makalah farmasi hemoroid

25
TUGAS COMPOUNDING & DISPENSING “Hemoroid” Kelas : C Disusun oleh : Rahayu Amelia (2014000119) Randy Richardo (2014000120) Rani Purwati (2014000121) Teguh Priyatno (2014000146) Zurnia Nurlita P (2014000163) Rizki Yulianti R (2014000181) Program Studi Profesi Apoteker

Upload: rani-purwati

Post on 06-Feb-2016

85 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas farmasi mengenai penyakit hemoroid

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah farmasi Hemoroid

TUGAS COMPOUNDING & DISPENSING

“Hemoroid”

Kelas : C

Disusun oleh :

Rahayu Amelia (2014000119)

Randy Richardo (2014000120)

Rani Purwati (2014000121)

Teguh Priyatno (2014000146)

Zurnia Nurlita P (2014000163)

Rizki Yulianti R (2014000181)

Program Studi Profesi Apoteker

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Jakarta

2014

Page 2: Makalah farmasi Hemoroid

PENDAHULUAN

Hemorrhoid adalah pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri-vena di saluran anus yang

berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Selain itu pleksus

arteri-vena tersebut juga dapat mengalami perdarahan. Hemorrhoid merupakan penyakit di

daerah anus yang cukup banyak ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Di Amerika

Serikat lima ratus ribu orang didiagnosa menderita hemorrhoid setiap tahunnya. Bahkan

75% penduduk dunia pernah mengalami hemorrhoid.

Tingginya prevalensi hemorrhoid disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

kurangnya konsumsi makanan berserat, konstipasi, usia, keturunan, kebiasaan duduk

terlalu lama, peningkatan tekanan abdominal karena tumor, pola buang air besar yang

salah, hubungan seks peranal, kurangnya intake cairan, kurang olah raga dan kehamilan.

Prevalensi hemorrhoid di Indonesia juga tergolong cukup tinggi. Di RSCM Jakarta

pada dua tahun terakhir (2010), hemorrhoid mendominasi sebanyak 20% dari pasien

kolonoskopi. Kejadian hemorrhoid cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya

usia seseorang, dimana usia puncaknya adalah 45-65 tahun. Sekitar setengah dari orang-

orang yang berumur 50 tahun pernah mengalami hemorrhoid. Namun sekarang ini terjadi

perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini meliputi perubahan pola makan yang

cenderung lebih menyukai makanan siap saji yang tinggi lemak, garam dan rendah serat

serta kurangnya aktivitas fisik manusia, terlebih lagi pada usia produktif (21-30 tahun).

Usia produktif adalah usia ketika seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan

sesuatu. Sehingga dalam rentang usia tersebut seseorang akan cenderung aktif bekerja dan

rentan terjadi perubahan pola hidup seperti yang telah diuraikan di atas. Hal tersebut

tentunya juga dapat memicu terjadinya hemorrhoid.

Page 3: Makalah farmasi Hemoroid

HEMOROID

I. Definisi

Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang terletak pada

mukosa rektum bagian distal dan anoderm. Gangguan pada hemoroid terjadi ketika

plexus vaskular ini membesar. Sehingga kita dapatkan pengertiannya dari “hemoroid

adalah dilatasi varikosus vena dari plexus hemorrhoidal inferior dan superior”

(Dorland, 2002).

moroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena

hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena

hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa

pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal.

II. Etiologi

Faktor risiko terjadinya hemoroid antara lain faktor mengedan pada buang air besar

yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih banyak memakai jamban duduk,

terlalu lama duduk di jamban sambil membaca, merokok), peningkatan tekanan intra

abdomen, karena tumor (tumor usus, tumor abdomen), kehamilan (disebabkan tekanan

janin pada abdomen dan perubahan hormonal), usia tua, konstipasi kronik, diare kronik

atau diare akutyang berlebihan, hubungan seks peranal, kurang minum air, kurang

makan-makanan berserat (sayur dan buah), kurang olahraga/imobilisasi.

