makalah air

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air pada beton mempunyai fungsi sebagai pengencer. Agar cairan beton dapat padat dan mengisi ruang-ruang sehingga membentuk cetakan. Ciri-ciri air yang baik untuk campuran beton adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Kita banyak butuh air untuk pekerjaan sehari-hari antara lain adalah untuk kebutuhan campuran beton, air yang bagaimana dapat digunakan untuk campuran beton, apa saja persyaratannya, dan apa saja senyawa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dalam pembuatan beton. Air tawar yang memenuhi syarat air minum, tanpa diragukan boleh digunakan untuk pembuatan adukan dan perawatan beton. Air mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembuatan beton, karena berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sifat-sifat yang berpengaruh adalah kemudahan pengerjaan (workability) dan penyusutan. Selain itu tujuan utama pemakaian air adalah untuk proses hidrasi, yaitu rekasi antara seman dan air yang mengahasilkan campuran keras setelah bebrapa waktu tertentu. Setelah pengecoran air juga berguna untuk perawatan (curing) guna menjamin proses pengerasan yang sempurna. (Ir. Alizar, M.T: 2009) Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Salah satunya adalah dalam hal pembuatan beton. Pada pembuatan beton, air diperlukan dalam proses pengadukan untuk melarutkan semen sehingga membentuk pasta (bereaksi dengan semen) yang kemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar sampai yang paling halus dan menjadi bahan

Upload: bintang-barcelonanitas-part-ii

Post on 11-Sep-2015

64 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

makalah ini berisi tentang kegunaan air dalam campuran pembuatan beton

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air pada beton mempunyai fungsi sebagai pengencer. Agar cairan beton dapat padat dan mengisi ruang-ruang sehingga membentuk cetakan. Ciri-ciri air yang baik untuk campuran beton adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.Kita banyak butuh air untuk pekerjaan sehari-hari antara lain adalah untuk kebutuhan campuran beton, air yang bagaimana dapat digunakan untuk campuran beton, apa saja persyaratannya, dan apa saja senyawa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dalam pembuatan beton. Air tawar yang memenuhi syarat air minum, tanpa diragukan boleh digunakan untuk pembuatan adukan dan perawatan beton.Air mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembuatan beton, karena berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sifat-sifat yang berpengaruh adalah kemudahan pengerjaan (workability) dan penyusutan. Selain itu tujuan utama pemakaian air adalah untuk proses hidrasi, yaitu rekasi antara seman dan air yang mengahasilkan campuran keras setelah bebrapa waktu tertentu. Setelah pengecoran air juga berguna untuk perawatan (curing) guna menjamin proses pengerasan yang sempurna. (Ir. Alizar, M.T: 2009)Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Salah satunya adalah dalam hal pembuatan beton. Pada pembuatan beton, air diperlukan dalam proses pengadukan untuk melarutkan semen sehingga membentuk pasta (bereaksi dengan semen) yang kemudian mengikat semua agregat dari yang paling besar sampai yang paling halus dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir pemadatan. Pasta semen merupakan hasil reaksi kimia antara air dan semen, sehingga perbandingan antara air dengan semen atau FAS (Faktor Air Semen) merupakan hal yang penting. Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah hidrasi, sedangkan air yang sedikit menyebabkan proses hidrasi tidak tercapai seluruhnya yang kemudian dapat mempengaruhi kekuatan beton itu sendiri. (Yogi Oktopianto: 2010)Karena air mempunyai peranan penting dalam pencampuran beton, maka air tidak dapat ditambahkan sembarangan dalam pengadukan mortal, jadi harus diingat faktor air semen harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dalam workability serta mutu beton yang diinginkan. Dan yang perlu dicatat bahwa jumlah air yang terlalubanyqak dapat menyebabkan kekuatan beton menjadi rendah.

