sensasi indera

25
SENSASI INDERA A. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai macam sensasi indera umum dan indera khusus. B. Dasar Teori Organ-organ indera merupakan satu-satunya saluran komunikasi antara dunia luar dengan sistem saraf pusat. Proses mengindera itu dimulai pada organ-organ indera, lebih tepatnya pada sel-sel reseptor di dalam organ indera tersebut. Suatu reseptor dapat berupa bagian dari sel sararf aferen (misalnya ujung sel saraf di bawah kulit) atau sel-sel khusus yang berhubungan baik dengan ujung periferal sel-sel saraf aferen (misalnya sel pengecap pada lidah) (Soewolo, 2005). Agar terjadi sensasi diperlukan empat syarat: 1. Harus ada rangsangan, 2. Organ pengindera harus menerima rangsangan dan mengubah menjadi impuls saraf, 3. Impuls harus dihantarkan sepanjang jalur saraf dari sensori ke otak, 4. Bagian otak yang menerima harus menerjemahkan impuls menjadi sensasi (Basoeki, dkk. 2000). Sensasi (ekspresi sensoris) adalah interpretasi otak terhadap impuls yang datang ke otak dari saraf sensoris. Berdasarkan sederhana atau kompleksnya reseptor dan jalur saraf, reseptor sensori

Upload: ellya-wati

Post on 11-Aug-2015

117 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

indera

TRANSCRIPT

Page 1: Sensasi Indera

SENSASI INDERA

A. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai macam

sensasi indera umum dan indera khusus.

B. Dasar Teori

Organ-organ indera merupakan satu-satunya saluran komunikasi antara

dunia luar dengan sistem saraf pusat. Proses mengindera itu dimulai pada organ-

organ indera, lebih tepatnya pada sel-sel reseptor di dalam organ indera tersebut.

Suatu reseptor dapat berupa bagian dari sel sararf aferen (misalnya ujung sel saraf

di bawah kulit) atau sel-sel khusus yang berhubungan baik dengan ujung periferal

sel-sel saraf aferen (misalnya sel pengecap pada lidah) (Soewolo, 2005). Agar

terjadi sensasi diperlukan empat syarat: 1. Harus ada rangsangan, 2. Organ

pengindera harus menerima rangsangan dan mengubah menjadi impuls saraf, 3.

Impuls harus dihantarkan sepanjang jalur saraf dari sensori ke otak, 4. Bagian otak

yang menerima harus menerjemahkan impuls menjadi sensasi (Basoeki, dkk.

2000).

Sensasi (ekspresi sensoris) adalah interpretasi otak terhadap impuls yang

datang ke otak dari saraf sensoris. Berdasarkan sederhana atau kompleksnya

reseptor dan jalur saraf, reseptor sensori dikelompokkan menjadi: 1. Indera umum

yang meliputi reseptor dan jalur saraf sederhana, misalnya: sensasi taktil

(sentuhan, tekanan, vibrasi), sensasi termoreseptif (panas dan dingin), sensasi

sakit, sensasi proprioreseptif (kesadaran atau aktivitasbotot, tendon, sendi,

keseimbangan). 2. Indera khusus yang meliputi sensasi olfaktori (pembau),

sensasi gultatori (pengecap), sensasi visual (penglihatan), sensasi auditori

(pendengaran), sensasi equilibrium (orientasi tubuh) (Basoeki, dkk. 2000).

C. Alat dan Bahan

Alat:

Page 2: Sensasi Indera

Ijuk, penggaris, meteran, pensil, kapur berwarna, papan tulis, jarum

pentul, pinset, spidol warna warni, kompor, panci, timer, kertas manila,

tabung reaksi, garpu tala.

Bahan:

Kapas, air, es batu, gula pasir, larutan kina, larutan garam dapur,

kentang, wortel, apel, bawang merah.

