lk pkk mater kehamilan normal

52
LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KEHAMILAN NORMAL Oleh: AYUSI IKASI CECILLIA NOVA FAUZI SISWANTO SRI RAHAYU Pembimbing: Misrawati, M. Kep, Sp. Mat

Upload: cecillia-pakpahan-marjorie

Post on 26-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LK PKK Mater Kehamilan Normal

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KEHAMILAN NORMAL

Oleh:

AYUSI IKASI

CECILLIA NOVA

FAUZI SISWANTO

SRI RAHAYU

Pembimbing: Misrawati, M. Kep, Sp. Mat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2013

Page 2: LK PKK Mater Kehamilan Normal

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kehamilan Normal”. Tidak lupa

pula shalawat beriring salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umat manusia dari alam kebodohan menuju alam yang penuh teknologi yang

telah kita rasakan sampai saat ini.

Pada kesempatan kali ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada ibu dosen pembimbing Misrawati, M.Kep, Sp.Mat pada mata kuliah Praktik

Klinik Keperawatan IV (Maternitas) yang telah memberikan dukungan serta motivasi.

Semoga motivasi serta dukungan yang diberikan dapat menjadi pahala di sisi Allah

SWT.

Dalam penyelesaian makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

dengan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis juga mengharapkan kritik

dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih bermanfaat bagi para

pembaca.

Pekanbaru, Juni 2013

Tim Penulis

Page 3: LK PKK Mater Kehamilan Normal

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi

B. Tanda Kehamilan

C. Proses Terjadinya Kehamilan

D. Perubahan Fisik dan Psikologis

E. Pemeriksaan Obstetri

F. Pemeriksaan Penunjang

G. Asuhan Keperawatan

BAB III : TINJAUAN KASUS

A. Uraian Kasus

B. Pengkajian

C. Analisa Data

D. Diagnosa & Intervensi

E. Implementasi

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: LK PKK Mater Kehamilan Normal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbauhan dan perkembangan janin intra uterine

(dalam kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan. Wanita hamil dalam istilah medis disebut dengan gravida.

Kehamilan berlangsung selama kira-kira 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau

280 hari. Kehamilan dibagi menjadi 3 periode atau trimester. Trimester pertama

adalah periode minggu pertama sampai minggu ke-13. Trimester ke-2 adalah

minggu ke-14 sampai ke-26, sedangkan trimester ke-3 adalah minggu ke-27

sampai kehamilan cukup bulan (38 sampai 40 minggu). Pada masa kehamilan

banyak terjadi perubahan pada ibu, seperti perubahan fisik, fisiologis, dan

psikologis. Perubahan yang paling menonjol dari semua perubahan tersebut

adalah perubahan fisik ibu seperti adanya perubahan pada rahim atau uterus,

vagina (liang senggama), ovarium (indung telur), payudara, sirkulasi darah,

sistem respirasi, sistem pencernaan, perubahan pada kulit dan metabolisme.

Perubahan-perubahan tersebut tentu tidak mudah langsung diterima oleh

calon ibu. Seorang calon ibu memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan

perubahan yang dialaminya saat proses kehamilan berlangsung, apalagi

kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama yang dialami calon ibu. Saat

seperti inilah calon ibu memerlukan banyak sekali dukungan yang bisa

mensuport segala kebutuhannya, baik berupa dukungan fisik dan yang paling

penting adalah dukungan psikologis.

Kehamilan melibat seluruh anggota keluarga, khusunya peran seorang

suami. Setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan

menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing, oleh karena itu

seorang calon ibu akan lebih tenang menjalani proses kehamilannya. Oleh

karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang apa saja perubahan yang

terjadi pada ibu hamil.

Page 5: LK PKK Mater Kehamilan Normal

B. Rumusan Masalah

a. Apa tanda-tanda kehamilan ?

b. Bagaimana proses terjadinya kehamilan ?

c. Bagaimana perubahan fisik, fisiologis, dan psikologis pada masa

kehamilan ?

C. Tujuan

a. Mengetahui tanda-tanda kehamilan.

b. Mengetahui proses terjadinya kehamilan

c. Mengetahui perubahan fisik, fisiologis, dan psikologis pada masa kehamilan.

Page 6: LK PKK Mater Kehamilan Normal

BAB II

TINJAUN TEORI

A. DEFINISI

Kehamilan adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma sampai dengan

lahirnya janin. Kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dan

dihitung dari hari pertama haid s/d hari terakhir.

Kehamilan merupakan proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan

yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh normal didalam

rahim ibu (Hidayati,2007).

B. TANDA – TANDA KEHAMILAN

a. Tanda – tanda tidak pasti kehamilan yang sering muncul adalah :

1. Tidak mendapat menstruasi atau haid minimal 2(dua) bulan berturut-turut

2. Adanya rasa rasa mual, muntah-muntah dan pusing, terutama pada pagi hari

3. Tidak ada nafsu makan

4. Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang ada

atau tidak pernah dimakan

5. Perut membesar

b. Tanda kemungkinan hamil (yang dapat diobservasi pemeriksa)

1. Tanda hegar : pada kehamilan sekitar minggu ke-7 dan ke-8 terlihat pola

pelunakan uterus yaitu istimus melunak dan dapat ditekan.

