lp kuping

7
LAPORAN PENDAHULUAN PADA SYSTEM PENDENGARAN BAB I A. DEFINISI Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengara keseimbangan. Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas k sehari-hari, sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan biara dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui biara tergantung pada kemampu mendengar. !a"at darurat telinga adalah suatu keadaan #ang men#ebabkan ter$adin#a pe pendengaran bahkan kehilangan pendengaran #ang disebabkan oleh beberapafator diantaran#a trauma tumpul seperti keelakaan lalu lintas,dll baik dalam "aktu ak kronis. B. BA!IAN % BA!IAN DA&I TE'IN!A Telinga terdiri dari tiga bagian diantaran#a ( ). Telinga luar Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari dau lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga ata telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpa daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang akhirn#a menu$u gendang telinga. &anangan #ang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tul #ang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran terdapat ban#ak kelen$ar #ang menghasilkan *at seperti lilin #a serumen atau kotoran telinga. +an#a bagian saluran #ang memproduksi sedikit seru memiliki rambut. ada u$ung saluran terdapat gendang telinga #ang meneruskan sua telinga dalam . Telinga tengah Telinga tengah meliputi gendang telinga, tulang pendengaran /martil atau mall atau inus, dan sanggurdi atau stapes0. Saluran Eustahius $uga berada di teling !etaran suara #ang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pend 1asing-masing tulang pendengaran akan men#ampaikan getaran ke tulang berikutn#a. Tulang sanggurdi #ang merupakan tulang terkeil di tubuh meneruskan getaran ke k atau rumah siput. ada manusia dan he"an darat lainn#a, telinga tengah dan saluran pendengaran aka udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga t berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustahius menghubungka telinga tengah ke belakang faring. . Telinga dalam

Upload: sartika-edi-annisa

Post on 05-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

get

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN PADA SYSTEM PENDENGARAN

BAB I

A. DEFINISITelinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran bahkan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.

B. BAGIAN BAGIAN DARI TELINGATelinga terdiri dari tiga bagian diantaranya :1. Telinga luarBagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam

2. Telinga tengahTelinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring.

3. Telinga dalamTelinga bagian dalam terdiri dari tiga bagian utama yaitu ke arah belakang terdapat tiga saluran semi sirkular,di tengah tengahnya ada bagian yang di sebut vestibula,dan ke arah depan ada koklea yang juga dikenal nama rumah siput telinga ( rumah siput ), Keseluruhan struktur ini berbentuk cekung dan mengandungcairan yang disebut perilimfe.Menggantung di dalam perilimfe oleh benang-benang lembut adalah labiri yang berselaput.ini merupakan serangkaian kantong-kantong dan saluran nan rumit yang mengandung jenis cairan yang berbeda yang disebut endolimfa.

C. KELAINAN - KELAINAN PADA TELINGA1. Telinga bagian luar

a. Benda asing dalam telingaIni terjadi kebanyakan pada anak-anak yang paling suka memasukkan benda-benda apa saja ke dalan hampir setiap liang tubunya.lubang telinga mempunyai penarikan khusus,seperti seperti halnya lubang hidung.Berbagai benda kecil pernah dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu,paling umum adalah pecahan batu,mainan plastic, biji buah-buahan, kacang, dan sebagainya.bahkan juga serangga kecil bias masuk ke lubang telinga atau hidung tanpa dikehendaki.Untuk mengeluarkan benda asing tersebut seperti serangga agak sulit karena badan serangga tersebut sudah menjadi licin.tapi pada akhirnya serangga tersebut bias dikeluarkan tanpa akibat yang berbahaya.Gejalanya :Bisa timbul rasa tidak enak, atau berkurangnya pendengaran jika benda asing yang masuk berupa biji sayuran atau buah-buahan yang cenderung menyerap cairan sehingga membesar dan menutup seluruh saluran.Akibatnya bias terjadi infeksi.khususnya jika benda asing itu sudah berada di dalam telinga selama beberapa hari tanpa diperiksa.Penyebab yang menganggu dan lazim di sini adalah menyelinapnya benda asing untuk sementara ke dalam saluran telinga.ada orang yang mempunyai kebiasaan mengusap lubang telinga dengan sesuatu benda untuk mendapatkan rasa geli yang menyenangkan.ini adalah salah satu cara terjadi infeksi,sehingga harus dihentikan sama sekali.Perawatan :Kecuali jika benda asing itu berada dekat dmulut liang dan bias dikeluarkan dengan sesuatu alat sederhana tanpa menimbulkan rasa sakit, maka sebaiknya benda itu di biarkan tidak disentuh.Dokter maupun perawat yang terlatih dapat dengan mudah memgeluarkannya dengan alat khusus.tapi untuk benda-benda yang terlalau masuk kedalam,apalagi disertai infeksi itu memerlukan anestesia.

