materi terminal

Download Materi Terminal

If you can't read please download the document

Upload: i-putu-surim-artawimbawa

Post on 31-Oct-2014

397 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Final Draft

PEDOMAN PENGELOLAAN TERMINALDI KABUPATEN/KOTA PESERTA USDRP

AGUSTUS 2010

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah melalui program Urban Sector Development pendekatan yang ekonomi komponen berfokus local Reform yang kepada dan yang Project (USDRP) tiga dengan strategi publik, tata mengadopsi pembangunan pengembangan terdapat dua holistic melibatkan pegentasan meliputi USDRP

kemiskinan,

peningkatan

pelayanan

kegiatan

pembaruan

pemerintahan dasar dan pengembangan kapasitas serta investasi pembangunan infrastruktur perkotaan. mempunyai tujuan meningkatkan dan memperbaiki pelayanan perkotaan bagi kabupaten dan kota pesertanya serta berupaya untuk mencapai sasaran jangka panjang Pemerintah Indonesia, yaitu untuk mengembangkan kota yang mandiri. Untuk itu USDRP memfokuskan diri pada upaya pembiayaan investasi prioritas pembangunan perkotaan. Salah satu komponen terpenting dari program ini adalah komponen pembiayaan investasi. Agar pembiayaan investasi benar-benar dapat memberikan hasil yang maksimal dalam rangka cost recovery serta manfaat yang optimal bagi masyarakat luas, maka perlu dikelola secara benar, efisien dan efektif oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum selaku Penanggungjawab Proyek memandang perlu adanya pedoman umum maupun teknis untuk pengelolaan asset dari pembiayaan investasi tersebut diatas. Panduan ini merupakan salah satu referensi terpenting bagi daerah kabupaten / kota peserta USDRP agar pengelolaan asset terutama yang dibangun dalam rangka USDRP dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya. ii pembaruan tata pemerintahan di daerah, pengembangan kapasitas kelembagaan dan

Buku Pedoman pengelolaan asset ini terdiri dari 6 (enam) buku yaitu : 1. Pedoman Umum Pengelolaan Pasar, 2. Pedoman Teknis Pengelolaan Pasar yang terdiri dari :

1)Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pasar 2)Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar 3)Pengelolaan Pasar oleh SKPD Secara Langsung. 3. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Pasar, dan 4. Pedoman Pengelolaan Terminal Bis. Sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap USDRP, kami memohon agar setiap pemerintah daerah selaku penanggungjawab / pengelola investasi memahami dan melaksanakan

pedoman ini. Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada CPMU-USDRP dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan pedoman ini, serta kepada Bank Dunia yang telah memberikan petunjuk, pengarahan dan persetujuannya.

Jakarta, September 2010 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,

( ........................... NIP . .....................

)

iii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR......................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... ii DAFTAR TABEL.............................................................................. vi DAFTAR GAM BAR....................................................................... v i i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................. I-1 1.2. Tujuan .............................................................................I-2 1.3. Manfaat ..........................................................................I-3 1.4. Ruang Lingkup ................................................................I-3 BAB II KAJIAN TEORI TENTANG TERMINAL 2.1. Konsep Dasar Terminal ................................................ II-1 2.2. Kategori Terminal ..........................................................II-1 2.3. Fungsi Terminal .............................................................II-3 2.4. Pendapatan Terminal ....................................................II-8 2.5. Organisasi dan Tatalaksana Terminal .......................... II-9 2.6. Manajemen dan Organisasi Terminal ........................ II-12 2.7. Efisiensi dan Optimalisasi Terminal ............................II-15 2.8. Permasalahan Seputar Terminal ................................ II-20 BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN TERMINAL 3.1. Organisasi dan Tatakerja ..............................................III-1 1.Ketentuan Umum III-1 III-1

2.Kedudukan, Tugas dan Fungsi 3.Organisasi iv 4.Tatakerja 5.Lain-lain III-8 III-3 III-7

3.2. Petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan terminal .....III-9 1. Ketentuan Umum ...................................................III-9

2.Maksud dan Tujuan 3.Jenis Terminal III-10 4.Terminal Penumpang

III-10 III-10 III-14 III-16 III-17 III-17

5.Penyelenggaraan Terminal 6.Jasa Pelayanan Terminal 7.Pengelolaan Jasa Fasilitas

8.Pembinaan dan Pengawasan

3.3. Retribusi Terminal .....................................................III-19 1.Ketentuan Umum 3.Golongan Retribusi III-19 III-21 III-22 III-22 III-22

2.Obyek dan Subyek Retribusi

4.Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa 5.Prinsip Dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif 6.Struktur dan Besarnya Tarif 7.Wilayah Pemungutan 8.Tatacara Pemungutan III-23 III-23 III-23

9.Masa Retribusi dan Saat Retribusi Terhutang 23 10.Sanksi Administrasi III-24 III-24 III-24

III-

11.Tatacara Pembayaran 12.Tatacara Penagihan

13.Tata Cara Pengurangan, Keringanan Dan Pembebasan III-26 14.Tata Cara Pembetulan, Pengurangan Ketetapan, Penghapusan Atau Pengurangan Sanksi Administrasi Dan Pembatalan III-27 15.Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran v 28 16.Kadaluarsa III-28 III-29 17.Ketentuan Pidana 18.Penyidikan III-29 III-

19.Penutup III-30

BAB IV SKEMA PENGELOLAAN TERMINAL 4.1. Aset Dikelola Langsung Oleh SKPD Terkait ..................IV-1 4.1.1. Struktur Kelembagaan .........................................IV-1 4.1.2. Keunggulan dan Kelemahan .................................IV-2 4.2. Aset Dikelola Langsung Oleh SKPD Menggunakan Pola Badan Layanan Umum (BLU) ...................................................IV-3 4.2.1. Struktur Kelembagaan .........................................IV-3 4.2.2. Keunggulan dan Kelemahan .................................IV-6 BAB V VISI DAN MISI 5.1. Menyusun Misi ...............................................................V-1 5.2. Visi dan Misi ...................................................................V-2 5.3. Strategi Intent .................................................................V-3 5.4. Contoh Visi Misi ............................................................V-4

vi

DAFTAR TABELTabel 2.1. : Fungsi Umum Sebuah Terminal ............................. II-17

vii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal ..................................................................................... II- 4 Gambar 2.2 : Faktor-faktor Yang Menentukan Dalam Pengelolaan Logistik ....................................................................................... II-5 Gambar 2.3 : Diagram Manajemen Mutu Terminal ................... II- 13 Gambar 2.4 : Kajian Organisasi clan Sistem Pengelolaan Terminal .II16 Gambar 4.1 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola Oleh SKPD............................................................................................ IV-1 Gambar 4.2 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola BLUD IV3

viii

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Terminal merupakan unit fasilitas untuk pelayanan umum, dalam hal ini pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai fasilitas umum, terminal harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya angkutan massal, Dinas Perhubungan dalam hal ini UPTD Terminal selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik, mulai dari penyediaan ruang tunggu yang nyaman, pengaturan tempat pemberangkatan bis sesuai dengan tujuan sampai dengan penertiban bis yang masuk ke terminal. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan pelayanan menerapkan yang maksimal bagi masyarakat yang dan baik, sistem manajemen terminal

sehingga nantinya dapat diharapkan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) tanpa mengesampingkan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai lokasi unit kegiatan transit, dalam terminal akan terjadi kegiatan transaksi jasa perjalanan dan berbagai jasa lainnya. Sebuah terminal dapat dipastikan memilki kegiatan ekonomi dan transaksi dalam berbagai bidang jasa, yang selanjutnya akan mempunyai manfaat ekonomis atau financial baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud nilai atau hasil financial antara lain adalah : retribusi, penyewaan kios/lahan, jasa reklame, dan lain-lain. TerminalI -1 sebagai fasilitas

umum

juga

harus

memberikan

layanan fungsi social dalam hal ini pengaturan perjalanan, tempat

istirahat sementara, restorasi, parker, taman, dan lain-lain. Fungsi sosial terminal yang tidak langsung adalah mendukung perkembangan wilayah melalui dukungan fasilitas prasarana transportasi darat untuk aktivitas transit penumpang.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Pertambahan jumlah moda transportasi manusia pada suatu daerah yang sudah tidak tertampung lagi dalam suatu tempat mengimbangi pertambahan tertentu (terminal) dan dalam

jumlah pengguna jasa transportasi (penumpang) yang banyak menumpuk pada areal terminal yang ikut mengganggu sirkulasi antara kendaraan yang keluar masuk dari terminal yang mengurangi keamanan dan kelancaran sistem sirkulasi. daerah serta Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu

pertambahan penduduk dengan pergerakan yang tinggi dari suatu daerah menuju daerah yang lain saling mempengaruhi diantara keduanya. Mobilitas penduduk yang tinggi dalam sistem transportasi suatu wilayah membutuhkan suatu massal yang dapat mengimbanginya. Agar sebuah terminal benar-benar dapat memberikan manfaat yang masyarakat memanfaatkan pengguna optimal baik berupa pelayanan kepada pengguna terminal transportasi maupun maupun umum yang masyarakat

sarana/prasarana/fasilitas yang ada di dalam memberikan kontribusi pendapatan dengan sebaik-

terminal, serta dapat

kepada daerah, maka perlu dikelola

baiknya, professional, dan akuntabel. Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman pengelolaan atau manajemen terminal yang memadai. 1.2. Tujuan Tujuan dari penyusunan pedoman pengelolaan terminal ini adalah : 1. Memberikan gambaran secara umum mengenai tata cara pengelolaan terminal yang komprehensif.I -2

2. Menjelaskan pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab atas pihak-pihak yang aktif mempunyai

kegiatan di terminal. 3. Menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak yang berkepentingan dalam suatu terminal.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

