makalah tentang cacar air

21
KATA PENGANTAR Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmatNya kami sebagai penulis sangat bahaagia sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Masa depan keperawatan mejanjikan perubahan dinamik dan tantangan berkelanjutan. Perawat masa datang membutuhkan dasar pengetahuan luas untuk memberikan perawatan yang professional. Peran perawat meliputi memilih arahan dalam memberikan praktek keperawatan kesehatan secara nasional. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, penyakit cacar air masih sering dianggap remeh, meski bisa sembuh sendiri, sesungguhnya perlu untuk mewaspadai kompliksinya. Makalah ini ditulis nutuk memberikan wawasan dan penjelasan tentang penyakit cacar air, bagaimana proses penularannya, kapan masa inkubasinya, apa gejalanya, siapa saja yang rentan, dan bagaimana pencegahannya. Penulis sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan sumbangsihnya berupa kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini. i

Upload: yuni-puspitasari

Post on 27-Jun-2015

7.431 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Cacar Air

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmatNya kami

sebagai penulis sangat bahaagia sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.

Masa depan keperawatan mejanjikan perubahan dinamik dan tantangan berkelanjutan.

Perawat masa datang membutuhkan dasar pengetahuan luas untuk memberikan perawatan yang

professional. Peran perawat meliputi memilih arahan dalam memberikan praktek keperawatan

kesehatan secara nasional. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, penyakit cacar air

masih sering dianggap remeh, meski bisa sembuh sendiri, sesungguhnya perlu untuk

mewaspadai kompliksinya.

Makalah ini ditulis nutuk memberikan wawasan dan penjelasan tentang penyakit cacar

air, bagaimana proses penularannya, kapan masa inkubasinya, apa gejalanya, siapa saja yang

rentan, dan bagaimana pencegahannya.

Penulis sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca yang telah membaca makalah

ini kiranya dapat memberikan sumbangsihnya berupa kritik dan sarannya demi kesempurnaan

makalah ini.

Arga Makmur, 19 Desember 2010

Penulis

i

Page 2: Makalah Tentang Cacar Air

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................i

Daftar si ...............................................................................................................ii

BAB I. Pendahuluan ..................................................................................1

I. Latar belakang............................................................................1

II. Rumusan Masalah ……………………………………… …….....2

III. Tujuan …………………………………………………............. 2

BAB II. PEMBAHASAN ...........................................................................3

Varicella Zoster / cacar air …………………………….………......................3

Cacar Air Pada anak …………………………………….……….. 4

Proses Eksositosis oleh virus ……………………………..…....…. 6

BAB III. PENUTUP .....................................................................................12

Kesimpulan ...................................................................................12

ii

Page 3: Makalah Tentang Cacar Air

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

iii

Page 4: Makalah Tentang Cacar Air

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cacar air merupakan infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela zoster.

Cacar air dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh

cacar air. Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat;

adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit

yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang

menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air

mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.

Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu

inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah pada

mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya

timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita infeksi cacar

air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal sekali. Siapapun yang

belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air

dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi

cacar air sebelum usia 12 tahun.

June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus

varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak,

yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk

beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan

keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).

Sedangkan menurut Adhi Djuanda varisela yang mempunyai sinonim cacar air atau

chickenpox adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan

mukosa yang secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama dibagian

sentral tubuh (Djuanda, 1993).

1

Page 5: Makalah Tentang Cacar Air

B. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang penyakit cacar air yang

menginfeksi 75% masyarakat sebelum umur 12 tahun, mngetahui gejala dan pengobatan dar

cacar air ini sendiri.

C Manfaat Makalah

Manfaat makalah ini adalah adalah pembaca bisa dapat mengerti tentang cacar air dan

penanggulangannya serta mampu membantu mengambil tindakan awal untuk membantu

penderita serta masih banyak lagi yang lainya yang penulis ceritakan di dalam makalah ini.

2

Page 6: Makalah Tentang Cacar Air

BAB II

PEMBAHASAN

MIKROBIOLOGI VARICELLA ZOSTER

Varicella zoster

Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air

dialami oleh anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 90% orang telah

mengalami penyakit cacar air pada usia 15 tahun. Penyakit cacar air ini disebabkan oleh infeksi

primer dari virus varicella zoster, namun setelah sembuh, virus ini tidak benar-benar hilang dari

tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya akan menyebabkan herpes

zoster atau cacar ular. Herpes zoster hanya terjadi sekali seumur hidup dan pada usia di atas 60

tahun.

Morfologi

Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini mengandung DNA,

lipid, karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. Berbentuk bulat.