Faktor penyebab hemoroid dapat terjadi karena kebiasaan buang air besa tidak

tentu dan setiap kali berak mengedan terlalu keras, terlalu lama duduk sepanjang

tahun, infeksi, kehamilan dapat merupakan faktor-faktor penyebab hemoroid.

Faktor predisposisi terjadinya hemoroid adalah herediter, anatomi, makanan,

pekerjaan, psikis, dan senilitas. Sedangkan sebagai faktor presipitasi adalah faktor

mekanis (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intraabdominal), fisiologi

dan radang.Umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling

berkaitan

Page 4: Makalah farmasi Hemoroid

III. Patofisiologi

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik

dari vena hemoroidalis. Telah diajukan beberapa faktor etiologi yaitu konstipasi, diare,

sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri,

dan tumor rektum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal sering

mengakibatkan hemoroid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke

sistem portal. Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah terjadi

aliran balik.

Hemoroid dapat dibedakan atas hemoroid eksterna dan interna. Hemoroid eksterna

di bedakan sebagai bentuk akut dan kronis. Bentuk akut berupa pembengkakan bulat

kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan suatu hematoma, walaupun

disebut sebagai hemoroid trombosis eksternal akut. Bentuk ini sering terasa sangat

nyeri dan gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.

Kadang-kadang perlu membuang trombus dengan anestesi lokal, atau dapat diobati

dengan “kompres duduk” panas dan analgesik. Hemoroid eksterna kronis atau skin tag

biasanya merupakan sekuele dari hematom akut. Hemoroid ini berupa satu atau lebih

lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan ikat dan sedikit pembuluh darah.

Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis atas : derajat 1, bila terjadi

pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus, hanya dapat dilihat

dengan anorektoskop. Derajat 2, pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang

atau masuk sendiri ke dalam anus secara spontan. Derajat 3, pembesaran hemoroid

yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari. Derajat 4,

prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan cenderung untuk mengalami thrombosis

dan infark.

IV. Gejala hemoroid

Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid, yaitu: a. Hemoroid internal

1. Prolaps dan keluarnya mukus.2. Perdarahan.3. Rasa tak nyaman.4.Gatal.

b. Hemoroid eksternal1. Rasa terbakar.2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).3. Gatal.

Page 5: Makalah farmasi Hemoroid

V. Diagnosa hemoroid

Diagnosis hemoroid dapat dilakukan dengan melakukan:a. Anamnesis.b. Pemeriksaan fisik.c. Pemeriksaan penunjang.

a. Anamnesis Hemoroid

Pada anamnesis biasanya didapati bahwa pasien menemukan adanya darah segar

pada saat buang air besar. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan adanya gatal-

gatal pada daerah anus. Pada derajat II hemoroid internal pasien akan merasakan

adanya masa pada anus dan hal ini membuatnya tak nyaman. Pasien akan

mengeluhkan nyeri pada hemoroid derajat IV yang telah mengalami trombosis.

Perdarahan yang disertai dengan nyeri dapat mengindikasikan adanya trombosis

hemoroid eksternal, dengan ulserasi thrombus pada kulit. Hemoroid internal

biasanya timbul gejala hanya ketika mengalami prolapsus sehingga terjadi ulserasi,

perdarahan, atau trombosis. Hemoroid eksternal bisa jadi tanpa gejala atau dapat

ditandai dengan rasa tak nyaman, nyeri akut, atau perdarahan akibat ulserasi dan

trombosis.

b. Pemeriksaan Fisik Hemoroid Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya pembengkakan vena yang

mengindikasikan hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami

prolaps. Hemoroid internal derajat I dan II biasanya tidak dapat terlihat dari luar

dan cukup sulit membedakannya dengan lipatan mukosa melalui pemeriksaan

rektal kecuali hemoroid tersebut telah mengalami trombosis. Selain itu ukuran,

perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi juga harus dinilai.

c. Pemeriksaan Penunjang Hemoroid

Anal canal dan rektum diperiksa dengan menggunakan anoskopi dan

sigmoidoskopi. Anoskopi dilakukan untuk menilai mukosa rektal dan mengevaluasi

tingkat pembesaran hemoroid. Side-viewing pada anoskopi merupakan instrumen

yang optimal dan tepat untuk mengevaluasi hemoroid.

