makalah ekonomi manajerial bab 6 teori produksi dan estimasi

39
EKONOMI MANAJERIAL TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI KELOMPOK 5 M ADRIAN GUMELAR 1211011184 AHMAD YASIR 1411011006 DIAN LESTARI 1411011028 HAFEZ ARFAT 1411011048 NASTA IHDINA MARVILIA 1411011088 PUTRI AYU PURNAMA SARI 1411011102 RAUDATU ATFALIAH 1411011108 SUHENDRA HIDAYAT 1411011126 ISMATUL UMI SITI ROZIQOH 1411031066 Dosen Pembina : Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si. Faila Shofa, S.E.,M.Si

Upload: suhendra-hidayat

Post on 11-Jul-2016

3.976 views

Category:

Documents


1.037 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

EKONOMI MANAJERIAL

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

KELOMPOK 5

M ADRIAN GUMELAR 1211011184

AHMAD YASIR 1411011006

DIAN LESTARI 1411011028

HAFEZ ARFAT 1411011048

NASTA IHDINA MARVILIA 1411011088

PUTRI AYU PURNAMA SARI 1411011102

RAUDATU ATFALIAH 1411011108

SUHENDRA HIDAYAT 1411011126

ISMATUL UMI SITI ROZIQOH 1411031066

Dosen Pembina :

Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si.

Faila Shofa, S.E.,M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

Page 2: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2015/2016

2

Page 3: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rah-

mat dan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi

Muhammad SAW kepada keluargan, sahabat, serta pejuang islam yang senantiasa

kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Materi pada bab ini berjudul “TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI”. Ma-

teri pada pembahasan ini berisi tentang bagaimana manajemen perusahaan mem-

buat keputusan tentang bagaimana mereka berproduksi untuk memenuhi

kebutuhan pasar dan memaksimumkan perusahan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karenanya

kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk per-

baikan di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon maaf atas kekurangan

dan kesalahan dalam pembuatan tugas ini.

Bandar Lampung, April 2016

Penyusun

iii

Page 4: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2

1.3 Metode Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3

2.1 ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI..................... 3

2.1.1 Organisasi Produksi................................................................................ 3

2.1.2 Fungsi Industri........................................................................................ 4

2.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL.............. 6

2.2.1 Produk Total, Rata-rata, dan Marginal................................................... 6

2.2.2 Hukum Hasil, yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan Produksi 8

2.3 PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM.............. 9

2.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL............... 10

2.4.1 Isokuan Produksi.................................................................................... 10

2.4.2 Wilayah Ekonomis Produksi.................................................................. 10

2.4.3 Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis................................................ 12

2.4.4 Input Substitusi dan Komplementer Sempurna...................................... 13

2.5 KOMBINASI INPUT YANG OPTIMAL.............................................. 14

2.5.1 Garis Isocost........................................................................................... 14

2.5.2 Kombinasi Input Optimum untuk Meminimumkan Biaya atau

Memaksimumkan Output....................................................................... 15

2.5.3 Maksimisasi Laba................................................................................... 16

2.5.4 Efek Perubahan Harga Input................................................................... 17

2.6 SKALA HASIL...................................................................................... 17

2.7 FUNGSI PRODUKSI EMPIRIS............................................................ 18

2.8 INOVASI DAN DAYA SAING GLOBAL........................................... 19

iv

Page 5: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

BAB III PENUTUP......................................................................................... 20

3.1 Studi kasus.............................................................................................. 20

3.1.1 Bagaimana Perusahaan Memperoleh Teknologi Baru ?......................... 20

3.1.2 Bagaimana Xerox Kehilangan dan Memperoleh Kembali Daya

Saing Internasional dan Menjadi Pemimpin dalam Teknologi

Informasi................................................................................................. 21

3.1.3 Pabrik Digital Amerika Serikat yang Baru............................................. 22

3.2 Kesimpulan............................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

v

Page 6: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di

dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang

telah dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikan permintaan-

nya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembelinya

sekiranya harga naik.

Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan

penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam

menawarkan barang yang diproduksinya. Bahwa salah satu faktor yang mempen-

garuhi penawaran adalah biaya produksi. Faktor ini adalah faktor yang sangat

penting dalam menentukan penawaran. Bahkan dalam pasar persaingan sempurna

penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelanjakan untuk

satu unit produksi.

Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan

menawarkan barangnya diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan mem-

produksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi

akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu

perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan

pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan memband-

ingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya,

untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keutungan yang mak-

simum kepadanya.

1

Page 7: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

1.2 Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut :

a. apakah fungsi Prosuksi dan Organisasi Produksi ?

b. bagaimana fungsi produksi dengan satu input ?

c. bagaimana penggunaan input variabel secara optimum ?

d. bagaimana fungsi produksi dengan dua variabel ?

e. bagaimana kombinasi optimum input ?

1.3 Metode penulisan

Kami menulis makalah ini dengan menggunakan buku managerial economic dari

Dominick Salvatore sebagai referensi utama selain itu kami juga menggunakan

internet sebagai referensi tambahan.

2

Page 8: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

BAB II

PEMBAHASAN

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

2.1 Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi

2.1.1 Organisasi Produksi

Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sum-

ber daya menjadi output beruoa barang dan jasa. Sebagai contoh, IBM menggaji

tenaga kerja untuk menggunakan mesin-mesin, suku cadang, dan bahan mentah

dalam pabrik guna memproduksi komputer pribadi (personal computer - PC. Out-

put suatu perusahaan dapat berupa sebuah komoditas akhir atau berupa produk an-

tara, seperti misalnya semikonduktor. Perlu diingat bahwa “produksi” merujuk

kepada seluruh aktivitas yang terlibat dalam memproduksi barang dan jasa.

Input (input) adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam mempro-

duksi barang dan jasa. Agar diskusi bisa terorganisasi dengan baik, input diklasi-

fikasikan kedalam tenaga kerja (Labor) (termasuk bakat kewirausahaan), modal

(capital), dan tanah (land) atau sumber daya alam. Input tetap (fixed input)

adalah input yang tidak dapat berubah dengan mudah selama periode waktu ter-

tentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Input variabel

(variable input) adalah input yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah

dan cepat.

Periode waktu dimana paling tidak ada satu input tetap disebut dengan periode

jangka pendek (short run), sementara periode waktu dimana seluruh input adalah

variabel disebut dengan periode jangka panjang (long run). Lamanya periode

jangka waktu (yaitu, periode waktu yang dibutuhkan bagi semua input untuk men-

jadi variabel) tergantung pada industrinya.

3

Page 9: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2.1.2 Fungsi Industri

Suatu fungsi produksi (production function) adalah persamaan, tabel, atau

grafik yang menunjukan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa

diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi input. Sehingga per-

samaan untuk fungsi produksi dengan 2 input :

Q = f ( L,K )

12Q juga bisa dihasilkan dengan 1K dan 3L (perhatikan angka terakhir baris

pertama), tetapi perusahaan tentu saja tidak akan menggunakan kombinasi tenaga

kerja dan modal pada tingkat ini. Demikian juga, 12Q dapat dihasilkan dengan 1L

dan 4K atau 5K, tetapi perusahaan juga pasti tidak akan menggunakan kombinasi

tersebut.

4

Page 10: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Permukaan Produksi Diskret

Tinggi batang menunjukkan output maksimum (Q) yang diproduksi pada setiap

kombinasi dari setiap tenaga kerja (L) dan modal (K) seperti yang di tunjukkan

dalam sumbu-sumbu tersebut. Sehingga, puncak dari seluruh batang-batang terse-

but membentuk permukaan produksi (production surface) dari perusahaan.