Varicella zoster merupakan kelompok virus herpes, yang berukuran 140-200 μ, berinti DNA.

Klasifikasi Varicella Zoster

Varicella zoster diklasifikasikan sebagai berikut:

Family             : Herpesviridae

sub family       : Alphaherpesvirinae

Genus              : Varicellovirus

Species            : Varicella zoster

3

Page 7: Makalah Tentang Cacar Air

CACAR AIR PADA ANAK

Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan

istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Varisela adalah

penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh erupsi yang

khas pada kulit. Pada umumnya menyerang anak-anak, tapi dapat juga terjadi pada orang dewasa

yang belum pernah terkena sebelumnya. Banyak menyerang anak usia sekolah dasar (antara 5-9

tahun). Penularan memang cukup sering terjadi antar teman sekolah. Bersifat sangat menular

dengan masa penularan antara 1 hari sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya

gejala. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dan percikan ludah (droplet infection).

Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama)

biasanya berkisar antara 2-3 minggu. Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun

globulin (ZIG), yang didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes

zoster, atau dengan varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh dari pool plasma

yang mengandung titer antibodi spesifik yang tinggi. Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa

dilakukan imunisasi dengan vaksin varisela zoster (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun

diberikan satu kali, satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan

menjadi 60 - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, diberikan sekali saat dewasa.

Kekebalan yang didapat ini bisa betahan sampai 10 tahun.

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung.

Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke

orang lain kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui udara,

walau daya tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya belum

pernah sakit cacar air, ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya

juga tidak sehebat herpes zoster.

Persoalannya, tidak semua orang tahu apakah dirinya pernah menderita cacar air atau

belum. Chicken pox (cacar air), terutama pada anak kecil, memang tidak selalu menimbulkan

ruam di kulit sehingga terkadang tak disadari. Gejalanya mirip demam biasa yang beberapa hari

4

Page 8: Makalah Tentang Cacar Air

kemudian sembuh sendiri. Namun, di saat ia dewasa, virusnya tiba-tiba langsung menyerang

sebagai herpes zoster dengan gejala lebih berat.

Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area persarafan yang selama

itu menjadi tempat varisela zoster mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan lokasi serangan

ketika cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area persarafan sekaligus.

Inilah yang menyebabkan serangannya bisa meluas ke beberapa bagian tubuh, termasuk ke

bagian kepala. Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada.

Mengingat umumnya muncul di satu sisi tubuh, ada mitos menyatakan, jika serangan

sampai terjadi di dua sisi, penderita sudah mendekati pintu surga. Jangan takut, ini cuma mitos.

Namun bisa diartikan juga, jika herpes zoster sudah menyerang beberapa area persarafan,

penyakitnya memang tergolong parah. Apalagi jika usia penderita masih tergolong muda.

Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar neuron pada ganglion akar

dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk

herpes zoster. Cepatnya penanganan herpes zoster penting agar tidak menimbulkan gejala sisa,

yang disebut nyeri pascaherpes atau postherpetic neuralgia.

Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang diusahakan jangan

sampai terjadi. Sebab, penderitaannya hebat dan bisa bertahun-tahun. Terjadinya nyeri

pascaherpes disebabkan lambatnya pengobatan saat varisela zoster bikin ulah. Akibatnya, virus

sempat merusak atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf di sekitarnya. Jika gejala ini

terlanjur terjadi, kulit yang terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau, kadang

saraf memancarkan sinyal nyeri terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini mengaku,

rasanya seperti terbakar.

Faktor usia sangat menentukan kerentanan serangan nyeri pascaherpes. Semakin tua

seseorang saat terkena herpes zoster, semakin besar kemungkinannya menderita nyeri. Jumlah

mantan penderita herpes zoster yang berlanjut ke nyeri pascaherpes kira-kira 10 - 15% populasi.

Di atas 50 tahun kemungkinannya menjadi 40%, di atas 60 tahun jadi 50%, dan di atas 80 tahun

menjadi 80% dari populasi.

5

Page 9: Makalah Tentang Cacar Air

Penderita herpes zoster berusia muda yang terkena serangan parah, misalnya sampai ke

mata, semakin besar kemungkinannya terkena nyeri pascaherpes. Pada serangan yang sampai

menuju ke mata ini, biasanya disarankan untuk berobat juga ke dokter mata, agar kerusakan saraf

di sekitarnya dapat dicegah. Kerusakan saraf yang disebabkan herpes zoster sangat sulit

dipulihkan - jika tidak bisa dibilang tidak akan bisa sembuh.Setiap pasien juga punya pengobatan

sendiri yang berbeda tergantung kecocokannya. Untuk kasus seperti ini, dokter spesialis kulit

tidak bekerja sendirian lagi. Ahli lain juga dilibatkan seperti ahli saraf, rehabilitasi medik,

bahkan psikiatri. Psikiatri dilibatkan, karena derita nyeri berlebihan bisa mengakibatkan depresi.

