makalah blok 11 - audi
DESCRIPTION
makalah blok 11TRANSCRIPT
Status Gizi dan Komposisi Gizi Seimbang Pada Tubuh
Manusia
Claudia Lintang Septaviori
NIM : 102013228
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
e-mail: [email protected]
Abstrak
Antropometri adalah serangkaian teknik pengukuran dimensi kerangka tubuh secara
kuantitatif. Antropometri seringkali digunakan sebagai perangkat pengukuran antropologi
biologi yang bersifat cukup objektif dan terpercaya. Sumber makanan yang kita perlukam
adalah karbohidra, lipid, dan protei. Karbohidrat tersebar luas di dalam tumbuhan serta
hewan, dan unsur makanan ini memegang peranan baik struktur maupun metabolik. Dalam
tumbuhan, glukosa disintesis dari karbondioksida serta air melalui fotointesis dan disimpan
sebagai pati atau diubah jadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Jumlah terbesar
karbohidrat dalam jaringan hewan berasal dari tumbuhan. Lemak di bagi menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-
tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang termasuk ikan, telur, dan susu.
Asam amino yang tidak dapat disintesa harus tersedia dalam makanan yang dikonsumsi, jadi
merupakan bagian yang esensial dari makanan. Karena itu asam amino yang tidak dapat
disintesa oleh tubuh, disebut asam amino esensial, sedangkan yang lainnya disebut asam
amino non esensial. Komposisi gizi pada tubuh manusia harus seimbang untuk memenuhi
status gizi baik pada tubuh seseorang. Komposisi gizi merupakan kadar dari kandungan gizi
yang harus ada dalam tubuh manusia agar tubuhnya tidak mengalami kelainan atau
gangguan.
Kata kunci: Antropometri, Sumber makanan, Komposisi gizi
1
Abstract
Anthropometry is a series of dimensional measurement techniques quantitatively skeleton.
Anthropometric measurements are often used as biological anthropology devices that are
quite objective and reliable. Food sources that we perlukam is karbohidra, lipids, and-protein.
Carbohydrates are widespread in plants and animals, and the elements of this food holds both
structural and metabolic roles. In plants, glucose is synthesized from carbon dioxide and
water through fotointesis and stored as starch or cellulose is converted into plant skeleton.
The largest amount of carbohydrates in animal tissues derived from plants. Fat is divided into
two, namely vegetable fats and animal fats. Vegetable fat derived from food plants, while
animal fats derived from animals, including fish, eggs, and milk. Amino acids can not be
synthesized to be available in the food consumed, so it is an essential part of the diet. Because
the amino acids can not be synthesized by the body, called essential amino acids, while the
other is called non-essential amino acids. The composition of the nutrient in the human body
must be balanced to meet the nutritional status of both the person's body. Nutrient
composition of the levels of nutrients that must be present in the human body so that the body
does not have abnormalities or disorders.
Keywords: Anthropometry, food sources, nutrient composition
Pendahuluan
Manusia dalam kehidupan sehari-hari tentu memerlukan suatu energy untuk
melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari aktivitas ringan sampai yang berat memerlukan
energy yang seimbang. Energy itu sendiri didapat dari asupan gizi yang kita makan. Asupan
makanan yang kita makan pun didapat dari berbagai macam komponen, seperti karbohidrat,
lemak, protein, vitamin dan mineral.
Semakin seimbang status gizi dalam tubuh tentu memberikan dampak positif untuk
tubuh. Namun saat seseorang mengalami kelebihan atau kekurangan status gizi, tentu akan
sangat berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang asupan gizi seimbang pada manusia dan pengaruhnya pada pertumbuhan.