2. Ballotement (Baloteman) : gerakan pasif janin, ballottement adalah teknik

mempalpasisuatu sruktur terapung dengan menekan perlahan struktur

tersebut dan merasakan pantulannya.

3. Test kehamilan

4. Tanda goodel (servik melunak)

c. Tanda pasti hamil

5. Inspeksi / palpasi: gerakan janin

6. Auskultasi : terdengar jantung janin

Page 7: LK PKK Mater Kehamilan Normal

C. MEKANISME TERJADINYA KEHAMILAN

Pada awalnya proses kehamilan terjadi karena adanya pertemuan antara

sperma dan sel telur, dimana prosesnya adalah :

Pada proses awal terjadi peristiwa konsepsi (pembuahan) terjadinya

diampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal.

Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.

Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan kedalam forniks posterior,

dengan jumlah spermatozon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks

uterus melintasi uterus menuju tuba fallopi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka sel

telur yang telah dibuahi oleh sperma mengalami serangkaian pembelahan, maka sel

telur yang telah dijanin (embrio). Gerakan sperma dirongga uterus dan tuba

disebabkan oleh kontraksi otot-otot organ tersebut.

Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46 kromosom, masing-masing

ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromoson tubuh (autosom)

1 kromosom seks. Kedua inti ini akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum

memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigot.

Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses

pembelahan menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju

uterus dan melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah menjadi 8

dan akhirnya menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut

murola. Perjalanan zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar

3 hari.

D. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS

a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi dalam Kehamilan

Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan

nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan ibu

menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid,

sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan dimulainya sekresi

progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan berhasil, kadar progesteron

dan estrogen meningkat secara progresif. Bersama-sama mereka mengendalikan

banyak perubahan pada fisiologi ibu selama kehamilan.

Page 8: LK PKK Mater Kehamilan Normal

1. Perubahan Sistem Reproduksi

Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi

konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan,

progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :

1) tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

2) kehamilan 8 minggu : telur bebek

3) kehamilan 12 minggu : telur angsa

4) kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

5) kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

6) kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

7) kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

8) kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

9) 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri merupakan bagian dari serviks, batas anatomik menjadi

sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I menjadi memanjang dan lebih

kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan

pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.

Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi

minimal sehingga berbahaya jika lemah, dapat terjadi rupture dan

mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami

hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat

progesteron (tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir

serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

Vagina / vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,

warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan

ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan

folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

Page 9: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya

somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel

asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein,

laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar

dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar

Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh

melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

2. Perubahan Sistem Sirkulasi

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap

menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%.

Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai

puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.  Karena curah jantung

meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam

keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).

Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun

karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darah dari

tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar

30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas

kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi

karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus

tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu.  Pada akhir

kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.

Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut

jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan

dengan wanita yang tidak sedang hamil.  Rontgen dada dan EKG

menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar

murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.  Semua

perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa

kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus.

Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan

kembali normal pada trimester ketiga.

Page 10: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Volume darah akan meningkat secara progresif mulai minggu ke-6 – 8

kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-32 – 34 dengan

perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma akan meningkat

kira-kira 40-45%. Eritropotein ginjal kan meningkatkan jumlah sel darah

merah sebanyak 20-30 %, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan

volume plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan

konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl dan pada 6%

perempuan bias mencapai dibawah 11 g/dl yang pada kehamilan lanjut

merupakan suatu keadaan abnormal atau anemia. Volume darah akan

kembali seperti semula pada 2-6 minggu setelah persalinan.

3. Perubahan Sistem Perkemihan

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah

yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya

terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan

(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang

membesar).

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring

dan menurun ketika berdiri.

Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita

hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk

berbaring/tidur.

Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi

pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari

rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi

perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal

dan curah jantung.

4. Perubahan Sistem Pernafasan

Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya

pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain

dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena

memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar

dada wanita hamil agak membesar.

Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi

agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan

Page 11: LK PKK Mater Kehamilan Normal

tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan

dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.

5. Perubahan Sistem Pencernaan

Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus

bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat

karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar

progesteron.

Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan

sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di

dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah

yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika

sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena

asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.

6. Perubahan Sistem Metabolisme

Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk

menyebut semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam

tubuh. Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu

wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi

sehat.

Metabolisme yang terjadi selama kehamilan

a. Basal Metabolic Rate

Pada wanita hamil basal metabolic rate, (BMR) meninggi hingga 15-20

%, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi dan

tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).

b. Asam Alkali

Keseimbangan asam alkali (acic-base balance) sedikit mengalami

perubahan konsentrasi alkali :

1) Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter

2) Wanita hamil : 145 mEq/liter

3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter

4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter

Page 12: LK PKK Mater Kehamilan Normal

c. Metabolisme Protein

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk

perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk

persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil

memperoleh cukup protein selama hamil.