1.3. Manfaat Sesuai dengan tujuan penyusunan pedoman ini, maka manfaat yang diharapkan adalah : 1. Adanya sebuah pedoman tata cara pengelolaan

terminal yang komprehensif, professional, dan akuntabel. Dengan demikian pengelola terminal dapat menentukan bentuk organisasi, pembagian tugas, wewenang serta tanaggungjawab dari seluruh pihak yang berpartisipasi dalam pengelolaan. 2. Adanya kejelasan pembagian tugas , wewenang, dan tanggungjawab, semua pihak yang mempunyai aktivitas didalam wilayah terminal. Dengan adanya kejelasan ini, maka semua pihak dapat melakukan kegiatannya sesuai dengan porsinya masing-masing secara bertanggungjawab. 3. Adanya kejelasan hak dan kewajiban masing-masing pihak yang aktif berkegiatan dalam terminal, sehingga dapat diketahui terminal. 1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan Pedoman Umum Pengelolaan Terminal ini meliputi : 1.Pendahuluan, 2.Teori tentang terminal, 3.Organisasi dan manajemen terminal, 4.Skema pengelolaan terminal, 5.Visi dan misi.I -3

hak

dan

kewajiban

para

stakeholder

dalam

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG TERMINAL2.1. Konsep Dasar Terminal Terdapat beberapa terminologi tentang terminal. Berdasarkan Undang-Undang jalan untuk No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan prasarana transportasi kedatangan dan serta mengatur Angkutan Jalan, terminal merupakan barang

pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi. senada dengan UU No 14 Tahun No. 41 Tahun 1993 Tentang transportasi 1992, dalam Peraturan Pemerintah

angkutan jalan umum, terminal adalah sarana

untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.

3. Berdasarakan kedua terminology diatas, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan merupakan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang salah satu wujud simpul jaringan transportasi. sebagai fasilitas pelayanan untuk Terminal juga dapat disebut angkutan umum.

2.2. Kategori Terminal Terminal adalah bagian dari infrastruktur transportasi yang merupakan titik lokasi perpindahan penumpang ataupun barang. Pada lokasi itu terjadi konektivitas antar lokasi tujuan, antar modal, dan antar berbagai kepentingan II - 1 dalam system Bab 2. Xajian Teori Terminal transportasi dan infrastruktur. Pengelolaan pada berbagai hal

tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk pengembangan manajemen terminal. Kegiatan pengelolaa, regulasi (peraturan) dan norma

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

norma yang disepakati akan menentukan perkembangan terminal secara terarah ( coach terminal ) - (Gromule, 2007). Terminal dibagi beberapa kategori yang meliputi : 1. Terminal Penumpang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan kedatangan menurunkan dan menaikan penumpang, transportasi serta mengatur kendaraan angkutan perpindahan intra/atau moda

pemberangkatan

penumpang umum; Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe s sebagai berikut : Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas a angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau a angkutan pedesaan. batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan

Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Unsur penting bagi eksistensi sebuah terminal penumpang adalah adanya angkutan umum dan penumpang, tanpa apapun hanya sebatas satu keduanya terminal tidak bermakna

sebuah bangunan. Angkutan umum merupakan salah bersama-sama ojek, bajaj,

media transportasi yang digunakan masyarakat secara dengan membayar tarif. Angkutan umum terminal meliputi : angkot, bis, Penumpang adalah dan metromini. yang biasa beroperasi dalam taksi

masyarakat yang menaiki atau menggunakan jasa angkutanBab 2. Xajian Teori Terminal

(bus). Jadi

ruang transit penumpang adalah bangunan

II - 2

peneduh terbuka besar yang

berfungsi sebagai tempat bus,

istirahat sementara atau duduk-duduk, menunggu yang berada dalam terminal.

menunggu teman, membaca koran serta mengobrol santai

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2. Terminal Barang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra/atau moda transportasi angkutan barang; 3. Terminal Peti Kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya ataupun untuk selanjutnya peti diangkut yang ke tempat tujuan lagi. terminal kemas lebih besar

Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah Terminal peti kemas JICT, KOJA di Jakarta, TPS di Surabaya, TPK Semarang, TPK Belawan.

2.3.Fungsi Terminal Pengelolaan terminal yang mampu perkembangan, berkaitan terkendali : dan dengan perencanaan, menyesuaikandengan (coach terminal ) system infrastruktur, terarah

management dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta pengaturan bebagai kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Berbagai kepentingan yang ada dalam terminal adalah aktivitas transit, kewenangan, sistem pengendalian serta berbagai kepentingan yang mempengaruhi pengelolaan terminal secara terarah dan terkendali sesuai dengan tuntutan perkembangan di masa depan, dapat diilustrasikan pada Gambar 2-1. Menurut Budi (2005: 182-183) dalam buku pembangunan kota tinjauan regional dan lokasi terminal, fungsi terminal adalah sebagai berikut :Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 3 1.Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda

transportasi. 2.Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas.

0.Menyediakan tempat utuk menyiapkan kendaraan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Gambar 2-1 : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang Terarah ( Coach Terminal ) Sistem Pengendalian dan Sistem Informasi Management Untuk Mewujudkan Terminal Yang Terarah dan Terkendali Sumber : Gromule, 2007. Kepentingan usaha Berbagai kegiatan pelaku bisnis dan bentuk terkait dengan kerjasama yang Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan terminal dapat transportasi jalan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan dikembangkan. umum yaitu tempat PENGEMBANGAN untuk naik turun penumpang atau TERMINAL SEBAGAI bongkar muat barang untuk pengendalian lalu lintas dan TERMINAL YANG angkutan kendaraan umum, serta sebagai tempat TERATUR Pelayanan pemberhentian intra atau antar moda transportasi. Sesuai Kewenangan public terhadap dengan fungsi tersebut, maka penyelenggaraan terminal sesuai dengan kebutuhan perkembangan. penumpang. berperan menunjang tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan kebutuhan lalu lintas dan pelayanan Kemungkinan solusi manajerial angkutan aman, cepat, tepat, teratur dan biaya yang dan teknis. terjangkau masyarakat.

Bab 2. Xajian Teori Terminal

II - 4

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Berbagai fungsi pengelolaan terminal perlu dievaluasi untuk menyusun manajemen (pengelolaan) dan organisasi pengelola terminal di masa yang akan datang. Menurut Gromule (2007) perkembangan fungsi umum terminal harus dilaksanakan, diantisipasi perkembangannya dengan pola sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2-2. Gambar 2-2 : Faktor-faktor Yang Menentukan Dalam Pengelolaan Logistik Terminal Lokasi Untuk Transit Penumpang dan Logistik ( Passenger Logistic Hub / PLH )Lokasi Dukungan Infrastruktu Kerjasama dan Kualitas SDM Yang Pemerintah r Peluang dalam Strategis Pelayanan Pengembanga Logistik n Logistik Pang sa pasa r. r Loka si. Pengat ura n oleh Pemerin ta h. Pengatura n pajak dan retribu si. Bantua B Sifat teknis infrastru kt ur Hub. H Sifat pemind ah an antar moda transpo rt. Perkembanga n Sistem Informasi Manajemen Terminal T . technolog y Informat ion (IT). Teknologi administr as i. Platform

o Kerjasama dengan hauler (menari k). oKerjasa ma dengan public authoritie s.

P PengalamanPendidikan dan

p pelatihan.Manajemen Organis asi dan SDM. S Penjaminan mutu layanan.

Sumber : Gromule, 2007 Pemanfaatan lokasi

o

sejalan

dengan

perkembangan

cakupan wilayah (pangsa pasar), factor dukungan pemerintah, infrastruktur yang tersedia serta kerjasama yang terbentuk dalam pengembangan terminal perlu dikelola dengan sumber dayaBab 2. Xajian Teori Terminal

manusia yang ada. Pengelolaan atas faktor tersebut hendaknya juga dipadukan dengan teknologi yang dimiliki.II - 5

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Hub dalam pengertian umum adalah tempat atau node tempat orang berkumpul dan beraktivitas untuk memulai tempat. Passenger Logistic terminal bepergian atau dating dari suatu

Hub (PLH) secara harfiah dapat diidentikan dengan

tempat orang melakukan transit dengan segala logistic atau sarana pendukungnya. Dalam lokasi ini infrastruktur social dan fisik dikoordinasikan dan diatur pemanfaatannya demi kepentingan semua pihak yang terlibat. Berdasarkan model diatas, maka sebuah terminal secara organisasi merupakan kesatuan infrastruktur fisik, sosial, aktivitas pemanfaatan dan pengaturan suatu tempat. Keberhasilan management organisasi terminal tergantung pada aspek aspek : 1. Lokasi 2. Dukungan pemerintah sebagai otoritas, eksekutif yang mengatur semua kepentingan stakeholder dan keperluan pembangunan wilayah. 3. Infrastruktur pelayanan logistic, termasuk dalam hal ini anggaran dana operasional (dalam konteks Negara antara lain APBN/APBD). 4. Kerjasama antara otoritas dengan berbagai pihak, dalam hal ini pihak lain. 5. Kualitas sumber daya manusia (SDM) terminal. 6. Perkembangan system mekanisme pelaporan, informasi manajemen, kerjasama antara pihak terminal dengan lokasi dan reklame serta perusahaan bis, penyewa interaksi semua pihak yang berkehendak melakukan transit / bepergian dan dating dari atau menuju

perencanaan, dan pertanggungjawaban (akuntabilitas dan disclosure).

Berbagai hal tersebut diatas menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk evaluasi ataupun mengembangkan yang dilakukan manajemen organisasi terminal. Penilaian

tentunya harus mengimplementasikan variable-variabel dalam model tersebut pada elemen-elemen peraturan yang menjadi pedoman operasi terminal. Peraturan yang dimaksud antara lain adalah Undang-Undang,

Bab 2. Xajian Teori Terminal

II - 6

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Peraturan

Daerah, Surat (Gubernur,

Keputusan Kepala

Daerah

Walikota/Bupati).

