lp pasien terminal keputusasaan

12
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN ) A. PENGERTIAN Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative atau tersedia pilihan untuk memecahkan masalah-masalah atau untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energinya sendiri untuk menetapkan tujuan. (Lynda Juall Carpenito – Moyet, hal 219) Keputusasaan adalah Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri ( NANDA 2009, hal 216 ) B. BATASAN KARAKTERISTIK 1. DATA MAYOR Mengekspresikan apatis yang mendalam, yang berlebih-lebihan dalam berespon terhadap suatu situasi yang dirasa tidak mungkin Contoh pengekspresian adalah :

Upload: nita-sari

Post on 06-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

terminal

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )A. PENGERTIANKeputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative atau tersedia pilihan untuk memecahkan masalah-masalah atau untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energinya sendiri untuk menetapkan tujuan. (Lynda Juall Carpenito Moyet, hal 219)Keputusasaan adalah Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri ( NANDA 2009, hal 216 ) B. BATASAN KARAKTERISTIK1. DATA MAYOR

Mengekspresikan apatis yang mendalam, yang berlebih-lebihan dalam berespon terhadap suatu situasi yang dirasa tidak mungkin Contoh pengekspresian adalah :

sebaiknya mungkin saya menyerah saja karena saya tidak dapat membuat sesuatu menjadi lebih baik.

masa depan saya tampaknya sangat kacau

Saya tidak pernah mendapat keberuntungan, jadi mengapa saya harus hidup di masa mendatang.

saya tidak dapat membayangkan dan seperti apa hidup saya 10 tahun kemudian Kehidupan tampaknya tidak menyenangkan ketika saya berpikir ke depan

Saya tahu saya tak akan pernah mendapatkan apa yang benar-benar saya inginkan

Segalanya tidak berjalan seperti apa yang saya inginkan

Alangkah bodohnya menginginkan sesuatu yang saya tak pernah melakukannya

Sangat tidak mungkin saya akan mendapatkan kepuasan Fisiologis

Respon-respon terhadap stimuli melambat

Kurang berenergi

Lebih banyak tidur

Emosional

Orang yang putus asa sering mempunyai kesukaran mengalami perasaan-perasaan tetapi dapat merasakan : Tidak dapat mencari kemujuran, keberuntungan atau kemurahan hati dari Tuhan

Kurang mempunyai arti dan tujuan dalam hidup

Kosong atau hampa Perasaan kehilangan dan perampasan Tidak berdaya

Inkompeten

Terjebak

Individu menunjukkan :

Pasif, kurang mempunyai keterlibatan dan perawatan

Penurunan afek

Kurang mempunyai ambisi, inisiatif, dan minat kompleks menyerah-pasrah

Tidak mampu menyelesaikan apapun

Kerusakan hubungan interpersonal

Proses berpikir lambat

Tidak bertanggung jawab untuk keputusan hidup sendiri

Kognitif Penurunan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan mengambil keputusan.

Menghadapi masa lalu dan masa yang akan datang, tidak disini dan sekarang. Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir Berpikiran kaku ya atau tidak sama sekali.

Kurang kemampuan imajinasi dan berkeinginan.

Tidak mampu mengidentifikasi dan atau menyelesaikan sasaran dan tujuan yang diinginkan.

Tidak mampu membuat rencana, mengorganisasi, atau membuat keputusan.

Tidak mampu untuk mengenali sumber-sumber harapan.

Pikiran bunuh diri.

2. DATA MINOR

Fisiologis Anoreksia Penurunan berat badan

Emosional

Individu merasakan

Ada sumbatan dalam tenggorokan

Tidak bersemangat dengan diri dan orang lain

sudah sampai pada batasnya

Tegang, ( merasa pokoknya tidak bisa )

Merasa tidak karuan

Kehilangan penghargaan dari peran dan hubungan sesama

Rentan

Individu memperlihatkan:

Kontak mata buruk, memalingkan wajah dari pembicara, mengangkat bahu dalam berespon dengan pembicara. Penurunan motivasi

Patah semangat Regresi

Pasrah

Depresi

Kognitif

Penurunan kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang diterima Kehilangan persepsi waktu untuk masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.

Penurunan kemampuan untuk mengingat masa lalu.

Bingung

Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan efektif.

Penyimpangan persepsi dan asosiasi pikir.

Penilaian yang tidak lazim.C. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

1. Patofisiologis

Setiap penyakit kronik dan atau terminal dapat menyebabkan atau menunjang keputusasaan (penyakit jantung, penyakit ginjal, kanker, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)Berhubungan dengan:

Kegagalan atau penyimpangan kondisi fisiologis

Tanda atau gejala baru dan tidak diharapkan dari proses penyakit sebelumnya

Nyeri, tidak nyaman, kelemahan yang berkepanjangan

Kerusakan kemampuan fungsi (berjalan, eliminasi, makan)2. Tindakan yang berhubungan

Berhubungan dengan:

Tindakan yang berkepanjangan (mis.. kemoterapi, radiasi) yang menyebabkan tidak nyaman.

