buletin sasaraina eds. januari 2013

16
YANG TERTUNDA SEJAK lengsernya orde baru, dinamika pers semakin mewarnai dalam menciptakan men- dukung kebijakan pemerintah. Pers merupakan salah satu bagian penting untuk mewujudkan ma- syarakat yang cerdas. Sesuai dengan fungsinya, bahwa pers wajib memberikan informasi berita, hiburan, pendidikan, serta kontrol sosial (UU No 40 1999). Atas dasar itu, M entawai tahun 2013 akan lebih baik dengan menjalin kerja sam a dengan berbagai media, baik elektronik maupun cetak. Kedua media ini dipandang penting bagi kehi- dupan warga Mentawai, khususnya untuk meng- dongkrak kemajuan pemerintah Kabupaten Ke- pulauan Mentawai. Secara umum, tentunya ma- syarakat Mentawai tidak mengetahui apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi di Bumi Sikerei. Harus kita sadari, kondisi Mentawai masih ada beberapa kecematan yang belum terhubung komunikasi, maka sudah pasti Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentaw ai sendiri lemah dalam melakukan pengawasan. Contoh saja, dengan adanya ekspos media massa saat terjadi tsunami di Mentawai, maka pem erintah pusat bahkan luar negeri langsung merespons, khususnya dalam memberikan bantuan kem anusiaan. Kondisi terdampak gempa dan tsunami 2010 itu kita pahami belum terhubung dengan ko- munikasi, sehingga informasi pun sedikit ter- lambat. Namun apa jadinya jika media massa tidak mengekspos bencana ini, tentunya proses penanggulangan bencana pun tidak akan berjalan secara maksimal. Selain itu, media yang bergerak melakukan kontrol sosial sangat membantu bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sebab pemerintah sendiri terkadang belum men- dapatkan informasi terkini masyarakat masyarakt yang tinggal di pedesaan. Jika ada warga Mentawai di pelosok desan yang sakit muntaber , demam berdarah, keracunan, bisa jadi media yang lebih mendengar masalah ini. Dengan eksposnya itu, maka pemerintah pun dengan cepat meresponsnya. Masih ada contoh lain lagi, yang semua itu dengan adanya partisipasi kinerja pers (wartawan). Namun di era kebebasan pers saat ini, tidak sedikit dari pejabat atau orang-orang yang bekerja sebagai PNS merasa terusik atau khawatir bertemu dengan wartawan. Akibatnya, di antara mereka yang terusik tersebut pun enggan menerima kedatangan wartawan. Pandangan ini tentu harus kita robah, khu- susnya di Bumi Sikerei. W artawan hanya seorang insan yang mencari informasi dan tidak pernah memaksa untuk mendapatkan informasi dari narasumbernya. Dalam hal ini perlu adanya pelayanan khusus terhadap wartawan yang akan menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis. Untuk itu, dari tulisan singkat ini, saya meng- himbau kepada semua insan pers yang bertugas di Bumi Sikerei, agar tetap melakukan tugasnya sebagaimana mestinya. T antunya, saat ini Mentawai sangat membutuhkan ekspos yang dapat mengundang investor untuk mengelola potensi Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum tergarap secara maksimal. Pariwisata, merupakan salah satu langkah penting untuk merobah Mentawai lebih maju dan disegani oleh daerah lain, jika media terus menggalinya. Kerjasama yang baik dengan media, meru- e d i t o r i a l TPI Tuapeijat Diincar Investor Puskesmas Minim Dokter Umum KEPALA BKD MARTINUS. D KEPALA DKP EDI SUKARNI KEPALA DINKES WARTA SIRITOITET Kapal BBM Dihadang Warga Tuapeijat Mentawai, Sasaraina—Pascatsunami 25 Oktober 2010 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, harga BBM terus naik tanpa terkendali, sementara semua pihak saling menuding adanya biangkerok. Harga Bensin Tembus Rp20 Ribu Perliter Baca Selengkapnya...Hal 7 April, Festival Surfing Tingkat Asia Digelar Pengawasan Patroli Laut Lemah

Upload: rahadio-dio

Post on 13-Aug-2015

159 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Buletin Pemkab.Mentawai

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

YANG TERTUNDASEJAK lengsernya orde baru, dinamika pers

semakin mewarnai dalam m enciptakan men-dukung kebijakan pemerintah. Pers merupakansalah satu bagian penting untuk mewujudkan ma-syarakat yang cerdas. Sesuai dengan fungsinya,bahwa pers wajib memberikan informasi berita,hiburan, pendidikan, serta kontrol sosial (UU No40 1999).

Atas dasar itu, M entawai tahun 2013 akanlebih baik dengan menjalin kerja sam a denganberbagai media, baik elektronik maupun cetak.Kedua media ini dipandang penting bagi kehi-dupan warga Mentawai, khususnya untuk meng-dongkrak kemajuan pemerintah Kabupaten Ke-pulauan Mentawai. Secara umum, tentunya ma-syarakat Mentawai tidak mengetahui apa yangsudah, sedang, dan akan terjadi di Bumi Sikerei.

Harus kita sadari, kondisi Mentawai masih adabeberapa kecematan yang belum terhubungkom unikasi, m aka sudah pasti Pem erintahKabupaten Kepulauan Mentawai sendiri lemahdalam m elakukan pengawasan. Contoh saja,dengan adanya ekspos media massa saat terjaditsunami di Mentawai, maka pem erintah pusatbahkan luar negeri langsung m erespons,khususnya dalam m em berikan bant uankem anusiaan.

Kondisi terdampak gempa dan tsunami 2010itu kita pahami belum terhubung dengan ko-munikasi, sehingga inform asi pun sedikit ter-lambat. Namun apa jadinya jika media massatidak mengekspos bencana ini, tentunya prosespenanggulangan bencana pun t idak akanberjalan secara maksimal.

Selain itu, media yang bergerak melakukankontrol sosial sangat membantu bagi PemerintahKabupaten Kepulauan M entawai. Sebabpem erintah sendiri terkadang belum m en-dapatkan informasi terkini masyarakat masyaraktyang t inggal di pedesaan. Jika ada wargaMentawai di pelosok desan yang sakit muntaber,demam berdarah, keracunan, bisa jadi mediayang lebih mendengar m asalah ini. Denganeksposnya itu, maka pemerintah pun dengancepat meresponsnya. Masih ada contoh lain lagi,yang semua itu dengan adanya partisipasi kinerjapers (wartawan).

Namun di era kebebasan pers saat ini, tidaksedikit dari pejabat atau orang-orang yangbekerja sebagai PNS m erasa terusik ataukhawatir bertemu dengan wartawan. Akibatnya,di antara m ereka yang terusik tersebut punenggan menerima kedatangan wartawan.

Pandangan ini tentu harus kita robah, khu-susnya di Bumi Sikerei. Wartawan hanya seoranginsan yang mencari informasi dan tidak pernahmemaksa untuk m endapatkan inform asi darinarasum bernya. Dalam hal ini perlu adanyapelayanan khusus terhadap wartawan yang akanmenjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis.

Untuk itu, dari tulisan singkat ini, saya meng-himbau kepada semua insan pers yang bertugasdi Bumi Sikerei, agar tetap melakukan tugasnyasebagaim ana m estinya. Tantunya, saat iniMentawai sangat membutuhkan ekspos yangdapat mengundang investor untuk m engelolapotensi Kabupaten Kepulauan Mentawai yangbelum tergarap secara maksimal. Pariwisata,merupakan salah satu langkah penting untukmerobah Mentawai lebih maju dan disegani olehdaerah lain, jika media terus menggalinya.

Kerjasama yang baik dengan media, meru-

e d i t o r i a l

TPI TuapeijatDiincar Investor

Puskesmas MinimDokter Umum

KEPALA BKD MARTINUS. D KEPALA DKP EDI SUKARNI KEPALA DINKES WARTA SIRITOITET

Kapal BBMDihadang

WargaTuapeijat

Mentawai, Sasaraina—Pascatsunami 25Oktober 2010 di Kabupaten KepulauanMentawai, harga BBM terus naik tanpa

terkendali, sementara semua pihak salingmenuding adanya biangkerok.

Harga Bensin TembusRp20 Ribu Perliter

Baca Selengkapnya...Hal 7

April, Festival SurfingTingkat Asia Digelar

Pengawasan PatroliLaut Lemah

Page 2: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

cari badai oleh paklek

edisi : 01/tahun IV/januari-20132

Page 3: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Konsep Pendidikan Karakter SISTEM pendidikan di Indonesia

secara umum masih dititikberatkanpada kecerdasan kognitif. Hal ini dapatdilihat dari orientasi sekolah sekolahyang ada masih disibukkan denganujian, mulai dari ujian mid, ujian akhirhing ga ujian nasional. Ditambahlatihan-latihan soal harian dan pekerjaanrumah untuk memecahkan pertanyaandi buku pelajaran yang biasanya takrelevan dengan kehidupan sehari haripara siswa.

Saatnya para pengambil kebijakan,para pendidik, orang tua dan masya-rakat senantiasa memperkaya persepsibahwa ukuran keberhasilan tak meluludilihat dari prestasi angka angka.Hendaknya institusi sekolah menjaditempat yang senantiasa menciptakanpengalaman pengalaman bagi siswauntuk membangun dan membentukkarakter unggul.

Pengertian PendidikanKarakter

Pengertian karakter menurut PusatBahasa Depdiknas adalah “bawaan,hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,perilaku, personalitas, sifat, tabiat,temperamen, watak”. Adapun ber-karakter adalah berkepribadian, ber-perilaku, bersifat, bertabiat, dan ber-watak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh(UNY, 2008), karakter mengacu kepadaserangkaian sikap (attitudes), perilaku(behaviors), motivasi (motivations), danketerampilan (skills). Karakter berasaldari bahasa Yunani yang berarti “tomark” atau menandai danmemfokuskan bagaimanamengaplikasikan nilai kebaikan dalambentuk tindakan atau tingkah laku,sehingga orang yang tidak jujur, kejam,rakus dan peri laku jel ek l ainnyadikatakan orang berkarakter jelek. Se-baliknya, orang yang perilakunya sesuaidengan kaidah moral disebut denganberkarakter mulia.

Konsep Pendidikan KarakterKarakter mulia berarti individu

memiliki pengetahuan tentang potensidirinya, yang ditandai dengan nilai-nilaiseperti reflektif, percaya diri, rasional,logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif,mandiri, hidup sehat, bertanggungjawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati,rela berkorban, pemberani, dapatdipercaya, jujur, menepati janji, adil,rendah hat i, malu berbuat sa lah,pemaaf, berhati lembut, setia, bekerjaker as, tekun, u let/gigih, t elit i ,berinisiatif, berpikir positif, disiplin,antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja,bersemangat, dinamis, hemat/efisien,menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif,ramah, cinta keindahan (estetis), sportif,tabah, terbuka, tertib. Individu jugamemiliki kesadaran untuk berbuat yangterbaik atau unggul, dan individu jugamampu bertindak sesuai potensi dankesadarannya tersebut. Karakteristikadalah realisasi perkembangan positifsebagai individu (intelektual, emosional,sosial, etika, dan perilaku).

Individu yang berkarakter baik atauunggul adalah seseorang yang berusahamel akukan hal-hal yang terbaikterhadap Tuhan YME, dirinya, sesama,lingkungan, bangsa dan negara sertadunia internasional pada umumnyadengan mengoptimalkan potensi(pengetahuan) dirinya dan disertaidengan kesadaran, emosi danmotivasinya (perasaannya).

Pendidikan karakter adalah suatu sis-tem penanaman nilai-nilai karakterkepada warga sekolah yang meliputikomponen pengetahuan, kesadaranatau kemauan, dan tindakan untukmelaksanakan nilai-nilai tersebut.Pendidikan karakter dapat dimaknaisebagai “the deliberate use of all dimensionsof school life to foster optimal character devel-opment”.

Dalam pendidikan karakter di se-

kolah, semua komponen (pemangkupendidikan) harus dilibatkan, termasukkomponen-komponen pendidikan itusendiri, yaitu isi kurikulum, prosespembel ajar an dan peni laian, pe-nanganan atau pengelolaan mata pela-jaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaanaktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,pemberdayaan sarana prasarana,pembiayaan, dan ethos kerja seluruhwarga sekolah/lingkungan. Di sampingitu, pendidikan karakter dimaknaisebagai suatu perilaku warga sekolahyang dalam menyel enggarakanpendidikan harus berkarakter.

Menurut David Elkind & FreddySweet Ph.D. (2004), pendidikan karak-ter dimaknai sebagai berikut: “charactereducation is the deliberate effort to help peopleunderstand, care about, and act upon core ethi-cal values. When we think about the kind ofcharacter we want for our children, it is clearthat we want them to be able to judge what isright, care deeply about what is right, and thendo what they believe to be right, even in theface of pressure from without and temptationfrom within”.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pen-didikan karakter adalah segala sesuatuyang dilakukan guru, yang mampumempengaruhi karakter peserta didik.Guru membantu membentuk watakpeserta didik. Hal ini mencakupketeladanan bagaimana perilaku guru,cara guru berbicara atau menyampai-kan materi, bagaimana guru bertole-ransi, dan berbagai hal terkait lainnya.

Menurut T. Ramli (2003), pendi-dikan karakter memiliki esensi dan mak-na yang sama dengan pendidikan mo-ral dan pendidikan akhlak. Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak, supayamenjadi manusia yang baik, wargamasyarakat, dan warga negara yangbaik. Adapun kriteria manusia yang

baik, warga masyarakat yang baik, danwarga negara yang baik bagi suatumasyarakat atau bangsa, secara umumadalah nilai-nilai sosial tertentu, yangbanyak dipengaruhi oleh budaya masya-rakat dan bangsanya. Oleh karena itu,hakikat dari pendidikan karakter dalamkonteks pendidikan di Indonesia adalahpendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri, dalam rangkamembina kepribadian generasi muda.

