makalah biola kel.4

10
 MAKALAH BIOLOGI LAUT KOMPOSISI GARAM-GARAM AIR LAUT DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHINYA OLEH: KELOMPOK 4 ADAM ARIFIN (H411 09002) HELNA NURLIANTI (H411 09004) TRI SANTI DAMA ALIK (H411 09013) IRMAYANTI (H411 09256) SRI RAFIKA T. IKLAM (H411 09 JURUSAN BIOLOGI FAKULAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Upload: yuni-radcliffe

Post on 18-Jul-2015

311 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 1/10

 

MAKALAH

BIOLOGI LAUT

KOMPOSISI GARAM-GARAM AIR LAUT

DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHINYA

OLEH:

KELOMPOK 4

ADAM ARIFIN (H411 09002)

HELNA NURLIANTI (H411 09004)

TRI SANTI DAMA ALIK (H411 09013)

IRMAYANTI (H411 09256)

SRI RAFIKA T. IKLAM (H411 09

JURUSAN BIOLOGI

FAKULAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 2/10

 

BAB I

PENDAHULUAN

Semua benda di dunia ini terdiri dari bahan penyusun. Bahan-bahan tersebut

terbentuk dari partikel terkecil yang disebut molekul. Molekul ini disusun oleh bagian yang

lebih kecil lagi yaitu elemen. Elemen sendiri terdiri atas atom, bagian terkecil dari suatu

benda yang merupakan akhir dari rantai komposisi. Beberapa atom mempunyai muatan

listrik yang kecil, positif atau negatif. Atom-atom yang bermuatan listrik disebut ion.

Antara ion yang satu dengan ion lainnya dapat bergabung membentuk molekul gabungan

yang lazim disebut garam.

Sebagian besar komponen air laut adalah garam-garam yang beraneka ragam.

Jumlah masing-masing garam yang terkandung di dalam air laut berbeda-beda, bahkan

komposisi garam antara air laut di daerah satu dengan daerah lainnya pun berbeda. Namun,

secara umum di dalam air laut terdapat sejumlah unsur yang dominan (bagian mayoritas)

dan unsur pelengkap (bagian minoritas).

Kadar air laut dan komposisi air laut merupakan salah satu faktor penting dalam

mempelajari air laut. Air laut mengandung garam-garaman, gas terlarut, bahan organik dan

partikel yang tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut

(seperti densitas, kompresibilitas, titik beku dan temperatur dimana densitas menjadi

maksimum) beberapa tingkat tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat lainnya seperti

viskositas, daya serap cahaya tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas.

Bagaimanakah awalnya air laut bisa menjadi asin(karena kandungan garamnya tinggi)

padahal air laut juga berasal dari air di darat dan apa saja komposisi garam-garam tersebut

serta faktor apa yang mempengaruhi kandungan garam-garam tersebut, maka untuk otulah

dibuat makalah ini.

Page 3: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 3/10

 

BAB II

PEMBAHASAN

Air adalah zat pelarut yang bersifat sangat berdaya guna, yang mampu melarutkan

zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari pada zat cair lain. Sifat ini dapat dilihat dari

banyaknya unsur-unsur pokok yang terdapat dalam air laut. Sebagian besar komponen air

laut adalah garam-garam yang beraneka ragam. Jumlah masing-masing garam yang

terkandung di dalam air laut berbeda-beda. Bahkan, komposisi garam antara air laut di

daerah satu dengan daerah lainnya pun berbeda. Garam-garaman utama yang terdapat

dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium

(1%), potassium (1%), dan sisanya (kurang dari 1%) terdiri dari biokarbonat, bromida,asam borak, strontium dan florida.

Penelitian kandungan kimia yang ada di laut terus berlangsung sejak abad ke-18,

dan hasil kajian terakhir yang diberitakan lewat buku yang dikeluarkan oleh The Open

University dan buku Marine Chemistry, komposisi kimia yang terlarut di dalam air

sebanyak 81 unsur.

Tabel di atas menunjukkan delapan unsur yang terdapat paling banyak di lautan.

