buletin sasaraina eds. februari 2013

16
Alamat Redaksi: Jalan Raya Tuapeijat Km2 Radio Sasaraina Sipora Utara-Mentawai Sumatera Barat Telp/Fax. (0759) 320099 Website: http//www.sasarainafm.com Email: [email protected] Edisi : 01/Tahun IV/Februari-2013 2013, HUNTAP TUNTAS Mentawai Siap Terima Huntap Presiden Instruksikan 4 Mitigasi Selengkap 2013...Hal 7 Baca Selengkapnya...Hal 5 Baca Selengkapnya...Hal 4 SUSILO BAMBANG YUDHOYONO YUDAS SABAGGALET Pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa di Kepulauan Mentawai segera dikebut. Direncanakan, Maret mendatang akan dibangun huntap untuk 2.072 kepala keluarga. Untuk satu unit huntap digelontorkan anggaran sebesar Rp 68 juta. KONFERENSI : Menkokesra Agung Laksono, di dampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalam konferensi pers untuk perencanaan huntap 2013.

Upload: rahadio-dio

Post on 13-Aug-2015

1.560 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Buletin Pemkab.Mentawai

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

Alamat Redaksi:Jalan Raya Tuapeijat Km2

Radio SasarainaSipora Utara-Mentawai

Sumatera BaratTelp/Fax. (0759) 320099

Website: http//www.sasarainafm.com Email: [email protected] : 01/Tahun IV/Februari-2013

2013,HUNTAPTUNTAS

Mentawai SiapTerima Huntap

Presiden Instruksikan 4Mitigasi

Selengkap 2013...Hal 7

Baca Selengkapnya...Hal 5 Baca Selengkapnya...Hal 4

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO YUDAS SABAGGALET

Pembangunan huniantetap (huntap) bagi

korban gempa diKepulauan Mentawai

segera dikebut.Direncanakan, Maret

mendatang akandibangun huntap untuk

2.072 kepala keluarga.Untuk satu unit huntapdigelontorkan anggaran

sebesar Rp 68 juta. KONFERENSI : Menkokesra Agung Laksono, di dampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno,Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalam konferensi pers untuk perencanaanhuntap 2013.

Page 2: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

e d i t o r i a l

edisi : 02/tahun IV/Februari-20132

dapur redaksi

redaksi

Tahun 2013 Huntap Tuntas................................!Ayo kita bangun rumah ramai-ramai....................!

Mentawai Siap Terima Huntap..........................!Dari dulu awak lah siap pak.................................!

Laut Mentawai Rawan Pencurian Ikan..............!Kok indak ado patroli pasti rawan pak..................!

Penduduk Mentawai Bertambah 10 ribu Jiwa.!Patuiklah Kapa Ambu-Ambu padek taruih............!

p a n t a i b a r a t

FOTO JAJARAN HUMAS ATAU KRU SASARAINAYANG SEDANG SANTAI

Kepastian HuntapDUA tahun sudah korban bencana gempa

dan tsunami Mentawai menunggu janji peme-rintah untuk mendapatkan hunian tetap(huntap). Selam dua tahun itu, janji yang dibe-rikan sering meleset akibat masih ada beberapaadministrasi sampai masalah teknis yangterganjal di pusat.

Kedatangan Menteri Koordinator Kesejah-teraan Rakyat (Menkokesra RI), Agung Lak-sono beberapa minggu lalu, membawa anginsegar dan harapan bagi korban gempa dan tsu-nami Mentawai. Melalui konferensi pers, bahwahuntap Mentawai akan dimulai Maret dan harusselesain selama tahun 2013. Kerja ngebut sudahpasti terbayangkan karena harus mengejarkandeadline.

Pernyataan Menkokesra Agung Laksono,merupakan komitmen pemerintah dari daerahsampai pusat untuk menuntaskan segala masa-lah Bumi Sikerei pascagempa dan tsunami. Saatini, lonceng kerja keras pun sudah berbunyi,dan masyarakat juga dituntut untuk semaksimalmungkin dalam menjalankan tugas mulia yangpada dasarnya untuk kesejahteraannya sendiri.

Kondisi alam Mentawai yang konon, susahuntuk mendapatkan material, khususnya kayu,kini sudah mendapatkan restu dan dukungandari pemerintah pusat dan beberapa unsur lain-nya. Tidak ada alasan lagi bagi masayarakt Men-tawai untuk tidak siap dalam menerima prog-ram rehab-rekon yang selama ini kita teriakkanuntuk segera mendapatkannya.

Optimisme sukses pembangunan huntap inijuga disampaikan Bupati Kepulauan Mentawai,bahwa masyarakat Mentawai pada dasarnyasudah siap. Bukti itu didasari dengan adanyaaksi demo yang dinilai sebagai bentuk komit-men masyarakat Bumi Sikerei sudah siap men-sisingkan lengan baju untuk bangkit dari ke-hancuran setelah kampung halaman merekadigulung tsunami.

Meski demikian, bukan berarti tidak adakendala dalam melakukan perubahan sertakebangkitan bagi kesejahteraan masyarakat luas.Sebab dalam hal ini, pengelola keuangan secaralangsung oleh kelompok masyarakat. Tentunta,penggunaan anggaran ini, meskipun di dampi-ngi oleh fasilitator, sangat syarat dengan prob-lem hukum jika salah penggunaan.

Diharapkan masyarakat jangan terpancingdengan menggunakan anggaran rehab-rekonyang diterimanya masing-masing kepala keluar-ga Rp 68 juta itu. Sebab jika salah penggunaananggaran, sudah pasti, hukum ada di masing-masing pokmas yang bertanggungjawab sepe-nuhnya secara hukum.

Untuk itu, setiap pokmas perlu saling ber-koordinasi dalam menjalankan tugasnya untukmelaksanakan kegiatan hunian tetap (huntap).Hal ini untuk menghindari kemungkinan yangtidak diinginkan. (*)

Pasar Induk Masih Pemeliharaan.....................!Jan lamo-lamo pak, awak ka manggale lai...........!

EDISI Februari, Tabloid Sasarainakini fokus dalam pemberitaanpersiapan dalam mensukseskan

program rehab-rekon pembangunan huniantetap (huntap) di Kabupaten KepulauanMentawai. Dalam melakukan tugasnya, timredaksi harus kerja keras untuk melakukanliputan yang maksimal. Persiapan yang sudahmatang, ternyata Menkokesra pun gagalmendarat di Bumi Sikerei.

TIm liputan Sasaraina di dua pulau,Rahadio di Sikakap, dan Marcolinus di SiporaSelatan harus kehilangan moment berhargauntuk mendokumentasikannya. Akhirnya,dalam pemberitaannya pun, foto peninjauanhunian tetap sangat minim.

”Ya mau gimana lagi, pak Menterinyatidak bisa datang karena cuacanya buruk.Saya kontak Marco, mungkin di SiporaSelatan tidak ada sinyal,” kata Mas Diok yangakarab disapa, ketika dikonfirmasi timSasaraina dari Kota Padang.

Sementara Iwan dan Tulang Nenggolansebagai tim rdaksi yang sudah siap di KotaPadang, juta turut ketinggalan moment

konferensi pers yang digelar Menkokesra.Halini akibat minimnya koordinasi sehinggaliputan khususnya dokumentasi foto tidakmaksimal.

”Waduh Tulang, rupanya pak Menteringgak berangkat ke Mentawai. Merekakonferensi pers di Padang. Lah, kok nggakada yang kasih tahu ya, baik humas provinsimaupun protokoler Mentawai danprovinsinya,” kata Iwan yang akrab disapaPaklek kepada Nainggolan yang akrap disapaTulang.

”Itulah, aku pun sudah poning kopalaku.Kan susah juga kita kalau begini. Nantidikiranya kita main-main saja di Padang ini.Sudahlah itu, tak usah disalahkan yanglainnya, coba kontak saja Bupati Mentawai,kita wawancarai saja di rumahnya terkaitpersiapan hunian tetap ini,” katanya yangmasih optimis mendapatkan materi liputanhunian tetap.

Dalam beberapa hari, Paklek dan Tulangdi Kota Padang pun menyambangi rumahBupati Kepulauan Mentawai, YudasSabaggalet dan diterima dengan ramah.

Tanpa mau tertinggal lagi, tim redaksi Padangpun langsung menuju kantor BPBD danhumas Provinsi untuk mendapatkan materiliputan utama Tablois Sasaraina.

”Ha ha, berasil juga liputan utama kitauntuk mengupas hunian tetap. Sudahamankan sekarang, kita minum es cendoldulu lah di Patimura,” ajak Tulang dengansumringah.

Tidak beberapa saat kemudian, Mas Diokpun mengkonfirmasi agar Tabloid Sasarainasecepatnya dicetak, karena umur bulanFebruari hanya 29 hari. Jika samai telat,pembaca bisa kecewa, dan distribusi koransampai ke pelosok desa bisa tambah molor.

”Oke lah Mas, aman itu, kita sudahlakukan liputan, sekarang cuma tinggal duahalaman lagi. Mudah-mudahan dua hari inikita cetak. Semoga sukses,” jawab TulangOptimis.

Tit...tit...tit, Sms masuk dari nomorhendphon Mad Diok. ”Ingat Wan, bahasamedia kita yang efektif, jangan provokatif,sehingga masyarakat bisa cerdas tanpa harusmemojokkan siapapun,” katanya. (*)

Kecolongan Moment Penting

REDAKSI TABLOID SASARAINAPelindung: Yudas Sabaggalet, Rijel Samaloisa, Penanggung Jawab: dr. Ifdil Gusti, MPPM,Pemimpin Redaksi: Drs. Joni Anwar, Redaktur: Ayub Khan Sakoikoi, S.Sos, Redaktur Pelaksana:Ismar Santi, SH, Marcolinus Salamanang, S.IP, Koordinator Liputan: Rahadio Suroso, StafRedaksi: Nurtiana Sanenek, Jasni Efita, Erpitanus, Kartani, Koresponden Kecamatan PagaiSelatan: Suerman, Kecamatan Sikakap: Wahyu Rahmadani, Kecamatan Pagai Utara: SarmanParningotan, SH, Kecamatan Sipora Selatan: Sergius, Kecamatan Sipora Utara: TP. SiagianS,TP, Kecamatan Siberut Barat Daya: Nikolas Raingot, S.IP, Kecamatan Siberut Selatan: Yohana,Kecamatan Siberut Tengah: Ananias, Kecamatan Siberut Utara: Immanuel, Kecamatan SiberutBarat: Juanda, Design/Lay Out : Iswanto, S.Pd.I & B. Nainggolan, Percetakan: Singgalang. AlamatRedaksi: Jl. Raya Tuapejat KM 2 Sipora Utara—Kabupaten Kepulauan Mentawai. Telpon: 0759320099, SMS Redaksi: 081266088666, Website : www.buletinsasaraina.com, Email:[email protected]

Page 3: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 02/tahun IV/Februari-20133 opini

P a k l e k

c a r i b a d a i

Ambu-Ambu

Kolom “cari badai” ini disediakanuntuk p emba ca ya ng memil ikipandangan kritis secara objektifterhadap masalah dan kendala yangdihadapi pemkab Mentawai, tanpamengandung unsur sara. Kirimkantulisan anda beserta foto di email:

[email protected].

Kolom ini disediakan untuk pembacayang memili ki karya tulis baikberbentuk opini, artikel, esay. Panjangtulisan maksimal 2 halaman kuarto.Kirimkan tulisan anda besertaidentitas jelas di email:

[email protected].

KEDATANGAN Kapal Ambu-Ambu milik Fery ASDP itu memba-wa sejuta harapan. Sebab melalui pe-rut kapal itu, pasokan sembako yangmenyokong hajat hidup orang PulauSipora Utara bisa terjamin dan ter-atasi. Ambo-Ambu, selepas mangkir-nya Kapal Mentawai Ekspres, kinimenjadi primadona bagi warga BumiSikerei. Meskipun kini sudah hadirKM Simatalu, tapi Ambu-Ambu be-lum tersaingkan meskipun kadangsuasana di dalam kapal itu penuh se-sak dan tidak nyaman untuk berlayardalam waktu hampir 10 jam. Sekitarawal Januari 2013, kembaran Ambu-Ambu pun datang untuk menjaminkenyamanan warga Mentawai saatberlayar. Gambolo namanya. Gam-bolo dan Ambu-Ambu persis pinangdibelah dua. Mirip dan juga masihmilik BUMN Fery ASDP.

Di samping kedatangan Ambu-Ambu dan Gambolo nantinya mem-bawa sejuta harapan, namun kadangjuga membawa kebencian. Sejak

Ambu-Ambu berlabuh di perairanlaut Mentawai, muncul sentilan ada-nya wartawan Ambu-Ambu. Entahsiapa yang meberi gelar ini. WartawanAmbu-Ambu, kalau di tepi sana na-manya wartawan bodrex.

Kadang saya berpikir, sejauh inibelum ada deklarasi atau pelantikanuntuk—yang namanya wartawanAmbu-Ambu atau wartawan Bodrex.Bahkan sampai saat ini, semua war-tawan yang naik Ambu-Ambu belumpernah menyatakan dirinya wartawanAmbu-Ambu. Namun setiap ditanyakedatangannya ke Mentawai selalunaik Ambu-Ambu. Bagi saya, dengankapal apa pun para wartawan itu da-tang ke Mentawai, tentunya mela-kukan tugas mulianya untuk meliputberita Mentawai secara profesional.

Setelah tidak asing lagi kita mende-ngar wartawan Ambu-Ambu, lalumuncul lagi satu nama ”PNS Ambu-Ambu”. Konon, kedatangan Ambu-Ambu juga membawa dan menjem-put PNS. Artinya banyak PNS Men-

tawai yang datang hanya sekadar setormuka. Menjelang sore, juga ikut sibukuntuk balik kembali ke kampung asal-nya. Putar kepala istilah orang Men-tawai. Pertanyaannya, mampukah Men-tawai bangkit dari ketertinggalannya?

Menyikapi hal ini, wakil bupatiMentawai pun langsung ambil action.Turun ke lapangan melakukan sidak

di Kapal Ambu-Ambu. Nyatanya, se-mua PNS yang akan berangkat se-muanya membawa surat jalan dinas.Benarkah? Akhirnya wakil bupati danpasukan Satpol PP serta staf BadanKepegawaian Daerah (BKD) matilangkah.

Tak puas, sidak ke kantor dinaspun turut dilakukan sampai pada ak-hirnya absensi kehadiran dilakukanoleh Satpol PP. Namun tidak sedikitdari pihak dinas yang merasa kebe-ratan terhadap absensi yang dilakukanoleh Satpol PP. Tentunya denganseambrek alasan protes.

Masalah ini tentunya harus diana-lisa mengapa sampai ada wartawan danPNS Ambu-Ambu. Artinya, pihak Hu-mas harus mengakomodir semua war-tawan terkait maksud kedatangannyake Mentawai untuk melakukan liputan.Sebab saya akui, berita Mentawai sangatenak dikonsumsi oleh Media. Selain itu,pembaca pun sangat membutuhkantentang informasi Mentawai. Terkaitberita enak dan tidaknya, tentunya

semua itu memiliki hak bagi wartawanuntuk mempublikasikannya denganmelindungi praduga tak bersalah sertaunsur sarah.

Begitu juga dengan PNS Ambu-Ambu, juga perlu dikoordinasikan pi-hak BKD dengan sikapnya yang tidakbetah lama-lama tinggal di Mentawai.Hal ini tentunya sudah melanggar ko-mitmen sumpahnya ketika dilantikmenjadi CPNS. Namun, pihak BKDselama ini saya melihatnya masih di-ngin saja, tanpa ada penegasan dansanksi yang dapat membuat jerah bagiPNS yang sering melakukan putarkepala Ambu-Ambu. (*)

Palu Hakim ”Diperberat”

Oleh : Roky SeptiariWakil Ketua LAM&PK FH UA

SANG hakim memang menjadiujung tombak penegakan hukum mo-dern. Di negara yang tengah kisruholeh praktik korup aparatur hukum-nya (baca:Indonesia), tentu menggu-nakan pemahaman yang sama secaraideal. Bagaimana tidak, problematikakehidupan diformat untuk diselesai-kan melalui sistem yang muaranyaadalah persidangan. Keadilan diha-rapkan hadir ketika tiga ketukan paluselesai dan hasilnya dijalankan. Na-mun, aparatur lain pasti ambil bagiandalam menentukan rupa keadilanyang dicari. Ruangan berbendera me-rah putih di setiap daerah hingga kepuncak tertinggi pengadilan (baca:mahkamah agung) menjadi locuspencarian itu.

Ius curia novit atau iura novit curia.Itulah istilah latin yang menjadi asasbermakna hakim dianggap tau hu-kum. Asas tersebut menjadi legitimasiadanya penemuan hukum oleh sanghakim. Menjadi suatu keharusan un-tuk sebuah sistem hukum karya ma-nusia ini. Secara formil asas tersebuttelah dituangkan dalam Pasal 10 ayat(1) UU Kekuasaan Kehakiman (UU48/2009). Secara redaksi Pasal terse-but menyatakan : “Pengadilan dila-rang menolak untuk memeriksa,mengadili dan memutus suatu perka-ra yang diajukan dengan dalih bahwahukum tidak ada atau kurang jelas,melainkan wajib untuk memeriksadan mengadi­linya. Namun, praktikdi tanah air membuat publik meragu.

Akademisi dapat memberi hakimpelajaran hukum lagi. Fakta tersebutdapat kita temukan di semua peradi-lan. Baik MK serta peradilan umummenggelar praktik yang sama. Keber-adaan ahli dengan keterangannya didalam pengadilan memang wajar dandibutuhkan. Namun, logika sederha-nanya ahli yang dibutuhkan tentu ber-beda bidang keilmuan dengan sanghakim. Seperti kedokteran, balistik,psikologi, maupun keilmuan yang da-pat membuat terang sebuah perkara.Dasar hukum adanya saksi ahli me-mang tidak menyebutkan secara spe-sifik keahlian tertentu. Generalnyanorma yang dirumuskan dalam regu-lasi, membuat ahli hukum sekalipun

dapat berpresentasi di persidangan.Otoritas Mendatangkan Ahli

Dalam kebiasaan sistem peradilankita, ahli dapat didatangkan oleh parapihak yang berperkara. Dalam perkarapidana, jaksa penuntut umum danterdakwa melalui penasehat hukumnyamempunyai dapat mendatangkanseorang ahli, termasuk ahli hukum.Perangkat dipersidangan yang lebihkurang terdiri dari majelis hakim, jaksa,para pihak dalam perdata atau terdak-wa serta dibantu oleh panitera diharap-kan mampu memfasilitasi agar hakimdapat merumuskan putusan seadil-adilnya bagi masyarakat. Tak hanya itu,adanya saksi dan saksi ahli juga menjadipelengkap dalam perumusannya.Dalam peradilan pidana misalnya, ditahap penyidikan pun kepolisian dapatmendatangkan ahli un­tuk dimintai ke-

terangan. Inilah gam­baran umumsistem peradilan Indonesia.

