buletin sasaraina edisi juni 2013

16
Alamat Redaksi: Jalan Raya Tuapeijat Km2 Radio Sasaraina Sipora Utara-Mentawai Sumatera Barat Telp/Fax. (0759) 320099 Website: http//www.sasarainafm.com Email: [email protected] Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013 ”Penjaga Tsunami” itu Terancam Punah Bisnis Beo dan Muraibatu Marak CMYK

Upload: buletin-sasaraina

Post on 07-Mar-2016

251 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Buletin bulanan Pemkab Mentawai

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

Alamat Redaksi:Jalan Raya Tuapeijat Km2

Radio SasarainaSipora Utara-Mentawai

Sumatera BaratTelp/Fax. (0759) 320099

Website: http//www.sasarainafm.com Email: [email protected] : 06/Tahun IV/Juni-2013

”Penjaga Tsunami”itu Terancam Punah

Bisnis Beo danMuraibatu Marak

CMYK

Page 2: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

e d i t o r i a l

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

2redaksi

Wartawan dan Mahasiswa Ricuh.......................!

Kok ka mandapek beasiswa, kuliah nan rancak.....!

p a n t a i b a r a t

Bisnis Beo dan Muraibatu Marak.....................!

Indak bisnis do, tapi panyeludupan.......................!

REDAKSI BULETIN SASARAINA

Pelindung: Yudas Sabaggalet, Rijel Samaloisa, Penanggung Jawab: dr. Ifdil Gusti, MPPM,

Pemimpin Redaksi: Drs. Joni Anwar, Redaktur: Ayub Khan Sakoikoi, S.Sos, Redaktur Pelaksana:

Ismar Santi, SH, Marcolinus Salamanang, S.IP, Koordinator Liputan: Rahadio Suroso, Staf

Redaksi: Nurtiana Sanenek, Jasni Efita, Erpitanus, Kartani, Koresponden Kecamatan Pagai

Selatan: Suerman, Kecamatan Sikakap: Wahyu Rahmadani, Kecamatan Pagai Utara: Sarman

Parningotan, SH, Kecamatan Sipora Selatan: Sergius, Kecamatan Sipora Utara: TP. Siagian

S,TP, Kecamatan Siberut Barat Daya: Nikolas Raingot, S.IP, Kecamatan Siberut Selatan: Yohana,

Kecamatan Siberut Tengah: Ananias, Kecamatan Siberut Utara: Immanuel, Kecamatan Siberut

Barat: Murdani, Juanda, Design/Lay Out : Iswanto, S.Pd.I & B. Nainggolan, Percetakan: Singgalang.

Alamat Redaksi: Jl. Raya Tuapejat KM 2 Sipora Utara—Kabupaten Kepulauan Mentawai. Telpon:

0759 320099, SMS Redaksi: 081266088666, Website: www.buletinsasaraina.com, Email:

[email protected]

Danru Pol PP Tewas.......................................!

Kita doakan bersama semoga menjadi tauladan ....!

Empat Bulan Raskin Belum Didistribusikan.....!

Munkin alun ado kapa nan mambaoknyo tuh.........!

Sambutan Rakyat

KEDATANGAN pejabat negara memangsangat diharapkan untuk mengatasi berbagaipersoalan daerah. Apalagi bagi orang desa, sangatberharap bisa melihat secara langsung sosokpejabat negara tanpa melalui televisi. Namunkedatangan pejabt negara itu kadang juga seringmerepotkan dan mengecewakan. Repotnya,harus menyiapkan dana ratusan juta untukpenyambutan plus makan enaknya, meskipunanggarannya sudah dipersiapkan.

Keamanan kedatangan pejabat yang dilaku-kan super ketat meski di Mentawai minim de-ngan kejahatan, tawuran, pembunuhan, serta an-caman teror lainnya. Hidup damai dan berdam-pingan di Mentawai merupakan modal awal ke-amanan sosial yang sangat tinggi dan tidak perludiperdebatkan.

Sejauh ini, memang mayoritas pejabat negarasetiap kunjungannya ke daerah harus menda-patkan sambutan dan kehormatan yang istime-wa. Tak pelak, sampai sebagian jalur jalan yangdilintas pejabat negara itupun terpaksa ditutupkarena dikhawatirkan macet. Pertanyaannya, ke-napa harus orang kecil yang selalu merasakanmacetnya jalan.

Saat ini, yang terlihat masih dua pejabat ne-gara yang keluyuran atau blusukan dengan polakerakyatan layaknya orang desa biasa. GebernurDKI Joko Widodo dan Menteri BUMN DahlanIskan, masih bergaya sederhana setiao kunjungankerjanya. Bahkan tak jarang, kedua tokoh inimenggunakan ojek bahkan jalan kaki. Rakyatyang sudah berjubelan menanti kedatangan so-sok kedua pejabat negara ini pun terpuaskan ke-tika bisa bersalaman dan duduk bersama. Biasa-nya, kedua tokoh ini, untuk jamuan makan punlebih memilih di warung beratap daun nipah.Tempat duduk warung pun juga lesehan layak-nya di pesawahan. Menurut kedua tokoh ini,makan di warung milik warga justru lebih nya-man ketimbang di restoran papan atas denganseambrek menu istimewa dan mahal.

Seandaninya yang datang ke Mentawai Joko-wi atau Dahlan Iskan, tentunya Satpol PP danPolisi serta pasukan keamanan lainnya tidak perlurepot-repot untuk menertibkan semua warungatau yang tidak pantas dilihat sang pejabat negara.Bayangan kita, ketika pejabat turun dari KapalAmbu-Ambu, kemudian langsung sarapanlontong di sekitar warung yang berjejer di der-maga Tuapeijat. Setelah itu, mungkin disambutdengan tarian khas Mentawai sambil mem-berikan serangkaian kalung bunga.

Namun berbeda dengan tamu pejabat negaralainnya, sebagian masih banyak yang mengingin-kan sambutan yang istimewa. Area dengan ra-dius satu kilometer pun harus steril dari segalaancaman dan bahaya keamanan. Tempat perte-muan pun juga harus didekorasi seindah mung-kin dengan sajian menu yang memuaskan.

Sambutan dengan gaya eksklusif tersebut pa-da dasarnya justru sering terjadi keributan ditengah-tengah masyarakat. Contoh saja saat pe-nertiban, tak jarang tim gabungan keamanan se-ring bentrok dengan warga. Begitu juga denganpengguna jalan, sering ngedumel karena harusmenikmati kemacetan akibat sang pejabat negaralewat. Mungkin tahun 2014 mendatang, parapejabat negara bisa merubah style perjananannyadalam mengunjungi setiap daerah. Dan diharap-kan bisa lebih akrab dengan masyarakat. Semoga.

photo press

salam redaksi

Kabar Miring dari DermagaSUASANA santai dengan penuh persau-

daraan selalu menghiasi ruangan studio Ra-dio Sasaraina. Setiap harinya kru selalu disi-bukkan dengan beban dan tugas tanggung-jawabnya masing-masing. Jika ada waktusenggang, juga dilakukan untuk berdiskusiringan membahas terkait pembangunan pe-merintah Mentawai. Kadang sedikit menge-rucut juga membahas politik di Mentawai.

Mendadak seorang pendengar Radio Sa-saraina datang ke studio dengan membawakabar miring. Informasi yang disampaikan be-gitu srius walaupun awak redaksi Sasarainabelum percaya sepenuhnya.

”Mas orang Satpol PP berantem di der-maga. Gawat, satu prang digebukin sampaipingsan,” katanya meyakinkan Mas Diok.

”Masak iya. Gara-gara apa ya kok sampaibegitu,” tanya Mas Diok yang ingin lebih tahuawal penyebabnya.

Cerita pun terus mengalir, bahwa yang di-gebukin itu komandan regu Satpol PP. So-sok komandan berbadan tegap itu akhirnyaharus tersungkur karena dipukul denganbenda tumpul di belakang bagian kepalanya.

”Itu lho, yang badannya tegap juga seorangpelatih bela diri. Namanya lupa saya. Tapi yangjelas, tukang silat itu kritis di rumah sakit,”

jelasnya.”Oh, si Hanes. Kok sampai kritis ya. Cepat

kita bergerak cari info yang sebenarnya kerumah sakit,” ajak Mas Diok untuk menggaliinformasi lebih dalam dari rumah sakit.

Kabar miring itu spontan merubah sua-sana keakraban di redaksi. Semua awak redaksiRadio Sasaraina yang mendengar kabar mir-ing itu wajahnya tegang. Sebab diyakini, Men-tawai sangat minim dengan tindakan anarkis.Namun kenyataannya, aksi main hakimsendiri itu memang benar ada terjadi di BumiSikerei sampai menewaskan putra terbaikMentawai. (*)

TINJAU : Wakil bupati Kepulauan Mentawai di dampingi Kepala Bappeda saat meninjau pembangunan jalan rokot.

Page 3: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

3 opini

P a k l e k

c a r i b a d a i

Kolom “cari badai” ini disediakan

untuk pembaca yang memiliki

pandangan kritis secara objektif

terhadap masalah dan kendala yang

dihadapi pemkab Mentawai, tanpa

mengandung unsur sara. Kirimkan

tulisan anda beserta foto di email:

[email protected].

KORBAN

Selamat(kan) Jalan Kasus Korupsi

Oleh : Agil OktaryalStaf Devisi Pengkajian LAM&PK FHUA

BEBERAPA minggu terakirbumi ranah Minang dihoyak olehKejati Sumbar. Kebijakan Kejatimeng-SP3-kan 22 kasus korupsimemperlihatkan ketidakseriusanorang nomor satu di KejaksaanSumbar ini dalam pemberantasantindak pidana korupsi.

Masyarakat Sumbar yang ba-hambuan mendatangi kantor Kejatiuntuk mempertanyakan kejelasandari kasus ini hingga sekarangbelum mendapat hasil yang me-muaskan. Kecurigaan masyarakatSumbar terhadap kejanggalankebijakan ini akirnya ditanggapiKejaksaan Agung (Kejagung)dengan memanggil Kajati SumbarAhmad Djaenuri Selasa (4/6).Masyarakat tentunya sangat me-nunggu kejelasan dari kebijakanyang tidak prorakyat ini. Bayang-kan saja, di tengah gencar-gencar-nya upaya pemberantasan korupsidi negeri ini mulai dari kelas terihingga kelas kakap, Kejati Sumbarseolah-olah menentang arus de-ngan mempertontonkan ketidak-seriusannya menuntaskan kasuskorupsi yang menjadi kewajiban-nya. Patutlah kita semua berpikirapakah instansi Kejaksaan masihdapat dipercaya atau tidak untukmenangani kasus korupsi yang te-lah mendarah da-ging di ne-geriini.

Kejaksaan merupakan pangli-ma dalam penegakan hukum.Fungsi penuntutan dan pelaksanaputusan hakim yang dimiliki Ke-jaksaan menunjukkan bahwa ke-jaksaan memiliki peranan “vital”dalam penegakan hukum. Selainkewenangan tersebut, dalam pe-nyelesaian perkara tindak pidanakhusus seperti korupsi Kejaksaanjuga diberikan wewenang untukmelakukan penyidikan. Penyi-dikan ditujukan untuk mengum-

pulkan barang bukti dan denganbarang bukti itulah nantinya Ke-jaksaan dapat menentukan ter-sangka dari suatu tindak pidanayang sedang di tanganinya.

Kita lihat penanganan kasuskorupsi yang ditangani KejatiSumbar. Perkara yang ditanganikejati Sumbar terbilang tidak ter-lalu banyak, namun aksi cuci gu-dang dengan meng-SP3-kan 22kasus korupsi telah memperlihat-kan kualitas dari Kejaksaan itusendiri. Dari 22 kasus korupsiyang sedang di tangani KejatiSumbar telah masuk dalam tahappenyidikan dan sepuluh kasus di-antaranya telah di tentukan siapatersangkanya. Logika sederhanayang dapat kita pakai suatu per-kara yang telah di tetapkan siapatersangkanya berarti perkara ter-sebut telah memiliki bukti yang

kuat namun, terhadap kasus“galodo” SP3 ini Kejati Sumbarberdalih bahwa kasus tersebut ti-dak cukup bukti (padahal tersang-ka telah ada) sehingga di keluar-kanlah Surat Penghentian Penyi-dikan dari kasus ini. Tamparan ke-ras yang diberikan Kejati kepadarakyat Indonesia khususnya ma-syarakat Sumbar. Banyak kasus lainyang bisa diangkat untuk menun-jukkan betapa rasa keadilan dicam-pakkan. Tanpa mengutip kasus-kasus lain, kita bisa menyimpulkan,Kejaksaan sebagai lembaga pene-gak hukum dan keadilan telahsemakin kehilangan dukunganmasyarakat. Penyakit dalam tubuhkejaksaan begitu kronis dan akutnyaris tak bisa disembuhkan.

Kelanjutan KasusGalodo SP3 kasus korupsi ten-

tunya tidak bisa dibiarkan “ha-

nyuik” begitu saja. Langkah stra-tegis untuk melawanpengingkaran keadilan ini harusterus digalakkan. Apresiasipatutlah diberikan kepadamasyarakat Sumbar atas res-ponsnya terhadap kejadian burukini. Namun jangan sebatas mang-hoyak Gedung Kejati Sumbarsaja, langkah-langkah lain haruskita pergunakan karena kitasebagai masyarakat harus beradadi garda terdepan untuk pembe-rantasan tindak korupsi. Korupsimerupakan suatu perbuatanpidana yang luar biasa “extraordi-nary crime” untuk itu perlu pena-nganan yang luar biasa pula. SP3kasus korupsi yang dikeluarkanKejati Sumbar tentunya tidak da-pat kita biarkan begitu saja danharus kita selamatkan!.

Ada beberapa cara yang dapat

di tempuh untuk perlawanan darikebijakan mafia hukum ini. Per-tama, melalui jalur hukum. De-ngan mengajukan gugatan praper-adilan, gugatan ini dimaksudkansah atau tidaknya suatu penang-kapan, penyidikan atau penghen-tian penyidikan, ganti rugi dan re-habilitasi. Dengan mengajukangugatan praperadilan terhadapSP3 kasus korupsi oleh Ke-jatiSumbar maka nantinya akan ter-kuak kebenaran dari tindakan ini,apakah sah atau tidaknya peng-hentian penyidikan kasus korupsioleh Kejati Sumbar. Kedua, untukmengubah kebijakan yang kontrarevolusioner pemberantasan ko-rupsi ini diperlukan peran aktifmasyarakat dan seluruh pihak-pihak terkait dalam mengawal ka-sus ini. Masyarakat harus beradadi barisan terdepan pemberanta-san korupsi. Seperti dikatakan Sa-tjipto Raharjo, ada kekuatan viruspemberantasan korupsi di Indo-nesia. Virus pemberantasan ko-rupsi tersebut berasal dari Sum-bar. Kenapa disebut virus, sebabgerakan masyarakat sipil Sumbaryang saling bahu-membahu be-kerja seperti virus menjangkiti ge-rakan pemberantasan ko-rupsi.Menyebar luas, cepat, dan sangatkuat seperti virus yangmematikan.

Nasi belum menjadi bubur.SP3 kasus korupsi ini belum habisditelan bumi, perhatian penuh danaksi responsif akademisi, praktisihukum, LSM, mahasiswa danmasyarakat yang mencintai ranahMinang sangat diperlukan terusmengawal dan menyelamatkankelanjutan kasus korupsi ini, ka-rena bumi ini mampu menghidupijutaan manusia di atasnya tetapitidak akan bisa menghidupi duaorang serakah diatasnya. (*)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

KEDATANGAN tamu pejabattinggi negara tak jarang menimbulkanpro kontra warga, mahasiwa, danorganisasi kepemudaan serta kemasya-rakatan. Tak jarang juga, kedatanganpejabat tinggi negara itu selalu disam-but dengan demonstrasi dari berbagaipihak. Dengan adanya reaksi sepertiitu, akhirnya keamanan pun dikerah-kan dengan merapatkan barisan dariPolri, TNI, serta Satpol PP. Hal ini wa-jar, keselamatan seorang pejabat ting-gi negara memang harus dijaga darisegala ancaman yang tidak diinginkan.Namun haruskah bagi pejabat tingginegara setiap datang ke Mentawaimendapatkan keamanan super ketat.

