majalah sasaraina

52
Mentawai memiliki ratusan pulau kecil. Sampai saat ini, ratusan pulau itu sulit dipantau akibat keterbatasan fasilitas yang dimiliki Bumi Sikerei. Cepat atau lambat, beberapa pulau kecil yang ada di Mentawai berpotensi dicaplok oleh negara lain, atau daerah tetangga sendiri. Kasus penjualan pulau yang pernah terjadi di Mentawai seharusnya menjadi pelajaran penting bagi pemerintah untuk mampu mengelola sumber daya alam. Kini, Pulau Mego menjadi polemik antara Mentawai dan Bengkulu.

Upload: koni-mentawai

Post on 24-Jul-2016

235 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Edisi Mei 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Sasaraina

Mentawai memiliki ratusanpulau kecil. Sampai saat ini,ratusan pulau itu sulitdipantau akibat keterbatasanfasilitas yang dimiliki BumiSikerei. Cepat atau lambat,beberapa pulau kecil yangada di Mentawai berpotensidicaplok oleh negara lain,atau daerah tetanggasendiri. Kasus penjualanpulau yang pernah terjadi diMentawai seharusnyamenjadi pelajaran pentingbagi pemerintah untukmampu mengelola sumberdaya alam.Kini, Pulau Mego menjadipolemik antara Mentawaidan Bengkulu.

Page 2: Majalah Sasaraina

Pelindung:Bupati Kepulauan Mentawai,

Yudas Sabaggalet,Wakil Bupati Kepulauan Mentawai,

Rijel Samaloisa

Penasehat: Sekretaris Daerah: Ifdil Gusti, Asisten I, Martinus D, Dewan Redaksi: Martinus D, Maifrizal, Dul Sumarno,Pemimpin Redaksi: Joni Anwar, Devisi Redaksi: Nurtiana Sanenek, Jasni Efita, Kartani, Ismar Santi, Ayubkhan Sakokoi,Koordinator Liputan: Rahadio Suroso, Redaktur: Iswanto. JA, Reporter: Eri Suprianto, Heri Pamalis, Arif, Moerdani.

ALAMAT REDAKSI: Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jalan Raya Tuapeijat Km 5, Sipora Utara. Email:[email protected]

ASN Jangan TerlibatPolitik Praktis

PILKADAHALAMAN 11

Rumah KATSegera Dibangun

BUDAYAHALAMAN 46

Tak TerpantauTapi Berkilau

LAPORAN UTAMAHALAMAN 6

DAFTAR ISI

Teras Berita : .................... 02Redaksi : .................... 03Laporan Utama : .................... 04Pilkada : .................... 10Buka Buku : .................... 12Khusus : .................... 14Agenda : .................... 18Ekonomi : .................... 22Investasi : .................... 24Pariwisata : .................... 26Kesehatan : .................... 32Hukum : .................... 36Sumbar : .................... 38Nasional : .................... 40Pendidikan : .................... 42Budaya : .................... 46Editorial : .................... 48Opini : .................... 49Inspirasi : .................... 50Style : .................... 51Iptek : .................... 52

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201502

TERAS BERITA

Terkendala BBM,Kapal Beriloga Mangkir

KHUSUSHALAMAN 16

Page 3: Majalah Sasaraina

Salam Redaksi

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 03

REDAKSI

Jejak KopraSEPANJANG pesisir pantai di KabupatenKepulauan Mentawai secara umum ditum-buhi oleh mangrove dan kelapa. Kedua tana-man tersebut merupakan salah satu bentukkearifan lokal dan mitigasi terhadap ancamanabrasi pantai, sekaligus mengurangi energiombak tsunami.

Umumnya, kopra selalu dijadikan komo-ditas ekonomi unggulan bagi warga Menta-wai yang tinggal di kawasan pesisir pantai.Pengelolaan kopra merupakan jejak bagi akti-vitas warga Mentawai yang tinggal di kawa-san pesisir pantai. Ratusan Ton setiap ming-gu kopra keluar dari Bumi Sikerei. Tanamankelapa, selain mudah mananam dan perawa-tannya, juga dalam pengelolaannya untukdijadikan kopra tidak menyulitkan. Di bebe-rapa kecamatan yang ada di Mentawai, biasa-nya warga memanen kelapa setiap haris Sab-tu. Artinya, kopra selalu dijadikan penghasi-lan harian atau mingguan bagi warga Men-tawai yang berada di kawasan peisir pantai.

Maka tidak bisa dipungkiri, bahwa PulauMego yang menjadi polemik antara ProvinsiSumatera Barat dan Bengkulu, khususnyaMentawai, memiliki landasan dasar yang

jelas terkait hak kepemilikan yang sah.Beberapa warga yang ada di KecamatanPagai Selatan, Pagai Utara, dan Sikakap,menyatakan pernah tinggal di Pulau Megoselama beberapa minggu untuk mengambilkelapa dan diolah menjadi kopra. Aktivitasmengelola kopra di Pulau Mego sudahdilakukan warga Mentawai puluhan tahunlalu.

Meski warga Mentawai tidak pernahmenetap, namun keberadaan wargaMentawai di Pulau Mego sebagai bentukkejelasan hak kepemilikan Pulau Mego.Biasanya, seminggu tinggal di Pulau Megosampai penjualan kopra, warga Mentawaiyang tinggal di pulau tersebut baru pulangke rumahnya dengan membawa uang hasilpenjualan kopra. Sebab kapal dagang selaluberlabuh di mana tempat warga Mentawaimengelola kopra.

Seperti yang terjadi di Pulau Miau, pulauterluar di Mentawai, juga melakukan aktivitasyang sama. Sekitar 17 Kepala Keluarga, wargaasal Siberut Barat itu tinggal di Pulau Miauuntuk mengelola kopra. Selama seminggumereka mengelola kopra sampai menjualnya,

kemudian mereka pun kembali lagi ke Betaet,Kecamatan Siberut Barat.

Aktivitas mengelola kopra di Pulau Miaupun sampai saat ini masih dilakukan olehsebagian warga Betaet, Kecamatan SiberutBarat. Setiap minggu kapal dagang itu datangke Pulau Miau untuk membeli kopra hasilolahan warga Mentawai.

Pulau yang luasnya kurang lebih 40hektare itu ternyata sudah dihuni oleh wargaMentawai sejak puluhan tahun lalu. Artinya,kemungkinan besar, semua pulau-pulau kecilyang ada di perairan laut Mentawai, sudahpernah ada jejak warga Mentawai dalammemenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Tak terbantahkan, jika di Pulau Megomasih ada beberapa pondok-pondok yanghampir roboh. Sudah pasti, beberapa pondokyang berdiri di Pulau Mego itu hasilbangunan orang Mentawai untuk menginapselama seminggu saat mengelola kopra.Meski secara historis, budaya, dan etnis,bahwa Pulau Mego milik Mentawai, tetapisecara administrasi, justru Pulau Megomasuk dalam wilayah Provinsi bengkulu,yaitu Kabupaten Mukomuko. (*)

Page 4: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201504

Kapal MegoBakalMeramaikanRIBUT soal hak kepemilikan PulauMego yang diklaim miliki ProvinsiBengkulu, Pemerintah Daerah Kabu-paten Kepulauan Mentawai pun taktinggal diam. Upaya untuk kembalimengambil Pulau Mego terus dilakukandengan berbagai langkah strategis.

Kepala Dinas Perhubungan, Komu-nikasi dan Informasi Kabupaten Kepu-lauan Mentawai Edi SUkarni menyata-kan, bahwa pihaknya mendapat ban-tuan kapal dari Kementerian Daerah Ter-tinggal. Kapal yang terbuat dari bahanviber itu rencananya akan selesai pem-buatannya September mendatang.

”Kapal itu saat ini masih dikerjakan,mungkin bisa kita ambil awal atau akhirSeptember mendatang,” kata EdiSukarni.

Menurut Edi, yang akrab disapa, ka-pal itu rencananya untuk angkutan pe-numpang dengan kapasitas sekiatr 20orang. Kapal tersebut akan berlayar me-layani warga desa yang terisolir dibe-berapa titik yang ada di Mentawai.

”Kapal itu rencananya untuk mua-tan penumpang warga desa yangterisolir, tapi sekitar 20 orang,” katanya.

Menariknya, kata Edi, sambil me-nunggu finalisasi pembuatan kapal ter-sebut, pihak Kementerian Daera Ter-tinggal itu meminta rekomendasi namakapal dari Pemerintah Daerah Kapu-lauan Mentawai. Untuk membuat namakapal tersebut, maka diperlukan nilai-nilai historis kedaerahan.

Berdasarkan hasil konsultasi de-ngan Bupati Kepulauan Mentawai,Yudas Sabaggalet, menyarankan, agarkapal tersebut di berimana Pulau Mego.Mendengar hal itu, Edi Sukarni pun ter-gelitik karena pulau tersebut memangmasih dalam polemik.

”Saya konsultasi sa-ma Bupati, kata-nya, buat sajanamanya KapalPulau Mego,biar ramai seka-lian,” ujar Edim e n i r u k a nucapan Bu-pati YudasS a b a g -g a l e t .(isw)

KABAR KANTOR BUPATI

WARGAENGGANODAN MEGO

SADAR

Gejolak demontrasi warga Mentawai untuk menuntutpemekaran terus bergulir sampai tahun 2009.

Ketidakadilan pemerataan pembangunan menjadi salahsatu agenda warga Mentawai untuk mampu berdiri sendiri

sebagai Kabupaten Otonomi Daerah. Akhirnya, padatahun 2009 itu pula, Kabupaten Kepulauan Mentawairesmi menjadi daerah otonomi. Padangpariaman pun

pecah dengan merelakan Mentawai menjadi KabupatenKepulauan di Sumatera Barat.

SEJAK pecahnya Mentawai dariKabupaten Padangpariaman,pihak Pemerintah Povinsi Sumatera

Barat dan Pemerintah Pusat pun menyu-sun tapal batas, baik darat maupun per-airan laut. Namun pada saat itu, caramengukur tapal batas pun hanya lurus-lurus saja.

Asisten II Sekretariat Daerah Kabu-paten Kepulauan Mentawai, Nurdinmenjelaskan, untuk tapal batas perairanmemang kurang jelas. Makanya membuattapal batas perairan pun lurus-lurus saja.Seperti Pulau Siberut berbatasan denganPulau Nias, Pulau Pagai Selatan batasn-ya Pulau Beriloga.

”Pada saat melakukan tapal batas lautmemang awalnya tidak dipersoalkan, danPemerintah Kabupaten Kepulauan Men-tawai menerima saja. Sebab itu memangPemerintah Mentawai kemungkinan tidak

dilibatkan,” katanya.Menurut Nurdin, dalam UUD 1945,

juga sudah jelas, bahwa hak kepemilikandaerah itu berdasarkan nilai-nilai historis,adat dan budaya, serta etnis. Sebab se-mua wilayah yang hak kepemilikan itumerupakan aset untuk kesejahteraananak cucu.

”Pada tahun 2001, saya menjadi Ca-mat Pagai Selatan dan Pagai Utara. Padasaat itu, saya sudah sampaikan pada Bu-pati Edison Saleleubaja, bahwa kita su-dah kehilangan satu pulau, yaitu Mego.Namun oleh bupati memang kurangdirespons,” katanya.

Karena kedua daerah, antara Kabu-paten Kepulauan Mentawai dan Kabu-paten Mukomuko, diam-diam saja, makaseolah-olah tidak ada masahlah soal Pu-lau Mego. Pada tahun 2005, dilakukansurvei cadangan minyak nasional oleh

EDI SUKARNI

Page 5: Majalah Sasaraina

UTAMA

Pemerintah Pusat, bahwa ada potensi Mi-gas di Blok Mentawai-Bengkulu, per-sisnya di sekitar Pulau Mego. Survei iniawalnya juga belum menjadi pertimbanganantara dua daerah, yaitu Mentawai-Mukomuko.

”Pada tahun 2013, Pemerintah Kabu-paten Mukomuko, langsung merubahRTRW-nya, dengan memasukkan PulauMego tersebut. Nah dari sini mulai adagejolak, yaitu orang Mentawai sendiri.Bahwa orang Mentawai yang berladangdi Pulau Mego mengelola kopra merasaladangnya di ambil Pemerintah ProvinsiBengkulu,” katanya.

Sejauh ini, kata Nurdin, ia sendiri sudahmelakukan koordinasi ke KementerianDalam Negeri terkait keberadaan Pulau Me-go yang masih wilayah Mentawai. Namunmasih sebatas respons. Memang tidaksemudah itu untuk mengambil kembaliPulau Mego, meskipun administrasi bisadirubah dan diperbaiki.

Jika dikaji secara historis, kata Nurdin,Pulau Mego itu memang milik Mentawai.Pertama, ”Mego” itu sendiri bahasa Men-tawai. Asal kata ”Mego” itu sebenarnya”Mugo”, yang artinya tenggelam,terendam, atau terbenam. Kedua, puluhantahun lalu orang Mentawai sendiri sudahberladang di Pulau Mego mengambil ke-lapa untuk dikelola menjadi kopra.Ketiga, orang yang berada di PulauEnggano, juga menyebutkan, bahwaPulau Mego itu milik orangMentawai.

”Orang Enggano yang dekatdengan Pulau Mego sendiri su-dah menyatakan, bahwaPulau Mego itu punya orangMentawai. Ini fakta sejarahdan budaya, jika maumelihat Pulau Mego itusebenarnya milik siapa.Coba tanyakan saja samaorang Bengkulu, tahutidak mereka artinya”Mego” itu. Pasti tidaktahu, karena itu memangbahasa Mentawai,”ujarnya.

Perubahan kataantara ”Mugo” menjadi”Mego”, itu sudah pastiakibat orang yang menyusuntapal batas tidak menguasaibahasa. Sebab ada bahasa lokal,namun dalam membuat peta sering sekali

dipaksakan dengan membahasakan Indo-nesia. Setiap nama daerah itu tidak bisadibahasa Indonesiakan, termasuk namapulau. Sebab penamaan pulau itu sendiripunya nilai-nilai sejarah dan budaya.

”Tapi soal nama berubahnya nama pu-lau ”Mugo” menjadi ”Mego” juga tidakdipersoalkan. Yang jelas semua orang Me-ntawai itu tahu apa arti Mego,” tuturnya.

Letak Pulau Mego memang sangatjauh. Jika diprediksikan, dari Pulau Siporamenuju Pulau Mego, sama halnya tiga kalilipat perjalanan dari Pulau Sipora ke KotaPadang. Namun jauhnya Pulau Megosebenarnya tidak menjadi masalah. Namunhak kepemilikan yang sah tersebut yangjadi masalah.

”Masalahnya sekarang kan bukan Pu-lau Mego-nya yang jauh dari Mentawai,tapi kepemilikan hak itu sendiri. Mau jauh-nya ratusan mil, kalau memang itu punyakita, yang jangan diambil,” tegasnya. (isw)

NURDIN

Page 6: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201506

TAK TERPANTAUTAPI BERKILAUPULAU Mego itu tampak kecil jika dilihatdari peta google earth. Dalam sorotan, petaitu pun luput terpantau, tapi berkilaubagaikan emas murni. Hal ini di dasari, pulaukecil itu menyimpan kandungan migasbernilai triliunan rupiah. Semua pihak pastitergiur untuk memilikinya. Kini, Pulau Megomenjadi polemik kedua Provinsi antaraSumatera Barat dan Bengkulu, khususnyaMentawai. Sebab Pulau Mego itu sendirisecara historis masuk wilayah Mentawai.

Asisten II Sekretariat Daerah Kabupa-ten Kepulauan Mentawai, Nurdin menya-takan, bahwa memang benar Pulau Megoitu menyimpan kandungan Migas yangbernilai triliunan rupiah. Berdasarkan hasilsurvei cadangan minyak nasional pada ta-hun 2005, ditemukan potensi migas yangcukup besar di Blok Mentawai-Bengkulu.

”Memang ada migasnya. Itu uangnyabanyak sekali. Sudah jelas kok, survei

cadangan minyak nasional tahun 2005menyatakan ada kandungan Migas di sana,”jelasnya.

Menurut Nurdin, untuk mengelola Mi-gas di Blok Mentawai-Bengkulu, persisnyadi Pulau Mego, sudah ada pemenang ten-dernya, yaitu PT. Total Enti Mentawai, dariNegara Prancis. Saat ini, PT. Total Enti Men-tawai sudah melakukan persiapan eksploi-tasi dengan melakukan berbagai pembangu-nan infrastruktur.

”Makanya di Pulau Mego itu sekarangsudah ada aktivitas pembenahan dan pem-bangunan. Itu semua saya yakini aktivitasPT. Total Enti Mentawai, untuk melakukanpersiapan eksploitasi migas di PulauMego,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Nurdin,bahwa PT. Total Enti tersebut merupakanperusahaan yang mengeksploitasi minyakdi Blok Mahatkam. Namun eksploitasi di

Blok Mahatkam itu tidak selesai karena adamasalah. Sekarang, PT. Total Enti itupemenang tender untuk mengeruk migasdi Pulau Mego.

”Kalau izin eksploitasi itu dari peme-rintah pusat, daerah tidak punya wewe-nang. Namun pulau itu kan aset daerah,apalagi ada kandungan migas yang bisauntuk mensejahterakan sampai ke anakcucu,” katanya.

Nurdin menyatakan, Pemerintah DaerahKabupaten Kepulauan Mentawai dalam halini bukan ribut, tapi memang mau meri-butkan terkait hak kepemilikan Pulau Mego.Sudah jelas fakta dan sejarahnya, bahwaPulau Mego itu milik Mentawai.

