ltm fungsi karbohidrat

13
Lembar Tugas Mandiri Biologi Molekuler “Berbagai Fungsi Karbohidrat dalam Kehidupan” Oleh : Nabila Salsabila (1306370700) ABSTRAK Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat merupakan polihidroksil-aldehid atau polihidroksil-keton yang berarti mengandung gugus fungsi karbonil (aldehid atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan, terutama dalam tubuh makhluk hidup. Selain berfungsi sebagai sumber energi, karbohidrat memiliki fungsi lainnya yang penting bagi tubuh (hewan, manusia, ataupun tumbuhan), yakni sebagai cadangan makanan, mengoptimalkan fungsi protein, mengatur metabolisme lemak, melancarkan sistem pencernaan, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh, sebagai pemberi rasa, dan berperan dalam kesehatan manusia. . Kata Kunci: Cadangan; Energi; Fungsi; Hewan; Jaringan; Karbohidrat; Kesehatan; Lemak; Makanan; Manusia; Organ; Pemberi Rasa; Protein; Sel; Serat; Sistem Pencernaan; Struktur; Sumber Energi; Tumbuhan. Pembahasan Dalam tubuh, keberadaan karbohidrat yaitu pada sirkulasi darah (sebagai glukosa, keperluan energi), pada hati dan jaringan otot (sebagai glikogen), dan pada jaringan lemak (diubah menjadi lemak, cadangan energi). Berikut merupakan beberapa fungsi karbohidrat dalam tubuh : 1. Sumber Energi Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi untuk tubuh. Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kkalori yang melalui proses pembakaran kimiawi di dalam tubuh akan menjadi sumber energi.

Upload: nabila-salsabila

Post on 25-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Biomol

TRANSCRIPT

Berbagai Fungsi Karbohidrat dalam Kehidupan Nabila Salsabila10Lembar Tugas Mandiri Biologi MolekulerBerbagai Fungsi Karbohidrat dalam KehidupanOleh : Nabila Salsabila (1306370700)

ABSTRAK

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat merupakan polihidroksil-aldehid atau polihidroksil-keton yang berarti mengandung gugus fungsi karbonil (aldehid atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan, terutama dalam tubuh makhluk hidup. Selain berfungsi sebagai sumber energi, karbohidrat memiliki fungsi lainnya yang penting bagi tubuh (hewan, manusia, ataupun tumbuhan), yakni sebagai cadangan makanan, mengoptimalkan fungsi protein, mengatur metabolisme lemak, melancarkan sistem pencernaan, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh, sebagai pemberi rasa, dan berperan dalam kesehatan manusia. .Kata Kunci: Cadangan; Energi; Fungsi; Hewan; Jaringan; Karbohidrat; Kesehatan; Lemak; Makanan; Manusia; Organ; Pemberi Rasa; Protein; Sel; Serat; Sistem Pencernaan; Struktur; Sumber Energi; Tumbuhan.

PembahasanDalam tubuh, keberadaan karbohidrat yaitu pada sirkulasi darah (sebagai glukosa, keperluan energi), pada hati dan jaringan otot (sebagai glikogen), dan pada jaringan lemak (diubah menjadi lemak, cadangan energi). Berikut merupakan beberapa fungsi karbohidrat dalam tubuh :

1. Sumber EnergiFungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi untuk tubuh. Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kkalori yang melalui proses pembakaran kimiawi di dalam tubuh akan menjadi sumber energi.

Gambar 1. Jalur Biokimia Produksi Energi dalam Tubuh ManusiaSumber : http://www.slideshare.net/nrokhmad/metabolisme-32205573

Sebagian besar karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk glukosa. Hal ini dikarenakan hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak. Langkah awal dari pemecahan glukosa disebut glikolisis yang terjadi di sitosol, baik pada respirasi aerob dan respirasi anaerob. Glikolisis atau pemecahan glukosa terjadi dalam tahap reaksi enzimatik yang rumit. Tahap kedua dari pemecahan glukosa terjadi dalam pabrik energi organel yang disebut mitrokondria. Satu atom karbon dan dua atom oksigen dilepaskan menghasilkan lebih banyak energi. Energi dari ikatan karbon tersebut dibawa ke daerah lain dalam mitokondria, membuat energi seluler dapat digunakan dalam bentuk sel.Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi metabolik dalam bentuk adenosin trifsofat (ATP), yang sangat penting dalam tubuh manusia. Reaksi pembentukan ATP digambarkan sebagai berikut: C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP. Jadi, setiap pembakaran 1 mol glukosa menghasilkan 38 mol ATP.