Antropometri
Antropometri adalah serangkaian teknik pengukuran dimensi kerangka tubuh secara
kuantitatif. Antropometri seringkali digunakan sebagai perangkat pengukuran antropologi
2
biologi yang bersifat cukup objektif dan terpercaya. Perubahan komposisi tubuh yang terjadi
pada pria dan wanita yang bervariasi sesuai tahapan penuaan, dapat mempengaruhi
antropometri. Akibatnya, nilai standar antropometri dari populasi dewasa tidak dapat
diterapkan pada kelompok lansia.1
Penilaian status gizi lansia diukur dengan antropometri atau ukuran tubuh yaitu tinggi
badan (TB) dan berat badan (BB). Akan tetapi, pengukuran tinggi badan lansia sangat sulit
dilakukan mengingat adanya masalah postur tubuh seperti terjadinya kifosis atau
pembengkokan tulang punggung, sehingga lansia tidak dapat berdiri tegak. Oleh karena itu,
pengukuran tinggi lutut, panjang depa, dan tinggi duduk dapat digunakan untuk
memperkirakan tinggi badan.1
Faktor genetic, diet, ras, serta lingkungan adalah factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
perbedaan tinggi badan seseorang. Faktor-faktor non-patologis yang mempengaruhi distribusi
karakteristik antropometri antara lain usia dan gender /jenis kelamin.1
Macam-macam pengukuran yang bisa dilakukan pada antropometri 1 :
a. Massa tubuh
Massa tubuh adalah pengukuran antropometri yang paling sering digunakan meskipun
sering terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Berat badan
Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang.
Pada orang dewasa terdapat peningkatan jumlah lemak sehubungan dengan umur
dan terjadi penurunan protein otot. Berat badan sewaktu lahir dapat digunakan
sebagai indicator status gizi bayi dengan cut off point <2.500 gram dikatakan
sebagai bayi dengan BBLR. Untuk menilai status gizi biasanya berat badan
dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan.
b. Pengukuran linear (panjang)
Dasar pengukuran linear adalah tinggi (panjang) atau stature dan merefleksikan
pertumbuhan skeletal. Pengukuran linear lainnya seperti tulang biasa digunakan untuk
tujuan tertentu. Misalnya panjang lengan atas atau kaki.
1. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan seseorang pada prinsipnya adalah mengukur jaringan
tulang skeletal yang terdiri dari kaki, panggul, tulang belakang, dan tulang
3
tengkorak. Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi
(panjang) yang diukur secara rutin.
2. Panjang badan
Panjang badan dilakukan pada balita yang berumur kurang dari dua tahun atau
kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data
tinggi badan.
3. Lingkar kepala
Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak yang digunakan
untuk mendeteksi kelainan seperti hydrocephalus (ukuran kepala besar) atau
microcephaly (ukuran kepala kecil). Untuk melihat pertumbuhan kepala balita
dapat digunakan grafik Nellhaus.
4. Lingkar dada
Pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3tahun sehingga biasa
digunakan pada anak berusia 2-3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat
digunakan sebagai indicator KEP pada balita. Pada umur 6bulan lingkar dada dan
kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada
lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan dada yag lambat sehingga
rasio lingkar dada dan kepala < 1.
5. Lingkar lengan atas
Lingkar lengan atas (LILA) biasa digunakan pada anak balita serta wanita usia
subur. Pengukuran LILA dipilih karena pengukuran relative mudah, cepat, harga
ala murah, tidak memerlukan data umur untuk balita yang kadang kala susah
mendapatkan data umur yang tepat. LILA mencerminkan cadangan energy
sehingga pengukuran ini dapat mencerminkan status KEP (kurang energy dan
protein) pada balita atau KEK (kurang energy kronik) pada ibu WUS dan ibu
hamil. Pengukuran LILA pada WUS dan ibu hamil adalah untuk mendeteksi
risiko terjadinya kejadian bayi dengan BBLR (berat badan lahir rendah). Cut off
point untuk balita yang menderita KEP adalah <12,5 cm sedangkan risiko KEK
untuk WUS dan ibu hamil adalah <23,5 cm.
