buletin sekaran juni 2013 -...

2
PROFIL A nak muda itu kaget ketika tiba-tiba dosennya memintanya maju membacakan puisi. “Ya, kamu yang sedang melamun, ayo maju dan bacakan puisi ini,” pinta seorang dosen kepada Fathur Rokhman, anak muda itu. Saat itu ia masih kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung. Meski kaget, Fathur Rokhman maju dengan percaya diri. Ia membacakan puisi “Balada Atmokarpo” karya WS Rendra. Saat itulah teman-teman sekelasnya bersorak. Rupanya, saat itu Fathur belum bisa membedakan cara baca puisi dan cara membaca teks Pancasila. Pasalnya, di SMEA tempat sekolahnya dulu, ia tak pernah diajari membaca puisi. Ia lebih sering menjadi petugas upacara yang lantang ketika membaca. Pengalaman itu tak membikin Fathur malu. Ia justru menjadikannya cara untuk mencuri perhatian teman dan dosen-dosennya. “Saya yakin kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Semangat untuk maju agar senantiasa menjadi orang yang lebih baik,” kenangnya. Sikap itulah yang membuatnya dikenal luas. Ia jadi banyak kawan. Ia juga dipuji dosen-dosennya lantaran berani dan percaya diri. Hasilnya, ia menjadi mahasiswa teladan IKIP Bandung tahun 1988. Dua tahun berselang, saat kelulusan, ia mendapat penghargaan khusus sebagai wisudawan terbaik. Dunia Santri Fathur Rokhman lahir di Banyumas, 12 Desember 1966. Masa kecilnya laluinya seperti kebanyakan anak desa. Ia bermain sepak bola, hujan-hujanan, juga ngaji di. Bersahabat adalah kegemarannya. Kebiasaan ini terbawa saat kuliah. Di kota kembang ia membentuk banyak kelompok belajar. Fathur berinisiatif untuk mengumpulkan kawan-kawannya, lalu mengadakan bedah buku. “Asyik belajar seperti itu, kadang selepas belajar kita memasak dan makan bersama,” kenangnya. Kebiasaan itu terus dilakukannya hingga lulus pada 1990. Petualangan akademik Fathur berlanjut di Jurusan Linguistik, Universitas Indonesia. Lulus pada tahun 1996 ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada dan selesai tahun 2003. Fathur sukses menjadi profesor di usia 38, termuda sepanjang sejarah Unnes. Berani Beda Tahun 1992 ia mulai mengajar di IKIP Semarang dan membawa banyak pembaruan. Ya, ia tak segan tampil beda. Asal yakin pilihan yang dibuatnya untuk kebaikan, Fathur tak surut langkah. Sikap berani beda itulah yang membuat karirnya berakselerasi. Di usia relatif muda ia dipercaya memimpin Pusat Penelitian Sosial Humaniora Lembaga Penelitian (Lemlit) Unnes pada 1998. Tahun 2004 ia memimpin lembaga riset itu. Posisi ini membuat kegemarannya meneliti makin menjadi. Berbagai penelitian di bidang sosiolinguistik dan humaniora dihasilkannya. Kini pun Fathur masih aktif meneliti fenomena sosial humaniora. Lantaran sejak kecil menyukai dunia santri, ia tetap aktif di dunia pesantren, antara lain dengan aktif di ponpes Az-Zuhri. “Hobi” itu dijadikannya sarana untuk menyeimbangkan hidup antara dunia dan akhirat. Baginya, betapa pun padatnya urusan dunia, urusan akhirat harus digapai. Betapa pun sibuknya pekerjaan, keluarga harus dijaga. Karena itu, pehobi tenis dan golf ini hampir setiap akhir pekan menyempatkan diri berolahraga bersama istri dan ketiga buah hatinya, M. Arkan Zaky Rahman, Fidyana Kamala Rahma, dan M. Akmal Fahri Rahman. Rahmat Dari lereng Gunung Slamet di Sokaraja, Fathur Rokhman meraih cita-citanya. Setelah jadi profesor termuda, kini ia jadi rektor termuda. Bagaimana perjalanan hidupnya? 4 Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Berani BEDA adalah NISCAYA HUMAS/WAHYU SULISTYAWAN Asal yakin pilihan yang dibuatnya untuk kebaikan, Fathur tak surut langkah. Edisi 10 Juni 2013 http://unnes.ac.id Universitas Konservasi Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang ”D i bawah pimpinan Prof Sudijono Sastroatmodjo, Unnes telah mengalami kamajuan pesat dan itu bisa dilihat. Menjadi kewajiban Prof Fathur untuk melanjutkan dengan menguatkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Tugas Prof Fathur untuk mengajak-ajak semua pihak,” pesan Mendikbud M Nuh saat melantiknya, Rabu (5/6) lalu. Banyak harapan dicurahkan mahasiswa, dosen, dan karyawan pada pria kelahiran Banyumas ini. Ia, terutama sekali, diharapkan melanjutkan program konservasi yang sudah berjalan 3 tahun terakhir. “Membumikan semangat konservasi sik dan nilai ke semua lapisan masyarakat, di dalam misalnya, perlu sentuhan lagi terkait penguatan konservasi melalui keunggulan fakultas dan jurusan,” kata Prof. Maman Rachman. Latar belakang Prof. Fathur sebagai pembantu rektor bidang pengembangan dan kerja sama juga membumbungkan harapan supaya Unnes terus berkibar di kancah internasional. “Konservasi dan internasionalisasi adalah dua kata kunci dalam visi Unnes. Semoga konservasi dan internasionalisasi Unnes semakin nyata dan membahana,” ungkap Issy Yuliasri. Dihubungi, Prof. Fathur mengungkapkan, amanat yang diberikan kepadanya akan dijalankan sebaik mungkin. Ia ingin terus mengembangkan Unnes Konservasi yang berbasis keilmuan dan riset. Keunggulan masing-masing fakultas, menurutnya, juga bagian yang harus digarap supaya Unnes terus tumbuh menjadi universitas berkelas dunia. “Itu artinya keunggulan konservasi Unnes adalah konservasi yang ditopang oleh kreativitas kinerja keilmuan dosen, mahasiswa di setiap fakultas serta ditopang oleh layanan prima tenaga kependidikan,” katanya. Agestia Sekaran REKTOR BARU Energi Baru Setelah dua bulan dipimpin pelaksana tugas (Plt), Universitas Negeri Semarang akhirnya memiliki rektor baru. Adalah Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. yang mendapat mandat menjadi nakhoda universitas konservasi menggantikan Prof. Sudijono Satroatmodjo yang mengundurkan diri pertengahan April lalu. DOK. PIH KEMDIKBUD