”Mentawai nggak ribut, tapi rencana-nya memang mau meributkan. Lah kan PulauMego itu masih tanah nenek moyang or-ang Mentawai, terus diambil orang lain.Tentunya pasti akan ribut,” tegasnya. (isw)

Memang ada migasnya.Itu uangnya banyak

sekali. Sudah jelas kok,survei cadangan minyak

nasional tahun 2005menyatakan ada

kandungan Migas disana,

GRAFIS: ISWANTO. JA

UTAMA

Page 7: Majalah Sasaraina

UTAMA

Pulau Mego

Masuk RTRW Mentawai

Sampai saat ini kan tidakada satu pun warga

Bengkulu yang mengklaimPulau Mego itu milik

mereka. Kan hanyaPemerintah Bengkulu yang

mengklaimnya saja

PEMERINTAH Kabupaten KepulauanMentawai terus melakukan langkah-lang-kah untuk tetap mempertahankan PulauMego, yang kini dikalim milik PemerintahProvinsi Bengkulu. Sampai saat ini, dengantegas, Pemerintah Kabupaten KepulauanMentawai menyatakan, bahwa Pulau Megomasih bagi Bumi Siekrei.

Kepala Bappeda, Naslindo menyatakan,sampai saat ini Pulau Mego masih milikwarga Mentawai. Secara administrasi jugamilik Mentawai, bahkan sudah masuk da-lam RTRW Kabupaten Kepulauan Men-tawai. Soal administrasi, itu bisa dirubah,diperbaiki dengan tahapan-tahapan proses.Tapi memang Pulau Mego itu milik Men-tawai,” tegasnya.

Terkait adanya klaim Pulau Mego milikProvinsi Bengkulu, kemungkinan besarsaat menentukan batas wilayah antar pro-vinsi tidak melibatkan Pemerintah DaerahKabupaten Kepulauan Mentawai. Maka

perlu ada koordinasi antara PemerintahDaerah kabupaten Kepulauan Mentawaidengan Provinsi Sumatera Barat untukmenjelaskan keberadaan Pulau Mego.

”Kita akan melakukan koordinasiterhadap Pemerintah Provinsi SumateraBarat, terkait kepemilikan Pulau Mego,”jelas Naslindo.

Menurut Naslindo, faktanya sudahjelas, di Pulau mego itu sejak lama adaorang Mentawai yang berladang.Kelapa yang tumbuh di PulauMego itu adalah ladang OrangMentawai yang diambil ha-silnya untuk diolah menjadikopra.

”Sampai saat ini kan tidakada satu pun warga Bengkuluyang mengklaim Pulau Megoitu milik mereka. Kan hanyaPemerintah Bengkulu yangmengklaimnya saja,” katanya.

Untuk melihat kebenaran hakkepemilikan Pulau Mego itu bisadianalisa dari sejarah. Maka masa-lah Pulau Mego ini akan ada dudukbersama antara Provinsi Sumatera Ba-rat dengan Provinsi Bengkulu. ”Tidakboleh mengklaim, tapi harus duduk ber-sama. Orang sudah jelas kok, pendudukyang ada di Pulau Mego itu orang Menta-wai,” tandasnya.

Terkait pemicu klaim Pulau Mego kare-na adanya kekayaan sumber daya alamnya,seperti uranium dan minyak yang bernilaitriliunan rupiah, Naslindo justru menyang-kalnya. Menurutnya, persoalan kepemili-kan itu bukan karena melihat potensi didalam atau di atas Pulau Mego itu. Na-mun harus dilihat dari sejarah dan

fakta yang ada.”Kalau Bengkulu boleh saja mengklaim

Pulau Mego itu sebagai miliknya karenaada potensi. Namun kalau PemerintahMentawai mempertahankan Pulau Megobukan karena potensinya, tapi berdasarkanfakta dan sejarah itu sendiri,” ujarnya. (isw)

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 07

Page 8: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201508

UTAMA

POLEMIK PULAU MEGO

KLAIMBUMI SIKEREI VS BUMI RAFLESIA

DPRD Sumatera Barat mendukung peme-rintah provinsi setempat untuk memper-tahankan dan mengambil kembali PulauMego milik Bumi Sikerei (Mentawai) yangdicaplok Bumi Raflesia (Provinsi Bengkulu)untuk dimasukkan dalam aset daerahmereka.

”Provinsi Bengkulu sudah mengakuibahwa Pulau Mego masuk aset daerah me-reka, dan kabarnya mereka mulai melakukanberbagai pembenahan di sana,” kata KetuaKomisi II Bidang Ekonomi DPRD SumbarSabar A.S, ketika melakukan kunjungan kerjake Kabupaten Kepulauan Mentawai, sepertidikutip dari antarasumbar.com.

Sabar menyayangkan lemahnya upayaPemerintah Provinsi Sumbar dalam mem-pertahankan batas wilayahnya, sehinggaPulau Mego yang secara teritorial masihwilayah Sumbar, sekarang dicaplokProvinsi Bengkulu sebagai aset mereka.

Kecolongan itu sebagai akibat PemprovSumbar kurang tanggap dengan masalahpulau tersebut. Padahal batas wilayah Pro-vinsi Sumbar dengan Bengkulu terletak diPulau Mego. Namun secara batas teritorial,wilayah Pulau Mego adalah milik Sumbaryang menjadi satu kesatuan dengan wilayah

Kabupaten Kepulauan Mentawai.Pulau Mego terletak di 148 km ke arah

Barat Kota Bengkulu, dan dilihat dariSumbar, pulau itu terletak di sebelah UtaraSikakap, Pagai Utara. Sejak dulu, pulau itumerupakan aset Sumbar. Namun tanpadisadari pulau tersebut sekarang diakuimenjadi aset Provinsi Bengkulu danmenjadi sengketa antara dua provinsi itu.

Sengketa muncul karena Pulau Megodiketahui mempunyai kekayaan alam,berupa minyak bumi dan uranium yangbernilai triliunan rupiah yang dapat diolah.

Ia mengatakan secara prinsip dankelembagaan, DPRD akan terus mendorongdan mendukung Pemprov Sumbar untukmengambil kembali aset daerah tersebut.

Gubernur Sumbar diminta segera mela-kukan tindakan tegas, sehingga aset terse-but dapat kembali menjadi milik Sumbar.

”Ini harus disegerakan. Sudah jelas du-lunya itu kepunyaan kita. Kenapa ada pem-biaran, jangan menghitung kekayaan alam-nya, namun kita harus lihat dari satu kesa-tuan kepulauan dan batas teritorialnya,”katanya.

Anggota Komisi III DPRD Sumbar Su-darmi Saogo yang juga putra asli Men-

tawai, mengatakan Pemkab Mentawai danPemprov Sumbar perlu segera membulat-kan tekad, dan satu visi untuk mencarisolusi terhadap persoalan itu.

Pemprov Sumbar perlu mencari duku-ngan politik dari pusat, sehingga Pulau Me-go yang sudah jelas adalah aset Sumbarkembali menjadi aset daerah.

”Saya berharap DPRD khususnya Ko-misi I membidangi pemerintahan agar meng-agendakan persoalan ini untuk masuk da-lam pembahasan paripurna dewan. Sehing-ga persoalan ini dapat ditindaklanjuti,”ujarnya.

Wakil Bupati Kepulauan MentawaiRijel Samailosa mengatakan secara umumSumbar khususnya Mentawai sudah ke-colongan. Provinsi Bengkulu mengakuipulau itu adalah kepunyaan mereka.Namun secara batas wilayah, pulau ituadalah kepunyaan Sumbar sehingga perludilakukaan pengambilan kembali.

”Pulau Mego adalah aset Sumbar, danmasuk dalam wilayah Kabupaten Kepu-lauan Mentawai. Pulau ini harus diambilkembali. Apalagi aset dan kekayaan alamyang akan dihasilkan dari pulau tersebutbernilai triliunan rupiah,” katanya. (*)

Page 9: Majalah Sasaraina

FOTO: RAHADIO

Page 10: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201510

PILKADA

Anggaran Pilkada

BELUM CAIRMulai Mengganggu Tahapan Kerja

ANGGARAN pemilu kepala daerah (pilka-da) serentak di Sumatera Barat (Sumbar)yang belum bisa dicairkan, sudah mulaimengganggu tahapan pilkada di daerah itu,terutama untuk pembentukan Panitia Pemi-lihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemu-ngutan Suara (PPS).

"Sekarang, tahapan pembentukan PPKdan PPS di salah satu daerah, yaitu Menta-wai, tergantung karena tidak memiliki ang-garan. Ini bisa mengganggu pelaksanaanPemilu,” kata Ketua Komisi PemilihanUmum (KPU) Sumbar, Amnasmen saat pe-nandatanganan kesepahaman penyeleng-garaan dan anggaran pilkada di aula gu-bernuran Sumbar, seperti dikutip dariantarasumbar.com.

Menurutnya, KPU Mentawai telah mela-porkan kebutuhan anggaran sebesar Rp120juta. Tetapi karena anggaran memang belum

bisa dicairkan, maka proses pembentukanPPK dan PPS itu harus dihentikan semen-tara sampai ada anggaran.

”Mentawai adalah satu dari enam dae-rah yang tidak ikut melaksanakan pemilu ke-pala daerah serentak di Sumbar, karena ituanggaran pelaksanaan pemilu di sana se-penuhnya tergantung pada anggaran dariAPBD Sumbar," kata Amnasmen.

Ia mengatakan, persoalan yang sama di-hadapi pula oleh lima kabupaten dan kotalain yang tidak ikut menggelar pemilu kepaladaerah serentak pada 2015. Meski demikian,pihaknya optimis dengan penandatanga-nan kesepahaman pelaksanaan dan angga-ran pemilu kepala daerah dengan PemprovSumbar, pemerintah kabupaten dan kota,persoalan anggaran itu akan segera dapatditanggulangi.

Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan

Prayitno mengatakan, Pemprov telah berko-mitmen untuk melaksanakan pilkada seren-tak pada 9 Desember 2015, termasuk dengankonsekuensi anggaran yang dibutuhkanuntuk pelaksanaannya.

”Permendagri Nomor 44 tahun 2015 su-dah jelas mengatakan, bahwa Pemilu Gu-bernur dibiayai APBD Provinsi, Pemilu Bu-pati dan Wali kota dibiayai APBD daerah.Dasar hukumnya sudah jelas, karena itukami akan menganggarkan,” katanya.

Meski demikian, dia meminta KPU ra-sional dalam mengusulkan anggaran yang di-perlukan. ”Jangan sampai nanti banyak ber-lebih kemudian kembali ke kas daerah, kare-na anggaran yang berlebih itu sebenarnyabisa untuk melaksanakan kegiatan pemba-ngunan lain yang juga sangat penting,”katanya.

Ia mengatakan, untuk besaran anggaranpilkada serentak di Sumbar, belum disepa-kati jumlah pasti antara Pemprov Sumbardan KPU. ”Mudah-mudahan secepatnyabisa selesai dan anggaran benar-benar se-suai dengan kebutuhan,” katanya.

Sebelumnya, KPU Sumbar mengusulkananggaran sebesar Rp168 miliar untuk pelak-sanaan pilkada serentak di provinsi itu De-sember 2015. Anggaran yang telah disetujuidalam APBD Sumbar 2015 sebesar Rp45miliar. Acara penandatanganan kesepaha-man itu juga ikut dihadiri oleh Ketua Ba-waslu Sumbar dan anggota Panwaslu ka-bupaten dan kota di Sumbar. (*)

FOTO: ISTIMEWA

Bendera partaidikibarkanpertandadimulainyaPilkadaserentak pada9 DesemberMendatang.

Page 11: Majalah Sasaraina

PILKADA

ASN JANGANTERLIBAT

POLITIKPRAKTISAROMA politik menyambut pilkada

serentan 9 Desember mendatang mulaimenyengat. Hal ini harus menjadi moment

untuk mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN)agar menghindari ikut terlibat dalam politik praktiskarena akan berdampak terhadap posisi dankeberlangsungan karir, terutama yang baru sajadilantik. Hal ini disampaikan Bupati KepulauanMentawai Yudas Sabaggalet saat pelantikan ASNdi Gedung Beppeda Mentawai. ”Diharapkansupaya para pegawai yang diterima sebagaiaparatur sipil negara terbebas dari politik praktis,”harapnya.

Yudas menyarankan, agar ASN yang barudilantik mampu menyiapkan diri untuk merangkulsemua elemen masyarakat dari berbagai kelompokdan golongan, untuk berkerja sama dalam tugassebagai aparatur dalam menjalankan misipembangunan. Orang nomor satu di KepulauanMentawai itu mengakui, sudah mendengaradanya sejumlah ASN yang kurang baikprilakunya dalam bekerja, maka tindakan yangdemikian jangan ditiru pula oleh ASN yangbaru.

”Memang betul, walaupun balumbertugas di instansi masing-masing, tapikita sudah melihat. Selaku Kepala Daerahhanya mengingatkan bagi ASN agartidak terlibat politik praktis, dan jugaamoral,” kata Yudas.

Ia menambahkan, apalagi kalauada yang ikut masuk dalam suatu timsukses kandidat. Hal yang demikian sudah jelasmenyalahi kententuan sebagai seorang aparturnegara yang diikat dengan peraturan perundang-undangan. ”Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwapegawai ASN berkedudukan sebagai unsuraparatur negara, yang melaksanakan kebijakanyang ditetapkan oleh pimpinan InstansiPemerintah, harus bebas dari pengaruh danintervensi semua golongan dan partai politiksebagaimana bunyi Pasal 8 dan Pasal 9 Ayat (1,2)Undang-Undang ini,” tegasnya.

Dalam Undang-Undang ASN dan PP 53sudah jelas dan diatur semua PNS tidak bolehberpolitik. Jadi perlu dihimbau jangan ada yangikut berpolitik praktis. ”Namun apabila ada diantar PNS yang kedapatan ikut berpolitik, danamoral, Pemkab akan mengambil tindakan tegasmengacu pada peraturan perundang-undanganyang berlaku, terutama mengatur tentang kodeetik seorang ASN tersebut,” jelasnya. (rhd) SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 11

FOTO

: RAH

ADIO

SUR

OSO

Page 12: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201512

BUKA BUKU

Sudut PandangYESUS

Yesus, sebuah nama yang lekat dalam sejarah umat manusia. Namanya akan selaluada dalam sejarah ingatan bangsa di dunia. Mengingat masyhurnya nama Yesus,maka tidak aneh jika banyak peneliti dan pengkaji menuliskannya dalam sejumlahkarya dari pelbagai perspektif. Baik dari sejarah hidupnya, sosio kepridiannya, maupunrisalahnya.

Salah satu karya itu adalah buku The Mystery of Historical Jesus ini. Buku iniberusaha dengan baik menyatakan dengan jelas asumsi-asumsi dan untukmembedakan antara ayat-ayat dari kitab suci dan fakta-fakta independen yang dikutipserta interpretasi atas fakta-fakta itu. Louay Fatoohi mendiskusikan secara terperincibukan hanya argumen-argumennya, melainkan juga bantahan atas argumen-argumen itu. Dengan cara demikian memudahkan pembaca untuk menilai kekuatanargumen-argumen buku ini dan mengambil alur interpretasi yang berbeda atasayat-ayat dan fakta-fakta yang diuraikan.

Buku ini merupakan kajian yang lengkap atas Yesus menurut al-Qur’an dalampengertian bahwa setiap ayat yang membicarakan tentang dia secara langsungmaupun tidak telah dianalisis. Hal yang sama berlaku bagi ayat-ayat yang berbicaratentang ibunya dan dua figur relevan lainnya, termasuk Zakaria dan putranyaYahya (Yohanes Pembaptis). Seperti dalam QS al-Maidah 5:75, al-Hadid, 57:27,dan Ali-Imran, 3: 52.

Dengan asumsi dasar bahwa al-Qur’an merupakan Firman Allah, buku iniberupaya memperhatikan konsistensi kisah al-Qur’an tentang Yesus dankeselarasannya dengan fakta-fakta sejarah. Buku ini juga membandingkan kisahal-Qur’an yang konsisten tentang kehidupan Yesus dengan masalah-masalahyang dimiliki oleh kisah yang sama di dalam sumber-sumber Kristiani.

Yesus SejarahBuku ini pun mengisi kekosongan literatur tentang Yesus sejarah dengan

mempertimbangkan secara bersamaa kisah al-Qur’an, Injil, dan sumber-sumber historis tentang kehidupan Yesus. Buku ini bertujuan untukmemperlihatkan bahwa, berbeda dari kisah Perjanjian Baru, pernyataan al-Qur’an tentang Yesus bersifat konsisten dan bisa dibenturkan dengan apayang kita ketahui dari sejarah. Dengan kata lain, buku ini berupaya untukmengetahui Yesus historis dengan mempelajari al-Qur’an sekaligus sejarah.

Yesus tidak pernah mengklaim bersifat ketuhanan. Dia adalah Nabi yangMuslim—meskipun yang terhormat secara khusus—sebagaimana Adam,Ibrahim, Musa, dan banyak utusan Allah lainnya. Dia adalah hamba Allahyang taat, yang menekankan kehambaannya pada Tuhan. Ungkapanperifrastik ”Anak Allah” yang sering digunakannya dimaksudkan untukmenepis upaya-upaya menuhankannya di masa depan. Tindakan berjaga-jaga ini ternyata tidak menghentikan orang-orang dari menuhankannya.

Kemunculan Yesus bukanlah sebuah peristiwa unik dalam sejarahutusan-utusan Allah kepada manusia ataupun semacam titik klimaks.Kehadiran Yesus adalah sebuah peristiwa monumental, tapi demikianpula kedatangan setiap nabi lain.

Tuhan mewahyukan Yesus sebuah kitab bernama “Injil”,sebagaimana Dia mewahyukan Taurat kepada Musa. Nama kitab itu,yang berarti kabar baik, diturunkan dari kenyataan bahwa kitab itumemuat kabar baik tentang kedatangan Nabi terakhir, Muhammad.Sosok parakletos (paraclete) misterius yang disebutkan Yesus di dalamnaskah-naskah Yohanes menunjuk kepada Muhammad. Istilah inimerupakan penyimpangan kecil dari kata periklytos dalam bahasaYunani. Yang terakhir ini berarti “sangat terpuji”, yang merupakanmakna yang sama dengan “Muhammad” (halaman 781-782).

