Download - Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
1/20
LOKASI DAN SENSASI RESEPTORPENGECAP (Laporan Praktikum FisiologiHewan)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki lidah. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa papilla pada lidah, antara lain Papillasirkumvalata, fungiformis dan filiformis. Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron
aferen; reseptor berespons terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk-bentuk energi
rangsangan menjadi sinyal listrik, bahasa sistem saraf. Reseptor ditemukan pada panca indera
kita, salah satunya pada lidah. Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena
pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari
luar. Pada sisi atas dan sisi samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya
ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar di atas lidah. Lidah mempunyai reseptor khusus yang
berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas
pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Oleh
karena itu pada kesempatan kali ini mahasswa melakkan praktikum ini untuk menguji
sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana mekanisme saraf yang hubungnnya dengan rasa.
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada
manusia dan mengetahui variasi waktu sensasi.
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
2/20
I. TINJAUAN PUSTAKA
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan
organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap
terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.Permukaan atas
lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu :
1. Papilla bentuk benang (filiformis) disebut papilla peraba, tersebar di seluruh permukaan lidah
2. Papilla bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit atau berbentuk huruf V (sirkumvalata) disebut
papilla pengecap, terdapat di dekat pangkal lidah atau di bagian tengah belakang yang peka
terhadap rasa pahit
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
3/20
3. Papilla bentuk jamur (fungiformis) disebut papilla pengecap, terdapat di tepi lidah bagian depan
yang peka terhadap rasa manis, samping depan peka terhadap rasa asin, dan samping belakang
peka terhadap rasa asam (Jalmo, 2007).
Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papilaberbentuk jamur, dan di permukaan papilla berbentuk benang. Pengecap merupakan fungsi
utama taste buds dalam rongga mulut, namun indera pembau juga sangat berperan pada persepsi
pengecap. Selain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari
rongga mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung
saraf nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera pengecap adalah bahwa
fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan keinginannnya dan
mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu (Savitri, 1997).
Indera pengecap kurang lebih terdiri dari 50 sel epitel yang termodifikasi, beberapa di antaranya
disebut sel sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap. Sel pengecap terus menerus
digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa di antaranya
adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah bagian tengah indera dan
akan segera terurai dan larut (Guyton, 1997).
Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds(putting cita rasa) terdiri atas sel-
selgustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk
kelompok yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini
menjulur melalui pori pada bagiansuperficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf
berakhir di sekitar sel-selgustatoryini.Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform
mengandung banyak sekali putting cita rasa meskipun putting itu terdapat juga pada palatum,farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea rah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-
cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang lingual dari saraf
trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal = posterior) menerima cita rasa
melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik
ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi yang lain merupakan campuran dari cita rasa
dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera penciuman. Pangkal lidah sangant peka
dengan cita rasa pahit. Bagian lateral lidah memberikan (Frandson, 1992)
Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama
terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah manusia) dan dalam
jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglotis. Kuncup
kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis.
Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel
reseptor.Kuncup kecap terdiri atas sekurang-kurangnya 4 jenis sel, yang dapat dikenali dengan
mikroskop electron. Sel tipe 1 dan sel tipe 2 panjang dengan mikrovili pada permukaannya.
Walaupun fungsinya belom diketahui, mereka dapat membantu aktivitas sel tipe 3. Sel tipe 3
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
4/20
juga merupakan sel tipe panjang dicirikan oleh terdapatnya banyak vesikel yang menyerupai
versikel sinaps. Tipe sel ke 4 adalah suatu sel basal pra-kembang yang mungkin merupakan
precursor dari sel-sel yang lebih spesifik dalam kuncup kecap. Tonjolan dendritik dari saraf
sensorik yang paling dekat dengan kumpulan vesikel sinaptik ini adalah dasar untuk penempatan
penerimaan pengecapan pada sel tipe 3 (Junqueira, 1995).
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan
organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap
terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Ada beberapa
papilla pada lidah, antara lain:Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari
jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.Papillae sirkumvalataadalah jenis papillae yang
terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun
berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.Papillae fungiformismenyebar pada
permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.Papilae filiformisadalah yang terbanyak
dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah puting-
puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dindingpapillae
sirkumvalatadanfungiforum.Papilae filiformlebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh,
daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring juga
bermuatan puting-puting pengecap (Widiastuti.2002).
Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera
rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi
rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa
pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah danpalatum molle. Hanya
zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengansel reseptor (Sherwood, 2001).
Pada hekekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap.
Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik Iidah melakukan semua
gerakan halus, sementara otot extrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan-kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi. dan akhirnya
mendorongnya masuk faring.Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan
urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran Iidah bersentuhan dengan gigi-
gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila
lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum
linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut
(Pearce, 2000).
Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, maka ujung Iidah meruncing, dan bila
terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat.Selaput lendir (membran
mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu se- hat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
5/20
seperti beludru dan ditutupi plpil-papil, yang terdiri atas tiga jenis.Papillae sirkumvalata. Ada
delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.Papillae
sirkumvalataadalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-masing dikelilingi semacam
lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang
lidah.Papillae fungiformismenyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentukjamur.Papilae filiformisadalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah
(Pearce, 2000).
Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat
dalam dinding papillae sirkumvalata dan fungiforum. Papilae filiform lebih berfungsi untuk
menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit
dan farinx juga bermuatan puting-puting pengecap.Ada empat macam rasa kecapan: manis,
pahit, asam dan asin. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu
merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan,
semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung
saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-
beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga (Campbell, 2002).
Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat pensarafan dari
urat saraf hipoglosus(Saraf otak kedua belas). Daya perasaannya dibagi menjadi perasaan
umum, yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan,
kepadatan, suhu dan sebagainya, dan rasa pengecap khusus.Impuls perasaan umum bergerak
mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat
saraf kranial kelima, sementara impuls indera pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama
saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan saraf kranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.
Saraf kranial kesembilan, saraf glossofaringeal, membawa, baik impuls perasaan umum, maupunimpuls perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah. Dengan demikian indera pengecapan lidah
dilayani oleh saraf kranial kezlima, ketujuh dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya
dipersarafi oleh saraf kranial kedua belas (Anonim b, 2012).
Secara klinik, indera pengecap, seperti juga indera penciuman (lihat di sebelah), sangat peka dan
dapat hilang karena pilek atau gangguan pada mulut, lambung dan saluran pencernaan. Glositis,
atau peradangan lidah, bisa akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala berupa adanya ulkus dan
lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada pasien yang mengalami
gangguan pencernaan. Lidah lembek dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan pada pinggirannya.
Biasanya, glositis kronis menghilang, apabila kesehatan badan membaik dan pemeliharaan
higiene mulut yang baik. Lekoplakia ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada
permukaan lidah (juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya terlihat pada perokok
(Anonim b, 2012).
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
6/20
II. METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: Bubuk gula,
asam jawa, garam dapur (NaCl), bubuk puyer, tusuk gigi, kapas, kertas/kertas tisu, stopwatch, air
tawar untuk berkumur.
B. Cara kerja
Adapun cara kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan rongga mulut dengan berkumur air tawar.
2. Meletakan bahan bubuk gula, asam jawa, garam dapur dan puyer pada ujung lidah, tepi depan,
tepi belakang dan pangkal lidah tengah.
3. Mencatat rasa dan membuat diagram. Menentukan daerah yang paling tajam rasanya terhadap
masing-masing bahan.
4. Untuk mencari atau menghitungwaktu sensasi, membersihkan mulut dengan berkumur air tawar.
5. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara mengeringkan permukaan
lidah dengan kertas filter atau kertas tissue dan mempertahankan lidah diluar mulut.
6. Meletakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch dansegera mematikan apabila sudah terasa. Mencatat waktu sensasi kemudian berkumur dengan air
tawar lagi tetapi lidah tidak dikeringkan.
7. Mengerjakan langkah 4 sampai 6 tetapi kristalnya diganti dengan asam jawa, garam dapur, dan
bubuk puyer.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Nama Sensasi rasa (detik)
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
7/20
Praktikan Asin Asam Manis Pahit
Olba 2,53 4,64 - -
Mira 9,14 13,17 - -
Ayu - - 17,56 33,67
Destya - - 52 8,6
Keterangan: - = tidak dilakukan oleh praktikan
B.