Page 6: Makalah farmasi Hemoroid

Gejala hemoroid biasanya bersamaan dengan inflamasi pada anal canal dengan

derajat berbeda. Dengan menggunakan sigmoidoskopi, anus dan rektum dapat

dievaluasi untuk kondisi lain sebagai diagnosa banding untuk perdarahan rektal dan

rasa tak nyaman seperti pada fisura anal dan fistula, kolitis, polip rektal, dan

kanker. Pemeriksaan dengan menggunakan barium enema X-ray atau kolonoskopi

harus dilakukan pada pasien dengan umur di atas 50 tahun dan pada pasien dengan

perdarahan menetap setelah dilakukan pengobatan terhadap hemoroid.

VI. Tatalaksana terapi

Non-farmakologi:

Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki

defekasi.  Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan

minum, perbaikan pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel

Management Program (BMP)yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin

feses, dan perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi jongkok/squatting).

Selain itu, lakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara merendam anus dalam air

selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan perendaman ini, eksudat/sisa tinja

yang lengket dapat dibersihkan. Eksudat/sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan

iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.

Farmakologi :

Pengobatan farmakologis non spesifik meliputi laksatif, analgesik, antiinflamasi

dan obat-obatan topikal (mengandung anatesi local dan steroid).Sementara obat-

obatan spesifik untuk hemoroid (agen phlebotropik) yang ada saat ini adalah

flavonoid, mencakup micronised  diosmin dan hesperidin dan hidrosomin. Obat-

obatan ini secara signifikan  menurunkan gejala dan mencegah  terjadinya

rekurensi.Bahkan sebuah studi menemukan, pemberian diosmin dan hesperidin

sama efektif dengan rubber band ligation, dengan efek samping yang lebih kecil.

Laksatif

Laksatif dalam bentuk serat dapat membantu menguragi gejala hemoroid, terutama

perdarahan. Sebuah tinjauan dilakukan P.Alonso dan kawan-kawan terhadap tujuan

Page 7: Makalah farmasi Hemoroid

hasil penelitan melibatkan 378 pasien, yang secara acak dibrri serat atu non

serat.Meta  analisa ini menunjukan, laktasif dalam pengobatan hemoroid

simtomatik.

Diosmin-Hesperidin    

Keduanya biasa difomulasi sebagai micronized purified flavonoid fraction (MPFF)

unik, yang mengandumg 90% diosmin dan 10% hesperidin. Hesperidin diektrak

dan genus citrus dengan spesies Rutaceae aurantieae, suatu tipe jeruk kecil yang

biasa ditemukan di daratan Spanyol, Afrika Utara dan China,sementara diosmin

yang merupakan senyawa flavonoid diperoleh melalui proses sintesa, mulai dari

bahan baku.

Melalui mikronisasi, kedua bahan aktif tersebut mengalami proses penggilingan

dengan teknologi tinggi. Sebuah jet of air at supersonic velocitiesmampu

mengurangi ukuran partikel standar dari 37µm, hingga kurang dari 2µm.Akibatnya,

penyerapan keduanya jadi lebih cepat dan lebih baik, sehingga bisa meningkatkan

bioavailabilitas. Implikasinya tentu mengarah pada efikasi klinis yang lebih

cepat  dan superior.

Kedua senyawa tersebut memiliki mekanisme kerja yang unik. Layaknya

noradrenalin, obat ini mengakibatkan kontraksi  vena,menurunkan ekstravasasi dari

kapiler dan menghambat reaksi inflamasi terhadap prostaglandin terhadap

prostaglandin (PGE2, PGF2). Detailnya, diosmin-hesperidin dengan tepat

bisa memerangi secara simultan semua aspek patologik dari penyakit pembuluh

darah, hympatic dan mikrrosirkulasi.

