makalah pengolahan air bersih

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang disebut dengan air? 2. Ada berapa macam air itu? 3. Bagaimana karaktristik air? 4. Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor? 5. Bagaimana cara mengolah air?

Upload: ardie-miranda

Post on 04-Aug-2015

521 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengolahan Air Bersih

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai

planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita

mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur

mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita

harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai

menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat

berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.

Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air

bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat

saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau

saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses

penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam

yang terlarut di dalam air.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang disebut dengan air?

2.      Ada berapa macam air itu?

3.      Bagaimana karaktristik air?

4.      Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor?

5.      Bagaimana cara mengolah air?

C.    Tujuan Penulisan

Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang:

1.      Pengertian air, macam-macam air dan karakteristik air.

2.      Membedakan antara air bersih dan air kotor.

3.      Cara mengolah air kotor menjadi air bersih.

4.      Cara mengolah air bersih menjadi air minum.

D.    Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan

dengan telaah pada buku-buku atau sumber. Hal ini dapat dijadikan sumber atau referensi

serta memiliki ketersambungan atau keterkaitan materi dengan kajian atau pokok bahasan

dalam makalah ini.

BAB II

Page 2: Makalah Pengolahan Air Bersih

PEMBAHASAN

PENGOLAHAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH

A.    Pengertian Air

Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui

sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan

bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar

terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung),

akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan

lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui

penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,

muara) menuju laut.

Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi

kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada

kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas

(uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi

dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan

kekurangan air.

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas

dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak

berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1

bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting,

yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,

gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia.

Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan

temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen

(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Manusia, binatang,

dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi

yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya

reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang

penting dari reaksi-reaksi itu.

B.     Karakteristik Air

Karakteristik fisik Air :

1.      Kekeruhan

Page 3: Makalah Pengolahan Air Bersih

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang

terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

2.      Temperatur

Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen

terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi

anaerobic ynag mungkin saja terjadi.

3.      Warna

Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang

berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

4.      Solid (Zat padat)

Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan

turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari

kedalam air.

5.      Bau dan rasa

Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga

serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya

senyawa-senyawa organik tertentu.

Karakteristik kimia air :

1.      pH

Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi

klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana

disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

2.      DO (dissolved oxygent)

DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi

atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO

biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.

3.      BOD (biological oxygent demand)

BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan

bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air

buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self

purification badan air penerima.

4.      COD (chemical oxygent demand)

COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik

secara kimia.

Page 4: Makalah Pengolahan Air Bersih

Reaksi: + 95%terurai

Zat Organik + O2 → CO2 + H2O

5.      Kesadahan

Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun

sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel,

air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan

yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.

6.      Senyawa-senyawa kimia yang beracun

Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun

terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi

(Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna

koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi

manusia.

C.    Macam-macam Air

Macam-macam air dan Pembagiannya :

1.      Air yang suci dan mensucikan.

Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan

(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau

terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air laut, air

sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah

berfirma Al-Anfal :11: “Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk

menyucikan kamu dengan hujan itu.

Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’. Walaupun

perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah

sebagai berikut:

a.       Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.

b.      Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.

c.       Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.

d.      Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya

berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan dengan sumur atau

tempat-tempat air yang lainnya.

2.      Air suci tetapi tidak menyucikan

Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam

kategori ini ada tiga macam air :

Page 5: Makalah Pengolahan Air Bersih

a.         air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci,

selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.

b.         Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya,

lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam

2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau

menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula

bertambah timbangannya.

c.         Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon

kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

3.      Air yang bernajis

Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :

a.       Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya

sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.

b.      Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari

dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu

banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah

bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau

baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: ‘Apabila air cukup

dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).

4.      Air yang makruh

Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air

ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang

terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan bejana yang

mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan

air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , ‘Jangan engkau

berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan

sopak.”(Riwayat Baihaqi).

D.    Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor

1.      Ciri-ciri Air Bersih

  Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.

  Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.

  Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan

(Mn).

Page 6: Makalah Pengolahan Air Bersih

  Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total

coliforms.

2.      Karakteristik Air Kotor

  Berwarna kotor.

  Suhunya panas.

  Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.

  Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih

serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah

lainnya.

  Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:

           gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.

           gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk

selulosa.

E.     Fungsi Air Dalam Kehidupan

1.      Mengontrol suhu tubuh

2.      Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Membawa oksigen

dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga semua sel dan organ tubuh termasuk

otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru dapat tetap hidup dan berfungsi dengan baik.

3.      Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun ke alat sekresi

sehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua zat yang ada di dalam air minum

ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah kita.

