lp enema.docx

10
LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN DEWASA 6 KELAS C Fasilitator : Ibu Krisna Yetti Praktikum tanggal : Rabu, 27 Maret 2012 Topik : Enema Nama : Jihan Rigel Fitrian NPM : 1006672592 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: jihan-rigel-fitrian

Post on 25-Apr-2015

294 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP ENEMA.docx

LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN DEWASA 6KELAS C

Fasilitator : Ibu Krisna Yetti

Praktikum tanggal : Rabu, 27 Maret 2012

Topik : Enema

Nama : Jihan Rigel Fitrian

NPM : 1006672592

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2012

Page 2: LP ENEMA.docx

A. Pengertian Tindakan Enema adalah pemberian cairan ke dalam rektum dan kolon dengan menggunakan selang (kanul rectal) melalui lubang anus. Enema diberikan untuk merangsang peristaltik dan segera mengeluarkan feces.

B. TujuanTujuan pemebrian enema antara lain:1. Merangsang peristaltic usus dan defekasi untuk mengatasi konstipasi dan impaksi2. Membersihkan kolon untuk persiapan operasi dan pemeriksaan diagnostic3. Memberikan terapi seperti: mengurangi kadar kalium yang tinggi dengan enema

Natrium Polystyrene Sulfonate (Kayexalate) dan mengurangi bakteri kolon dengan enema Neomycin.

C. Indikasi, Kontraindikasi, KomplikasiIndikasi1. Konstipasi Konstipasi berhubungan dengan jalur pembuangan yang kecil, kering, kotoran yang

keras, atau tidak lewatnya kotoran di usus untuk beberapa waktu. Konstipasi berhubungan dengan pengosongan kotoran yang sulit dan meningkatnya usaha atau tegangan dari otot-otot volunter pada proses defekasi.

2. Impaksi Feses (tertahannya feses)Impaksi feses dapat didefenisikan sebagai suatu massa atau kumpulan yang mengeras, feses seperti dempul pada lipatan rektum. Impaksi terjadi pada retensi yang lama dan akumulasi dari bahan-bahan feses. Pada impaksi yang gawat feses terkumpul dan ada di dalam colon sigmoid. Impaksi feses ditandai dengan adanya diare dan kotoran yang tidak normal. Cairan merembes keluar feses sekeliling dari massa yang tertahan. Impaksi dapat juga dinilai dengan pemeriksaan digital pada rektum, selama impaksi massa yang mengeras sering juga dapat dipalpasi.

3. Persiapan pre-operasiBiasanya pada semua tindakan operasi sebelumnya di lakukan enema. Anastesia umum (GA) dalam pembedahan bisa diberikan melalui enema dengan tujuan untuk mengurangi efek muntah selama dan setelah operasi, juga mencegah terjadinya aspirasi.

4. Untuk tindakan diagnostik, misalnya pemeriksaan radiologi, seperti colonoscopy, endoscopy

5. Pasien dengan milena6. Pasien yang akan melakukan pembedahan atau melahirkan7. Pasien yang memulai program bowel training

Kontraindikasi

1. Pasien dengan diverticulitis2. Ulcerative colitis3. Crohn’s disease4. Post operasi5. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal6. Keadaan patologi klinis pada rektum dan kolon seperti hemoroid bagian dalam atau

hemoroid besar7. Tumor rektum dan kolon.

Page 3: LP ENEMA.docx

D. Kompetensi Dasar yang Harus Dimiliki PerawatSebelum melakukan enema pearwat terlebih dahulu, perlu mengetahui tipe-tipe Enam

berikut ini;Enema dapat diklasifikasikan ke dalam 4 golongan menurut cara kerjanya: cleansing (membersihkan), carminative (untuk mengobati flatulence), retensi (menahan), dan mengembalikan aliran.

1. Cleansing enema merangsang peristaltik dengan mengiritasi kolon dan rektum dan atau dengan meregangkan intestinal dengan memasuki volume cairan. Ada 2 cleansing enema yaitu high enema (huknah tinggi) dan low enema (huknah rendah). High enema diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin, sering diberikan sekitar 1000ml larutan untuk orang dewasa, dan posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi dorsal recumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama pemberian ini agar cairan dapat turun ke usus besar. Cairan diberikan pada tekanan yang tinggi daripada low enema. Oleh karena itu wadah dari larutan digantung lebih tinggi. Cleansing enema paling efektif jika diberikan dalam waktu 5-10 menit. Low enema diberikan hanya untuk membersihkan rektum dan kolon sigmoid. Sekitar 500ml larutan diberikan pada orang dewasa, klien dipertahankan pada posisi sims/miring ke kiri selama pemberian.

