majalah detik

107
EDISI 44 01 OKTOBER 2012 SI RATU GERMO KEYKO WAWANCARA PEMBANTAI PKI KONTROVERSI SERAMNYA TAWURAN SMA MENANTI AGYA DAN AYLA DEMAM GANGNAM STYLE

Upload: fauzan-rahman-haq

Post on 02-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

majalah detik

TRANSCRIPT

  • EDISI 44 01 OKTOBER 2012

    si ratu ge

    rmo

    KeYKo w

    awanca

    ra

    pembantai pKiKontroversi

    seramnyatawuran sma

    menanTI agYa Dan aYLa

    demamgangnam stYLe

  • MeMutar ipad:Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal atau vertikal

    artikel:Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel

    Gunakan icon berikutsebagai petunjuk membaca majalah ini

    Share FBBack

    Table of ContentsHome

    Pindah halaman lewat scroll

    Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload

    Menampilkan majalah yang sedang dibaca

    FavoriteTable of Contents

    majalah detik

    Close

    Geser

    Putar Map

    Audio

    Galeri Image

    Video

    3600View360

    rubrik:Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik

    Kebawah

    Tap

  • Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012

    Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

    NasioNalabu-abu Putih Bersimbah Darah

    Satu pekan, dua siswa meninggal akibat tawuran dan satu siswa sekarat. Ketiganya terkena sabetan celurit. Ibu kota tak lagi aman untuk belajar.

    alBumPatung lilin sukarno di madame Tussauds

    iNTerNasioNalDebat sebatang rokok di musim Gugur

    PeoPleJoe Taslim, Jose mujica, Veronica ahok

    Gaya hiDuPsejuknya amsterdam, mari Ber-Gangnam style

    iNTerViewamelia ahmad yani:anak PKi atau anak Jenderal itu rasanya sama

    wKwKwKPolwan masuk Parit

    seNi DaN hiBuraNhipnotis suju dan Kawan-kawan

    BisNissi Cepat mengharap insentif

    eKoNomimenggugat subsidi yang Dipotong

    leNsaKebakaran Gunung lawu

    KrimiNalKisah Keyko si ratu Germo

    Menjadi model di Surabaya, tak membuat nama Keyko terkenal. Namanya justru kesohor karena bisnis prostitusi.

    Tap pada konTen unTuk membaca arTikel

    baca Juga edisi 38 konTroversi sukarno

    FoKusPengakuan satire sang Pembantai Anwar Congo mengaku telah membunuh ribuan anggota dan organisasi sayap PKI dalam kurun waktu 1965-1966. Pengakuan yang mengejutkan dan satire.

    Cover: Kiagus Aulianshah

    @majalah_detik

    nasib na

    has

    ondos

    KOMIK

    Edisi 44 1 - 7 oktobEr 2012

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    AlbumAlbum

    Salah seorang jaksa senior yang juga menjabat Kepala Biro Hukum Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK), Khaidir Ramli meninggal dunia Selasa, 25 September 2012. Khaidir meninggal dunia karena sakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak tiga bulan lalu.

    Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Beberapa pimpinan KPK antara lain Abraham Samad, Bambang Widjojan-to, Zulkarnain turut melepas Khaidir ke tempat peristira-hatan terakhirnya. (IYE)

    SoSok Presiden RI per-tama, Sukarno diabadikan dalam bentuk patung lilin di Museum Madame Tussauds, Bangkok, Thailand. Patung yang dibuat sebagai bentuk penghormatan yang diberikan Madame Tussauds dengan dukungan Tourism Authority of Thailand ini di-resmikan Senin 24 Septem-ber. Hadir dalam peresmian,

    Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarno, dan Rini Sumarno. Profil yang dipakai dalam pembuatan patung adalah penampilan Sukarno saat berkunjung ke AS dan menyampaikan pidatonya yang terkenal, To Build the World a New pada 30 September 1960. Patung ini dilengkapi replika tongkat komando yang terbuat dari kayu langka dan bertuah, kayu rampung, berhiaskan emas dan perak. Pakaian Sukarno didesain khusus oleh Samuel Wattimena. Sedangkan peci yang dikenakan dipesan khusus oleh Puti Guntur Soekarno di Bandung, tempat biasa peci pesanan Bung Karno dibuat. (MonIquE)

    SBY Pimpin Sidang PBB

    ANTARA/HO-MAdAMe

    PreSiden SBY terpilih seba-gai co-chairs (kepemimpinan bersama) dalam pertemuan high level panel (HLP) on sus-tainable development bersa-ma Presiden Liberia Joh-nson Sirleaf dan PM Inggris David Cameron. Terpilihnya SBY membuktikan Indonesia sebagai salah satu negara kunci dan diperhitungkan dalam memajukan pemba-ngunan global. SBY telah sukses memimpin HLP Post 2015 pada Selasa,

    25 September lalu. HLP Post 2015 merupakan inisiatif Sekjen PBB, dan terdiri dari 26 eminent persons yang merupakan representasi dari kalangan pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil dari berbagai negara. HLP Post 2015 ini akan terus menggelar rapat lanjutan sampai Mei 2013.

    Sebelumnya dalam pidatonya di Debat Umum SMU ke-67 PBB, SBY

    menyinggung mengenai kasus-kasus kekerasan di berbagai negara akibat penistaan agama, termasuk dampak munculnya film Innocence of Muslims. SBY mengusulkan adanya protokol internasional untuk mencegah penistaan agama.

    Usulan protokol internasional ini sudah menjadi sorotan beberapa negara, dan Indonesia akan terus mendorong agar hal ini menjadi kenyataan. (AMI)

    khaidir ramli Tutup UsiaPaTUng lilin SUkarno di MadaMe TUSSaUdS

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Reporter: Monique Shintami, M. Rizal, Aryo Bhawono, Khairul Ikhwan

    P e n g a k u a n S at i r e Sang PembantaiAnwAR Congo MengAKu telAh MelAKuKAn peMBunuhAn teRhAdAp RIBuAn AnggotA dAn oRgAnISASI SAyAp pKI dAlAM KuRun wAKtu 1965-1966. pengAKuAn yAng MengejutKAn dAn SAtIRe.

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    dok. detikfoto

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    tawa lebar menghias bibir seorang lelaki berjas hitam dipadu kemeja putih dengan topi koboi berlambang sherif di kepalanya. Se-orang presenter televisi lantas memperkenal-kan nama laki-laki itu.Pak Anwar Congo.

    Tepuk tangan sontak menggema. Sekelompok orang yang berseragam oranye loreng hitam yang duduk di deretan penonton tampak gembira dengan kehadir-an Anwar di stasiun TV itu. Dari mereka inilah, tepuk tangan berasal.

    Anwar Congo bersama rekan-rekannya menemu-kan sistem baru yang lebih efisien dalam menumpas komunis. Yaitu sebuah sistem yang manusiawi, ku-rang sadis, dan juga tidak menggunakan kekerasan berlebihan. Tapi ada juga langsung disikat habis saja ya, kata presenter perempuan itu lagi.

    Adegan lalu berpindah. Di sudut tak jauh dari pre-senter itu, Anwar yang berbaju hijau dipadu celana putih dan sepatu putih sedang melilitkan kawat ke leher seorang pria yang duduk berselonjor. Tangan laki-laki itu diikat ke belakang. Pak, jangan disiksa dulu, kata presenter itu begitu melihat Anwar mulai akan menarik kawat yang melilit leher pria itu. Anwar pun menengok dan memberikan senyum khasnya.

    Tak jelas kapan adegan talkshow itu digelar. Namun logo yang terpampang di sudut kanan atas merupakan logo kedelapan TVRI yang mulai dipakai sejak 1 April 2007 hingga kini.

    Anwar merupakan sesepuh dalam organisasi massa Pemuda Pancasila (PP) di Provinsi Sumatera Utara. PP menjadi salah satu organisasi yang dilibatkan dalam pemberantasan PKI. Perlu diketahui, pemberantasan PKI yang dipimpin Letjen Soeharto dilakukan setelah terjadinya Gerakan 30 September pada 30 September 1965.

    Pada 30 September 1965 itu, 7 perwira tinggi TNI

    Anwar merupakan sesepuh dalam organisasi massa Pemuda Pancasila (PP) di Provinsi Sumatera Utara.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    AD di Jakarta diculik dan dibunuh. Berdasarkan catatan sejumlah buku sejarah, PKI disebut sebagai pelakunya. Be-berapa minggu setelah tragedi itu, jutaan orang yang dituduh terlibat PKI pun dibantai. Banyak di antara korban itu adalah mereka yang tidak tahu-menahu tentang pem-bunuhan para jenderal ataupun PKI.

    Nah, Anwar mengaku telah melakukan pembunuh-an terhadap anggota dan organisasi sayap PKI dalam kurun waktu 1965-1966 itu. Ini pengakuan yang sangat mengejutkan. Sebelumnya tidak pernah ada pelaku yang mengaku melakukan pembantaian terhadap orang yang diduga terlibat PKI.

    Pengakuan Anwar dan adegan talkshow yang mem-pertontonkan kemampuan Anwar membantai PKI ini terekam dalam trailer film garapan Joshua Oppenhei-mer berjudul The Act of Killing atau Jagal. Film ini telah diputar dalam Festival Film Toronto dan Festival Film Telluride, tetapi belum beredar di Indonesia.Inilah film pertama tentang peristiwa 1965 yang menggunakan sudut pandang pelaku.

    Berbagai cuplikan yang didapat majalah detik, ka-wat merupakan senjata andalan yang digunakan An-war dalam pembantaian. Pembunuhan dengan lilitan kawat tergolong bersih, tanpa perlu ceceran darah. Ia tidak suka dengan bau dan kotornya ceceran darah.

    Leher itu cuma segini, ujar pria berusia 72 tahun itu sambil membuat ukuran leher dengan pertemuan jari kedua tangannya.

    Tap untuk melihat video Trailer The Act of Killing

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Kali itu perbincangan dilakukan Anwar bersama rekannya, Adi Zulkardi, dalam sebuah mobil VW Safari berkap terbuka. Keduanya merupakan rekan dalam pembantaian tersebut. Mereka berkeliling kota Medan untuk mengenang kembali pembantaian yang dilakukan.

    Tak ada rasa sesal dalam pembicaraan itu. Kisah pembunuhan pada 1965-1966 itu mengalir bersama canda dan tawa. Mereka menganggap pembunuhan terhadap orang yang disangka PKI dengan kawat se-bagai sebuah prestasi .

    l l l

    Clipper (papan penanda scene) bertuliskan Arsan dan Aminah diketuk. Riasan bekas penyiksaan tertempel di muka Anwar dan Adi. Mereka siap berakting sebagai korban.

    Namun adegan tak menunjukkan akting keduanya. Mereka justru sedang berdebat mengenai film yang hendak digarap. Safit Pardede dan Herman Koto, ka-der PP, dan beberapa orang ikut dalam pembicaraan itu.

    Mereka tengah mengerjakan pembuatan film berju-dul Arsan dan Aminah. Film ini akan menggambarkan pembantaian yang mereka lakukan.

    Kalau kita sukses bikin film ini, maka kita lebih kejam dari komunis. Tapi ini bukan kesaksian. Ini ma-salah image, jalan hati masyarakat kita. Tapi penilaian sejarah akan berputar 180 derajat, bahkan 360 dera-jat, ungkap Adi.

    Sebuah skenario film memang telah disiapkan. Se-mua aksi pembunuhan dengan metode yang pernah dilakukan, termasuk dengan kawat. Semua orang siap berakting sebagai korban maupun pelaku pembunuh-an.

    Anwar terobsesi untuk menuntaskan pembuatan film ini. Mimpi buruk telah menghantui ketika tidur, ia

    Mimpi buruk telah menghantui ketika tidur, ia merasa mendengar suara korban yang telah dibunuhnya.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    merasa mendengar suara kor-ban yang telah dibunuhnya. Film ini akan menutup mimpi-mimpi buruk itu.

    Namun ia tak ingin sebuah cerita yang berakhir dengan pe-nyesalan. Adegan terakhir yang diinginkannya adalah penyerah-an medali oleh korban yang dibunuhnya. Medali itu diterima-nya karena mengantar korban ke surga.

    Penyerahan medali ini dilakukan di depan air terjun Sigura-Gura. Lenggok penari dengan iringan lagu Born Free menutup skenario film ini. Sesal bagi Anwar selesai di sini.

    l l l

    Pembuatan film ini berawal ketika Joshua membuat film Globalisation Tapes pada tahun 2003. Ia sudah bertemu dengan pelaku pembantaian di daerah per-kebunan sekitar kota Medan. Mereka selalu sesumbar mengenai pembantaian yang mereka lakukan pada tahun 1965.

