majalah albinaa-edisi-ke-4

110
Alamat Redaksi: AL BINAA IBS, Jl. Raya Pebayuran Kertasari Pebayuran Bekasi Jabar 17710 Telp/Fax: 021 89150720/021 89150721 Website: www.majalahalbinaa.com Email: [email protected] Sms: 085285107991- 081398176123 Penanggung Jawab: Aslam Muhsin Abidin, Lc., Pemimpin Umum: Sofyan Toha, S.Si., Pemimpin Redaksi: Agung Wahyu Adhy, Lc., Sekretaris Redaksi: Sulaeman, S.Pd., Staff Redaksi: Zaenal Arifin, Lc. ,Musthofa Aini, Lc., Nuralim, Lc., Zaenal Abidin, Lc., Saepul Anwar, S.Pd., Hasyim Nur. S.Pd. Editor: Suratman, S.Pd., Rafael Afrianto,Lc., Administrasi Keuangan: RM. Syarief Rusdy. SE., Pemasaran dan Sirkulasi: Taufiq Al Farizi, M.PFis. Ilustrator: M.S. Haromain, S. Ikom., Web: Agus Setiawan,. ST. وبركاته ورحمة ا عليكمم الس وبركاته ورحمة ا عليكمم السsalam redaksi Saudaraku pembaca yang budiman…. A lhamdulillah dengan ijin Allah l, majalah Al Binaa edisi ke empat bisa hadir kembali menyapa pembaca sekalian. Tentu menjadi keingian kita bersama agar majalah tercinta ini bisa hadir setiap bulan. Hanya qodarullah wama syaa-a fa’al kami belum bisa mewujudkannya, lantaran kelemahan dan kurangnya pengalaman kami. Namun tentu saja redaksi berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terbit pada waktunya dengan terus berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Semoga Allah l memberikan kemudahan kepada kita semua, amin. Pembaca yang budiman…. Siapa di antara kita yang tidak mencintai nabi dan rasul? Tentu setiap kita mencintai Beliau. Karena cinta kepada Beliau merupakan prinsip keimanan yang tidak akan sempurna iman seorang muslim kecuali dengannya. Pertanyaannya adalah, seberapa besar cita kita? Sudah benarkah cinta kita? Seperti apakah cinta kita kepadanya? Bagaimanakah cara kita menumbuhkan cinta kepadanya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut Insya Allah akan anda temukan pada beberapa rubrik yang kami sajikan pada edisi ini. Pada edisi kali ini, kami juga menyampaikan permohonan maaf karena ada beberapa rubrik yang sementara tidak kami sajikan seperti rubrik tafsir, fiqh dan ibroh. Sebagai penggantinya kami hadirkan rubrik baru yaitu manhaj dan kesehatan. Untuk anda para remaja, rubrik for syabaab masih setia menemani tentu dengan sajian-sajian yang menarik. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah kami memohon agar diberikan kemudahan dalam menyusun majalah tercinta ini, dan diberikan istiqomah. Selamat membaca…

Upload: muhammad-zain

Post on 09-Feb-2017

301 views

Category:

Education


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: majalah albinaa-edisi-ke-4

1 Edisi:4 Vol.1edisi ke-3 vol1

1Alamat Redaksi:

AL BINAA IBS, Jl. Raya Pebayuran Kertasari Pebayuran Bekasi Jabar 17710 Telp/Fax: 021 89150720/021 89150721 Website: www.majalahalbinaa.com Email: [email protected] Sms: 085285107991- 081398176123

Penanggung Jawab: Aslam Muhsin Abidin, Lc., Pemimpin Umum: Sofyan Toha, S.Si., Pemimpin Redaksi: Agung Wahyu Adhy, Lc., Sekretaris Redaksi: Sulaeman, S.Pd., Staff Redaksi: Zaenal Arifin, Lc. ,Musthofa Aini, Lc., Nuralim, Lc., Zaenal Abidin, Lc.,

Saepul Anwar, S.Pd., Hasyim Nur. S.Pd. Editor: Suratman, S.Pd., Rafael Afrianto,Lc., Administrasi Keuangan: RM. Syarief Rusdy. SE., Pemasaran dan Sirkulasi: Taufiq Al Farizi, M.PFis.

Ilustrator: M.S. Haromain, S. Ikom., Web: Agus Setiawan,. ST.

السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته

السالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته

sala

m r

edak

si Saudaraku pembaca yang budiman….

Alhamdulillah dengan ijin Allah l, majalah Al Binaa edisi ke empat bisa hadir kembali menyapa pembaca sekalian. Tentu menjadi keingian kita bersama agar majalah tercinta ini bisa hadir setiap bulan. Hanya

qodarullah wama syaa-a fa’al kami belum bisa mewujudkannya, lantaran kelemahan dan kurangnya pengalaman kami. Namun tentu saja redaksi berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terbit pada waktunya dengan terus berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Semoga Allah l memberikan kemudahan kepada kita semua, amin. Pembaca yang budiman…. Siapa di antara kita yang tidak mencintai nabi dan rasul? Tentu setiap kita mencintai Beliau. Karena cinta kepada Beliau merupakan prinsip keimanan yang tidak akan sempurna iman seorang muslim kecuali dengannya. Pertanyaannya adalah, seberapa besar cita kita? Sudah benarkah cinta kita? Seperti apakah cinta kita kepadanya? Bagaimanakah cara kita menumbuhkan cinta kepadanya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut Insya Allah akan anda temukan pada beberapa rubrik yang kami sajikan pada edisi ini. Pada edisi kali ini, kami juga menyampaikan permohonan maaf karena ada beberapa rubrik yang sementara tidak kami sajikan seperti rubrik tafsir, fiqh dan ibroh. Sebagai penggantinya kami hadirkan rubrik baru yaitu manhaj dan kesehatan. Untuk anda para remaja, rubrik for syabaab masih setia menemani tentu dengan sajian-sajian yang menarik. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah kami memohon agar diberikan kemudahan dalam menyusun majalah tercinta ini, dan diberikan istiqomah. Selamat membaca…

Page 2: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.12

ROSAILUKUM

Akhi al-Qoori….rubrik ini kami siapkan untuk antum semua para pembaca yang budiman, sebagai ruang untuk menyampaikan kritik, saran, usul, komentar yang membangun demi kelangsungan majalah al binaa tercinta dan untuk menjadikan majalah lebih baik. Silakan kirim kritik, saran dan komentar antum melalui email: [email protected] atau sms ke: 081398176123 / 085285107991 dengan mencantumkan nama dan identitas diri antum.

ROSAILUKUMMajalah albinaa masih banyak kekurangan, majalah

ini tidak memasukkan banyak fakta unik didalamnya,

apalagi santrinya sendiri, banyak santrinya yang

mempunyai keahlian besar dalam dunia tulis, tetapi

tidak di beri kesempatan di dalam majalah albinaa,

mungkin hanya sekedar puisi atau pantun yang

diberikan oleh majalah albinaa. @Al-Fatih Of Islam

Red:Ahlan wa sahlan akhi Al-Fatih, jazakumullah khoiron sudah bergabung dan menyapa majalah Al Binaa. Benar sekali yang antum sampaikan, masih banyak sekali kekurangan di majalah ini. Semoga kedepan lebih baik lagi. Bagi antum yang punya bakat menulis dan ingin berkontribusi, silakan kirim ke email redaksi. Insya Allah tulisan yang sesuai dengan visi majalah akan ditampilkan. Kami tunggu tulisan antum.

Kita melihat cahaya islam mulai redup di negeri kita

tercinta ini. Semoga Majalah Al Binaa bisa menjadi

cahaya baru dalam sarana Da’wah dan Ta’lim. @ Zaid

Tsabit

Semoga semakin cepat diupdatenya dan kalau

bisa banyakin edisi Ilmiah nya semoga Allah selalu

mempermudah dalam pembuatannya. Aamiin…. @

Aqil Rabbani Nurhadi

Kalau bisa ada rubrik sendiri buat santri atau orang

lain seperti pada elfata ada rubrik surat pembaca atau

nasehat santri atau yang lain. Semoga bermanfaat. @

Zahid Rabbani

Red:Amin, semoga harapan antum semua bisa dimudahkan Allah ta’ala. Rubrik surat pembaca sudah ada sejak edisi ke dua yaitu ROSAILUKUM, silakan dimanfaatkan.

Alhamdulillah senang hati ini majalah al binaa sudah

edisi 4, mau langganan bagaimna caranya ya? syukron.

@Abu Islam

Red:

Ahlan wa sahlan, silakan untuk berlangganan bisa

menghubungi bagian sirkulasi.

Semoga majalah albinaa semakin maju kedepannya.

Disajikan dengan tema utama yang semakin menarik

dan juga muatan yang lebih berkualitas. Karena ini

merupakan salah satu media dakwah islamiyyah. @

Raihan Rakasiwi

Alhamdulillah majalah albinaa sudah mencapai edisi

4, dan semoga diberi kemudahan dalam edisi-edisi

selanjutnya dari Allah dan semoga majalah albinaa

ini bisa menjadi wadah dakwah islamiyyah dan media

dalam menyebarluaskan islam dan Albinaa sendiri. @

Haykal Abdi

Ini adalah salah satu upaya kita untuk menyebarkan

sunnah. Maka saya mendukung penuh dengan adanya

Majalah Albinaa. Semoga dengan adanya Majalah

Albinaa, kaum muslimin dapat belajar ilmu syari yang

benar. @ Rival Candra Dwiansyah

Bagi sobat-sobat sekalian yang membaca koment saya,

tolong bertakbir 3x untuk majalah albinaa, karena

ada kemungkinan untuk munculnya cahaya baru yang

membantu dalam pengokohan agama ini, dan saya

berharap mudah- mudahan semoga majalah albinaa

berfaidah bermanfaat dalam kehidupan manusia di

zaman ini…TOLONG BILANG AMIIN…@ Anfal Fami

Faqoth

Red:Jazakumullah khoiron atas dukungan dan support dari antum semua. Ini menjadi modal kami untuk bisa istiqomah dalam meneribitkan edisi-edisi berikutnya.

Page 3: majalah albinaa-edisi-ke-4

3 Edisi:4 Vol.1

DAFTAR ISIEdisi ke-4 vol 1

TELADAN SALAF

RESENSI BUKU

FATAWA ULAMA

KISAH MEREKA

TIPS KESEHATAN

42

47

50

54

64

72

97

110

FOR SYABAB

REPORTASE SANTRI

MIMBAR SANTRI

[email protected]

Redaksi Majalah Albinaa

Redaksi Majalah Albinaa

Pendidikan Karakter

Curang Saat Ujian

Aku dan Diariku

Waspada Demam Berdarah Dengue

Akhwat Lolipop, Oke Fine Kita Putus, Islam is Beautiful, Agar Ukhuwah Awet dan Berkah

Mukhoyam Tarbawy IX

Kemerdekaan

Salaf dan kekhawatiran mereka terhadap ketenaran

MANHAJ

AQIDAH

PENDIDIKAN

HADITS

4

9

SIROH 36

16

23

SAINS 30

Maka Kemana Kamu akan Pergi “Fa Aina Tadzhabun”

Menumbuhkan cinta kepada Sang Kekasih

Manajemen Cinta

Rahasia terjadinya Hujan Menurut Al Quran

Awal Dakwah Rasul & Penerima Dakwah Paling Awal

Menyinergikan Pendidikan

Page 4: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.14

MANHAJ

Makna “Fa Aina Tadzhabun”

Kalimat di atas tampak secara sekilas seolah susunan kalimat yang

sangat biasa dan sederhana bila dilihat dari struktur maupun lafalnya. Diawali dengan huruf “fa” , dilanjutkan dengan kata tanya “aina" yang berarti ‘di mana’, dan diakhiri dengan “tadzhabun” yaitu kata kerja untuk kata ganti antum (jamak). Kalau diartikan secara harfiah, maka kita dapatkan maknanya, ” maka, ke mana kamu akan

pergi ?" Namun, susunan kalimat ini bukanlah diambil dari sumber sembarangan atau ucapan seseorang, apalagi hanya untuk contoh gramatika bahasa Arab saja. Ini adalah “ kalamullah “ , ‘firman Allah l dalam surat at-Takwir ayat: 26. Sehingga, tidak dengan mudah dan begitu saja bisa kita artikan secara kata per kata dan hanya melihat apa yang tampak secara dhahir semata.

Kamu Akan Pergi?”“Maka ke Mana

ون فأين تذه�ب Oleh: Aslam Muhsin Abidin, Lc.

Page 5: majalah albinaa-edisi-ke-4

MANHAJ

5 Edisi:4 Vol.1

Kandungan MaknaSebelum ayat ”fa aina tadzhabun”, ada gugusan ayat dalam surat at-Takwir yang mengawali rangkaian di mana Allahk menjelaskan tentang hujjah Al-Quran yang selama ini – saat pertama Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad n ditolak mentah-mentah oleh orang-orang kafir Quraisy. Di antara gugusan ayat-ayat sebelumnya, bisa dijelaskan dalam pointer berikut ini.1. Dimulai dengan bagaimana proses kiamat itu terjadi: matahari telah digulung, bintang-bintang berjatuhan, gunung-gunung diterbangkan, onta-onta bunting berguguran, hewan-hewan liar dikumpulkan, air laut membludak, semua manusia dipilah-pilah, bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya karena dosa apakah bayi-bayi perempuan itu dibunuh, ketika lembaran-lembaran catatan amal dibagi-bagikan, ketika langit dilepas

ikatannya, ketika api Neraka Jahim dinyalakan, ketika Surga didekatkan

kepada orang-orang yang taat kepada Allah dan bertauhid, saat itu manusia baru menyadari akan amal apa yang telah ia kerjakan di dunia.2. Kemudian dengan perkasanya bagaimana Allah k

bersumpah dengan bintang-bintang di langit yang bersinar dan berkelip di malam hari dan menghilang saat fajar dan siang menjelang. Bintang-bintang ini bukan hanya datang dan pergi sesuka hati tetapi menuruti perintah Al-Kholiq Rabbul alamin. Bagaimana Allah l bersumpah dengan gelapnya sang malam bila telah datang dan bersumpah dengan pagi saat menyapa dunia dengan sinarnya. Semua itu dan sunnatullah yang lainnya menunjukkan tentang qudrah dan iradah Allah k yang sangat perkasa dan tidak terbatas. 3. Selanjutnya, Sang Pencipta

ون فأين تذه�ب

Page 6: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.16

Rabbul alamin melanjutkan hujjah yang begitu nyata dan terang tersebut dengan qudrah dan irodah yang lain yaitu dengan menyampaikan bahwa Al-Quran ini bukanlah rekayasa Muhammad n, bukan tulisan dan karangannya atau hasil penelitian dan eksperimennya. Tetapi Al-Quran ini telah dibawa kepada Nabi Muhammad n oleh “Rasul kariim”, ‘seorang utusan Allah yang mulia', yaitu Malaikat Jibril p, bukan hanya mulia karena dimuliakan Allah k, namun juga Malaikat Jibril dibekali dengan kekuatan yang mahadahsyat karena turun dan naik ke langit dunia menyampaikan wahyu kepada baginda yang mulia Nabi Muhammad n dalam kurun waktu yang sangat panjang selama kurang lebih 23 tahun. Kemudian, Allahl menambahkan lagi kemuliaan Malaikat Jibril dengan kedudukan Beliau yang khusus di sisi Allahl, sangat ditaati dan dihormati di

kalangan para malaikat yang mulia u. Pamungkas di antara sifat Malaikat Jibril p yang disebut dalam surat at-Takwir adalah “amiin”, ‘sangat amanah’, ‘sangat terpercaya’. Dengan karakter yang begitu agung dan berwibawa serta sifat superdahsyat seperti inilah kemudian tugas menyampaikan wahyu dibebankan kepada Malaikat Jibril p.4. Adapun hujjah selanjutnya adalah penjelasan tentang siapa Nabi kita yang mulia, baginda Muhammad n. Maka Allah k menyampaikan dengan bahasa yang tidak mungkin orang-orang kafir Quraisy bisa membantahnya tentang siapa Nabi Muhammad n. Maka ayat itu berbunyi “ wa ma shohibukum bi majnun “, 'dan tidaklah teman kalian ini seorang yang gila', yaitu Muhammad yang oleh kalian sendiri wahai orang-orang Quraiys telah disematkan kepada beliau sebuah predikat prestisius di mana predikat

MANHAJ

Page 7: majalah albinaa-edisi-ke-4

7 Edisi:4 Vol.1

Al-Quran bukanlah perkataan syithan 'setan' yang terkutuk. Maka, atas semua hujjah dan keterangan yang begitu gamblang, jelas tanpa ada kesamaran sedikit pun ini, kemudian Allahkbertanya, “Ke manakah akal kalian, ke mana perginya akal dan pemahaman kalian, bagaimana kalian tidak bisa menerima hal yang jelas seperti ini, dipakai untuk apa akal kalian sehingga tidak bisa mengerti ???.." Al-hafizh Ibnu Katsir berkata, ” Maka, bagaimana akal kalian bisa hilang sehingga kalian mendustakan al-Quran yang sangat begitu jelas dan terang dan Al-Quran itu benar-benar turun dari Allahk”

Fa Aina Tadzhabun...?

Banyak yang kita fahami dari urusan dunia walaupun terasa pelik tetapi mengapa akal kita kadang sulit untuk mengerti hal-hal yang mudah dalam syariat Islam ini. Banyak perkara yang berat dalam urusan

ini belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumnya di kalangan mereka. Orang-orang kafir Quraiys menggelari Nabi Muhammad n dengan sebutan Al-Amin yang dengan gelar tersebut amatlah mustahil kemudian Nabi Muhammad n menjadi orang yang tertuduh dalam akalnya sebagai seorang gila atau dengan akhlak yang tidak terpuji lainnya. Kemudian diakhiri dengan hujjah yang lain yang tak kalah terang benderangnya yaitu bahwa

Al-hafizh Ibnu Katsir berkata, ” Maka, bagaimana akal kalian bisa hilang sehingga kalian mendustakan al-Quran yang sangat begitu jelas dan terang dan Al-Quran itu benar-benar turun dari Allahk”

MANHAJ

Page 8: majalah albinaa-edisi-ke-4

MANHAJ

Edisi:4 Vol.18

dunia kita dan kita mampu melakukannya tanpa terbebani, ironisnya, banyak perkara yang begitu enteng dalam urusan ibadah kepada Allahk tetapi rasanya bagi kita seperti menjadi perkara yang mustahil untuk kita lakukan. Ada banyak perkara yang kita lakukan dalam urusan dunia yang kadang mengancam nyawa kita dan kita terus coba untuk mengejarnya, namun tidak sedikit ibadah kita dikurangi bahkan tidak pernah dicoba untuk dilakukan walaupun tidak mengandung risiko apa pun. Banyak yang masih belum kita terima dengan sepenuh hati dan keyakinan

kepada

dari nilai-nilai yang tertuang dalam al-Quran maupun as-

Sunnah baik dengan alasan di mana kita telah sangat lelah untuk terus berlari mencari-cari pembenarannya sehingga kita yakin bahwa Allahk

akan memaklumi kita saat kita tidak bisa menegakkan titah dan perintah-Nya. Atau, satu waktu kita sudah kehabisan akal untuk mencari pembelaan dan dengan mudahnya kita katakan kalau “Allah l Mahatahu dengan apa yang ada dalam niat kita “, sebagai husnuzhan yang samar saat kita hampir-hampir tidak pernah melakukan apa yang menjadi niatan baik kita untuk dinyatakan menjadi amalan yang riil. Fa aina tadzhabun…? []

فأين تذهبون

Page 9: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.1 9

AQIDAH

kepada SANG KEKASIH

MENUMBUHKAN CINTAOleh: Abu Usaid Al Banyumasi

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah l, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah n, keluarga, para sahabatnya dan seluruh pengikutnya sampai hari Kiamat. Amin.

Saudaraku pembaca yang budiman ...,Setiap kita tentu ingin memiliki “Sang Kekasih”, seseorang yang ingin selalu memandang kepadanya, duduk dekat di sampingnya, rindu kepadanya, dan mendengarkan ucapan-ucapannya. Alangkah indahnya

kalau hati kita terpenuhi dengan bunga-bunga cinta nan indah kepada “Sang Kekasih”. Apalagi kalau “Sang Kekasih” tersebut adalah manusia terbaik di alam semesta ini. Sosok “Sang Kekasih” yang tidak akan sempurna keimanan kita kecuali dengan mencintainya, dialah nabi dan rasul kita Muhammad n (kekasih Allah). Dan kecintaan kepada “Sang Kekasih” , Rasulullah, adalah salah satu prinsip dari prinsip-prinsip aqidah ahlus sunnah wal jama’ah.

Saudaraku pembaca yang budiman…, Seorang muslim hakiki pasti merindukan “Sang Kekasih”

Page 10: majalah albinaa-edisi-ke-4

AQIDAH

Edisi:4 Vol.110

Rasulullah n, berangan-angan seandainya ia menjadi salah seorang sahabatnya, sehingga bisa duduk di majelisnya untuk memandang wajahnya yang mulia, mendengar hadits-haditsnya, melihat betapa tinggi dan mulia akhlaknya sekalipun ia harus mencurahkan segala apa yang dimilikinya. Demikianlah “Sang Kekasih” pernah bersabda:

تيي لي حبا ناس يكونون ن أشد أم مي

ي يود أحدهم لو رآني بيأهليهي بعدي

وماليهي

“Di antara umatku yang paling besar kecintaannya kepadaku adalah orang-orang yang hidup sepeninggalku dan salah

serorang dari mereka ingin seandainya bisa melihat aku dengan keluarga dan hartanya” (HR. Muslim no. 2832) Para tabi’in sebagai generasi

umat Islam terbaik kedua setelah generasi sahabat, begitu besar kecintaan dan kerinduan mereka kepada “Sang Kekasih” Nabi Muhammad n. Simaklah betapa kerinduan mereka kepada Nabi begitu besar. Ibnu Sirin berkata kepada Ubaidah bin ‘Amr t, “Kami memiliki beberapa helai rambut Nabi n dari Anas bin Malik. Maka, Ubaidah berkata, “Seandainya aku memiliki satu helai rambut darinya, itu lebih aku cintai daripada dunia beserta isinya.” Imam Adz Dzahabi berkomentar, “Kalimat yang seperti ini diucapkan oleh seorang Imam (Ubaidah) setelah

Ilustrasi : Hamdan-graphic.deviant.com

Page 11: majalah albinaa-edisi-ke-4

AQIDAH

Edisi:4 Vol.1 11

50 tahun wafatnya Nabi n Lalu apa yang akan kita ucapkan seandainya kita mendapatkan beberapa helai rambut beliau dengan sanad yang kuat di masa kita ini..???” Jubair bin Nufail t berkata, “Suatu hari kami duduk di sisi Al Miqdad bin Al Aswad z. Tiba-tiba ada seseorang yang lewat dan berkata, “Keberuntungan bagi kedua bola mata ini yang telah melihat Rasulullah n, sungguh kami berkeinginan seandainya kami bisa melihat seperti yang Anda lihat, dan menyaksikan apa yang Anda saksikan”. Adalah Tsabit Al Banaani t apabila melihat Anas bin Malik zpelayan Rasulullah n, Beliau menghampirinya dan mencium tangannya seraya berkata, ”Ini adalah tangan yang pernah menyentuh tangan Rasulullah n”. Begitu pula yang dilakukan oleh Yahya bin Al Harits t kepada Watsilah bin Al Asqa’zdan beberapa tabi’in kepada Salamah bin Al

Akwa’ z,mereka mencium tangan (sahabat) yang telah membai’at Rasulullah n.

Kalau saja kecintaan dan kerinduan para tabi’in kepada “Sang Kekasih” begitu besar dan menggelora, maka adakah kecintaan dan kerinduan kepada “Sang Kekasih” bersemi dalam hati kita????

Wasilah untuk Menumbuhkan Cinta kepada “Sang Kekasih”

Saudaraku pembaca yang budiman…., Berikut ini adalah beberapa wasilah/sarana untuk menumbuhkan cinta dalam hati kita kepada Rasulullah n “Sang Kekasih”, di antaranya:1. Hendaklah setiap muslim mengetahui bahwa tidak ada jalan masuk Surga kecuali dengan ittiba’ (mengikuti) sunnah Rasul n dan tidak akan diterima suatu ibadah pun kecuali apabila sesuai dengan sunnah Rasul n.