Judul : The Mystery of Historical JesusPenulis : Louay FathoohiPenerbit : Mizan, BandungEdisi Kedua : Cetakan I: Mei 2013Tebal : 851 HalamanResensiator : Iswanto. JA

Page 13: Majalah Sasaraina

Pendidikan HarusMembebaskanHUMANISME dalam pemikiran Romo YB Mangunwijaya selalu disertaireligiositas. Tanpa religiositas tak mungkin humanisme bisa terefleksi dalamsikap dan tindakan manusia. Religiositas ini pula yang mendasari sikapnyadalam membuat karya sastra, karya arsitektur, dan pemikiran politiknya.

Humanisme Mangunwijaya, yang akrab dipanggil Romo Mangun,diwarnai oleh sikap religiositas. Hal itu tak lepas dari status Romo Mangunsebagai imam Katolik. Namun, religiositas Romo Mangun tak bisa dikotakkanke agama tertentu, tetapi lebih berupa kesadaran tentang hubungan manusiadengan Tuhan.

Selain itu, humanisme Romo Mangun juga diwarnai sikap nasionalismeterbuka. Sudiarja mengatakan, humanisme Mangunwijaya bukanlah konsepyang mengawang-awang, melainkan berakar pada kecintaan terhadap Indo-nesia. Kecintaan itu tak menghasilkan nasionalisme sempit yang menolakpengaruh budaya luar.

Pendidikan multidimensiRomo Mangun mencita-citakan pendidikan yang komprehensif dan

multidimensi. Dalam versi Mangunwijaya, pendidikan haruslah membebaskanpeserta didik dan menolak nilai-nilai lama yang tak lagi relevan. Hubunganguru-murid juga mesti diubah menjadi lebih cair dan penuh rasa kekeluargaan.

Dalam hal gerakan sosial, sejumlah sikap Romo Mangun juga masihrelevan untuk dijadikan landasan perjuangan. Saat membela masyarakatterpinggirkan di tepi Kali Code, Yogyakarta, misalnya, perjuangan RomoMangun sangat terstruktur. Romo Mangun juga menekankan pentingnyaanalisis struktural dalam membela masyarakat kecil.

Novel-novel Romo Mangun menggambarkan manusia sebagai sosokyang tak hitam-putih. Para tokoh dalam karya-karya itu dihadirkan sebagaisosok yang punya keberanian, tetapi terkadang ragu dalam mengambil sikap.Pandangan yang tak hitam-putih itu bisa memengaruhi pembaca agar terbebasdari stereotip tertentu tentang suku atau kelompok tertentu.

Humanisme Romo Mangun juga tecermin dalam karya-karyaarsitekturnya. Sebagai orang yang pernah belajar ilmu arsitektur secara for-mal, Romo Mangun memilih menggunakan arsitektur untuk kepentingankemanusiaan.

Page 14: Majalah Sasaraina

FOTO: MOERDANI

Page 15: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 15

KHUSUS

SIBERUT BARATBAKAL TERANGPLN Mulai Di BangunPEMBANGUNAN Perusahaan Listrik Nasional (PLN) di Betaet, DesaSimalegi, Kecamatan Siberut Barat, sejak awal Juni sudah mulai berjalan.Lokasi pembangunan PLN dengan ukuran 50 x 100 meter, kurang lebih 2kilometer arah selatan Dusun Betaet, telah diserahkan oleh pemilik tanahsuku Siripapari dengan status dihibahkan sudah dipadati puluhan kubikmaterial pasir.

Pertengahan bulan ini, material yang didatangkan dari padang juga telahmasuk dan berada dilokasi pembangunan PLN tersebut. Para pekerja punsudah mulai membangun pondasi untuk mendirikan dua unit bangunan yangberukuran 6x6 meter dan 7x9 meter, yakni satu unit untuk rumah penjaga dansatu unit untuk gudang mesin. Sebab semua bahan material wajibdidatangkan dari Padang.

Menurut seorang Kepala Tukang pembangunan PLN, Kernoli, jika prosespembangunan tidak mengalami kendala, diperkirakan semua pekerjaan akantuntas pada Agustus mendatang. Jika bagian teknik mesin tidak lamban dancuaca mendukung, dapat dipastikan pada September mendatang Betaetsudah terang.

Terkait masuknya PLN tersebut, masyarakat merasa legah dan bahkansebagian kecil dari masyarakat itu sendiri sudah ada yang mulaimempersiapkan atau mengumpulkan dana untuk persiapan biaya uang masukdan ada juga yang belanja elektronik untuk siap digunakan saat lampu sudahdiaktifkan.

Ada juga sebagian masyarakat yang sebaliknya kurang respon terkaitadanya pembanguna PLN.

Pantauan Sasaraina, ternyata hal itu disebabkan oleh isu yang beredardi tengah masyarakat tentang besaran biaya uang masuk lampu dan iuranbulanan yang akan dibayar rutin setiap bulan oleh semua pelanggan.Informasinya, untuk memasukkan atau memasang lampu setiap rumah warga,biayanya sebesar Rp3,5 juta.

Menurut keterangan dari Kernoli, informasi yang beredar di masyarakattentang besaran biaya pemasangan lampu itu diketahui dari pemerintah Desasetempat. ”Informasi yang beredar di masyarakat tentang besaran biayapemasangan lampu itu diketahui dari Pemerintah Desa yang sumber informasidari pemda,” ungkap Kernoli.

Ternyata informasi itu cukup memukul mental sebagian besar calonpengguna listrik yang pada umumnya adalah para petani dan nelayan.Meskipun begitu, proses pembangunan PLN yang menyerap tenaga kerjadari penduduk setempat tetap berjalan lancar tanpa ada gangguan dari oknum-oknum tertentu.

Keberatan masyarakat mengenai pembiayaan lampu tersebut memangsudah menjadi hal yang wajar. Hal itu tentunya merupakan buntut daripersoalan ekonomi yang sudah puluhan tahun melanda masyarakat Simalegidan masyarakat Siberut Barat. Pihak PLN mesti perlu mempertimbangkankondisi ekonomi masyarakat itu sebelum menetapkan tarif biaya uang masukmaupun bulanan.

Jika memungkinkan bagi Pemda untuk memberikan subsidi. Sebabkesulitan masyarakat dalam hal pembiayaan itu juga dapat menyebabkanberkurangnya pengguna. Bahkan jika pengguna itu hanya sedikit danakhirnya merasa terbebani dalam pembiayaan, maka tidak heran ketika PLNyang baru dibangun itu tiba-tiba kehabisan pelanggan. Akibatnyapembangunan PLN di Kecamatan Siberut Barat yang menelan anggaransangat besar tifak maksimal. (mrd)Lokasi PLN di

Siberut Baratmulai dilakukanpengecoranpondasi.

Page 16: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201516

KHUSUS

TERKENDALA BBM,KAPAL BERILOGA MANGKIRMASYARAKAT Simalegi kembali mengeluh dan resah,

karena sejak awal sampai akhir bulan Juni, Kapal KMBeriloga tidak masuk lagi di pelabuhan Betaet, Desa

Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. KM Beriloga terakhir masukdi pelabuhan Betaet pada (29/5), dan setelah itu tidak masuk lagi.Sementara masyarakat terus berharap kedatangan KM Beriloga.

Awalnya KM Beriloga dijadwalkan berlayar ke pelabuhanBetaet setiap Jumat. Namun hanya berjalan beberapa kali, tepatpertengahan April, KM Beriloga berubah jadwal menjadi satu kalidalam dua minggu. Pada bulan Mei, operasi KM Beriloga mulaimacet hingga memasuki akhir Juni tidak pernah masuk lagi.

Tentu saja masyarakat kecewa dengan situsi itu. Tak adainformasi yang diketahui masyarakat tentang kendala yang dialamiKM Beriloga, sehingga tidak bisa melakukan pelayaran keSimalegi. Awalnya ada isu beredar di tengah masyarakat, bahwaKM Beriloga kesulitan BBM, sehingga tak bisa berlayar keSimalegi. Hanya isu tersebut menurut masyarakat sangat tidakmasuk akal. sebab KM Beriloga tetap melakukan pelayaran dari

dermaga Pokai ke Tuapejat dan sebaliknya.Masyarakat Simalegi betul-betul resah dan khawatir jika KM

Beriloga tidak dapat melanjutkan kembali pelayanan untuk wargaSiberut Barat. Sebab warga Siberut Barat sangat terbantu danmerasakan manfaat pelayanan KM Beriloga yang sudah beroperasisejak Maret hingga April 2015.

Kemacetan pelayaran KM Beriloga ke Simalegi tentu sajasangat berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakatsetempat. Masyarakat tentunya akan bergantung kembali denganpasaran harga kebutuhan sehari-hari pada pedagang setempat.

Warga juga terpaksa harus mengeluarkan ongkos speadboatRp200 ribu perorang jika akan pergi ke Pokai atau ke Sikabaluansebagai pusat perbelanjaan—yang seharusnya jika menumpangdengan KM Beriloga cukup hanya dengan ongkos sebesar Rp50ribu perorang. Harapan masyarakat Simalegi, PemerintahMentawai segera membuka kembali rute KM Beriloga, sehinggabisa pelayanan pelayaran kembali dari dermaga Pokai ke Betaetminimal satu kali dalam dua minggu. (mrd)

FOTO: ISWANTO. JA

Ratusan wargaTuapeijat duduk didermaga Tuapeijatmenanti kepastian

keberangkatan KapalBeriloga.

Page 17: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 17

JARINGANTELKOMSELMATI TOTALJaringan Telkomsel di Dusun Betaet Desa SimalegiKecamatan Siberut Barat, mati total selama dua bulan,dan sampai sekarang belum ada respon maupunpenanganan dari pihak Telkomsel/yang bersangkutan.

Akibat matinya jaringan Telkomsel di KecamatanSiberut Barat tersebut, warga Desa Simalegi khususnyadi Betaet Utara dan Selatan resah takbisa berkomunikasidengan anak-anak maupun kerabat mereka yang beradadi daerah jauh.

Masyarakat Siberut Barat secara umum, dan wargaSimalegi secara khusus juga akhirnya kembali mengalamikesulitan untuk mengakses informasi-informasi terkinidari luar daerah dan atau sebaliknya.

Di duga, tower mini tersebut mengalami kerusakanpada mesin. Sebab menurut keterangan dari beberapawarga setempat, biasanya kalau pun jaringan terkadanghilang dalam beberapa hari, namun bunyi mesinnya tetapterdengar dari kejauhan.

Hal ini makin dirasakan berat ketika seiring denganterputusnya akses transportasi laut KM BERILOGA yangsudah hampir dua bulan tidak melakukan pelayaran Pokai-Betaet.

Masyarakat berharap pihak Pemerintah tidak hanyabisa tinggal diam dalam hal ini. Pemerintah mestimelakukan tindakan sesegera mungkin agar pihakTelkomsel/yang bersangkutan (Kemkominfo) segeraturun ke lokasi untuk melakukan peninjauan lebih lanjut.

Ketika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, makaakibatnya juga akan dapat berdampak pada psikologismasyarakat setempat. Sebab Daerah Siberut baratmerupakan kawasan yang sudah di klaim oleh para ilmuansebagai kawasan rawan bencana Tsunami. Tentunyamasyarakat sangat membutuhkan akses komunikasi untukbisa mendapat informasi lebih dini tentang ancamanbencana. (mrd)

KHUSUS

Page 18: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201518

AGENDA

SIBERUT BARATBANGUN GAPURA

SEIRING melajunya roda pemerintahandi Kecamatan Siberut Barat, awal Juni,Camat Siberut Barat membangun

Gapura yang berpusat di depan pelabuhanBetaet sebagai pusat Kecamatan SiberutBarat. Gapura didirikan di depan pintu ma-suk pelabuhan Betaet, 30 meter dari bibirpantai. Pembangunan gapura yang terkesandekat dengan bibir pantai itu, diperkirakanakan rampung pada September mendatang.

Meski sempat mendapat sorotan darisejumlah masyarakat karena lokasi gapuradekat dengan pantai, namun proses pem-bangunannya tidak mengalami hambatan.

Keterangan dari Jaret, di rumahnya me-nyebutkan, awalnya lokasi pembangunangapura sudah diupayakan untuk lebih jauhdari bibir pantai. Namun sedikit sulit, karena

Camat sendiri tidak ikut serta untuk mene-tapkan dengan pasti di mana gapura harusdidirikan.

Selain itu, Kernoli, selaku kepala tukang/pekerja mengatakan, sebagai pekerja pihak-nya hanya melaksanakan instruksi dari pe-megang proyek. ”Sebagai pekerja, kami ha-nya melaksanakan instruksi dari pemegangproyek. Di mana lokasi yang direkomenda-sikan, maka di situlah kami dirikan bangu-nannya,” katanya.

Apapun kondisinya, yang terpentingpembangunannya sudah jalan, dan hal itupantas diapresiasi oleh masyarakat setem-pat. Memang pembangunan di KecamatanSiberut Barat sudah saatnya dipacu secepatmungkin. Meskipun belum semua desa dandusun yang bisa terjangkau, setidaknya

untuk permulaan sudah berjalan di pusatkecamatan.

Harapan seluruh masyarakat, pem-bangunan di Kecamatan Siberut Barat akantetap berjalan lancar tanpa hambatan. 10 ta-hun umur Kecamatan Siberut Barat tentu-nya bukanlah waktu yang singkat. Jika di-bandingkan dengan kemajuan di Kecamatanlain, ketertinggalan Siberut Barat masih sa-ngat jauh. ”Maka sudah seharusnya keter-tinggalan itu dikejar dari sekarang. Tidakhanya dalam pembangunan infrastruktur-nya saja, tetapi juga dalam segi pembangu-nan perekonomian dan ketahanan panganmasyarakatnya,” jelasnya.

Pemerintah berperan penting dalammengejar ketertinggalan, baik tingkat Desasampai Pemerintah Kabupaten. (mrd)

FOTO: MOERDANI

Beberapatukang sedang

melakukanpembangunan

gapura diKecamatan

Siberut Barat.

Page 19: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 19

AGENDA

ASB Latih Kesiapsiagaan WargaYEL-YEL Mentawai Tangguh Bencana

selalu diteriakan oleh tim seorangTrainer (Pelatih) pada pelaksanaan

peningkatan kapasitas masyarakat dalammenghadapi ancaman bencana gempa dantsunami di Desa Simalegi, yang dilaksanakanoleh Arbeiter Samariter Bund (ASB). Pelati-han tersebut dianggap penting demi melatihmental dan kesiapan warga Simalegi, Keca-matan Siberut Barat terhadap ancaman ben-cana gempa dan tsunami.

Kejadian bencana tsunami di Sikakaptahun 2010 lalu, menjadi pelajaran bagimasyarakat Mentawai secara keseluruhan,meningkatkan pengehauan dan kesiapan ma-syarakat Simalegi, khusus masyarakat di ka-wasan pesisir pantai Mentawai. Tanpa men-dapatkan pendidikan pengurangan risikobencana, maka kerentanan terhadap ancamanbencana akan semakin meningkat. Warga Si-malegi sendiri sudah sepatutnya merasa perlumepersiapkan diri dan meningkatkan kewas-padaan terhadap segala kemungkinan yangdapat terjadi, baik ancaman gempa maupuntsunami.

ASB merupakan lembaga kemanuasiaanyang sedang menjalankan misi kemanusiaandi Mentawai. Sejak 2013, ASB sudah mulaimelakukan kegiatan di Desa Simalegi, untukmeningkatkan pengetahuan dan kesiapsia-gaan masyarakat. ASB telah malakukan ber-bagai pelatihan dan simulasi di sembilan du-sun di Desa Simalegi. Tujuannya untuk me-numbuhkan kesadaran masyarakat terhadap

bahayanya ancaman gempa dan tsunamidan membawa penduduk manjadi masyarakattangguh terhadap ancaman bancana yangbisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Di pertengahan 2014, ASB bersama timTrainer telah mengadakan beberapa pelatihanlangsung, tidak hanya kepada tim penang-gulangan bencana (PB) dan Forum pengura-ngan risiko bencana, tetapi langsung dilaku-kan terhadap seluruh perwakilan kepalakeluarga.

ASB melalui seorang Trainernya membe-rikan materi penyelamatan dari gempa, yangmeliputi prosedur 3B, yaitu bersimpuh, ber-lindung dan bertahan saat terjadi gempa. Se-lanjutnya mengenai tata ruang dan teknikupaya penyelamatan terhadap kelompok ren-tan disabilitas (orang memiliki hambatan ge-rak maupun ibu hamil).

Kegiatan tersebut berjalan secara berke-sinambungan dan seperti disampaikan olehMargaretha Tapokapkap, salah satu trainerDusun Betaet, bahwa prosedur 3B yang men-jadi materi utama telah rampung pada Januari2015. Masyarakat pun antusias terhadapkegiatan yang dilakuakan ASB.

Di tahun 2015, ASB telah menyalurkanlogistik bantuan, seperti perlengkapan dapurumum, obat-obatan, dan berbagai jenis ba-rang lainnya yang dapat digunakan ketikaterjadi bencana. Pada 2014, ASB telahmemberikan radio rig di lima dusun yaitu,Dusun Betaet Selatan, Sute’uleu, Sakaladhat,Muara dan Muara Tengah Barat. Sedangkan

alat komunikasi handytalk, menurut agendakerja tim ASB, akan didistribusikan kepadamasing-masing ketua regu tim penang-gulangan bencana di setiap dusun.

Sekarang ASB telah merancang satu pro-gram pembangunan fisik yang tidak lepas dariupaya penyelamatan, yaitu membangun jalanbeton untuk jalur evakuasi. Rencananya akandibangun di Dusun Betaet dengan biayakurang lebih Rp300 ratus juta.

Menurut keterangan dari ASB, programtersebut sudah disosialisasikan kepada ma-syarakat, bahkan sudah membentuk tim pe-ngelola dari masyarakat setempat. Namunwaktu dan teknis pelaksanaannya masih da-lam proses.

