lp anc uyan baru.docx

67
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE OLEH NI DWI ANGGRAENI WULANDARI P07120012022 3.1 REGULER KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Upload: anggraeni-wulandari

Post on 12-Feb-2016

68 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP ANC UYAN BARU.docx

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE

OLEH

NI DWI ANGGRAENI WULANDARI

P07120012022

3.1 REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2014

LAPORAN PENDAHULUAN

Page 2: LP ANC UYAN BARU.docx

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE

KONSEP DASAR ANTENATAL CARE

A. DEFINISI

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008). Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Konsepsi secara formal

didefinisikan sebagai penyatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma (Bobak,

dkk 2005).

Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan

terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya

masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan

upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan

medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan

terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya

untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan

bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara

memadai.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu

selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti

yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas

Puskesmas.

B. TUJUAN

Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu

Page 3: LP ANC UYAN BARU.docx

3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan

trauma seminimal mungkin

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu

agar dapat memberikan ASI secara eksklusif

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar

dapat tumbuh kembang secara normal

7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal

8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin

C. GEJALA KLINIS DAN TANDA KEHAMILAN

1. Tanda kehamilan :

a. Presumtif ( Bukti Subjektif)

1) Amenorea

2) Perubahan payudara

3) Anoreksia

4) Mengidam

5) Lelah (fatigue)

6) Mual & muntah (morning sickness)

7) Frekuensi berkemih

8) Pigmentasi kulit

9) Konstipasi

b. Probabilitas ( Bukti Objektif)

1) Pertumbuhan & perubahan uterus

2) Tanda Hegar’s (melunaknya segmen bawah uterus.

3) Ballotement (lentingan janin dalam uterus saat palpasi)

4) Braxton hick’s (kontraksi selama kehamilan)

5) Perubahan abdomen

6) Pembesaran abdomen

c. Absolut ( Bukti Positif)

Page 4: LP ANC UYAN BARU.docx

1) Gerakan janin dapat dirasa, diraba juga bagian-bagian janin

2) Terdengar denyut jantung janin

3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

D. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA

KEHAMILAN

Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa

kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Trimester I (0-12 minggu)

Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala

yang berasal dari janin dan plasenta.

a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine

b. Masalah gastrointestinal

1. Mual dan muntah (4-6 minggu)

2. Morning Sickness

3. Anoreksia

4. Saliva berlebihan

5. Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu

c. Pengaruh hormon estrogen

Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi

d. Perubahan janin

1. Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik

2. pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok

3. Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan

e. Tanda-tanda piscaseck

Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi

f. Traktus urinarius

Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung

kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil

g. Kardiovaskuler

1. Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus,

posisi jantung pada bagian kiri atas

Page 5: LP ANC UYAN BARU.docx

2. Kardiak output

a) Denyut jantung meningkat

b) Nadi meningkat ± 10-15 x /menit

c) Filtrasi ginjal meningkat

d) transportasi oksigen meningkat

h. Uterus

1. Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc

2. Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter

3. Ismus hipertropi, panjang, lunak

i. Payudara

Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan

progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara

j. Vagina

1. Peningkatan vaskularisasi

2. Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam

k. Respirasi

1. Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat

2. Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan

relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya

carbon dioksida dari janin ke ibu

3. Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak

l. Muskuluskeletal

1. Relaksasi persendian

2. Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum

3. Perubahan postural

a) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang

belakang

b) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong

kedepan

m. Kulit

Page 6: LP ANC UYAN BARU.docx

Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,

kloasma, linianigra dan strie gravidalum.

2) Trimester II (12-28 minggu)

Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Uterus

1. Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot

2. Dinding uterus tipis dan lunak

3. Fetus dapat di palpasi pada abdomen

4. Uterus jadi bentuk ovale

5. Adanya kontraksi “braxton his”

b. Serviks

1. Terus memanjang

2. Adanya mucous plag

3. Sel otot hipertropi

4. Kelenjar serviks aktif

c. Vagina

1. Sel otot hipertropi

2. Mukosa tebal

3. Adanya lorchea

4. PH asam : 3,5-6,0

d. Payudara

1. Duktus dan alveoli hipertropi

2. Areola dan putting membesar

3. Mulai ada sekresi kolostrum

e. Sistem kardiovaskuler

1. Volume darah meluas

2. Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah

merah

3. Output meningkat 30-50 %

4. stroke volume meningkat

5. tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun

6. Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir

Page 7: LP ANC UYAN BARU.docx

f. Sistem respiratory

1. Oksigen dalam darah meningkat

2. Pernafasan lebih dalam

3. Volume darah stabil

4. Kebutuhan oksigen meningkat

5. Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak

nafas

g. Sistem Urinary

1. Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat

2. udema fisiologis pada kandung kemih

3. frekuensi berkemih menurun

4. Dilatasi ginjal dan ureter

5. Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius

6. Filtrasi glomerolus meningkat 50 %

7. Aliran plasma renal meningkat

8. Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam

air meningkat

h. Sistem muskuloskeletal

1. Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis

fisiologis

2. Kram pada kaki

i. Sistem integumen

1. Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium

2. Adanya linianigra

3. Vaskuler adanya palmar eritema

4. Rambut menjadi lebih halus

5. Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat

j. Sistem gastrointestinal

1. Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan

2. Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam

hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.

Page 8: LP ANC UYAN BARU.docx

3. Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan

globulin.

4. Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi

pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus

gestasional.

5. Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air

meningkat

k. Sistem endokrin

1. Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon,

Prolaktin meningkat.

2. Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR

meningkat.

3. Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.

4. Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat,

Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat

5. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.

3) Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu)

a. Sistem reproduksi

1. Uterus

Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,

kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.

2. Servik

Effousment, pengeluaran mukosa.

3. Vagina

Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea

4. Payudara

Membesar, tegang, colusterum keluar.

b. Sistem kardiovaskuler

1. COP meningkat 40 %

2. Volume darah ibu meningkat 30 – 50 %

3. HR meningkat 15 kali/menit

4. Stroke volume meningkat

Page 9: LP ANC UYAN BARU.docx

5. Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan

masalah jantung

c. Sistem pernafasan

1. Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas

2. Iga-iga ekspansi

3. Kebutuhan oksigen meningkat

d. Sistem perkemihan

1. Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat

2. Frekwensi miksi meningkat

3. Kosentrasi albumin plasma menurun

e. Sistem musculoskeletal

Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas

f. Sistem integumen

1. Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat

2. Rambut tipis dan rontok

3. Kuku cepat tumbuh dan mudah patah

g. Sistem gastrointestinal

1. Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif

2. Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun

3. Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi

h. Sistem endokrin

1. Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat

2. Tiroid: BMR meningkat

i. Plasenta: Fungsi maksimal

E. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut

George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:

a. Uterus

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada

ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada

awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut

Page 10: LP ANC UYAN BARU.docx

dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi

dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat

terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan

peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,

kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks

menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,

Goodell dan Hegar.

b. Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta

menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi

kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan

sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human

Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang

pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan

metabolik yang mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem

penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam

perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi

sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara.

Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran

payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap

sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan

pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak

kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa

tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua

bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat

menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain

membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.

c. Kulit

Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi

akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen

dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi

Page 11: LP ANC UYAN BARU.docx

adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana

abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah

hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau

daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal

setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area

hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan

berwarna putih keperakan

d. Sistem gastrointestinal

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan

tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau

hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan

sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat

pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan

digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

1. Perubahan Fisik pada Trimester I

a. Morning Sickness, mual dan muntah.

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual

dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda

disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.

Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada

beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan

ketiga.

b. Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi

peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh

darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara

sebagai persiapan menyusui.

c. Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan

rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan

menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir

kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

Page 12: LP ANC UYAN BARU.docx

d. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena

peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot

sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini

adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

e. Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal

kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga

ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri)

tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala /

pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor

fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan

depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

f. Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat

menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang

timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini

sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya

pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen

merenggang untuk menyokong rahim.

g. Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus

dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

h. Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan

memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada

peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang

dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon

estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron

yang menyebabkan tubuh menahan air.

2. Perubahan Fisik pada Trimester II

a. Perut semakin membesar

Page 13: LP ANC UYAN BARU.docx

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan

melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm

setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar

dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada

kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16

minggu.

b. Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini

sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama

kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung

dan tidak nyaman.

c. Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama

kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar

dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran

cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.

d. Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat

dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak

diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir

dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah

bayi lahir.

e. Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut

bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini

karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang

semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan

bersifat tidak menetap.

f. Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan

trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh

darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

Page 14: LP ANC UYAN BARU.docx

g. Hidung dan Gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh

termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan

menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.

Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.

Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.

h. Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit

yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai

dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah

disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi

petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan

kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat

peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin

jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat

diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak

sehingga dapat menimbulkan jerawat

i. Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang

kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin

berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,

dan itu adalah kelenjar kulit.

j. Sedikit Pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir

40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang

menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak

sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian

bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada

posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik pada Trimester III

a. Sakit bagian tubuh belakang

Page 15: LP ANC UYAN BARU.docx

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena

meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat

memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang

belakang.

b. Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang

membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

c. Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah

ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan

merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang

membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun

kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu

yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih

mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena

berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga

ibu.

d. Sering buang air kecil

Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan

makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan

menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena

menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir

kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan

memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

f. Kontraksi perut

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian

perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau

istirahat.

g. Bengkak

Page 16: LP ANC UYAN BARU.docx

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan

meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,

dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang

disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

F. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut

trimester adalah:

1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan

kehamilannya

b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu

berharap agar dirinya tidak hamil saja

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini

dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya

d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian

dengan seksama

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang

yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan

merahasiakannya

Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:

a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”

menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.

b. Penerimaan terhadap kehamilan.

“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.

c. Maternal role atteinment

Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,

internalisasi dan fantasi.

d. Fantasi

Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

e. Hubungan dengan ibu

Page 17: LP ANC UYAN BARU.docx

Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang

membutuhkan support.

f. Hubungan dengan janin

Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan

janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.

g. Body image

Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan

mulai dapat diobservasi.

h. Waktu dan jarak

Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu

mungkin menarik diri dari orang lain.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang

tinggi

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

c. Merasakan gerakan anak

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta

g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang

lain yang baru menjadi ibu

i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan

persiapan untuk peran baru

3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak

menarik

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,

khawatir akan keselamatannya

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang

mencerminkan perharian dan kekhawatirannya

Page 18: LP ANC UYAN BARU.docx

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan mudah terluka (sensitif)

h. Libido menurun

Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan

ayah selama trimester III:

1) Perubahan Psikologis Ibu

a. Penerimaan terhadap janin meningkat

b. Fantasi terhadap perubahan peran

c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

d. Fokus perhatian pada persalinan

e. Menaruh perhatian pada persalinan

2) Perubahan Psikologis Ayah

a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal

freedom, covvod sindrom berat

b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

G. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan

antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan

waktu sebagai berikut:

1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1

2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2

3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4

Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,

keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi

pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan

prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3

minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

H. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL

Page 19: LP ANC UYAN BARU.docx

Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan Antenatal

“7T”, yang terdiri dari:

1. Timbang berat badan

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap

5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan

6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria

7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan

I. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:

a. Anamnesa

Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil

meliputi:

1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)

2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk

memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain

3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan

4. Riwayat perkawinan

5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:

a) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

b) Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)

c) Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)

d) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

e) Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)

f) Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:

a) Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,

persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan

dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)

b) Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan

Page 20: LP ANC UYAN BARU.docx

c) Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,

perdarahan, siapa yg menolong

d) Riwayat hipertensi

e) Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg

f) Nifas dan laktasi

g) Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau

mati, bila mati umur berapa & penyebabnya

h) Masalah-masalah lain yg dialami

7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit

kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau

HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.

8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit

menular, dll

9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:

a) Status perkawinan

b) Riwayat KB

c) Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini

d) Dukungan keluarga

e) Pengambil keputusan dalam keluarga

f) Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan

perhatian pada vitamin A dan zat besi

g) Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum

obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga

h) Beban kerja & kegiatan sehari-hari

i) Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan

a) Untuk siklus 28 hari:

HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

b) Untuk siklus 35 hari:

HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid

Page 21: LP ANC UYAN BARU.docx

2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:

1. Pemeriksaan Luar

a. Pemeriksaan umum

c) Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran

d) Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe

e) Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan

pernapasan

f) Oedema

g) TB

h) BB

i) Reflek

j) Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,

golongan darah dan urine rutin

b. Pemeriksaan Kebidanan

Inspeksi

a) Kepala dan leher

b) Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting

susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan

pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)

c) Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,

linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae

gravidarum, & bekas luka operasi

d) Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan

condyloma

e) Anggota bawah: cari varises, oedema, luka

Palpasi

Periksa raba dilakukan untuk menentukan:

a) Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan

b) Letak anak dalam rahim

Page 22: LP ANC UYAN BARU.docx

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:

(Manuaba, 1998)

Leopold 1

Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil

Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin

dalam fundus

Konsistensi fundus

Leopold 2

Menemukan batas samping rahim kanan-kiri

Menentukan letak punggung janin

Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold 3

Menentukan bagian terbawah janin

Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk

atau masih goyang

Leopold 4

Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil

Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa

dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas

panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:

TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan

3,5 cm

Auskultasi

Page 23: LP ANC UYAN BARU.docx

Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung

janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan

bising usus

2. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan

antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III

untuk menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan

Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan

pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan

antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi

kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi

kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu

hamil.

Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:

a) Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda

bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-

kekhawatiran lain.

b) Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk

mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,

menghitung taksiran BB janin.

c) Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,

pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil

Variabel Penilaian & PenangananKunjunga

n I

Kunjunga

n II

Kunjungan

III

Kunjunga

n IV

1. Penilaian antenatal:

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat kesehatan

Riwayat sosial

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 24: LP ANC UYAN BARU.docx

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan kebidanan (luar)

Pemeriksaan kebidanan

(dalam)

Pemeriksaan laboratorium

jika ada

indikasi

-

Jika ada

indikasi

Jika ada

indikasi

-

Jika ada

indikasi

Jika ada

indikasi

Cek Hb &

periksa lab

lain jika

ada

indikasi

2. Penanganan:

Pemberian Tetanus Toksoid

Pemberian tablet tambah darah

Konseling umum

Konseling khusus

Perencanaan persalinan

Perencanaan penanganan

komplikasi

Sesuaikan

90 hari

Jika ada

indikasi

-

Sesuaikan

Memperku

at

Jika ada

indikasi

-

Sesuaikan

Memperkuat

Jika ada

indikasi

Sesuaikan

Memperku

at

Jika ada

indikasi

c. Diagnosa

Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan

diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:

a) Hamil atau tidak

b) Primi atau multigravida

c) Usia kehamilan

Page 25: LP ANC UYAN BARU.docx

d) Janin hidup atau mati

e) Janin tunggal atau kembar

f) Letak anak

g) Anak intra atau extrauterin

h) Keadaan jalan lahir

i) Keadaan umum penderita

d. Prognosa

Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.

Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan

lahir spontan atau sulit dan berbahaya.

e. Terapi

Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang

setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan

konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi,

pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.

Page 26: LP ANC UYAN BARU.docx

J. PATHWAY ANC

Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, perub.psikologis,

ketidakstabilan hormon

GIT

Instabilitas hormone

Asam lambung meningkat

Rasa sebah/mual

Muntah

Intake makanan menurun

Ketidak seimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Sist.kardio vascular

