makalah blok 15 c6 lipoma
DESCRIPTION
egegTRANSCRIPT
Lipoma pada Region Antebrachii Dekstra
Nama Kelompok :
Agil Aryotomo 102008058
Kevin Winarto 102011040
Maria Anita Princella 102011138
Nella 102011185
Arif Nurkalim 102011257
Ivan Laurentius 102011265
Muhammad Imam Syahbani 102011336
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Pendahuluan
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, sedangkan neoplasma
(kanker) adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkordinasi dengan
jaringan normal dan tumbuh terus-menerus secara tidak terkendali sehingga sel ini dapat
merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Tumor jinak kulit merupakan benjolan
pada kulit yang bersifat jinak, tidak berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi
normal, pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal disekitarnya.
Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang menyusun kulit seperti epidermis,
jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen-elemen saraf.
Pada makalah ini akan dibahas salah satu contoh dari tumor jinak, yaitu lipoma. Lipoma
merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal dari jaringan
lemak (adipocytes). Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita
mengenai penyakit lipoma dan bagaimana cara menanganinya.
Isi
Anamnesis
1. Identitas
Identitas meliputi nama lengkap pasien,umur atau tanggal lahir,jenis kelamin,nama orang
tua atau suami atau isteri atau penanggung jawab,alamat,pendidikan,pekerjaan,suku bangsa
dan agama.Identitas perlu ditanyakan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah
memang benar pasien yang dimaksud.Selain itu identitas ini juga perlu untuk data
penelitian,asuransi dan lain sebagainya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara
penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang.Tanyakan pula apakah pasien
pernah mengalami kecelakaan,menderita penyakit yang berat dan menjalani operasi
tertentu,riwayat alergi obat dan makanan,lama perawatan,apakah sembuh sempurna atau
tidak.Obat-obat yang pernah diminum oleh pasien juga harus ditanyakan,termasuk
steroid,kontrasepsi,transfusi,kemoterapi,dan riwayat imunisasi.Bila pasien pernah melakukan
berbagai pemeriksaan,maka harus dicatat dengan seksama,termasuk hasilnya,misalnya
gastroskopi,Papanicolau’s smear,mamografi,foto paru-paru dan sebagainya.1
3. Riwayat sosial
Mencangkup keterangan mengenai pendidikan, pekerjaan dan segala aktivitas di luar
pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, perkawinan, tanggungan keluarga, dal lain-lain. Perlu
ditanyakan pula tentang kesulitan yang dihadapi pasien.1
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah
Normal : 120/80 mmHg
b. Heart Rate
Normal : 70-75 kali/menit.
Suhu
Normal : 37 C/98,6 F.
c. Pernafasan
Normal : 15-20 kali/menit.2
2. Status lokalis
Pada region antebrachii dekstra bagian dorsal :
a. Inspeksi
Setelah anamnesis, tindakan yang dilakukan adalah melakukan
inpeksi. Bantuan permeriksaan dengan kaca pembesar dapat dilakukan.
Pemeriksaan ini mutlak dilakukan dalam ruangan yang terang. Anamnesis
terarah biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan dilakukan inpeksi
untuk melengkapi data diagnosis.3
Pada inpeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran,
penyebaran, batas dan efleresensi yang khusus. Bila terdapat kemerahan pada
kulit ada tiga kemungkinan: eritema, purpura, dan telangiektasis. Cara
membedakannya yakni ditekan dengan jari dan digeser. Pada eritema warna
kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali setelah jari
dilepaskan karena terjadi vasodilatsi kapiler. Sebaliknya pada purpura tidak
menghilang sebab terjadi pendarahan dikulit, demikian pula telangekstasis
akibat pelebaran kapiler yang menetap. Cara lain ialah yang disebut diakopi
yang berarti menekan dengan benda tranparan (diaskop) pada tempat
kemerahan tersebut, diakopi disebut positif, jika warna merah menghilang
(eritema), disebut negatif bila warna merah tidak menghilang (purpura atau
telangiektasis). Pada telangiektasis akan tampak kapiler yang berbentuk
seperti tali yang berkelok-kelok dapat berwarna merah atau biru.3
Pada kasus tampak benjolan dengan ukuran 3x4 cm yang terletak pada
region antebrachii dekstra bagian dorsal.
b. Palpasi
Setelah inpeksi selesai, dilakukan palpasi. Pada pemeriksaan ini
diperhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, misalnya dolor, kalor,
fungsiolesa (rubor dan tumor dapat pula dilihat), ada tidaknya indurasi,
fluktuasi, dan pemebesaran kelenjar regional maupun generalisata.3
Pada kasus teraba massa dengan konsistensi kenyal, tidak melekat
pada kulit, memiliki batas yang tidak tegas serta tidak ditemukan adanya nyeri
tekan.
