lokasi dan sensasi reseptor pengecap

Upload: anggreta-auriadini

Post on 09-Feb-2018

674 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    1/20

    LOKASI DAN SENSASI RESEPTORPENGECAP (Laporan Praktikum FisiologiHewan)

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Setiap manusia memiliki lidah. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah

    dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor

    pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang

    mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa papilla pada lidah, antara lain Papillasirkumvalata, fungiformis dan filiformis. Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron

    aferen; reseptor berespons terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk-bentuk energi

    rangsangan menjadi sinyal listrik, bahasa sistem saraf. Reseptor ditemukan pada panca indera

    kita, salah satunya pada lidah. Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena

    pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari

    luar. Pada sisi atas dan sisi samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya

    ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar di atas lidah. Lidah mempunyai reseptor khusus yang

    berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang

    banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas

    pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Oleh

    karena itu pada kesempatan kali ini mahasswa melakkan praktikum ini untuk menguji

    sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui

    bagaimana mekanisme saraf yang hubungnnya dengan rasa.

    A. Tujuan

    Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada

    manusia dan mengetahui variasi waktu sensasi.

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    2/20

    I. TINJAUAN PUSTAKA

    Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan

    organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak

    mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap

    terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.Permukaan atas

    lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam

    bentuk, yaitu :

    1. Papilla bentuk benang (filiformis) disebut papilla peraba, tersebar di seluruh permukaan lidah

    2. Papilla bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit atau berbentuk huruf V (sirkumvalata) disebut

    papilla pengecap, terdapat di dekat pangkal lidah atau di bagian tengah belakang yang peka

    terhadap rasa pahit

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    3/20

    3. Papilla bentuk jamur (fungiformis) disebut papilla pengecap, terdapat di tepi lidah bagian depan

    yang peka terhadap rasa manis, samping depan peka terhadap rasa asin, dan samping belakang

    peka terhadap rasa asam (Jalmo, 2007).

    Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papilaberbentuk jamur, dan di permukaan papilla berbentuk benang. Pengecap merupakan fungsi

    utama taste buds dalam rongga mulut, namun indera pembau juga sangat berperan pada persepsi

    pengecap. Selain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari

    rongga mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung

    saraf nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera pengecap adalah bahwa

    fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan keinginannnya dan

    mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu (Savitri, 1997).

    Indera pengecap kurang lebih terdiri dari 50 sel epitel yang termodifikasi, beberapa di antaranya

    disebut sel sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus

    digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa di antaranya

    adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah bagian tengah indera dan

    akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997).

    Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds(putting cita rasa) terdiri atas sel-

    selgustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk

    kelompok yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini

    menjulur melalui pori pada bagiansuperficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf

    berakhir di sekitar sel-selgustatoryini.Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform

    mengandung banyak sekali putting cita rasa meskipun putting itu terdapat juga pada palatum,farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea rah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-

    cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang lingual dari saraf

    trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal = posterior) menerima cita rasa

    melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik

    ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi yang lain merupakan campuran dari cita rasa

    dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera penciuman. Pangkal lidah sangant peka

    dengan cita rasa pahit. Bagian lateral lidah memberikan (Frandson, 1992)

    Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama

    terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah manusia) dan dalam

    jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglotis. Kuncup

    kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis.

    Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel

    reseptor.Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya 4 jenis sel, yang dapat dikenali dengan

    mikroskop electron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili pada permukaannya.

    Walaupun fungsinya belom diketahui, mereka dapat membantu aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    4/20

    juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh terdapatnya banyak vesikel yang menyerupai

    versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah suatu sel basal pra-kembang yang mungkin merupakan

    precursor dari sel-sel yang lebih spesifik dalam kuncup kecap. Tonjolan dendritik dari saraf

    sensorik yang paling dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan

    penerimaan pengecapan pada sel tipe 3 (Junqueira, 1995).

    Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan

    organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak

    mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap

    terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa

    papilla pada lidah, antara lain:Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari

    jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.Papillae sirkumvalataadalah jenis papillae yang

    terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun

    berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.Papillae fungiformismenyebar pada

    permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.Papilae filiformisadalah yang terbanyak

    dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah puting-

    puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dindingpapillae

    sirkumvalatadanfungiforum.Papilae filiformlebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh,

    daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring juga

    bermuatan puting-puting pengecap (Widiastuti.2002).

    Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera

    rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi

    rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa

    pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah danpalatum molle. Hanya

    zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengansel reseptor (Sherwood, 2001).

    Pada hekekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap.

    Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik Iidah melakukan semua

    gerakan halus, sementara otot extrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta

    melaksanakan gerakan-gerakan-kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan.

    Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi. dan akhirnya

    mendorongnya masuk faring.Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan

    urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran Iidah bersentuhan dengan gigi-

    gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila

    lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum

    linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut

    (Pearce, 2000).

    Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung Iidah meruncing, dan bila

    terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.Selaput lendir (membran

    mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu se- hat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    5/20

    seperti beludru dan ditutupi plpil-papil, yang terdiri atas tiga jenis.Papillae sirkumvalata. Ada

    delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.Papillae

    sirkumvalataadalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam

    lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang

    lidah.Papillae fungiformismenyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentukjamur.Papilae filiformisadalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah

    (Pearce, 2000).

    Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat

    dalam dinding papillae sirkumvalata dan fungiforum. Papilae filiform lebih berfungsi untuk

    menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit

    dan farinx juga bermuatan puting-puting pengecap.Ada empat macam rasa kecapan: manis,

    pahit, asam dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu

    merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan,

    semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung

    saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-

    beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga (Campbell, 2002).

    Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat pensarafan dari

    urat saraf hipoglosus(Saraf otak kedua belas). Daya perasaannya dibagi menjadi perasaan

    umum, yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan,

    kepadatan, suhu dan sebagainya, dan rasa pengecap khusus.Impuls perasaan umum bergerak

    mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat

    saraf kranial kelima, sementara impuls indera pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama

    saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan saraf kranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.

    Saraf kranial kesembilan, saraf glossofaringeal, membawa, baik impuls perasaan umum, maupunimpuls perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah. Dengan demikian indera pengecapan lidah

    dilayani oleh saraf kranial kezlima, ketujuh dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya

    dipersarafi oleh saraf kranial kedua belas (Anonim b, 2012).

    Secara klinik, indera pengecap, seperti juga indera penciuman (lihat di sebelah), sangat peka dan

    dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran pencernaan. Glositis,

    atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa adanya ulkus dan

    lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami

    gangguan pencernaan. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya.

    Biasanya, glositis kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan pemeliharaan

    higiene mulut yang baik. Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada

    permukaan lidah (juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok

    (Anonim b, 2012).

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    6/20

    II. METODE KERJA

    A. Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: Bubuk gula,

    asam jawa, garam dapur (NaCl), bubuk puyer, tusuk gigi, kapas, kertas/kertas tisu, stopwatch, air

    tawar untuk berkumur.

    B. Cara kerja

    Adapun cara kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

    1. Membersihkan rongga mulut dengan berkumur air tawar.

    2. Meletakan bahan bubuk gula, asam jawa, garam dapur dan puyer pada ujung lidah, tepi depan,

    tepi belakang dan pangkal lidah tengah.

    3. Mencatat rasa dan membuat diagram. Menentukan daerah yang paling tajam rasanya terhadap

    masing-masing bahan.

    4. Untuk mencari atau menghitungwaktu sensasi, membersihkan mulut dengan berkumur air tawar.

    5. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara mengeringkan permukaan

    lidah dengan kertas filter atau kertas tissue dan mempertahankan lidah diluar mulut.

    6. Meletakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch dansegera mematikan apabila sudah terasa. Mencatat waktu sensasi kemudian berkumur dengan air

    tawar lagi tetapi lidah tidak dikeringkan.

    7. Mengerjakan langkah 4 sampai 6 tetapi kristalnya diganti dengan asam jawa, garam dapur, dan

    bubuk puyer.

    III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

    Nama Sensasi rasa (detik)

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    7/20

    Praktikan Asin Asam Manis Pahit

    Olba 2,53 4,64 - -

    Mira 9,14 13,17 - -

    Ayu - - 17,56 33,67

    Destya - - 52 8,6

    Keterangan: - = tidak dilakukan oleh praktikan

    B.