    Namun pertemuan dengan Anwar baru terjadi pada 2005. Nama Anwar disodorkan kepada Joshua oleh beberapa veteran pelaku pembantaian. Anwar dan Adi dikenal sebagai pembunuh kejam di Sumatera Utara sebagai Pasukan Kodok.

    The Act of Killing merupakan film di atas film. Film dokumenter ini membingkai film Arsan dan Aminah yang dibuat Anwar. Film juga merekam semua adeg-an dan wawancara dengan Anwar di sela-sela syuting Arsan dan Aminah.

    Lewat The Act of Killing, Joshua menyajikan peng-akuan yang mencengangkan dari pelaku pembantaian 1965-1966. Hingga kini pelaku ini merasa sebagai pah-

    Anwar Congo menggelar jumpa pers bersama Pemuda Pancasila.dok. detikfoto

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    lawan. Mereka menganggap pembantaian itu layak dilakukan.

    Kami angkat ceritanya, dari sisi pelaku yang mem-bayangkan bahwa perbuatan kejahatan itu pantas dilihat oleh publik sebagai sebuah aksi heroik, ujar Joshua melalui surat elektronik yang diterima maja-lah detik pada 28 September 2012.

    Film ini jelas berlawanan dengan propaganda Orde Baru selama puluhan tahun. Masyarakat hingga kini takut atau kurang informasi ketika menerima keha-diran para pelaku pembantaian ini.

    Trailer film Jagal menunjukkan kedekatan pelaku pembantaian dengan PP, yang pada masa Orde Baru dinaungi oleh pemerintah.

    Joshua memperingatkan banyak cuplikan yang ber-edar tidak masuk dalam edit final film Jagal yang dita-yangkan di Toronto. Ia menyarankan untuk menunggu pemutaran resmi di Indonesia.

    Meski belum beredar di negeri ini, film ini langsung menyulut kontroversi. Anwar merasa ditipu oleh su-tradara karena mengubah judul film tanpa sepenge-tahuannya. Bahkan hingga kini ia belum menonton hasil final film The Jagal/The Act of Killing itu.

    Ya saya merasa ditipu, kata Anwar dalam jumpa pers bersama Pengurus PP Sumatera Utara, Rabu 26 September 2012.

    Ketua MPW PP Sumatera Utara, Anuar Shah tak mempertimbangkan untuk melakukan tuntutan.Bisa. Kita akan tuntut, tandasnya.

    Meski merasa ditipu, Anwar tidak membantah mela-kukan pembantaian pada PKI. "Sampai-sampai waktu itu komunisnya kocar-kacir kita buat," kata anwar.

    Apa pun kontroversinya, yang jelas The Act of Killing menambah bukti dugaan pembantaian di Sumatera Utara pascatragedi G30S benar-benar terjadi. (ARy/yog)

    Ya saya merasa ditipu. Satu contoh saja judulnya sudah diubah, tanpa minta persetujuan saya.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    berikut wawancara dengan Ketua Umum Majelis Nasional Pemuda Pancasila (PP) Kan-jeng Raden Mas Haryo (KRMH) Japto Soelistiyo Soerjosoemarno kepada majalah detik usai Muswil PP DKI Jakarta di Twin Plaza Hotel, Jl. S. Parman, Jakarta Barat.

    Bagaimana tanggapan Anda atas film the Act of Killing, yang meng-gambarkan adegan Pemuda Panca-sila memburu orang-orang PKI di Sumatera Utara?

    Begini, yang namanya Joshua Op-penheimer ini, dia itu produsernya dan juga sutradaranya. Dia mengatakan, membuat film di Indonesia tentang ke-pemudaan di Indonesia dalam rangka mengambil Ph.D atau gelar S3. Saya nggak tahu kalau dia ketemu Anwar Congo buat film, katanya membuat film pribadi tentang Anwar Congo, itu kata-nya.

    Nah, kebetulan kita di sana sedang ada Muswil PP di Medan waktu itu, Muswil PP itu juga diambil gambar-nya. Juga waktu acara di DKI Jakarta,

    waktu itu acara pelepasan di kantor Kemenpora diambil juga gambarnya. Saya nggak tahu kalau maksudnya untuk mendiskreditkan PP, saya nggak tahu sama sekali. Karena kalaupun un-tuk mendiskreditkan PP itu sangat jauh sekali. Itu tahun 1966, kita kan di tahun 1980-an, saat itu saya saja belum di PP dan masih pelajar.

    Apakah Anwar Congo sudah lama di PP?

    Japto Soerjosoemarno:ini masalah anwar Congo bukan masalah PPReporter: M. Rizal

    rengga sancaya/detikfoto

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Memang Pak Anwar Congo merupa-kan tokoh PP, tapi PP di Medan. Namun itu yang digambarkan di film itu sebu-ah kejahatan terhadap komunis saja, kalau nggak salah ya. Kenapa nggak sebaliknya? Karena sebelumnya ada pembunuhan sekitar 80 orang, kenapa itu tidak diceritakan? Ini sebenarnya pembalasan atas perbuatan keji orang-orang komunis.

    Apakah PP memang dilibatkan da-lam kasus pemberantasan PKI tahun 1965?

    Oh tidak hanya di sana saja, tapi se-luruh Indonesia loh. Kalau waktu PKI, di DKI Jakarta yang merebutDPC-DPC PKI itu tidak hanya PP saja, ada unsur kepemudaan lain seperti Pemuda An-sor. Begitu juga di Jawa Timur, tidak

    hanya PP, ada Ansor dan Angkatan Darat. Jangan salah.

    Apakah PP akan mempersoalkan film ini?

    Mempermasalahkan apa? Ini masa-lah Anwar Congo, bukan masalah PP. Karena orang yang berbuat itu yang bermasalah. PP sebetulnya organisasi kemasyarakatan dan pemuda saja. Jadi biar itu diselesaikan Anwar Congo sama yang membuat film.

    Kalau sampai film ini terpublikasi secara luas, apalagi ada penggam-baran PP bagaimana?

    Ya silakan dikeluarkan, asal acara-acara musyawarah kita tidak dima-sukkan. Kalau itu dimasukkan, ini yang akan saya ajukan klaim ke pembuatnya. Itu saja. (Iye/yog)

    Cuplikan Film The Act of Killing PKI

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Reporter: Khairul Ikhwandetikfoto

    Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    Anwar Congo: Saya Merasa Ditipu

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Situasi saat itu memang cukup menegangkan, di mana kalau kita tidak siap, kita yang disiapkan orang.

    AnwAr Congo, tokoh organisasi massa Pe-muda Pancasila (PP) Medan yang menjadi tokoh utama dalam film The Act of Killing besutan Joshua Oppenheimer, merasa telah

    ditipu oleh sang sutradara. Berikut pengakuan Anwar dalam jumpa pers di kantor Pemuda Pancasila Medan yang juga dihadiri Khairul Ikhwan dari majalah detik.

    Kalau kita bicara mengenai sosok Joshua, kira-kira keadaannya seperti apa? Apakah ada order tertentu?

    Saya kira tidak seperti itu. Itu hanya kebijaksanaan dia sendiri untuk melengkapi tugas program S3-nya. Dia membuat film itu saya juga heran.

    Film dokumenter itu diambil dari sejarah Pemuda Pancasila pada tahun 1965. Saat itu situasinya se-perti apa?

    Kita akui situasi saat itu memang cukup menegang-kan, di mana kalau kita tidak siap, kita yang disiapkan orang.

    Berarti ada ancaman?Ya ada ancaman.Setelah film diputar, apa tanggapan masyarakat?Sampai saat ini saya bingung, karena saya belum

    pernah lihat. Sampai sekarang ini, macam mana ben-tuk film dan apa ceritanya saya juga nggak tahu.

    Pada saat itu Anda bergabung dengan barisan komando aksi, siapa yang mengajak?

    Itu hasrat hati macam-macam pemuda, kami para pemuda antusias terhadap PKI yang telah berbuat se-enaknya. Mencederai pemuda. Apalagi kita itu pemuda yang agak susah. Jadi Pemuda Rakyat itu satu-satu-nya musuh berat kita waktu itu.

    Bergerak sendiri-sendiri, atau ada yang meng-atur?

    Nggak, dulu ada namanya komando aksi waktu itu,

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Pak Kamal (Kamaluddin Lubis, sesepuh PP Medan) juga di dalam, Pak Effendi ketua aksinya juga. Di situ kegiatan mulai membesar sampai-sampai komunis-nya kocar-kacir kita buat.

    Pak Anwar khawatir tidak dengan reaksi masya-rakat?

    Semua saya serahkan saja ke pengacara saya.Anda ingin melihat film itu secara utuh?Siapa yang nggak mau melihat? Tapi sampai seka-

    rang saya belum per-nah lihat.

    Komunikasi ter-akhir dengan sutra-daranya?

    Sudah ada satu bul-an nggak komunikasi lagi.

    Adakah Anda membuat perjanjian tertulis dengan Joshua (sutradara, red)?

    Ada beberapa, cuma saya tidak pernah mengerti karena pakai bahasa Inggris. Kan saya sudah pernah cerita tentang pendidikan saya. Saya hanya orang lapangan. Saya nggak tahu ini apa, artinya apa. Ada memang, tapi saya nggak tahu apa yang diteken.

    Anda punya berkasnya?Nggak tahu saya. Sudah saya cari, tapi nggak keli-

    hatan. Nggak ingat ditaruh di mana.Kapan Anda gabung dengan komando aksi?Dari awal saya sudah gabung, karena kantor tempat

    saya kerja dengan komando aksi itu sebelah-sebelah-an.

    Inisiatif sendiri?Inisiatif sendiri.Anda merasa ditipu dengan film ini?Ya saya merasa ditipu. Satu contoh saja judulnya

    sudah diubah, tanpa meminta persetujuan saya. (AMI/YOG)

    Ya saya merasa ditipu. Satu contoh saja judulnya sudah diubah, tanpa meminta persetujuan saya.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Berikut wawancara Monique Shintami dari majalah detik dengan sutradara The Act of Killing, Joshua Oppenheimer:Bagaimana Anda memfilmkan Anwar Congo da-

    lam The Act of Killing?Saya mendengar nama Anwar Congo pertama

    kali dari wawancara dengan banyak pembunuh dan penggerak pembantaian massal 1965-1966 di Suma-tera Utara selain membaca dari literatur mengenai

    Sutradara The Act of Killing:Aneh kalau tak Ada kontroversi

    Reporter: Monique Shintamiindiewire.com

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    premanisme di Medan atau dari buku sejarah resmi Pemuda Pancasila. Lalu saya datangi rumahnya dan menyatakan maksud saya untuk mewawancarainya dan membuat film dokumenter mengenainya.

    Berapa Anwar Congo dibayar? Mengenai pembayaran, kami memberikan apa yang

    kami sebut sebagai uang ganti kerja untuk setiap hari yang dihabiskan syuting bersama kami. Bukan honor, bukan uang kontrak atau semacamnya. Jangan ba-yangkan kami melakukannya seperti manajemen artis atau agensi untuk selebriti. Kami menekan serendah mungkin jumlah uangnya.

    Sebetulnya, untuk menjamin bahwa tidak seorang pun termotivasi ikut film kami karena uangnya. Yang kami takutkan, kalau bayarannya tinggi, nanti akan ada banyak orang yang datang mengarang-ngarang cerita agar terus bisa ikut film ini. Untuk setiap cerita yang disampaikan, kami ingin itu disertai dengan keinginan dan ketulusan bercerita.

    Anwar Congo merasa tertipu, bagaimana tang-gapan Anda?

    Semua orang yang sudah melihat film ini sepenuh-nya akan menyadari tidak mungkin semua adegan yang terdapat di dalamnya dibuat dengan menipu para partisipannya. Bagaimana mungkin? Begitu banyak adegan dibuat dengan disutradarai oleh mereka sen-diri, skenario untuk film fiksi yang mereka buat ditulis oleh teman-teman Anwar Congo, dan Anwar menceri-takan bagaimana ia membunuh dan membuang mayat korbannya di acara TVRI yang disiarkan untuk umum. Mereka semua tahu bahwa saya merekam semuanya, tidak ada kamera tersembunyi digunakan dalam film ini.