Secara aturan formil, otoritas pen-datangan ahli di pengadilan tidak di-perjelas apakah oleh hakim, para pi-hak yang berperkara ataupun terdak-wa serta jaksa dalam kasus pidana.Namun, keseringan memang ahli di-datangkan oleh para pihak atau kuasahukum terdakwa dipersidangan. Ahlidiharapkan menguatkan pembelaanadvokat atau penuntutan yang dila-kukan jaksa ataupun penguatan argu-ment para pihak dalam kasus perdata.

Namun, ada baiknya digagas bah-wa ahli harus didatangkan oleh hakimsebagai “pemimpin” persidangan. Ke-butuhan akan ahli harus ditentukanoleh sang hakim, walaupun nanti parapihak, advokat maupun jaksa jugadapat mengusulkan pendatangan ahli.

Disini, kita dapat merujuk pada asasperadilan cepat dan biaya ringan.Menimbang kemampuan menda-tangkan ahli tentu harus dilihat karenapada praktiknya ahli memang seringdiberi­kan “uang terimakasih” ataspandangan yang diberikan diper-sidangan. Jika seorang terdakwa ataupara pihak berketerbatasan secarafinansial tentulah akan kesulitan men-datangkan ahli. Jika hakim yang me-minta seorang ahli yang dibutuhkan,negara akan mem­bayarnya.

Memang secara ideal hakim ber-hak memakai ataupun menolak me-makai keterangan seorang ahli, tapiada baiknya mencegah sebuah ke-mungkinan bahwa hakim akan bim-bang pada pendirian serta keilmuanhukum yang dia miliki sendiri. Jika ki-ta ingin menjaga integritas seorang

hakim tentulah otoritas mereka takselayaknya digerus oleh tekanan psi-kologis keberadaan ahli hukum di-persidangan. Tentu akan berbeda, ke-tika ahli termasuk ahli hukum dimintasecara langsung oleh sang hakim.Langkah pembaruan hukum sela-yaknya dipertimbangkan untukmengakomodir ius constitutum yangmenjadikan hakim memang sebagaipemberi keadilan untuk masyarakatdengan kemampuan diri maupuntindakan-tindakan yang diambil.Regulasi jadul dalam hukum acaraharus dikembangkan dari evaluasipraktik hukum selama ini.

Pelatihan HukumDisamping itu, jika perkembangan

hukum di masyarakat memang tak ter-kejar oleh aturan formil. Perlu diada-kan pelatihan-pelatihan bagi seoranghakim untuk mengikutinya. Hukumtekstual tak jarang kurang mengako-modir penyelesaian kasus yang diha-rapkan selesai dengan sebuah keadilan.

Tulisan Dharmmayukti dan gam-bar cakra yang bermakna kebaikanyang nyata menjadi logo peradilankita. Namun sayang, slogan itupun di-acuhkan oleh masyarakat serta diang-gap tak dimaknai oleh pemiliknya.Berbaliknya nilai, norma hukum 180drajat dengan praktik menjadi wajahpenegakan hukum di tanah air. Prak-tiknya jauh dari ideal yang dituliskansecara normative. Korupsi menjadipenyebab utama bertolak belakang-nya cita hu­kum dalam praktik. Pem-baruan hu­kum adalah jalan menyi-kapi realitas kini. Disamping, pendi-dikan hukum kita yang harus ikut di-kritisi agar mencetak penegak bukanperusak. Jangan sam­pai keberadaanahli hukum dalam persidangan justru“memperberat” palu hakim untukdiketuk. (*)

Page 4: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 02/tahun IV/februari-20134utama

PEMBANGUNAN hunian tetap (huntap)bagi korban gempa di Kepulauan Mentawaisegera dikebut. Direncanakan, Maret menda-tang akan dibangun huntap untuk 2.072 kepalakeluarga. Untuk satu unit huntap digelontorkananggaran sebesar Rp 68 juta.

”Besarnya ongkos pembangunan per unit ru-mah karena mahalnya biaya material bangunandi Mentawai. Meski begitu, pembangunanhuntap harus dituntaskan juga dalam tahun ini,”kata Menko Kesra Agung Laksono kepadaSasaraina, Sabtu (16/2).

Agung mengaku telah diinstruksikan Presi-den Susilo Bambang Yudhoyono untukmenuntaskan penanganan erupsi Merapi, banjirbandang Wasior dan korban gempa di Kepu-lauan Mentawai. Dari total anggaran Rp 1,2triliun, Rp 480 miliar untuk Sumbar.

Agung tidak menampik rehab rekon di Men-tawai terlambat penanganannya karena terken-dala alih fungsi hutan. Agung beralasan sejauhini belum ada regulasi terkait izin pemanfaatanlahan dalam kondisi bencana.

”Itulah yang membuatnya terhambat. Na-mun sekarang, prosedur itu telah diubah dantelah ada persyaratan yang harus dikurangi un-tuk mendapatkan permohonan izin. Karena inibukan untuk tujuan komersial, tapi untuk ke-pentingan masyarakat yang tertimpa bencana,”ujarnya.

Agung mengatakan pada 18 Januari 2012,proses izin pemanfaatan kayu (IPK) telah sele-sai dari Kementerian Kehutanan. Pada Februariini, proses land clearing telah dilakukan dan di-prediksi paling lambat Maret telah dimulai pem-bangunan huntap dan diupayakan tuntas tahunini. Pembangunan huntap menggunakan polakelompok masyarakat (pokmas) yang akanmenerima bantuan rehab rekon rumah.

”Kalau dibandingkan untuk bantuan peru-mahan bagi korban gempa di Padang, yanghanya Rp 15 juta per unit untuk rumah rusak

2013,HuntapTuntas

Satu KK Terima Rp 68 Juta

berat, bantuan per unit rumah untuk korbanMentawai memang lebih besar. Tapi satu halyang perlu dipahami bersama, Mentawai me-miliki akses yang sulit. Sehingga, biaya materialdi tempat itu juga tinggi,” ujarnya.

Saat ini telah ada 170 sarjana yang telah di-kirim ke Mentawai. Tujuannya untuk melakukanpendampingan pada masyarakat untuk meman-faatkan uang tersebut. Satu kepala keluargamendapatkan satu rumah dan setengah hektaretanah.

”Fasilitas ini juga kami berikan pada korbanerupsi Merapi,” sebutnya.

Agung juga mengingatkan Primkopad agarmelakukan pengawasan terhadap kayu yangditebang. Sehingga, kayu-kayu tersebut bisa di-manfaatkan untuk keperluan pembangunanhuntap bagi korban gempa.

”Kayu dari proses land clearing itu tak dijual,tapi untuk kepentingan masyarakat. Saya mintaPrimkopad memberikan jaminan terhadap kayuyang telah ditebang itu,” tegasnya.

Tak Hanya HuntapPemerintah pusat tak hanya melakukan pem-

bangunan huntap, namun juga meningkatkanindeks pembangunan manusia (IPM) di Kepu-lauan Mentawai. Peningkatan IPM dilakukanmelalui peningkatan akses kesehatan, pendidi-kan dan ekonomi masyarakat.

”Dengan dibangunnya huntap diharapkanterjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat

serta peningkatan IPK masyarakat,” ujarnya.Dia pun meminta pemda Sumbar membuat

rumah contoh untuk korban gempa lainnya.”Kalau tak ada rumah contoh yang dibuat,

tentu tak ada standar rumah yang akan dijadi-kan contoh bagi masyarakat. Intinya, jika adamasalah, segera komunikasikan dengan pusatsehingga pembangunan huntap tak tersendat,”ucapnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menga-takan, kegiatan rehab rekon Mentawai dilaku-kan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukansampai akhir tahun ini, dan tahap kedua dilan-jutkan pada tahun beri­kutnya.

”Tahun ini kami telah dapat dana sebesarRp 480 miliar. Ini baru tahap I,” ujarnya.

Untuk tahap II lebih fokus pada percepatanpembangunan di Kepulauan Mentawai melaluipembangunan jalan trans Mentawai, bandaradan pelabuhan dengan total anggaran Rp 1,2triliun.

”Sisa anggaran itu masih diupayakan. Mu-dah-mudahan sajalah tak ada persoalan lagiyang menghambat kegiatan rehab rekon Men-tawai,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah BPBD Sumbar YazidFadhli menyebutkan, saat ini telah dibentukpokmas untuk kegiatan pembangunan per-mukiman relokasi sebanyak 163 kelompok dari2.072 KK. Rinciannya, 49 pokmas di Sipora

Selatan, 72 pokmas di Pagai Selatan, 42 pokmasdi Pagai Utara dan Sikakap. Pembangunan hun-tap ditetapkan berdasarkan SK Bupati Kepu-lauan Mentawai Nomor: 188.45-215 Tahun2012, tanggal 9 Juli 2012.

Pembukaan rekening bagi seluruh pokmastelah dilaksanakan. Masyarakat pun telah me-nyiapkan material bangunan secara swadaya, se-perti batu, pasir, dan kayu. Masyarakat juga telahmendapatkan sosialisasi desain dan tipe rumahserta sosialisasi tentang rencana pembangunansarana prasana sektoral dan lintas sektoral.

Kemudian, juga telah dilaksanakan pelatihanpertukangan bagi anggota pokmas di PagaiUtara dan Pagai Selatan. Wilayah Sipora akansegera menyusul pada akhir Februari 2013 .

”Itu progres kegiatan yang telah kami la-kukan dalam kegiatan rehab rekon,” ujarnya.

Pada bulan ini akan dilakukan workshop Per-cepatan Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekons-truksi di Mentawai. Pencairan tahap I melaluirekening pokmas dilaksanakan jika pembangu-nan fisik akan dimulai dan melalui rekomendasiPPK RR BPBD Sumbar. Remobilisasi fasilita-tor pendamping pembangunan huntap bersa-maan dengan dimulainya pembangunan fisik.

”BNPB sedang mengurus izin perpanjanganwaktu pelaksanaan anggaran rehabilitasi dan re-konstruksi Mentawai sampai tahun 2013 padaMenteri Keuangan RI,” ujarnya.

(***)

KONFERENSI : Menkokesra Agung Laksono, di dampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalamkonferensi pers untuk perencanaan huntap 2013.

FOTO : SY RIDWAN/PADEK

18 Negara Ikut Pelatihan Penanganan BencanaPadang, Sasaraina—Badan Nasio-nal Penanggulangan Bencana(BNPB) beserta perwakilan dari 18negara dan enam organisasi interna-sional mengadakan pelatihan persia-pan menghadapi bencana megathrustMentawai di Kota Padang. SumateraBarat, 7-8 Februari lalu

Megathrust Mentawai merupakansatu lokasi di wilayah Sumatera yangdiprediksi akan menjadi sumber gem-pa besar 8,9 Skala Rithcer. Posisinyaberada di batas lempeng (zona sub-duksi) di Mentawai, yakni Siberut-Sipora-Pagai.

Kegiatan yang digagas ConceptDevelopment Cenference dan InitialPlaning for International Table TopExercise 2013 itu diselenggarakan diHotel Mercure, Kota Padang, dan di-hadiri perwakilan dari 18 negara, diantaranya Australia, China, India,Jepang, Myanmar, Singapura, Ame-rika Serikat, dan Malaysia, Kamis, 7Februari lalu.

Kepala BNPB Syamsul Maarif, me-ngatakan, acara tersebut membahasancaman megathrust Mentawai yangtidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.Namun, megathrust atau potensi gempabesar di laut Mentawai masih tersimpandan sangat berbahaya.

Menurutnya, kalau terjadi gempa iniakan berdampak pada daerah Acehhingga selatan perairan di Indonesia,seperti Sulawesi Tengah dan Papuadengan dampak gempa yang ditaksirberkekuatan 8,9 Skala Richter itu.

Sementara untuk di Sumbar sendi-ri yang paling dasyat terkena Kota Pa-dang, Kabupaten Pesisir Selatan, Ka-bupaten Padangpariaman, KabupatenPasaman Barat, dan Kabupaten Ke-pulauan Mentawai. Diperkirakan, tsu-nami akan menghantam Mentawai 7-10 menit setelah gempa bumi terjadi.

Untuk di Kota Padang, gelombangtsunami akan tiba sekitar 23-25 menitsetelah gempa bumi ter jadi dandiperkirakan ketinggian gelombang

yang menerpa Padang 10 meter denganjarak 2-5 kilometer dari bibir pantai.

”Skenario terburuk 39.231 jiwasampai 52.637 jiwa yang meninggaldan 103.255 luka-luka. Itu skenarioterburuk kalau dari sekarang tidak adapersiapan. Sementara untuk infra-struktur yang terkena dampak, pela-buhan Teluk Bayur, Bandara Inter-nasional Minangkabau dan jaringantelekomunikasi akan rusak,” ucapnya.

Untuk menghadapi bencana ini,BNPB telah menyiapkan dana seba-nyak Rp1,3 triliun dan khusus untukKota Padang akan dicairkan Rp400miliar untuk membangun shelter-shel-ter untuk evakuasi ketika datang tsu-nami.

Menurutnya acara merupakanpersiapan awal untuk latihan mitigasibencana bersama atau table top ex-ercise yang akan digelar April nanti.Puncaknya akan ada bakti sosial atauhumanitarian civic action Maret 2014mendatang. Bentuknya latihan pe-

nanggulangan bersama. Sesuai ins-truksi Presiden, bagaimana memba-ngun sinergi sipil dan militer denganmemberdayakan semua aset militerdalam penanganan bencana.

Personel militer dan peralatan dari18 negara itu akan hadir di Sumbaryang dipusatkan di Mentawai untuk la-tihan bersama, baik untuk penyaluranbantuan, penyelamatan warga danlainnya.

”Persoalannya bagaimana masya-rakat dapat terlayani mulai dari geta-ran gempa, peringatan dini hingga ev-akuasi sementara dan penanganan dilokasi evakuasi akhir,” katanya.

Untuk semua itu, dalam waktu de-kat akan dibangun sekitar 10 tempatevakuasi sementara (shelter) di daerahsepanjang pesisir pantai Sumbar.“Kita berharap Maret atau April shel-ter itu sudah dibangun. Salah satushelter akan dibangun di Lanud Ta-bing, kita sudah berkoordinasi de-ngan Panglima TNI. Shelter di Lanud

direncanakan akan menampung se-kitar tiga ribu warga, jika bencana itubenar-benar terjadi,” tambahnya.

Shelter itu akan dilengkapi pos ke-sehatan, MCK, dan sarana lainnya.Sementara kekokohan bangunannyadijamin untuk menghadapi gempa be-sar. Selain itu, program pembangu-nan jalur evakasi, penyempurnaan sis-tem peringatan dini, sosialisasi eva-kuasi ke masyarakat, termasuk pem-berdayaan bangunan yang ada untukevakuasi terus akan dilakukan.

Sementara itu Gubernur SumbarIrwan Praytino meyakini, derasnya isugempa besar di Sumbar tidak meng-ganggu kegiatan perekonomian dae-rah ini. ”Bencana itu kehendak YangSatu. Masyarakat kita sudah terbiasadengan guncangan gempa yang tiapsebentar terjadi. Yang penting bagai-mana kesiapan menghadapinya. Fak-tanya, pascagempa 2009 pertumbu-han ekonomi Sumbar naik di atasenam persen,” katanya. (***)

Page 5: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 02/tahun IV/februari-20135 utama

Presiden Instruksikan 4 MitigasiBADAN Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) mengingatkan pe-merintah daerah agar menindak-lanjuti empat instruksi presiden ten-tang kebencanaan. Empat instruksiitu penguatan sistem peringatan dini(early warning system), pembangunanshelter, intensitas sosialisasi dan me-manfaatkan teknologi sederhanahingga ber-

man-faa t untuk

kepentingan masyarakat.“Saya sampaikan ini agar daerah

menindaklanjuti instruksi presidenkarena Sumbar rawan bencana. Pe-nguatan early warning system dapatmenimalisir dampak bencana,” ujarSekretaris BNPB Fathul Hadi kepadaSasaraina, Sabtu (16/2).

Dia menyebutkan telah mengalo-kasikan dana Rp 1,1 triliun untukpembangunan shelter pada APBN2013. Untuk Sumbar men-dapatkan jatah Rp 400 miliar un-tuk pembangunan shelter dan

penguatan early warning system.“Kami harapkan dana itu bisa di-

manfaatkan sebaik-baiknya. Sosiali-sasi mitigasi bencana sangat diperlu-kan agar masyarakat memiliki penge-tahuan lebih baik terhadappenanggulangan ben-cana,” sebutnya.

Menanggap i itu,Gubernur Irwan Prayitno

menga takan penguatan mit igasibencana menjadi prioritas PemprovSumbar. Tahun ini, di enam daerahpesisir akan dibangun 20 unit shelter.

”Evakuasi vertikal atau shelterakan diperbanyak di setiap persimpa-ngan. Dengan banyaknya tempat eva-kuasi, masyarakat tidak berpikir me-nyelamatkan diri ke jalan Bypass. Sayajuga minta partisipasi masyarakatmembuat shelter secara mandiri,”ujarnya.

Kepala Badan PenangulanganBencana Daerah (BPBD) SumbarYazid Fadhli menambahkan, dari 20shelter yang akan dibangun, empatunit telah ada detail engenering de-

sign (DED) dan enam unit telah adaprototype (model) dari BNPB. Dalamwaktu dekat, BPBD akan memulaiproses tender pembangunan shelter

yang telah ada DED danprototype. Dari 10 shelteryang telah ada DED dan

prototype, telah ada rincian-nya. Di antaranya untuk Padang

empat unit, Pasaman Barat satuunit, Agam dua unit dan tiga si-sanya di Pariaman dan Padang-pariaman.

“Dana yang dikucurkan BNPBkemarin, bukan seluruhnya untukpembangunan fisik shelter. Untukfisik shelter hanya akan dibangun 20sampai 30 unit. Saat ini telah ada 300shelter yang diusulkan oleh masya-rakat untuk dibangun. Sebanyak 80persen dari jumlah itu, persoalantanahnya sudah selesai,” ucapnya.

Kata Yazid, shelter yang akan di-bangun tak hanya model vertikal, na-mun juga shelter alam. Misalnya diGunungpangilun dan Gunung Pa-dang. Di Lapangan Udara Tabingjuga akan dibangun tiga unit shelter.“Ke­tinggian shelter itu akan dibuatsetinggi 12 meter. Polanya akandiukur dengan alat GPS ketinggiansuatu daerah. Jika ketinggian daerahtersebut telah ada tiga meter dari per-

mukaan air laut, maka tinggi shelteryang akan dibangun hanya sembilanmeter,” ucapnya.

Program mitigasi bencana yangakan dibuat adalah pengurangan ri-siko bencana dengan melengkapi in-frastruktur untuk semua jenis benca-na, meningkatkan kapasitas edukasidan kelembagaan serta pelatihan danpembentukan forum penguranganrisiko dikabupaten/kota, pembersi-han alur sungai. Dengan adanya pem-bersihan alur sungai ini, diharapkanbanjir bandang tidak akan terusterjadi.