1.2 Permasalahan

Air yang kita jumpai di alam ini ada berbagai macam. Ada air yang berasal dari air hujan, air danau (rawa), air sungai, air laut, dan mata air dari dalam tanah. Secara umum air memiliki rumus kimia H2O, akan tetapi dikarenakan adanya proses dan gejala-gejala alam maka tidak semua air adalah murni.Pada air hujan yang baru saja turun banyak terkandung berbagai macam kotoran di udara seperti debu, CO2, SO2, dan zat-zat lain yang bebas di udara. Bila air hujan telah mengalir ke permukaan, maka akan tercampur dengan zat-zat yang mudah larut seperti zat organik, garam anorganik, serta tidak jarang pula mengandung zat padat.Apabila air hujan tersebut meresap ke dalam tanah kemudian muncul lagi sebagai sumber mata air seperti sumur atau lainnya, maka air tersebut mengandung larutan garam seperti garam sulfat, besi, kalsium, natrium, dan sebagainya (umumnya mengandung asam karbonat, asam bikarbonat/sementara atau terikat sebagai garam kalsium atau magnesium). Dengan demikian, maka air sumber ini bisa bersifat asam, basa, ataupun netral tergantung dari daerah yang dilaluinya.Untuk air laut secara umum bersifat asin karena mengandung berbagai macam garam terutama NaCl. Untuk air laut, sekitar 75% adalah larutan NaCl dan sisanya adalah larutan garam lain.Banyaknya sumber air di alam ini dan berbagai macam kandungan yang ada di dalam air yang dapat menyebabkan berbagai macam hal bila digunakan sebagai bahan pembuat beton, maka dari itu kita perlu mengetahui kriteria air yang bagaimana yang cocok untuk bahan pembuatan beton.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Proses Terjadinya Air

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi airyang tidak pernah berhenti dari atmosferkebumi dan kembali keatmosfermelalui kondensasi, presipitasi, evaporasidan transpirasiPemanasan air lautoleh sinar mataharimerupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:a. Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.b. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.c. Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air:a. Siklus Pendek / Siklus Kecila) Air laut menguap menjadi uap gas karena panas mataharib) Terjadi kondensasi dan pembentukan awanc) Turun hujan di permukaan laut

Gambar 2.1 Siklus Pendek Air Hujanhttps://komariyahkokom.files.wordpress.com/2011/10/atmosfer4.jpg

b. Siklus Sedanga) Air laut menguap menjadi uap gas karena panas mataharib) Terjadi evaporasic) Uap bergerak oleh tiupan angin ke daratd) Pembentukan awane) Turun hujan di permukaan daratanf) Air mengalir di sungai menuju laut kembali

Gambar 2.2 Siklus Sedang Air Hujanhttp://id.static.z-dn.net/files/d8f/2c18b64ff1bd4f2b5ed0aefebfb0b386.jpg

c. Siklus Panjang / Siklus Besara) Air laut menguap menjadi uap gas karena panas mataharib) Uap air mengalami sublimasic) Pembentukan awan yang mengandung kristal esd) Awan bergerak oleh tiupan angin ke darate) Pembentukan awanf) Turun saljug) Pembentukan gletserh) Gletser mencair membentuk aliran sungaii) Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Gambar 1.3 Siklus Panjang Air Hujanhttp://id.static.z-dn.net/files/d79/7a27b22f8facf97a7a0cd86c76ae9306.jpg

2.2 Persyaratan Air

Air diperlukan untuk pembuatan adukan dan perawatan beton. Air yang akan digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merusak beton/baja. Air tawar yang memenuhi syarat air minum, tanpa diragukan boleh digunakan untuk pembuatan adukan dan perawatan beton.Air untuk pembuatan adukan beton harus diamati terlebih dahulu sebelum digunakan. Air yang tidak jernih (keruh) atau mengandung kotoran tidak boleh dipakai. Di samping itu, air yang mengandung bahan-bahan perusak, seperti: fosfat, minyak, asam, alkali, bahan-bahan organis atau garam-garam, juga tidak boleh dipakai. Penelitian kandungan bahan perusak dalam air dilakukan di laboratorium kimia. Untuk itu perlu mengetahui sampai sejauhmana air dapat di pergunakan dalam pembetonan, secara umum terdapat beberapa persyaratan air untuk beton.