D. Langkah Kerja

2. Menentukan Reseptor Sentuh

6. Proyeksi Binokuler

Membuat 2 lubang pada kertas karton dengan jarak sama dengan jarak kedua pupil

Memegang karton 30 cm di depan mata dengan latar belakang cahaya terang

Membuat petak ukuran 2,5 cm pada punggung lengan kemudian membagi menjadi 25 petak kecil

Subyek menutup mata, pengamat menekankan ijuk pada petak-petak sampai ijuk bengkok, sekali untuk setiap petak kecil dan

tekanan harus diberikan sama

Subyek harus memberi tahu bila mengalami sensasi sentuhan, pengamat mencatat hasilnya

tekanan harus diberikan sama

Page 3: Sensasi Indera

8. Dominasi Mata

9. Proyeksi Monokuler

Memandang kedua lubang, mata kiri ke lubang kiri, mata kanan ke lubang kanan

Mendekatkan karton ke arah mata perlahan-lahan, pada jarak tertentu nampak satu lubang

Pada saat itu tutup salah satu mata, apa yang nampak?

Melubangi selembar karton dengan jarum

Memegang karton 1,5 cm di depan mata

Subyek memandang sebuah obyek pandang yang jauh, misalnya tiang listrik

tekanan harus diberikan sama

Meletakkan sebuah pensil antara obyek pandang dengan mata sedemikian sehingga mata, pensil, dan obyek pandang terletak pada

satu garis lurustekanan harus diberikan sama

Menutup mata kiri, mencatat apa yang nampak.

Menutup mata kanan, tetapi membuka mata kiri, mencatat bagaimana kenampakannya

Page 4: Sensasi Indera

12. Reseptor Gustatori (Pengecap)

Sambil melihat lewat lubang tadi, pegang jarum pentul di antara mata dan karton

Bagaimana hasil penglihatan subyek?

Menggerakkan jarum pentul perlahan-lahan sehingga kepala jarum menutupi sebagian cahaya yang masuk lubang

Subyek mengeringkan lidahnya dengan kain

Pengamat meletakkan butiran gula pasir pada ujung lidah subyek dan mencatat waktunya

Subyek membersihkan lidahnya lalu mengulangi langkah di atas dengan garam, larutan garam dan larutan kina

Ulangi perlakuan di atas dengan menggunakan setetes larutan gula. Rekam waktu yang diperlukan subyek untuk mengecap rasa manis

Subyek mengangkat tangan bila ia telah mengecap rasa manis. Pengamat mencatat waktu, berapa lama subyek mengecap gula

Page 5: Sensasi Indera

13. Pengecap dan Pembau

17. Penghantaran Suara

Mengetarkan sebuah garpu tala

Meletakkan tangkainya pada kepala atau antara dua gigi atas-bawah

Mendengarkan dari mana suara itu berasal

Menutup salah satu telinga, mendengarkan di mana sumber suara tersebut berasal

Subyek mengeringkan lidahnya dan melakukan beberapa perlakuan, diantaranya: menutup mata dan menjepit hidungnya, menutup mata dan membuka hidungnya (bahan hanya diletakkan pada lidah), sedangkan

saat menutup mata dan menutup hidung dan menutup mata dan membuka hidung (bahan dikunyah)

Subyek diminta mengenali setiap potongan tadi berturut-turut: dengan segera setelah mengunyah (nostril tertutup) dan setelah

membuka nostril

Pengamat meletakkan potongan wortel, bawang merah, kentang, dan apel satu persatu pada lidah subyek

Merekam hasilnya dalam tabel

Page 6: Sensasi Indera

19. Keseimbangan

Menutup kedua telinga dan mendengarkan dari mana sumber suara

tersebut

Menutup kedua telinga dan mendengarkan dari mana sumber suara

tersebut

Menutup kedua telinga dan mendengarkan dari mana sumber suara

tersebut

Meletakkan garpu tala yang bergetar di atas kepala

tersebut

Bila suara sudah tidak terdengar lagi maka memindahkan garpu tala ke

telinga kanan dan mencatat bagaimana hasilnya

tersebut

Perhatikan kemampuan untuk bertahan pada posisi ini selama 2 menit

Berdiri tegak, mata terbuka, angkat salah satu kaki

Bandingkan hasilnya

Setelah cukup istirahat, ulangi kegiatan di atas tetapi dengan mata tertutup

Page 7: Sensasi Indera

E. Data Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Sensasi Indera

No Kegiatan Hasil Pengamatan

1Uji pembedaan dua

titik

2Menentukan reseptor

sentuh

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

Keterangan:

√ = merasakan sentuhan

3Menentukan reseptor

sakit

- √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √

√ - √ √ √

Keterangan:

√ = merasakan sakit

- = tidak merasakan sakit, hanya merasakan

sentuhan

4 Menentukan

proprioseptor

Jarak 3 titik pada percobaan menutup mata

membuat titik sedekat mungkin saat mengangkat

tangan.

I = 0,5 cm

Bawah

lengan

Belakang

leherSisi hidung

Mulai peka

merasakan 2

sentuhan

ujung jarum

pada jarak

1, 2 cm

Mulai peka

merasakan

2 sentuhan

ujung jarum

pada jarak

1, 2 cm

Mulai peka

merasakan

2 sentuhan

ujung jarum

pada jarak 6

mm

Page 8: Sensasi Indera

II = 1 cm

III = 2,5 cm

5 Bintik buta

Gambar x sebagai pusat

Posisi Mata kanan Mata kiri

X-O 22 cm 22 cm

X

O

9 cm 15 cm

O-X 13 cm 9 cm

O

X

11 cm 9 cm

6 Proyeksi binokuler

Jarak antara karton dengan mata setelah 2 lubang

terlihat 1 = 6 cm

Jarak kedua pupil 6 cm

Saat mata kanan ditutup lubang terlihat 1

Saat mata kiri ditutup lubang terlihat 2

7Pentingnya

penglihatan binokuler

Mata kanan ditutup dari 10 ulangan hanya

sebanyak 3 kali dapat memasukkan pensil dalam

tabung reaksi dengan tepat.

Mata kiri ditutup dari 10 ulangan hanya sebanyak 3

kali dapat memasukkan pensil dalam tabunh reaksi

dengan tepat.

8 Dominasi mata

Apabila mata kanan ditutup, mata dan pensil

terlihat segaris dan ketika mata kiri ditutup pensil

terlihat menyimpang ke arah kiri

9 Proyeksi monokuler

Bila kepala jarum digerakkan dari bawah dengan

perlahan-lahan lubang yang tertutup terlebih dahulu

adalah bagian atas lubang dan sebaliknya ketika

kepala jarum digerakkan dari atas dengan perlahan-

lahan lubang yang tertutup terlebih dahulu adalah

bagian bawah lubang

Page 9: Sensasi Indera

10 Kontraksi pupil

Ukuran pupil awal:

Mata kanan 4 mm dan mata kiri 4 mm

Setelah perlakuan:

Mata kanan 3 mm dan mata kiri 3 mm

11 Reseptor gustatori

Gula pasir: 07, 12 detik

Garam: 09, 80 detik

Larutan gula: 02, 54 detik

Larutan kina: 01, 74 detik

Larutan garam: 02, 69 detik

12 Pengecap dan pembau

Perlakuan Wortel kentang apelBawang

merah

1. - - - -

2. √ - √ √

3. √ - √ √

4. √ √ √ √

Keterangan:

1. Hidung + mata ditutup, bahan ditaruh

2. Mata ditutup + hidung dibuka mata ditutup

3. Mata ditutup + hidung ditutup, dikunyah

4. Mata ditutup + hidung dibuka, dikunyah

13Ketajaman

pendengaran

Jarak terjauh bunyi tidak terdengar adalah 810 cm

atau 8, 1 m

Jarak terjauh bunyi mulai terdengar adalah 840 cm

atau 8, 4 m

14Kelelahan

pendengaran

Setelah garpu tala didekatkan ke telinga kiri

terdengar lagi suaranya

Setelah bunyi pada telinga kiri menghilang dan

garpu tala dipindahkan ke telinga kanan suara

masih terdengar

15 Keseimbangan Dengan membuka mata:

Subyek dapat berdiri dengan 1 kaki selama 2 menit

Dengan menutup mata:

Page 10: Sensasi Indera

Subyek hanya dapat berdiri dengan 1 kaki selama 1

menit 8 detik

16 Penghantaran suara

Di atas kepala: suara terdengar dari 2 arah yaitu

telinga kanan dan telinga kiri

Telinga kiri ditutup: suara terdengar dari kanan

Telinga kanan ditutup: suara terdengar dari kiri

Kedua telinga ditutup: tidak terdengar suara

Setelah garpu tala didekatkan ke telinga masih

terdengar bunyi

F. Analisis Data dan Pembahasan

2. Menentukan Reseptor Sentuh

Praktikum reseptor sentuh termasuk dalam indera umum. Pada indera

umum terdapat ujung saraf berkapsul yaitu ujung saraf yang dibungkus oleh lebih

dari satu lapisan sel yang terdiri dari reseptor berkapsul pertama yaitu badan

Pancini, reseptor berkapsul kedua yaitu badan Meissner, reseptor berkapsul ketiga

yaitu badan Krause dan reseptor berkapsul keempat yaitu badan Ruffini. Reseptor

sentuh berkaitan dengan badan Meissner yang terletak di dalam dermis tepat di

bawah epidermis, dan diduga merupakan mekanoreseptor yang merespon terhadap

sentuhan ringan, sebab pada bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap sentuhan

ringan banyak dijumpai badan Meissner (Soewolo, 2005)

Saat petak-petak kecil pada punggung lengan subyek disentuh dengan

lidi maka sentuhan yang terasa hanya berada di sekitar permukaan kulit saja

dikarenakan jalur reseptor inderanya tersebar di sekitar permukaan tubuh sehingga

pada saat kulit diberikan rangsangan berupa sentuhan lidi hanya pada bagian yang

di sentuh yang merasakan sentuhan. Stimulus sentuhan yang diberikan akan

dilanjutkan oleh saraf sensori ke otak untuk ditanggapi responnya. Jadi reseptor

sentuh hanya peka pada satu stimulus saja, sehingga pusat-pusat sensori tersebut

bertanggung jawab atas setiap bagian tertentu pada tubuh.

((9((((((

Page 11: Sensasi Indera

(Hadiyanti, 2010)

6. Proyeksi Binokuler

Manusia pada saat melihat suatu benda, kedua bola matanya akan

terfokus pada satu benda tersebut. Keadaan demikian disebut single binocular

vision. Single binocular vision adalah kemampuan mengarahkan cahaya dari suatu

benda agar jatuh pada titik-titik sesuai pada retina kedua mata. Bila kita melihat

benda yang relatif jauh, maka cahaya yang datang melewati pupil akan dapat

langsung sampai ke titik sesuai pada kedua retina mata tanpa menggerakkan

kedua bola mata ke medial sebab cahaya yang datang relatif sejajar. Bila benda

kita dekatkan ke mata, agar bayangan jatuh pada titik sesuai, maka kedua bola

mata harus diputar ke arah medial (konvergensi bola mata) (Soewolo, 2005).

Percobaan binokuler dilakukan dengan melihat 2 lubang yang dibuat

pada karton dengan jarak antar lubang sama dengan jarak kedua pupil. Kemudian

karton didekatkan perlahan-lahan pada mata dan dari hasil pengamatan, pada

jarak 6 cm lubang terlihat 1. Jarak kedua pupil juga 6 cm. Dari hasil pengamatan,

saat mata kanan ditutup lubang terlihat 1 tetapi pada saat mata kiri ditutup, lubang

yang terlihat tetap 2.

