makalah bab 6

20
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN RULE OF LAW dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah pendidikan kewarganegaraan Oleh: AJENG WULANDARI 230210140055 PRODI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Upload: ajengwulandari

Post on 28-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Makalah Rule Of Law

TRANSCRIPT

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANRULE OF LAWdibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

Oleh:

AJENG WULANDARI 230210140055

PRODI ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS PADJAJARAN2015KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Rule of Law sebagaimana yang telah ditugaskan oleh dosen sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar dapat melengkapi kekurangan yang banyak terdapat pada makalah ini . Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, teman-teman, maupun bagi pembaca pada umumnya.

Jatinangor, 29 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan PenulisanBAB IIMATERI2.1 Pengertian Rule of Law2.2 Sejarah Rule of Law2.3 Unsur Rule of Law2.4 Prinsip Rule of Law2.5 Pelaksanaan Rule of LawBAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHukum telah mencakup segala aspek kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial kini tidak luput dari banyaknya aturan yang memang wajib ditaati. Tujuannya agar manusia dapat hidup tertib, nyaman, aman, dan tenteram. Selain itu, adanya aturan atau hukum juga dapat dijadikan batasan dari berbagai perilaku manusia. Tentunya apabila dalam suatu kehidupan tidak ada hukum yang berlaku, kehidupan tersebut akan menjadi kacau karena manusia akan berbuat semuanya sesuai dengan kehendak pribadi. Namun sebagai kaidah dalam kehidupan berbangsa dan bernergara, masih banyak terdapat praktik-praktik pelanggaran hukum yang tak jarang justru dilakukan oleh para aparat yang dianggap penegakhukum.Adalah sifat alami makhluk hidup (termasuk manusia) di mana yang kuat atau mayoritas cendrung melanggar hak pihak yang lemah atau minoritas. Kalimat siapa yang kuat, dia yang menang dan berkuasa bukan hanya diterapkan oleh binatang di rimba belantara namun sudah sejak dahulu manusia pun menganut prinsip yang sama. Golongan mayoritas seringkali menyalahgunakan kekuasaannya, melakukan berbagai hal yang lepas dari koridor aturan. Pelanggaran dan ketidakadilan tidak boleh dibiarkan terus berlasung. Maka, antara lain untuk memberikan perlindungan kepada pihak yang lemah inilah, akhirnya memunculkan konsep Rule of Law yang dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan penguasa negara agar tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk menindas kaum tak berdaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam suatu negara hukum, semua orang harus tunduk kepada hukum secara sama, yakni tunduk kepada hukum yang adil. Untuk lebih dapat memahaminya bisa dibaca dalam isi tulisan ini.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, didapat rumusan sebagai berikut:1. Apa pengertian Rule of Law?2. Sejarah Rule of Law?3. Apa saja unsur-unsur Rule of Law?4. Apa fungsi Rule of Law?5. Apa prinsip Rule of Law?6. Bagaimana pelaksanaan Rule of Law?

1.3 TujuanDari Rumusan masalah diatas, didapat tujuan sebgai berikut:1. Pengertian Rule of Law2. Sejarah Rule of Law3. Unsur-unsur Rule of Law4. Fungsi Rule of Law5. Prinsip Rule of Law6. Pelaksanaan Rule of Law