Hal pertama saya secara pribadi tu-rut berduka cita atas berpulangnya diSisi Tuhan, Komandan Regu SatpolPP Mentawau, Hannes (41). Dia putraterbaik atlet Mentawai yang tewas da-lam menjalankan tugas saat meng-amankan beberapa pedagang di ka-wasan dermaga Tuapeijat. Aksinyayang lebih santun itu justru juga men-dapatkan perlawanan dari seorangwarga yang statusnya pedagang.

Analisa saya, biasanya dalam mela-kukan pengamanan di lapangan, bu-kan hanya Satpol PP saja yang berge-rak, melainkan TNI dan Polri juga ikutmenetralisir kondisi lapangan dari se-gala ancaman dan keselamtan seorangpejabat tinggi negara. Sepertinya, keja-dian ini ada yang terlupakan terkaittidak adanya koordinasi antara pihakpemerintah, dengan TNI dan PolresMentawai dalam melakukan keama-naan menyambut kedatangan Men-kokesra Agung Laksono. Pertanya-annya hanya satu, mengapa hanyaSatpol PP saja yang melaksanakantugas keamanan dalam menyabut ta-mu pejabat tinggi negara?

Ke depannya, tentu ini menjadipengalaman yang sangat pahit olehPemerintah Daerah Kepulauan Men-tawai dalam menjamin keamananbagi setiap tamu pejabaat tinggi nega-ra. Saya memandang, selama ini Men-tawai sangat aman dan damai. Sedikitsekali terjadi kerusuhan. Dalam ekposPolda setiap tahunnya, Polres Menta-wai selalu mendapatkan catatan teren-dah dalam angka kriminalitas dan

gangguan Kamtibmas.Kita warga Mentawai yang mung-

kin dikatakan orang Kota sebagaimasyarakat pedalaman selalu menjagakeamanan secara kebersamaan. Selainitu, kita sebagai orang pedalaman juga

merasa ingin melihat sosok Menteriyang datang ke Mentawai-belum tentusetahun sekali. Lalu, apakah antusiaswarga yang turut berpartisipasi me-nyambut Agung Laksono dalam ber-bagai menu sajian di pinggir laut itumengganggu keamanan. Maaf, sayasaat ini berpikir objektif dan tidakmembela siapapun.

Saya membandingkan san melihattelevisi, setiap saat Jokowi blusukanmelihat warganya di tempat yang ku-muh, selalu disambut dengan meriahdan penuh kesederhanaan. Jumlahaparat keamanan sangat terbatas.Selain itu, Jokowi juga cukup makandi warung Warteg bersama beberapakepala SKPD yang diajaknya. Untukmenjaga kemacetan, Jokowi punmemilih naik ojek untuk menyam-bangi daerah pemukiman yang jalan-nya tidak layak disesaki oleh mobilmewah.

Agung Laksono sebagai Menko-kesra, yang saya harapkan ketika datangke Tuapeijat langsung disambut paranelayan, pedagang asongan, penjualpisang dan keladi. Kemudian Agung

makan bersama dengan para pedagangasongan, baik makan keladi, pisang,dan ikan segar hasil laut Mentawai. Pe-nuh rasa akrab jika ini terjadi saat ke-datangan Agung Laksono. Setelahmakan di warung asongan di tepiDermaga, saya yakin warga Tuapeijatpasti akan mengadukan tentang nasibmiskinnya yang tidak pernah sejahterakepada Menteri Kesejahteraan itu.Maka terbukalah peluang bantuan dariMenteri Kesejahteraan melalui paranelayan, petani, dan pedagang. Semogake depannya kita sebagai warga pe-dalaman bisa duduk dan makan ber-sama dengan para pejabat tingginegara. Semoga!

Page 4: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

4utama

DanruPol PPTewas

(mainan odong-odong) yang biasamangkal di Dermaga Tuapejat.

Kapolres Kabupaten KepulauanMentawai AKBP Denny Siahaan me-ngatakan, pemukulan terhadap kor-ban terjadi ketika korban dan beberapaanggota Satpol PP Mentawai sedangmelakukan penertiban lokasi untukpenyambutan rombongan BhaktiNusantara Kementerian Kesra yangakan berkunjung ke Tuapejat Menta-wai pada Minggu (16/6).

”Kita masih melakukan pengu-sutan, namun sementara dari peme-riksaan yang kami lakukan, peristiwa

itu terjadi malam sekitar pukul 22.00Wib di lokasi dermaga Tuapejat. Te-patnya saat korban dan warga setempatmelakukan penertiban lokasi untukpenyambutan rombongan BhaktiNusantara Kementerian Kesra diMentawai yang akan dipusatkan padaMinggu (16/6),” kata Kapolres Ka-bupaten Kepulauan Mentawai AKBPDenny Siahaan di Tuapejat.

Menurut dia, saat ini tersangka pe-laku atas nama Hendriza sudah dita-han di ruangan tahanan Polres Men-tawai untuk menjalani pemeriksaandan setelah proses penyidikan selesai

KEDATANGAN Menkokesra RIAgung Laksono ke Mentawai menjadicatatan penting bagi sejumlah wargaBumi Sikerei. Kedatangan AgungLaksono seharusnya dsambut dengankemeriahan khas tarian Mentawai, kinijustru berubah duka cita.

Penyambutan super ketat dalampengamanan yang dilakukan olehSatpol PP itu bukannya berjalan aman,justru berbalik merenggut nyawa Ko-mandan Regu (Danru) Pol PPMentawai, Hannes Martinus.

Informasi yang dihimpun Sasa-raina di lapangan usai kejadian nahasitu, berawal ketika beberapa anggotaSatpol PP hendak menertibkan bebe-rapa pedagang yang berjualan di ka-wasan dermaga tuapeijat. Awalnya, se-bagian warga mematuhinya dan ber-sedia mengikuti peringatan yang di-lakukan anggota Sapol PP yang dipim-pin oleh Danru Hannes. Ternyata, ti-dak semua para pedagang itu mema-tuhi peringatan dari Satpol PP, justruterjadi cekcok denganb seorang perem-puan yang juga berdagang.

Merasa tidak senang, seorang pe-rempuan tersebut mengadu kepadasuaminya terkait penertiban yang dila-kukan oleh beberapa anggota SatpolPP. Tidak berapa lama, seorang priapun datang tanpa menyapa, dan lang-sung memukulkan kayu yang dipega-gangnya di bagian belakang kepalaHannes. Spomtan, Danru Satpol PPpun jatuh tersungkur karwena keras-nya pukulan kayu tersebut.

”Satpol PP itu juga di dampingiCamat Tuapeijat. Ketika akan me-ninggalkan dermaga, langsung datangseorang lelaki dan mukul bagian ke-palanya,” kata seorang saksi mata yangtidak bersedia disebutkan namanya.

Melihat hal itu, spontan anggotaSapol PP lainnya pun langsung mem-bawanya ke RSUD Tuapeijat untukmendapatkan pertolongan darurat.Malang benar nasib Hannes, kondisiRSUD yang tidak mendukung me-maksa dirinya harus menyeberang lau-tan menuju salah satu Rumah Sakityang ada di Kota Padang denganmenggunakan kapal cepat milik Pem-da Mentawai. Sampai di Kota Padangdalam rawatan satu hari, sang Koman-dan regu pun tak tertolong lagi.

Komandan Regu (Danru) SatuanPamong Praja Mentawai, HannesMartinus Samangilailai (41) tewassetelah mengalami luka yang sangatparah di bagian kepala akibat pemu-kulan yang dilakukan Hendriza (40)seorang penjual jasa mainan anak-anak

Bagian KepalaPendarahan,AkhirnyaMeninggal

akan dilimpahkan ke kejaksaan.”Saat ini kita sedang menentukan

pasal mana yang cocok untuk kejadianini, apakah penganiayaan berat ataupercobaan pembunuhan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, sampai saat inipihak kepolisian sudah memanggilsejumlah saksi pada kejadian tersebut.”Kita tunggu sampai proses penyi-dikan selesai,” tuturnya.

Setelah kejadian, korban sempatdilarikan ke RSUD Mentawai untukmendapat perawatan, namun karenakondisi korban yang kritis terpaksadirujuk ke Rumah Sakit di Padang dan

meninggal dunia, Rabu (19/6).”Untuk mengantisipasi keamanan

dan proses pamakaman korban, kamisudah menyiapkan satu pleton Dal-mas dan juga dibantu oleh TNI dariAngkatan Darat dan Angkatan Laut,”tutur dia.

Dia berharap proses pemakamankorban berjalan aman mulai dari per-jalanan dari Padang sampai ke Tua-pejat bahkan hingga proses pemaka-man.

”Jadi proses hukum bagi pelakuakan berjalan sesuai ketentuan yangberlaku,” tegasnya. (***)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Beasiswa Mahasiswa Masih DiprosesMentawai, Sasaraina—Pen-

cairan dana pendidikan tahun ang-garan 2012 merupakan salah satutuntutan mahasiswa yang tergabungdi Forum Mahasiswa Mentawai(FORMMA) ketika melakukandemonstrasi di kantor DPRD danBupati Mentawai, 6 Mei lalu.

Selang dua bulan usai demo, per-wakilan mahasiswa kembali mene-mui Kepala Dinas Pendidikan Men-tawai, Sermon Sakerebau, Selasa 9 Julilalu untuk mendiskusikan kelanjutanpencairan dana beasiswa tersebut.

Sermon Sakerebau mengatakan,ada dua macam beasiswa yang diang-garkan di dinas pendidikan tahun2013, yakni beasiswa kelembagaandan beasiswa mahasiswa berprestasi.Beasiswa kelembagaan diberikankepada sekitar 300 orang mahasiswayang dikuliahkan Pemkab Mentawaiyang bekerjasama dengan beberapaperguruan tinggi di Indonesia.

“Kerjasama Pemkab Mentawai

dengan perguruan tinggi ini dibuatdalam bentuk nota kesepahamandan naskah kerjasama. Beasiswa yangdiberikan jumlahnya bervariasi sesuaijurusan dan besaran biaya kuliah diperguruan tinggi,” katanya sepertidilansir Puailiggoubat.

Sementara beasiswa yang keduayakni beasiswa bagi mahasiswa ber-prestasi, kata Sermon, persyaratanserta besarnya diatur dalam peraturanbupati (Perbup). Beasiswa mahasis-wa berprestasi ini menurut Sermonbesarnya sama rata yakni Rp1,5 jutaper mahasiswa. Namun penerimabeasiswa harus memenuhi syarat.

“Indeks Prestasi (IP) mahasiswadisyaratkan harus diatas 2,75 sesuaiPerbup,” ujarnya.

Sesuai dengan APBD Mentawaitahun anggaran 2013, pada kegiatanpelaksanaan kerjasama secara kelem-bagaan di bidang pendidikan diang-garkan dengan pagu dana Rp10.974.685.000. Pada pos belanja ba-

rang dan jasa dengan item belanjapendidikan non PNS dan sub itembelanja beasiswa tugas belajar S1sebesar Rp 10.900.232.000.

Sedangkan untuk kegiatan Beasis-wa Mahasiswa Berprestasi dianggar-kan dengan pagu dana Rp1.958.197.500. Pada rincian belanjauang untuk diberikan kepada masya-rakat sebesar Rp 1.896.000.000 danlainnya untuk belanja barang dan jasasebesar Rp62.197.500.

Untuk beasiswa mahasiswaberprestasi, lanjut Sermon, telah ma-

suk 400 proposal dan pihaknya se-dang melakukan verifikasi sesuai me-kanisme yang diatur Perbub. Yangtidak sesuai, kata Sermon, tidak bisadibayarkan, tetapi jika berkasnya adanamun kurang lengkapn datanyamaka akan diminta untuk dilengkapiyang bersangkutan. “Kita usahakanpencairannya dalam waktu dekat,”katanya.

Menurut Sermon, 400 proposalyang masuk setelah diverifikasi akanmenjadi penerima tahap pertama,sedangkan yang lainnya akandilakukan pada tahap selanjutnya.Perbup yang mengatur mekanismepencairan dana beasiswa ini menurutSermon masih dikonsultasikan kePropinsi agar tidak menyalahi aturan.

Sermon menyebutkan, batalnyapencairan dana beasiswa pada tahun2012 disebabkan masalah regulasihukum. “Regulasi hukum perludicermati agar tidak menjadi masalahdikemudian hari,” ujarnya. (***)

Sermon

DIMAKAMKAN: Personel Satpol PP Mentawai mengantarkan jenazah Komandan regu (danru) Satpol PP Mentawai Hanes untuk dimakamkan setelah sempat dirawat di

RSUD Tuapeijat dan RS Yos Sudarso akibat pukulan keras benda tumpul di bagian belakang kepalanya.

Page 5: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

5 utama

Empat Bulan, RaskinBelum Didistribusikan

Padang, Sasaraina—KepulauanMentawai belum melakukan mendis-tribusikan beras untuk masyarakatmiskin atau Raskin sejak Januari hing-ga April 2013, sebagaimana dalamlaporan Bulog Divre Sumatera Baratke pemerintah provinsi itu.

”Kita sudah terima data dari penye-rapan Raskin per kabupaten dan kota,hanya Kabupaten Kepulauan Menta-wai yang belum menebus sejak Ja-nuari-April 2013,” kata Kepala BiroPerekonomian Setdaprov SumbarWardarusmen di Padang.

Ia menjelaskan, padahal PemkabKepulauan Mentawai pada perte-muan sebelumnya di provinsi sudahmenyatakan kesediaannya akan tetapmerealisasikan program Raskin 2013.

Sebagai tindak lanjut hasil perte-muan dan mengingatkan instansi ter-kait di kabupaten itu, sudah dikirim-kan surat pada 29 April 2013, gunamemastikan kapan kejelasan untukpendistribusian Raskin 2013.

Terkait, saat pertemuan antaraPemprov dengan kepala dinas sosialKepulauan Mentawai, Bulog, BPKPdan Ketua tim pemantau independendari Unand, sudah disepakati semuadaerah tetap menyalurkan Raskin 2013.

Namun, tak ada tanggapan secaratertulis maupun lisan dari PemkabKepulauan Mentawai, maka dikirimlagi surat untuk kedua kalinya pada 27Mei 2013 agar memberi kejelasan dankepastian penyaluran atau tidaknyapada tahun ini.

Menurut dia, apabila memiliki ke-bijakan tidak akan menyalurkan raskin2013, maka Pemkab Kepulauan Men-tawai diminta menyampaikan secaratertulis ke Pemprov dan akan disam-paikan ke pusat.

Surat kedua itu, juga berisikan agarmelakukan pembayaran tunggakanHarga Tebusan Raskin (THR) yangmasih ada tahun sebelumnya, karenamasih ada total utang Pemkab Kepu-lauan Mentawai senilai Rp93,3 juta ke

Bulog. Tunggakan yang belum diba-yar disampaikan Bulog Divre Sumbarke Pemprov tersebut, terdiri atas HTRpada 2010 senilai Rp9,2 juta dan pada2012 senilai Rp84,1 juta.

Kepala Bidang Bina Produksi Biro

Perekonomian Setdaprov Sumbar Az-rizal menambahkan, belum direalisa-sikan pendistribusian Raskin 2013 diKepulauan Mentawai sangat disayang-kan. Alasan disampaikan yang seringdisampaikan berkaitan dengan sulitnyatransportasi pendistribusian yang bu-tuh biaya tinggi dan sangat dimaklumi.