Beberapa indeks antropometri adalah sebagai berikut 1 :
BB / U (Berat Badan terhadap Umur)
- Indicator status gizi kurang saat sekarang
- Sensitive terhadap perubahan kecil
- Kadang umur secara akurat sulit didapat
4
- Growth monitoring
- Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau
KEP
TB/U (Tinggi Badan terhadap Umur)
- Indikator status gizi masa lalu
- Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa
- Kadang umur secara akurat sulit didapat
BB/ TB
- Mengetahui proporsi badan (gemuk,normal, kurus)
- Indicator suatu gizi saat ini (current nutrition status)
- Umur tidak perlu diketahui
Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = BB/ TB2
IMT = Indeks Massa Tubuh
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (m)
IMT berhubungan erat dengan berat badan populasi tiap-tiap etnis dan jenis kelamin, tetapi
kurang dipengaruhi oleh tinggi badan. Bentuk tubuh seseorang berkaitan dengan jenis
kelamin, etnis, jenis aktifitas fisik, status social ekonomi, tingkat pendidikan, status
pernikahan, keturunan, dsb. Oleh karena itu, untuk menghindari pada penilaian status gizi
individu atau kelompok, perlu diperhatikan faktor-faktor tersebut.1 Di bawah ini akan
dicantumkan tabel mengenai kategori untuk mengetahui status gizi menurut Asia-Pasifik.
IMT Status Gizi
<18,5 kg/ m2 Gizi kurang
18,5-23 kg/ m2 Gizi normal
>23 kg/ m2
23-25 kg/ m2
25-30 kg/ m2
>30 kg/ m2
Gizi lebih
Dengan resiko
Obese I
Obese II
Tabel 1. Kategori Indeks Masa Tubuh Menurut Asia Pasifik
Indeks Broca
5
Untuk menentukan status gizi juga bisa dilakukan dengan cara yang satu ini, dimana
menentukan berat badan normal dilihat dari tinggi badan. Cara mendapatkan hasil berat
badan normal adalah tinggi badan dikurangi dengan 100 cm dan dikurangi lagi 10%nya pada
seseorang yang berusia dibawah 40 tahun. Tapi pada seseorang yang berusia diatas 40 tahun
dilakukan dengan cara tinggi badan dikurangi 110 cm. Status gizi bisa dikatakan lebih ketika
berat badan lebih besar dari berat badan normal, dan buruk ketika berat badan lebih rendah
dari berat badan normal.1
Lingkar bagian tubuh
Lingkar pinggang (LPi) titik pertengahan antara batas bawah tulang rusuk dan Krista iliaka
yang diambil pada akhir ekspirasi, mencerminkan adipositas visceral, dan peka terhadap
perubahan berat badan. Berdasarkan lingkar pinggang, telah didefinisikan istilah level
tindakan (action level), yang berkaitan dengan tingkat risiko terhadap kesehatan.2
Jika lingkar panggul (LPa) juga diukur pada bagian terbesar dari pantat, maka rasio antara
lingkar pinggang dan lingkar panggung dapat menunjukan distribusi lemak tubuh antara
daerah sentral dan perifer. Rasio di atas 0,8 pada wanita dan 1 pada pria dijadikan sebagai
patokan obesitas abdomen; semakin tinggi nilainya, semakin tinggi tingkat risikonya.2
Lingkar lengan atas (LiLA) adalah ukuran lingkar pada titik pertengahan lengan atas, yang
digunakan bersama hasil pengukuran lemak tubuh subkutan (menggunakan ketebalan lipatan
kulit, pada pertengahan triseps) untuk mengukur lingkar otot lengan, dan dengan demikian
dapat menunjukan kondisi tubuh yang kurus.2
Karbohidrat
Karbohidrat (hidrat arang) tersebar luas di dalam tumbuhan serta hewan, dan unsur
makanan ini memegang peranan baik struktur maupun metabolik. Dalam tumbuhan, glukosa
disintesis dari karbondioksida serta air melalui fotointesis dan disimpan sebagai pati atau
diubah jadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Jumlah terbesar karbohidrat dalam
jaringan hewan berasal dari tumbuhan.3
Pengetahuan tentang struktur dan sifat-sifat karbohidrat yang mempunyai makna
fisiologis penting sangat diperlukan untuk memahami peranannya dalam mengelola berbagai
fungsi tubuh mamalia. Glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting. Karbohidrat
dalam makanan diserap ke dalam darah sebagai glukosa. Di dalam hati, karbohidrat diubah
sebagai glukosa. Dari glukosa, semua karbohidrat lainnya dapat dibentuk.3
6