Perhatikanlah firman Allah l berikut:

Page 12: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.112

AQIDAH

بون الله فاتبيعوني قل إين كنتم تحي

ر لكم ذنوبكم والله يحبيبكم الله ويغفي

يم )٣١( غفور رحي

''Katakanlah, 'Jika kamu (benar-

benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS. Ali Imron: 31)2. Mengetahui bahwa Rasul adalah sosok yang memiliki kedudukan agung dan mulia di sisi Allah l, Beliau dipilih atas seluruh manusia yang ada, diutamakan atas seluruh nabi dan rasul. Allah l telah melapangkan dada Beliau, mengangkat namanya, menghapuskan seluruh dosanya dan meninggikan derajatnya.Ketika seorang muslim mengenal bahwa Sang Kekasihnya adalah manusia pilihan, terbaik, dan diutamakan dengan berbagai macam kelebihan, maka akan tumbuh dalam kalbunya rasa cinta dan rindu kepadanya. Apalagi Allah

ltelah menyucikannya dari berbagai macam kekurangan.- Allah telah men-tazkiyah (menyucikan) akal Beliau dalam firman-Nya;

بكم وما غوى )٢( ما ضل صاحي

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.” (QS. An Najm: 2)- Allah l telah men-tazkiyah penglihatan Beliau dalam firman-Nya;

ما كذب الفؤاد ما رأى )١١(

”Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. “ (QS. An Najm: 11)- Allah telah men-tazkiyah akhak Beliau dalam firman-Nya;

يم )٤( وإينك لعىل خلق عظي

“Dan sesungguhnya kamu benar-

benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qolam: 4)Di dalam Ash Shohiihain (shahih Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Hurairah zbahwa Nabi n bersabda, ”Perumpamaanku dan nabi-nabi sebelumku seperti seseorang

Page 13: majalah albinaa-edisi-ke-4

13 Edisi:4 Vol.1

AQIDAH

yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat lubang batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) yang berada di dinding samping rumah tersebut,

lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum sambil berkata; ‘Duh seandainya ada orang yang meletakkan labinah (batu bata) di tempatnya ini”. Beliau bersabda: ”Maka akulah labinah itu dan aku adalah penutup para nabi.” (HR. Al Bukhori no. 3535, Muslim no. 2286).3. Agar tumbuh rasa cinta kepada “Sang Kekasih” , Rasulullah, maka hendaklah setiap muslim mengingat akan besarnya rasa kasih sayang Beliau kepada ummatnya. Lantaran setiap jiwa terfitrahkan untuk mencintai orang yang mencintainya dan berbuat kebajikan kepadanya. Saudaraku para pembaca yang budiman….,Lihatlah betapa sayangnya

Rasulullah kepada kita, sehingga pada suatu hari Beliau membaca firman Allah l tentang ucapan Nabi Isa q;

ر بادك وإين تغفي بهم فإينهم عي إين تعذ

يم )١١٨( يز الحكي لهم فإينك أنت العزي

“Jika Engkau menyiksa mereka,

Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau,

dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Maaidah: 118)Maka Beliau menangis, sehingga Allah l mengutus malaikat Jibril seraya berfirman,

Dari Abu Huroiroh z, bahwa Nabi n bersabda,

“Setiap Nabi memiliki doa mustajab yang dia

berdoa dengannya, dan aku ingin menyimpan

doaku sebagai syafaat bagi umatku di hari

akhir” (Muttafaqun ’alaih)

Page 14: majalah albinaa-edisi-ke-4

AQIDAH

Edisi:4 Vol.114

“Wahai Jibril, tanyakan kepada Muhammad apa yang membuatmu menangis (Dan Allah Maha Mengetahui)??”, lalu Jibril-pun turun dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang membuat engkau menangis?”, Beliau menjawab, “Umatku….

umatku wahai Jibril”. Jibril kemudian naik menghadap kepada Allah seraya berkata, “(dan Allah Maha Mengetahui) Dia menangis atas umatnya. Allah berfirman n kepada Jibril, “Turunlah kepada Muhammad dan katakan kepadanya, “Sesungguhnya kami akan membuat kamu ridla terhadap umatmu” (HR. Muslim no. 202)Dari Abu Huroiroh z, bahwa Nabi n bersabda, “Setiap Nabi memiliki doa mustajab yang dia berdoa dengannya, dan aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku di hari akhir” (Muttafaqun’alaih) Saudaraku pembaca yang budiman…. Tidakkah tumbuh kecintaan

dan kerinduan kita kepada Sang Kekasih yang selalu mengingat kita, menyayangi kita dan memperhatikan kebaikan untuk kita???4. Termasuk wasilah/sarana untuk menumbuhkan cinta kepada Sang Kekasih adalah mengingat syafa’at yang beliau berikan kepada umatnya di hari kiamat.Siapa yang tidak membutuhkan syafaat di hari Kiamat?? Tidak ada seorang pun dari kita kecuali membutuhkan syafaat pada hari tersebut. Pada hari di mana harta dan anak keturunan sudah tidak akan bermanfaat lagi kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. Pada hari di mana setiap orang akan mejauh dari saudaranya, menjauh dari ayah dan ibunya, menjauh dari isteri dan anak-anaknya. Pada hari di mana para rasul yang bergelar Ulul Azmi menolak untuk memberikan syafaat uzhma, kecuali “Sang Kekasih” Rasulullah n. Sehingga, kalau

Page 15: majalah albinaa-edisi-ke-4

AQIDAH

15 Edisi:4 Vol.1

kita berharap mendapatkan syafaat dari “Sang Kekasih”, maka tidak ada jalan kecuali dengan mencintainya. Cinta yang diwujudkan dengan melaksanakan tauhid yang benar kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, memperbanyak shalat nafilah, memperbanyak shalawat kepadanya. 5. Hendaklah setiap muslim mengenal sirah (sejarah) Beliau yang harum, mengetahui petunjuk Beliau yang lurus, keluhuran akhlak dan keutamaan Beliau.Setiap muslim yang membaca sirah dan perjalanan hidup “Sang Kekasih” niscaya akan bersemi dan tumbuh dalam jiwanya kecintaan dan kerinduan. Dia akan mendapatkan sirah Beliau penuh dengan taburan bunga-bunga indah dan harum semerbak, penuh dengan petunjuk dan keteladanan, penuh dengan keluhuran akhlak. Ummul mukminin Khadijah

jmenggambarkan kepada kita betapa luhurnya akhlak “Sang Kekasih”. Beliau berkata,“Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Bukankah engkau suka bersilaturahmi, senantiasa berkata jujur, suka menolong orang yang kesusahan, senantiasa memuliakan tamu, dan membantu orang-orang yang tertima musibah?" Saudaraku para pembaca yang budiman…, Demikianlah beberapa wasilah dan sarana untuk menumbuhkan cinta dan kerinduan kepada “Sang Kekasih”. Semoga Allahl menjadikan kita semua umat Muhammad n yang benar-benar tulus dalam mencintai “Sang Kekasih”, sehingga di hari Kiamat kelak kita dikumpulkan bersamanya. Amin.Wallahu a’lam.

Sumber Bacaan:1.Yaumun Ma’a Habiibika, Abu Kholid Aiman bin Abdul Aziz Abanami2. http://www.saaid.net/mohamed/357. htm

Page 16: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

edisi:4 Vol.116

Abdullah bin Hisyama berkata;

كنا مع النبيي صل الله عليهي وسلم وهو

ابي فقال له عمر ذ بييدي عمر بني الخط آخي

ن كل يا رسول اللهي لنت أحب إيل مي

ن نفسي فقال النبيي صل الله ء إيل مي ش

هي حتى ي نفسي بييدي عليهي وسلم ل والذي

ك فقال له ن نفسي أكون أحب إيليك مي

ن عمر فإينه الن واللهي لنت أحب إيل مي

نفسي فقال النبيي صل الله عليهي وسلم

الن يا عمر

«Pernah kami bersama Rasulullah n ketika Beliau meraih tangan Umar bin Khatthab a. Umar berkata, «Wahai Rasulullah,

Engkau betul-betul adalah sosok yang paling aku cintai dari siapa pun juga kecuali diriku sendiri.»

Rasulullah n bersabda,

«Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,

tidaklah engkau mencintaiku secara sempurna hingga engkau lebih mencintaiku bahkan dari cintamu kepada dirimu sendiri.» Mendengarnya, Umar a segera berkata, «Demi Allah, kalau demikian maka mulai saat ini, sungguh engkau lebih aku cintai wahai Rasulullah dari diriku sendiri.» Rasulullah n bersabda, «Sekarang (sempurnalah kecintaanmu itu) wahai Umar.»

(HR. Bukhari)

Foto : forumjualbeli.com

CintaManajemen

Oleh: Muhammad Irfan Zain. Lc

Page 17: majalah albinaa-edisi-ke-4

17 Edisi:4 Vol.1

HADITS

Pendahuluan Cinta adalah satu kata yang singkat namun sarat akan arti dan makna. Cinta dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan cinta, seseorang akan sanggup mengorbankan segala yang dimilikinya untuk meraih hati yang dicintainya. Makna cinta yang sempurna, hal ini yang hendak diajarkan Rasulullah n kepada ummatnya melalui Umar bin Khatthaab a, «Mencintai Beliau lebih dari rasa cinta kepada siapa pun, bahkan termasuk kepada diri sendiri.» Dengan rasa cinta seperti inilah seseorang baru dapat merasakan dengan sesungguhnya manisnya imam. Rasulullah n bersabda:

يهي وجد حلوة اليمياني لث من كن في �ث

–وذكر منها- أن يكون الله ورسوله

واهم .... م سي أحب إيليهي مي

«Tiga perkara yang dengannya seorang akan dapat merasakan manisnya iman–di antaranya adalah engkau cinta kepada

Allah dan Rasul-Nya n lebih dari kecintaanmu kepada yang selain keduanya.» (HR. Bukhari)

Cinta yang Menjadi Pilihan Cinta yang didasarkan pada kesadaran dan pemahaman akan keberhakan yang dicintai untuk menerima rasa itu adalah bagian dari iman. Hal ini terlihat jelas dari perubahan jawaban Umar a yang begitu cepat; dari pernyataan sebelumnya, «Wahai Rasulullah, Engkau betul-betul adalah sosok yang paling aku cintai dari siapa pun juga kecuali diriku sendiri», kepada pernyataan Beliau selanjutnya, «Demi Allah, kalau demikian maka mulai saat ini, sungguh engkau lebih aku cintai wahai Rasulullah dari diriku sendiri.» Perubahan yang begitu drastis namun sangat cepat, bersamaan dengan pengetahuan kita tentang ketegaran dan kekokohan hati seorang Umara. Perubahan seperti ini tentu menyisakan pertanyaan besar dalam sanubari kita,

Page 18: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

Edisi:4 Vol.118

«Apa gerangan yang melandasi perubahan sikap tersebut ?!.»

«Kesadaran dan pemahaman akan keberhakan yang dicintai untuk menerima rasa itu.» Inilah kiranya yang menjadi jawaban dari pertanyaan besar tadi. Kecintaan seseorang kepada diri sendiri adalah naluri manusiawi (thabi>ie) yang tentu dan pasti dimiliki oleh setiap orang –meski tidak dibahas. Namun, kecintaan kepada Rasulullah n adalah kecintaan yang bersifat pilihan.

Kecintaan seperti inilah yang diinginkan oleh Rasulullah n lewat pernyataannya kepada Umar, «Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-

Nya, tidaklah engkau mencintaiku secara

sempurna hingga engkau lebih mencintaiku bahkan dari cintamu kepada dirimu sendiri.» Menyadari maksud

Rasulullah n ini, secara spontan dan dengan penuh kesadaran dan pemahaman Beliau berkata, «Demi Allah,

kalau demikian maka mulai saat ini, sungguh engkau lebih aku cintai wahai Rasulullah –bahkan- dari diriku sendiri.» Beliau sadar dan paham bahwa Rasulullah n yang menjadi sebab utama dari keselamatannya di dunia dan di akhirat, maka tiada pilihan bagi Beliau melainkan menyerahkan sepenuh cintanya

«Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman- Nya, tidaklah engkau mencintaiku secara sempurna hingga engkau lebih mencintaiku bahkan dari cintamu kepada dirimu sendiri.»

Page 19: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

Edisi:4 Vol.1 19

kepada Rasulullah n bahkan meski harus mengorbankan diri sendiri.

Cinta adalah Asas dalam Agama )Ushuluddin( Dalam agama, cinta menempati posisi yang sangat penting. Begitu pentingnya cinta, hingga Allah berfirman;

نكم ين آمنوا من يرتد مي ها الذي }ياأي

ينيهي فسوف يأتي الله بيقوم عن دي

ونه{ ]املائدة: 54[ ب هم ويحي ب يحي

«Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa di antara kalian yang keluar dari agamanya niscaya Allah akan menggantinya dengan sebuah kaum yang Ia cintai dan mereka cinta kepada Nya.» (al Maaidah: 54). Makna tersirat dari ayat ini bahwa satu di antara ciri mendasar orang-orang murtad (keluar dari agama) adalah lenyapnya rasa cinta. Oleh karena itu, Allah akan menggantinya dengan kaum yang beriman, yang memiliki karakter dasar berupa

rasa cinta kepada-Nya, hingga Allah pun cinta kepada mereka. Ciri mendasar yang lekat dalam diri mukmin ini (cinta kepada Allah), lebih tegas Allah jelaskan lewat firman-Nya:

ن دوني اللهي ذ مي ن الناسي من يتخي ومي

ين ونهم كحب اللهي والذي ب أندادا يحي

آمنوا أشد حبا ليلهي ]البقرة: 165[«Di antara golongan manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan-

tandingan bagi Allah, mereka cinta kepadanya sebagaimana cinta mereka kepada Allah.

Adapun orang-orang mukmin,

maka kecintaan mereka kepada Allah adalah lebih besar daripada kecintaan orang-orang selain mereka (golongan kafir) kepada tandingan-tandingan yang mereka ada-adakan bagi Allah.» (al Baqarah: 165)

Cinta Rasul, Cinta Allah Dua kalimat syahadat yang menjadi syarat utama masuknya seorang ke dalam

Page 20: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

Edisi:4 Vol.120

Islam adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Segala yang merupakan konsekuensi dari kesaksian yang pertama (kalimat syahadat pertama), pun menjadi konsekuensi dari kesaksiannya yang kedua –kecuali seluruh hal yang merupakan kekhususan bagi Allah saja-. Satu di antara konsekuensi itu adalah cinta, ketundukan dan loyalitas. Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah, tunduk dan loyal kepada-Nya, maka wajib pula atasnya untuk cinta, tunduk, dan loyal kepada Rasul-Nya n . Allah berfirman:

بون الله فاتبيعوني قل إين كنتم تحي

ر لكم ذنوبكم )٣١( يحبيبكم الله ويغفي

«Katakanlah wahai Muhammad kepada ummatmu, jika kalian cinta kepada-Ku (Allah) maka ikutilah aku (Muhammad n; dengan itu niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.»

(Ali Imraan: 31)

عي الرسول فقد أطاع الله ومن من يطي

يظا )٨٠( م حفي تول فم أرسلناك عليهي

«Barangsiapa taat kepada Rasulullah maka sungguh ia telah taat kepada Allah.

Dan barangsiapa berpaling,

maka sesungguhnya tidaklah Kami mengutusmu wahai Muhammad sebagai pemutus perkara mereka.» (An-Nisaa: 80). Abu Hurairah a berkata, Rasulullah n bersabda, Allah berfirman;

من عادى لي ولييا فقد آذنته بيالحربي «

Barangsiapa yang memusuhi orang yang Kucintai, maka

Foto : Rose on wood Bw

Page 21: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

21 Edisi:4 Vol.1

sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya.» (HR. Bukhari)

Wujudkan Cintamu Secara Benar Mewujudkan dan mengarahkan cinta secara benar adalah hal yang harus diketahui dan dijalani agar mendapat balasan cinta dari sang kekasih. Jika tidak diwujudkan dan diarahkan secara benar, maka alih-alih dapat kesenangan, malah kehancuran yang akan menunggu. Jika tidak dilakukan secara benar, maka alih-alih dapat restu dari yang dicintai, malah sang kekasih akan semakin benci. Lantas adakah benar pengakuan cinta seseorang, sementara ia menyelisihi hal yang disenangi oleh kekasihnya ? Benarkah pengakuan cinta seseorang, sementara ia terus melakukan hal yang dibenci oleh kekasihnya ? Seorang penyair pernah berkata:

إن املحب ملن يحب مطيع

«Seorang yang cinta akan selalu ikut kesenangan kekasihnya.».

Atau benarkah pengakuan cinta seseorang ketika ia melakukan sesuatu yang menurut anggapannya benar tetapi justru hal itu ternyata tidak dituntunkannya? Jawabannya, «Tidak». Kecintaan dan ketundukan yang sempurna ditunjukkan dengan seberapa taat dan patuhnya kita terhadap ajarannya, dengan tidak menambah dan tidak juga menguranginya. Rasulullah n bersabda:

يهي من أحدث في أمرينا هذا ما ليس في

فهو رد «Barangsiapa mengada-

adakan sesuatu yang barupa ritual-ritual agama baru dalam agama ini yang tidak kami contohkan, sesungguhnya

Page 22: majalah albinaa-edisi-ke-4

HADITS

Edisi:4 Vol.122

yang diada-adakannya itu akan tertolak.» (HR. Bukhari) Oleh karena itu, barangsiapa yang mengatakan ini ajaran agama, ini ajaran Allah, ini ajaran Rasulullah n secara dusta, dan ia menyadari bahwa ia berdusta, maka Rasulullah n bersabda mengingatkan mereka,

أ مقعده دا فليتبو من كذب عل متعم

ن الناري مي

«Barangsiapa yang berdusta mengatasnamakan diriku,

maka persiapkanlah tempat duduknya kelak di neraka.».

(HR. Bukhari) Pada akhirnya, semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang mampu mewujudkan kecintaan kita secara benar kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Semoga Ia mengumpulkan kita kelak bersama para nabi,

orang-orang yang benar, para syahid di jalan Allah dan

bersama orang-orang yang saleh.

Mereka itulah kelak yang akan menjadi sebaik-baik teman.

Waffaqallahu al jamiiá lima

yuhibbu wa yardha.

Walhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin.

Referensi1. Al Quran al Kariim2. Al Jaami’e Al Musnad As Shahiih, oleh Imam Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al Bukhari.3. FathulBaari, Abu al Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Hajar al Asqalaaniy.4. Rekaman ceramah syaikh Muhammad Hasan ad Dudu, «Ma>a an Nabi»5. Rekaman khutbah syaikh Muhammad Hassaan, «Alamaatu Mahabbati an Nabi»

Page 23: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.1 23

PENDIDIKAN

tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh”. Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa orang-orang saleh-lah yang pantas mewarisi bumi dan segala isinya, sebab merekalah yang akan mampu untuk menerima tugas dan amanat ini untuk dikelola sesuai tuntunan Allah l. Yang tak kalah pentingnya, bahwa dengan memiliki anak saleh akan menjadi amal yang terus-menerus mengalir bagi kedua orang tuanya meskipun

Memiliki anak yang saleh dan salehah merupakan

dambaan dan impian setiap orang tua karena kehadiran anak saleh di tengah-tengah kehidupan keluarga akan menjadi penyejuk jiwa dan kedamain, pelipur lara bagi kedua orang tuanya. Anak saleh bagi orang tua merupakan bekal kehidupan di dunia dan akhirat, disebutkan di dalam Al Qur’an surat Al Anbiya ayat 105: “Dan sungguh telah kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami

Foto : Dok. Al Binaa

MENYINERGIKAN PENDIDIKAN KELUARGA DENGAN SEKOLAH

MENUJU GENERASI YANG SALEH

Oleh: Ustadz Hasyim Nur, S.Pd.

Page 24: majalah albinaa-edisi-ke-4

PENDIDIKANPENDIDIKAN

Edisi:4 Vol.124

keduanya telah meninggal dunia. Dari Abu Hurairah z, ia berkata bahwa Rasulullah n bersabda:

ن إيذا مات الينسان انقطع عمله إيل مي

لم ينتفع ية وعي ن صدقة جاري ل�ة مي �ث

بيهي وولد صاليح يدعو له

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do’a anak yang saleh” (HR. Muslim no. 1631). Tentu ketika menyebutkan kata saleh maka rujukan kita adalah Kitabullah dan sunnah Rasulullah n. Secara etimologi, kata saleh berasal dari صلح - يصلح - صالحا shaluha-yashluhu – shalahan yang artinya ‘baik’, ‘tidak rusak’ dan ‘patut’. Sedangkan Saleh merupakan isim fa’il (صالح)dari kata tersebut di atas yang berarti orang yang baik, orang yang tidak rusak dan orang yang patut. Sedangkan saleh menurut definisi Al-Qur’an adalah

sebagaimana yang terdapat di dalam surat Ali Imran: 113 – 114 dan surat Al Ankabut: 9 “Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud” (QS. Ali Imran: 113)“Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan; mereka itulah termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ali Imran: 114)“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh” (Al Ankabut: 9). Berdasarkan ayat tersebut, maka orang saleh adalah orang yang berperilaku baik akhlaknya sesuai dengan ajaran Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana ciri-ciri orang saleh yang disebutkan di dalam Al Quran

Page 25: majalah albinaa-edisi-ke-4

25 Edisi:4 Vol.1

surat Ali Imran: 113-114. Namun, bagaimanakah meyinergikan pendidikan keluarga dengan sekolah untuk menuju generasi yang saleh? Perlu diyakini, bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini semuanya atas kehendak dan ketetapan Allah k. Tidaklah selembar daun yang jatuh dari pohonnya kecuali jauh sebelumnya telah dicatat di lauh mahfudz. Tidaklah terwujud ketinggian akhlak dan kesalehan anak kecuali sebelumnya telah dituliskan ketetapannya oleh Allahk. Namun, tidak lantaran karena sudah ditetapkan oleh Allah, lantas kita berpangku tangan menunggu

kesalehan anak datang secara tiba-tiba. Iman yang benar adalah meyakini atas segala ketetapan Allah dengan tidak ragu sedikit pun, yang disertai usaha optimal. Ditegaskan dalam sebuah riwayat, bahwa seorang Arab Badui datang menghadap Nabi n. Orang itu datang dengan

menunggang kuda. Setelah sampai, ia turun dari kudanya dan langsung menghadap Nabi, tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya. Nabi menegur orang itu, ”Mengapa kuda itu tidak engkau ikat?” Orang Arab Badui itu menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah.” Nabi pun bersabda, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah.” Dari riwayat tersebut di atas jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk berusaha. Menyinergikan pendidikan keluarga dengan sekolah merupakan bagian dari usaha

Dari kisah tersebut jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk berusaha.

PENDIDIKAN

Page 26: majalah albinaa-edisi-ke-4

PENDIDIKAN

Edisi:4 Vol.126

orang tua, yaitu orang tua memilih sekolah yang sesuai atau yang saling menguatkan pola pendidikan di rumah dengan pendidikan di sekolah. Demikian pula sebaliknya bahwa pola pendidikan di rumah menguatkan pola pendidikan di sekolah. Jangan sampai terjadi paradok, misalnya di sekolah mengajarkan wajibnya shalat berjamaah di masjid, sedangkan di lingkungan keluarga cukup dengan shalat di rumah. Atau sebaliknya di rumah sangat memperhatikan pendidikan akhlak, sopan santun, perkataan yang baik, tetapi di sekolah berperilaku tidak santun, berkata-kata yang kasar dan menyimpang dianggap bagian dari kreatifitas yang tidak perlu diatur. Jika demikian yang terjadi, proses pendidikan tidak berjalan maksimal.

Menyinergikan Pendidikan Keluarga dengan Sekolah serta Langkah-Langkahnya.

1. Membangun komitmen bersama Unsur-unsur yang membangun pendidikan keluarga tidak jauh berbeda dengan unsur-unsur pendidikan di sekolah. Kita boleh menganalogikan rumah merupakan madrasah, ayah dan ibu merupakan pendidik (guru), anak adalah murid-murid yang istimewa, dan norma-norma yang ditanamkan kepada anak adalah sistem nilai layaknya seperti kurikulum sekolah. Namun, untuk menyinergikan unsur pendidikan keluarga tersebut penting adanya visi orang tua yaitu kesepahaman kedua orang tua tentang arah dan tujuan pendidikan bagi anak-anaknya sebagaimana juga di sekolah adanya visi sekolah karena keberadaan visi bertujuan untuk mengarahkan segenap potensi agar tidak melenceng dari tujuan. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua dari sejak awal bahkan sebelum dikaruniai anak, harus membangun komitmen bersama untuk

Page 27: majalah albinaa-edisi-ke-4

PENDIDIKAN

Edisi:4 Vol.1 27

mengarahkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang saleh sebagaimana doa Nabi Ibrahim dalam Al Qu’an surat Shaffat ayat 100.