4.      Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu penurunan berat

badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi dan otot menjadi rileks,

melancarkan proses buang air besar dan menambah energi serta kesegaran tubuh.

5.      Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.

F.     Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih

Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi.

Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga zat-

zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan

untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor,

dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah

disaring. Tawas juga membentuk koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna

atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang

Page 7: Makalah Pengolahan Air Bersih

diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai

penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan

kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman ynang terjadi

karena penggunaan tawas.

1.        Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)

Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air

sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur

dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan

air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas

klorin (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu

dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat

organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur

dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelator ini terjadi

proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan

mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air sudah setengah bersih dialirkan ke

dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan.

Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih

ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana ditambahkan kapur untuk

menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air

yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian

ke konsumen.

2.        Pengolahan Air Bersih

Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan

utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak

koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.

a.         Koagulasi

Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi ini

dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air

kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di

dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa

tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis

(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).

Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses

adalah 30 – 90 detik.

Page 8: Makalah Pengolahan Air Bersih

Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar

b.         Flokulasi

Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit

ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan

pengadukan lambat (slow mixin)

Proses Sedimentasi

Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

c.         Filtrasi

Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai

dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini

biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.

Dilakukan secara grafitasi.

Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,

dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain

sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

d.        Reservoir

Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam

reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum

didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita

menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi

lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas

bukit, atau gunung.

Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air.

Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun

dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan

pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP

Page 9: Makalah Pengolahan Air Bersih

ke reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui

pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

3.        Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)

Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi

konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida dapat

dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena tidak perlu

dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat diendapkan dengan

menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.

Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan, melarutkannya

kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses pengolahan primer

lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi BOD dan memperoreh

padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan tawas, kapur tohor, fero-

chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan

secara biologi bekerja efektif.

Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus digunakan

sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan

mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit oksidasi,

kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan. Danau (anaerob

dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang dan dioperasikan

secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat digunakan suatu sistem

untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi.

Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan

mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.

Cara pengolahan air limbah secara sederhana:

Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara

ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan

yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut

mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu

diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:

a.       Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian

baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti

makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu

Page 10: Makalah Pengolahan Air Bersih

banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat

dipertahankan lagi.

Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi

terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan

pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.

Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

b.      Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang

(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke

dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan

dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah

pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:

Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar

matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air

limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh

dengan subur.

pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh

chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini

digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat

dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan.

Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif

aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).

c.       Irigasi

Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes

masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu

air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan

sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari

rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana

kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

4.        Penyaringan Air

a.       Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik

penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain

Page 11: Makalah Pengolahan Air Bersih

katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil

yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain

yang digunakan.

b.      Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.

Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat

membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan

juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

c.       Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.

Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen

sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau

dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan

teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat

dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

d.      Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan

pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan

menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan

kerikil.

e.       Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada

bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila

dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih

didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru

kemudian melewati lapisan pasir.

f.       Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan

Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air

disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan

kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali

penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik.

Page 12: Makalah Pengolahan Air Bersih

Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat,

dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.

g.      Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah

lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada

pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.

Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

h.      Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan

saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu

dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelap

i.        Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat

dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan

penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran

perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,

kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan

menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering

maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn

keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang

mengalir.

j.        Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan

menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa

Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur

gali ataupun dari saluran irigasi sawah.

Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila

dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

k.      Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada

bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

Page 13: Makalah Pengolahan Air Bersih

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah satu

sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di bumi ini

sudah banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan

oleh pencemaran air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air yang sudah

kotor menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat yang canggih.

Pengolahan air bersih melalui beberapa proses diantaranya :

1.         Koagulasi

2.         Flokulasi

3.         Filtrasi

4.         Reservoir

Cara pengolahan air limbah secara sederhana:

1.         Pengenceran (Dilution).

2.         Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds).

3.         Irigasi.

Penyaringan Air diantaranya :

1.         Saringan Kain Katun.

2.         Saringan Kapas.

3.         Aerasi.

4.         Saringan Pasir Lambat (SPL).

5.         Saringan Pasir Cepat (SPC).

6.         Gravity-Fed Filtering System.

7.         Saringan Arang.

8.         Saringan air sederhana / tradisional.

9.         Saringan Keramik.

10.     Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu.

11.     Saringan Tanah Liat.

Page 14: Makalah Pengolahan Air Bersih

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 1998. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri

Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah Daerah

Tingkat I Propinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga.

Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan

Pemapanannya dalam Pembangunan. Yogyakarta : Liberty.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.

Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2096385-pengertian-air/#ixzz1nmKAnB4D

http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/