8. Dominasi Mata

Pada praktikum saat meluruskan pensil dengan benda yang jauh apabila

mata kanan ditutup maka pensil dan mata terlihat segaris sedangkan ketika mata

kiri ditutup pensil terlihat menyimpang ke arah kiri. Hal ini dikarenakan

pembentukan bayangan pada retina yang bersangkutan dengan pemfokusan

Page 12: Sensasi Indera

cahaya. Bila cahaya merambat dari medium transparan misalnya udara ke medium

transparan kedua yang kerapatannya berbeda, misalnya air maka cahaya akan

dibelokkan. Dalm keadaan demikian dikatakan cahaya mengalami refraksi. Mata

memiliki 4 media lurus dari udara yang masuk mata akan direfraksi pada titik

berikut:

1. Pada permukaan anterior kornea, begitu cahaya berpindah dari udara yang

lebih renggang ke kornea yang lebih rapat

2. Pada permukaan posterior kornea, begitu cahaya berpindah dari kornea ke

aqueus humor yang kurang rapat

3. Pada permukaan anterior lensa, begitu cahaya berpindah dari kornea ke

aqueus humor ke lensa yang lebih rapat

4. Pada permukaan poterior lensa, begitu cahaya berpindah dari lensa ke

vitreus humor ke lensa yang kurang rapat (Soewolo, 2005)

Bayangan benda akan nampak jelas jika telah mengalami 4 kali proses

refraksi dan bayangan benda akan jatuh tepat di fovea sentralis. Supaya bayangan

benda jatuh tepat pada fovea sentralis maka dari keempat proses refraksi yang

masih dimungkinkan untuk diatur adalah refraksi ketiga dan keempat yaitu

dengan menebalkan atau memipihkan lensa mata melalui kontraksi-relaksasi otot

penggantung mata. Aktifitas menebal dan memipihkan lensa mata ini disebut

akomodasi lensa (Soewolo, 2005). Sehingga saat mata kanan ditutup maka pensil

dan mata terlihat segaris sedangkan ketika mata kiri ditutup pensil terlihat

menyimpang ke arah kiri, hal itu mungkin disebabkan karena subyek kurang

fokus saat mengamati bendanya serta antara pensil dan obyek benda jauh tidak

dalam kondisi lurus.

9. Proyeksi Monokuler

Hasil pengamatan proyeksi monokuler adalah bila kepala jarum

digerakkan dari bawah dengan perlahan-lahan lubang yang tertutup terlebih

dahulu adalah bagian atas lubang dan sebaliknya ketika kepala jarum digerakkan

dari atas dengan perlahan-lahan lubang yang tertutup terlebih dahulu adalah

bagian bawah lubang.

12. Reseptor Gustatory (Pengecap)

Page 13: Sensasi Indera

Pada manusia dan mamalia lain, lidahnya mengandung kuncup-kuncup

pengecap yang merupakan reseptor unuk rasa. Kuncup pengecap tersebut

berbentuk seperti bawang kecil, terletak pada permukaan epithelium dan pada

papilla pada permukaan atas lidah. Kuncup pengecap juga dijumpai meskipun

sedikit sekali pada langit-langit rongga mulut, faring, dan laring. Kuncup

pengecap merespon 4 rasa dasar yaitu manis, asam, pahit, asam. Pangkal lidah

sensitif terhadap rasa pahit, bagian kanan kiri lidah sensitif terhadap rasa asam,

bagian samping depan lidah sensitif terhadap rasa asin, dan ujung lidah sensitive

terhadap rasa manis (Soewolo, 2005).

Pada pengamatan reseptor gustatori ini, subyek diberi butiran gula,

garam. Larutan gula, larutan garam, dan larutan kina. Untuk gula pasir, subyek

sudah merasakan rasa manis pada 07, 12 detik setelah butiran gula diletakkan di

atas lidah subyek. Untuk butiran garam subyek merasakan asin dalam waktu 09,

80 detik setelah butiran garam diletakkan di atas lidah subyek. Untuk larutan gula

memerlukan waktu 02, 54 detik setelah larutan diteteskan di atas lidah subyek.

Untuk larutan kina memerlukan waktu 01, 74 detik dan larutan garam 02, 69

setelah larutan diteteskan di atas lidah subyek.