الحين رب هب لي من الصWahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku anak yang termasuk anak-anak yang sholeh. (QS. Ash-Shaffat: 100). Bersamaan dengan itu orang tua juga berusaha untuk menjauhkan anak dari tempat-tempat keburukan dan kelalaian. Jangan biarkan mereka dididik dengan cara yang buruk, baik melalui tayangan televisi, bacaan-bacaan, atau video-video yang menyimpang atau selainnya. Jangan kita mengharapkan kesalehan sementara enggan melarang dengan berbagai pertimbangan. Ingat pepatah yang menyebutkan, “Orang yang menanam duri tidak akan memanen anggur.”

2. Ikhlas dalam mendidik Langkah selanjutnya adalah

selalu menghadirkan keikhlasan dalam mendidik anak dan senantiasa mengharapkan pertolongan dari Allah l karena betapa kita menyadari mendidik anak bukan pekerjaan yang mudah, tidak cukup hanya bermodal ilmu dan pengalaman atau kekuatan harta atau jabatan karena yang membolak-balikakkan hati adalah Allah l, oleh karena itu, dalam mendidik anak kita membutuhkan keikhlasan dan mengharap pertolongan Allah l. Allah l berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya.” (QS. Al Bayyinah: 5). Nabi Ibrahim pun berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang saleh demikian pula Nabi Zakaria sebagaimana Firman Allah l: “Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang

Page 28: majalah albinaa-edisi-ke-4

PENDIDIKAN

Edisi:4 Vol.128

anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran:38) Adakah kita meluangkan waktu sejenak untuk mengintrospeksi diri, seberapa ikhlaskah kita dalam mendidik anak karena keikhlasan ini akan mempengaruhi kualitas ketulusan, cinta, dan sayang kita kepada anak. Bersungguh-sungguhlah untuk menjauhkan dari sikap amarah, kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Rangkul dan belailah mereka dengan ketulusan, bahwa kita sangat mencintainya.

3. Menjadi imam dan teladan Langkah berikutnya adalah berusaha tampil berperan sebagai orang tua yang dapat menjadi imam sebagai pemimpin keluarga, menjadi pendidik yang dapat diteladani, menjadi sahabat yang dapat diajak diskusi. Adakalanya orang tua harus tegas, hal ini dilakukan manakala nasihat, peringatan dan keteladanan

sudah ditunjukkan. Terkadang pula anak diajak diskusi.

4. Mengajarkan ilmu dan mengamalkan Langkah selanjutnya adalah mengajarkan ilmu tentang dasar-dasar keislaman dan membiasakan anak mengerjakan amalan-amalan yang dapat menstimulasi anak menuju kesalehan. Di antara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:a. Menumbuhkan kecintaan anak kepada Allah l dan Rasul-Nya serta mencintai ajaran Islam. Hal ini sangat penting untuk mengokohkan aqidah sebagai benteng keimanan. Dan pengajaran ini terus menerus dilakukan.

www.liputan6.com

Page 29: majalah albinaa-edisi-ke-4

PENDIDIKAN

29 Edisi:4 Vol.1

b. Mengajarkan keikhlasan, kejujuran, dan kesederhanaan dalam hidup serta menjaling hubungan baik dengan orang lain.c. Memberi keteladanan dalam pelaksanaan shalat dan menyuruh untuk menegakkan shalat.

لةي وهم أبناء سبع مروا أولدكم بيالص

"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat saat mereka berusia tujuh tahun."

d. Mengajarkan Al Qur’an secara bertahap beserta doa-doa harian dan membiasakan dalam pengamalannya. e. Memberi keteladanan dalam beradab; bertutur kata, bersikap, dan bermuamalah dengan orang lain. f. Memfasilitasi dengan pengadaan buku-buku bacaan yang islami, kisah para nabi dan rasul, kisah sahabat. Buku-buku ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah mendapatkan pemurnian dari konten yang

menyimpang. g. Memberikan keteladanan dalam berdisiplin. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan dari hal-hal yang sederhana, misalnya bangun tidur tepat pada waktunya, menyimpan sendal atau sepatu pada tempatnya, serta merapikan kembali mainan yang telah dipakai. Setelah pola pendidikan keluarga diterapkan secara optimal, maka tugas orang tua berikutnya adalah memasukkan anak di sekolah yang memiliki persamaan visi dan misi, prinsip-prinsip dalam mendidik, keikhlasan dan keteladananan para pendidik, kurikulum, dan aturan sekolah yang diterapkan. Semoga Allah l melimpahkan taufiknya kepada kita dalam mendidik serta menganugerahi kita anak-anak yang saleh dan salehah.Referensi:

1. Al Qur’an

2. Buletinmi.com

www.liputan6.com

Page 30: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.130

SAINS

تم الماء الذي تشربون )٦٨( رأيب أفبزلتموه من المزن أم نحن تم أنب أأنبالمنزلون )٦٩(لو نشاء جعلناه

لوال تشكرون )٧٠( أجاجا فب

“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum, kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin. Maka,

mengapakah kamu tidak bersyukur?”

( QS: Al Waqi’ah : 68 – 70 )

Sebagai seorang muslim, jika kita merenungkan

ayat di atas, kita akan menyadari betapa kebesaran dan nikmat

Allah. Karena, setiap hari pasti kita minum air. Nah, saat kita minum itu coba kita ingat dari mana air itu asalnya? Apakah kita yang menurunkan air…? Masyaa Allah !! Apakah pantas kita mengingkari nikmat Allah berupa air … yang kita butuhkan setiap hari?Mari kita kaji lebih mendalam lagi. Bukankah air itu dari hujan, dan sadarkah kita bagaimana hujan terjadi? Bagaimana Al-quran mengungkap tentang terjadinya hujan? Mari kita pahami bersama…

Foto : radaronline.co.id

Oleh: Sofyan Toha, S.Si.

menurut Al Quran

Rahasia Terjadinya Hujan

Page 31: majalah albinaa-edisi-ke-4

SAINS

31 Edisi:4 Vol.1

Allah Berfirman :

ؤلف زجي سحابا ثم يب ر أن الله يب ألم تبرى الودق تب نه ثم يجعله ركاما فب يب بب

ماء زل من الس نب يخرج من خالله ويبيصيب به رد فب من ج�ال فيها من بب

من يشاء ويصرفه عن من يشاء يكاد رقه يذهب باألبصار )٤٣) سنا بب

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,

kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih,

maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran butiran) es dari langit,

(yaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan seperti) gunung-gunung,

maka ditimpakan-Nya (butiran-

butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (Al Qur’an, 24:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan, berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:

TAHAP – 1, Pergerakan awan oleh angin: Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.TAHAP – 2, Pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar. TAHAP – 3, Pembentukan awan yang bertumpang tindih: Ketika awan awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di

Page 32: majalah albinaa-edisi-ke-4

SAINS

Edisi:4 Vol.132

dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfer yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dan sebagainya. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; andJack C. Thompson, 1975, Element s of Meteorology, s. 141-142)

Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi baru akhir-akhir ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dan sebagainya. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

Gambar di atas memperlihatkan tahap-tahap pembentukan gelombang air.

Page 33: majalah albinaa-edisi-ke-4

SAINS

33 Edisi:4 Vol.1

Gelombang air terbentuk ketika angin meniup permukaan air. Akibat pengaruh angin ini, pertikel-partikel air mulai bergerak melingkar. Pergerakan ini kemudian mendorong terbentuknya gelombang air yang silih berganti, dan butiran-butiran air kemudian terbentuk oleh gelombang ini yang kemudian tersebar dan beterbangan di udara. Dalam sebuah ayat Al Quran disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.

من زلنا فأنب لواقح الرياح وأرسلنا له تم أنب ناكموه وما فأسقيب ماء ماء الس

بخازنين )٢٢( «Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.» (Al Qur>an, 15:22)

Dalam ayat ini ditekankan

bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran «mengawinkan» dari angin dalam pembentukan hujan. Fungsi mengawinkan pada angin ini terjadi sebagaimana berikut. Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. Partikel-partikel ini dibawa naik

Page 34: majalah albinaa-edisi-ke-4

SAINS

Edisi:4 Vol.134

lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan, kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang dibawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujan pun tidak akan pernah terjadi. Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang

fenomena alam.Allah berfirman :

تثير سحابا رسل الرياح فب الله الذي يبماء كيف يشاء ي�سطه في الس فب

رى الودق يخرج من تب ويجعله كسفا فبخالله فإذا أصاب به من يشاء من

ع�اده إذا هم يست�شرون

«Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya,

dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira» (Al

Qur>an, 30:48)

Hujan adalah rahmat :

ين بب بشرا الرياح رسل يب الذي وهو سحابا لت أقب إذا حتى رحمته يدي زلنا به الماء لد ميت فأنب ثقاال سقناه ل�بالثمرات كذلك من كل به فأخرجنا

رون نخرج الموتى لعلكم تذك

Page 35: majalah albinaa-edisi-ke-4

SIROH

35 Edisi:4 Vol.1

"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (Q.S. Al A'raf : 57 )

اجا وأنزلنا من المعصرات ماء ثج�اتا )١٥(وجنات لنخرج به ح�ا ونب

ألفافا "Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah. Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan. Dan kebun-

kebun yang lebat." (Q.S. An Naba' : 14-16)

ومن آياته أنك تبرى األرض خاشعة زت وربت ها الماء اهتب زلنا عليب فإذا أنب

إن الذي أحياها لمحيي الموتى إنه على كل شيء قدير

"Dan di antara tanda-tanda-

Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S.

Fushshilat : 39 )

قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم : مطرنا بفضل اهلل ورحمته

) رواه ال�خاري (Rasulullah bersabda : “ kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Alloh “ ( HR. Bukhori )

Sumber : Al Qur’anul KarimTafsir Ibnu Katsirhttp ://id .harunyahya.com

http://www.keajaibanalquran.com

Page 36: majalah albinaa-edisi-ke-4

SIROH

Setelah diangkatnya Rasulullah n menjadi Nabi dan

Rasul, maka Beliau pun mulai menyingsingkan lengan baju, bersungguh-sungguh untuk menyampaikan amanat risalah kepada umat. Beliau memulai dakwah. Beliau mengajak kepada tauhid, memerangi segala bentuk berhala. Itu semua adalah sebagai pengamalan dari perintah Allah k:

. ر. وربك فكب �ر. قم فأنذي ها المد يا أي

ر. والرجز فاهجر. ول تنن و�ييابك فطه

) املد�ر : ١-7 ( . وليربك فاصبي تستكثي

«Hai orang yang berselimut!,

bangunlah, lalu berilah peringatan!, dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah,dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.,

dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,

bersabarlah.“ (Qs. Al Muddatsir : 1-5 ) Misi Beliau adalah misi yang sangat berat, yang mana di waktu tersebut keadaan orang-orang Quraisy

& Penerima Dakwah Paling Awal

Awal Dakwah Rasulullah n

Oleh: Abdusshommad Rifai, Lc.

Page 37: majalah albinaa-edisi-ke-4

SIROH

sudah mencapai puncak dari kesyirikan, kekufuran, kedzaliman dan segala macam keburukan.

Tiga Tahun Berdakwah dengan Cara Sembunyi-Sembunyi

Melihat keadaan orang - orang Quraisy yang sudah parah dalam bentuk kekufuran, kerasnya perangai mereka, bahasa mereka adalah bahasa pedang dalam menghadapi perselisihan, dan sifat buruk lainnya, di samping juga mereka adalah orang-orang yang teranggap besar di kalangan orang Arab, maka termasuk hikmah adalah menyampaikan dakwah kepada mereka di awal waktu dengan cara sembunyi – sembunyi agar tidak terlalu mengagetkan dan mengejutkan mereka. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah.

Beliau mengajak kepada tauhid dengan

cara

sembunyi – sembunyi. Beliau ajak orang-orang yang dipandang siap untuk menerimanya, baik dari kalangan keluarga dan kerabat, dan atau juga orang-orang yang sudah dikenal dengan kebaikan, kejujuran dan penerimaan mereka kepada kebenaran. Para Penerima Dakwah Paling Awal Kebenaran adalah cahaya penerang dan juga penentram hati. Dia akan hinggap dengan mudah di hati-hati pemilik jiwa yang bersih. Begitu pulalah kebenaran yang datang dari Rasulullah. Begitu disampaikan, maka di sana ada jiwa-jiwa yang baik yang menjawab langsung tanpa ada keraguan. Mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah yang mendapatkan keutamaan besar, yang nama-nama mereka terukir

Awal Dakwah Rasulullah n

Page 38: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.138

dengan indah dalam sejarah Islam dengan sembutan “Assaabiquunal Awwaluun” Orang-orang pertama yang menerima dakwah Rasulullah adalah istri Beliau sendiri yaitu Khodijah, Zaid bin Haritsah z(bekas budak Beliau), sepupu Beliau, Ali bin Abi Thalib z, dan teman karib Beliau Abu Bakar z . Mereka masuk Islam di hari-hari awal dakwah Rasulullah. Abu Bakar z, dan Berkah Keislamannya Sungguh, Abu Bakar adalah hamba pilihan Allah yang mempunyai keutamaan sangat berlimpah, yang tidak akan bisa disaingi oleh satu orang pun dari umat ini. Beliau adalah laki-laki yang paling dicintai oleh Nabi.

Dan lihatlah bagaimana Nabi n memuji Beliau :

ن ((إينه ليس مي

الناسي أحد أمن

هي وماليهي عل في نفسي

ن أبي بكري بني أبي قحافة، ولو كنت مي

ن الناسي خلييال لتخذت أبا ذا مي متخي

بكر خلييال)) (رواه البخاري : 467)

“Tidak ada manusia yang lebih memberi anugrah pada jiwa dan hartanya untukku melebihi Abu Bakar. Kalau aku boleh menjadikan seseorang menjadi kekasih pasti aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih». (HR. Bukhari : 467) Bagi penduduk Mekkah, Abu Bakar adalah orang yang sangat istimewa dan disegani. Beliau terkenal dengan kemuliaan nasab, kemuliaan perangai dan akhlak, serta dikenal sebagai ahli dalam ilmu garis keturunan kaum Arab.

“Assaabiquunal Awwaluun”. Di antara mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Salamah, Arqom bin Abi Arqom, Utsman bin Madz’un, Ubaidah bin Harits, Said bin Zaid, Asma binti Abu Bakar, Aisyah binti Abu Bakar, Khobbab bin Art, Abdullah bin Mas’ud, Umair bin Abi Waqosh, dan yang lainnya g.

SIROH

Page 39: majalah albinaa-edisi-ke-4

SIROH

39 Edisi:4 Vol.1

Abu Bakar z adalah berkah yang membawa berkah. Begitu Beliau mendapatkan keberkahan dengan masuk ke dalam agama Islam, Beliau langsung menghubungi beberapa kawan dan menawarkan Islam kepada mereka. Maka beberapa orang pilihan, orang terpandang di kalangan penduduk Mekkah, menerima tawaran keberkahan Islam dari Abu Bakar. Mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bi ‘Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’d bin Abi Waqqash dan Thalhah bin Ubaidillah, g. Tidak berselang lama dari keislaman mereka, maka menyusullah orang-orang yang sudah ditakdirkan oleh Allah untuk bisa mendapatkan keutamaan manjadi “Assaabiquunal Awwaluun”. Di antara mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Salamah, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin Madz’un, Ubaidah bin Harits, Said bin Zaid, Asma binti Abu Bakar, Aisyah binti Abu Bakar, Khabbab bin Art,

Abdullah bin Mas’ud, Umair bin Abi Waqash, dan yang lainnya g. Begitulah, ternyata dengan diam-diam dan tidak terlihat di permukaan, banyak dari kalangan penduduk Mekkah yang telah masuk ke dalam agama Islam. Dan bisa jadi satu dengan yang lain tidak saling mengetahui bahwa kawannya telah masuk Islam sama dengan dirinya. Walaupun begitu, tetap Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi seperti ini, dikarenakan belum diizinkan oleh Allah untuk berdakwah dengan terang-terangan dan dikarenakan jumlah dan kekuatan kaum muslimin masihlah sangat minim yang diperkirakan belum bisa menghadapi kekuatan orang-orang kafir Quraisy.

Buah dan Pelajaran yang Bisa Dipetik Dari penggalan sirah yang indah ini kita banyak mengambil kesimpulan dan pelajaran,

Page 40: majalah albinaa-edisi-ke-4

SIRAH

Edisi:4 Vol.140

di antaranya adalah sebagai berikut.1. Hikmahnya Nabi n dalam dakwah Beliau, di mana Beliau memulai dakwah dengan cara yang menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. 2. Di dalamnya terdapat penjelasan bahwa yang pertama kali masuk Islam dari kalangan wanita adalah Khodijah, dari kalangan anak belia adalah Ali bin Abu Thalib, dari kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar dan dari kalangan bekas budak adalah Zaid bin Haritsah.3. Keutamaan Abu Bakar, yang mana Beliau mendapatkan banyak sekali keutamaan, di antaranya adalah Beliau termasuk orang-orang yang pertama kali masuk Islam.4. Kemuliaan yang dimiliki oleh para “Assaabiquunal Awwaluun”. Dan Allah telah memuji mereka dengan pujian yang sangat luhur. Dia berfirman :

ين ري ن المهاجي لون مي ابيقون الو والس

ين اتبعوهم بيإيحسان والنصاري والذي

الله عنهم ورضوا ع8نه وأعد رضي

لهم جنات تجريي تحتها النهار

يم يها أبدا ذليك الفوز العظي ين في خاليدي

) التوبة : 100(“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.

mereka kekal di dalamnya.

Itulah kemenangan yang besar.” (Qs. At-Taubah : 100) 5. Keutamaan berdakwah di jalan AllahDan pelajaran-pelajaran lainnya, Wallahu A’lam.Maroji :

- Ar Rahiiq Almakhtuum, Syaikh

Shafiyurrahman Almubarakfurie.

- Haadzaa Alhabiib Ayyuhal Habib, Syaikh

Abu Bakr Jabir Aljazairie.

لت على الله، بسم الله تبوك

Page 41: majalah albinaa-edisi-ke-4

41 Edisi:4 Vol.1

DOA KELUAR RUMAH

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

( Shohih At-Tirmizi : 3/151)

لت على الله، بسم الله تبوكوة إال بالله ال حول وال قب

Page 42: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.142

Pembaca yang budiman.Ketenaran didambakan oleh banyak orang,

karena manusia itu memiliki kecenderungan untuk dikenal, dipuji, dan disanjung. Namun, ketenaran itu akan menjerumuskan seseorang ke dalam fitnah yang membahayakan dirinya, karena di saat seseorang mendambakan dan mencari ketenaran ia akan sangat gembira jika kebaikannya disebut-sebut dan tidak senang jika ada orang lain yang memiliki kelebihan, sehingga hatinya berada dalam dua kondisi yang sangat tercela, yaitu antara riya’ dan hasad. Ketenaran menjauhkan seseorang dari sifat keikhlasan yang merupakan

syarat diterimanya amal kebaikan. Diriwayatkan, bahwa suatu kali terlihat ada kesedihan di muka Imam Ahmad, karena beliau telah dipuji oleh seseorang. Dikatakan kapada Beliau,“Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepadamu atas jasamu terhadap Islam.” Beliau menjawab: “Tidak, tetapi semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada Islam, karena telah berjasa kepadaku.”Para ulama dengan keilmuan dan keshalihan mereka adalah orang yang paling pantas untuk dikenal dan menjadi orang-orang yang tenar, namun mereka sangat berhati-hati dengan ketenaran ini dan berusaha

dan Kekhawatiran Mereka terhadap Ketenaran

Salaf Oleh: Nuralim, Lc.

TELADAN SALAF

Page 43: majalah albinaa-edisi-ke-4

TELADAN SALAF

43 Edisi:4 Vol.1

untuk menjauhinya serta mereka selalu berusaha menjaga keikhlasan. Pembaca yang budiman.Marilah kita simak kisah-kisah beberapa ulama salaf berikut ini, yang mengkisahkan tentang upaya mereka untuk menghindari ketenaran dan menjauhi bahayanya. 1. Abdullah Ibnul Mubarak tidak dikenal orang dan tidak ingin pendapatnya ditulis.

Al Hasan, salah seorang Murid Ibnul Mubarak berkata: “Suatu hari aku bersama Abdullah ibnu Al Mubarak. Kami berdua menuju ke sebuah tempat air minum. Orang-orang sedang meminum di tempat itu, kemudian kami berdua mendekati tempat itu untuk minum. Orang-orang tersebut tidak ada yang mengenal beliau, sehingga mereka berdesakan dengan beliau dan mendorongnya. Ketika keluar, Abdullah ibnu bin Al Mubarok berkata kepadaku, “Seperti inilah hidup itu. Di mana

seseorang tidak dikenal maka ia tidak akan dihormati.”Al Hasan juga berkata: “Ketika Abdullah ibnu Al Mubarok di Kufah, dibacakan kepada beliau kitab Manasik Haji. Setelah sampai kepada sebuah hadits, kemudian tertulis setelahnya perkataan “Abdullah berkata: “Kami berpegang dengan hadits ini,” Abdullah ibnu Al Mubarak berkata: “Siapa yang menulis pendapatku ini?” Aku Menjawab: “Penulisnya yang menulis.” Beliau mengerik tulisan itu hingga hilang dan berkata: “Siapa aku ini. Hingga pendapatku ditulis?”2.Ibnu Mas’ud tidak ingin diikuti dari belakang.

Hubaib bin Abi Tsabit berkata: “Suatu hari Ibnu Mas’ud keluar dan orang-orang mengikutinya dari belakang. Beliau bertanya kepada mereka: “Apakah kalian memiliki keperluan?” Mereka menjawab: “Tidak, tetapi kami ingin berjalan bersama anda.” Ibnu Mas’ud berkata: “Kembalilah! Sesungguhnya

Page 44: majalah albinaa-edisi-ke-4

TELADAN SALAF

Edisi:4 Vol.144

hal ini membuat hina bagi orang yang mengikuti dan menimbulkan fitnah bagi yang diikuti.”3. Ibnul Munkadir dan seorang tukang sepatu.

Muhammad bin Al Munkadir berkata: “Dahulu aku selalu berada di salah satu tiang masjid Rasulullah n untuk duduk dan sholat malam di situ. Penduduk Madinah mengalami musibah kekeringan selama satu tahun, mereka keluar memohon kepada Allah agar diturunkan air hujan, namun Allah tidak menurunkan hujan kepada mereka. Pada suatu malam aku shalat Isya’ di masjid Rasulullah n, kemudian aku bersandar di tiang

yang biasa aku tempati. Lalu datang seseorang yang berkulit hitam kekuning-kuningan. Ia bersarung dengan sehelai kain dan berselendang dengan sehelai kain di lehernya. Orang itu maju ke arah tiang yang ada di depanku, sehingga aku berada di belakangnya. Ia shalat dua rakaat kemudian duduk untuk berdoa. Dalam doanya ia berkata, “Wahai Rabb, penduduk kota suci Nabi Mu telah keluar memohon hujan kepada Mu, namun Engkau tidak memberikan hujan kepada mereka. Aku bersumpah kepada Mu agar Engkau menurunkan hujan kepada mereka.” Aku berkata, “Orang ini gila.” Tidaklah sampai orang itu menurunkan tangannya selesai berdoa, aku mendengar bunyi petir kemudian turun hujan, dan aku sempat ingin pulang kepada keluargku. Ketika mendengar hujan turun, orang itu memuji Allah dengan pujian yang tidak pernah aku dengar sebelumnya. Kemudian ia berkata, “Siapa

Dalam doanya ia berkata: “Wahai Rabb, penduduk kota suci NabiMu telah keluar memohon hujan kepadaMu, namun Engkau tidak memberikan hujan kepada mereka. Aku bersumpah kepadaMu agar Engkau menurunkan hujan kepada mereka.”