2.4. Fasilitas Terminal Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung, semakin besar suatu terminal disediakan. semakin banyak fasilitas yang bisa 1.Fasilitas Utama

Jalur pemberangkatan kendaraan umum; Jalur pemberangkatan adalah pelataran didalam terminal penumpang yang disediakan untuk angkutan umum untuk menaikkan penumpang. Jalur kedatangan kendaraan umum; Jalur kedatangan adalah pelataran didalam terminal penumpang yang disediakan untuk angkutan umum untuk menurunkan penumpang.

Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di alamnya tempat tunggu umum; dan tempat istirahat kendaraan

Bangunan kantor terminal; Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; Menara pengawas; Loket penjualan karcis; Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurangkurangnya memuat perjalanan; petunjuk jurusan, tarif dan jadwal

Bab 2. Xajian Teori Terminal

Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.II - 7

2.Fasilitas Penunjang Kamar kecil/toilet

Musholla

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Kios/kantin Ruang pengobatan Ruang informasi dan

pengaduan Wartel

Tempat penitipan barang Taman.

2.4. Pendapatan Terminal Sumber pendapatan terminal terdiri dari beberapa sumber pendapatan diantaranya : 1. Retribusi Terminal Retribusi Terminal adalah pelayanan atas penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang bis umum dan mobil barang, tempat kegiatan usaha, fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk pelayanan peron. Retribusi terminal 2. Pelayanan Peron Tiket peron diambil dari tiap penumpang/pengantar yang masuk ke dalam area terminal. Khusus bagi penumpang yang tiba pada suatu terminal tidak dikenakan pembayaran peron. 0. Sewa Loket penjualan tiket dan sewa kios/toko yang ada di lokasi terminal Pada tiap lokasi terminal terdapat bangunan untuk penjualan tiket (loket), khususnya untuk kendaraan umum lintas propinsi. Pengusaha yang membuka loket penjualan tiket dikenakan biaya sewa loket oleh terminal. Selain bangunan loket, bangunan lain yang juga terdapat dalam terminal adalah bangunan kios/toko tempat berjualan. Toko/kios biasanya diisi oleh para pedagang makanan maupun Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 8 oleh-oleh dan berbagai barang dagangan yang banyak

dibutuhkan selama orang dalam perjalanan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

4. Retribusi Parkir dan Toilet Retribusi parkit dan toilet yang ada dalam terminal, bila dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber pendapatan Kondisi toilet di yang potensial bagi terminal. Namun

terminal kotor dan tidak nyaman. Aroma bau yang sangat menyengat hidung menjadi hal yang biasa. Begitu juga dengan pengelolaan parkir yang tidak memiliki menyebabkan pembukuan pendapatan retribusi parkir banyaknya pendapatan yang bocor.

2.5. Organisasi dan Tatalaksana Organisasi dan tata-laksana kerja merupakan suatu system dan prosedur pada sebuah arus komando dan pertanggungjawaban Sebuah system organisasi organisasi.

setidaknya harus memuat 3 (tiga) hal penting yaitu : (a) Sistem prosedur komando (perintah) dan pelaporan serta tanggungjawab; (b) Jenjang struktur organisasi dan personil; dan (c) Sistem tugas pokok dan fungsi.

2.5.1. Sistem Prosedur Perintah dan Pertanggungjawaban. Sistem dan prosedur mencerminkan sumber perintah tata laksana bagaimana dalam organisasi Bab 2. Xajian Teori Terminal semua personel kerja termasuk koordinasi dan pelaporan perintah ini tercermin perintah System dan dan prosedur mekanisme diatur. hasil kerja. Dalam system pertanggungjawaban

merupakan bentuk mekanisme kerja II - 9 akan dilakukan oleh yang membentuk dan jenjang

yang baku dan diakui / ditaati dan

organisasi. Mekanisme ini mencakup perencanaan (planning ), pengorganisasian ( organizing ), pelaksanaan kerja ( actuating ), dan pengendalian ( controlling ) termasuk pembinaan dan pengawasan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Organisasi dan Tata laksana kerja yang berkaitan dengan manajemen berawal dan dari organisasi kedudukan terminal pada umumnya Walikota/Bupati

sebagao kepala daerah otonom, Dinas Perhubungan atau dinas terkait. Sesuai dengan system dan prosedur dalam sebuah organisasi, biasanya Kepala Dinas (dalam hal sebuah organisasi maka kapasitasnya adalah manajer) memiliki kewajiban melakukan : koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertical dan horizontal dalam masing-masing organiasa maupun antar unit organisasi sesuai dengan tugasnya. Didalam digariskan teori organisasi, di UPTD adalah pelaksana unit

terdepan. Unit ini melaksanakan apa yang direncanakan dan oleh unit atasnya. Sebagai contoh pelaksana produksi adalah pelaksana produksi sesuai jumlah, prosedur dan komposisi yang ditentukan. 2.5.2. Jenjang Struktur Organisasi dan Personel. Dinas adalah unsur pelaksana pemerintah daerah pada suatu bidang atau urusan kepala tertentu. dinas Dinas yang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh seorang bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati. Dalam kepala beberapa Komunikasi Perencanaan masing-masing memimpin dinas, dinas, dinas biasanya seorang yang biasanya

dinas sub

masing-masing kelompok : Sub

didalamnya terdapat wakil kepala, bagian tata usaha dan UPTD dan jabatan DinasII -10

fungsional. Sub-sub dinas dalam Dinas Perhubungan, dan dan Informatika Program, adalah Sub Dinas Perhubungan

Bab 2. Xajian Teori Terminal

Komunikasi dan Informatika Darat, Sub Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Laut, dan Sub Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Udara.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2.5.3. Sistem Tugas Pokok dan Fungsi. Dalam teori transportasi dan sesuai dengan konsep organisasi, (lalu-lintas) Management Dinas dan traffic Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berada pada fungsi berarti management traffic (pemindahan). bagaimana mengatur

transportation

system lalu-lintas pergerakan atau arus moda.dan manusia serta barang antar tempat, antar moda. Sedangkan antar waktu dan mengatur transport

pengangkutan atau perpindahan manusia dan barang dengan moda dan dari serta menuju suatu lokasi.

Secara singkat untuk terminal dan transportasi darat diatur oleh bagian perhubungan darat yang memiliki sarana dan prasarana termasuk tupoksi mengatur perencanaan traffic light dan terminal. Tugas pokok organisasi terminal modern terbagi dalam tiga konteks yaitu : 1. Administrasi dan system informasi. Dalam konteks ini terminal dan arus terlayani merancang system distribusi, jadwal transit secara moda efisien transportasi sehingga dan efektif. System

transportasi, dan juga system transportasi

administrasi ini juga mencakup system perencanaan, penyusunan kegiatan dan anggaran, pelaporan yang akuntabel. 0. Traffic Enggineering , atau pembentukan system lalu-lintas dan beserta managementBab 2. Xajian Teori Terminal

angkutan dari dan menuju terminal Dalam merancang konteks bagaimanaII - 11

pengaturannya. terminal

ini

penggunaan fisik, dan

dan

pengembangan

infrastruktur

infrastruktur organisasi untuk dapat optimal. Dalam hal ini antrian,

memberikan layanan yang

organisasi mengatur system perparkiran, penunjang.

rambu, traffic light, serta fasilitas umum dan

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3. Traffic Operation, mencakup bagaimana mengatur transit, jadwal perjalanan, distribusi jalur trayek, manajemen lingkungan terminal dan lalu lintas moda dan penumpang. 2.6. Manajemen dan Organisasi Terminal Menurut Yong Puah Kok (2007), agar proses manajemen mampu memberikan layanan yang memuaskan, maka bentuk proses manajemen terminal dan organisasinya dapat dideskripsikan dalam Gambar 3-3. Untuk mengukur / mengevaluasi kemampuan manajemen terminal, mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan masa depan digunakanlah indikator-indikator sebagai berikut (TIPS, USAID, 2001). 1. Proses Manajemen Terminal dilihat dari Indikator Manajemen terminal dilihat dari aspek prosesnya berkaitan dengan kegiatan yang hasilnya tidak Nampak, kegiatan soft activity ini diukur dengan indikator : 1) Sistem administrasi dan prosedur pengendalian kegiatan terminal. 2) Sistem pengendalian keuangan : perencanaan anggaran belanja dan pertanggungjawaban kegiatan operasi dan investasi. 3) Manajemen terminal dan manajemen sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen, penugasan, dan wewenang. 4) Manajemen sumber daya lainnya yang meliputi :Bab 2. Xajian Teori Terminal pengendalian dan perawatan infrastruktur, peralatan II - 12

pengaturan lalu-lintas.

Untuk mengukur / mengevaluasi kemampuan manajemen terminal, mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan masa depan digunakanlah indikator-indikator sebagai berikut (TIPS, USAID, 2001).

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Gambar 2-3 : Diagram Management Mutu Terminal Organisasi dan Pengelolaan Terminal

Sistem Management Mutu Pengelolaan Terminal Pemasok (supplier ) atau para Proses Manajemen Pengelolaan Kegiatan Proses Dukungan Proses Operasi Management Pemerintah dan Terminal. Terminal Pengembangan .

Evaluasi dan Pengukuran Kinerja Pengendalian Pencapaian Kinerja Sumber : Yong Puah Kok, 2007. 2. Proses Manajemen Terminal dilihat dari Indikator Manajemen terminal dilihat dari aspek prosesnya berkaitan dengan kegiatan yang hasilnya tidak Nampak, kegiatan soft activity ini diukur dengan indikator : 5) Sistem administrasi dan prosedur pengendalian kegiatan terminal. 6) Sistem pengendalian keuangan : perencanaan anggaran belanja dan pertanggungjawaban kegiatan operasi dan investasi. 7) Manajemen terminal dan manajemen sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen, penugasan, dan wewenang.Bab 2. Xajian Teori Terminal II - 13

0) Manajemen sumber daya lainnya yang meliputi : pengendalian dan perawatan infrastruktur, peralatan

pengaturan lalu-lintas.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3.