Pemprov sudah menyiapkan mas-terplan peringatan tsunami. Dalammasterplan itu telah ada standar ope-rasional prosedur baku penangananbencana gempa dan tsunami, meleng-kapi infrastruktur dengan peralatanmitigasi.

“Untuk early warning system, akandilakukan penambahan alat. Alat ini,akan kami pasang di enam daerah pe-sisir. Di Mentawai alat ini tidak perludipasang karena daerahnya berhada-pan langsung dengan sumber gem-pa. Dalam waktu lima menit saja, tsu-nami sudah datang duluan. Makanya,mitigasi gempa di Mentawai adalah,begitu terjadi gempa langsung berlarike tempat ketinggian,” ujarnya. (***)

Mentawai, Sasaraina— Kedata-ngan Menkokesra RI Agung Laksonodi Kabupaten Kepulauan Mentawaiuntuk meninjau lokasi hunian tetap(huntap) yang bakal dibangun tahun2013 ini akhirnya gagal. Hal ini dise-babkan karena cuaca buruk dan tidakmemungkinkan untuk mengunjungiBumi Sikerei.

”Sejak pagi sampai pukul 10.00Wib kita terus memantua kondisicuaca, Di Kota Padang pagi itu langithitam, dan kita koordinasikan denganpanitia di Mentawai juga menyatakan

hal yang sama. Artinya cuaca sama-sama buruknya. Penekanan dariBMKG juga begitu, cuaca pagi itu bu-ruk, akhirnya Menkokesra tidak jadiberkunjung ke Mentawai dan dila-kukan ekpos persiapan huntap me-lalui konferensi pers saja,” jelas BupatiKepulauan Mentawai, Yudas Sabag-galet ketika ditemui Sasaraina dirumahnya, Padang.

Menurut Yudas, Mentawai sendirisudah siap untuk menerima huntapsampai proses pembangunannya se-panjang tahun 2013. Tidak ada ala-san bagi warga Mentawai untuk me-nyatakan tidak siap dalam mensuk-seskan progran rehab-rekon tersebut.

”Selama ini warga melakukan de-mo menuntut huntap merupakanpernyataan bahwa mereka memang

Cuaca Buruk,Menkokesra GagalDatang

sudah siap untuk membangun hun-tap. Apalagi semua unsur mulai daridaerah, provinsi dan pusat semuanyasudah mendukung. Jadi Mentawia su-dah siap terima huntap,” tegas poli-tikus PDIP ini.

Dalam perencanaan, kata Yudas,masing-masing kepala keluarga (KK)akan dibantu Rp 68 juta untukmembangun huntap. Sebab perosespembangunan huntap dikerjakan me-lalui kelompok masyarakat (pokmas).Dalam pengelolaan anggaran, semuadiserahkan sepenuhnya oleh setiappokmas dalam pembelanjaan ma-terialnya.

”Uang itu hak pokmas mau dibel-anjakan ke mana saja, terkait kepen-tingan material pembangunan hun-tap. Justru kalau kita arahkan pem-

belian material huntap, maka kita bisaterjerat hukum. Tidak ada intervensibagi pokmas dalam membelanjakanmaterial pembangunan,” tegas Yudas.

Terkait advokasi hukum terhadappokmas dalam menjalankan kegiatan-nya, Yudas menepis minim pelang-garan hukum atau penyimpangananggaran pembangunan huntap yangdikelola oleh pokmas. Sebab pokmassendiri didampingi para fasilitator da-lam pelaksanaan pembangunanhuntap.

”Begini ya, kita jangan masuk duluke ranah hukum, itu sudah cerita yangberbeda terkait hal ini. Tapi kalau me-mang ada penyimpangan belanja ma-terial yang dilakukan oleh pokmas,maka mereka yang akan menang-gungnya,” tuturnya.

Mentawai Siap Terima Huntap

Sumbar Pasang 34 Unit Peringatan TsunamiPadang, Sasaraina—BPBD Sum-bar pada tahun 2013 berencana me-masang 34 unit alat peringatan dinitsunami dengan total anggaran se-besar Rp1,5 miliar.

”Puluhan unit alat peringatan dinitsunami itu akan dipasang di KotaPadang, Kota Pariaman, dan Kabu-paten Padangpariaman. Untuk tahundepan, kita harapkan masing-masingkabupaten/kota menyiapkan angga-ran di APBD masing-masing untukpengadaan alat sirene peringatanini,” kata Koordinator Pusat Pengen-

dalian Operasi Penanggulangan Ben-cana (Pusdalops PB) Sumbar AdeEdward.

Menurut dia, untuk menghadapimegathrust di Mentawai dengan ke-kuatan yang mencapai 8,9 Skala Rich-ter dan yang dapat menimbulkantsunami, Sumbar membutuhkan 600unit alat peringatan dini tsunami.

”Mengingat Sumbar termasuk ra-wan bencana dan ancaman tsunami,paling tidak harus terpasang 600 unitalat peringatan dini,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ade, untuk memi-

nimalisir dampak korban jiwa akibatbencana tsunami juga dibutuhkan shel-ter. ”Untuk tahun ini berencana tahapawal akan membangun 20 unit shelteryaitu di Kota Padang, Kota Pariaman,Kabupaten Padangpariaman, Agamdan Kabupaten Pasaman Barat sertaKabupaten Pesisir Selatan," katanya.

Sementara ditempat terpisah, Ke-pala Dinas Pemadam Kebakaran danBadan Penanggulangan BencanaDaerah (BPBD) Padang Budi Er-wanto mengatakan saat ini kota itumasih kekurangan alat peringatan

dini tsunami. ”Padang rawanbencana tsunami, sehingga masihmembutuhkan beberapa unit alatperingatan dini tsunami,” katanyaseperti dilansir antara-sumbar.com.

Menurutnya, peringatan dini me-rupakan salah satu hal utama dalampenanggulangan bencana, khusus-nya dalam mengurangi risiko ben-cana alam. ”Selain dapat mencegahjatuhnya banyak korban jiwa, peri-ngatan dini juga dapat mengurangidampak kerugian material bencana,”ujarnya.

Berdasarkan data yang ada, lanjutBudi, hanya empat unit alat peringa-tan dini tsunami yang terpasang se-panjang pinggir pantai Padang yangberfungsi dengan baik. ”Dari 16 unitalat peringatan dini tsunami yang adahanya empat unit alat yang berfungsidengan baik,” katanya. (***)

Page 6: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 02/tahun IV/februari-20136khusus

Optimis TransMentawai

Mentawai, Sasaraina—Minim-nya pembangunan infrastruktur diKabupaten Kepulauan Mentawaimembuat Bumi Sikerei masuk daerahtertinggal. Ketertinggalan dalammenggenjot lajunya pembangunan in-frastruktur bukan akibat kinerja ke-pala daerah dan kabinetnya tidakmaksimal, melainkan masih ada be-berapa faktor alam. Pada dasarnya,terobosan dan ide cemerlang sudahcukup untuk menjadikan Bumi Sike-rei maju dan modern, namun ketikasemua itu akan direalisasikan, seba-gian besar masih menabrak hutan.akibatnya, pembangunan fisik diKabupaten Kepulauan Mentawaisampai saat ini belum merata.

Bupati Kepulauan Mentawai,Yudas Sabaggalet menyatakan, padaprinsipnya secara misi dan visi antaraPemerintah Kabupaten Mentawaidengan Balai Taman Nasional Siberutsudah saling memahami. Namun se-cara teknis, di lapangan masih terjadibenturan. Pemkab Mentawai sudahbeberapa kali akan melakukan pem-bangunan jalan sampai ke daerah pe-losok desa terpencil, namun semuaitu sebagian besar masih terbentur ka-rena harus menerobos hutan.

”Memang aneh, dulu yang mem-buat jalan itu kan pihak pengelolaperusahaan HPH. Kemudian ketikapemerintah yang akan melakukanpembangunan jalan berupa pengera-san atau cor rabat beton, justru tidakboleh. Alasannya itu kawasan hutankonservasi. Padahal, badan jalan itudari dulu sudah ada sejak pembukaanlahan HPH. Kasus ini pernah terjadi,”jelas Yudas.

Meski demikian, Yudas tetapoptimis, bahwa ketertinggalan BumiSikerei akan segera bangkit denganrencana pembangunan Trans Men-tawai. Dipastikan, hanya pembangu-nan Trans Mentawai yang akan mem-buat Mentawai mampu mengejar ke-tertinggalannya. Sebab Trans Men-tawai merupakan salah satu aksespembuka jalan yang akan menghu-bungkan satu kecamatan dengan yanglainnya disetiap pulau yang ada diBumi Sikerei.

”Jadi begini, meskipun nanti Ban-dara Rokot sudah dioperasionalkandengan maksimal, bukan berartiMentawai secara menyeluruh akanmaju. Kalau Tuapejat mungkin maju,yang lainnya belum tentu. Maksud-nya, bagaimana dengan Sioban sam-pai ke Beriulou yang masih terputusakses jalannya. Maka salah satunyaTrans Mentawai inilah yang akan me-nyembung ketertinggalan Siobansampai Beriulou. Itu masih satucontoh,” katanya.

Bukan hanya mengejar keterting-galan jika Trans Mentawai selesai, tapiekonomi masyarakat akan mapan. Se-bab dengan terbukanya jalan sudahada bukti dari berapa desa terisoliryang ekonomi masyarakat mulaimapan.

”Madobak itu kampung kelahiransaya. Dulu kampung saya itu tidak adajalan, terpaksa kita harus melalui jalurlaut dengan menghabiskan banyakBBM dan menantang risiko. Sekarangdi kampung saya sudah ada jalan. Ket-ika akses jalan sudah terbuka, makamulai ada jasa ojek dan penyeberanganrakit yang semua itu harus dibayar. Nahdari sinikan sudah terlihat kebangkitanekonomi masyarakat ketika akses jalandarat sudah terbuka. Itu masih satukampung yang terisolir. Kalau semuakampung terisolir terbuka aksesjalannya, maka sepanjang jalan itu akanbanyak rumah dan harga tanah punmendadak melejit naik,” tuturnya.

Yudas optimis, meski Trans Men-tawai tidak selesai pada masa kepe-mimpinannya, setidaknya periode se-lanjutnya akan diselesaikannya. Halterpenting adalah, berani berbuat un-tuk melakukan yang terbaik dalammembangun Mentawai. Sebab masa-lah Trans Mentawai sudah dikoordi-nasikan sampai ke pusat.

”Kalau tidak sekarang kapan lagi.Memang untuk dana kita baru meng-anggarkan Rp 600 M. Dan dana initentunya tidak cukup untuk mem-biayai pembangunan Trans Mentawaisampai selesai. Tapi semoga ihak pu-sat akan membantunya. Saya optimisdengan Trans Mentawai,” optimisYudas kepada Sasaraina. (*)

FOTO : IWAN/SASARAINA

PENGERASAN: Jalan dari Tuapeijat menuju Bandara Rokot kini sudah dilakukan pengerasan dan akan terus ditingkatmenjadi cor rabat beton untuk membuka akses ekonomi masyarakat pulau Sipora.

Kades Simalegi Bentuk LPM dan LADMentawai, Sasaraina—KepalaDesa Simalegi Kecamatan Siberut Ba-rat, Gunawan membentuk LembagaPerwakilan Masyarakat (LPM) padaRabu, 23 Januari lalu. “Ini kita laku-kan agar tugas kepala desa dalam me-mimpin masyarakat dapat terbantu.Karena kita sebagai kepala desa tidakmungkin kerja sendiri tanpa bantuanlembaga atau orang lain,” katanyaseperti dilansir puailiggoubat.com.

Dikatakan Gunawan, orang-orangyang dipilih dalam lembaga LPM iniorang-orang bekas kepala dusun, to-koh masyarakat, mantan BadanPerwakilan Desa (BPD). “Kita rang-kul semuanya agar dapat membantukita dalam melayani masyarakat,”

tambahnya.Dalam kelembagaan LPM ter-

sebut ditunjuk Ma’Ani sebagai ketua,Cosmas Benar sebagai wakil, Korsanisebagai bendahara, dan Elidaussebagai sekretaris. Sedangkan anggotadiantaranya Petrus Pili, Mahyudin,Aleksander, Jonas, Yustinus, Ranses.

Selain membentuk LPM, kepaladesa juga membentuk LAD (Lemba-ga Adat Desa), diantaranya Kostansebagai ketua, Rojuk sebagai wakil,Mula sebagai bendahara, dan Aliam-ran sebagai sekretaris. Untuk anggotadi antaranya Ardi doang, Jusar, Kardi,Pardisen, Saul, Ismael.

Selain itu Gunawan juga melantikpengurus Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) baru sesuai instruksiWakil Bupati Mentawai, Rijel Sama-loisa kepada desa-desa yang ada di

Mentawai .“Sesuai dengan surat edaran kare-

na penyeragaman pengangkatan BPDbaru maka kita juga sebagai desa yangada di Mentawai melaksanakan ins-truksi tersebut kendati anggota BPDmasih ada yang dua tahun, tiga tahundan empat tahun,” kata Gunawan,Kepala Desa Simalegi, KecamatanSiberut Barat.

Ia berharap, dengan terbentuknyaBPD baru ini dapat memberikan halterbaik bagi pembangunan Desa Si-malegi ke depan. “Kita inginnya BPDitu sebagai mitra kerja kepala desadalam melaksanakan tugas. Kita tidakmau seperti tahun-tahun sebelum-nya,” katanya.

BPD Desa Simalegi yang terben-tuk dengan Ketua Yosuar Taelagat,Wakil Elias Sikaraja, Sekretaris Mur-dani Taporuk. Sedangkan anggotanyaAdventus, Tuirik, Marjon, Alfeus, Ra-gam, Aminta, Walter.

Sementara terbentuknya BPD ba-ru Desa Simalegi dipertanyakan war-ga karena pemilihannya tidak dilak-sanakan di Betaet sebagai pusat desa,namun di Dusun Site’uleu tempatberdomisilinya Gunawan.

”BPD yang baru sebenarnya tidaksah karena tidak dilaksanakan di Be-taet. Kita tidak tahu maksud kepaladesa ini apa,” kata Evivarionto salahseorang warga Simalegi memperta-nyakan. (***)

Kita inginnya BPD itusebagai mitra kerja kepaladesa dalam melaksanakan

tugas. Kita tidak mauseperti tahun-tahun

sebelumnya,”

Page 7: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 02/tahun IV/februari-20137 khusus

Laut Mentawai Rawan Pencurian IkanANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Kepulauan Mentawai KristinusBasyir mengatakan, kawasan laut daerah tersebutrawan menjadi sasaran pencurian ikan dengan bahanpeledak oleh nelayan tidak dikenal.

Politisi Partai Golkar Mentawai di Tuapeijat, Ra-bu, mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebutpada 2013 Pemerintah Kabupaten KepulauanMentawai telah mengalokasikan tujuh ton BahanBakar Minyak (BBM) untuk melakukan pengawasanwilayah perairan daerah tersebut.

”Tujuh ton BBM tersebut dialokasikan untukmelakukan patroli dan razia serta pengawasan agardapat menekan aktivitas penangkapan ikan denganbahan peledak yang sering terjadi di kawasan lautMentawai,” katanya.

Diakuinya pengalokasian BBM sebanyak itumemang masih jauh dari cukup namun DPRD akanterus melihat perkembangan dan juga kinerja daridinas terkait dalam melakukan tugasnya.

Dia mengatakan, dari anggaran yang sudahdialokasikan oleh pemerintah Mentawai tersebutmemang masih kurang, namun untuk tahun ini baruitu yang disetujui DPRD mengingat kemampuananggaran yang dimiliki oleh pemerintah setempatjuga memiliki keterbatasan.

"Untuk memaksimalkan pengawasan danpencegahan terhadap pencurian ikan denganmenggunakan bahan peledak tersebut pemerintahmentawai harus minta bantuan kepada pemerintahpusat karena Mentawai selain wilayah lautnya sangatluas juga merupakan daerah terluar yang lansungberbatasan dengan Samudera Hindia,” tutur dia.

Menurut dia, masih adanya nelayan yang mela-kukan penangkapan ikan dengan menggunakan ba-han peledak di perairan Mentawai akan menye-babkan terganggunya populasi ikan dan terum-bukarang yang ada di kawasan tersebut.

”Kami mendorong Pemerintah daerah Menta-wai agar juga meminta bantuan pengawasan wilayahlaut ini kepada pemerintah pusat karena apa bila halini terus terjadi dalam jangka panjang akan mem-bawadampak buruk terhadap lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, pihaknya akan terusmendorong pemerintah daerah untuk melakukanker jasama dengan pihak kepolisian dan TNIAngkatan Laut untuk mengatasi persoalan tersebutsehingga kerusakan sumberdaya alam yang dimilikidaerah Mentawai tidak terus menerus dirusak olehpihak yang tidak bertanggung jawab.

(***)

FOTO : ANTARA

IKAN KARANG : Ikan karang di Kota Padang kini mulai diminati pembeli dan harganya pun mulai melejit sejak tersedianya rumah makan spesialisikan karang.

Desa Simalegi Masuk Signal TelkomselMentawai, Sasaraina—Masyarakat DesaSimalegi Kecamatan Siberut Barat menikmatilayanan komunikasi telepon seluler dengandibangunnya tower telkomsel tahun 2012lalu. ”Masyarakat merasa senang dan merasabaru lahir dengan adanya layanan telkomselini,” kata Kepala Desa Simalegi, Gunawanpada Puailiggoubat melalui telepon langsungdari Betaet sebagai pusat kecamatan SiberutBarat.

Dengan adanya sinyal telpon tersebutmasyarakat yang punya handphone dapatmenghubungi saudara, anak dan orang lainyang ada di luar Desa Simalegi. “Biasanya or-ang hanya sibuk mendengarkan musik lewat

HP, sekarang orang sibuk untuk berkomu-nikasi,” katanya.

Sinyal HP di Desa Simalegi mulai hidupsejak Sabtu, 2 Februari lalu. ”Untuk jang-kauan sinyal sampai di Site’uleu, Sakaladhat.Tapi pada bagian titik-titik tertentu. Untukbagian Simatalu mungkin sampai di Saikoatdan Limu tapi bagian pantainya,” katanya.

Dikatakan Gunawan, dengan adanyatower Telkomsel ini warga dapat menerimadan memberikan informasi ke luar Simalegi,sehingga apa yang sudah ada tersebut dapatdijaga dengan baik.

”Kita sudah berjuang mati-matian untukdapat mendirikan tower ini, untuk itu kita

berharap masyarakat dapat menjaganyadengan baik,” harapnya.

Adanya sinyal HP ini juga dinikmati EviSiripapari salah seorang warga Betaet.“Dengan adanya jaringan komunikasi ini kitadapat memberikan informasi keluar,termasuk pada Puailiggoubat sebagai media,”katanya.