PembahasanKami telah melakukan praktikum tentang lokasi dan sensasi reseptor pengecap pada manusia
yang bertujuan untuk mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia serta mengetahui
variasi waktu sensasi. Menurut teori ada 4 pengecap dasar yang digunakan untuk mengetahui
lokasi reseptor dan variasi waktu sensasinya, Dimana pada bagian ujung lidah lebih sensitif
terhadap rasa manis, pada bagian tepi depan lidah lebih sensitif terhadap rasa asin, bagian tepi
belakang lidah lebih sensitif terhadap rasa asam dan pada bagian pangkal lidah lebih sensitif
terhadap rasa pahit.
Adapun langkah kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut: Membersihkan rongga mulut
dengan berkumur air tawar. Meletakan bahan bubuk gula, asam jawa, garam dapur dan puyer
pada ujung lidah, tepi depan, tepi belakang dan pangkal lidah tengah. Mencatat rasa dan
membuat diagram. Menentukan daerah yang paling tajam rasanya terhadap masing-masing
bahan. Untuk mencari atau menghitungwaktu sensasi, membersihkan mulut dengan berkumur air
tawar. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara mengeringkan
permukaan lidah dengan kertas filter atau kertas tissue dan mempertahankan lidah diluar mulut.
Meletakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch dan
segera mematikan apabila sudah terasa. Mencatat waktu sensasi kemudian berkumur dengan air
tawar lagi tetapi lidah tidak dikeringkan. Mengerjakan langkah yang sama tetapi kristalnya
diganti dengan asam jawa, garam dapur, dan bubuk puyer (Nukmal, 2012).
Berdasarkan langkah kerja yang dilakukan didapatkan hasil yaitu sensasi pengecap rasa asinuntuk praktikan Olba adalah 2,53 detik, sedangkan Mira 9, 14 detik. Sedangkan unuk rasa asam
Olba adalah 4,64 detik sedangkan Mira 13,17 detik. Untuk sensasi rasa pahit Ayu sekitar 33,67
detik sedangkan Destya 8,6 detik. Untuk sensasi rasa manis Ayu sekitar 17,56 detik sedangkan
Destya sekitar 52 detik.
Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-beda hal
tersebut terjadi adanya perbedaan genetik setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
8/20
kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang menerima
impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke system saraf pusat untuk
diterjemahkan (Jalmo, 2007).
Setelah melakukan pengamatan didapat bahwa pada percobaan rasa asin anggota yang dapat
menangkap rasa paling cepat adalah Olba yaitu hanya selama 2,53 detik yang dapat merasakanrasa pada tepi lidah bagian depannnya. Pada percobaan rasa manis yang paling cepat ialah Ayu
sedangkan yang paling lama ialah Destya yang mereka rasakan pada bagian ujung lidah. Pada
percobaan rasa asam yang paling cepat merasakan ialah Olba yaitu sekitar 4,64 detik sedangkan
yang paling lama ialah Mira yaitu 13,17 detik mereka berdua merasakan rasa asam pada bagian
tepi lidah belakang. Pada percobaan yang terakhir yaitu dengan menggunakan rasa pahit adalah
yang paling lama yaitu Ayu sekitar 33, 67 detik sedangkan yang paling cepat adalah Destya
sekitar 8,6 detik yang mereka berdua rasakan pada area lidah di bagian pangkal lidah tengah.
Reseptor perasa merespon stimulasi rasa dengan berbeda-beda. Rasa manis mendepolarisasi sel
kecap dengan membuka channel Na+. Channel ini tertutup oleh amiloride dan biasa ditemukan
pada ginjal dan sel epitel. Selain itu, juga dengan menaktikan adenylate cyclase. cAMP akan
diprduksi oleh adenylate cyclase untuk menutup channel K+. Susbtansi perasa pahit akan
menstimulasi produksi IP3, yang selajutnya akan meningkatkan level Ca2+
yang akan melepaskan
trasmiter sinapsis dan mengaktifasi saraf gustatory. Substansi perasa mendepolarisasi sel kecap
dengan menaktifkan channel amiloride-sensitive Na+. Substansi rasa masam akan
mendepolarisasi sel kecap secara langsung dengan menaikkan konsentrasi ion H+yang menutup
channel K+
(Jalmo,2007).