Fungsi

teknis

dan

program

manajemen

terminal

mencerminkan implementasi dari fungsi sebuah terminal pada kegiatan transit. Yang mencakup : perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan monitoring. 1) Sistem layanan dan delivery, meliputi pelaksanaan operasi dalam terminal pada berbagai bidang. 2) Sistem pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur fisik terminal, pemanfaatan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia. 3) Sistem penyusunan anggaran dan pelaporan. 4) Sistem monitoring dan evaluasi. 4. Struktur dan Budaya Organisasi. Mencakup organisasi, landasan operasional tugas pada pengelolaan terminal, diukur dengan menggunakan indicatorindikator sebagai berikut : 1)Sistem budaya organisasi dan layanan yang dianut. 2)Visi dan misi 3)Kemampuan dan gaya kepemimpinan. 4)Pendekatan tata kelola (governance approach ) 5)Koordinasi dan relasi dengan berbagai instansi. 5. Sumber Daya Pengelolaan Terminal. Pengukuran sumber daya lain dimaksudkan untuk mengukur dampak dari perkembangan lingkungan terhadap tuntutan perkembangan masa depan dan pelayanan yang harus disediakan atau tersedia saat ini. 1)Sumber daya manusia. 2)Sumber dana. 3)Sumber daya lainnya. Untuk pelaksanaan evaluasi guna menentukan bentukBab 2. Xajian Teori Terminal

organisasi yang layak mengelola aktivitas terminal dan sesuai

II -14

dengan tantangan yang ada maka akan digunakan indicator menurut peraturan dan fungsi umum pengelolaan terminal. Indikator dalam peraturan dipergunakan sebagai acuan agar sesuai

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

dengan perundangan, sedangkan fungsi manajemen terminal dipergunakan sebagai acuan normatif pengelolaan. Untuk melakukan analisis / kajian tentang manajemen terminal, alur kegiatan dapat diilustrasikan pada Gambar 2-4. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa proses kajian menggunakan data primer hasil wawancara dan studi kuantitatif atas data secara banding, dipadukan dengan proyeksi

sekunder yaitu data transportasi dan kinerja terminal akan menentukan bentuk organisasi yang layak digunakan. 2.7. Efisiensi dan Optimalisasi Terminal 2.7.1. Pengukuran Manfaat Terminal

umum. Hasil analisis atas dasar data primer dan sekunder ini

Kajian efisiensi pelayanan pada terminal dapat digunakan pendekatan demand side , yaitu pendekatan yang menitikberatkan pencapaian layanan transportasi dan penumpang. Pengukuran dan proyeksi kinerja terminal dapat digunakan berbagai basis fungsi tujuan pencapaian tujuan, kenyamanan, kemanfaatan terminal dalam perkembangan murah dan layak. Pengukuran terminal pada moda

proses perkembangannya, ditinjau dari

lingkungan, perkembangan transportasi dan ekonomi masyarakat. Secara rinci berbagai fungsi umum tersebut dapat dideskripsikan pada Tabel 2-1.

Bab 2. Xajian Teori Terminal

II - 15

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Gambar 2-4 : Metodologi Kajian Organisasi dan Sistem Pengelolaan Terminal KONSEP DAN DATA PROSES SINTESIS OUTPUT ATAU DAN KELUARAN ANALISIS Penentuan PilihanRenstra (RPJM) dan RKPD serta Perda, Provinsi, Kepmen

Perda atau SOTK Dinas Perhubungan

Pengembangan Alternatif Organisasi

Organisasi dan Tatalaksana kerja Terminal

Pemilihan Alternatif

Analisis : Potensi SDA, SDM dan Lokasi terminal secara sintesa.

Proyeksi kondisi dan beban kerja masa yg akan dating; analisis data sekunder dan hasil wawa nca ra

Proyeksi resiko lingkungan transportasi

Fakta dan Harapan Masyarakat

Konsep dan Teori Strategi Passenger Logistic Hub

Berbagai tindakan yang perlu diprioritaskan ke depan

Bab 2. Xajian Teori Terminal

II - 16

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Tabel 2-1 : Fungsi Umum Sebuah Terminal FUNGSI FISIK TERMINAL DALAM TRANSPORTASI Kecepatan Layanan dan Langsung1.Fasilitas parker dan transit penumpang. 2. Perjalanan expres bebas. atau 3. Membantu para penglajo (commuters ) dalam menghemat waktu transit atau mencapai tempat kerja. 4.Rotasi dan sirkulasi jam kendaraan dan jam perjalanan semakin efisien sehingga berlaku : selogan kapanpun dan kemanapun terjangkau dan aman.

Kenyamanan Penumpang, Awak serta Moda

FUNGSI TERMINAL LINGKUNGAN, SOSIAL, DAN EKONOMI Tingkat Kelayakan Kemurahan

Sumber : Tridib Banerjee dan Deepak Bahl et. Al (2005). Selain dengan data langsung yang berkaitan dengan terminal, efisiensiBab 2. Xajian Teori Terminal

1. 1. Lebih mudah Penghematan untuk biaya bagicalon melakukan perpindahan penumpang. route 2. / trayek yang Penghematan berbeda. BBM dan biaya bagi awak 2. Kenyamanan 3. moda. Efisiensi lokasi untuk biaya istirahat diarahkan pada sementara; kenyamanan restorasi; lokasi. ibadah; Perbedaan tarif sanitasi. retribusi, 3. Parkir dan namun pembersihan dikompensasika alat n angkutan dan dalam bentuk istirahat awak kenyamanan angkutan. lokasi. 4. Loop / perputaran pool dan sirkulator taxi atau angkutan kota. 5. Pelayanan untuk menengah jarak (wilayah tepi kota). 6. Layanan terkait dengan moda dan jasa perjalanan. 7. Kenyamanan fasilitas sosial

ditinjau kedepan fungsi dan perkembangan lingkungan. 3. Kelayakan daya tamping moda dan transit penumpang. 4. Kongesti dan moda 5. perjalanan. Kerjasama antara pemerintah dan pe nyelengga ra; dan perluasan fungsi. 6. Lingkungan sekita r. 7. Daya dukung lahan dan fasilitas / infrastruktur. 8. Kelayakan dukungan untuk transit apakah meminimalkan kesulitan dan tambahan ongkos.

1.Kelayakan lokasi. 2.Kelayakan

atau kemampuan layanan sebuah terminal antara lain :II -17 IIII- -23 II --22 II 21 19 18

dapat diukur dari beberapa variable

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Bab 2. Xajian Teori Terminal Bab 2. Xajian Teori Terminal

1)Biaya dan waktu transport (cost and timeliness of transport) 2)Demand transport. 3)Compliance cost. 4)Energy cost saving, and 5)City cost transport efficiency. Kelayakan sebuah terminal ditinjau dari aspek manajemen strategic yaitu key success factors antara lain mencakup (Surface Transportation, Anonim, 2004) :

1) Meningkatkan keselamatan dan keamanan system transportasi untuk pengendara kendaraan bermotor ataupun bukan. 2) Meningkatkan aksesabilitas dan pilihan moda dan jurusan. 3) Meningkatkan meningkatkan penghematan BBM, dan meningkatkan kualitas hidup. 4) Meningkatkan konektivitas system transportasi, antar wilayah, antar moda maupun transit manusia dan barang. 5) Mengurangi / memecah kemacetan lalu-lintas dengan memberikan fasilitas lebih baik kepada kendaraan umum. 6) Mendukung kebijakan transportasi, tata guna lahan dan pekembangan wilayah. 7) Mendukung pencapaian / konektivitas ( accessability and connectivity ) area, maupun jaringan transportasi yang sedang / akan dibangun. Pembangunan ataupun system dan perkembangan sebuah terminal dan melindungi lingkungan,

jaringan transportasi selalu memerlukan sustainable untuk keperluan

monitoring dan pengkajian yang

pengembangan penyempurnaan adanya

ataupun

keperluan dan

menyesuaikan infrastruktur.

/

manajemen tuntutan

Penyempurnaan dan

penyesuaian ini diperlukan karena dan perkembangan match )

perkembangan

lingkungan. Menurut Omar Hassan (2001) penyempurnaan sebuah project dimaksudkan agar sesuai / selaras ( dengan anggaran,Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

pencapaian diambil

criteria :

dan

kondisi

lingkungan organisasi

yang yang

berkembang. Sedangkan mencakup

kebijakan-kebijakan yang perlu

penyempurnaan

ramping dan efisien; peningkatan kemampuan layanan; pencapaian perubahan. Berbagai transportasi issue (Anonim, strategis 2002, yang menjadi bahan Territorial tujuan secara konsisten di tengah berbagai

pembahasan internasional

pada kajian tentang infrastruktur Conference

D Development Policy : The Role of Infrastructures) : p pilihan-pilihan infrastruktur; h hubungan antara wilayah pedesaan dan perkotaan; pengembangan infrastruktur untuk merangsang factor endogen w wilayah; k kendala pembangunan dan pengembangan infrastruktur; peran lembaga swasta dalam infrastruktur system transportasi. 2.7.2. Pengukuran Kinerja Terminal Berdasarkan basis pendekatan manajemen transportasi, Tridib Banerjee faktor penting dan Deepak Bahl et. al. (2005) menentukan untuk dikaji berdasarkan transit user

perception adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan dan aktivitas yang tertampung saat ini dan dan harapan harapannya kehidupan masyarakat di masa mendatang. dengan Harapan ini berkaitan dengan penyediaan jasa transportasi. 2. Kenyamanan dan kesan positif. Terminal sebagai unit pusat pengguna transportasi diukur menurut persepsi ( stakeholder ) pada aspek keamanan, peningkatan kegiatan sehubungan

kebersihan dan daya tarik. 3. Kemudahan pencapaian dan keterkaitan ( dan menjawab tantangan access and

linkage ) pusat transportasi mampu mengakomodasi permasalahan dalam sikap, kaidah dasar transportasi (pedoman),

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

permasalahan aksesabilitas, dan peluang serta ancaman di masa depan.