2. Sumber Cadangan EnergiKarbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh. Untuk mengetahui prosesnya, perhatikan pada Gambar berikut :

Gambar 2. Proses Glikogen Menjadi GlukosaSumber : materi-sma.com

Bagan di atas menunjukkan alur metabolisme karbohidrat sampai menghasilkan energi untuk aktivitas tubuh. Proses di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.Apabila Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, maka karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus halus sehingga terjadi penyerapan karbohidrat. Selanjutnya, karbohidrat masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B), kemudian melalui vena porta glukosa dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen (C). Pembentukan glikogen ini terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam lemak yang akan disimpan di dalam jaringan lemak (D).Dari peristiwa ini Anda dapat menjelaskan, penyebab seseorang yang kelebihan karbohidrat menjadi gemuk. Glukosa dapat diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Pada kasus seseorang kekurangan hormon insulin, maka proses pembentukan glikogen menjadi glukosa terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat dan inilah yang mengakibatkan seseorang menderita penyakit diabetes melitus.Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila dibutuhkan dengan adanya hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E) dan kemudian melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan air kemudian melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu enzim sitokrom (F). Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs, sebagian lagi diubah menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot, asam laktat ini akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat, kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H).Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot, glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Selain itu glikogen hati juga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.

3. Mengoptimalkan Fungsi ProteinAsam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat. Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada saat puasa.Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.Glukosa dapat disintesis dari asam amino. Asam amino tidak memiliki molekul simpanan, sehingga proses ini memerlukan pengrusakkan protein terutama dari jaringan otot. Dengan adanya cadangan glukosa, maka dapat dicegah pemecahan protein yang berlebihan (penghemat protein).

4. Mengatur Metabolisme LemakFungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam tubuh. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Asam oksalasetat (produk pecahan dari karbohidrat) sangat penting untuk oksidasi lemak. Jika tidak ada asam oksalasetat, maka dapat terjadi oksidasi lemak yang tidak sempurna. Oksidasi lemak yang tidak sempurna menghasilkan badan keton (asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat). Badan keton dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urin dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan natrium, dehidrasi, dan pH cairan tubuh menurun sehingga terjadi ketosis atau asidosis.Ketosis terjadi akibat kekurangan glukosa di dalam darah dan tubuh. Ketosis merupakan kondisi metabolisme yang dihasilkan dari peningkatan badan keton dalam darah. Badan keton merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan sel ketika ketersediaan glukosa tidak mencukupi (contoh saat puasa). Badan keton bersifat asam, sehingga peningkatan jumlah badan keton dalam darah dapat menyebabkan darah menjadi asam (dalam hal ini dapat dikatakan bahwa karbohidrat berperan dalam menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh). Hal ini biasanya terjadi pada pecandu alkohol, penderita malnutrisi, dan penderita diabetes tipe 1. Jumlah minimal dari karbohidrat dalam makanan untuk menghindari terjadinya ketosis pada orang dewasa adalah 50 gram per hari.

5. Pembentuk Struktur Sel, Jaringan, dan Organ TubuhKarbohidrat juga merupakan komponen penting dari sejumlah struktur material organisme hidup. Sebagai contoh adalah dinding sel tanaman dan jaringan penghubung dalam binatang. Monosakarida juga merupakan komponen penting dari senyawa biokimia, seperti asam nukleat, koenzim, flavoprotein, dan substansi kelompok darah.Karbohidrat merupakan unsur-unsur struktural dalam dinding sel bakteri (peptidoglikan atau murein), tanaman (selulosa) dan hewan (kitin). Dalam hal ini, karbohidrat menjadi struktur penyusun sel.a. PeptidoglikanPeptidoglikan, juga dikenal sebagai murein, merupakan polimer yang terdiri dari gula dan asam amino yang membentuk lapisan jala di luar membran plasma bakteri (tapi tidak Archaea), membentuk dinding sel.