Upload: hatram

Post on 17-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BULETIN SEKARAN JUNI 2013 - unnes.ac.idunnes.ac.id/wp-content/uploads/BULETIN-SEKARAN-10-JUNI-2013.pdf · membacakan puisi. “Ya, kamu yang sedang melamun, ayo maju dan bacakan puisi

PROFIL

Anak muda itu kaget ketika tiba-tiba dosennya memintanya maju membacakan puisi. “Ya,

kamu yang sedang melamun, ayo maju dan bacakan puisi ini,” pinta seorang dosen kepada Fathur Rokhman, anak muda itu. Saat itu ia masih kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung.

Meski kaget, Fathur Rokhman maju dengan percaya diri. Ia membacakan puisi “Balada Atmokarpo” karya WS Rendra. Saat itulah teman-teman sekelasnya bersorak. Rupanya, saat itu Fathur belum bisa membedakan cara baca puisi dan cara membaca teks Pancasila. Pasalnya, di SMEA tempat sekolahnya dulu, ia tak pernah diajari membaca puisi. Ia lebih sering menjadi petugas upacara yang lantang ketika membaca.

Pengalaman itu tak membikin Fathur malu. Ia justru menjadikannya cara untuk mencuri perhatian teman dan dosen-dosennya. “Saya yakin kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Semangat untuk maju agar senantiasa menjadi orang yang lebih baik,” kenangnya.