4. Terminal sebagai pusat pelayanan transportasi harus mampu mengintegrasikan berbagai aktivitas masyarakat yang ada di masyarakat dan sosialisasi dalam dan sekitar terminal. 2.8.Permasalahan Seputar Terminal Permasalahan yang biasa terjadi di terminal meliputi: 1. Permasalahan Seputar Pengunjung. a. Minimnya kesadaran penumpang terhadap kebersihan dan ketertiban terminal. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya penumpang yang membuang sampah pada sembarang tempat serta telah ditentukan. kondisi II -20 danBab 2. Xajian Teori Terminal menunggu bus diluar lokasi yang

ini mengakibatkan kondisi terminal yang kotor

banyaknya angkutan umum yang berhenti bukan pada tempat yang telah ditetapkan. b. Minimnya kesadaran penumpang untuk membayar retribusi (peron) Minimnya kesadaran penumpang untuk membayar retribusi dapat mengurangi pendapatan terminal. Sedangkan kebutuhan dana untuk perawatan sarana dan prasarana terminal sangat besar. 2. Permasalahan seputar awak angkutan umum a. Minimnya kesadaran terhadap peraturan dan tata tertib terminal. Banyaknya angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang pada yang sembarang tempat diluar tempat pemberhentian telah ditetapkan, merupakan cerminan rendahnya kesadaran awak angkutan umum akan ketertiban terminal. ditambah lagi dengan banyaknya kendaraan keluar umum yang menunggu penumpang di pintu

terminal yang dapat mengakibatkan antrian kendaraan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b. Banyaknya kendaraan umum yang tidak membayar retribusi terminal. Untuk menghindari pembayaran retribusi, angkutan umum banyak yang tidak masuk dalam terminal, hanya melintas di depan terminal. kondisi ini sangat merugikan bagi terminal. 3. Permasalahan seputar pengelolaan terminal a. Lemahnya proses rekrutmen karyawan. Karyawan terminal adalah pegawai pemerintah yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Daerah. organisasi Penempatan pegawai pemerintah pada

pengelolaan terminal tidak melalui proses rekrutmen

berdasarkan

sebuah

kebutuhan

kriteria

dan

kualifikasi orang

berdasarkan jabatan. Tidak adanya mengakibatkan rendahnya

proses rekrutmen dapat kualitas SDM pengelola terminal

b. Pengelolaan terminal yang tidak profesional pengelolaan terminal yang tidak profesional dapat mengakibatkan: Ketidakjelasan pembagian tugas dan kewenangan antar bagian. Ketidakjelasan standard operation procedure (SOP). Rendahnya standar pelayanan yang diberikan kepada penumpang dan awak angkutan umum Kondisi terminal yang kotor, semrawut dan kumuh. c. Lemahnya pengawasan terhadap peraturan dan tata tertib terminal Pengawasan terhadap tata tertib terminal mengakibatkan banyaknya pelanggaran-pelanggaran umum baik yang dilakukan oleh awak angkutan maupun penumpang yang pada akhirnya mengakibatkan kondisi terminal yang tidak tertib,

d. Manajemen keuangan yang tidak akuntabel dan transparan Manajemen keuangan termnial yang tidak akuntabel dan transparan dalam hal laporan keuangannya. Laporan keuangan tidak dapat diiaudit untuk mengetahui berapa potensi pendapatan yang dapat digali danPedoman Umum Pengelolaan Terminal

dikembangkan. mengakibatkan anggaran dan

Tidak pengelolaan banyaknya pendapatan.

transparannya keuangan kebocoran-kebocoran Pendapatan terminal target pendapatan

ditetapkan berdasarkan sebuah

asli

daerah

(PAD),

yang

seringkali

tidak terminal

mempertimbangkan berdasarkan hasil

potensi

pendapatan

kajian terlebih dahulu. Selian itu pendapatan terminal terhadap

penetapan target PAD dari

tidak mempertimbangkan aspek kebutuhan terminal.

perawatan fisik sarana dan prasarana dan utilitas

e. Kurang perhatian terhadap pemeliharaan sarana fisik Umur ekonomis bangunan terminal dapat menjadi pendek, apabila tidak dilakukan pemeliharaan yang bangunan terminal baik yang tepat dan berkala. Banyak

sarana dan prasarana maupun fasiltas terminal

sudah tidak terawat dan layak untuk digunakan. Namun pemeliharaan dan perbaikan terhadap berbagai fasilitas dan prasarana tersebut. 4. Permasalahan seputar pengaruh lingkungan ekternal terminal Persoalan yang timbul akibat berbagai kepentingan dari lingkungan ekternal a. Premanisme Premanisme dilingkungan terminal menjadi sesuatu yang melekat. preman Berbagai yang tindak Dimana ada sebuah terminal disitu premanisme. Maraknya lingkungan seperti: terminal beroperasi di tumbuh dan berkembangnya terminal adalah sebagai berikut: tersebut sangat minim. Ketiadaan anggaran dan biaya menjadi alasan pembenaran kondisi

mengancam keamanan dan kenyamanan penumpang. kejahatan penodongan, antar kelompok pencopetan/pencurian dan tawuran lokasi terminal.Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

menjadi suatu tindak kejahatan yang sering ditemui di

b. Pencaloan tiket. Masalah pencaloan menjadi persoalan klasik yang tak berujung tuntas sampai saat ini. Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pengelola terminal memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pencaloan. Kegiatan pencaloan biasanya akan marak pada moment tertentu seperti; saat-saat menjelang hari raya, dimana pada masyarakat Indonesia terdapat budaya pulang kampung. Kegiatan pencaloan hadir seiring dengan berdirinya terminal. Untuk mengantisipasi dan meminimalisasi aktivitas pencaloan, perlu dilakukan sebuah pengawasan yang ketat disertai sebuah sanksi hukum yang keras terhadap aktivitas pencaloan yang dapat merugikan masyarakat.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

BAB III ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN TERMINAL

3.1. ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENGELOLA TERMINAL 1. KETENTUAN UMUM Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota/Kabupaten.......

b. Walikota/Bupati adalah Walikota/Bupati

.......

c. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten.......

d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten. .. .. ..

e. Unit Pengelola Terminal adalah Unit Pengelola Terminal Kota/Kabupaten f. Kepala adalah Kepala Unit Pengelola Terminal Kota/Kabupaten.......

g. Terminal adalah Terminal angkutan penumpang u m u m d i Kota/Kabupaten h. Kas Daerah adalah Kas daerah Kota/Kabupaten i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan.......

yang

menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hal seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. 2. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bab 3. Organisasi dan Wanajemen TerminalBab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III- 1 III - 2

2.1. Unit Pengelola Terminal adalah Unit Pelaksana Teknis

Operasional Dinas Perhubungan dibidang pengelolaan Terminal. 2.2. Unit Pengelola Terminal dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2.3. Unit Pengelola Terminal mempunyai tugas pengelolaan dan pemeliharaan terminal. 2.4. Untuk melaksanakan tugas pengelolaan dan pemeliharaan terminal, Unit Pengelola Terminal mempunyai fungsi : 1) Penyusunan dan pelaksanaan rencana dan

program kerja pengelolaan terminal, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengelolaan terminal; 2) Pengendalian, pengawasan dan pengaturan system sirkulasi lalu lintas kendaraan dan penumpang umum serta kegiatan lain di terminal; 3) Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan bangunan dan fasilitas terminal; 4) Pelaksanaan pemeliharaan taman, kebersihan dan bangunan fisik terminal; 5) Pelaksanaan pemungutan retribusi Daerah dan

pendapatan lainnya yang sah, yang berkaitan dengan pengelolaan bangunan pelayanan umum terminal untuk disetor ke Kas Daerah; 6) Pelaksanaan ketertiban dan keamanan

kendaraan yang mangkal/parkir dalam terminal dan lingkungan terminal secara keseluruhan;

7) Pelaksanaan koordinasi dan pengaturan pelaksanaan tugas dari instansi lain yang diperbantukan di terminal; 8) Pelaksanaan koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan yang kesatuan dan keserasian gerak berhubungan dengan

peningkatan pelayanan masyarakat di terminal; 9) Pengawasan segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan teknis atas pelaksanaan tugasnya;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

10)Pengelolaan urusan ketatausahaan Unit Pengelola Terminal; 11)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3. ORGANISASI 3.1. Susunan Organisasi Struktur organisasi Unit Pengelola Terminal dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Susunan Organisasi Unit Pengelola Terminal terdiri dari :Bab 3. Organisasi dan Wanajeme n Terminal

a.Kepala;

III - 3

b.Petugas Administrasi; 0.Petugas Pengendalian dan Operasional;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

d.Petugas Pendapatan dan Retribusi; e.Petugas Keamanan dan Ketertiban; f.Kelompok Jabatan Fungsional. 2) Petugas Administrasi, Petugas Pengendalian dan Operasional, Jabatan Petugas Pendapatan dan Retribusi; Ketertiban serta Kelompok berada dibawah dan Petugas Keamanan dan Fungsional,

bertanggungjawab kepada Kepala. 3) Bagian Organisasi, Nama dan Wilayah Kerja Unit Pengelola Terminal, merupakan bagian yang tidak terpisahkan. 3.2. Kepala Kepala mempunyai tugas memimpin, membina, dan mengendalikan serta mengkoordinasikan tugas dan diatas. fungsi sebagaimana tersebut 3.3. Petugas Administrasi Petugas Administrasi mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Unit Pengelola Terminal; b. Melaksanakan pengelolaan urusan surat-menyurat, ekspedisi, kearsipan, penggandaan, pengagendaan, kehumasan, dokumentasi dan pelaporan; c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan pembukuan dan laporan anggaran,

pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada system informasi manajemen pelaporan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang

berlaku;