Bila rangsangan yang diberikan berupa cairan ternyata lidah lebih cepat

mengenali rasa tersebut bila dibandingkan rangsangan yang berupa butiran. Dari

percobaan, waktu yang diperlukan subyek untuk merasakan rangsangan yang

diberikan dalam bentuk larutan (larutan gula, garam, kina) lebih sedikit bila

dibandingkan rangsangan berupa butiran gula atau garam. Hal ini disebabkan

kuncup pengecap pada lidah tergolong kemoreseptor yang menerima rangsangan

zat-zat kimia dalam makanan yang kita makan. Zat kimia tersebut mencapai

kuncup pengecap melalui pori pengecap. Kuncup pengecap terdiri dari sel

reseptor dan sel penyokong. Pada ujung sel reseptor yang menghadap ke lubang

pengecap dilengkapi dengan mikrofili yang disebut rambut pengecap. Sel reseptor

tersebut akan berhubungan dengan ujung dendrit saraf pengecap yang akan

meneruskan impulsnya ke korteks otak. (Soewolo, 2005). Jadi rangsangan yang

berupa cairan lebih cepat masuk ke dalam pori pengecap dibandingkan

rangsangan yang berupa butiran.

Page 14: Sensasi Indera

13. Pengecap dan Pembau

Reseptor pemau terletak pada langit-langit rongga hidung pada bagian

yang disebut epithelium olfaktori. Ephitelium olfaktori terdiri dari sel-sel reseptor

dan sel-sel penyokong. Sel reseptor olfaktori merupakan sel saraf yang badan

selnya terletak di dalam membran olfaktori. Dendrit sel saraf ini menjulur ke

permukaan membran dengan ujung dendrit bersilia yang disebut rambut olfaktori

(Soewolo, 2005).

Stimulus reseptor olfaktori berupa gas atau uap suatu zat. Bila uap suatu

zat mengenai reseptor olfaktori, maka pada reseptor tersebut akan timbul impuls

yang diteruskan ke pusat pembau di otak melalui saraf pembau (saraf olfaktori).

Pembau dan pengecap saling bekerja sama, sebab rangsangan bau dari makanan

dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh reseptor

olfaktori (Soewolo, 2005).

(Hadiyanti, 2010)

Pada saat hidung dan mata ditutup, bahan ditaruh maka tidak ada bahan

yang dapat dikenali oleh subyek karena tidak ada uap suatu zat yang mengenai

reseptor olfaktori. Saat mata ditutup dan hidung dibuka, bahan hanya ditaruh pada

lidah subyek dapat menjawab benar saat indera pengecap menerima respon

wortel, apel, maupun bawang merah tetapi tidak dapat menebak kentang dengan

benar, hal itu dikarenakan subyek kurang peka terhadap rasa maupun bau dari

kentang. Saat mata ditutup dan hidung dibuka, bahan dikunyah subyek dapat

menjawab benar saat indera pengecap menerima respon wortel, apel, maupun

Page 15: Sensasi Indera

bawang merah tetapi tidak dapat menebak kentang dengan benar. Hal itu

dikarenakan saat mengunyah ada uap suatu zat yang mengenai reseptor olfaktori,

sehingga subyek dapat mengenali bahan yang dikunyah walaupun dalam kondisi

mata tertutup. Tetapi saat mengenali kentang subyek kurang teliti sehingga tidak

terlalu peka dalam menentukan jenis bahan yang dikunyahnya. Sedangkan ketika

mata ditutup dan hidung dibuka, bahan dikunyah subyek dapat mengenali semua

bahan karena rangsangan bau dari makanan dalam rongga mulut dapat mencapai

rongga hidung dan diterima oleh reseptor olfaktori.

17. Penghantaran Suara

Bunyi yang di dengar mempunyai frekuensi getaran yang berbeda-beda

mulai dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Membran basilaris

mempunyai lebar dan fleksibilitas yang berbeda-beda pula. Membran basilaris di

dekat jendela lonjong sempit dan lebih kaku berfungsi menerima dan merespon

getaran yang berfrekuensi tinggi. Membran basilaris di tengah lebih lebar dan

lebih fleksibel berfungsi menerima dan merespon getaran berfrekuensi sedang.

Daerah membran basilaris paling ujung adalah lebar dan paling fleksibel berfungsi

untuk menerima dan merespon getaran suara berfrekuensi rendah (Soewolo,

2005).