Permukaan Produksi yang Kontinu

Sumbu horizontal dan sumbu miring, mencerminkan input tenaga kerja dan

modal, sementara sumbu vertikal mengukur tinggi permukaan atau tingkat maksi-

mum output yang dihasilkan dari m,asing-masing kombinasi input seluruhnya dia-

sumsikan bisa dibagi secara kontinu. Output yang dihasilkan bisa memegang

modal konstan pada K1, dan meningkatkan tenaga kerja dari 0 ke L2 unit ditun-

jukkan oleh tinggi persilangan antara K1AB (dengan dasar paralel terhadap sumbu

tenaga kerja).

5

Page 11: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL

2.2.1 Produk Total, Rata-rata, dan Marginal

Produksi Total (total production) :

TP = Q = f(L)

Produksi Marginal (marginal production) adalah perubahan dalam produk total

atau tambahan output akibat perubahan per unit tenaga kerja. Rumusnya adalah :

MPL = ∆ TP∆ L

Produksi Rata-rata (average product) adalah produk total dibagi dengan

kuantitas tenaga kerja yang digunakan. Rumusnya adalah :

APL = TPL

Elastisitas Output (output elasticity) digunakan untuk mengukur persentase

perubahan output dibagi dengan persentase perubahan pada jumlah tenaga kerja

yang digunakan. Sehingg rumusnya adalah :

EL = MPL

APL

Produksi Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja, dan Elastisitas Output

6

Page 12: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Kurva Produk Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja

Panel paling atas menunjukkan kurva produk total dari tenaga kerja. TP tert-

inggi terletak pada 4L dan 5L. Panel yang bawah menunjukkan kurva produk mar-

ginal dan rata-rata dari tenaga kerja. MPL diplot ditengah-tengah antara unit tenaga

kerja berurutan yang digunakan. Kurva MPL meningkat sampai 1,5L dan kemu-

dian menurun , dan menjadi negatif setelah melewati 4,5L. Kurva tertinggi antara

2L dan 3L.

7

Page 13: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2.2.2 Hukum Hasil, yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan

Produksi

Dengan waktu tenaga kerja yang dibagi secara kontinu, kita mempunyai kurva TP,

MP, dan AP yang halus. Kurva MPL (yang merupakan kemiringan dari garis

singgung terhadap kurva TP) naik sampai dengan titik G’, menjadi nol pada titik

J’, dan setelahnya negatif. Kurva APL (diberikan oleh kemiringan dari garis yang

berasal dari awal kesuatu titik pada kurva TP) naik sampai titik H’ dan setelahnya

menurun (tetapi tetap positif sepanjang TP positif). Tahap I produksi untuk tenaga

kerja berhubungan dengan bagian kurva APL yang menarik. Tahap II mencakup

kisaran antara APL maksimum sampai dengan pada saat MPL nol. Tahap III terjadi

pada saat MPL negatif.

8

Page 14: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2.3 PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM

Berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan oleh perusahaan untuk menda-

patkan laba atau keuntungan maksimum? Jawabannya adalah bahwa perusahaan

harus mempekerjakan tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang tambahan pener-

imaan yang dihasilkan dari penjualan output yang di produksi melebihi tambahan

biaya karena mempekerjakan tenaga kerja tersebut (sampai tambahan penerimaan

sama dengan tambahan biaya).

Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunan tambahan unit tenaga

kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product) dari tenaga

kerja (MRPL). Dimana, MRPL=(MPL)(MR)

Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya mar-

ginal sumber daya (marginal resource cost) tenaga kerja adalah sama dengan pen-

ingkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga kerja. Artinya,

MRCL=∆ TC∆ L

Sehingga, suatu perusahaan harus terus mempekerjakan tenaga kerja sepanjang

MRPL>MRCL sampai dengan MRPL=MRCL.

Penggunaan L Optimal saat L= 3,50

9

Page 15: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Penggunaan yang Optimum dari Tenaga Kerja

Menguntungkan bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja

sepanjang produk pendapatan marginal dari tenaga kerja (MPRL) melebihi biaya

sumber daya marginal dari pemekerjaan tenaga kerja (MRCL), sehingga

MRPL=MRCL. Dengan MRCL= w = $20, jumlah optimum dari tenaga kerja yang

digunakan perusahaan adalah 3,5 unit. Pada 3,5L, MRPL = MRCL = $20, dan total

laba perusahaan mencapai maksimum.