Pemeriksaan penunjang
Pada lipoma yang letaknya subkutan biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang diperlukan jika lipoma terletak ditempat yang tidak seperti biasa atau
ingin menyingkirkan liposarcoma.4
Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah USG, CT Scan, MRI.
Pemeriksaan lain yang dianjurkan adalah pemeriksaan patologi anatomi.4
Diagnosis Kerja
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari
lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun). Karena lipoma merupakan
lemak, maka dapat muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang
berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu,
badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti
dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon. Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan,
dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Gambaran
lipoma dapat dilihat pada gambar nomer satu.4
Gambar 1. Lipoma
( sumber : www.klikdokter.com )
Diagnosis Banding
Liposarcoma adalah tumor lipogenic besar dalam ruang jaringan ikat. Protein fusi yang
diciptakan oleh kelainan kromosom merupakan komponen kunci dari perkembangan kanker
mesenchymal. Kelainan band 12q13 telah dikaitkan dengan perkembangan liposarcomas.
Translokasi kromosom yang paling umum adalah FUS-CHOP gen fusi, yang mengkode faktor
transkripsi yang diperlukan untuk diferensiasi adiposit.
Pada orang dewasa adalah sarkoma jaringan lunak yang paling umum. Liposarcoma
biasanya muncul sebagai perlahan memperbesar, tanpa rasa sakit, massa submukosa
nonulcerated pada orang paruh baya, tetapi beberapa lesi tumbuh pesat dan menjadi ulserasi
awal.
Epidemiologi
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling umum terjadi pada 1% penduduk
dengan tingkat prevalensi 1/5000 pada orang dewasa. Penyakit ini dapat ditemukan baik pada
wanita maupun pria. Gejala klinis biasanya ditemukan sebagai efusi yang terletak dekat dengan
sendi. Hanya 12% kasus yang disertai dengan fraktur.4
Etiologi
Spekulasi ada mengenai potensi yang berhubungan antara trauma dan pembentukan
lipoma berikutnya.. Trauma yang disebabkan pelepasan sitokin memicu diferensiasi pra-
adipocyte dan pematangan. Sampai saat ini, tidak ada hubungan yang pasti antara trauma dan
pembentukan lipoma telah prospektif ditunjukkan. Selain itu beberapa factor seperti genetic,
virus, imunologi, bahan kimia turut memperngaruhi munculnya lipoma, tetapi penyebab pasti
lipoma tideak dketahui dengan pasti.5
Sementara etiologi tepat lipoma masih belum jelas, hubungan dengan penyusunan ulang
gen kromosom 12 telah ditetapkan dalam kasus-kasus lipoma soliter, seperti memiliki kelainan
pada gen fusi HMGA2-LPP.
Patofisiologi
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transparmasi dan tumbuh secara autonom
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk
dan strukturnya. Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat (unisentrik)
atau dari beberapa sentral (multilokuler) pada waktu yang sama. Selama pertumbuhan tumor
masih terbatas pada organ dasarnya maka tumor disebut masih dalam fase lokal. Tetapi kalau
sudah terjadi infiltrasi ke organ sekitarnya, maka tumor telah mencapai fase lokal infasif atau
lokal infiltratif. Penyebaran lokal ini disebut penyebaran perkontinuitatum, karena masih
berhubungan dengan sel induknya.6
Sel tumor ini bertambah terus tanpa batas, sehingga tumor makin lama makin besar dan
mendesak jaringan sekitarnya sehingga dapat menyumbat saluran tubuh dan menimbulkan
obstruksi. Bila tumor ini ganas dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan umumnya fatal bila
dibiarkan karena merusak organ yang bersangkutan dan menyebabkan kematian.
Lipoma yang paling sering tanpa gejala. Ketika mereka muncul dari jaringan lemak
antara kulit dan fasia profunda, fitur khas termasuk lunak, berfluktuasi merasa, lobulation, dan
mobilitas bebas dari kulit di atasnya. Karakteristik "tanda selip" dapat diperoleh dengan lembut
menggeser jari dari tepi tumor. Tumor akan dirasakan untuk menyelinap keluar dari bawah,
sebagai lawan dari kista sebaceous atau abses yang ditambatkan oleh sekitar indurasi. Kulit di
atasnya biasanya normal.