Rasa manis dimulai dengan melekatnya molekul gula pada porus perasa. Kemudian hal ini akan
mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator
(protein G) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim iniakan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan
mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat
keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan
terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak (Anonim c, 2012).
Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran
keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh
otak. Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ini akan
mengakibatkan teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim
fosfolipase. Enzim ini akan membuat IP3 yang merupakann senyawa yang larut dalam
sitoplasma yang terdapat dalam RE. Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya
ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran
K terbuka dan terjadi sinaps. Tidak sepeti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena
konsentrasi proteon atau ion H. Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya
proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps. (Anonim c,
2012).
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
9/20
Pengecapan adalah sensasi yang dirasakan oleh kuncup kecap, yaitu reseptor yang terutama
terletak pada lidah (terdapat kurang lebih 10.000 kuncup kecapa pada lidah manusia) dan dalam
jumlah yang lebih kecil pada polatum mole dan permukaan laringeal dari epiglottis. Kuncup
kecap terbenam dari epitel berlapis dari papilla sirkumvalata, papilla foliota, papilla fungiformis.
Bahan kimia masuk melalui pori pengecap, yaitu lubang kecil menuju ke sel-sel reseptor.Penyebaran kuncup kecap berada pada seluruh permukaan lidah sehingga setiap lidah dapat
merasakan rasa pada penjuru lidahnya. Tetapi kuncup kecap menunjukkan adanya penyebaran
berkelompok yaitu untuk reseptor rasa manis berada di ujung lidah, reseptor rasa pahit di
pangkal lidah reseptor reasa asin di tepi lidah depan sedangkan reseptor rasa asam di tepi lidah
belakang (Junqueira, 1995).
Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan struktur
dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang. Hal lain yang
mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal
tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap
terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya seseorang dalam mengecap rasa dapat
dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika dalam penyampaian
rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan.
Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. (Jalmo,
2007).
Waktu sensasi pengecap antara wanita dan pria memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut
terlalu kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh
terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan
wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas juga tidak berbeda (Jalmo, 2007).Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva (air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan
dan mengkatalis zat yang masuk ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi
bila zat tersebut telah dikatalis oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva
terlalu rendah maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan
semakin lambat pula respon rasa tersebut (Jalmo, 2007)
Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20 atau
lebih dari 30 akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas
akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini
cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari.
Suhu yang terlalu dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Jalmo,
2007).
Usia mempengaruhi sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang
berusia lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan
pada orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
10/20
bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi
sensasi rasa (Jalmo,2007).
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Lidah merupakan organ panca indera yang terdiri atas otot dengan adanya reseptor pengecap
sebagai taste buduntuk menerima impuls kimia pada makanan yang kemudian akan diteruskan
ke system saraf pusat untuk diterjemahkan.
2. Manusia memiliki 4 macam modalitas cita rasa dasar yang spesifik, yaitu: manis pada ujung
lidah, asin pada tepi depan, asam pada tepi belakang, dan pahit pada pangkal lidah, akibat dari
taste bud yang berbeda-beda.3. Waktu sensasi reseptor setiap orang adalah berbeda-beda, hal tersebut terjadi akibat
sensitivitas taste buddalam menerima impuls dari zat kimia serta perbedaan genetis setiap orang.
4. Setiap orang memiliki lokasi reseptor yang berbeda-beda. Secara umum kuncup kecap
ditemukan pada seluruh permukaan lidah tetapi untuk rasa manis didominasi di daerah ujung
lidah, rasa asin di tepi depan lidah, rasa asam di tepi belakang lidah dan untuk rasa pahit di
bagian pangkal tengah lidah.
5. Tingkat sensitivitas lidah seseorang mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa.
Sensitivitas disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola
makan seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2012.Lokasi dan sensasi Reseptor pengecap. http://kholishin-
kloning. blogspot.com/. Diakses tanggal 15 Desember 2012.
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
11/20
Anonim b.2012.Reseptor Pengecap. http://wikipedia.org. Diakses tanggal 15
Desember 2012.
Anonim c. 2012.Lokasi dan sensasi Reseptor pengecap. http://cocoexperiment
.blogspot.com. Diakses tanggal 15 Desember 2012.
Campbell, N.A.,J.B. Reece, & Mitchell. 200.Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Frandson, Boron WF & Boulpeap EL. 1992.Medical physiology.Jakarta:
Penerbit EGC.