Pendidikan karakter berpijak darikarakter dasar manusia, yang bersum-ber dari nilai moral universal (bersifatabsolut) yang bersumber dari agamayang juga disebut sebagai the golden rule.Pendidikan karakter dapat memilikitujuan yang pasti, apabila berpijak darinilai-nilai karakter dasar tersebut.Menurut para ahli psikolog, beberapanilai karakter dasar tersebut adalah: cintakepada Allah dan ciptaann-Nya (alamdengan isinya), tanggung jawab, jujur,hormat dan santun, kasih sayang, peduli,dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerjakeras, dan pantang menyerah, keadilandan kepemimpinan; baik dan rendahhati, toleransi, cinta damai, dan cintapersatuan. Pendapat lain mengatakanbahwa karakter dasar manusia terdiridari: dapat dipercaya, rasa hormat danperhatian, peduli, jujur, tanggung jawab;kewarganegaraan, ketulusan, berani,tekun, disiplin, visioner, adil, dan pu-nya integritas. Penyelenggaraan pen-didikan karakter di sekolah harus ber-pijak kepada nilai-nilai karakter dasar,yang selanjutnya dikembangkan menjadinilai-nilai yang lebih banyak atau lebihtinggi (yang bersifat tidak absolut ataubersifat relatif) sesuai dengan kebutu-han, kondisi, dan lingkungan sekolah itusendiri.

Dewasa ini banyak pihak menuntut

peningkatan intensitas dan kualitas pel-aksanaan pendidikan karakter pada lem-baga pendidikan formal. Tuntutan ter-sebut didasarkan pada fenomena sosialyang berkembang, yakni meningkatnyakenakalan remaja dalam masyarakat,seperti perkelahian massal dan berbagaikasus dekadensi moral lainnya. Bahkandi kota-kota besar tertentu, gejalatersebut telah sampai pada taraf yangsangat meresahkan. Oleh karena itu, lem-baga pendidikan formal sebagai wadahresmi pembinaan generasi muda diharap-kan dapat meningkatkan peranannyadalam pembentukan kepribadian pesertadidik melalui peningkatan intensitas dankualitas pendidikan karakter.

Para pakar pendidikan pada umum-nya sependapat tentang pentingnyaupaya peningkatan pendidikan karakterpada jalur pendidikan formal. Namundemikian, ada perbedaan-perbedaanpendapat di antara mereka tentang pen-dekatan dan modus pendidikannya.Berhubungan dengan pendekatan, se-bagian pakar menyarankan penggunaanpendekatan-pendekatan pendidikanmoral yang dikembangkan di negara-negara barat, seperti: pendekatan per-kembangan moral kognitif, pendekatananalisis nilai, dan pendekatan klarifikasinilai. Sebagian yang lain menyarankanpenggunaan pendekatan tradisional,yakni melalui penanaman nilai-nilai so-sial tertentu dalam diri peserta didik.

Berdasarkan grand design yang di-kembangkan Kemendiknas (2010), se-cara psikologis dan sosial kultural pem-bentukan karakter dalam diri individumerupakan fungsi dari seluruh potensiindividu manusia (kognitif, afektif,konatif, dan psikomotorik) dalamkonteks interaksi sosial kultural (dalamkeluarga, sekolah, dan masyarakat) danberlangsung sepanjang hayat. Konfigu-

rasi karakter dalam konteks totalitasproses psikologis dan sosial-kulturaltersebut dapat dikelompokkan dalam:Olah Hati (Spiritual and emotional devel-opment), Olah Pikir (intellectual develop-ment), Olah Raga dan Kinestetik (Physi-cal and kinestetic development), dan OlahRasa dan Karsa (Affective and Creativitydevelopment) yang secara diagramatikdapat digambarkan sebagai berikut.

Kofigurasi Karakter Para pakar telah mengemukakan

berbagai teori tentang pendidikanmoral. Menurut Hersh, et. al. (1980),di antara berbagai teori yang berkem-bang, ada enam teori yang banyak di-gunakan; yaitu: pendekatan pengemba-ngan rasional, pendekatan pertim-bangan, pendekatan klarifikasi nilai,pendekatan pengembangan moral kog-nitif, dan pendekatan perilaku sosial.Berbeda dengan klasifikasi tersebut,Elias (1989) mengklasifikasikan ber-bagai teori yang berkembang menjaditiga, yakni: pendekatan kognitif, pen-dekatan afekti f, dan pendekatanperilaku. Klasifikasi didasarkan pada ti-ga unsur moralitas, yang biasa menjaditumpuan kajian psikologi, yakni:perilaku, kognisi, dan afeksi.

Berdasarkan pembahasan di atasdapat ditegaskan bahwa pendidikan ka-rakter merupakan upaya-upaya yangdirancang dan dilaksanakan secarasistematis untuk membantu pesertadidik memahami nilai-nilai perilakumanusia yang berhubungan denganTuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, se-sama manusia, lingkungan, dan kebang-saan yang terwujud dalam pikiran, sikap,perasaan, perkataan, dan perbuatanberdasarkan norma-norma agama,hukum, tata krama, budaya, dan adatistiadat.

(berbagai sumber)

edisi : 01/tahun IV/januari-20133

Page 4: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Mentawai, interpos—Sedikitnya100 massa yang mengatasnamakanAliansi Masyarakat PeduliPembangunan Mentawai menggelarunjuk rasa terhadap tanah RSUDMentawai yang digugat oleh seorangpengacara, Mandrofa. Dalam orasitersebut, massa menyatakan, bahwaMandrofa sudah mencaplok d anmengklaim tanah RSUD Mentawaiuntuk kepentingan pribadinya.

Seorang orator, Pasubiat menuntutagar Pengadilan Negeri Padangmenghukum terhadap mafia tanahyang ada di Mentawai, termasuk ta-nah RSUD Mentawai. Selain itu,pihak pengadilan negeri Padangdiharapkan agar menolak gugatanMandrofa yang dinilai tidak memilikitanah di Mentawai.

”Tanah yang dipakai untuk RSUDini milik orang Mentawai yangdihibahkan untuk kepentinganbersama. Seandainya tanah inidigugat, maka 58 ribu jiwa pendudukMentawai mau berobat ke mana,”tegasnya saat menyampaikan aspirasidi depan halaman RSUD Mentawai.

Menurutnya, tanah RSUD bukanmilik Mandrofa secara hukum yangsah. Semua itu dilakukan dengan cara

Warga Mengharap Gugatan Dibatalkan

Mandrofa MenggugatMentawai, Sasaraina—Sengketatanah RSUD Kabupaten KepulauanMentawai rencananya tetap digugatoleh Mandrofa. Sebab diyakininyasecara hukum, bahwa tanah yangmenjadi sengketa itu secara hukumsah milik Mandrofa.

Menurut Mandrofa, ia menggugattanah RSUD Mentawai tersebutka rena memilik i da sar hukum.Apalagi ia memiliki tanah tersebutberdasarkan jual beli secara sah,sehingga dua sertifikat itu sekarangsah menjadi miliknya.

”Tanah itu sudah sayabeli,makanya sertifikatnya ada samasaya. Jadi saya tidak mencaplok tanahMentawai seperti yang dituntut olehmasyarakat yang mengatasnaman”Pembela Pembangunan Mentawai”itu,” ujarnya ketika ditemui Sasarainadi kantor LSM PEKAT IndonesiaBersatu.

Secara kronologi Mandrofamenceritakan, tanah tersebut awalnyamilik warga trans. Karena akan pu-lang ke tanah jawa, maka tanah itudijual. Karena status tanah memilikisertifikat, maka Mandrofamembelinya dengan sah.

Karena di atas tanah tersebut adabangunan RSUD Mentawai yang me-nyangkut kepentingan umum, makaMandrofa melakukan negoisasi terha-dap Pemerintah KabupatenKepulauan Mentawai. Rencananya,Mandrofa akan menjualnya kepadaPemkab Mentawai dengan harga satumeter Rp100 ribu rupiah. Namunhas il negoisasi itu mengalamikebuntuan, sehingga sampai saat inimengalami polemik. Akibat harga

tanah di Kecamatan Sipora Utaramengalami kenaikan setiap tahunnya,maka Mandrofa akhirnya kembai me-matok harga tanah tersebut satumeter Rp400 ribu.

”Sebelum menggugat, tanah iturencananya akan saya jual kepadaPemkab Mentawai dengan hargaRp100 ribu. Hal ini saya sadari karenaRSUD yang ada di atas tanah saya itumerupakan sarana dan prasaranakepentingan umum. Namun PemkabMentawai sendiri tidak mau. Sekarangsaya gugat dan kalau menang sayate tap akan men jualnya kepadaPemkab Mentawai dengan harga satumeter Rp400 ribu,” jelasnya.

Mandrofa optimis, gugatannya ter-kait tanah RSUD Mentawai akan di-menangkannya. Sebab pemkab Men-tawai tidak memiliki bukti hukum

yang kuat. Sedangkan Mandrofasendiri memiliki sertifikat tanah danbisa dipertanggungjawabkan dandibuktikan secara hukum.

”Saya tetap menggugat. Kalau sayamenang dan Pemkab Mentawai maumembeinya dengan harga yang sesuai,akan saya lepaskan,” optimisnya.

Hasil penelusuran Opsi, bahw adadata yang menyebutkan berisi suratpernyataan terkait tanah RSUD Men-tawai yang di tandatangani olehsembilan nama. Sembilan nama terse-but diyakini sebagian pemilik tanahRSUD Mentawai. Selain sembilannama, juga tercantum nama RidwaSiritubui dan Dul Sumarno sebagaipenerima tanah. Namun dalam suratpernyataan tersebut, tidak ada satupun tandatangan pejabat Mentawai.

(wan)

Saya tetap menggugat.Kalau saya menang danPemkab Mentawai mau

membelinya denganharga yang sesuai, akan

saya lepaskan”

MANDROFA

Sengketa TanahRSUD Mentawai

mencaplok dan mengkalim saja.Secara bersama, seorang utusan

da ri hakim Pengadi lan NegeriPadang langsung mendatangi massayang sedang menyampaikan aspirasi.Utusan hakim tersebut menyatakan,bahwa p ihaknya tetap akanmelakukan proses hukum yangseadil-adilnya.

”Kami datang kemari hanya untukmembuktikan benar atau tidakadanya sengketa tanah. Makanya kitalangsung ke lapangan sekaligus untukmengukur tanah yang menjadisengketa yang di dampingi pihakpenggugat dan yang digugat. Keduapihak pun memberikan petunjukbukti-bukti. Dari hasil olah tempatkejadian tanah yang menjadi sengketainilah akan dijadikan pertimbangankeputusan nantinya,” jelasnya yangenggan menyebutkan namanya.

Pantauan interpos, usai melakukanolah TKP, mendadak semua massalangsung mengejar mobil milik Man-drofa yang akan meninggalkanRSUD Mentawai. Suasana menjaditegang ketika massa menghadang danmeminta Mandrofa keluar dari mobiluntuk berjanji tidak menggugat tanahRSUD Mentawai. Karena Mandrofatidak keluar dan merasa khawatir ke-amanannya tidak terjamin, akhirnyamassa menghoyak mobil pribadinyauntuk digulingkan. Mujurnya, pihakaparat dari kepolisian berhasil meng-

gagalkannya.Meski demikian, massa tetap me-

nyandera mobil Mandrofa sebelunmemberikan kepastian untuk tidakmenggugat tanah RSUD Mentawai.

Akhirnya jalan keluarnya, pihakhakim melobi massa bahwa semuaaspirasi masyarakat Mentawai akandiperjuangkan melalui proses hukum.Dengan pengertian, mobil Mandrofa

pun akhirnya diperbolehkan pulangdan massa membubarkan diri dengankeyakinan proses pengadilan akanmemenangkan aspirasi masyarakatMentawai. (Gol)

edisi : 01/tahun IV/januari-20134

Page 5: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Mentawai, interpos—Pembelianmobil baru yang melalui anggaranAPBD Kabupaten Kepulauan Men-tawai menuai kontraversi. Sebab adabeberapa anggota DPRD Mentawaiyang tidak setuju terkait pembelianmobil baru tersebut.

Wakil Ketua DPRD KabupatenKepulauan Mentawai, Nikanor me-nyatakan, terkait pembelian mobil ba-ru, baik untuk jatah Pemkab Menta-wai maupun anggota DPRD samasekali tidak diketahuinya. Alasannya,saat pembahasan mobil tersebut, iatidak mengikutinya.

”Pembahasan membeli mobil itudilakukan di hotel yang ada di KotaPadang. Saat pembahasan rencanapembelian mobil itu, saya tidak hadir.

Pemkab Mentawai Tambah19 Unit Mobil BaruNikanor TidakTahu, JuniarmanAjak Mengawal

JUNIARMAN NIKANOR

Jadi tentunya saya tidak tahu persissecara teknis. Silahkan saja tanya lang-sung sama Ketua dan SekretarisDPRD Mentawai,” jelasnya.

Menurut Nikanor, alasan pembe-lian pengadaan mobil baru itu akibatSilpa ABPD tahun 2012 banyak tidakterserap. Namun ia menilai, pembe-lian mobil tersebut sah saja dilakukan,dan sekarang juga sudah dimanfaat-kan oleh pihak DPRD.

”Anggota DPRD itu kan sederajatdengan pejabat eselon II. Nah, seka-rang kepala dinas (pejabat eselon II-

red) bisa pakai mobil, kenapa kita ang-gota DPRD tidak boleh. Mereka ke-pala dinas tidak kena panas dan hu-jan, masa kita tidak boleh seperti me-reka,” katanya kepada interpos di kan-tin DPRD saat istirahat.

Terpisah, Anggota DPRD Men-tawai, Juniarman menjelaskan, padadasarnya bukan pembelian mobil ba-ru yang menjadi masalah. Tapi ang-gota DPRD sendiri mampu tidak me-ningkatkan kiner janya setelahmendapatkan fasilitas itu. Maka da-lam hal ini, semua elemen, khusus-

nya masyarakat dan pers juga harusmemantau serta mengawal terhadapkinerja anggota dewan setelah men-dapatkan fasilitas mobil baru.