    Setiap kali kami membuat film bersama mereka saya selalu menjelaskan apa yang sedang kita kerjak-an dan untuk apa. Tanpa kesediaan dan pemahaman

    Anwar menceritakan bagaimana ia membunuh dan membuang mayat korbannya di acara TVRI yang disiarkan untuk umum.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    para partisipannya, film ini tidak akan pernah ada. Saya pun telah menjelas-kan apa fungsi film fiksi Arsan dan Ami-nah dalam pembuatan film dokumenter mengenai dirinya itu. Saya yakin Anwar paham.

    Kalau Anwar kecewa dengan film ini, karena tujuan Anwar untuk meng-glory-fikasi kekerasan tidak tercapai, semua orang seharusnya maklum, tu-juan film ini tidak mungkin mengamini propaganda bohong Orde Baru bahwa kalaupun ada kekerasan terhadap ju-taan orang di tahun 65-66, itu karena diperlukan untuk mempertahankan keutuhan bangsa, semacam necessary evil (kejahatan tapi diperlukan) yang heroik. Itu bohong, yang ada hanya evil, hanya kejahatan.

    Apakah sudah memperhitungkan film ini jadi kon-troversi?

    Kami tahu dan sadar bahwa film ini akan membawa kontroversi terutama di Indonesia, ini sama sekali tidak di luar dugaan kami. Tentu saja film ini jadi kon-troversi. Kalau tidak ada kontroversi, maka film ini gagal membawa tugasnya.

    Bagaimana tidak, selama 47 tahun pembantaian massal terhadap jutaan orang yang dituduh terlibat dalam operasi militer yang amburadul bernama G30S tidak pernah diakui terjadi, ditutup-tutupi, dan tidak disebutkan dalam pelajaran sejarah. Negara belum minta maaf, para pelaku tidak ada yang diadili apalagi dihukum. Sebuah genosida yang penting dalam skala dunia, di negeri sendiri dibicarakan pun tidak.

    Dan kami angkat ceritanya, dari sisi pelaku yang membayangkan perbuatan kejahatan itu pantas dilihat

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    oleh publik sebagai sebuah aksi heroik. Kami mela-wan propaganda yang gencar dilancarkan Orde Baru selama berpuluh tahun, tidak heran kalau menjadi kontroversi. Yang mengherankan kalau tidak ada kon-troversi.

    Berapa lama pembuatan film ini?Tujuh tahun, dari Agustus 2005, pertama kali saya

    berjumpa dengan Anwar, sampai 2012.Apakah kesulitan terbesar yang Anda hadapi?Kesulitan yang terbesar sebetulnya adalah bagai-

    mana saya meyakinkan diri saya bahwa apa yang saya lakukan ini benar dan bermanfaat bagi kemanusiaan.

    Film ini mempertanyakan cara kita membayangkan diri kita sehari-hari, dan film ini menolak cara gam-pangan meyakinkan diri bahwa kita ini orang baik semata-mata karena kita meyakininya demikian.

    Akankah Anda akan meluncurkan film ini di Indo-nesia? Kapan?

    Tentu saja. Saat yang tepat tentunya ketika film ini diputar perdana (premiere) di Indonesia, tapi kami belum bisa memastikan kapan dan di mana.

    Anwar Congo mengaku belum menonton film ini. Mengapa Anda tidak memperlihatkan film ini kepa-da Anwar?

    Kalau Anda menonton film ini, Anda akan melihat bagaimana Anwar sangat terpukul, bahkan secara fisik, ketika menonton salah satu adegan yang mem-bangkitkan trauma psikologis dalam dirinya.

    Sebelum film ini diluncurkan di Toronto, saya me-nelepon Anwar dan menyampaikan minggu depan film ini akan main di Festival Film Toronto. Anwar minta agar ia bisa ikut menonton gala premiere film itu di Toronto. Alasan di atas adalah satu yang saya sampaikan, mengapa tidak mungkin bagi kami untuk membawa Anwar ke Toronto atau memutarkan film ini kepadanya. (IYE/YOG)

    Film ini mempertanya-kan cara kita membayangkan diri kita sehari-hari, dan film ini menolak cara gampangan meyakinkan diri bahwa kita ini orang baik semata-mata karena kita meyakininya demikian.

  • Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

    The Act of Killing bercerita tentang kehidupan Anwar Congo di masa muda. Dulunya, Anwar dan gerombolannya hanyalah preman kelas teri pencatut karcis bioskop, tempat mereka nongkrong.

    Ketika pemerintahan Sukarno digulingkan pada 1965, Anwar naik pangkat. Dia diangkat menjadi pemimpin pasukan pembunuh, membantu tentara dalam membunuh lebih dari satu juta orang.

    Korbannya adalah orang-orang yang dituduh komu-nis, etnis Tionghoa, dan para intelektual. Perjalanan lembah hitam itu dilakoni Anwar dan kawan-kawa selama satu tahun.

    Inilah film yang memotret kejahatan yang menang. Dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat. Mere-ka tidak pernah dipaksa oleh sejarah untuk mengakui bahwa itu merupakan kejahatan. Tidak seperti tentara Nazi atau pelaku kekerasan di Rwanda.

    Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    SinopSiS The ACT oF KiLLinG

  • Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

    Sutradara: Joshua OppenheimerRumah produksi: Final Cut for Real, DKPemain: Anwar Congo dan kawan-kawanLatar: Medan, Sumatera UtaraPengambilan gambar: 2005-2011Durasi: 115 menitBahasa: IndonesiaDiputar di: Toronto International Film Festival (TIFF)

    AnwAr Congo selaku pemeran utama dalam film itu belum pernah sekalipun melihat film The Act of Killing. Dia merasa kecewa pada sutradara. Apalagi saat pembuatan dia diberitahu film itu berjudul Arsan dan Aminah, bukan The Act of Killing. Anwar pun merasa ditipu.

    Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) menilai film itu melenceng dari kebenaran kare-na disajikan sepotong-sepotong. Dia pun berencana membuat film tandingan.

    Anwar Congo yang oleh MPW PP dianggap sebagai sesepuh Pemuda Pancasila di Medan, Sumut dinilai hanya korban. (KEN/YOG)

    Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

  • Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

    NamaLengkap:Anwar Congo Tempat, Tanggal Lahir: Pangkalan Brandan, Langkat,

    Sumatera Utara, 1940. Pendidikan:Kelas IV SD Taman Siswa Medan. Prestasi:

    1. Petinju di Pangkalan Brandan, Langkat2. Atlet Bowling di Medan

    Organisasi: Komando Aksi, Pemuda Pancasila. Film yang dibintangi: Arsan dan Aminah, The Act of

    Killing.

    NamaLengkap: Joshua Lincoln Oppenheimer NamaBeken: Joshua Oppenheimer Tempat,TanggalLahir: Texas, 23 September 1974 Pendidikan:Harvard University, US dan Central St Mar-

    tins College, London. Penghargaan: 1. Film The Entire History of the Louisiana Purchase me-

    raih Gold Hugo Award dalam Chicago International Film Festival 1998 dan Telluride Film Festival 1997.

    2. Film The Entire History of the Louisiana Purchase me-raih Innovation and Resourcefulness Award dalam New England Film and Video Festival 1998.

    3. Film These Places Weve Learned to Call Home meraih Gold Spire Award dalam San Francisco Film Festival 1997.

    Filmografi(sebagaiSutradara):1. Show of Force(film pendek, 2007).2. The Globalization Tapes(dokumenter, bersama ko-sutradara Christine Cynn, 2003).3. Land of Enchantment(filmpendek, bersama ko-sutradara Christine Cynn, 2001).4. The Entire History of The Louisiana Purchase(50 menit, 1997).5. These Places Weve Learned to Call Home(film pendek, 1997).

    Filmografi(akandatang):Co-Existence(judul sementara, dokumenter: satu keluarga penyintas mendatangi orang-orang yang membunuh anak mereka, 2013).

    Majalah detik 1 - 7 OKTOBER 2012

    DOc. Film ThE acT OF Killing

    caRlOs aRangO DE mOnTis/FRamEgRaB

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Belum Ada Maaf Untuk Tragedi 1965Maaf atas tragedi 1965 beluM terucap baik dari individu Maupun institusi. penyelesaian beluM tersedia atas tahun-tahun gelap bangsa ini.

    reporter: M. rizal ,isfari hikmat dan hans henricus

    Tidak mas, cukup dengan melakukan tindakan positif. Toh mereka tidak pernah mengatakan maaf kepada saya. Tidak pernah ada kata-kata maaf.

    KAliMAT itu meluap dari mulut Amelia Ahmad Yani, putri ketiga Jenderal (Purn.) Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi. Ingatannya masih segar merekam peristiwa pembunuh-dikhy s/detikfoto

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    an ayahnya oleh pasukan Tjakrabirawa yang dikuasai PKI di rumahnya.

    1 Oktober 1965, tembakan membahana seperti halilintar, derap sepatu lars tentara, dan deru mobil mengepung rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Ahmad Yani di Jalan Untung Suropati, Jakarta.

    Amelia hanya mengintip melalui kamar belakang. Di ruang makan, ia melihat ayahnya terbungkus piama biru tengah diseret tentara. Darah tercecer di lantai, ayahnya sudah memejamkan mata.

    Trauma atas pembunuhan itu tak dapat dilupakan-nya. 47 tahun setelahnya, kata maaf belum juga ter-lontar dari mulutnya. Pembunuhan itu masih terasa menyakitkan. Waktu dan silaturahmi belum menyem-buhkannya.

    Tahun 2009 Amelia Ahmad Yani duduk sebagai Dew-an Penasihat Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB). Organisasi yang didirikan pada 25 Mei 2003 ini menjadi tempat bertemu tokoh dan keturunan pihak yang ter-libat dalam jejak hitam sejarah Indonesia, termasuk pembunuhan 30 September 1965.

    Sebab kalau (negara, red) harus minta maaf nanti minta ganti rugi, kalau begitu saya juga minta dong. Karena itu memaafkan tidak melupakan, sambung-nya.

    Pahit 1965 tidak hanya bagi anak pahlawan revolusi. Ilham Aidit, anak Ketua PKI DN Aidit, mengalami ke-pahitan serupa. Gerakan pembersihan yang dilakukan TNI pascapembunuhan 7 jenderal di Jakarta membu-ahkan teror baginya.

    Ia masih berusia enam tahun ketika peristiwa itu terjadi. Coretan dinding yang berisi kecaman kepada ayahnya menjadi teror baginya.

    Death to Aidit, Subandrio, dan Gerakan PKI, ingat-nya.

    Sebab kalau harus minta maaf nanti minta ganti rugi, kalau begitu saya juga minta dong. Karena itu memaafkan tidak melupakan.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Ia tidak tahu apa-apa waktu itu. Hanya saja beberapa bulan se-belumnya, ayahnya memberikan pidato di Gelora Senayan, Jakarta ketika Ulang Tahun PKI ke-45. Se-lang setelah penemuan jenazah 7 jenderal, ayahnya dikecam sebagai pengkhianat negara.

    Namun kecaman berlanjut. Se-panjang menjalani kehidupan di masa Orde Baru, Ilham menutup diri agar orang tak tahu bahwa dia anak PKI.

    Beruntung, pamannya mau me-nampungnya di Bandung. Paman-nyalah yang menyekolahkan hingga mencapai perguruan tinggi.

    Prahara dirasakannya ketika memasuki SMP. Gejolak remajanya dihadapkan pada ejekan rekan-re-kan seusianya. Ia tak terima ketika

    ayahnya dijelek-jelekkan.Jadi ketika itu saya sering berkelahi di sekolah,

    hingga seorang pastor M. Awi Brower di sekolah saya itu memanggil dan menjelaskan, kalau kamu berke-lahi terus di sekolah, kamu tidak lulus, ingatnya.

    Pesan pastor ini yang membuatnya beranjak untuk lebih bersikap tenang. Alhasil, ia lulus dan melanjutkan untuk belajar di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.

    Ada peristiwa yang tak dapat dilupakannya ketika kuliah, Ilham aktif dalam kegiatan pencinta alam Wa-nadri. Ia dilantik sebagai anggota muda tahun 1981 di Gunung Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat oleh Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang menjabat sebagai Kepala RPKAD pada 1964-1967.

    Lima serangkai pimpinan PKI. (Dari kiri) Sudisman, Njoto, Aidit, Oloan, dan Lukman).istimewa

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Jabatan inilah yang mendudukkan Sarwo Edhie sebagai tokoh yang menghabisi PKI. Pertemuan ini diwarnai dengan pelukan. Namun pelukan dan per-temuan lanjutan pada 1983 belum menyembuhkan amarahnya.