Gejala pada situs lain tergantung pada lokasi dan dapat mencakup hal berikut:
Lipoma di saluran udara besar dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang
berhubungan dengan obstruksi bronkus. Pasien mungkin hadir dengan baik lesi endobronkial
atau parenkim. Lipoma sebelumnya terdiagnosis orofaring juga dapat menyebabkan kesulitan
napas pada saat intubasi. Pasien dengan lipoma esofagus dapat hadir dengan obstruksi, disfagia,
regurgitasi, muntah, dan refluks, lipoma esofagus dapat dikaitkan dengan aspirasi dan infeksi
saluran pernapasan berturut-turut. Lipoma Jantung terletak terutama subendocardially, jarang
ditemukan intramurally, dan biasanya unencapsulated. Mereka muncul sebagai massa kuning
memproyeksikan ke dalam ruang jantung.
Lipoma Intramediastinal mungkin menimpa pada vena kava superior, sehingga
menyebabkan sindroma vena kava superior. Lipoma usus dapat bermanifestasi sebagai obstruksi
klasik, intususepsi, volvulization, atau perdarahan. Lipoma timbul dari lemak di intramuskular
septa menyebabkan difus, pembengkakan teraba, yang lebih menonjol ketika otot terkait
dikontrak. Lipoma di intra-artikular ruang sendi atau situs intraosseous, seperti calcaneus, dapat
menyebabkan disfungsi dan nyeri sendi yang menghalangi ambulasi normal. Lipoma juga
mungkin timbul dalam komponen dural atau medullary dari sumsum tulang belakang, sehingga
menyebabkan kompresi tali pusat dan petugas gejala sisa.
Manifestasi klinik
Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, terasa kenyal dan lembut.
Serta bergerak bebas di kulit (free mobility of overlying skin) namun overlying skin ini secara
khas normal. Sering terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian tubuh
manapun. Pada umumnya orang-orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai
benjolannya tumbuh besar dan terlihat. 7
Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang muncul
tergantung dari lokasi, misalnya, pasien dengan lipoma kerongkongan (esophageal lipoma) dapat
disertai obstruction, nyeri saat menelan (dysphagia), regurgitation, muntah (vomiting), dan
reflux. Esophageal lipomas dapat berhubungan dengan aspiration dan infeksi saluran pernapasan
yang berturutan (consecutive respiratory infections). Lipoma di saluran napas utama (major
airways) dapat menyebabkan gagal napas (respiratory distress) yang berhubungan dengan
gangguan bronkus (bronchial obstruction). Pasien datang dengan lesi parenkim (parenchymal
lesions) atau endobronchial. Lipoma juga sering terjadi pada payudara, namun tak sesering yang
diharapkan mengingat luasnya jaringan lemak. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum,
jejunum, colon dapat menyebabkan nyeri perut (abdominal pain) dari obstruksi atau
intussusception, atau dapat menjadi jelas melalui perdarahan(hemorrhage). Lipoma jantung
(cardiac lipomas) terutama berlokasi di subendocardial, jarang intramural, dan normalnya tidak
berkapsul (unencapsulated). Terlihat sebagai suatu massa kuning di kamar/bilik jantung (cardiac
chamber). Lipoma juga dapat muncul di jaringan subkutan vulva. Biasanya pedunculated dan
dependent.4,7
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya
sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun
dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Memiliki batas dengan jaringan yang
tidak nyata. Kapsul yang membungkus merupakan pseudokapsul yang berasal dari jaringan
normal yang terdesak oleh pertumbuhan jaringan tumor. Oleh karena berasal dari jaringan lemak
yang tidak rata maka akan muncul gambaran pseudolobulated pada palpasi. Oleh karena sifat sel
lemak yang lunak seperti cairan maka sering dikatakan sebagai pseudokistik.4,7
Penatalaksanaan
Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang
menjadi nyeri dan mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk
alasan kosmetik. Operasi yang dijalani merupakan operasi kecil, yaitu dengan cara menyayat
kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang ada. Namun hasil luka operasi yang ada akan
sesuai dengan panjangnya sayatan. Untuk mendapatkan hasil operasi yang lebih minimal dapat
dilakukan liposuction. Sekarang ini dikembangkan tehnik dengan menggunakan gelombang
ultrasound untuk menghansurkan lemak yang ada. Yang perlu diingat adalah jika lipoma yang
ada tidak terangkat seluruhnya, maka masih ada kemungkinan untuk berkembang lagi di
kemudian hari. Jika lipoma tersebut sudah mengganggu, menyakitkan atau bertambah besar,
penatalaksanaan dapat berupa :
1. Steroid Injection
Perawatan ini mengecilkan lipoma tetapi tidak dengan sepenuhnya menghilangkan tumor
itu. Tetapi ini mungkin tidak berguna untuk lipoma yang sudah berukuran besar.