Kemudian tidak tercapainya realisasi100 persen tahun lalu, dikarenakan ala-san kuota Raskin berbeda dengan jum-lah penerima, tapi untuk Rumah Tang-ga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)mengalami peningkatan signifikan dari3.979 RTS tahun lalu menjadi sebanyak10.303 RTS pada 2013.

Penyaluran Raskin hingga Mei 2013,kata dia, untuk Kota Padang mencapai50 persen, Pariaman (50 persen), Pessel(45 persen), Agam (46 persen), Lima-puluh Kota (54 persen), Sawahlunto(33 persen), Dharmasraya (42 persen),Pasaman Barat (38 persen).

Secara kumulatif hingga Mei 2013,jumlah Raskin yang telah didistribu-sikan mencapai 43 persen dari jumlahRTS-PM tercatat 275.431 tersebar pada179 kecamatan di 19 kabupaten/kota.

Menyinggung soal menyaluranRaskin terkait menghadapi lebaran,Azrizal menanggapi, bisa dilaksanakanmenjelang dan pada Ramadhan ka-rena tujuan untuk membantu me-ringankan beban masyarakat miskinmenghadapi lebaran, namun kapanpelaksanaannya menunggu surat dariMenko Kesra yang sampai saat ini be-lum diterima. (*)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Seorang buruh sedang mengangkat beras bulog dari dalam gudang untuk didistribusikan ke setiap daerah.

Page 6: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

6khusus

Jambore PKK DigelarMentawai, Sasaraina—Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) KabupatenKepulauan Mentawai, me-lakukan Jambore PKK un-tuk meningkatkan peranserta perempuan dalampembangunan daerah. ”Ke-giatan ini kita lakukan untukmeningkatkan peran perem-puan dalam menyukseskanpembangunan daerah seka-ligus persiapan untuk temukader PKK di tingkat pro-vinsi,” kata Kepala BadanBPMP-KB Kabupaten Ke-pulauan Mentawai, Joko.

Dia mengatakan, kegia-tan tersebut diikuti 120 or-ang kader PKK dan Posyan-du yang berasal dari 10 keca-matan se-Kabupaten Men-tawai. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 18 sampai21 Juni di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara dan diisidengan berbagai macam lomba.

”Di antara lomba yang kami gelar adalah cerdas cermat,pelembagaan gerakan PKK, merangkai buah, daur ulangsampah dan kreasi makanan,” ujar dia. Menurut dia, kegiatantersebut marupkan upaya pemerintah untuk meningkatkankreativitas kader PKK sehingga perannya dapat memberikankonstribusi positif bagi kemajuan daerah.

”Kami terus berupaya untuk meningkatkan motivasikader dalam melakukan berbagai kegiatan terutama untukPKK, KB dan bidang kesehatan khususnya bagi keluarga,”tutur dia.

Diharapkan, kegiatan tersebut akan dapat mendorongpeningkatan kesejahteraan masyarakat terutama kaum ibusehingga sekaligus semua kader PKK daerah Mentawai dapatterinventarisir dan dapat memainkan peran yang kongkritbagi daerah. ”Selain itu kami juga sedang inventarisir kaderuntuk persiapan lomba temu kader di tingkat provinsisekaligus lomba inovasi untuk tahun depan,” kata dia. (***)

Enam PuskesmasKekurangan Dokter

Mentawai, Sasaraina—Kepala Dinas KesehatanKabupaten Kepulauan Mentawai Warta Siritoitetmengatakan, daerah masih kekurangan tenaga dokter untukmelayani masyarakat di tingkatpuskesmas. ”Sampai saat inikita masih kekurangan tenagamedis khususnya dokteruntuk ditempatkan di puskes-mas, karenanya saat ini pelaya-nan kesehatan masyarakat ma-sih belum optimal,” katanya.

Menurut dia, kebutuhandokter yang cukup mendesakdi Mentawai saat ini mencapai12 orang dengan spesifikasienam dokter umum danenam dokter gigi. ”Akibat ke-kurangan dokter tersebut me-nyebabkan sebanyak enampuskesmas di Mentawai belum bisa beroperasi dengan baik,”ujarnya.

Kekurangan tenaga dokter terjadi di enam puskesmas diantaranya tiga puskesmas di Pulau Siberut dan tiga puskesmaslagi di Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan. Untuk mengatasikekurangan ini pemerintah setempat sudah menyurati DinasKesehatan Provinsi untuk meminta tambahan tenaga dokter.”Kami sudah menyurati Dinas Kesehatan provinsi untukmeminta tambahan tenaga dokter untuk mengisi kekuranganini,” jelas dia.

Diharapkan, pada akhir 2013 kekurangan tersebut sudahdapat dipenuhi dan dikabulkan pemerintah pusat sehinggapelayanan kesehatan masyarakat dapat dilakukan secaramaksimal. ”Permintaan tersebut merupakan langkah yangsedang kami upayakan untuk mendatangkan tenagakesehatan tentu melalui pemerintah provinsi semoga dapatditeruskan ke pemerintah pusat karena yang mempunyaikewenangan adalah pemerintah pusat,” terangnya.

Ditambahkannya, selama ini kendala yang dihadapi adalahminimnya peminat, seperti pengalaman sebelumnya pelamarhanya setengah dari formasi yang dibuka. (***)

SINGKAT

Warta Siritoitet

Kesadaran PendidikanTerus Meningkat

Mentawai, Sasaraina—Kesadaranmasyarakat di Kabupaten KepulauanMentawai, Sumatera Barat untuk menye-kolahkan anaknya terus mengalamipeningkatan seiring gencarnya sosialisasiyang dilakukan Dinas Pendidikan se-tempat. Kepala Bidang Pendidikan LuarSekolah Dinas Pendidikan KabupatenKepulauan Mentawai Qamaisir menga-takan, peningkatan itu ditunjukkan daribanyaknya jumlah peserta unjian paketkesetaraan yang akan diadakan.

Menurut dia, peserta ujian paket dariMentawai dari kesetaraan SMU (Paket C)berjumlah 341 orang, kesetaraan SLTP(Paket B) 343 orang dan kesetaraan SD(Paket A) 271 orang yang akan dilaksana-kan di lima titik yaitu Tuapejat, Sioban,Sikakap, Muaro Siberut dan di MuaroSikabaluan.

”Dari peserta ini kebanyakan mereka

dari keluarga kurang beruntung, namunmemiliki kesadaran tinggi terhadappentingnya pendidikan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, peserta ujian paketini untuk paket C sudah termasuk siswaSMA yang tidak lulus pada pelaksanaanujian nasional tahun ini yaitu sebanyak40 orang dari sekolah SMA PKMB Sika-kap. ”Tingkat kesadaran masyarakat ter-hadap pendidikan ini perlu terus diting-katkan terutama untuk mewujudkan visipembangunan daerah dalam mening-katkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM),” tuturnya.

Dia juga menyebutkan, bagi masyara-kat yang menjalani pendidikan luar seko-lah akan meningkatkan sumberdaya ma-nusia (SDM) dan memberi kesempatanyang sama bagi masyarakat untuk men-dapatkan pendidikan yang layak. ”Pen-didikan merupakan salah satu indikator

penting bagi tingkat kesejahteraanmasyarakat di samping kesehatan danperekonomian yang mesti terus diting-katkan dan diberi perhatian khusus,”katanya.

Ia mengatakan, untuk pelaksanaanujian paket nasional kesetaraan tahun inipeserta dari Mentawai merupakan ter-banyak kedua di Sumbar dengan jumlah955 orang, sementara dari Kota Padangsebanyak 1.987 orang. "Peserta ujian inimerupakan masyarakat yang sadar akanpentingnya pendidikan dan kami dariDinas Pendidikan sangat mengapresiasihal ini," kata dia.

Dia berharap, tingkat partisipasi dankesadaran ini terus meningkat sehinggapembangunan daerah yang dilakukan pe-merintah baik pembangunan infrastuk-tur maupun pembangunan manusia bisasukses. (***)

Gempa Darat Incar SumbarInfrastruktur Masih Tertinggal

Mentawai, Sasaraina—Badan Penanggulangan BencanaDaerah (BPBD) Sumatera Barat, menyatakan, pembangunaninfrastruktur di wilayah tersebut untuk mengantisipasiterjadinya korban jiwa akibat gempa darat masih tertinggal.Manajer Pusat Pengendalaian Operasional BPBD Sumbar AdeEdwar mengatakan, dibanding dengan antisipasi terhadapgempa laut, dari segi infrastruktur untuk meminimalisirkorban gempa darat atau pemukiman di sekitar daerah yangrawan masih tertinggal, dan sudah seharusnya juga menjadiperhatian pemerintah kabupaten dan kota.

”Selama ini kita lihat fokus pembangunan seperti pemu-kiman ramah gempa baru terfokus pada kawasan pesisir pantai,dan belajar dari gempa yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah,Aceh, sudah sepatutnya kita juga mulai membangun rumahramah gempa tersebut dikawasan darat, terutama daerah-daerahyang masuk dalam kawasan jalur patahan Sumatera, kerenagempa dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa ada satu orangpunyang dapat memprediksinya,” kata Ade.

Dijelakannya, seperti di Sumbar juga dilewati patahan Suma-tera atau Semangko, yang patut diwaspadi dengan beberapadaerah dilewati empat segmen patahan tersebut. Berkaca darikejadian bencana alam di Aceh, BPBD Padang mengimbaupihak pemerintah kabupaten dan kota yang masuk dalamdaerah atau kawasan yang dilewati jalur patahan atau segmenpatahan tersebut untuk lebih aktif dalam mensosialisasikandan membuat program antisipasi kebencanaan tersebut.

Berdasarkan keterangan BPBD Sumbar, empat segemenpatahan semengko yang daerah tersebut yakni segmen Sum-pur di Kabupaten Pasaman, Segmen Sianok dari KabupatenAgam hingga Danau Singkarak di Kabupaten Tanah Datar,Segmen Sumani di Kabupaten Solok, dan Segmen Suliti diKabupaten Solok Selatan. Dua dari empat segmen tersebutsudah lama tiadak terjadi gempa, dan dua lainya telah terjadigempa pada 2007 dan juga awal 2013.

Dua segmen yang berpotensi untuk terjadi gempa tersebutadalah segemen sumpur yang membentang Kabupaten Pa-saman, dimana kekuatanya bisa saja mencapai 6,9 SR, sebabtelah hampir 150 tahun tidak terjadi gempa, demikian jugadengan segmen suliti yang sudah yang terakhir kali terjadi gem-pa tahun 1943. Sebab itu bahaya gempa darat tersebut jugapatut diwaspadai masyarakat disekitar segmen patahan terse-but, dimana perlu adanya program-program rumah amangempa.

Sehubungan dengan itu, BPBD juga berharap pihak pe-merintah kabupaten dan kota serta masyarakat, untuk mem-bangun desa tangguh, dimana saat terjadi bencana warga dise-kitar lokasi terjadinya bencana alam dapat untuk menanggu-langi secara cepat akibat yang ditimbulkan, sebelum adanyabantuan dari pihak pemerintah provinsi ataupun secaranasional.

Ditambahkannya, sejak 2012 BPBD telah memprogram-kan dan mensosialisasi agar masyarakat dapat membentukdesa tangguh tersebut, untuk antisipasi jika terjadi bencanaalam, dan gempa Aceh harus dijadikan pelajaran untuk ke-siapan masyarakat menghadapi bencana alam. (***)

Kami terus berupaya

untuk meningkatkan

motivasi kader dalam

melakukan berbagai

kegiatan terutama

untuk PKK, KB dan

bidang kesehatan

khususnya bagi

keluarga”

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Seorang warga korban gempa sedang mencari pakaian yang

tertimbun di dalam reruntuhan bangunan rumah yang ambruk.

Page 7: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

7 fokus

Wartawan dan Mahasiswa RicuhEris: Oknum Wartawan di

Mentawai DisuapPadang, Sasaraina—Aksi demo sejumlah mahasiswa

asal Mentawai kemarin, diwarnai kericuhan dengan sejum-lah wartawan yang sedang meliput aksi itu. Kericuhandipicu gara-gara ocehan mahasiswa saat demo di KantorKejaksaan Ting-gi Sumbar, yang menganggap wartawanmengabaikan beberapa kali aksi yang mereka gelar sebelum-nya. ”Wartawan sudah disuap. Pergi saja, tidak usah liputaksi kami. Wartawan disuap,” teriak Eris, orator unjukrasa di hadapan sejumlah wartawan yang meliput unjukrasa mahasiswa Mentawai tersebut di Kejati Sumbar.

Mendapat ucapan yang dinilai melecehkan profesi itu,membuat para wartawan tersing-gung. Apalagi, tudinganitu tidak disertai bukti. Akhirnya, wartawan memilihmundur dan tidak meliput aksi itu. ”Kalau ada wartawanyang disuap, tolong buktikan dan laporkan. Jangan asalkoar saja,” tegas Arzil, wartawan Padang Ekspres, di lokasiaksi. “Tak sekali pun wartawan menerima suap sepertiyang disebutkan,” sambung Rivo, wartawan Haluan.

Menyikapi tudingan itu, puluhan wartawan menemuimahasiswa yang bergerak ke Gubernuran Sumbar. Dalampertemuan yang berlangsung panas, Ketua ForumWartawan Parlemen Sumbar, Nofrianto sempat berdebatdengan pendemo sekaligus mempertanyakan siapawartawan yang dituding pendemo menerima suap.

Awalnya, mahasiswa berkilah mereka tak pernah me-nyebut wartawan menerima suap. Tapi, saat diperlihatkanrekaman ucapan itu, mereka terdiam dan mengakuikesala-han. ”Kami minta maaf, ucapan itu bukan untukwartawan keseluruhan tapi ada oknum di Mentawai yangmelakukan hal itu. Kita keceplosan bicara, karena terlaluemosi. Sekali lagi, kami minta maaf,” ujar dia.

Dalam aksinya, mahasiswa asal Mentawai itu meng-kritisi lambannya penegak hukum dalam memprosesbeberapa kasus dugaan korupsi di daerah mereka. (***)

Peran Media PentingMembangun Daerah

Mentawaia, Sasaraina—Wakil Ketua DPRDKabupaten Kepulauan Mentawai Nikanor mengatakandalam pembangunan daerah peran media sangat menen-tukan dan keberadaannya sangatdibutuhkan. Menurutnya, peranjurnalis sangatlah besar terutamadalam menyampaikan informasipembangunan kepada masyara-kat sehingga semua programdapat tersosialisasikan.

”Sebagai penyalur informasiperan media sangat besar danpenting dalam pembangunandaerah,” katanya.

Dia mengatakan, media yangbaik itu akan dapat melakukandorongan dan percepatan terhadap pembangunan daerahserta mencerdaskan masyarakat.

”Setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahtidak akan pernah terlepas dari peran media terutama war-tawan atau reporter yang bertugas di lapangan,” ujarya.

Dia mengatakan, selain menggali informasi dan me-nyalurkannya, media juga berperan dalam memberikanide-ide solutif kepada narasumbernya sehingga akan me-munculkan gagasan dalam rangka meningkatkan kesejah-teraan masyarakat.

Senada disampai anggota DPRD Mentawai MelkiTatubeked. Menurutnya, media merupakan saranainformasi yang sangat penting saat ini didukung denganpesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.”Media mempunyai peran besar namun diharapkan awakmedia bisa bekerjasama dengan semua pihak dalam rangkamemajukan daerah,” ujarnya.

Dia berharap media bisa memberikan pemahamankepada masyarakat terutama terkait perogram pemerintahsehingga masyarakat dapat memahami apa yang sedangdilakukan oleh pemerintah.