Diperkirakan 1gram protein setiap kilogram berat badan dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya

penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin.

Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu minggu

postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.

d. Metabolisme Hidrat Arang

Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering

kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada

DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa, seperti

somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17-

ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh hasil

GTT oral dan GTT intravena.

e. Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350

mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan

dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat

dibadan, perut, paha dan lengan

f. Metabolisme Mineral

1) Kalsium :

Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan

tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40

gram.

2) Fosfor :

Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari

3) Zat Besi :

Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-50 mg

sehari.

4) Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

Page 13: LK PKK Mater Kehamilan Normal

g. Kenaikan Berat Badan

Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat

badan yang terlalu banyak di temukan pada pre-eklamsi dan eklamsi.

Kenaikan berat badan wanita hamil di sebabkan oleh :

1) Janin, uri, air ketuban, uterus

2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.

h. Kalori

1) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori

yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat

arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila

dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.

2) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus

mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai

penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita

hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan

vitamin.

7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Berat uterus gravid mengubah pusat gravitasi wanita dengan

mengubah sudut inklinasi pintu atas panggul terhadap bidang horizontal.

Spina lumbalis dalam keadaan normal konveks secara anterior, tetapi

lengkung ini semakin nyata oleh kombinasi efek progesteron, relaksin, dan

berat uterus pada diskus antarvertebra. Lordosis spinalis yang terjadi

mengompensasi pergeseran pusat gravitasi. Pada akhir kehamilan, banyak

wanita mengambil postur tipikal ketika mereka berdiri dan berjalan dengan

punggung melengkung dan bahu ditahan ke belakang. Lordosis bertambah

dalam oleh postur tubuh yang kurang baik, kegemukan, gangguan tulang,

tuberkulosis, dan penggunaan sepatu berhak tinggi.

Estrogen dan relaksin memengaruhi komposisi tulang rawan dan

jaringan ikat sendi panggul, yang melunak sebagai persiapan untuk

persalinan. Simfisis pubis dan sendi sakroiliaka menjadi lebih lentur dan

mobile sehingga panggul menjadi lebih lebar yang menyebabkan gerakan

tidak stabil dan gerakan seperti bebek saat berjalan. Dengan demikian,

wanita hamil mungkin mengalami ketegangan ligamenfum atau otot dan

rasa tidak nyaman atau nyeri. Insiden nyeri punggung meningkat terutama

Page 14: LK PKK Mater Kehamilan Normal

setelah bulan ke-5. Sebagianwanita mungkin mengalami nyeri punggung

yang parah, sering memuncak pada malam hari. Kadang-kadang pada akhir

kehamilan simfisis pubis terpisah. Keadaan ini, yang disebut sebagai

diastasis, dapat menyebabkan wanita hamil merasa sangat tidak nyaman saat

berjalan atau saat kedua tungkai bawahnya diabduksikan. Punggung bawah

juga terpengaruh oleh perubahan payudara, peregangan ligamentum

rotundum, dan penurunan tonus otot abdomen.

Pada trimester ketiga, tekanan oleh uterus dapat menyebabkan

peregangan atau penekanan saraf dan pembuluh darah yang menimbulkan

rasa baal dan kesemutan di ekstremitas. Kram tungkai bawah, terutama otot

betis dan paha, sering terjadi pada paruh kedua kehamilan. Kram tersebut

mungkinberkaitan dengan metabolisme kalsium/fosfor dan peningkatan

iritabilitas neuromuskulus. Peningkatan kadar fosfat diperkirakan menjadi

penyebab dan penurunan asupan susu sering memberi manfaat. Sekitar 10%

wanita hamil mengalami restless leg syndrome 10-20 menit setelah tidur;

penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berkaitan dengan anemia

(Blackburn & Loper, 1992).

8. Perubahan Sistem Hormonal

Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.

Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam

mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta

adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang

pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk

mempertahankan kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar

tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan

denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat

berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi

pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar

tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang

menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan

peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar

Page 15: LK PKK Mater Kehamilan Normal

hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna merah

muda pada kulit perut.

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan

oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa

mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

b. Perubahan psikologis

Trimester pertama (1-3 bulan)

Sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan

teratasi, sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena

mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup

baru, karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik

dapat mempengaruhi emosi calon ibu yang merasa tidak sehat akan

meras depresi.

Trimester kedua (4-6 bulan)

Trimester kedua biasanya menyenangkan. Tubuh wanita sudah terbiasa

dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sikness telah hilang, ia akan

menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energi lebih

konstruktif.

Trimester ketiga (7-9 bulan)

Trimester ketiga ditandai dengan ilmiah kegembiraan emosi karena

kelahiran bagi sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak

semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan

tumbuh. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum

tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini.