”Mobil baru itu kan untuk menun-jang kinerja anggota dewan. Makakita lihat saja nanti, setelah menda-patkan mobil baru, apakah kinerja-nya meningkat. Maka kawan-kawansemua harus mengawalnya,” ujarnya.

Terkait disinyalir ada beberapaanggota DPRD yang jarang ngantor,Juniarman justru meminta agar se-mua masyarakat dan wartawan terusmengawal. Jika setelah mendapatkanmobil baru dan anggota dewan ma-sih malas masuk kantor, maka ini ti-dak seimbang dengan fasilitas penun-jang kerja yang sudah diterima.

”Itu sebabnya saya mengajak ma-syarakt dan pers agar terus meman-tau terhadap semua anggota dewan,termasuk menurut kawan-kawan adayang jarang ngantor. Pantau saja terus,”ajaknya.

(wan)

Meraup Untungdi Penyeberangan

BELUM adanya jembatanpenyeberangan yang menghubung-kan Dusun Puro Desa MuaraSiberut dengan Rokdok Desa Ma-dobak Kecamatan Siberut Selatanyang dipisahkan sungai selebar 10meter dimanfaatkan warga setem-pat untuk menawarkan ja sapenyebrangan dadakan denganperahu.

Paulus Samemek (30), salah se-orang warga Desa Muntei yangmenawarkan jasa penyeberanganmengatakan, warga yang memakaijasa penyebrangan dari Rokdok-Puro atau sebal iknya cukupbanyak.

“Rata dalam sehari sebanyak 50orang,” katanya seperti dilansirpualiggoubat.com.

Untuk tarif, Paulus mematokRp1.000 per orang sekali menye-berang, kalau pulang pergi Rp2ribu. Sementara tarif menyebe-rangkan sepeda motor sedikit ma-hal yakni Rp20 ribu.

Paulus mengatakan, untuk me-layani penyeberangan itu, ia telahmenyediakan enam unit sampan.“Untuk membawa motor sayagunakan perahu yang cukup besarseperti ponton,” katanya.

Sebelum dikelola secara perse-orangan, tarif penyeberangan yangsebelumnya dikelola oleh Kelom-pok Paabanan sebesar Rp40 ribuuntuk sepeda motor dan Rp20 ribuuntuk orang. Namun karenabanyak penumpang yang keberatandengan mahalnya tarif tersebutmaka pada 10 Januari kelompokPaabanan mulai menurunkan hargamenjadi Rp20 ribu buat motor danRp2 ribu untuk orang dewasa danRp1.000 untuk tarif anak-anaksekali berangkat.

Namun berapa pun tarif yangdisepakati oleh orang dewasa, bagidua orang bocah kelas VI SD yakniSilve dan Rian tak mau ambilpusing. Keduanya bocah yang biasamenyeberangkan penumpangpunya tarif sendiri.

“Ongkos satu orang mau besaratau kecil tetap Rp1.000,” kata SilveSenin 24 Desember yang turutdiiyakan Rian.

Kedua bocah itu biasa berope-rasi sepulang sekolah, dengan ber-modal sebuah perahu dan penda-yung, rupiah demi rupiah merekakumpulkan. Sambil bermain de-ngan teman-temannya, penum-pang yang minta disebrangkandilayani. “Asyik sambil main dapatuang,” ujar Rian.

Menurut mereka penumpangakan banyak pada saat jadwal kapalmasuk ke Siberut Selatan yakni Se-lasa dan Jumat. Sebelum merekaberangkat sekolah pagi hari, me-reka menyempatkan diri narik dulu.Jika penumpang ramai dalamsehari mereka dapat Rp30 ribu.

“Dapat lima penumpang sajapada pagi hari sudah syukur, karenabelanja di sekolah dapat,” kataSilve. (trs/bbr/g/wan)

kilas ekonomi

Setahun, DPRD Tetapkan Lima PerdaSELAMA setahun, DPRD Kabu-

paten Kepulauan Mentawai hanyamenetapkan 5 peraturan daerah(Perda) dari 17 rancangan perda se-suai Program Legislasi Daerah (Pro-legda) . Perda itu sebagian di antara-nya untuk kebutuhan selama setahunseperti Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Daerah (APBD).

Padahal, rapat paripurna DPRDpada Juni 2012 tentang Prolegda telahmenetapkan 17 ranperda yang akandibahas bersama sejak 1 Januari 2012hingga 31 Desember 2012. Prolegdaitu dituangkan dalam nota kesepaka-tan antara DPRD Mentawai denganPemerintah Kabupaten (Pemkab)Kepulauan Mentawai dengan nomor170/73/NK-DPRD/VI-2012, No-mor 180/15/Huk-2012 tentang Pro-legda Kabupaten Kepulauan Men-tawai tahun anggaran 2012 tanggal 25Juni 2012.

17 Ranperda yang disepakati men-jadi Prolegda tahun 2012 itu, 15 diantaranya merupakan prakarsa peme-rintah daerah yaitu Ranperda tentangPokok-Pokok Pengelolaan dan Per-tanggungjawaban Keuangan Daerah,Ranperda tentang Pajak Daerah, Ran-perda tentang RTRW, Ranperda ten-tang RPJMD, Ranperda tentang IzinMendirikan Bangunan (IMB), Ran-perda tentang Izin Gangguan, Ran-perda tentang Kepariwisataan, Ran-perda tentang Retribusi Penyebera-ngan di Air dan Pelayanan Kepela-buhan, Ranperda tentang RetribusiPelayanan Kesehatan, Ranperda ten-tang Pelayanan Administrasi Ke-pendudukan, Ranperda tentang Re-tribusi Penjualan Produksi UsahaDaerah, Ranperda tentang PelayananPasar, Ranperda tentang Pertang-gungjawaban Pelaksanaan APBD ta-hun anggaran 2011, Ranperda ten-tang Perubahan APBD 2012, Ranper-da tentang APBD 2013, dan dua ran-perda diprakarsai DPRD yaitu Ran-

perda tentang Pengelolaan Hibah danBantuan Sosial, dan Ranperda tentangHari Jadi Kabupaten KepulauanMentawai.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Per-undang-undangan Bagian Hukum Se-kretariat Daerah, Seri Eli yang dite-mui di ruang kerjanya mengatakan,hanya 6 perda yang ditetapkan tahun2012.

”Hanya 6 perda yang ditetapkan,dan itulah kiner ja kita,” ujarnyaseperti dilansir puailig goubat.com,sambil melihat buku register.

Satu diantara 6 perda itu tidak ma-suk dalam prolegda 2012 yaitu PerdaNomor 1 tahun 2012 tentang APBDtahun anggaran 2012 diundangkantanggal 14 Februari 2012. Lima perdalainnya adalah Perda nomor 2 tahun2012 tentang Pokok-Pokok Pengelo-laan dan Pertanggungjawaban Ke-uangan Daerah diundangkan tanggal8 Agustus 2012, Perda nomor 3 tahun2012 tentang Pelayanan AdministrasiKependudukan diundangkan tanggal5 Oktober 2012, Perda Nomor 5 ta-hun 2012 tentang Pertanggungjawa-ban Pelaksanaan APBD tahun ang-garan 2011 diundangkan tanggal 22Oktober 2012, Perda nomor 6 tahun2012 tentang Perubahan APBD 2012diundangkan tanggal 25 Oktober2012 dan Perda nomor 7 tentangRPJMD diundangkan tanggal 21 De-sember 2012. Sedangkan Perda no-mor 4 yang disiapkan untuk penomo-ran perda pajak daerah masih belumselesai dan menunggu evaluasi darigubernur dan juga perda tentangAPBD 2013 juga masih dievaluasigubernur.

Dikatakan Seri Eli, Perda Nomor2 tahun 2012 tentang Pokok-PokokPengelolaan dan Pertanggungjawa-ban Keuangan Daerah sejak tahun2009 diajukan ke DPRD dan baru di-tetapkan pada Agustus 2012. De-mikian juga Ranperda Penyeberangan

di Air dan Retribusi Pelayanan Ke-pelabuhan, bupati sudah menyampai-kan nota pengantar di depan sidangDPRD namun hingga akhir tahun2012 belum juga selesai dibahas danditetapkan menjadi perda.

Menurut Nikolaus Sorot Ogok,Kasubag Persidangan di DPRD Men-tawai yang dihubungi lewat telepon,Kamis 10 Januari lalu, pada umumnyaranperda sudah masuk ke DPRD se-perti Ranperda IMB, RTRW, izingangguan, kepariwisataan, retribusipenjualan produksi usaha daerah,namun ranperda itu belum ditetapkanDPRD dan bahkan sebagian belumdibahas. Sementara 2 ranperda pra-karsa DPRD menurut Niko masih se-dang dirancang. “Masih sedang diran-cang,” katanya singkat.

Ketua DPRD Mentawai HendriDori Satoko yang dihubungi melaluitelepon mengatakan, tidak ada ken-dala membuat ranperda, hanyalima yang ditetapkan sesuaiprolegda ditambahtiga ranperda yangmasih dalam tahapevaluasi gubernur.

“Tidak ada ken-dala, hanya saja kitaharus ikuti aturanyang lebih tinggi su-paya tidak berten-tangan ketika dite-tapkan. Beberaparanperda harus di-evaluasi propinsidan berpotensi un-tuk dibata lkan ,”katanya.

Untuk itu pihak-nya memilih ranper-da yang sangat prio-ritas. Dikatakannyabanyak rangkaianaturan yang harus diikuti dalam prosespembahasan dan

penetapan ranperda menjadi Perda.”Kita mesti hati-hati dan jangan

sampai keliru” katanya.Ia mencontohkan ranperda kepa-

riwisataan yang menurutnya banyakkepentingan yang harus dilihat, de-mikian juga ranperda pelayanan ke-sehatan dan penyeberangan diatas airdan pelayanan kepelabuhanan. (wan)

edisi : 01/tahun IV/januari-20135

Page 6: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Pengawasan Patroli Laut LemahMentawai, Sasaraina—PemerintahKabupaten Kepulauan Mentawai,Sumbar, alokasikan tujuh ton BahanBakar Minyak (BBM) pada 2013untuk melakukan patroli dan raziaserta pengawasan agar dapat mene-kan aktivitas penangkapan ikan de-ngan bahan peledak yang sering ter-jadi di kawasan laut daerah tersebut.

”Untuk tahun ini Pemkab Men-tawai telah mengalokasikan tujuh tonBBM untuk melakukan patroli sertapengawasan terhadap pengebomanikan yang sering terjadi di wilayahMentawai ini,” kata Kepala BidangPengawasan Pengendalian Sum-

berdaya Kelautan dan Perikanan, Di-nas Kelautan dan Perikanan (DKP)Kabupaten Kepulauan MentawaiRandi Irawan di Tua Pejat, Kamis(31/1).

Seperti dikutip antara-sumbar.com,Randi menyebutkan, pihaknya akanterus melakukan kerjasama denganpihak kepolisian dan TNI AngkatanLaut untuk mengatasi persoalan ter-sebut sehingga sumberdaya alamyang dimiliki tidak terus menerus di-rusak pihak yang tidak bertanggungjawab.

”Kami merasakan saat ini masihada kelemahan dan kekurangan sertaketerbatasan sarana untuk melakukanpengawasan terhadap potensi laut didaerah ini sehingga masih saja ada

saat ini DKP hanya dapat melakukantujuh kali patroli pengawasan dalamsetahun, sehingga pelaku pengebo-man dapat leluasa masuk ke daerahini,” tuturnya.

Dia berharap kedepan semua pi-hak akan dapat meningkatkan per-hatiannya dalam bentuk bantuan, baikpersonel maupun fasilitas sehinggapengawasan potensi kelautan di dae-rah ini dapat terjaga kelestariannya.

”Selama ini kami sudah memintabantuan dan partisipasi masyarakat ter-masuk juga pelaku usaha resort yangberoperasi di daerah Mentawai agardapat memberikan informasi kepadapihak yang berwenang bila melihat adakejahatan yang terjadi,” ujarnya.

(*/wan)

Akibat Krisis BBM

kecolongan,” katanya.Selain itu, katanya, saat ini dengan

alokasi serta keterbatasan fasilitasyang tersedia di DKP pihaknya hanya

bisa mengoptimalkan sumberdayayang ada untuk menekan praktikkejahatan terhadap lingkungan.

”Dengan anggaran yang tersedia

”Kami merasakan saat inimasih ada kelemahan dan

kekurangan sertaketerbatasan sarana untuk

melakukan pengawasanterhadap potensi laut di

daerah ini sehingga masihsaja ada kecolongan”

PengebomanIkan Marakdi LokasiSurfingMentawai, Sasaraina—Aktivitas penangkapan ikan denganbahan peledak kembali terjadi di kawasan surfing di perairanPulau Karamajat, Kecamatan Siberut Barat Daya, KabupatenKepulauan Mentawai, dalam dua pekan terakhir. KepalaDinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten KepulauanMentawai Edi Sukarni ketika dihubungi Selasa menyebutkan,terdapat empat unit longboat dan satu kapal besar melakukanpengeboman ikan yang berpotensi merusak terumbu karangdan biota laut.

”Setelah ada laporan warga, DKP bersama Polair sudahmelakukan razia pekan lalu, namun terkendala karena keha-bisan BBM,” katanya seperti dikutip kantor berita antara-sumbar.com.

Ia memaparkan, kapal patroli yang digunakan dalam ra-zia itu kehabisan bensin setelah berlayar dari Tuapejat, Ke-camatan Sipora Utara. Padahal jarak antara kapal patroli de-ngan kapal nelayan yang melakukan aktivitas pengebomanitu hanya tinggal dua mil. ”Kapal patroli mati di tengah lautsehingga pelakunya langsung kabur,” kata Edi.