Unsur kimia yang terkandung di air laut ada yang merupakan unsur utama (mayor),

unsur tambahan (minor), dan unsur yang langka (trace). Kimia unsur utama adalah zat

kimia yang melekat langsung dengan salinitas. Komposisi air laut yang konstan tetap

dipertahankan karena kebanyakan unsur utama menunjukkan sifat konservatif, yaitu

konsentrasi di air laut tidak mengalami perubahan yang berarti akibat reaksi biologi dan

kimia di laut. Namun, secara umum di dalam air laut terdapat sejumlah unsur yang

Page 4: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 4/10

 

dominan (bagian mayoritas) dan unsur pelengkap(bagian minoritas). Salah satu unsur

dominan komponen penyusun air laut adalah Clorida.

1.  Komponen mayor antara lain

Oksigen (0), Hidrogen (H), Klor (CI), Sodium, Magnesium (Mg), Sulfur (S),

Kalsium (Ca) dan Natrium (Na)

2.  Komponen minor antara lain :

Brom (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Boron (B) dan Silikon (Si)

3.  Komponen berjumlah sedikit

Fluor (F), Nitrogen (N), Litium (Li), Rubidium (Rb), Fosfor (P), Yodium (I),

Borium (Br), Aluminium (Al), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Seng (Zn), Nikel (Ni),

Arsenik (As), Tembaga (Cu), Timah, Uranium (U), Mangan (Mn), Vanadium (V),Caesium (Cs), Perak (Ag), Yttrium (Y), Kobalt (Co) dan Selenium (Se)

Diperkirakan hampir sebesar 48.000 trilliun ton garam yang larut dalam air laut.

Garam-garam tersebut terdiri Sodium Clorida 38.000 trilliun ton, Sulphates 3.000 trilliun

ton, Magnesium 1.600 trilliun ton, Potassium 480 trilliun ton, dan Bromide 83 trilliun ton.

Clorida merupakan zat yang paling banyak terkandung dalam air laut. Sedangkan zat

sodium (NaCl) atau garam dapur merupakan zat Clorida yang persentasinya paling besar.

Apabilah dipersentasekan adalah sebagai berikut:

NO Menurut Clarke Menurut Lyman dan Fleming

1. CaCl3 = 0.34 % NaCl = 68.1 %

2. NaCl = 77.70 % MgCl = 14.4%

3. MgCl2 = 10.88 % CaCl = 3.2 %

4. MgSO4 = 4.74 % KCl = 1.9 %

5. CaSO4 = 3.60 % NaCO4 = 11.4 %

6. K2SO4 = 2.64 % NaHCO4 = 0.6 %

7. MgBr = 0.22% KBr = 0.3 %

Seluruh zat padat yang larut dalam air laut disebut garam-garaman. Konsentrasi

rata-rata seluruh garam-garaman yang terdapat dalam air laut adalah salinitas. Salinitas

adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram garam-garaman yang larut dalam air laut

tia p kilogram (gr/kg) biasanya dinyatakan dalam persen (%) atau permil (‰). Konsentrasi

rata-rata seluruh garam yang terdapat dalam air laut sebesar 3 % dari berat seluruhya (berat

air).

Page 5: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 5/10

 

Bagaimanakah awalnya air laut bisa menjadi asin (karena kandungan garamnya

tinggi) padahal air laut juga berasal dari air di darat. Awalnya diperkirakan bahwa zat-zat

kimia yang menyebabkan air laut asin berasal dari darat yang dibawa oleh sungai-sungai

yang mengalir ke laut kemungkinan berasal dari batuan-batuan darat, dari tanah longsor

atau gejala alam lainnya. Jika hal ini benar maka tentunya susunan kimiawi air sungai akan

sama dengan susunan kimiawi air laut. Menurut teori, zat-zat garam tersebut berasal dari

dalam dasar laut melalui proses outgrassing yakni perembesan dari kulit bumi di dasar laut

yang berbentuk gas ke permukaan dasar laut. Bersamaan dengan gas-gas ini terlarut pula

hasil kikisan kerak bumi dan bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua

dalam perbandingan yang tetap sehingga terbentuk garam di laut. Kadar garam ini tetap

tidak merubah sepanjang masa. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktordan keadaan lingkungannya seperti pola sirkulasi air, curah hujan, penguapan, musim,

aliran sungai, serta interkasi antara laut dan daratan/gunung es.