E. PEMERIKSAAN OBSTETRI

1. pengukuran pelvic (pelvimetri)

2. Leopold I – IV

LI, II, III : Pemeriksa menghadap ke muka klien dan L IV : Menghadap ke

kaki klien

LI : Menentukan tinggi Fundus Uteri dan bag janin di fundus

LII : menentukan batas samping uterus dan letak punggung janin

LIII : Letak janin sebelah bawah

Page 16: LK PKK Mater Kehamilan Normal

L IV : Bag janin sebelah bawah dan berapa bag kepala masuk ke PAP

3. Pemeriksaan serviks speculum

4. Pemeriksaan Dalam

5. Dan lain-lain

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

- Darah (Hb, golongan darah, glukosa)

- Urin ( tes kehamilan, protein, glokosa, analisa)

- Pemeriksaan swab ( lendir vagina dan serviks)

2. USG

- Jenis kelamin

- Taksiran, jumlah cairan amnion.

G. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

1. Trimester Pertama

a. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil

b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

morning sickness

2. Trimester kedua

a. Nyeri berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil

b. Ansietas berhubungan dengan perubahan dinamika keluarga,

kesejahteraan janin

3. Trimester ketiga

a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada akhir

kehamilan

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan tidur

c. Resiko ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan

pergeseran diafragma sekunder kehamilan

Page 17: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Rencana Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

1. Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan intake tidak

adekuat yang di

tandai dengan

nausea

Tujuan:

Nutrisi dapat

terpenuhi

dengan baik

Kriteria Hasil:

a. Klien

menununjuk

kan

mendapat

nutrisi yang

cukup dan

mengalami

peningkatan

berat badan

sebanyak

kira-kira 3

kg selama

trimester

pertama

kehamilan

b. Klien tidak

mengeluh

mual

c. Nafsu

makan

kembali

meningkat

1. Kaji insiden dan

penyebab

2. Catat riwayat

diet selama 24

jam

3. Hindari

makanan yang

berlemak dan di

goreng atau

makanan yang

merangsang

terutama

sebelum tidur

4. Anjurkan untuk

menyiapkan

biskuit yang

tidak asin di

samping tempat

tidur, makan

sedikit biskuit

saat bangun

tidur sebelum

turun dari

tempat tidur

5. Jika muntah

berat, anjurkan

segera hubungi

pemberi

perawatan

kesehatan.

1. Meyakinkan bahwa

ini adalah rasa tidak

nyaman yang umum,

dapat di obati dan

hanya sementara

2. Mengumpulkan data

dasar untuk

mengidentifikasi

makanan yang

menyebabkan mual

3. Menghilangkan

penyebab yang

potensial

4. Makanan esensial

untuk mencukupi

kebutuhan metabolik

yang meningkat dan

juga untuk menangkal

keletihan. Perut yang

kosong berkaitan

dengan nausea

5. Muntah yang berat

dapat

mengidentifikasi

komplikasi

hiperemesis

gravidarum

6. Kolaborasi

a. Membantu

mengurangi risiko

Page 18: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

6. Kolaborasi

a. Pemberian

asam folat

pada ibu

hamil

b. Berikan zat

besi dan

vitamin C

bayi lahir dengan

cacat

b. Membantu untuk

perkembangan

otak bayi dan

mencegah terjadi

anemia

2. Ansietas

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

tentang prosedur

tindakan.

setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

1x24jam,

ansietas klien

berkurang

dengan di

tandai:

klien tidak

menjadi cemas

lagi,

pengetahuan

klien tentang

tindakan

operasi yang

akan

dilakukan.

1. Kaji tingkat

pengetahuan/pe

rsepsi klien

terhadap proses

operasi

2. Kaji derajat

kecemasan yang

dialami klien

3. Bantu klien

mengidentifikas

i penyebab

kecemasan

4. Beri penjelasan

hal-hal seputar

tindakan

yangperlu

diketahui oleh

klien

1. Ketidaktahuan dapat

menjadi dasar

peningkatan rasa

cemas

2. Kecemasan tinggi

dapat menyebabkan

penurunan penilaian

tentang prosedur

tindakan.

3. Perlibatan klien

secara aktif ddalam

tindakan keperawatan,

penjelasan tentang

prosedur tindakan dan

mengurangi

kecemasan

4. Konseling bagi klien

sangat diperlukan

untuk membangun

support system bagi

klien dan keluarga

3. Resiko

ketidakefektifan

pola pernapasan

Setelah

dilakukan

tindakan

1. Kaji status

pernapasan

(misalnya sesak

1. Menentukan luas atau

beratnya masalah

yang terjadi pada

Page 19: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

berhubungan

dengan pergeseran

diafragma sekunder

kehamilan

keperawatan

pola napas

klien efektif

Ditandai

dengan:

1. Melaporkan

tidak ada

keluhan

sesak napas

2. Klien dapat

paham

rasional

terjadinya

kesulitan

bernapas

3. Klien dapat

paham cara

mengurangi

sesak napas

napas karena

adanya

aktivitas,

kelelahan

2. Dapatkan

riwayat dan

pantau masalah

medis yang

terjadi atau ada

sebelumnya

(misalnya:

alergi,asma,

tuberkulosis)

3. Kaji kadar

hemoglobin dan

hemotokrit.