Hal senada disampaikan Sujiman salahseorang mahasiswa asal Desa Simalegi. “Inisangat membantu kita, terutama kita yang adadi rantau kalau rindu keluarga atau kalau adamemberikan informasi misalnya perlu uangkuliah atau uang kos tinggal telpon,” katanyaseperti dikutip puailiggoubat.com. (***)

Tarminta Jalani Sidang PerdanaPadang, Sasaraina—Mantan Ke-pala Badan Penanggulangan Bencana(BPBD) Mentawai, Tarminta harusmenikmati duduk di kursi pesakitan.Kemarin (21/2), terdakwa kasusdugaan korupsi pengadaan mobiler42 SD dari dana alokasi khusus(DAK) di Dinas Pendidikan Menta-wai tahun 2009, menjalani sidang per-dana di Pengadilan Tipikor Padang.

Tarminta yang waktu itu menjabatPlt Kepala Dinas Pendidikan Menta-wai dan kuasa pengguna anggaran(PA), didakwa bersama-sama melaku-kan korupsi dengan Suwardi, mantanKepala Seksi Sarana dan PrasaranaTK/SD pada Dinas Pendidikan (Dis-dik) Mentawai yang juga PejabatPelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Suwardi lebih duluan menjalaniproses persidangan dan dinyatakanbersalah serta dijatuhi vonis 5 tahun6 bulan penjara oleh majelis hakimPengadilan Tipikor Padang pada 17Juli 2012 lalu.

Dalam sidang kemarin, terdakwaTarminta didampi­ngi penasihathukum Herywati Samponi. Sidang

dipim­pin majelis hakim yang diketuaiJon Effreddi beserta anggota hakimad hoc Zaleka dan Perry Desmarera.

Sidang beragendakan pembacaandakwaan dari jaksa penuntut umum(JPU) Limra Mesdi dan Fadli. Terdak-wa Tarminta didakwa, telah merugi-kan negara sekitar Rp 858,5 juta. Halitu dibuktikan dengan laporan hasilperhitungan (LHP) kerugian negaradari Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) Perwa-kilan Sumbar No. SR-596/PW03/5/2012 tanggal 20 Desember 2012.

Akibatnya, terdakwa d ijeratmelanggar Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal18 Ayat (1) huruf a dan huruf b, Ayat(2) dan Ayat (3) UU tentang Pem-berantasan Tindak Pidana Korupsi joPasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Dugaan korupsi itu bermula saatDinas Pendidikan Mentawai menda-pat DAK bidang pendidikan sebesarRp 13,7 miliar dari APBN dan danapendampingan fisik sebesar Rp 1,5miliar dari APBD Mentawai yangdialokasikan untuk rehabilitasi ruangkelas, pembuatan ruang kelas baru

dan pengadaan mobiler bagi SD/SDLB negeri dan swasta di Mentawai.

Berdasarkan SK Bupati, ditetap-kanlah sebanyak 41 SD negeri sebagaipenerima bantuan mobiler sekolah.Sesuai juklak dan juknis dilakukanlahsosialisasi kepada seluruh kepalasekolah penerima bantuan.

Sebelum sosialisasi berakhir, terdak-wa Tarminta memanggil Suwardi danmemerintahkannya untuk menyam-paikan kepada seluruh kepala sekolahpenerima bantuan, bahwa pengadaanmobiler diambil alih Dinas Pendidikandengan alasan waktu yang mendesakdan kayu yang sulit didapatkan.

Walau ada beberapa kepala sekolahyang keberatan, karena itu perintahlangsung dari Suwardi dan terdakwaTarminta selaku Plt kepala DinasPendidikan, akhirnya seluruh kepala se-kolah itu menuruti saja. Padahal, per-buatan terdakwa bertentangan denganPermendiknas No 3/2009 tentangPetunjuk Teknis Pelaksanaan DAKyang menyatakan DAK bidang pen-didikan dilaksanakan secara swakeloladengan melibatkan partisipasi komite

sekolah dan masyarakat sekitar.Selanjutnya, Oktober 2009, DAK

tahap I masuk ke rekening sekolah de-ngan jumlah keseluruhan sebesar Rp1,48 miliar. Uang itu diserahkan se-muanya kepada Suwardi. Kemudian,Suwardi menyerahkan uang itu ke-pada terdakwa Tarminta.

Waktu itu, Suwardi memesanmobiler kepada rekanan untuk 41 SDdengan harga per lokal Rp 22,5 jutadengan total Rp 956,2 juta.

Uang itu kemudian ditagih reka-nan. Suwardi pun meminta uang itukepada terdakwa Tarminta. “Dana se-belumnya yang diberikan Suwardi ke-pada Tarminta adalah Rp 1,48 miliar.Kemudian dibayarkan Tarmintakepada Suwardi untuk beli mobilersebesar Rp 956,2 juta. Selisihnya Rp531,2 juta tetap berada pada terdakwaTarminta,” terang Limra Mesdi.

Dua bulan kemudian, DAK tahapII masuk ke rekening sekolah denganjumlah keseluruhan Rp 1,19 miliar.Uang itu diserahkan semuanya kepa-da Suwardi. Sama dengan tahap I, Su-wardi kembali menyerahkan uang itu

kepada terdakwa Tarminta. Tarmintamemberikan kepada Suwardi sebesarRp 956,2 juta untuk pembelian mo-biler tahap II.

“Selisihnya sebesar Rp 233,7 jutatetap berada pada terdakwa Tarmin-ta,” tutur jaksa Limra Mesdi.

Jika ditotalkan keseluruhan uangpengadaan mobiler yang diterima Su-wardi dari 41 kepala SD penerimaDAK tahap I dan II dan diserahkankepada Tarminta Rp 2,67 miliar. Uangtersebut diberikan terdakwa Tarmintakepada Suwardi untuk dibayarkankepada rekanan Rp 1,91 miliar.

Sementara yang dibayarkan untukpembelian mobiler 41 SD untuk ta-hap I dan II oleh Suwardi kepada re-kanan sebesar Rp 1,81 miliar. Sehing-ga, terdapat selisih uang pengadaanmobiler sebesar Rp 858,5 juta.

“Seharusnya sisa uang pengadaanmobiler itu dikembalikan terdakwaTarminta dan Suwardi kepada ma-sing-masing kepala SD. Tapi, justruterdakwa Tarminta dan Suwardimempergunakannya untuk ke-pentingan sendiri. (*)

Page 8: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

diyakini Sumbar khususnya Mentawaiakan menjadi salah satu daerahpavorit bagi wisatawan mancanegaradan tentunya akan memacu pening-katan perekonomian masyarakat.

”Selain potensi wisata alam yangdimiliki, wisata budaya yang dimilikioleh Mentawai juga harus dikemasdan dikelola secara profesional se-hingga juga dapat menjadi nilai juatersendiri dan itu harus terus dijagakelestariannya,” kata dia.

Lebih jauh, dia mengatakan, pari-wisata budaya dan wisata alam Men-tawai yang luarbiasa tersebut diyakiniakan dapat mengimbangi wisatabudaya yang ada di bali.

edisi : 01/tahun IV/januari-20138parlemen

Sumbar Harus Beri Perhatian Destinasi Wisata MentawaiPadang, Sasaraina—AnggotaKomisi IV Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD) Provinsi SumateraBarat Syukriadi Syukur mengatakan,pemerintah Provinsi Sumbar harusmemberikan perhatian lebih terhadappengembangan destinasi pariwisataMentawai.

”Mentawai mempunyai potensiwisata yang luar biasa dengan kein-dahan alam yang dimiliki seperti om-bak yang kualitasnya terbaik di duniauntuk bermain selancar (surfing) di-tambah lagi dengan wisata budaya de-ngan kebudayaan (Sikerei) yang adadi daerah tersebut, perlu dikembang-kan dan dikelola dengan baik,” kata-

nya seperti dikutip antara-sumbar.com.Dia mengatakan, potensi wisata

yang ada di Kabupaten KepulauanMentawai tersebut merupakan asetyang harus dikembangkan dan dike-lola dengan baik sehingga akan men-datangkan dampak positif bagi kema-juan daerah dan tingkat kesejahteraanmasyarakatnya.

”Potensi wisata pantai dengan om-bak besar itu adalah kelebihan yangmesti dilestarikan dan merupakan da-ya tarik tersediri untuk menjadi dae-rah tujuan wisata internasional,” ujardia.

Menurut dia, apa bila potensi ter-sebut dapat dikelola dengan baik

”Rasanya untuk mengembangkanpariwisata di Mentawai tidak terlalusulit karena kebudayaan yang tumbuhdi tengah masyarakat daerah tersebutmerupakan budaya yang mandiritanpa ada intervensi dari budaya lainterutama budaya Minang Kabau,”jelasnya.

Hanya saja untuk pengembangan-nya dibutuhkan keseriusan dan ko-mitmen pemerintah baik pemerintahdaerah maupun provinsi untuk men-dukung program pariwisata maupununtuk membangun infrastrukturpenunjang termasuk transportasi danpenunjang lainnya.

(***)

Potensi wisata pantaidengan ombak besar itu

adalah kelebihan yangmesti dilestarikan danmerupakan daya tarik

tersediri untuk menjadidaerah tujuan wisata

internasional”

DPRD Dukung Dirikan SamsatMentawai, Sasaraina—Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah KabupatenKepulauan Mentawai, Sumatera Baratmendukung pemerintah setempatuntuk segera mendirikan Sistem Ad-min istrasi Manungga l Sa tu Atap(Samsat) untuk melayani dan membe-rikan kemudahan bagi para wajib pajakdi daerah itu.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rak-yat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepul-auan Mentawai Nikanor Saguruk diTuapeijat, Sabtu, mengatakan daerah inisudah memerlukan keberadaan Samsatuntuk memberikan kemudahan bagimasyarakat dalam membayar pajaktanpa harus pergi jauh ke Pariaman.

”Saat ini wajib pajak dari Mentawaiharus membayar pajak dengan pergi kePariaman mengakibatkan bertambahnyabiaya yang dikeluarkan oleh wajib pajakdan memakan waktu lama, sehinggamemberatkan wajib pajak,” katanya.

Menurut dia, belum adanya Samsatdi Mentawai dinilai kurang efektifkarena wajib pajak harus menempuhbirokrasi panjang memakan waktu lamauntuk membayarkan kewajibannya.

”Kami di DPRD akan mendukungserta mendorong Pemkab untuk segeramempersiapkan tim untuk mempercepatpendirian Samsat di Mentawai karena saatini dari pemantauan kami kendaraanbermotor yang ada di Mentawai sudahmencapai angka 5.000 unit,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah daerahharus berkoordinasi dengan pihakterkait seperti kepolisian, sehinggapersiapan pendirian Samsat di Menta-wai dapat terwujud secepatnya.

”Keberadaan Samsat di daerah iniselain akan dapat mempermudah biro-krasi bagi masyarakat juga akan dapatmenjadi salah satu sumber pendapatandaerah karena dari dana pajak yangdibayarkan masyarakat ada bagi hasilnyadengan daerah,” katanya kepadaSasaraina.

Selain itu, keberadaan Samsat diMentawai juga akan mendorong tingkatkesadaran masyarakat terhadap pen-tingnya birokrasi, sehingga penataandaerah akan terwujud dengan baik.

”Kami sudah dari dulu mendengarrencana pemerintah Mentawai untukmendirikan Samsat di sini, namununtuk saat ini karena pertumbuhankendaraan bermotor yang masuk ke siniterus bertambah, maka keberadaanSamsat sudah sangat diperlukan,”katanya. (***)

Pariwisata Harus Dikelola Berkesinambungan WAKIL Ketua Komisi IV Dewan Per-

wakilan Rakyat Daerah (DPRD) ProvinsiSumatera Barat Suwirpen mengatakan pariwisataKabupaten Kepulauan Mentawai harus dikelolasecara berkesinambungan untuk menjaminkemajuan daerah itu.

”Mentawai merupakan daerah yang sangatkaya potensi alam di antaranya sektor pariwisata,sektor kelautan dan perikanan, namun butuhpengelolaan maksimal agar membuahkan hasilbagi kemakmuran masyarakatnya,” kata dia diPadang, Rabu.

Menurut dia, untuk pengelolaan potensi besartersebut Pemerintah Kabupaten KepulauanMentawai harus bisa saling bahu membahudengan berbagai instansi terkait baik di tingkatprovinsi maupun dengan pemerintah pusat.

”Seperti pariwisata contohnya, Dinas Pari-wisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepu-lauan Mentawai harus bisa bekerjasama denganDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ProvinsiSumbar agar sistem pengelolaan dan promosipariwisata Mentawai dapat dilakukan denganmaksimal,” kata dia.

Dia mengatakan, berbagai kegiatan sudahpernah dilakukan dan bahkan sudah dijadikan

agenda tahunan seperti Sufing yang diadakan diMentawai untuk langkah memperkenalkandaerah tersebut ke dunia internasional.

”Iven-iven yang sudah dilakukan tersebutharus terus ditingkatkan baik dari segi pelayananpada peserta maupun daya promosinya agardapat memberikan dampak nyata terhadapkemajuan pariwisata daerah tersebut,” ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangkamempromosikan potensi yang ada di Mentawaitersebut harus pula memberikan kesan positifsehingga setelah melakukan kegiatan tersebutpengunjung yang datang ke Mentawai terusmeningkat.

”Untuk memberikan daya tarik bagi wisata-wan tentu harus dimulai dari pelayanan yang baikterhadap peserta iven yang dilakukan sebagaisalah satu langkah promosi pariwisata daerah,”ungkapnya seperti dikutip antara-sumbar.com.

Dia berharap dengan ditingkatkannya koor-dinasi oleh Pemerintah Kabupaten KepulauanMentawai dengan berbagai pihak terkait diha-rapkan akan dapat mempercepat pertumbuhanperekonomian masyarakat dan akan mendorongterwujudnya kesejahteraan bagi semua wargaMentawai. (***)

Untuk memberikandaya tarik bagi

wisatawan tentu harusdimulai dari pelayanan

yang baik terhadappeserta iven yang

dilakukan sebagai salahsatu langkah promosi

pariwisata daerah,

BARAT SUWIRPEN

RESOT: Kandui VilaResot sangatmenarik dan tepatuntuk dijadikanliburan keluarga.

FOTO : IWAN/SASARAINA

Page 9: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-20139 parlemen

Pariwisata Butuh Dukungan InfrastrukturMentawai, Sasaraina—SekretarisKomisi B DPRD Kabupaten Kepu-lauan Mentawai Kristinus Basyir me-nyatakan, potensi pariwisata di daerahtersebut butuh dukungan infrastruk-tur memadai sehingga dapat dikem-bangkan maksimal.

”Kabupaten Kepulauan Mentawaisebagai daerah maritim harus didu-kung berbagai fasilitas, terutama der-maga sebagai sarana utama tempatsandarnya kapal, baik kapal penum-pang maupun kapal angkutan barangsehingga perhubungan tidak lagimenjadi persoalan bagi pengunjungdaerah tersebut,” kata politisi PartaiGolkar itu di Tua Pejat, Jumat (8/2).

Menurut dia, kalau didukung in-fra struktur memadai, banyak potensiwisata Mentawai yang semestinya di-kembangkan seperti wisata pantai de-ngan surfingnya, wisata hutan tropisyang yang memiliki berbagai jenistumbuhan sangat unik, wisata bawahlaut dan sebagainya.

”Mentawai memiliki ombak ter-besar nomor empat di dunia, bahkankualitasnya adalah ombak terbaik di-dunia apalagi untuk penggemar olah-raga surfing, itu saja apabila dikeloladengan baik dan didukung denganfasilitas akan dapat menjadi salah satusumber pendapatan daerah,” ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini Mentawaimasih mengandalkan dermaga yangsangat terbatas, apalagi untuk trans-portasi antar pulau, hal tersebut ha-ruslah menjadi prioritas utama bagipemerintah memajukan daerah.

Selain itu kata dia, pemerintah jugaharus mendorong pertumbuhan bis-nis pariwisata tersebut seperti tempatpenginapan yang persentatif terma-suk resort sehingga setiap pengun-jung aman dan nyaman untuk ber-wisata ke Mentawai.

”Saat ini jumlah kunjungan wisatake Mentawai sudah cukup tinggi na-mun disayangkan karena belum ter-kelola dengan maksimal oleh pe-merintah dan daerah tidak mendapat-kan apa-apa,” katanya.

Dia berharap, dengan dikelolanyapotensi pariwisata Mentawai diharap-kan masyarakat juga dapat menikmatipengaruhnya, terutama terhadap per-ekonomian mereka di sekitar lokasiwisata tersebut. ”Pengelolaan wisataitu sebaiknya dapat mendatangkanpenghasilan bagi daerah dan masyara-kat di sekitar daerah wisata tersebut,”ujar dia. (***)

DPRD Sumbar DukungRencana Festival SelancarPadang, Sasaraina—ANGGOTAKomisi IV DPRD Sumatera Barat,Siti Izati Azis, mendukung rencanaPemerintah Kabupaten KepulauanMentawai menggelar festival selancar(surfing) internasional tingkat Asia.

”Dalam menghadapi kegiatanyang bertaraf internasional ini perludilakukan pembenahan di sana-sini,termasuk akomodasi bagi para peser-ta festival selancar itu sehingga mela-hirkan dampak positif bagi masya-rakat Mentawai,” katanya sepertidilansir antara-sumbar.com.

Dia mengatakan, dalam pelaksa-naan kegiatan tersebut harus diso-

kong dengan regulasi sehingga dapatdidukung dengan anggaran bahkandari dana provinsi.

”Dukungan dari segi anggaran un-tuk kelancaran pelaksanaan festivalyang bertaraf internasional ini akansangat menentukan kesuksesan pelak-sanaannya,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, dalam pelaksa-naan kegiatan ini perlu adanya koor-dinasi Dinas Pariwisata Mentawai de-ngan DPRD Sumbar mengenai hal-hal apa yang harus dilakukan pem-benahannya dalam rangka memper-siapkan sebaik-baiknya pelaksanaanfestival selancar tersebut.

”Saat ini kita masih menunggupemberitahuan dan koordinasi dariDinas Pariwisata Mentawai tentangkebutuhan dan kendala yang ditemuisehingga dapat di persiapkan bersa-ma,” kata politisi Golkar tersebut.

Dia berharap, sebelum dilaksana-kannya festival selancar pada perte-ngahan April 2013 mendatang dimin-ta Dinas Pariwisata Pemuda dan OlahRaga Mentawai memberikan infor-masi atau surat permohonan untukmengadakan rapat kerja dengan Ko-misi IV DPRD Sumbar.

"Kami mengimbau Dinas Pa-riwisata Pemuda dan Olah Raga Men-

DPRD Dorong Pemkab Dirikan PerusdaMentawai, Sasaraina—AnggotaDPRD Kabupaten Kepulauan Men-tawai Semseri Saunduken mendorongpemerintah daerah setempat untuksegera mendirikan Perusahaan Dae-rah (Perusda) untuk dapat mengelolasumberdaya daerah.

”Untuk mendapatkan PendapatanAsli Daerah (PAD) pemerintah dae-rah sudah saatnya mendirikan Perus-da agar potensi-potensi yang dimilikidaerah dapat dikelola, sehingga men-jadi sumber pemasukan bagi Men-tawai,” katanya yang juga Ketua De-

wan Pimpinan Cabang Partai Demo-krat Mentawai.