”Jangan sampai media memperburuk keadaan melaluiberita yang disampaikan, alangkah lebih baiknya kalaumedia dengan peran pengawasan dan indevendensinyaikut dalam menyukseskan pembangunan,” katanya. (***)

Disosnakertrans

Bina Kelompok TaniMentawai, Sasaraina— Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten KepulauanMentawai lakukan pembinaan terhadap dua ke-lompok tani untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat dengan menyiapkan tenaga terampil.

”Pembinaan yang kami lakukan merupakanupaya untuk memperluas kesempatan kerja bagimasyarakat sehingga dapat mendorong tingkatkesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Disos-nakertrans Mentawai Paulinus.

Disebutkan, pembinaan tersebut dilakukanterhadap dua kelompok tani yang berasal dariDusun Puro Kecamatan Siberut Barat Daya de-ngan jumlah anggota 44 orang.

”Kegiatan ini merupakan langkah pembina-an yang dilakukan oleh bidang ketenaga kerjaandalam rangka menyiapkan tenaga trampil di dae-rah dalam hal ini bidang pertanian,” ujarnya.

Menurut dia, kegiatan ini dilakukan kedua ke-lompok tani tersebut dimulai dari rehabilitasi la-han dan Disosnakertrans melakukan pembim-bingan sampai dilakukan penanaman.

”Kami melakukan kegiatan tersebut sampaiproses penanaman dan untuk pembinaan lebihlanjut akan diserahkan kepada Dinas Pertanian,”katanya.

Dia mengatakan, pemerintah dalam rangkamendorong perluasan kesempatan kerja khusus-nya pembinaan terhadap kelompok tani ini dila-kukan dengan membantu berupa peralatan kerjaseperti cangkul, sabit dan juga bibit. ”Bantuantersebut merupakan stimulus dan diharapkanmereka yang sudah mendapatkan pembinaan bi-sa lebih mandiri,” ujarnya.

Dia menegaskan, kegiatan ini juga merupa-kan upaya pemerintah dalam pemenuhan kebu-tuhan pangan daerah mengingat pada 2013 inipemerintah Mentawai tidak lagi mengambil danmenyalurkan beras miskin (Raskin). (***)

DishubkominfoPerkuat Nasionalisme

Mentawai, Sasaraina—Keber-adaan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal)di Kabupaten Kepulauan Mentawaiakan memperkuat rasa nasionalismemasyarakat daerah itu, kata Kepala DinasPerhubungan Komunikasi dan Infor-matika setempat, Tarsisius.

”Keberadaan Lanal selain akanmembantu ter-

w u j u d -nya rasaa m a nb a g im a -s y a -rakatMen-tawaij u g aa k a n

d a p a tm e m -

berikan jaminan keamanan bagi inves-tor yang akan menanamkan modalnyadidaerah,” katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah se-tempat sudah menuntaskan pembeba-san lahan semenjak pelepasan hakmasyarakat untuk pembangunan Lanaldi Mentawai sebagai ujut dari keseriu-san daerah. ”Kami sudah sejak lamaberharap Lanal bisa dioptimalkan diMentawai karena selain akan dapat me-ningkatkan keamanan juga akan sangatmembantu peningkatan kemajuan dae-rah,” ujarnya.

Dia mengatakan, keberadaan Lanaljuga akan menunjukkan perhatian pe-merintah pusat terhadap daerah apalagiMentawai merupakan daerah kelautanyang berhadapan langsung denganSamudera.

”Selain itu, Mentawai juga meru-pakan daerah terluar dan terdepan yangmembutuhkan perhatian khusus kare-

na secara geografis Mentawai memi-liki alam yang sangan menan-

tang,” kata dia.Dia juga menyebutkan, ke-

beradaan Lanal juga akan dapatmemberikan dampak sosialsehingga ke depan diharapkanakan ada putra daerah yang ikutmengabdi kepada negaradengan bergabung bersamaTNI AL.

”Saat ini lahan untukpembangunan Lanal sudahmemasuki tahap penguru-san sertifikat, dan kami ber-harap pembangunannyaakan dapat dilakukan sece-patnya,” katanya. (***)

Nikanor

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Page 8: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

MEMBACA NYANYIAN BILOU

”Penjaga Tsunami”itu Terancam Punah"Kita selalu selamat dariancaman bahaya danmalapetaka. Itu karenadia selalu bernyanyiuntuk membangunkankita dari lelapnya tidur.Suaranya yang memecahkeheningan bumi itumenuntut kami untukselalu siaga".

JAUH di batas negara, 120mil dari Kota Padangmasih tersisa ”dewa

penyelamat” di tengahrimbunnya daun pohondengan batang besar menjulangtinggi. Orang kotamenyebutnya tanah BumiSikerei. Namun sebagian diantara mereka menyebut”Nusakambangan II”. Sejarahbercerita, cukup banyak abdinegara yang melanggar tugasdan dipindahkan di BumiSikerei yang selalu dalamkeheningan. Sejak otonomidaerah, nama Bumi Sikereimulai redup bergantiKabupaten KepulauanMentawai.

Sang ”dewa penyelamat” itukerap disebut dengan nama siBilou. Sosok hewan berjeniskera kecil selalu diagungkanoleh masyarakat Mentawai dipedalaman karena mempumemberikan tanda akanadanya bahaya. Suaranya yangmerdu sebagai tanda sireneakan terjadinya malapetaka diBumi Sikerei. Para leluhurmereka selalu bercerita danmengingatkan akan adanyabahaya dengan mendengarsuara si Bilou.

Menurut cerita leluhur orangMentawai, bagi seorangpemburu ketika mendengarsuara si Bilou, maka merekapun akan menghentikanperburuannya. Merekameyakini, bahwa perburuanakan menghadapi bencana.Akhirnya mereka para

pemburu pun harus pulangkembali ke rumah denganmerelakan tanpa membawahasil buruan. Begitu jugadengan pelaut tradisional, jugaakan selalu menggagalkanrencananya untuk menangkapikan jika mendengar suara siBilou.

Konon, sudah banyak parapemburu yang tewas, baikdililit piton besar, maupunbinatang buas lainnya akibattidak mengindahkan suara siBilou. Begitu juga dengan parapelaut juga sering mayatnya

terapun karena tidak sanggupmelawan amukan badai pantaiBarat. Namun nyanyian siBilou bukan hanya sebagaitanda akan adanya bahaya daribinatang, namun juga bencanaalam seperti gempa dantsunami.

Perjalanan menujumodernisasi membawaprogram HPH harus masuk keBumi Sikerei. Dalam waktuyang relatif singkat, ribuanhektar hutan itu pun mulaikritis. Nyaris, nyanyian si Bilouhampir tidak di dengar lagi.Padahal, meski orangMentawai sebagian masih adaberminat mengkonsumsi kera,tapi untuk si Bilou, wargajustru melestarikannya. Sebabmereka yakin, hanya si Bilou

yang mampu menyambungkehidupan mereka dariancaman bencana.

Kini nyanyian si Bilousudah redup. Hidupnyatidak lagi di hutan,melainkan di sampingrumah para pejabatnegara sebagai hiasan.Jual beli yang mulaimarak sampai saat inibelum menjadiperhatian yangserius. Padahalpemerintah sendirisudah menjanjikan,bahwa kehidupansi Bilou sudahdijamin olehnegara karenatermasuk binatang

langka dan menjadiprimata endmik

Mentawai. Untukmenjamin kehidupan dan

kebebasan si Bilou, pemerintahsudah menghabiskan uangratusan juta rupiah. Namunhasilnya, si Bilou harus menjadipenjaga sebagian rumah parapejabat dan konglongmerat.

Di samping rumah pejabatitu, si Bilou tidak lagi bernyanyi,tapi menangis dan merintihuntuk mendapatkankebebasannya di tengah hutanbelantara. Akibatnya, 25Oktober 2010, wargaMentawai harus kecolongandengan datangnya gempa dangelombang tsunami. Ratusanwarga meninggal akibat tidakmendengar tanda-tanda alamsebagai bentuk mitigasi dankearifan lokal. Kedatangangempa dan tsunami memangbukan bergantung dengannyanyian si Bilou, melainkankehendak Yang Maha Kuasa,serta siklus bumi yang harusmenyeimbangkan isi pertunya.Namun, kita harus menyadari,bahwa setiap kejadian alam,pasti alam itu juga akanmemberikan kabar. Dan kitaharus sadar dan tahu itu.(iswanto dari berbagaisumber)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

8wisata & budaya

CMYK

Page 9: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

9 kesehatan

KPDT Sosialisasi Puskesmas PerairanMentawai, Sasaraina—Deputi Pengembangan

Sumber Daya Kementerian Pembangunan DaerahTertinggal (KPDT) melakukan sosialisasi bantuan sti-mulan puskesmas keliling perairan di KabupatenKepulauan Mentawai. ”Kegiatan ini dilakukan untukmeningkatan angka harapan hidup di daerah tertinggal,karena pelayanan kesehatan merupakan kebutuhanpokok masyarakat,” kata Priono, Deputi Pengem-bangan Sumber Daya KPDT.

Menurutnya, kegiatan tersebut ditujukan untukmenanggulangi kemiskinan, mendorong kesetaraangender dan pemberdayaan perempuan, menurunkanangka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibudan memerangi HIV dan AIDS.

”Ini menjadi kegiatan prioritas Kementerian PDTyang merupakan rangkaian prioritas dalam mencapaitujuan pembangunan nasional yaitu daerah tertinggal,terdepan dan daerah terluar,” jelasnya. Dikatakannya,kesehatan merupakan prioritas utama dalam mema-jukan daerah itu merupakan langkah meningkatkanderajat masyarakat melalui berbagai macampendekatan.

”Untuk daerah Mentawai berdasarkan laporan daripeserta sosialisasi ini memang masih terkendala keter-batasan tenaga dokter dan untuk mengatasi itu kamiakan mengkoordinasikannya kepada kementerianterkait,” ujar dia. Sementara itu, kata dia, selain meng-upayakan ketersediaan tenaga dokter, KementerianPDT juga harus terus berupaya melakukan pening-katan seperti dengan program desa sehat.

”Program desa sehat ini nantinya akan didukungdengan berbagai sarana penunjang seperti dengan ka-pal yang akan dioperasikan sebagai puskesmaskeliling,” jelasnya.

Dia berharap dengan akan datangnya bantuan kapalyang berfungsi sebagai puskesmas keliling tersebutakan dapat membantu peningkatan pelayanan kese-hatan masyarakat yang sampai saat ini masih terkendalaoleh jauhnya akses kesehatan dan keterbatasan saranatransportasi. (***)

Puskesmas Plus Tonggak Pelayanan

Mentawai, Sasaraina—PemerintahKabupaten Kepulauan Mentawai, SumateraBarat terus berupaya meningkatkan pelaya-nan kesehatan bagi masyarakat melalui pro-gram Puskesmas Plus. Kepala Dinas Ke-sehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai,Warta Siritoitet mengatakan, secara umumprogram ini sudah masuk dalam perenca-

naan pembangunan daerah dan saat iniyang sudah dilakukan pembangunannyaadalah Puskesmas Plus Sikabaluan.

”Untuk merealisasikan puskesmas plusini, Pemerintah Mentawai sudah merelokasisatu puskesmas yaitu di Sikabaluan Keca-matan Siberut Utara ke tempat yang lebihlayak dan representatif,” ujarnya.

Dia menyebutkan, untuk pengoperasianpuskesmas plus di Sikabaluan sudah dalamtahap proses pengadaan tenaga medis danperalatan.

”Sampai saat ini prosesnya sudah sampaidi Dinas Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah (DPKAD), dalam tahap perealisa-sian dan segala administrasinya juga sudahdiupayakan,” ujarnya.

Pemkab Mentawai akan menjalankanprogram puskesmas plus ini di empat keca-matan, di antaranya Siberut Utara, SiberutSelatan, Sipora Utara dan Pagai Utara Selatankarena kondisi geografis daerah yang luasdan minim sarana dan tingginya biaya trans-portasi di daerah kepulauan tersebut. ”Seba-gai daerah kepulauan yang begitu luas kitamembutuhkan sarana yang lebih maksimaluntuk memenuhi kebutuhan masyarakatterutama di bidang kesehatan,” jelasnya.

Menurut dia, peningkatan pelayanankesehatan tersebut dinilai sangat penting,sebab pelayanan kesehatan merupakan salahsatu indikator tingkat kesejahteraanmasyarakat. ”Untuk melaksanakannya kamisudah membuat perencanaan dan telahdisampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsidan kami sangat berharap disampaikan kepemerintah pusat sehingga pemerintahpusat dapat mendukung program inidengan peningkatan fasilitas dan tenagamedis, karena untuk penambahan personelmerupakan kebijakan pemerintah pusat,”tuturnya. (***)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

CMYK

Pembangunan gedung Polindes Desa Maileppet telah selesai 100 persen Diharapkan segera

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat berobat dan melahirkan.

Page 10: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

10hukum dan peristiwa

Bisnis Beo dan Muraibatu MarakMentawai, Sasaraina—Kicauan

burung di alam bebas atau di sangkartidaklah aneh bagi kebanyakan orang.Namun kicauan burung di dalamkardus kecil tersembunyi yang hanyadilubangi beberapa titik cukup meng-undang curiga.

Empat kardus tempat burung mu-rai batu tersebut terbungkus rapi plas-tik warna hijau dengan beberapa lu-bang angin kecil terletak di meja bela-kang dekat lemari jaket pelampung diruang kafe KM.Gambolo yang berto-lak dari Pelabuhan Pokai Desa Sikaba-luan, Siberut Utara, menuju Pelabu-han Maileppet, Siberut Selatan yangkemudian berlanjut menuju Bungus.

Tak ada yang mengetahui siapa pe-milik burung tersebut. Namun pe-numpang yang duduk di cafe saat itutak ada yang mengaku menjadi pemi-lik burung tersebut. Hingga kapal san-dar di Bungus sekitar setengah jam,tak ada orang yang muncul mengam-bil kardus burung tersebut.

Dari pengamatan seorang warta-wan di Kecamatan Siberut Utara, per-buruan dan perdagangan dua spesiesburung yakni murai batu (Copsychusmalabaricus) dan beo (Gracula religiosabatuensis) marak dilakukan warga.

Perburuan dan penangkapan ter-sebut didorong karena harga jualburung tersebut cukup mahal di pasarlokal di tempat itu. Penampung diSikabaluan membeli murai batu dariwarga seharga Rp50-Rp250 ribu perekor. Sementara beo dibeli denganharga berkisar Rp150 ribu-Rp500 ribuper ekor. Perburuan burung meliputiwilayah Dusun Terekanhulu danSrilanggai desa Malancan, Mongan-

poula, Sirilogui dan dusun Nangnangdesa Sikabaluan.

Di Nangnang, perburuan burungmenyisiri perbukitan Tamairang-Mo-nganpoula-Sirilanggai. Sementara diMonganpoula, warga berburu beo danmurai batu ke arah Sotboyak dan Bo-jakan. Warga Dusun Terekanhulu danSirilanggai memburu murai batu danbeo mulai dari perladangan tembuske areal Taman Nasional Siberut(TNS).

Warga Sirilogui biasanya menang-kap murai batu dan beo di daerah Su-belen hingga Saibi kecaman SiberutTengah, ada juga yang nekat ke Betaet,Desa Simalegi, Kecamatan SiberutBarat.

Beberapa pemburu yang tak maudituliskan namanya mengaku, keduajenis burung tersebut banyak ditang-kap di areal TNS karena populasinyabanyak disana yang didukung habi-tatsnya berupa hutan yang masihalami.

Mereka mengatakan, sekali berburumemakan waktu sekitar satu minggudengan modal minimal Rp200 ribuuntuk membeli kebutuhan logistikseperti beras, rokok, senter dan per-lengkapan lainnya.