Gambar 3. PeptidoglikanSumber : Materi-sma.com

Struktur dasar peptidoglikan (PGN) berisi tulang punggung karbohidrat pada unit pergantian N-asetilglukosamin (GlcNAc) dan asam Nacetylmuramic, dengan residu asam N-acetylmuramic terhubung silang terhadap peptida. Peptidoglikan memberikan kekakuan pada dinding sel. Dinding sel bakteri dapat berisi hingga 40 lapisan peptidoglikan, yang memberikan kekuatan mekanik yang signifikan.

Gambar 4. Struktur Dinding Sel Bakteri Gram-Positif dan Gram-NegatifSumber : www.sigmaaldrich.comGambar di atas menunjukkan struktur dasar peptidoglikan bakteri dan struktur dinding sel bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Pada bakteri Gram-negatif, peptidoglikan membuat sekitar 10% dari inding sel berat kering, sedangkan pada bakteri Gram-positif lapisan eptidoglikan yang lebih tebal mengandung sekitar 20% dari dinding sel berat kering.

b. SelulosaSelulosa adalah komponen struktural dari dinding sel utama tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari serat kapas adalah 90%, yang dari bahan kayu adalah 40-50% dan dari rami kering adalah sekitar 45%)

Gambar 5. SelulosaSumber : www.sridianti.com

Selulosa merupakan polimer rantai lurus. Tidak seperti pati, ada yang melingkar atau terjadi percabangan, dan molekul mengadopsi konformasi seperti-batang diperpanjang dan agak kaku, dibantu oleh konformasi Ekuatorial dari residu glukosa. Berbagai gugus hidroksil pada glukosa dari satu rantai membentuk ikatan hidrogen dengan atom oksigen yang sama atau pada rantai tetangga, memegang rantai dengan kuat dengan sisi-sisi dan membentuk mikrofibril dengan kekuatan tarik tinggi. Kekuatan ini adalah penting dalam dinding sel, di mana mikrofibril yang menyatu menjadikannya matriks karbohidrat, yang kaku untuk sel tanaman.

c. KitinKitin merupakan polimer rantai panjang dari N-asetilglukosamin, turunan dari glukosa, dan ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia alami. Kitin adalah komponen utama dari dinding sel jamur, eksoskeleton arthropoda seperti krustasea (misalnya, kepiting, lobster dan udang) dan serangga, para radulas moluska, dan paruh dan cangkang internal cephalopoda, termasuk cumi-cumi dan gurita. Dalam hal struktur, kitin dapat dibandingkan dengan selulosa polisakarida dan dalam hal fungsi dengan keratin protein.

Gambar 6. KitinSumber : www.biyolojisitesi.net

Kitin adalah polisakarida termodifikasi yang mengandung nitrogen. Kitin disintesis dari unit N-asetilglukosamin (tepatnya, 2 - (asetilamino)-2-deoksi-D-glukosa). Unit-unit ini membentuk ikatan kovalen -1, 4 (mirip dengan hubungan antara unit glukosa membentuk selulosa). Oleh karena itu, kitin dapat digambarkan sebagai selulosa dengan satu gugus hidroksil pada setiap monomer diganti dengan gugus amina asetil. Hal ini memungkinkan untuk ikatan hidrogen meningkat antara polimer yang berdekatan, memberikan peningkatan kekuatan matriks kitin polimer. Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah.

6. Melancarkan Sistem PencernaanMakanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem pencernaan. Jenis glukosa yang memiliki peran penting pada sistem pencernaan yaitu laktosa dan selulosa. Laktosa mempromosikan pertumbuhan dari bakteri tertentu yang diinginkan dalam usus kecil yang membawa sintesis vitamin B-kompleks tertentu. Selain itu, laktosa juga meningkatkan absorpsi dari kalsium. Selulosa menyediakan serat dan massa yang membantu untuk stimulasi gerakan peristaltik dari sistem lambung.Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancarSerat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.