Menurut dia, sampai saat ini po-tensi sumberdaya alam yang melim-pah di Mentawai belum terkelola de-ngan baik, sehingga masyarakat danpemerintah daerah masih belum mak-simal merasakan hasil daerahnyasendiri.

”Mentawai merupakan daerahyang mempunyai potensi besar, se-perti pariwisata dan kelautan yangperlu dikelola secara profesional, se-hingga dapat mendorong peningka-

tan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.

Dia mengatakan, Perusda akan sa-ngat membantu daerah untuk menda-patkan PAD karena perusahaan akandapat bekerja secara profesional se-hingga tidak lagi menambah bebanpemerintah, akan tetapi dapat mem-bantu pemerintah dalam mendapat-kan PAD.

”Untuk menjadikan potensi besaryang terdapat di daerah ini menjadisumber PAD, maka pemerintah harusbekerja keras sehingga sumberdaya

daerah ini tidak terbuang percuma,”ujar dia.

Selain itu, dia mengatakan apabilapotensi daerah tidak dikelola denganbaik, maka masyarakat Mentawai ti-dak akan mendapatkan hasil sertadampak positif dari kekayaan alamyang dimiliki.

”Banyak program yang dapat di-lakukan pemerintah Mentawai untukmendapatkan PAD seperti memak-simalkan penerapan Perda tentangpariwisata dan retribusi lainnya,” tuturnya. (*)

ABRASI : Pantai Mapaddegat terus terkikis dengan sapuan ombak pantai. Akibatnya, tepian itu nyaris habis terkikis, bahkan bencana kini mulai mengancambeberapa rumah yang berada di kawasan pantai tersebut. Sampai saat ini, pantai primadona itu belum mendapatkan restu dari pemerintah untuk dijadikanobjek wisata andalan yang terletak di Ibukota Kabupaten Mentawai.

FOTO : IWAN/SASARAINA

tawai agar intens melakukan koordi-nasi dengan DPRD Sumbar untukkemajuan kepariwisataan di Men-tawai," kata dia.

Saat ini, DPRD Sumbar siap mem-back-up program dari Dinas Pariwi-sata Pemuda dan Olah RagaMentawai.

”Dengan adanya koordinasi yangdilakukan oleh Dinas Pariwisata Pe-muda dan Olah Raga Mentawai de-ngan DPRD Sumbar, pihak DPRDjuga akan berusaha meperjuangkananggaran untuk pengembangan pa-riwisata di Mentawai,” sebutnya.

(***)

Page 10: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201310sosial

e-KTPTingkatkanKesadaranAdministrasiMentawai, Sasaraina—Pelaksanaan perekamankartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) diKabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Baratmampu meningkatkan kesadaran masyarakat didaerah itu terhadap administrasi kependudukan.

”Sebelum perekaman e-KTP, masyarakatMentawai masih banyak yang belum terdata diDinas Catatan Sipil, namun setelah pelaksanaanprogram tersebut penduduk yang mencatatkandiri ke Discapil bertambah lebih dari 10 ribu or-ang dibandingkan dengan data sebelumnya,” kataKepala Bidang Pendaftaran Penduduk DinasCatatan Sipil (Discapil) Kabupaten KepulauanMentawai Syafredi di Tua Pejat, Minggu.

Dia menyebutkan, sebelum program e-KTPdilaksanakan di Mentawai, jumlah penduduk yangterdata hanya sebanyak 76 ribu jiwa, namun se-telah pelaksanaan program tersebut di daerah inijumlah penduduk yang terdata mencapai 86.491jiwa.

”Peningkatan jumlah penduduk di Mentawaitersebut terjadi karena tingkat partisipasi masya-rakat yang sudah mulai meningkat sejak peme-rintah gencar menyosialisasikan program e-KTP,”ujarnya.

Dia mengatakan, penduduk Mentawai yangselama ini tidak tercatat adalah penduduk yangtinggal di daerah pedalaman dan kebanyakan ma-sih belum terkontaminasi oleh kebudayaan luar.

Selain itu, kata dia, sebelumnya masyarakat ju-ga cenderung menganggap KTP atau data kepen-dudukan tidak penting bagi mereka, namun saatini hampir semua dimensi kehidupan masyarakatmembutuhkan pendataan yang tentunya berpe-doman kepada data kependudukan.

”Di Mentawai memang tingkat partisipasi ma-syarakat sudah meningkat pesat namun kita sadaridalam pelaksanaan perekaman e-KTP baru seki-tar 90 persen dikarenakan jarak tempuh dan kon-disi alam yang sangat menantang,” katanya.

Dia mengimbau semua lapisan masyarakatMentawai agar dapat membantu pemerintah un-tuk menyosialisasikan pentingnya pendataan ke-pendudukan sehingga perekaman e-KTP didaerah tersebut dapat mencapai 100 persen sela-ma waktu perpanjangan ini.

”Data kependudukan itu penting untuk semuaurusan administrasi termasuk perencanaan pem-bangunan sumber daya manusia di Mentawai baikbagi pemerintah maupun bagi masyarakattersebut,” jelasnya. (***)

Penduduk MentawaiBertambah 10 Ribu JiwaMentawai, Sasaraina—Kepala BidangPendaftaran Penduduk Dinas Catatan Sipil(Discapil) Kabupaten Kepulauan MentawaiSyafredi mengatakan, selama pelaksanaanperekaman e-KTP penduduk Mentawaibertambah lebih dari 10 ribu jiwa.

”Sebelum pelaksanaan perekaman e-KTP jumalah penduduk Kabupaten Kepu-lauan Mentawai yang tercatat di Dinas Ca-tatan Sipil daerah setempat sebanyak 76 ribujiwa per akhir Desember 2011, sedangkanpada akhir Desember 2012 sudah tercatatsebanyak 86.491 jiwa,” kata.

Jumlah tersebut lanjut dia, berasal daripenduduk yang tinggal di daerah pedalaman,yang sampai saat ini masih hidup dengan

kebudayaan asli dan masih belum terkonta-minasi oleh kebudayaan lain.

”Penduduk asli disebut penduduk rentan,karena masih hidup dengan cara yang sangattradisional,” ujarnya.

Selama 2011 kata dia, pemerintah Men-tawai telah berupaya melakukan sosialisasisehingga semua penduduk dapat terdata de-ngan baik termasuk penduduk rentantersebut.

”Tahun 2013 ini kami juga akan terus me-lakukan sosialisasi dengan mengunjungi dae-arah pemukiman penduduk rentan tersebutbekerjasama dengan setiap kecamatan jugakepala desa,” ujarnya.

Kendala yang dihadapi kata Syafredi, ada-

lah beratnya medan yang ditempuh menujudaerah-daerah tersebut dan juga keterba-tasan infrastruktur.

”Walaupun kendala dan medan cukupberat, Pemkab Mentawai akan tetap melaku-kan pendataan penduduk dengan memak-simalkan waktu perpanjangan perekaman e-KTP yang di berikan oleh pemerintah pusatdari Desember hingga Oktober tahun ini,”tuturnya.

Dia berharap kepada semua lapisan ma-syarakat agar dapat membantu pemerintahuntuk menyosialisasikan pentingnya penda-taan penduduk termasuk bagi pendudukrentan.

(***)

ANDA INGINMEMILIKI USAHAYANG MAJU DAN

MENGUNTUNGKAN

DI SINI TEMPATNYA.HUB : 081363881857

kependudukan

ANGGARAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TAHUN 2013

Rencana Naik 48 PersenPEMERINTAH Pusat melalui surat

Kemenkokesra nomor B.1393/KMK/D.VI/2012 tanggal 28 Juni 2012 perihalPenyampaian Daftar Indikasi Lokasi BLMPNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013 telahmengalokasikan LM PNPM Mandiri Per-desaan tahun 2013 sebesar Rp266,450 miliaryang diperuntukan 141 Kecamatan di 12Kabupaten.

Rincian LM itu teridri dariRp248.162.500.000,- dari APBN dan APBDkabupaten sebesar Rp18.287.500.000. Jumlahkecamatan dan kabupaten penerima bantuanPNPM Mandiri Perdesaan pada tahun 2013tidak berbeda dengan tahun 2012, tetapijumlah dana yang dialokasikan untuk tahun2012 meningkan sangat signifikan di manapada tahun 2012 Sumatera Barat menerimaBLM sebesar Rp180,495 sehingga untuktahun 2013 terjadi peningkatan sebanyakRp85,955 miliar atau meningkat sebesar 48persen dari tahun sebelumnya.

Peningkatan dana BLM untuk tahun2013 merupakan kabar gembira untuk ma-syarakat Sumatera arat terutama masyarakatmiskin yang menjadi sasaran pada pelaksa-naan program. Peningkatan dana ini meru-pakan perhatian positif Pemerintah Pusatterhadap upayah pemerintah daerah diSumbar untuk menanggulangi kemiskinanselama ini.Semua itu tentu perlu disikapioleh pemerintah daerah Kabupaten untukmengalokasi Dana Daerah Urusan Bersama(DDUB) sebagai bentuk sharing pendanaan.Demikian juga dengan pelaksanaan nantinyadiharapkan akan tepat sasaran dan lebihefektif untuk penanggulangan kemiskinanserta dapat mengurangi angka penganggu-ran di Sumatera Barat.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat(BPM) Sumatera Barat, Suhermanto Razaminta kebersamaan dan keseriusan seouruhpelaku PNPM Mandiri Perdesaan untuk se-lalu terdorong dalam mensukeskan pelak-saan program yang mulia ini. Pelaku pro-gram harus menyusun langkah-langkah stra-tegis yang perlu disusun dalam masa persia-pan dan pelaksanaan program, Di sampingitu capaian program kegiatan PNPM Man-diri Perdesaan untuk tahun 2012 juga men-jadi perhatian untuk pelaksanaan 2013.

Apabila terjadi permasalah pada satu ke-camatan atau satu kabupaten, kemungkinanuntuk dibatalkannya lokasi dan alokasi BLMtahun 2013 yang telah ditetapkan oleh pe-merintah pusat tersebut bisa saja terjadi. un-tuk itu bagi kecamatan dan kabupaten yangsampai akhir september yang terealisasipenyerapan anggaran dan pekerjaan fisik dilapangan masih rendah agar segera mela-kukan percepatan penyerapan serta pelak-sanaan pekerjaan di lapangan. Tentunya per-

cepatan yang dilakukan tetap sesuai denganaturan-aturan yang telah ditetapkan.

Kepala BPM menekankan untuk semuapelaku program selalu menghindari mun-culnya permasalahan dan apabila permasa-lahan tersebut masih terjadi, diharapkan se-mua pihak-pihak segera berupaya untukmencari solusi penyelesaiannya.

Kesempatan sama disampaikan PJO Pro-vinsi Sumbar, E. Rahman, timbulnya bebe-rapa permasalahan di lapangan bahkan adapermasalahan PNPM Mandiri Perdesaanyang sampai ke jalur hukum, di mana ma-syarakat yang selama ini menjadi pelaku bah-kan sasaran program menjadi korban darisesalahan-kesalahan dalam pengelolaan prog-ram dan untuk itu pada pelaksanaan PNPMMandiri Perdesaan tahun 2013, hal tersebuttidak akan terjadilagi kalau semua pendam-ping yang berasal dari struktural maupunfungsional lebih menyediakan waktu lebih un-tuk membina dan mendampingi masyarakatpada setiap tahapan program. (*)

RENCANA ALOKASI DAN LOKASI ANGGARAN PNPM MANDIRI PERDESAAN 2013

1 MENTAWAI 9.350.000.000 7.880.000.000 1.470.000.000.0002 PESISIR SELATAN 32.250.000.000 30.637.500.000 1.612.500.000.0003 SOLOK 28.800.000.000 27.370.000.000 1.430.000.000.0004 SIJUNJUNG 11.600.000.000 10.440.000.000 1.160.000.000.0005 TANAH DATAR 28.600.000.000 27.170.000.000 1.430.000.000.0006 PADANGPARIAMAN 29.500.000.000 28.025.000.000 1.475.000.000.0007 AGAM 28.900.000.000 27.445.000.000 1.445.000.000.0008 LIMAPULUH KOTA 24.750.000.000 23.512.500.000 1.237.500.000.0009 PASAMAN 25.900.000.000 24.610.000.000 1.290.000.000.00010 SOLOK SELATAN 6.000.000.000 5.410.000.000 590.000.00011 DHARMASRAYA 21.950.000.000 18.687.000.000 3.262.500.000.00012 PASAMAN BARAT 18.850.000.000 16.965.000.000 1.885.000.000.000

SUMATERA BARAT 266.450.000.000 248.162.500.000 18.287.500.000.000

PELUANG USAHA

Page 11: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201311 pendidikan

3.675 Pelajar Mentawai Siap Ikuti UNMentawai, Sasaraina—Sebanyak 3.675 pelajartingkat SD, SMP, dan SMA di Kabupaten KepulauanMentawai, Sumatera Barat, dipersiapkan untukmengikuti ujian (UN) tahun ajaran 2012/2013.

Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas PendidikanMentawai, Motisokhi Hura, saat dikonfirmasi dariPadang, Selasa, menyebutkan, jumlah peserta UNtingkat SD sebanyak 1.862 orang, SMP sejumlah1.074 orang dan SMA diikuti 739 siswa.

”UN tingkat SMA dijadwalkan berlangsung pada15-18 April, UN SMP digelar 22-28 kemudian dilan-jutkan dengan UN SD pada 13-15 Mei,” katanya.

Untuk mendongkrak perolehan hasil UN padatahun ini, menurutnya, Dinas Pendidikan Mentawai,telah menginstruksikan setiap kepala sekolah untukmemberikan pelajaran tambahan pada sore harikepada siswa.

”Pihak sekolah harus aktif mencari kisi-kisi soaldan berikan pelatihan kepada siswa, dengan demi-kian siswa tidak terkejut lagi saat UN berlangsung,”katanya menambahkan.

Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkanpenyelenggaran try out kabupaten yang dijadwalkanakan dilaksakan Maret sebagai salah satu langkahmempersiapkan siswa menghadapi UN. Pada tahunlalu, tingkat kelulusan UN tingkat SMP menurun dari99,08 persen pda 2011 menjadi 85,84 persen pada2012. Dari 1.137 siswa SMP sederajat yang ikut UNpada 2012, tercatat sebanyak 161 orang siswa tidaklulus.

Sementara dari 695 siswa yang ikut UN tingkatSMA pada 2012, sebanyak 46 siswa dinyatakan tidaklulus atau sekitar 6,62 persen yakni dari program studiIPA sebanyak 4 orang dan IPS 42 siswa. (***)

Gratis, Banyak Siswa tak Ikut SNMPTNMentawai, Sasaraina—Keputusan peme-rintah untuk membebaskan biaya seleksimasuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN)tahun ini belum membuat seluruh siswaSMA di Mentawai bersemangat ikut seleksi.Nilai rata-rata rapor yang rendah menjadikendala.

Kepala Bidang SLTP dan SLTA DinasPendidikan Kabupaten Kepulauan Men-tawai, Motisokhi Hura menyebutkan, siswayang menjadi peserta Ujian Nasional 739orang. Namun hingga 11 Februari, tercatat606 siswa yang bersedia mendaftar melaluiPangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)yang didaftar secara online. Jumlah itu dipre-diksi Moti bisa menyusut.

Ia mengatakan proses pendaftaran kaliini berbeda dengan tahun lalu yang hanyadiikuti siswa berperingkat 1-10, tahun iniseluruh siswa di sekolah diperbolehkan ikut.

“Di Mentawai semua sekolah sudah me-lakukan proses pendaftaran di PDSS,” ka-tanya ketika dihubungi Puailiggoubat lewattelpon seluler milik Kepala Dinas Pendidi-kan Mentawai, Syaiful Jannah.

Dengan kondisi Mentawai yang jaringaninternetnya belum memadai, Moti menga-takan sekolah cukup kerepotan untuk me-masukkan data siswa secara on line. Untukitu, pihaknya telah memberi izin kepada pe-ngurus data apakah itu kepala sekolah atauguru yang ditugaskan mengisi data agar pro-ses tersebut dilakukan di Padang agar tidakterjadi keterlambatan. “Sejauh ini prosesberjalan lancar,” katanya.

Wakil Kepala SMAN 1 Siberut Selatan,Tuty Susanti mengatakan, dari 169 siswayang akan ikut UN di sekolah itu, hanya 33siswa yang bersedia didaftarkan masukSNMPTN. Sementara 136 lainnya mundur.

Tuty menyebutkan, sebelumnya pada 1Februari, pihaknya telah mendaftarkan se-mua siswa yang berjumlah 169 orang diPangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)saat diberi tahu oleh dinas pendidikan mela-lui telepon namun setelah dikonfirmasiulang disertai dengan penjelasan bagaimanasyarat ikut seleksi, hanya 33 siswa yang me-nyatakan sanggup.

“Kalau sekolah sendiri mendorong siswaikut semua namun setelah mereka (siswa)mungkin berhitung dengan nilai semesteryang didapat selama ini, mereka merasa takbisa memenuhi syarat seperti itu,” katanyaseperti dilansir puailiggoubat.com..

Di sisi lain Tuty mengakui proses pengi-sian data siswa yang bersedia ikut secara online sangat merepotkan karena jaringan in-ternet di Mentawai belum memadai. “Jari-ngan internet sekolah kadang hidup kadangtidak, jika memakai modem telkomsel jugatidak mencukupi karena data yang dimasuk-kan cukup besar dan banyak, maka satu-

satunya cara mesti dikerjakan di Padang ka-rena fasilitasnya lebih lengkap,” katanya.

Saat ini ia mengatakan dirinya bersamadengan kepala sekolah tengah di Padanguntuk proses entry data sebanyak 33 siswa.Hingga Senin pagi, data yang telah masuksudah 15 peserta, sisanya 18 orang dilan-jutkan siang di hari yang sama.

“Terkadang ketika ada data yang kurangkami mesti mengontak ke Mentawai karenabeberapa dokumen tak lengkap, namunsejauh ini prosesnya masih lancar,” ujarnya.

Senasib dengan SMAN I Siberut Selatan,pengiriman data di SMAN I Siberut Utarajuga mesti dilakukan di Padang karenaminimnya fasilitas internet.

Kepala SMAN I Siberut Utara Paulus Si-karaja ketika ditelepon Puailiggoubat me-ngatakan wakil kepala sekolah telah iatugaskan untuk memasukkan data muridsecara on line. “Setelah berkas kami siapkan,baru pengirimannya dilakukan melalui in-ternet di Padang,” katanya.

Paulus mengatakan, jumlah siswa yangdimasukkan di PDSS sebanyak 38 orang,“terakhir tanggal 8 Februari,” ujarnya.Namun setelah memasuki proses pemilihanjurusan, dua orang siswa menyatakan mun-dur dengan alasan seorang mengaku tidakada jurusan pada PTN yang dituju karenaia ingin masuk Sekolah Pendidikan AgamaKristen (SPAK), satunya lagi tidak memberialasan. ”Yang ikut tinggal 36 siswa,” katanya.