Guyton AC, Hall JE. 1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Irawati S. Ed. ke-9.
Jakarta: Penerbit EGC.
Jalmo, Tri. 2007.Buku Ajar Fisiologi Hewan. Bandar Lampung: Unila
Junqueira, L. Carlos, Jose Carneiro &Robert Kelley. 1995.Histologi Dasar.
Jakarta: Penerbit EGC.
Nukmal, Nismah. 2012.Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandar Lampung:
Unila.
Pearce, E.C, 2000,Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT. Gramedia.
Savitri, Diah Ernawati. 1997.Kelainan Jaringan Mulut. Jakarta: Majalah
Kedokteran Gigi.
Sherwood L. 2001.Fisiologi Manusia. Ed. ke-2.Jakarta: Penerbit EGC.
Widiastuti, Sri. 2002.Indera Pengecap. http://sriwidii.blogspot.com. Diakses
tanggal 15 Desember 2012
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
12/20
LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan I)
Disusun OlehLestari
1017021012
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG2012
Judul Percobaan : Lokasi dan Sensasi Reseptor Pengecapan
Tanggal Percobaan : 5 November 2012Tempat Percobaan : Laboratorium Zoologi 2Nama : LestariNPM : 1017021012Jurusan : BiologiFakultas : MIPA
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
13/20
BandarLampung, 5 November 2012Mengesahkan,Asisten,
Eka Sulvin AriyantiNPM : 0817021028
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang
Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ
indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar,
seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran. Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena pada papilla didapatkan tastebuds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan sisi
samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan
terletak tersebar di atas lidah (Anonym, 2012).Oleh karena itu pada kesempatan kali ini mahasiswa melakukan praktikum ini untuk menguji
sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana mekanisme syaraf yang hubungnnya dengan rasa.
B. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia2. Mahasiswa dapat memahami variasi waktu sensasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
14/20
Indera adalah suatu reseptor atau alat tubuh yang mampu menerima rangsangan.Manusia mempunyai lima macam indera,yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran
(telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), dan indera pembau (hidung). Fungsi alat
indera adalah menerima rangsangan. Indera merupakan organ yang mempunyai reseptor khusus
untuk menerima rangsangan. Alat Indera bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons
terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Dengan adanya Indra, tubuh mampumerespon lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan. Rangsangan adalah semua
penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. Berdasarkan asal sumbernya, rangsangan
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :A. Rangsangan dari luarRangsangan ini dapat berupa bau, rasa asin, manis, pahit, sentuhan cahaya, kelembapan, suhu,
tekanan dan sebagainya.B. Rangsangan dari dalamRangsangan ini dapat beruparasa nyeri, lapar, haus, kelelahan,kenyang, dan
sebagainya. (Brotowidjoyo, 1989).Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera
rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi
rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa
pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah danpalatum molle. Hanya
zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan
sel reseptor (Budi Riyanto, 2004; Sherwood, 2001).Rangsangan sekresi saliva dapat secara mekanis misalnya dengan memakan makanan yang keras
atau mengunyah permen karet, dan secara kimiawi misalnya oleh rangsangan rasa seperti asam,
manis, asin, pahit (Amerongen, 1991). Hubungan yang terpenting dengan pengecap adalah
kecenderungan indera rasa pengecap untuk melayani sensasi utama tertentu yang terletak di
daerah khusus. Rasa manis dan asin terutama terletak pada ujung lidah, rasa asam pada duapertiga bagian samping lidah, dan rasa pahit pada bagianposteriorlidah danpalatum
molle(Guyton, 1997). Rasa asin dibentuk oleh garam terionisasi yang kualitas rasanya berbeda-
beda antara garam yang satu dengan yang lain karena garam juga membentuk sensasi rasa lain
selain rasa asin. Garam akan menimbulkan rasa ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal
ion padamikrovilibagian apikal (atas), selain masuk lewat kanal pada lateral (sisi) sel rasa (Diah
Savitri, 1997; Kus Irianto. 2004).Sel pengecap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini
bergantung dari pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi
degenerasi pada pengecap.Taste buds yang dilayani oleh serat saraf sensoris adalah tastebudspada 2/3 lidah bagian anterior (papilla filiformis dan sebagianpapilla fungiformis) dilayani
oleh chorda tympani cabang dariN. Facialis(N.VII) (Ganong, 1998; Boron, 2005). Masing-
masingpapillapengecap dipersarafi 50 serat saraf dan setiap serat saraf menerima masukan dari
rata-rata 5papillapengecap.Papilla circumvalata yang lebih besar masing-masing mengandung
sampai 100papillapengecap, biasanya terletak di sisipapilla, tetapi karena terbatasnya data
maka disebutkan ada sekitar 200-250 tastebudsperpapilla circumvalatapada setiap individu
dibawah usia 20 tahun, dan menurun hingga 200 taste buds atau kurang menjelang maturitas, dan
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
15/20
kurang lebih 100 taste buds menjelang usia 75 tahun. Penelitian dengan mikroelektroda pada
satu taste budsmemperlihatkan bahwa setiap taste budsbiasanya hanya merespon terhadap satu
dari empat rangsang kecap primer, bila substansi pengecap berada dalam konsentrasi rendah.