Tentukan

pentingnya

masukan

vitamin atau

ferosulfat

prenatal setiap

hari

4. Berikan

informasi

tentang rasional

untuk terjadi

kesulitan

pernapasan dan

program

aktivitas/latihan

yang

kira-kira 60 % klien

prenatal.Meskipun

kapasitas vital

meningkat, fungsi

pernapasan diubah

saat kemampuan

diafragma untuk turun

pada inspirasi

berkurang oleh

pembesaran uterus.

Masalah lain dapat

terus mengubah pola

pernapasan dan

menurunkan

oksigenisasi jeringan

ibu atau janin

2. Peningkatan kadar

plasma pada gestasi

minggu ke 24-32

mengencerkan kadar

Hb, mengakibatkan

kemungkinan anemia

dan menurunkan

kapasitas pembawa

oksigen

3. Menurunkan

kemungkinan gejala-

gejala pernapasan

yang disebabkan oleh

kelebihan aktivitas

Page 20: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

realistis.Anjurk

an sering

beristirahat,

tambah waktu

untuk

melakukan

aktivitas

tertentu, dan

latihan ringan

seperti berjalan

5. Tinjau ulang

tindakan yang

dapat dilakukan

klien untuk

mengurangi

masalah,

misalnya :

Postur yang

baik, makan

sedikit tapi

sering dengan

menggunakan

posisi

semifowler

untuk duduk

atau tidur bila

gejala berat

4. Postur yang baik dan

makan sedikit tapi

sering membantu

memaksimalkan

penurunan

diafragmatik,

meningkatkan

ketersediaan ruang

untuk ekspansi paru.

5. Pengubahan posisi

tegak dapat

meningkatkan

ekspansi paru sesuai

penurunan uterus

gravid.

4. Nyeri berhubungan

dengan dengan

rasa tidak nyaman

selama masa hamil

Klien tidak

menunjukkan

tanda-tanda

nyeri yang

ditandai oleh

1. Catat

karakteristik

nyeri, lokasi,

intensitas serta

lama dan

1.Mengurangi nyeri yang

dirasakan klien

dengan cara:

a.Distraksi (pengalihan

perhatian) dapat

Page 21: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

ekspresi wajah

relaks, ekspresi

rasa nyaman,

mampu

tertidur, dan

tidak ada

kebutuhan obat

anlgesik.

penyebarannya.

2. Lakukan

manajemen

nyeri

keperawatan:

a.Ajarkan teknik

relaksasi

pernafasan

dalam

b.Ajarkan

teknik

distraksi pada

saat nyeri

menurunkan stimulus

internal dengan

mekanisme

peningkatan produksi

endorfin dan enkefalin

yang dapat memblok

reseptor nyeri,

sehingga menurunkan

persepsi nyeri.

b.Massase ringan dapat

meningkatkan aliran

darah dan dengan

otomatis membantu

suplai darah dan o2 ke

area nyeri dan

menurunkan sensasi

nyeri

5. Intoleransi aktivitas

berhubungan

dengan perubahan

fisiologis,

kelelahan

Setelah asuhan

keperawatan

3x24 jam

diharapkan:

Intoleransi

aktivitas

teratasi

dengan

kriteria hasil:

- Klien dapat

melakukan

aktivitas

1. Identifikasi

akan bantuan

pemenuhan

kebutuhan

klien.

2. Anjurkan

istirahat

diantara periode

aktivitas yang

dapat

ditoleransi.

3. Diskusikan cara

menghemat

1. Membantu kebutuhan

klien dapat mencegah

kelelahan.

2. Mencegah kelelahan

yang berlebihan

3. Klien akan dapat

melakukan lebih

banyak kegiatan

dengan penurunan

kebutuhan akan energi

pada setiap kegiatan.

4. Meningkatkan

kepercayaan diri yang

Page 22: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

secara

bertahap.

energi atau

kalori selama

beraktivitas.

4. Tingkatkan

partisipasi klien

dalam

melakukan

aktivitas sehari-

hari sesuai

dengan yang

dapat

ditoleransi.

5. Bantu klien

dalam

pemenuhan

kebutuhan yang

tidak dapat

ditolerir.

6. Tingkatkan

partisipasi

keluarga dalam

membantu

klien.

7. Melatih klien

melakukan

ROM secara

bertahap

positif sesuai tingkat

aktfitas yang dapat

ditoleransi klien.

5. Membantu memenuhi

kebutuhan klien.

6. Keluarga adalah orang

terdekat klien, dengan

bantuan yang

diberikan

meningkatkan

hubungan yang baik.

7. Mencegah terjadinya

kekakuan pada

persendian.

6. Gangguan pola

tidur berhubungan

dengan rasa tidak

nyaman pada akhir

kehamilan

1. Mengkaji

rutinitas tidur

yang biasa

dilakukan klien

2. Anjurkan alat

1. Membantu

mengidentifikasi

kebutuhan

menetapkan pola tidur

yang berbeda, waktu

Page 23: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

bantu seperti

teknik relaksasi,

menopang

bagian tubuh

dengan bantal,

membaca,

mandi dengan

air

hangat,minum

susu hangat

sebelum tidur,

hindari minum

berkafein atau

makan pada

malam hari dan

penurunan

aktivitas tepat

sebelum

istirahat.

