lp meningitis

4
ASUHAN KEPERAWATAN An.T DENGAN MENINGOENCEPHALITIS DI R.B2 RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA Disusun oleh LILI SURYANI 01/144987/EIK/ 00114 Disusun oleh : LILI SURYANI 01/144894/ EIK/ 00114

Upload: dee-mazt

Post on 19-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan mendahuluan meningitispenatalaksanaan meningitisaskep asuhan keperawatan meningitis

TRANSCRIPT

LP meningitis

ASUHAN KEPERAWATAN An.T DENGAN MENINGOENCEPHALITIS DI R.B2 RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun oleh

LILI SURYANI

01/144987/EIK/ 00114

Disusun oleh :

LILI SURYANI

01/144894/ EIK/ 00114

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

GADJAH MADA YOGYAKARTA2003MENINGITIS

PengertianMeningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

Klasifikasi.

Meningitis berdasarkan penyebab dapat dibagi menjadi :

1. Meningitis bakterial:

a. Bakteri non spesifik : meningokokus, H.Influenzae, S.pneumoniae, Stafilokokus, Streptokokus, E.Coli, S.Typhosa

b. Bakteri spesifik M. Tuberkulosa.

2. Meningitis Virus.

Beberapa jenis virus dapat menyebabkan meningitis seperti Mumps (gondong), measles; dll.

3. Menigitis karena jamur

4. Meningitis karena parasit, seperti toksoplasma, amoeba.

Berdasarkan perlangsungan dan pemeriksaan cairan serebrospinalis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Meningitis purulenta/meningitis bakterial akut

2. Meningitis serosa

3. Meningitis aseptik

1. Meningitis purulenta/ M. Bakterial akut

Penyebab adalah bakteri non spesifik

Perjalanan penyakit ini berlangsung akut sebagai berikut:

a. Secara hamatogen dari satu sumber infeksi (tonsilitis, pneumonia, endokarditis, tromboplebitis,dll).

b. Perluasan langsung dari peradangan organ didekat selaput otak (sinusitis, otitis media, mastoiditis, abses otak. Dll).

c. Trauma dikepala dengan fraktur kranium terbuka, komplikasi tindakan bedah otak.

2. Meningitis tuberkulosa.

Pada umumnya terjadi karena komlikasi penyebaran tuberkulosis paru primer. Secara hematogen kuman sampai keotak , sum-sum tulang belakang, vetebra membentuk tuberkel pecah selaput otak. Cara lain dengan perluasan lansung dari mastoiditis tuberkulosa.

3. Meningitis ASEPTIK.

Kriteria diagnosis subyektif.

Panas (gejala kardial)

Mual.

Muntah,

Iritabel.

Anoreksia.

Nyeri kepala, bingung, rewel , kadang-kadang sakit pinggang, kekakuan otot,

Kejang (fokal atau umum)

Fotofobia.

Obyektif.

Gangguan kesadaran (stupor sampai koma. Kerning sign (+) tanda kardinal, kaku kuduk, Tekanan intrakranial meninggi ( fontanela cembung, edema papil) Gangguan sistim saraf pusat : gangguan kesadaran, gangguan saraf kranial (paralisis, buta, tuli) Hiperestesia.Laboratorium.

Pungsi lumbal.

Warna jerni, mengabur sampai keruh (tergantung sifat eksudat)

Tekanan cairan serebrospinal meningkat

Jumlah sel meningkat (100- 60.000) pada kausa bakteri didominasi oleh sel polimorfonuklear).

Reaksi pandi (+), Nonne- Apelt (+).

Protein meningkat : 35 mg%

Kadar gula turun: 40 mg% (bisa sampai 0 ). Kadar gula CSS. Normal = separo kadar gula darah).

Kultur : bila prosedur baik 90% biakan positif.

Khusus untuk meningitis tuberkulosis kultur dilakukan 2 kali yaitu setelah 3-4 hari pengobatan dilakukan oleh kultur ulangan hasil positif sulit diperoleh.

Darah ;

AL normal atau meningkat tergantung etiologi.

Hitung jenis didominasi sel polimorfonuklear atau limfosit

Kultur 80-90% , untuk TBC 2% (+).

Pemeriksaan lengkap.

CRP darah dan cairan serebrospinalis

Peningkatan kadar laktat cairan cerebrospinalis

Penurunan pH cairan cerebrospinalis

LDH, CPK, GOT.

Khusus kausa TBC :

Kurasan lambung.

Takahashi, PAP,Imuzim.

Uji PPD, BCG, Ro Thorax

CT scan kepala (kalau ada indikasi khusus sepeerti hidrosephalus)

Funduskopi untuk melihat tuberkel di retina.

EMBED Photoshop.Image.4 \s

_966923169.psd