2.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL

2.4.1 Isokuan Produksi

Isokuan (isoquant) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua input (misal-

nya, tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berpro-

duksi pada tingkat output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output

yang lebih besar. Sebaliknya, isokuan yang lebih rendah menunjukkan output

yang lebih kecil.

2.4.2 Wilayah Ekonomis Produksi

Garis mendaki (ridge Lines) memisahkan bagian isokuan yang relevan (yang

memiliki kemiringan negatif) dari bagian yang tidak relevan (yang memiliki

kemiringan positif)

10

Page 16: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Isokuan

Sebuah isokuan menggambarkan berbagai kombinasi dua input yang digu-

nakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada berbagai tingkat output tertentu.

Dari tabel, kita dapat melihat bahwa output sebanyak 12 unit (12Q) dapat dipro-

duksi dengan 1L dan 5K (titik M), 1L dan 4K (titik N), 2L dan 1,5K (titik R), 3L

dan 1K (titik S), atau 6L dan 1K (titik T). Semakin tinggi isokuan berarti semakin

tinggi tingkat output.

11

Page 17: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Porsi Relevan Isokuan

Wilayah ekonomis produksi ditunjukkan oleh kemiringan negatif isokuan antara

garis mendaki (ridge line) 0VI dan 0ZI. Perusahaan tidak akan berproduksi pada

bagian yang mempunyai kemiringan positif dari isokuan karena perusahaan dapat

memproduksitingkat output yang sama dengan menggunakan lebih sedikit tenaga

kerja dan modal.

2.4.3 Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis

Untuk tetap berada di wilayah ekonomis maka, jika perusahaan ingin mengurangi

modal maka labor harus di tambah. Sebagai contoh: untuk menghasilkan 12Q, di-

gunakan kombinasi N. Penggunaan kombinasi R menyebabkan perusahaan harus

melepas 2,5K dan menambah 1L. Sehingga kemiringan antar N dan R adalah -

2,5K/1L, kemiringan absolut tersebut disebut dengan Marginal Rate of Technical

Substitution (MRTS) dimana,

MRTS = -DK/DL = MPL/MPK

12

Page 18: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Kemiringan dari isokuan

2.4.4 Input Substitusi dan Komplementer Sempurna

Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu input dapat

didistribusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Di satu sisi, semakin kecil

lekukan isokuan, semakin tinggi derajat subtitusi input-input produksi. Di sisi lan,

semakin besar lekukan isokuan, semakin rendah derajat subtitusinya.

Walaupun subtitusi sempurna dan komplementer sempurna dari input dalam

produksi dapat dimungkinkan, dalam banyak kasus isokuan melengkung (input

tidak bersubtitusi secara sempurna) hal ini berarti dalam situasi produksi yang

biasa, tenaga kerja dapat disubtitusikan untuk modal pada tingkatan tertentu.

Semakin kecil derajat kelengkungan isokuan, semakin mudah input dapat saling

mensubtitusi dalam produksi.

Substitusi Sempurna Komplementer Sempurna

13

Page 19: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Pada saat isokuan merupakan garis lurus (kemiringan absolut atau MRTS adalah

konstan), input adalah substitusi sempurna. Dalampanel sebelah kiri, 2L dapat dis-

ubstitusikan dengan 1K tanpa mengindahkan titik produksi dalam isokuan. Den-

gan mempunyai sudut kanan isokuan pada panel sebelah kanan, produksi hanya

terjadi dengan 2K/1L. Sehingga, tenaga kerja dan modal adalah komplementer

sempurna. Menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih banyak modal tidak

akan menambah output (yaitu, MPL = MPK = 0).