    PembahasanKami telah melakukan praktikum tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap pada manusia

    yang bertujuan untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia serta mengetahui

    variasi waktu sensasi. Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk mengetahui

    lokasi reseptor dan variasi waktu sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih sensitif

    terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif terhadap rasa asin, bagian tepi

    belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa asam dan pada bagian pangkal lidah lebih sensitif

    terhadap rasa pahit.

    Adapun langkah kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut: Membersihkan rongga mulut

    dengan berkumur air tawar. Meletakan bahan bubuk gula, asam jawa, garam dapur dan puyer

    pada ujung lidah, tepi depan, tepi belakang dan pangkal lidah tengah. Mencatat rasa dan

    membuat diagram. Menentukan daerah yang paling tajam rasanya terhadap masing-masing

    bahan. Untuk mencari atau menghitungwaktu sensasi, membersihkan mulut dengan berkumur air

    tawar. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara mengeringkan

    permukaan lidah dengan kertas filter atau kertas tissue dan mempertahankan lidah diluar mulut.

    Meletakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch dan

    segera mematikan apabila sudah terasa. Mencatat waktu sensasi kemudian berkumur dengan air

    tawar lagi tetapi lidah tidak dikeringkan. Mengerjakan langkah yang sama tetapi kristalnya

    diganti dengan asam jawa, garam dapur, dan bubuk puyer (Nukmal, 2012).

    Berdasarkan langkah kerja yang dilakukan didapatkan hasil yaitu sensasi pengecap rasa asinuntuk praktikan Olba adalah 2,53 detik, sedangkan Mira 9, 14 detik. Sedangkan unuk rasa asam

    Olba adalah 4,64 detik sedangkan Mira 13,17 detik. Untuk sensasi rasa pahit Ayu sekitar 33,67

    detik sedangkan Destya 8,6 detik. Untuk sensasi rasa manis Ayu sekitar 17,56 detik sedangkan

    Destya sekitar 52 detik.

    Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-beda hal

    tersebut terjadi adanya perbedaan genetik setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    8/20

    kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang menerima

    impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke system saraf pusat untuk

    diterjemahkan (Jalmo, 2007).

    Setelah melakukan pengamatan didapat bahwa pada percobaan rasa asin anggota yang dapat

    menangkap rasa paling cepat adalah Olba yaitu hanya selama 2,53 detik yang dapat merasakanrasa pada tepi lidah bagian depannnya. Pada percobaan rasa manis yang paling cepat ialah Ayu

    sedangkan yang paling lama ialah Destya yang mereka rasakan pada bagian ujung lidah. Pada

    percobaan rasa asam yang paling cepat merasakan ialah Olba yaitu sekitar 4,64 detik sedangkan

    yang paling lama ialah Mira yaitu 13,17 detik mereka berdua merasakan rasa asam pada bagian

    tepi lidah belakang. Pada percobaan yang terakhir yaitu dengan menggunakan rasa pahit adalah

    yang paling lama yaitu Ayu sekitar 33, 67 detik sedangkan yang paling cepat adalah Destya

    sekitar 8,6 detik yang mereka berdua rasakan pada area lidah di bagian pangkal lidah tengah.

    Reseptor perasa merespon stimulasi rasa dengan berbeda-beda. Rasa manis mendepolarisasi sel

    kecap dengan membuka channel Na+. Channel ini tertutup oleh amiloride dan biasa ditemukan

    pada ginjal dan sel epitel. Selain itu, juga dengan menaktikan adenylate cyclase. cAMP akan

    diprduksi oleh adenylate cyclase untuk menutup channel K+. Susbtansi perasa pahit akan

    menstimulasi produksi IP3, yang selajutnya akan meningkatkan level Ca2+

    yang akan melepaskan

    trasmiter sinapsis dan mengaktifasi saraf gustatory. Substansi perasa mendepolarisasi sel kecap

    dengan menaktifkan channel amiloride-sensitive Na+. Substansi rasa masam akan

    mendepolarisasi sel kecap secara langsung dengan menaikkan konsentrasi ion H+yang menutup

    channel K+

    (Jalmo,2007).

    Rasa manis dimulai dengan melekatnya molekul gula pada porus perasa. Kemudian hal ini akan

    mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator

    (protein G) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim iniakan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan

    mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat

    keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan

    terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak (Anonim c, 2012).

    Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran

    keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh

    otak. Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ini akan

    mengakibatkan teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim

    fosfolipase. Enzim ini akan membuat IP3 yang merupakann senyawa yang larut dalam

    sitoplasma yang terdapat dalam RE. Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya

    ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran

    K terbuka dan terjadi sinaps. Tidak sepeti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena

    konsentrasi proteon atau ion H. Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya

    proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps. (Anonim c,

    2012).

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    9/20

    Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama

    terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah manusia) dan dalam

    jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglottis. Kuncup

    kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis.

    Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor.Penyebaran kuncup kecap berada pada seluruh permukaan lidah sehingga setiap lidah dapat

    merasakan rasa pada penjuru lidahnya. Tetapi kuncup kecap menunjukkan adanya penyebaran

    berkelompok yaitu untuk reseptor rasa manis berada di ujung lidah, reseptor rasa pahit di

    pangkal lidah reseptor reasa asin di tepi lidah depan sedangkan reseptor rasa asam di tepi lidah

    belakang (Junqueira, 1995).

    Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa.

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan struktur

    dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang. Hal lain yang

    mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal

    tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap

    terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya seseorang dalam mengecap rasa dapat

    dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika dalam penyampaian

    rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan.

    Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. (Jalmo,

    2007).

    Waktu sensasi pengecap antara wanita dan pria memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut

    terlalu kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh

    terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan

    wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas juga tidak berbeda (Jalmo, 2007).Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva (air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan

    dan mengkatalis zat yang masuk ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi

    bila zat tersebut telah dikatalis oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva

    terlalu rendah maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan

    semakin lambat pula respon rasa tersebut (Jalmo, 2007)

    Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20 atau

    lebih dari 30 akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas

    akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini

    cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari.

    Suhu yang terlalu dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Jalmo,

    2007).

    Usia mempengaruhi sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang

    berusia lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan

    pada orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    10/20

    bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi

    sensasi rasa (Jalmo,2007).

    IV. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

    1. Lidah merupakan organ panca indera yang terdiri atas otot dengan adanya reseptor pengecap

    sebagai taste buduntuk menerima impuls kimia pada makanan yang kemudian akan diteruskan

    ke system saraf pusat untuk diterjemahkan.

    2. Manusia memiliki 4 macam modalitas cita rasa dasar yang spesifik, yaitu: manis pada ujung

    lidah, asin pada tepi depan, asam pada tepi belakang, dan pahit pada pangkal lidah, akibat dari

    taste bud yang berbeda-beda.3. Waktu sensasi reseptor setiap orang adalah berbeda-beda, hal tersebut terjadi akibat

    sensitivitas taste buddalam menerima impuls dari zat kimia serta perbedaan genetis setiap orang.

    4. Setiap orang memiliki lokasi reseptor yang berbeda-beda. Secara umum kuncup kecap

    ditemukan pada seluruh permukaan lidah tetapi untuk rasa manis didominasi di daerah ujung

    lidah, rasa asin di tepi depan lidah, rasa asam di tepi belakang lidah dan untuk rasa pahit di

    bagian pangkal tengah lidah.

    5. Tingkat sensitivitas lidah seseorang mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa.

    Sensitivitas disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola

    makan seseorang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim a. 2012.Lokasi dan sensasi Reseptor pengecap. http://kholishin-

    kloning. blogspot.com/. Diakses tanggal 15 Desember 2012.

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    11/20

    Anonim b.2012.Reseptor Pengecap. http://wikipedia.org. Diakses tanggal 15

    Desember 2012.

    Anonim c. 2012.Lokasi dan sensasi Reseptor pengecap. http://cocoexperiment

    .blogspot.com. Diakses tanggal 15 Desember 2012.

    Campbell, N.A.,J.B. Reece, & Mitchell. 200.Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:

    Erlangga.

    Frandson, Boron WF & Boulpeap EL. 1992.Medical physiology.Jakarta:

    Penerbit EGC.

    Guyton AC, Hall JE. 1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Irawati S. Ed. ke-9.

    Jakarta: Penerbit EGC.

    Jalmo, Tri. 2007.Buku Ajar Fisiologi Hewan. Bandar Lampung: Unila

    Junqueira, L. Carlos, Jose Carneiro &Robert Kelley. 1995.Histologi Dasar.