Page 45: majalah albinaa-edisi-ke-4

TELADAN SALAF

45 Edisi:4 Vol.1 edisi:4 Vol.1 45

aku ini, sehingga Engkau mengabulkan doaku. Padahal aku hanya kembali kepada Mu dengan segala pujian dan keutamaan Mu. Kemudian ia berdiri dan menjadikan kain sarungnya sebagai baju dan meletakkan kain yang ada di lehernya di kedua kakinya. Ia melaksanakan shalat terus menerus hingga apabila merasa Shubuh akan tiba, ia sujud dan shalat witir lalu shalat dua rakaat sebelum Shubuh. Iqamah Shubuh pun dikumandangkan, ia masuk ke dalam shaf untuk shalat berjamah bersama orang-orang dan aku juga masuk shaf bersamanya. Ketika imam salam dari shalatnya, ia berdiri kemudian keluar dan aku ikut keluar di belakangnya hingga sampai pintu masjid. Ia keluar dari masjid dengan mengangkat bajunya karena melewati genangan air. Aku ikut keluar di belakangnya dengan mengangkat bajuku karena melewati genangan air, namun setelah itu aku tidak tahu ke

mana ia pergi. Di malam berikutnya, aku shalat Isya’ di masjid Rasulullah n lalu menuju tiang yang biasa aku duduk di situ kemudian bersandar padanya. Orang itu datang, ia berdiri dengan menjadikan sarungnya sebagai baju dan meletakkan kain selendangnya di kedua kakinya. Ia shalat terus menerus hingga ketika Shubuh akan tiba ia sujud dan shalat witir kemudian shalat dua rakaat sebelum Shubuh. Iqamat Shubuh dikumandangkan, ia masuk ke dalam jama’ah Shubuh bersama orang-orang dan aku masuk bersamanya. Ketika imam salam dari shalatnya, ia keluar dari masjid dan aku keluar di belakangnya. Ia terus berjalan, aku mengikutinya hingga ia masuk ke dalam sebuah rumah di Madinah yang sudah aku ketahui sebelumnya lalu aku kembali ke masjid. Ketika matahari terbit dan aku telah selesai shalat, aku keluar menuju rumah orang itu.

Page 46: majalah albinaa-edisi-ke-4

TELADAN SALAF

Edisi:4 Vol.146

Aku melihat orang itu sedang menjahit sepatu dan ia adalah seorang tukang sepatu. Ketika melihatku ia mengenalku, kemudian bertanya: “Selamat datang wahai Abu Abdillah! Ada perlu apa? Apakah anda ingin aku buatkan sepatu?” Aku duduk seraya berkata: “Bukankah kamu teman shalatku kemarin malam?” Muka orang itu berubah menjadi hitam dan berteriak kepadaku seraya berkata, “Wahai Ibnul Munkadir! Apa urusanmu dengan shalatku itu?” orang itu marah. Aku menjadi takut kepadanya, kemudian pergi darinya. Di malam beriktunya lagi, aku Shalat Isya’ di masjid Rasulullah n, kemudian menuju ke tiang yang biasa aku duduk di situ lalu bersandar kepadanya. Orang itu tidak datang lagi. Aku berkata. “Innalillahi, apa yang telah aku lakukan?” Ketika waktu pagi telah tiba, aku duduk di masjid hingga terbit matahari,

kemudian keluar menuju rumah yang ditempati orang tersebut. Aku mendapatkan pintu rumahnya terbuka dan di dalamnya tidak ada apa-apa. Orang-orang yang ada di situ bertanya kepadaku, “Wahai Abu Abdillah? Apa yang terjadi antara Anda dengan orang itu kemarin?” Aku menjawab, “Ada apa dengannya?” mereka berkata: “Setelah Anda pergi darinya kemarin, ia membentangkan kainnya di tengah rumahnya, kemudian tidak ada satu pun barang yang ada di rumahnya kecuali ia letakkan di kainnnya itu, lalu ia membawanya pergi dan kami tidak tahu ke mana ia pergi?”Selanjutnya Ibnul Munkadir berkata, “Aku telah mendatangi setiap rumah yang aku kenal di Madinah untuk mencari orang itu, namun aku tidak mendapatkannya pula.”

Referensi:Aina Nahnu min Akhlaqissalaf, Abdul Aziz bin Nasir Al Jalil dan Bahauddin bin

Fatih Aqil.

Page 47: majalah albinaa-edisi-ke-4

47 Edisi:4 Vol.1

RESENSI BUKU

Membentuk Karakter Anak Ala RasulullahOleh: Suratman, S.Pd.

A. Identitas Buku1. Judul buku : Pendidikan Karakter Berbasis Sunnah Nabi2. Penulis : M. Mujib Ansor, S.H., M.Pd.I.3. Penerbit, Kota: Pustaka Al-Umm, Malang4. Tahun terbit : 2013 Masehi5. Ukuran buku : 14 cm X 21 cm, 254 halaman6. Harga : Rp35.000,00

B. Pendahuluan Dewasa ini, kita umat Islam secara khusus, dan warga negara Republik Indonesia secara umum, tengah melewati masa yang dapat kita sebut “krisis pendidikan” utamanya yang berkenaan dengan “karakter” atau “perilaku”. Akibatnya, bangsa ini tengah mengalami krisis moral yang hebat. Betapa tidak? Seorang intelek berpendidikan tinggi tetapi merasa tenang-tenang saja melakukan tindak korupsi milayaran rupiah. Seorang yang ditokohkan (diidolakan) masyarakat, tetapi dengan tanpa rasa malu melakukan perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang yang menjadi teladan umat. Begitu pula masyarakat pengagumnya juga tidak berkurang rasa kagumnya walaupun tokoh idolanya melakukan hal tersebut. Kondisi tersebut rupanya sudah mulai disadari oleh pemerintah Indonesia dengan menyusun Kuri-kulum 2013 yang berbasis karakter.

Atas dasar itulah, yaitu Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis karakter, penulis buku ini merasa tertantang untuk menggali sejarah yang ditempuh Rasulullah n dalam membentuk karakter generasi terbaik yaitu para sahabat yang menemani Beliau. hanya dalam kurun waktu kurang lebih 23 tahun.C. Ringkasan Isi Buku Buku ini berasal dari tesis di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang, Jawa Timur yang berjudul “ Konsep dan Metodologi Nabi n dalam Pendidikan Karakter”. Buku ini diawali dengan menggambarkan sosok Rasulullah n sebagai Sang Guru Teladan yang disegani oleh tokoh nonmuslim sekalipun seperti Michael H. Hart dan Mahatma Gandhi. Kemudian dilanjutkan dengan pujian Allah kepada Rasulullah, dan bukti-bukti sejarah (sirah) yang menguatkan betapa cemerlangnya hasil didikan

Page 48: majalah albinaa-edisi-ke-4

RESENSI BUKU

Edisi:4 Vol.148

Rasulullah kepada para sahabatnya. Pada bab-bab selanjutnya, penulis buku menjelaskan konsep-konsep atau istilah yang digunakannya dalam penelitian tersebut (bab 2), memperkenalkan sosok Rasulullah dan akhlak mulia Beliau yaitu amanah, jujur, lemah lembut, kasih sayang, dan rendah hati (bab 3). Pembahasan selanjutnya (bab 4), penulis buku menggambarkan inti pertama konsep Nabi shalallahu alaihi wasallam dalam mendidik karakter antara lain: (1)membentuk manusia yang hanya beribadah kepada Allah semata, (2) mendidik sejak kecil, (3) menyadarkan kewajiban menuntut ilmu dan menyampaikannya, (4) mengikatkan ilmu dengan amal, (5) belajar sepanjang hayat, (6) tidak sekuler, dan (7) menekankan pendidikan akhlak mulia. Dalam bab ini dibahas pula dasar atau landasan pendidikan, konsep niat, konsep ilmu, tujuan pendidikan Nabi, kurikulum pendidikan Nabi, guru dan murid, tempat pendidikan, dan diakhiri dengan evaluasi dan lulusan pendidikan. Inti kedua dalam buku ini adalah metodologi Nabi n dalam mendidik karakter. Pada inti kedua inilah kelemahan pola pendidikan yang kita jumpai di Indonesia sehingga menghasilkan lulusan yang kering dari karakter (akhlak) mulia. Metodologi Nabi dalam mendidik karakter tersebut adalah (1) mendidik melalui teladan; (2) melatih dan membiasakan; (3) membimbing,

mengarahkan, dan menasihati; (3)metode kisah atau cerita yang konstruktif; (4) menjelaskan dengan perumpamaan; (5) lemah lembut dalam memberikan pengajaran; (6)memberikan pujian, memuliakan, perlombaan, dan hadiah; (6) segera meluruskan kesalahan; dan (7) menghukum anak. Dari ketujuh metodologi Nabi tersebut, metodologi keenam dan ketujuh ini yang perlu mendapatkan perhatian kita sebagai pendidik karena hal ini sering disalahpahami oleh kita, sebagai pendidik, dengan pemahaman bentuk kasih sayang kepada anak yang sebenarnya keliru. Dalam meluruskan kesalahan, Rasulullah menempuh langkah-langkah: (1) melalui teguran langsung, (2) melalui sindiran, (3) melalui celaan, (4) melalui pemukulan, (5)melalui isolasi (pemutusan dari jamaah[kelompok]). Adapun dalam menghukum anak, Rasulullah menempuh tahapan: (1) memperlihatkan cambuk kepada anak, (2) menjewer daun telinga, (3) memukul anak dengan rincian: usia anak yang boleh dipukul, jumlah pukulan, cara memukul, bagian yang boleh dipukul, maupun kapan harus berhenti memukul. Pada bab 6, penulis buku membahas pengaplikasian konsep dan metode Nabi n dalam mendidik karakter di sekolah atau madrasah yaitu: (1) penguatan pelajaran agama (Islam) untuk menanamkan aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia; (2)

Page 49: majalah albinaa-edisi-ke-4

RESENSI BUKU

49 Edisi:4 Vol.1

figur pendidik yang berakhlak mulia sebagai teladan; (3) melaksanakan metode Nabi dengan urutan memberi teladan, melatih dan membiasakan, dan pemberian hukuman; (4) melatih dan membiasakan yang hal tersebut harus dibiasakan sejak kecil (tingkat dasar); (5) bimbingan dan konseling; dan (6) sistem evaluasi yang harus menyeluruh yaitu aspek kognitif, afektif (sikap), psikomotor, konasi (kegiatan mental), dan iman. Pada bab terakhir (bab 7), penulis buku menyimpulkan dan memberikan tiga saran bagi: (1) para pengambil kebijakan untuk mengaplikasikan konsep dan metode Nabi dalam pendidikan karakter; (2) para praktisi pendidikan hendaknya melakukan rekonstruksi dan reformulasi pelaksanaan pendidikan karakter; dan (3) evaluasi pembelajaran harus mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan agama. D.Resensi Buku Isi buku Pendidikan Karakter Berbasis Sunnah Nabi n (Kunci Sukses Membangun Karakter Anak Bangsa) merupakan salah satu buku rujukan yang tepat bagi ummat Islam, khususnya di Indonesia, untuk membimbing para pendidik dalam melaksanakan tugas mendidik dalam rangka membentuk generasi berkarakter (berakhlak) mulia sesuai konsep dan metode Nabi n. Mengapa? Karena buku ini merupakan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seorang pendidik di lapangan yang sudah berpengalaman. Di samping

itu, penulisnya juga seorang yang bermanhaj lurus, insya Allah, sesuai dengan pemahaman ahlussunnah wal jamaah di atas manhaj salafus shalih. Bagi para praktisi pendidikan, baik orang tua maupun guru di sekolah/ madrasah, buku ini sangat membantu tugasnya. Apalagi penyusunan buku ini disertai kutipan dalil-dalil dari Alquran, Alhadits, dan buku-buku ulama terkemuka dan para ahli pendidikan yang banyak dijadikan pedoman dalam mendidik anak. Selain kelebihan-kelebihan di atas, tentu saja ada pula kekurangannya karena kitab yang tidak ada kesalahan hanyalah Alquran. Namun, beberapa kesalahan yang ada hanyalah kesalahan yang kurang berarti seperti penulisan beberapa kata yang tidak baku sesuai Ejaan yang Disempurnakan dan penulisan daftar pustaka yang tidak standar seperti yang dianut oleh banyak perguruan tinggi di Indonesia. Kekurangan lain yaitu buku ini tidak dijual bebas di toko-toko buku karena faktor teknis pendistribusian atau pemasaran yang kurang profesional. Buku ini hanya dapat diperoleh dengan cara memesan langsung ke penerbit yang tentu saja harus dikenai biaya tambahan sebagai ongkos kirim. Lagi pula dengan cara begitu, maksud penulis agar masyarakat luas dapat membaca buku tersebut akan terhambat karena jarang orang yang tahu tentang adanya buku tersebut. Wallahu a’lam bishawwab.

Page 50: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.150

FATAWA ULAMA

Jawaban: Syaikh Utsaimin t menjawab : Tidak diperbolehkan bagi pelajar untuk melakukan kecurangan (menyontek) saat ujian. Karena curang termasuk dosa besar. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi y: “Barangsiapa berbuat curang maka dia bukan termasuk golongan kami.” Kecurangan yang ia lakukan membuatnya lulus ujian dan mendapat surat kelulusan. Padahal, dia tidak berhak untuk mendapatkannya. Setelah lulus ia pun menduduki jabatan di sebuah negara yang mensyaratkan

ijazah untuk menduduki sebuah jabatan. Jika ijazah ini diperoleh dari hasil curang maka dikhawatirkan pendapatan (gaji) yang diperolehnya menjadi haram. Karena ia mengambil sesuatu yang bukan haknya. Ia belum memiliki keahlian yang cukup untuk menduduki jabatan tersebut. Sehingga ia terjatuh ke dalam memakan harta dengan cara yang batil. Wahai saudara-saudaraku dan kalian wahai anak-anakku! Hindarilah berlaku curang saat ujian, dalam setiap mata pelajaran. Karena pemerintah telah

Pertanyaan : Sebagian pelajar melakukan kecurangan (menyontek) saat ujian. Bagaimana hukum berlaku curang saat ujian?

Saat UjianCurang

Page 51: majalah albinaa-edisi-ke-4

FATAWA ULAMA

51 Edisi:4 Vol.1

membuat kurikulum tersebut untuk kemudian diterapkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi. Jika seorang pelajar atau mahasiswa masuk ke sekolah atau perguruan tinggi yang menerapkan kurikulum tersebut, maka wajib baginya untuk mematuhi peraturan dan tidak berbuat curang di semua pelajaran. Adapun sangkaan sebagian pelajar yang mengatakan bolehnya berlaku curang dalam pelajaran bahasa Inggris, bahasa Perancis, atau pelajaran Matematika maka ini adalah sangkaan yang salah. Karena semua pelajaran yang tercatat di dalam kurikulum harus di pelajari oleh siswa. Kelak setelah lulus nanti, ia akan diberikan ijazah sebagai bukti kalau ia sudah menguasai semua mata pelajaran. Jika ia curang pada sebagian mata pelajaran, menyontek jawaban teman, atau diisikan oleh orang lain maka ia telah berkhianat dan ia telah gagal meraih kelulusan yang sesungguhnya.

Seorang penanya yang bernama Kholid berkata, “Aku telah lulus SMA. Akan tetapi semasa sekolah aku telah berbuat curang di sebagian mata pelajaran yang berkaitan dengan bahasa Inggris. Sekarang aku berada di ambang pintu masuk universitas. Apa yang mesti aku lakukan? Apakah aku harus bertaubat?Maka syaikh tpun menjawab, “Engkau wajib bertaubat kepada Allah dan tidak boleh melakukan hal seperti itu lagi. Karena curang saat ujian di pelajaran apa pun dianggap sebagai sebuah tindak kecurangan. Nabi y telah bersabda, “Barangsiapa berbuat curang maka ia bukanlah golongan kami.” Saat ini yang menjadi kewajibanmu adalah bertaubat. Masuklah ke Universitas tersebut disertai dengan taubat. Teruslah berusaha untuk menjauhi kecurangan. Dan jika engkau ditakdirkan

Page 52: majalah albinaa-edisi-ke-4

FATAWA ULAMA

Edisi:4 Vol.152

mendapatkan ijazah universitas tanpa kecurangan maka sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-hambaNya dan memaafkan kesalahan-kesalahannya.

-Fatawa Nur ‘Alad-Darbi-

Berlepas Diri dari Harta Curian Seorang penanya berkata, “Aku telah mencuri harta orang lain. Kemudian aku bertaubat dan kembali kepada Allah. Aku ingin mengembalikan harta curian kepada pemiliknya. Akan tetapi aku takut merasa terhina dan menjadi aib bagi diriku. Bolehkan aku bersedekah dengan harta tersebut dan menjadikan sedekah tersebut untuk pemilik harta yang aku curi?Jawaban: Sesungguhnya taubat yang benar harus memenuhi empat syarat. Yaitu:1. Berlepas diri dari maksiat.2. Menyesali maksiat yang telah dilakukan.3. Bertekad untuk tidak mengulangi kemaksiatan.4. Mengembalikan hak-

hak kepada pemiliknya jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak manusia. Sebagaimana yang terdapat dalam pertanyaan di atas, maka kewajibanmu adalah mengembalikan harta yang telah engkau curi kepada pemiliknya jika engkau mengenalnya. Kewajibanmu tidak gugur kecuali dengan cara tersebut. Engkau tidak boleh bersedekah dengan harta tersebut. Karena engkau bukan pemiliknya dan engkau juga belum diberi kewenangan untuk bersedekah atas nama mereka karena engkau mengambilnya dengan cara yang tidak benar. Rasulullah y: “Tidak halal harta seorang muslim kecuali dengan keridhaan.” HR. Ahmad, Baihaqi dan Ibnu Majah. Hadits sahih. Tapi jika pemilik harta tidak diketahui kemudian engkau bersedekah dengan harta tersebut atas nama mereka semoga kewajibanmu kepadanya gugur. -Fatawa Yasalunaka-

Page 53: majalah albinaa-edisi-ke-4

53 Edisi:4 Vol.1

FAHD ABDURRAHMANPutra ke- 3 dari Ust Edi Siswanto, M.Pd

USAMAHPutra ke- 4 dari Ust Nuralim, Lc

NAQIYYA FAIZA AFNANPutri ke- 1 dari Ust Yudi Firmansyah .S.Pd.

“Semoga menjadi anak shaleh shalehah, bertaqwa dan berbakti kepada orang tua.

Amin...''

Ucapan Selamat

KELUARGA BESAR YAYASAN BINAAUL MUSTAQBAL DAN

MA’HAD AL BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOLMENGUCAPKAN

SELAMAT ATAS KELAHIRAN :

Page 54: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.154

KISAH MEREKA

Delapan tahun yang lalu… ketika wajah-wajah mungil berkumpul pada satu wadah sebuah lembaga pendidikan bernama AL BINAA Islamic Boarding School.

Pada awalnya cerita berangkat dari keterpaksaan.

Adapula yang bermula dari kerelaan. Dari sana ada juga yang melakukannya dari ketidaktahuan. Ada juga yang memulainya dengan kalimat “Ahh.. daripada..”; dan sangat mungkin dari setiap orang memulainya dengan berbagai

alasan yang berbeda-beda. Mengulas kembali kisah hidupku selama 6 tahun di AL BINAA tidaklah jauh berbeda dengan kisah-kisah yang telah dimuat sebelumnya pada rubrik ini. Rutinitas dan kebiasaan yang sama dilakukan oleh setiap santri AL BINAA di setiap harinya. Mulai dari terpancarnya fajar yang membentang di ufuk timur, diiringi dengan terbitnya matahari, hingga tenggelamnya di ufuk barat. Setiap komponen melaksanakan tugasnya masing-masing. Siang dan malam silih berganti. Kemarau

Akudan

Diariku

Oleh: Asep Ridwan Taufiq

Page 55: majalah albinaa-edisi-ke-4

KISAH MEREKA

55 Edisi:4 Vol.1

datang menggantikan hujan. Hujan datang menggantikan kemarau. Menyimpan banyak kisah dan pelajaran hidup yang begitu berharga. Tak kuasa kutuangkan seluruhnya dalam tulisan ini. Berikut potongan-potongan kisah dan pelajaran yang ingin kubagikan kepada pembaca sekalian.***[kami semua santri Al Binaa … menuntut ilmu iman dan taqwa .. ] Lantunan mars yang baru pertama kali kudengar dalam hidupku pada sebuah acara Haflah Iftitah (Acara Pembukaan), menyadarkan lamunanku. Sebuah pernyataan yang menghunjam sanubari, bahwa kini aku berada pada kehidupan baru. Bukan aku yang dulu lagi. Ya, kini aku resmi diberi gelar sebagai “Santri AL BINAA” Entah bagaimana perasaanku ketika itu, tak mampu kulukiskan. Rasa bahagia diselimuti kesedihan. Pertama kalinya aku mondok dan harus berpisah dari kedua

orang tua, meninggalkan tanah kelahiran, teman bermain, dan yang lainnya. Akan tetapi, apalah daya. Kedatanganku ke tempat ini sudah menjadi akhir keputusanku yang harus aku jalani. Perasaan itu harus kupendam dalam-dalam, demi keberlangsungan hidupku di tempat baruku AL BINAA. Tibalah detik-detik perpisahan dengan keluargaku. Kakakku berkata ,“Ga,apa kan Sep, ditinggal?” “Iya Aa!”[1]. jawabku, sembari menahan raut kesedihan yang membias di wajahku. Ayahku juga berpesan kepadaku,“Asep harus sabar, yang rajin belajarnya, jangan sedih” .. “Iya Pak.” [2] Beranjaklah keluargaku naik ke dalam mobil. Kunci mobil telah diputar ke arah kanan, mesin mobil pun berbunyi. Tak lama roda mobil perlahan berputar. Semua yang berada di dalamnya membuka kaca

Page 56: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.156

dan melambaikan tangan kepadaku tanda perpisahan. Rasa sedih yang tak mampu dituangkan dalam tulisan, air mata yang kubendung pun akhirnya mengalir, degup jantung yang semakin tak karuan membuat napas menjadi terasa sesak. Semuanya datang secara alami tanpa bisa kukendalikan. Kini kusadar, kehidupan baru telah dimulai…

Malam baru, kekonyolan yang tak pernah kulupakan. Setelah acara penyambutan santri baru selesai, semua santri (angkatanku) diarahkan oleh musyrif menuju ke gedung Arafah. Setiap santri dibantu dengan orang tuanya mebersihkan lemari, menata pakaian, buku, alat tulis, selimut, dan lain sebagainya. Hingga penghujung senja satu persatu orang tua berpamitan dengan anaknya, memberikan pelukan dengan penuh kehangatan, memanfaatkan waktu sebelum berpisah. “Allahu Akbar.. Allaahu Akbar” suara adzan maghrib

terdengar dari masjid Jami Riyadhussalihin bersahutan dengan adzan yang terdengar dari kampung sebelah. Kami pun bergegas menuju masjid untuk menunaikan shalat mahgrib. Seusai shalat maghrib kami menuju math'am [3] untuk makan malam. Kemudian tak lama adzan Isya dikumandangkan, lalu kami menunaikan sholat Isya berjamaah. Singkat cerita, tibalah malam pertamaku berada di pesantren. Sebuah keadaan yang tak pernah kualami sebelumnya. Tidur, jauh dari kedua orang tua. Suasana ramai terasa sunyi dan sepi. Kucoba berkali-kali untuk memejamkan mata namun tak kunjung bisa. Ditambah lagi dengan nyamuk yang terus mengagguku. Hampir satu jam lebih aku tak kunjung tidur. Hingga aku berinisiatif untuk menghetikan kerumunan nyamuk yang terus mengangguku. Aku beranjak ke lemari, kucari obat nyamuk. Ohh, ternyata aku lupa tidak membelinya. “Ahha !” muncul ide konyol.

KISAH MEREKA

Page 57: majalah albinaa-edisi-ke-4

57 Edisi:4 Vol.1

Sebuah botol parfum sprei, mungkin ini bisa menjadi pengganti obat nyamuk, pikirku. Kusemprotkan berkali – kali ke sekelilingku. Hingga orang-orang di sekitarku mencium bau parfum yang begitu menyengat dari arah kasurku.“Ngapain kamu Nak?” kata salah satu orang tua anggota kamar yang masih belum pulang. “Hmm.. ini Bu, supaya nyamuknya pergi,” jawabku dengan polos. “Banyak nyamuk, ya? Kok pakai parfum?” imbuhnya. “ iya Bu, ga punya obat nyamuk, hehehe, ” jelasku.“#$%?? :’) :’). ” Ibu itu senyum keheranan memperhatikan perilakuku. Malam yang terasa begitu panjang, hingga akhirnya aku pun berhasil tidur.