2.5 KOMBINASI INPUT YANG OPTIMAL

Garis isocost( isocost line) mencerminkan semua kombinasi dari 2 input yang da-

pat dibeli dengan total biaya yang sama. Dengan menggunakan isocost dan

isokuan dapat digunakan untuk menetapkan kombinasi input yang optimum bagi

perusahaan untuk memaksimumkan laba.

2.5.1 Garis Isocost

Misalkan perusahaan hanya menggunakan tenaga kerja dan modal dalam

produksi. Biaya total atau pengeluaran perusahaan tersebut dapat representasikan

oleh,

C = wL + rK

Dimana C adalah biaya total, w adalah Upah (wage) tenaga kerja, L adalah

kuantitas tenaga kerja (labor) yang digunakan, r adalah harga sewa (rental) modal

dan K adalah kuantitas modal yang digunakan.

Dengan mengurangi wL dari kedua sisi pada persamaan di atas dan kemudian

dibagi dengan r, kita memperoleh persamaan umum garis isocost dalam bentuk

yang lebih berguna, yaitu:

K = Cr +

wr L

Keterangan :

C = Total Cost

w = Wage Rate of Labor (L)

r = Cost of Capital (K)

14

Page 20: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Garis Isocost

Dengan biaya total sebesar C = $100 dan w = r = $10, kita akan memperoleh garis

isocost AB pada panel sebelah kiri, dengan titik potong vertikal C/r = $100/$10 =

10K, dan kemiringannya adalah –w/r = -$10/$10 = -1. Dengan C’ = $140 dan w =

r =$10 kita memiliki garis isocost A’B’ pada panel sebelah kanan. Dengan C’’ =

$80 dan w = r = $10, garis isocost-nya adalah A’’B’’ pada panel sebelah kanan.

Sebaliknya, dengan C = $100 dan r = $10 tetapi w = $5, kita mendapatkan garis

isocost AB* pada panel sebelah kanan, dengan titik potong vertikal 10K dan

kemiringan -1/2.

MRTS = wr

2.5.2 Kombinasi Input Optimum untuk Meminimumkan Biaya atau

Memaksimumkan Output

Kombinasi optimum input diperlukan bagi perusahaan dalam rangka

meminimumkan biaya produksi sejumlah output tertentu atau memaksimumkan

output atau sejumlah biaya tertentu, ditunjukan oleh titik persimpangan antara

isokuan dan isocost.

15

Page 21: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Kombinasi input optimum yang ditunjukkan oleh titik D, E, dan F, dimana

isokuan 8Q, 10Q, dan 14Q bersinggungan dengan garis isocost masing-masing

A’’B’’, AB, dan A’B’. Dengan menghubungkan titik asal dengan titik D, E, dan F,

kita memperoleh garis ekspansi dari perusahaan. Pada tingkat kombinasi input

yang optimum (titik persinggungan), kemiringan absolut dari isokuan (MRTS =

MPL/MPK) sama dengan kemiringan absolut garis isocost (w/r), sehingga MPL/w =

MPK/r.

2.5.3 Maksimisasi Laba

Untuk memaksimumkan laba, suatu perusahaan sebaiknya mengunakan setiap

input sampai produk pendapatan marginal dari input sama dengan biaya sumber

daya marginal untuk menyewa input tersebut. Dengan harga input konstan, ini

berarti bahwa perusahaan harus memperkerjakan setiap input sampai produk

pendapatan marginal dari input yang bersangkutan sama dengan harga input

tersebut.

16

Page 22: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

2.5.4 Efek Perubahan Harga Input

Dengan C = $100 dan w = r = $10, kombinasi input optimum untuk mem-

produksi 10Q adalah 5K dan 5L (ditunjukkan oleh titik E, dimana isokuan 10Q

bersinggungan dengan isocost AB). Pada titik E, rasio K/L = 1. Jika r tetap sebesar

$10, tetapi w turun menjadi $5, perusahaan dapat mencapai isokuan 10Q dengan

C = $70. Kombinasi optimum K dan L ditunjukkan oleh titik R dimana isocost

A*B’ bersinggungan dengan isokuan 10Q, dan K/L = 3/8.