BAB IIMATERI

2.1 Pengertian Rule of LawRule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19, bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Doktrin tersebut lahir sejalan dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya peran parlemen dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai reaksi terhadap negara absolut yang berkembang sebelumnya. Rule of law merupakan konsep tentang common law tempat segenap lapisan masyarakat dan negara beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun di atas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by the law dan bukan rule by the man. Konsep ini lahir untuk mengambil ahli dominasi yang dimiliki kaum gereja, ningrat, dan kerajaan, serta menggeser negara kerajaan dan memunculkan negara konstitusi di mana doktrin rule of law ini lahir.Aturan hukum juga disebutsupremasi hukum, berarti bahwahukum diatas semua orang dan itu berlaku bagi semua orang. Apakah gubernur atau diatur, apakah penguasa atau dikuasai, tidak ada yang diatas hukum, tidak ada yang dibebaskan dari hukum, dan tidak ada yang dapat memberikandispensasi untuk penerapan hukum.Penegakan hukumadalahsebuahpepatah hukum umumsesuai dengankeputusan yang harusdilakukan dengan menerapkan prinsip prinsipatau hukum yangdikenal,tanpa intervensikebijaksanaan dalamaplikasimereka. Peribahasa inidimaksudkansebagai pelindung terhadappemerintahan yang sewenang wenang. Kata sewenang wenang (daribahasalatin penengah) menandakan suatu keputusan yangdibuatdi atas kebijaksanaan wasit, bukan menurut aturan hukum.Secara umum,hukumadalah kumpulanaturan aturan yangditetapkan oleh negaradikenakan sanksiatau konsekuensi. Yang dominanadalahbahwa konsep rule of law mengatakan apa apa tentang justness dari hukum itusendiri,tetapi hanya bagaimanasistem hukum beroperasi. Sebagai konsekuensi dari ini,bangsa yang sangattidak demokratis atau satu tanpa menghargaihak asasi manusia bisa eksis dengan rule of law sebuah situasi yang mungkin terjadi didalam beberapa diktator modern. Aturan hukum atau Rechssstaat mungkin kondisi yang diperlukan untuk demokrasi,tetapibukan syaracukup.Menurut Prof. Sunarjati Hartono, mengutip pendapat yang digunakan Friedman bahwa kata Rule of Law dapat dipakai dalam arti formil (in the formal sense) dan dalam arti materiil (ideological sense). Dalam arti formil ini, maka the rule of law adalah organized public power atau kekuasaan umum yang terorganisir. Sedangkan dalam arti materil, the rule of law adalah berbicara tentang just law (hukum yang mengandung keadilan).Menurut T.D.Weldon, pengertian mengenai Negara yang menganut paham the rule of law yang berarti Negara tersebut tidak hanya memiliki suatu peradilan yang sempurna diatas kertas saja, akan tetapi ada atau tidaknya the rule of law dalam suatu Negara tergantung daripada kenyataan apakah rakyatnya benar-benar dapat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil, baik dari sesama warga negaranya, maupun dari pemerintahnya.Secara umum, hukum adalah kumpulan aturan-aturan yang ditetapkan negara yang dikenakan sanksi atau konsekuensi. Yang dominan adalah konsep Rule of Law mengatakan apa-apa tentang justness dari hukum itu sendiri, tetapi hanya bagaimana sistem hukum beroperasi. Negara demokrasi pada dasarnya adalah Negara hukum.Secara formal,Rule of Lawdiartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya negara.Sedangkan secara hakiki,Rule of Lawterkait dengan penegakanRule of Law, karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).Rule of Lawmerupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom.2.2 Sejarah Rule of LawKonsep dan aturan mengenai hukum sudah ada dan dikenal pada zaman Yunani Kuno sekitar 350 SM dan telah dibahas oleh para filsuf di sana seperti Aristoteles dan Plato. Saat itu, konsep tentang hukum dalam bahasa Yunani disebut dengan nomos. Kemudian, seorang profesor ilmu politik bernama Li Shuguang berpendapat bahwa konsep kuno aturan hukum harus dibedakan dari pemerintahan.Gagasan tersebut juga dikembangkan oleh para ahli hukum Islam sebelum abad ke-12. Lalu pada tahun 1215 M, penegakkan hukum mulai berkembang di Inggris dengan menandatangani Magna Carta. Sedangkan pada tahun 1776, gagasan bahwa tidak ada siapa pun di atas hukum menjadi sangat populer di AS. Sehingga Thomas Paine menuliskannya ke dalam sebuah pamflet bahwa di Amerika, hukum adalah Raja.Kemudian di tahun 1780, prinsip tersebut diabadikan dalam Konstitusi oleh Massachusetts dan berdasarkan pertemuan ICJ di Bangkok tahun 1965, posisi Rule of Law makin diperkuat dalam kehidupan bernegara. Sebab berdasarkan sejarah Yunani Kuno, adanya penegakkan hukum bertujuan untuk mengatur/melakukan kontrol suatu negara yang berdaulat.2.3 Unsur-unsur Rule of LawSetelah runtuhnya sistem demokrasi langsung di Yunani , muncul sistem monarki absolut. Sistem ini memberi kekuasaan yang sangat besar bagi raja untuk bertindak sesukanya dan mengakibatkan penderitaan masyarakat. Pada abad 19 M hingga awal abad 20 M, muncul usaha-usaha membatasi kekuasaan penguasa agar tidak mengarah ke kekuasaan absolut telah memunculkan ajaran rule of law. Ajaran ini menegaskan bahwa yang berdaulat dalam suatu Negara adalah hukum, baik rakyat biasa atau penguasa wajib tunduk pada hukum. Diberlakukannya ajaran ini untu menghindari tindakan sewenang-wenang penguasa.