2. Liposuction
Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan
lipoma yang besar. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan pasien terbius local. Liposuction biasa
dilakukan untuk menghindari suatu jaringan parut yang besar. Namun masih tetap sukar untuk
memindahkan keseluruhan lipoma dengan menggunakan tehnik ini.
3. Surgical Removal
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma dipindahkan dengan
memotong lipoma tersebut. Pasien yang menjalani tehnik ini dilkukan pembiusan secara local
maupun general anesthesia. Dan biasanya lipoma hilang setelah pembedahan.8
Pengobatan
Biasanya, pengobatan lipoma tidak diperlukan, kecuali tumor menjadi menyakitkan atau
membatasi gerakan. Mereka biasanya dihapus karena alasan kosmetik, jika mereka tumbuh
sangat besar, atau untuk histopatologi untuk memeriksa bahwa mereka bukan jenis yang lebih
berbahaya tumor seperti liposarcoma . Titik terakhir ini dapat menjadi penting sebagai identitas
sebenarnya dari sebuah " benjolan "tidak diketahui sampai setelah dihapus dan diperiksa secara
profesional.
Lipoma biasanya dihapus oleh eksisi sederhana. Penghapusan sering dapat dilakukan di
bawah anestesi lokal, dan memakan waktu kurang dari 30 menit. Ini menyembuhkan sebagian
besar kasus, dengan sekitar 1-2% dari lipoma berulang setelah eksisi. Liposuction adalah pilihan
lain jika lipoma yang lembut dan memiliki kecil jaringan ikat komponen. Liposuction biasanya
hasil kurang jaringan parut , namun dengan lipoma besar mungkin gagal untuk menghapus
seluruh tumor, yang dapat menyebabkan pertumbuhan kembali.
Ada metode baru yang dikembangkan yang seharusnya untuk menghapus lipoma tanpa
bekas luka. Salah satunya adalah penghapusan dengan menggunakan suntikan senyawa yang
memiculipolisis , seperti steroid atau fosfatidilkolin .
Prognosis
Lipoma jarang mengancam jiwa dan umum lipoma subkutan bukan kondisi
serius. Lipoma tumbuh di organ internal bisa lebih berbahaya, misalnya lipoma dalam saluran
pencernaan dapat menyebabkan perdarahan, ulkus dan penghalang yang menyakitkan (disebut
"ganas oleh lokasi", meskipun pertumbuhan jinak histologis). Ganas transformasi lipoma
ke liposarcomassangat langka dan sebagian liposarcomas tidak dihasilkan dari lesi jinak yang
sudah ada, meskipun beberapa kasus transformasi maligna telah dijelaskan untuk tulang dan
ginjal lipoma. Hal ini dimungkinkan ini kasus yang dilaporkan sedikit yang liposarcomas baik
dibedakan di mana halus ganas karakteristik yang tidak terjawab ketika tumor pertama kali
diperiksa. Jauh lipoma memiliki kecenderungan lebih besar untuk kambuh daripada lipoma
dangkal, karena operasi pengangkatan lengkap lipoma yang mendalam tidak selalu
memungkinkan.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat dibuktikan bahwa hipotesis kami yang tentang laki-laki
berusia 35 tahun dengan keluhan terdapat benjolan pada lengan kanannya menderita lipoma, hal
ini dikarenakan gejala klinis yang terdapat pada kasus sesuai dengan manifestasi klinik dari
limpoma, yaitu bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Kesimpulannya
lipoma merupakan tumor jinak yang tidak membahayakan jiwa dan dapat ditangani dengan
operasi jika dirasa mengganggu fungsi kerja atau karena adanya faktor kosmetik.
Daftar Pustaka
1. Jonathan G. At a glance : anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta : Erlangga;
2007. hlm. 196-8.
2. Uliyah M, Hidayat AAA. Buku saku kebutuhan dasar manusia : nilai normal
tanda vital. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.h.279
3. Manning, Delp. Major diagnosis fisik : kulit. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2006.72-7.
4. Darmstadt GL, Lane A. Nelson ilmu kesehatan anak : tumur tumor kulit. Edisi
ke-15. Jakarta : EKG;2000.h.2324-6
5. Price, Anderson Silvia. Patofisiologi. Ed. 5. Jakarta: EGC; 2004.
6. Robbin, Cotran. Buku saku dasar patologis penyakit. Edisi ke-7. Jakarta: EGC;
2006.h.693-4.
7. Borley NR, Grace PA. At a glance ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta : Erlangga;
2006.h.7-8.
8. Sabiston DC. Buku ajar bedah : tumor jinak yang lazim. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;
2004.h.365-7