lp telinga.docx

6
LAPORAN PENDAHULUAN TINNITUS A. Pegertian Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi, namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri, meski demikian tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus di ketahui penyebabnya.(dr. Antonius HW SpTHT dalam artikel Suara Keras Sebabkan Telinga Mendenging . Indopos Online) Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa rangsangan bunyi dari luar. Keluhannya bisa berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi lainnya. Gejalanya bisa timbul terus menrus atau hilang timbul.(Putri Amalia dalam artikel Gangguan Pendengaran ”Tinnitus”.FK Universitas Islam Indonesia) Etiologi Penyebab terjadinya tinnitus sangat beragam, beberapa penyebabnya anatara lain : Kotoran yang ada di lubang telinga, yang apabila sudah di bersihkan rasa berdenging akan hilang. Infeksi telinga tengah dan telinga dalam. Gangguan darah. Tekanan darah yang tinggi atau rendah, dimana hal tersebut merangsang saraf pendengaran. Penyakit meniere’s Syndrome, dimana tekanan cairan dalam rumah

Upload: enyeny-nduddz

Post on 01-Dec-2015

146 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: lp telinga.docx

LAPORAN PENDAHULUAN TINNITUS

A. Pegertian

Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi, namun

tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu

sendiri, meski demikian tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus di

ketahui penyebabnya.(dr. Antonius HW SpTHT dalam artikel Suara Keras Sebabkan Telinga

Mendenging . Indopos Online)

Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi

tanpa rangsangan bunyi dari luar. Keluhannya bisa berupa bunyi mendenging, menderu,

mendesis, atau berbagai macam bunyi lainnya. Gejalanya bisa timbul terus menrus atau

hilang timbul.(Putri Amalia dalam artikel Gangguan Pendengaran ”Tinnitus”.FK Universitas

Islam Indonesia)

Etiologi

Penyebab terjadinya tinnitus sangat beragam, beberapa penyebabnya anatara lain :

Kotoran yang ada di lubang telinga, yang apabila sudah di bersihkan rasa berdenging akan

hilang.

Infeksi telinga tengah dan telinga dalam.

Gangguan darah.

Tekanan darah yang tinggi atau rendah, dimana hal tersebut merangsang saraf pendengaran.

Penyakit meniere’s Syndrome, dimana tekanan cairan dalam rumah siput meningkat,

menyebabkan pendengaran menurun, vertigo, dan tinnitus.

Keracunan obat.

Penggunaan obat golongan aspirin ,dsb.

Patofisiologi

Menurut frekuensi getarannya, tinnitus terbagi menjadi dua macam, yaitu :

Tinnitus Frekuensi rendah (low tone) seperti bergemuruh

Tinnitus frekuensi tinggi (high tone)seperti berdenging

Tinnitus biasanya di hubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena

Page 2: lp telinga.docx

gangguan konduksi, yang biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika di sertai dengan

inflamasi, bunyi dengung akan terasa berdenyut (tinnitus pulsasi) dan biasanya terjadi pada

sumbatan liang telinga, tumor, otitis media, dll.

Pada tuli sensorineural, biasanya timbul tinnitus subjektif nada tinggi (4000Hz). Terjadi

dalam rongga telinga dalam ketika gelombang suara berenergi tinggi merambat melalui

cairan telinga, merangsang dan membunuh sel-sel rambut pendengaran maka telinga tidak

dapat berespon lagi terhadap frekuensi suara. Namun jika suara keras tersebut hanya merusak

sel-sel rambut tadi maka akan terjadi tinnitus, yaitu dengungan keras pada telinga yang di

alami oleh penerita.(penatalaksanaan penyakit dan kelainan THT edisi 2 thn 2000 hal 100).

Susunan telinga kita terdiri atas liang telinga, gendang telinga, tulang-tulang pendengaran,

dan rumah siput. Ketika terjadi bising dengan suara yang melebihi ambang batas, telinga

dapat berdenging, suara berdenging itu akibat rambut getar yang ada di dalam rumah siput

tidak bisa berhenti bergetar. Kemudian getaran itu di terima saraf pendengaran dan diteruskan

ke otak yang merespon dengan timbulnya denging.