Peningkatan TD

Sakit kepala

Nyeri

Sist.urinaria

Penekanan vesika urinaria

karena pembesaran

uterus

Frekuensi BAK

meningkat

Gangguan eliminasi urin

Ansietas Perubahan peran sebagai

calon ibu

Koping individu tdk

efektif

Page 27: LP ANC UYAN BARU.docx

Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan psikologis

Sist.endokrin

Inotropik

Hiperpegmintasi

Gangguan Citra Tubuh

Perub.cardiac output

Resiko cidera janin &

maternal

Sist.kardiovaskular

Sekresi aldosteron meningkat

Retensi H2O & Na+

volume plasma meningkat

TD meningkat

Sakit kepala

Nyeri

Sist.reproduksi

Vaskularisasi serviks &

vagina

Sensitifitas serviks

meningkat

Rangsang seksual

Disfungsi Seksual

Sist.integumen

Estrogen meningkat

Kulit meregang

Striae gravidarum

Gangguan Citra Tubuh

Sist.GIT

Progesterone meningkat

Saliva & asam lambung

meningkat

Peristaltic menurun

Pengosongan lambung lambat

Kembung, mual, muntah

Ketidak seimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Musculosceletal

BB janin meningkat

Postur tubuh berubah

Lordosis berlebihan

Nyeri

Sist.respirasi

Desakan uterus ke diafragma

Ekspansi paru tidak maksimal

Gangguan pola nafas

Krisis situasional

Proses adaptasi

Persiapan anggota baru dlam keluarga

Ketidakefektifan koping

Page 28: LP ANC UYAN BARU.docx
Page 29: LP ANC UYAN BARU.docx

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin

Retensi H2O & Na+

Persiapan melahirkan

Perub.skelet & persendian

Berat uterus menigkat

Perub.pusat gravitasi tubuh

Menekan saraf sekitar

Pelepasan mediator nyeri (prostaglandin,

histamin)

Nyeri

Menekan paru

Ekspansi paru menurun

Gangguan pola nafas

Urine output menurun,

volume plasma meningkat,

tekanan hidrostatik menurun

Edema ekstremitas

Kelebihan volume cairan

Vasokontriksi pembuluh

darah

TD meningkat

Hipertrofi ventrikel

Penurunan cardiac output

Resiko cidera janin &

maternal

Primi:kurang pengetahuan

Ansietas

Page 30: LP ANC UYAN BARU.docx
Page 31: LP ANC UYAN BARU.docx

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Riwayat kehamilan saat ini.

2. Riwayat obstetri dan ginekologi.

3. Riwayat medis.

4. Riwayat penyakit dalam keluarga.

5. Pemeriksaan fisik: kelenjar tiroid, payudara, abdomen, panggul (perubahan

fisiologi sistem tubuh).

6. Pola fungsi kesehatan

a) Nutrisi/Metabolik: jumlah asupan cairan dan nutrisi dalam sehari

b) Persepsi/penatalaksanaan kesehatan: sikap dan perilaku terkait

kehamilan.

c) Tidur/istirahat: kualitas dan kuantitas tidur dalam sehari

d) Aktifitas/latihan: keluhan selama aktifitas, keluhan terkait mobilisasi

fisik, pemenuhan kebutuhan perawatan diri, keluhan terkait respirasi.

e) Eliminasi: frekuensi, pola, volume eliminasi urine dan alvi.

f) Nilai/kepercayaan: pengambilan keputusan, perasaan sedih/berduka,

keyakinan terhadap kesehatan.

g) Seksualitas/reproduksi: keluhan terkait pola seksual

h) Persepsi/konsep diri: ketakutan, kecemasan, penilaian citra tubuh,

identitas personal, harga diri.

i) Kognitif/perseptual: pengetahuan tentang kehamilan, keluhan mual,

nyeri.

j) Koping/toleransi terhadap stres: koping keluarga & komunitas.

k) Hubungan/peran: perubahan penampilan peran akibat kehamilan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

TRIMESTER I

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake makanan menurun

b. Ansietas berhubungan dengan krisi situasional, perubahan psikologis,

ketidakstabilan hormone.

Page 32: LP ANC UYAN BARU.docx

c. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan vesika urinaria

karena pembesaran uterus

d. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan darah

e. Ketidakefktifan koping berhubungan dengan perubahan peran sebagai calon

ibu

TRIMESTER II

a. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hiperpigmentasi pada

integument

b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal

c. Nyeri berhubungan dengan sekeresi aldosteron meningkat

d. Disfungsi seksual berhubungan dengan sensitifitas serviks meningkat

e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake makanan menurun akibat mual dan muntah

f. Resiko cedera berhubungan dengan perubahan cardiac output

g. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan persiapan anggota baru dalam

keluarga.

TRIMESTER III

a. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan saraf sekitar pada pembesaran

uterus.

b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru menurun

c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi H2O & Na+

d. Resiko cedera berhubungan dengan cardiac output

e. Ansietas berhubungan dengan krisi situasional, perubahan psikologis,

ketidakstabilan hormone.