Masyarakat Simalegi berharap semuaprogram yang direncanakan ASB dapat ter-laksana dengan baik, dan ASB sangat mem-butuhkan dukungan kerjasama dari masya-rakat Simalegi secara umum. Sebab sepertidisampaikan tim ASB dalam beberapa per-temuan, bahwa tanpa dukungan dan kerja-sama yang baik dari masyarakat setempat,mustahil program tersebut dapat terlaksanadengan sukses.

ASB pernah menyampaikan inti dari padatujuan kerjanya berupa iming-iming yangberkesan positif, yaitu dengan pengalamanbencana yang telah melanda Sikakap, makakali ini jangan sampai ada air mata di DesaSimalegi. Upaya tim ASB yang patut diberijempol oleh Pemda Mentawai sekarang danseterusnya. (mrd)

FOTO: ISWANTO. JA

Seorang Trainer dari NGO ASB memberikan pelatihan evakuasi gempa di Mentawai.

Page 20: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/mei-201520

AGENDA

Enam Daerahdi SumbarREKRUT CPNSMentawai Masuk Daftar

Enam kota/kabupaten di Sumatera Baratditetapkan Kementerian PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi(PAN dan RB) untuk merekrut calon pegawainegeri sipil (CPNS) 2013.

"Selain enam daerah tersebut, PemprovSumbar juga mendapatkan jatah untukmerekrut CPNS 2013," kata Kepala Badan Ke-pegawaian Daerah (BKD) Sumbar Jayadis-man, seperti dilansir dari antarasumbar.com.

Enam kota/kabupaten yang mendapatjatah formasi CPNS 2013 itu yakni KabupatenSolok Selatan, Kabupaten Kepulauan Men-tawai, Kota Padang Panjang, Kabupaten Pa-saman, Kota Sawahlunto, dan KabupatenDharmasraya.

Pada penerimaan CPNS ini, kata

Page 21: Majalah Sasaraina

Jayadisman, Pemprov Sumbar akan mene-rima pelamar umum sebanyak 193 formasi.Untuk formasi kabupaten/kota, belum bisadiinformasikan, karena formasi tersebutlangsung dikirim kementerian kepada dae-rah masing-masing.

"Namun untuk mengetahui secara pasti,kami akan memanggil masing-masing BKDkabupaten/kota," kata dia.

Dia mengatakan, Pemprov Sumbar for-masi yang akan dibuka untuk tenaga peng-ajar atau guru sebanyak 74 orang, tenagakesehatan 80 orang, yakni 36 untuk dokterumum, dan apoteker 4 orang,

”Selanjutnya, perawat D3 dan S1 seba-nyak 19 orang, perawat anestasi 4 orang,bidan 9 orang. Sementara untuk tenaga

Teknis sebanyak 39 orang, yakni dokter he-wan 4 orang, S1 peternakan, D3 dan S1 per-tanian, teknik sipil, S1 teknik pertambangan,D3 elektro dan S1 Perikanan. Terakhir untukpelatih renang,” kata dia.

Menurut dia, khusus untuk pelatih re-nang yang akan mengikuti seleksi CPNSminimal harus memiliki medali emas yangdiraih dalam PON. ”Kalau tidak, calontersebut otomatis tidak bisa ikut dalam ujianCPNS tahun ini,” ujarnya.

Pendaftaran calon CPNS mulai 1 Septem-ber sampai 20 September 2013. Bagi pelamaryang ingin mengikuti tes CPNS tersebutsudah bisa mendaftarkan diri secara onlineke website BKN, dan mema-sukkan datapendaftaran ke admin wilayah tujuan, mulai

tanggal 1 sampai 30 September.”Data pelamar harus sesuai dengan NIK

yang ada di E-KTP,” kata Jayadisman.Dia menambahkan, khusus untuk Pem-

prov Sumbar, pelaksanaan perekrutanmelalui sistem "computer assisted test"(CAT). Saat ini Pemprov Sumbar sudah me-lakukan kerja sama dengan UNP untuk pe-laksanaan CAT tersebut. Hal itu untukmenghindari adanya perjokian.

"Jadi, untuk kabupaten/kota yang inginmelakukan sistem CAT, harus mendaftar-kan diri dulu ke UNP. Namun, untuk kabu-paten/kota yang tidak melakukan sistemCAT, tidak perlu mendaftar, karena sistemtersebut melalui keputusan daerah masing-masing,” kata dia. (*/zon)

FOTO: ISTIMEWA

Ratusan CPNSmengikuti ujianpada penerimaantahun 2013

Page 22: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201522

EKONOMI

Potensi LautMELIMPAHSDM NelayanMELEMAH

Beberapa pemudamenyalurkan hobi

memancingnya.

Page 23: Majalah Sasaraina

ANGGOTA Komisi III DPRD Sumatera Barat(Sumbar), Sudarmi Saogo meminta Pemerin-tah Provinsi (Pemprov) setempat untukmembantu meningkatkan Sumber DayaManusia (SDM) nelayan di Kabupaten Ke-pulauan Mentawai, agar mereka dapat me-ningkatkan hasil tangkapannya.

”Mentawai memiliki potensi kelautanyang melimpah, namun selama ini belum ter-garap secara maksimal disebabkan lemah-nya SDM nelayan," jelasnya, seperti dikutipantarasubar.com, dalam kunjungan kerja-nya melihat kondisi nelayan di Mewantai.

Ia menyarankan perlunya berbagai pe-latihan untuk meningkatkan kemampuandan keahlian nelayan dalam menangkapikan. Kebanyakan nelayan Mentawai masihmelaut secara tradisional, hasilnya sedikitsehingga tidak mampu mengangkat eko-nomi mereka. Kalau pun ada bantuan sejauhini tidak semuanya terorganisasi denganbaik, sehingga tidak terjadi keseimbanganantara angka nelayan tradisional dan mod-ern. Meskipun memiliki potensi besar, namunhasil tangkapan ikan di Mentawai belum

mampu menghidupkan Pangkalan Pendara-tan Ikan (PPI) Mentawai yang dibangunpada 2007. Masalah lainnya adalah paranelayan tradisional di Mentawai masih k-esulitan dalam menjual hasil tangkapannya.

"Seharusnya PPI Mentawai bisa ber-fungsi sebagai tempat bagi nelayan untukbertransaksi, sehingga tempat tersebutdapat berfungsi dengan baik," katanya.

Selain itu, perairan Keramba JaringApung (KJA) yang dimiliki Mentawai se-luas 13.889 hektare yang dimanfaatkan se-bagai tempat pembesaran ikan hingga saatini hanya sembilan hektare yang terman-faatkan. ”Balai Benih Ikan (BBI)yang renca-nanya untuk mendukung KJA, dibangun10 tahun lalu juga tidak beroperasi,” katanya

Akibatnya petani KJA mengandalkanbibit ikan dari luar yang membutuhkan biayalebih besar. Seharusnya BBI dapat meme-nuhi kebutuhan KJA tersebut. ”Tanpa adabibit dari BBI, maka KJA tidak akan berkem-bang. Untuk itu Pemkab Mentawai dan Pem-prov Sumbar diharapkan dapat besinergi,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautandan Perikanan (DKP) Sumbar, Yosmerimengatakan saat ini telah banyak programyang dikembangkan di Mentawai, dan se-harusnya dapat mendorong kesejahteraanmasyarakat nelayan daerah itu. Salah satuprogram yang digalang saat iniadalah Ge-rakan Peningkatan Ekonomi MasyarakatPesisir (GPEMP). Direcankan tahun ini ne-layan akan diberikan 150 unit mesin tempel.Namun karena adanya evaluasi dari Kemen-dagri program itu belum dapat direali-sasikan. Meskipun demikian, Pemprov Sum-bar terus berupaya melalui program-pro-gram yang ada, baik dari dana APBD danAPBN untukdapat menunjang kemajuanekonomi masyarakat pesisir.

”APBD kita terbatas, sehingga tidakdapat memberikan bantuan secara kese-luruhan, untuk itu kita meminta solusi dariPemkab dalam menyikapi persoalan ini. Mi-salnya di bidang pembudidayaan, seharus-nya Pemkab sudah dapat melakukan pem-bibitan, sehingga tak lagi membeli bibit dariluar,” ujarnya. (ant/isw)

FOTO: ISTIMEWA

Page 24: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201524

INVESTASI

CALONINVESTORKUNJUNGI

MENTAWAI

KONSELOR Pertama, Kepala DivisiPromosi Perdagangan dan InvestasiKedutaaan Besar Polandia di Jakarta,Romuald Morawski menilai Bupati Ke-pulauan Mentawai Yudas Sabaggaletaktif dalam upaya meningkatkan perda-gangan maupun investasi asing ke dae-rah yang dipimpinnya.

”Ini langkah positif dan suatu halyang sangat penting bagi kemajuan per-ekonomian masyarakat Mentawai,” kataRomuald Morawski melalui siaran pers-nya di Jakarta, jelang lawatan resmi keMentawai, seperti dilansirantarasumbar.com.

Menurut Romuald Morawski, tujuan

kunjungan kerjanya ke Mentawai untukmendorong kerjasama antara Polandiadan Kepulauan Mentawai, khususnyadi bidang kelautan dan perikanan, gala-ngan kapal, infrastruktur jalan, pelabu-han, bandara, pertambangan, kelistrikan,energi terbarukan, pengelolaan air danlimbah, mesin pertanian dan pemrose-san serta pengemasan makanan, per-alatan kesehatan, potensi kebudayaandan pariwisata.

”Bupati Mentawai telah melakukankunjungan ke sini, dan lawatan sayananti juga merupakan balasan atas kun-jungan Bupati Oktober lalu. Kami nantiakan bertemu langsung kepada Bupati

Bupati Mentawai Dinilai AktifUpayakan Investasi Asing

Kepala Divisi PromosiPerdagangan dan InvestasiKedutaaan Besar Polandia,Romuald Morawskibersama keluarga disambutPemerintah DaerahKabupaten KepulauanMentawai. (Foto: RahadioSuroso)

Page 25: Majalah Sasaraina

FOTO: RAHADIO SUROSO

dan juga perwakilan dari BPMD, Kadin,IWAPI, serta dinas-dinas terkait. Selain itujuga berkunjung ke Dusun Buttui, DesaMadobag, dan Desa Matotonan, SiberutSelatan, serta Desa Peipei, Siberut DaratDaya, untuk bertemu dengan pemerintahlokal dan mencermati potensi pariwisataserta kehidupan masyarakat di sana,” kataMorwaski.

Menurut Romuald Morawski, tahun iniDivisi Promosi Perdagangan dan InvestasiKedutaaan Besar Polandia di Jakarta telahberpartisipasi dalam berbagai pameranperdagangan yang diadakan di Indonesia.Salah satu di antaranya Indo Water 2015Expo Camp; Forum pada 27-29 Mei di Ja-karta Convention Center. Hadir dalam acaratersebut beberapa perwakilan perusahaanPolandia yang bergerak di bidang teknologihijau. Selain itu, dilakukan pula kunjungankerja ke TPU Bantar Gebang, pertemuandengan Kementerian Pekerjaan Umum RIserta dengan PD PAL Jaya. (ant/isw)

Kepala Divisi Promosi Perdagangan danInvestasi Kedutaaan Besar Polandia,

Romuald Morawski menyerahkancinderamata kepada Bupati Mentawai,Yudas Sabaggalet dalam kunjungannyake Mentawai. (Foto: Rahadio Suroso)

Page 26: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201526

PARIWISATA

TIGA PERDA TERBITFokus Kembangkan Pariwisata Bahari

PEMERINTAH Kabupaten KepulauanMentawai makin fokus dalam pengembangan sektor pariwisata bahari

karena potensi yang dimiliki cukup luas biasadi daerah kepulauan itu.

Seperti dilansir antarasumbar.com, Ke-pala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemudadan Olahraga Kepulauan Mentawai Destimenyampaikan, sebagai bukti fokus Pemkabdengan sudah diterbitkan tiga regulasi yangberkaitan dengan sektor pariwisata baharidan kemaritiman.

”Produk yang dilahirkan eksekutif ber-sama legislatif itu adalah Perda tentang Kepa-riwisataan, Perda tentang Pengelolaan Wisa-ta Bari dan Perda tentang Retribusi TempatRekreasi dan Olahraga. Kini ketiga Perda itudalam tahap evaluasi Pemerintah ProvinsiSumatera Barat. Setelah ada hasilnya nantibaru diterbitkan peraturan bupati (Perbup),”jelasnya.

Menurutnya, aturan itu dibuat agar da-lam pengembangan sektor kemaritiman pu-nya panduan dan rambu-rambu hukum yang

jelas, sehingga tidak menjadi hambatan da-lam pelaksanaannya. Sebab, pengembangansektor pariwisata ke depan tidak tertutupkemungkinan adanya keinginan pihak ketiga,sehingga harus diatur sebaik mungkin.

Selain itu, tujuan untuk pengembanganpariwisata punya kontribusi terhadap peneri-maan daerah, dan dapat menjadi sumber Pen-dapatan Asli Daerah (PAD). ”Justru itu, pen-ting ada regulasi yang menjadi acuan, sehing-ga pengelolaan berjalan sesuai harapan danpenerimaan dari sektor pariwisata legal,”katanya.

Menurut Desti, di Mentawai setidaknyaada tiga potensi obyek wisata yang dapatditonjolkan dan tak luput dari kunjunganwisatawan lokal, nusantara maupun manca-negara. Ketiga potensi itu meliputi ombakterbaik nomor dua di dunia untuk berselancar,wisata menyelam dan memancing. ”Ke depanwisatawan tidak hanya fokus pada satu titikdestinasi saja, tapi sudah bisa wisata menye-lam dan memancing,” ujarnya.

(ant/isw)

Justru itu, penting adaregulasi yang menjadi

acuan, sehinggapengelolaan berjalan

sesuai harapan danpenerimaan dari sektor

pariwisata legal”

Page 27: Majalah Sasaraina

RENCANA PEMKAB MENTAWAI

PROMOSIKAN PARIWISATA MELALUI KBRIPEMERINTAH Kepulauan Men-tawai, terus melakukan berbagaiterobosan dalam upaya mem-perkenalkan sumber dayaalam dan potensi maritimyang di milikinya sebagai pu-lau terluat di pantai baratSumatera Barat.

Seperti dikutip dariantarasumber.com. MenurutKepala Dinas Pariwisata, Pemudadan Olahraga Kabupaten Kepu-lauan Mentawai, Desti, salah satu upayayang direncanakan untuk mempromosikanpotensi obyek wisata bahari Mentawai

melalui Kedutaan Besar Republik In-donesia (KBRI) yang berada di

luar negeri, sehingga dapatmembantu menyampaikan kemasyarakat internasional.Sampai saat ini, pihaknya su-dah menyiapkan brosur-bro-sur yang akan disebarkan ke

KBRI di sejumlah negara. Di-harapkan dapat berjalan sesuai

rencana.Selain promosi melalui KBRI,

sejauh ini juga sudah dilakukan promosiwisata Mentawai dengan menempatkanbrosur-brosur di berbagai bandara serta

perhotelan, baik di tingkal lokal maupunnasional.

”Pola yang demikian salah satu peluangyang dapat dimanfaatkan karena anggaranterbatas untuk promosi pariwisata besar-be-saran. Selain itu, pola promosi yang dilaku-kan dengan mengikuti pameran tingkat na-sional minimal dua kali dalam setahun yangbergabung dengan Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif. Kita juga sedangmengembangkan website khusus untukpromosi pariwisata Mentawai dengan me-rekrut tiga orang tenaga yang ahli dan fokusuntuk pengembangannya,” ujarnya.

(ant/isw)

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 27

FOTO: ISWANTO. JA

Page 28: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201528

43 LOKASI MEMANCING ANDALAN

BAKAL DIGELAREVEN INTERNASIONALKABUPATEN Kepulauan Mentawai,Sumatera Barat, memiliki sedikitnya 43lokasi memancing andalan yang dapatmenjadi pelengkap wisata bahari di daerahterluar itu. ”Potensi memancing itu, kini se-dang menjadi titik yang dikembangkan Pe-merintah Kabupaten Kepulauan Menta-wai. Karena selama ini belum tergarap mak-simal,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pe-muda dan Olahraga Kepulauan MentawaiDesti, seperti dilansir antarasumbar.com.

Desti menjelaskan, titik-titik memancingyang ada cukup potensial untuk dikem-bangkan dalam mendukung pengemba-ngan wisata menyelam dan selancar diBumi Sikerei. Untuk memperkenalkan pu-luhan lokasi memancing itu, akan diseleng-

garakan event skala internasional, sehing-ga semakin dikenal bagi para penghobimemancing. ”Kita akan komunikasikan de-ngan kabupaten dan kota yang berada dikawasan pesisir pantai Sumbar, sepertiPesisir Selatan, Padang dan Pariamanuntuk pelaksanaannya event itu,” jelasnya.

Ia menyebutkan, melalui sinergitas lin-tas daerah di kawasan pesisir barat Sumbar,sehingga pengembangan obyek wisatamemancing menjadi ikon tersendiri nan-tinya, sejalan dengan pengembangan lo-kasi penyelaman dan berselancar yangsudah diketahui masyarakat luas.

”Keragaman obyek-obyek wisata ba-hari yang dikembangkan sangat sejalan de-ngan program yang dikembangkan peme-

rintah pusat, dan diharapkan mendapatkandukungan penuh dari pemerintah provinsidan lembaga/kementerian terkait nanti-nya,” ujarnya.

Akses transportasi untuk tujuan dariPadang-Mentawai sudah ada kapal cepat,sehingga masyarakat yang ingin berwisatabahari ke Mentawai cukup butuh waktutiga jam. Sementara untuk melayani peng-unjung di empat pulau besar sudah adapenginapan dan di pulau-pulau kecil seba-gian sudah ada resort yang dibangun.