Kepekaan setiap orang terhadap bising berbeda-beda, tetapi hampir setiap orang akan

mengalami ketulian jika telinganya mengalami bising dalam waktu yag cukup lama. Setiap

bising yang berkekuatan 85dB bisa menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu di Indonesia

telah di tetapkan nilai ambang batas yangn di perbolehkan dalam bidang industri yaitu

sebesar 89dB untuk jangka waktu maksimal 8 jam. Tetapi memang implementasinya belum

merata. Makin tinggi paparan bising, makin berkurang paparan waktu yang aman bagi

telinga.

Gejala

Pendengaran yang terganggu biasanya di tandai dengan mudah marah, pusing, mual dan

mudah lelah. Kemudian pada kasus tinnitus sendiri terdapat gejala berupa telinga berdenging

yang dapat terus menerus terjadi atau bahkan hilang timbul. Denging tersebut dapat terjadi

sebagai tinnitus bernada rendah atau tinggi. Sumber bunyi di ataranya berasal dari denyut

nadi, otot-otot dala rongga tellinga yang berkontraksi, dan juga akibat gangguan saraf

pendengaran.

Diagnosis

Page 3: lp telinga.docx

Tinnitus merupakan suatu gejala klinik penyakit telinga, sehingga untuk memberikan

pengobatannya perlu di tegakkan diagnosa yang tepat sesuai dengan penyebab, dan biasanya

memanng cukup sulit untuk di ketahui.

Untuk memastikan diagnosis perlu di tanyakan riwayat terjadinya kebisingan, perlu

pemerikasaan audio-metri nada murni (pure tone audiometry). Pada pemeriksaan nada murni

gamabaran khas berupa takik (notch) pada frekuensi 4kHz. Anamnesis merupakan hal utama

dan terpenting dalam menegakkan diagnosa tinnitus. Hal yang perlu di gali adalah seperti

kualitas dan kauantitas tinnitus, apakah ada gejala lain yangmenyertai, seperti vertigo,

gangguan pendengaran, atau gejala neurologik. Pemeriksaan fisik THT dan otoskopi harus

secara rutin di lakukan, dan juga pemeriksaan penala, audiometri nada murni, audiometri

tutur, dan bila perlu lakkukan ENG.

Pencegahan

Pencegahan terhadap tinnitus adalah sebagai berikut :

Hindari suara-suara yang bising, jangan terlalu sering mendengarkan suara bising(misalnya

diskotik, konser musik, walkman, loudspeaker, telpon genggam)

Batasi pemakaian walkman, jangan mendengar dengan volume amat maksimal

Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bising.

Makanlah makanan yang sehat dan rendah garam

Minumlah vitamin yang berguna bagi saraf untuk melakukan perbaikan, seperti ginkogiloba,

vit A dan E

Lain-lain

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

Cemas b/d kurangnya informasi tentang gangguan pendengaran (tinnitus)

Tujuan / Kriteria Hasil:

Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien terhadap penyakit meningkat

Intervensi :

Kaji tingkat kecemasan / rasa takut

Kaji tingkat pengetahuan klien tentang gangguan yang di alaminya

Berikan penyuluhan tentang tinnitus

Yakinkan klien bahwa penyakitnya dapat di sembuhkan

Anjurkan klien untuk rileks, dan menghindari stress.

Page 4: lp telinga.docx

Gangguan istirahat dan tidur b/d gangguan pendengaran

Tujuan / Kriteria Hasil :

Gangguan tidur dapat teratasi atau teradaptasi

Intervensi :

Kaji tingkat kesulitan tidur

Kolaborasi dalam pemberian obat penenang/ obat tidur

Anjurkan klien untuk beradaptasi dengan gangguan tersebut.

Resiko kerusakan interaksi sosial b/d hambatan komunikasi

Tujuan / Kriteria Hasil :

Resiko kerusakan interaksi sosial dapat di minimalkan

Intervensi :

Kaji kesulitan mendengar

Kaji seberapa parah gangguan pendengaran yang di alami klien

Jika mungkin bantu klien memahami komunikasi nonverbal

Anjurkan klien menggunakan alat bantu dengar setiap di perlukan jika tersedia.

Sumber

Doenges, Marilynn,E, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi ketiga, penerbit buku

kedokteran. EGC.1999.