    Itu tidak memadamkan. Jadi kemarahan itu pan-jang, akunya.

    Hingga kini amarah belum juga luluh. Silaturahmi dalam FSAB hanya mengendurkan tensi kemarah-annya. Inilah rekonsiliasi, sambungnya.

    Komunikasi keturunan elite politik 1965 memang belum menuntaskan amarah dan rasa saling menya-lahkan. Namun silaturahmi itu mengguyur dendam.

    Putra kedua Pahlawan Revolusi Letjen DI Panjait-an, Letjen Hotmangaraja MP Panjaitan, menganggap pahitnya tragedi 1965 tak perlu diotak-atik. Ia memilih untuk tak mengungkit kembali peristiwa itu. Sama-sama korban kok cengeng, lontarnya.

    Terlewatnya kata maaf tak hanya dari individu. In-stitusi dan negara masih meraba penyelesaian tra-gedi 1965. Realitas pembantaian kini belum mendapat penanganan.

    Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sejak 2008 menunjukkan terjadi pe-langgaran HAM dalam tragedi di tahun itu. Kesimpul-an Komnas HAM ini berangkat dari 340 berita acara pemeriksaan dan ratusan bukti penyelidikan.

    Hasil penyelidikan Komnas HAM ini melengkapi deretan kasus pelanggaran HAM masa lampau yang terjadi selain Kasus Tanjung Priok, dan peristiwa 98, termasuk kasus Semanggi I dan Semanggi II. Anggota Dewan Pertimbangan, Albert Hasibuan mengungkap-kan niat presiden untuk melakukan permintaan maaf.

    Sejak April 2012, ia melakukan pertemuan dengan tokoh agama, korban pelanggaran HAM, dan LSM un-tuk meneliti lebih lanjut permohonan maaf tersebut.

    Komunikasi keturunan elite politik 1965 memang belum menuntaskan amarah dan rasa saling smenyalahkan. Namun silaturahmi terus mengguyur dendam.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Namun kata sepakat untuk mengaju-kan permintaan maaf dari presiden ternyata belum dicapai.

    Menteri Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto mengaku permintaan maaf tidak sesederhana itu. Hingga kini belum ada pembicaraan itu deng-an presiden. Karena memang belum sampai ada kesimpulan seperti itu. Masih digodok secara komprehensif dan bermartabat, tegasnya.

    Penolakan atas permintaan maaf presiden terhadap peristiwa 1965 juga datang dari Nahdlatul Ulama. Ketua Umum Pengurus Besar Nah-dlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj merasa kondisi 1965 berbeda

    dengan masa kini. NU sendiri turut menjadi korban dalam bentrokan yang terjadi sebelum 1965.

    Kalau kita minta maaf segala macam, justru akan memberikan peluang ditarik kepada yang lebih jauh lagi ke belakang. Nah, sekarang ini yang terpenting ke depan mau seperti apa, tegasnya.

    Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengungkap-kan terdapat beberapa lubang dalam penyelesaian pelanggaran HAM di Indonesia. Permintaan maaf dari kepala negara justru menimbulkan sisa pertanyaan. Ia menyarankan penyelesaian pelanggaran HAM masa lampau bukan dilakukan dengan permohonan maaf, tetapi melalui pengadilan HAM.

    Yang paling tepat menurut saya adalah menjalan-kan rekomendasi Komnas HAM. Bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan dan harus ditindaklanjuti pe-merintah dengan pengadilan HAM ad hoc. Hal itu akan lebih jelas, bukan sekadar minta maaf, jelasnya.

    (ary/yOg)

    Amelia Ahmad Yaniistimewa

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    MenKo Polhukam, Djoko Su-yanto berharap tidak ada pole-mik baru atas munculnya film 'The Act of Killing'. Wacana permin-taan maaf kepada korban pembantai-an dalam tragedi 1965 masih digodok secara komprehensif.

    Berikut wawancara dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto:

    Ada wacana agar Presiden minta maaf pada para korban kasus 1965 atau kasus PKI. Apakah Presiden akan menyatakan permintaan maaf secara resmi?

    Dari mana isu itu? Jangan menga-rang seperti itu.

    KontraS mengaku telah bertemu Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan timpres Albert Hasibu-an yang menyampaikan persoalan itu. Bagaimana yang sebenarnya?

    Oh nggak seperti itu maksudnya. Yang sebenarnya seperti apa? Ya nggak usah dimuat saja dulu,

    bukan sesederhana seperti itu. Denny sama Pak Albert juga tahu kok. Kadang ada orang yang mengartikannya lain.

    Momen 1 Oktober, orang selalu mengaitkan kasus PKI ini, pemberon-takan sekaligus pembantaian. Apalagi

    muncul film The Act of Killing yang ditayangkan dalam Festival Film di Toronto?

    Saran saya nggak usah diangkat dulu, karena memang belum sampai ada kesimpulan seperti itu (soal waca-na minta maaf). Masih digodok secara komprehensif dan bermartabat. Jadi nggak usah terpengaruh film-film se-perti itu, karena pasti kacamatanya berbeda. Yang jelas, Presiden tidak pernah menyatakan seperti itu, kare-na memang hanya dikutip sepotong. Karena nggak sesederhana itu, dan jangan sampai menimbulkan polemik baru. (Wan/yOg)

    Menko Polhukam: Jangan Terpengaruh Filmreporter: M. rizal

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    3 Ribu ORang Mati, DibantaiSumatera utara merupakan daerah di luar Jawa yang paling menderita akibat pembantaian maSSal tahun1965. kurang lebih 3.000 orang dibunuh. terJadi karena didorong Sentimen etniS.

    Reporter: Evi Tresnawati, Bahtiar Rifai, M. Rizal, Isfari Hikmat, dan Monique Shintamiistimewa DalaM kondisi hamil tua, Wantini berlari sekuat tenaga. Ia berupaya meloloskan diri dari kejaran anggota Komando Aksi Pengga-nyangan Gestapu (KAP-Gestapu).

    Merasa terdesak, anak pimpinan Gerwani cabang Sungai Alim Ulu, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), itu berlindung di rumah Haji Muhammad Suhaeni. Suhaeni mencoba untuk melindungi Wantini yang saat itu hampir mela-hirkan.

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Karena dianggap menghalangi, Suhaeni dibunuh. Usai menghabisi nyawa Suhaeni, anggota KAP-Ges-tapu pimpinan Sukardi itu membunuh Wantini berikut jabang bayinya dengan sadis, tanpa belas kasihan.

    Peristiwa berdarah pada 7 Oktober 1965 siang itu masih melekat kuat di ingatan Ngadimin (85). Nga-dimin, yang saat itu menjadi anggota Kodim 0205 Asahan berpangkat sersan, menyaksikan langsung pembantaianitu.

    Kekejian berikutnya terjadi pada 22 Oktober 1965 di Kampung Sungai Kamah Tua, Air Batu. Seorang wa-nita yang tengah mandi diperkosa belasan personel Angkatan Darat (AD). Usai diperkosa, wanita yang dituduh Gerwani itu diinjak-injak sampai mati.

    Mayatnya dibuang ke sungai, ucap Ngadimin saat berbincang dengan majalah detik.

    Dalam dua peristiwa itu, Ngadimin mengaku sudah berupaya untuk mencegah. Ia bahkan sampai menge-luarkantembakan peringatan ke atas dua kali saat aksi pemerkosaan berlangsung. Namun, ia balik ditodong bedil oleh rekan-rekannya itu.

    Belakangan, Ngadimin kemudian ditangkap oleh Kodam II/Bukit Barisan. Setahun dibui di Kodam (duluInrehab di Jl. Binjai), tepatnya 22 Desember 1966, ia baru mulai diperiksa. Ngadimin diinterogasi deng-antiga tuduhan.

    Tuduhan pertama, adalah menerima sebuah paspor, tak jelas paspor siapa dan untuk siapa, tapi darise-orang wanita bernama Farida Ariyani. Kedua, ia ditu-duh membentuk Brigadir Merah, organisasi yangber-afiliasi dengan PKI. Ketiga, ia dituduh dekat dengan intelijen PKI. Ketiganya tak terbukti, katanya.

    Dalam pemeriksaan itu, tak jarang Ngadimin men-dapatkan siksaan. Penyiksaan juga dilakukan kepada tahanan lainnya. Selama diperiksa, Ngadimin tak pernah menandatangani Berkas AcaraPemeriksaan

    Dalam pemeriksaan itu, tak jarang Ngadimin mendapatkan siksaan. Penyiksaan juga diterapkan pada tahanan lainnya.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    (BAP) selembar pun.Ngadimin lalu dipindah ke penjara Suka Mulia di Me-

    dan. Ia dimasukkan ke dalam sel sempit dan pernah tidak diberi makan selama tiga hari. 20 Agustus 1970, ia dipindahkan ke kamp konsentrasi Tanjung Kaso hinggadibebaskan pada 1978.

    Selepas dari penjara, Ngadimin tidak tahu lagi harus ke mana. Tanah seluas 2 hektare miliknya di Sungai Alim Ulu dirampas oleh camat yang berkuasa di kam-pung halamannya itu. Ia juga tak tahu di mana anak dan istrinya berada.

    Dengan mengenakan status golongan B, eks tahan-an politik yang dikategorikan dekat dengan PKI, iake-mudian ditampung di Kampung Tanjung Seri, Dusun Empat, Kecamatan Air Putih. Ia hidup di situ hingga kini.

    Pasca-Orde Baru lengser, Ngadimin membentuk Lembaga Perjuangan Rehabilitasi (LPR) korban rezim Orde Baru sewilayah Sumut. LPR mencatat, dalam tragedi 1965, sebanyak 3.065 orang mati dibunuh di Sumut, 112 wanita diperkosa, dan 4.027 orang lainnya tak jelas rimbanya hingga sekarang.

    Yang ditahan sebanyak 166.627, ungkap Ngadimin.Jumlah pendukung PKI yang ditahan itu sangat jauh

    berbeda dengan data yang dikumpulkan Komisi Pen-cari Fakta bentukan Presiden Sukarno saat itu. Komisi itu mendata, di Sumut, hanya ada 11 ribu orang yang dipenjara tanpa proses pengadilan.

    Adapun jumlah korban tewas di Sumut akibat pem-bantaian massal itu, menurut komisi sebanyak 2.000 orang.Peneliti berkewarganegaraan Australia, Harold Crouch, menyatakan, versi Komisi memang memi-likikecenderungan lebih kecil dibanding data lainnya.

    Untuk korban pembantaian seluruh Indonesia, Ko-misi mencatat ada 78.500 orang dibunuh. Sementara, perkiraan yang paling masuk akal menyebut jumlah

    Korban pembantaian massalistimewa

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    korban tewas sebanyak 500 ribu orang.Menurut Crouch, Komisi hanya melakukan kunjung-

    an singkat ke daerah-daerah yang menjadi ajangpem-bantaian, termasuk Sumut. Di samping itu, ada kecen-derungan pejabat-pejabat di daerah menutupijumlah korban sebenarnya dalam laporan mereka.

    Namun, dalam bukunya, Militer dan Politik di Indo-nesia (1999), Crouch menyebut, Sumut adalah daerah di luar Jawa dan Bali yang cukup menderita akibat aksi-aksi pembersihan PKI.

    Di Sumut, PKI sudah menjadi kekuatan penting pada dekade 1960. Dukungan utama partai besutan DN Aidititu berasal dari buruh perkebunan yang berasal dari Jawa. Mereka itu merupakan korban-korban utama pembunuhan, katanya.

    Seperti di Jawa, pembantaian massal di Sumut itu didukung diam-diam oleh para penguasa militer setempat. AD mengorganisasi SOKSI, serikat buruh tandingan SOBSI bentukan PKI, untuk melumpuhkan eksistensi komunis.

    Di Medan, AD juga memberi kebebasan kepada kelompok-kelompok pemuda Islam, Katolik, serta PemudaPancasila (PP) untuk bertindak. Di dalam PP itu, kata dia, terdapat unsur-unsur cross-boy yang ikut melakukan pembunuhan-pembunuhan bukan dengan alasan ideologi

    Melainkan lebih memanfaatkan kesempatan pe-langgaran hukum dan ketertiban itu untuk meram-pok, tulis Crouch.