Alat yang biasa mereka guna-kan saat menangkap burung beru-pa tape kecil yang berfungsi me-manggil burung tersebut denganmemutar rekaman burung berki-cau secara berulang, kadang jugamemakai handphone dengan volumebesar. Untuk menangkap burung me-reka mengoleskan getah kayu ke dahanpohon tempat burung beo dan muraibatu bermain. Hasil tangkapan lalu

dimasukkan di kardus kecil yang telahdilubangi kemudian dimasukkan kedalam tas punggung (ransel).

“Lama menangkap burung palingcepat dua atau tiga hari, paling lamasatu minggu di hutan,” kata seorangpemburu dari Terekanhulu yang me-nolak namanya ditulis.

Meurut dia, risiko menangkap bu-rung tersebut cukup besar yakni ka-dang tersesat, terjatuh dari pohon dandigigit ular. “Dari semua risiko itu,yang paling tidak enak jika tertangkapsama aparat ketika menjual hasil tang-kapan ke penampung di Sikabaluan,”ujarnya.

“Dalamseming-gu sayab i s amenangkap10-30 ekor burungmurai batu, pekerjaan inilebih menguntungkan diban-ding mencari manau di hutankarena berat membawanya. Jadi takheran kalau laki-laki dewasa di Tere-kan ini jarang kelihatan di kampung,kecuali hari Minggu,” ujarnya.

Untuk menghindari resiko tertang-kap aparat, proses transaksi mereka

lakukan dengan diam-diam. Kadang penampung di Sikaba-luan yang datang menjemput burungtersebut, kadang mereka yang antarlangsung namun semuanya dikemasrapi dalam karton yang dimasukkanke ransel agar tidak kelihatan.

Sementara penampung di Sika-baluan akan mengangkut burungtersebut ke Padang dengan kapal da-gang atau kadang kapal penumpangreguler seperti KM. Gambolo. Untukmengelabui aparat, burung tersebutdimasukkan dalam keranjang sayuryang ditutup dengan karung.

Terkait maraknya perburuan danperdagangan murai batu dan beo diMentawai yang diangkut ke Padang,Kepala Balai Taman Nasional Siberut(BTNS), Jusman mengatakan, pihak-nya dalam setiap kegiatan dengan ma-syarakat memberikan penyadaran agarkedua jenis burung tersebut besertabinatang

Polri Yakinkan Penegakan HukumMasyarakat Diminta Percayakankepada Kepolisian

Mentawai, Sasaraina—Kepolisian Resor Ke-pulauan Mentawai, Sumatera Barat meminta ma-syarakat setempat untuk mempercayakan prosespenegakan hukum kepada kepolisian dan janganmain hakim sendiri dalam menyelesaikan suatukasus. ”Kami meminta masyarakat tetap percayadan mendukung tugas aparat kepolisian dalammenegakkan hukum,” kata Kapolres MentawaiDenny Siahaan.

Menurutnya, semua yang terjadi tidak lepasdari kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa dansebagai hamba harus tabah menghadapi ujiandari-Nya. ”Kami akan mengusut kasus pemu-kulan yang menyebabkan kematian Anes Mar-tinus (40) Komandan Regu Satpol PP Mentawaisesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Dia menyebutkan, pemukulan terhadapkorban terjadi ketika melakukan penertiban lokasipenyambutan rombongan Bhakti Nusantara Ke-menterian Kesra di Mentawai pada Minggu (16/6). ”Saat ini tersangka pelaku atas nama Hendrizasudah ditahan di ruangan tahanan Polres Men-tawai untuk menjalani pemeriksaan dan setelahproses penyidikan selesai akan dilimpahkan kekejaksaan,” tutur dia. Pihak penyidik sedang me-lakukan pekerjaannya sehingga hasilnya akan me-nentukan pasal yang sesuai, apakah penganiayaanberat atau percobaan pembunuhan.

Dia menyebutkan, sampai saat ini pihak kepo-lisian sudah memanggil sejumlah saksi pada keja-dian tersebut. ”Kita tunggu sampai proses penyi-dikan selesai,” tutur dia. Dia menegaskan, semuaperbuatan ada hukumnya, dan aparat akan me-negakkan hukum seadil adilnya. ”Jadi proses hu-kum bagi pelaku akan berjalan sesuai ketentuanyang berlaku,” tegas dia. (***)

Kapolres TekankanAnggota Jauhi Narkoba

Mentawai, Sasaraina—Kepala Kepolisian ResorMentawai AKBP Denny Siahaan menekankan agar anggotaPolres menjauhi narkoba baik sebagai pemakai maupunpengedar. "Saya menegaskan kepada anggota agar menjauhinarkoba karena akan merusak diri, keluarga dan juga institusi,"katanya.

Menurut dia, siapa saja dari anggotanya yang ketahuanmemakai barang haram tersebut akan dihukum denganhukuman yang berat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. "Tidak ada ampun apabila ada anggota yangketahuan main narkoba, siapapun akan kami proses sesuaidengan UU No 35 2009 tentang Narkotika," kata dia.

Selain itu, sesuai dengan semangat Hari Bhayangkara Polriyang ke-67, dia meminta agar anggota polisi khususnya yangbertugas di Mentawai meningkatkan kedisiplinannya dalammenjalankan tugas.

"Kedisiplinan dan motifasi sangat penting dalammenjalankan tugas terutama karena Mentawai merupakandaerah yang berat yang terdiri dari banyak pulau danmembutuhkan kerja keras," kata dia.

Dia menyebutkan, karena di Mentawai banyak pulau yangharus ditempuh membutuhkan keikhlasan karena banyakdari personil Polres yang dalam menjalankan tugasnya jauhdari keluarga.

"Peringatan HUT Bhayangkara yang ke-67 harus dijadikansemangat baru bagi semua personel terutama dalammemberikan pelayanan dan penegakan hukum ditengahmasyarakat," jelas dia.

Banyak tugas berat yang sudah menunggu bagi Polisiseperti yang tertera dalam tema hari Bhayangkara "Sinegritaskemitraan dan anti KKN, wujudkan pelayanan prima,penegakan hukum dan kamdagri mantab sukseskan pemilu2014", katanya. (lid)

endemik lainnya yang ada di Mentawaikhususnya di areal TNS untuk dijagadan dilestarikan.

“Penyuluhan dan penyadaran bagimasyarakat rutin kami lakukan,namun semua itu tidak segampangdan semudah yang kita lihat karena didalam kawasan TNS itu masyarakatlebih duluan ada,” katanya sepertidilansir puailiggoubat.com.

Jusman menyebutkan, murai ba-tu dan beo Mentawai belum termasukbinatang yang dilindungi, sehingga pi-haknya tidak dapat melakukan pe-nangkapan bagi pemburu dan yangmemperdagangkan kedua jenis bu-rung tersebut. “Hanya pelanggaran

administrasif saja,” ujarnya.Meski begitu, lanjut

Jusman, bila adatertangkap

t a -

ngan melakukanperburuan dan perdagangan

di dalam kawasan TNS, makaaturan yang diberlakukan yaitu

Undang-Undang KonservasiSumber Daya Alam Hayati. “Kitaselalu berkoordinasi denganBKSDA (Balai Konservasi SumberDaya Alam) Sumbar, karena merekayang mengeluarkan izin dan aturan

kuota pengangkutannya,” katanya.(***)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Dua orang anggota polisi sedang memperlihatkan bungkusan narkoba dari hasil

tangkapan.

Page 11: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

11 hukum & peristiwa

PNS Jangan Takut Jadi Penanggung Jawab KegiatanPadang, Sasaraina—Guber-

nur Sumatera Barat Irwan Prayit-no mengingatkan kalangan pega-wai negeri sipil di daerah itu agartidak perlu menolak dan takut ke-tika ditunjuk sebagai penanggungjawab suatu kegiatan atau prog-ram dengan alasan akan tersang-kut masalah hukum.

Bagi pegawai yang takut men-jadi penanggung jawab kegiatankemungkinan besar karena tidakmemiliki pengetahuan dan pe-nguasaan terhadap aturan yangberlaku, kata Irwan di Padang.

Irwan menyampaikan hal ituusai membuka acara rapatkonsolidasi dan pemutakhiran tin-dak lanjut hasil pemeriksaaanjajaran inspektorat regional satudiikuti sembilan provinsi di TanahAir, 12-14 Juni.

Menurut Irwan, jika pegawaimengerti dan paham denganaturan yang ada maka tugas apa-pun yang diberikan tidak akan adamasalah dan dapat diselesaikandengan baik. Jika masih ada yang

takut menjadi penanggung jawabkegiatan Irwan mempersilahkanuntuk mengundurkan diri sebagaipegawai negeri sipil karena hal ituadalah konsekuensi pekerjaan.Menjadi kuasa pemegang angga-ran, penanggung jawab kegiatandan jabatan lain adalah hal yangharus dikerjakan oleh pegawai,kata dia.

Apalagi saat ini kehadiraninspektorat telah memilikiparadigma baru dari bersifatrepresif dengan melakukanpostaudit berubah menjadi pre-ventif melalui preaudit. ”Artinya,jika ada hal yang tidak dipahamisilahkan berkonsultasi denganinspektorat, terus belajar sertamencari pengalaman dalammelaksanakan kegiatan,” katanya.

Ia menambahkan saat iniinspektorat lebih berfungsi se-bagai mitra dan konsultan yangmelakukan pembinaan terhadapaparatur pemerintah yang tidakperlu dikhawatirkan lagi keber-adaannya. (*)

Mentawai,Sasaraina—Kasus pe-lecehan seksual terjadi di DusunTengah Timur, Desa Simalegi, Keca-matan Siberut Barat, mengejutkanwarga. Anehnya, yang melakukannyaayahnya sendiri terhadap anak kan-dungnya.

Tersangka berinisian ”PM” (45),terbukti telah mencabuli anakkandungnya sendiri ”SS“ (14). Kasusini terungkap awal Juni lalu, ketika se-orang saksi mata, Asmunitin (30) me-mergoki ”PM” telah mencabuli anakkandungnya sendiri di pinggir sungaidekat pemukiman warga.

Kejadian ini berawal saat ”PM” dankorban sedang mengambil kayu bakaryang tak jauh dari rumah. Sore sebelummereka pulang, ”PM” menyuruh ”SS”pergi ke rumah menjemput pakaianganti. Korban pun mengikuti perintahayahnya. Ia pergi ke rumah dengan bu-ru-buru dan tiba di rumah langsungmengambil pakain ganti sekaligus pa-kaian kotor untuk dicuci.

Namun kedatangnan ”SS” ke ru-mah untuk menjemput pakaianmembuat perasaan Asmunitin (me-nantu pelaku) merasa tidak nyaman.Berdasarkan pantaunnya sangat anehjika ”SS” membawa cucian saat masihmengambil kayu bakar. Tanpa pera-saan curiga, ”SS” langsung kembali ketempat ”PM” yang sudah menunggudi dekat sungai. Sementara itu Asmu-nitin yang sudah dilanda rasa pena-saran langsung menyusul mengikutijejak ”SS” yang menuju ke arah sungai.

Sesampai Asmunitin di pinggir su-ngai, ia kaget karena mendapati pakai-an yang dibawa ”SS” dari rumah, dile-takkan di pinggir sungai, sementara”SS” tidak berada di tempat. Melihatkeadaan itu, Asmunitin semakin curigaterhadap apa sebenarnya yang sedangdi lakukan ”SS”. Ia mencoba mencari”SS” di sekitar pinggir sungai, tapi ti-dak di temukan. Kemudian Asmu-nitin berjalan lebih jauh sambil me-

manggil-manggil nama ”SS”. Tiba-tiba ”SS” muncul di hadapan Asmu-nitin dengan kondisi mempriha-tinkan.

”Saya tak menyangka, ternyata”PM” dan ”SS” telah berbuat cabulmeski bersama anak kandungnya sen-diri,” jelas Asmunitin menceritakankepada Sasaraina.

”SS” tak bisa berbuat banyak, se-mentara ”PM” melarikan diri ke hu-tan. Kemudian Asmunitin dan sua-minya yang baru menyusul, lalu mem-bawa korban ke rumah untuk dimintai keterangan.

Menurut pengkuan ”SS” sebagaikorban, perbuatan ayahnya itu sudahsering mereka lakukan, bahkan setiapbepergian pasti hal itu selalu terjadi.Perbuatan tersebut sebenarnya bukanatas kemauaan ”SS”, namun karena

paksaan dari ayahnya sendiri.”Kejadian pertama kali saya dipaksa

dan diancam sama bapak. Kemudianbapak mengancam kalau perbuatan-nya dibongkar saya akan dibunuh.Sejak itu kejadian terus kami lakukan,dan saya tidak bisa menghitungnya lagikapan berapa kali saya melakukannyabersama bapak,” polosnya memberiketerangan .

Menariknya, ”SS” telah memberiketerangan kapada Kepada KepalaDesa serta sebagian warga lainnya. Na-mun pemerintah setempat tidak bisameminta keterangan kepada ”PM”sebagai pelaku. Sebab sejak melarikandiri, ”PM” tidak pernah muncul. Di-duga, ”PM” pulang ke rumahnya saatmalam dan kembali kehutan sebelumpagi.

Beberapa hari setelah kejadian, salah

seorang warga Adventus, sempat me-mergoki ”PM” memasuki rumahnya.Tetapi keberadaan atau tempat per-sembunyian ”PM” jadi sulit untuk di-ketahui oleh aparat setempat. Ini di-sebabkan karena warga tidak beraniikut campur dalam proses pencarian.Diketahui, ”PM” telah menyebarkanancaman bahwa, siapa saja yang beranimendatangi rumah atau tempat per-sembunyiannya, akan ia bunuh dengananak panah yang sudah ia siapkan.

Warga lainnya, Tuirik, yang jugaanggota BPD Simalegi menyatakan,bahwa isu yang berkembang itu ada-lah kenyataan. Bahkan ia membenar-kan bahwa Asmunitin sebagai me-nantu ”PM” yang telah menjadi saksiakan bakal jadi sasaran ancaman ”PM”.

”Pelaku akan membunuh korban,dan setelah itu juga akan membunuh

Ayah Tega Hamili Anak Kandungnyasemua orang-orang yang telah menjadipusat informasi, terutama Asmunitinyang telah menjadi saksi utama,” kataTuirik.

Tidak hanya itu, ”PM” bersikeras,bahwa tidak akan ada yang bisa mene-mukannya apalagi menangkap se-belum berhasil melenyapkan korban,yaitu ”SS” sebagai anak kandungnyasendiri.

Ramses anak laki-laki dari ”PM”sempat menghadap Kepala Desa danmemohon supaya kasus tersebut da-pat diselesaikan secara kekeluargaan.Ramses akan menjamin bahwa jika ka-sus itu dapat diselesaikan secara keke-luargaan, maka ayahnya akan ber-tanggung jawab atas perbuatannyadengan cara menikahi korban. Berda-sarkan hasil pemeriksaan dukun bayisetempat, ternyata korban sudah ha-mil lima bulan.

Terpisah, Kepala Desa SimalegiGunawan tidak menerima permintaandari pihak keluarga pelaku. Menurut-nya, menikahi anak kandung bukanlahsuatu penyelesaian, melainkan suatutindakan yang hanya akan memperke-ruh persoalan dikemudian hari. Apa-lagi anak kandung yang akan dinikahiitu masih di bawah umur.

”Oleh sebab itu sebagai KepalaDesa Simalegi saya akan melimpahkanpersoalan ini kepada pihak yang ber-wajib,” tegas Gunawan .

Warga Simalegi pada umumnya,juga sangat mengharapkan kasus inidapat dituntaskan dan pelaku dapatdiberi hukuman yang setimpal. Sebabselain telah melakukan tindakan bejat,ancamannya juga meresahkan masya-rakat. Meski kondisi korban sudah ha-mil, tapi untuk melewati proses hu-kum, korban harus tetap diperiksa se-cara medis. Untuk mendapat hasil vi-sum sebagai bukti secara tertulis, kor-ban akhirnya dibawa ke RSUD Tua-peijat pada (22/6) lalu.

