documentlp
TRANSCRIPT
A. PENGERTIAN
Infark miokardium mengacu pada prosese rusakanya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah korener berkurang. Penyebab
penurunan suplai darah mungkin akibatpenyempitan krisis arteri korener karena
arterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau thrombus. Penurunan
aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau perdarahan.(KMB Vol 2,788)
Akut Miokard Infark adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan
pada arteri koroner (Hudak & Galo:1997).Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya
aterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan
otot jantung.
Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot
jantung. (Kapita Selekta Vol 1, 437)
Infark miokard adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan
oksigen yang berkepanjangan.(corwin,367 )
B. ETIOLOGI
Infark miokard dapat disebabkan oleh :
penyempitan kritis arteri koroner akibat ateriosklerosis atau oklusi arteri komplit akibat
embolus atau trombus.
Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebabkan oleh syok dan hemoragi.
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
Lebih dari 90% kasus , disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akut . Terhentinya
aliran darah koroner secara mendadak pada suatu daerah di miokardium mengakibatkan
kontraksi yang tidak sinkron , yang diikuti dengan penurunan kontraksi jantung dan
hilangnya kontraksi.Perubahan ini terjadi 5-10 menit pertama setelah penyumbatan.
C. TANDA DAN GEJALA Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri
kadang mual bahkan muntah yang mungkin berkaitn dengan nyeri hebat
Perasaan lemas yang berkaitan dengan penurunan aliran darah ke otot-otot rangka
takikardi
keringat banyak,kulit yang dingin,pucat akibat vasokuntriksi simpatis
Pengeluaran urin berkurang karena penurunan aliran darah ke ginjal serta peningkatan
aldosteron
Dispnea
jantung berdebar
Pada pemeriksaan darah (enzim jantung : CK & LDH)
Pemeriksaan EKG
D. FAKTOR PREDISPOSISI
Karena mekanisme koping terhadap kondisi mental
E. FAKTOR PRESPITASI
Adanya penyakit
F. RENTANGRESPON KECEMASAN
G. RENTANG RESPON KETIDAKBERDAYAAN
Respon adaftif
SedangRinganAntisipasi
Respon Maladaftif
PanikBerat
Respon adaftif Respon Maladaftif
Kesempatan Ketidakpastian Bahaya Tidak Bedaya Putus AsaHarapan
H. PROSEDUR DIAGNOSTIK
1. Pada pemeriksaan EKG
Fase hiperakut (beberapa jam permulaan serangan)
Elevasi yang curam dari segmen ST
Gelombang T yang tinggi dan lebar
VAT memanjang
Gelombang Q tampak
Fase perkembangan penuh (1-2 hari kemudian)
Gelombang Q patologis
Elevasi segmen ST yang cembung ke atas
Gelombang T yang terbalik (arrowhead)
Fase resolusi (beberapa minggu /bulan kemudian)
Gelombang Q patologis tetap ada
Segmen ST mengkin sudah kembali iseolektris
Gelombang T mungkin sudah menjadi normal
2. Pada pemeriksaan darah (enzim jantung : CK & LDH)
Creatinin kinase (CK) meningkat pada 6-8 jam setelah awitan infark dan memuncak
antara 24 & 28 jam pertama. Pada 2-4 hari setelah awitan AMI normal
Dehidrogenase laktat (LDH) mulai tampak melihat pada serum setelah 24 jam
pertama setelah awitan dan akan tinggi selama 7-10 hari
I.
J. TERAPI/PENGOBATAN
1. Obat-obatan trombolitik
Obat-obatan ini ditujukan untuk memperbaiki kembali airan darah pembuluh darah
koroner, sehingga referfusi dapat mencegah kerusakan miokard lebih lanjut. Obat-obatan ini
digunakan untuk melarutkan bekuan darah yang menyumbat arteri koroner. Waktu paling
efektive pemberiannya adalah 1 jam stelah timbul gejal pertama dan tidak boleh lebih dari
12 jam pasca serangan. Selain itu tidak boleh diberikan pada pasien diatas 75 tahun
Contohnya adalah streptokinase
2. Beta Blocker
Obat-obatan ini menrunkan beban kerja jantung. Bisa juga digunakan untuk mengurangi
nyeri dada atau ketidaknyamanan dan juga mencegah serangan jantung tambahan. Beta
bloker juga bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia. Terdapat dua jenis yaitu
cardioselective (metoprolol, atenolol, dan acebutol) dan non-cardioselective (propanolol,
pindolol, dan nadolol
3. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)
Inhibitors Obat-obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada otot
jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada otot jantung.
Misalnya captropil
4. Obat-obatan antikoagulan
Obat- obatan ini mengencerkan darah dan mencegah pembentukan bekuan darah pada
arteri. Missal: heparin dan enoksaparin.
5. Obat-obatan Antiplatelet
Obat-obatan ini (misal aspirin dan clopidogrel) menghentikan platelet untuk membentuk
bekuan yang tidak diinginkan.
K. DAFTAR PUSTAKA
Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6, EGC, Jakarta
Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC, Jakarta
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, BP FKUI, Jakarta.