Kapasitas BBM kapal patroli yang digunakan hanya 1,5ton. Sementara dalam razia itu, petugas hanya mengangkut1,3 ton bensin. Kendala lain yang dihadapi sulitnyamendapatkan BBM di Mentawai, sementara pasokan BBMdari Pertamina baru akan masuk lagi pada 30 Januari 2012.

”Direncanakan razia akan kembali dilakukan setelahpasokan tersedia, namun kita tidak bisa membeli dalamjumlah banyak karena masyarakat juga membutuhkan BBM,”katanya.

Meski pelaku pengeboman ikan belum teridentifikasi,namun dari jenis kapal yang digunakan pelaku diduga berasaldari Sibolga, Sumatera Utara. Hal itu juga diperkuat denganmunculnya video berjudul ”Mentawai Reefs Being Pillaged 2013”yang diunggah di situs Youtube pada 17 Januari 2013. Dalamvideo berdurasi 2 menit 59 detik itu, terlihat sejumlah orangdengan kapal berwarna biru kombinasi merah berusaha me-ngangkat ikan dari laut yang diduga hasil pengeboman.Dalam video itu tertulis penyelam menggunakan kompre-sor sebagai alat bantuan pernafasan di bawah air. Tidak adanama kapal, nomor identifikasi baik di sisi depan maupunbelakang kapal tersebut. ”Video itu memang benar. Itudiambil di kawasan surfing Pulau Karamajat,” ungkap Edi.

Aktivitas pengeboman ini, lanjut Edi, juga meresahkanwisatawan yang berselancar di daerah itu setelah adanyalaporan pengelola resort di sekitarnya kepada DinasPariwisata setempat. ”Kita masih berupaya untuk menangkappelakunya, dan sudah ada tim pengawas yang diturunkanuntuk mengawasi aktivitas penangkapan ikan di daerah itu,”katanya.

(*/wan)

Aktifasi Tower GSMMasih MenungguMentawai, in terpos—K abupatenkepulauan Mentawai sudah dinyatakansebagai zona merah terhadap bencana.Namun kondisi telekomunikasi sampaisaat ini belum memadah i. Sepertidibeberapa kecamatan, sampai saat inimasih belum tersentuh dengan akseskomunikasi yang maksimal. Dikhawatir-kan, jika bencana melanda Mentawai,dipastikan proses penanggulangan akanterlambat.

Kepala Bidang Komunikasi dan Infor-masi Dinas Perhubungan dan KominfoKabupaten Kepulauan Mentawai HeriPobertus. S mengatakan , sa at inimasyarakat Mentawai sedang menungguaktifasi tower jaringan Global System forMobile Communications (GSM) bantuan daripemerintah pusat.

”Kami dibantu oleh pemerintah pusatsebanyak lima unit tower GSM untukmembuka akses telekomunikasi di daerahterpencil di kepulauan Mentawai,” katanyaseperti dikutip kantor berita antara-sumbar.com, di Tuapeijat.

Menurut dia, dari lima tower yang di-bantu tersebut saat ini sudah beroperasisebanyak dua unit sehingga di daerahtersebut untuk saat ini sudah menda-patkan akses komunikasi dengan baik.

”Apabila kelima tower sudah aktif

maka sudah semua kecamatan yang adadi kabupaten ini mendapatkan aksesjaringan telekomunikasi, sehinggasetiap orang yang datang ke sini tidakperlu khawatir untuk berkomunikasidengan keluarga di luar Mentawai,”ujarnya.

Dikatakan, dari tiga tower yang ma-sih menunggu aktifasi tersebut di an-taranya adalah yang terletak di Sioban,Simanguyak dan di Pagai Utara.

”Kami berharap tower yang sudahdibangun tersebut agar dapat segeraberoperasi sehingga bantuan peme-rintah pusat tersebut dapat dirasakanmamfaatnya oleh masyarakat,” tu-turnya.

Dia menjelaskan, bantuan tersebutdianggarkan dari Anggaran Pendapa-tan Belanja Negara (APBN) sedangkanPemkab Mentawai berkewajiban untukmenyediakan tempat dan pembangu-nannya dilakukan dengan kerjasamadengan pihak swasta.

”Dengan terbukanya akses infor-masi ke daerah terpencil dan terluar inidiharapkan akan dapat mempercepatproses pembangunan sehingga kese-jahteraan masyarakat juga akan terusmeningkat,” katanya.

(*/wan)

Kami dibantu olehpemerintah pusat

sebanyak lima unittower GSM untuk

membuka aksestelekomunikasi di

daerah terpencil dikepulauan Mentawai”

HERI POBERTUSKabid Kominfo Dishub

FOTORANDI

edisi : 01/tahun IV/januari-20136

Page 7: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Anak Muda Diajak Lestarikan AlamSEBAGAI wujud kepedulian

untuk melestarikan alam kepadagenerasi muda, Balai Taman NasionalSiberut (BTNS) melakukan berbagaikegiatan kepada Siswa Pecinta Alam(Sispala) tingkat SMP dan SMA diSiberut berupa kemah konservasi.

Rusdianto, staf BTNS yang dikon-fir masi Puailig goubat , Senin15Oktober lalu, mengatakan kegiatan inibertujuan untuk menumbuhkan ke-cintaan siswa terhadap alam. “De-ngan kegiatan ini dapat mewujudkankecintaan siswa terhadap alam danperhatian generasi mudah untukmelestarikan alam,” katanya.

Kata Rusdianto, kegiatan yang di-lakukan sejak 9-11 Oktober lalu yaitutrekking, masak dan kuis. “Trekkingdilakukan berjalan kaki dari TNS-Bu-kit-Puro hingga kembali lagi ke TNS.Sedangkan bahan untuk kuis yangdiujikan seputar pendidikan biologidan Taman Nasional,” kata Rusdiantoseperti dilansir Pualiggoubat.com.

Peserta kegiatan tersebut diikuti 50siswa yang terdiri 10 tim yakni 3 timSMAN Siberut Utara (Sispala Ka-ronan), 1 tim SMP Siberut Utara, 4tim dari SMAN 1 Siberut Selatan (Sis-pala Simantoro) dan 2 tim dari SMPSiberut Selatan. kegiatan tersebut di-

pandu oleh Mahasiswa Pencinta Alamdari Universitas Andalas.

Ia berharap dengan kegiatan inidapat membangkitkan kepedulian ge-nerasi muda untuk melestarikan alam.“Kita berharap dengan kegiatan inimenjadikan siswa lebih peduli meles-tarikan alam di sekitarnya,” ujarnya.

Anjelina Saugaisagu, Sispala Ka-ronan dari SMAN 1 Siberut Utaramengatakan dengan adanya kegiatanini ada niat para generasi muda untukterus melestarikan alam dan seluruhisinya di Mentawai. “Saya berharapgenerasi muda saat ini tidak meng-gunduli hutan, sebab hutan merupa-kan tempat kehidupan,” katanya.

Sedangkan Maranata Sagari, Sis-pala Simatoro dari SMAN 1 SiberutSelatan menjelaskan dengan acara inibisa mengenal alam dan sekitarnya.

”Kegiatan bisa kita mengenal alamdan mencintainya serta menjaganyaagar tidak di rusak, saat ini kondisialam di sekitar kita sudah mulai rusakdan ada yang gundul,” katanya.

Kondisi ini sangat mengkhawatir-kan sebab dengan kondisi ini air akansusah dan rawan bencana.

”Kita mengharapkan kepada ma-syarakat untuk tetap menjaga keles-tarian alam,” katanya. (wan)

Kaum Hawa Maileppet Incar Bisnis PinangSEJAK terjadi kenaikan harga jual

pinang awal tahun ini, banyak ibu-ibudi Desa Maileppet Kecamatan Sibe-rut Selatan beralih kerja dari menge-lola Pinang.

Untuk saat ini harga jual pinangdi pasaran Muara Siberut berkisarRp3.500 per kilogram dari hargasebelumnya yang hanya Rp2 ribu perkilogram.

Rolina Sabalok, salah seorang iburumah tangga, mengelola pinanglebih gampang, selain harganya yangmulai naik, pinang tidak cepat busuk.

”Kalau cuaca lagi hujan pinangbisa disimpan lama tanpa khawatir

rusak, tidak sama dengan coklat kalautak dijemur cepat busuk,” ujarnyaseperti dikutip puailiggoubat.com.

Sejak beralih ke pinang pada awalhingga 14 Januari, jumlah pinang yangsudah dijualnya sebanyak 69 kilo-gram. Dari hasil penjualan itu, Rolinamengaku kebutuhan keluarga sehari-hari seperti beli beras, ikan sudah bisatertutupi. ”Kebutuhan dapur tidakperlu tergantung pada suami lagiuntuk saat ini,” katanya.

Yohana, pengelola pinang lainmembandingkan harga jual coklatdan pinang memang jauh, untuk har-ga coklat sekilo saat ini berkisar Rp20

ribu namun jika mengelola pinangditekuni dengan baik pendapatannyatak jauh beda.

“Coklat itu modal usahanya besar,mulai dari beli pupuk yang mahal danpembersihannya belum lagi penyakit-nya yang banyak, sementara pinangsangat sederhana,” katanya.

Yohana mengaku, meski harga pi-nang jatuh hingga Rp1.000/kg, na-mun ia tetap setia mengelola pinanglima tahun belakangan ini. Biasanyaia menjual pinang ke pedagang yangdatang dari Padang saat kapal masukkarena harganya jauh lebih bagus.

(gol)

Bupati Resmikan Kapal SimataluBERTEMPAT di depan kantor

Dinas Perhubungan Komunikasi danInformasi (Dishubkominfo) Kabu-paten Kepulauan Mentawai yangberada di depan dermaga Tuapeijat,Bupati Mentawai Yudas Sabaggaletmeresmikan pemakaian Kapal MotorSimatalu.

Kepala Dishubkominfo MentawaiTarcisius Sakeru mengatakan, kapalkayu ini akan dimanfaatkan sebagaitransportasi antar pulau dari Pokai kedaerah Siberut Barat dalam rangkamembuka isolasi daerah di pantaibarat Pulau Siberut.

Kapal kayu ini dibuat di Tegal de-ngan bobot 55 GT dan kapasitas pe-numpang 55 orang. Ia juga menying-gung tentang ketiadaan Bahan BakarMinyak (BBM) yang membuat kapalPemkab tidak dapat berlayar sesuaijadwal.

Senada dengan itu Ketua DPRDMentawai Hendri Dori Satoko me-

ngatakan, hingga saat peresmiankapal masalah BBM belum ada ja-waban yang pasti. Rencana membukarute dari Sikabaluan ke Padang jugadikatakannya terkendala BBM.

Hal lain yang disampaikan Tarci-sius adalah mesin KM Lette dan KMSubbulat telah diangkat mesinnya se-telah lama terikat saja di dermagaTuapeijat. Ia juga meminta agar pe-makaian kapal KM Simatalu diawasi,agar pemakaiannya maksimal dan se-suai tujuan pengadaannya. Ia juga ber-harap kepada pemerintah agar peres-mian kapal ini menjadi awal untukmeresmikan berbagai bangunan yangtelah dibangun oleh pemerintah.

Sementara Yudas dalam sambu-tannya mengatakan, persoalan trans-portasi membuat para pegawai yangsedang melaksanakan perjalanan di-nas menjadi lama berada di luar Men-tawai. “SKPD lama di Padang saat di-nas karena tunggu giliran kapal,”

katanya.Untuk itu menurutnya perlu ada

satu kapal lagi yang mobile dari Pa-dang ke Mentawai dan sebaliknya.“Perlu ada satu kapal lagi untuk bisamobile dari Mentawai ke Padang”katanya.

Ia juga menyinggung KapalMentawai Ekspres yang sudah lamatidak digunakan. Menurutnya harusada staf ahli yang mengatakan bahwaMentawai Ekspres masih bisa diope-rasionalkan, sehingga bisa dianggar-kan perbaikan dan operasionalnya.Terlihat dalam APBD Perubahan ta-hun 2012 telah dianggarkannya ke-giatan Penilaian kelaikan Kapal Men-tawai Ekspres senilai Rp128.405.000.

Terkait dengan Kapal Simatalu, iamengatakan adanya kapal ini masya-rakat di pantai barat Siberut akan bisake Sikabaluan tanpa harus menungguboat dan berebutan. Ia juga menya-dari bahwa ada kelemahan disana sini

terkait pengadaan kapal dan mohonmaaf kepada masyarakat kalau belumpuas dengan keberadaan kapal ini.“Mohon maaf kepada masyarakatkalau belum puas dengan apa yangada ini,” katanya.

Usai menyampaikan sambutan,bupati juga menyiram bagian depankapal dengan menggunakan kendiberisi air serta memecahkan kendi diatas kapal. Kapal baru ini juga dida-rahi sekelilingnya dengan darah ayamyang dipotong di atas kapal oleh ustadMustakim.

Sesuai buku APBD tahun ang-garan 2012, pengadaan kapal kayu inibernilai cukup besar. Dalam anggaransebelum perubahan pagu dana kegia-tan untuk pembangunan / pengadaankapal kayu ini sebesar Rp1,5 M lebihdan anggarannya naik Rp 76.900.000.

APBD Perubahan sehinggapagunya menjadi Rp 1.609.425.000dengan belanja modal tetap yakni Rp

1,4 Mil iar. Kenaikan anggaranteralokasi ke belanja barang dan jasadari Rp128.825.000 menjadi Rp205.725.000 akan tetapi tidak diketa-hui kemana saja anggaran ini dilako-sikan karena buku penjabaran APBDPerubahan 2012 tidak didapatkan.