Gambar Salinitas air permukaan laut rata-rata tahunan dari samudra di dunia.

 Data diambil dari World Ocean Atlas 2001 (Wikipedia, 2011).

Pada laut-laut yang berhubungan biasanya perbedaan salinitas kecil, namun

perbedaan tersebut akan nampak pada laut-laut tertentu yang terpisah dari laut lepas.

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya salinitas air laut, yaitu:

Page 6: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 6/10

 

 Penguapan, jika penguapan makin besar maka salinitas makin tinggi dan sebaliknya

makin kecil penguapan maka salinitasnya makin rendah.

 Curah hujan, makin banyak curah hujan maka salinitas makin rendah, kebalikannya

makin kecil curah hujan maka salinitas makin tinggi.

 Air sungai yang bermuara ke laut, makin banyak air sungai yang bermuara ke laut,

maka salinitas air laut tersebut akan rendah.

 Letak dan ukuran laut, dimana laut-laut yang tidak berhubungan dengan laut lepas dan

terdapat di daerah arid maka salinitasnya akan tinggi.

 Arus laut, laut-laut yang dipengaruhi arus panas maka salinitasnya akan naik dan

kebalikannya laut-laut yang dipengaruhi arus dingin maka salinitasnya akan turun

(rendah). Angin, kelembaban udara di atasnya, ini berhungan dengan penguapan, dimana

penguapan berhubungan dengan besar kecilnya salinitas air laut.

Penyebaran salinitas secara horizontal yaitu:

1.  Daerah Ekuator, temperatur tinggi, penguapan tinggi, curah hujan banyak maka

salinitasnya rendah (34 - 35‰). 

2.  Daerah lintang 20° - 25° LU/LS; penguapan tinggi, curah hujan kurang, maka

salinitasnya tinggi (36 - 37‰). 

3.  Daerah lintang sedang; pengupan kurang, kelembaban besar, maka salinitasnya rendah

(33 –  35‰) 

4.  Daerah kutub; temperaturnya rendah, penguapan kecil, adanya pencairan es, maka

salinitasnya rendah (32 - 34‰). 

Berikut ini beberapa contoh laut yang memiliki salinitas yang berbeda, karena

dipengaruhi oleh keadaan setempat dan lautnya tertutup antara lain:

  Laut Merah, pada laut ini tidak terdapat sungai yang bermuara ke laut, selain itu curah

hujan relative kecil, sehingga salinitas air lautnya tinggi (40 - 41‰). 

  Laut Tengah, banyak air sungai dari laut hitam, kemudian masuk ke laut Tengah, maka

salinitas air lautnya tidak terlalu tinggi (37 - 39‰). 

  Laut Mati, terletak di daerah Arid, lautnya sempit, tidak berpelepasan, sehingga salinitas

air lautnya tinggi (250 - 400‰). 

  Laut Hitam, memiliki penguapan kurang, banyak sungai yang bermuara, sehingga

salinitasnya rendah (17 - 18‰). 

Page 7: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 7/10

 

  Laut Baltik, penguapannya kurang baik, banyak sungai yang bermuara, serta terdapat

pencairan es/salju sehingga salinitas air lautnya rendah (3 - 4‰). 

Penyebaran salinitas secara vertikal antara lain terbagi atas:

  Pada daerah permukaan, dimana terjadi penguapan yang baik karena angin atau karena

perbedaan temperatur antara air dan udara (temperatur air lebih tinggi dari temperatur

udara), atau karena kelembaban udara kecil, maka salinitas permukaan biasanya tinggi.

Kecuali pada daerah Ekuator (Tropis), salinitas terbesar bukan pada permukaan sebab

banyak curah hujan, tetapi terdapat pada kedalaman 100 – 200 meter.

