lp mater

22
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE I. KONSEP MEDIS A. Pengertian Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Pelayanan antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Perencanaan Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) : - sampai 28 minggu : 4 minggu sekali - 28 - 36 minggu : 2 minggu sekali - di atas 36 minggu : 1 minggu sekali Kecuali jika ditemukan kelainan /

Upload: sunandar-said

Post on 28-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: lp mater

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

I. KONSEP MEDIS

A. Pengertian

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu

proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Pelayanan

antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan

dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan

standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat

badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur

tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa

kehamilan. Perencanaan Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari

pertama haid terakhir) : - sampai 28 minggu : 4 minggu sekali - 28 - 36

minggu : 2 minggu sekali - di atas 36 minggu : 1 minggu sekali Kecuali jika

ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik

lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

B. Tujuan

Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan

sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan

merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi

serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

Tujuh Manfaat Antenatal Care

1. Memastikan kehamilan

Melalui alat konvensional atau yang modern seperti ultrasonografi (USG),

bidan atau dokter akan memastikan kehamilan Anda.

Page 2: lp mater

2. Apakah kehamilan berada di rahim?

Posisi kehamilan perlu diketahui sedini mungkin dengan USG, agar bila

terjadi sesuatu dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.

3. Mengetahui usia kehamilan

Penting diketahui untuk memperkirakan kapan perkiraan melahirkan.

4. Mengetahui perkembangan janin

Perkembangan janin dalam kandungan merupakan salah satu faktor

penentu perkembangan mental intelektual selanjutnya.

a. Meneropong kelainan

Jika dicurigai ada kelainan janin, misalnya dapat dilakukan

amniocenesis, yakni mengambil cairan ketuban (amnion) dan

menganalisa kromosomnya.

b. Mengetahui posisi bayi

Dokter atau bidan dapat mengetahui posisi janin, terutama pada

trimester 3. Misalnya bayi sungsang atau melintang. Tujuannya agar

ibu dan bayi mendapat pertolongan yang tepat ketika saat persalinan

tiba.

c. Penyakit kehamilan

Seiring bertambahnya usia kehamilan, beban organ tubuh ibu akan

semakin bertambah. Beberapa gangguan yang mungkin muncul antara

lain:

Kadar hemoglobin (Hb) rendah

Diabetes gestasional

Pre-eklampsia/ eklampsia

KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL CARE

a. Tujuan - menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan - menentukan

usia kehamilan dan perkiraan persalinan - menentukan status

kesehatan ibu dan janin - menentukan kehamilan normal atau

Page 3: lp mater

abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan - menentukan

rencana pemeriksaan/ penatalaksanaan selanjutnya

b. Anamnesis Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan

dan tingkat pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara

20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar

nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi.

Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan

risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti

preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.

Keluhan utama sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-

mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang

dirasakan. Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang

Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan

hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini

penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan

memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-

3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah

pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum (jika sudah,

berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting

untuk data dasar inisial pemeriksaan kita). Apakah ada keluhan /

masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan

perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.

c. Pemeriksaan Fisis Status generalis / pemeriksaan umum Penilaian

keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi. Tanda vital

(tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.

Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi

KUNJUNGAN BERIKUTNYA

Selama masa kehamilan yang tersisa setelah pemeriksaan yang

pertama, ibu hamil akan dating di klinik memeriksakan kehamilannya setiap 4

Page 4: lp mater

minggu sampai usia kehamilan 28 minggu, kemudian 2 minggu sekali sampai

usia kehamilan 36 minggu, dan akhirnya 1 minggu sekali sampai melahirkan.

Jika terdapat komplikasi atau faktor resiko dapat dilakukan tindakan sedini

mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pada kunjungan berikutnya dilakukan pemeriksaan berikut ini :

- Berat badan

- Urinalisis:protein, gula, keton.