Pada konsentrasi tinggi, sebagian besartaste budsdapat dirangsang oleh dua, tiga atau bahkan
empat rangsang pengecap primer dan juga oleh beberapa rangsang pengecap yang lain yang
tidak termasuk dalam kategori primer (Diah Savitri,1997; Ganong, 1998). Pada orang usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung menjadi lebih licin karena
atrofipapilla lidah. Perubahan histopatologi pada lidah menunjukkan adanya atrofipapilla yang
sering dimulai dari ujung lidah dan sisi lateral. Beberapa peneliti melaporkan
jumlah tastebuds yang terdapat padapapilla circumvalataberkurang yang menyebabkan
menurunnya sensitivitas rasa (Anonim,2012).
III. PROSEDUR PERCOBAANA. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :1. Kristal / bubuk gula2. Kristal / asam jawa3. Garam dapur4. Puyer5. Stopwatch6. Air tawar untuk berkumur
B. Cara KerjaAdapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :
a. Bersihkan dahulu rongga mulut dengan berkumur air tawarb. Perlakuan no. 1 samapai dengan no. 4 denhgan cara sebagai berikut :
1. ujung lidah2. tepi lidah depan3. tepi lidah belakang4. pangkal idah tengah
c. Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara sbb:1. Menjulurkan lidah, usahakan agar lidah tetap diluar mulut2.
Letakkan sedikit puyer pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatchsegara matikan bila sudah terasa sensasinya.3. Mencatat waktunya.4. Berkumur dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan
d. Kerjakan prosedur 1-4 diatas tetapi bahannya diganti-ganti berturut-turut1. Puyer2. Asam3. Garam
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
16/20
4. Dan gula
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PengamatanNama Gula (detik) Garam (detik) Puyer (detik)
4 3 2 1 4 1 3 2 1 2 3 4Arin 0,94 0,74 0,68 60 0,52 0,73 120 0,58 94 97 158 0,84Shofi 127 96 0,68 0,62 0,84 0,64 0,66 0,55 86 130 0,89 0,67Rika 0,6 0,4 0,3 0,2 0,6 0,4 0,12 0,3 0,15 0,10 0,3 0,2Rodi 0,2 0,6 0,7 0,4 0,6 0,4 469 0,2 74 79 72 0,19Aulia 0,13 0,6 0,3 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,6 0,11 0,25 0,15Lestari 0,2 0,3 0,31 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,4 61 302Nurul 102 1,6 153 69 108 0,73 142 102 0,2 67 61 112Monic 323 320 76 0,52 114 0,68 68 93 0,81 85 0,96 302Indah 138 114 154 108 94 0,75 112 105 120 61 60 80Aris 157 140 88 0,25 0,97 0,52 0,5 0,2 120 127 60 0,52Dito 134 114 80 0,24 80 0,24 80 0,85 0,69 0,27 132 102Dimas 364 120 1,5 0,8 0,81 0,72 0,54 0,32 0,25 65 0,1 0,53Billi 770 126 127 0,91 0,67 0,54 0,56 0,54 151 165 130 99Nama Asam (detik)
1 4 2 3Arin 0,94 200 65 0,74Shofi 0,69 88 0,50 63Rika 65 122 187 189Rodi 361 666 122 0,2Aulia 0,3 0,6 0,4 0,2Lestari 0,2 0,1 0,2 0,1Nurul 0,93 0,57 0,57 135Monic 121 442 118 268Indah 0,88 0,53 0,53 196Aris 0,54 76 0,31 0,36Dito 0,97 111 0,47 0,30Dimas 0,73 0,52 0,36 0,61Billi 0,80 0,50 0,52 0,38
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
17/20
Keterangan lokasi :1. ujung lidah2. tepi lidah depan3. tepi lidah belakang4. pangkal idah tengahB. Pembahasan
Dari hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah
yang paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat
papilla-papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada
bagian tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat
terhadap rasa asin. Sedangkan pada percobaan untuk obat puyer reseptor yang paling peka
adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat yang memiliki rasa pahit yang berhubungan
dengan reseptor pada pangkal lidah.Untuk pengamatan yang terakhir yaitu asam jawa yang paling merasakan adalah tepi lidah
belakang hal ini dikarenakan reseptor tersebut merespon rasa asam pada asamjawa yang
merupakan penerima sensasi asam. Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan
bahwa keadaan lidah pria sedikit lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan
wanita.namun hal ini berbeda, menurut (Salata, 1991), waktu sensasi pengecapan antara pria dan
wanita memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut sangat kecil, sehingga dapat simpulkann
bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini
juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas
juga tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari hasil pengamatan secara kebetulan
sensitifitas pria pada kelompok ini khususnya memilki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan
wanita.Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20 atau