Laporan dari Divisi Gastroenterology Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI

/RSCM (2000) menunjukkan, pengobatan dengan diosmin dan hesperidin satu

tablet 2x sehari selama 8 minggu, secara signifikan menurumkanm derajat

hemoroid.Sementara penelitian plasebo  terkontrol buta ganda yang dilakukan Ho

dan kawan-kawan melaporkan, pengobatan dengan satu tablet kombinasi diosmin

dan hesperidin 1x sehari selama  2 bulan, secara signifikan mengurangi gejala.

Page 8: Makalah farmasi Hemoroid

Kombinasi Bismuth 

Kombinasi bismuth subgallate, bismuth recorsin, bismuth subiodide dan Zn oxide

bisa meredakan gejala pa hemoroid eksterna dan interna tanpa komplikasi & fisura

ani. Kombinasi obat ini juga bisa ditambahkan dengan suatu

kortikosteroid(hidrokortison), yang menguragi gatal,bengkak dan kemerahan pada

inflamasi.

Polidokanol

 Polidokanol merupakan sclerosing agent yang efektif. Obat ini mengandung

95% hydroxypolyetboxydodecane dan 5% ethyl alcohohol. Polidokanol juga

dikenal sebagai obat yang memiliki risiko komplikasi yang rendah.

Asam Tranexamik

Asam tranexamik adalah salah satu agen hermostatik yang dapat menghentikan

perdarahan dan mencegah perdarahan ulang. Mekanisme kerja obat ini adalah

menghambat konversi  plasminogen menjadi plasmin yang mencegah lisis  klot

darah, meningkatkan sistim kolagen dan menstabilkan klot darah.

Sebuah penelitian placebo terkontrol buta ganda yang dilakukan di Divisi

Gastroenterologi, Departemen  Ilmu Penyakit Dalam FKUI/ RSCM, melibatkan 54

pasien dengan perdarahan hemoroid melaporkan, asam tranexamik dapat

menghentikan perdarahan ulang secara signifikan disbanding placebo.

Obat Bebas

Banyak obat bebas yang bisa di gunakan untuk mengobati hemoroid. Ini biasanya

obat yang sama  yang digunakan untuk mengatasi gejala anal, seperti gatal atau

tidak nyaman. Beberapa penelitian menunjukkan, obat-obatan ini tidak berdampak

pada hemoroid, hanya menurunkan gejala hemoroid.

Produk-produk yang digunakan untuk pengobatan hemeroid tersedia dalam bentuk

ointments, creams, gels, suppositories, foams dan pads.Saat digunakan pada anal

canal, produk-produk ini dimasukkan dengan jari atau suatu pipa. Sebelum

dimasukkan, pipa harus diberi pelumas.

Page 9: Makalah farmasi Hemoroid

Protektan

Proktetan mencegah iritasi daerah perianal dengan membentuk barier fisik pada

kulit, yang mencegah kontak kulit yang teriritasi dengan cairan atau kotoran yang

berpotensi memperburuk kondisi.Barier tersebut menurunkan iritasi, rasa gatal,

sakit dan rasa terbakar.

Protektan meliputi:

·         Aluminium·         Cococa buter·         Glycerin·         Kaolin·         Lanolin·         Minyak mineral·         White petrolatum·         Starch·         Zinc oxide atau calamine (yang mengandung zinc oxide) dalam konsentrasi

sampai 25%

AstrigentsAstrigents menyebabkan koagulasi protein dalam sel kulit perianal atau lapisan kanal anal. Hal ini menyebabkan kulit kering, yang pada akhirnya membantu mengurangi rasa terbakar, gatal dan sakit.Astrigents meliputi:

·         Calamine 5-25%·         Zinc oxide 5-25%·         Witch hazel 10-50%

AntiseptikAntiseptik menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain. Belum

jelas,  apakah antiseptik lebih efektif dari sabun dan air.Contoh antiseptik meliputi:

·         Boric acid·         Hydrastis·         Phenol·         Benzalkonium chloride·         Cetylpyridinium chloride·         Benzenthorium  choloride·         Resorsinol