    Jakarta: Penerbit EGC.

    Nukmal, Nismah. 2012.Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandar Lampung:

    Unila.

    Pearce, E.C, 2000,Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT. Gramedia.

    Savitri, Diah Ernawati. 1997.Kelainan Jaringan Mulut. Jakarta: Majalah

    Kedokteran Gigi.

    Sherwood L. 2001.Fisiologi Manusia. Ed. ke-2.Jakarta: Penerbit EGC.

    Widiastuti, Sri. 2002.Indera Pengecap. http://sriwidii.blogspot.com. Diakses

    tanggal 15 Desember 2012

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    12/20

    LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan I)

    Disusun OlehLestari

    1017021012

    JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS LAMPUNG2012

    Judul Percobaan : Lokasi dan Sensasi Reseptor Pengecapan

    Tanggal Percobaan : 5 November 2012Tempat Percobaan : Laboratorium Zoologi 2Nama : LestariNPM : 1017021012Jurusan : BiologiFakultas : MIPA

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    13/20

    BandarLampung, 5 November 2012Mengesahkan,Asisten,

    Eka Sulvin AriyantiNPM : 0817021028

    I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

    Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ

    indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar,

    seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran. Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena pada papilla didapatkan tastebuds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan sisi

    samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan

    terletak tersebar di atas lidah (Anonym, 2012).Oleh karena itu pada kesempatan kali ini mahasiswa melakukan praktikum ini untuk menguji

    sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui

    bagaimana mekanisme syaraf yang hubungnnya dengan rasa.

    B. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia2. Mahasiswa dapat memahami variasi waktu sensasi.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    14/20

    Indera adalah suatu reseptor atau alat tubuh yang mampu menerima rangsangan.Manusia mempunyai lima macam indera,yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran

    (telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), dan indera pembau (hidung). Fungsi alat

    indera adalah menerima rangsangan. Indera merupakan organ yang mempunyai reseptor khusus

    untuk menerima rangsangan. Alat Indera bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons

    terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Dengan adanya Indra, tubuh mampumerespon lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan. Rangsangan adalah semua

    penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. Berdasarkan asal sumbernya, rangsangan

    dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :A. Rangsangan dari luarRangsangan ini dapat berupa bau, rasa asin, manis, pahit, sentuhan cahaya, kelembapan, suhu,

    tekanan dan sebagainya.B. Rangsangan dari dalamRangsangan ini dapat beruparasa nyeri, lapar, haus, kelelahan,kenyang, dan

    sebagainya. (Brotowidjoyo, 1989).Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera

    rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi

    rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa

    pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah danpalatum molle. Hanya

    zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan

    sel reseptor (Budi Riyanto, 2004; Sherwood, 2001).Rangsangan sekresi saliva dapat secara mekanis misalnya dengan memakan makanan yang keras

    atau mengunyah permen karet, dan secara kimiawi misalnya oleh rangsangan rasa seperti asam,

    manis, asin, pahit (Amerongen, 1991). Hubungan yang terpenting dengan pengecap adalah

    kecenderungan indera rasa pengecap untuk melayani sensasi utama tertentu yang terletak di

    daerah khusus. Rasa manis dan asin terutama terletak pada ujung lidah, rasa asam pada duapertiga bagian samping lidah, dan rasa pahit pada bagianposteriorlidah danpalatum

    molle(Guyton, 1997). Rasa asin dibentuk oleh garam terionisasi yang kualitas rasanya berbeda-

    beda antara garam yang satu dengan yang lain karena garam juga membentuk sensasi rasa lain

    selain rasa asin. Garam akan menimbulkan rasa ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal

    ion padamikrovilibagian apikal (atas), selain masuk lewat kanal pada lateral (sisi) sel rasa (Diah

