaan 7eurosanbe 3lus

    Dosis > 20200 mg1hari (4o++at et al., 2005)

    8+ek samping > 3enggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan peripheral neuropati

    (#eetman, 200!)

    @nteraksi bat > itamin *= dapat menurunkan kadar serum dari pentobarbital.

    3emberian dengan levodopa dapat menurunkan e+ek dari levodopa

    (#eetman, 200!).

    @ > ipersensitivitas terhadap vitamin *= (acy et al., 20//)

    d. 6yanocobalamine (itamin */2) pada sediaan 7eurosanbe 3lus

    Dosis > 250 mcg1hari (acy et al., 20//)8+ek samping > ipersensitivitas, hipokalemia, dan aritmia (#eetman, 200!)

    @nteraksi bat > Absorsi dari vitamin */2 pada saluran cerna dapat dihambat oleh

    neomisin, asam aminosalisilat, obat golongan histamine 2antagonis,

    omeprasol, dan kolkisin onsentrasi serum dari vitamin */2menurun

    pada penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi oral (#eetman,

    200!).

    @ >

    e. 4etampyrone pada sediaan 7eurosanbe 3lus

    Dosis > 0,5? g1hari (#eetman, 200!).

    8+ek samping > Agranulosotosis (#eetman, 200!).

    @nteraksi bat >

    @ >

    +. Dia;epam

    Dosis > :ntuk insomnia yang disertai ansietas, dosis 5/5 mg sebelum tidur

    (*ritish 7ational -ormulary, 200E).

    8+ek samping > 4engantuk, otot lemah, gangguan mental, ataBia, amnesia,

    ketergantungan, depresi perna+asan, kadangkadang terjadi nyeri

    kepala, vertigo, hipotensi, gangguan saluran cerna, ruam, gangguan

    penglihatan dan retensi urin (*ritish 7ational -ormulary, 200E&

    #eetman, 200!).

    /

  • 5/22/2018 Makalah Farter Fix

    20/20

    @nteraksi bat > 4enimbulkan e+ek aditi+ bila digunakan bersama obat depresan 3,

    alkohol, analgesik opioid, antikonvulsan, dan +enotia;in (at;ung,

    20//).

    @ > Depresi perna+asan, gangguan hati berat, kondisi +obia dan obsesi,

    glaukoma, hipersensitivitas pada dia;epam, serangan asma akut (acy

    et al.,20//)

    g. Attapulgit

    Dosis > De#asa> /200/500 mg setelah diare. Dosis maksimum !000 mg untuk

    2? jam.

    Anakanak> =/2 th> E50 mg setelah diare (Dipiro et al., 200)

    8+ek samping > embelit (jay dan 'ahardja, 200E).@nteraksi bat >

    @ >

    /!