(Murdani)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Page 12: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

12ekonomi & bisnis

Gaharu, Mahal Tapi langka

Warga Dilatih Kerajinan RotanMentawai, Sasaraina—Dinas Sosial Tenagakerja dan

Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Mentawai akan bekaliwarga dengan keterampilan kerajinan rotan. "Kami akanmemberikan pelatihan kerajinan rotan kepada warga sehinggarotan yang dihasilkan daerah Mentawai dapat dijual dalamberbagai bentuk karya," kata Kepala DinsosnakertranKabupaten Kepulauan Mentawai Paulinus.

Dijelaskannya, pelatihan tersebut direncanakan akan diikutioleh 16 orang dan akan mengikuti pelatihan tersebut di KotaPadang. "Kami di Dinsosnakertran akan terus berupaya untukmeningkatkan keterampilan masyarakat khususnya dibidangketenaga kerjaan," kata dia. Kegiatan tersebut kata dia, akandiikuti peserta selama satu bulan sehingga segala bentukkerajinan dengan bahan baku rotan bisa dikembang olehpeserta setelah mengikuti pelatihan tersebut.

"Sampai saat ini masyarakat masih menjual hasil hutanseperti rotan yang belum diolah sehingga nilai jualnya rendah,dengan diolah akan meningkatkan harganya," kata dia.

Menurutnya, dengan adanya keterampilan yang dimilikimasyarakat akan dapat miningkatkan penghasilan masyarakatbahkan akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat."Selain kita mengupayakan pelatihan untuk menciptakantenagakerja siap pakai, kami juga bekerja sama denganDinaskoperindagkop untuk membantu pengebangan usahauntuk permodalan dan promosi hasil daerah," ujar dia.

Diharakannya, pelatihan-pelatihan serupa dapatdikembangkan sehingga perluasan kesempatan kerja dapatdiperluas sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat."Kami berharap potensi yang melimpah di daerah ini dapatdinikmati bersa sehingga kesejahteraannya dapat dirasakanoleh masyarakat," ujar dia. (*)

Mentawai, Sasaraina—Mahalnya harga gaharu di pasaranmendorong warga Desa Saibisamukop Kecamatan SiberutTengah Kabupaten Mentawai melakukan perburuan komo-diti ini hingga ke hutan Simatalu, Kecamatan Siberut Barat.Namun gaharu alam yang ditemukan tumbuh liar di hutantak semuanya yang berisi, baik itu damar, gubal maupunabu gaharu.

Jaser (55), salah seorang warga mengatakan, mencari gaharusaat ini sangat sulit, tidak sama seperti dulu. “Harganya yangmahal membuat kita tergiur dan terus ingin mencarinya, kalaudulu masih bisa kita temukan dan yang namanya kelas teridan madang saat dulu tidak laku tapi sekarang laku,” katanya.Di sekitar Desa Saibi, kata Jaser, ada warga yang menemukanbatang gaharu namun tidak ada isinya, “Paling hanya cukupuntuk beli rokok,” ujarnya.

Senada dengan Jaser, Hermanto (31), warga lain menye-butkan, sulitnya mendapatkan gaharu memaksanya menyisirihutan Simatalu berminggu-minggu namun hasilnya nihil.“Batang yang besar banyak yang kami temukan namun isinyasangat sedikit, hanya terinya yang dijual dengan harga Rp450ribu, saya jadi berpikir bagaimana bertanam gaharu, namunbingung mendapatkan bibitnya,” ujarnya.

Sementara Erbin (31), salah seorang pengepul gaharu diSaibi mengatakan, dalam seminggu gaharu yang dijual wargahanya 1 kilogram. “Itu pun kelas rendah hanya teri dan ma-dang, sebulan paling banyak 5 kilogram, tak ada kelas superjenis AB atau BC 1,” katanya.

Erbin menyebutkan, ada lima klasifikasi (sortimen) gaharuberdasarkan kualitasnya yakni AB, BC 1, BC 3, kacang danteri (madang). “Gaharu kualitas AB dan BC 1, harga satukilo mencapai puluhan juta rupiah, gaharu BC 3,kacang danteri itu harganya ratusan ribu perkilo, untuk kualitas AB danBC 1 sangat jarang ditemukan saat ini, ” ujarnya.

Sementara Eri (36), pengepul lain menyebutkan, tak dapatisi gaharu, akar dan batang gaharu pun dibelinya. “Hal ini sayalakukan untuk membantu perekonomian warga selain itu adayang mau beli di Padang, andai saja daunnya laku pasti sudahsaya tampung juga,” katanya seperi dilansir puailiggoubat.com.

Lanjut Eri, sistem pembelian batang dan akar gaharu tidakmemakai ukuran kilo namun batang. Satu kayu biasanya iabeli dengan kisaran harga Rp900 ribu, yang dibelinya berupakayu gaharu bekas olahan yang sudah ditumbang sebelumnya.Saat ini batang, tunggul dan akar gaharu yang tertampungsekitar 2 ton.

Gaharu sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warnayang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangiyang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharuyang tumbuh secara alami dan telah mati sebagai akibat darisuatu proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatanpada suatu jenis pohon, pada umumnya terjadi pada pohonAquilaria sp. (***)

BBM Langkah, Ekonomi TerhambatMentawai, Sasaraina—Menjelang

kenaikan harga BBM oleh pemerintah, ke-langkaan mulai terjadi di Mentawai. Pang-kalan penyalur BBM di Kecamatan SiberutSelatan disesaki warga, Jumat pagi, 7 Junisekitar pukul 08.00 WIB. Ada ratusanwarga berjejer mengantri.

Masing-masing menenteng sebuahjeriken, ada yang berukuran 5 liter ada jugayang 10 liter. Itulah potret antrean BBMyang terjadi di kecamatan Siberut Selatan.

Minimnya pasokan BBM di SiberutSelatan mulai terjadi sejak 1 Juni., akibatnyaaktivitas warga terutama yang tergantungpada BBM seperti nelayan, tukang ojek danlain sebagainya terhambat.

Mereka terpaksa ‘bergerilya’ ke beberapakios pengecer demi mendapatkan BBM.Kondisi ini menyebabkan harga melam-bung tinggi karena tidak berimbangnyapasokan dengan permintaan. Premium yangbiasanya dijual sekitar Rp7 ribu per litermelambung hingga Rp15 ribu per liter.

Sementara harga minyak tanah di SiberutSelatan sebelum naik berkisar Rp5 ribu perliter, namun melonjak hingga Rp6 ribusampai Rp6.500 khusus di pusat kecamatan.Sementara di pedalaman Siberut sepertiMadobak, Matotonan dan Salappak, hargaminyak tanah sebotol dengan volume 620mililiter atau 0,62 liter mencapai Rp10 ribu.

Melesatnya harga BBM tentu meng-abaikan SK Bupati Mentawai Yudas Sa-baggalet nomor 188.45-2 tahun 2012 yangditetapkan 21 Desember 2011 dan mulaiberlaku 13 Januari 2012 yang bertujuan un-tuk mengatur Harga Eceran Tertinggi(HET) BBM, yakni per liter Rp6 ribu. Atu-ran itu tak mempan meredam melonjak-nya harga BBM di pasaran.

Alasan yang kerap dilontarkan penjualBBM untuk menaikkan harga adalah ben-sin yang mereka jual bukan subsidi namunindustri. Padahal alasan itu selalu dibantaholeh pemerintah di Mentawai yang menya-takan semua BBM yang dijual di Mentawaidisubsidi pemerintah.

Jika dirunut ke belakang, kelangkaandan kenaikan harga BBM bukan kali initerjadi di Siberut Selatan namun sudahdimulai sekitar 2008.

Martinus Kopra, salah seorang nelayan

di desa Maileppet mengatakan ia tak bisamencari ikan karena mesin pompong yangbiasanya dipakai melaut tak memilikibensin. “Padahal saat ini musim ikan ba-nyak, namun kondisi ini membuat kamitak berdaya,” katanya.

Senada dengan Paulinus, salah seorangwarga yang keseharianya menyelam di lautuntuk mencari lobster mengaku tak bisaberaktivitas karena keterbatasan BBM.Paulinus menyebutkan untuk mencari lob-ster mesti mengarungi laut dengan jarakyang jauh dari pantai yang membutuhkanBBM sekitar 5-10 liter.

“Pekerjaan itu menjadi sumber eko-nomi keluarga sehari-hari, sekarang kegiatanini dibatasi BBM, jadinya ekonomi keluargaikut tersendat,” ujarnya seperti dilansirpuailiggoubat.com.

Keresahan warga akibat langka dantingginya BBM sedikit terobati ketika kapalpenyalur BBM bersubsidi dari Agen Pre-mium, Minyak Tanah dan Solar (APMS)masuk ke pelabuhan Maileppet.

Warga yang sudah lama menantikanBBM rela mengantri sejak pukul 08.00 WIBhingga 18.00 WIB di pangkalan-pangkalanpenyalur, meski jatah yang diberikan hanya5 liter per kepala.

Pendistribusian dilakukan dengan caramengumpulkan jeriken warga yang ber-jumlah sekitar seratusan. Hal itu dilaku-kan menurut Rupi, salah seorang pengan-tri di pangkalan agar penyaluran teratur danpembagian BBM bisa diterima dengan rata.“Masyarakat tidak perlu berdesakan karena

hal itu hanya membuat ribut,” katanya.Helena, warga lain menyebutkan ia su-

dah mengantri berjam-jam sejak pagi na-mun saat itu belum kebagian BBM. Iamengaku jengkel namun tak bisa berbuatbanyak, ”Ya sabar saja, mudah-mudahandapat,” ujarnya.

Warga lain termasuk Helena bukantanpa alasan nekad mengantri berjam-jamkarena kebiasaan selama ini, sehari setelahkapal pengangkut menyalurkan BBM,besoknya atau dua hari ke depan BBMsudah habis.

Kelangkaan BBM kerap terjadi di Men-tawai yang disebabkan kuota BBM yangdiberikan BPH Migas belum memenuhikuota kebutuhan ril warga. Dari data DinasPerindustrian Perdagangan dan KoperasiUsaha Mikro Kecil dan Menengah Menta-wai, kuota BBM subsidi Mentawai sejak 25Mei 2012 hanya 301 ton bensin per bulanatau 3.612 ton per tahun tapi yang terealisasidari Agen Penyalur Minyak dan Solar(APMS) hanya 274 atau 3.288 ton per tahun,27 ton lagi tidak direalisasikan. Kemudianminyak tanah sebanyak 4.330 ton per tahundan solar sebanyak 1.831 ton per tahun.

Sementara kebutuhan riil masyarakat perbulan untuk premium sebesar 1.520 kilo-liter atau 18.240 per tahun, solar 368 kilo-liter per bulan atau 4.571 kiloliter per tahun.Dari data tersebut, ada selisih 1.299 kilo-liter per bulan atau 14.628 kiloliter pertahun untuk jenis premium dan selisihsolar sebesar 215 kiloliter perbulan atau2.740 kiloliter per tahun.

Jika dihitung semua, untuk kebutuhanBBM 25 Satuan Kerja Perangkat Dinas(SKPD) yang ada di Tuapeijat per bulan,jenis premium sebanyak 294 ton lebih dansolar 163.058 liter. Dari data tersebut, jatahuntuk masyarakat nyaris tidak ada, maka takjarang harga eceran tertinggi bensin yangmestinya Rp6 ribu perliter melambung.

Untuk mengatasi kelangkaan BBM ter-sebut tak heran ada yang nekad melakukanpenyelundupan BBM ke Mentawai. Ter-akhir pada Rabu 15 Mei lalu, Polres Men-tawai menyita 368 drum BBM yang diang-kut Kapal Motor Bintang Karunia di Der-maga Maileppet Kecamatan Muara Siberutyang diduga ilegal. (***)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Tumpukan rotan di jemur untuk dibawa ke padang dan diolah menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi untuk menambah nilai

ekonomi bagi masyarakat Mentawai.

Page 13: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

13 sorot

BPBD BentukForum PRB

Mentawai, Sasaraina—Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawaimembentuk Forum Kesiapsiagaan Pengurangan RisikoBencana untuk meningkatkan sinergi antar-lintas instansidalam mengurangi risikobencana. ”Dengan lahirnyaforum ini kita berharapsinergi lintas instansi dalammengurangi risiko bencanabisa meningkat,” kataKepala BPBD KabupatenKepulauan Mentawai, ElisaSiriparang.

Dia mengatakan, forumini akan menjadi leadingsektor di daerah yang akanmembantu kinerjapemerintah terutama BPBDdalam menyikapi danmempersiapkan masyarakatkalau sewaktu waktu terjadi bencana. ”Persoalan bencanabukan hanya persoalan dan tugas BPBD saja, namunsemua harus berperan sehingga dampak dan kerugianyang disebabkan bencana dapat diminimalisir,” kata dia.

Dia mengatakan, keberadaan forum tersebut sangatpenting apalagi Mentawai merupakan daerah kelautan danrentan terhadap bencana, sehingga peran serta dan ke-sadaran masyarakat di bidang kebencanaan perlu terusditingkatkan. ”Sebelum forum ini dikukuhkan, forumyang terdiri dari utusan Satuan Kerja Pemerintah Daerah(SKPD), Ormas, tokoh masyarakat dan tokoh agama yangpeduli dengan kebencanaan dengan jumlah pesertasebanyak 75 orang ini terlebih dahulu dibekali denganpelatihan,” ujar dia.

Selain itu, forum ini akan sangat membantu pemerintahdalam memberikan informasi baik dari lapangan kepadaBPBD maupun sebaliknya dalam melaksanakan sosialisasikepada masyarakat. ”Kami berharap dengan keberadaanforum ini akan sangat membantu dalam meningkatkankesadaran masyarakat terhadap bencana,” ujar dia. Bencanamemang tidak bisa dihindari dan itu bukan kekuasaanmanusia, namun risiko bencana tersebut harus diusaha-kan agar dapat dikurangi dengan kesiapan masyarakat. (**)

Mentawai Gelar Pelatihan JurnalistikMentawai, Sasaraina—Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Mentawai akan lakukan pelatihan jurnalistikbagi pegawai di lingkungan pemerintah setempat dalamrangka penyebarluasan informasi dan sosialisasi programpemerintah. ”Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 50 or-ang yang merupakan utusan dari SKPD dan UPTDdilingkungan pemeritah Mentawai,” kata Kepala BagianHumas Mentawai Joni Anwar kepada Sasaraina.

Dia mengatakan, pelatihan jurnalistik tersebut dilakukansebagai pembekalan bagi pegawai yang ada di setiap SKPDdan UPTD agar dapat membantu pimpinannya dalammelakukan sosialisasi program yang akan dilakukan.

”Selain akan dapat membantu sosialisasi program kerjayang dilakukan di setiap SKPD dan UPTD di lingkunganPemkab Mentawai melalui penyebarluasan informasi se-hingga setiap kebijakan dan program yang dilakukanpemerintah dapat tersampaikan kepada masyarakat,”katanya.

Dikatakannya, kegiatan tersebut akan dilakukan selamadua hari dengan materi yang akan disampaikan olehDewan Kehormatan PWI Sumbar dan Biro HumasProvinsi Sumatera Barat. Dengan diadakannya pembekalantentang jurnalistik bagi pegawai itu diharapkan akan dapatmemaksimalkan penyebarluasan informasi dan sosialisasiprogram dan kebijakan pemerintah daerah kepada masya-rakat luas. ”Kami berharap setiap kegiatan tersebut akandapat memancing kepedulian masyarakat terhadap pem-bangunan yang dilakukan oleh pemerintah karena padahakikatnya akan meningkatkan kesejahteran masyarakat,”ujarnya.