Arti Persahabatan Satu bulan sudah mondok di AL BINAA. Kini aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan rutinitas yang ada. Mulai memahami lingkungan yang

heterogen. Hingga akhirnya kutemukan dua orang sahabat. Ketika kejenuhan menyapa, merekalah yang menjadi penyemangatku. Mereka juga yang sering menasihatiku ketika aku lalai, mereka adalah Fauzi Abdillah, dan Muhammad Zaid Billah. Keterasingan menghilang semenjak kehadiran mereka berdua. Pergi ke masjid bersama, pergi ke math'am bersama, pergi ke kampus bersama, dan kebetulan mereka berdua satu kamar dan satu kelas denganku. Ketika ada tugas sekolah yang tidak kumengerti, tak seganku bertanya kepada mereka bedua. Karena mereka pula aku jadi mengenal Universitas Islam Madinah. “Universitas Islam Madinah itu apa?” tanyaku, “Itu universitas yang ada di Madinah, Ustadz Aslam lulusan situ loh!” Jelas Fauzi kepadaku. Mulai dari situlah tumbuh keinginanku untuk kuliah di sana. Sebuah angan-angan yang mustahil pikirku kala itu.

KISAH MEREKA

Page 58: majalah albinaa-edisi-ke-4

KISAH MEREKA

Edisi:4 Vol.158

Hari demi hari kulewati. Aktivitas keseharian berjalan seperti biasanya. Tiba-tiba ada kabar burung sampai ke telingaku bahwa Fauzi akan pindah sekolah, keluar dari AL BINAA. Kabar yang membuatku bingung, ragu akan kebenarannya. Akhirnya aku mencoba untuk menanyakan langsung kepadanya “Zi, bener ente mau pindah?” tanyaku, “Iya..,” jawabnya. Singkat cerita pernyataannya itu tebukti, di kelas VIII aku tidak melihatnya lagi. Semenjak kepergiannya sampai saat ini aku belum pernah mengetahui keadaannya lagi. Semoga Allah senantiasa menjaganya. [4]

Tiba di Persimpangan Jalan Tahun 2009, tiga tahun sudah ku melewati masa pendidikanku di AL BINAA. Jenjang SMP telah usai. Lanjut ke jenjang selanjutnya, yaitu SMA. Banyak dari teman-teman seperjuanganku yang gugur di pertengahan

jalan. Ada di antara mereka yang memilih untuk pindah pensantren, ada juga yang lebih memilih untuk sekolah di SMA negeri, bahkan ada yang memutar haluan, berhenti untuk tidak melanjutkan sekolah karena sebab yang memaksanya untuk melakukan itu. Suatu malam, seperti biasanya kami mengisi malam hari menjelang tidur dengan obrolan-obrolan ringan. Kali ini obrolan kami menjurus tentang kelanjutan pendidikan.“Ane kayanya ga lanjut sekolah di sini” …“Huh, Ane dipaksa orang tua ane buat lanjutin SMA di sini” …“Kalo ane ga kuat deh lanjut lagi SMA di AL BINAA, bayangin aja kita udah cape 3 tahun, masa mau nambah lagi?” … “Kalo ane Insya Allah lanjut di sini” … Berbagai pendapat dan pandangan yang disampaikan teman-temanku mengenai kelanjutan mereka sekolah di AL BINAA. Aku pun sempat

Page 59: majalah albinaa-edisi-ke-4

KISAH MEREKA

59 Edisi:4 Vol.1

terpengaruhi oleh mereka. Sempat ada keinginan untuk tidak lanjut lagi di AL BINAA. Namun perasaan itu aku buang jauh-jauh, teringat pesan dari ayahku untuk terus istiqamah belajar di AL BINAA hingga selesai. Begitu juga kakakku menyemangatiku agar tetap sekolah di AL BINAA. Pelajaran : Dalam setiap langkah kehidupan ini kita akan senantiasa dihadapkan pada pilihan-pilihan. Terkadang pilihan-pilihan tersebut bertolak belakang satu dengan yang lainnya. Ketika situasi ini ada pada dirimu, maka istiqamahlah, bulatkan tekad, dan bersabarlah untuk tetap bersama orang-orang hebat hingga mencapai titik kesuksesan. Demikian Allah lberfirman dalam kitabNYa:هم بالغداة فسك مع الذين يدعون ربب واص�ر نبهم ناك عنب عد عيب والعشي يريدون وجهه وال تب

ل�ه يا وال تطع من أغفلنا قب نب تريد زينة الحياة الدرطا )الكهف �ع هواه وكان أمره فب عن ذكرنا واتب

)28 :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”

Memaknai Sebuah Organisasi Tahun kelima, ketika aku sedang asyik berlibur bersama keluargaku, tiba-tiba ada sms dari seorang ustadz.“Assalamualaikum, dimohon kehadiran Asep di AL BINAA sekarang. Antum ditunjuk menjadi panitia Usbu’ Ta’aruf tahun ini.” Liburan yang tinggal sehari lagi akhinya harus rela kukorbankan untuk memenuhi undangan tersebut. Sesampainya di AL BINAA, ternyata di sana juga ada teman-temanku yang lain.

Page 60: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

Edisi:4 Vol.160

Ada Burhan, Yafie, Jihadullah, dan yang lainnya. Semuanya ditunjuk oleh panitia Usbu’ Ta’aruf dari Ustadz saat itu, Ustadz Yudi Firmansyah dan Ustadz Sulaeman Matarima. Kegiatanku menghadiri rapat setiap malam, diikuti juga dengan ustadz-ustadz yang lain, ditemani dengan konsumsi ringan, demi mematangkan dan menyukseskan kegiatan Usbu’ Ta’aruf tahun itu. Suasana musyawarah, bertukar pikiran, menyampaikan pendapat, memberikan kritik dan saran, cukup memberikanku gambaran akan makna dari sebuah organisasi. Tidak hanya sampai di situ. Setelah berjalan satu bulan, aku dan teman-teman seangkatanku diberi tugas untuk mengemban organisasi kesantrian yang dikenal dengan sebutan Jam’iyyah Tholabah (JAMTHOL). Meski kala itu tidak secara resmi didirikan, namun secara otomatis tongkat kepemimpinan itu diberikan dari angkatan sebelumnya

kepada angkatan kami. Amanah berat yang harus dipikul membuat kami berlatih untuk berpikir lebih dewasa, meski sifat kekanak-kanakan yang kadang masih mewarnai. Gelak tawa, ulah kekonyolan ketika rapat, itu sudah menjadi hal yang biasa. Akan tetapi ada nilai berharga yang dapat dipetik. Nilai sebuah kerjasama, bahu- membahu, membuang sifat egois, dan lain sebagainya. Tugas ini berjalan hingga akhir kelas sebelas. Akhir tahun pelajaran 2010/2011 (akhir jabatan JAMTHOL), tepatnya pada sebuah acara Usbu’ Tsaqofy. Acara yang diadakan setiap akhir tahun pelajaran, merupakan kegiatan terakhir yang kami selenggarakan. Aku dengan salah seorang temanku Kamal Qrimly diberi tugas menjalankan sebuah program Stasiun Radio Mustaqbal oleh ustadz Rayis Syamlan. Programnya adalah meliput kegiatan-kegiatan yang berjalan di Usbu Tsaqofy tahun itu. Amanah itu kami laksakan semampu

Page 61: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

61 Edisi:4 Vol.1

kami, dengan segala keterbatasan yang kami miliki. Mewawancarai setiap peserta lomba, penonton, panitia bagian acara, kemudian dipancarluaskan melaui Radio Mustaqbal 104,4 FM. [5]

Pelajaran Berharga dari Nilai Sebuah Amanah Juli 2011, Tahun Pelajaran baru, telah dimulai. Kini aku sudah berada di penghujung tahun keberadaanku di AL BINAA. Tak terasa, waktu begitu cepat bergulir. Program acara yang telah dilaksanakan di penghujung tahun pelajaran 2010/2011 mendapat respons baik dari pendegar Radio Mustaqbal. Oleh karena itu, aku dan Kamal diberi kesempatan kembali untuk melanjutkan program tersebut. Ada ide baru yang muncul dari Kamal. Beliau ingin membuat sebuah program acara dengan tema edukasi. Yaitu program belajar bersama membahas soal-soal ujian nasional SMA 2011/2012. Program itu disetujui oleh Abu Ishaq

penanggung jawab siaran Radio Mustaqbal. Kemudian program itu kami beri nama “BAMUNAS belajar bersama menuju UN sukses 2011/2012.” Sebuah program acara yang belum pernah ada sebelumnya. Alhamdulillah program ini berjalan lancar. Akan tetapi sayang beribu sayang, program ini harus berhenti karena satu hal. Suatu malam, ketika kami telah usai dari acara pada malam itu, dan ketika itu malam pertama Bulan Ramadhan. Kami hendak membuat jeda (iklan) untuk acara khusus di Bulan Ramadhan. Kami bertekad untuk menyelesaikannya pada malam tersebut, supaya besoknya sudah dapat mengudara. Karena itu kami pun lupa waktu, dan melampaui batas yang telah ditentukan. Ketika dalam keadaan demikian, datanglah Mudir Ma’had dan berkata : “ Sudah ana peringatkan sebelumnya, anta hanya diizikan sampai pukul 9, dan ini sudah ketiga kalinya anta melanggar” dengan nada

Page 62: majalah albinaa-edisi-ke-4

KISAH MEREKA

Edisi:4 Vol.162

tegas yang membuat bulu kuduk berdiri. “Ustadz Rayis, ambil kuncinya, jangan diberi izin lagi masuk ke ruangan ini!” tambahnya.“Kalau amanah ana sudah tidak diindahkan.. sudah, tidak ada jalan lagi..” imbuhnya. Kejadian singkat ini mengandung pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku, terutama dalam memaknai sebuah amanah. Amanah merupakan sifat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kini ketika aku mulai menapaki kehidupan yang sesungguhnya, terasa begitu mahal harga dari sebuah amanah. Rasulullah n bersabda dari hadits Abu Hurairah z:

)أول ما يرفع من الناس األمانة …(

“Hal yang pertama kali dicabut dari manusia adalah sifat amanah” HR. ThabraniDalam hadits lain, dari Abu Hurairah z menceritakan: datang seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah,

“Wahai Rasulullah, kapan hari Kiamat?” Rasulullah menjawab : ((إذا ضيعت األمانة فانتظر الساعة((

“Jika amanah sudah disia-siakan, tunggulah bangkitnya hari Kiamat” Nasihat – Nasihat Berharga Berikut adalah nasihat-nasihat berharga yang masih kuingat.“Ketika kalian pulang, jadilah kalian sebagai duta Islam, duta Al-quran, duta As-sunnah, duta dakwah…”-Ustadz Aslam Muhsin Abidin-“Jadilah kalian sebagai kunci-kunci pintu kebaikan” -Ustadz Aslam Muhsin Abidin-“Menuntut ilmu tidak mesti di Madinah, di mana pun antum berada, carilah ilmu.” -Ustadz Zainal Arifin-“Jadikanlah sholatmu seolah-olah kamu melihat Allah, atau merasa diawasiNya, niscaya sholatmu akan menjadi lebih khusyuk”-Ust. Nuralim-

“GAGAL MERENCANAKAN

Page 63: majalah albinaa-edisi-ke-4

KISAH MEREKA

63 Edisi:4 Vol.1

= MERENCANAKAN KEGAGALAN” -Ust. Chevi-*** Demikianlah beberapa kisah yang dapat kubagikan kepada kalian. Di sana masih banyak lagi kisah-kisah lain yang tidak kusampaikan. Alhasil, perjalanan selama 6 tahun di AL BINAA memiliki banyak cerita dan pengalaman yang takkan pernah hilang dimakan waktu. Bagiku perjalanan selama 6 tahun merupakan masa pembentukan karakter, pencarian bakat, dan talenta. Dari sana kumulai membangun pondasi hidup. Dari sana juga ku mengerti ke mana hidupku harus berarah. Bahkan dari sanalah kumulai mengerti agama yang hak.

Agama di atas Alquran dan As-sunnah sesuai dengan pemahaman salafussholeh. Semuanya itu merupakan taufik dan hidayah dari Allah l melalui kerja keras asatidzah dalam membimbing (walaa uzakki ‘alallahi ahada). Bahkan seluruh komponen yang termasuk di dalamnya. Tak ada dayaku membalas seluruh kebaikan mereka. Semoga Allah membalas semua kerja keras mereka, dan menjadikannya sebagai tabungan amal jariyah di akhirat kelak. Ammiin._____________________[1]. ‘’aa’’ adalah panggilan dalam bahasa Sunda kepada saudara yang lebih tua.[2]. Ini adalah percakapan yang telah diterjemahkan dari bahasa Sunda ke dalam bahsa Indonesia.[3]. Dapur umum [4] Di antara kami tidak ada yang meniggalkan nomor telepon atau sarana komunikasi apa pun, terlebih jejaring sosial yang kala itu belum terlalu masyhur.[5] Saat ini berubah menjadi AM 909 KHz. MADINAH, 27 Rabiul Akhir 1436 HDi penghujung musim dingin, saat bunga mekar menghiasi pemandangan.

“BAMUNAS belajar bersama menuju UN sukses 2011/2012.” Sebuah program acara yang belum pernah ada sebelumnya. Alhamdulillah program ini berjalan lancar.

Page 64: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.164

TIPS KESEHATAN

Ciiri morfologi: Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh

berwarna hitam kecokelatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan, menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung dari sinar matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan tenang seperti

WASPADA

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus dengue dengan perantara nyamuk aedes aegypty. Nyamuk ini memiliki kebiasaan menghisap darah pada pagi pukul 08.00-12.00 dan sore hari antara pukul 15.00-17.00.

Oleh: dr. Kardi

DEMAM BERDARAH DENGUE

Page 65: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

65 Edisi:4 Vol.1

di bak mandi, kolam jernih, bekas ban, vas bunga, lubang pohon.Infeksi virus dengue mengakibatkan suatu manifestasi klinis yang bervariasi dari yang paling ringan : demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan yang paling berat dengue shock syndrome (DSS).

Demam dengue (dengue fever, selanjutnya disingkat DD) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa demam secara tiba-tiba, nyeri yang hebat pada otot dan tulang di berbagai bagian tubuh, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, gangguan rasa pengecap, malas makan, mual, muntah, batuk ringan, keringat bercucuran, dengan/tanpa ruam yang disertai penurunan leukosit, penurunan trombosit ringan dan limfadenopati (kelenjar getah bening leher membesar).Sakit kepala dapat menyeluruh

atau berpusat pada atas mata dan di belakang bola mata. Nyeri di bagian otot terutama dirasakan bila tendon dan otot perut ditekan. Pada mata dapat ditemukan pembengkakan, mata merah, banyak keluar air mata dan mata silau. Otot-otot sekitar mata terasa pegal. Ruam merah dapat muncul pada awal demam yang terlihat di muka dan dada, berlangsung beberapa jam lalu akan muncul kembali pada hari ke-3-6 berupa bercak petekie di lengan dan kaki lalu ke seluruh tubuh. Pemeriksaan laboratorium pada Demam Dengue didapatkan: trombosit dan hematokrit masih normal (trombosit di atas 150.000/mm3), jumlah leukosit bervariasi bisa berkurang atau justru berlebih (leukositosis).Apa tindakan/penanganan pada DD ? Pada kondisi DD penderita belum perlu dirawat. Penderita dianjurkan untuk diet tinggi kalori tinggi protein dan banyak minum 3-4 liter per 24 jam, dapat berupa:

Page 66: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

Edisi:4 Vol.166

air putih, teh manis, susu, jus buah & sari kurma. Penderita dianjurkan untuk periksa laboratorium setiap hari untuk melihat perkembangan penyakitnya. Penderita DD harus dirawat jika terus menerus muntah sehingga tidak mungkin diberikan makan, sebab dapat mengancam terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan).Demam berdarah dengue (DBD) / Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) DBD ditandai oleh 4 manifestasi klinis, yaitu: a)demam tinggi mendadak dan terus menerus selam 2-7 hari, demam biasanya tidak turun dengan pemberian obat panas; b)perdarahan biasanya timbul pada hari ke-3 atau ke-5, perdarahan dapat berupa: perdarahan kulit (petekia, purpura, ekimosis), uji tornikuet positif, perdarahan gusi, perdarahan hidung (mimisan), muntah darah, berak darah, pada wanita dapat terjadi haid berlebihan, keguguran atau kelahiran bayi berat badan lahir

rendah karena terjadi perdarahan uterus; c) pembesaran hati, hati umumnya membesar dan terdapat nyeri tekan yang tidak sesuai dengan beratnya penyakit serta tidak ada tanda penyakit kuning; dan; d) kegagalan peredaran darah, yang ditandai dengan kulit terasa lembab dan dingin, nadi cepat dan lembut. Fenomena yang menentukan berat penyakit dan mem awah 100.000/mm3). Pemeriksaan laboratorium pada DBD didapatkan: trombositopenia (trombosit di bawah 100.000/mm3), hemokonsentrasi yang terlihat dari meningginya hematokrit 20 % atau lebih. Meningkatnya hematokrit merupakan bukti adanya kebocoran plasma. Jumlah leukosit bervariasi bisa berkurang atau justru berlebih (leukositosis).Apa tindakan/penanganan pada DBD ? Pada kondisi DBD penderita harus dirawat di ruang biasa, dengan pengawasan & pemeriksaan medis yang ketat untuk mencegah jangan sampai

Page 67: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

67 Edisi:4 Vol.1

terjadi renjatan (DSS). Penderita dianjurkan untuk diet tinggi kalori tinggi protein dan banyak minum air putih, teh manis, susu, jus buah, sari kurma, dll.Dengue Shock Syndrome (DSS) Pada penderita DBD disertai renjatan, setelah demam berlangsung selama beberapa hari, keadaan umum penderita tiba-tiba memburuk. Hal ini biasanya terjadi pada saat atau setelah demam turun yaitu di antara hari ketiga dan ketujuh sakit. Pada sebagian penderita ditemukan tanda kegagalan peredaran darah, kulit teraba lembab dan dingin terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, kebiruan (sianosis) sekitar mulut serta nadi menjadi cepat dan lembut. Penderita kelihatan lesu, gelisah, dan secara

cepat masuk dalam fase kritis renjatan. Penderita seringkali mengeluh nyeri perut hebat yang mendahului perdarahan di daerah saluran pencernaan sesaat sebelum renjatan timbul. Tekanan nadi menurun hingga 20 mmHg atau kurang dan tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau lebih rendah. Penatalaksanaan untuk mengatasi renjatan diperlukan secara cepat dan tepat, karena bila tidak penderita dapat masuk dalam renjatan berat (tekanan darah tidak dapat diukur dan nadi tidak dapat diraba).Pemeriksaan laboratorium Pada DSS seringkali ditemukan

Page 68: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

Edisi:4 Vol.168

trombositopenia (trombosit di bawah 10.000/mm3) dan hemokonsentrasi. Meningkatnya hematokrit merupakan bukti adanya kebocoran plasma, juga dapat dijumpai hipoproteinemia, hiponatrenemia, peninggian sedikit kadar transaminase serum dan urea nitrogen darah. Jumlah leukosit bervariasi bisa berkurang atau justru berlebih (leukositosis). Kadang-kadang ditemukan albuminuria ringan yang bersifat sementara.Apa tindakan/penanganan pada DSS ? Pada kondisi DSS penderita harus dirawat di ICU dengan pengawasan medis ketat, penatalaksanaan renjatan yang tidak adekuat akan menimbulkan komplikasi yang berat bahkan berakibat kematian.Bagaimana cara pencegahan dan pemberantasan DBD?Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terhadap virus ini, pemberantasan ditujukan pada manusia dan pada vektornya, yaitu didasarkan atas

pemutusan rantai penularan yang dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :1. Perlindungan perorangan untuk mencegah gigitan Aedes aegypty yang dapat dilakukan dengan jalan meniadakan sarang nyamuk dalam rumah. Cara terbaik ialah pemasangan kasa penolak nyamuk di rumah. Cara lain yang dapat dilakukan ialah : a) Mencegah gigitan nyamuk dengan cara tidur memakai kelambu, mengoleskan mosquito repellents (lotion anti nyamuk) pada kulit dan pakaian, memakai baju lengan panjang/celana panjang terutama pada pagi sampai sore hari serta pemakaian insektisida dalam bentuk semprotan.b) Menuangkan air panas pada saat bak mandi berisi air sedikit.c) Memberikan cahaya matahari langsung masuk ke ruangan/kamar misalnya: pintu dan jendela dibuka setiap hari dari pagi sampai sore agar udara segar

Page 69: majalah albinaa-edisi-ke-4

TIPS KESEHATAN

69 Edisi:4 Vol.1

dan sinar matahari dapat masuk, sehingga ada pertukaran udara dan pencahayaan yang cukup.d) Jangan menggantungkan benda seperti pakaian di belakang pintu kamar karena nyamuk suka tempat seperti itu.e) Penderita DBD yang dirawat di rumah sakit diberikan tampat tidur dengan kelambu.2. Pemberantasan vektor jangka panjang yang harus dilakukan terus-menerus untuk meniadakan Aedes aegypty, yaitu pembasmian sarang nyamuk dengan jalan membuang/mengubur secara baik kaleng, botol, ban bekas dan semua yang mungkin dapat menjadi tempat nyamuk bersarang. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air agar nyamuk Aedes aegipty tidak bisa bertelur. Vas bunga satu minggu sekali diganti airnya. Dinding bagian dalam bak mandi dan tempat penyimpanan air lain digosok secara teratur pada saat permukaan air rendah untuk menyingkirkan telur nyamuk.

Sebelum mengisi kembali, tempat penyimpanan air lebih baik dikosongkan lebih dahulu untuk menyingkirkan larva.3. Pemberantasan vektor dapat juga dengan menggunakan bahan kimia. Beberapa cara yang dapat dipakai ialah seperti di bawah ini:• Membunuh larva dengan butir-butir abate SG 1% pada tempat penyimpanan air dengan dosis 1 ppm (part per-mollion), yaitu 10 gram untuk 100 liter air. Cara ini sebaiknya diulangi dalam jangka waktu 2-3 bulan.• Melakukan “fogging” dengan malation atau fenitrotion, dilakukan dalam rumah dan di sekitar rumah dengan menggunakan larutan 4% dalam solar atau minyak tanah. Fogging dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dengan jarak antara 10 hari, yaitu di rumah penderita dan 100 meter sekelilingnya, di sekolah tempat penderita, serta di pasar yang terdekat dengan penderita.

Page 70: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.170

Ucapan Selamat

IRSYAD HUSNUL HIDAYAT AFIFI MARZUKI

ZIYAD ASLAM GATHAFAN

FIKRI MAKARIMRAFIF YUSUF GIVALIF

M.ADAM MISBAH

FATHAN ROZANIRAFIF YUSUF GIVALIFADRI AULIA MARHAM

AKHMAD FAHRIM.MAHENDRA SUBRATA

TARGHIB IBRAHIM

Sebagai Juara II FAHMIL QUR'AN IBF (ISLAMIC BOOK FAIR JAKARTA 2015)

1- Sebagai Juara II LOMBA HAFALAN HADITS Tingkat Nasional

1- Sebagai Juara I dalam EUREKA PHYSIC OLIMPIAD Tingkat SMP se-Jawa Barat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 14 Maret 2015

SMP IT ALBINAA. Raih Piala Tetap Menristek RI, Setelah juara 1 dalam 3 Tahun berturut turut dalam acara

"Al Bayan Science Team Competition", 14 Februari 2015

SMA IT ALBINAA. Sebagai Juara I dalam EUREKA PHYSIC OLIMPIAD Tingkat SMA se-Jawa Barat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 14 Maret 2015

2- Sebagai Juara II LOMBA HAFALAN HADITS Se-Asia Pasifik

SYARIFUDDIN

“Semoga prestasi yang dicapai menjadi motivasi untuk meningkatkan semangat dalam meraih ilmuyang bermanfaat

bagi islam dan kaum muslimin. Amin...”