Tindakan berkepanjangan tanpa hasil yang positif.

Tindakan yang mengubah citra diri (mis., pembedahan, kemoterapi). Pemeriksaan diagnostik yang berkepanjangan tanpa hasil.

Ketergantungan pada peralatan ponopang hidup yang berkepanjangan (dialysis,ventilator).

Ketergantungan pada peralatan yang memantau fungsi tubuh yang berkepanjangan (telemetri).3. Situasional ( Personal ,Lingkungan ) Berhubungan dengan:

Pembatasan aktifitas yang berkepanjangan (mis., fraktur, cedera medulla spinalis).

Isolasi karena proses penyakit yang berkepanjangan (mis., penyakit menular, isolasi balik karena melemahnya sistem imun).

Dicampakkan atau perpisahan dari orang-orang terdekat (orang tua, pasangan, anak-anak, orang lain).

Ketidakmampuan untuk mencapai tujuan yang berharga dalam kehidupan (perkawinan, pendidikan, anak-anak).

Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan (berjalan, olahraga).

Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti (pasangan, anak-anak, teman, sumber-sumber keuangan).

Tanggung jawab memberikan sauhan yang berkepanjangan (pasangan, anak, orangtua).

Terpajan pada stress fisiologis dan psikologis yang berkepanjangan.

Kehilangan kepercayaan dalam nilai-nilai luhur Tuhan.

Riwayat penyiksaan fisik dan seksual.4. Maturasional

Berhubungan dengan :

a) Anak

Kehilangan pengasuh

Kehilangan kepercayaan pada orang-orang terdekat (orang tua, sibling)

Dicampakkan oleh pengasuh

Kehilangan autonomi yang berhubungan dengan penyakit (mis. fraktur)

Kehilangan fungsi tubuh

Ketidakmampuan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan (rasa percaya, autonomi, inisiatif, industri). Penolakan oleh keluarga b) Remaja

Kehilangan orang-orang terdekat (teman sebaya, keluarga)

Kehilangan fungsi tubuh

Perubahan dalam citra diri

Ketidakmampuan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan (identitas peran)c) Dewasa

Kerusakan fungsi tubuh, kehilangan bagian tubuh

Kerusakan hubungan antar - sesama (perpisahan, perceraian)

Kehilangan pekerjaan, karier.

Kehilangan orang-orang terdekat (kematian anak-anak, pasangan)

Ketidakmampuan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan (intimasi,komitmen, produktivitas)d) Lansia

Defisit sensori

Defisit motorik

Kehilangan kemandirian

Kehilangan orang-orang terdekat, barang-barang

Ketidakmampuan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan (integritas)D. INTERVENSI

Berikan penjelasan penuh kepercayaan.

Ikuti aktivitas.

Bila tepat, diskusikan pengetahuan tentang penyelamat.

Fokuskan pada masa depan.

Diskusikan topic yang menarik.

Gunakan humor bila tepat.

Perlihatkan empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan, dan keprihatinan.

Beri dorongan individu untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapan adalah hal yang penting dalam kehidupannya.

Beri dorongan mengekspresikan tentang mengapa harapan tidak pasti dan dalam hal-hal dimana harapan mempunyai kegagalan.

Ajarkan bagaimana mengekspresikan bagaimana harapan bermakna dalam kehidupan klien.

Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.

Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber-sumber harapan.

Buat lingkungan dimana ekspresi spiritual didorong.

Bantu klien untuk mengembangkan tujuan-tujuan realistis jangka panjang dan jangka pendek.

Ajarkan klien untuk mengantisipasi pengalaman yang ia senang melakukannya setiap hari.

Kaji dan kerahkan sumber-sumber eksternal individu

Bantu klien untuk mengenali hal-hal yang ia cintai, sayangi, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan.E. KRITERIA HASIL

1) Jangka Pendek

Individu akan:

a. Memecahkan penderitaan secara terbuka dan konstruktif dengan orang lain.

b. Mengenang dan meninjau kembali kehidupan secara positif.

c. Mempertimbangkan nilai-nilai dan arti kehidupan.

d. Mengekspresikan perasaan-perasaan yang optimis tentang yang ada sekarang.

e. Mengekspresikan perasaan tentang hubungan yang positif dengan orang terdekat.

f. Mengekspresikan percaya diri dengan hasil yang diinginkan.

g. Mengekspresikan percaya diri dengan diri sendiri dan orang lain.

h. Mengungkapkan tujuan-tujuan yang realistis.

2) Jangka Panjang

Individu akan:

a. Memperlihatkan suatu peningkatan dalam tingkat energi seperti dibuktikan dengan aktivitas.

b. Mengekspresikan harapan yang positif tentang rasa yang akan datang.

c. Memperlihatkan inisiatif, tujuan dari, dan autonomi dalam pengambilan keputusan dan aktivitas.