Sikap itulah yang membuatnya dikenal luas. Ia jadi banyak kawan. Ia juga dipuji dosen-dosennya lantaran berani dan percaya diri. Hasilnya, ia menjadi mahasiswa teladan IKIP Bandung tahun 1988. Dua tahun berselang, saat kelulusan,

ia mendapat penghargaan khusus sebagai wisudawan terbaik.

Dunia SantriFathur Rokhman lahir di

Banyumas, 12 Desember 1966. Masa kecilnya laluinya seperti kebanyakan anak desa. Ia bermain sepak bola, hujan-hujanan, juga ngaji di. Bersahabat adalah kegemarannya.

Kebiasaan ini terbawa saat kuliah. Di kota kembang ia membentuk banyak kelompok belajar. Fathur berinisiatif untuk mengumpulkan kawan-kawannya, lalu mengadakan bedah buku. “Asyik belajar seperti itu,

kadang selepas belajar kita memasak dan makan bersama,” kenangnya. Kebiasaan itu terus dilakukannya hingga lulus pada 1990.

Petualangan akademik Fathur berlanjut di Jurusan Linguistik, Universitas Indonesia. Lulus pada tahun 1996 ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada dan selesai tahun 2003.

Fathur sukses menjadi profesor di usia 38, termuda sepanjang sejarah Unnes.

Berani BedaTahun 1992 ia mulai mengajar

di IKIP Semarang dan membawa banyak pembaruan. Ya, ia tak segan tampil beda. Asal yakin pilihan yang dibuatnya untuk kebaikan, Fathur tak surut langkah.

Sikap berani beda itulah yang membuat karirnya berakselerasi. Di usia relatif muda ia dipercaya memimpin Pusat Penelitian Sosial Humaniora Lembaga Penelitian (Lemlit) Unnes pada 1998. Tahun 2004 ia memimpin lembaga riset itu. Posisi ini membuat kegemarannya meneliti makin menjadi. Berbagai penelitian di bidang sosiolinguistik dan humaniora dihasilkannya.

Kini pun Fathur masih aktif meneliti fenomena sosial humaniora. Lantaran sejak kecil menyukai dunia santri, ia tetap aktif di dunia pesantren, antara lain dengan aktif di ponpes Az-Zuhri.

“Hobi” itu dijadikannya sarana untuk menyeimbangkan hidup antara dunia dan akhirat. Baginya, betapa pun padatnya urusan dunia, urusan akhirat harus digapai. Betapa pun sibuknya pekerjaan, keluarga harus dijaga. Karena itu, pehobi tenis dan golf ini hampir setiap akhir pekan menyempatkan diri berolahraga bersama istri dan ketiga buah hatinya, M. Arkan Zaky Rahman, Fidyana Kamala Rahma, dan M. Akmal Fahri Rahman. Rahmat

Dari lereng Gunung Slamet di Sokaraja, Fathur Rokhman meraih cita-citanya. Setelah jadi profesor termuda, kini ia

jadi rektor termuda. Bagaimana perjalanan hidupnya?

4

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum.

Berani BEDA adalah NISCAYA

HUMAS/WAHYU SULISTYAWAN

Asal yakin pilihan yang dibuatnya untuk kebaikan, Fathur tak surut

langkah.

Edisi 10 Juni 2013 http://unnes.ac.id

Universitas KonservasiDiterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

”Di bawah pimpinan Prof Sudijono Sastroatmodjo, Unnes telah mengalami

kamajuan pesat dan itu bisa dilihat. Menjadi kewajiban Prof Fathur untuk melanjutkan dengan menguatkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Tugas Prof Fathur untuk mengajak-ajak semua pihak,” pesan Mendikbud M Nuh saat melantiknya, Rabu (5/6) lalu.

Banyak harapan dicurahkan mahasiswa, dosen, dan karyawan pada pria kelahiran Banyumas ini. Ia, terutama sekali, diharapkan melanjutkan program konservasi yang sudah berjalan 3 tahun terakhir.