3. Perhatikan

keluhan-

keluhan

kesulitan

bernafas kerena

posisi semi

Fowler

4. Evaluasi tingkat

kelelahan,

anjurkan klien

untuk

beristirahat.

tidur malam dan tidur

siang lebih dini.

2. Kecemasan yang

berlebihan,

kegembiraan,

ketidaknyamanan

fisik, nokturia, dan

aktivitas janin dapat

mempersulit tidur.

Teknik relaksasi

merupakan latihan

untuk meminimalkan

supaya tidur lebih

nyenyak dan

menopang bagian

tubuh dengan bantal

supaya ibu

memperoleh rasa

nyaman pada saat

tidur.

3. Pada posisi rekumben,

pembesaran uterus

serta organ abdomen

menekan diagfragma

hingga membatasi

ekspansi paru,

penggunaan semi

powler

memungkinkan

diafragma menurun,

membantu

mengembangkan

Page 24: LK PKK Mater Kehamilan Normal

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

ekspansi paru dengan

optimal 2 jam dan

mendapatkan 8 jam

tidur permalam.

4. peningkatan retensi

cairan, penambahan

BB dan pertumbuhan

janin semua

memperberat perasaan

lelah, khusus

multipara dengan anak

lain/kebutuhan lain

BAB III

TINJAUAN KASUS

A.Uraian Kasus

Ny. T (33 th) seorang ibu rumah tangga sedang dalam masa kehamilan 30

minggu 6 hari. HPHT 18 Agustus 2012, TP 25 Juni 2013. Status kehamilan

Page 25: LK PKK Mater Kehamilan Normal

G2P1A1H0. Riwayat kehamilan Ny. T dahulu, pada tahun 2012 adalah kehamilan

dengan placenta previa, sehingga janin tidak dapat lahir hidup. Hal ini menimbulkan

kekhawatiran bagi Ny. T untuk kehamilannya saat ini.

Berdasarkan hasil pengkajian fisik, didapatkan TD 120/60 mmHg, N 82 x/i, T

35.6 C, RR 26 x/i, BB/TB 60 kg/ 150 cm, LILA 29.5 cm, tingkat kesadaran

composmentis, keadaan umum baik, BB/TB sebelum hamil 48 kg/ 150 cm.

Kepala tampak simestris dengan wajah, tidak terdapat cloasma gravidarum pada

wajah, kulit kepala dan rambut terlihat bersih. Mata terlihat simetris kiri-kanan,

sklera tidak ikterik maupun pendarahan, refleks pupil baik, tidak strabismus. Lubang

hidung paten, jalan nafas paten, pernapasan tidak menggunakan cuping hidung. Bibir

tidak pecah-pecah, tidak sianosis, gigi tidak karies, jumlah gigi lengkap, lidah bersih,

pergerakan lidah baik, dan mulut tidak stomatitis. Kanal auditori paten, pendengaran

baik, dan tampak simetris kiri-kanan. Leher tampak tegak lurus ditengah, tidak ada

pembesaran KGB dan kelenjar tiroid.

Pada pemeriksaan dada, didapatkan bentuk perikordium normal, iktus kordis

tidak terlihat, pergerakan dinding dada simetris, tidak terdengar bunyi jantung

tambahan, tidak terdengar bunyi nafas krekels, ronchi, dan wheezing. Pemeriksaan

pada payudara tidak dilakukan karena Ny. T menolak.

Pada pemeriksaan abdomen, tampak linea nigra dan striae halus. TFU 18 cm dan

kontraksi baik. Setelah dilakukan pemeriksaan leopold, didapatkan posisi kepala

pada bagian bawah, bagian atas teraba bokong, kanan teraba punggung, dan kiri

teraba ekstremitas. Frekuensi DJJ tidak dapat dikaji karena keterbatasan alat saat

pengkajian. Bising usus 12 x/i. Pemeriksaan genitalia juga tidak dapat dilakukan

karena Ny. T menolak. Ny. T mengatakan tidak ada hemoroid, keputihan cair dan

bening, serta tidak berbau.

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema dan varises. Refleks

patella +2. Ny. T mengatakan pola BAK menjadi lebih sering, terutama pada malam

hari, dan pola BAB sekali dalam 2-3 hari. Ny. T mengatakan kebiasaan tidurnya

tidak terganggu, kenyamanan juga tidak terganggu karena sudah merasa beradaptasi

dengan kehamilan yang lalu, dan tingkat mobilisasi juga baik. Ny. T mengatakan

sering berjalan pada pagi hari untuk mencari udara segar, namun tidak mengikuti

kegiatan senam hamil. Ny. T mengatakan nafsu makannya baik, dan begitu juga

dengan asupan cairannya.

Page 26: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Secara psikososial, Ny. T terlihat baik. Ny. T mengatakan bahwa ia tidak merasa

terganggu dengan perubahan fisiologis yang dialami selama masa kehamilan. Ny. T

juga mengatakan menerima kehamilannya, bahkan sangat mengharapkannya.