    Ngadimin mengatakan, ia sempat menyaksikan se-orang pimpinan Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia (Sarbupri), juga organisasi underbow PKI, ditangkap. Zakaria, nama pentolan Sarbupri itu, di-tangkap pada 5 Oktober 1965 di Perkebunan Bulahan, Sileu.

    Tanggal 6 (Oktober) ditemukan mayatnya oleh ma-

    Komisi mencatat ada 78.500 orang dibunuh. Sementara, perkiraan yang paling masuk akal menyebut jumlah korban tewas sebanyak 500 ribu orang.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    syarakat telah terbunuh di Sungai Mesihi, ujarNgadimin.

    Anwar Congo, salah satu tokoh PP yang ikut dalam aksi pembantaian mengungkap-kan, situasi saat itu cukup menegangkan. Para pemuda dihadapkan pada pilihan hidup atau mati. Mereka sebelumnya telah bertikai dengan Pemuda Rakyat, organisasi PKI di Sumut.

    Pemuda rakyat itu satu-satunya musuh berat kita waktu itu, ucap Anwar di Sumut.

    Menurut pria yang kisahnya dijadikan film ini, aksi-aksi melumpuhkan PKI itu kemudian membesar. Komunisnya kocar-kacir kita buat, ucapnya. Namun, yang menjadi korban pembantaian Anwar juga kalang-an etnis Cina.

    Penyelidikan Komnas HAM yang terbit baru-baru ini menyimpulkan telah terjadi pelanggaran HAM dalam tragedi 1965 di Sumut. Pelanggaran HAM itu terdiri dari beberapa klasifikasi, yaitu pembunuhan, penghilangan paksa, penyiksaan, dan perampasan kemerdekaan fisik.

    Komnas HAM menyatakan, pelanggaran HAM di Medan paling utama terjadi di sebuah rumah di Jl. Gandhi, Medan. Rumah itu menjadi kamp penahan-an sementara selama pembersihan PKI. Menurut penuturan para saksi,mereka diperiksa, disiksa, dan sebagian dibunuh di lokasi itu.

    Dari situ, para tahanan biasanya dipindahkan ke Suka Mulia atau Tanjung Kaso. Beberapa tahanan juga sering dibon di tengah malam saat berada di Jl. Gandhi. Instansi yang melakukan itu umumnya stafKodam Bukit Barisan.

    Semua orang dibon di tengah malam dari Gandhi dan Suka Mulia umumnya tak pernah kembali lagi, begitu bunyi hasil penyelidikan Komnas HAM. (wan/yog)

    Korban pembantaian massalistimewa

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Kudeta Berdarah dalam JeJaK FilmReporter: Silvia GalikanoDoc. film The AcT of killing

    Majalah detik 1 - 7 okTober 2012

    taK banyak film yang mengangkat tema tentang tragedi berdarah Indonesia 1965. Kekuasaan Soeharto selama lebih dari tiga dekade telah menutup seluruh pintu yang memungkinkan mengarah ke sana, kecuali film yang dibuat rezim kala itu yang berfungsi layaknya buku putih. Film luar

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    negeri yang berlatar belakang peristiwa 1965 itu juga dilarang beredar di sini.

    Apakah setelah Orde Baru selesai, berarti film ten-tang peristiwa September 1965 atau komunis secara luas dapat bebas dibuat dan diedarkan? Ternyata ti-dak juga. Lastri, film yang dituduh membawa paham komunisme, terpaksa dihentikan sutradaranya, Eros Djarot, pada 2008. Izin syuting di Solo, Yogyakarta, dan Sukabumi mendadak dibatalkan. Gongnya ketika pe-meran utamanya, Marcella Zalianty ditangkap dalam kasus lain.

    Mari tengok film-film lain yang bercerita atau meng-ambil latar belakang sejarah kelam bangsa Indonesia ini.

    Pengkhianatan G-30S/PKI (1984)Darah itu merah, Jenderal! atau Republik sedang

    hamil tua, jadi frase yang melekat dari film ini.Pengkhianatan G-30S/PKI garapan Arifin C. Noer

    pada 1984 ini adalah versi resmi pemerintah Orde Baru tentang kejadian 30 September 1965 malam hingga 1 Oktober 1965 pagi di Jakarta. Tentang Sukarno yang sakit, Tjakrabirawa yang siaga, ABRI yang hendak berulang tahun, Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sedang jaya-jayanya, dan Soeharto si tentara yang te-nang. Sukarno diperankan Umar Kayam, dan Mayjen Soeharto diperankan Amaroso Katamsi.

    Puncak kisahnya ketika PKI menculik tujuh perwi-ra Angkatan Darat, dibawa ke Lubangbuaya, disiksa (termasuk oleh Gerwani), lalu dibenamkan ke dalam sumur tua dan sempit di sana. Upaya PKI lebih jauh untuk merebut kekuasaan kemudian digagalkan Soe-harto.

    Film ini lantas wajib diputar di seluruh stasiun tele-visi yang ada kala itu, dan berhenti pada 1998, masa berakhirnya Orde Baru. Jika sebelumnya, versi ini di-

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    terima sebagai kebenaran mutlak, maka pasca-1998, bermunculanlah bantahan dari berbagai pihak tentang isi film ini dan menyebutnya tak lebih dari propaganda Orde Baru untuk melanggengkan kekuasaan.

    Gie (2005)Gie diambil dari nama belakang tokoh utamanya, Soe

    Hok Gie (diperani Nicholas Saputra), aktivis mahasis-wa Universitas Indonesia yang gemar naik gunung. Riri Riza mengangkat pemikiran Gie yang tertulis di buku hariannya, Catatan Seorang Demonstran, ke layar lebar.

    Berasal dari keluarga sederhana di Jakarta, sema-ngat idealis, kepedulian, dan keadilan tumbuh dalam pemikirannya. Masa mahasiswa Gie bersamaan dengan sedang jaya-jayanya PKI dan Sukarno yang lupa daratan. Gie kerap menulis kritik di media massa tentang pemerintahan Sukarno yang diktator, banyak terjadi ketidakadilan, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang demi memperkaya diri sendiri.

    Dia punya semboyan, Lebih baik diasingkan daripa-da menyerah pada kemunafikan.

    Sang Penari (2011)Film karya sutradara Ifa Isfansyah ini diangkat dari

    novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang ditulis Ahmad Tohari. Novelnya sempat terbit dalam dua versi, yakni versi Orba dan versi pasca-Orba, karena ada setting masa kuatnya PKI hingga pembantaian ribuan orang yang berakhir mengapung di sungai, yang memaksa Tohari harus menyembunyikan dulu beberapa bagian-nya.

    Tokoh utama Sang Penari adalah Srintil (diperani Prisia Nasution), seorang ronggeng yang dipuja-puja di kampungnya yang miskin, Dukuh Paruk. Teman mainnya sejak kecil, Rasus (Oka Antara), tidak senang

    DeTikfoTo

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    Srintil makin hari makin terkenal. Apalagi tugas rong-geng bukan hanya menari, tapi juga melayani laki-laki dengan bayaran mahal. Rasus yang kecewa mening-galkan Dukuh Paruk untuk menjadi tentara.

    PKI sedang giat masuk ke semua lini kehidupan, tak terkecuali kesenian. Srintil didukung habis-habis-an hingga direkrut jadi bagian propagandanya untuk menarik massa. Nasib Srinitil berbalik setelah kudeta gagal di Jakarta.

    Sang Penari mendapat sambutan bagus dari penon-ton. Banyak yang memuji Ifa Isfansyah karena berani mengangkat kisah ini ke layar lebar, termasuk adeg-an pembantaian massal yang dilakukan TNI terhadap masyarakat yang diindikasikan terlibat PKI.

    The Year of Living Dangerously (1982)The Year of Living Dangerously garapan Peter Weir ini

    adalah adaptasi dari novel karya Christopher Koch, mengambil setting akhir masa pemerintahan Sukarno.

    Beberapa hari sebelum kudeta 30 September 1965, sudah banyak wartawan asing yang datang ke Jakarta. Salah satunya Guy Hamilton (Mel Gibson), korespon-den untuk Australia. Di Jakarta, dia bertemu dengan para koresponden asing lainnya, antara lain wartawan dari Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru, petugas diplomatik, dan Billy Kwan (Linda Hunt), fotografer Australia berdarah Cina yang sangat cerdas.

    Guy jadi akrab dengan Billy. Bersama mereka mem-buat janji wawancara dengan tokoh-tokoh politik kunci di Jakarta. Billy kemudian memperkenalkan Guy ke sahabatnya, Jill Bryant (Sigourney Weaver), seorang asisten di Kedubes Inggris.

    Jill mendapat informasi bahwa Komunis Cina ikut mempersenjatai PKI. Informasi ini dia berikan pada Guy. Singkat cerita, Hamilton mendatangi Istana Presiden seusai pemberontakan 30 September untuk

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    kontroversi film pembantaian pki

    fokus

    mencari berita besar. Apa lacur, di istana dia justru diserang tentara Angkatan Darat hingga mengalami kerusakan retina.

    The year of living dangerously adalah terjemahan bahasa Inggris dari frase bahasa Italia yang diguna-kan Sukarno sebagai judul pidato Hari Kemerdekaan Indonesia 1964: Vivere Pericolosamente. Film yang mengambil lokasi syuting di Australia dan Filipina ini dilarang diputar di Indonesia hingga 1999.

    40 Years of Silence (2009)40 Years of Silence: An Indonesian Tragedy adalah film

    dokumenter yang mengangkat tragedi pembantaian pascakudeta gagal dari empat sudut yang berbeda. Empat kisah itu adalah dari keluarga pengusaha Ti-onghoa, dari keluarga petani Katolik dan Islam, dari anak pemimpin partai pro-PKI di Bali, dan seorang anak yang lahir pada era 1990-an tapi ikut menjadi korban.

    Dokumenter ini dibuat Robert Lemelson, seorang antropolog lulusan University of California, sejak 2002. Selama bertahun-tahun, Lemelson mewawancarai ribuan orang yang sudah diperlakukan sewenang-wenang dan melanggar HAM karena mendapat cap terlibat komunisme. Padahal tak sedikit dari mereka bahkan tidak tahu apa-apa, karena masih kanak-ka-nak ketika peristiwa itu terjadi.

    Perlakuan sewenang-wenang itu antara lain keter-batasan untuk bersekolah dan bekerja karena stigma yang dilekatkan pada mereka, pemberian tanda ter-tentu pada KTP, serta mengisi formulir untuk memas-tikan mereka bersih lingkungan. Bersih lingkungan adalah istilah yang menunjukkan ada tidaknya hu-bungan dengan komunisme atau PKI.

    Kesaksian-kesaksian itu dikemas dalam film berdu-rasi 86 menit. (SIL/YOG)

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interviewinterview

    IsfarI HIkmat/detIkfotoReporter: Isfari Hikmat

    AnAk PkI AtAu AnAk JenderAl

    Itu rAsAnyA sAmAKamI beRusaHa menjadIKan bangsa InI agaR tIdaK mengalamI

    KeKacauan dan beRmusuHan teRus. KIta semua sama anaK bangsa, KaRena anaK PKI atau anaK jendeRal Itu Rasanya sama.

    Amelia Ahmad Yani:

    PutrI Jenderal Ahmad Yani, Amelia Ahmad Yani, 63 tahun, masih lancar menceritakan peristiwa kelam subuh 1 Oktober 1965 di ru-mahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kejadian yang hanya beberapa menit itu, berbekas hingga kini.

    Ayahnya dibawa paksa dalam kondisi mengenaskan. Tak ada yang tahu ke mana kawanan bersenjata itu membawa Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) Jenderal Ahmad Yani, kecuali hanya ke arah

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interview

    Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Pagi itu semua jalan di Jakarta ditutup oleh tentara.Waktu itu tidak ada yang tahu Sukarno ada di mana, ujar Amelia.

    Peristiwa ini tentu sangat traumatis bagi keluarga Yani. Namun kini ia bersama anak-anak PKI bersatu dalam Forum Silaturahmi Anak Bangsa. Lewat forum ini, Amelia berusaha melakukan rekonsiliasi agar kejadian tragis itu tidak memecah belah bangsa lagi.