”Kita berupaya bagaimana masyarakatlama menginap di Mentawai, sehingga ter-jadi perputaran uang, maka keragamanobyek wisata bahari menjadi prioritas pe-ngembangan ke depan,” ujarnya. (ant/isw)

Page 29: Majalah Sasaraina

PARIWISATA

FOTO: ISTIMEWA

Page 30: Majalah Sasaraina

Kembangkan Konsep Pariwisata

BERBASISMASYARAKAT

FOTO: ISTIMEWA

Page 31: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 31

PARIWISATA

PEMERINTAH Kabupaten KepulauanMentawai mengembangkan konsep pariwi-sata berbasis masyarakat dan ramah lingku-ngan, sehingga memberi manfaat dan bisaberkesinambungan. ”Kita libatkan langsungmasyarakat dalam pengembangan sektorpariwisata, sehingga semuanya merasa me-miliki. Pariwisata maju, masyarakat merasa-kan dan lingkungan tetap lestari,” kata Ke-pala Dinas Pariwisata, Pemuda dan OlahragaKepulauan Mentawai Desti, serpti dilansirantarasumbar.com.

Menurut Desti, logistik yang dibutuh-kan dalam pengembangan pariwisata harusmemanfaatkan bahan lokal, meskipun pihakketiga ada yang terlibat dalam pembangu-nannya. Sebab keunikan dan kekhasanyang dimiliki Mentawai harus ditonjolkan,sehingga lebih ramah lingkungan dan tidakberdampak merusak lingkungan yang ada.

Menurut Desti, saat ini ada tiga pantaidengan pasir yang putih sudah dipersiap-kan dan tahap perencanaan untuk dikem-bangkan menjadi obyek wisata bahari. Loka-sinya di Mapadegat yang tidak jauh dariTuapejat (ibukota kabupaten, red), saat inidalam tahap proses pembebasan lahan dansecara prinsip masyarakat sudah setuju.Hanya tinggal bertemu dengan Bupati. Ke-mudian di Pantai Katurai di Kecamtan Si-berut Barat Daya yang sudah masuk dalamperencanaan pengembangan ke depannya.Setidaknya pada tahun depan sudah mulaiprogram pengembangannya.

”Pengembangan kawasan pantai untukobyek wisata bahari ini, tentu kita butuhdukungan dari Pemprov Sumbar dan peme-rintah pusat. Satu kawasan dikembangkanbisa menelan biaya sampai Rp63 miliar,”

katanya.Desti menjelaskan, tahun anggaran 2015,

ada informasi Pemerintah Provinsi Sumbarmengalokasikan untuk dukungan sektorpariwisata Mentawai. Namun terkendala atu-ran dana hibah, sehingga belum dapatdirealisasikan sempai sekarang. Selain itu,pemerintah pusat juga pernah mengaloka-sikan anggaran untuk pengembangan sek-tor pariwisata Mentawai, tapi saat itu tanahpada lokasi yang direncanakan belumbebas.

”Pemerintah pusat maunya tanah sudahbebas, sehingga dalam pelaksanaan diha-rapkan tidak ada hambatan. Makanya di-fokuskan pembebasan lahan terlebih da-hulu,” ujarnya.

Hal ini juga seiring dengan dukunganmasyarakat di Kepulauan Mentawai sema-kin meningkat dalam pengembangan sektorpariwisata, bahkan sudah melihat potensiyang ada sebagai sumber pergerakanekonomi.

”Kami juga sudah melakukan pembina-an generasi muda Mentawai secara berke-lompok, ada yang menyelam, selancar, sertapemandu di sektor wisata bahari. Ke depandengan adanya skill yang dimiliki para pe-muda bisa menentukan pilihannya masing-masing, termasuk menjadi entrepreneur disektor pariwisata,” katanya.

Pemberdayaan masyarakat, khususnyakalangan generasi muda sudah berlangsungsejak 2010, sehingga sikap sadar wisata ma-kin meningkat dan respon cukup positif.”Masyarakat Mentawai senang dengan di-datangkan orang lain, artinya pengemba-ngan sektor pariwisata sangat di dukung,”ujarnya. (ant/isw)

Mentawai Fast Angkut150 Penumpang Setiap HariSEJAK beroperasinya kapal cepat MVMentawai Fast rute Padang—Mentawai,minat masyarakat menggunakan transpor-tasi laut cukup tinggi dengan jumlah pe-numpang setiap hari mencapai 100 sampai150 orang.

”Minat masyarakat cukup tinggi karenajarak tempuh yang biasanya 12 jam meng-gunakan kapal ASDP, kini dapat dicapaihanya tiga jam menggunakan kapal ini,” katapetugas administrasi MV Mentawai Fast,Lia, seperti dilansir antarasumbar.com,

Menurut Lia, kapal MV Mentawai Fastdapat mengangkut 200 penumpang dileng-kapi dengan ruangan berpendingin udara,dan berangkat dari pelabuhan Muara Pa-dang. Setiap penumpang dikenakan tarifRp250 ribu perorang dan khusus wisatawanasing Rp290 ribu perorang.

”Sebagian besar pengguna jasa MVMentawai Fast pegawai negeri sipil yangbekerja di Pemerintah Kabupaten Mentawai.

Namun pada waktu tertentu ada musim kun-jungan wisatawan asing ke Mentawai un-tuk berselancar, sehingga pada saat itu cu-kup banyak turis yang juga menggunakankapal ini. Biasanya pada Mei sampai Novem-ber, turis yang berkunjung cukup banyakuntuk selancar,” jelasnya.

Dijelaskannya, Mentawai Fast berang-kat dari pelabuhan Muara Padang menujupelabuhan Tuapejat Mentawai setiap Se-nin pukul 06.00, Rabu 07.00, dan Jum'at07.00. Untuk tujuan pelabuhan Siberut danSikabaluan, berangkat setiap Selasa danSabtu, masing-masing pukul 07.00 Wib.

Sementara, salah seorang penumpang,Agung mengatakan, sejak beroperasinyakapal cepat, akses menuju Mentawai men-jadi lebih cepat. ”Biasanya menghabiskanwaktu 12 jam, sekarang cukup tiga jam su-dah sampai. Ini sangat membantu, apalagibagi yang sering ke Mentawai,” tuturnya.(ant/isw)

Page 32: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201532

KESEHATAN

MENTAWAIBEBAS RABIESSEKRETARIS Daerah Ifdil Gusti,

Mentawai telah dinyatakan bebas daripenyakit rabies sejak tiga tahun lalu. hal

ini berdasarkan hasil surveilans aktif dan pasifyang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Daerahdan Balai Veteriner Bukittinggi dalam jangkawaktu tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2012,2013 dan 2014, seperti dikutip dariantarasumbar.com.

”Mentawai sudah bebas penyakit rabies,karena sejak tahun 2012 lalu memang telah dila-kukan berbagai survei,” katanya.

Namun, secara resmi pemerintah pusat me-lalui Kementerian Pertanian baru mengeluarkandan menetapkan Keputusan Menteri Pertaniantentang Pernyataan Kabupaten KepulauanMentawai dari penyakit anjing gila (rabies) 7April 2015.

Pengakuan pemerintah pusat yang di-tuangkan dalam Surat Keputusan (SK) MenteriPertanian RI bernomor surat 238/Kpts/PD.650/4/2015 dan ditandatangani Menteri PertanianAmran Sulaiman. SK tersebut diserahkan olehGubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada Sekre-taris Daerah Mentawai Ifdil Gusti, mewakiliBupati Mentawai dan disaksikan oleh DirekturBudidaya Ternak Fauzi Luthan, mewakili Di-rektur Jenderal Peternakan dan Kesehatan He-wan Kementerian Pertanian. Penyerahan itudilaksanakan pada acara Pencanangan Kegia-tan Gerakan Serentak/Sinkronisasi Birahi danOptimalisasi Inseminasi Buatan (GBIB), Pe-nanggulangan Penyakit Gangguan Reproduksidan Transfer Embrio di lapangan Bolakaki Jo-rong Padang Bintung, Blok D, Sitiung, Kabu-paten Dharmasraya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kepu-lauan Mentawai melalui instansi terkait sepertiDinas Kesehatan dan Dinas Pertanian, Peter-nakan dan Perkebunan, dibantu instansi lainselalu melakukan sinergi untuk melakukan pem-berantasan terhadap penyakit anjing gila. Se-bab penyakit tersebut sangat berbahaya dandapat menular dari hewan ke manusia serta beri-siko tinggi terhadap tingkat kematian, juga ber-dampak psikologis dan ekonomi.

”Kami sampai sekarang tetap melakukanupaya pemberantasan, terutama dalam me-ningkatkan kewaspadaan untuk mempertahan-kan status bebas dari penyakit rabies ini. Lang-kahnyata itu antara lain melakukan pengawa-san pada setiap kapal dari daerah luar yangdatang ke Mentawai dan dimungkinkan mem-bawa hewan yang berisiko rabies,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Peter-nakan dan Perkebunan Mentawai Novriadimenjelaskan, populasi hewan yang rentan pe-nyakit rabies seperti anjing, kucing dan mo-nyet di Mentawai tidaklah banyak. Sebab tidak

ada tradisi atau kebiasaan warga Mentawaimemelihara anjing untuk keperluan berburu,ataupun memelihara monyet untuk kepen-tingan membantu memetik buah kelapa sepertikebiasaan di daerah lain di Sumbar.

”Sangat jarang ya, bagi warga Mentawaiyang memelihara anjing. Apalagi di sini tidakada kebiasaan berburu babi dengan menggu-nakan anjing, begitu pula dengan memeliharamonyet, di sini sangat jarang ditemui,” katanya.

Meski populasi hewan yang rentan terha-dap penyakit rabies sedikit, namun sebagaisatu-satunya daerah di Sumbar yang menda-patkan pengakuan resmi dari pemerintah pusatsebagai daerah bebas rabies.

Pemkab Mentawai perlu melakukan upayalanjutan. Upaya lanjutan itu, yang utama men-jaga dan mempertahankan status bebas penya-kit anjing gila. Kemudian meningkatkan ke-waspadaan terhadap kemungkinan penularanbaru rabies melalui pengamatan yang teraturdan berkesinambungan, pelaksanaan tindakanpengamanan dan pencegahan yang ketat.

Pengawasan lalulintas hewan penular ra-bies, serta adanya pengendalian lain terhadappenyakit hewan menular anjing gila secara ber-tahap di seluruh daerah Kepulauan Mentawaidengan dikeluarkannya Peraturan Daerah.

”Ini tentu diperlukan kerja keras oleh se-luruh pihak untuk menjaga Mentawai bebasrabies. Ke depan tentu harus ada PeraturanDaerah yang isinya mungkin larangan kerassetiap hewan seperti anjing, kucing dan mo-nyet yang masuk ke Mentawai,” jelas Novriadi.

Ia menerangkan, perlunya pengawasan ke-tat yang diatur melalui peraturan daerah terha-dap masuknya hewan yang rentan rabies, se-perti anjing, kucing dan monyet ini, mengingatjika Mentawai terjangkit rabies, maka dampak-nya untuk melaksanakan pemberantasan akansangat sulit, mengingat topografi Mentawaisebagai daerah kepulauan yang cukup sulit.

Salah satu model pegawasan karantina dila-kukan dengan melibatkan seluruh instansi ter-kait, di mana sejak dari daerah pengeluaran,pihak karantina sudah menjaga. Untuk peng-awasan, di samping mengandalkan petugas ka-rantina yang di tempat pengeluaran, juga ditempat pemasukan. Selain itu juga berkoor-dinasi dengan aparat yang ada di pelabuhan.Termasuk di tempat yang belum terjaga.

”Ke depan akan ada nota kesepahamanbersama Kepolisian. Di tempat tertentu kamibekerjasama dengan Kejaksaan untuk mempro-ses dan memastikan, bahwa proses pelangga-ran itu tetap diproses hukum. Hal ini agar dapatmemberikan efek jera kepada orang yang ber-usaha memasukkan hewan pembawa rabies keMentawai ini,” katanya. (ant/isw)

Page 33: Majalah Sasaraina

FOTO: ISTIMEWA

Seekor anjing di tepi pantai membawa koran yangdijadikan bungkus nasi.

Page 34: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201534

PIJAT BAYI LEBIH BAIK DILAKUKAN IBU

MEMBANTUPERKEMBANGAN

SI KECIL

Page 35: Majalah Sasaraina

KESEHATAN

BANYAKNYA manfaat pijat bayi bagitumbuh kembang bayi, menginspirasiMy Baby sebagai merek pelopor

perawatan bayi di Indonesia dari Tempo Scanmenggelar program My Baby Lovely Spauntuk mengedukasi dan memberi informasiyang memadai bagi ibu Indonesia agarmelakukan pijat bayi sendiri di rumah.Seperti dilansir tribunews.com, Program inidiluncurkan sejak awal Juni di Jakarta danakan segera mengadakan roadshow keposyandu-posyandu dan toko-tokomodern di 7 kota besar (Jakarta,Bandung, Surabaya, Malang, Kediri,Medan, Palembang) di Indonesia hinggaDesember 2015.

Pijat bayi merupakan pelengkap pera-watan bayi yang memanfaatkan terapipemijatan. Manfaat pijat bayi yang uta-ma adalah mendukung proses tumbuhkembang bayi secara mental, fisik dansosial. Bagi orang tua, pijat bayi jugamenjadi cara yang menyenangkan untukmengekspresikan cinta dan merawatbayinya. Selain itu, pijat memiliki banyakmanfaat bagi bayi, termasuk meningkat-kan berat badan, membantu pencerna-an, meningkatkan sirkulasi dan mengu-rangi rasa sakit saat tumbuh gigi.

Dr. Margareta Komalasari SpA dari RSPusat Pertamina dan Brawijaya Women &

Children Hospital mengakui manfaat pijatuntuk tumbuh kembang bayi. ”Saat memijat

bayi, sebenarnya Anda tengah merangsangsistem saraf pusatnya. Pijat bayi sebaiknyadipraktekkan oleh ibu karena pijat bayi adalahungkapan cinta dimana sentuhan merupakankomunikasi pertama antara ibu dan bayi.Sentuhan halus yang menenangkan saat pijatakan merangsang hormon Oksitosin pada ibu

dan bayi, yang menimbulkan perasaanempati dan menghilangkan stress

sehingga disebut hormon cinta.Hasilnya, pernafasan dan detak

jantung bayi lebih teraturdan bayi akan semakin

relaks,” ungkap dr.Margareta da-

lam siaran

persnya.×Ads by CinemaPlus-4.5vV22.06. Tradisi

pijat bayi sudah dikenal dunia sejak zamanIndia kuno dan China kuno, sementara di In-donesia, pijat bayi juga sudah dipraktekkanturun temurun sebagai bagian dari perawatanbayi. Sayangnya, di Indonesia pijat bayibiasanya diserahkan oleh ibu ke tenagaberpengalaman seperti terapis baby spa,tenaga medis untuk bayi atau dukun pijatbayi. Hal ini terbukti dari survey online yangdilakukan My Baby terhadap 780 ibu berusia24-45 tahun yang memiliki bayi di bawah tigatahun di seluruh Nusantara selama Mei–Juni2015 yang mengungkapkan bahwa 9 dari 10ibu sudah memahami pentingnya pijat bayi.Namun 62 persen mengaku masih menyerah-kannya ke orang lain, yaitu terapis baby spa,tenaga medis untuk bayi atau dukun pijatbayi.

Hal inilah yang mendorong My Babymenggelar My Baby Lovely Spa secara inten-sif di berbagai daerah. ”My Baby ingin meng-ajak sebanyak-banyaknya ibu Indonesiamelakukan pijat bayi sendiri di rumah untukmembangun ikatan tali kasih antara ibu danbayinya, serta mengoptimalkan tumbuh kem-bang bayi,” ungkap Sr. Brand DevelopmentManager My Baby PT Barclay ProductsDahlia Yolanda.

Berbagai manfaat pijat bayi ini juga men-dorong Widi Mulia, aktris, penyanyi dan per-sonil Be3 untuk melakukan pemijatan secararutin pada bayinya Den Bagus Satrio Sasonoyang lahir Januari 2015 lalu. “Setiap hari sayaselalu menyempatkan diri melakukan pijat bayisendiri di rumah dan berusaha menambah il-mu saya dalam pijat memijat bayi. Tentu tu-juannya untuk memberikan perawatan terbaikbagi bayi saya, sekaligus mengoptimalkantumbuh kembangnya,” ungkap Widi.

×Ads by CinemaPlus-4.5vV22.06 Pro-gram My Baby Lovely Spa sebenarnya sudahsecara rutin dilakukan oleh My Baby sejak2012-2014 lalu dan selama ini telah menjang-kau langsung 27.000 bayi. Di tahun 2015 iniprogram My Baby Lovely Spa akan dilanjut-kan dan diperbesar untuk menjangkau lang-sung 12.000 bayi di 7 kota (Jakarta, Bandung,Surabaya, Malang, Kediri, Medan, Palem-bang). Selain itu, di tahun ini juga diadakankegiatan Media Gathering, Talkshow & Work-shop untuk konsumen dan jurnalis di Jakartadan beberapa kota besar lainnya, radiotalkshow di Radio Cosmopolitan FM Jakarta,tutorial video baby spa di youtube channel

My Baby, lomba foto baby spa dan work-shop My Baby Lovely Spa di Yogyakarta

yang melibatkan fans social media MyBaby di penghujung tahun.

”Dengan menyebarkan infor-masi dan edukasi mengenai pijat

bayi, My Baby berharap akanmuncul generasi baru yang

lebih kuat dan lebih ter-awat dengan penuh ka-

sih sayang,” tutupD a h l i a .

(tribunnews/isw)

FOTO: ISTIMEWA

Page 36: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201536

HUKUM

PERSONIL MINIM,Butuh Dukungan

KAPOLRES Kepulauan MentawaiAKBP Reko Indro Sasongkomengingatkan agar pembangu-

nan di daerah tersebut, tidak hanya fokuspada pembangunan fisik, namun tidakkalah pentingnya pembangunan sumberdaya manusianya. Dia menilai, arah pem-bangunan di Kepulauan Mentawai masihterfokus kepada pembangunan fisik.