Glukosa diubah menjadi jenis-jenis karbohidrat lain yang mempunyai fungsi sangat
spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan energi; ribosa di dalam asam nukleat; galaktosa
di dalam laktosa susu, dalam senyawa-senyawa lipid komplek tertentu, dan dalam bentuk
gabungan dengan protein, yaitu di dalam glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit yang
berhubungan dengan karbohirat contohnya: DM, galatosemia, intoleransi laktosa.3
Karbohidrat diklasifkasikan sebagai berikut, monosakarida merupakan bentuk
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederahana lagi. Bentuk
monosakarida dapat dibagi lagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa, atau pun
oktosa, menurut jumlah atom karbon yang dimiliki dan sebagai aldosa atau ketosa, tergantung
gugus keton atau aldehid yang ada.3
Disakarida menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau berbeda kalau
dihidrolisis. Contohnya sukrosa, maltosa, laktosa. Oligosakarida menghasilkan 3-6 unit
monosakarida pada hidrolisis. Contohnya maltotriosa. Polisakarida menghasilkan lebih dari 6
molekul monosakarida pada hidrolisis. Contohnya polisakarida, bisa linier, bisa bercabang
adalah pati dan dekstrin. Kadang-kadang bentuk disebut heksosa atau pentosa, menurut jenis
monosakarida yang dihasilkan waktu hidrolisis.3
Glukosa adalah bahan bakar utama bagi kebanyakan jaringan. Glukosa dimetabolisme
menjadi piruvat melalui jalur glikolisis. Jaringan aerob memetabolisme piruvat melalui asetil
KoA yang dapat memasuki siklus asam sitrat untuk dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan
H2O, yang berkaitan dengan pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Glikolisis
juga dapat berlangsung secara anaerob dengan produk akhir berupa laktat. Glukosa dan
metabolitnya juga ikut serta dalam proses lain misalnya sintesis polimer simpanan glikogen
di otot rangka dan hati, lalu ada jalur HMP-Shunt, suatu alternatif sebagian jalur glikolisis.
Jalur ini adalah sumber ekuvalen pereduksi (NADPH) untuk sintesis asam lemak dan sumber
ribosa untuk membentuk nukleotida dan asam nukleat. Tirosa fosfat membentuk gugus
gliserol triasilgliserol. Lalu piruvat dan zat- zat antara siklus asam sitrat menyediakan
kerangka karbon untuk disintesis asam amino, dan asetil KoA adalah prekursor asam lemak
dan kolesterol. Lalu glukoneogenensis adalah proses pembentukan glukosa dari prekursor
nonkarbohidrat misalnya asam amino dan gliserol.3,4
Glikolisis, jalur pentosa fosfat, dan pembentukan asam lemak semua terjadi di sitosol.
Pada glukoneogensis, substrat seperti laktat dan piruvat yang terbentuk di sitosol memasuki
mitokondria untuk menghasilkan oksaloasetat sebagai prekursor untuk sintesis glukosa.
Membran retikulum endoplasma mengandung sistem enzim untuk sintesis triasilgliserol dan
7
ribosom bertanggung jawab untuk sintesis protein. Di dalam sel, jalur- jalur mengalami
kompartementalisasi. Glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis, jalur pentosa fosfat, dan
lipogenesis terjadi di sitosol. Mitokondria mengandung enzim- enzim siklus asam sitrat,
oksidasi beta asam lemak, serta rantai respiratorik dan ATP sintase. Membran retikulum
endoplasma mengandung enzim- enzim untuk sejumlah proses lain termasuk sintesis
triasilgliserol dan metabolisme obat.3,4
Metabolisme karbohidrat dibagi menjadi beberapa proses seperti glikolisis EM,
glikogenolisis, glikogenesis, oksidasi piruvat, HMP Shunt, dan Siklus asam sitrat. Glikolis
merupakan proses utama metabolisme glukosa dan juga jalur utama untuk metabolisme
fruktosa, galaktosa, dan karbohidrat lainnya. Kemampuan glikolisis untuk menghasilkan ATP
tanpa oksigen merupakan hal yang sangat penting karena hal ini memungkinkan otot rangka
bekerja keras ketika pasokan oksigen terbatas, dan memungkinkan jaringan bertahan hidup
ketika mengalami anoksia. Glikolisis dibagi menjadi dua ada yang glikolisis dalam keadaan
aerob dan glikolisis dalam keadaan anaerob. Semua enzim glikolisis ditemukan di sitosol.