Pada saat garpu tala yang telah digetarkan kemudian tangkainya

diletakkan di atas kepala maka suara terdengar dari arah kanan dan kiri, hal ini

disebabkan karena getaran dari garpu tala merambat sampai ke membran basilaris

di dekat jendela lonjong sempit dan lebih kaku karena frekuensi bunyi yang

direspon tinggi. Ketika salah satu telinga (kanan atau kiri) ditutup maka suara

terdengar dari telinga yang tidak ditutup, hal ini dikarenakan bunyi hanya dapat

mencapai membran basilaris di tengah yang lebih lebar dan lebih fleksibel

sehingga gelombang bunyi terdengar lebih keras daripada telinga yang ditutup.

Saat kedua telinga ditutup maka bunyi tidak terdengar karena gelombang bunyi

tidak dapat merambat akibat kedua telinga ditutup oleh tangan, sehingga bunyi

tidak dapat mencapai membran basilaris berfrekuensi tinggi. Bila garpu tala

didekatkan pada salah satu telinga maka masih terdengar suara, hal itu

dikarenakan masih terdapat getaran-getaran suara yang halus sehingga masih

Page 16: Sensasi Indera

dapat diterima oleh membran basilaris paling ujung pada telinga sebagai membran

yang dapat menerima gelombang suara berfrekuensi rendah.

(Hadiyanti, 2010)

16. Keseimbangan

Kita memiliki 2 macam alat keseimbangan, yaitu alat keseimbangan

dinamis (Krista ampularis) dan alat keseimbangan statis (macula akustika). Posisi

krista ampularis saling tegak lurus satu sama lain, dan masing-masing berpasang-

pasangan pada telinga kanan dan kiri. Setiap gerakan kepala akan dideteksi oleh

paling tidak 2 krista ampularis, dimana sel-sel reseptor salah satu Krista akan

mengalami depolarisasi dan sel alinnya mengalami hiperpolarisasi. Akibat dari

mekanisme ini, maka setiap gerakan rotasi kepala dan tubuh akan disadari,

sehingga keseimbangan kita waktu bergerak akan terjaga. Macula akustika

merupakan alat keseimbangan statis yang memberitahukan posisi kepala pada saat

kita diam atau melakukan gerak lurus beraturan (Soewolo, 2005).

Percobaan keseimbangan dengan berdiri tegak dan mengangkat salah

satu kaki dengan mata terbuka, subyek dapat bertahan selama 2 menit. Setelah

cukup istirahat, percobaan di ulangi tetapi dengan menutup mata. Ternyata subyek

hanya dapat bertahan selama 1 menit 8 detik dan setelah itu jatuh. Hal demikian

menunjukkan bahwa antara penglihatan dan keseimbangan terdapat suatu

hubungan. Jika kita melihat dengan kedua mata maka keseimbangan dapat terjaga,

alat keseimbangan dalam telinga dapat bekerja. Sedangkan jika mata kita tertutup

maka keseimbangan sulit terjaga sehingga menyebabkan subyek jatuh saat berdiri

dengan satu kaki.

Page 17: Sensasi Indera

G. Kesimpulan

Berdasarkan sederhana atau kompleksnya reseptor dan jalur saraf,

reseptor sensori dikelompokkan menjadi:

1. Indera umum yang meliputi reseptor dan jalur saraf sederhana, misalnya:

sensasi taktil (sentuhan, tekanan, vibrasi), sensasi termoreseptif (panas dan

dingin), sensasi sakit, sensasi proprioreseptif (kesadaran atau aktivitasbotot,

tendon, sendi, keseimbangan)

2. Indera khusus yang meliputi sensasi olfaktori (pembau), sensasi gultatori

(pengecap), sensasi visual (penglihatan), sensasi auditori (pendengaran),

sensasi equilibrium (orientasi tubuh).

Daftar Pustaka

Basoeki, Soedjono, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang: JICA.

Hadiyanti, Yeti. Alat Indera Pada Manusia. (Online), (http://biologi-itey.blogspot.com/2010/01/alat-indera-pada-manusia.html, diakses tanggal 30 September 2010).

Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: JICA.