2.6 SKALA HASIL

Skala hasil (returns to scale) adalah derajat sejauh mana output berubah akibat pe-

rubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam produksi. Ter-

dapat tiga tipe dalam skala hasil :

Skala hasil tetap (constant returns to scale) jika output meningkat dalam

proporsi yang sama.

Skala hasil meningkat (increasing returns to scale) jika output meningkat

dalam proporsi yang lebih besar.

Skala hasil menurun (discreasing returns to scale) jika output menurun

dalam proporsi yang lebih kecil.

17

Page 23: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Sehingga, dimulai dengan fungsi produksi umum :

Q = f (L,K)

lQ = f(hL, hK)

Jika l = h, maka f = constant returns to scale.

Jika l > h, maka f = increasing returns to scale.

Jika l < h, maka f = decreasing returns to scale.

Pada seluruh panel dalam gambar ini, kita mulai dimana perusahaan menggu-

nakan 3L dan 3K serta memproduksi sebanyak 100Q (titik A). Dengan menggan-

dakan input menjadi 6L dan 6K, panel sebelah kiri menunjukkan bahwa output

juga bertambah dua kali menjadi 200Q (titik B), sehingga kita memperoleh skala

hasil tetap; panel tengah menunjukkan bahwa output meningkat menjadi tiga kali

lipat yakni 300Q (titik C), sehingga kita memperoleh skala hasil meningkat; se-

mentara panel sebelah kanan menunjukkan bahwa output hanya meningkat men-

jadi 150Q (titik D), sehingga kita memperoleh skala hasil menurun.

2.7 FUNGSI PRODUKSI EMPIRIS

Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Q = AKaLb

Diestimasi menggunakan Natural Logarithms

ln Q = ln A + a ln K + b ln L

2.8 INOVASI DAN DAYA SAING GLOBAL

18

Skala hasil = 1 Skala hasil > 1 Skala hasil < 1

Page 24: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Inovasi Produk (product innovation) yang berarti pengenalan produk baru

atau yang telah dikembangkan. Inovasi Proses (process innovation) yaitu penge-

nalan proses produksi baru yang telah di kembangkan.

Menurut model siklus produksi (product Cycle modelt), perusahaan yang

memperkenalkan inovasi bagaimana juga secara berkala kehilangan pasar ek-

spornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perusahaan imitator

asing yang bisa membayat upah lebih murah dan secara umum mengeluarkan bi-

aya lebih rendah. Sementara itu, secara teknologi berbagai perusahaan unggulan

memperkenalkan produk-produk dan teknologi yang jauh lebih maju.

Sistem Produksi Tepat Waktu (Just-In-Time Production System) yang di-

dasarkan pada keharusan ketersediaan setiap bagian atau komponen hanya pada

saat dibutuhkan.

Desain Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design-CAD) memu-

ngkinkan para teknisi penelitian dan pengembanganuntuk mendesai produk atau

komponen di layar komputer, melakukan eksperimen secara cepat dengan desain

alternatif, dan menguji keandalannya pada semua di layar komputer.

Produksi Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Manufacturing -

CAM) mengeluarkan instruksi terhadap jaringan dari perangkat mesin yang diin-

tegrasi untuk memproduksi prototipe produk tersebut.

BAB III

19

Page 25: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

PENUTUP

3.1 Studi Kasus

3.1.1 Bagaimana Perusahaan Memperoleh Teknologi Baru ?

Tabel dibawah ini menunjukan hasil survey terhadap 650 eksekutif yang berasal

dari 130 industri untuk mengetahui metode yang digunakan oleh perusahaan

Amerika serikat dalam memperoleh teknologi baru pada inovasi proses dan

produk, diurutkan dari yang terpenting adalah melalui penelitian dan

pengembangan (research and development-R & D) secara independen oleh

perusahaan.