Page 10: Makalah farmasi Hemoroid

KeratolitisKeratolitik adalah kimia yang menyababkan lapisan terluar kulit atau jaringan lain mengelupas.Alasan digunakan obat ini, agar obat-obatan yang digunakan pada anus dan daerah perianal dapat masuk ke jaringan yang lebih dalam. Dua agen keratolitik yang disetujui FDA adalah:

·         Alumunium chlorhydroxy  allantoinate 0,2-2,0%·         Resonsinol 1-3%

AnalgesikProduk-produk analgesik, seperti produk anatesi, menguragi rasa sakit, gatal dan terbakar dengan menekan reseptor dari saraf rasa sakit.Contoh analgesik:·         Menthol  0,1 – 1,0% (lebih besar dari 1,0% tidak dianjurkan)·         Camphor  0,1 – 3% (lebih besar dari 3% tidak dianjurkan)·         Juniper tar  1 – 5%

KortikosteroidKortikosteroid  menentukan inflamasi dan mengurangi rasa gatal. Jika digunakan berkepanjangan , bisa menyebabkan kerusakan permanen pada kulit

Minimal Invasif :

Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dengan

tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain skleroterapi

hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser. Dilakukan jika pengobatan

farmakologis dan non-farmakologis tidak berhasil.

Tindakan Operatif :

Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat

hemoroid yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.

a.       Prosedur ligasi pita karet

b.      Hemoroidektomi kriosirurgi

c.       Laser Nd: YAG

d.      Hemoroidektomi

Tindakan non-operatif

a. Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru

yang digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

Page 11: Makalah farmasi Hemoroid

APOTEK BASMARJl. Mampang Raya 106 (KFC Basmar)

Telp/Fax : (021) 797 1939

Dokter : Muhammad Ismail

Jakarta, 1/10/’14

R/ Laxadine Syr 1S. 3 dd 1 C

R/ Ulraproct N VI S. 2 dd 1 supp

Pro : Renata

Umur : Dewasa

b. Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan

berdarah. Membantu mencegah prolaps.

Nursing Assesment:

1.      Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal

2.      Menghindari mengejan selama defekasi

3.      Diet tinggi serat

4.      Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid

VII. ANALISIS RESEP

Page 12: Makalah farmasi Hemoroid

A. Skrining resep

1. Aspek administratif

Kelengkapan dan keabsahan resep

Nama dokter : dr. Muhammad Ismail

Nomor ijin praktek : 1.1.01.3171.0891/43102/10.16.1

Alamat praktek : Jl. Mampang Raya 106 (KFC Basmar)

Nomor telepon : (021) 7797 1939

Tanggal penulisan : 1 oktober 2014

Nama pasien : Ms.Renata

Alamat pasien : -

Umur pasien : Dewasa

Berat badan pasien : -

No

Parameter Uraian Keterangan

1. Keabsahan Resepa. Nama dokter b. Nomor Ijin Prakter Dokterc. Alamat dan Nomor Telpon Dokterd. Tempat dan Tanggal Pembuatane. Tandatangan atau Paraf Dokter

Ada AdaAdaAdaAda

Resep sah

2. Kelengkapan Resepa. Inscriptio Nama Dokter Tempat, Tanggal Penulisan Resep Tanda R/b. Ordinatio Nama Obat Kadar Obat Jumlah Obat Bentuk Sediaan c. Signature Aturan pakai Nama Pasien Umur Pasien d. Subscriptio Tanda tangan Dokter

AdaAdaAda

AdaAdaAdaAda

AdaAdaAda

Ada

Resep lengkap

2. Aspek farmasetik

1. Laxadine Syr 60 ml

o Bentuk sediaan : syrup

o Frekuensi : 3 x sehari

Page 13: Makalah farmasi Hemoroid

o Kekuatan : 15 ml

o Stabilitas : -

o Inkompatibilitas :

o Cara dan lama penggunaan :

2. Ultraproct N suppos

o Bentuk sediaan : suppositoria

o Frekuensi : 2 x sehari

o Kekuatan :

o Stabilitas : -

o Inkompatibilitas : -

o Cara dan lama penggunaan :

3. Aspek klinis

Alergi : (tidak tertulis)

Efek samping : Laxadine syr : jangka lama dapat menurunkan berat badan,

kelemahan otot, kehilangan cairan dan elektrolit tubuh.