a. Air yang diperlukan untuk beton dipengaruhi oleh :a) Ukuran agregat maksimum, diameter membesar maka kebutuhan air menurun, begitu juga jumlah mortar yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit.b) Bentuk butir, bentuk bulat akan menyebabkan kebutuhan air menurun misalkan untuk batu pecah perlu lebih banyak air.c) Gradasi agregat, gradasi baik akan menyebabkan kebutuhan air menurun untuk kelecakan yang sama.d) Kotoran dalam agregat, Makin banyak silt, tanah liat dan limpur maka akan meningkatkan kebutuhan air meningkat.e) Jumlah agregat halus ( dibandingkan agregat kasar,) Jika agregat halus lebih sedikit maka kebutuhan air menurun.b. Persyaratan air yang tercantum dalam buku Kleinlogel Einflusse auf beton 5 auflage p. 18.Dapat di pakai bila :a) Kadar SO3 kurang dari 1% (bila kadar sulfat 0,5 kekuatan beton turun kurang lebih 4% dan bila kadar sulfa 1%, kekuatan beton turun 10% )b) Kadar Na = 0,15% dan NaCl = 0,15%c) Air tambang ( kecuali air tambang bau bara ) juga air ambang gips.d) Air limbah dari pemotongan hewan.e) Air limbah dari pabrik : bir, gas, dan sabun.f) Air laut dengan kandungan garam kuran dari 3%. Tidak dapat di pakai bila :a) Air laut dengan kadar garam lebih dari 3,5%b) Air dengan kadar sulfat larut lebih dari 3,5%c) Air dengan kadar NaCl lebih dari 3%d) Air dari pabrik kulit, pabrik cat dan perusahaan galvanisir.e) Air yang mengandung gula.f) Air limbah dari ppabrik cokas.c. Persyaratan BS 3148 1958Air untuk beton harus :a) Larutan padat tifak lebih dari 2000ppmb) Alkali karbonat dan atau bikarbonat tidak lebih dari 1000 ppm (air seperti ini, bila dibua percobaan kekuatannya tidak turun lebih dari 20% dibanding dengan menggunakan air bersih)c) Kadar SO3 tidak lebih dari 1000 ppm dan Cl tidak lebih dari 500 ppm.d. Persyaratan dr Dinas pengairan Pemerintah Belanda untuk bangunan jalan, air untuk beton (Eisen door Rijkswaterstaat gesteld aan bouwstoffen voor wegenbouw, 1950 p. 20 par. 5 Water voor bereiding van cementbeton).a) Air harus bebas dr minyak dan bahan/benda terapungb) Air harus bersifat netral lakmus atau bersifat basa lemahc) Air boleh mengandung maksimum :(a) Sulfat dihitung sebagai SO3 = 0,5 % (5 gr/liter)(b) Chlorida dihitung sebagai Cl = 1,5 % (15 gr/liter)d) Bila direaksikan dengan KMnO4 untuk oksidasi bahan organik atau benda lain yg larut, tidak lebih dr 1000 mg/liter.e. Persyaratan khusus air untuk beton menurut ACI 318-83a) Air yang dipakai untuk pengaduk beton harus bersih, bebas dr bahan yg merugikan seperti minyak, alkali, garam, bahan organik, yg dapat membahayakan bagi beton dan tulangan.b) Air untuk beton pratekan atau beton yg dilekati aluminium, termasuk air yg terkandung dlm agregat, tidak boleh mengandung ion chlorida. Untuk mencegah korosi, kadar chlorida pd beton setelah 28 hari termasuk chlorida yg terdapat dlm agregat, air, bahan tambah dan bahan beton lainnya tidak boleh lebih dr prosen jumlah semen sebagai berikut :

Bentuk Konstruksi

Maksimum % Cl ion dihitung terhadap berat % semen

1. Beton pratekan

0,06

2. Beton bertulang yg berhubungan dgn chlorida dlm pemakaiannya

0,15

4. Beton bertulang yg akan terus kering, atau dilindungi dr kelembaban selama pemakaian

1,0

5. Beton bertulang umum lainnya

0,30

2.3 Pengaruh zat-zat yang terkandung dalam air terhadap beton

Dari beberapa persyaratan tersebut diatas, hendaknya dapat dipakai sebagai bandingan, bila terpaksa pada suatu tempa tidak terdapat air yang bersih atau air yang dapat diminum. Lepas dari persyaratan khusus untuk suatu jenis beton tertentu, perlu diketahui adanya pengaruh-pengaruh bahan yang larut dalam air, antara lain :a. Air yang mengandung larutan padat, sehingga air keruh, adanya partikel yang mengeruhkan air itu, akan dapat mempengaruhi sifat pengerasan semennya, sehingga memungkinkan kekuatan beton turun/rendah.b. Air yang mengandung minyak , akan berakibat seperti ac. Air yang mengandung zat organik , akan berakibat seperti ad. Air mengandung garam Cl (terutama CaCl2 atau MgCl2), karena sifat garam ini hygroskopis, betonnya akan selalu basah. Akibat basah dapat terjadi yaitu : beton menjadi bercak putih, tumbuh lumut atau bila ada tulangan dan logam menjadi lekas berkarat e. Bila adanya garam berupa NaCl selain berakibat seperti diatas, adanya Na dan bila agregatnya bersifat alkali reaktif, maka kemungkinan terjadi reaksi pengembangan alkali agregat reactionf. Bila mengandung sulfat (biasanya Ferrosulfat, Na Sulfat atau Mg Sulfat) atau asam sulfat yg larut dlm limbah, akan menganggu reaksi C3A membentuk entringit atau mono sulfat, membahayakan ketahanan betong. Air yang mengandung senyawa besi larut, misalnya ferro sulfat, akan berubah menjadi Ferri oksida ini menimbulkan warna kuning pada beton, air semacam ini kurang baik untuk merawat beton.

BAB IIIPENUTUP