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 4

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi pendataan, penyiapan bahan administrasi dan kesejahteraan pegawai; e. Penyiapan bahan penyusunan naskah dan peraturan pelaksanaan Terminal; f. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang inventaris; g. Melaksanakan pengelolaan tangga dan perlengkapan; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. 3.4. Petugas Pengendalian dan Operasional Petugas Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas : a. Melaksanakan penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan, fasilitas penumpang dan fasilitas penunjang terminal serta arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal; b. Melaksanakan penyajian daftar rute perjalanan dan tariff angkutan; c. Melaksanakan penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu pengawasan; d. Melaksanakan pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum didalam terminal; e. Melaksanakan pemeriksaan kartu pengawasan, jadwal perjalanan, kelaikan jalan dan penyidikan pelanggaran; f. Melaksanakan pengaturan kedatangan danBab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

serta

menghimpun dibidang

peraturan pengelolaan

perundang-undangan

urusan

rumah

pemberangkatan kendaraan menurut jadwal yang

III - 5

telah ditetapkan; g. Melaksanakan pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum pada penumpang;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian tariff angkutan; i. j. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelanggaran;

Melaksanakan pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat di terminal;

k. Melaksanakan pengawasan pelayanan jasa pengusaha angkutan dan pemanfaatan fasilitas terminal; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

3.5. Petugas Pendapatan dan Retribusi Petugas Pendapatan dan Retribusi mempunyai tugas : a. Melaksanakan pemungutan retribusi dan pendapatan lain yang sah di terminal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Melaksanakan terminal jam; c. Melaksanakan administrasi penggunaan kupon/tanda retribusi terminal; d. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala jumlah kendaraan yang masuk terminal dan jumlah pungutan retribusi; e. Melaksanakan penyusunan laporan pelaksanaan pungutan retribusi dan pendapatan lain secara periodic; f. Melaksanakan penagihan piutang retribusi terminal dan piutang pendapatan lainnya;Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 6

administrasi

pungutan lainnya

retribusi serta

dan

pendapatan

menyetorkannya kepada Kas Daerah paling lama 24

g. Membukukan hasil pendapatan retribusi terminal dan pendapatan lainnya; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. 3.6. Petugas Keamanan dan Ketertiban

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Petugas Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas : a. Melaksanakan penjagaan, pengawasan dan pembinaan untuk ketertiban terminal; b. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban terminal; c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala. 3.7. Kelompok Jabatan Fungsional a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas sesuai jabatan fungsional peraturan perundangmasing-masing berdasarkan undangan yang berlaku. b. Kelompok berbagai Jabatan kelompok Fungsional, sesuai terdiri dari bidang terjaminnya keamanan dan

sejumlah tenaga keahliannya.

fungsional yang terbagi dalam dengan

c. Jumlah Jabatan Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan beban kerja. d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan berlaku. 4. TATA KERJA 4.1. Kepala, dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang 4.2. ditetapkan oleh Kepala Dinas. Petugas PetugasIII - 7

perundang-undangan yang

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala, Administrasi, Petugas Petugas Pendapatan dan Retribusi, dan

Pengendalian dan Operasional,

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

Keamanan dan Ketertiban, serta Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertical maupun horizontal baik ke dalam maupun antar satuan

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

organisasi dalam lingkungan DInas Perhubungan serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masingmasing. 4.3. (1) Pimpinan serta satuan organisasi bertanggungjawab dan memberikan

memimpin, bimbingan tugasnya.

mengkoordinasikan

petunjukpetunjuk bagi pelaksanaan

2) Setiap Pengelola mematuhi

pegawai Terminal

di wajib kepada

lingkungan mengikuti atasan

Unit dan dan serta

petunjuk-petunjuk

bertanggungjawab

menyampaikan laporan terpat pada waktunya. 3)Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh pimpinan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. 5. LAIN-LAIN Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini, akan diatur kemudian.

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 8

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3.2. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN TERMINAL

Kabupaten/Kota ;

; ;

h Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

pati/Walikota

a penyelenggara / Instansi Pemerintah Daerah atau

Dinas yang bertanggung jawab dalam penyeleng ;

Kabupaten/Kota

merintah

Daerah atau Dinas yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan sementara ; bersifat sementara pada sebagian badan jalan dan fasilitas parkir kendaraan kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor; yang berada pada kendaraan itu; rumah-rumah, baik dengan atau tanpa kereta samping; sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk, tidak termasuk tempat

Pengelolaan T

ersifat

ng tidak

diluar badan

ri dari

tan teknis

tanpa

gkapi

duduk pengem

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 9

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

12. Mobil

Bus

adalah

setiap

kendaraan

bermotor

yang

dilengkapi lebih dari 8 tanpa perlengkapan bagasi;

(delapan) tempat duduk, tidak dengan maupun

termasuk tempat duduk pengemudi, baik

13. Mobil Barang adalah kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus; 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan terminal adalah diutamakan dalam rangka menunjang kelancaran mobilitas orang dan barang sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. 3. JENIS TERMINAL 1) Penyelenggaraan dan pengelolaan terminal dikelompokan kedalam dua jenis barang. 2) Terminal penumpang adalah merupakan prasarana yaitu terminal penumpang dan terminal serta menjamin

keterpaduan intra dan antar moda transportasi, baru kemudian

transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan antar intra transportasi serta mengatur dan/atau antar moda kedaangan dan

keberangkatan kendaraan penumpang umum. 3) Terminal barang adalah merupakan prasarana dan/atau antar

transportasi jalan untuk moda transportasi.Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

keperluan membongkar dan

memuat barang serta perpindahan intra

III - 10

4. TERMINAL PENUMPANG

4.1.

Tipe Terminal Tipe A, Terminal Penumpang Tipe B, dan Terminal

1) Terminal Penumpang terdiri dari , Terminal Penumpang Penumpang Tipe C.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2) Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar Kota antar Propinsi , angkutan angkutan Kota. antar Kota dalam Propinsi dan

3) Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar Kota dalam Propinsi, angkutan Kota. 4) Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan Kota. 4.2. Fasilitas Terminal 1) Fasilitas terminal penumpang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang. 2) Fasilitas utama terdiri dari : a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum; b. Jalur kedatangan kendaraan umum; c. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu umum; dan tempat istirahat kendaraan d. Bangunan kantor terminal; e. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; f. Menara pengawas; g. Loket penjualan karcis; h. Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurangkurangnya memuat perjalanan. 3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf c,f,g, dan h tidak berlaku untuk terminal penumpang Tipe C. 4) Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud tersebut diatas dapat berupa : a.Kamar kecil/toiletBab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III- 11

petunjuk jurusan, tarif dan jadwal

b.Musholla; c.Kios/kantin;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

d.Ruang pengobatan; e.Ruang informasi dan pengaduan; f.Telefon umum/wartel; g.Tempat penitipan barang; h.Taman. 5) Fasilitas terminal penumpang sebagaimana dimaksud diatas, dilengkapi dengan fasilitas bagi penumpang penderita cacat sesuai dengan kebutuhan. 4.3. Daerah Kewenangan dan Lingkungan1) Daerah kewenangan terminal penumpang terdiri dari :

a. Daerah lingkungan kerja terminal merupakan daerah yang diperuntukan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal. b. Daerah pengawasan terminal merupakan daerah di luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk kelancaran arus lalu lintas di sekitar terminal.2) Daerah lingkungan kerja terminal, harus memiliki batas-batas

yang jelasdan diberi hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.3) Daerah pengawasan terminal sebagaimana disebutkan pada

huruf b Pasal ini, mencakup radius 100 (seratus) meter. 4.4. Lokasi dan Pembangunan Terminal 1) Penentuan lokasi terminal penumpang dilakukan dengan memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum jaringan transportasi jalan.Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 12

2) Lokasi terminal penumpang Tipe A , B, dan C ditetapkan dengan memperhatikan : a. Rencana Umum Tata Ruang;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b.Kepadatan lalu lintasdan kapasitasjalan sekitar Terminal; c.Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda; d.Kondis topografi lokasi Terminal; e.Kelestarian lingkungan . 3) Penetapan lokasi terminal penumpang tipe A selain harus memperhatikan ketentuan sebagaimana tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan : a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi, antar kota dalam propinsi; b. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurangkurangnya kelas III A; c. Luas lahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) ha; d. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 200 (duaratus) M. 4) Penetapan lokasi Terminal Penumpang Tipe B selain harus memperhatikan ketentuan sebagaimana yang tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan : a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi; b. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurangkurangnya kelas III B; c. Luas jalan sekurang-kurangnya 3 (tiga) ha; d. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) meter. 5) Penetapan lokasi terminal penumpang Tipe C selain harus memperhatikan ketentuan sebagaimana yang tersebut diatas, harus memenuhi persyaratan :Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

a. Terletak di dalam kota dan dalam jaringan trayek

III - 13

perkotaan ; b. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A; c. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan ; d. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal sesuai dengan kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

5. PENYELENGGARAAN TERMINAL 5.1. Penyelenggaraan 1) Penyelenggaraan terminal penumpang dilaksanakan oleh Dinas; 2) Penyelenggaraan terminal dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari : a. Pembangunan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan rancang bangun yang telah disahkan; b. Tersedia unit pelaksana terminal yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Persetujuan, hanya dapat diberikan apabila: a. Pembangunan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan rancang bangun yang telah disahkan; b. Tersedia unit pelaksana terminal yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) Penyelenggaraan terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, penertiban, dan pelayanan jasa. 5.2. Pengelolaan 1) Pengelolaan terminal penumpang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan operasional terminal. 2) Kegiatan perencanaan operasional terminal antara lain : a.Penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan ; b.Penataan fasilitaspenumpang ; c.Penataan arus lalu lintas pengawasan terminal ; d.Penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan ; e.Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 14 pengawasan; f.Pengaturan jadwal petugas di terminal;