KELUARGA BESAR YAYASAN BINAAUL MUSTAQBAL DAN

MA’HAD AL BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL

MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA :

Edisi:4 Vol.1110

BUMIOooh bumiku ....Sudah semakin menua dirimuSudah semakin menipis kulitmuSudah semakin merontok rambutmu Banyak orang yang telah menyakitimu Banyak orang yang tak peduli lagi denganmu Sungguh ... Aku tak tega melihatmu tersakiti Sungguh ... Aku tak tega melihatmu terhinaApakah engkau sedang menangis ?Apakah engkau sedang meringis kesakitan ?Kesakitan yang telah membuatmu terlukaTangisan yang telah membuatmu terbanjiri Bersabarlah wahai bumiku Bersabarlah wahai bumikuKarena ... sebentar lagi engkau akan bebasBebas dari seluruh penderitaanmuMungkin ... awal dari seluruh kehidupan itu indahIndah seindah lampu taman terindah di bumi iniTetapi ... keindahan itu pasti akan meredupMeredup seredup lampu taman terburuk di bumi ini Mungkin engkau akan tersenyum lagi Mungkin keindahan itu masih bisa engkau lihat lagi Atau mungkin saja engkau tetap seperti ini Sungguh Aku ... kasihan melihat dirimu sekarang ini.

Karya: Osama Aji Abdurrahman

Kelas VIII C

Page 71: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.1110

BUMIOooh bumiku ....Sudah semakin menua dirimuSudah semakin menipis kulitmuSudah semakin merontok rambutmu Banyak orang yang telah menyakitimu Banyak orang yang tak peduli lagi denganmu Sungguh ... Aku tak tega melihatmu tersakiti Sungguh ... Aku tak tega melihatmu terhinaApakah engkau sedang menangis ?Apakah engkau sedang meringis kesakitan ?Kesakitan yang telah membuatmu terlukaTangisan yang telah membuatmu terbanjiri Bersabarlah wahai bumiku Bersabarlah wahai bumikuKarena ... sebentar lagi engkau akan bebasBebas dari seluruh penderitaanmuMungkin ... awal dari seluruh kehidupan itu indahIndah seindah lampu taman terindah di bumi iniTetapi ... keindahan itu pasti akan meredupMeredup seredup lampu taman terburuk di bumi ini Mungkin engkau akan tersenyum lagi Mungkin keindahan itu masih bisa engkau lihat lagi Atau mungkin saja engkau tetap seperti ini Sungguh Aku ... kasihan melihat dirimu sekarang ini.

Karya: Osama Aji Abdurrahman

Kelas VIII C

Page 72: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.172

Jadi Akhwat

lolipopJangan

Oleh: Ibnu Abdillah El Lumbuky

Menjamurnya media sosial ternyata berefek pada

makin banyaknya orang-orang yang ingin memperlihatkan eksistensinya dengan cara mengupload dan mempublish foto-foto pribadi dengan beragam gaya dan pose-pose yang menurut dia akan menarik “like” atau pun komentar dari orang-orang yang melihatnya. Dari sini muncullah istilah-istilah baru,

seperti narsis maupun selfie yang pada intinya kedua istilah tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang gemar mengabadikan foto pribadinya, lalu mempublishnya di media-media sosial seperti facebook, twitter, path, instagram, dan sebagainya. Lalu siapakah akhwat lolipop yang dimaksudkan? Apakah yang dimaksudkan adalah seorang akhwat yang hobi ngemil lolipop? Priiit, stop!

Page 73: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

73 Edisi:4 Vol.1

Jangan menduga-duga, yuk simak penjelasan berikut. Kata-kata lolipop yang dimaksudkan disini bukanlah lolipop yang biasa kita lihat atau yang biasa nangkring manis di mulut hingga habis tak tersisa. Tapi, makna lolipop yang dimaksud ialah pelesetan dari kata “Lo (baca;kamu) bebas Lihat Photo Profilnya” ( LoLiPoP) alias mereka yang suka memajang foto-foto dan pose-pose narsis mereka di dinding media sosial hingga semua mata laki-laki bebas untuk memandangnya. Mungkin akan ada yang bergumam, “Kenapa?Emangnya gak boleh? Seharusnya tuh laki-laki yang menjaga pandangannya. Foto mah gak ada salahnya, mata laki-lakinya aja yang suka jelalatan, main pelotot sana pelotot sini.” Ups, kena deh! Pendapat di atas mungkin ada benarnya, namun tidak sepenuhnya benar (bukan bermaksud membela diri lho, ya). Laki-laki tidak menjaga pandangan? Mungkin itu ada benarnya. Mata laki-laki jelalatan, suka pelotot

sana pelotot sini? Bisa jadi. Namun, menjaga pandangan tentunya tidak hanya menjadi kewajiban seorang laki-laki, tetapi juga menjadi kewajiban seorang wanita. Bahkan lebih dari itu, syariat Islam memerintahkan agar para wanita tidak menampakkan perhiasan-perhiasannya yang dapat menarik atau menggoda setiap laki-laki yang memandangnya.Bagaimana bisa hati seorang muslimah merasa nyaman dan tenang di saat foto yang menggambarkan kecantikan dirinya dinikmati dan dilihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya? Apakah ia tidak takut kalau-kalau apa yang ia pertontonkan kepada khalayak ramai tersebut justru akan menjadikan dirinya sebagai fitnah bagi laki-laki yang membuat laki-laki tersebut terus-menerus teringat dan terngiang-ngiang dengan kecantikan foto wanita yang dilihatnya?

Narsis karena Ingin Dipuji Munculnya budaya narsis tentunya bukan tanpa sebab. Menurut saya, narsis

Page 74: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.174

merupakan budaya yang muncul karena keinginan pelakunya untuk setidak-tidaknya menampakkan eksistensinya atau pun sekadar pamer terhadap wujudnya yang menurut dia “cantik” dan layak untuk setidaknya dipuji (Ayo ngaku). Tak sedikit dari pelaku narsis demi mendapatkan pujian-pujian tersebut kemudian menggunakan trik-trik kamera agar tampilannya lebih menarik dan lebih cantik dari yang sebenarnya. "Subhanallah, kamu cantik sekali. Mau dong jadi imammu di dunia dan akhirat.” “Subhanallah bidadari Surga, maukah kau menjadi pendampingku di dunia dan akhirat.” “Subhanallah anggun sekali, siapa pun yang menjadi pendampingmu pasti akan beruntung sekali. Boleh daftar ga?”. Hmmm..Komen-komen gembel eh gombal berbulu domba. Manis seperti permen namun sebenarnya racun yang merusak. Iya, merusak alam sadar para wanita, seolah-olah mereka layak untuk dikagumi,

diidolakan, dan diimpikan oleh seluruh laki-laki di dunia ini. Ada udang di balik bakwan. Pujian yang tak jujur. Palsu. Modus termodern dari laki-laki yang suka tebar pesona. Jangan sekali-kali tergoda dengan pujian yang semu dari para gombalers. Sudah bukan mahram, kenal juga nggak. Ke laut aja,hehe.. Untuk mendapatkan pujian, wanita-wanita shalihah tak perlu menempuh cara yang tak benar dengan mempertontonkan dirinya. Karena bagi wanita shalihah pujian dari penduduk langit jauh lebih mulia dibandingkan dengan pujian makhluk-makhluk yang masih menjejak kakinya di tanah. Lihatlah bagaimana kehidupan wanita-wanita hebat seperti Maryam, Asiyah, dan wanita-wanita shalihah lainnya yang dipuji oleh Allah dikarenakan keshalihan dan keimanan yang meraka sandang. Cukuplah mereka menjadi teladan. Keshalihan yang tak ternilai karena kesempurnaan iman mereka dan ketundukan mereka terhadap titah-titah

Page 75: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

75 Edisi:4 Vol.1

Rabbnya.

Wanita adalah Fitnah bagi Laki-laki Banyak wanita yang tak menyadari bahwa dirinya adalah sumber fitnah bagi laki-laki. Hal ini disebutkan dengan tegas di dalam Al Quran dan As Sunnah. Allah lberfirman :هوات من النساء وال�نين زين للناس حب الش

ة والخيل هب والفض والقناطير المقنطرة من الذعام والحرث ذلك متاع الحياة المسومة واألنب

يا والله عنده حسن المآب نب الد“Dijadikan Indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya dari wanita, anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Demikian itu adalah kesenangan hidup dunia dan Allah memiliki sebaik-baik tempat kembali.” (Q.S. Ali Imran : 14) Apabila kita memperhatikan ayat di atas, maka akan kita dapati bahwa fitnah pertama yang disebutkan ialah fitnah wanita. Hal ini tentunya bukan tanpa makna. Imam Al Qurthubi menjelaskan bahwa wanita disebutkan pada

urutan pertama dikarenakan kecenderungan nafsu manusia lebih banyak untuk menyukainya dan dikarenakan wanita adalah jeratan-jeratan setan serta fitnah bagi laki-laki. Imam Ibnu Hajar (Fathul Baari, 9 : 138) pun mengatakan, “Sesungguhnya fitnah wanita lebih dahsyat dibandingkan dengan fitnah-fitnah yang lainnya. Sebagaimana firman Allah “Dijadikan perhiasan bagi manusia mencintai syahwat-syahwat dari wanita-wanita, anak-anak….”, Maka dalam ayat tersebut Allah menjadikan fitnah wanita bagian dari kecintaan terhadap syahwat. Allah pun memulai dengan fitnah wanita sebelum menyebutkan fitnah-fitnah yang lainnya sebagai sebuah isyarat bahwa mereka(wanita) merupakan pangkal segala fitnah.” Maka dari itu, di antara pesan yang Rasulullah sampaikan menjelang wafatnya ialah terkait fitnah wanita. Rasulullah n bersabda :

Page 76: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.176

هما، عن الن�ي عن أسامة بن زيد رضي الله عنبعدي صلى اهلل عليه وسلم قال: »ما تبركت بب

نة أضر على الرجال من النساء« فتب

Dari Usamah ibn Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih besar bagi laki-laki dibandingkan (fitnah) wanita.” (H.R. Al Bukhari) Begitu dahsyatnya fitnah wanita yang digambarkan oleh Rasulullah n. Bahkan terjadinya pertumpahan darah, tersulutnya api peperangan atau pun pudarnya keimanan orang shalih disebabkan oleh fitnah wanita. Cukuplah menjadi pelajaran bagi kita semua tentang bagaimana tragisnya akhir hayat dari seorang muadzin shalih dikarenakan tak mampu mengendalikan dirinya dari jeratan fitnah seorang wanita Yahudi. Camkan pula bagaimana nasihat-nasihat para salafus shalih terkait bahayanya fitnah wanita. Said Ibn Musayyib, seorang pembesar tabi’in

yang bergelar sayyidut tabi’in, tuannya para tabi’in mengatakan : "Setan tidak akan pernah berputus asa untuk menggoda manusia hingga ia mendatanginya melalui fitnah wanita." Pun dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa saat usia beliau menginjak 82 tahun, usia yang tergolong renta. Usia di mana penglihatan seseorang sudah sangat lemah. Pun halnya dengan ketertarikannya kepada wanita sudah sangat-sangat kecil dibandingkan ketika masih berusia muda. Namun, simaklah perkataan beliau yang mungkin membuat kita sadar diri bahwa fitnah wanita tak mengenal usia. Fitnah wanita bisa menyapa siapa pun. Tak boleh sedikit pun kita merasa tenang dan aman dari fitnah wanita. Beliau mengatakan, ”Tidaklah yang lebih aku takutkan sesuatu yang menimpa diriku dibandingkan fitnah wanita.”

Kecantikanmu Hanya untuk Suamimu Berhias diri dan tampil cantik adalah prioritas

Page 77: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

77 Edisi:4 Vol.1

setiap wanita. Salahkah? Tidak. Karena hal tersebut adalah fitrah yang telah Allah ciptakan dalam diri setiap wanita. Mereka ingin tampak indah yang dengan keindahan mereka jualah kemudian Allah jadikan mereka sebagai penyejuk mata laki-laki. Rasulullah bersabda :

عن أنس، أن الن�ي صلى اهلل عليه وسلم قال: يب، ياكم النساء، والط " ح�ب إلي من دنب

الة " رة عيني في الص وجعل قب

Dari Anas, dari Nabi n bersabda, “Dijadikan cinta kepadaku dari perkara-perkara dunia yaitu wanita, wangi-wangian dan dijadikan shalat sebagai penyejuk mataku” (H.R. An Nasai dan Ahmad dan dishahihkan oleh Syekh Al Albani) Siapakah wanita yang membuat Rasulullah dan seluruh laki-laki shalih terpikat dengan pesonanya? Siapa lagi jika bukan wanita shalihah, sebaik-baik perhiasan dunia. Rasulullah n bersabda :عن ع�د اهلل بن عمرو أن رسول اهلل صلى اهلل يا نب ر متاع الد يا متاع وخيب نب عليه وسلم قال الد

الحة المرأة الص

Dari Abdullah Ibn ‘Amr bahwasanya Rasulullah n bersabda, “ Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”.(H.R.Muslim) Wanita shalihah enggan menampakkan kecantikannya kepada sembarang orang. Ia akan menyembunyikan kecantikannya dari laki-laki yang bukan mahramnya, yang tidak halal untuk melihat dirinya. Wanita shalihah senantiasa menyimpan kecantikannya hanya untuk suaminya seorang. Allah lberfirman :

} روجهن }ويحفظن فب“Dan mereka menjaga kemaluan mereka” (Q.S. An Nur : 31) Abu Aliyah berkata, “Semua ayat yang turun di Al Quran yang menyebutkan tentang perintah menjaga kemaluan maka maksudnya ialah menjaga kemaluannya dari perbuatan zina kecuali ayat ini { yang mana {ويحفظن فروجهنmaknanya ialah agar mereka (para wanita) tidak dilihat oleh orang lain.” Jagalah pandanganmu.

Page 78: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.178

Karena sebagian besar dosa yang dilakukan oleh manusia di dunia ini berawal dari pandangan mata. Imam Ibnul Qayyim berkata, “Dan pandangan mata merupakan pemicu utama segala musibah yang menimpa seseorang. Karena sesungguhnya pandangan mata melahirkan bisikan hati. Bisikan hati melahirkan Pikiran. Pikiran melahirkan syahwat. Syahwat melahirkan keinginan yang kemudian keinginan tersebut semakin menguat hingga melahirkan tekad kuat yang kemudian menjadi perbuatan yang terlaksanakan.” Nah, para sahabat yuk kita sama-sama mencegah perbuatan dosa itu sedini mungkin. Dimulai dengan menjaga pandangan kita masing-masing. Kalau sudah berusaha tapi ga bisa juga, mungkin saatnya kita belajar dari kuda untuk belajar menggunakan kacamata kuda biar ga lirik ke kiri atau ke kanan lagi,hehe... So, para akhwat yang shalihah, simpan kecantikanmu untuk dirimu

seorang hingga kelak engkau dipertemukan dengan seseorang yang memuji kecantikanmu dengan penuh ketulusan dan keikhlasan karena Allah l.Bantu para lelaki untuk menundukkan pandangan mereka. Kalau pun kelak engkau terpaksa harus “memajang” fotomu, maka pastikan itu hanya sekali seumur hidupmu. Kapan? Kelak di saat engkau “terpaksa” harus memajang fotomu berikut tanda tanganmu di atas buku nikahmu sebagai bukti bahwa pada saat itu engkau sudah halal baginya. Ya, halal bagi suamimu yang menjadi surga atau nerakamu. Suamimu yang kelak mentarbiyah dirimu menjadi wanita yang membuat para bidadari surga cemburu kepadamu. Simpanlah kecantikanmu untuknya seorang karena engkaulah bidadari tercantik baginya di dunia dan di akhirat nanti. Aamiin. Baarakallahu fiikum.Wallahua’lam

Page 79: majalah albinaa-edisi-ke-4

79 Edisi:4 Vol.1

Namun, bukan itu yang akan menjadi topik bahasan kita kali ini. Yah, penonton kecewa deh. Tenang, bahasan kita lebih dari sekadar pacaran. Ini bukan bahasan biasa. Bukan

bahasan remaja-remaja gagu alias gampang galau. Karena bagi saya, dunia pacaran bukanlah level bahasan remaja muslim. Topik pacaran adalah topik para ababil (abege labil) dan bukan konsumsi remaja-remaja muslim terdidik seperti kalian (ehm,serasa terbang melayang, awas jatuh lho). Pacaran hanya untuk mereka yang hobi mengkhayal, berandai-andai atau pun suka mendramatisasi keadaan dalam suasana super melankolis dengan air mata yang kerap menjadi ending ceritanya. Hiks, mengenaskan sekali ya kehidupan mereka? Setiap

Oke Fine,Kita Putus !!!

Oleh: Ibnu Abdillah El Lumbuky

Begitu mendengar atau membaca judul di atas,

kira-kira apa yang ada di benak sahabat semua? Yup, kata-kata “putus” dalam dunia remaja sangat identik sekali dengan dunia pacaran. “Putus” seringkali diterjemahkankan sebagai istilah untuk mengakhiri sebuah hubungan atau jalinan antara dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Page 80: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.180

hari waktunya dihabiskan dengan deraian air mata hingga tak jarang berujung stress berkepanjangan. Nah, kalau sudah melihat fenomena seperti ini, di situ kadang saya merasa sedih, hiks, hiks.

Bukan Putus Biasa Iya, ini bukan sekadar kata-kata putus biasa layaknya orang yang putus pacaran atau seperti putus hubungan dengan nyamuk (ups,kayak iklan aja). Lebih dari itu, kita berbicara tentang tema yang jauh lebih dahsyat dari pacaran. Karena apa yang akan kita bahas ini merupakan sumber dari segala dosa yang dilakukan oleh seorang muslim termasuk di dalamnya dosa pacaran, dosa zina dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Semua dosa berawal dan berpangkal dari sini. Iya, dari berseminya “benih-benih asmara” antara kita dengan sosok yang sebenarnya sangat-sangat kita musuhi. Siapa sosok yang dimaksudkan? Siapa lagi kalau bukan setan yang terkutuk. Siapa yang tak kenal makhluk yang satu ini?

Sosok yang sejak awal penciptaannya, cita-cita dan misi terbesarnya ialah membawa manusia seluruhnya ikut terjerembab bersamanya ke dalam panasnya api Neraka. Sosok pejuang yang tak kenal menyerah untuk menggoda dan menyesatkan manusia dari ketaatan kepada Allah. Layaknya petarung yang menguasai beragam jurus dan tipu daya yang tak kenal lelah demi mewujudkan tujuannya yaitu memenangkan petarungan melawan al-haq. Pokoknya usaha banget deh sobat sosok yang satu ini. Bela-belain nyari teman buat nemenin dia di Neraka karena gak mau sengsara sendirian. Na’udzubillah. Semoga Allah menjaga dan memelihara kita semua dari pedihnya siksa Neraka. Aamiin. “Putus”? Emang Jadiannya Kapan? Mungkin akan ada di antara sahabat yang berpikir “Ah berlebihan,masa jadian ama setan. Idih amit-amit, ga mungkin lah aku jadian sama setan. Manusia yang

Page 81: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

81 Edisi:4 Vol.1

cakep-cakep aja banyak yang ngantre, ngapain juga jadian sama setan. Emang bisa gitu manusia putus dengan setan? Emang jadiannya kapan? Berlebihan ah,drama banget”. Hufft, begitulah cara kerja setan. Makhluk ghaib yang tak terlihat kasat mata, namun nyata hadir dalam diri kita. Ia datang ke dalam jiwa tanpa dijemput, namun tak kunjung pulang-pulang.Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa sejak kita lahir sejatinya setan sudah berusaha menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia. Ia akan berusaha menggoda manusia dari segala arah. Itulah sumpah serapah yang keluar dari mulutnya. Allah l mengisahkannya dalam Al Qur’an :

هم أجمعين )82( إال نب قال ف�عزتك ألغويب

هم المخلصين ع�ادك منب

Setan pun berkata : “Maka dengan keagunganMu niscaya aku akan gelincirkan (manusia) seluruhnya kecuali hamba-hambaMu yang termasuk ke dalam golongan-

golongan yang ikhlas.” (Q.S. Shad : 82-83)

عدن لهم صراطك تني ألقب قال ف�ما أغويب

ين أيديهم هم من بب نب المستقيم )16( ثم لتيب

ومن خلفهم وعن أيمانهم وعن شمائلهم وال

رهم شاكرين تجد أكثب

“(Setan) berkata : “Maka dikarenakan Engkau telah menyesatkanku maka aku akan memalingkan manusia dari jalanMu yang lurus. Lalu aku akan mendatangi mereka dari sisi depan, belakang, sisi kanan dan kiri dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka termasuk ke dalam golongan hamba-hambaMu yang bersyukur.” (Q.S. Al A’raaf :16-17) Bahkan lebih dari itu, sosok setan sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah n senantiasa mengalir bersamaan dengan aliran darah manusia.

م، يطان يجري من اإلنسان مجرى الد إن الشلوبكما سوءا، أو قذف في قب وإني خشيت أن يب

قال: شيئا“Sesungguhnya setan mengalir dalam aliran

Page 82: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.182

darah manusia dan aku khawatir kalau-kalau setan menanamkan keburukan dalam hati kalian.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Sahabat muda, Hayyaakumullah...Coba tanyakan kepada diri kita masing-masing, siapa yang menyuruh kita melakukan perbuatan dosa? Siapa yang mendorong kita semua untuk berani melanggar larangan-larangan Allah? Apakah Allah yang memerintahkan kita untuk pacaran ataukah justru Allah melarang kita untuk mendekati zina yang mana pacararan termasuk di antara perantara yang bisa mendekatkan kita ke dalam perzinahan? Bukankah kita telah mengetahui perkara mana yang halal dan mana yang haram? Lalu mengapa

kita berani melakukan perbuatan yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa yang diperintahkan-Nya? Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur. Kalau kita sadar diri, maka kita semua akan memiliki jawaban yang sama dan sepakat bahwa di balik semua dosa yang kita lakukan ada peranan setan di dalamnya.Ketika manusia menuruti apa yang menjadi hawa nafsunya, maka saat itu bisikan-bisikan setan sedang bersemayam dalam telinga dan hatinya. Ia tak sadar bahwa setan telah menggiringnya ke jalan kesesatan yang tampak begitu indah dihadapannya. Tanpa sedikit pun ada perasaan bersalah di hatinya.Orang-orang yang berpacaran hanya mengingat momen-momen “jadiannya” tanpa pernah berpikir sedikit pun bahwa sebenarnya sebelum dia berpacaran, dia sudah jadian lebih dulu dengan setan. Loh kok bisa? Jawabannya bisa lah, masa ga bisa,hehe. Kalau

Ketika manusia menuruti apa yang menjadi hawa nafsunya, maka saat itu bisikan-bisikan setan sedang bersemayam di dalam telinga dan hatinya.

Page 83: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

83 Edisi:4 Vol.1

saja orang-orang yang berpacaran tersebut berpikir sejenak dengan setidaknya cahaya iman yang ada di dalam hatinya. Siapa yang mendorong dia untuk berani berpacaran jika bukan karena bisikan setan? Artinya, jauh sebelum dia melakukan dosa pacaran dia sudah lebih dulu menjalin hubungan alias jadian dengan setan. Nah lho !