7. Peran dalam BiosferPeran karbohidrat dalam biosfer yankni melalui reaksi fotosintesis. Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung (organisme autotrof) dan secara tidak langsung (organisme heterotrof). Pada proses fotosintesis, karbondioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensitesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis iadalah gula berkarbon tiga yang dinamakan gliderida 3 fosfat. Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa lain seperti glukosa, selulosa, dan pati, yang digunakan langsung oleh organisme autotrof.

Gambar 7. Reaksi Gelap pada FotosintesisSumber : http://gianroekmana.blogdetik.com/

8. Sebagai Pemanis AlamiKarbohidrat berfungsi sebagai pemanis alami. Monosakarida dan disakarida berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa merupakan jenis glukosa yang paling manis. Rasa manis yang dirasakan pada lidah disebabkan oleh ezim ptialin yang memecah polisakarida menjadi glukosa yang rasanya manis.Tabel 1. Tingkat Kemanisan GlukosaSumber : http://www.chem-is-try.org/

9. Peran Xylitol dalam Melindungi Kesehatan Gigi dan TubuhXylitol sebenarnya bukan merupakan molekul gula monosakarida (gula tunggal) yang memiliki gugus kimia aldehida (seperti pada glukosa) atau keton (seperti pada fruktosa). Gula langka ini merupakan senyawa berkarbon lima dengan lima gugus alkohol/hidroksil (disebut juga pentitol). Xylitol disebut gula langka karena hanya sedikit terdapat pada buah dan sayuran alami dan pembuatannya boleh dikatakan cukup sulit dibanding senyawa pemanis lainnya. Oleh karena itu dari segi harga pun, xylitol merupakan salah satu pemanis termahal dibanding pemanis lainnya.

Gambar 8. Struktur Molekul XylitolSumber : http://www.ot.co.id/

Xylitol, karbohidrat alami yang memiliki 5 struktur karbon, ditemukan pertama kali oleh seorang kimiawan Jerman, Herman Emil Fischer, pada tahun 1986. Xylitol ditemukan secara alami pada: Buah-buahan, sayuran, jagung, jamur dan gandum. Kandungan xylitol dalam sayuran dan buah-buahan sekitar 0.3 - 0.9 gram per 100 gram Tubuh manusia : proses metabolisme orang - orang dewasa menghasilkan 15 gram xylitol

Secara komersial, xylitol diproduksi dengan menghidrolisis xylan. Xylan adalah komponen terbesar dari hemiselulosa tumbuhan. Setelah selulosa jumlah xylan adalah yang terbanyak di alam.

Gambar 9. Produksi xylitol secara komersialSumber : http://www.ot.co.id/

a. Karakteristik XylitolXylitol, bubuk kristal berwarna putih, memiliki tingkat kemanisan seperti gula dan stabil pada suhu tinggi. Pemanasan dengan suhu tinggi tidak menyebabkan xylitol mengalami karamelisasi (pencoklatan).

Gambar 10. XylitolSumber : http://www.ot.co.id/

Xylitol banyak diaplikasikan pada produk permen karena memberikan efek dingin (cool mouthfeel). Xylitol memiliki kemampuan melepaskan panas empat kali lebih besar dibandingkan dengan gula jika dilarutkan dalam air, sehingga saat kristal xylitol mencair dalam mulut akan timbul sensasi dingin. Perbandingan karakteristik xylitol dibandingkan dengan polyols lainnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik berbagai jenis polyols Sumber : http://www.ot.co.id/

b. Xylitol dan Kesehatan GigiKerusakan gigi sebagian besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu makanan (terutama gula) dan bakteri. Kerusakan gigi dimulai dengan proses demineralisasi permukaan gigi bagian luar karena asam yang dihasilkan oleh bakteri yang mencerna karbohidrat. Xylitol dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, bakteri yang berperan dalam mengubah karbohidrat dan gula menjadi asam. Asam yang terbentuk akan menempel pada gigi untuk kemudian membentuk plak gigi.Selain itu xylitol juga akan memicu produksi air liur. Air liur mengandung mineral yang dapat memperbaiki lapisan gigi bagian luar.