2. Telinga bagian tengah dan dalam

A. Otitis media serosaOtitis media serosa (efusi telinga tengah)mengeluarkan cairan,tanpa bukti adanya infeksi aktif dalam telinga tengah. Secara teori,cairan ini sebagai akibat tekanannegatif dalam telinga tengah yang disebabkan obstruksi tuba eustachii. Kondisi ini ditemikan terutama pada anak-anak,perlu dicatat bahwa bila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustahcii harus dicari.Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah menjalani radioterapi dan barotraumas (misalnya penyelam)dan pada pasien disfungsi tuba eustahcii akibat infeksi atau alergi saluran nafas atas yang terjadi. Barotraumas terjadi bila terjadi perubahan tekanan mendadak dalam telinga tengah akibat perubahan tekanan barometric seperti seperti pada penyelam atau saat pesawat udara turun,dan cairan tertangkap didalam telinga tengah.Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii harus disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis media serosa unilateral menetap.Gejalanya :Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran,rasa penuh dalam telinga atau perasaan bendungan dan bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eustahcii berusaha membuka. Membrane timpani Nampak kusam pada otoskopi dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah. Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.Perawatan : Otitis media serosa tidak perlu ditangani secara medis kecuali terjadi infeksi (otitis media akut). Bila kehilangan pendengaran yang berhubungan dengan efusi telinga tengah menimbulkan masalah bagi pasien,maka bias dilakukan miringotomi dan dipasang tabung untuk menjaga telinga tengah tetap terventilasi. Kortikosteroid,dosis rendah,kadang dapat mengurangi edema tuba eustahcii pada kasus barotrauma.

B. Peradangan / pendarahan pada telinga ( barotitis )

Barotitis adalah peradangan pada telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan kondisi ini juga disebut aerotitis. Barotitis merupakan masalah peradangan atau pendarahan pada telinga tengah disebabkan oleh perbedaan antara tekanan udara di telinga tengah dan atmosfir seperti saat di ketinggian,menyelam,dan hampa udara.Gejala :Sakit di telinga dan sakit gigi merupakan cirri khas penyakit iniPerawatan :Seseorang dengan infeksi akut pernafasan atas atau reaksi alergi dianjurkan untuk tidak terbang atau menyelam,namun jika kegiatan tersebut terpaksa dilakukan perti phenyleprine 0,25 % dioleskan 30 menit sebelum melakukan aktifitas penerbangan atau penyelam dapat membantu mengatasi masalah ini.

B. ETIOLOGIa. Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir padi, lintah,b. Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras yang mengenai telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga menyebabkan telinga menjadi putus.c. Barotrauma (Perbedaan Tekanan)d. Racun Aminoglycoside antibiotics Ethacrynic acid oral Aspirin Chloroquine Quinidine

C. MANIFESTASI KLINIKa. Telinga kemasukan air1) Memang benar kemasukan air2) Telinga kurang dengar3) Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam4) Telinga mendengar seperti suara berdengungb. Telinga kemasukan benda asing1) Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga2) Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat benda asing3) Rasa sakit di telinga4) Kadang kadang keluar darah dan bengkak5) Trauma telinga6) Rasa sakit didalam telinga7) Rasa mendengung dalam telinga8) Rasa tebal atau tuli dalam telinga9) Keluar darah telinga

D. PATOFISIOLOGIGangguan pada telinga berawal ketika adanya invasi bakteri,kemudian bakteri tersebut menyebabakan infeksi pada telinga tengah karena adanya bakteri,maka terjadilah proses peradangan.peradangan inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat meningkatkan produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan serosa,hantaran suara udara yang diterima menurun sehingga terjadi gangguan persepsi sensori.