Ultrapect Supp : Rasa panas terbakar, reaksi alergi, iritasi

kulit

Interaksi obat : -

Kesesuaian Dosis :

Laxadine Syr 60 ml (ISO vol 47 hal 466)

Dosis lazim 1x sehari 1 – 2 sdm

Dosis R/ : 1x = 15 ml (1 sdm)

1 hari = 3 x 15 ml = 45 ml

Dosis yang diberikan :

1x = 15 ml ~ MS

1 hari = 45 ml ~ TMS

Ultraproct supp (ISO vol 47 hal 455)

Dosis lazim 1x sehari, pada keluhan berat sehari 3x sehari selama 3 hari

Page 14: Makalah farmasi Hemoroid

Dosis R/ : 1x = 1 suppos

1 hari = 2 suppos

Dosis yang diberikan :

1x = MS

1 hari = MS

B. Perhitungan bahan dan harga

Perhitungan bahan

R/ I

Laxadine Syr 60 ml : 1 botol

R/ II

1. Ultraproct N Supp : 6 suppost

Perhitungan harga

R/ I

Laxadine Syr 60 ml

HNA : Rp 32.585

HJA : Rp 32.585 x 1,1 x 1,25

: Rp 44.804,375

R/ II

HNA : 55.275 / 6 supp

HJA : Rp 55.275 x 1,1 x 1,25

: Rp 76.003,125

Total biaya yang harus dibayar pasien : harga R/I + harga R/II + fee

: Rp 44.804,375 + Rp 76.003,125 + 1000

: Rp 121.807,5 ~ Rp 121.900

C. Etiket

APOTEK BASMARJl. Mampang Raya 106 (KFC Basmar)

Telp/Fax : (021) 797 1939

No. 1 Jkt, 1 Okt’14

Renata

3 kali sehari 1 sendok takar

Page 15: Makalah farmasi Hemoroid

D. Cara Pemakaian Obat

Cuci tangan dengan sabun sebelum memegang supositoria Jika supositorio dalam keadaan lembek, masukkan ke dalam air dingin sebelum pembungkus dibuka Buka pembungkus, jika penggunaan setengan belah memanjang dengan pisau silet yang bersih dan sekali pakai. Gunakan sarung tangan untuk memegang Gunakan pelicin bila ada, atau basahi daerah rectal dengan air dingin Berbaringlah miring dengan kaki atas mengarah ke perut Tarik bokong untuk mengeluarkan daerah rectum Masukkan supositoria dengan jari sampai supositoria masuk ke otot sphincter rectum sekitar 1 inch. Berbaringlah sekitar 15 menit untuk menghindari supositoria keluar

E. Cara Pengerjaan Obat

1. Setelah pasien memberikan resep, pasien diberi nomor antrian dan resep pasien

tersebut diberi nomor yang sama pula dengan nomor antrian

2. Lakukan analisis resep (periksa keabsahan dan kelengkapan resep yang diterima)

3. Hitung jumlah sediaan yang sesuai dengan permintaan resep

4. Periksa persediaan obat yang ada diapotek sesuai dengan permintaan resep

5. Hitung harga resep yang harus dibayar oleh pasien

6. Pembuatan

- Resep

Ambil 1 botol laxadine syr 60 ml, beri etiket.

APOTEK BASMARJl. Mampang Raya 106 (KFC Basmar)

Telp/Fax : (021) 797 1939

No. 2 Jkt, 1 Okt’14

Renata

2 kali sehari 1 supposOBAT LUAR

Page 16: Makalah farmasi Hemoroid

Ambil 1 strip (6 suppos) ultraproct N suppositoria, masukkan dalam plastik

klip, beri etiket

7. Lakukan pengecekan kembali oleh orang lain (kesesuaian obat dengan resep,

jumlah, dan jenis obat)

8. Penyerahan obat kepada pasien

- Minta no resep/antrian, kemudian cocokan dengan nomor resep yang ditempel

pada resep, nama pasien dan nama dokter yang tercantum pada resep.