2. Carminative enema terutama diberikan untuk mengeluarkan flatus. Larutan dimasukkan ke dalam rektum untuk mengeluarkan gas dimana ia meregangkan rektum dan kolon, kemudian merangsang peristaltik. Untuk orang dewasa dimasukkan 60-180ml.

3. Retention enema: dimasukkan oil (pelumas) ke dalam rektum dan kolon sigmoid, pelumas tersebut tertahan untuk waktu yang lama (1-3 jam). Ia bekerja untuk melumasi rektum dan kanal anal, yang akhirnya memudahkan jalannya feses.

4. Enema yang mengembalikan aliran, kadang–kadang mengarah pada pembilasan kolon, digunakan untuk mengeluarkan flatus. Ini adalah pemasukan cairan yang berulang ke dalam rektum dan pengaliran cairan dari rektum. Pertama-tama larutan (100-200ml untuk orang dewasa) dimasukkan ke rektum dan kolon sigmoid klien, kemudian wadah larutan direndahkan sehingga cairan turun kembali keluar melalui rectal tube ke dalam wadah. Pertukaran aliran cairan ke dalam dan keluar ini berulang 5-6 kali, sampai (perut) kembung hilang dan rasa tidak nyaman berkurang atau hilang. Banyak macam larutan yang digunakan untuk enema. Larutan khusus mungkin diminta oleh dokter.

E. Anatomi daerah yang menjadi tindakan

Page 4: LP ENEMA.docx

F. Alat dan bahan yang digunakan

G. Aspek Keamanan dan Keselamatan yang Perlu Diperhatikan1. Jumlah cairan enema yang diberikan tergantung macam enema, tujuan enema, usia

dan kemampuan klien2. Enema diberikan pada suhu cukup hangat 40,5-43C (dewasa), 37C (anak)3. Frekuensi enema yang terlalu sering dapat merusak reflek defekasi normal4. Cairan sabun yang terlalu banyak dapat mengiritasi mukosa kolon

H. Prosedur pemberian enema1. Persiapan pasien

Mengucapkan salam terapeutik Memperkenalkan diri Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang

akan dilaksanakan. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

1. Selimut mandi, perlak dan

alasnya

2. Tissue

3. Bedpan (pispot)/commode

4. Bengkok

5. Sabun

6. Washlap dan handuk

7. Sarung tangan bersih

8. Wadah enema/irigator (wadah khusus untuk

irigasi)

9. Cairan yang dianjurkan untuk enema (air hangat

40,5-43° C atau sesuai progaram medis)

10. Selang rektal yang sesuai ukurannya: 22-30

Fr (dewasa), 12-18 Fr (anak), 12 untuk bayi.

11. Konektor

12. The rectal bulb syringe

13. Tube dan klem pipa

14. Termometer

15. Pelumas/jelly

16. Cairan enema/larutan

a. bayi, ≥ 250ml

b. toddler atau preschool, 250 – 350 ml

c. anak usia sekolah, 300 - 500ml

d. adolescent, 500 - 750ml

e. adult, 750-1000ml

The Rectal Bulb Syringe

Enema Device for Bowel Irrigation

Clyster Syringe

Page 5: LP ENEMA.docx

Menjaga privasi klien. Berika posisi yang nyaman: tinggikan tempat tidur yang sesuai dan pasang

pengaman tempat tidur pada sisi yang berlawanan, atur posisi klien: miring kiri atau posisi Sim’s dengan lutut kanan fleksi.

2. Persiapan peralatan3. Pelaksanaan

Tutup pintu/pasang sampiran (screen), Rasional: memberikan privasi pada klien. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Rasional: pencegahan

terjadinya transmisi bakteri. Kaji kondisi anal dan deformitas, Rasional: pengkajian merupakan tahap awal

setiap prosedur yang akan memberikan informasi suatu tindakan dapat dilaksanakan atau tidak.

Jelaskan prosedur kepada klien bahwa ia mungkin akan merasakan kembung ketika larutan dimasukkan. Rasional: memberikan informasi dapat meningkatkan kesiapan dan kerjasama pasien selama proses tindakan enema berlangsung.

Bantu klien orang dewasa atau usia toddle untuk mengambil posisi lateral kiri, dengan kaki kanan fleksi dan beri selimut mandi. Rasional: posisi ini memudahkan aliran larutan sesuai dengan gravitasi ke dalam sigmoid dan kolon descenden yang berada pada sisi kiri. Kaki kanan fleksi agar anus lebih tampak.