Gambar 11. Proses Kerusakan GigiSumber : http://www.ot.co.id/

Peranan xylitol dalam menjaga kesehatan gigi: Menghambat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi Menghambat pembentukan karies gigi Menghambat pertumbuhan plak Menekan keasaman plak Mempercepat proses pembentukan mineral gigi Bukan substrat yang ideal untuk pertumbuhan bakteri karena memiliki sifat yang sulit difermentasi

c. Xylitol dan Kesehatan TubuhDi samping bermanfaat untuk kesehatan gigi, xylitol juga dipercaya baik bagi kesehatan tubuh. Xylitol dengan lima atom karbon dalam struktur kimianya mempunyai manfaat sebagai antimikroba dan anti aging. Gula yang memiliki enam atom karbon merupakan sumber substrat pertumbuhan yang baik untuk bakteri dan jamur. Xylitol juga banyak digunakan untuk mengurangi infeksi pernafasan dan infeksi telinga. Penelitian yang yang dilakukan terhadap 1000 anak-anak menunjukkan bahwa kejadian infeksi telinga bagian tengah berkurang 40% pada anak-anak yang mengkonsumsi xylitol flavored chewing gum. Penelitian di Finlandia menunjukkan bahwa xylitol berperan dalam menjaga densitas tulang dan mencegah osteoporosis karena konsumsi xylitol akan membantu meningkatkan penyerapan kalsium dalam usus. Tahun 1963, FDA menyatakan xylitol aman untuk dikonsumsi tanpa adanya efek karsinogenik. Namun, xylitol memiliki efek laksatif (menyebabkan diare) terhadap sebagian orang jika dikonsumsi lebih dari 40 gram per hari, karena tubuh manusia secara alami memproduksi xylitol.

d. Aplikasi XylitolSaat ini xylitol sudah digunakan oleh lebih dari 35 negara. Xylitol umumnya digunakan sebagai pemanis untuk substitusi gula di berbagai industri: Permen dan chewing gum Pharmaceutical Produk kesehatan mulut seperti pelega tenggorokan, obat kumur, dan pasta gigi.

Summary

Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan. Pada tubuh makhluk hidup, selain berfungsi sebagai sumber energi, karbohidrat memiliki fungsi lainnya yang penting yakni sebagai cadangan makanan, mengoptimalkan fungsi protein, mengatur metabolisme lemak, melancarkan sistem pencernaan. Karbohidrat juga berperan dalam pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. Selain itu, karbohidrat dapat dimanfaatkan sebagai pemanis alami pada makanan (pemberi rasa). Salah satu jenis karbohidrat, xylitol, juga dipercaya baik bagi kesehatan gigi dan tubuh tubuh.Meski memiliki manfaat yang cukup banyak, kita disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat secukupnya dan tidak berlebihan. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kekurangan gizi, tubuh menjadi lemah, lesu dan tidak berenergi. Jika kekurangan karbohidrat tersebut terus berlanjut, maka dapat menimbulkan penyakit Marasmus (gangguan gizi). Sementara kelebihan karbohidrat juga tidak baik, karena bisa menyebabkan penyakit diabetes. Angka Kebutuhan Gizi (AKG) harian untuk karbohidrat adalah sebesar 300 gram dengan kebutuhan serat setiap harinya mencapai 25 gram.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Xylitol [Online at]http://www.ot.co.id/Research_life.aspx?Research_id=11, diakses pada 11 Mei 2015. Ashiya. 2012. 5 Most Essential Functions of Carbohydrates. [Online at] http:www.preservearticles.com , diakses pada 11 Mei 2015. Ghifari, Abi Sofyan. 2012. Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan. [Online at] http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/mengenal-xylitol-gula-langka-yang-menyehatkan/, diakses pada 11 Mei 2015. Hanifi R. 2014. Penjelasan dan Fungsi Karbohidrat. [Online at] /, diakses pada 11 Mei 2015. Linhardt, Robert J. dan Bazin, Helene G. Properties of Carbohydrates. University of Lowa : Department of Chemistry;