”Kita masih sangat minim sumberdaya manusia yang berkualitas, baik darimutu maupun jumlah. Salah satunya,dapat dilihat dari personil anggota PolresKepulauan Mentawai sendiri. Dari segijumlah personil, baru hanya terpenuhisekitar 52 persen,” ungkap Reko.

Diungkapkan Reko, kendala minimnyapersonil Kepolisian tersebut, tidak hanyauntuk wilayah Polres Kepulauan Menta-wai, tetapi kekurangan personil secarakeseluruhan juga dirasakan di Polres danMapolda Sumbar. Walaupun begitu, pers-onil untuk Kepulauan Mentawai sendirijauh lebih minim dibanding Polres di dae-rah lain di Sumatera Barat.

Untuk itu, kata Reko, pada penerimancalon Tantama, Bintara, dan Akpol, tahunini diharapkannya putra-putri Mentawaiuntuk dapat lebih banyak diterima menjadianggota Polisi. Di sisi lain, kekuranganpersonil di wilayah Polres KepulauanMentawai sendiri, juga berdampak terha-dap belum terpenuhinya standar personiluntuk di Mapolsek yang ada di Kepu-lauan Mentawai.

”Sekarang masih ada Kapolsek yangmembawahi tiga kecamatan di KepulauanMentawai. Salah satunya, di Siberut.Polsek Siberut Selatan, membawahi Sibe-rut Tengah dan Siberut Barat Daya. Nah,rata-rata ditiap Kapolsek kita hanyamemiliki personil lebih kurang 17 orang,”ujar Reko.

Padahal, kata Reko, untuk standarpersonil di Mapolsek sendiri, minimal ber-jumlah 20 orang. Selain itu, dari sepuluhkecamatan yang ada di Kepulauan Men-tawai, baru hanya ada empat Mapolsek.Sementara itu, personil yang tersedia jugabelum terpenuhi dengan optimal.

Menurut Reko, berdasarkan kebutu-

han sudah seharusnya adapenambahan Mapolsekdi wilayah Kepu-lauan Mentawai.Sebagai tahapawal, minimal de-ngan mendirikanPos Ppolisi.Namun, hal itukembali lagi

kepada kesiapanPemkab Mentawai da-lam memfasilitasi lokasiPos Ppolisi itu sendiri.

”Pada prinsipnya,pengembangan pol-sek-polsek kembalikepada Pemkab danmasyarakat untukmemfasilitasi lahanguna lokasi pem-bangunan Pos Po-lisi dan selanjut-nya dikonversimenjadi Mapol-sek. Dari tiap-tiapPos Polisi dibu-tuhkan minimal10 orang anggo-ta. Sebagian lo-kasi sudah adayang oke, ting-gal menunggupembangunanPos Polisi saja,”ungkapnya. (arf)

FOTO: ARIF

Page 37: Majalah Sasaraina

HUKUM

Mantan Pecandu Dimintajadi Agen Perubahan

KEPALA Kantor Wilayah Kementerian Hu-kum dan HAM Sumatera Barat (Sumbar) Su-priyadi mengajak mantan pecandu narkobamenjadi agen perubahan bagi mereka yangmasih terjerumus obat terlarang itu.

”Mereka yang sudah sembuh setelahmenjalani proses rehabilitasi kami harapkanmenjadi agen perubahan bagi orang-orangyang masih terjerumus,” katanya dalam sam-butan pembukaan pelaksanaan Rehabilitasioleh BNN RI Bagi WBP PenyalahgunaanNarkoba di Lembaga Permasyarakatan KlasII a Padang, seperti dikutip dariantarasumbar.com.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan de-ngan mengajak pecandu yang belum ter-jangkau untuk melaporkan diri ke InstitusiPenerima Wajib Lapor (IPWL) terdekat un-tuk segera direhabilitasi. Ia mengatakan disamping itu mereka juga bisa memberikaninformasi kepada keluarga dan masyarakatsekitar akan bahaya narkoba.

Ia mengatakan bahwa mantan pecandulebih tahu kondisi di lapangan, maka dari

itu ia berharap mantan pecandu bisa bermi-tra dengan pemerintah untuk mensukses-kan program rehabilitasi dan pemberanta-san narkoba. Pada acara itu, Kepala BadanNarkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sum-bar, Kombes Pol Arnowo mengatakan akanmerehabilitasi 30 orang warga binaan Lem-baga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pa-dang yang telah terbukti positif menggu-nakan narkoba. ”Tahap pertama akan di-rehabilitasi 30 orang, dan tahap ke dua juga30 orang," katanya.

Ia mengatakan, karena keterbatasanjumlah kamar di Lapas Muara Padang, se-hingga hanya memungkinkan untuk mere-habilitasi sebanyak 30 orang korban nar-koba. Ia juga mengatakan sesuai rencanaada 120 warga binaan yang positif penggu-na narkoba akan direhabilitasi di lapas itudan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Iamengimbau para peserta untuk bersung-guh-sungguh mengikuti kegiatan rehabili-tasi, karena ini merupakan salah satu upayauntuk melepaskan mereka dari jeratan

narkoba."Jangan menyesal di akhir, menyesalah

sekarang karena itu lebih baik, dan mengapakita harus menunggu kerugian yang lebihbesar akibat narkoba," katanya.

Ia berpesan kepada peserta rehabilitasiuntuk mengikuti program pasca-rehab se-telah program rehabilitasi selesai. "Setelahprogram rehabilitasi selesai akan ada pro-gram pasca-rehab di sana akan diajarkan ke-ahlian-keahlian, guna mempersiapkan masadepan setelah bebas dari Lapas," katanya.

Robi (35), salah seorang peserta rehabi-litasi, mengatakan, akan bersungguh-sung-guh mengikuti proses rehabilitasi ini. ”Jujursaya menyesal karena telah menjadi pe-candu, dan saya akan bersungguh-sung-guh mengikuti rehab agar saya bisa mele-paskan diri dari narkoba,” katanya.

”Terima kasih kepada pemerintah telahmenyelenggarakan kegiatan ini, dan sayaakan mengikuti proses ini sampai tuntas,kata Predi (34) yang juga ikut prosestersebut. (ant/isw)

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 37

FOTO: ISTIMEWA

Page 38: Majalah Sasaraina

SUMBAR

PRESIDEN RI Joko Widodo batal datang keSumatera Barat (Sumbar) untuk meresmikanKawasan Mahdeh Wisata Terpadu (KMWT)pada 16 Mei 2015.

”Sebenarnya bukan batal, tetapi diundur.Hanya saja hingga kapan diundur, belum diten-tukan waktunya,” kata Ketua Panitia KesiapanKedatangan Presiden dari Pemerintah ProvinsiSumbar, Sudirman Gani yang juga merupakanAsisten III Setdaprov di Padang, seperti dilansirdari antarasumbar.com.

Menurutnya, untuk meresmikan kawasanMandeh Presiden mengutus tiga menteri untukmenggantikan agenda tersebut. Menteri yangakan hadir diantaranya, Menteri PU Pera Mocha-

Dengan batalnyakedatangan ini, baliho

terpaksa disimpanterlebih dahulu”

Page 39: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 39

mad Basoeki Hadimoeljono, Meteri Pariwi-sata Arief Yahya, dam Menteri PerencanaanPembangunan atau Kepala Bappenas An-drinof Achir Chaniago. ”Selain itu berke-mungkinan besar juga akan hadir MenteriKelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,”kata Sudirman.

Dia mengatakan, untuk kedatangan pre-siden, pihaknya telah melakukan persiapan.Begitu juga dengan sejumlah spanduk sela-mat datang yang didalamnya dipajang fotopresiden telah dicetak.

”Dengan batalnya kedatangan ini, bali-ho terpaksa disimpan terlebih dahulu,"katanya.

Sementara, Ketua Panitia PeresmianKMWT, Yogi Yolanda mengatakan, batalnyakedatangan Presiden Jokowi datang ke Su-matera Barat untuk meresmikan KMWT de-ngan alasan bertepatan dengan rangkaianacara pernikahan putranya. Presiden meng-akui sering memantau kondisi KawasanMandeh, meski presiden tidak bisa datangdi bulan Mei, namun di perkirakan Juni men-datang presiden Jokowi akan datang keSumbar, kata Yogi.

Ia menjelaskan, untuk menggantikanpersemian KMWT, Jokowi mengutus tigaorang menteri, yakni Bappenas, MenteriPariwisata, dan Menteri PU. Menurutnya,

dari pembicaraan terakhir, tiga menteri terse-but juga akan membawa sejumlah Duta Be-sar dari berbagai negara, yakni Denmark,Qatar Norwergia, Ceko, dan Italia.

Dia mengatakan, rombongan akan sam-pai pada Jumat (15/5), usai pelaksanan sha-lat Jumat di Bandar Udara Internasional Mi-nangkabau (BIM). Sedangkan untuk me-nuju ke kawasan Mandeh pada Sabtu, 16Mei 2015, melalui jalur transportasi laut.Untuk Dubes Qatar akan melakukan inves-tasi untuk pariwisata di Kawasan Mandeh,sedangkan untuk Dubes lainnya belummemastikan apakah juga akan ikut berinves-tasi atau tidak tidak, katanya. (ant/isw)

Presiden Joko Widodo disambut antusias oleh warga saatberkunjung ke Papua. (FOTO : Istimewa)

Page 40: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201540

MABES TNI angkat bicara soal wacanaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)yang ingin merekrut penyidik dari kala-ngan TNI. Hal ini menyusul sejumlah pe-nyidik KPK yang mengaku dikriminal-isasi oleh Polri. Menanggapi hal itu, Ka-pala Pusat Penerangan Mabes TNIMayjen Fuad Basya pihaknya siap me-nyediakan anggota TNI untuk ditugas-kan di KPK menjadi penyidik dan timauditor untuk pengungkapan kasuskorupsi.

”TNI siap menyediakan anggota biladibutuh oleh KPK, baik itu untukpenyidik, penuntut dan bahkan hakim,karena kami kan juga punya MahmahMiliter. Apapun yang diminta kami siap,”kata Fuad di Mabes TNI, Cilangkap, Ja-karta Timur, seperti dikutip daritribunnews.com.

Lebih lanjut Fuad mengatakan, TNImemiliki ahli hukum untuk dipekerjakandi KPK sesuai bidang-bidangnya.? Fuadmenjamin, anggota TNI profesional da-lam menjalankan tugas-tugas untukkepentingan negara.

”Prinsipnya TNI siap membantu pe-merintah. KPK butuh berapa orang kamipunya dan kami siapkan,” katanya.

Selain para personel yang mempu-nyai kemampuan di bidang hukum, Fuadmenyebutkan, pihaknya juga mempu-nyai sejumlah oditur militer dengan

pangkat perwira tinggi dan jenderalbintang satu. ”Kami punya oditur militeryang pangkatnya Brigjen,” kata Fuad.

Partai ProtesBerbeda dengan politisi PDI Per-

juangan Eva Kusuma Sundari yang saatitu anggota Komisi III DPR RI, mem-protes dan menyesalkan rencana KPKmerekrut penyidik dari TNI. PelibatanTNI sebagai penegak hukum dinilai me-nyalahi amanat reformasi yang meme-rintahkan TNI untuk profesional dengankembali ke barak dan fokus pada tugaspertahanan.

”Reformasi keamanan sendiri masihmengalami kendala serius dengan peno-lakan TNI untuk memasukkan delikumum ke dalam peradilan umum (revisiRUU peradilan militer),” kata Eva.

Apalagi, kata Eva, pidana khususuntuk pemberantasan korupsi. Ini dibuk-tikan KPK dan BPK hampir tidak per-nah memproses kasus korupsi di TNI.Sehingga, ujar politisi PDIP itu, rencanaKPK untuk merekrut TNI sebagai penyi-dik mengganggu du agenda reformasisekaligus yaitu penghapusan dwi fung-si ABRI dan pemberantasan korupsi.

”Saya menghimbau KPK tidak panikmenghadapi mafia-mafia eksekutif (SKKminyak) sehingga harus melibatkan TNIyang risikonya justru membahayakandemokrasi,” ujarnya. (*/isw)

TNI siap menyediakananggota bila dibutuh oleh

KPK, baik itu untuk penyidik,penuntut dan bahkan hakim,karena kami kan juga punya

Mahmah Militer. Apapun yangdiminta kami siap”

NASIONAL

FOTO: ISTIMEWA

Page 41: Majalah Sasaraina

NASIONAL

PemerintahTunda SeleksiCPNS 2015

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 41

MENTERI Pendayagunaan Aparatur Ne-gara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)Yuddy Chrisnandi mengeluarkan surat ten-tang penundaan penambahan pegawaiaparatur sipil negara (ASN) untuk tahun2015. Seperti dikutip tempo.co, kebijakanini dilakukan mengingat masih banyak ke-menterian/lembaga dan pemerintah daerahyang belum menyelesaikan kewajibannyadalam analisis jabatan (Anjab) dan analisisbeban kerja (ABK) dengan benar, serta pe-rencanaan kebutuhan pegawai dalam limatahun.

Untuk instansi pemerintah pusat, dari76 kementerian/lembaga, baru 18 yang me-nyelesaikan kewajiban tersebut. Sedang-kan pemerintah daerah, dari 572 hanya 72yang sudah menyelesaikan Anjab dan ABK.”Penundaan ini dilakukan seluruh instansipemerintah mematuhi ketentuan aturan pe-rencanaan pegawai Aparatur Sipil Negara(ASN) yang tertuang di dalam Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014,” ujar

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Infor-masi Publik (HUKIP) Herman Suryatman.

Alasan lainnya penundaan seleksiCPNS 2015 ini adalah karena saat ini peme-rintah tengah merampungkan sejumlah pe-raturan pelaksanaan dari UU tentang ASN,dan karena alasan efisiensi anggaran. Pe-laksanaan seleksi CPNS ini membutuhkandana yang tidak sedikit untuk anggaran pe-nyusunan naskah soal, biaya upload nas-kah soal ke sistem CAT, dan biaya pelak-sanaan seleksi. Namun, kebijakan ini me-miliki pengecualian untuk Kementerian/Lembaga yang memiliki sekolah kedinasan,bagi pendaftaran mahasiswa lembaga ke-dinasan yang telah mendapat izin langsungdari Menteri PANRB. Selain itu, pendaftarjuga harus mengikuti dan lulus TesKompetensi Dasar (TKD).

Selanjutnya selama masa penundaan,Menteri PANRB mengimbau kepada K/Ldan Pemerintah Daerah untuk fokus segeramenyelesaikan analisis jabatan dan analisis

beban kerja, dan untuk melakukan perbai-kan dalam penghitungan kebutuhan pega-wai yang terdiri dari enam prioritas peng-isian data.

Keenam prioritas dimaksud meliputi ke-butuhan pegawai dalam lima tahun men-datang, jumlah kebutuhan seluruh tingkatJabatan Pimpinan Tinggi (JPT), jabatantinggi pendukung, jabatan fungsional ting-kat ahli, jabatan fungsional tingkat teram-pil, serta nomenklatur nama jabatan pelak-sana. ”Keseruruhan data tersebut wajibdimasukkan ke dalam aplikasi e-formasidengan batas waktu hingga akhir bulanNovember 2015 mendatang,” kata Herman.

Setelah semua data terkait masuk kedalam aplikasi e-formasi, KementerianPANRB akan melakukan evaluasi capaianmasing-masing Kementerian/Lembaga danPemerintah Daerah. Hasil dari evaluasi ter-sebut nantinya dapat diakses melalui situsresmi Kementerian PANRB diwww.menpan.go.id. (tempo/*/isw)

FOTO: ISTIMEWA

Page 42: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201542

PENDIDIKAN

TK MARGARETHA BETAET

BAKAL TUTUPSEKOLAH Taman Kanak-kanak (TK)

Margaretha di Dusun Betaet, DesaSimalegi, Kecamatan Siberut Barat,

terancam tutup setelah kurang lebih 5 tahunberjalan dalam keterbatasan. Persoalan yangdialami sekolah tersebut, mulai dari kendalakurangnya tenaga guru, minimnya perleng-kapan sekolah, sampai kesejahteraan gurumenjadi beban utama. Hal ini disampaikanIra, selaku Penanggung jawab Sekolah TKMargaretha Betaet.

Kepada Sasaraina, Ira menjelaskan,bahwa di tahun ajaran 2014-2015 ini, muridTK Margaretha Betaet pada lokal A dan Btercatat telah mancapai sebanyak 50 siswa.Sementara guru yang ada hanya 2 orang.

Menurut Ira, kurangnya tenaga guru disekolah tersebut merupakan kendala seriusdan tidak bisa dianggap sepele. Seharus-nya, jumlah 50 murid itu minimal harus beradadi bawah bimbingan lima tenaga guru.

”Selain kurangnya tenaga guru, kendalalain, kosongnya fasilitas (moubiler) dalamlokal sekolah yang dibangun oleh PNPM2008 lalu,” jelasnya..

Sejak berjalannya TK Margaretha Betaetmilik Prayoga yang menumpang di gedungtersebut, selama 5 tahun tidak pernah adapengadaan fasilitas, baik dari PNPM mau-pun dari instansi lain. Sehingga solusi yangdilakukan hanyalah bekerjasama denganorang tua murid, di mana setiap murid baruyang masuk diwajibkan membawa kursi danmeja dari rumah. Meja dan kursi tersebutdigunakan selama satu tahun di lokal A, dansatu tahun dilokal B sampai tamat.

”Gedung yang katanya PNPM sudahmelakukan serah terima kepada masyarakat,ternyata bangunannya masih 80 persen. Lo-teng ruangan belum rampung, bahkan toiletsama sekali tidak bisa difungsikan,” ujarnya.

Dalam kondisi demikian, Ira selaku pe-nanggung jawab sekolah TK MargarethaBetaet mengaku telah jenuh, karena tak adaperhatian dari pihak manapun. Sehinggausai penyerahan rapor siswa, ia sempat me-ngungkapkan rencananya untuk mengun-durkan diri dari guru dan selaku penang-gung jawab TK Margaretha Betaet.