Paulus mengaku ragu semua murid yangtelah dikirimkan datanya bisa diterima diPTN karena dari informasi bocoran yangia terima dari sumber dinas, murid yangditerima hanya yang memiliki nilai tinggi.“Kalau saya tidak salah hanya siswa denganperingkat 1-5 di sekolah yang mereka terimameski data murid yang diminta semuanyadimasukkan,” ujarnya.

Untuk biaya transportasi, kebutuhankonsumsi dan akomodasi selama pengiri-man data di Padang, kata Paulus semuanyadari dana pribadi karena dana BantuanOperasional Manajemen Mutu Daerah(BOMMDA) Kabupaten Kepulauan Men-tawai yang diharapkan membiayai hal itubelum dicairkan pemerintah.

Sementara itu di SMAN I Pagai Utaranasibnya sedikit beruntung karena merekatidak mesti memasukkan data murid secaraon line di Padang karena internet sekolahmasih berfungsi.

“Meski kadang macet, tapi masih bisadipaksakan dan masih beroperasi hinggasaat ini,” kata Rita Warsi, Kepala SMAN IPUS.

Ia menyebutkan, proses pengisian datasebanyak 185 siswa dirampungkan pada 8Februari, dan saat ini pihaknya tengah me-ngisi data pemilihan jurusan yang dipilih sis-

wa dengan batas terakhir pada 8 Maret.Sejauh ini kata Rita, belum ada siswa yang

menyatakan mundur dari keikutsertaannyapada SNMPTN, pihaknya sendiri berharapsemua siswa mau dan berharap bisa lulusseluruhnya. “Itu harapan kita, tergantunghasil seleksinya nanti,” ujarnya.

Pola seleksi SNMPTN tahun ini memangberbeda. Panitia SNMPTN tidak lagi meng-gelar ujian tertulis bagi calon mahasiswanamun menjaring dan menyeleksi melaluinilai rapor dan prestasi akademis lainnya.Bagi siswa tidak mampu yang lolos seleksiSNMPTN, bisa mengikuti program bidikmisi yang merupakan program bantuanbiaya pendidikan melalui Direktorat Jen-deral Pendidikan Tinggi Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan. Proporsi calonmahasiswa yang akan diterima masing-ma-sing PTN melalui SNMPTN 60 persen. Se-dang 40 persen sisanya akan mengikuti ujianseleksi melalui jalur mandiri.

Menurut Moti, untuk pengusulan jumlahsiswa yang ikut bidik misi berdasarkan nilaiakreditasi sekolah. Jika sekolah berakreditasiA, jumlah yang boleh diajukan 50 persen,akreditasi B siswa yang diajukan 30 persendan C sebanyak 5 persen. “Persentase itudihitung dari siswa yang sudah lulusSNMPTN,” ujarnya.

Bantuan yang diberikan dalam programini terdiri atas bantuan biaya hidup yangdiserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya Rp600 ribu per bulan yangditentukan berdasarkan Indeks HargaKemahalan daerah lokasi perguruan tingginegeri dan bantuan biaya penyelenggaraanpendidikan yang dikelola PTN palingbanyak Rp2.400.000 per semester permahasiswa.

Tahun lalu, sebanyak sembilan siswaSMAN I Pagai Utara Selatan berhasil lulusseleksi bea siswa bidik misi yang tersebar ditujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN).Kesembilan siswa yang lulus beasiswa bidikmisi antara lain, Afredo Rinaldi (JurusanKehutanan Universitas Tanjungpura,Pontianak), Santi Mei (Kedokteran USUMedan), Ratna Susanti (Tekonologi IndustriPertanian Universitas Brawijaya, Malang),Eta Hotmaria (Penjaskes UniversitasPalangkaraya), Eric Prayogo (EkonomiPerbankan Universitas Riau).

Kemudian Donopan Simanungkalit danSavni Retalia Sababalat (Teknologi danManajemen Perikanan Budidaya InstitutTeknologi Bandung), dan dua siswa lulus diUniversitas Negeri Padang, yaitu Widiawati(Pendidikan Biologi) dan Ela KarcinWahuru (Pendidikan Kepelatihan Olahraga)

“Nah saat ini kita menunggu hasil seleksidulu,” katanya. (g)

PendaftarSNMPTNHanya 606Orang

CALON peserta Se leksi Nasional MasukPerguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 asalKabupaten Kepulauan Mentawai yang telah terdaftarPangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hanya 606orang.

”Di Mentawai, semua sekolah sudah melakukanproses pendaftaran di PDSS,” ujar Kepala BidangSLTP dan SLTA Dinas Pendidikan KabupatenKepulauan Mentawai, Motisokhi Hura.

Di Mentawai, terdapat enam sekolah tingkat SMAyakni SMAN 1 Sipora, SMAN 2 Sipora, SMAN 1Pagai Utra Selatan, SMAN 1 Siberut Selatan, SMANSiberut Tengah dan SMAN 1 Siberut Utara.

Ia mengatakan, proses pendaftaran siswa untukSNMPTN tersebut sempat terganggu jaringaninternet yang belum memadai, sehingga pihak sekolahyang hendak mendaftarkan siswanya terpaksadilakukan di Padang. ”Sejauh ini proses berjalanlancar,” katanya.

Menjelang SNMPTN tahun ini, tidak semua siswayang telah mendaftar. Bahkan, 136 siswa kelas XIISMAN 1 Siberut Selatan menyatakan mundur, karenamerasa nilai tidak memenuhi standar.

Wakil Kepala Sekolah SMAN I Siberut Selatan,Tuty Susanti Tuty menyebutkan, pihaknya telah men-daftarkan 169 siswa di Pangkalan Data Sekolah danSiswa (PDSS) pada 1 Februari 2013.

”Setelah dikonfirmasi ulang dan telah dijelaskansyarat mengikut seleksi, hanya 33 siswa yang menyata-kan sanggup,” katanya.

Demikian juga di SMAN I Siberut Utara. Dari 38pelajar yang telah didaftarkan ke PDSS, namun duaorang di antaranya menyatakan mundur saat prosespemilihan jurusan dengan alasan tidak ada jurusanpada PTN yang dituju sehingga yang ikut hanya 36siswa. (***)

Page 12: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201312hukum & peristiwa

Kapal Simasin Mati MendadakMentawai, Sasaraina—Kapal Mo-tor Pulau Simasin milik PemerintahMentawai yang melayani rute Pa-dang—Sikabaluan lalu kembali me-ngalami kerusakan mesin di tengahlaut, Senin 4 Februari. Kejadian itumembuat penumpang paniklantarantrauma pada kerusakan mesin yangterjadi tahun lalu. ”Piston salah satumesin kapal rusak,” kata Padil, ABKbagian mesin KM.

KM. Pulau Simasin bertolak daripelabuhan Muara Padang pada pukul24.00 WIB menuju Sikabaluan, Ke-camatan Siberut Utara. Menjelang Si-kabaluan tiba-tiba mesin kapal mati.Setelah diperiksa salah satu pistonmesin kapal rusak.

Seperti dilansir puailiggoubat.com dibagian kemudi kapal, pulau sudahnampak namun jangkauan sinyal be-lum sampai. Pihak kapal terpaksa me-nyampaikan informasi pada beberapapihak di Sikabaluan melalui radio.

“Kita menerima pesan kerusakanmesin lewat radio. Bantuan speedboattidak jadi dikerahkan karena pihakkapal mengaku kalau kapal bisaberjalan kendati kecepatannya sangatlambat,” kata Andom Sabebegen, sa-lah seorang Tim PenanggulanganBencana Kecamatan Siberut Utara.

Setelah diperbaiki beberapa menit,kapal akhirnya dapat berjalan namundengan kecepatan yang sangat ren-

Maileppet, Kecamatan Siberut Selatanpukul 15.30 WIB.

Keterlambatan ini menyebabkanKM. Pulau Simasin tidak berani me-lanjutkan perjalanan dari Maileppet me-nuju pelabuhan Tuapeijat KecamatanSipora Utara. Perjalanan kembali dilan-jutkan pada esok pagi, Sabtu sekitarpukul 04.00 WIB dan tiba di pelabuhanTuapeijat pada pukul 09.00 WIB.Penumpang dari Sikabaluan, Sirilogui,Cimpungan dan Saibi yang menujuTuapeijat terpaksa tidur di atas kapaldan ada juga yang tidur di rumah danpenginapan sekitar pelabuhan.

Saat pertama kali mengalai keru-sakan di tengah laut, penumpang KMPulau Simasin dievakuasi KM Sikereidan KM Aloy. Saat itu Ketua DPRDMentawai Henri Dori Satoko menga-takan, kejadian yang menimpa KMPulau Simasin tersebut membuktikanpengelolaan kapal milik PemerintahKabupaten Kepulauan Mentawai be-lum maksimal. Tak menyangka ke-jadian itu, sebab tiap tahun APBD se-lalu menganggarkan dana perawatansatu unit kapal Rp400 juta.

Dana itu belum termasuk untukoperasional dan penggantian suku ca-dang yang jika ditotal mencapai Rp2miliar per tahun untuk satu kapal pe-merintah. Kini kapal itu kembali rusakdan lego jangkar di Tuapeijat.

(***)

Istri PejabatMentawai DijambretPadang, Sasaraina—Tindak kejaha-tan kembali mengganas. Kamis (21/2) dan Jumat (22/2), terjadi dua pe-rampokan di dua lokasi berbeda. Aksipara penjahat itu terbilang nekatkarena menculik korban di pagi hari.Aparat penegak hukum pun seakantidak berdaya memerangi ulah ban-dit-bandit ini.

Afzeni Wanti, istri Kepala BPBDMentawai, Elisa Siriparang, warga Ka-palotuo, Kecamatan Pauh dijambretdi depan kantor PT PLN WilayahSumbar Sawahan. Dalam kejadian itu,uang Rp 2,5 juta dalam tasnya amblas.Saat melapor di Sentra PelayananKepolisian Terpadu (SPKT) PolrestaPadang, Arisma Jelita mengaku pagiitu naik angkot dari Pasar Raya me-nuju rumahnya Jalan Sutomo Nomor114 E Marapalam.

”Saat itu, sama sekali saya tidak me-naruh curiga akan dicopet,” kata Aris-ma. seperti dilansir Sasaraina. Begitutiba di Jalan Sutomo, dia kaget melihattas mereka Sophie Martinnya telahterbuka dan isinya telah raib.

”Saya baru sadar, saya telah dico-pet,” ungkapnya. Dalam tasnya berisiuang Rp 1 juta plus 1 kalung, 2 gelang,3 cincin dengan total 23 mas, sertaKTP, buku tabungan, dan kartu ATM.

kriminal

Tetangga Diduga Dalang Pengebom Ikan MentawaiBEREDARNYA dua video yang

diunggah pada youtube.com menyadar-kan sejumlah kalangan bahwa perai-ran Mentawai kini terancam aktivitaspenangkapan ikan ilegal menggu-nakan bom. Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP) langsung me-ngirim satu unit kapal cepat ke Su-matera Barat.

“Kita minggu lalu bertemu denganDirektorat Pengawasan Sumber DayaKelautan, mereka akan memberikanbantuan satu unit kapal operasi me-ngawasi perairan di Sumatera Barat,”jelas Kepala Dinas Kelautan dan Per-ikanan Mentawai, Edi Sukarni, sepertidilansir puailiggoubat.com.

Edi mengakui, pemerintah pusatmerasa kecolongan sebab perhatianKementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) selama ini hanya di wilayah In-donesia bagian timur, terutama pen-curi ikan dari Filipina dan China.

”Ternyata ada juga pengebom ikandi wilayah barat, KKP benar-benarmerasa kecolongan,” ujarnya.

Ia menduga pelaku yang membomikan di perairan bagian selatan PulauSiberut ini, berasal dari Sibolga. “Jikadilihat dari desain kapal yang diguna-kan, kapal itu tidak berasal dari Sum-bar tapi diduga dari Sibolga,” ujarnya.

Edi juga mengakui, telah mencekdi lokasi pembongkaran ikan, baik diPelabuhan Bungus Padang, di PesisirSelatan termasuk Pasaman ternyatatidak ada kapal seperti yang diunggahdi situs Youtube.com tersebut. “Jadi kuatkita menduga pengebom ikan ini daridaerah tetangga,” ungkapnya.

Selain dari kapal patroli itu menu-rutnya akan disiapkan petugas sertakapal patroli tambahan lainnya, kinisedang digodok di DKP untuk tindaklanjutnya.

Sementara itu Dinas Kebudayaan,Pariwisata, Pemuda dan Olahraga(Disbudparpora) Mentawai juga be-reaksi terhadap aksi yang bisa meru-

gikan wisata laut Mentawai. KepalaDinas Disbudparpora Mentawai Des-ti Seminora berencana akan membuatpos penjagaan wisata di lokasi surf-ing, terutama di daerah Karamajat,Desa Katurei, Kecamatan Siberut Ba-rat daya pada tahun ini.

”Di dekat Kandui Resort itu adakantor Coremap, saat ini kantor initidak berfungsi, rencananya kita ber-sama Dinas Kelautan dan Perikanan(DKP) Mentawai akan bekerjasamauntuk menjaga wisata bahari dan surf-ing,” ujar Desti melalui telepon, Se-lasa 5 Februari lalu.

Menurut Desti, lokasi kejadianbom ikan ini merupakan lokasi surf-ing, wisata bahari, dan diving. Hasilkoordinasi lintas SKPD, lanjut Desti,memutuskan DKP mengawasi ke-amanan laut, sementara Disbud-parpora memberikan pelayanan. “Ki-ta akan buatkan baywatch (penjagapantai) di lokasi tersebut bisa berupapos terpadu, sebab ini sungguh tidakbagus,” katanya.

Pengawasan dan penjagaan iniakan dibantu aparat kepolisian, lanjutDesti. “Kenapa masyarakat tidak be-rani menangkap pelaku ini karena me-reka memilki senjata dan bom, kalaudikejar nanti masyarakat sendiri yangkena bom ikan itu. Jadi nanti kita min-ta bantuan kepada polisi dan TNIAL,” ujarnya.

Ia juga mengakui manajer KanduiResort Yordan Heuer sudah men-datangi bupati melaporkan kejadianini. “Para turis asing ini tidak beranisurfing sebab takut nanti kena bom.Mereka tidak bisa berbuat apa-apa,selain melapor kejadian tersebut,”ujarnya.

Edi Sukarni membenarkan renca-na pembuatan pos terpadu di lokasiwisata surfing. “Tahun ini akan disiap-kan pos jaga dan dilengkapi denganradio. Jadi kalau ada aktivitas bom di-sana bisa segera melapor ke DKP dan

kepolisian,” katanya.Penangkapan ikan menggunakan

bom ini tidak hanya meresahkan pe-laku wisata dan pemerintah tapi ju-ga masyarakat. Dani (40) warga Mua-ra Siberut, Kecamatan Siberut Sela-tan, mengakui melihat kejadian pem-boman ikan di daerah Karamajat, Si-berut Barat Daya pada tanggal 27-28 Januari lalu.

Pada Puailiggoubat dia menutur-kan kejadian itu, pada 27 Januari laluDani dan sejumlah kerabatnya be-rangkat ke ladang cengkeh merekayang ada di Karamajat.

”Kita dikejutkan suara ledakanyang dasyat dari arah laut, setelahturun dari bukit di pulau tersebut kitamenyaksikan aktivitas itu,” ung-kapnya.

Dani melihat dua kapal nelayandi Pulau Gosong Pananggalat Kecildi depan Karamajat dan mendengartiga kali dentuman keras dari salahsatu kapal. Tak lama air menyemburtinggi.

”Meliha t ke jadian i tu k italangsung melapor ke pihak KanduiResort. Pihak Kandui ternyata sudahmenelepon, kata orang Kandui pihakyang ditelepon tersebut lagi sibuk,nantilah,” kata Dani.

Ia mengaku miris melihat ulah ne-layan yang menggunakan bom itusebab ada ribuan ikan yang mati.“Yang diambil itu hanya ikan besar-besar saja, sementara ikan kecil yangmati dibiarkan terapung, wah jum-lahnya ribuan pak dan itu akhirnyamembusuk dan terapung-apung dilaut, mirip sampah,” jelasnya.

Aktivitas pemboman yang dilaku-kan menurut pengakuan Dani selamadua hari. “Saat itu saya hanya dua haridi pulau itu, kemudian kita balik kekampung,” katanya.

Aktivitas penangkapan ikanmenggunakan bom di perairan Men-tawai tidak hanya merusak terumbu

karang dan biota laut lainnya, namunjuga mengganggu patahan Mentawaiyang dilalui dua lempeng benua,demikian dikatakan Ketua Ikatan AhliGeologi Indonesia (IAGI) SumatraBarat, Ade Edwar.

“Kalau getaran bom ini sempatmenyentuh patahan di Siberut ini bisamemicu gempa, apalagi jika lokasibom ikan dekat patahan Sipora danSiberut,” katanya.

Selain itu, goncangan akibat bomikan bisa mempengaruhi alat pende-teksi gempa dan tsunami yang dipa-sang di laut dan merusak terumbu ka-rang yang selama ini menjadi acuanpara ahli mempelajari sejarah gempadi lokasi ini. “Ini sungguh tidak bagusdan perlu ada tindakan tegas dari apa-rat yang berwenang,” kata Ade..

Anggota DPRD Mentawai AnomSuheri yang juga merupakan pengu-saha wisata surfing di daerah SiberutBarat Daya meminta pemerintahlebih proaktif dalam menyelesaikanmasalah sebab masyarakat di daerahini juga sudah emosi melihat ulah paranelayan dari luar.

”Dengan kejadian ini pemerintahharus lebih intens menyelesaikan ma-salah ini dan mengajak seluruh elemenmasyarakat,” katanya mengimbau.

Anom mengkhawatirkan, bom ikanyang merusak karang akan mengubahalur ombak yang menjadi ajang surf-ing bagi wisatawan asing dan lokal.

”Ekosistem laut juga akan dirusakulah oknum ini, yang berdampak pen-dapatan masyarakat berkurang danbahkan sama sekali tidak ada lagi, se-lain itu pengusaha wisata juga dirugi-kan dengan ulah tersebut,” katanya.

Menurutnya yang harus dilakukanadalah melibatkan masyarakat men-jaga kelestarian laut seperti memben-tuk komunitas. “Sehingga mereka jugaterlibat dalam menjaga dan melakukanpemeliharaan terumbu karang,” ka-tanya. (***)

dah. Kapal sampai di pelabuhan pa-da pukul 12.30 WIB yang seharusnyasampai pukul 08.00-10.00 WIB.“Saya semakin trauma naik Simasin.Namun apa boleh buat karena inisatu-satunya kapal yang melayani

Padang—Sikabaluan,” kata Elias,warga Sikabaluan yang juga menum-pang kapal ini saat rusak pertama kalidi laut 17 Juli 2012. Kapal terpaksaterapung selama 8 jam menunggubantuan.