    Berikut wawancara Isfari Hikmat dari majalah detik dengan Amelia Ahmad Yani:

    Seperti apa peristiwa kelam 1965 tersebut?Kejadianpagi 1 Oktoberpukul 04.30 WIB, saya men-

    dengar tembakan seperti halilintar yang membahana, lars tentara yang berlari, suara mesin mobil banyak sekali mengepung rumah. Pasukan Tjakrabirawa yang merupakan pengawal presiden datang untuk menjem-put. Saya mengintip dari kamar tidur di belakang, dari arah ruang makan, ada piama biru diseret-seret. Itu bapak saya, dia pakai piama biru. Saya keluar, penuh sekali tentara Tjakrabirawa dan Pemuda Rakyat tidak pakai sepatu. Terakhir saya lihat bapak sudah meme-jamkan mata.Ada tujuh peluru yang menembus dada Letjen Ahmad Yani kala itu.

    Bapak dibilang mau dipanggil presiden, masa sete-ngah lima? Sehingga mau ganti baju dulu, karena masa pakai piama? Ada prajurit yang bentak-bentak bapak, lalu ditonjok sampai terjatuh. Semua sudah menodong senapan. Setelah itu masuk kamar mau ganti baju. Dia ditembak saat masuk kamar yang pintunyakaca dari jarak satu meter. Di kamar itu memang ada pistol di laci dekat pintu, mungkin dianggap mau melawan. Saya ada di belakang, akhirnya semua keluar dengar suara tembakan itu. Kejadian itu hanya beberapa me-nit.

    Selanjutnya apa yang terjadi?Saya hanya tahu bapak dibawa ke arah Pasar Rum-

    put (Manggarai). Tidak ada yang tahu ke mana. Pagi

    Setelah itu masuk kamar mau ganti baju. Dia ditembak saat masuk kamar yang pintunyakaca dari jarak satu meter.

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interview

    itu semua jalan di Jakarta ditutup oleh tentara. Waktu itu tidak ada yang tahu Sukarno ada di mana. Pak Soe-harto pagi itu ke Kostrad, semua panglima ditelepon. Menteri Panglima Angkatan Udara Omar Dhani me-ngatakan dia ada di belakang Gerakan30 September, bersama Bung Karno, yang lain ikut.

    Itulah pernyataan yang membuat dia dihukum. Dia mendukung gerakan yang mengambil para jenderal ini, yang lain ikut. Pak Nasution ada di Kostrad tapi tidak bisa mengambil tindakan apa-apa karena tidak mempunyai pasukan. Dia hanya administrasi, se-dangkan Kostrad sangat strategis yang mengatur Pak Harto.

    Bisa diceritakan awal dari konflik tentara dengan PKI?

    Dulu, tahun 60-an saat orang tua kami menjabat Menteri Panglima Angkatan Darat, ada figur Bung Karno pemimpin besar revolusi, penyambung lidah rakyat, panglima tertinggi, presiden seumur hidup. Ada Partai Komunis Indonesia yang begitu kuat, ada Aidit, PKI sudah begitu kuat. Mulai ada isu yang men-jelekkan Angkatan Darat, (isu) Dewan Jenderal, dan ayah saya mulai terganggu dengan itu.

    Waktu itu, ada berita kecil di koran PKI bahwa Pelda Sujono dibacok oleh BTI (Barisan Tani Indonesia), itu

    foto-foto: dok. keluarga

    Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani Menteri/Panglima AD

    Jenderal Sudirman, Letkol Soeharto (Yogyakarta), Mayor Ahmad Yani (Magelang, Kediri) mengatur strategi gerilya

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interview

    underbow-nya PKI. Bapak saya bilang coba cari di se-mua koran. Kita buka semua koran di lantai, tapi tidak ada satu pun berita itu. Kemudian berita itu menjadi besar, karena melibatkan seorang Angkatan Darat. Bapak saya sebagai Menteri Panglima harus bertin-dak. Ternyata ceritanya di suatu kebun di Simalungun, Sumatera Utara.Ketika bapak saya mulai bicara soal itu, marahlah pihak sana karena peristiwa itu jadi peristiwa besar. Bung Karno bilang dalam pidatonya kalau Sukarno, (Menlu) Subandrio, (Letjen) Ahmad Yani, mau dibunuh oleh CIA.

    Setelah itu isu berkembang seperti apa?Pada 1964 ada peristiwa pembakaran Kedutaan

    Inggris di depan HI. Dibilang oleh massa PKI. Seba-gai pimpinan dia harus menyelamatkan orang-orang Inggris ini. Waktu itu Duta Besar Andrew Gilchrist, mengirimkan bunga dengan ucapan terima kasih. Di bawahnya tertulis, dari saya seorang nekolim (neoko-lonialisme). Itu dijadikan isu oleh PKI adanya dokumen Gilchrist.Padahal itu tidak ada, itu buatan saja.

    Dokumen ini isinya menyatakan bahwa ada teman-teman kami dari army, our local army friend, dibalik oleh PKI sebagai jenderal Pentagon berkulit sawo matang. Isu itu dibolak-balikkan media Bintang Timur.

    (Waktu itu, Inggris merupakan pendukung di belakang Malaysia, yang dalam konfrontasi Sukarno ingin mengga-nyang Malaysia. Isu ini beredar bersama isu Dewan Jen-deral. Dokumen ini juga mengesankan perwira Angkatan Darat sudah dibeli Barat).

    Jadi isu itu membuat tentara semakin dipojokkan?Aidit di Surabaya juga sudah bicara di depan kadet

    Angkatan Laut, menyinggung Jenderal Pentagon ber-kulit sawo matang ini sebagai pengkhianat bangsa. Sampai seperti itulah cara mereka, akhirnya Angkatan Darat dipojokkan dalam segala hal. Bapak saya yang sangat dekat dengan Bung Karno mulai jauh karena tidak dipercaya.

    Bapak saya yang sangat dekat dengan Bung Karno mulai jauh karena tidak dipercaya.

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interview

    Semua isu itu terakumulasi sejak bapak diangkat jadi Menteri Panglima Angkatan Darat. Mulai ada isu itu sekitar 1964, berba-rengan ada isu Bung Karno mulai sakit. Saya memang masih kecil, tapi ayah saya menjadi salah satu target PKI untuk diselesaikan.

    Bagaimana bisa melupakan kejadian mengerikan ini?

    Setelah kejadian itu,cukup lama untuk sembuh. Apalagi ibu saya yang tidak melihat saat bapak saya diambil. Dia ada di rumah Untung Suropati, jadi setelah telepon dipu-tus tidak bisa menghubungi siapa-siapa, dia pulang ke rumah. Darah bapak ada di mana-mana, dari rumah sampai ke jalan. Ibu bilang kalau sudah begini, bapakmu su-dah tidak ada. Padahal anak-anak yang melihat, bapak masih hidup,

    yang kena cuma kaki dan tangannya. Darah segumpal disuapkan ibu biar kuat, anak-anak dikuatkan bahwa bapak sudah tidak ada. Kita masih tidak terima, walau melihat langsung. Selongsong peluru kita kumpulkan.

    Bagaimana ceritanya anak-anak aktor dalam sejarah kelam 1965 berkumpul bersama di Forum Silaturahmi Anak Bangsa?

    Saya tidak ikut dari awal, ada upaya anak-anak veter-an yang menanyakan kami kenapa tidak bisa menyatu. Lima tahun setelah itu baru kita bisa bertemu. Anak PKI, anak pemberontak GAM duduk di sebelah kiri, kita di sebelah kanan, tidak tahu siapa yang atur be-gitu. Tujuan pertemuan itu untuk menyatukan semua dalam sebuah forum silaturahmi bukan rekonsiliasi.

    dok. keluarga

    Amelia Yani dan Latar Belakang Alm. Jenderal Ahmad Yani.

  • Majalah detik 1 - 7 SEPTEMBER 2012

    interview

    Keluarga Anda menjadi korban peristiwa 1965, bagaimana hubungan Anda dengan keluarga tokoh PKI sekarang?

    Di permukaan kita baik. Tapi saya tidak mengerti isihati dia, dia juga tidak mengerti isi hati saya. Kami sudah berusaha untuk menjadikan bangsa ini, yang telah mengalami kejadian tragis yang tidak terlupak-an, agar bangsa ini tidak mengalami kekacauan dan bermusuhan terus. Kita semua sama anak bangsa, karena anak PKI atau anak jenderal itu rasanya sama.

    Saat ini ada desakan agar pemerintah meminta maaf kepada korban tragedi 1965. Tanggapan Anda bagaimana?

    Tidak. Tidak perlu. Kenapa pemerintah harus me-minta maaf? Orang kita yang merasakan pahit dan sakitnya, bisa saling memaafkan. Tidak dikatakan saya minta maaf kepada Anda, Anda meminta maaf kepada saya. Tapi kita saling memahami kondisi masing-masing dulu, bagaimana sakitnya. Saling memaafkan untuk membangun negara ini, tapi tidak melupakan sejarah. (sIl/yOg)

    dok. keluarga

    Amelia A. Yani (Tengah)

  • Majalah detik 23 - 29 juli 2012

    lensa

    wz

    Tap untuk melihat foto lebih besar

    Majalah detik 1 -7 oktober 2012

    lensa

    kebakarangunung lawu

    Asap dari sejumlah titik kebakaran terlihat di lereng Gunung Lawu, diambil dari Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng, Selasa 25 September. Kebakaran yang berawal dari hutan Perhutani wilayah Ngawi, Jawa Timur melu-as hingga ke wilayah Jawa Tengah. FOTO ANTARA/Andika Betha/nz/12

  • Majalah detik 23 - 29 juli 2012

    lensa

    wz

    Tap untuk melihat foto lebih besar

    Majalah detik 1 -7 oktober 2012

    lensa

    kebakarangunung lawu

    Sejumlah titik api masih terlihat di dekat Dusun Cetho, Desa Gumeng, Jenawi, Karanganyar, Jateng, Selasa 25 September dini hari. Hingga Rabu pagi kebakaran di lereng Gunung Lawu itu belum padam dan meluas hing-ga mengancam jaringan pipa air minum. FOTO ANTARA/Andika Betha

  • Majalah detik 23 - 29 juli 2012

    lensa

    wz

    Tap untuk melihat foto lebih besar

    Majalah detik 1 -7 oktober 2012

    lensa

    kebakarangunung lawu

    Api masih berkobar di lereng Gunung Lawu di wilayah Kab. Magetan, Jatim, Selasa 25 September malam. Sepekan terakhir, sebagian Gunung Lawu di sisi utara (Ngawi) dan timur (Magetan) yang sebagian besar terdiri hutan pinus terbakar. Luas lahan yang terbakar mencapai ribuan hektare. FOTO ANTARA/Siswowidodo

  • Majalah detik 23 - 29 juli 2012

    lensa

    wz

    Tap untuk melihat foto lebih besar

    Majalah detik 1 -7 oktober 2012

    lensa

    kebakarangunung lawu

    KEBAKARAN GUNUNG SINDORO. Asap mengepul dari sisi timur lereng Gunung Sindoro. Foto diambil dari Dusun Klombeyan, Candiroto, Temanggung, Jateng, Senin 24 September. Kebakaran menghanguskan puluhan hektare hutan di petak 10 dan 11 lereng Sindoro. FOTO ANTARA/Anis Efizudin

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup

    Tap untuk mendengarkan musik gangnam style

    Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup

    Reporter: Ken YunitaFoto-foto: reuters

    Tarian ini bisa diTiru

    kan

    siapa saja. Tak mema

    ndang

    usia apalagi kasTa. m

    ari kiTa

    ber-gangnam sTyle

    . yihaaaaa!

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup

    Sedang ada virus baru. Namun tenang saja, virus ini tak akan membuat Anda sakit. Anda justru akan tertawa gembira saat tersengat-nya.Virus itu disebut Gangnam Style. Pelopornya se-

    orang rapper asal Korea Selatan, Park Jae Sang atau yang lebih dikenal dengan Psy. Lewat video klip musik berjudul Gangnam Style, Psy mampu me-naklukkan dunia.

    Video yang diunggah ke YouTube itu telah ditonton lebih dari 130 juta kali. Gangnam Style dinobatkan jadi video yang paling banyak disukai sepanjang se-jarah YouTube.

    Guinness World of Record telah resmi mencatat rekor itu pada 20 September lalu. Psy memang

    sungguh-sungguh luar biasa!Pengamat musik Bens Leo menyebut, feno-

    mena Gangnam Style sekali lagi membukti-kan bahwa Korea memang menjual gaya hidup

    dan musik.Korea benar-benar menggila, setelah boy-

    band dan girlband yang menjual kecantikan, kini Gangnam Style. Ini benar-benar luar biasa. In-dustri musik Korea sudah sama seperti film di India, ujarnya.