Metode lainnya yang disusun dalam urutan tingkat kepentingan yang semakin

menurun : pemberian lisensi teknologi oleh perusahaan yang secata original

mengembangkan teknologi, publikasi pertemuan teknis, rekayasa terbalik

(mengambil bagian dari produk pesaing dan menciptakan metode untuk

memproduksi komoditas yang sejenis), mempekerjakan karyawan dari perusahaan

inovatif, pengungkapan paten dari informasi yang diperoleh melalui kantor

pendaftaran hak paten dapat digunakan untuk pengembangan teknologi atau

produk serupa, sehingga tidak melanggar hak paten, atau informasi yang diperleh

dari hasil percakapan dengan para karyawan perusahaan inovasi.

Untuk inovasi produk, rekayasa terbalik menjadi sangat penting dibandingkan

pemberian lisensi, dan mempekerjakan karyawan dari perusahan inovasi lebih

penting daripada publikasi atau pertemuan teknis.

Metode Perolehan Teknologi Baru

20

Page 26: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Metode Akuisisi

Peringkat

Inovasi

Proses

Inovasi

Produk

R & D independen

Lisensi

Publikasi atau Pertemuan Teknik

Rekayasa Balik

Perekrutan Pegawai Perusahaan yang Menginovasi

Hak Paten

Percakapan dengan Karyawan Perusahaan yang

Menginovasi

1

2

3

4

5

6

7

1

3

5

2

4

6

7

3.1.2 Bagaimana Xerox Kehilangan dan Memperoleh Kembali Daya Saing

Internasional dan Menjadi Pemimpin dalam Teknologi Informasi

Xerox Corporation adalah perusahaan yang pertama kali memperkanalkan mesin

fotokopi di tahun 1959, atas dasar hak paten teknologi xerographic-nya. Sampai

dengan tahun 1970, Xerox tidak mempunyai pesaing sehingga tidak isentif untuk

mengurangi biaya manufaktur, meningkatkan kualitas, dan menigkatkan kepuasan

pelanggan. Bahkan ketika perusahaan jepang mulai mengambil alih segmen pasar

bagian bawah dengan mesin yang lebih baik lagi dan murah di tahun 1970, Xeroc

tidak merespon dan berkonsentrasi pada segmen pasar menengah ke atas, dimana

margin labanya lebih tinggi.

Xerox juga mengunakan labanya dari bisnis mesin foto kopi melakukan

expansi ke sistem komputer dan perkantoran selama tahun 1979-an. Xerox

ahirnya sadar akan ancaman serius dari perusahaan jepang. Melalui misi

perbandingan kompetitif (competitive benchmarking) ke jepang untuk

membandingkan efisiensi produksi, Xerox terheran-heran bahwa pesaingnya,

jepang telah memproduksi mesin fotokopi dengan kualitas yang lebih tinggi dan

biaya yang jauh lebih murah dan memosisikan dirinya bergerak ke segmen pasar

yang lebih menguntungkan, yaitu segmen pasar kelas menengah dan kelas atas.

21

Page 27: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

Menghadapi situasi yang mengancam hidupnya, Xerox dengan bantuan anak

perusahaannya di Jepang (Fuji Xerox), mengumpulkan respon yang kuat, yang

melibatkan reorganisasi dan integrasi pengembangan dan produksi serta usaha

kendali mutu yang ambisius di perusahaan secara keseluruhan. Keterlibatan

karyawan ditingkatkan, para pemasok dilibatkan pada desain produk tahap awal,

dan dilakukan pengurangan inventori serta pemasok dalam jumlah besar.

Perbandingan konstan dilakukan untuk menguji kemajuan dalam program

kendali mutu dan kepuasan pelanggan. Dengan melakukan tindakan yang drastis

ini, Xerox membalikan kecenderungan kehilangan pangsa pasar, bahkan segmen

pasar yang rendah selama pertengahan kedua tahun 1990-an.