Unsur-unsur rule of law: Berlakunya supremasi hukum (hukum berada pada kedudukan tertinggi; semua orang tunduk pada hukum). Perlakuan yang sama di depan hukum bagi setiap warga Negara. Terlindungnya HAM oleh Undang-Undang Dasar dan keputusan pengadilan.2.4 Fungsi Rule of LawFungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan sosial, sehingga diatur pada pembukaan UUD 1945, bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelenggara negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan, terutama keadilan sosial.

2.5 Prinsip Rule of LawPrinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD 1945 dan pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945) Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:1. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.";2. "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.";3. "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;4. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia;5. kemanusiaan yang adil dan beradab,;6. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan sosial, sehingga Pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Dengan demikian, inti dari Rule of Lawadalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelengagara negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan terutama keadilan sosial.Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera dalam UUD 1945 yang menyatakan:

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3 UUD 1945)2. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggaraakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1 UUD 1945)3. Segala warga Negara bersamaan kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan, serta menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1 UUD 1945)4. Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1 UUD 1945) dan5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2 UUD 1945).Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki : a. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law b. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982) c. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003) d. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum, mengandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan negara. e. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).2.6 Pelaksanaan Rule of LawAgar pelaksanaan (pengembangan)Rule of Lawberjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan, maka:1. Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing bangsa;2. Rule of Lawyang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa;3. Rule of Lawsebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat ditegakkan secara adil, dan hanya memihak kepada keadilan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto Rahardjo, 2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik yang memihak kepada kekuasaan seperti seperti yang selama ini diperlihatkan. Hukum progresif merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk mengatasi keterpurukan hukum di Indonesia secara lebih bermakna. Asumsi dasar hukum progresif bahwa hukum adalah untuk manusia, bukan sebaliknya, hukum bukan merupakan institusi yang absolut dan final, hukum selalu berada dalam proses untuk terus menerus menjadi (law as process, law in the making). Hukum progresif memuat kandungan moral yang sangat kuat, karene tidak ingin menjadikan hukum sebagai teknologi yang tidak bernurani, melainkan sustu institusi yang bermoral yaitu kemanusiaan. Hukum progresif peka terhadap perubahan-perubahan dan terpanggil untuk tampil melindungi rakyat untuk menuju ideal hukum. Hukum progresif menolak keadaan status quo, ia merasa bebas untuk mencari format, pikiran, asas serta aksi-aksi, karena hukum untuk manusia.Arah dan watak hukum yang dibangun harus berada dalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, atau back to law and order, kembali kepada orde hukum dan ketaatan dalam konteks Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia harus berani mengangkat Pancasila sebagai alternatif dalam membangun negara berdasarkan hukum versi Indonesia sehingga dapat menjadi Rule of Moral atau Rule of Justice yang bersifat ke-Indonesia-an yang lebih mengedepankan olah hati nurani daripada olah otak, atau lebih mengedepankan komitmen moral.

BAB IIIKESIMPULANRule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di dalamnya yaitu oranr-orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan keadilan tidak terkotori hal yang buruk. Ada tidaknya rule of law pada suatu negara ditentukan oleh kenyataan, apakah rakyat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan adil, baik sesame warga Negara maupun pemerintah.Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi dua yaitu: Pertama, pengertian secara formal (in the formal sence) diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya nrgara. Kedua, secara hakiki/materiil (ideological sense), lebih menekankan pada cara penegakannya karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law). Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945. Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negara harus bersih, jujur, mentaati undang-undang, juga bertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 dengan baik.Latar belakang kelahiran Rule of Law:1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara hukum.Secara formal,Rule of Lawdiartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya negara.Sedangkan secara hakiki,Rule of Lawterkait dengan penegakanRule of Law, karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).Agar pelaksanaan Rule of Law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka:a. Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak masyarakan hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap bangsa.b. Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakan dan negara, harus ditegakkan secara adil juga memihak pada keadilan.Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945.Penjabaran prinsip-prinsip Rule of Law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negara harus bersih, jujur, mentaati undang-undang, juga bertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6501453/Kewarganegaraan-_Rule_of_Lawhttps://www.academia.edu/9420297/Makalah_PKN_Rule_Of_Lawhttps://thinkquantum.wordpress.com/2009/11/25/rule-of-law-2/https://www.academia.edu/8260688/RULE_OF_LAWhttp://krsmwn.blogspot.com/2013/06/unsur-unsur-rule-of-law-dan-syarat.htmlhttp://dhebotblogbelog.blogspot.com/2013/02/rule-of-law-menuju-pemerintahan-yang.html