Ny. T mengatakan, saat ini tidak ada obat yang dikonsumsi. Pemeriksaan

diagnostik yang telah dilakukan adalah USG dan didapatkan hasil bahwa letak bayi

sungsang dengan BB 0.6 kg pada usia kehamilan 7 bulan.

B. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama : Ny. T

Umur : 33 tahun

Status perkawinan : kawin

Pekerjaan : IRT

Pendidikan terakhir : SMA

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat persalinan sebelumnya : plasenta previa

b. Riwayat ginekologi : plasenta previa

c. Riwayat KB : belum pernah menggunakan KB

3. Pemeriksaan fisik

TD : 120/60 mmHg

RR : 26 x/i

HR : 82 x/i

S : 35.6 C

BB : 60 kg

TB : 150 cm

C. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah keperawatan

a. DS: Kehamilan lalu Kecemasan

Page 27: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Ny. T mengatakan, merasa

cemas karena riwayat

kehamilannya yang lalu.

Terlebih lagi setelah

dilakukan pemeriksaan USG

dan didapatkan hasil bahwa

letak bayi sungsang dengan

BB 0.6 kg.

Ny. T juga mengatakan

bahwa orang-orang

disekitarnya mengatakan

bahwa riwayat kehamilan

plasenta previa akan

berpengaruh pada kehamilan

berikutnya. Kemungkinan

akan mengalami hal yang

sama atau sulit untuk

melahirkan lagi. Ny. T

mengatakan hal ini

membuatnya menjadi merasa

cemas.

DO:

Ny. T tampak cemas saat

menceritakan perasaannya.

Plasenta previa

Kehamilan sekarang

Hasil USG: letak bayi

sungsang dg BB 0.6 kg

Khawatir akan kehamilan

sekarang untuk terjadi

lagi

Kecemasan

b. DS:

Ny. T mengatakan kurang

tahu mengenai plasenta

previa dan tidak ada orang

yang bisa memberikan

informasi yang akurat

mengenai plasenta previa.

Ny. T mengatakan

menyangka bahwa informasi

yang ia dengar dari orang

Kehamilan lalu

Plasenta previa

Kurang

Intervepengetahuan

Kurang informasi

Page 28: LK PKK Mater Kehamilan Normal

sekitar adalah benar.

D. Asuhan Keperawatan

1. Dx: Ansietas berhuhungan dengan koping tidak efektif saat proses

kehamilan, menunggu kelahiran dan ksejahteraana atau keselamatan janin.

Tujuan: Agar ibu tidak mengalami kecemasan secara berlebihan saat

kehamilan menunggu kelahiran dan keselamatan janin.

Kriteria hasil:

a. Tidak terjadi ansietas pada ibu (ansietas dapat berkurang)

b. Koping ibu efektif

c. Ibu terlihat rileks

d. Dapat beraktivitas seperti biasa

Intervensi:

- kaji penyebab, tingkat kecemasan ibu

R: Untuk menentukan penyebab ansietas dapat mengeahui ansietas dapat

menetahui ansietas ibu agar dapat dilakukan tindakan keperawatan

secara tepat.

- kaji pola koping ibu terhadap masalah

R: Dapat mengetahui bagaimana resapon ibu terhadap secara tepat.

- Bantu ibu dalam membentuk koping yang efektif

R: Agar bekerja sama (membantu ibu) dalam membentuk atau

meningkatkan koping ibu terhadap masalah yang dilalui.

- Anjurkan teknik relaksasi

R: mengurangi kecemasan klien

- Berikan informasi / penkes, tentang kelahiran dan keselamatan janin

R: Untuk menetukan infirmasi tentang proses kehamilan, proses

kelahiran serta keselamatan janin agar mengurangi kecemasan ibu,

terhadap masalahnya.

2. Dx: kurang informasi berhubungan dengan keterbatasan kognitif, interpretasi

terhadap informasi yang salah.

Tujuan : pasien menunjukkan pengetahuan tentang informasi yang diberikan

Kriteria hasil :

Page 29: LK PKK Mater Kehamilan Normal

- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman trntang kondisi klien saat ini

- Pasien dan keluarga mampu mejelaskan kembali apa yang dijelaskan oleh

perawat

Intervensi :

- Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga

R: menentukan informasi yang diberikan

- Jelaskan patofisiologi dari kehamilan dan bagaimana hal ini berhubungan

dengan anatomi dan fisiologi.

R: pengetahuan mengenai kondisi yang dialami akan mengurangi

kecemasan

- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada kehamilan plasenta

previa

R: Untuk deteksi dini tanda dan gejala kehamilan dengan plasenta previa

- Identifikasi kemungkinan penyebab plasenta previa yang dialami

R: menentukan hal-hal yang harus dicegah untuk dilakukan

- sediakan informasi yang benar mengenai kehamilan plasenta previa

R: meluapkan kehawatiran klien

- Dukung pasien untuk mengeksplorasi perasaan

R: mengevaluasi koping klien

- Eksplorasi kemugkinan dukungan dari orang sekitar.

