makalah farmakoterapi anti parkirson

9
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah farmakologi toksikologi II ini dapat terselesaikan tepatwaktu. Makalah ini memuat materi tentang Obat ntiparkinson golongan Inhi MO!", yang disusun dengan tu#uan dapat membantu dalam mempela#ari mata kuliah $armakologi Toksikologi II. %aya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengasuh mata kuliah $armakologi Toksikologi II yang telah membimbing dengan baik dalam membawakan materi kuliah dan dalam membantu penyelesaian makalah ini.. %angat disadari bahwa makalah ini #auh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari p pembaca, terutama dosen pembimbing $armakologi Toksikologi II demi perbaikan makalah untuk selan#utnya. %emoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. min. Makassar, &' Mei ()&*

Upload: ronny-wibowo

Post on 04-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Farmakoterapi Anti Parkinson

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah farmakologi toksikologi II ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini memuat materi tentang Obat Antiparkinson golongan Inhibitor MAO-B, yang disusun dengan tujuan dapat membantu dalam mempelajari mata kuliah Farmakologi Toksikologi II.Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengasuh mata kuliah Farmakologi Toksikologi II yang telah membimbing dengan baik dalam membawakan materi kuliah dan dalam membantu penyelesaian makalah ini.. Sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dari para pembaca, terutama dosen pembimbing Farmakologi Toksikologi II demi perbaikan makalah untuk selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Makassar, 18 Mei 2013

A. Uraian UmumPenyakit Parkinson yang terjadi akibat degenerasi pada neuron nigrostriatal oleh berbagai sebab (lihat kotak sebelah kiri atas) menyebabkan penurunan kadar dopamin di ganglia basal. Penurunan dopamin sedangkan pelepasan asetilkolin tetap normal, keadaan seperti ini membuat ketidakseimbangan antara dopamin dan asetilkolin sehingga efek eksitasi dari asetilkolin tidak dapat diimbangi oleh efek inhibisi dari dopamin. Beberapa kelompok obat dapat dipakai untuk mengatasi seperti obat-obat dopaminergik, antikolinergik, penghambat MAO-B.Penyakit Parkinson merupakan penyakit degenerasi neuron nigrostriatal yang berkembang secara progresif, ditandai dengan tremor dan kekakuan akibat menurunnya kadar dopamin pada ganglia basal. Menurunnya kadar dopamin yang bertanggung jawab terhadap penekanan/inhibisi efek eksitasi dari rangsangan sistem saraf kolinergik (di reseptor muskarinik) membuat efek eksitasi lebih dominan sehingga terjadilah beberapa gambaran klinis seperti bradikinesia, resting tremor, rigiditas (kekakuan), kesulitan menelan (disfagia), konstipasi, gangguan seksual, keadaan kebingungan, demensia (pikun), gangguan tidur (gambaran klinis lain ada pada tabel di bawah). Penyebab utama penyakit ini belum diketahui tetapi diduga beberapa senyawa seperti toksin : CO, H2S, Mn, metanol, metil phenil tetrahidropiridin (MPTP); induksi obat : antipsikotik (fenotiazin, butirofenon, risperidon), antiemetik (metoklopramid, proklorperazin), reserpin, a-metildopa dan penyakit akibat penumpukan tembaga di otak (Wilson disease). Penyebab ini menjadi penyebab Parkinson sekunder.Managemen terapi untuk penyakit Parkinson pada awal gejala mungkin memerlukan terapi obat atau tidak. Terapi non farmakologis dapat dilakukan seperti mengatur nutrisi, edukasi, dan berlatih. Terapi farmakologis dapat diberikan dengan selegilin (inhibitor MAO-B) pada pasien berusia kurang dari 60 atau di atas 60 tahun, tetapi bila terjadi ketidakmampuan fungsional dapat diberikan levodopa, kombinasi karbidopa-levodopa atau agonis dopamin (lysuride, bromokriptin, apomorfin). Bila pasien mengalami tremor dapat diberikan amantadin (peningkat release dopamin) atau senyawa antikolinergik (benzheksol, benztropin)