    Savitri, 1997; Kus Irianto. 2004).Sel pengecap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini

    bergantung dari pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi

    degenerasi pada pengecap.Taste buds yang dilayani oleh serat saraf sensoris adalah tastebudspada 2/3 lidah bagian anterior (papilla filiformis dan sebagianpapilla fungiformis) dilayani

    oleh chorda tympani cabang dariN. Facialis(N.VII) (Ganong, 1998; Boron, 2005). Masing-

    masingpapillapengecap dipersarafi 50 serat saraf dan setiap serat saraf menerima masukan dari

    rata-rata 5papillapengecap.Papilla circumvalata yang lebih besar masing-masing mengandung

    sampai 100papillapengecap, biasanya terletak di sisipapilla, tetapi karena terbatasnya data

    maka disebutkan ada sekitar 200-250 tastebudsperpapilla circumvalatapada setiap individu

    dibawah usia 20 tahun, dan menurun hingga 200 taste buds atau kurang menjelang maturitas, dan

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    15/20

    kurang lebih 100 taste buds menjelang usia 75 tahun. Penelitian dengan mikroelektroda pada

    satu taste budsmemperlihatkan bahwa setiap taste budsbiasanya hanya merespon terhadap satu

    dari empat rangsang kecap primer, bila substansi pengecap berada dalam konsentrasi rendah.

    Pada konsentrasi tinggi, sebagian besartaste budsdapat dirangsang oleh dua, tiga atau bahkan

    empat rangsang pengecap primer dan juga oleh beberapa rangsang pengecap yang lain yang

    tidak termasuk dalam kategori primer (Diah Savitri,1997; Ganong, 1998). Pada orang usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung menjadi lebih licin karena

    atrofipapilla lidah. Perubahan histopatologi pada lidah menunjukkan adanya atrofipapilla yang

    sering dimulai dari ujung lidah dan sisi lateral. Beberapa peneliti melaporkan

    jumlah tastebuds yang terdapat padapapilla circumvalataberkurang yang menyebabkan

    menurunnya sensitivitas rasa (Anonim,2012).

    III. PROSEDUR PERCOBAANA. Alat dan Bahan

    Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :1. Kristal / bubuk gula2. Kristal / asam jawa3. Garam dapur4. Puyer5. Stopwatch6. Air tawar untuk berkumur

    B. Cara KerjaAdapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :

    a. Bersihkan dahulu rongga mulut dengan berkumur air tawarb. Perlakuan no. 1 samapai dengan no. 4 denhgan cara sebagai berikut :

    1. ujung lidah2. tepi lidah depan3. tepi lidah belakang4. pangkal idah tengah

    c. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara sbb:1. Menjulurkan lidah, usahakan agar lidah tetap diluar mulut2.

    Letakkan sedikit puyer pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatchsegara matikan bila sudah terasa sensasinya.3. Mencatat waktunya.4. Berkumur dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan

    d. Kerjakan prosedur 1-4 diatas tetapi bahannya diganti-ganti berturut-turut1. Puyer2. Asam3. Garam

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    16/20

    4. Dan gula

    IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil PengamatanNama Gula (detik) Garam (detik) Puyer (detik)

    4 3 2 1 4 1 3 2 1 2 3 4Arin 0,94 0,74 0,68 60 0,52 0,73 120 0,58 94 97 158 0,84Shofi 127 96 0,68 0,62 0,84 0,64 0,66 0,55 86 130 0,89 0,67Rika 0,6 0,4 0,3 0,2 0,6 0,4 0,12 0,3 0,15 0,10 0,3 0,2Rodi 0,2 0,6 0,7 0,4 0,6 0,4 469 0,2 74 79 72 0,19Aulia 0,13 0,6 0,3 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,6 0,11 0,25 0,15Lestari 0,2 0,3 0,31 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,4 61 302Nurul 102 1,6 153 69 108 0,73 142 102 0,2 67 61 112Monic 323 320 76 0,52 114 0,68 68 93 0,81 85 0,96 302Indah 138 114 154 108 94 0,75 112 105 120 61 60 80Aris 157 140 88 0,25 0,97 0,52 0,5 0,2 120 127 60 0,52Dito 134 114 80 0,24 80 0,24 80 0,85 0,69 0,27 132 102Dimas 364 120 1,5 0,8 0,81 0,72 0,54 0,32 0,25 65 0,1 0,53Billi 770 126 127 0,91 0,67 0,54 0,56 0,54 151 165 130 99Nama Asam (detik)