lebih dari 30 akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panasakan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini
cendrung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari.
Suhu yang terlalu tinggi juga akan membius kuncup lidah sehingga sensitifitas berkurang (Zuhra,
2006).
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
18/20
Gambar lidah dengan lokasi reseptor pengecap
Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri atas sel-sel
gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok
yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulurmelalui pori pada bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di
sekitar sel-sel gustatory ini.Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa
meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea
rah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang
menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah
kaudal = posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi
yang lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan
indera penciuman. Pangkal lidah sangant peka dengan cita rasa pahit.
Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam
larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara
morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di
langit-langit lunak. Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan
pahit. Komoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia
yang larut dalam air.TRANDUKSI RASA MANIS
Rasa mais dimulai dengn melekatnya molekul gua pada porus perasa. Kemudian hal ini akan
mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator
(protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini
akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akanmengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat
keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan
terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.TRANDUKSI RASA ASIN
Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran
keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh
otak.
TRANDUKSI RASA PAHITTranstan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ii akan mengakibatkan
teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini
akan membuat IP3 yang merupan senyawa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam RE.
Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar
menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps.
TRANDUKSI RASA ASAM
-
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
19/20
Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H.
Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi
akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.
V. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada lidah terdapat area yang berbeda-beda untuk merasakan reseptan. Ujung lidah peka
terhadap rasa manis. Lidah bagian tepi depan peka terhadap rasa asin. Bagian tepi
belakanglidah peka terhadap rasa masam, sedangkan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa
pahit. 2. Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah
3. Waktu sensasi adalah waktu yang diperlukan oleh reseptor untuk mengenali dan menanggapi
rangsangan dan diteruskan keotak sehingga akan dikenali rasanya.4. Faktor yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Sedangkan jenis kelamin
tidak.
DAFTAR PUSTAKAIdel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta.Kimball.W.J.1991.Biologi Umum 2. Erlangga: JakartaPearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: JakartaSalata, J.A. 1991. Differential sensitivity of tongue areans and palet to electrical stimulation: a
suprathreshold cross-modal matching
study.http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdf .http://journal.usu.ac.i
d/PDF/Flavor/Citarasa.pdf . Diakses pada tanggal 12 November 2012.http://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-
sensasi.html#ixzz2C3oix88A.Diakses tanggal 9 November 2012.
http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dan-sensasi.html#ixzz2C3oix88Ahttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://journal.usu.ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdfhttp://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongueAreas.pdf -
7/22/2019 Lokasi Dan Sensasi Reseptor Pengecap
20/20
http:///C:/Users/acer/Documents/LAPORAN.PRAKTIKUM.20FISHEW.201/BIOLOGI.0LOKA
SI.20DAN.WAKTU.SENSASI.RESEPTOR.20PENGECAP.htm. Diakses tanggal 9 November
2012.