Page 33: LP ANC UYAN BARU.docx

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

NOC :

a. Nutritional Status

b. Nutritional Status : food

and fluid intake

c. Nutritional Status : nutrient

intake

d. Weight control

Kriteria Hasil :

a. Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan

b. Berat badan ideal sesuai

dengan tinggi badan

c. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

d. Tidak ada tanda-tanda

malnutrisi

e. Menunjukkkan peningkatan

fungsi pengecapan dari

menelan

Tidak terjadi penurunan berat

badan yang berarti

NIC :

Nutrision Management

a. Kaji adanya alergi

makanan

b. Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan

nutrisi yang

dibutuhkan pasien

c. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake

Fe

d. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein

dan vitamin C

e. Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

f. Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

g. Kaji kemempuan

pasien untuk

mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

a. BB pasien dalam batas

normal

Page 34: LP ANC UYAN BARU.docx

b. Monitor adanya

penurunan berat badan

c. Monitor tipe dan

jumlah aktivitas yang

act dilakukan

d. Monitor lingkungan

selama makan

e. Jadwalkan pengobatan

dan tindakan tidak

selama jam makan

f. Monitor mual muntah

g. Monitor kadar

albumin, total protein,

Hb, dan kadar Ht

h. Monitor kalori dan

intake nutrisi

Nyeri akut/kronis

berhubungan dengan saraf

terbuka, kesembuhan luka

dan penanganan luka bakar.

NOC :

Pain level

Pain control

Comfort level

Kriteria hasil :

a. Mampu mengontrol nyeri

(tahu penyebab nyeri,

mampu menggunakan

teknik nonfarmakologi

untuk mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

b. Melaporkan bahwa nyeri

berkurang dengan

menggunakan manajemen

NIC :

Pain Management:

a. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas, dan actua

presipitasi.

b. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

c. Kontrol actua

lingkungan yang

mempengaruhi nyeri

Page 35: LP ANC UYAN BARU.docx

nyeri.

c. Mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi

dan tanda nyeri)

d. Menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang.

seperti suhu ruangan,

pencahayaan,

kebisingan.

d. Kurangi actua

presipitasi nyeri.

e. Ajarkan teknik non

farmakologis (relaksasi,

distraksi dll) untuk

mengetasi nyeri kecuali

pasien bayi

f. Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri.

g. Evaluasi tindakan

pengurang nyeri/actual

nyeri.

h. Kolaborasi dengan

dokter bila ada actual

tentang pemberian

analgetik tidak berhasil.

Administrasi analgetik :.

a. Cek program pemberian

analogetik; jenis, dosis,

dan frekuensi.

b. Cek riwayat alergi.

c. Tentukan analgetik

pilihan, rute pemberian

dan dosis optimal.

d. Evaluasi efektifitas

analgetik, tanda dan

gejala efek samping.

e. Tingkatkan istirahat

Page 36: LP ANC UYAN BARU.docx

f. Kolaborasi dengan

dokter jika ada keluhan

dan tindakan nyeri tidak

berhasil

Ansietas NOC :

Anxiety Self-control

Anxiety level

Coping

Kriteria Hasil :

a. Klien mampu

mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala

cemas

b. Mengidentifikasi,

mengungkapkan dan

menunjukkan tehnik untuk

mengontol cemas

c. Vital sign dalam batas

normal

d. Postur tubuh, ekspresi

wajah, bahasa tubuh dan

tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya kecemasan

NIC :

Anxiety Reduction

(penurunan

kecemasan)

a. Gunakan pendekatan

yang menenangkan

b. Nyatakan dengan jelas

harapan terhadap

pelaku pasien

c. Jelaskan semua

prosedur dan apa yang

dirasakan selama

prosedur

d. Temani pasien untuk

memberikan

keamanan dan

mengurangi takut

e. Berikan informasi

actual mengenai

diagnosis, tindakan

prognosis

f. Libatkan keluarga

untuk mendampingi

klien

g. Instruksikan pada

pasien untuk

menggunakan tehnik

Page 37: LP ANC UYAN BARU.docx

relaksasi

h. Dengarkan dengan

penuh perhatian

i. Identifikasi tingkat

kecemasan

j. Bantu pasien

mengenal situasi yang

menimbulkan

kecemasan

k. Dorong pasien untuk

mengungkapkan

perasaan, ketakutan,

persepsi

l. Kelola pemberian

obat anti

cemas

Gangguan eliminasi urine NOC :

1. Urinary elimination

2. Urinary continuence

Kriteria hasil :

1. Kandung kemih kosong

secara penuh

2. Tidak ada residu urine >100-

200cc

3. Intake cairan dalam rentang

normal

4. Bebas dari ISK

5. Tidak ada spasme bladder

6. Balance cairan seimbang

NIC

Urinary Retention Care

1. Lakukan penilaian

kandung kemih yang

komprehensif berfokus

pada inkontinensia

( miasal output urine,

fungsi kognitif, dan

masalah kencing

praeksisten)

2. Memantau

penggunakan obat

dengan sifat

antikolinergik atau

Page 38: LP ANC UYAN BARU.docx

property alpha agonis

3. Merangsang reflek

kandung kemih

dengan menerapkan

dingin untuk perut,

membelai tinggi, atau

air.