“Putusin” Sebelum Menyesal Di mana-mana yang namanya diputusin itu so pasti tidak mengasyikkan, sahabat. Selalu menyakitkan. Sakitnya tiada akhir, mengenaskan. Mulai dari “diputus” kontrak kerja, “diputus” aliran listriknya

karena ga bayar-bayar (ayo siapa yang biasanya begitu), “diputusin” bersalah di persidangan,dan sebagainya. Kalau disuruh milih nih ya, saya lebih memilih “diputusin” bahwa khitbah (lamaran) saya diterima oleh calon mertua, pasti bikin hati berbunga-bunga… Putus yang paling menyesakkan adalah kelak ketika setan yang dulu begitu dipuja sejak di dunia tiba-tiba ketika berada di akhirat kelak di hadapan Allah l, ia akan bergumam : “Aku berlepas diri dari segala yang apa kamu lakukan dulu ketika berada di dunia”. Allah menggambarkan hal tersebut dalam firmanNya:

ا لم يطان إذ قال للنسان اكفر فب كمثل الشكفر قال إني بريء منك إني أخاف الله رب

العالمين“Seperti setan ketika ia berkata kepada manusia ; kufurlah engkau. Dan manakala (manusia tersebut) telah kufur, lalu ia (syaithan) pun berkata : Sesungguhnya aku berlepas diri darimu, aku takut kepada Allah Rabb semesta alam”. (Q.S. Al Hasyr : 16)

Putus yang paling menyesakkan adalah kelak ketika setan yang dulu begitu dipuja sejak di dunia tiba-tiba ketika berada di akhirat kelak di hadapan Allah l, ia akan bergumam : “Aku berlepas diri dari segala yang apa kamu lakukan dulu ketika berada di dunia”

Page 84: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.184

Duh, tega benar makhluk Allah yang bernama setan tersebut. Dulu ketika di dunia awalnya romantis, menawarkan manusia berupa syahwat-syahwat, memberikan mereka kesenangan dunia yang pada akhirnya akan pergi meninggalkan manusia tersebut tatkala mereka telah masuk dalam kubangan maksiat dan kekufuran kepada Allah. Habis manis sepah dibuang. Endingnya, ketika di akhirat ia pun meninggalkan manusia tersebut dan berlepas diri dari segala perbuatan dosa yang mereka lakukan selama di dunia.

Maka sebelum waktu itu tiba. Sebelum setan yang mengucapkan kata “putus” kepada kita di akhirat kelak. Putusin aja deh mulai sekarang! Iya, sekarang, detik ini juga, jangan ditunda-tunda. Karena menunda sedetik saja berarti menunda waktu kalian untuk taat kepada Allah.Udah deh ga perlu

mikir lama-lama kalau ingin memutus hubungan dengan makhluk yang satu ini. Putusin aja, dijamin hidup kalian akan jauh lebih mulia dan menyandang gelar GGS. Iya GGS. Ganteng-Ganteng Shalih atau Gadis-Gadis Shalihah. Aamiin.

Pengen “Putus” Tapi Caranya Gimana? Gampang sahabat. Cukup kenali dan sadarkan diri dari perbuatan dosa. Karena seluruh dosa pastinya bermuara pada kelemahan kita dari godaan dan tipu muslihat setan. Jika kita

Hati kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Istafti qolbak. ‘Tanyakan pada hatimu’. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang hanya akan membuat hati menjadi gelisah dan tidak tentram karena perbuatan dosa adalah perbuatan lalai dari mengingat Allah

Page 85: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

85 Edisi:4 Vol.1

berhasil mengenali dosa, paling tidak kita sudah mencoba melangkah untuk pergi meninggalkan setan. Sisanya, kembali kepada seberapa kuat ‘azzam dan keinginan kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan dosa tersebut. Definisi dosa ini telah disampaikan oleh Rasulullah n :

لع عليه فسك وكرهت أن يط ما حاك في نبالناس

“Sesuatu yang melekat pada dirimu dan kamu tidak ingin orang lain mengetahuinya.” (H.R. Muslim) Itulah dosa, kawan. Hati kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Istafti qolbak. ‘Tanyakan pada hatimu’. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang hanya akan membuat hati menjadi gelisah dan tidak tentram karena perbuatan dosa adalah perbuatan lalai dari mengingat Allah, dan mana kala seseorang lalai dari mengingat Allah maka hatinya tidak akan pernah tenang. Karena ketenangan hati hanya akan diperoleh jika kita

senantiasa mengingat Allah. Allah lberfirman :

هم بذكر اهلل أل لوبب وا وتطمئن قب الذين آمنببذكر اهلل تطمئن القلوب

“Dan orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tenang dengan mengingat Allah. Maka hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.” (Q.S. Ar Rad : 28) So sahabat semua, yuk tanamkan dalam diri kita untuk senantiasa mengingat Allah. Karena dengan mengingat Allah hati kita akan tenang dan akan dijauhkan dari perbuatan-perbuatan dosa. Jika seorang hamba Allah memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka setan pun akan menjauh dari dirinya. Dan yang pasti setan tersebut dijamin gak bakalan mau lagi TTM-an apalagi sampai CLBK-an dengan kalian-kalian yang senantiasa mengingat Allah l. Semoga Allah melindungi kita semua dari godaan setan yang terkutuk. Aamiin. Baarakallahu fiikum.Wallahua’lam

Page 86: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.186

“Islam itu datang secara asing dan akan kembali asing sebagaimana dia datang, maka berbahagialah bagi orang yang asing” Islam. Agama yang dipandang sebagai agama yang fanatik dengan booming, agama yang dipandang sebagai agama yang fanatik dengan peperangan, dan selalu melarang segala kenikmatan, apa pun itu. Katanya.

Sahabatku, apakah itu yang kalian pikirkan ketika mendengar ‘ISLAM’? Izinkan pena kecil ini menggoreskan sepatah tulisan tentang kekeliruan manusia dalam berpersepsi. Di era yang modern ini, banyak yang berpersepsi bahwa Islam hanyalah agama yang mengekang kebebasan manusia dalam berkehidupan. Islam dikatakan sebagai agama kuno, agama kolot, dan sering

Beautiful Islam is

Oleh: Alya M, Feralda, Nada, dan Riffa (Angkatan IV AL BINAA Putri).

Page 87: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

87 Edisi:4 Vol.1

Oleh: Alya M, Feralda, Nada, dan Riffa (Angkatan IV AL BINAA Putri).

dikaitkan dengan terorisme. Sahabatku yang dirahmati oleh Allah. Sungguh ajaran Islam sangatlah mulia, yang mengajarkan kita kepada sesuatu yang baik. Syariat Islam melarang kita untuk melakukan beberapa hal. Dan ketahuilah bahwasanya di balik itu semua terdapat manfaat yang sungguh luar biasa. 1. Minum Khamr Khamr, minuman keras yang sangat jelas keharamannya. Kalian tahu? Mengapa Allah mengharamkan khamr ini pada hamba-Nya? Ya, Allah gak pengen sistem saraf kalian rusak!Hmmmmm…sebenarnya, masih banyak manfaat bagi kita untuk tidak mengonsumsi minuman GAK JELAS ini.

2. Tabarruj Tabarruj itu adalah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya, menampakkan wajahnya dan kecantikan tubuhnya kepada lelaki yang bukan mahram, dan

menampakkan setiap yang dapat membangkitkan syahwat mereka, dan berlenggok ketika berjalan di hadapan yang bukan mahramnya. Nah, Allah dan Rasul-Nya telah menyuruh kepada wanita-wanita muslim untuk menjaga kehormatannya. Oke, perumpamaannya begini. Ada dua permen yang di antaranya dibuka bungkusnya dan dilempar ke arah lantai, satunya lagi tetap terbungkus rapi. So? Kalian lebih pilih yang mana? Yang masih terbungkus rapi kan? Begitulah gambaran antara wanita muslimah yang berhijab dengan wanita kafir yang tidak berhijab. Jadi, masih mau ngikutin gaya-gaya orang kafir? Cantik di hadapan manusia, tapi buruk rupa di hadapan Allah. Berkata Al Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah t : “Ketahuilah bahwasanya keindahan itu terbagi dua, yaitu keindahan fisik dan keindahan batin. Dan keindahan batin itu dicintai secara dzatnya seperti : keindahan ilmu,

Page 88: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.188

akal, kedermawanan, iffah (penjagaan diri dari hal-hal yang tidak baik), dan keberanian. Keindahan batin inilah yang Allah lihat dari para hambaNya dan merupakan sumber kecintaanNya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang shohih : ‘sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk tubuh dan harta harta kalian, akan tetapi melihat pada hati hati dan amal amal kalian’”. Nah, keindahan batin inilah yang akan mempercantik bentuk fisik, walaupun seseorang itu secara fisik, cantik. Maka, keindahan batin inilah yang memberikan kepada pemiliknya kecantikan dan kewibawaan sesuai dengan kadar ruhnya mengenakan sifat- sifat tersebut. Adapun keindahan fisik, itu merupakan perhiasan yang Allah khususkan bagi sebagian orang dan tidak untuk yang lainnya, dan merupakan kelebihan yang Allah peruntukkan dalam

penciptaan-Nya. Jadi, jangan cuma modal kecantikan fisik, karena kecantikan fisik hanyalah sementara. Nah, ketakwaan kepada Allahlah yang belum tentu setiap orang memilikinya. Kalau cuma modal kecantikan fisik, bisa saja menjadi keburukan dan kecacatan yang dengan sebab itu dia menjadi tercela di kalangan manusia. Kecantikan batin (ketakwaan) itulah yang mampu mengalahkan kekurangan fisik dan menutupinya. Dan sebaliknya, keburukan batin dapat mengalahkan keindahan fisik dan menutupinya. Masih mau bertabarruj agar dibilang cantik? Percantik jiwa dulu deh agar dapat menjadi cantik luar dalam .

3.Merokok Kegiatan ini merugikan dua pihak, perokok aktif dan perokok pasif. Dua kata buat perokok “GANGGU BANGET”. O, iya, di dalam rokok itu mengandung barang-barang yang sangat berbahaya bagi tubuh, di antaranya adalah

Page 89: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

89 Edisi:4 Vol.1

nikotin, tar, dan asapnya yang mengandung karbon monoksida. As known as merokok itu bikin gigi jadi kuning dan nafas jadi bau. Nah, kan? Allah melarang kita untuk merokok karena Allah tidak mau hambaNya sakit. So? Masih mau jadi perokok sejati? Inget ya, merokok itu “HARAM”.

4.Mendengar Musik Di zaman sekarang ini, lagu-lagu kebanyakan bertema tentang cinta. Yang pastinya mengundang syahwat, kan? Because of music juga, remaja banyak yang terkena penyakit “GALAU”. Beda loh sama galau ketika membaca Alquran, galau karena Allah, membayangkan hari Kiamat, Surga, dan lain-lain. So? Moving on from music yuk! Matiin lagu, ambil Alquran, kemudian baca deh! Maa syaa Allah.

Ya! Islam itu indah, Islam itu sempurna. Melarang untuk keburukan, dan menyuruh untuk kebaikan.

Coba bayangkan bila di dunia ini tidak ada aturan Islam?! Hancur? PASTI. Para wanita membuka aurat, bertabarruj, diganggu sama laki laki yang bukan mahram. Semua rakyat merokok, makan babi, minum khamr. Na’udzubillah. Berapa rumah sakit yang harus tersedia? Sekali lagi, Islam itu indah. Seindah para penganutnya, seindah syariatnya. Laa ilaaha illallaah. Kami memohon kepada Allahlagar memberikan bagi kami taufiq dan keteguhan untuk tetap berada di atas kebenaran dan sunnah sampai kami bertemu dengan Allah. Semoga Allah lmenjadikan apa yang kami lakukan ini dalam timbangan kebaikan kami dan bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca.

Wassalaamualaikum warahmatullahi wa barokaatuh.

Page 90: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.190

Ukhuwah (persaudaraan) merupakan satu hal yang sangat penting dalam agama kita. Islam yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, sangat memperhatikan masalah yang satu ini. Coba deh, buka lagi mushaf atau kitab haditsmu. Akan kamu dapati ayat-ayat atau hadits-hadits yang berbicara tentang hal ini. Seperti dalam surat Al Hujurat ayat 10, Allah l telah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara.” Dalam sebuah hadits shahih yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi kita tercinta, Muhammad n juga telah bersabda, “Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain.” Sobat muda..., Sebagai makhluk sosial yang nggak bisa hidup sendirian, kamu tentu sangat butuh sama yang namanya saudara atau sahabat. Buat menemani kamu dalam menjalani pahit manisnya kehidupan ini. Kamu nggak mau kan

AGAR UKHUWAH AWET DAN

BERKAHOleh: Zen El Abidin

Page 91: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

91 Edisi:4 Vol.1

Oleh: Zen El Abidin

ukhuwah yang kamu bina bertujuan untuk meraih keridhaan dan pahala dari Allah? Kalo gitu niat ikhlas karena Allah harus menjadi dasar dalam ukhuwahmu. Rasulullah n bersabda: “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya. Dan seseorang itu akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhori dan Muslim). So, niatkanlah ukhuwahmu karena Allah. Agar ukhuwahmu berbuah berkah bertabur pahala.

2. Mukmin Saleh Dialah Saudaramu Niat ukhuwahmu kan karena Allah. Jadi, orang yang kamu pilih untuk menjadi saudara atau sahabatmu adalah orang yang beriman lagi saleh. Sahabat mukmin yang saleh akan menemani langkahmu dalam menggapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Ia akan mengajakmu untuk senantiasa berada di atas kebaikan dan menjauhkanmu dari berbagai keburukan. Jangan coba-coba deh

hidup sendirian? Nggak mau temenan terus ngungsi ke hutan buat ngabisin hari-harimu sendirian. Hiiiii.....serem bingits. Kalo kamu sakit gimana? Kalo kamu kepingin ke dokter gimana? Nggak mungkin kan si raja hutan yang nganterin kamu ke rumah sakit? Nah, karena kamu nggak bisa hidup sendirian, mau nggak mau kamu harus hidup berdampingan dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarmu. Menjalin ukhuwah atau persahabatan dengan orang-orang pilihanmu. Nah, agar ukhuwah yang kamu bina awet, ada baiknya sobat muda intip kiat-kiat berukhuwah berikut ini. Oh ya, bukan cuma awet, kawan. Tapi juga bertabur berkah...

1. Niatkan Ukhuwah Karena Allah Sahabat muda! Niat merupakan hal penting yang harus terpenuhi dalam sebauh ibadah. Jika kepingin amalan yang kamu lakukan berpahala, maka tentunya niat ikhlas ini harus terpenuhi. Bukankah

Page 92: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.192

menjadikan orang kafir atau orang fasik (ahli maksiat) sebagai sahabat dekat. Bukannya melarang kamu bergaul dengan ahli maksiat. Boleh aja kok kamu bergaul dengan ahli maksiat. Asalkan kamu yakin bisa jaga iman dan gaulmu dengan mereka bertujuan untuk membuat mereka sadar. Tapi kalo kamu sendiri nggak yakin bisa mengubahnya, jangan memaksakan diri deh buat bergaul dengan mereka. Bisa-bisa kamu yang malah kebawa rusak. Niatnya mewarnai, eh, malah terwarnai. Bahaya kan....????

3. Cintai Saudaramu karena Allah Hendaknya yang mendasari rasa cinta kepada saudaramu adalah cinta karena Allah, bukan karena perkara dunia. Cinta karena Allah merupakan cinta sejati yang akan kekal abadi dan akan berlanjut sampai kamu menapaki kehidupan baru di akhirat nanti.Cinta karena Allah sebuah cinta yang mengantarkan seseorang

ke dalam manisnya iman. “Tiga perkara yang jika ketiganya ada dalam diri seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman. Di antaranya; seseorang mencintai saudaranya karena Allah.”(HR. Bukhori dan Muslim). Begitulah sabda Nabi Muhammad n yang menjelaskan tentang keutamaan cinta karena Allah.Janganlah rasa cinta kepada saudaramu karena perkara dunia. Seperti mencintainya karena ia anak pejabat atau anak direktur sebuah perusahaan ternama, bintang lapangan, atau bagus paras rupanya. Jika rasa cintamu karena perkara dunia seperti ini maka siap-siap aja untuk mengatakan “good bye sahabat,” seiring dengan hilangnya kelebihan dunia yang ia miliki. Nggak mau kan ukhuwah yang kamu bina selama ini bersamanya berakhir dengan su’ul khotimah? Kalo nggak mau, maka landasilah ukhuwahmu karena Allah....

4. Katakan, “Aku

Page 93: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

93 Edisi:4 Vol.1

Mencintaimu karena Allah” “What? Harus bilang cinta ke temen se-gender? Nggak banget deh. Emangnya aku udah error?“ Aih... Kok jadi sewot gitu. Risih ya bilang gitu ke saudaramu? Atau takut dibilang nggak normal? Santai aja brothers. Nggak usah risih atau bernegatif thinking. Pede aja lagi. Toh kamu normal dan cinta yang kamu punya juga karena Allah bukan karena paras rupanya. Jadi, kenapa harus risih dan takut untuk mengatakan kalimat indah tersebut? Apalagi Nabi Muhammad n sendiri telah mengajarkan kita untuk mengatakannya lewat sabda beliau, “Jika salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya (seiman) hendaklah ia memberitahunya kalau ia mencintainya.” (HR. Bukhari). Mulai sekarang jangan ragu buat bilang kamu mencintainya karena Allah. Cos, kalimat itu sangat ampuh buat merekatkan hati. Mau bukti? Buktiin aja sendiri brothers. Tapi, ingat lho, karena Allah, bukan karena

yang lain....

5. Ajak Saudaramu dalam Proyek Kebaikan Kalau kamu mau ngelakuin kebaikan jangan lupa ajak-ajak juga saudaramu. Kamu nggak mau kan dibilang kepingin masuk surga sendirian? Na’udzubillah deh dibilang gitu. Oke, kalo gitu ajak sahabatmu ngelakuin kebaikan. Agar cap “kepingin masuk surga sendirian” nggak nempel dalam dirimu. Banyak kan amal kebaikan yang bisa dikerjain rame-rame. Seperti menghadiri majelis ilmu, bakti sosial, atau mengunjungi tetangga yang lagi sakit. “Tolong menolonglah kalian di atas kebaikan dan ketakwaan.” (Al Maidah: 3). Begitulah Allah memotivasi kita untuk kerja sama dalam beramal saleh. So, sering-seringlah kerja sama dalam kebaikan. Biar derajat pahala tinggi di sisi Allah l bisa kamu dapatkan. Seru kan ngerjain kebaikan rame-rame? So pasti...6. Usaha Ekstra Memberi Manfaat

Page 94: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

Edisi:4 Vol.194

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.”

Begitulah sabda Nabi kita Muhammad n dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al Imam AthThabrani dan ad Daruqutny. Hadits yang memotivasi kita semua untuk banyak memberi manfaat kepada orang lain, terlebih lagi kepada orang-orang terdekat kita. Saudaramu, sahabatmu, adalah salah satu orang terdekatmu. Dia berhak banget mendapatkan banyak manfaat darimu. Manfaat dalam arti umum lho, agama atau pun dunia. Kalo sahabatmu masih terbata-bata dalam membaca Al Quran, ajarilah ia agar bacaan Al Qurannya lancar dan bagus. Kalo sahabatmu membutuhkan bantuan materi, jangan pelit deh untuk memberi bantuan jika kamu lagi punya kelebihan. Kalo sahabatmu mengalami kesulitan memahami pelajaran untuk menghadapi ujian, berbaik hatilah untuk mengajarinya agar sahabatmu nggak kena remedial. Seneng

kan bisa memberi manfaat buat orang lain? Tentu dong.Kebahagiaan adalah ketika engkau bisa memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang lain....

7. Gift For Your Brothers Seneng kan dapet hadiah dari orang-orang yang kamu cintai? Begitu pula saudaramu yang kamu cintai karena Allah. Hadiah yang kamu berikan sangat berarti baginya. Membuatnya seneng dan semakin menghargai keberadaanmu sebagai seorang saudara. Hadiah itu nggak mesti mahal Sob. Sesuaikan aja dengan isi kantongmu.

Hadiah itu nggak mesti mahal Sob. Sesuaikan aja dengan isi kantongmu. Karena saudara seiman yang baik nggak melihat mahal murahnya harga sebuah hadiah. Yang ia lihat adalah arti dari hadiah itu sendiri.

Page 95: majalah albinaa-edisi-ke-4

FOR SYABAB

95 Edisi:4 Vol.1

Karena saudara seiman yang baik nggak melihat mahal murahnya harga sebuah hadiah. Yang ia lihat adalah arti dari hadiah itu sendiri.Dan jika kamu yang dapet hadiah dari saudaramu, berusahalah untuk segera membalasnya. Jika memang kamu nggak bisa membalasnya, sebait doa sudah cukup untuk menjadi hadiah terindah bagi dirinya. Tapi, kalo udah ada rezeki lebih, jangan ragu-ragu untuk mengunjungi toko terdekat. Beli deh hadiah spesial untuk saudaramu. Atau ajak saudaramu ke kantin buat ditraktir. Yakin deh, sahabatmu akan senang menerimanya. “Saling memberi hadiahlah kalian maka kalian akan saling mencintai”. Itulah pesan indah Nabi Muhammad n dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al Imam al-Bukhari dalam sohihnya.

8.Maafkan Kesalahan Saudaramu "Afwan akhi! Ana cuma becanda". “Antum bener-bener keterlaluan. Masa sepatu baru ana antum

simpen di tong sampah. Keterlaluan! Mulai sekarang ana nggak mau lagi temenan ama antum.” Duh..., kata-katanya serem banget khi. Marah sih marah khi. Tapi nggak gitu juga kali. Nggak asyik banget kan mutusin ukhuwah hanya gara-gara masalah sepele kayak gitu. Mungkin temanmu cuma becanda. Inget lho khi... Tak ada gading yang tak retak. Begitulah pepatah mengatakan. Suatu kewajaran jika seseorang terjatuh dalam kekhilafan karena ia bukan Nabi n yang terjaga dari dosa dan kesalahan. Sahabatmu kan manusia biasa, sebagaimana kamu juga manusia biasa. Sahabatmu bisa saja bersalah sebagai mana kamu juga pernah berbuat salah. Bukalah pintu maafmu jika ia datang untuk mengemis maafmu. Coba kamu inget-inget lagi kebaikannya kepadamu yang seabrek. Masa, hanya gara-gara satu kesalahan “ I n You, End” menjadi akhir cerita sebuah ukhuwah.Ketahuilah Sobat, Allah memuji hamba-Nya yang

Page 96: majalah albinaa-edisi-ke-4

Edisi:4 Vol.196

FOR SYABAB

berbuat baik. Dan di antara ciri hamba yang berbuat baik adalah orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Dan jika kamu sendiri yang bikin salah, bersegeralah akui kesalahanmu dan meminta maaf kepadanya. Jangan jaim alias jaga image apalagi egois mau menang sendiri. Karena jaim dan egoismu hanya akan memperkeruh suasana dan membuat masalah nggak segera terselesaikan. Berjiwa ksatrialah kawan. Dengan mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang kamu lakukan.“Setiap bani Adam melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang-orang yang bersalah adalah yang mengakui kesalahannya.” HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Al-Hakim.Sobat muda... Itulah beberapa kiat yang bisa kamu pake buat menjaga dan melestarikan ukhuwah.