Glukosa memasuki glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa 6- fosfat yang dikatalisis
oleh heksokinase dengan menggunakan ATP sebagai donor fosfat. Dalam kondisi fisiologis,
fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6 fosfat dapat dianggap bersifat ireversibel. Heksokinase
dihambat secara alosterik oleh produkuknya yaitu glukosa 6 fosfat. Di jaringan selain hati,
ketersediaan glukosa untuk glikolisis dikontrol oleh transpor ke dalam sel yang selanjutnya
diatur oleh insulin. Heksokinase memiliki afinitas tinggi karena Km rendah untuk glukosa. Di
hati dalam kondisi normal enzim ini mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan
tetap untuk menghasilkan glukosa 6 fosfat yang melebihi kebutuhan untuk glikolisis, yang
digunakan untuk sintesis glikogen dan lipogenesis.3,4
Glikolisis berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3 fosfat menjadi 1,3
bisfosfogliserat. Enzim yang mengatalisis reaksi oksidasi ini, gliseraldehid 3 fosfat
dehidrogenase. Selain heksokinase, glikolisis juga dipengaruhi oleh enzim glukokinase yang
fungsinya adalah untuk menyimpan gula darah. Glukokinase ini dibentuk di hati dan kmnya
tinggi sehingga afinitasnya terhadap glukosa rendah. Glukokinase ini ditingkatkan oleh
insulin. Untuk mengubah glukosa menjadi bentuk aktif, glukosa 6 fosfat, harus menggunakan
kedua enzim diatas. Glikolisis aerob menghasilkan piruvat dengan 8 ATP, sedangkan
glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat dengan 2 ATP. Gilkolisis di dalam sel darah
merah akan selalu berakhir dengan glikolisis anaerob sehingga menghasilkan asam laktat
karena pada sel darah merah tidak ditemukan mitokondria. Ketiga reaksi tersebut dikatalisi
oleh heksokinase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase adalah tempat- tempat utama
8
pengendalian glikolisis. Fosforuktokinase secara signifikan dihambat oleh ATP dalam
konsentrasi intrasel normal. Hambatan ini dapat cepat dihilangkan oleh 5 AMP yang
terbentuk sewaktu ADP mulai menumpuk dan memberi signal bahwa perlu meningkatkan
laju glikolisis.3,4
Piruvat yang terbentuk di sitosol akan diangkut ke dalam mitokondria oleh suatu
simporter protein. Di dalam mitokondria, piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi
asetil KoA oleh suatu kompleks multienzim yang terdapat di membran dalam mitokondria.
Kompleks piruvat dehidrogenase ini analog dengan kompleks alfa- ketoglutarat
dehidrogenase pada siklus asam sitrat. Piruvat mengalami dekarboksilasi oleh komponen
piruvat dehidrogenase pada kompleks enzim tersebut menjadi turunan hidroksietil cincin
tiazol tiamin difosfat yang kemudain bereaksi dengan lipoamida teroksidasi, yakni gugus
prostetik pada dihidrolipoil transasetilase, untuk membentuk asetil lipoamida. Kompleks
piruvat dehidrogenase terdiri atas sejumlah rantai polipeptida dari masing- masing ketiga
enzim komponene, dan zat- zat antaranya tidak berdisosiasi, tetapi tetap terikat enzim.3,4
Siklus asam sirat adalah jalur bersama terakhir untuk oksidasi karbohidrat, lipid, dan
protein karena glukosa, asam lemak dan sebagian besar asam amino dimetabolisme menjadi
asetil KoA. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis dan
interkoncersi asam- asam amino. Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan,
tetapi hati adalah satu- satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang
signifikan. Siklus asam sitrat ini diawali dengan reaksi antara gugus asetil pada asetil KoA
dan asam dikarboksilat empat karbon oksaloasetat yang memebntuk asam trikarboksilat enam
karbon yaitu yang adalah asam sitrat. Pada reaksi- reaksi berikutnya, terjadi pembebasan dua
molekul CO2 dan pembentukan ulang oksaloasetat. Hanya sejumlah kecil oksaloasetat yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi asetil KoA dalam jumlah besar; senyawa ini dapat dianggap
memiliki peran katalitik. Siklus asam sitrat adalah bagian intefral dari proses penyediaan