E. PEMERIKSAAN PADA TELINGATelinga luar diperiksa dengan inspeksi dan palpasi langsung,sementara membrane timpani diinspeksi seperti telinga tengah dengan otoskop dan palpasi tak langsung dengan menggunakan otoskop pnemautik. Tak mungkin melakukan inspeksi telinga dalam,nmun ada berbagai medote pengkajian yang dapat memberikan pengkajian kasar terhadap fungsinya.pengkajian ketajaman auditorius harus dilakukan pada setiap pemeriksaan fisik.a. Pengkajian fisikInspeksi telinga luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat. Aurikulus dan jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas,lesi,dan cairan begitupula ukuran,simetri dan sudut penempelan ke kepala. Gerakan aurikulus normalnya tak menimbulkan nyeri. Bila maneuver ini terasa nyeri,harus dicurigai adanya otitis eksterna akut nyeri tekan pada saat palpasi di daerah mastoid dapat menunjukkan mastoiditis akut atau inflamasi nodus aurikula posterior.

b. Ketajaman auditoriusPerkiraan umum pendengaran pasien dapat disaring secara efektif dengan mengkaji kemampuan pasien mendengarkan bisikan kata atau detakan jam tangan. Bisikan lembut oleh pemeriksa yang sebelumnya telah melakukan ekshalasi penuh. Masing-masing telinga diperiksa bergantian.

F. PENATALAKSANAANBerikan tampon yang mengandung antibiotic, pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural Toilet ),tetes dekongestan hidung, pemberian analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan ( mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya komplikasi.

G. UJI PENDENGARAN KLINISUji pendengaran klinis memerlukan garpu tala. Garputala tunggal yang terbaik adalah garpu tala riverbank 512 Hz. Garpu tala yang berfrekuensi lebih tinggi mungkin tak dapat mempertahankan terdengarnya nada cukup lama agar memadai untuk uji pendengaran, sedangkan garpu tala dengan frekuensi lebihrendah merangsang sensasi getar pada tulang yang adakalanya sulit dibedakan dengan pendengaran nada rendah.Uji garpu tala dasar adalah uji rinne dimana uji ini digunakan untuk membandingkan lamanya hantaran tulang dengan hantaran udara pada telinga yang diuji.penala 512 Hz digetarkan dan tangkainya ditempelkan pada tulang mastoid. Pada telinga normal,penala terdengar hampir dua kali lebih lama pada hantaran udara dibandingkan hantaran tulang.Sedangkan uji weber dimana uji ini menentukan apakah kerusakan pendengaran monoaural bersifat hantaran atau saraf dengan membandingkan hantaran tulang pada kedua telinga. Penala 512 Hz dapat ditempelkan pada dahi merupakan respon normal sedangkan pada gigi penala terdengar di sebelah kanan,jika telinga kanan merupakan telinga yang sakit maka kehilangan pendengaran merupakan tuli hantaran. Apabila telinga kiri merupakan telinga yang sakit mak kehilangan pendengaran adalah tipe sensorineural (tuli saraf).

H. Diagnosa

1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial kehilangan pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensialkehilangan gerakan fasial.2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan telinga/penyumpalan telinga4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo selama periode pascaoperatif segera

I. Intervensi/ rencana keperawatan1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensial kehilangan gerakan fasialTujuan : ansietas (kecemasan) hilang atau berkurangIntervensi : Kaji tingkat ansietas klien Dorong untuk mendiskusikan setiap ansietas dan keprihatinan mengenai pembedahan Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoidTujuan : bebas dari rasa tak nyamanIntervensi : Kaji laporan nyeri dan catat lokasi Beriakan pasien obat analgetik sesuai dengan kebutuhan Ajarkan tentang cara penggunaan dan efek samping obat Berikan tindakan kenyamanan3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan telinga/penyumpalan telingaTujuan : memperbaiki komunikasiIntervensi : Memandang pasien ketika berbicara Kurangi kegaduhan lingkungan Berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak Menggunakan tanda non verbal4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo selama periode pascaoperatif segeraTujuan :menghilangkan rasa traumaIntervensi : Berikan tindakan kenyamanan Ajarkan pasien mengenai efek yang diharapkan dan potensial efek samping obat Memantau pasien mengenai adanya efek obat

DAFTAR PUSTAKA

Pracy. R , siegler. J, stell.P.M. 1993. Pelajaran Ringkas Telinga,Hidung,danTenggorokan. Jakarta : PT Gramedia pustaka utama Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3 E/8. Jakarta : EGC Skeet ,Muriel.1995.Buku Tindakan Paramedis Terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.Edisi 2. Jakatra:EGC Rizki Kurniadi. Available from :http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-gawat-darurat-pada_26.html (diabdet tanggal 26 februari 2012)

Webmaster. Available from :http://setengahbaya.info/arsip/penyakit-pendarahan-telinga.html (diabdet tahun 2010)