“Membumikan semangat konservasi fi sik dan nilai ke semua lapisan masyarakat, di dalam misalnya, perlu sentuhan lagi terkait penguatan konservasi melalui keunggulan fakultas dan jurusan,” kata Prof. Maman Rachman.

Latar belakang Prof. Fathur sebagai pembantu rektor bidang pengembangan dan kerja sama juga membumbungkan harapan supaya Unnes terus berkibar di kancah internasional. “Konservasi dan internasionalisasi adalah dua kata kunci dalam visi Unnes. Semoga konservasi dan internasionalisasi Unnes semakin nyata dan

membahana,” ungkap Issy Yuliasri.Dihubungi, Prof. Fathur

mengungkapkan, amanat yang diberikan kepadanya akan dijalankan sebaik mungkin. Ia ingin terus mengembangkan Unnes Konservasi yang berbasis keilmuan dan riset. Keunggulan masing-masing fakultas, menurutnya, juga bagian yang harus digarap supaya Unnes terus tumbuh menjadi universitas berkelas dunia.

“Itu artinya keunggulan konservasi Unnes adalah konservasi yang ditopang oleh kreativitas kinerja keilmuan dosen, mahasiswa di setiap fakultas serta ditopang oleh layanan prima tenaga kependidikan,” katanya. Agestia

Sekaran

REKTOR BARU Energi Baru

Setelah dua bulan dipimpin pelaksana tugas (Plt), Universitas Negeri Semarang akhirnya memiliki rektor baru. Adalah Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. yang

mendapat mandat menjadi nakhoda universitas konservasi menggantikan Prof. Sudijono Satroatmodjo yang mengundurkan diri pertengahan April lalu.

DO

K. P

IH K

EM

DIK

BU

D

Page 2: BULETIN SEKARAN JUNI 2013 - unnes.ac.idunnes.ac.id/wp-content/uploads/BULETIN-SEKARAN-10-JUNI-2013.pdf · membacakan puisi. “Ya, kamu yang sedang melamun, ayo maju dan bacakan puisi

2

Pelindung: Rektor UnnesPembina: Pembantu Rektor II,

Pembantu Rektor IVPemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo

Sekretaris Redaksi: Hendarni Widowati Anggota: Surahmat, Kartika Fajar Cahyani,

Sihono, Dwi Sulistiawan, Setyo Yuwono, Agestia Putri Nusantari

Penata Letak: Dhony Zustiyantoro, Bendahara: Ariyani Widyastuti

Distributor: Toersiyanto, Herry KusyantoAlamat: UPT Pusat Humas Unnes Lantai II

Gedung H Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Telepon/Faks. 024-8508093;

e-mail: [email protected]

BULETIN UNNESRedaksi

GG d H KK S kk GG

Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr Agus Wahyudin, M. Si menjelaskan, Unnes

menyediakan 10 persen kursi dari total penerimaan mahasiswa baru lewat jalur ini. Pendaftaran dibuka secara online di laman www.spmu.unnes.ac.id mulai 20 Juni hingga 16 Juli 2013.

“Meski secara presentase “hanya” 10 persen, namun jumlah kursi yang tersedia masih cukup banyak, yakni 734 kursi di berbagai program studi,” katanya.

Program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu juga masih tersedia dalam jalur ini. Syaratnya, pendaftar harus melakukan pendaftaran Bidikmisi melalui laman www.bidikmisi.dikti.go.id.

Peserta tes SPMU wajib melakukan pembayaran biaya

734 KURSI Tersedia

di SPMU

pendaftaran sebesar Rp 200 ribu, sedangkan peserta yang memilih kelompok Jurusan Seni dan Olahraga juga membayar biaya ujian keterampilan Rp 150 ribu di BNI seluruh Indonesia.

“Semua program studi wajib mengikuti tes tertulis tanggal 21 Juli 2013, dan tes keterampilan tanggal 22 Juli 2013,” katanya di kampus Sekaran, Jumat (7/6).

Diingatkan pula, peserta SPMU wajib mengisi formulir pendaftaran secara online untuk memperoleh Personal Identifi cation Number (PIN).