Selain itu, imbuh dia, kegiatan tersebut juga sebagaiupaya pemerintah dalam menyikapi pesatnya perkemba-ngan dunia informasi dan teknologi dan diharapkankemajuan tersebut akan membawa dampak positif ter-utama untuk kemajuan daerah. (***)

PWI Mentawai Dikukuhkan

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

menjalankan tugas profesi jurnalis tentuakan dihadapkan dengan berbagaipersoalan diharapkan keberadaan kepe-ngurusan PWI di daerah ini akan dapatmembantu insan jurnalis yang adaterutama anggota sehingga dapat mem-berikan konstribusi yang membangunterhadap kemajuan daerah.

Lebih jauh dia mengatakan denganadanya perwakilan organisasi jurnalis didaerah ini tentu akan dapat menjadi saranabagi insan jurnalis dalam menjalankan pe-ran dan fungsinya sebagai bagian yang tidakdapat dipisahkan dalam pembangunandaerah.

”Kami berharap keberadaan PWI diMentawai akan pat menjadi mitra bagipemerintah setempat dalam menyosiali-sasikan programnya untuk memajukandaerah dapat menyampaikan masukan dankiritikan yang muaranya tentu kemajuandaerah dan kesejahteraan masyarakat.

(***)

Mentawai, Sasaraina—Kepengu-rusan Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Perwakilan Kabupaten KepulauanMentawai direncanakan dilantik dandikukuhkan oleh Pimpinan PWI CabangSumatera Barat, Senin (10/6). SeretarisPWI Perwakilan Kepulauan Mentawai Ra-hadio Saroso mengatakan, kepengurusanPWI Perwakilan Mentawai sudah di-rancang semenjak adanya wartawan asalMentawai yang ikut serta dalam ujian PWItingkat Sumbar yang diadakan di Padangpada tahun 2012 dan sekaligus mendapatamanah dari PWI Cabang Padang untukmempersiapkan pendirian organisasi insanpers tersebut di Mentawai.

”Setelah melakukan berbagai persiapanmulai dari pembentukan kepengurusansampai persiapan pelantikan sudahdilakukan oleh segenap anggota PWIMentawai sehingga kami optimispelantikan dapat dilaksanakan sesuairencana,” kata dia.

Dia mengatakan, pada ujiankeanggotaan PWI yang diadakan diPadang tersebut peserta yang ikut dariMentawai lulus sebanyak tujuh orang yangsudah dinyatakan sebagai anggota mudaPWI, sementara sebelum itu juga sudahada dua orang wartawan yang bertugas diMentawai yang sudah menjadi anggotabiasa PWI.

Menurut dia, semenjak rancangankepengurusan PWI Perwakilan Mentawaidibentuk rencana pelantikan sudahdilakukan meski melalui proses yang cukupberat mengingat di Mentawai jumlahanggota PWI yang masih terbatas.

”Setelah adanya kepengurusan PWI didaerah ini kita berharap dapat mening-katkan kinerja jurnalistik yang dilakukanoleh anggota dalam menyampaikan beritaterutama dalam mendorong pembangu-nan yang dilakukan pemerintah setempat,”ujar dia.

Selain itu, dia juga mengatakan, dalam

Keamanan Laut Mentawai RentanMentawai, Sasaraina—Bupati Ke-

pulauan Mentawai Yudas Sabaggalet,meminta dukungan Menko Kesra untukmempercepat pelaksanaan pembangunanPangkalan Angkatan Laut di daerah itu.

"Kepulauan Mentawai merupakandaerah terluar pantai bagian Barat Indone-sia yang berbatasan langsung denganSamudera Hindia karenanya butuhpengawasan ektra,” katanya.

Ia menyebutkan, Mentawai sangatmembutuhkan pengawasan dan peng-aman terutama karena luas wilayah laut-nya sehingga membutuhkan pengawasanlebih," ujar dia.

Menurut dia, kaberadaan PangkalanAngkatan Laut (Lanal) sangat pentingkarena selain mempunyai kawasan lautyang luas sebagai daerah terluar Mentawaijuga mempunyai kerentanan yang tinggikhususnya di bidang keamanan laut.

”Contoh saja apabila ada kapal yangmogok di laut dan butuh bantuansementara fasilitas yang dimiliki daerahsangat terbatas apalagi dari segisumberdaya manusia (SDM) akan sulitbagi kami untuk membantu,” ujarnya.

Dia menyebutkan, dengan keberadaan

Lanal di Mentawai akan sangat membantupemerintah daerah dalam menjagakeamanan dan ketertiban khususnya diwilayah laut.

"Saat ini sudah ada lokasi yang disiap-kan untuk pembangunan tersebut danjuga sudah dikunjungi oleh KomandanLantamal II Teluk Bayur untuk dapatsegera dibangun,” katanya.

Dia berharap dengan bantuan lobi dariKementerian Kesra untuk meyakinkanpemerintah pusat akan dapat membantu

percepatan pembangunan tersebut.”Kami pemerintah daerah sangat

mengharapkan dukungan dari pemerintahpusat untuk dapat segera melakukanpembangunan tersebut dan hal ini kamisampaikan melalui Menkokesra juga karenaakan berpengaruh terhadap kesejahteraanmasyarakat di sini,” tuturnya.

Ia mengatakan, Mentawai tahun ini ter-masuk daerah Bhakti Nusantara yangdibuka Menkokesra bersama KRI BandaAceh di Mentawai. (***)

Elisa Siriparang

Bupati Kepulauan Mentawai saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia di Tuapeijat.

Page 14: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

14pendidikan

Anak Miskin di Mentawai Harus SekolahMentawai, Sasaraina—Sejumlah

SD di wilayah Siberut Utara, baiknegeri maupun swasta, filial maupuninduk mendapat Bantuan SiswaMiskin Sekolah Dasar (BSM-SD) daripusat yang bersumber dari APBN.Jumlah beasiswa masing-masing SDbervariasi tergantung jumlah siswadan tingkatan kelas di sekolahtersebut.

Di wilayah kerja Dinas Cabang Pen-didikan Siberut Utara, jumlah BSM-SD yang diberikan kepada siswa miskinmasing-masing sekolah bervariasi, adayang menerima Rp180 ribu dan adajuga yang mendapat Rp360 ribu.

Kepala Cabang Dinas PendidikanSiberut Utara, Jop Sirirui mengatakan,pencairan bantuan langsung dilakukandi kantor Pos terdekat oleh masing-masing kepala sekolah.

“Kalau dulu bantuan ini diberikandalam bentuk barang dan uang tunaiyang diberikan kepada anak-anak disekolah dan merata ke seluruh siswasekarang beda,” katanya kepadaPuailiggoubat, Rabu, 12 Juni.

Dari monitoring tahun sebelum-nya, kata Jop, BSM-SD ini terealisasidengan baik, bantuan tidak hanya di-berikan pada jumlah anak yang ter-daftar dalam penerima bantuan na-mun rata kepada seluruh siswa.

Jop sedikit menyayangkan bantuanitu hanya diterima satu SD yang adadi Siberut Barat yakni SDN 05 Sima-talu, padahal menurutnya siswa miskinyang tersebar di beberapa SD di daerahitu cukup banyak. “Kita tidak tahupasti apa kriterianya, karena semuapenyalurannya langsung dilakukanpusat ke sekolah,” ujarnya.

Dari data Dinas Cabang PendidikanSiberut Utara, di SD Fransiskus Si-kabaluan, jumlah siswa penerima ban-tuan Rp360 ribu sebanyak 44 orang, 35dari filial dan sembilan siswa dari sekolahinduk. Sementara penerima bantuanRp180 ribu sebanyak 26 orang.

Di SDN 01 Malancan, siswa pene-rima BSM-SD Rp360 ribu dan Rp180ribu masing-masing sebanyak 33 siswadan tujuh siswa. SDN 03 Sotboyakyang mendapat Rp360 ribu sebanyak28 orang, sementara Rp180 ribuditerima tujuh siswa.

Di SDN 05 Simatalu, jumlah pene-rima 54 siswa semuanya mendapatRp360 ribu. Di SDN 06 Malancan pe-nerima bantuan sebanyak 30 siswa, 24siswa mendapat Rp360 ribu selebih-nya mendapat Rp180 ribu.

Penerima bantuan di SDN 07 Siri-logui sebanyak 25 siswa, 20 siswa men-dapat Rp360 ribu, lima lagi mendapatRp180 ribu. Di SDN 08 Muarasikaba-luan yang mendapat Rp360 ribu se-banyak 15 orang dan lima siswa men-dapat Rp180 ribu. Di SDN 21 Mua-rasikabaluan, penerima bantuan seba-nyak 10 orang masing-masing Rp360ribu.

Siswa penerima bantuan di SDN09 Muarasikabaluan sebanyak 20 or-ang yang mendapat Rp360 ribu danlima siswa mendapat Rp180 ribu. Sis-wa SDN 10 Cimpungan yang men-dapat Rp360 ribu sebanyak 20 orangdan lima siswa mendapat Rp180 ribu.Sementara di SDN 13 Cimpungan, pe-nerima Rp360 ribu sebanyak 20 siswadan 180 ribu diterima lima orang.

Di SDN 12 Monganpoula peneri-ma bantuan Rp360 ribu sebanyak 20orang dan lima siswa mendapatRp180 ribu. Di SDN 15 Bojakan yangmendapat Rp360 ribu sebanyak 24orang sementara yang mendapatRp180 ribu sebanyak dua siswa.

Sementara SD yang masuk dalamwilayah kerja Cabang Dinas Pendidi-kan Siberut Selatan yang meliputi ke-

camatan Siberut Selatan, Siberut BaratDaya dan Siberut Tengah tidak men-dapatkan dana tersebut.

Kepala Cabang Dinas PendidikanSiberut Selatan, Hijon Tasirilotik me-ngatakan, surat edaran dinas yangmemberitahu bahwa dana BSM-SDtersebut telah cair melalui rekening ke-pala sekolah masing-masing telahdikeluarkan pada April lalu.

“Namun ketika dicek di kantorPos, dananya tidak ada,” katanya yangdihubungi Puailiggoubat lewat tele-pon, Kamis, 13 Juni. Kemudian padaJuni, kata Hijon dilakukan pengecekanlagi, namun rekening tetap kosong. Iamengaku tidak tahu apa alasan dana itutidak masuk.

Sementara Kepala Bidang SLTP danSLTA Dinas Pendidikan Mentawai,

Motisokhi Hura di hari yang samamenyebutkan penerima BSM-SD tidaksemua SD yang dapat karena sifatnyabantuan yang ditujukan khusus untuksiswa miskin. “Pengirimannya bersifatby name by adress, langsung kerekeningkepala sekolah,” katanya.

Menurut Direktur Jenderal Pendi-dikan Dasar Kementerian Pendidikandan Kebudayaan (Dirjen DikmenKemdikbud) Hamid Muhammad se-perti yang dilansir situs Kemendikbud,17 Juni, BSM merupakan jenis bantuanyang diberikan pemerintah kepada parasiswa yang tidak mampu secara ekono-mi. Harapannya, BSM dapat memenu-hi kebutuhan bersekolah dari siswamiskin yang tidak ditanggung oleh BiayaOperasional Sekolah.

BSM merupakan program nasional

yang bertujuan menghilangkanhalangan siswa miskin berpartisipasiuntuk bersekolah dengan membantusiswa miskin memperoleh akses pe-layanan pendidikan yang layak, men-cegah putus sekolah, menarik siswamiskin untuk kembali sekolah, mem-bantu siswa memenuhi kebutuhandalam belajar, mendukung programWajib Belajar Pendidikan Dasar Sem-bilan Tahun serta serta membantukelancaran program sekolah.

Harapannya, melalui program inianak usia sekolah dari keluarga miskindapat terus bersekolah, tidak putussekolah dan di masa depan diharapkanmereka dapat memutus rantai kemis-kinan yang saat ini dialami orangtua-nya. Program BSM juga mendukungkomitmen pemerintah untuk mening-

katkan angka partisipasi pendidikan diKabupaten/Kota miskin dan terpencilserta pada kelompok marjinal.

Program bantuan langsung kepadasiswa dan bukan beasiswa, karenaberdasarkan kondisi ekonomi siswa danbukan berdasarkan prestasi (beasiswa)mempertimbangkan kondisi siswa,sedangkan beasiswa diberikan denganmempertimbangkan prestasi siswa.

Meski siswa tersebut miskin, pene-rima bantuan tersebut harus meme-nuhi dua kriteria yakni tingkat keha-diran di sekolah sebesar 75 persen danmemiliki kepribadian terpuji, (rajindan disiplin, taat aturan santun , tidakmerokok atau narkoba)

Tahun ini jumlah penerima BSMmulai dari SD hingga SMA di Indo-nesia sebanyak 14 juta siswa. (*** )

Kelulusan UN SMP MeningkatMentawai, Sasaraina—Tingginya kesulitan bobot soal

ujian nasional (UN) tingkat SMP membuat beberapa kepalaSMP di Mentawai dapat memaklumi siswanya tak bisa lulus100 persen pada UN yang telah dilaksanakan pada 22-28 April.

Kepala SMP GKPM Nemnem Leleu, F.P.Ilau mengatakan,dirinya puas dengan hasil ujian anak didiknya yang lulus 88,89persen. Dari 36 siswanya yang terdaftar hanya 27 siswa yangikut, sementara yang lulus sebanyak 24 siswa dan yang tidaklulus tiga orang. “Saya puas karena sebelumnya saya mempre-diksi siswa yang tidak lulus sebanyak tujuh orang,” katanya.

Prediksi itu dibuat Ilau karena ketujuh siswa tersebut kerapcabut pada jam pelajaran dan bermasalah di sekolah. Tahunlalu, lanjut Ilau, siswanya yang terdaftar sebanyak 42 orangsementara yang ikut ujian sebanyak 39 orang sementara yanglulus hanya 18 siswa, 21 orang tidak lulus.

“Tahun lalu kelulusan hanya 49,99 persen, tahun iniberubah dan hasilnya meningkat,” ujarnya.

Sementara di SMPN I PUS, dari 185 peserta yang terdaftarhanya 181 orang yang ikut ujian dan semuanya lulus semua.Di SMPN 3 Pagai Selatan dan SMP Swasta Tri Bhakti pesertaujian masing-masing berjumlah enam dan lima orang,semuanya lulus.

Di SMPN 1 Siberut Utara, peserta UN berjumlah 150 siswadan semuanya lulus. Jumpang Sinurat, Kepala SMP itumengatakan, sangat bangga prestasi yang diraih siswanya.

“Kita sangat bersyukur hasil ini, ini tidak lepas darikerjasama antara kepala sekolah, guru dan siswa. Saya berharap,siswa yang baru lulus itu melanjutkan pendidikannya ke jenjangyang lebih tinggi,” katanya seperti dilansir puailiggoubat.com,Senin, 3 Juni. (***)

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

SERAGAM : Anak-anak Mentawai di pedalaman kini sudah memakai seragam sekolah untuk menimba ilmu demi menatap masa depan yang lebih cerah.

Seorang siswa SD yang kurang mampu menerima bantuan beasiswa dari PNPM Mandiri Perdesaan.

Page 15: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

15 lintas sumbar

Komisioner KPU 2013-2018 DitetapkanMentawai, Sasaraina—Lima or-

ang Komisioner Komisi PemilihanUmum Kabupaten Kepulauan Men-tawai masa bakti 2013-2018 sudah di-tetapkan oleh KPU Provinsi SumateraBarat.

Sekretaris Tim Seleksi Komisi Pe-milihan Umum Kabupaten Kepulau-an Mentawai Lahmuddin Siregar me-ngatakan, lima dari 10 calon anggotaKPU yang direkomendasikan olehTimsel setelah dilanjutkan dengan ujikepatutan dan kelayakan saat ini dinya-takan lulus sebagai komisioner olehKPU Sumbar. Nama komisioneryang dinyatakan lulus oleh KPU Sum-bar adalah Andes, Arif, Laurensius,Manrofen dan Martina Seppungan.