energi dalam jumlah besar yang dibebaskan selama oksidasi bahan bakar terjadi. Selama
oksidasi asetil KoA, koenzim mengalami reduksi dan kemudian direoksidasi di rantai
pernapasan yang dikaitkan dengan pembentukan ATP.3,4
Lipid
9
Lemak di dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang disebut lemak
netral atau triglicerida, yang molekulnya terdiri atas satu molekul glycerol(glycerin) dan tiga
molekul asam lemak, yang diikatkan pada glycerol tersebut dengan ikatan ester.5,6
Menurut sumbernya dibedakan atas lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati
berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari
binatang termasuk ikan, telur, dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam
lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh,
yang menyebabkan asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah,
dan dalam suhu kamar berbentuk cair, disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama
asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai rantai karbon panjang yang mengakibatkan
dalam suhu kamar berbentuk padat inilah yang biasa oleh awam disebut lemak atau gaji.5,6
Fungsi lemak di dalam makanan memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah,
terutama pada makanan yang digoreng, memberikan kandungan kalori tinggi dan
memberikan sifat empuk(lunak) pada kue yang dibakar. Di dalam tubuh, lemak berfungsi
sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat
tertentu, yang memberikan fiksasi organ tersebut, seperti biji mata dan ginjal. Jaringan di
bawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin. Lemak menghasilkan 9 kilokalori/gr di mana
komposisi gizi yang dibutuhkan 20-35%.5,6
Klasifikasi lipid merupakan hasil modifikasi dari Bloor. Lipid sederhana yaitu
senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contohnya adalah lemak, yaitu senyawa
ester asam lemak dengan gliserol. Lemak berada dalam keadaan cair dikenal sebagai minyak.
Malam, senyawa ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berbobot molekul lebih
tinggi.3
Lipid kompleks adalah senyawa ester asal lemak yang mengandung gugus alkalis
yang menggunakan nitrogen dan subtituen lain. Terdiri dari fosfolipid, lipid yang
mengandung residu asam fosfor, diluar asam lemak, dan alkohol. Lipid ini sering mempunyai
basa mengandung N. Fosfolipid terdiri dari gliserofosfolipid yaitu gugus alkohol berupa
gliserol, sfingolipid yaitu gugus alkohol berupa spingosin.3
Senyawa kompleks yang kedua adalah glikolipid (glikosfingolipid) yaitu kelompok
lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Bentuk senyawa kompleks
lipid yang lainnya adalah sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein juga dimasukkan dalam
kategori ini.3
10
Lipid prekursor atau derivat lipid. Bentuk ini mencakup asam-asam lemak, gliserol,
steroid, senyawa alkohol disamping gliserol serat serol, aldehid lemak, dan badan keton,
hidrokarbon, vitamin larut lemak serta berbagai hormon. Karena tidak bermuatan, asilgliserol
(gliserida), kolesterol dan ester kolesterol dinamakan lipid netral.3
Metabolisme Lipid
Sistem ini terdapat dalam banyak jaringan tubuh termasuk jaringan hati, ginjal, otak
dan paru, payudara, dan jaringan adiposa. Kofaktor yang diperlukan mencakup NADPH,
ATP, Mn2+, biotin, dan HCO3- (sebagai sumber CO2). Asetil KoA merupakan substrat antara
dan palmitat bebas adalah produk akhir. Sifat-sifat ini sangat bertentangan dengan sifat-sifat
β-oksidasi.3
Bikarbonat sebagai sumber CO2 diperlukan dalam reaksi pendahuluan untuk
karboksilasi asetil KoA menjadi malonil KoA dengan adanya ATP dan asetil KoA
karboksilase. Asetil Koa karboksilase membutuhkan biotin. Reaksi berlangsung dalam dua
tahap : (1) karboksilasi biotin, (2) pengalihan karboksil kepada asetil KoA untuk membentuk
malonil KoA.3
Protein
Protein mengalami hidrolisa total, akan menghasilkan sejumlah 20-24 jenis asam amino.