- Tekanan darah

- Adanya edema

- Tungkai diperiksa untuk menemukan nyeri tungkai

- Tinggi fundus

- Letak dan gerakan janin

- Denyut jantung janin

PENDIDIKAN ANTENATAL CARE

1. Nutrisi

Wanita yang sedang hamil memerlukan nutrisi yang lebih untuk dirinya

dan janinnya. Sayuran dan buah sangat dianjurkan selain makanan yang

mengandung protein tinggi. Tablet zat besi dan vitamin hampir selalu

diberikan secara rutin bagi wanita hamil.

2. Alcohol dan rokok

Alcohol dan kebiasaan merokok sangat berbahaya bagi wanita yang

sedang hamil, maka harus dihentikan selama masa kehamilan. Keduanya

mengandung zat yang dapat membahayakan ibu dan janinnya.

3. Pekerjaan

Pekerjaan wanita yang sedang hamil yang menguras tenaga sebaiknya

dikurangi sedangkan yang dapat membahayakan kehamilannya sebaiknya

pekerjaannya dihentikan untuk sementara waktu.

4. Sanggama

Page 5: lp mater

Jika wanita mempunyai riwayat abortus spontan maka senggama tidak

dianjurkan pada 2-3 bulan pertama kehamilannya dan bulan terakhir.

5. Hygiene

Bagi ibu hamil kebersihan tubuh juga merupakan hal yang penting, untuk

mencegah infeksi kulit yang bisa saja terjadi akibat produksi keringat yang

berlebih. Kebersihan vaginal juga harus dijaga dengan membersihkan

vulva setiap habis mandi, buang hajat, dan bersenggama.

6. Pakaian

Ibu hamil dianjurkan mengenakan pakaina yang membuatnya merasa

nyaman, tanpa mengganggu aktifitasnya. Sebaiknya menggunakan BH

yang khusus untuk ibu hamil yang dapat menyangga payudara yang

tumbuh besar. Korset membantu mnahan perut bawah yang melorot dan

mengurangi nyeri punggung.

7. Perawatan payudara

Perawatan payudara meliputi perawatan putting dan persiapan payudara.

Perawatan putting dapat dilakukan pada saat mandi dengan mengeluarkan

kerak kolostrum yang mengering dan dikeringkan dengan lembut.

Persiapan payudara dapat dilakukan dengan masase. Masase ini akan

memperlancar sirkulasi darah.

II. ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian dasar data klien.

1. Aktivitas/istirahat.

Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 mmHg),

kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir.

Denyut nadi meningkat 10 -15 dpm. Murmur sistolik pendek dapat terjadi

sehubungan dengan peningkatan volume, episode sinkope. sedikit edema

ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester akhir).

2. Integritas Ego.

Page 6: lp mater

Menunjukkan perubahan persepsi diri.

3. Eliminasi.

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi. Peningkatan frekuensi

perkemihan. Urinalisis (peningkatan berat jenis, Hemoroid.

4. Makanan/Cairan.

Mual dan muntah, terutama trimester pertama: nyeri uluh hati umum

terjadi. Penambahan berat badan 2 – 4 kg trimester pertama, trimester

kedua dan ketiga, masing-masing 11 – 12 lb.

Membran mukosa kering, hipertrofi jaringan gusi dapat terjadi, dapat

mudah berdarah. Hb dab Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis).

Sedikit edema dependen, Sedikit glikosuria mungkin ada. Diastatis rekti

(seperti otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.

5. Nyeri/Ketidaknyamanan

Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton

Hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan.

Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal. Frekuensi

pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/tinggi uterus,

pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 99 – 98,6ºF (36,1 – 37,6ºC). Irama jantung (IJJ) terdengar Doptone

(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop (17-20 minggu). Gerakan janin pada

pemeriksaan setelah 20 minggu, quickening [sensasi gerakan janin pada

abdomen] diantara 16 – 20 minggu. Balotemen ada pada bulan keempat

dan kelima.