    Tarian Berkuda Anak Kaya

    Judul Gangnam Style diambil dari nama sebuah kawasan elite di Seoul, Korea Se-latan. Psy memang berasal dari kalangan orang berada.

    Psy mengatakan, tarian menunggang kuda dalam videoklip Gangnam Style adalah ber-pakaian keren tapi menari konyol. Memang benar, tarian itu memang mengocok perut.

    Gara-gara lagu dan tarian ini, tak cuma Psy

    gaya hidup

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup

    yang terkenal. Ayahnya yang bergerak di bidang saham juga ikut-ikutan un-tung. Sahamnya melejit dua kali lipat.

    Musik Korea tidak hanya populer di industri saja, tapi secara ekonomi menempatkan Korea sejajar dengan negara-negara maju, ujar Bens.

    Gangnam Style InvasionTarian ini memang diciptakan oleh

    orang kaya. Namun gerakan seder-hana ini sudah ditirukan hampir se-mua orang. Sama sekali tidak melihat latar belakang sosial.

    Berbagai flash mob juga dilakukan di hampir seluruh penjuru dunia. Di Jakarta, bahkan tercatat sebagai flash mob Gangnam Style terbesar karena diikuti seribu orang.

    Tarian kejutan di Bundaran Hotel Indonesia itu dirancang lima anak muda, The Happy Holiday. Undang-an flash mob disebar via BBM dan so-sial media.

    Kami melihat tarian itu lucu dan akan menarik kalau dilakukan banyak orang bersa-ma-sama. Makanya kita bikin di HI ini, kata Viktor, salah satu anggota The Happy Holiday.

    Tak cuma orang biasa yang meniru gerakan Gangnam Style. Selebriti dunia seperti Britney Spears dan Katy Perry pun menyukai gaya tarian seperti orang naik kuda ini.

    Britney bahkan sampai berkicau tentang gaya itu di akun Twitter pribadinya. Pelantun Baby itu mendapat kejutan saat menjadi tamu di acara Ellen DeGeneres Show.

    gaya hidup

    Musik Korea tidak hanya populer di industri saja, tapi secara ekonomi me-nempatkan Korea sejajar dengan ne-gara-negara maju

    Tap untuk melihat videoklip Gangnam Styleyoutube.com

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup

    Ellen sengaja mendatangkan Psy ke acaranya un-tuk mengajari Britney menari Gangnam Style. Oh my God, begitu ucap Britney berkali-kali saat Psy muncul.

    Moonwalk dan Asereje? Lewat!

    Psy sepertinya harus berterima kasih dengan se-jumlah sosial media seperti YouTube, Facebook, dan Twitter. Gara-gara merekalah, tarian dan lagunya bisa mendunia.

    Tak sampai dua bulan, Gangnam Style sudah menjadi virus yang tak bisa dihindari. Bens Leo me-nyebut tarian ini lebih dahsyat dari moonwalk milik Michael Jackson.

    Kalau dulu tarian moonwalk memang ditirukan banyak orang, tapi tidak banyak superstar yang me-nirukan. Tapi ini (Gangnam Style) ditirukan oleh para selebriti kan? ujarnya.

    Gangnam style juga dianggap lebih dahsyat di-banding Asereje yang ngetop pada tahun 1990-an lalu. Unsur koreografi Asereje tidak selebar Gang-nam Style.

    Gerakan Gangnam Style lebih lebar dan mena-rik sekali untuk ditirukan, saya kira ini trennya akan lebih lama dari Asereje, kata Bens Leo. (KEN/YOG)

    gaya hidup

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    SejuknyaAmsterdam

    Kota ini berhawa sejuK dan berangin sepanjang tahun. enaK untuK diniKmati sambil berjalan KaKi atau bersepeda. Kehidupan malamnya juga menggiurKan!

    traveller: aini ZariyahFoto: thinkstock

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Amsterdam terletak di sekitar 20 km dari Bandar Udara Internasional Schiphol, Belanda. Tepatnya di kota madya Haarlemmermeer.Ada banyak alat transportasi yang bisa

    digunakan di kota ini. Namun buat para tra-veller, apalagi yang baru pertama datang ke kota ini, yang paling nyaman dan terjangkau adalah kereta.

    Stasiun kereta bisa ditemukan di bawah ta-nah Bandara Schiphol. Hanya dengan 3.80 (satu arah) atau 6.50 (dua arah), Anda sudah bisa meluncur ke stasiun utama Amsterdam Centraal Station.

    Jangan takut tersesat. Kebanyakan orang Amsterdam bisa berbahasa Inggris, jadi Anda bisa bertanya kepada orang-orang di sepan-jang jalan.

    Ada pula Tourist Information Center di stasiun utama. Di sana Anda bisa membeli keperluan travelling seperti peta, tiket trans-portasi, dan berkonsultasi dengan petugas secara gratis. So, sudah siap bertualang di kota kincir angin?

    gaya hidup wisata

    think

    stoc

    k

    Buat saya, Amsterdam kota yang banyak memberi keceriaan. Saya sering berwisata ke kota ini saat saya mengambil kuliah di Den Haag. Sangat menyenangkan!

    aini Zariyah:

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Tap pada text untuk melihat penjelasan

    gaya hidup wisata

    What to Do

    What to Eat Shopping Area

    Where to Staythinkstock

    Sepeda dan Canal TourJika ingin merasakan hidup seperti orang Amsterdam, coba ber-

    keliling kota dengan bersepeda. Tarif sewanya 8 per hari termasuk peta kota Ams terdam.

    Lampu sepeda wajib dinyalakan di malam hari. Jangan lupa me-ngunci sepeda saat diparkir karena pencurian sepeda sangat tinggi.

    Anda juga bisa berkeliling kota dengan canal tour yang akan mengajak Anda mengelilingi kota selama satu jam dengan perahu. Romantis!

    Dam SquareAnda bisa menikmati pertunjukan seni dari seniman jalanan di

    sini. Ada pertunjukkan musik dan berbagai kostum seperti mon-ster, superhero, dan princess.

    Mereka berdiri mematung sepanjang hari. Jika Anda mendekat, mereka akan tersenyum dan menyapa. Mereka akan meladeni foto bersama dengan imbalan seikhlasnya.

    MuseumpleinMerupakan lapangan rumput besar dengan ikon huruf berukuran

    raksasa I amsterdam. Ada juga kolam tempat ice skating di musim dingin.

    Anda bisa menemukan museum bersejarah seperti Museum Van Gogh dan Rijksmuseum. Terdapat karya-karya pelukis hebat seperti Rembrandt dan Vermeer.

    Tarif masuknya antara 10-15. Tidak seperti di Prancis, Anda dilarang mengambil foto dan berfoto di dalam museum. Peraturan ini dibuat untuk melindungi karya seni.

    What to Do

    aini Zariyah

    antara

    aini Zariyah

    aini Zariyah

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Tap pada text untuk melihat penjelasan

    gaya hidup wisata

    What to Do

    What to Eat Shopping Area

    Where to Staythinkstock

    Y Boulevard HotelLetaknya benar-benar di pusat kota, di Prins Hendrikkade 144-

    145, Amsterdam-Centrum, Amsterdam, Belanda 1011 AT. Tersedia berbagai tipe kamar mulai untuk berdua hingga bertiga.

    Pemandangan di luar hotel juga sangat indah. Anda bisa me-mesan kamar melalui situs internet dengan harga mulai Rp 700 ribuan. Harga itu sudah termasuk makan pagi.

    Westcord City Centre Hotel Amsterdam

    Letaknya sangat strategis yaitu di Nieuwezijds Voorburgwal 50, Amsterdam-Centrum, Amsterdam, Belanda. Dekat untuk para wisatawan yang ingin mengeksplorasi kota.

    Lantaran letaknya di pusat kota, kamar-kamar di hotel ini lumay-an berisik.Hotel bintang tiga ini bisa dipesan melalui situs internet dengan harga mulai Rp 1,2 juta per malam.

    Quentin Arrive HotelTerletak di Haarlemmerstraat 65, Amsterdam-Centrum, Am-

    sterdam, Belanda 1013EL. Tersedia berbagai tipe kamar; baik untuk sendirian, berdua, atau bertiga. Kamar mandi sharing, tetapi tetap bersih.

    Sebaiknya tidak bermalam di sini jika Anda berwisata bersama keluarga apalagi jika membawa anak kecil dan orang tua. Kurang nyaman. Tarif bermalam di hotel ini mulai Rp 400 ribuan sudah termasuk makan pagi.

    Where to Stay

    agoda.com

    iamsterdam.com

    iamsterdam.com

    asiarooms.com

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Tap pada text untuk melihat penjelasan

    gaya hidup wisata

    What to Do

    What to Eat Shopping Area

    Where to Staythinkstock

    FeboFebo merupakan self-service snack bar yang menjajakan berba-

    gai jajanan khas Belanda seperti kroket, kibbeling, bitterballen, hot dog, dan lekkerber. Beberapa makanan di sini mengandung babi.

    Anda bisa bertanya kepada petugas sebelum mengambil ma-kanan. Anda juga bisa membedakan dari namanya.

    Varkensvlees dalam bahasa Belanda berarti daging babi. Namun jika nama makanan itu hanya memakai kata vlees berarti mengan-dung daging sapi.

    De KlosTempat ini terkenal dengan spare ribs-nya. Namun buat Anda

    yang muslim, sepertinya tidak bisa makan di restoran ini karena daging yang digunakan adalah babi.

    Lokasinya di dekat Dam Square. Tempat makan ini biasa dikun-jungi wisatawan yang kelelahan setelah berjalan kaki atau bersepe-da. Best ribs ever, begitu komentar sejumlah wisatawan sehabis menyantap makanan di restoran ini.

    Indonesisch RestaurantRestoran ini terletak di sekitar Dam Square. Makanan yang disa-

    jikan tidak jauh-jauh dari makanan yang ada di Indonesia.Memang tidak ada tantangannya, tapi buat Anda yang mencari

    aman, restoran ini boleh menjadi tujuan. Makanan di sini halal dan tidak mengandung babi.

    Namun harga makanan Indonesia di sini relatif lebih mahal dari makanan lainnya.

    What to Eat

    wikipedia

    wikipedia

    srikandi.nl

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    gaya hidup wisata

    Tap pada text untuk melihat penjelasan

    gaya hidup wisata

    What to Do

    What to Eat Shopping Area

    Where to Staythinkstock

    Albert Cuyp MarketPasar tradisional ini menawarkan berbagai sayuran dan bunga-

    bunga segar khas Belanda.Anda juga bisa menemukan berbagai suvenir khas Belanda dan

    makanan tradisional Belanda di pasar ini. Sangat cocok untuk oleh-oleh.

    Harganya relatif terjangkau dan layaknya sebuah pasar, tawar-menawar sangat mungkin dilakukan.P.C Hooftstraat Street

    Ingin mencari barang-barang eksklusif dan branded? Anda bisa datang ke jalan ini. Produk-produk seperti Chanel, Gucci, Dior, dan sejenisnya, bertebaran di sini.

    Butik-butik di jalan ini sering didatangi oleh kaum sosialita atau kaum menengah atas.

    Soal harga, tentu jangan ditanya. Harga merek-merek di atas, tentu Anda sudah bisa menduga kan? Satu lagi, harga di sini sudah harga pas alias tak bisa ditawar.

    Kota VolendamLiburan ke Belanda, rasanya kurang lengkap jika Anda tak berfoto

    mengenakan kostum tradisional Belanda. Nah, satu-satunya kota yang menyediakan tempat berfoto ini adalah Volendam.

    Terletak sekitar 45 menit dari Amsterdam, bisa dijangkau deng-an bus dari Amsterdam Centraal Station. Anda bisa menemukan berbagai suvenir.

    Jika berbelanja di sini, pajaknya dapat diuangkan di Bandara Schiphol. Lumayan kan? (KEN/YOG)

    Shopping Area

    freeamsterdam

    Punya cerita soal kota yang menarik dikunjungi? Kirim ke redaksi@

    majalahdetik. com. Cerita Anda akan kami muat di rubrik ini.

    aini Zariyah

    myamsterdamguide.com

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    nasional

    Reporter: Isfari Hikmat Kapan ya gua dikubur?

    Kalimat itu meluncur dari mulut Deni Yanuar, siswa SMK Yayasan Karya 66 (Yake). Tommy, rekan sekolahnya, tercengang mendengar kalimat itu. Saat itu mereka sedang duduk di pinggir tempat pemakaman usai melayat ibu rekan satu sekolah.