4. Memantau asupan dan

keluaran

5. Memantau tingkat

distensi kandung

kemih dengan palpasi

dan perkusi

Ketidakefektifan koping NOC :

1. Decision making

2. Role inhasment

3. Social support

Kriteria Hasil :

1. Mengidentifikasi pola

koping yang efektif

2. Mengungkapkan secara

verbal tentang koping yang

efektif

3. Mengatakan penurunan

stress

4. Klien mengatakan telah

menerima tentang

keadaannya

5. Mampu mengidentifikasi

strategi tentang koping

NIC

Dicision making

1. Menginformasikan

pasien alternative atau

solusi lain penanganan

2. Memfasilitasi pasien

untuk membuat

keputusan

3. Bantu pasien

mengidentifikasi

keuntungan, kerugian

dari keadaan

Role inhancement

1. Bantu pasien untuk

mengidentifikasi

bermacam macam nilai

kebutuhan

Page 39: LP ANC UYAN BARU.docx

2. Bantu pasien

identifikasi strategi

positif untuk mengatur

pola nilai yang dimiliki

Coping enhancement

1. Anjurkan pasien untuk

mengidentifikasi

gambaran perubahan

peran yang realistis

2. Gunakan pendektan

tenang dan

menyakinkan

3. Hindari pengambilan

keptusan pada saat

pasien berada dalam

stress berat

4. Berikan informasi

actual yang terkait

dengan diagnosis, terai

dan prognosis.

Anticipatory Guidance

Gangguan citra tubuh NOC:

1. Body Image

2. Self esteem

Kriteria Hasil:

1. Body image positif

2. Mampu

mengidentifikasi

kekuatan personal

3. Mendiskripsikan secara

faktual perubahan fungsi

NIC:

Body Image Enhancement

1. Diskusikan dengan

klien tentang

perubahan dirinya

2. Bantu klien dalam

memutuskan tingkat

actual perubahan

dalam tubuh atau

Page 40: LP ANC UYAN BARU.docx

tubuh

4. Mempertahankan

interaksi sosial

level fungsi tubuh

3. Monitor frekuensi

pernyataan klien

4. Berikan dukungan

dan suport mental

serta spiritual.

5. Libatkan keluarga

untuk memberikan

dukungan sacara

mental dan spiritual

Gangguan pola nafas NOC:

Respiratory status : Ventilation

Respiratory status : Airway

patency

Vital sign Status

Kriteria hasil:

1. Mendemonstrasikan batuk

efektif dan suara nafas

yang bersih, tidak ada

sianosis dan dyspneu

(mampu mengeluarkan

sputum, mampu bernafas

dg mudah, tidakada pursed

lips)

2. Menunjukkan jalan nafas

yang paten (klien tidak

merasa tercekik, irama

nafas, frekuensi

pernafasan dalam rentang

normal, tidak ada suara

NIC:

1. Posisikan pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi

2. Pasang mayo bila

perlu

3. Lakukan fisioterapi

dada jika perlu

4. Keluarkan sekret

dengan batuk atau

suction

5. Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara tambahan

6. Berikan bronkodilator 

7. Berikan pelembab

udara Kassa basah

NaCl Lembab

8. Atur intake untuk

cairan

Page 41: LP ANC UYAN BARU.docx

nafas abnormal)

3. Tanda Tanda vital dalam

rentang normal (tekanan

darah, nadi, pernafasan)

mengoptimalkan

keseimbangan.

9. Monitor respirasi dan

status O2

10. Bersihkan mulut,

hidung dan secret

trakea

11. Pertahankan jalan

nafas yang paten

12. Observasi adanya

tanda tanda

hipoventilasi

13. Monitor adanya

kecemasan pasien

terhadap oksigenasi

14. Monitor  vital sign

15. Informasikan pada

pasien dan keluarga

tentang tehnik

relaksasi untuk

memperbaiki pola

nafas.