B. Prinsip Umum Farmakologi Anti ParkinsonJauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali kekorteks otak besar.Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.Obat antiparkinson adalah obat-obatan yang dapat mengurangi efek penyakit Parkinson. Pengertian Penyakit parkinson atau penyakit gemetaran yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot atau kekakuan anggota gerak, gangguan gaya berjalan (setapak demi setapak) bahkan dapat terjadi gangguan persepsi dan daya ingat merupakan penyakit yang tejadi akibat proses degenerasi yang progresif dari sel-sel otak (substansia nigra) sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmiter yaitu dopamin. Mekanisme umum dari obat ini adalah menyeimbangkan pengeluaran Dopamin dan Asetilkolin.

C. Jenis-jenis Anti Parkinson1. Obat Dopaminergik Sentral Prekursor DA Levodopa Agonis DABromokriptin, apomorfin, ropinirol, dan pramipreksol2. Obat Antikolinergik Sentral Senyawa antikolinergik sentral Triheksifenidil, biperiden, sikrimin, prosiklidin, benztropin mesilat, dan karamifen. Senyawa antihistamin Difenhidramin, klorfenokslamin, orfenadrin, dan fenindamin Derivat FenotiazinEtopropazin, prometazin, dan dietazin3. Obat Dopamino-antikolinergik Amantadin Antidepresan trisklikImipramin, amitriptilin4. Penghambat MAO-B

D. Inhibitor MAO-BMAO (mono amin oksidase) B merupakan enzim pemecah dopamin sehingga dengan diberikannya inhibitor MAO-B seperti selegilin dapat ditekan kerja peruraian dopamin.Selegilin merupakan penghambat monoamin oksidase-B (MAO-B) yang relatif spesifik. Saat ini dikenal dua bentuk penghambat MAO, tipe A yang terutama berhubungan dengan deaminasi oksidatif norepinefrin dan serotonin, tipe B yang memperlihatkan aktivitas terutama pada dopamin.Mekanisme kerja Selegilin menghambat deaminasi dopamin sehingga kadar dopamin sehingga kadar dopamin diujung saraf dopaminergik lebih tinggi. Selain itu, ada hipotesis yang mengemukakan bahwa selegilin mungkin mencegah pembentukan neurotoksin endogen yang membutuhkan aktivasi oleh MAO-B. Dosis, Selegilin dengan dosis 10 mg per hari dapat terterima dengan baik. Efek samping berat tidak dilaporkan terjadi, efek samping kardoivaskuler jelas kurang dari penghambat MAO-A. Hipotensi, mual, kebingungan dan psikosis pernah dilaporkan.Pemberian penghambat selektif monoamine oksidase B yakni deprenil tetap menjaga kelangsungan degradasi normal noradrenalin oleh monoamine oksidase A, hingga pemberian monoamine oksidase B bersama levodopa akan menyebabkan akumulasi tanpa terjadinya hipertensi. Hal ini juga mengakibatkan pertambahan efek levodopa sehingga dosis levodopa dapat dikurangi. Maka keuntungan pemakaian levodopa+deprenil dibanding dengan hanya levodopa ialah memperpanjang durasi efek dopaminergik. Dosis deprenil 5mg /2 x sehari.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gunawan, Sulistia, 2007. Farmakologi dan Terapi edisi V. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : jakarta.

2. http: apotekerxxb.files.wordpress.com/antiparkinson/farmakoterapi-ssp/ html

3. http://www.psychologymania.com/2012/12/obat-anti-parkinson.html

4. Tjay, Hoan Tjay, 2002.Obat-Obat Penting Edisi V. PT. Elex Media Komputindo Gramedia : Jakarta.

TUGAS MAKALAHFARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI IIPENGGOLONGAN ANTI PARKINSONINHIBITOR MAO-B

OLEH NAMA : RONI WIBOWONIM : 11-01-053

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIMAKASSAR 2013