8. Seksualitas.

Penghentian menstruasi. Perubahan respon/aktivitas seksual. Leukorea

mungkin ada. Peningkatan progresif pada ukuran uterus ada di atas

Page 7: lp mater

simfisis pubis [pada 10 – 12 minggu], pada umbilikus [pada 20 – 22

minghgu].

Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan

vaskularisasi, lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter areole, hipertropi

tuberkel montgomery; sensasi kesemutan [trimester pertama dan ketiga],

kemungkinan striae gravidarum, kolostrum dapat tampak setelah 12

minggu. Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema,

siper nevi, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, chadwick positif.

9. Interaksi sosial.

Bingung/meragukan perubahan peran yang diantisipasi. Tahap

maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur deengan stresor

kehamilan. Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan

mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan atau disfungsional.

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung

pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap

anak, stabilitas ekonomik.

11. Pemeriksaan Diagnostik.

JDL: menunjukkan anemia, hemoglobinipitas (misalnya: sel sabit).

Golongan darah : ABO dan Rh untuk mengidentifikasi risiko terhadap

inkompabilitas.Usap vagina / rektal : tes untuk Neisseria gonorrhea

Chlamydia. Tes serologi : menentukan adanya sifilis (RPR: Rapid Plasma

Reagen), penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan

oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal). Skrining: terhadap HIV, hepatitis,

tuberkulosis. Titer rubella: > a:a O menunjukkan imunitas.

Papanicolaou smear : mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks ripe 2.

Urinalisis : skrin untuk kondisi medis (misalnya: pemastian kehamilan,

infeksi, diabetes, penyakit ginjal). Tes serum/urin untuk gonadotropin

korionik manusia (HCG) : Positif. Sonografi : ada jenin setelah gestasi 8

Page 8: lp mater

minggu. Skrin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 mg/dl (biasanya

dilakukan antara 24 – 28 minggu). Evaluasi selanjutnya dan fokus

pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.

B. Diagnosa Keperawatan.

1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan bentuk fisik.

2. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan frekuensi berkemih

dan peningkatan produksi keringat,

4. Kurang pengetahuan mengenai kesiapan untuk persalinan/kelahiran

berhubungan dengan pengalaman pertama kehamilan.

5. Perubahan pola seksualitas.

C. Rencana asuhan keperawatan

1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan bentuk fisik

Kemungkian dibuktikan oleh : melaporkan tegang nyeri/nyeri punggung,

kram kaki, parastesia, pruritus, kontraksi uterus.

Hasil yang diharapkan klien akan :

◊ Melakukan aktifitas keperawatan diri dengan tepat untuk mengurangi

ketidaknyamanan.

◊ Melaporkan ketidaknyaman dapat diminimalkan dikontrol.

◊ Mencari pertolongan medis dengan tepat.

Intervensi :

a. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk

mengatasinya.

b. Kaji status pernapasn klien.

c. Anjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman pada saat tidur.

d. Anjurkan menggunakan sepatu hak rendah.

e. Anjurkan penggunaan kompres hangat pada daerah bokong dan

punggung.

Page 9: lp mater

f. Anjurkan klien meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian

dalam ke posisi dorsofleksi.

g. Anjurkan ibu untuk sering mengganti posisi dan menghindar

duduk/berdiri terlalu lama.

h. Anjurkan ibu untuk sering mandi.

i. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam yang terbuat dari

bahan katus dan pakaian longgar dan yang agak tipis.

2. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus.

Kemungkinan dibuktikan oleh : frekuensi berkemih, dorongan edema

dependen.

Intervensi:

a. Kaji frekuensi b.a.k klien.

b. Anjurkan klien untuk melakukan possi miring saat tidur.

c. Anjurkan klien untuk posisi tegak atau supinasi dalam waktu yang

lama.

d. Berikan informasi tentang perubahan kehamilan sehubungan dengan

trimester iII.

e. Beri informasi mengenai perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas/hari,

penurunan masukan 2 – 3 jam sebelum beristirahat.

3. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan :

- Perubahan hasrat seksual.

- Ketidaknyamanan (sesak napas, kelelahan, pembesaran abdomen).

- Salah pengertian atau merasa takut.

Intervensi :

a. Kaji perubahan pola seksual klien.

b. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.

c. Anjurkan klien untuk berdiskusi tantang perasaan dan masalah yang

berhubungan dengan perubahan pada hubungan seksual.

Page 10: lp mater

d. Berikan informasi tentang metode-metode akternatif untuk mencapai

kepuasan seksual.

e. Anjurkan pilih posisi untuk koitus selain dari posisi pria di atas.

f. Anjurkan klien atau pasangan untuk mengungkapkan rasa takut yang

dapat menurunkan hasrat untuk koitus.

g. Diskusikan keamanan koitus dalam minggu ke-6 sampai ke-8 akhir

kehamilan.

h. Rukuk bila masalah tidak teratasi.

4. Kurang pengetahuan mengenai persipan untuk persalinan / kelahiran.

Dapat berhubungan dengan : kurang pengalaman, kesalahan interpretasi.

Kemungkinan dibuktikan oleh : meminta informasi, mengatakan masalah.

Hasil yang diharapkan klien : mendiskusikan perubahan fisik berkenaan

dengan persalinan / kelahiran.

Intervensi :

a. Berikan informasi tentang perubahan fisik normal berkenaan dengan

trimester ketiga.

b. Berikan informasi verbal tentang tanda-tanda persalinan.

c. Berikan informasi tentang perawatan bayi.

d. Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak dan melakukan

orientasi rumah sakit atau rumah bersalin.

5. Resiko cedera tinggi terhadap ibu :

Faktor resiki dapat meliputi : adanya hipertensi, infeksi, penyalahgunaan

zat, perubahan sistem umum. Kemungkinan dibuktikan oleh : adanya

tanda / gejala untuk menegakkan diagnosa. Hasil yang diharapkan :

mengungkapkan pemahaman tentang faktor-faktor resiko individu yang

potensial bebas dari komplikasi

Intervensi :

Page 11: lp mater

a. Periksa faktor-faktor resiko yang ada sebelumnya / baru.

b. Dapatkan kultur vagina (misalnya monilia, Thricomonas gonorea,

herpes simpleks).

c. Tinjau ulang kebutuhan terhadap kehamilan.

d. Dapatkan Hb dan Ht pada gestasi ke 28.

e. Berikan pengawasan ketat dan terus menerus terhadap klien diabetik.

f. Berikan informasi tentang tanda-tanda akibat persalian.

g. Tentukan penggunaan alkohol / obat-obat lain.

h. Kaji perhadap perdarahan prevanina, adanya area ekimosis.

i. Vaskuler diseminata : gejala pada / tindakan yang tepat.

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan :

- Perubahan pada tingkat aktivitas.

- Stress psikologis.

- Ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

Kemungkinan dibuktikan oleh :

- Gangguan tidur.

- Terbangun lebih awal atau lebih lama dari yang diinginkan.

- Kesulitan tidur.

- Tidak merasa segar.

- Lingkaran hitam di bawah mata.

Intervensi :

a. Kaji kebutuhan tidur normal yang berhubungan dengan kehamilan.

b. Kaji terhadap kejadian insomnia dan respon klien terhadap penuruan

tidur.

c. Anjurkan penggunaan alat bantu untuk tidur, seperti teknik relaksasi,

membaca, mandi air hangat dan penurunan aktivitas tepat sebelum

istirahat.

d. Kolaborasi tentang pemeriksaan Hb.

Page 12: lp mater

e. Rujuk klien kekurangan tidur / kelelahan mempengaruhi aktivitas

kehidupan sehari-hari.

