ltm promkes2

3
Fenomena di Komunitas yang Tidak Selalu Menggunakan Pengobatan Medis, Tetapi juga Menggunakan Terapi Non Medikal Akhir-akhir ini, komunitas tidak selalu menggunakan pengobatan yang bersifat medis (pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, ditujukan secara langsung untuk mengobati penyakitnya), tetapi dengan alasan tertentu mereka akan menggunakan terapi non medikal (terapi yang bersifat alami, tanpa adanya efek samping, tidak ditujukan untuk mengobati penyakit secara langsung, tetapi untuk meningkatkan stamina tubuh, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengaktifkan unsur antibodi yang mulai aus). Fenomena ini mendapat perhatian yang cukup terutama bagi seorang perawat yang dalam kesehariannya bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada LTM ini, akan diuraikan pendapat saya, selaku calon perawat, dalam melihat fenomena tersebut. Pada kasus tersebut dijelaskan bahwa masyarakat di komunitas mempunyai alasan tertentu ketika menggunakan terapi non medikal. Hal yang pertama saya lihat adalah apa saja alasan-alasan masayarakat mrnggunakan terapi non medikal.beberapa sumber menjelaskan, bahwa alasan masyarakat menggunakan terapi non medikal adalah: 1. Efek samping yang akan ditimbulkan dari pengobatan medis karena seperti yang telah diketahui bahwa menggunakan

Upload: ira-ajah

Post on 31-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LTM Promkes2

Fenomena di Komunitas yang Tidak Selalu Menggunakan Pengobatan Medis, Tetapi juga

Menggunakan Terapi Non Medikal

Akhir-akhir ini, komunitas tidak selalu menggunakan pengobatan yang bersifat medis

(pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, ditujukan secara

langsung untuk mengobati penyakitnya), tetapi dengan alasan tertentu mereka akan

menggunakan terapi non medikal (terapi yang bersifat alami, tanpa adanya efek samping, tidak

ditujukan untuk mengobati penyakit secara langsung, tetapi untuk meningkatkan stamina tubuh,

memperbaiki sistem kekebalan tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengaktifkan unsur

antibodi yang mulai aus). Fenomena ini mendapat perhatian yang cukup terutama bagi seorang

perawat yang dalam kesehariannya bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Pada LTM ini, akan diuraikan pendapat saya, selaku calon perawat, dalam melihat

fenomena tersebut.

Pada kasus tersebut dijelaskan bahwa masyarakat di komunitas mempunyai alasan

tertentu ketika menggunakan terapi non medikal. Hal yang pertama saya lihat adalah apa saja

alasan-alasan masayarakat mrnggunakan terapi non medikal.beberapa sumber menjelaskan,

bahwa alasan masyarakat menggunakan terapi non medikal adalah:

1. Efek samping yang akan ditimbulkan dari pengobatan medis karena seperti yang telah

diketahui bahwa menggunakan pengobatan medis menggunakan bahan-bahan kimia yang

berfek samping terhadap organ tubuh yang lain.

2. Besar biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Pada pengobatan medis, umumnya

berjalan cepat. Oleh karena itu, klien diharuskan untuk mengkonsumsi obat tertentu secara

terus menerus. Hal itulah yang membuat klien harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk

membeli obat tersebut yang rata-rata harganya lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan

medikal.

3. Kondisi setiap klien berbeda sehingga responnya terhadap obat juga berbeda.

4. Pengobatan atau terapi non medikal mudah didapatkan, tidak seperti pengobatan medis yang

harus ditangani terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan, dan masih banyak lagi alasan-alasan

lainnya.

Page 2: LTM Promkes2

Alasan-alasan di atas merupakan gambaran dari persepsi klien, dan persepsi tersebut

dilakuka dengan menggunakan terapi medikal. Hal tersebut merupakan hak klien, dan perawat

harus menghormatinya. Hak yang dilakukan klien tersebut merupakan bagian dari prinsip moral

yakni prinsip otonomi. Menurut Potter, P.A., & Perry, A.G.(2005), prinsip otonomi mengacu

pada hak untuk membuat keputusan sendiri. Perawat harus menghargai harkat dan martabat klien

sebagai individu yang dapat memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya. Salah satu cara

menghargai hak klien tersebut adalah dengan menghormati klien dalam mengambil keputusan.

Perawat juga memperlakukan klien dengan pertimbangan. Apabila klien memutuskan untuk

menggunakan terapi non medikal saja, perawat harus menghormatinya dengan pertimbangan

bahwa terapi non medikal tersebut masuk akal dan tidak membahayakan.

Selain klien yang menggunakan terapi non medikal saja, terdapat juga klien yang

menggunakan pengobatan medis dan terapi non medikal. Seperti yang telah dijelaskan oleh ibu

Widyatuti dalam kuliah umum tanggal 26 September 2012 kemarin, perawat dalam menghadapi

klien ini harus mengatur waktu pemberian obat. Misalnya, klien pada jam 08.00 pagi memakan

obat dari dokter (medis), maka klien tersebut boleh memakan obat atau ramuan dari terapi non

medikal, minimal dua jam, yakni jam 10.00 pagi. Hal tersebut dimaksudkan agar efek dari obat

yang dimakan klien pertama kali, dapat bekerja dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perawat berperan penting dalam

pemberian asuhan keperawatan. Pada pemberian asuhan keperawatan tersebut, perawat harus

mengetahui hak-hak klien. Pada kasus di atas, sebaiknya perawat terlebih dahulu memberikan

edukasi kepada klien tentang kelebihan dan kekurangan dari pengobatan medis dan terapi non

medikal. Apabila klien tetap pada persepsinya, maka perawat tidak boleh memaksakan klien.