  Dari permukaan makin ke bawah, salinitasnya makin kecil, kerana temperaturnya makin

rendah . Pada kedalaman antara 800 – 1200 meter biasanya salinitas paling kecil.

  Lebih dari 1200 meter, salinitas akan naik lagi sampai maksimum 34,9%, karena tidak 

ada turbulensi lagi.

Secara praktis, adalah susah untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan

harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida

(Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion

klorida pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan

ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.

Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan

terlarut dalam satu kilogram air laut  jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua

bromida dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi.

Selanjutnya hubungan antara salinitas dan klorida ditentukan melalui suatu rangkaian

pengukuran dasar laboratorium berdasarkan pada sampel air laut di seluruh dunia dan

dinyatakan sebagai:

S (o / oo) = 0.03 +1.805 Cl (

o / oo) (1902)

Lambango / oo (dibaca per mil) adalah bagian per seribu. Kandungan garam 3,5%

sebanding dengan 35o / oo atau 35 gram garam di dalam satu kilogram air laut. 

Perhitungan salinitas juga dapat dilakukan dengan bantuan alat, seperti refraktometer

dan salinometer. Berikut ini adalah beberapa antara lain:

1.  Refraktometer

Refraktometer merupakan alat pengukur salinitas yang cukup umum. Juga disebut

sebagai pengukur indeks pembiasan pada cairan yg dapat digunakan untuk mengukur

Page 8: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 8/10

 

kadar garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks bias cahaya untuk 

mengetahui tingkat salinitas air, karena memanfaatkan cahaya maka alat ini harus dipakai

ditempat yang mendapatkan banyak cahaya atau lebih baik kalau digunakan dibawah sinar

matahari jadi sehabis kita mengambil sampel air laut kita langsung menghitungnya dengan

alat ini. Berikut langkah - langkahnya :

 Tetesi refraktometer dengan aquadest

 Bersihkan dengan kertas tisyu sisa aquadest yang tertinggal

 Teteskan air sampel yang ingin diketahui salinitasnya

 Lihat ditempat yang bercahaya

 Akan tampak sebuah bidang berwarna biru dan putih

 Garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukan salinitasnya

 Bilas kaca prisma dengan aquades, usap dengan tisyu dan simpan refraktometer di

tempat kering

Gambar refraktometer 

2.  Salinometer

Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan

dari air yang akan dihitung salinitasnya. Bekerjanya berdasarkan daya hantar

listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya. Alat ini

digunakan di laboratorium, berbeda dengan refraktometer yang biasa digunakan di

lapangan atau outdoor. Cara menggunaka salinometer adalah sebagai berikut :

 Ambil gelas ukur yang panjang, isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya

 Salinitas akan terbaca pada skalanya

Page 9: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 9/10

 

 

Gambar Salinometer 

Page 10: Makalah Biola Kel.4

5/16/2018 Makalah Biola Kel.4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-biola-kel4 10/10

 

BAB III

PENUTUP

Kadar air laut merupakan salah satu faktor penting dalam mempelajari air laut. Air

laut mengandung garam-garaman, gas terlarut, bahan organik dan partikel yang tak 

terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti densitas,

kompresibilitas, titik beku dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum). Unsur

kimia yang terkandung di air laut ada yang merupakan unsur utama (mayor), unsur

tambahan (minor), dan unsur yang langka (trace).

Komponen mayor antara lain: Oksigen (0), Hidrogen (H), Klor (CI), Sodium, Magnesium

(Mg), Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Natrium (Na)Komponen minor antara lain : Brom (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Boron (B) dan

Silikon (Si)

Komponen berjumlah sedikit : Fluor (F), Nitrogen (N), Litium (Li), Rubidium (Rb),

Fosfor (P), Yodium (I), Borium (Br), Aluminium (Al), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Seng

(Zn), Nikel (Ni), Arsenik (As), Tembaga (Cu), Timah, Uranium (U), Mangan (Mn),

Vanadium (V), Caesium (Cs), Perak (Ag), Yttrium (Y), Kobalt (Co) dan Selenium (Se)