7. Curah jantung, resiko tinggi terhadap dekompensasi.

Faktor resiko dapat meliputi : peningkatan volume cairan / perubahan

kemungkinan dibuktikan oleh : adanya tanda atau gejala untuk

menegakkan diagnosa. Hasil yang diharapkan : TD tetap normal, bebas

edema patologis, menunjukkan albuminuria tidak lebih besar dari 1+,

mengidentifikasi tanda-tanda abnormal yang memerlukan evaluasi lanjut.

Intervensi :

a. Tinjau ulang perubahan fisiologis normal.

b. Pantau frekuensi nadi/jantung.

c. Catat tanda-tanda HAK: Misalnya edema umum, albuminuria 2+, dan

hipertensi dengan peningkatan sistolik lebih besar dari 15 mmHg.

d. Tentukan pengetahuan klien tentang pengaruh perubahan posisi pada

fungsi jantung.

e. Anjurkan perubahan posisi yang sering.

8. Pertukaran gas, kerusakan, resiko tinggi terhadap janin.

Faktor resiko meliputi : perubahan aliran darah dalam desidua, perubahan

suplay oksigen/perubahan kepasitas pembawa oksigen darah.

Kemungkinan dibuktikan oleh : Adanya tanda/gejala untuk menegakkan

diagnosa. Hasil yang diharapkan : mengidentifikasi faktor-faktor resiko

individu mendemonstrasikan teknik untuk mengontrol faktor resiko,

menunjukkan DDJ normal, gerakan janin tiap hari normal dan kemajuan

perkembangan fundus.

Intervensi :

a. Evaluasi kemajuan pertumbuhan normal dengan menggunakan

pengukuran tinggi fundus uteri dan ukuran luar janin.

b. Mengkaji gerakan janin.

Page 13: lp mater

c. Kaji program latihan prenatal klien.

d. Evluasi terhadap faktor-faktor resiko lain.

e. Siapkan dan bantu dengan ultrasonografi, bila diindikasikan.

f. Test serum terhadap ketidaksesuaian Rh pada klien Rh negatif.

9. Koping individu/keluarga, tidak efektif, resiko tinggi terhadap.

Faktor resiko dapt meliputi : Krisis situasi, kerantanan pribadi, persepsi

tidak realistis, metode koping yang tidak akurat. Kemungkinan dibuktikan

oleh : adanya tanda atu gejala untuk menegakkan diagnosa. Hasil yang

diharapkan klien: mendiskusikan reaksi emosi pada trimester ketiga,

menyiapkan kelahiran bayi, sesuai dengan keyakinan budaya.

Mengidentifikasi model peran yang tepat.

Intervensi :

a. Kaji persiapan persalinan, kelahiran dan kedatangan bayi baru

lahir.

b. Tentukan persepsi klien terhadap jenis sebagai kesatuan yang

terpisah.

c. Tentukan bagaimana manusia mengetahui kehanilan saat

persalinan dan kelahiran.

d. Perhatikan kehilangan dari kehamilan sebelumnya, faktor-faktor

genetik atau riwayat lahir mati.

e. Evaluasi sistem pendukung yang tersedia pada klien.

10. Resiko tinggi terhadap cedera janin.

◊ Berhubungan dengan : masalah kesehatan ibu, pemajanan pada

teratogen/agen infeksi.

◊ Kemungkinan dibuktikan oleh : tidak dapat diterapkan, adanya

gejala untuk menegakkan diagnosa aktual.

Page 14: lp mater

◊ Hail yang diharapkan : Mengidenfikasi faktor-faktor resiko

individu, mengubah gaya hidup / perilaku untuk menurunkan

resiko.

Intervensi :

a. Kaji nutrisi ibu atau perubahan nutrisi ibu.

b. Anjurkan ibu pada penggunaan atau kontak dengan tengan

tembakau.

c. Berikan informasi tentang resiko terapi obat (misalnya:

Sulfonamid, Tetrasiklin, Streptomicin) pada kejadian infeksi

internal.

d. Perhatikan kondisi membran, klien yang dirawat di rumah sakit

bila membran pecah.