    Tak diduga pertanyaan itu terjawab pada Rabu 26

    jhoni hutapea/detikFoto

    abu-abu Putih Bersimbah DarahSatu pekan, dua SISwa menInggal akIbat tawuRan dan Satu SISwa SekaRat. ketIganya teRkena Sabetan celuRIt. Ibu kota tak lagI aman untuk belajaR.

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    nasional

    September 2012. Deni berjalan ter-huyung di Jalan Minangkabau, Mang-garai, Jakarta Selatan. Baju seragam putih abu-abu yang dikenakannya bersimbah darah. Beberapa detik ke-mudian ia jatuh tertelungkup, mati.

    Tawuran pecah di hari itu. Bus yang ditumpangi oleh siswa SMK Yake bertemu dengan bus yang ditumpangi oleh SMK Kartika Zeni (Kaze). Tanpa sengaja bus yang saling berlawanan arah sama-sama berhenti menurun-kan penumpang berdekatan.

    Tiba-tiba teriakan keluar dari masing-masing bus. Siswa kedua SMK dalam bus masing-masing ber-hamburan keluar, saling lempar batu. Saling tantang memanaskan perang batu hingga mereka bertemu secara fisik.

    Deni sendiri berada di tengah ketika adu fisik. Tak diduga, ketika rombongan pecah ia sudah bersimbah darah. Saksi mata menyebutkan Deni sempat berjalan terhuyung hingga ia rebah dengan posisi tertelungkup.

    Tawuran bubar ketika polisi datang. Namun korban meninggal sudah tergeletak, terkena sabetan celurit di perut sebelah kiri dan pinggang sebelah kanan.

    Polisi langsung mengejar pelaku tawuran. Seorang pelaku berinisial AD, siswa SMK Kaze, ditangkap di rumahnya di Karet Kuningan, Jakarta Selatan.

    Kami menemukan barang bukti berupa celurit un-tuk membacok Deni, ungkap Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Rikwanto.

    Deni merupakan korban tewas kedua dalam aksi tawuran pelajar di ibu kota sepekan terakhir. Senin siang 24 September 2012, korban tewas pertama tawuran antarpelajar sudah jatuh. Kali ini antara dua SMA unggulan di Jakarta, SMA 6 dengan SMA 70 di

    detikFoto

    Rekonstruksi tawuran pelajar.

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    nasional

    Bulungan, Jakarta Selatan.Alawy Yusianto Putra, siswa

    SMA 6 Jakarta, tewas setelah kena bacok ketika hendak ber-lindung dari serangan siswa anak SMA 70. Kematian Alawy merupakan cerita tragis.

    Nahas menghampiri siswa berusia 15 tahun yang duduk di kelas X ini ketika makan siang di seberang sekolah. Serbuan SMA 70 merenggut nyawanya.

    Ia terjatuh, dikeroyok, lalu mati.Kematian Alawy mengagetkan teman-temannya.

    Anak bungsu dari dua bersaudara yang kini duduk di kelas X ini tak pernah terlibat tawuran, ia hanya dikenal sebagai jago lawak di kelas. Tawuran telah merenggut korban tak berdosa.

    Memang dua sekolah yang terpaut jarak 300 meter ini memiliki kebiasaan tawuran. Keduanya telah men-jadi peseteru abadi soal perkelahian. Namun nyawa yang meregang merupakan catatan tawuran terburuk bagi kedua sekolah.

    Sehari setelah kematian Alawy, polisi pun langsung menetapkan tersangka berinisial FT alias Doyok, siswa SMA 70. Kronologi yang didapatkan kepolisian menunjukkan FT masuk dalam kelompok penyerang. FT kepergok membawa senjata berupa celurit. Salah seorang guru SMA 6 Jakarta berupaya merebut, tetapi gagal karena perlawanan.

    Tawuran memang terjadi dengan terkoordinasi. Sis-wa SMA 70 keluar dari kelasnya masing-masing pada saat jam pelajaran.

    Murid-murid ini kabur dari ruangannya masing-masing dikejar sama guru. Cuma karena jumlahnya banyak, bingung sendiri waktu itu. Itu pun dia sudah

    jhoni/detikFoto

    Alawy dimakamkan.

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    nasional

    bekerja sama dengan dua guru SMA 6, papar Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Hermawan.

    FT pun sempat menghilang tanpa jejak. Pencarian polisi hingga ke rumah orang tuanya belum membu-ahkan hasil. Namun pada Kamis 27 September lalu, FT atau Fitrah Ramadani berhasil ditangkap di Yogya-karta.

    Gesit tak hanya dilakukan oleh polisi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mendatangi SMA 6. Di masa jabat-annya, kedua SMA unggulan di DKI ini selalu terlibat tawuran tanpa penyelesaian.

    Tak hanya Fauzi Bowo, tawuran SMA ini telah men-jadi permasalahan nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh turut bertandang ke SMA 6. Hasil pertemuannya dengan guru dan kepala sekolah menghasilkan upaya rekonsiliasi, konflik kedua SMA ini khas.

    Ada unsur dari senior dan alumninya itu. Ini kan ceritanya saling balas dendam. Sekarang mau balas, tapi nanti mau balas lagi sehingga kita harus mencari modelnya untuk memotong, jelasnya.

    Kutuk sudah berkembang. Komisi X DPR RI memang-gil Kepala Sekolah SMA 70 Saksono Liliek Susanto dan Kepala Sekolah SMA 6 Kadarwati dalam rapat pem-bahasan Pembangunan Pendidikan bersama Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto. Tawuran telah mengganggu pembangunan pendidikan.

    Rabu 26 September 2012, masih di kota yang sama, Susilo rebah di RS UKI, Jakarta Timur. Siswa SMK Mahardika, Condet, Jakarta Timur ini sekarat setelah pinggangnya disabet dengan celurit oleh lelaki tak dikenal yang berseragam sekolah. Kekerasan antar-pelajar terus menjadi momok di ibu kota. (aRy/yog)

    Ada unsur dari senior dan alumninya itu. Ini kan ceritanya saling balas dendam.

  • Majalah detik 1 - 7 oktober 2012

    BERITA KOMIK

    Nasib Nahas ONdOsAnggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Theodorus Jacob Koekertis atau yang akrab disapa Ondos meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Jalan Tol Sidoarjo-Surabaya, Jawa Timur pada Senin pagi 24 September 2012. Nasib nahas ini dialami oleh Ondos karena aksi ngebut demi mengejar jadwal penerbangan pagi di Bandara Juanda, Surabaya.

    Reporter: Elvan Dwi Sutrisno, M. Iqbal, Imam Wahyudiyanta (Surabaya) ilustrator: kiagus

    Minggu 23 September 2012, Ondos bertemu kon-stituennya di Blitar, Jawa Timur. pertemuan ini untuk menggali aspirasi daerah.

    Silakan bapak dan ibu, waktu kita sempit. Kalau ada yang ingin disalur-kan bisa disampaikan

    segera.

    baik, jika tidak ada saya harus pamit, karena

    ada penerbangan pagi esok hari, terima kasih

    ondos langsung meninggalkan ruangan ...

    Sekitar pukul 01.00 WIB, Ondos beserta sopir-nya mengendarai Mobil Nissan Patrol bernopol B 15 VY meninggalkan Hotel Patria Plaza, Blitar.

    Perjalanan menuju bandara dilakukan dengan laju mobil yang kencang.

    dan seketika mobil menyalip dari kiri

    Sekitar pukul 04.00 WIB, mobil sudah memasuki KM 29.500 Tol Sidoarjo-Su-rabaya. Mereka hendak menyalip sebuah mobil dari sisi kiri.

    Aduh, mobil depan lam-bat sekali,

    awaaassss!!!!

    vroomm!!!vroomm

    !!!

    braaaAAAkk!!!blass

    s!!

    brukk!!

    ciiitttt!!

    tituuutituutt

    Namun aksi pe-nyalipan ini membawa malapetaka. Karena di sisi kiri ternyata ada sebuah truk bermuat-an pasir. Mobil yang melaju sekitar 80 km/jam harus mengerem mendadak untuk menghindari truk yang berjalan di bawah 60 km/jam.

    Usai pertemuan tersebut ondos langsung bergegas menuju mobil, ia memberitahu sopirnya bahwa ia harus mengejar penerbangan pagi dari bandara juanda, jawa timur.

    Ban mobil meletus, mena-brak bagian belakang truk, terguling, dan rusak parah.

    Waduh, tidak sempat ini!

    saat petugas datang, sopir truk sudah lari. Mereka membawa Ondos dan sopirnya ke RS Delta di dekat tol. Nyawa Sopir Ondos berhasil diselamatkan. Namun Ondos dirujuk ke RS Sidoarjo karena mengalami luka parah di wajah dan kepala sisi kiri.

    Ondos mengembuskan napas terakhir ketika menuju RS Sidoarjo saat dibawa dalam mobil ambulans.

    DPR menggelar upacara penghormatan ter-akhir jenazah Ondos di gedung Nusantara DPR RI. Jenazah ditempatkan dalam peti berwarna cokelat dibalut bendera merah putih. (ARY/YOG)

    Kita harus berangkat pagi sekali, saya ada rapat di Banggar pukul 08.00 WIB

    Siap pak

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    kriminal

    Reporter: Deden Gunawan ilustrasi: Kiagus Aulianshah

    Kisah Keyko Si Ratu GermoMesKi peRnAh MenjADi MoDel Di suRAbAyA, nAMA KeyKo tiDAK beGitu teRKenAl. nAMun Kini nAMAnyA KesohoR setelAh MeneKuni bisnis pRostitusi.

    Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    kriminal

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    kriminal

    Rumah yang terletak di Jalan Jayagiri IX, Denpasar, Bali, kini terlihat sepi. Hanya ada mobil Toyota Avanza putih bernopol B 1462 UOV yang terparkir. Di rumah inilah Yunita alias Keyko ratu germo se-

    lama ini tinggal. Pun di rumah berpagar putih itu pula Keyko dicokok polisi saat hari raya Idul Fitri, Minggu 19 Agustus 2012.

    Rumah itu memang bukan milik Keyko. Ia dan ibu-nya mengontrak di rumah itu. Sewanya Rp 50 juta per tahun. Meski bertahun-tahun tinggal di rumah itu, keluarga Keyko kurang dikenal warga sekitar. Sebab mereka tidak pernah bergaul dengan warga. Ia pun jarang terlihat.

    Paling warga hanya melihat Linda (ibu Keyko) be-lanja sayur kalau pagi di pinggir jalan, ujar Sukerta, tetangga Keyko kepada majalah detik.

    Wajar jika banyak warga sekitar yang heran ketika ada banyak polisi datang ke rumah itu menangkap Keyko.

    Mantan Kelian Dusun (Kepala Lingkungan, red) se-tempat, Riman (62), menuturkan, Keyko memang se-sekali terlihat ada di rumah itu. Namun dalam catatan yang ada di arsipnya, penghuni rumah tersebut adalah wanita paruh baya bernama Linda, yang diduga ibu kandung Keyko.

    Warga di sini tidak tahu banyak soal Keyko. Apalagi penangkapannya. Kami tahu justru dari TV dan banyak wartawan yang sering datang kemari, jelas Riman.

    Informasi yang diperoleh majalah detik di Polres-tabes Surabaya, menyebutkan, perempuan cantik ber-usia 34 tahun itu, memang tinggal berpindah-pindah. Kadang di Bali, kadang di Surabaya. Apalagi sebelum berprofesi sebagai germo, Keyko sempat menikah dua kali dengan pengusaha Surabaya.

    Pernah dinikahi pengusaha SPBU asal Dharma-

    Pernah dinikahi pengusaha SPBU asal Dharmahusada dan pengusaha elektronik. Jadi ia lebih banyak di Surabaya.

  • Majalah detik 1 - 7 OktOber 2012

    kriminal

    husada dan pengusaha elektronik. Jadi ia lebih banyak di Surabaya, je-las sumber itu.

    Selain itu perempuan keturunan Tionghoa itu pernah menjadi sa-lah satu foto model di Surabaya. Sepanjang 2005-2010, dirinya sering menjadi objek bidikan fotografer kota Pahlawan itu. Soalnya wajah Keyko dianggap fotogenik, ber-

    kulit putih, dan bertubuh seksi.Namun setahun belakangan perempuan berwajah

    oriental itu rai