Dari 20-24 jenis asam amino yang dihasilkan dalam hidrolisa total suatu protein, ada yang
dapat disintesa di dalam tubuh, tetapi ada pula yang tidak. Asam amino yang tidak dapat
disintesa harus tersedia dalam makanan yang dikonsumsi, jadi merupakan bagian yang
esensial dari makanan. Karena itu asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh, disebut
asam amino esensial, sedangkan yang lainnya disebut asam amino non esensial. Terdapat
delapan jenis asam amino esensial yaitu lysine, leucine, isoleucine, valine, threonin,
phenylalanine, methionin, tryptophane, sedangkan untuk anak-ank yang sedang tumbuh
ditambah dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin. Asam amino nonesensial seperti glisin,
arginin, prolin, asam glutamat, asam aspartat, serin dan alanin.3,4
Glisin aminotransferase dapat mengatalisis sintesis glisin dan glioksilat dan glutamat atau
alanin. Prolin dibentuk dari glutamat melalui pembalikan reaksi- reaksu katabolisme prolin.
Sistein dibentuk dari metionin yang esensial secara nutrisional. Fenilalanin hidroksilase
mengubah fenilalanin menhadi tirosin. Leusin, valin, dan isoleusin adalah asam- asam amino
11
yang esensial secara nutrisional; aminotransferase jaringan saling mengonversi secara
reversible ketiga asam amino ini serta asam- asam alfa keton. Hewan mengeluarkan
kelebihan nitrogen sebagai amonia, asam urat, atau urea. Kadar urea yang tunggu dalam
darah pada penyakit ginjal merpakan akiat dan bukan sebab gangguan fungsi ginjal.
Biosintesis urea berlangsung dalam empat tahap yaitu transaminasi, deaminasi oksidatif
glutamat, transpor amonia, dan reaksi siklus urea.3,4
Yang pertama adalah transaminasi yang saling mengonversi pasangan- pasangan asam alfa-
amino dan asam alfa- keto. Semua asam amino protein kecuali lisin, treonin, prolin, dan
hidroksiprolin ikut serta dalam transaminasi.
Transaminasi berlangsung reversibel, dan aminotransferase juga berfungsi dalam biosintesis
asam amino. Koenzim piridoksal fosfat terdapat di bagian katalitik aminotransferase dan
banyak enzim lain yang bekerja pada asam amino. Piridoksal fosfat atau PLP merupakan
suatu turunan vitamin B6 dan membentuk suatu zat antara basa Schiff terikat enzim yang
dapat mengalami tata ulang dengan berbagai cara. Sewaktu transaminasi, PLP yang terikat
berfungsi sebagai pembawa gugus amino. Tata ulang tersebut membentuk suatu asam alfa
keto dan piridoksamin fosfat terikat enzim yang membentuk basa Schiff dengan asam keto
kedua. Setelah pengeluaran nitrogen alfa amino melalui transaminasi, rangka karbon yang
tersissa diuraikan oleh jalur- jalur yang lain.3,4
Protein diuraikan oleh jalur- jalur dependen ATP dan independen ATP. Ubikuitin
menyerang banyak protein intrasel untuk diuraikan. Reseptor di permukaan sel hati mengikat
dan menginternalisasikan asialoglikoprotein dalam darah untuk diuraikan di lisosom. Amonia
merupakan zat yang sangat toksik. Vertebrata tingkat tinggi mengubah NH3 atau amonnia
menjadi urea. Transaminasi menyalurkan nitrogen asam alfa amino menjadi glutamat. L-
Glutamat dehidrogenase menempati posisi sentral dalam metabolisme nitrogen. Glutamin
sintase mengubah amonia menjadi glutamin yang nontoksik. Glutaminase membebaskan
amonia untuk digunakan dalam sintesis urea. Atom- atom urea berasal dari amonia, CO2 dan
nitrogen amida aspartat. Sintesis urea di hati berlangsung sebagian di matriks mitokondria
dan sebagaian lain di sitosol. Kelebihan asam amino dikatabolisme menjadi zat- zat antara
amfibolik yang digunakan sebagai sumber energi atau untuk biosintesis karbohidrat dan lipid.