Namun walau begitu jika diban-dingkan dengan beberapa tahun lalupengadaan kapal kayu KM Pulau Si-masin yang bisa mengangkut penum-pang hingga 110 orang, anggaran se-suai buku LPKJ Pelaksanaan APBDtahun anggaran 2004 buku III LKPJKinerja Lampiran IV halaman 16 da-lam program pembangunan fasilitasperhubungan laut, kegiatan nomor 2Pengadaan Kapal Konstruksi Kayudengan output tersedianya kapal lautkonstruksi kayu (KM Pulau Sima-sin)dalam kolom rencana tingkat ca-paian (target) dananya Rp638.127.600 dan realis asi Rp635.394.100. (wan)

edisi : 01/tahun IV/januari-20137

Page 8: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Mentawai, Sasaraina—KEPALA Dinas Kelautan danPerikanan (DKP) Kabupaten

Kepulauan Mentawai, Edi Sukarnimenjelaskan, sejak selesainya

pembangunan TPI di Tuapeijat, kinisudah ada investor yang siap untuk

menanamkan modalnya (inves). Halini tentunya akan berdampak

positif terhadap perekonomian bagimasyarakat Bumi Sikerei.

Secara kronologis Edi menje-laskan, pada saat ini investor asalSibolga tersebut sudah mengirim

dua kapal tangkap ikan. Tujuannyasebagai bentuk komitmen bahwainvestasi dalam pengelolaan ikanMentawai akan terjadi. Selain itu,

pihak investor bukan hanya sebatasmengeruk ikan mentawai, tetapiakan memberikan bantuan kapal

tangkap sekaligus peralatannyasesuai dengan zona karakteristik

ikannya.”Untuk sementara dua kapal itusebagai bentuk komitmen akan

dilakukan MoU sedangkan 10 kapaltangkap ikan akan segera datang.

Sebab pihak investor sudahmenjanjikan akan mendatangkan 12

kapal tangkap ikan. Bisa jadi, paraAnak Buah Kapal (ABK) darimasyarakat Mentawai. Selain

mengurangi pengangguran, jugaakan menggenjot harga ikan yang

terkesan mahal di Mentawai,” jelasEdi Sukarni kepada Sasaraina di

ruang kerjanya, Senin, (21/1).Menurut Edi, fasilitas TPI yang

baru siap dibangun tersebut cukuplayak. Sebab TPI itu memiliki

tempat penyimpanan ikan dengankapasitas 15 ton. Selain itu, TPI

juga memiliki pabrik es sertapendingin ikan dengan kapasitas 5

ton, dan pembeku ikan. Untukmemperlancar semua program pro

rakyat, maka pihak DKP jugamengajukan proposal terkait Bahan

Bakar Minyak kepada pertamina.”Namun BBM ini khusus untuk

nelayan. Bisa jadi ada strategi untukmengurangi kuota BBM di

beberapa pulau yang dianggap tidaksebanding dengan pemakainnya.

Seperti Siberut Utara, Sikakap,Siberut Selatan, dan Sioban,”

ujarnya.Menariknya, TPI tersebut bukan

hanya untuk menyimpan ikan hasiltangkapan investor, tetapi hasil

tangkapan ikan masyarakat jugadiperbolehkan untuk di simpan.

Tujuannya, jika cuaca laut ekstrem,maka Mentawai punya cadanganikan segar. Sebab selama ini, jika

cuaca laur buruk, maka ikan diMentawai langka dan harganya pun

melambung tinggi.”Kita yang punya ikan, tapi kita

membelinya kok mahal. Itu akibatcuaca laut buruk, sehingga tidakada stok ikan untuk dikonsumsi

warga. Maka harga ikan pundipermainkan,” tegasnya.

Bukan hanya investor yang akanmendongkrak perekonomian

masyarakat Mentawai, tetapi TPItersbut juga akan menambah hasil

PAD Mentawai. Sebab nantinya,jika Ranperda tentang pajak

disahkan, maka setiap kapal yangmenyandar di TPI akan dibebankan

biaya sandar dan retribusi hasilpenjualan ikan. Tentunya semua

uang tersbeut akan menambahpundi-pundi PAD Mentawai.

”Sebelum perda itu ada,tentunya untuk sementara kita

gratiskan. Tapi semua itu pasti akanterjadi dalam peningkatan PAD jikaperda pajak sudah disetujui DPRD

Mentawai,” tuturnya.Edi Sukarni menghimbau, semuamasyarakat Mentawai bisa men-

dukung semua program DKPmelalui TPI yang sudah ada.Sebab

semua itu pasti akan kembalikepada masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian.(Gol/Iwan)

Baru satu bulanselesai

pembangunanTempat Pelelangan

Ikan (TPI) diTuapeijat, kini

sudah dilirikinvestor asal

Sibolga. Alasannya,bahwa laut

Mentawai memilikipotensi ikan yang

menjanjikan.

TPI Tuapeijat Diincar Investoredisi : 01/tahun IV/januari-2013

8

Page 9: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

April, Festival Surfing Tingkat Asia DigelarMentawai, Sasaraina—Dinas

Pariwisata Pemuda dan OlahragaKabupaten Kepulauan Mentawai,Sumatera Ba rat, berencanamenggelar Festival Surfing tingkatAsia di Selatan Pulau Sipora padapertengahan April 2013. KepalaDinas Pariwisa ta, Pemuda danOlahraga Kabupaten KepulauanMentawai, Dest i Seminora, diTuapeijat, mengatakan, kegiatanbertaraf internasional tersebut sudahdipersiapkan sejak tahun lalu.

”Untuk pelaksanaannya, kamisudah berkoordinasi dengan DinasKebudayaan dan Pariwisata Sumbartentang rencana tersebut,” kata dia.

Dia mengatakan, Festival Surfingtersebut rencananya akan dimulai daritanggal 21 hingga 26 April 2013.

”Sampai saat ini, calon pesertatelah banyak datang ke sini dansebelum i tu mereka juga dapatmenikmati keindahan alam bumiSikere i dan menikmati ombakMentawai yang memikat,”tuturnya.

Selain itu, kegiatan tersebut jugatelah mendapat support dari pihakKementerian Kebudayaan PariwisataEkonomi Kreatif dan akan dapatmendorong pertumbuhan pariwisatadi Mentawai.

”Peserta yang akan mengikuti Fes-tival Surfing ini berasal dari negaraAsia, tapi juga tidak tertutup bagipeserta yang datang dari Australia,Amerika dan negara Eropalainnya,”kata dia. Dia berharap, turisasing yang datang ke Sumatera Baratkhususnya yang akan berkunjung keMentawai ke depan semakin me-ningkat. (*/wan))

Festival Surfing Menelan Rp1,2 MMentawai, Sasaraina—Pemkab KepulauanMentawai menganggarkan dana untuk FestivalSurfing Internasional 2013 sebesar Rp1,2 Miliar.Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah RagaKabupaten Kepulauan Mentawa i DestiSeminora di Tua Pejat, Selasa, mengatakananggaran untuk pelaksanaan iven besar iniberasal dari APBD Kabupaten KepulauanMentawai tahun ini.

”Dana yang dianggarkan ini masih samadengan jumlah pada pelaksanaan kegiatan festi-val Surfing tahun lalu,” kata dia.

Dia mengatakan, dari dana Rp1,2 Miliar yangdianggarkan pada kegiatan yang sama pada tahunlalu hanya terpakai sekitar Rp800 juta. ”Selaindana APBD, kita juga berharap ada bantuan danadar i pihak sponsor yang mendukungterlaksananya kegiatan ini,” katanya.

Dia juga mengatakan pada waktu pelaksanaannanti peran serta masyarakat sekitar sangatdibutuhkan. ”Di samping berlangsungnya Fes-tival Surfing juga akan dibuka stand-standpameran yang akan menampilkan hasil kerajinantangan dari masyarakat Mentawai dan menjualberbagai macam souvenir asli Mentawai sertamenampilkan kuliner khas Bumi Sikerei,” katadia.

Dia berharap dengan adanya Festival Surfingini, hendaknya Mentawai dapat menjadi destinasieksklusif di Sumatera Barat. ”Mentawai siapmenjadi pintu gerbang bagi Sumbar yang akanmembawa dampak positif bagi daerah-daerahlain. Kita tahu sebagian besar turis asing yangdatang ke Sumatera Barat ini mereka pasti akanberkunjung ke Mentawai,” tutur dia. (*/wan)

Di sampingberlangsungnya

Festival Surfing jugaakan dibuka stand-

stand pameran yangakan menampilkan

hasil kerajinantangan darimasyarakat

Mentawai danmenjual berbagai

macam souvenir asliMentawai serta

menampilkankuliner khas Bumi

Sikerei”

DA

TA R

ESO

T

edisi : 01/tahun IV/januari-20139

Page 10: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Puskesmas Minim Dokter Umum

Mentawai, Sasaraina—KONDISI10 Kecamatan yang ada di KabupatenKepulauan Mentawai masih minimdengan tenaga dokter umum. Hal inidikhawatirkan pelayanan kesehatanterhadap masyarakat tidak berjalanmaksimal. Untuk memenuhi kebutu-han dokter tersebut, diusulkan untukperekrutan CPNS tahun 2013 iniuntuk lebih mempriori taskankebutuhan puskesmas yang ada dise-tiap kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupa-ten Kepulauan Mentawai, Warta Siri-toitet menjelaskan, sampai saat inijumlah dokter di 10 kecamatan yangada di Mentawai hanya empat orang.Artinya, beberapa kecamatan belummemiliki dokter umum untuk mem-bantu pelayanan kesehatan bagimasyarakat luas Mentawai.

”Dokter umum kita di kecamatanhanya empat orang. Mereka bertugasdi Kecamatan Sipora Utara, SiberutSelatan, Sikakap dan Sipora Selatan.Jadi enam kecamatan lainnya tidakmemiliki dokter. Dari empat dokterini, hanya satu yang PNS, yang lainnyaberstatus pegawai tidak tetap (PTT),”jelas Warta kepada Sasaraina di ruangkerjanya.

Menurut Warta, jika di tahun 2013ini Mentawai membuka penerimaanCPNS, pihaknya akan mengusulkanserta melobi agar formasi dokter

Warta : CalonCPNS DiusulkanPenuhi KebutuhanPuskesmas

umum untuk memenuhi kebutuhanpeskesmas. Sebab kondisi pulau yangterpisah sanga t membutuhkanpelayanan yang maksimal.

”Selama ini bagi warga yang men-derita sakit cukup ditangani denganperawat dan bidan yang bertugas dimasing-masing puskesmas. Namunkalau penyakit kronis tentunya mem-butuhkan seorang dokter. Mujurnyaselama ini warga di Mentawai masihminim menderita penyakit kronis.Kalau pun ada tetap dilakukanrujukan ke puskesmas yang adadokternya atau RSUD Mentawai,”ujarnya.

Tahun 2013 ini, tambahnya, DinasKesehatan Mentawai akan fokusterhadap pelayanan kesehatan yangmaksimal. Tentunya pelayanan inijuga harus di dukung dengan tenagamedis yang memadahi. “Semoga paracalon dokter PTT nantinya banyakyang memilih Mentawai. Tapi kalautidak ada, tentunya kita te tapkekurangan dokter,” katanya.

(gol/wan)

Warta Siritoitet

Mentawai, interpos—Kond isiKabupaten Kepulauan Mentawaipada umumnya krisis air bersih.Namun semua itu mas ih b isaditanggulangi oleh warga denganmemanfaatkan beberapa sumber airyang berasal dari sungai. Namunberbeda dengan Rumah Sakit UmumDaerah (RSUD) Mentawai, justru airbersih untuk standar rumah sakittidak ada.

Direktur Utama RSUDKabupaten Kepulauan Mentawa,Simatupang menjelaskan, selama inipihaknya hanya mendapatkan jatahai r da ri tangk i mobil. Namunkualitasnya sendiri belum memenuhistandar air bersih rumah sakit. Sebabpasokan air yang diantar dari mobiltanki itu sendiri belum jelas asal-usulsumber airnya.

”Selama ini memang kita menda-patkan air dari pasokan mobil tangki.Memang pasokan air itu cukup,namun kual itas ai rnya tid akmemenuhi kriteria air sehat. Disamping itu, kita juga tidak tahu darimana mereka mengambil air itu.Kalau air bersih standar rumah sakitmemang tidak ada,” jelasnya.

Menurut Simatupang, air bersih

RSUD Krisis Air Bersih

standar rumah sakit pada prinsipnyabisa diminum tanpa harus dimasakterlebih dahulu. Sebab air bersih itusudah disaring dengan menggunakanteknologi canggih. Berbeda denganai r bersih yang ada d i RSUDMentawa i, a ir i tu d isedot a taudiperoleh tidak diketahui sumbernya.Minimal untuk rumah sakit pasokan

air itu dari PDAM. Namun air PDAMsendiri sampai saat ini belum jelasapakah rusak atau memang tidak ada,khususnya d i Tuapejat sebagaiibukota kabupaten.

”Kita ini rumah sakit, tentu pastimembutuhkan air bersih standarrumah sakit. Apalagi kalau ada pasienyang sakit, itu juga harus dimandikandulu dengan air bersih. Jadi memangsedikit kontra dengan kampanyekeseha tan. Sebab k ita sela lumenyatakan untuk hidup sehat harusmenggunakan atau mengkonsumsi airbersih. Kenyataannya justru kita tidakmemiliki air bersih standar rumahsakit,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya sendiri pernahmengajukan perencananaan untukmenganggarkan dalam pengadaanproyek air bersih. Namun semua itutidak pernah berhasil, sehinggaRSUD Mentawai hanya menerimapasokan air dari mobil tangki yangasal-usul pengambilannya tidakdiketahui secara jelas. ”Kita sudahpernah mengajukan terka itperencanaan proyek air bersih, tapipenentu anggaran itu kan pihaklegislatif,” katanya kepada interpos dikantornya. (gol/wan)

MARULAM TUPANG

FOTO KANTORDINKES

FOTO RSUD

edisi : 01/tahun IV/januari-201310

Page 11: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Fasilitas Puskemas SaibiMulai di Benahi

FASILITAS Puskesmas Saibi Samukop Ke-camatan Siberut Tengah Januari tahun ini mulaiberangsur-angsur dibenahi Dinas KesehatanMentawai, hal itu disampaikan Marinus BakkatKunen pada Puailiggoubat, 10 Januari lalu.