- Beri informasi yang diperlukan

Resep : Laxadine syr diminum 3 x sehari 1 sendok takar sesudah

makan.

Ultraproct N supppos diberikan 2 x sehari 1 suppos sesudah

makan

Efek samping yang mungkin timbul rasa terbakar dan iritasi kulit di daerah anus, rasa mual dan muntah.

F. Analisis Drug Related Problem

1. Ketepatan Dosis

Dosis telalu besar

Laxadine Syr 60 ml (ISO vol 47 hal 466)

Dosis lazim Laxadine Syr 1x sehari 1-2 sdm (30 ml/hari)

Dosis yang diberikan :

Laxadine Syr 3x sehari 1 sdm (45 ml/hari)

2. Ketepatan Indikasi

Laxadine digunakan untuk mengatasi gangguan buang air besar

Ultraproct N digunakan mengatasi hemoroid

Diasumsikan pasien merupakan pasien yang menderita hemoroid maka obat-obat

dalam resep tepat indikasi dan tidak ada obat yang diberikan tanpa indikasi

3. Adverse Drug Reaction

Adverse drug reaction dimungkinkan terjadi pada terapi pengobatan Laxadine

dimana pada pasien tertentu atau pada dosis tertentu pemakaian dalam waktu lama

dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan otot, kehilangan cairan dan

elektrolit tubuh.

4. Kepatuhan Pasien

Page 17: Makalah farmasi Hemoroid

Kepatuhan pasien dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya terkait kondisi

ekonomi pasien dimana jika diasumsikan pasien merupakan pasien dengan latar

belakang ekonomi rendah dan diberikan resep tersebut dengan harga tinggi maka

pasien dimungkinkan tidak dapat menebus obat yang mahal. Hal ini tergolong DRP

potensial resiko tinggi karena jika pasien tidak taat obat dengan penyakit hemoroid

maka resiko pendarahan terus menerus akan terjadi. Disarankan pasien untuk

mencari alternatif menebus obat generik dengan zat aktif yang sama untuk

mendapat outcome yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

G. Spesialite

1. Laxadine Syr

Nama generik : Laxadine

Nama dagang : Laxadine

Pabrik : Galenium Pharmasia Lab

Golongan : Obat bebas

Komposisi : Fenolftaleina 55 mg, parafin cair 1200 mg, gliserin 378 mg, jeli 9,4

mg /5 ml

Indikasi :mengatasi susah buang air besar ; persiapan menjelang tindakan

radiologis dan operasi

Dosis : dewasa : 1-2 sdm sehari 1 x pada malam menjelang tidur

Kemasan : botol 60 ml emulsi Rp 32.585

2. Ultraproct. N

Nama generik : Ultraproct N

Nama dagang : Ultraproct N

Pabrik : Transfarma Medica Indah

Golongan : Obat Keras

Komposisi : Fluocortolone pivalate 1 mg, lidokain HCl 40 mg

Indikasi : Hemoroid, proktitis, fisura anal superfisial, eksim anal, pengobatan

pra-paska op.

Dosis : 1x1 /hari, pada keluhan berat sehari 3x 3 hari, kurangi dosis sehari

1x, lama terapi makz 4 minggu

Kemasan : dus 6 supp Rp 55.275

Page 18: Makalah farmasi Hemoroid

DAFTAR PUSTAKA

1. Tjay, T.N dan Rahardja K,2003. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan

efek-efek sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo.

2. MIMS Indonesia. Petunjuk konsultasi. Edisi 12 2012/2013. Jakarta : Bhuana

Ilmu Populer.

3. Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia. Volume 48 2013/2014. Jakarta :

ISFI Penerbitan.

4. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. 2009. Departemen Farmakologi dan

Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.