”Dikhawatirkan, jika hal itu sampai

Selain kurangnyatenaga guru, kendala

lain, kosongnya fasilitas(moubiler) dalam lokalsekolah yang dibangunoleh PNPM 2008 lalu”

Page 43: Majalah Sasaraina

terjadi, sudah dapat dipastikan bahwasekolah TK Margaretha Betaet akan tutupdengan sendirinya. Karena tidak akan mung-kin sekolah tersebut dapat dikontrol olehsatu orang tenaga guru dengan jumlah 50murid,” katanya.

Seharusnya, kata Ira, walaupun sekolahtersebut milik swasta, namun tidak ada sa-lahnya jika sekolah tersebut mendapatbantuan atau subsidi dari pemerintah. Sejauhini pihaknya mengharapkan bantuan dariAlokasi Dana Desa (ADD), baik fasilitas mau-pun uang tunai sebagai tambahan pengha-silan guru.

Namun hal itu dianggap tidak mungkin.Terbukti, setelah dua kali periode anggaranADD Simalegi tahun 2014 dan 2015, namunanggaran tidak pernah di adakan olehpemerintah di tingkat Desa.

”Biaya yang bersumber dari Prayoga me-mang bukan sesuatu yang bisa diharapkan.Selama ini kami mendapat tunjangan yangdiberikan melalui Susteran Sikabaluansebesar Rp200 ribu perorang. Namun danaseminim itu sudah sangat paspasan.

Pantauan Sasaraina, sebenarnya keber-adaan sekolah TK di Betaet sangat dibutuh-kan. Selain itu karena Betaet berada di PusatKecamatan.

Sejak tahun ajaran 2013-2014 lalu, KepalaSekolah SD Negeri 18 Simalegi, Tri Sujokomengatakan, bahwa anak yang belum memi-liki ijazah TK, tidak akan diterima sebagai sis-wa baru di SD Negeri 18 Simalegi. Sudah se-pantasnya TK di Betaet mendapat perhatianserius dari pemerintah, tidak terkecuali dariDinas Pendidikan.

”Jika memang status sekolah menjadipenghambat bagi pemerintah dalam mem-berikan perhatian, tidak ada salahnya peme-rintah melakukan koordinasi dengan pihakPrayoga, baik dalam hal pengalihan status,atau menjalin kerja sama untuk pelaksanaanpendidikan di sekolah yang bersangkutan,”harapnya.

Intinya, jika pendidikan memang meru-pakan prioritas dalam pembangunan, di BumiSikerei ini, maka tidak ada perlu menunggudalam memaksimalkan jalannya prosespendidikan. (mrd) IRA

FOTO: MOERDANI

Orang tua murid TK Margaretha saatmenjemput anaknya pulang sekolah.

Page 44: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201544

SMAN 1 SIBERUT BARATTERIMA IZIN OPERASIONAL

SETELAH tiga tahun berturut-turut pem-bukaan SMA di Kecamatan Siberut Barattertunda, akhirnya di tahun ajaran 2015-2016ini, SMA Negeri 1 Siberut Barat resmi dibuka.

Ketua Panitia PSB (penerimaan siswabaru) Limin Sirilaulau, mengatakan, panitiatelah menyebarluaskan pengumuman secaratertulis tentang penerimaan siswa baru disekitar Desa Simalegi dan Simatalu.

”Pendaftaran sudah dibuka dan ditutuppada 11 Juli 2015. Sampai pertengahan Juniini, sudah ada sekitar 20 siswa yang resmimendaftar,” jelasnya.

Selain itu, Limin Sirilaulau menerangkanbahwa, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepu-lauan mentawai juga telah mengeluarkan izinoperasional NSS 301081005001, dan jugasudah mempersiapkan tenaga guru yang

Pendaftaran sudah dibukasejak tanggal 6 Juni 2015 dan

akan ditutup tanggal 11 Juli2015. Dan sampai pertengahan

Juni ini, sudah ada sekitar 20siswa yang resmi mendaftar

LIMIN SIRILAULAU

Page 45: Majalah Sasaraina

PENDIDIKAN

bakal mengajar di SMA tersebut.Terkait sudah dibukanya SMA satu

atap dengan SMPN 1 Siberut Barat yangberpusat di Dusun Betaet Selatan, DesaSimalegi, Kecamatan Siberut Barat, KepalaSekolah SMPN 1 Siberut Barat, AdrianusSiripapari, menghimbau kepada seluruhsiswa kelas IX yang telah lulus 100 persendi tahun ajaran 2014-2015, untuk bersediamenyambung sebagai siswa perdana disekolah tersebut.

”Untuk sementara waktu prosesbelajar mengajar sesuai dengan mekanismeyang sudah ditetapkan oleh panitia danpihak sekolah. Dalam pelaksanaannyasiswa SMA masuk belajar setelah siswaSMP keluar pukul 13.00.WIB,” jelasnya.

Tahun ini (2015-red) proses belajarmengajar akan dilaksanakan satu atap de-ngan SMPN 1 Siberut Barat. Rencanapembangunan gedung SMA akan diusul-kan tahun ini dan diharapkan dapat terea-lisasi di tahun anggaran 2016 mendatang.

Sementara, masyarakat Simalegi, mera-sa lega dengan dibukanya SMAN 1 diKecamatan Siberut Barat. Dengan adanyasekolah SMA di Siberut Barat, para orangtua murid tidak perlu lagi memikirkan biayatransportasi dan penginapan anak-anakmereka seperti yang telah dialami selamapuluhan tahun sebelumnya. Di mana sete-lah siswa tamat SD, mereka yang bahkanmasih berumur 12 tahun, harus beranjakpergi melanjutkan sekolah di daerah jauh.

Sehingga dengan situasi demikian,banyak siswa yang putus sekolah hanyakarena persoalan tidak sanggup menjalaniproses pendidikan dan terpisah dari orangtua. Atau kadang karena kekurangan biayabahkan kehabisan bahan makanan ketikaterlambat mendapat kiriman dari orang tuadi kampung.

”Kini dengan sudah adanya sekolahdari SD, SMP sampai SMA di KecamatanSiberut Barat, maka tidak perlu khawatirlagi dengan nasib anak-anaknya. Orang tuacukup memikirkan biaya alat-alat sekolahsaja. Anak didik juga sudah bisa terjaminakan bisa mengikuti wajib belajar 12 tahun,tanpa harus jauh-jauh dari orang tuamereka,” jelasnya. (mrd)

FOTO: ISWANTO. JA

Puluhan siswa berkumpul di halaman sekolah saatmengikuti kegiatan simulasi tsunami.

Page 46: Majalah Sasaraina

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201546

BUDAYA

Seorang Sikerei melakukan acara ritual saatmenyambut kedatangan Kepala Divisi PromosiPerdagangan dan Investasi Kedutaaan Besar

Polandia, Romuald Morawski bersama keluarga diMentawai. (Foto: Rahadio Suroso)

Page 47: Majalah Sasaraina

RUMAH KATSEGERADIBANGUN

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Baratmelalui Dinas Sosial mendapatkan alo-kasi anggaran senilai Rp2,45 miliar yangbersumber dari APBN untuk pembangu-nan rumah sederhana bagi warga Komu-nitas Adat Terpencil (KAT) di KepulauanMentawai 2015.

"Jumlah rumah yang akan dibangundengan anggaran pada tahun ini seba-nyak 86 unit di Dusun Klukubuk, Keca-matan Siberut, Kabupaten KepulauanMentawai. Ukuran rumah 5x6 meter atautype 30 setiap kepala keluarga (KK) de-ngan anggaran per unit sekitar Rp25 juta,”kata Kepala Dinas Sosial Provinsi SumbarAbdul Gafar di dampingi Kabid Pem-berdayaan Sosial Estie Pratiwi di Padang,seperti dilansir dari antarasumbar.com.

Ia menjelaskan, dalam program Pem-berdayaan Komunitas Adat Terpencil(PKAT), salah satu kegiatannya pemba-ngunan rumah sederhana untuk wargadengan ukuran 5x6 meter atau type 30setiap kepala keluarga (KK) dengan ang-garan per unit sekitar Rp25 juta. ProgramPKAT juga ada dana pendampingan dariprovinsi, khususnya untuk proses pe-metaan tahap awal dalam mempersiapkanproses pembedayaan.

Estie Pratiwi menambahkan, tahanpersiapan pemberdayaan tersebut meli-batkan unsur instansi terkait baik pro-vinsi maupun di kabupaten setempat,serta kalangan perguruan tinggi. Tujuan-nya untuk melakukan pemetaan sosial,studi kelayakan lokasi dan selanjutnyahasil kajian tim di lapangan diseminarkan,sehingga baru ditetapkan KAT yang adamasuk ketegori mana.

”Khusus KAT yang ada di Kepulau-an Mentawai masuk pada kategori II se-suai dengan indikator yang sudah diper-siapkan pemerintah pusat sesuai keten-tuan yang berlaku. Kita tak bisa laridariketentuan tersebut,” katanya.

Dalam program PKAT yang dimak-sud kategori II adalah warga yang masihmenetap sementara, artinya warga KATini biasanya hidup dengan cara peladang

berpindah tergantung pada potensi sum-berdaya alam setempat. Jadi, tambahnya,sesuai ketentuanbahwa pemberdayaanwarga KAT katogeri II minimal dilaksa-nakan selama dua tahun berturut-turut.Memasuki tahun ketiga akan diserahkankepada pemerintah daerah setempat.Warga yang mendapatkan programPKAT selama tahun pertama, juga dileng-kapi dengan pemberian jaminan hidup.Sedangkan pada tahun kedua diberi ke-lengkapan alat pertanian dan keteram-pilan sesuai dengan potensi di wilayah.Selama dalam pemberdayaan, warga didampingi oleh tenaga fasilitator lokalyang sudah ditetapkan dalam pelaksa-naan program tersebut.

Kepala Seksi Komunitas Adat Ter-pencil (KAT) Dinsos Sumbar Herizal me-nambahkan, program PKAT menentukanlokasinya Pemkab Kepulauan Mentawai,termasuk kelengkapan data yang akanmenerima. Program yang sama pada ta-hun lalu, ia menjelaskan, dilaksanakanPKATdi Bakeluk dan Magosi, Kecama-tan Siberut Selatan masing-masing du-sun itu dibangunkan 25 unit rumah. Se-bab, penentuan jumlah unit bangunanrumah tergantung alokasi anggaran daripemerintah pusat dan bervariasi setiaptahunnya.

Lokasi program PKAT membutuhkanperjuangan menuju lokasi, karena daripusat kecamatan harus menaik mesintempel milik masyarakat dengan me-nelusuri sungai-sungai kecil. ”Ketika airdangkal, maka mesin tempel tidak bisajalan dan harus didorong tanpa ada pe-numpang,” ujarnya.

Selanjutnya dari pinggir sungai me-nuju lokasi harus menempuh jalan seta-pak yang dipandu warga KAT tersebut.”Selama ini petugas menjalanidengan en-joi menuju lokasi, sehingga tidak menjadibeban sampai ke lokasi. Bahkan, baru-baru ini didatangkan Duta PKAT KrisnaMukti ke lokasi di Dusun Unggai DesaMadobak, Kecamatan Siberut Selatan,”kata Erizal. (ant/isw)

FOTO: RAHADIO

Page 48: Majalah Sasaraina

PAKLEK

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201548

EDITORIALc a t a t a n

Pantai Barat

+ Tak Terpantau Tapi Berkilau!- Minyak mengalir sampai Mentawai............?

+ Warga Enggano dan Mego Sadar!- Pemerintah tingkatkan kearifan lokal............?

+ ANS Jangan Terlibat Politik Praktis!- Biasanya jadi Tim Sukses saja Pak............?

Tragedi Kedua

SEBAGAI daerah kepulauan, Mentawai memang sangat rawan denganberbagai ancaman, baik pencurian ikan, klaim pulau terhadap pihaklain, serta penyusup gelap dari negara lain. Letak Mentawai yang

strategis dengan pengawasan dan fasilitas yang minim, membuka peluangbesar sebagai pintu utama terhadap kelompok sindikat dalam memainkanperannya.

Hal ini bisa dilihat, bahwa Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atasgugusan pulau-pulau. Sesuai dengan UU RI No 27 tahun 2007, bahwaMentawai memiliki empat pulau besar, yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara,Pagai Selatan, dan 95 pulau kecil lainnya. Pada tahun 2011 ini secarageografis dan administratif, Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri atas10 kecamatan, 43 desa dan 266 dusun.

Kekayaan alam Mentawai yang melimpah menjadi incaran bagi semuapihak. Salah satunya, kekayaan bawah laut, hutan, budaya, dan komoditaslainnya, sangat menggiurkan bagi pemodal untuk mebgeruk keuntungansebanyak mungkin, meski pun Mentawai sendiri memang sangatmembutuhkan investor.

Kekayaan alam dengan nilai pariwisata yang menawarkan berbagaikeindahan itu, sejauh ini sudah menjadi tujuan bagi wisatawan mancanegara.Terbukti, beberapa pulau kecil yang ada di Mentawai sudah berdiri beberapapenginapan dengan fasilitas yang mewah.

Persaingan bisnis wisata ini pun menjadi incaran empuk bagi pelancongtingkat internasional. Yang lebih mendukung, tingkat keamanan di BumiSikerei jauh dari kriminalitas serta konflik sosial. Berbagai cara para bisnismenbersiap-siap untuk pasang badan, terutama dalam membangun peninapandi tengah pulau.

Akibat persaingan bisnis yang tidak sehat, maka muncul konflik di dalamintern manajemen pengelolaan penginapan di tengah pulau. Mendadak,Indonesia pun dihebohkan dengan kasus penjualan pulau yang dibandroldengan harga puluhan miliar. Sontak, Pemerintah pusat pun bagaikankebakaran jenggot, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten KepulauanMentawai.

Kasus penjualan pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai cukupmenyita perhatian rakyat Indonesia. Sebagian pengamat menilai, wajar sajapenjualan pulau terjadi di Mentawai akibat minimnya perhatian pemerintahprovinsi dan pusat terhadap Mentawai sebagai daerah kepulauan yangmasih jauh terisolir.

Mujurnya, dalam tempo singkat, kasus penjualan pulau di Mentawaipun mampu diatasi oleh semua pihak, termasuk pihak aparat menetapkantersangka dalam kasus penjualan pulau melalui situs di internet.

Beberapa tahun terakhir ini, kembali muncul sengketa pulau. SejakMentawai memisahkan diri dari Kabupaten Padangpariaman tahun 1999,maka pemerintah pusat dan Provinsi Sumatera Barat pun menetapkan tapalbatas perairan kelautan Mentawai. Namun malang, dalam penetapan tapalbatas teritorial kelautan itu, justru Mentawai harus kehilangan satu pulauyang bernama Pulau Mego.

Pulau mego secara historis dan budaya sudah dipastikan milik Kabu-paten Kepulauan Mentawai, justru kini keberadaannya secara administrasisudah berada di tangan Provinsi Bengkulu. Pulau kecil di ujung Pulau Pa-gai Selatan, Mentawai, itu, menyimpan kekayaan alam yang mampumensejahterahkan sampai ke anak cucu.

Polemik pun terjadi antara Bumi Sikerei (Mentawai) dengan Bumi Raflesia(Bengkulu) dalam mempertahankan keberadaan Pulau Mego. Kilauan PulauMego dengan kekayaan Migas di dalamnya menjadi salah satu buahpemikiran antara dua Provinsi, yaotu Sumatera Barat dan Bengkulu. Meskidemikian, sejauh ini, kedua provinsi masih klaim.

MENGARUNGI beberapa pulauyang ada di Mentawai ngeri-ngerisedap. Ngeri karena badai mematikan selalu

mengincar perjalanan, sedap bila memandanghamparan laut biru dengan udara yang bersih dansejuk. Luasnya pulau Mentawai tampak hijau dibung-kus dengan dedaunan hutan.

Awal tahun 2013, bersamarombongan Bupati KepulauanMentawai, Yudas Sabaggalet,menuju Kecamatan Siberut Barat,untuk melantik Kepala Desa danCamat. Dalam perjalanan, cuacabersahabat, kapal pun bagaikanmelewati danau tak beriak.

Sesampai di Betaet, wargapun menyambut dengan tariankhas Mentawai. Selama dua hariitu, acara seremornial pelantikancamat dan kepala desa dan diskusi bersama masyara-kat pun tuntas. Detik-detik menuju kapal Sikerei, Yudaspun mengusulkan adanya agenda meninjau pulauNiau. Sebuah pulau terluar di Indonesia bagian barat.

Yudas mengkhawatirkan, beberapa pulau di Men-tawai sangat rawan dengan intervensi, bahkan diklaimterhadap negara atau daerah lain. Penyebab utamanya,di samping keterbatasan fasilitas Pemerintah DaerahMentawai, sekaligus kondisi pulau yang sangat jauhdan rawan dengan amukan badai pantai Barat.

”Beberapa pulau yang ada di Mentawai rawan jadirebutan. Prediksi saya, kalau tidak direbut oleh negaralain, atau daerah tetangga,” kata Yudas memprediksikankemungkinan buruk yang terjadi di Mentawai.

Contoh saja, kata Yudas, Pulau Miau sebagai pulaupaling terluar di Mentawai, keberadaannya sangatrawan oleh klaim dari beberapa pihak. Padahal sangatjelas, Pulau Miau masih bagian dari wilayah adminis-trasi Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun karenaminimnya pantauan dari Pemerintah Mentawai, bisajadi keberadaannya bisa dikalim oleh pihak lain.

”Pemda Mentawai pada prinsipnya memperhatikansemua pulau yang ada. Namun masalahnya keterbatasananggaran dan fasilitas. Setiap pulau yang rawan inter-vensi itu sudah ideal adanya pos keamanan. Mujurnya,di Pulau Miau ini ada penghuninya, yaitu warga Men-tawai sendiri. Mereka datang ke Pulau Miau mengambilkelapa untuk diolah menjadi kopra. Tentunya, pulau Miaumerupakan aset Mentawai untuk memenuhi kebutuhanekonomi warga,” tegasnya.