Nggak hanya bikin awet tapi juga membuat ukhuwah bertabur berkah. Sayang kan jika ukhuwah yang kamu bina hanya hidup seumur jagung. Sayang juga kan kalo ukhuwah yang kamu bina hanya sebatas selingan hidup yang tidak ada manfaat dan keberkahan di dalamnya. Kalo kepingin ukhuwahmu awet dan bertabur berkah, coba deh kiat-kiat di atas. Insya Allah ukhuwahmu awet dan bertabur berkah. Insya Allah...(***)

Page 97: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Mukhoyyam Tarbawy IXKarya : Hanif Ghiffari & Rifqi Asyraf

“Siap, Semangat, Berani !” Itulah slogan penyemangat para santri peserta Mukhoyyam Tarbawy (MT IX), yang biasanya diteriakkan apabila diperdengarkan kata “Mukhoyyam Tarbawy” oleh Ustadz Alam Novian selaku lajnah (panitia) bagian lapangan di Mukhoyyam Tarbawy (MT IX) dan asatidzah yang lain. Mukhoyyam Tarbawy, atau akrab disebut “MT” merupakan salah satu program inti pesantren. Program ini dikhususkan bagi para

santri kelas sembilan setiap tahunnya. Mukhoyyam Tarbawy dikoordinasi oleh asatidzah terpilih yang mengemban amanah dari Ma’had untuk membantu jalannya kegiatan Mukhoyyam Tarbawy. Alhamdulillah, dengan izin Allah, AL BINAA belum pernah absen dalam mengadakan kegiatan MT setiap tahunnya, dari awal AL BINAA berdiri yakni tahun 2004 sampai Mukhoyyam Tarbawy IX sekarang. Mukhoyyam Tarbawy terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah Pra – Mukhoyyam Tarbawy,

97 Edisi:4 Vol.1

Page 98: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.198

kemudian acara inti Mukhoyyam Tarbawy itu sendiri, dan yang terakhir adalah kegiatan pasca-Mukhoyyam Tarbawy. Seluruh rangkaian kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang oleh para panitia yang sudah sangat berpengalaman. Oleh sebab itu, para santri pun tidak menyia – nyiakan kesempatan emas untuk berpartisipasi dalam kegiatan Mukhoyyam Tarbawy IX. Angkatan kami (angkatan kesembilan) melaksanakan kegiatan pra – MT selama kurang lebih empat bulan. Terhitung sejak pra – MT IX resmi dibuka oleh kepala SMP IT AL BINAA, Ustadz Hasyim Nur hafidzahulloh pada 31 Agustus 2014, kami merasakan perubahan positif pada diri masing – masing ataupun angkatan kami. Pra-MT dilakukan rutin setiap malam Jumat, Jumat pagi, dan terkadang Ahad siang. Pra-MT diisi dengan kegiatan-kegiatan berkaitan dengan kedisiplinan, motivasi, muhasabah, dan pembentukan karakter. Dengan diadakannya kegiatan Pra – Mukhoyyam Tarbawy IX, kami sangat berterima kasih kepada AL BINAA dan juga

para panitia, karena kami bisa mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru dari setiap pertemuan. Pada 5 Desember 2014, setelah kurang lebih tiga bulan melaksanakan kegiatan Pra – MT, kami diberikan kehormatan oleh Ma’had untuk belajar baris – berbaris langsung dengan KORAMIL setempat. Di Pra – Mukhoyyam Tarbawy, kami mendapatkan beberapa tugas yang sangat inspiratif dan jarang ditemukan di sekolah – sekolah lain, seperti membantu membasmi jentik nyamuk, membuat poster ‘Mukhoyyam Tarbawy IX cinta AL BINAA, memberikan sumbangan kepada saudara kita yang membutuhkan, membersihkan taman belakang kampus, latihan membangun tenda, pembelajaran manajemen perjalanan, dan masih banyak lagi. Ada yang istimewa dari Mukhoyyam Tarbawy IX, yaitu diadakannya apel pengukuhan bagi para panitia MT IX yang bertempat di Ruang Serba Guna 2 dan dihadiri oleh seluruh keluarga besar AL BINAA Islamic Boarding School. Mudirul Ma’had, Ustadz Aslam

Page 99: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

99 Edisi:4 Vol.1

Muhsin Abidin, Lc. juga ikut berpartisipasi dalam acara ini dengan memberikan amanat yang sangat membangun. Setelah memberikan amanat, mudir memberikan tongkat komando Mukhoyyam Tarbawy kepada ustadz Indra Gunawan, S.Pd. selaku Ketua Panitia Mukhoyyam Tarbawy IX. Mudir juga menyematkan atribut kepanitiaan sesuai dengan jabatan setiap panitia. Tak lupa ketua panitia MT menyerahkan bendera Mukhoyyam Tarbawy IX kepada Dantim (komandan tim) Mukhoyyam Tarbawy IX, Muhammad Rifqi Asyraf. Seusai melaksanakan Ulangan Akhir Semester, hampir seluruh santri AL BINAA pulang ke rumah untuk libur semester ganjil kecuali kami seluruh santri kelas sembilan menetap di AL BINAA untuk menghabiskan sisa satu hari lagi Pra – Mukhoyyam Tarbawy IX. Tepat satu hari sebelum keberangkatan kami ke Garut, tempat kami mengadakan MT IX, kami diberikan pengarahan tentang bagaimana cara packing yang benar dan juga teknis keberangkatan esok hari. Sekitar pukul delapan malam,

diadakan apel pelepasan untuk melepas keberangkatan para peserta dan panitia Mukhoyyam Tarbawy IX keesokan harinya. Dengan membaca doa safar dan mengharap ridho Allah k, pada 6 Januari 2015, kami berangkat dengan menaiki tiga bus Karunia Bhakti sekitar pukul 06.40 WIB. Alhamdulillah perjalanan menuju Bumi Perkemahan Cibeureum, Garut berjalan lancar, dan memakan waktu sekitar empat jam. Walaupun perjalanan lancar, ada sedikit kendala di salah satu rombongan, yaitu bus yang ditumpangi kelompok 1-4 mengalami kerusakan, hingga harus menunggu selama satu jam untuk melanjutkan perjalanan. Tracking dimulai sekitar pukul 10.15 WIB. Mula – mula seluruh peserta MT IX dikumpulkan oleh beberapa panitia di lahan kosong di pinggir jalan raya. Kelompok Tholhah bin Ubaidillah memulai pendakian, dan disusul oleh kelompok yang lain. Kelompok yang terakhir adalah kelompok Abdurrahman bin ‘Auf, dikarenakan bus yang mereka tumpangi bermasalah.

Page 100: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.1100

Pada pendakian kali ini, kami menempuh jarak kurang lebih enam km, dengan melewati enam pos. Dalam perjalanan mendaki ada beberapa teman kami yang tidak kuat lagi untuk melanjutkan pendakian, sehingga harus dibawa oleh tim penyapu dengan menggunakan mobil. Kebanyakan dari teman kami "tumbang" dikarenakan mereka kurang persiapan, kurang fit, telat makan, dan juga asma kambuh. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar lima jam untuk sampai di lokasi perkemahan MT IX. Untuk sampai di lokasi, kami harus berhati – hati agar tidak tersesat dengan memperhatikan tanda tali rafia merah yang diikat sepanjang jalur pendakian. Lokasi pertama MT IX berada di tengah hutan pinus, dengan ukuran kavling tenda yang sempit. Awalnya kami sedikit kurang puas dengan lokasi ini, namun ada sebagian ustadz yang memberikan informasi bahwa esok hari kami

akan pindah ke tempat kemah berikutnya, setelah acara Dauroh Tarbawiyah selesai. Di hari pertama MT IX, hujan tidak berhenti mengguyur area perkemahan, hingga tanah menjadi lumpur yang membuat kami kurang leluasa melaksanakan berbagai macam kegiatan. Ketika sedang memasak, terdengar suara yang memecah keheningan malam. “Ada ular!!!” begitulah suara yang berasal dari kelompok Abdurrahman bin ‘Auf, hampir seluruh peserta dan panitia berkumpul di sumber suara. Didapatkan ular yang cukup panjang dan tidak terlalu berbisa. Ular itu pun segera dibunuh dan dibuang karena sangat membahayakan. Hari pertama berakhir dengan evaluasi malam yang ditemani oleh guyuran hujan, dan membahas tentang apa saja yang

Page 101: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

101 Edisi:4 Vol.1

apel pembukaan MT IX yang diarahkan oleh Ustadz Zuhdi Muslim dan dibuka langsung oleh Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc. Apel berjalan dengan khidmat, lalu acara dilanjutkan dengan agenda memasang tenda dan mempersiapkan makan siang. Di lokasi kedua ini, kondisinya sangat berbeda dengan lokasi sebelumnya. Fasilitas toilet yang lebih memadai dan juga tempatnya cukup luas, dilengkapi dengan penerangan di malam hari, cukup membuat kami nyaman melakukan segala aktivitas. Waktu makan siang pun tiba, makan kali ini sangat spesial, dinamakan dengan ‘makan

harus diubah dari angkatan sembilan. Kegiatan di hari kedua MT IX diawali dengan shalat Subuh berjamaah pukul 05.30 WIB dengan cuaca yang sangat dingin. Diperkirakan suhu sekitar 13 C. Setelah shalat, kami diberi waktu kurang lebih dua jam untuk mempersiapkan sarapan, dan merapikan segala perlengkapan. Sekitar pukul 08.30 WIB kami berbaris dan memulai tracking menuju lokasi kedua. Perjalanan kami tempuh dengan waktu dua jam dan melewati rute yang tidak terlalu berat. Sesampainya di lokasi kedua, sekitar pukul 10.15, kami bergegas untuk melaksanakan

Page 102: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.1102

Mukhoyyam Tarbawy IX’. Makan MT IX dilaksanakan dengan tata cara yang tidak biasa. Digelarnya plastik secara memanjang, kemudian diletakkan makanan dari setiap kelompok, menjadikan makan siang di hari kedua ini menimbulkan sensasi yang luar biasa. Makan MT IX juga meningkatkan rasa kebersamaan kami, serta rasa bersyukur atas rezeki yang telah Allah k limpahkan kepada kita semua. Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah yang di-jama’ qashar di awal waktu. Agenda berikutnya adalah penyampaian materi ke AL BINAA-an oleh Ustadz Aslam Muhsin. Beliau menjelaskan kepada kami makna dari lambang AL BINAA, kami cukup bangga saat mendengarkan bahwa

tujuan AL BINAA itu sangatlah mulia. AL BINAA bertujuan membentuk karakter santri yang tidak hanya pintar, namun juga baik agama, dan kepribadiannya. Acara ini diakhiri dengan pembagian hadiah oleh Ustadz Aslam berupa uang

sejumlah Rp500.000,00 yang jatuh ke kelompok Khalid bin Walid karena dapat menjelaskan ulang perihal lambang AL BINAA. Hadiah juga diberikan kepada Ustadz Rafael Afriyanto, salah satu editor Majalah AL BINAA, berupa uang sebesar Rp250.000,00 karena beliau juga dapat menjelaskan ulang hal tersebut. Akhirnya, acara pun selesai sekitar pukul setengah empat sore. Setelah pemaparan materi, agenda berikutnya adalah lomba tarik tambang. Lomba berjalan dengan seru, tarik tambang antarregu dan juga ada antarpanitia. Lomba di hari kedua ini dimenangi oleh kelompok Utsman bin Affan. Setelah acara tarik tambang, ada penilaian kerapian tenda oleh para panitia. Kerapian dilihat dari

Page 103: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

103 Edisi:4 Vol.1

segi kokoh tidaknya tenda dan isi di dalamnya, apakah rapi atau tidak. Setelah shalat Maghrib dan Isya, kami mempersiapkan energi untuk acara besar malamnya. Seusai makan malam dengan kelompok masing-masing, Dantim meniupkan peluit dengan nada panjang. Hal ini menandakan bahwa kami harus segera berkumpul di dalam tenda peleton. Di dalam tenda peleton kami disuguhi sebuah video menarik yang berbahasa Arab. Video ini diterjemahkan oleh Ustadz Andi Ahmad, dan ternyata merupakan video renungan tentang ibunda, sebuah video yang sangat mengharukan dan membuat kami semakin sayang kepada ibunda kami. Pemutaran video selesai sekitar pukul 21.30. Kemudian acara dilanjutkan dengan diperintahkannya kami untuk masuk ke tenda masing – masing dengan menggunakan sepatu, dilanjutkan dengan dipadamkannya seluruh penerangan di area perkemahan. Satu per satu kelompok dipanggil untuk keluar tenda dan menghadap kepada Ustadz Alam Novian dengan membawa

dua senter sebagai bekal penerangan selama kegiatan berlangsung. Bersama Ustadz Alam, kami diinstruksikan untuk terus berjalan melewati jalur yang sedikit menanjak, masuk ke hutan, dan melewati beberapa pos. Tak lupa kami juga diberikan selembar kertas untuk membuat kesimpulan dari kegiatan kami pada malam kedua ini. Perjalanan pun dimulai, diawali dengan melintasi jalan berbatu yang menanjak disertai suasana sekitar yang gelap gulita tanpa penerangan kecuali dari dua senter yang setiap kelompok bawa. Di atas telah menunggu Ustadz Wawanto dan Ustadz Irfan, yang akan memberikan nasihat serta renungan kepada setiap kelompok tentang betapa sulitnya seorang ibu ketika sedang mengandung anaknya. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak yang berlumpur. Dari kejauhan terlihat cahaya senter berwarna merah yang menandakan bahwa pos selanjutnya berada disumber cahaya tersebut. Dari arah cahaya telah menanti Ustadz Harianto bersama Ustadz Zuhdi. [Insya Allah bersambung]

Page 104: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.1104

Daurah Tarbawiyyah V

Bus terdengar sepi pada saat itu. Berbeda dengan dua hari yang lalu, di mana semua orang bereuforia menyambut liburan yang baru dimulai. Yap, memang kali ini kita akan menuju bumi perkemahan Cibereum, Garut. Dan di sanalah petualangan kami dimulai.

Senin, 5 Januari 2015 Adzan Zuhur baru saja berkumandang di Garut, tepat saat kami menuju lokasi. Setiap regu melewati 2 pos yang dijaga oleh asatidz. Lelah memang sudah pasti. Bagaimana tidak? Jalan kaki dengan medan yang terjal hanya dibekali dengan satu tutup botol air mineral setiap orangnya dan 2 tomat

segar yang kudu dihabiskan setiap kelompok. Ketika regu terakhir tiba di lokasi, baru kami sadari bahwa 2 regu di antara kami belum tiba. Baru saja ketika para asatidz bersiap untuk mencari, Hafshah dan Mariah tiba. Rupanya mereka sempat tersesat dan pada akhirnya memutuskan untuk memutar balik. Setelah makan siang dan shalat jama’ taqdim, kami diberi kesempatan 15 menit untuk mendirikan tenda, merapikan barang- barang, dan mempersiapkan semuanya sebelum matahari redup.

Pettt!!! Sirine berbunyi memekakkan telinga, memberikan peringatan bahwa kami harus segera menuju lapangan dan

Page 105: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

105 Edisi:4 Vol.1

menghentikan kegiatan yang sedang kami laksanakan. Memang, di sini kami sangat ditekankan dalam hal kedisiplinan. Tepat pukul 15.00 , kami melaksanakan apel pembukaan. Setiap danru (komandan regu) menyiapkan barisannya. Protokol memulai apel dan seluruh peserta mengikuti dengan khidmat. Mudirul Ma’had, Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc –hafizhahullah- secara resmi membuka kegiatan Daurah Tarbawiyyah V dengan membaca basmalah. Acara ini dilanjutkan dengan daurah pertama kami bersama Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc. Di sini kami disadarkan untuk menjadi pemimpin yang baik. Tidak hanya mahir dalam memimpin suatu kelompok, namun juga mampu dalam memimpin diri sendiri. Matahari mulai bergerak ke peraduannya. Sebagian dari kami bersiap untuk shalat, sedangkan yang lainnya memasak nasi untuk makan malam. Kami terkesima dengan pemandangan yang dihamparkan. Di dalam tenda peleton, shalat Maghrib dan Isya dilaksanakan, tak lupa tilawah setelahnya. Dilanjutkan dengan daurah dari Kepala Pengasuhan

Putri, Ustadz Musthofa Aini,Lc –hafizhahullah- tentang akhlaqul karimah. Ini mengingatkan kami kepada tema DT V, yaitu “Membentuk Akhlaqul Karimah dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyyah” Melihat kami yang kelelahan, Ustadz Musthofa bekerja sama dengan asatidz lainnya mengadakan games. ‘Man ana man antum’. Semua terlihat begitu antusias saat games tersebut berlangsung. Satu sama lain saling berebut untuk menjadi peserta dalam games. Mereka yang terpilih akan ditutupi matanya dengan syal dan menebak orang yang di hadapannya dengan 5 pertanyaan. Jika terdengar satu ketukan, berarti ciri-ciri yang disebutkan salah. Jika dua ketukan, menandakan bahwa ciri tersebut adalah benar. Jarang sekali yang keluar menjadi pemenang. Bahkan salah satu dari kami dikerjain oleh Ustadz Musthofa. Sebut saja dia F.

“ Apakah Anda santri?” F bertanya. Ustadz Musthofa memukul panci 2 kali.

“ Apakah Anda perempuan?” Sontak kami tertawa, karena

Page 106: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.1106

semua santri di sini adalah perempuan. Panci dipukul 2 kali.“ Apakah Anda kelas 9H?”

“ Apakah kamar Anda di Mawaddah 2?” Panci selalu berdenting 2 kali, hal ini membuat F bahagia karena dia merasa tebakannya benar.

“ Apakah Anda Fulanah?”

Teng teng teng teng teng teng!

Panci dipukul berkali- kali. F membuka syal yang menutupi matanya. Dan yang ia dapati adalah seorang ustadz. Kami semua tertawa. F hanya bisa tersenyum malu.

Udara dingin malam itu semakin menusuk. Alhasil, asap keluar dari mulut kami. Semua berhamburan keluar dari tenda peleton untuk makan malam. Dua ekor ayam menjadi santapan malam pertama kami. Sembari memasak, Radio DT V pun dimulai.

“ Selamat malam dan selamat datang di Radio DT V. Bersama saya dan rekan-rekan saya di studio…,” sekiranya begitu yang

dikatakan oleh Abu Ishaq dalam pembukaan radio.

Puisi yang dibuat oleh salah satu teman kami, menjadi pengisi Radio DT V, syair dari Mudirul Ma’had pun turut memeriahkan radio malam itu. Nasyid juga dilantunkan untuk membangkitkan semangat. Satu per satu nasyid yang diciptakan AL BINAA disenandungkan oleh para peserta dan panitia.

Tanpa disadari, malam yang telah larut mengharuskan kami untuk mengembalikan energi demi menyambut hari esok.

Selasa, 6 Januari 2015

Tidak berbeda dengan di ma’had, kami terbangun pada pukul 4.00 untuk melaksanakan shalat Shubuh. Rasa kantuk hilang begitu saja, mengingat akan ada kegiatan yang lebih menantang. Kami menyelesaikan shalat tanpa ada rasa berat di mata sedikit pun. Petttt!!! Suara sirine berbunyi kembali, mengajak kami untuk berbaris di lapangan. Dengan kompak dan semangat yang

Page 107: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

107 Edisi:4 Vol.1

membara, kami mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh dantim. Setelah lari dan menghirup udara segar, memasak untuk sarapan menjadi kegiatan sebelum hiking. Dengan beragam variasi makanan yang dibuat oleh setiap regu, semua lahap menyantapnya. Apel pagi telah terlaksana, itu berarti waktunya kita untuk hiking. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, namun medan yang dilalui sangatlah terjal. Hanya gula merah dan sebotol air yang menemani.

Hutan rimba, binatang buas, gunung, kita lewati bersama. Di sini daurah tarbawiyyah with Allah do the best, daurah tarbawiyah khomsah!

Yel yel angkatan menyertai kami selama pendakian. Begitu juga dengan yel yel setiap regu, terutama Mars Mukhoyyam Tarbawiyyah. Hal ini yang membangkitkan ukhuwah islamiyyah kita. Terus terang, memang fisik kami tidak terlatih dalam pendakian ini. Karena, kami baru menjalani 3 pekan latihan. Itu pun hanya sekali dalam sepekan. Tapi tidak menjadi masalah bagi kami. Yang penting

semua terlaksana dengan baik.

Hilang sudah semua rasa penat dan letih kami sesampainya di lokasi. Sebagian besar merendam kaki di danau buatan. Sedangkan yang lainnya berkeliling melihat keadaan sekitar. Seketika suasana berubah menjadi riuh. Ternyata salah satu name tag anggota regu Zainab terjatuh di sungai. Name tag adalah barang yang wajib dimiliki oleh setiap peserta. Tak heran bagi kami jika sesuatu terjadi pada name tag tersebut. Segera kami langsung mengambilnya sebelum terbawa arus air sungai.

Perjalanan pulang tidak terlalu terasa melelahkan. Bahkan banyak di antara kami yang berlari menuruni track. Ketika semua sampai di lokasi perkemahan, ternyata 4 orang terpisah dari rombongan.Mereka melewati jalan pintas dan tiba di lokasi dengan meluncur di antara semak- semak. Baju pastilah kotor oleh tanah, untung saja mereka selamat.

Setelah beristirahat sejenak meminum air sungai yang mengalir, kami pun bermain games

Page 108: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

Edisi:4 Vol.1108

yang diatur oleh ustadzah.Dimulai dengan games awal yaitu bermain bola dengan sarung. Satu sarung diisi oleh dua orang sekaligus. Permainan selanjutnya adalah permainan yang paling ekstrem, yaitu ekor naga. Dua regu saling bertarung untuk mengambil tali rafia yang diikat di pinggang orang terakhir di barisan. Tidak ada yang berhasil mengambil tali tersebut. Alhasil, banyak yang terjatuh layaknya domino dan beberapa terkena luka ringan.

Ketika kami akan bermain tarik tambang, qadarullah, baru satu babak, hujan rintik-rintik turun. Kami bergegas ke tenda untuk menunggu hujan reda. Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu hujan selesai. Ustadz Ahwan Rohis, S.Pd. pun memanggil kami untuk berkumpul di lapangan dan melanjutkan daurah yang ketiga dari beliau.Sebelum dimulai, kami melantunkan yel yel angkatan dan regu masing-masing terlebih dahulu. Sesampai di regu terakhir, ketika yel yel akan selesai, qadarullah hujan deras pun turun kembali.

“Semua, pergi ke peleton atas!“ komando Ustadz Ahwan.

Karena kondisi tenda peleton yang tidak memungkinkan, ustadz memberikan dua pilihan. Kembali ber-daurah, atau lomba masak. Kami semua sepakat untuk mengikuti lomba masak.Lomba masak dilakukan di antara hujan dan kabut yang menyelimuti. Radio DT V kembali disiarkan di tengah hujan yang masih membasahi bumi perkemahan. Semua orang mendapatkan tugasnya masing-masing. Ada yang memasak, membereskan tenda yang bocor, membuat parit, dan lain-lain.

Waktu Maghrib pun tiba. Semua berkumpul di peleton bawah untuk menunaikan shalat Maghrib dan Isya. Hawa dingin menusuk tulang ditambah hujan yang membasahi tenda mengharuskan kami untuk bermalam di tenda peleton. Dengan tubuh yang menggigil, kami melakukan sharing dengan para ustadzah. Suasana haru dan dingin bercampur menjadi satu. Kami sangat bersyukur dengan adanya daurah tarbawiyyah ini. Semoga semua yang telah kami

Page 109: majalah albinaa-edisi-ke-4

REPORTASE SANTRI

109 Edisi:4 Vol.1

dengan yatimat.Acara dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, baik dari yatimat maupun dari kami, serta doorprize dan games yang telah kami persiapkan dari AL BINAA. Senang rasanya berbagi kebahagiaan dengan saudara muslim lainnya. Alhamdulillah, acara di yatimat berlangsung lancar. Setelah makan siang dan shalat, kami menuju permandian air panas di Drajat Pass. Kami telah memesan tempat ini sebelumnya, sehingga tidak terjadi ikhtilat 'campur-baur antara laki-laki dan perempuan'. Di sana kami bersama para ustadzah menunggu ember raksasa tumpah yang berisikan air panas. Kami bersuka ria dan melepaskan penat di air hangat.

AL BINAA saat itu gelap gulita ketika kami tiba. Kami turun dari bus, lalu membereskan barang- barang. Perjalanan kami telah usai. Tapi, pelajaran berharga selama 3 hari ini tidak terlupakan.(***)

pelajari dari DT V ini bermanfaat untuk ke depannya. Amin.

Hanya dengan kaos kaki dan jaket, kami mencoba untuk tidur. Rasa lelah yang menyerang, memaksa kami untuk terlelap.

Rabu, 7 Januari 2015 Hari ini menjadi perjalanan terakhir kami di Garut. Pagi- pagi sekali kami membereskan tenda, memastikan tak ada yang tertinggal sebelum ke tujuan selanjutnya. Apel penutupan dilaksanakan dengan syahdu. Semuanya merasa tak ingin meninggalkan Cibereum. Tempat ini telah banyak menyisakan kenangan yang menghiasi memori kami. Tapi apa daya, kami tahu setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Satu per satu memanggul tas gunung dan peralatan kelompok menuju bus. Sopir menancapkan gas, menuju Yatimat, yaitu pesantren anak-anak yatim putri. Di sana kami akan melakukan kafilah dakwah, yaitu acara bakti sosial yang dilakukan dalam rangka menyambung tali silaturrahim

Page 110: majalah albinaa-edisi-ke-4

K E M E R D E K A A NSebelum kau bangkit dan berteriak... MERDEKAberkacalah pada darah syuhadayang terkubur di bumi inibercerminlah pada kehidupan pejuanglihatlah peluru mereka belum hilangsayatan belati masih membekasmereka berjalan membawa kaki rentanya

Di lorong kemerdekaandengan keringat deritanya hari inipadahal dulu bertaruh nyawaia memutus belenggu penjajahankiranya perjuangan belum lagi usaikendatipun kemerdekaan telah dicapaijangan lengah dan berhentikolonial dan agresi pemikiran sedang berjalanpenjajahan budaya terjadiidentitas dan jati diri hilangislam dan sunnah dicabut dari hati

! Hitunglah berapa banyak generasi yang terkubur? sebelum kematian

Karya: Ismail PrasetyoKelas XII C