16. Ajarkan bagaimana

batuk efektif

17. Monitor pola nafas 

Disfungsi seksual NOC :

1. Sexuality

patern,inefefective

2. Self-esteem situasional low

3. Rape trauma syndrome

silent reaction

4. Knowledge : Sexual

NIC

Sexual Counseling

1. Membangun hubungan

terapeutik, berdasarkan

kepercayaan dan rasa

Page 42: LP ANC UYAN BARU.docx

Functioning

Kriteria hasil :

1. Pemulihan dan

penganiayaan seksual

2. Perubahan fisik dengan

penuaan pria dan wanita

3. Pengenalan dan penerimaan

indentitas seksual pribadi

4. Mengetahui masalah

reproduksi

5. Control resiko penyakit

menular seksual (PMS)

hormat

2. Menetapkan panjang

hubungan konseling

3. Menyediakan privasi

dan menjamin

kerahasiaan

4. Memberikan informasi

fungsi seksual

5. Diskusikan tingkat

pengetahuan pasien

tentang seksual pada

umumnya.

6. Diskusikan

diperlukan,modifikasi

dalam aktivitas seksual

Resiko cedera NOC:

1. Risk Kontrol

Kriteria Hasil:

1. Klien terbebas dari

cidera

2. Klien mampu

menjelaskan

cara/metode untuk

mencegah injury/cidera

3. Klien mampu

menjelaskan faktor

resiko dari

lingkungan/perilaku

personal

4. Mampu menggunakan

fasilitas kesehatan yang

ada

NIC :

Enviroment Management

(Manajemen Lingkungan)

1. Indentifikasi

kebutuhan keamanan

pasien berdasarkan

level fisik dan fungsi

koognitif serta

riwayat kebiasaan

sebelumnya.

2. Indentifikasi benda-

benda beresiko di

lingkungan.

3. Pindahkan benda-

benda berbahaya dari

lingkungan pasien.

4. Modifikasi

Page 43: LP ANC UYAN BARU.docx

lingkungan

meminimalisir

bahaya dan resiko.

5. Siapkan pasien

dengan telfon

emergency.

6. Beritahu pasien

terhadap resiko

individual dan

kelompok mengenai

bahaya dan resiko.

7. Kolaborasikan

dengan petugas lain

untuk meningkatakan

keamanan

lingkungan.

Kelebihan volume cairan NOC :

1. Electrolit and acud base

balance

2. Fluid balance

3. Hydration

Kriteria hasil :

1. Terbebas dari edema,efusi

dan anarsaka

2. Bunyi nafas bersih, tidak

ada dyspnue/ortopnue

3. Terbebas dari distensi vena

jugularis, reflek

hepatojugular (+)

4. Memelihara tekanan vena

sentral, tekanan kapiler

paru,output jantung dan

NIC

Fluid management

1. Pertahankan catatan

intake dan output

yang kuat

2. Monitor hasil hb

yang sesuai dengan

retensi cairan

( BUN, HCT,

osmolalitas urine)

3. Memonitor vital

sign

4. Kaji lokasi dan luas

edema

5. Kolaborasi

pemeberian diuretic

Page 44: LP ANC UYAN BARU.docx

vital sign dalam batas

normal.

Fluid monitoring

1. Monitor berat badan

2. Monitor serum dan

elektrolit urine

3. Monitor serom dan

osmolalitas urine

4. Monitor BP,HR dan

RR

5. Catat secara akurat

intakedan output

6. Monitor tanda dan

gejala edema.

Page 45: LP ANC UYAN BARU.docx

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.

Bandung: Elemen.

Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-

G59.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.

Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal.

http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.

Diakses tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB.

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handaya.2008.Pemeriksaan Obstetri dan Ashuan Antenatal. (online) (http:// www.

harnawatiaj.wordpress.com diakses 28 Oktober 2010)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk

Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012.

Pukul 18.31 WIB.

Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.

Jakarta: EGC.

Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.

Jakarta: EGC.

NANDA NIC-NOC.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA NIC-

NOC.Jakarta: Media Action Publishing

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi

NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.

EGC.

45