Kendati dapat sembuh sendiri, namun yang sering kali dikhwatirkan adalah

komplikasinya yang sangat jarang namun bisa menyertai, diantaranya adalah rdang paru-paru

yang biasanya disebabkan oleh inspeksi sekunder, tapi dapat disembuhkan. Radang otak

juga ,emjadi komplikasi akibat penyakit ini, walaupun bisa disembuhkan, namun dapat

meninggalkan gejala sisa seperti kejang, retardasi mental dan gangguan tigkah laku.

Proses eksositosis oleh virus

Gejala

Gejalanya mulai timbul 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang usianya

berkisar 10 tahun gejala pertamanya adalah sakit kepala, demam sedang, dan rasa tidak enak di

badan.Gejala tersebut tidak ditemukan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan akan menjadi

gejala yang berat jika menyerang anak yang lebih dewasa. 24-36 jam pertama setelah timbulnya

gejala awal, muncul ruam di badan dan kemudian tersebar ke wajah, tangan, dan kaki. Selain itu

ruam juga akan muncul di selaput mukosa seperti di bagian dalam mulut atau vagina. Ruam yang

awalnya berbentuk bintik-bintik merah datar (makula), akan menjadi bintik-bintik menonjol

(papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel), yang terasa gatal, dan pada akhirnya

mengering. Proses ini memakan waktu 6-8 jam, selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan

lepuhan baru.

Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh lepuhan akan mengering

pada hari keenam, dan akan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari Penularan.

6

Page 10: Makalah Tentang Cacar Air

Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya tahan tubuh rendah

dapat terserang virus ini. Penularan dapat muncul sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul

hingga 5 hari setelahnya. Setelah tertular, biasanya dibutuhkan waktusekiter 10-21 hari gejala

pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui

udara prnapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan cairan yang tekena

cairan ruam, seperti handuk, seprei, atau selimut.

Pengobatan

Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan gejala, yang dapat

dilakukan dengan:

Istirahat secukupnya

Mandi dengan air hangat atau air dingin setiap 3-4 jam pada hari-hari pertama untuk

mengurangi rasa gatal

Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal

Dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil 2% atau mentol

1-2%

Bagi anak kecil, dianjurkan untuk memakai sarung tangan untuk mencegah menggaruk

ruam-ruam

Makan makanan yang lembut dan berikan minum air dingin jika terdapat ruam di dalam

mulut.

Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jus jeruk, dan hindari juga

garam

Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun

Menjaga kebersihan tangan

Kuku dipotong pendek

Baju harus kering dan bersih

Sedangkan untuk pengobatan medis dapat dilakukan dengan menggunakan:

Paracetamol untuk menurunkan demam, atau asetaminofen

Antibiotik, jika ada infeksi bakteri

7

Page 11: Makalah Tentang Cacar Air

Obat anti-virus asiklovir, jika kasusnya terlalu berat (diberikan pada anak berusia lebih

dari 2 tahun atau remaja karena pada remaja, penyaakit ini lebih berat)

Obat anti-virus vidarabin

Pencegahan

Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi diberikan pada kelompok-

kelompok berikut:

Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air diberikan

satu dosis vaksin

Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar

air diberikan satu dosis vaksin

Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di

lingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air

Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi

sedang hamil

Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan

anak-anak

Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air

Voricella Zoster Immunoglobulin (VZIG) adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar

air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-kelompok tertentu:

Orang dengan sistem kekebalan rendah

Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah terkena cacar air

sebelumnya

Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kahamilan kurang dari 28 minggu atau

berat lahirnya kurang dari 1000 gram

Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau yang mengalami

cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan

Epidemiologi

8

Page 12: Makalah Tentang Cacar Air

Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang

dewasa. Tranmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan lebih kurang 7 hati dihitung dari

timbulnya gejala kulit.

Etiologi

Penyebab dari varisela adalah virus varisela-zoster. Penamaan virus ini memberi

pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan

reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves zoster.

Manifestasi Klinis

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14-21 hari. Gejala klinis mulai dari gejala

prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul

timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah

menjadi vesikel. Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah

menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung timbul lagi

vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.

Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke

muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas

bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional

(lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.