Kekhawatiran Yudas Sabaggalet kini menjadikenyataan. Beberapa pulau terpencil kini mulai diakuioleh daerah tetangga. Seperti Pulau Mego, kini keber-adaannya sudah diakui milik Provinsi Bengkulu. Halini diketahui dengan adanya kunjungan kerja anggotaDPRD Provinsi Sumbar daerah pemilihan Mentawai.

Beberapa anggota DPRD Provinsi Sumatera Baratitu pun terkejut ketika Pulau Mego status sudah di-klaim milik Provinsi Bengkulu. Padahal, menurutnya,secara administrasi, Pulau Mego masih milik Kabu-paten Kepulauan Mentawai. Pihak Anggota DPRD Pro-vinsi Sumatera Barat sendiri akan melakukan koor-dinasi kepada Pemerintah Peovinsi Sumatera Barat da-lam mengambil langkah-langkah politik yang strategisuntuk menyelesaikan klaim hak kepemilikan PulauMego tersebut. (*)

KekhawatiranItu Datang

Page 49: Majalah Sasaraina

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 49

Oleh: ISWANTO. JA

OPINI

MenolakSawit,HutanTetap

Ditebang

EMPAT tahun lalu, segenap pecinta lingku-ngan gencar memberikan pertimbangan pe-mikiran sampai aksi protes terkait rencanaperkebunan sawit di Mentawai. Desas-de-sus, sawit itu akan ditanam di Pulau Siberut,Kabupaten Kepulauan Mentawai. Beberapaanggota DPRD Mentawai pun sempat turunke lapangan memberikan sosialisasi kepadamasyarakat, layaknya kampanye mencarisuara. Di tubuh DPRD Kabupaten Kepu-lauan Mentawai sendiri ternayta suara ma-sih sumbang terkait dukungan perkebunansawit. Beberapa anggota DPRD Mentawaimelogikan kepada masyarakat, bahwa de-ngan adanya perkebunan sawit, masyarakattidak bekerja sudah mendapatkan hasilsampai Rp 5 jutaan. Irulah buah manis darikelapa sawit yang dilobi oleh sejumlah ang-gota DPRD Mentawai periode 2009-2014.

Saya salah satu orang yang belum meng-ambil sikap tegas dalam perencanaan kelapasawit saat itu. Sebab, konsep penanamansawit sendiri menurut saya belum jelas.Mungkin saja saya belum mendapatkan dataakurat terkait rencana perkebunan sawit itu.Yang jelas, pertimbangan saya, tidak adasawit, toh hutan tetam ditebang. Dan lagimasyarakat akan merasakan dampak dari ke-rusakan lingkungan itu dalam waktu relatifpanjang, mungkin bisa sampai 20 tahun.

Ketika kita mempertahankan penolakankelapa sawit, tetapi di sisi lain, justru sebe-narnya tidak ada suara keras terhadap pe-nentangan kedatangan HPH, atau tetapmenjadi penonton HPH yang masih ber-operasi di Mentawai. Lagi masyarakat Men-tawai juga tidak merasakan buah manis terha-

dap kedatangan HPH, melainkan sebagaiburuh kasar di HPH. Berbeda, dengan seba-gian besar orang di Kota Padang, melaluitambang kapur PT. Semen Padang, sedikit-nya mendapatkan beberapa bantuan daridampak lingkungan yang diakibatkan terse-but. Mulai dari beasiswa, dan aneka ragambantuan sosial serta pembangunaninfrastruktur.

Berbeda dengan perusahaan kayu, sa-ngat minim memberikan bantuan sosial ke-pada masyarakat Mentawai yang jelas akanmenerima dampak buruk dari penebangankayu itu sendiri. Bisa kita lihat, masyarakatMentawai yang tinggal berdekatan denganHPH sendiri juga minim sentuhan bantuanpembangunan infrastruktur, kesehatan, danbantuan sosial. Mereka hanya mendapatkanpekerjaan sesaat, sejauh kontrak HPH itumasih mengikat secara hukum.

Untuk sekolah saja, generasi Mentawaimasih mengharapkan bantuan beasiswa dariPemerintah Mentawai agar bisa melanjutkansampai ke jenjang perguruan tinggi. Sebagaiganti rugi masa mendatang terhadap dampakpenebangan kayu, sudah seharusnya ma-syarakat Mentawai mendapatkan kompen-sasi, baik berupa pembangunan infrastruk-tur, bantuan sosial, sampai pemberian beasis-wa terhadap generasi Mentawai. Tapi seper-tinya ini belum terjadi, atau mungkin sudahterjadi, namun sangat minim, sehingga tidakberdampak signifikan bagi perubahan wargaMentawai, khususnya ekonomi.

Saya tidak pernah menyetujui, bahkanmengusulkan agar sawit tetap ada di menta-wai. Namun, saya bisa ke Kota Padang un-tuk meneruskan pendidikan ke perguruantinggi dengan adanya kelapa sawit yang ditanam oleh orang tua saya sendiri. Dengankebun kelapa sawit seluas satu hektar itu,

orang tua saya mampu menjadikan dua sar-jana anaknya secara mandiri tanpa memintabantuan beasiswa dari pemerintah.

Artinya, perkebunan, apapun bentuk-nya, memang akan meberikan dampak pe-ningkatan ekonomi bagi masyarakat, daripada hanya sekadar menjadi penonton keru-sakan lingkungan yang keuntungannya ha-nya dinikmati segelintir orang pemilik kekua-saan. Sejauh ini, kita selalu menolak dan me-nentang, tetapi solusi untuk kesejahteraanwarga Mentawai secara nyata belum terea-lisasi. Masyarakat Mentawai sejauh ini se-lalu ditulis untuk dijadikan rencana programkesejahteraan, tetapi justru orang Mentawaibelum disentuh dengan program kesejah-teraan itu sendiri.

Belum berakhir riak-riak dan keluh-kesahsuara penantian hunian tetap, kita korbantsunami harus kembali mempersiapkan ben-cana terencana selama 20 tahun ke depan.Kehadiran HPH jilid II di Pagai itu akan mem-perburuk kondisi warga Mentawai di masamendatang. Namun ini pun belum mendapatrespon yang tajam dari penggiat lingkungan.

Masih kita ingat, ketika para korban tsu-nami 2010 lalu merencakan membuat huniansementara sampai hunian tetap, kendalautama yang dihadapi adalah masalah hutan.Selama satu tahun itu warga Mentawai me-nanti surat Sakti dari Kementerian Kehuta-nan untuk pembebasan hutan untuk dijadi-kan pemukiman para korban. Waktu yangpanjang dan melelahkan itu sempat berdam-pak pada psikologis dan sosial budaya diMentawai. Namun ketika proses perizinanmasuknya HPH, ternyata tidak serumit de-ngan membebaskan hutan untuk huniantetap. Maka jelaslah, kepentingan rakyatyang memiliki hak priogriatif kesejateraan itu,ternyata masih bisa digagalkan.

Page 50: Majalah Sasaraina

INSPIRASI

WILDAN yang hanya tamatan SMA menjadiWirausahawan Sukses. Wildan demikianpanggilan akrabnya tak pernah bermimpimenjadi sukses seperti saat ini. Dia cukuptahu diri. Bekal pendidikan yang dia dapat-kan hanya pas-pasan.

Seperti dikutip dari kisahsukses.info,kerja keras yang dirintisnya beberapa tahunmampu membalikkan nasib bapak lima anakini. Wildan berawal dari sebuah gerai beruku-ran 9×10 M berlokasi di bawah flyover JalanExitTol RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan,yang ia sewa empat tahun lalu.

Bermodal awal Rp. 75 juta, pria asal Lam-pung ini mencoba peruntungan membukabisnis pisang goreng. Keberanian Wildanmembuka gerai jajanan pasar pisang gorengboleh diacungkan jempol. Pasalnya, hampirdi setiap sudut jalan di Jakarta pasti ditemuijajanan pasar ini. Namun, berkat inovasi pro-duk yang dia beri nama Pisang Goreng Pasirini diminati banyak orang. Menggelitik me-mang ketika mendengar kata pisang gorengpasir, dan pasti timbul pertanyaan apakahpisang itu dimasak dengan pasir. Menurut

si empunya, nama pasir berasal dari butiran-butiran kecil kecokelatan yang mirip denganpasir yang ada pada tepung yang menyeli-muti pisang goreng.

”Saya berpikir, nama pasir akan menjadimagnet tersendiri. Untuk mendapat ide ber-bisnis pisang goreng berawal dari menjamur-nya gerai-gerai pisang goreng yang beradadi daerah Bintaro. Pada 2005 lalu, di jalansekitar sini banyak gerai pisang goreng, danyang paling laku yakni pisang gorengpontianak,” ujar pria kelahiran Lampung.

Setelah mengantre dan ikut mencobamencicipi pisang goreng pontianak yangmemang sedang booming saat itu. Wildanmelihat bentuk tepungnya begitu unik, na-mun dari segi rasa menurutnya kurang nik-mat. Akhirnya ia memutuskan mengkreasikanpisang goreng miliknya dengan rasa yangberbeda. Minyak penggorengan yang digu-nakannya juga terus diganti setelah enamjam pemakaian. ”Tujuannya agar lebih bersihdan tidak menggunakan minyak yangmemiliki kolesterol tinggi,” katanya.

Mengenai jenis pisang yang diguna-

kan,Wildan memilih pisang Lampung. Karenapotensi pisang di Lampung cukup banyakdan tidak kalah kualitasnya dengan pisangdari Pontianak. Hasil dari coba-coba danterus inovasi, ide ayah lima anak ini berbuahmanis. Di hari pertama penjualannya, pisanggoreng pasir laku hingga 500 potong. Didu-kung embel-embel nama pasir, ternyata mem-buat orang makin penasaran dengan pisanggoreng hasil olahannya. Tantangan Wildandalam membesarkan usahanya tidak selaluberjalan mulus. Stok bahan baku yang iadapatkan terkadang kosong.

Bisnis pisang goreng pasir pernah iasiasati dengan mengganti bahan baku yangjenis pisangnya berbeda, namun kualitasnyadi atas pisang kepok kuning dari Lampung.Tapi sebagian besar pelanggannya kecewa.Hingga kini Wildan selalu menjaga mutu.Ketika stok bahan baku tidak ada, gerainyaakan tutup pada esok atau lusanya. Namun,saat ini dirinya dapat mengantisipasi keko-songan bahan baku. Setiap hari ia menerima300 tandan pisang yang langsung didatang-kan dari Lampung.

Untuk menyimpan seluruh pasokan pi-sangnya, ia memusatkan pada satu gudangyang terletak di daerah Cipete. Selain itu,Wildan selalu menjaga citra dagangannyadengan cara menjadikan produknya bisa ma-suk ke semua kalangan. Walaupun berupajajanan pasar, produknya bisa menjadi maka-nan yang bersih dan semua orang bisa me-nyukainya. Usaha yang ia geluti hampir limatahun ini akhirnya membuahkan hasil. Saatini ia memiliki 100 pegawai yang tersebar di15 gerai di seluruh Jabodetabek.

Dia mampu menjual 1.000 potong pisangpada hari biasa dengan harga perpotongRp2.500. Sementara, di akhir pekan bisa men-capai 4.000 potong pisang. Itu pun hanyauntuk setiap gerainya. Jika dihitung, Wildanbisa mengantongi omzet penjualan Rp. 2,5juta per hari tiap gerainya. Bila saat ini iamemiliki 15 gerai, berarti Wildan memiliki om-zet penjualan Rp. 37,5 juta per hari dan dalamsebulan omzetnya mencapai Rp. 1,125 miliar.Selain bisnis pisang goreng,Wildan melaku-kan inovasi baru yakni membuat komporpintar untuk mendongkrak penjualan pisanggorengnya.

Wildan mengaku, dengan adanya kom-por pintar ini dapat memberikan berbagai ke-untungan. Salah satu keuntungan yang iadapat yakni bisa menghemat 20 persen ba-han bakar dalam pemakaian gas 12 kg. Biladengan kompor gas biasa setiap menggorenghanya bisa 20 pisang. ”Tetapi sekarang de-ngan kompor pintar bisa menggoreng hampir100 pisang sekali goreng,” ucapnyasumringah.

Penghematan waktu menggoreng jugadiamini pria yang dulunya pernah bekerjasebagai salesman panci ini. Rata-rata setiapmenggoreng tanpa kompor pintar berkisar15-20 menit, namun sekarang 10 menit sajasudah bisa dicapai. Dengan kesuksesanyang sudah diraihnya saat ini tidak membuatWildan berpuas diri. Wildan selalu mencaricelah untuk bisa memasarkan produknya kesegala lapisan konsumen. Ini terlihat darirencananya ke depan yang akan menjualpisang goreng pasir ke tempat-tempat yangtidak mungkin dijangkau olehnya. (*/isw)

JUAL PISANG GORENG PASIR

Sebulan RaupRp1,125 Miliar

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201550

Page 51: Majalah Sasaraina

STYLE

SASARAINAEdisi: 05/Mei-2015 51

Bahaya Pakai Sepatu

HIGH HEELSPENGGUNAAN sepatu berhak tinggi atau high heels memang awalnya dapat

memperkuat pergelangan kaki, tetapi lama kelamaan melemahkan pergelangankaki, demikian kesimpulan penelitian yang dipublikasikan International Jour-

nal of Clinical Practice (IJCP), seperti dikutip dari tempo.co.Asisten profesor kinesiologi dan koordinator pelatihan atletik dari UNC Char-

lotte, Tricia Turner, mengatakan ketika mengenakan sepatu hak tinggi, otot di sekitarpergelangan kaki terus menerus berkontraksi agar Anda dapat berjalan dan berdiritegak. Itu bahaya pertama. ”Namun, suatu saat Anda membutuhkan kontraksi ototyang lebih lemah agar otot tungkai bawah beradaptasi dengan perubahan alaskaki,” kata Turner.

Bahaya kedua, penggunaan sepatu hak tinggi dalam jangka panjang bisamemendekkan otot bagian belakang kaki dan memanjangkan otot depan kaki.”Perubahan panjang otot ini dapat mengubah kekuatan otot,” katanya.

Bahaya ketiga, sepatu hak tinggi dapat menyebabkan masalah karena memaksakaki ke posisi alami yang tidak stabil. Saat mengenakan sneakers atau sepatudatar, kaki diposisikan netral di mana tulang-tulang pergelangan kaki beradadi bawah tulang kaki bagian bawah, sehingga menciptakan kondisi lebihstabil dan kemungkinan mengalami cedera bisa lebih rendah.

Bahaya keempat, sepatu hak tinggi juga dapat mengubah caraberjalan seseorang, selain akan merusak ligamen dan saraf yangberujung pada masalah pada kaki dan punggung. Perubahan dipergelangan kaki menyebabkan otot-otot di kaki bagian ataskehilangan efisiensi dan kekuatan. Hal ini juga dapat meng-ubah beban tulang di dalam dan sekitar lutut sehingga dapatmenyebabkan cedera.

Kendati begitu, ada beberapa cara untuk meminimalkanrisiko cedera dan Turner merekomendasikan kombinasiperegangan dan kekuatan serta pelatihan keseimbangan,demikian laman Universitas North Carolina (UNC), Char-lotte. (tempo/*isw)

Page 52: Majalah Sasaraina

IPTEK

DIANCAM

KIAMATMUNGKIN masih segar dalam ingatankita saat ilmuwan Profesor Brian Coxpernah mengatakan bahwa kita te-ngah menghadapi risiko berhadapandengan asteroid, tapi kita tidak meng-anggapnya secara serius.

”Ada asteroid dengan nama kitaterpancang di sana yang akan meng-hantam kita,” kata Cox, 46 tahun,kepada MailOnline, seperti dikutipdari tempo.co.

Kenyataannya, bumi yang nyariskiamat itu hampir terjadi beberapabulan lalu. “Kita tidak melihatnya,”ujar Cox. ”Kita melihat jalan keluar-nya, tapi jika kita meleset sedikit saja,asteroid itu akan melenyapkan kita.Hal-hal seperti ini bisa saja terjadi.”

Baru-baru ini, pada Maret lalu,diketahui ada sebuah asteroid yangdinamakan 2014 EC berjarak sekitar61.637 kilometer dari bumi, atau sekitarseperenam jarak antara bulan danbumi. Dan itu bukan satu-satunyaasteroid yang mengancam bumi. TheNational Aeronautics and Space Ad-ministration (NASA) baru-baru initengah melacak keberadaan 1.400 as-teroid yang berpotensi membahaya-kan bumi dan diperkirakan ke depanakan mencapai bumi serta memberikandampak terhadap planet ini.

Ancaman serius asteroid ini jugadigambarkan mantan astronot Ed Lu.Dia menggambarkan asteroid itu

sebagai cosmic roulette, dan yangmembuat manusia bisa selamat daridampak serius hanyalah satu“kedipan kemujuran”.

Para ahli mempercayai ada sekitar1 juta asteroid yang berada di dekatbumi, yang bisa saja mengancamplanet bumi. Namun, sejauh ini, hanyasebagian kecil yang sudah berhasildideteksi.

Bukti dramatik yang bisa dise-butkan di sini adalah saat obyek takdikenal meledak di atas Chelyabinsk,Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali daribom atom Hiroshima. Ini merupakankejadian yang mengejutkan setelahsebelumnya terjadi peristiwa Tungus-ka pada 1908. Tunguska adalahkerusakan hutan yang luas di Siberiasetelah obyek tak dikenal memasukiatmosfer bumi.

Selama sekitar dua dekade, TheNational Aeronautics and Space Ad-ministration (NASA) terus-menerusmelakukan pencarian asteroid berba-haya yang bisa mengancam bumidengan ukuran lebih dari 1 kilometer.NASA mengklaim telah berhasil 98persen di antaranya.

Namun perusahaan yang bermitradengan NASA, Planetary Resources,menyebutkan alat pendeteksi aster-oid itu baru bisa mendeteksi 1 persenobyek-obyek yang mengitarimatahari. (*/isw)

NASA Lacak Asteroid

SASARAINA Edisi: 05/Mei-201552