Sejarah tampaknya berulang dengan sendirinya pada ahir tahun 1990-an,

dimana Xerox menemukan kembali dirinya bertarung dengan perusahaan jepang

Canon untuk supremasi dalam dunia digital teknologi informasi perkantoran.

Tetapi saat ini, Xerox mengubah dirinya menjadi perusahaan dokumentasi digital

dan solusi yang menggabungkan peranti keras, peranti lunak, dan jasa-jasa

layanan ke dalam paket layanan dan konsultasi, industri ke industri.

3.1.3 Pabrik Digital Amerika Serikat yang Baru

Selamat datang di pabrik Amerika Serikat yang baru, suatu keajaiban di era

informasi yang bertanggung jawab terhadap lompatan yang diharapkan pada

kecepatan, fleksibilitas, dan produktivitas sebagai akibat dari perkawinan antara

peranti lunak dan jaringan komputer dalam industri yang begitu beragam dari

peralatan konstruksi, otomotif, PC, dan penyeranta (pager). Kecanggihan dari apa

yang disebut sebagai pabrik digital memungkinkannya untuk membuat produk

berdasarkan pesanan sampai kepada satu unit sekaligus mencapai kecepatan dan

efisiensi produksi massal.

Sebagai contoh, seorang tenaga penjual motorola menentukan sebuah order

untuk pager bagi konsumen tertentu, kemudian data digital mengalir ke unit

perakitan, di mana produksi dimulai dengan segera dan diselesaikan hanya dalam

beberapa menit, sehingga konsumen akan mempunyai pager sesuai pesanan pada

hari berikutnya. Hal ini kadang-kadang disebut software controlled continous flow

manufacturing yaitu suatu proses yang pada dasarnya menggabungkan antara

22

Page 28: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

manufaktur dan ritel. Cepatnya waktu yang digunakan untuk memasarkan dan

kemampuan memenuhi pesanan memberikan keuntungan luar biasa bagi

perusahaan Amerika Serikat atas pesaing asingnya. Sebagai hasilnya, setela kalah

pada perang daya saing (terutama terhadap Jepang) selama tahun 1980-an,

perusahaan AS memperoleh kembali pasarnya yang hilang pada tahun 1990-an.

Computer-aided design (CAD) secara dramatis meningkatkan jalannya

inovasi. Sebagai contoh, seorang desainer dapat memanggil pada layar sebuah

pintu mobil dan mencoba membuka dan menutup pintu, menurunkan jendela naik

dan turun, melakukan eksperimen dengan materi yang lebih ringan, dan

mengarahkan mesin-mesin untuk membuat prototipe pintu. CAD yang demikian,

memungkinkan Chrysler untuk mendesain dan membangun dengan sangat sukses

mobil semikecil “Neon” dalam 33 bulan dibandingkan yang biasa dilakukan

selama 45 bulan.

Bahkan lebih eksotis lagi, ilmuan di Caterpillar, produsen peralatan pengeruk

tanah yang terbesar di dunia, melakukan pengujian terhadap Virtual Reality

sebelum mereka diproduksi. Pesawat jet Boing 777 seluruhnya dikembangkan

dengan sistem CAD. CAD bahkan digunakan untuk mendesain dan

mensilmulasikan seluruh unit perakitan, dan dapat digunakan untuk mengirim

order produksi ke mesin pemasok sehingga boleh dikatakan mereka menjadi

perpanjangan pabrik perusahaan. Singkatnya, kita mungkin berada pada

kemunculan revolusi terbesar dalam manufaktur sejak penyempurnaan mesin-

mesin industri di tahun 1800. Dan dengan superioritas AS pada peranti lunak,

tampaknya tidak mungkin pesaing asing akan menyamai kejeniusan manufaktur

Amerika yang baru dalam waktu singkat.

23

Page 29: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

3.2 Kesimpulan

24

Page 30: MAKALAH Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi

DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. Managerial Economics. Edisi 5. Salemba Empat-Jakarta :

2011.

25