0.Evaluasi sistem pengoperasian terminal.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3) Kegiatan pelaksanaan operasional terminal meliputi:

a. Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di terminal; b. Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan; c. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut jadwal yang telah ditetapkan; d. Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum kepada penumpang; e. Pengaturan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal; f. Pencatatan dan pelaporan pelanggaran; g. Pencatatan jumlah pelanggaran.4) Kegiatan pengawasan operasional terminal meliputi pengawasan terhadap :

a.Tarif angkutan; b.Kelaikan jalan kendaraan yang dioperasikan; c.Kapasitas muatan yang diijinkan; d.Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan. 5.3. Pemeliharaan 1) Terminal penumpang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal dapat berfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya. 2) Pemeliharaan terminal meliputi kegiatan : a. Menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal ; b. Menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta perawatan rambu, marka dan papan informasi; c. Merawat saluran-saluran air; d. Merawat instalasi listrik dan lampu penerangan; Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 15 e. Merawat alat komunikasi;

0. Merawat sistem hydrant dan alat pemadam kebakaran.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

5.4. Penertiban Penertiban terminal dilakukan terhadap kegiatan yang dapat mengganggu fungsi pokok terminal.

6. JASA PELAYANAN TERMINAL 1) Pelayanan jasa meliputi kegiatan penataan fasilitas penunjang terminal dan pungutan retribusi jasa terminal. 2) Penyelenggara terminal penumpang dapat memungut biaya retribusi atas jasa pelayanan terminal. 3) Setiap kendaraan angkutan penumpang umum yang memasuki terminal dan menggunakan fasilitas utama terminal wajib membayar retribusi jasa pelayanan terminal. 4) Pungutan jasa pelayanan terminal terdiri dari : a. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk menaikan dan menurunkan penumpang; b. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan angkutan serlama menunggu keberangkatan; c. Jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan angkutan umum penumpang; d. Jasa penggunaan fasilitas penunjang terminal kamar kecil/toilet, kios/kantin, dan telepon umum/wartel serta pemasangan reklame berupa iklan, spanduk atau beliho; e. Jasa penggunaan ruang tunggu bagi calon penumpang, pengantar dan penjemput. 5) Pengelolaan jasa penggunaan fasilitas penunjang terminal dapat dilaksanakan oleh Pemerintah, badan Hukum atau Perorangan.Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 16

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

6) Pengelolaan jasa penggunaan fasilitas penunjang terminal yang dilakukan oleh Badan Hukum dan perorangan dapat dilaksanakan dengan sistem sewa dan/atau kontrak dalam jangka waktu tertentu dengan Dinas.

7. PENGELOLAAN JASA FASILITAS 1) Permohonan izin pengelolaan jasa fasilitas penunjang disampaikan kepada Kepala Dinas dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut : a.Photo Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) b.Photo Copy Akte Pendirian Perusahaan c.Photo Copy KTP; d.Keterangan Jenis usaha yang akan dilaksanakan 2) Pemohon yang telah memenuhi syarat dalam jangka waktu selambatlambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal permohonan berkas diterima dengan lengkap, Dinas akan menyampaikan jawaban untuk memberikan atau menolak permohonan. 3) Pemohon yang telah memperoleh ijin pengelolaan jasa fasilitas penunjang terminal berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. 4) Permohonan perpanjangan ijin ini dapat dilakukan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku ijin dan apabila dalam waktu 1 (satu) bulan setelah berakhirnya masa berlaku, pemegang kartu tidak melaksanakan permohonan perpanjangan maka ijin tersebut dianggap berakhir.8.

PEMBINAAN DAN PENGAWASA N 1) Dinas melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis atas penyelenggaraan pengelolaanIII - 17

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

terminal. 2) Pembinaan teknis terminal meliputi : a. Penentuan persyaratan teknis dan rancang bangun terminal;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b. Penentuan petunjuk teknis yang mencakup penetapan pedoman, prosedur, dan tata cara penyelenggaraan terminal; c. Pemberian bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan teknis penyelenggara terminal; 3) Pengawasan teknis terminal meliputi : a. Kegiatan pemantauan dan penilaian atas penyelenggaraan operasional terminal; b. Kegiatan pemberian saran teknis dalam penyelenggaraan operasional terminal.

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 18

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

3.3. RETRIBUSI TERMINAL1. KETENTUAN UMUM Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Wilayah Kota/Kabupaten ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota/Kabupaten ; c. Kepala Daerah adalah Walikota/Bupati ;

d. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; e. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong Retribusi tertentu; f. Pendaftaran kegiatan penatausahaan dan pendataan memperoleh adalah serangkaian serta

untuk

data/informasi

yang dilakukan oleh

petugas retribusi

dengan cara penyampaian STRD kepada Wajib Retribusi untuk diisi secara lengkap dan benar; g. Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat NPWRD adalah Nomor Wajib Retribusi yang didaftar dan menjadi identitas bagi setiap Wajib Retribusi; h. Retribusi pelayanan Terminal yang yang selanjutnya kepada disebut umum retribusi didalam

adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa diberikan lingkungan terminal; adalah prasarana

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 19

0. Terminal

transportasi

jalan

untuk

keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakaan salah satu wujud simpul jaringan transportasi;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

j. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas atau pemanfaatan lainnya yang pribadi atau badan; k. Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SPRTD pembayaran Retribusi; l. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya retribusi yang terutang; m. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda; n. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SSRD adalah surat yang terutang ke yang digunakan oleh Wajib Retribusi penyetoran retribusi atau ketempat Kas daerah untuk melakukan pembayaran atau adalah surat yang digunakan oleh perhitungan dan Peraturan terutang menurut Wajib Retribusi untuk melaporkan yang dapat dinikmati oleh orang

pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah; o. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang dapat disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang pembayaran retribusi retribusi menentukan jumlah kelebihan

karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada yang terutang dan atau tidak seharusnya terutang;

p. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah tambahan atas jumlah surat keputusan yang menentukan

Retribusi Daerah yang telah ditetapkan;Bab 3. Organisasi dan JWanajemen Terminal III - 20

q. Perhitungan Retribusi Daerah adalah Perincian besarnya Retribusi yang pokok harus dibayar oleh Wajib Retribusi baik bunga, kekurangan pembayaran pembayaran Retribusi,

Retribusi, kelebihan pembayaran Retribusi maupun sanksi administrasi;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

r. Pembayaran

Retribusi

Daerah

adalah

besarnya

kewajiban yang harus

dipenuhi oleh wajib retribusi sesuai tempat lain yang

SKRD dan STRD ke Kas Daerah atau

ditunjuk dengan batas waktu yang ditentukan; s. Utang Retribusi Daerah adalah sisa utang Retribusi atas nama wajib retribusi yang tercantum pada STRD, SKRDKB atau SKRDKBT yang belum lainnya yang masih terutang; t. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan dengan nama dan Terbatas, Perseroan Komanditer, Negara atau Daerah persekutuan, bentuk apapun, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik daluwarsa dan retribusi

perkumpulan, firma, kongsi, koperasi atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pension, bentuk usaha lainnya. tetap serta bentuk badan usaha

2. OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI 1. Retribusi Terminal dipungut atas jasa pelayanan kepada umum di dalam lingkungan terminal. 2. Obyek Retribusi adalah jasa pelayanan dan penggunaan fasilitas yang disediakan di lingkungan terminal. 3. Jasa pelayanan dan penggunaan fasilitas sebagaimana dimaksud diatas meliputi : a. Tempat parkir untuk kendaraan penumpang umum dan bis umum : 1)Bus cepat; 2)Bus lambat; 3)Bus Kota; 4)Bus menginap;Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 21

5)Non bus antar kota; 6)Non bus dalam kota;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

b.Sewa kios / lahan per m2 (meter persegi) per bulan; c.Fasilitas lainnya : 1)Jasa pelayanan penumpang angkutan umum; 2)Jasa pelayanan kamar kecil / toilet. 4. Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan / menikmati jasa pelayanan / fasilitas didalam terminal.

3. GOLONGAN RETRIBUSI Retribusi Terminal digolongkan sebagai Retribusi Jasa Usaha.

4. CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi, luas dan jangka waktu pemakaian frekuensi terminal.

5. PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tariff retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagai pengganti biaya penyelenggaraan, biaya kebersihan dan biaya administrasi.

6. STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP Struktur besarnya tarip retribu untuk setiap jenis jasa pelayanan di dalam terminal ditetapkan sebesar :Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 22

a. Tempat parkir untuk kendaraan penumpang umum dan bis umum :

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

1)Bus cepat 2)Bus lambat 3)Bus kota

Rp. Rp. Rp.

4)Bus menginap Rp. 5)Non bus antar kota Rp. 6)Non bus dalam kota Rp. b.Sewa kios / lahan per M2 per bulan c.Fasilitas lainnya : 1)Jasa pelayanan penumpang angkutan umum 2)Jasa pelayanan kamar kecil / toilet Rp. Rp. Rp.

7. WILAYAH PEMUNGUTAN Retribusi dipungut di Wilayah Daerah.

8. TATA CARA PEMUNGUTAN 1. Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan. 2. Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

9. MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG 1. Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk Daerah. memanfaatkan jasa dari Pemerintah

2. Retribusi terutang dalam masa retribusi terjadi pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 23

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

10.SANKSI ADMINISTRASI Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga ... % ( ... persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

11.TATA CARA PEMBAYARAN 1. Waktu dan tempat pembayaran 1) Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SSRD, SKRD, dan STRD. 2) Apabila pembayaran Retribusi dilakukan di tempat lain yang ditunjuk hasil penerimaan Retribusi harus disetor ke Kas Daerah selambatlambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah. 3) Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang ditentukan, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar ... % ( ... persen) dengan menerbitkan STRD.

2. Pelunasan pembayaran (1) Pembayaran Retribusi harus dilakukan secara tunai / lunas.

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 24

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2) Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan ijin kepada Wajib Retribusi untuk mengangsur retribusi terutang dalam waktu tertentu,

setalah melunasi persyaratan yang ditentukan. 3) Angsuran pembayaran Retribusi, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut.

4) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan ijin kepada Wajib Retribusi untuk menunda pembayaran retribusi sampai ditentukan. 5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran, ditetapkan oleh Kepala Daerah. 3. Pencatatan pembayaran 1) Setiap pembayaran Retribusi, diberikan tanda bukti pembayaran. 2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan. 3) Bentuk isi, kualitas, ukuran buku penerimaan dan tanda bukti pembayaran retribusi, ditetapkan oleh Kepala Daerah. 12. TATA CARA PE NAG IHAN 1. Teguran / Peringatan 1) Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan (tujuh) hari sejak saat penagihan retribusi dikeluarkan 7 jatuh tempo pembayaran.Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

batas waktu

yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang

2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat

III - 25

teguran atau terutang.

surat peringatan atau surat lain yang

sejenis, Wajib Retribusi harus melunasi retribusi yang

3) Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis ini, dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

2. Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Daerah. 3. Dokumen Pendukung 1) SKRD, SKRD secara jabatan, SKRD Tambahan, STRD, dicatat dalam buku jenis Retribusi. 2) SKRD, SKRD secara jabatan, SKRD Tambahan, STRD, untuk masing masing wajib retribusi dicatat sesuai NPWPR. 3) Arsip Dokumen yang telah dicatat disimpan sesuai nomor berkas secara berurutan. 4. Penetapan Retribusi 1) Besarnya Penetapan dan penyetoran retribusi dihimpun dalam buku jenis retribusi. 2) Atas dasar buku jenis retribusi ini, dibuat daftar penerimaan dan tunggakan per jenis retribusi. retribusi ditetapkan oleh Kepala

3) Berdasarkan daftar penerimaan dan tunggakan ini, dibuat laporan realisasi penerimaan dan tunggakan per jenis retribusi sesuai masa jenis retribusi.

13. TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN 1) Kepala Daerah berdasarkan permohonan Wajib Retribusi dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. 2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan danBab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 26

pembebasan retribusi

ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

14. TATA CARA PEMBETULAN, PENGURANGAN KETETAPAN, PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI DAN PEMBATALAN (1) Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan : a) Pembetulan SKRD dan STRD yang dalam penerapan penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan

hitung dan atau kekeliruan dalam

peraturan perundang-undangan retribusi daerah. b) Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, dalam hal dan kenaikan Retribusi yang terutang tersebut dikenakan karena atau bukan karena sanksi

kekhilafan Wajib Retribusi kesalahannya.

c) Pengurangan atau pembatalan ketetapan Retribusi yang tidak benar. (2) Permohonan pembetulan, pengurangan ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dan secara tertulis oleh Wajib yang pembatalan, harus disampaikan

Retribusi kepada Kepala Daerah, atau pejabat ditunjuk selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterima yang

SKRD dan STRD dengan memberikan alasan dan meyakinkan untuk mendukung

jelas

permohonannnya. (3) Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan ini diterima, sudah harus memberikan keputusan. (4) Apabila setalah lewat waktu 3 (tiga) bulan, Kepala

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 27

Daerah atau pejabat keputusan,

yang ditunjuk tidak memberikan pembetulan, pengurangan

permohonan,

ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dan pembatalan dianggap dikabulkan.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

15. TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN 1) Pengembalian Kelebihan Pembayaran Retribusi dapat

dilakukan dengan cara Wajib Retribusi harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Daerah. 2) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusi dan atau utang pajak lainnya, kelebihan pembayaran retribusi langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi dan atau utang pajak dimaksud. 3) Terhadap kelebihan pembayaran retribusi yang masih tersisa setelah dilakukan perhitungan, pengembalian kemudian kelebihan diterbitkan SKRDLB paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya permohonan pembayaran retribusi. 4) Kelebihan pembayaran retribusi, dikembalikan kepada Wajib Retribusi paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterbitkan SKRDLB. 5) Atas perhitungan ini, diterbitkan bukti pemindahbukuan yang berlakau juga sebagai bukti pembayaran. 6) Pengembalian ini, dilakukan dengan menerbitkan surat perintah membayar kelebihan retribusi. 16. KADALUWARSA 1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi,

kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak terutangnya Retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang Retribusi. 2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi, tertangguh apabila : a. Diterbitkan Surat Teguran atau;Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

b. Ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi baik

III - 28

langsung maupun tidak langsung.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

17. KETENTUAN PIDANA 1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan

kewajibannya sehingga

merugikan keuangan Daerah

diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah Retribusi yang terutang. 2) Tindak Pidana yang dimaksud adalah pelanggaran. 18. PENYIDIKAN 1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai tindak pidana Penyidik untuk melakukan penyidikan dibidang Retribusi Daerah. 2) Wewenang Penyidik adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak agar keterangan pidana dibidang Retribusi daerah

atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang sehubungan kebenaran perbuatan yang dilakukan

dengan tindak pidana Retribusi daerah tersebut; c. Menerima keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Retribusi daerah; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumendokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkanBab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal III - 29

bahan

bukti

pembukuan,

pencatatan

dan

dokumen-dokumen lain, serta terhadap bahan bukti tersebut; f.

melakukan penyitaan

Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi daerah;

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

g. Menyuruh berhenti, melarang, seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa dokumen yang dibawa; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut hukum. (3) Penyidik memberitahukan Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Acara Pidana. Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum 19. PENUTUP Pelaksanaan ketentuan / peraturan ini ditetapkan oleh Kepala Daerah. identitas orang dan atau

Bab 3. Organisasi dan Wanajemen Terminal

III - 30

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

BAB IV ALTERNATIF SKEMA KELEMBAGAAN PENGELOLA TERMINAL4.1. ASET DIKELOLA LANGSUNG OLEH SKPD TERKAIT Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di beberapa daerah mengelola langsung aset yang memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat, seperti pasar yang dikelola oleh dinas pasar atau dinas pendapatan, dan terminal yang dikelola oleh dinas perhubungan. Dalam s kema ini, pendapatan pengelolaan aset investasi USDRP langsung disetor ke kas daerah, dan biaya operasional disediakan di dalam APBD. 4.1.1. Strutur Kelembagaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Bab 4. Alternatif Skema Kelembagaan Pengelola

Terminal

IV-1

Gambar 4.

1 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola SKPD

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

4.1.2. Keunggulan dan Kelemahan Keunggulan skema ini adalah: 1. Keuangan investasi USDRP adalah tetap merupakan bagian dari keuangan pengawasan daerah, sehingga langsung berada dalam DPRD dan meminimalkan perpindahan pengelolaan.

tangan aset investasi ini karena kesalahan

2. Kebutuhan modal kerja dalam suatu tahun anggaran lebih terjamin karena menjadi bagian dari APBD Skema ini memiliki kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 1. Perencanaan, dari dari penganggaran, keuangan kinerja pelaksanaan daerah pengelolaan pengelolaan biaya operasi dan sehingga aset. aset. dan pertanggungjawaban pelaksanaan pemantauan menyulitkan Kesulitan ini peningkatan Seringkali keuangan dan kinerja tidak terpisah

akan berakibat pada kesulitan mendorong profesionalisme juga bahwa

terjadi

pemeliharaan aset yang disediakan APBD tidak mencukupi atau tersedia dalam waktu yang tidak sesuai dengan mengakibatkan kebutuhan. Di banyak tempat hal ini fisik aset. 2. Sulit merekrut tenaga profesional pegawai pengelola yang karena digaji umum di

menurunnya kualitas pelayanan dan memburuknya kondisi

pengelola

merupakan

daerah

berdasarkan struktur penggajian yang berlaku daerah tersebut.Bab 4. Alternatif Skema Kelembagaan Pengelolaaspek politis yang tidak sejalan IV-2 3. Ada resiko masuknya Terminal

dengan aspek bisnis

dalam keputusan pengelolaan investasi

tersebut. 0. Potensi pengembangan aset investasi sangat tergantung pada potensi keuangan daerah dalam suatu tahun anggaran.

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

4.2. ASET DIKELOLA LANGSUNG OLEH SKPD MENGGUNAKAN POLA BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Suatu Badan Layanan Umum (BLU) dibentuk berdasarkan UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 68 dan 69. Bagi lanjut atas BLU terdapat Layanan Pemerintah Daerah, pengaturan lebih

dalam PP 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Umum dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum. Pemerintah Daerah perlu tetap memantau perkembangan terakhir dari peraturan perundangan atas baru ini. bentuk yang masih relatif

4.2.1. Strutur Kelembagaan dapat dilihat pada Gambar 2.

KEPALA DAERAH SEKRETARIAT DAERAH Koordinasi dan Pengendalian Lingkungan Mikro Koordinasi dan Pengendalian Terminal

Gambar 4.2 : Struktur Kelembagaan Terminal Yang Dikelola SKPD LAIN TERMINAL Pola BLUDKoordinasi dan Pengendalian UPTD TERMINAL DGN POLA BLUD KELEMBAGAAN PENDUKUNG DI SEPUTAR TERMINAL

DINAS TERKAIT

SKPD PEMBINA

Bab 4. Alternatif Skema Kelembagaan Pengelola Terminal

IV- 3

Pedoman Umum Pengelolaan Terminal

Berikut ini adalah beberapa karakteristik BLU sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku saat ini. Pemda perlu menerapkan pola memperhatikan karakteristik ini apabila akan

BLU pada aset investasi (contoh: pasar dan terminal) yang pembangunannya dibiayai melalui pinjaman USDRP. 1. Kekayaan BLU merupakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. Ini berarti asset BLU merupakan aset Pemerintah Daerah. 2. Kekayaan BLU dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan. 3. Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD), dan pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala SKPD yang bertanggung bersangkutan. 4. Untuk dapat diizinkan mengelola keuangan secara BLU, instansi Pemerintah Daerah harus memenuhi persyaratan substantif, teknis dan administratif. 5. Izin pembentukan BLU diberikan oleh Kepala Daerah berdasarkan usulan Kepala SKPD. 6. Rencana kerja dan anggaran BLU merupakan bagian dari rencana kerja dan APBD. 7. Laporan keuangan dan kinerja BLU menjadi bagian dari laporan keuangan dan kinerja Pemerintah Daerah. (Namun perlu BLU disusun dengan diperhatikan bahwa laporan keuangan jawab atas bidang yang

mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan, sementara dilain pihak