Komplikasi

Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa,

berupa ensepalitis, pneumonia, glumerulonephritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjunctivitis,

otitis, arteritis dan beberapa macam purpura.

Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan

konginetal, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat

menyebabkan varisela konginetal pada neonatus.

9

Page 13: Makalah Tentang Cacar Air

Pembantu Diagnosis Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan cara membuat sediaan hapus yang diwarnai

dengan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti

banyak (multinukleated).

Diagnosis Banding

Harus dibedakan dengan variola, penyakit ini lebih berat, memberi gambaran monomorf,

dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh yakni telapak tangan dan telapak kaki.

Penatalaksanaan

Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesik, untuk menghilangkan

rasa gatal dapat diberikan sedativ. Secara lokal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti

gatal (antipruritus) seperti menthol, kamfor dll, untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini

serta menghilangkan rasa gatal. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika berupa

salep dan oral. Dapat pula diberikan obat-obat anti virus seperti asiklovir dengan dosisi 5 x 400

mg sehari selama 7 hari dengan hasil yang cukup baik. Selain itu dapat pula diberikan

imunotimulator seperti isoprinosin. Satu tablet 500 mg. Dosisnya 50 mg/kg berat badan sehari,

dengan dosisi maksimum 3000 mg sehari. Umumnya dosis untuk orang dewasa 6 x 1 tablet atau

4 x 1 tablet sehari. Lama pengobatan sampai penyakit membaik. Obat ini diberikan jika lama

penyakitnya telah lebih 3 hari.

Prognosis

Dengan perawatan yang teliti dan senantiasa memperhatikan kebersihan (hygiene) diri

dan lingkungan memberikan prognosis yang baik dan kemungkinan terbentuknya jaringan parut

hanya sedikit, kecuali jika klien melakukan garukan/tindakan lain yang menyebabkan kerusakan

kulit lebih dalam.

Pengkajian

Gejala subyektif berupa keluhan nyeri kepala, anorexia dan malese.

Pada kulit dan membran mukosa :

10

Page 14: Makalah Tentang Cacar Air

Lesi dalam berbagai tahap perkembangannya : mulai dari makula eritematosa yang muncul

selama 4-5 hari kemudian berkembang dengan cepat menjadi vesikel dan krusta yang dimulai

pada badan dan menyebar secara sentrifubal kemuka dan ekstremitas. Lesi dapat pula terjadi

pada mukosa, palatum dan konjunctiva.

Suhu : dapat terjadi demam antara 38°-39° C

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Aktual atau potensial gangguan integritas kulit

Anjurkan mandi secara teratur

Hindari menggaruk lesi

Gunakan pakaian yang halus/lembut

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Gunakan analgetik dan bedak antipruritus.

Pertahankan suhu ruangan tetap sejuk dengan kelembaban yang adekuat.

Potensial penularan infeksi

· Lakukan isolasi (strict isolation) :

Prosedur strict isolation :

a) Ruangan tersendiri; pintu harus selalu tertutup. Klien yang terinfeksi karena organisme yang sama dapat ditempatkan dalam ruangan yang sama.

b) Gunakan masker, pakaian khusus, dan sarung tangan bagi semua orang yang masuk kedalam ruangan.

c) Selalu cuci tangan setelah menyentuh klien atau benda-benda yang kemungkinan terkontaminasi serta sebelum memberikan tindakan kepada klien lain.

d) Semua benda-benda yang terkontaminasi dibuang atau dimasukan kedalam tempat khusus dan diberi label sebelum dilakukan dekontaminasi atau diproses ulang kembali

11

Page 15: Makalah Tentang Cacar Air

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Cacar air (Varisela) adalah penyakit infeksi menuklar yang disebabkan oleh virus

Varisella zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit, dapat dicegah dengan pemberian

Zoster Imun Globulin (ZIG) atau dengan Varisella-Zoster Globulin (VIZIG). Pemberian vaksin

ini dapat dilakukan dengan tiga tahap, untuk hasil kekebalan yang sempurna.

12

Page 16: Makalah Tentang Cacar Air

DAFTAR PUSTAKA

1. Adhi Djuanda (1993). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua, FK Universitas

Indonesia, Jakarta, 1993.

2. June M. Thomson, et. al. (1986). Clinical Nursing Practice, The C.V. Mosby Company,

Toronto.

3. Lorden.blospot.com

4. Carpenito. 1997. Penerapam Pada Praktek Klinis. Salemba. Jakarta

5. http://iyan1603.blogspot.com/2008/12/cacar-air-pada-anak-anak.html

13