Di pelabuhan Pokai, KM. PulauSimasin terpaksa lego jangkar sejakSelasa hingga Kamis, 7 Februari lalu.Pada 8 Februari, KM. Simasin ditarikmenggunakan kapal antar pulau,KM. Nade dan tiba di pelabuhan

Edi Sukarni

MENYANDAR : Dua kapal milik Pemda, Simasin dan Briloga menyandar di pelabuhan Muaro Padang setelah berlayar dariKabupaten Kepulauan Mentawai.

FOTO ISTIMEW A

Page 13: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201313 ekonomi & bisnis

Nilam Komoditi Alternatif Memberantas KemiskinanMentawai, Sasaraina—Siapa bilang Mentawai miskin?Daerah ini memiliki tanah yang luas serta subur,mestinyatak ada alasan warga jadi miskin, demikian pernyataan Nandi,Ketua Tim Program Pemberdayaan Petani Nilam Mentawaisaat berdiskusi membahas daya saing klaster industri nilamdi Wisma Bagindo, Sikakap Timur beberapa waktu lalu.

Diskusi tersebut dihadiri kelompok petani nilam dari KiloMeter 37 dan Kilo Meter 27, Pagai Selatan, KM 10 PagaiUtara, NGO, pedagang dan perbengkelan di HVA Sikakapyang dirancang khusus untuk membuat sulingan.

Menurut Nandi, kemiskinan warga di Mentawai terutamapetani nilam disebabkan lebih kepada kurangnya pengeta-huan cara mengelola nilam secara benar. “Setelah mengamaticara kerja masyarakat mengolah nilam, dari penanaman,panen hingga penyulingan ternyata sangatlah jauh diban-ding sistem pengolahan yang sesungguhnya,” katanya.

Ia mencontohkan, di Mentawai sistim pembibitan tidakpernah dilakukan, menurut mereka (warga) hal itu tidak perlukarena tanah subur dan langsung tumbuh setelah ditanam.Tapi kenyataannya, pertumbuhan nilam tidak sama. “Bebe-rapa malah ada yang mati,” katanya.

Mestinya, lanjut Nandi, nilam yang mau ditanam dibibit-kan dulu, kemudian bibit yang bagus dipilih untuk ditanam.Caranya juga menurut Nandi tidak susah susah dan mahalkarena tidak mesti memakai polibeg dari plastik, cukup de-ngan pelepah pisang.

“Ketika penanaman pelepah pisang tak perlu dilepaskarena akan membusuk sendiri,” ujarnya.

Sejauh pengamatan Nandi, kebiasaan mengeringkan nilamyang telah dipanen dengan menjemur di terik matahari tidaktepat karena dapat mengurangi minyak nilam, hanya mem-buang waktu dan tenaga serta merusak kualitas minyak yangakan diperoleh. Yang benar menurut dia, nilam dikeringkandengan menganginkan, batang dan daun nilam harus samakering.

“Kalau cara ini dilakukan, hasilnya pasti bagus, enam bulanke depan masyarakat Mentawai sama dengan mengeringkanuang di rumahnya,” katanya.

Seusai diskusi, warga menyepakati membentuk sebuahwadah petani nilam yang dinamakan Geng Patiggoilok yangdiketuai Kurnia dan Roland jadi sekretaris. Agar kegiatanber jalan lancar disepakati dua bulan sekali merekamengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkahyang mau diambil. (***)

Pemkab Gunakan BBM NonsubsidiMentawai, Sasaraina—Terhitung 1Februari, kendaraan dinas milik Pe-merintah Kabupaten KepulauanMentawai menggunakan bensin nonsubsidi, demikian ditegaskan KetuaDPRD Mentawai, Hendri Dori Sa-toko, seperti dilansir puailiggoubat.comlewat telepon, Senin 11 Februari.

Penggunaan BBM non subsidi dikalangan pemerintah merupakan tin-dak lanjut pelaksanaan PeraturanMenteri ESDM No. 1 Tahun 2013tentang pengendalian penggunaanBahan Bakar Minyak (BBM) tertang-gal 2 Januari 2013. Permen bertujuanmenjaga kestabilan harga bahan bakudan komoditas guna menunjang pem-bangunan nasional sebagai upaya te-rus menerus dalam menjaga besaranvolume BBM. Selain itu Surat EdaranGubernur Sumbar Irwan Prayitnojuga meminta kendaraan dinas peme-rintah kabupaten dan kota harusmenggunakan BBM non subsidi ataupertamax, mulai 1 Februari 2013.

“Dari pengamatan selama ini, pe-merintah menjadi pemakai BBMsubsidi terbanyak, nah dengan adanyakebijakan ini kita berharap beban eko-nomi masyarakat berkurang karenajatah BBM subsidi yang harganyajauh lebih murah bertambah ,”katanya.

Untuk menjamin pasokan BBMsubsidi sampai di tangan yang tepat,pihaknya akan melakukan pengawa-san ketat. Sementara beban biayapembelian BBM non subsidi untukkendaraan operasional pemerintah,kata Hendri, telah dianggarkan dalam

APBD Mentawai 2013.Kepala Dinas Kelautan dan Per-

ikanan Mentawai Edi Sukarni kepa-da Puailiggoubat mengatakan kenda-raan di dinasnya telah mulai mema-kai pertamax yang dijual kios ecerankarena di Tuapeijat belum ada agenpenyalur. “Sebagian memang masihpakai bensin subsidi yang berasal daristok lama, kalau itu sudah habis makasemuanya memakai non subsidi,”ujarnya, Selasa 12 Februari.

Selama ini Mentawai sering meng-alami krisis BBM yang disebabkankuota BBM yang diberikan BPH Mi-gas belum memenuhi kuota kebutu-han ril warga. Dari data Dinas Perin-dustrian Perdagangan dan KoperasiUsaha Mikro Kecil dan MenengahMentawai, kuota BBM subsidiMentawai sejak 25 Mei 2012 hanya301 ton bensin per bulan atau 3.612ton per tahun tapi yang terealisasi dariAgen Penyalur Minyak dan Solar(APMS) hanya 274 atau 3.288 ton pertahun, 27 ton lagi tidak direalisasikan.Kemudian minyak tanah sebanyak4.330 ton per tahun dan solar seba-nyak 1.831 ton per tahun.

Sementara kebutuhan ril masyara-kat per bulan untuk premium sebesar1.520 kiloliter atau 18.240 per tahun,solar 368 kiloliter per bulan atau 4.571kiloliter per tahun. Dari data tersebut,ada selisih 1.299 kiloliter per bulanatau 14.628 kiloliter per tahun untukjenis premium dan selisih solar sebe-sar 215 kiloliter per bulan atau 2.740kiloliter per tahun.

Untuk kebutuhan BBM 25 SKPD

yang ada di Tuapeijat per bulan, jenispremium sebanyak 294 ton lebih dansolar 163.058 liter. Dari data tersebut,jatah untuk masyarakat nyaris tidakada, tak jarang harga eceran tertinggibensin yang mestinya Rp6 ribu perliter melambung menjadi Rp10 ribu-Rp15 ribu per liter.

Menurut Permen ESDM No 01Tahun 2013, mulai 1 Februari 2013kendaraan dinas pemerintah wilayahSumatra dan Kalimantan tidak bolehmemakai premium (RON 88), 1 Juliuntuk wilayah Sulawesi. Sementarauntuk pembatasan pemakaian solar diwilayah Jabodetabek dimula i 1Februari dan Bali 1 Maret 2013.

Mobil barang dengan jumlah rodalebih dari empat untuk pengangkutanhasil kegiatan perkebunan, kehutanandan pertambangan dilarang menggu-nakan minyak solar subsidi terhitung1 Maret 2013. Transportasi laut be-rupa kapal barang non perintis dannon pelayaran rakyat terhitung 1 Feb-ruari 2013 dilarang menggunakansolar subsidi

Pengecualian larangan pemakaianBBM subsidi berlaku untuk kenda-raan dinas berupa ambulan, mobil je-nazah, pemadam kebakaran dan pe-ngangkut sampah. Pengecualian ju-ga berlaku untuk mobil barang yangdigunakan untuk pengangkutan hasilkegiatan usaha perkebunan rakyat de-ngan skala usaha kurang dari 25 hek-tar, pertambangan rakyat dan ko-moditas batuan dan hutan kemasya-rakatan serta hutan rakyat.

(***)

Harga Anjlok, PetaniEnggan Kelola KopraMentawai, Sasaraina—Sejak Januari hingga memasuki Feb-ruari 2013 bukanlah hari yang menyenangkan bagi sebagianbesar petani kopra di Desa Saibisamukop, Kecamatan SiberutTengah, Kabupaten Mentawai karena kopra yang jadi komoditiandalan ekonomi di daerah itu belakangan ini harganya anjlokdi pasaran hingga mencapai Rp1.800 per kilogramnya.

Sebelumnya November 2012 harga jual kopra berkisar Rp4ribu perkilogram, dan masih sempat bertahan awal Desember.Namun perlahan mulai turun Rp2.500 perkilogram dan dipengujung tahun menjadi Rp2 ribu per kilogram

Asirman (46), petani sekaligus pengepul di Saibi mengata-kan, anjloknya harga kopra disertai turunnya semangat petanimengolah kopra. “Buah kelapa yang sudah kering dan siap pa-nen di kebun saya biarkan saja, rata-rata masyarakat lain jugabegitu karena jika dihitung-hitung modal yang dikeluarkan de-ngan hasil yang diterima tidak seimbang, kebanyakan ruginya,”katanya seperti dikutip puailiggoubat.com.

Menurut Asirman, jika pada masa pasaran yang kurang baiksaat ini dipaksakan panen, hasilnya hanya bisa menutupi ransumselama mengelola kelapa jadi kopra. Menurut perhitungannya,untuk 1 ton kopra waktu mengolahnya sampai 10 hari jika dikalidengan harga Rp1.800 per kilo maka uang didapat sebanyakRp1,8 juta kemudian dikurangi dengan belanja modal sepertimakanan dan lain sebagainya saat bekerja sebanyak Rp1 jutalebih maka hasilnya nol. ”Tidak bisa membeli kebutuhan lainseperti sekolah anak, hasil panen hanya untuk untuk perut ketikakerja di kebun kelapa,” katanya.

Meski harga anjlok, sebagian kecil petani kopra di Saibi masihsetia dengan komoditi ini, alasannya sederhana karena desakankebutuhan, seperti yang dialami oleh Hermanto (30). Ia menga-ku terpaksa mengolah kopra karena tak ada sumber lain yangmenghasilkan uang buat memenuhi kebutuhan keluarga. Disamping itu, ia merasa rugi jika buah kelapa yang sudah keringdibiarkan berserakan di kebun miliknya. ”Mau tak mau mestidiolah karena lebih rugi lagi jika tidak dimanfaatkan,” katanya.

Asirman dan Hermanto hanya berharap harga jual kopracepat membaik agar perekonomian kembali pulih. “Kalauseperti ini terus, biaya kuliah anak bisa tak terbayar,” ujarAsirman. (***)

FOTO IWAN/SASARAINA

DI KAWAL KETAT: Kapal bermuatan BBM mendapat pengawalan ketat dariTim gabungan, Satpol PP, Polres, TNI, dan Dinas Perindagkop saat akanmembongkar muatan di Tuapejat.

Page 14: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201314nasional

Presiden Setuju Gaji Bupati DinaikkanPARA bupati dari seluruh Indo-

nesia mengeluhkan gaji kepada Presi-den Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) yang tak kunjung naik, padahalsudah dijanjikan sejak 3 tahun lalu.SBY pun menyetujui dan memerin-tahkan bawahannya untuk langsungmewujudkan keluhan para bupati.

“Yang terakhir, ini bukan permin-taan tapi pesan-pesan dari kawan-ka-wan para bupati sekaligus saya men-dapatkan dari kawan-kawan para wali-kota dan satu dua orang dari gubernurminta disampaikan ke Bapak pada ke-sempatan ini. Mohon maaf dengansegala ampun, sudah tiga tahun yanglalu janji untuk naikkan gaji para bu-pati, walikota, belum,” ujar KetuaAsosiasi Pemerintah Kabupaten Se-luruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor,seperti dilansir hasiransinggalang.co.id.

Hal itu disampaikan Isran di de-pan SBY dalam acara Konsultasi Na-sional Agenda Pembangunan Pasca2015 di Istana Negara, Jalan Veteran,

Jakarta Pusat, Rabu (20/2). Forumyang akan berlangsung dua hari inimerupakan forum konsultasi publiktingkat nasional untuk menyongsongpertemuan Panel Tingkat TinggiTokoh Terkemuka (High Level Panelof Eminent Persons) untuk AgendaPembangunan Pasca 2015 di Balipada 25-27 Maret mendatang.

”Tanggungjawabnya cukup besar,risikonya tinggi, tapi penerimaan darinegara jauh lebih rendah daripadaanggota DPRD kami yang ada dikapupaten/kota. Mohon maaf BapakPresiden, ini sebenarnya berat sayasampaikan. Tapi karena amanah, apaboleh buat,” kata Isran yang juga BupatiKutai Timur ini dikutip detikcom.

Mendapat curhatan demikian,SBY pun menyetujui. Gaji para ke-pala daerah memang harus layak dansebanding dengan tanggung jawabnyayang besar.

“Yang disampaikan pimpinan Ap-kasi benar, setuju. Karena bagaimana

pun gaji itu harus layak dibandingkantugas, tanggung jawab, dan perannya.Kalau tidak layak dan kita punya ke-mampuan untuk meningkatkan jadilayak, maka peningkatan diperlukan.Tidak usah minta maaf karena yangdisampaikan benar,” respons SBY.

SBY kemudian memaparkan bah-wa tahun 2004, saat dirinya terpilihmenjadi presiden, maka tekadnya ada-lah meningkatkan kesejahteraan rak-yat, utamanya PNS golongan I A,tingkat bawah serta guru dan semuaabdi negara.

Dulu, lanjut SBY, PNS GolonganIA bergaji sekitar Rp 600 ribu dan di-nilai tak layak. SBY lantas mengajukanminimal gaji PNS IA adalah Rp 2 jutadan telah dicapai tahun 2009. Selan-jutnya, gaji harus meningkat sesuai de-ngan nilai inflasi agar hidup PNS ma-kin layak.

”Beberapa pejabat negara jugasudah naik cukup tinggi. Oleh karenaitu menjadi tidak adil kalau gaji bupati,

walikota, gubernur tidak naik-naik se-telah 8 tahun ini. Sebenarnya saya su-dah tugasi Menteri keuangan terma-suk Mendagri yang dikoordinasikanoleh Wapres. Bikin dengan tepat, san-dingkan dengan yang lain-lain, karenadalam jangkauan APBN kita maka se-gera diimplementasikan,” tegas SBY.

Soal kenaikan gaji, SBY menam-bahkan tidak adil bila pemimpinnyanaik gaji dulu baru bawahannya. Olehkarena itu, gaji bawahan harus dipi-kirkan lebih dulu.

“Yang tidak adil kalau pemimpinminta naik gaji duluan. Yang gaji ba-wah-bawah tidak dipikirin. Bukan ha-nya tidak adil, tapi salah besar. Tetapisemua dipikirin, tidak keliru kalaubupati, walikota, gubernur mulai di-pikirkan karena sudah memenuhi ke-wajiban dan tugas moralnya. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalulama bisa diimplementasikan,” kataSBY yang disambut tepuk tanganpara bupati. (***)

Susilo Bambang YudhoyonoPresiden Rpublik Indonesia

Formasi CPNS Sama dengan Tahun LaluKEMENTERIAN Pendayagu-

naan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Kemen PAN-RB) terusmematangkan rekrutmen CPNS baru2013. Saat ini mereka telah menetap-kan bidang pekerjaan untuk diisi paraabdi negara baru. Hampir tidak adaperbedaan dengan formasi rekrut-men tahun lalu.

Pemerintah menetapkan jika po-sisi guru kelas untuk SD dan guruproduktif untuk SMK masih menjadiprioritas diisi tenaga baru. Posisi bi-dang kerja ini, akan dibuka untuk ins-tansi pusat maupun daerah. MenteriPAN-RB Azwar Abubakar juga me-ngatakan, bidang kerja yang masihmenjadi prioritas lainnya adalahpenyuluh KB, pertanian, perikanan,dan tenaga ahli mendesak lainnya.

Menteri yang juga kader PartaiAmanat Nasional (PAN) itu menga-takan, untuk pembagian formasi disetiap instansi akan diatur secaraketat.

”Meskipun kebijakan moratoriumCPNS baru sudah berakhir, bukanberarti instansi daerah bisa merekrutsebanyak-banyaknya,” kata diakemarin. Kebijakan ini mengacu paraprogram pemerintah menerapkankebijakan zero growth menuju minusgrowth jumlah PNS.

Azwar mengatakan, estimasi atauperkiraan kursi yang akan diperebut-kan pelamar CPNS baru berjumlah60 ribu. Di antaranya terbagi untukuntuk pemda sebesar 40 ribu kursidan instansi pusat 20 ribu kursi.Pengalaman tahun lalu, ketika syaratpengajuan CPNS baru diperketat,kursi yang terdistribusi ke instansi adayang tidak terserap seratus persen.

“Persyaratan untuk melampirkananalisa jabatan dan analisa beban kerjaserta proyeksi kebutuhan pegawailima tahun ke depan tetap dijalan-kan,” jelas dia.

Plt Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB, Tasdik Kinanto menegas-kan, jika penyuluh pertanian (berasdan jagung), perikanan, dan kehuta-nan merupakan salah satu prioritas re-krutmen CPNS tahun ini. Pemerintah

menilai keberadaan penyuluh ini ma-sih kurang. Padahal, posisi merekamendukung peningkatan perekono-mian masyarakat.

Ia menjelaskan, meskipun secaranasional pemerintah menerapkankebijakan zero growth, tetapi secarainstitusional akan dijalankan dengantiga pola. Yakni growth (mendapatalokasi CPNS baru), minus growth(tidak mendapat alokasi CPNS baru),dan zero growth (mendapat alokasiCPNS baru sejumlah pegawai yangpensiun).

Prinsip minus growth diterapkanbagi instansi yang berdasarkan hasilanalisa beban kerja (ABK) jumlah pe-gawainya sudah berlebihan, anggaranbelanja pegawainya lebih dari 50persen untuk pemkab dan pemko,serta 30 persen untuk pemprov.

Sementara itu, prinsip zero growth

dijalankan untuk instansi yang jumlahpegawainya cukup, rasio anggaranbelanja pegawai antara 40-50 persenAPBN (pemkab dan pemko), serta25-30 persen untuk pem­prov.

“Sementara yang alokasi CPNS ba-runya lebih besar dari yang pensiun(growth) untuk instansi yang pegawainyasangat kurang,” tutur Tasdik. Pria yangjuga menjadi sekretaris Kemen PAN-RB itu mengatakan, instansi jenis initetap harus rasio APBD-nya kurangdari 40 persen (pemkab, pemko, danpemprov).