E. Implementasi

NO. Hari/ tanggal MK Implementasi Evaluasi

1. Rabu,

24 April 2013

kecemasan 1. Mengkaji penyebab dan

tingkat kecemasan Ibu.

2. Mengkaji pola koping

Ibu terhadap masalah

3. Membantu Ibu dalam

membentuk koping

yang efektif

(menganjurkan Ny. T

memperbanyak doa dan

zikir, serta berpikir

positif terhadap

S = Ny. T mengatakan

merasa cemas dengan

kehamilannya saat ini

karena riwayat

kehamilannya dahulu

dan hasil USG

kehamilannya.

Ny. T mengatakan

bahwa keluarga selalu

memberikan dukungan

positif terhadap

Page 30: LK PKK Mater Kehamilan Normal

kemungkinan dalam

persalinan nantinya)

4. Menganjurkan keluarga

untuk memberikan

dukungan kepada

kehamilan Ny. T

5. Menganjurkan dan

mengajarkan Ny. T

untuk menggunakan

teknik relaksasi untuk

menangani cemasnya.

6. Memberikan informasi/

penkes tentang

kelahiran dan

keselamatan janin.

kehamilannya.

O = Ny. T tampak

cemas saat meluapkan

perasaannya.

Ny. T tampak

kooperatif saat

mempraktikan ulang

teknik relaksasi.

Ny. T tampak antusias

merima penkes yang

diberikan.

A = Cemas teratasi

P = intervensi

dilanjutkan

2. Rabu,

24 April 2013

Kurang

pengetahuan

1. mengkaji tingkat

pengetahuan Ny. T

dan keluarga

2. memberitahu tanda

dan gejala yang biasa

muncul pada

kehamilan plasenta

previa

3. mengidentifikasi

kemungkinan

penyebab plasenta

previa yang dialami

4. memberikan

informasi yang benar

bahwa janin masih

akan berkembang,

posisi masih bisa

berubah, dan

S = Ny. T mampu

menjelaskan kembali

mengenai penyebab

dan tanda-gejala

kehamilan plasenta

previa.

Ny. T mampu

mengeksplorasi

perasaan khawatirnya

terhadap kehamilannya

kepada perawat.

Ny. T mengatakan

merasa lega setelah

diberitahu bahwa

posisi janin masih

dapat berubah, BB

masih dapat

berkembang dan

bertambah,.

Page 31: LK PKK Mater Kehamilan Normal

pertumbuhan BB

masih bisa

bertambah.

5. mendukung pasien

untuk

mengeksplorasi

perasaan

6. mengeksplorasi

kemugkinan

dukungan dari orang

sekitar.

O = Ny. T tampak

antusias mendengar

informasi yang

diberikan.

Ny. T tampak mengerti

atas informasi yang

diberikan.

A = informasi dapat

diberikan dan diterima

dengan baik

P = intervensi

dilanjutkan

BAB IV

PENUTUP

Page 32: LK PKK Mater Kehamilan Normal

A. KESIMPULAN

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine (dalam

kandungan) dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

Wanita hamil dalam istilah medis disebut dengan gravida. Perubahan yang paling

menonjol selama kehamilan adalah perubahan fisik ibu seperti adanya perubahan

pada rahim atau uterus, vagina (liang senggama), ovarium (indung telur), payudara,

sirkulasi darah, sistem respirasi, sistem pencernaan, perubahan pada kulit dan

metabolisme. Kehamilan juga melibatkan seluruh anggota keluarga, khusunya

peran seorang suami. Setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan

dan menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing, oleh karena itu

seorang calon ibu akan lebih tenang menjalani proses kehamilannya.

Pada kasus kehamilan Ny. T, masalah keperawatan utama yang diangkat

adalah kecemasannya terhadap kehamilannya karena riwayat kehamilan lalu yaitu

kehamilan plasenta previa dan hasil USG kehamilan sekarang yang menyatakan

letak bayi sungsang dengan BB 0.6 kg. Dalam hal ini, perawat memberikan

dukungan dan informasi mengenai kehamilan Ny. T dan plasenta previa.

B. SARAN

Klien dengan kehamilan normal membutuhkan asuhan keperawatan yang

terapeutik dan profesional. Kesalahan dalam menangani dan memantau kondisi

klien pasca persalinan dapat memperburuk kondisi klien, bahkan berakibat fatal.

Jadi, sebaiknya sebagai pemberi pelayanan kesehatan, kita dapat memberikan

pelayanan terbaik dalam pemantauan Ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Page 33: LK PKK Mater Kehamilan Normal

Barbara.2004.Panduan Belajar:Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta : EGC

Benson. 2008. Buku Saku Obsetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

Brooker, 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Doengoes, Marlinn E. (2005). Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta : EGC

Frase, Orine M.et al.2009. Buku Ajar Kebidanan Myles.Ed.14. Jakarta: EGC

Hamilton, 2005. Dasar- Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Loveno, 2007. Pengantar Kuliah Obsteri. Jakarta: EGC