Katanya, fasilitas yang mulai ada saat inimebeler, mesin diesel, genset dan alat-alat keseha-tan lainnya. ”Tapi semua fasilitas yang tersediaseperti kursi yang dibuat tidak sesuai kualitasnyayang kita inginkan, jika tidak kita beri untuk me-ngerjakannya kita di permasalahkan, sudah diberiitulah kondisinya, padahal mereka ini orang kitajuga, sangat bedalah fasilitas dari tuapejat yangsesuai keinginan kita,” katanya.

Namun meskipun begitu, masih banyak lagifasilitas yang kurang seperti timbangan bayi, kom-puter, bangku, alat menyimpan vaksin dan kasur,semua ini sangat mendesak. (gol)

Speedboat RombonganPPIP Sumbar Karamdi Betaet

SPEEDBOAT rombongan Program Pemba-ngunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) ProvinsiSumatra Barat yang akan memantau pelaksanaankegiatan pembangunan jalan di Simalibbeg, DesaSimatalu, Kecamatan Siberut Barat karam di lautBetaet saat akan sandar, sekira pukul 17.00 WIB.Saat itu gelombang laut sedang tinggi.

Speedboat yang bernama Shadow Mentawaiyang dikemudikan Oyon Jambang karam akibatlubang pembuangan air terbuka sehingga air ma-suk yang membuat speedboat karam.

”Masyarakat yang ada di tepi pantai saat itulangsung memberikan pertolongan denganmengevakuasi penumpang yang berjumlah tigaorang serta barang-barang dan perahu,” kata EpiVarianto seperti dirilis puailiggoubat.com. Masya-rakat berdatangan dan berenang ke laut untukmemberikan pertolongan. Insiden tersebut tidakmenimbulkan korban jiwa. (wan)

Belajar Kakao ke PayakumbuhHabiskan Rp350 Juta

Guru dan Fasilitas Belajar di SMPNI Siberut Barat Daya Minim

SEJAK beroperasi tiga tahun lalu tepatnyapada 2010, SMPN I Siberut Barat Daya yangberada di Desa Taileleu masih kekurangan tenagaguru begitu juga fasilitas pendukung belajar.

Kepala SMPN I Siberut Barat MuhammadIksan, seperti dilansir puailiggoubat.com menyebut-kan, guru yang ada saat ini sebanyak 10 orangyakni tiga orang guru PNS ditambah seorangkepala sekolah, lima orang guru honor ditambahsatu orang pegawai tata usaha.

Namun Iksan mengatakan tiga guru PNS yangada statusnya belum definitif karena hanya di-perbantukan, sementara tempat tugas mereka se-benarnya di SMPN 2 Siberut Selatan. ”Jadi situasibelajar belum stabil karena saya khawatir kalauguru yang ada saat ini ditarik,” katanya.

Ia mengaku rencana awal dinas pendidikan un-tuk pemerataan guru akan dilakukan pada bulanini, namun hingga saat ini belum ada info selan-jutnya. ”Kita hanya menunggu saja,” ujarnya.

Sementara dari fasilitas belajar, lokal yang adasaat ini sebanyak tiga ruangan yang ditempati mu-rid sebanyak 160 orang. Pada awalnya lokal yangdipakai empat kelas, namun karena satu ruangandigunakan untuk kantor, murid belajar diman-faatkan jadi tiga lokal.

Selain ruangan yang masih kurang, Iksan me-ngatakan mebeler murid juga masih kurang ter-masuk kantor guru. Ruangan pustaka dan labora-torium juga belum dimiliki sekolah ini.

”Rumah dinas belum ada, sehingga beberapaguru menumpang tinggal di rumah warga, kitaberharap fasilitas itu dilengkapi,” katanya. (w)

PELATIHAN kelompok tani kakaoSiobak Mubuah da ri Desa SaligumaKecamatan Siberut Tengah kePayakumbuh menghabiskan dana ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat Man-diri (PNPMMP) 2012 sebesar Rp350 juta.

Pelatihan berlangsung selama enambulan yang dimulai sejak September 2012dan akan berakhir Februari 2013 denganpeserta sebanyak 40 orang anggota.

Namun beberapa peserta yang turutdalam pelatihan itu menilai kegiatan ituhanya akal-akalan pengurus PNPM MP dikampungnya untuk menghamburkananggaran. Menurut keterangan beberapapeserta, dana Rp350 juta yang sudah jelaspenggunaannya yang sebagian digunakan

untuk pembelian alat pertanian tiapanggota ternyata tak dibelikan.

Doni, salah sa tu peserta kepadaPuailiggoubat mengatakan, anggaran biayakhusus alat budi daya kakao untuk 40peserta pelatihan dari total dana Rp350 jutasebesar Rp57.640.000, digunakan untukmembeli gunting, pisau, plastik wrap, talirafia dan keperluan lainnya. “Namun barangtersebut tidak pernah kami terima satu pun,”katanya, seperti dirilis puailiggoubat.com.

Jeremias, peserta lain yang juga kecewadengan penggunaan angga ranmenyebutkan, pelat ihan ini hanyadimanfaatkan untuk mendapatkan uangbagi pengurus.

“Coba kalau jalan PNPMMP yang

dibangun, masyarakat sudah bisamenikmati saat ini,” ujarnya.

Mereka berharap ada penjelasan daripenanggung jawab tingkat kecamatan dantim pengelola kegiatan terkait aliran dana.

Sementara dalam Rencana AnggaranBiaya (RAB) pelatihan tersebut, tercantumala t tulis dalam pe latihan sebesarRp9.028 .000 , alat budi daya kakaoRp57.640.000, honorarium koordinatordan narasumber Rp25,1 juta, transportasisebanyak Rp17,8 juta, penginapan Rp22juta, biaya konsumsi Rp26.736.000 dansewa r uangan pela tihan Rp5,4 juta.Selebihnya digunakan untuk honor pelatihdan operasional TPK dan UPK.

(wan)

SINGKAT

Usai Libur Natal dan Tahun Baru,Kehadiran Guru dan Siswa Cukup Baik

USAI libur Natal 2012 dan Tahun Baru2013 proporsi kehadiran guru dan murid padasekolah di Kecamatan Siberut Selatan baik SD,SMP dan SLTP dinilai cukup bagus, demikiandiungkapkan Taruli Tambunan, PengawasSekolah Kantor Cabang Dinas PendidikanSiberu Selatan saat dihubungi Puailiggoubat,Selasa 15 Januari.

Menurut Taruli, dari hasil monitoring yangdilakukan pada 20 SD yang ada di KecamatanSiberut Selatan pada awal masuk sekolah 7Januari lalu, guru yang tidak hadir hanya satuorang, itu pun karena sakit.

”Tak jauh berbeda dengan guru dan mu-rid pada SMP dan SMA, menurut sayaproporsi kehadiran mereka bagus,” katanya

seperti dilansir puailiggoubat.com.Ia mengatakan, untuk SMA memang

proses belajar tidak penuh dilakukan karenamereka melakukan pembenahan sekolah."Saat itu masih suasana silahturami antaraguru dan murid,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SMAN I SiberutSelatan Yubob Salim yang dikonfirmasi di hariyang sama mengatakan, secara umum keha-diran guru dan siswa baik. Ia mengaku me-mang dari 49 orang guru keseluruhan, guruyang tidak hadir pada hari pertama sekolahsebanyak 13 orang. Namun menurutnya se-mua guru yang tidak hadir sudah mendapatizin dari sekolah dengan alasan ada yang sakit,cuti melahirkan dan karena perjalanan dinas.

”Ketidakhadiran guru-guru sudahdiketahui oleh pihak sekolah, bukan faktor ke-sengajaan,” jelasnya.

Ia tidak menampik seminggu setelah mulaisekolah suasana belajar kurang teratur karenabaru pukul 09.00 WIB murid-murid sudahpulang.

”Saya tidak tahu apa alasannya mengapasemua murid pulang padahal kita di kantorada, dan siap memberikan pelajaran,” ujarnya.

Tapi minggu ini, menurut Bob, suasanabelajar sudah normal sesuai dengan jadwalyang ditentukan. Terkait kepulangan siswayang cepat, beberapa murid mengatakanalasannya karena guru bidang studi pelajaranmereka tidak ada. (gol)

FOTO KANTORDIKNAS

edisi : 01/tahun IV/januari-201311

Page 12: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

PejabatMentawaiDiperas

Mentawai, Sasaraina—Selama duahari terakhir ini, seluruh pejabat dilingkungan Kabupaten KepulauanMentawai gelisah dengan adanyatelpon dan sms gelap yang mengakudari pihak Kajari Mentawai. Isi telpondan pesan sms itu, oknum yang me-ngaku pihak Kajaru meminta setorandengan tujuan kasus di setiap SKPDbisa ditutup.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupa-ten Kepulauan Mentawai Warta Siri-toitet, membenarkan menerima smsyang berisi meminta setoran denganjaminan kasusnya tidak akan dibong-kar. Namun karena nomor telpongenggamnya tidak terdaftar, akhirnyadiabaikan saja.

”Pagi pak, kalau ada waktu telponsaya,” kata Warta membacakan isi pe-san SMS di telpon genggamnya yangmengatasnamakan dari Kajari Men-tawai kepada Sasaraina di ruangkerjanya.

Menurut Warta, telpon atas nama

Kajari meminta setoran tersebut su-dah sering diterimanya melalui kon-tak langsung ataupun pesan sms. Ka-rena nomornya tidak bisa dipertang-gungjawabkan, ia hanya meng-abaikan saja.

”Masalah orang tak dikenalyang mengaku dari Kaja rimeminta setoran kepada sayabukan sekali ini saja, tapi sudahterjadi beberapa kali. Tapi sayalupa, dan tidak pernah sayarespon. Sebab saya tidakpernah melakukan atau punberniat untuk melakukantindak pidana korupsi.Makanya saya diamkan saja,”katanya.

Untuk melakukan kla rifikasiterkait teror telpon terhadap semuapejabat, pihak Kajari mengirimkansurat kepada semua kantor SKPD,bahwa telpon tersebut tidak benar.Maka diharapkan semua pejabat agartidak ter jebak dengan telpon yangyang mengatasnamakan pihak Kajari.

”Kemarin (Rabu, 16/1), kita sudahmenerima surat klarifikasi dari pihakKajari Mentawai, subtansi isinyamenyatakan tidak benar ada pihakKajari meinta uang setoran,” katanya.

Sumber Sasaraina dari Kantor Ka-jari di Tuapejat, Mentawai menya-takan, bahwa pihak Kajari tidak per-nah menelpon pejabat untuk memin-ta uang se toran dengan motifmenutup kasus.

“Semua itu hanya teror untuk me-meras, dan kami pihak Kajari Men-tawai tidak pernah menghubungisebagaimana informasi yang diterimasemua pejabat Mentawai,” jelasnya.

Menurutnya, dengan terjadinyatelpon yang isinya pemerasan, sudahada beberapa kepala dinas di lingku-gan Pemkab Mentawai yang menye-tor kepada orang yang tidak dikenalitu melalui transfer bank. Mujurnya,beberapa puluh juta uang pejabat itubelum sampai ke rekening pemerastersebut.

”Begitu ada beberapa orang kepalaSKPD yang langsung melakukanklarifikasi, kita langsung melacaknya.Pertama kita menghubungi pihakbank agar menggagalkan uang trans-fer dari kepala dinas bersangkutanyang sudah menyetor. Mungkin uangitu masih mengendap di bank BPDkarena beda bank, jadi mas ihterparkir,” katanya yang tidak ingindisebutkan namanya.

Dijelaskannya, berdasarkan hasilpenelidikan pihak Kajari Mentawai,sudah terdeteksi komunikasi orangtak dikenal itu dari Cianjur, Jawa Ba-rat. Dalam satu hari itu, nomor pe-meras itu mengarah ke Bali dan Ka-bupaten Kepulauan Mentawai.

”Kita masih terus mendalami no-mor pemeras yang mengatasnamakanKajari Mentawai ini. Semoga ini cepatterungkap,” ujarnya. (gol/iwan)

Oknum NgakuKajari MintaSetoran

Spekulasi dan Modus LamaMentawai, Sasaraina—Masih kental dalam inga-tan, ketika ada nomor tak dikenal masuk ke hand-phone kita dengan meminta kiriman pulsa atau trans-fer uang. Nomor tanpa nama itupun mengaku sebagaisuami, istri, anak, atau saudara kita yang kondisinyasedang kepepet dan sangat membutuhkan apa yangdimintanya. Namun, semua itu dianggap jebakan bagipelanggan telpon seluler yang sering menerimanya.Bagi yang belum, sudah pasti akan mentransfer pulsatau uang sesuai besaran permintaannya.

Sama halnya dengan modus nomor gelap yangmengaku sebagai Kajari, Kapolres, dan pimpinan pe-negak hukum lainnya, selalu mengirim SMS ke selu-ruh nomor para pejabat pemerintahan. Namun ma-sih ada juga beberapa pejabat Mentawai yang terke-coh dengan gertak dari isi SMS tersebut.

Menanggapi hal ini, Kapolres Kabupaten Kepu-lauan Mentawai, AKBP Cucuk Trihono menyatakan,bahwa aksi tersebut sebenarnya sudah lama. Sekitartahun 2008, modus ini sudah dilakukan oleh nomorgelap yang mengaku dari pimpinan penegak hukumuntuk meminta uang. Modusnya pun berbeda, adayang mengaku sebagai Kajari atau Kapolres memintasetoran dengan jaminan kasusnya akan ditutup. Adamodus meminta setoran karena pimpinan penegakhukumnya mau serah terima jabatan, sehingga mem-butuhkan dana. Dan banyak modus kejahatan lainnya

yang dilakukan untuk mendapatkan uang.”Sebenarnya ini lagu dan modus lama. Sejak tahun

2008 sudah ada. Mungkin masih ada beberapa pejabatyang belum pernah mengalaminya, sehingga begitumenerima SMS yang mengaku pimpinan penegak hu-kum, langsung menyetor tanpa memikirkannyaterlebih dahulu. Bagi saya ini hanya spekulasi saja,”jelas Cucuk ketika ditemui Sasaraina di kantornya.