Tasdik juga mengatakan, keber-adaan tenaga honorer kategori 1 dan2 menjadi pertimbangan pemberiankursi CPNS baru. Dia mengatakanjika instansi yang tidak memiliki te-naga honorer 1 dan 2, dipertimbang-kan untuk mendapatkan alokasiCPNS baru. (*)

Uang PensiunDPR Mubazir

SUARA kritis terhadap uangpensiun bagi mantan anggota DPRmulai muncul. Fraksi PKS, misalnya.Mereka menganggap uang pensiunitu seharusnya tidak diperuntukkanbagi mantan legislator. Satu-satunyacara menghapus uang pensiunada­lah mencabut UU Nomor 12/1980 tentang Hak Keuangan/Ad-ministratif Pimpinan/Ang­gotaLembaga Tertinggi/Ting­gi Negara.

”Saya mengusulkan un­dang-un-dang itu direvisi agar tidak ada po-lemik atas ini,” kata Ketua FraksiPKS Hidayat Nur Wahid di gedungparlemen, Jakarta, kemarin (22/2).

Hidayat menyatakan, problem daridana pensiun adalah UU Nomor 22tersebut. Hak anggota dewan melaluiUU yang terbit pada era Orde Baruitu harus didudukkan pada proprosiyang sebenarnya dengan mem-perhatikan keadilan publik. ”Sayalebih setuju bahwa untuk jabatanpolitik seperti anggota DPR tidakdiperlukan (dana) pensiun,” ujarnya.

Menurut Hidayat, jabatan politikditentukan dari posisi politik yangmereka isi atau duduki. Kalau jabatanpolitik usai, hak yang melekat kepadaharus sudah selesai. Karena itu, UUtersebut tidak relevan dengan kondisisaat ini dan harus direvisi. ”Saya yakinmereka di sini tidak mengharap pen-siun, namun menjalankan amanatrakyat dan menghadirkan Indonesiayang lebih adil,” tegasnya.

Koordinator Investigasi Sekreta-riat Nasional Forum Indonesia un-tuk Transparansi Anggaran (SeknasFitra) Uchok Sky Khadafi menilai,lembaga DPR diisi oleh politisi.Pekerjaan politisi, kata dia, adalah

”pekerjaan” luhur atau mulia.”Bentuk pekerjaan ini mengan-

dalkan inteletual, kepintaran dalammemecahkan persoalan bangsa dannegara ini,” papar Uchok.

Uchok menyatakan, kalau adaanggota DPR ingin mendapatkanuang pensiun, itu berarti mereka bu-kan lagi politisi yang bekerja denganmulia. Jika berharap pensiun, me-reka sama saja dengan pekerja yangtidak lagi mengandalkan inteletual,tetapi lebih mengandalkan otot danmengutamakan keserakahaan.

”Keserakahan ini bisa dibanding-kan dengan antara anggota DPR danpekerja. Pekerja atau PNS hanya be-kerja mengandalkan gaji dan harus di-maklumi minta dana pensiun”.

Dia menilai, anggota DPR se-dang mempertontonkan kecenge-ngan mereka terkait permintaandana pensiun. Seharusnya, sebagaipolitisi yang dihormati rakyat, me-reka tidak mengharapkan dana pen-siun. Menurut Uchok, lebih baik pe-raturan tentang pensiunan itu dica-but demi citra sebagai lembaga wakilrakyat. ”Uang pensiun seharusnyatidak berasal dari negara,” ujarnya.

Dalam hal ini, setelah di­lantikSekjen DPR dan anggota DPR se-harusnya punya asuransi dana pen-siun yang skemanya berada di luaranggaran APBN. ”Preminya harusdibayar ang­gota sendiri,” ucapnya.

Fraksi PDIP menyerahkan kelan-jutan dana pensiun anggota DPRkepada pemerintah dan perundang-undangan. ”Kalau kami mengikutiaturan yang ada, berapa jumlahnyadan ditetapkan berapa,” kata KetuaFraksi PDIP Puan Maharani. (***)

UJIAN : Peserta calon pegawai negeri (CPNS) konsentrasi dalam mengikuti ujiantahun lalu.

FOTO : ISTIMEWA

Page 15: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201315 lintas sumbar

Sumbar AlokasikanRp12,45 M Pengadaan ObatPadang, Sasaraina—Pemerintah Provinsi SumateraBarat mengalokasikan Rp12,45 miliar untuk mendanaiprogram pengadaan obat dan perbekalan Dinas Kesehatanserta rumah sakit umum daerah (RSUD). Dana itu ber-sumber dari APBD 2013 dan dialokasikan ke Dinas Ke-sehatan dan dua RSUD di Sumbar, kata Gubernur SumbarIrwan Prayitno di Padang.

Program pengadaan obat dan perbekalan kesehatan diDinas Kesehatan dilaksanakan melalui tujuh kegiatan de-ngan alokasi dana Rp5,78 miliar. Lalu, di RSUD Kota So-lok dilaksanakan tiga kegiatan pengadaan obat dan per-bekalan kesehatan dengan anggaran Rp3,89 miliar dan diRSUD Kota Pariaman Rp2,77 miliar untuk membiayaiempat kegiatan tersebut.

Selama ini berdasarkan data Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015 Sumbarmenyebutkan, tingkat ketersediaan obat-obatan difasilitasi-fasilitas kesehatan di provinsi ini dalam lima tahunterakhir terus membaik dan mencapai ketercukupan 92,5persen. Hal ini menunjukkan tingkat pelayanan kesehatankepada masyarakat terus membaik, tambahnya.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja makro Bidang Ke-sehatan Sumbar selama periode lima tahun pertamaRPJMD (2006-2009) pada rencana pembangunan jangkapanjang daerah (RPJPD) 2005-2025 ketersediaan obat-obatan di Sumbar terus membaik guna mendukung pe-ningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pada 2006,ketersediaan obat di Sumbar ditargetkan 80 persen dandapat direalisaikan 81,7 persen dengan indeks 1,02 persen.

Pada 2007 targetnya dinaikan menjadi 85 persen dandapat direalisasikan 85,04 persen dengan indeks 1 persen.Membaiknya ketersediaan obat-obatan terus berlanjutpada 2008 yang sebelumnya ditargetkan 90 persen, dapatdirealisasikan 91,07 persen dengan indeks 1,01 persen.

Pada 2009 meski realisasi ketersediaan obat-obatan me-ningkat menjadi 92,5 persen namun berada dibawah yangditargetkan yakni 95 persen dengan indeks 0,97 persen. Ke-tersediaan obat-obatan ini berupa obat esensial dan obatgenerik pada puskesmas dan rumah sakit daerah. (***)

BPD Sumbar SalurkanKUR Rp17 MiliarPadang, Sasaraina—Bank Pembangu-nan Daerah Sumatera Barat telah me-nyalurkan sebanyak Rp17 miliar KreditUsaha Rakyat kepada 1.600 nasabahyang ada di Kabupaten Pasaman Baratsejak 2010. ”Kita berkomitmen menam-pung keinginan nasabah untuk mem-peroleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).Kedepannya kerja sama ini akan terusditingkatkan,” kata Pimpinan BankPembangunan Daerah (BPD) Sumbarcabang Simpang Ampek, Mursal saat pe-nandatanganan kesepakatan tentangKUR dengan pemerintah setempat.

Dia menilai KUR sangat efektif da-lam upaya peningkatan ekonomi masya-rakat. Kedepan pihaknya akan mening-katkan KUR khusus tanaman jagungyang ada di Pasaman Barat. Pihaknya

akan membuka kesempatan seluas-luas-nya bagi masyarakat yang ingin mela-kukan pinjaman melalui dana KUR.Kesepakatan kerja sama ini akan sema-kin membuat penyaluran KUR akan se-makin tinggi untuk membantu ekonomiwarga khususnya dikalangan petani. Bu-pati Pasaman Barat, Baharuddin Rmengharapkan kepada petani bisamemanfaatkan dana KUR yang ada diBPD tersebut. Kesempatan telah dibe-rikan dan mari bersama-sama meman-faatkannya untuk kepentingan bersama.

Dijelaskannya, ke depan dirinyamengharapkan semua nagari atau jorongbisa membuat kelompok tani jagung mi-nimal 10 hektare. Sehingga bisa meng-ajukan dana KUR kepada bank pemba-ngunan daerah setempat. Dana KUR

begitu besar dari pemerintah pusat se-harusnya bisa dimanfaatkan sehinggamembantu ekonomi warga yang memi-liki usaha. Dirinya berharap dinas ter-kait bisa berbuat dan manfaatkan danayang ada.

Lebih jauh dikatakannya, dana KURtanpa agunan bisa dipinjam mencapaiRp20 juta, tinggal bagaimana teknis daripenyalurannya. Peluang permodalan ituharus bisa dimanfaatkan sehingga akansemakin mengembangkan usaha kecilmenengah yang ada di daerah.

”Sayang sekali jika dana itu tidak bisakita manfaatkan, selama ini danatersebut belum begitu banyak diperolehwarga. Untuk itu, saya menginstruksikankepada dinas terkait agar memfa-silitasinya,” katanya. (***)

Produksi Rumput Laut PesisirSelatan Ditargetkan 1.005 TonPessel, Sasaraina—PemerintahKabupaten Pesisir Selatan, SumateraBarat memproyeksi produksi rumputlaut tahun ini sebanyak 1.005 ton ataunaik 116,12 persen dari 2012 KepalaDinas Kelautan dan Perikanan PesisirSelatan, Edwil Noor di Painan, Minggumengatakan , tahun lalu produksikomoditi perikanan budidaya lautdangkal itu sebanyak 543 ton.

Budidaya rumput laut di kabupatenitu sudah dimulai sejak tahun 2011, pem-budidayaan dilakukan di tiga kecamatan.Produksi mencapai 183 ton, masing ma-sing, Koto XI Tarusan sebanyak 100ton, IV Jurai 33 ton dan Batangkapassebanyak 50 ton.

Pada tahun 2012, produksi komoditibudidaya perikanan tersebut terjadi ke-naikan menjadi 543 ton di tiga kecama-tan, masing masingnya, Batangkapas se-

banyak 153 ton, Koto XI Tarusan seba-nyak 270 ton dan IV Jurai 120 ton. Se-dangkan tahun 2013 pemkab mem-proyeksi produksi sebanyak 1.005 ton,pada masing-masing kecamatan KotoXI Tarusan produksi diproyeksi men-capai 586 ton, IV Jurai 201 ton danBatangkapas sebanyak 218 ton.

Pada tahun berikutnya (2014), pem-kab setempat memproyeksi produksibudidaya rumput laut yang direncana-kan di tiga kecamatan itu kembali terjadikenaikan menjadi 1.674 ton.

Masing-masing kecamatan terdiridari Kecamatan Koto XI Tarusansebanyak 1.004 ton, Batangkapassebanyak 385 ton dan IV Jurai menjadi285 ton.

Proyeksi produksi perikanan budi-daya tersebut tertuang dalam keputusanBupati Pesisir Selatan Nomor 523/271/

Kpts/BPT-PS/2010. Sesuai keputusanitu, proyeksi produksi merupakan salahsatu upaya pemkab dalam mewujudkanvisi Kementerian Kelautan dan Perika-nan Kabinet Indonesia bersatu II.

”Indonesia sebagai penghasil produkkelautan dan perikanan terbesar tahun2015 dilakukan melalui peningkatanproduksi perikanan budidaya minimal353 persen tahun 2014, ” ujarnya.

Menurutnya, dalam pencapaian pe-ningkatan produksi perikanan budidayaitu, diantaranya diperlukan dukunganpemkab melalui proyeksi perikanan bu-didaya menurut kecamatan dan komo-diti. Untuk kabupaten itu, proyeksi pro-duksi perikanan budidaya tahun 2010-2014 dilakukan pada 12 kecamatan yangada sesuai dengan potensi sumberdayaalam dan komoditi yang dikembangkan.

(***)

Pessel, Sasaraina—Pemerintah melalui Taman NasionalKerinci Seblat (TNKS) Wilayah III Kabupaten Pesisir Se-latan, Sumbar merencanakan melakukan rehabilitasi hutankritis seluas 600 hektar pada tahun 2013. Kepala TNKSWilayah III Pesisir Selatan, Kamaruzzaman di Painan,Jumat (22/2) mengatakan, rehabilitasi hutan kritis tersebutakan diprioritaskan pada areal hutan sangat kritis di dualokasi. Dua lokasi tersebut di Kampung Koto Pulai, Nagari(desa) Kambang Timur, Kecamatan Lengayang dan Kam-pung Lubuk Betung, Kecamatan Air Pura. Dua lokasi itumerupakan hutan areal TNKS dengan kondisi sangat kritis.

”Tahun ini kita kembali mendapatkan bantuan pro-gram rehabilitasi hutan seluas 600 hektar. Penempatan ke-giatan ini pada kawasan hutan yang dinilai kritis, ” katanya.

Menurut dia, program rehabilitasi hutan kritis padaTNKS di kabupaten ini sudah dilakukan sejak tahun 2010.Hingga akhir tahun 2012, areal TNKS yang berhasil dila-kukan rehabilitasi dari program tersebut seluas 1.200 hek-tar, sehingga hingga tahun 2013 telah dilakukan rehabilitasiareal TNKS seluas 1.800 hektar. Rehabilitasi kawasan hu-tan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan bencana bagimasyarakat, sebab didaerah luas kawasan hutan kritis dikabupaten itu mencapai 31.624 hektare, dari 424.371 hek-tar luas kawasan hutan yang dimiliki.

Dari luas lahan itu, yang masuk pada hutan mencapai260.383 hektar. Agar kondisinya tetap lestari, sehinggaperlu dijaga dari pengrusakan akibat perambahan hutan.Rehabiltasi hutan kritis yang akan dengan melibatkan Ten-tara Nasional Indonesia (TNI) dan masyarakat itu, akandilaksanakan bulan April 2013. Sedangkan bagi nagari yangmasyarakatnya dinilai ikut menjaga kelestarian hutan,TNKS merencanakan untuk diberikan bantuan ternak se-perti halnya sapi.

”Selain rehabilitasi hutan kritis, seperti tahun lalu,TNKS juga berencana memberikan bantuan ternakkepada masyarakat yang dianggap ikut menjaga kelestarianhutan di lingkungannya,” ujarnya.

Sesuai rencana, batuan ternak akan diberikan kepadamasyarakat di tiga nagari. Namun nagari yang akan dibe-rikan bantuan itu, nantinya akan ditentukan oleh petugasTNKS setelah dilakukan pengecekan lapangan. Sedangkanhutan seluas 600 hektar tersebut akan direhabilitasi denganmenanam berbagai jenis kayu kayuan seperti merantih,bayur, durian, petai dan sengon, termasuk jenis kayu lain-nya yang memiliki nilai ekonomis sesuai kondisi dan po-tensi lahan penempatan. (***)

TNKS Rehabilitasi HutanPesisir Selatan 600 Hektar

FOTO : ISTIMEWA

PANEN : Seorang warga pesisir sedang memanen rumput laut sebagai mata pencaharian alternatif untuk menopang ekonomikehidupan keluarga.

Page 16: Buletin Sasaraina Eds. Februari 2013

edisi : 01/tahun IV/januari-201316wisata & budaya

FOTO : IWAN/SASARAINA

DERETAN pantai di ujung Pasar DesaSikakap, Kecamatan Sikakap tidak pernahhabis dipandang dari lensa kamera.Memang jika dinikmati oleh mata polos,tidak ada tampak perubahan secarasignifikan.

Sejauh ini, kawasan pantai Sikakaphanya sebatas dijadikan tempat santai.Secara ekonomi, masyarakat sekitarnyabelum terasa mendapatkan uang masukdari setiap pengunjung yang nongkrongsampai sore. Padahal, jika deretan bibirpantai Sikakap sedikit dipoles denganinfrastruktur dengan nilai seni yang tinggi,tentunya para pengunjung akandimanjakan dan betah berlama-lamamenikmati suasana semilir angin pantai.

Sudah pasti secara sendirinya, pedagangpun akan datang menjual berbagaidagangan, khususnya kuliner khasMentawai yang kini sangat minimdipasarkan. Jika ini terjadi, maka akan

terciptalah ekonomi kerakyatan.Pantai Sikakap, bukan hanya dijadikan

sebagai tempat wisata untuk melepaskejenuhan pengunjung, tetapi seringdijadikan tempat untuk mengabadikanfoto. Bahkan sudah ada beberapafotografer media nasional yangmengabadikannya untuk dijadikan koleksidokumentasi standar nasional, bahkaninternasional.

Inilah, pantai Sikakap dengans egalakeindahannya yang didukung dengankebersihan serta keramahan masyarakatsetempat. Sehingga tidak pernah dijadikansebagai tempat anarkis atau amoral. Selainitu, semakin betahnya pengunjung dudukbersantai juga faktor tidak ada gangguan,seperti para pengamen dan pengemis.Biasanya, inilah penyakit wisata yang ada diSumbar, namun berbeda dengan wisatayang ada di Mentawai, justru sangat

�nyaman. (**)

Legenda Itu akan SirnaLegenda Itu akan SirnaPANAH Mentawai memiliki sejarahlegenda di masa penjajahan Belanda.Beberapa literatur menyebutkan, bah-wa Belanda juga masuk ke Bumi Si-kerei. Namun Belanda tidak melaku-kan penindasan seperti daerah TanahJawa dan lainnya. Hal ini disebebkanbahwa Bumi Sikerei merupakantempat buangan bagi militer Belandayang melanggar prinsip dasar penja-jahan mereka. Sehingga, setiap perso-nel militer yang melanggar ketentuanmisi, maka akan dibuang ke Mentawaisebagai hukuman.

Terlepas Bumi Sikerei sebagai tem-pat hukuman bagi militer Belanda yangmelanggar misi, akibat ada rasa traumaterhadap Mentawai. Di antaranya, bah-wa panah beracun Mentawai men-jadikan salah satu alasan militer Belandaada ketakutan menghadapinya. Ujunganak panah yang mempunyai racunmematikan itu menjadi senjata ampuhdalam menandingi persenjataan cang-gih Belanda. Sebab di mana saja anakpanah itu menancap dibagian tubuh,dalam beberapa menit akan tewas.

Sampai pada era kemerdekaan,

panah Mentawia masih terus diwaris-kan oleg generasinya, meskipun hanyadijadikan senjata untuk berburu ke hu-tan. Namun era modern saat ini, pa-nah Mentawai hanya sebatas dijadikanpajangan seni di dalam rumah denganharga yang relatif terjangkau.

Meski saat ini masih bisa dicari pa-nah beracun, namun cukup sulit danharus dipesan. Tapi tak jarang permin-taan panah beracun mematikan itu di-penuhi oleh si pembuatnya. Tentunya,banyak pertimbangan karena khawatirakan disalahgunakan. (*)

EKSOTIK : Pantai di ujung Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, tepatnya di depan Pastoran sangat indah bila dipandang dan diabadikan dalam lensa kamera.

BIRU : Pulau di depan pantai Sikakap terlihat lebih eksotik.