Transaminasi adalah reaksi awal tersering pada karabolisme asam amino. Reaksi- reaksi
selanjutnya mengeluarkan semua nitrogen tambahan dan merestrukturisasi rangka karbon
utnuk dikonversi menjadi oksaloasetat, alfa ketoglutarat, piruvat, dan asetil KoA.3,4
12
Aspargin, aspartat, glutamin, dan glutamat membentuk oksaloasetat. Reaksi analog
mengubah glutamin dan glutamat menjadi alfa ketoglutarat. Karena enzim- enzim juga
melaksanakan fungsi anabolik, tidak ada kelainan metabolik yang berkaitan dengan
katabolisme keempat asam amino ini. Karena prolin tidak ikut serta dalam transaminasi,
nitrogen asam amino ini dipertahankan selama oksidasinya menjadi dehidroprolin,
pembukaan cincin menjadi glutamat gama semialdehida, dan oksidasi menjadi glutamat, dan
hanya dikeluarkan selama terjadinya transaminasi glutamat menjadi alfa ketoglutarat. Arginin
diumbah menjadi ornitin, kemudain menjadi glutamat gama semialdehida yang diubah
menjadi alfa ketoglutarat seperti pada prolin. Semua karbon pada glisin, serin, alanin, dan
sistein serta dua karbon pada treonin membentuk puryvat dan kemudian asetil KoA.
Kompleks glisin sintase di mitokondria hati memecah glisin menjadi CO2 dan NH4. Setelah
diubah menjadi glisin yang dikatalisis oleh serin hidroksimetiltransferase, serin mengalami
katabolisme serupa dengan katabolisme glisin. Transaminasi alanin membentuk piruvat. Sisti
mula0 mula direduksi menjadi sistein oleh sistin reduktase. Dua jalur berbeda kemudian
mengubah sistein menjadi piruvat. Treonin dipecah menjadi asetaldehida dan glisin. Oksidasi
asetaldehida menjadi asetat diikuti oleh pembentukan asetil KoA.1-3.3,4
Komposisi Gizi
Komposisi gizi pada tubuh manusia harus seimbang untuk memenuhi status gizi baik
pada tubuh seseorang. Komposisi gizi merupakan kadar dari kandungan gizi yang harus ada
dalam tubuh manusia agar tubuhnya tidak mengalami kelainan atau gangguan. Ketika
komposisi ini tidak seimbang bisa berlebih atau kekurangan akan sebabkan kelainan tertentu
tergantung dari apa yang berlebih atau kurang.
Pada contoh kasus dikatakan ibu tersebut mengalami kelebihan berat badan dimana
bisa dikatakan jumlah gizinya berlebih. Pada kelebihan berat badan bisa beresiko sebabkan
ibu itu mengalami diabetes dimana ketika jumlah glukosa dalam darahnya sangat tinggi dan
terjadi defisiensi hormon insulin. Glukosa ini bisa meningkat ketika terjadi peningkatan
proses glukoneugenesis akibat diet tinggi karbohidrat, lemak, dan protein.
Kesimpulan
Pada kasus dapat disimpulkan ibu manajer tersebut mengalami masalah berat badan
karena ketidakseimbangan dalam jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh ibu tersebut.
Disini jumlah gizi yang masuk dalam tubuhnya bisa dikatakan berlebih, yang bisa beresiko
13
menyebabkan overweight atau obese. Jumlah gizi yang berlebih juga dapat beresiko sebabkan
diabetes melitus pada ibu teresebut karena proses glukoneugenesis dan glikolisis meningkat
dan penurunan fungsi hormon insulin.
Daftar Pustaka
1. Fatmah SKM. Gizi usia lanjut. Editor, Rina Astikawati. Jakarta: Erlangga; 2010: h.57-
77.
2. Barasi ME. Nutrition at a glance. Alih basaha, Hermin Salim. Jakarta: Erlangga;
2009: h.9.
3. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009. h. 95-263.
4. Lehninger AL. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Erlangga; 1990. h.550-80.
5. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: 2000; EGC. h.
723-42.
6. Sheeve CM. Makanan pembakar lemak. Jakarta: 2005; Erlangga. h. 116-20.
14