Letakkan perlak di bawah bokong klien agar sprey tidak basah. Rasional: merupakan tindakan preventif untuk menjaga kebersihan tempat tidur.

Beri pelumas pada rectal tube 5cm jika untuk orang dewasa. Untuk anak-anak beberapa enema yang dijual sudah mempunyai tube yang sudah dilumasi. Rasional: pelumas memudahkan masuknya tube melalui spinkter anal dan        meminimalisir trauma.

Buka klem lewatkan beberapa larutan melalui pipa penghubung dan rectal tube, kemudian tutup klem. Rasional: pipa diisi dengan larutan untuk mengeluarkan udara di dalamnya. Udara yang masukke dalam rektum menyebabkan peregangan yang tidak perlu.

Masukkan rectal tube dengan lembut dan perlahan ke dalam rektum, tujukan ke umbilikus. Masukkan tube dengan jarak yang tepat. Rasional: pemasukan pipa ke umbilikus memandu pipa di sepanjang rektum. Rectal tube dimasukkan melewati spinkter internal.

Jika terjadi tahanan di spinkter internal, suruh klien untuk bernapas dalam dan lewatkan sedikit larutan melalui pipa. Jika tahanan berlangsung lama, tarik pipa dan laporkan pada perawat yang bertanggung jawab. Rasional: bernapas dalam dan memasukkan sedikit larutan bisa membuat spinkter rileks.

Jika tidak ada tahanan, buka klem dan angkat wadah larutan ke atas rektum pada ketinggian yang tepat ; 30-45cm untuk dewasa dan 7,5 untuk bayi. Rasional: pada ketinggian ini, larutan tidak mendesak tekanan yang cukup untuk mengganti kerusakan lapisan pada rektum

Masukkan cairan dengan perlahan. Jika klien mengeluh merasa kembung atau nyeri, gunakan klem untuk menghentikan aliran selama 30 detik, kaji warna kulit, keringat, dyspnoe. Jika tidak dijupai kelainan buka kembali alirannya dengan kecepatan yang rendah. Rasional: memasukkan cairan dengan perlahan dan menghentikan aliran untuk sementara menurunkan kemungkinan spasme intestinal dan pengeluaran yang dini pada larutan.

Setelah semua larutan dimasukkan atau ketika klien tidak bisa menerima lagi dan ingin b.a.b, tutup klem dan keluarkan rectal tube dari anus. Rasional: keinginan untuk b.a.b biasanya mengindikasikan bahwa cairan yang masuk sudah cukup

Page 6: LP ENEMA.docx

Gunakan tekanan yang tetap pada anus dengan tissu atau tekan bokong untuk membantu menahan enema. Biarkan klien dalam posisi berbaring. Rasional: beberapa enema lebih efektif jika ditahan 5-10 menit. Waktunya tergantung pada jenis enema. Klien lebih mudah menahannya pada posisi berbaring daripada ketika duduk atau berdiri, karena gravitasi membantu pengaliran peristaltik.

Bantu klien untuk duduk pada bedpan atau toilet. Jika spesimen feses dibutuhkan anjurkan klien menggunakan bedpan. Rasional: posisi duduk lebih dianjurkan karena enema membantu proses defekasi

Suruh klien agar tidak menyiram toilet jika ia selesai menggunakannya. Rasional: untuk mengevaluasi output/keberhasilan tindakan enema

Catat pemasukan dan pengeluaran enema; jumlah, warna, konsistensi, pengeluaran flatus dan perenggangan abdomen. Rasional: Pencatatan merupakan aspek legal sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat.

Rapikan klien dan berikan posisi nyaman Bersihkan alat-alat Cuci tangan

I. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Tindakan1. Kaji status klien: bising usus, tingkat kesadaran, pola defekasi, mobilisasi, adanya

hemoroid dan control sfingter eksternal2. Kaji kebutuhan klien untuk enema3. Tentukan jenis enema dan ukuran kanul4. Tentukan tingkat pemahaman klien tentang tujuan enema5. Cek catatan medik klien

Referensi:

Carol Taylor Et All. (1997). Fundamental Of Nursing.  Lippincott Raven Washington.Kelompok Keilmuan Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar (DKKD) FIK UI. (2006).

Panduan Praktikum Keperawatan Dasar 1. Edisi ke-4. Lembaga penerbit FE UI.Patricia A. Potter Et All. (1992). Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice.

Third Edition. Mosby Year Book Washington.

Page 7: LP ENEMA.docx
Page 8: LP ENEMA.docx