”Komisioner yang sudah di-nyatakan lulus tersebut akan dilantikbersamaan dengan komisioner KPUKabupaten/ Kota se-Sumbar olehKPU Sumbar,” katanya.

Dia menyebutkan, keanggotaanKPU Kabupaten Kepulauan Menta-wai akan berakhir bulan Juni, makaharus dilakukan seleksi untuk anggotaKPU Kabupaten Kepulauan Menta-wai masa bakti 20013-2018.

”Kita telah bekerja selama duabulan terhitung bulan April-Mei 2013

dan dari hasil seleksi kita menetapkan10 nama calon KPU Kabupaten Kepu-lauan Mentawai untuk diuji kepatutandan kelayakan di KPU Provinsi,”ujarnya.

Lebih jauh dia menyebutkan, se-leksi calon anggota KPU dilakukanuntuk memilih dan mewujudkan ang-gota KPU kabupaten/kota sebagaipenyelenggara Pemilu yang profe-sional dan berintegritas.

Dia berharap, komisioner yang di-nyatakan lulus tersebut merupakan pe-nyelenggara pemilu yang akan menye-lenggarakan fungsi penyelenggaraanPemilu denagn baik kedepannya untukmemilih anggota DPR, DPD, DPRD,presiden dan wakil presiden oleh rakyat,serta untuk memilih gubernur danbupati secara demokratis. (***)

KPU Bertekad Sukseskan Pemilu 2014Mentawai, Sasaraina—Komi-

sioner Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Kepulauan Men-tawai bertekad memberikan pelayananterbaik untuk menyukseskan Pemi-lihan Umum 2014. Ketua KPU Men-tawai Andres mengatakan, pihaknyaakan melakukan yang terbaik dalammelaksanakan tugas sebagai lembagapelaksana Pemilu di Mentawai.

”Walaupun baru komisioner KPU,namun tidak ada alasan untuk tidakbekerja, kami akan berkoordinasi de-ngan sekretariat dan komisioner lamatentang pelaksanaan tugas hingga se-tiap tahapan yang dilakukan dapatdilanjutkan dengan maksimal,”katanya.

Menurutnya, semua komisionerKPU yang baru dilantik akan segerabersosialisasi dan menyesuaikan diridengan keadaan dan lingkungan se-cepat mungkin agar semua tugas dapatdilaksanakan dengan baik. ”Saat ini ta-hapan pemilu sudah sampai pada pe-netapan daftar calon sementara (DCS)dan selanjutnya KPU akan melakukanverifikasi untuk menetapkan daftarcalon tetap (DCT),” ujar dia.

Menurut dia, tugas KPU hari iniadalah melanjutkan tugas yang sudahdilakukan komisioner sebelumnyaserta memperbaiki setiap kekuranganbahkan merencanakan program yangbelum ada untuk menyukseskan pe-laksanaan pemilu. Untuk periode2013-2018 KPU Mentawai akan dija-lankan dimana Andres sebagai ketua,Laurensius divisi hukum, Arif devisisosialisasi, Mandrofen divisi teknisdan Martina Seppungan divisi logistik.Dia berharap, dalam pelaksanaan tugassebagai komisioner KPU akan dapatmemberikan pelayanan maksimalterhadap masyarakat dan KPU sebagailembaga independen pelaksanapemilu bisa mewujudkan demokrasiyang baik di tengah masyarakat. (***)

2013, Verifikasi AsetDitargetkan Tuntas

Mentawai, Sasaraina—Kepala Inspektorat Kabu-paten Kepulauan Mentawai Miko Siregar menargetkanverifikasi aset daerah itu tuntas akhir 2013. ”Verifikasiaset daerah ini penting sebabsemenjak Kabupaten Kepu-lauan Mentawai berdiri belumada kejelasan mengenai asetdaerah, sehingga belum adapenghapusan dan pelelanganaset,” katanya

Menurutnya, semua te-muan tentang aset pada peme-riksaan BPK, BPKP dan Ins-pektorat daerah akan dijadikanacuan untuk verifikasi sehinggake depan penilaian terhadappengelolaan aset dan keuangan daerah bisa meningkatmenjadi wajar tanpa pengecualian (WTP).

”Semua akan kita jadikan acuan untuk pengelolaanaset ke depan sehingga aset yang layak dan yang tidaklayak dapat dipisah dan jelas administrasinya,” katanya.

Dia mengatakan, setelah verifikasi selesai maka peme-rintah daerah akan dapat menentukan mana aset yangharus dihapuskan dan mana yang harus dilelang sekaligussemua data administrasinya dapat dipertanggungjawab-kan. ”Saat ini selain aset berupa barang pemerintah jugasedang menyiapkan surat menyurat terkait aset berupatanah dan setelah semuanya selesai baru dapat disikapi,seperti penghibahan kepada instansi vertikal yang ada diMentawai,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk menyelesaikansemua yang berkaitan dengan aset, Pemkab Mentawaisudah membentuk Majelis Pertimbangan TuntutanPerbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (MPTPTGR).

”Majelis ini selain bertugas dalam menginventarisiraset juga untuk penyelesaikan kerugian di bidangperbendaharaan,” ujarnya.

Dia berharap agar majelis ini dapat menyelesaikantugasnya dalam waktu dekat, sehingga penghapusan danpelelangan aset serta penghibahan dapat dilakukan dalamtahun 2013 ini. (***)

Komandan Gugus Tempur LautKoarmabar Kunjungi Mentawai

Mentawai, Sasaraina— KomandanGugus Tempur Laut Komando Armada RIKawasan Barat Laksamana Pertama AmarullaOctapian mengunjungi Kabupaten Kepu-lauan Mentawai untuk meninjau persiapanpembangunan Pangkalan Angkatan Laut(Lanal) di daerah setempat.

”Pentingnya pembangunan Lanal di Men-

tawai karena ancaman melalui laut khususnyaMentawai bukan tidak ada, namun hanyakarena belum kita ketahui saja,” kata Perwiratinggi tersebut.

Dia mengatakan, pentingnya keberadaanLanal adalah karena tugas pokoknya sebagaisarana bantu untuk kapal perang yang akanmelintasi daerah tersebut sehingga pengawa-san dan pengawalan keamanan laut dapat di-lakukan lebih optimal.

”Selain tugas tersebut, Lanal juga bertugasbersama pemerintah daerah untuk bersamamembangun daerah dan menjaga keamanandi daerah terutama kawasan laut,” katanya.

Menurut dia, yang terpenting dalam pem-bangunan Lanal adalah adanya markas dandermaga karena itu merupakan infrastrukturdasar untuk mendirikan Lanal. ”Setelah duahal tersebut dapat terpenuhi baru secara ber-tahap akan dilengkapi dengan fasilitas lain,”ujar dia.

Dia menyebutkan, pembangunan Lanalakan sangat menguntungkan daerah terutamadari sisi sosial terutama setelah kapal perangTNI AL dapat bersandar di Mentawaisehingga masyarakat daerah ini juga merasaaman dan mendapat perhatian dari peme-rintah.

”Selain itu keberadaan Lanal juga sejalandengan program pemerintah dalam mem-bangun pulau terluar sehingga pemerintahdaerah bisa mendapatkan anggaran khususdan TNI AL akan dapat membantu,” tambahdia.

Dia juga mengapresiasi sambutan peme-rintah daerah yang antusias, namun yangpenting sekarang adalah penentuan tahapanprioritas karena keterbatasan anggaran. ”Pang-kalan ini merupakan kebutuhan mendesakmengingat Mentawai merupakan pulauterluar,” ujarnya. (***)

Miko Siregar

Selain tugastersebut, Lanal

juga bertugasbersama

pemerintahdaerah untuk

bersamamembangun

daerah danmenjaga

keamanan didaerah terutama

kawasan laut”

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

JAJARAN KPU Kepulauan Mentawai terlihat sibuk dengan memberikan pelayanan masa perbaikan 22 Mei 2013 sebanyak

12 partai politik peserta pemilu tahun 2014 telah menyerahkan dan melengkapi berkas administrasinya.

Page 16: Buletin Sasaraina Edisi Juni 2013

16mitigasi

Mentawai Bakal MilikiPeta Evakuasi TsunamiMercy CorpsTargetkan Akhir2013 Tuntas

masyarakat dan pemerintah daerah mestimenempati rumah atau bangunan amangempa, melakukan pelatihan atau simu-lasi kebencanaan, dan penataan ruangberbasis kebencanaan, serta penyiapanaparat dan perangkat kedaruratan.Sayangnya, kata Ade, kabupaten dan kotabelum siap.

“Bangunan banyak belum amangempa, sehingga perlu diperkuat. Se-lain itu, banyak permukiman pendu-duk di daerah rawan tertimbun long-sor akibat gempa, serta peralatan keda-ruratan masih minim,” ung-kapnya.

Sebagaimana diketahui, kawasan Su-matera terdapat sesar aktif terbesar ke-dua setelah sesar San Andreas di Ame-rika. Sesar tersebut membelah Pulau

Sumatera memiliki 19 segmen sepan-jang 1.900 km dari Teluk Semangkohingga Aceh. Lempeng bumi di bagianbarat patahan Sumatera bergerak ke arahbarat laut dengan kecepatan 10 mm sam-pai 30 mm per tahun dipicu tumbukanantarlempeng. Di antara patahan Su-matera itu, yakni Semangko, Suliti, Su-mani, Sianok, Sumpur, Sunda, Kume-ring, Manna, Musi, Ketaun, Dikit, Siu-lak. Lalu, Barumun, Angkola, Toru, Re-nun, Tripa, Aceh, dan Seulimuem.

Sejak tahun 1892, terjadi 23 kali gem-pa darat atau sesar dengan skala di atas6 SR di sepanjang sesar Sumatera. Be-berapa gempa besar terakhir, di anta-ranya gempa berkekuatan 6,9 SR di Liwatahun 1994, Kerinci 7 SR tahun 1995,Singkarak-Solok 6,4 SR pada 6 Maret2007, dan Kerinci 7 SR tahun 2009.

Catatan ahli gempa dari LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Danny Hilman Natawidjaja, tahun 1926dan 1943 di Sumbar pernah terjadi gem-pa besar. Tahun 1926, terjadi 2 kali gem-pa (gempa kembar) akibat pergerakansesar Sumatera. Kejadian gempa perta-ma terjadi di segmen Sumani, sekitar 1jam kemudian terjadi lagi di segmenSianok sebelah utara Danau Singkarakdengan skala masing-masing 7 SR. Ta-hun 1943, kejadian gempa kembar kem-bali menimpa Sumbar, pertama gempapada sesar segmen Suliti 7,4 SR di bagianselatan Danau Diatas, dan 4 jamkemudian terjadi gempa Sumani 7,6 SR.

(***)

Mentawai, Sasaraina—Mentawaisebagai daerah kepulauan yang men-jadi target utama ancaman megathrustperlu mendapat perhatian khusus,baik dari pemerintah maupun lemba-ga kemanusiaan lainnya. Ini pentingkarena tingkat kerentanan di BumiSikerei itu lebih tinggi dibanding dae-rah pesisir pantai lainnya. Malangnyalagi, jaringan komunikaski di Menta-wai juga belum terhubung maksimal,sehingga jika terjadi bencana yang ber-dampak sangat patal dapat meng-ganggu respons darurat.

Untuk menyiapsiagakan masyara-kat Bumi Sikerei, Mercy Corps beren-cana akan segera meluncurkan petaevakuasi tsunami yang di dalamnyadilengkapi dengan shelter sebagaitempat evakuasi sementara. Namunpeta tersebut saat ini masih dalampembahasan, sehingga nantinya diha-dapkan bisa menjadi panduan bagimasyarakat dalam melakukan evakuasisecara dini dengan waktu yang singkat.

”Saat ini kita masih melakukanidentifikasi dan kajian berdasarkanhasil skenario terbaru dari berbagailembaga survei yang kita anggap cukupberkompeten. Pada prinsipnya petaevakuasi tsunami Mentawai bukanhanya dikerjakan oleh Mercy Corpssendiri, tapi juga akan dibantu denganbeberapa pihak dan lembaga yangmemiliki kapasitas pemetaan," tegasManager Program Readi Mercy CorpsSumatera Barat, Supriyanto kepada

Sasaraina.Menurut Supriyanto, pembuatan

peta evakuasi tsunami Mentawai se-bagai bentuk mitigasi dalam menyiap-siagakan masyarakat Mentawai yangmasih tinggal di kawasan pesisir pan-tai. Diyakininya, jika mitigasi sudahcukup mapan akan mampu memi-nimalisir korban jiwa yang diakibatkandari bencana, khususnya megathrust.

”Mitigasi salah satu upaya pengu-rangan risiko bencana. Jika kita sudahsiap siaga, pasti korban pun akan se-makin sedikit. Patalnya, kalau masya-rakat itu sendiri tidak mengetahuitentang mitigasi,” jelas Supri yangakrab disapa stafnya.

Ditargetkan, tambah Supri, petaevakuasi tsunami Mentawai tahun2013 ini selesai. Untuk itu, MercyCorps sampai saat ini masih terus me-lakukan koordinasi secara intensifdengan Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) Mentawaidan beberapa lembaga lainnya. Sebabuntuk membuat peta tersebut diakiu-nya membutuhkan banyak tahapan.

”Peta ini bakal menjadi panduanmasyarakat Mentawai untuk melaku-kan evakuasi. Jadi jangan sampaimenyesatkan. Apalagi peta ini akandisertai dengan zona merah dan titikshelter. Makanya kita harus melakukanidentifikasi dan kajian, serta melakukanjersama sama dengan pihak-pihaktertentu,” tegasnya.

Supriyanto mengharapkan, jikapeta evakuasi tsunami tersebut diedar-kan, masyarakat tidak perlu khawatirdan ketakutan. ”Kita hanya berharapbencana tidak datang, sedangkan petaevakuasi tsunami hanya sebagaipenduan kita melakukan evakuasi jikabencana itu datang,” harapnya. (*)

Ade Edward

Edisi : 06/Tahun IV/Juni-2013

Segmen Sumpur dan Suliti Perlu DiwaspadaiPadang, Sasaraina—Gempa 6,2

skala Richter (SR) di Kabupaten BenerMeriah Aceh pada Selasa (2/7) lalu,berpotensi terjadi di Sumbar. Pasalnya,ada sejumlah sumber gempa yang su-dah lama tidak terjadi pergerakan, kinitelah masuk periode pengulangan.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indone-sia (IAGI) Sumbar, Ade Edwardmenyebutkan, potensi gempa itu ber-ada pada patahan Sumatera segmenSuliti dan Sumpur. Segmen Sulitimembujur dari Alahanpanjang SurianMuaralabuh. Sedangkan segmen Sum-pur sepanjang Bukittinggi, PalupuhBonjol Lubuksikaping Panti Rao. Ke-dua segmen ini bisa memicu gempadarat berkekuatan 7 SR dengan kedala-man 10 km. Intensitas kerusakannyabisa mencapai level VII-VIII MMI,lebih tinggi dari gempa Bener MeriahAceh VI MMI.

“Segmen Sumpur sudah lebih 150tahun belum gempa, sedangkan segmenSuliti sudah 60 tahun belum gempa.Menunggu giliran, sehingga perlupersiapan menghadapinya,” ungkapAde Edward.

Apabila benar gempa itu berulang,kata Ade, kejadiaannya mirip BenerMeriah. “Kalau sampai 7 SR, bisa lebihparah. Ditambah lagi dengan ancamanlongsor,” ungkap Ade yang juga Man-ager Pusdalops Badan Penanggula-ngan Bencana Daerah (BPBD)Sumbar.

Untuk meminimalisir dampaknya,

CMYK