“PIN itu yang digunakan untuk pembayaran biaya SPMU,” tambahnya. Mahasiswa yang diterima akan diumumkan pada tanggal 26 Juli 2013 secara online melalui laman http://spmu.unnes.ac.id. Rahmat

UKT, Solusi yang Berkeadilan

Mulai tahun ajaran 2013/2014 Unnes akan memberlakukan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Dengan UKT mahasiswa tak dibebani biaya masuk seperti tahun sebelumnya, namun cukup membayarkan biaya kuliah tiap semester. UKT mencakup seluruh kebutuhan selama studi.

Unnes menetapkan lima kategori UKT sesuai isian data pokok yang telah dilakukan calon mahasiswa. Kategori I dengan UKT terkecil ditetapkan bagi mahasiswa tidak mampu. Kategori V dengan UKT terbesar ditetapkan bagi calon mahasiswa mampu. Skema ini memungkinkan subsidi silang antara mahasiswa mampu dengan mahasiswa kurang mampu.

“Kami percaya calon mahasiswa mengisi data dengan jujur. Tapi kalau di kemudian hari diketahui tidak jujur, calon mahasiswa bersangkutan akan dikenai UKT kategori tertinggi. Kalau menolak, yang bersangkutan bisa kami gugurkan dari proses seleksi,” terang Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Dr Wahyono MM.

UKT ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 272/E1.1/KU/2013 tanggal 14 April 2013 dan 97/E/KU/2012 tentang Uang Kuliah Tunggal. Dalam Surat Edaran tersebut, setiap PTN disarankan membuat 5 kategori. Besaran UKT untuk mahasiswa Kategori I adalah antara Rp. 0 sampai Rp500.000. Setiap perguruan tinggi harus menerima mahasiswa dari Kategori I sedikitnya 5 persen dari seluruh mahasiswa yang diterima. Rahmat

Siswa yang belum lulus SNMPTN maupun SBMPTN tak perlu berkecil hati. Pasalnya, Unnes masih membuka kesempatan melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). Jalur ini akan dibuka 20 Juni mendatang.

HUMAS/SIHONO

3

Selamat & Sukses

Pelantikan

SEBAGAI REKTOR UNNES

OLEH MENDIKBUD RI DI JAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)Prof. Dr. Samsudi, M.Pd.

Direktur

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

Drs Hardjono, M.Pd.Dekan

FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum.Dekan

FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)Dr. Soebagyo, M.Pd.

Dekan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM (FMIPA)

Prof. Dr. Wiyanto, M.Pd.Dekan

FAKULTAS TEKNIK (FT)

Drs M Harlanu, M.Pd.Dekan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN (FIK)

Dr. Harry Pramono, M.Pd.Dekan

FAKULTAS EKONOMI (FE)

Dr. S. Martono, M.Si.Dekan

FAKULTAS HUKUM (FH)Drs. Sartono Sahlan, M.H.

Dekan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP2M)Drs. Bambang Budi Raharjo, M.Si

Ketua

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI (LP3)

Dr. Hartono, M.Pd.Ketua

BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM)

Dr. Sugianto, M. Si.Kepala

BADAN PENGEMBANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (BPTIK)Sugiyanto, M.Si.

Kepala

KPRI HANDAYANI

Walid M.Si.Ketua

Pimpinan dan StafBIRO ADMINISTRASI AKADEMIK

KEMAHASISWAAN DAN KERJASAMA (BAAKK)

Drs. Heri KismaryotoKepala

BIRO ADMIN UMUM DAN KEPEGAWAIAN (BAUK)

Drs. H. Anwar Haryono, M.Pd.Kepala

BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN KEUANGAN

(BAPK)Drs. Sutikno, M.Si.

Kepala

BADAN AUDIT INTERNAL

Drs. Sukirman, M.Si.Kepala

PAUD, TK & SD LABSCHOOL UNNES

Dr. Amin Yusuf, M.Si.

BADAN PENGEMBANG KONSERVASI

UNNES PRESSDrs. Heri Yanto, MBA. Ph.D.

5 JUNI 2013