ltm pemicu 3
DESCRIPTION
OleokimiaTRANSCRIPT
MUHAMMAD ASHARI130405008
A. Proses Pembuatan BiodieselProses pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan dua macam proses yaitu :
Proses Esterifikasi
Proses Trans-esterifikasi
1. Proses Esterifikasi
Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Esterifikasi
mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Katalis-katalis yang cocok adalah zat berkarakter
asam kuat, dan karena ini, asam sulfat, asam sulfonat organik atau resin penukar kation asam
kuat merupakan katalis-katalis yang biasa terpilih dalam praktek industrial (Soerawidjaja,
2006). Untuk mendorong agar reaksi bisa berlangsung ke konversi yang sempurna pada
temperatur rendah (misalnya paling tinggi 120° C), reaktan metanol harus di tambahkan
dalam jumlah yang sangat berlebih (biasanya lebih besar dari 10 kali nisbah stoikhiometrik)
dan air produk ikutan reaksi harus disingkirkan dari fasa reaksi, yaitu fasa minyak. Melalui
kombinasi-kombinasi yang tepat dari kondisi-kondisi reaksi dan metode penyingkiran air,
konversi sempurna asam-asam lemak keestermetilnya dapat di tuntaskan dalam waktu 1
sampai beberapa jam. Reaksi esterifikasi dari asam lemak menjadi metil ester adalah :
RCOOH + CH 3 OH <-- -> RCOOH 3 + H 2 O
(Asam Lemak ) ( Metanol ) (Metil Ester ) (Air)
Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar asam
lemak bebas tinggi (berangka-asam > 5 mg-KOH/g). Pada tahap ini, asam lemak bebas akan
dikonversikan menjadi metil ester. Tahap esterifikasi biasa diikuti dengan tahap
transesterfikasi. Namun sebelum produk esterifikasi diumpankan ke tahap trans-esterifikasi,
air dan bagian terbesar katalis asam yang dikandungnya harus disingkirkan terlebih dahulu.
2. Proses Trans-esterifikasi
Trans-esterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari
trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan
menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Di antara alkohol-alkohol monohidrik yang
menjadi kandidat sumber/pemasok gugus alkil, metanol adalah yang paling umum digunakan,
karena harganya murah dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksi disebut metanolisis).
MUHAMMAD ASHARI130405008Jadi, di sebagian besar dunia ini, biodiesel praktis identik dengan estermetil asam-asam lemak
(Fatty Acids Metil Ester, FAME). Reaksi trans-esterifikasi trigliserida menjadi metil ester
adalah :
Trans-esterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa adanya katalis, konversi
yang dihasilkan maksimum namun reaksi berjalan dengan lambat (Mi ttlebatch, 2004).
Katalis yang biasa digunakan pada reaksi trans-esterifikasi adalah katalis basa, karena katalis
ini dapat mempercepat reaksi
Reaksi trans-esterifikasi sebenarnya berlangsung dalam 3 tahap yaitu sebagai berikut:
B. BAHAN BAKU BIODIESEL
Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari sumberdaya hayati yang
berupa minyak lemak nabati atau lemak hewani. Senyawa utamanya adalah ester. Biodiesel
dapat dibuat dari transesterifikasi asam lemak. Asam lemak dari minyak lemak nabati
direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester dan produk samping berupa gliserol yang
juga bernilai ekonomis cukup tinggi.
Beberapa tanaman yang potensial untuk bahan baku biodiesel :
MUHAMMAD ASHARI130405008
Metil ester yang diproduksi sebagai pengganti bahan bakar konvensional minyak
bumi, harus memenuhi standar biodiesel. Mutu biodiesel di Amerika Serikat mengikuti
standar yang terdapat dalam ASTM D6751-02, yaitu spesifikasi standar untuk bahan bakar
biodiesel B100. Standar mutu biodiesel:
C. RANCANGAN PROSES PEMBUATAN BIODIESEL
MUHAMMAD ASHARI130405008D. Diagram Alir Proses Produksi Biodisel Dalam Industri
E. Spesifikasi Biodiesel