Menurut Cucuk, zaman sekarang sangat bodohjika ada seorang pimpinan penegak hukum melaku-kan komunikasi atau pertemuan dengan tujuan me-minta uang suap, pelicin dan sebagainya kepada se-orang pejabat pemerintah. Saat ini kita dihadapkanpada zaman penyadapan dan zaman pembuktian ter-hadap penegakan hukum, khususnya korupsi, suap,kongkalikong dan sebagainya. ”Zaman sekarang kokminta uang pakai telpon, tentu secara hukum sangatgampang untuk dijadikan alat bukti,” ujarnya.

Saat ini, pihak Polri sudah mengarah dalam men-dalami dan mengembangkan kasus tersebut. Namunkarena hal ini terkait masalah ”IT” maka perlu adanyasaling mengingatkan, bahwa nomor handphone tanpanama meminta uang tersebut tidak usah dilayani.

”Secara IT kita belum melakukan investigasi, tetapikita sudah mengarah pada pengembangan danpendalaman kasus tersebut,” katanya.

(Gol/Iwan)

”Begitu ada beberapaorang kepala SKPD

yang langsungmelakukan klarifikasi,

kita langsungmelacaknya. Pertama

kita menghubungipihak bank agar

menggagalkan uangtransfer dari kepaladinas bersangkutan

yang sudah menyetor.Mungkin uang itu

masih mengendap dibank BPD karena

beda bank, jadi masihterparkir,”

edisi : 01/tahun IV/januari-201312

Page 13: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Mentawai, Sasaraina—Pascatsuna-mi 25 Oktober 2010 di KabupatenKepulauan Mentawai, harga BBM te-rus naik tanpa terkendali, sementarasemua pihak saling menuding adanyabiangkerok. Namun semua tuduhanitu belum ada bukti. Akibatnya, padapuncaknya, (21/1), warga Tuapeijat,Mentawai, menghadang kedatangankapal pertamina yang membawabeberapa puluh ton BBM. Aksi wargaini kecewa akibat puluhan ton BBMyang datang bisa habis dalam waktusatu jam. Namun dalam beberapa harikemudian, BBM itu kembali beredardi pedagang eceran dengan hargamencapai Rp20 ribu.

Seorang warga Karlo, dengan lan-tang mengatakan di hadapan kapalBBM yang menyandar di PelabuhanTuapeijat, jika pembagian BBM tidakmerata atau ada oknum yang ber-main, maka warga tidak segan-seganuntuk melakukan aksi yang lebihbesar. Hal ini disampaikannya secaraterbuka dan didengar oleh pejabat pe-merintahan, Polres, Kodim 0319 yangikut mengawal proses distribusi BBMmelalui agen atau pangkalan minyak.

Menurut Karlo, kasus BBM di se-tiap pangkalan yang ada di Mentawaididuga ada permainan oleh beberapaoknum. Namun, pemerintah Kabu-paten Kepualauan Mentawai melaluiDinas Perindagkop seolah tutup ma-ta. Seharusnya, ketika pemerintahbersama polres dan Kodim menge-tahui adanya penjualan diluar hargaHET BBM yang telah disepakatidengan pihak pangkalan minyak, ma-ka harus ditindak tegas.

”Perbuatan menjual harga BBM diatas Harga Eceran Tertinggi (HET)sudah bisa ditindak secara pidana.Namun dalam hal ini justru dibiarkansaja. Mirisnya lagi, Pemerintah mem-beli BBM di pangkalan minyak de-ngan harga subsidi Rp6 ribu, sedang-kan masyarakat harus membelinyadengan harga Rp20 ribu. Maka terja-dilah ketimpangan dalam penjualanBBM di Kabupaten Kepulauan Men-tawai yang berimbas pada perekono-mian masyarakat sehari-hari. Semuaharga pun ikut melonjak, padahal didaerah lain masih stabil,” tegas Karlo.

Di tempat yang lain pada hari yangsama, seseorang warga yang enggandituliskan namanya menyampaikan,bahwa hampir setiap malam terjadiaksi pendistribusian BBM denganjumlah lebih satu ton mengalir tanpajelas. Di yakini, ada oknum yang ber-main di malam hari ketika BBM itusudah masuk di pangklan minyak.

”Seharusnya pengawalan itu jugadilakukan oleh pemerintah sampaipada malam hari. Setidaknya, adapantauan secera diam-diam. Jika initidak dilakukan, maka pendistribusianBBM yang dilakukan di dermaga ter-sebut hanya formalitas saja. Namunbukti di lapangan, tetap saja ada ok-num yang bermain untuk mengambilkeuntungan pribadi. Saya mengha-rapkan pihak polres bisa membantudalam melakukan penyelidikan terha-dap oknum yang bermain BBM dimalam hari pada setiap pangkalanminyak,” ujarnya. (wan)

Kapal BBM Dihadang Warga TuapeijatHarga Bensin TembusRp20 Ribu Perliter

BBM Subsi, Harga Jadi PertamaxMentawai, Sasaraina—Sejak gempa dan tsunami25 Oktober 2010, kelangkaan minyak di Mentawaisampai saat ini belum bisa diselesaikan oleh peme-rintah. Parahnya lagi, sejak empat hari terakhir, krisisBBM tersebut mulai lumpuh, khususnya para tukangojek dan angkot. Akibatnya, harga minyak dibe-berapa pedagang eceran melambung dengan hargaRp15 ribu.

Seorang warga Desa Tuapejat, Kecamatan SiporaUtara, Ida Nusrida, kecewa dengan krisis BBM yangberkepanjangan tersebut. Padahal pemerintah sudahmenetapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp5.500,namun di lapangan harga di luar batas.

”Sudah tiga hari ini sepeda motor parkir di rumahkarena tidak ada bensin. Ada pedagang minyakdadakan menjual seharga Rp15 ribu, namun temposatu jam sudah habis. Sampai siang ini, sudah tidakada lagi pedagang eceran menjual bensin,” ke-cewanya.

Pantauan Sasaraina disepanjang jalan Tuapejatsebagai ibukota kabupaten, semua tempat penjualanminyak eceran kosong. Bahkan para siswa pulangsekolah banyak yang menyorong sepeda motornya.

Ketika Kepala Dinas Perindagkop Mentawai akandimintai konfirmasi, namun pihaknya belum mene-rima tamu wartawan. ”Maaf, bapak tidak bisamenerima tamu, karena sebentar lagi mau rapat,”ujar seorang staf repsesionis. (wan)

MENDORONG : Dua siswa SMA mendorong sepeda motornya sejauh 5 Km. Namun juga tidak mendapatkanbensin di setiap pangkalan minyak dan pedagang eceran yang ada di Tuapeijat, Mentawai.

Pembangunan Jalan Pokai-Sirilanggai DilanjutkanPEMBANGUNAN jalan Pokai

ke Sirilanggai akan dilanjutkan ta-hun dengan anggaran Rp105 miliardari Dinas Pekerjaan Umum Men-tawai. Hal itu dikatakan Kepala Di-nas PU, Sumadi.

”PT.Revanza Graha Prakarsa de-ngan nomor kontrak 600.20/SP-07/PPK-15.10/DP4-KKM/VII-2012 kita putus kontrak mereka ke-marin itu karena pelaksanaan me-reka di lapangan main-main. Danuntuk tahun ini PT mereka tidak kitaizinkan mengambil tender itu lagi,”ungkapnya seperti d ilansirpuailiggoubat.com.

Nilai kontrak pembangunan jalan

Pokai-Sirilanggai Rp2.952.380.900.dengan konsultan PT.Prima SeniAlambina. ”Kita membayar hasilkerja mereka kemaren itu sesuai de-ngan hasil di lapangan. Walaupunmaterial mereka banyak menumpuk,itu tidak kita bayar,” tegasnya.

Demikian juga halnya pemba-ngunan jalan Pokai-Sikabaluandengan kontraktor PT.Nabil SuryaPersada dengan nomor kontrak600.20/SP-03/PPK.15.09/DPU-KKM/VI-2012. Nilai kontrakpembangunan jalan tersebutsebanyak Rp4.949.947.000.

”Itu juga gagal selesai tahunkemaren,” katanya.

Akibat tidak beresnya jalan terse-but membuat masyarakat kecewa,seharusnya tahun ini bisa dinikmatimasyarakat.

”Kontraktor yang tidak sanggupmengambil tender itu lebih baik ti-dak usah ikut tender, karena kalaupeker jaan mereka tidak selesaimembuat masyarakat kecewa. Be-lum lagi di lapangan mereka banyakmain-main,” kata Untarias wargaDusun Pokai.

Permainan di lapangan yang di-maksudkan Untarias seperti halnyayang dilakukan kontraktor pemba-ngunan jalan Pokai-Sirilanggai yangdilakukan PT. Revanza Graha Pra-

karsa mengambil pasir pantai ratu-san kubik untuk timbunan dasarbadan jalan.

”Waktu kita lihat pertama kita te-gur mereka. Oleh pihak kontraktormenawarkan uang dan pekerjaan,namun kita tidak mau. Yang lain saatditawarkan uang menerima dan ma-lah jadi pengawas penambanganpasir pantai,” jelasnya.

Tak menerima aktifitas penam-bangan pasir pantai terus dilakukan,Untarias melaporkan hal ini kepadapihak dusun, desa dan kecamatan.Akhirnya tim kecamatan dan desaturun ke lokasi dan langsung mela-kukan pelarangan. (wan)

edisi : 01/tahun IV/januari-201313

Page 14: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

Menanti Surat Sakti Kemenhut RIFOTO : ISTIMEWA

Mentawai, Sasaraina—Gempadan tsunami yang memporakporan-dakan Kabupaten Kepulauan Men-tawai 25 Oktober 2010 lalu itu kinisudah dua tahun berlalu. Bahkan se-tiap tanggalnya selalu diperingati se-raya mengheningkan cipta sambilberdoa. Bekas kehancuran bencanaalam itu pun masih banyak menyisa-kan kenangan pilu bagi setiap kor-ban. Kini dua tahun penantian, na-mun kehidupan juga belum normal.

Pascabencana gempa dan tsu-nami, berbagai pihak berbondong-bondong datang untuk membantupemulihan Bumi Sikerei. Terlebihdari NGO, yang tidak segan-seganmembuang uang miliran rupian dibumi yang sudah luluhlantak itu.Alam yang masih terus mencekamdikegelapan malam itu seolah tidak

akan membawa peruabahan hidup.Di tengah-tengah ketakutan, ber-

bagai aksi pun dilakukan oleh paraNGO untuk mengobati rasa traumabagi warga Bumi Sikerei. Bahkannonton bareng di malam hari pun ke-rap dilakukan untuk mengobati rasaduka mendalam bagi para korbansebelum tidur.

Di pengungsian Desa Taikako,Kecamatan Pagai Utara, menjelangpetang, anak-anak sudah mulai ber-kumpul di tempat pertemuan daru-rat yang dibangun oleh Badan Na-sional Penanggulangan Bencana.

Warga sekitar sudah mendapatkankabar, bahwa akan ada pemutaranfilm untuk menghibur para korbantsunami.

Sesaat film akan diputar, bukanhanya anak-anak yang memadati, ta-pi para orang tua juga tidak kalah ke-tinggalan untuk menikmati hiburanmalam bersama itu. Listrik diesel sa-tu-satunya di hunian sementara(huntara) menjadi tumpuan harapanpenerangan untuk pengobat duka.

Sambil tersenyum, tertawa, bah-kan meneteskan air mata, ketika ra-tusan penonton menyaksikan filmdokumenter berjudul ”Tiga PuluhMenit Kehidupan”. Film pembukaberdorasi 30 menit itu mampu mem-bius konsentrasi keributan semua pe-nonton. Pandangan mereka tajam

menatap layar putih yang dipancar-kan dari infocus.

”Mungkin seperti ini tsunamiMentawai kemaren ya,” pikir seorangpenonton yang bertepatan duduk disamping interpos.

Tsunami Metawai datang sekitarpukul 21.30 Wib. Artinya, sebagianwarga di Kecamatan Sipora Selatan,Pagai Selatan, Pagai Utara itu masihtidur. Apalagi, umumnya listrik desahanya mampu menerangi sampaipukul 21.00 Wib. Maka diprediksi-kan, usai listrik desa padam, gempapun menyambut dan dalam tempo

30 menit tsunami menyapu.Malam buta yang gelap-gulita

membuat warga Bumi Sikerei kehi-langan arah untuk menyelamatkandiri. Sebagian di antara mereka nekadmenantang gulungan tsunami sambilberenang. Namun, dari ratusan or-ang yang menantang gulungan tsu-nami, hanya beberapa orang sajayang berhasil selamat. Itu punmungkin dengan adanya sentuhankasih tangah Tuhan.

”Tsunami itu datang bagaikanpesawat tempur. Semakin gulungan-nya dekat ke pantai, semakin kerassuaranya. Lalu ombak besar pundatang. Saya bersama anak dan istriberlari ke dalam hutan sambil tergu-

lung. Duri rotan yang melilit danmerobek kulit tubuh pun seakantidak terasa pada malam itu. Akhir-nya saya sekeluarga selamat,” ke-nangnya sambil matanya tetap tajammemandang layar film.

Kondisi huntara sampai saat inimasih memprihatinkan. Program re-hab-rekon pemerintah macet selamadua tahun. Sementara para NGO su-dah banyak meninggalkan para kor-ban yang selama ini banyak member-ikan bantuan hidup kepada mereka.Warga merasa dibiarkan dan diter-lantarkan, seolah pemerintah masih

bertanggungjawab atas kehidupanmereka yang semakin tertekan danterkikis nyaris setengah hidup.