    1 4 2 3Arin 0,94 200 65 0,74Shofi 0,69 88 0,50 63Rika 65 122 187 189Rodi 361 666 122 0,2Aulia 0,3 0,6 0,4 0,2Lestari 0,2 0,1 0,2 0,1Nurul 0,93 0,57 0,57 135Monic 121 442 118 268Indah 0,88 0,53 0,53 196Aris 0,54 76 0,31 0,36Dito 0,97 111 0,47 0,30Dimas 0,73 0,52 0,36 0,61Billi 0,80 0,50 0,52 0,38

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    17/20

    Keterangan lokasi :1. ujung lidah2. tepi lidah depan3. tepi lidah belakang4. pangkal idah tengahB. Pembahasan

    Dari hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah

    yang paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat

    papilla-papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada

    bagian tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat

    terhadap rasa asin. Sedangkan pada percobaan untuk obat puyer reseptor yang paling peka

    adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat yang memiliki rasa pahit yang berhubungan

    dengan reseptor pada pangkal lidah.Untuk pengamatan yang terakhir yaitu asam jawa yang paling merasakan adalah tepi lidah

    belakang hal ini dikarenakan reseptor tersebut merespon rasa asam pada asamjawa yang

    merupakan penerima sensasi asam. Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan

    bahwa keadaan lidah pria sedikit lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan

    wanita.namun hal ini berbeda, menurut (Salata, 1991), waktu sensasi pengecapan antara pria dan

    wanita memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut sangat kecil, sehingga dapat simpulkann

    bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini

    juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas

    juga tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari hasil pengamatan secara kebetulan

    sensitifitas pria pada kelompok ini khususnya memilki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan

    wanita.Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20 atau

    lebih dari 30 akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panasakan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini

    cendrung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari.

    Suhu yang terlalu tinggi juga akan membius kuncup lidah sehingga sensitifitas berkurang (Zuhra,

    2006).

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    18/20

    Gambar lidah dengan lokasi reseptor pengecap

    Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri atas sel-sel

    gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok

    yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulurmelalui pori pada bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di

    sekitar sel-sel gustatory ini.Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa

    meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea

    rah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang

    menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah

    kaudal = posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi

    yang lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan

    indera penciuman. Pangkal lidah sangant peka dengan cita rasa pahit.

    Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam

    larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara

    morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di

    langit-langit lunak. Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan

    pahit. Komoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia

    yang larut dalam air.TRANDUKSI RASA MANIS

    Rasa mais dimulai dengn melekatnya molekul gua pada porus perasa. Kemudian hal ini akan

    mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator

    (protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini

    akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akanmengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat

    keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan

    terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.TRANDUKSI RASA ASIN

    Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran

    keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh

    otak.

    TRANDUKSI RASA PAHITTranstan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ii akan mengakibatkan

    teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini

    akan membuat IP3 yang merupan senyawa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam RE.

    Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar

    menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps.

    TRANDUKSI RASA ASAM

  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    19/20

    Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H.

    Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi

    akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.

    V. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pada lidah terdapat area yang berbeda-beda untuk merasakan reseptan. Ujung lidah peka

    terhadap rasa manis. Lidah bagian tepi depan peka terhadap rasa asin. Bagian tepi

    belakanglidah peka terhadap rasa masam, sedangkan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa

    pahit. 2. Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah

    3. Waktu sensasi adalah waktu yang diperlukan oleh reseptor untuk mengenali dan menanggapi

    rangsangan dan diteruskan keotak sehingga akan dikenali rasanya.4. Faktor yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Sedangkan jenis kelamin

    tidak.

    DAFTAR PUSTAKAIdel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta.Kimball.W.J.1991.Biologi Umum 2. Erlangga: JakartaPearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: JakartaSalata, J.A. 1991. Differential sensitivity of tongue areans and palet to electrical stimulation: a

    suprathreshold cross-modal matching

    study.http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdf .http://journal.usu.ac.i

    d/PDF/Flavor/Citarasa.pdf . Diakses pada tanggal 12 November 2012.http://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-

    sensasi.html#ixzz2C3oix88A.Diakses tanggal 9 November 2012.

    http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdf
  • 7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap

    20/20

    http:///C:/Users/acer/Documents/LAPORAN.PRAKTIKUM.20FISHEW.201/BIOLOGI.0LOKA

    SI.20DAN.WAKTU.SENSASI.RESEPTOR.20PENGECAP.htm. Diakses tanggal 9 November

    2012.