Tinggal di huntara sangat tidakmembahagiakan. Air bersih mengha-rapkan hujan turun. Beras jugamengharapkan kedatangan DinasSosial. Ladang yang banyak menyim-pan segudang cadangan makanan le-nyap digulung tsunami. Hutan yangbanyak memberikan kehidupan jugatergadai oleh HPH. Sementara suarainsan pers juga tidak didengar lagi.Siapa yang mau peduli lagi.

Sementa ra di tengah-tengahibukota Provinsi Sumatera Barat,

para pejabat sibuk membahas pro-gram rehab-rekon di hotel berbin-tang dengan mengabiskan dana ra-tusan juta. Debat ilmiah sampai dis-kusi kusir pun berkahir tanpa hasil.

Di jalanan, para aksi demonstranjuga kehilangan arah dalam menen-tukan sikap dan tuntutan untuk parakorban tsunami yang masih tinggaldi huntara.

Sebagian suara demonstranmengharapkan, agar proyek penger-jaan hunian tetap (huntap) dilakukanmelalui pihak ketiga (kontraktor). Se-mentara suara idealis menyatakan,

proyek pembangunan hutan dila-kukan oleh masyarakat Mentawai.

Apapaun tuntutannya, yang jelasproyek pembangunan huntap inimeilik Provinsi Sumatera Barat danPemerintah Pusat. Meski sudah adakesepakatan proyek huntap dikerja-kan secara swadaya masyarakat Men-tawai, namun Kementerian Kehuta-nan Republik Indonesia masih eng-gan, dan mungkin saja tidak meres-tuinya, sehingga surat sakti berisipembebasan kawasan hutan jugabelum selesai.

Dua tahun sudah warga Bumi Si-kerei tinggal di huntara, namun wak-tu yang panjang itu juga belum cukupuntuk berpikir bagi pejabat kemen-terian kehutanan. Sementara wargayang tinggal di huntara sudah kehi-langan pikiran, dan terpaksa pulangkembali ke kampung halamannyayang sudah rata dengan tanah.

Siapa yang salah. Semoga kita ti-dak menghakimi Tuhan yang telahmemberikan petaka bagi kehidupanorang Mentawai. Dan semoga Tuhantetap komitmen memberikan rah-matnya untuk alam semesta. (wan)

edisi : 01/tahun IV/januari-201314

Page 15: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

50 JiwaDievakuasiAgam, Sasaraina—Sebanyak 50 jiwa diJorong Data Kampung Dadok NagariSungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya,Kabupaten Agam, Sumatera Baratterpaksa dievakuasi ke daerah lebih amanakibat longsor susulan melanda daerah itupada Rabu sekitar jam 6:00 WIB. WaliJorong Data Kampung Dadok Zulhedi,Rabu, mengatakan sekitar 50 jiwa inidievakuasi karena tinggal di tujuh unitrumah yang berada di lokasi longsor yangterjadi pada Minggu (27/1).

”Mereka merupakan keluarga korbanyang datang dari Pakanbaru, Tembilahandan Medan yang sengaja datang untukmelihat keluarga yang mendapatkanmusibah,” kata Zulhendri.

Dikatakan, ke 50 orang ini dievakuasike gedung Madrasah Diniyah Awaliyah(MDA) yang berada tidak jauh dari lokasilongsor. Menurut dia, ini disebabkan ka-rena Rabu sekitar pukul 6:00 WIB,longsor susulan kembali terjadi di lokasiyang sama dan tidak mengakibatkankorban jiwa.

”Pada saat itu, bunyi gemuruh terde-ngar keras dari lokasi longsor dan sayalangsung keluar dari rumah,” kataZulhedi yang juga saksi mata longsorpada Minggu (27/1).

Kepala Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah Kabupaten Agam BambangWarsito menambahkan, evakuasi wargauntuk sementara ini berdasarkan hasil ko-ordinasi pihaknya dengan KapolresAgam AKBP Asep Ruswanda dan Ko-mandan Kodim 0304 Agam Letkol TriasWijarnako.

”Ini bertujuan agar tidak terjadi kor-ban susulan yang menimbun masyarakatsetempat,” katanya.

Bupati Agam Indra Catri mengatakan,warga yang tinggal di daerah longsor iniakan secepatnya dipindahkan ke daerahyang lebih aman. Dia menambahkan, bagimasyarakat yang tidak memiliki lahan didaerah aman, maka pihaknya meng-anjurkan meminta tanah untuk peruma-han ke saudara mereka . La lumengevakuasi ke daerah yang akanditetapkan oleh Pemkab Agam.

”Hal ini akan kita bahas secepatnya,agar tidak ter jadi korban jiwa apabilalongsor susulan terjadi,” tambahnya.

Terkait jumlah bantuan yang diper-oleh, Indra Catri menambahkan, saat inisudah banyak bantuan berupa mie instan,beras, gula, telur, air mineral, uang tunaiRp200 juta dan lainnya.

”Bantuan ini tidak hanya dari kabu-paten dan kota di Sumbar, melainkan dariluar provinsi seperti Bandung, Jakarta,Batam, Pekanbaru, Medan dan lainnya,”katanya.

Selain dapat bantuan, evakuasi korbanlongsor di Kabupaten Agam juga men-dapat pujian dari Kepala BNPB RepublikIndonesia Syamsul Ma’arif, karenaberhasil menemukan 17 korban dalamwaktu empat hari. (*/wan)

17 Korban Longsor DitemukanAgam, Sasaraina—Tim gabunganberhasil mengevakuasi 17 korbanlongsor di Jorong Data KampungDadok Nagari Sungai Batang, Keca-matan Tanjung Raya, KabupatenAgam, Sumatera Barat, hingga Rabupukul 18:00 WIB.

Kepala Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) KabupatenAgam Bambang Warsito di Lubuk-basung, Rabu, mengatakan ke 17korban yang berhasil ditemukanyakni, Rosmi (75), Juliardi (25),Nurhaida (23), Dilla (2), Rosda (55),Asril (58), Indah (6), Aldi (9), Julianti(26), Tarjudin (65), Martini (60),Kursinah (70), Kamal (1,5), ErniAstuti (38) dan Mursinah (50), Bayar(70) dan Rani (8).

Hari ini, katanya, tim gabunganmenemukan dua korban atas namaBayar pada pukul 11:00 WIB danRani pada pukul 16:30 WIB, dalamkeadaan tubuh mulai membesar danmengeluarkan bau tidak sedap.

ANDA INGIN MEMILIKI USAHAYANG MAJU DAN MENGUNTUNGKAN

DI SINI TEMPATNYA. HUB : 081363881857

”Kedua korban ditemukan timgabungan dengan menggunakaneskavator dengan jarak sekitar 20meter dari rumah korban,” tam-bahnya seperti dikutip kantor beritaantara-sumbar.com.

Setelah ditemukan, jenazah lang-sung dimandikan dan disemayamkandi Masjid Al Ihsan. Kemudian dima-kamkan di pandam pekuburan kaumtidak jauh dari lokasi. Saat ini, masihtersisa tiga warga Kampung Dadokyang diduga masih tertimbun longsoryang terjadi pada Minggu (27/1) pagi.Mereka adalah P Sinaro (40), Padri(9), dan Nursidah (65). ”Saat ini timgabungan masih terus melakukanpencarian dengan bantuan tiga alatberat,” sebutnya.

Sementara korban yang terluka,yakni Irwan (37), Leni Marlina (32),Syahrial (17) dan Anto (32), masihdirawat di Puskesmas Maninjau danRSUP M. Djamil Padang.

(*/wan)

edisi : 01/tahun IV/januari-201315

Page 16: Buletin Sasaraina Eds. Januari 2013

bibir pantai

MESKI bibir pantai di sepanjang Desa Tuapeijat tidak layak untukdijadikan wisata keluarga, namun jika di potret dengan sosok gadiscantik akan berubah. Dewi Hafsari, cewek kelahiran Padang inikini tampil mempesona berlatar pantai di kawasan Jati.

”Dari pada suntuk, mendingan jadi model dadakan,” celotehjebolan Akper Padang Pariaman yang kini bekerja di RSUDMentawai.

Menurut cewek kelahiran 1991 ini, Mentawai sangat potensialdan memiliki peluang besar untuk dijadikan wisata standarinternasioanl. Namun sejauh ini belum terkelola dengan maksimal,bahkan terkesan malah hancur. “Udaranya sejuk di sepanjang pantaiini. Sebagai seorang perawat, Pantai Mentawai bisa dijadikan sebagaiwisata kesehatan. Jadi dapat dua manfaat, selain hilang stres, paru-paru jadi sehat menghirup udara bersih pantai Jati ini,” lugunya.

Pantauan Sasaraina, gadis dengan kulit bersih bergaun putih itusemakin berpose di depan camera tanpa malu-malu. Meski belumpernah menjadi model, tapi hasil gaya di depan cepretan camerasangat profesional. (wan)

Wisata Sehat

Mentawai, Ssaraina—WISATAdunia. Itulah Mentawai dengan objekwisata yang penuh sensas i danbergensi. Surfing merupakan salahsatu objek wisata pilih tanding. Satu-satunya kabupaten/kota yang ada diSumbar, hanya Mentawai yang memi-liki nilai dollar. Orang pun ngiler men-dengar nama Mentawai,sekaligus ta-kut dengan ancaman tsunami berda-sarkan hasil penelitian dari beberapapakar geologi. Namun semenarikapakah sebenanya Mentawai itu?

Tuapeijat merupakan salah satuIbukota Kabupaten Kepulauan Men-tawai yang sampai saat ini belum ter-tata dan terkelola, baik wajah kotamaupun potensi pariwisatanya. Setiaporang datang ke Tuapeijat selalu ber-tanya, di mana paling enak untuk ja-lan-jalan. Maka orang pun akan mem-beri petunjuk, bahwa wisata yangenak itu di Siberut, dan Sikakap. Ka-rena dua pulau ini memiliki pantai ser-ta resot yang menawan dan akan me-manjakan tamunya. Berbeda dengandi Tuapeijat, paling tidak Pantai Ma-paddegat yang kini sedang rusakunyak, bahkan sekarat.

Kerusakan pantai Mapaddegat di-awali dengan aksi pengerukan pasiroleh semua warga Tuapeijat untuk

ABRASI : Pantai Mapaddegat terus terkikis dengan sapuan ombak pantai. Akibatnya, tepian itu nyaris habis terkikis, bahkanbencana kini mulai mengancam beberapa rumah yang berada di kawasan pantai tersebut. Sampai saat ini, pantai primadonaitu belum mendapatkan restu dari pemerintah untuk dijadikan objek wisata andalan yang terletak di Ibukota Kabupaten Mentawai.

menyongsong hari pembangunan diMentawai. Mau tidak mau, materialini menjadi primadona ketika bahanbaku kayu sering menjadi beban hu-kum bagi warga Tuapeijat, umumnyaMentawai. Pasir pun menjadi sasaranempuk bagi warga untuk membuatlubrik.

Tak terbendung lagi, pantai punterkikis sampai nyaris habis. Kecewa,tentu saja! Namun inilah kondisi Tua-peijat yang sedang membangun, mes-kipun pada akhirnya warga mulai sa-dar akibat bencana sedang mengincar.

Ada harapan besar terhadap kesa-daran warga Tuapeijat ketika pantaiMapaddegat bisa dikelola denganbaik oleh Pemerintah Kabupaten Ke-pulauan Mentawai. Sebab setiap Sab-tu dan Minggu, pantai Mapaddegatmerupakan satu-satunya pilihankeluarga untuk berwisata. Meskipunkondisinya tidak menarik, tapi itulahpilihan terakhir bagi warga Tuapeijatuntuk memanjakan keluarganya saatliburan kerja.

Dinas pariwisata sebagai satu-satu-nya gerbong yang d iharapkan,ternyata belum memiliki peren-canaan. Atau mungkin tidak pernahmerencanakan sama sekali untukmengelola pantai Mapaddega t.

Sebagai bukti, memasuki tiga periodeberjalan massa kabuoaten, sampaisaat ini pembangunan pemerintahanbelum menyentuh pantai Mapad-degat.

Keheranan ini pantas dipertanya-kan oleh seorang Kepala Desa Tua-peijat, Bitcar, bahwa setiap tahunnyasudah dilakukan musyawarah rencanapembangunan kecamatan (Musren-bangcam), namun pada saatnya samasekali tidak terealisasi. Terkesan, mus-renbangcam sebagai formalitas tahu-nan. Padahal, dasar membangun pe-merintahan itu terletak pada ide-ideyang lahir dari desa. Sebab saat ini,desa merupakan gerbang utama da-lam mengubah kehidupan sosial danpembangunan dalam berpartisipasimenciptakan masyarakat sejahteradan merata.

"Kita setiap tahunnya selalumerencanakan pembangunan untukpantai Mapaddegat,tapi hanya sekdarditulis saja, sedangkan realisasinyatidak ada. Padahal, pantai Mapad-degat ini bukan milik Tuapeijat, tapiKabupaten Kepulauan Mentawai.Jika ini penilaiannya, kita semua akanmalu. Mau tidak mau, setiap tamuyang datang pasti akan ke pantaiTuapeijat," kritik Bitcar. (wan)

FOTO : ISWANTO/INTERPOS

FOTO : ISWANTO/INTERPOS

IKLANSELAMATTAHUN

BARU PEMKABMENTAWAI

BAGI KAUM MUDA-MUDI MENTAWAI YANG INGIN GABUNGPADA RUBRIK “BIBUR PANTAI” SILAHKAN DATANG KE

REDAKSI RADIO SASARAINA DENGAN MEMBAWA FOTOPRIBADI YANG MENARIK. ATAU KRU SASARAINA AKAN

MELAKUKAN FOTO DILOKASI OBJEK WISATA MENTAWAI

KONTAK PERSON REDAKSI SASARAINA 081363881857

edisi : 01/tahun IV/januari-201316