lo modul 6 blok 7
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
1/12
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
2/12
Radiasi pengion adalah metode sterilisasi yang menggunakan sinar gamma untukmerusak DNA mikroorganisme, kelebihannya bisa menembus zat padat
c. Sterilisasi GasSterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah terbakar, bersifatmutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat residu setelah sterilisasi. Pilihan
sterilisasi cara gas biasanya pilihan akhir bila zat tidak tahan panas ataupun uap air.
d. Sterilisasi FiltrasiSterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan penyaring/filter matriks pori poritertentu. menggunakan pori pori 10 nm untuk virus dan 0,22 nm untuk bakteri.
Jenis - jenis Metode Sterilisasi
1. Sterilisasi Panas/thermal
Sterilisasi panas merupakan sterilisasi yang dianggap paling efektif, tetapikelemahannya tidak bisa diaplikasikan pada zat aktif yang tidak tahan panas/rusakkarna panas, sterilisasi panas dibagi menjadi dua :
o Sterilisasi Panas Lembab : Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi denganmenggunakan uap panas dibawah tekanan berlangsung di dalam autoklaf,umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 30 menit dengan suhu 115 C- 116 C, lama dan suhu tergantung bahan yang di sterilisasi, untuk mengetahuinya lihat farmakope indonesia
o Sterilisasi Panas Kering : metode sterilisasi dengan menggunakan oven padasuhu 160-170 C selama 1-2 jam. umumnya sterilisasi panas dilakukan pada jenisminyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, dan alat-alat gelas ukur yang
tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan alat ukur)2. Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi dibagi menjadi dua :
o Radiasi elektromagnetik (EM) adalah sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet(UV). sinar UV ini memotong DNA mikroorganisme sehingga ekspresi DNA tidakterjadi. keterbatasannya sterilisasi cara ini hanya bisa bekerja pada permukaan,tidak bisa menembus bahan padat.
o Radiasi pengion adalah metode sterilisasi yang menggunakan sinar gammauntuk merusak DNA mikroorganisme, kelebihannya bisa menembus zat padat
3. Sterilisasi Gas
Sterilisasi menggunakan gas etilen oksida, kelemahannya zat ini mudah terbakar,bersifat mutagenik dan toksik, sehingga dikhawatirkan terdapat residu setelah sterilisasi.Pilihan sterilisasi cara gas biasanya pilihan akhir bila zat tidak tahan panas ataupun uapair.
4. Sterilisasi Filtrasi
http://bocahkeperawatan.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-metode-sterilisasi.htmlhttp://bocahkeperawatan.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-metode-sterilisasi.html -
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
3/12
Sterilisasi yang menggunakan alat khusus yang menggunakan penyaring/filter matrikspori pori tertentu. menggunakan pori pori 10 nm untuk virus dan 0,22 nm untuk bakteri.
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat padasuatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas(pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asamperasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dankimiawi.
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan yang berpori sangat
kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Prosesini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akanmengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan adalah dengan caramekanik, misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik palingbanyak digunakan adalah dalam penggunaan filter khusus misalntya filter berkefeld, filterchamberland, dan filter seitz.Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan penyaringandan benda yang akan disaring.
Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahanpenyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran
tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alatsaring tertentu juga mempergunakan bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme.Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringanmedium masih harus dipanasi dalam otoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkansubstansi yang peka tehadap panas seperti serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel,dsb.
Menyaring cairan
Hal dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan Seitz, yang menggunakan saringanasbestos sebagai alat penyaringannya; saringan berkefeld, yang mempergunakan filter yangterbuat dari tanah diatom; saringan chamberland, yang mempergunakan filter yang terbuat dariporselen; dan fritted glass filter, yang mempergunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas.
Saringan asbes lebih mudah dan lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbesdapat dibuang setelah dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu mahal bila dibuang, tetapiterlalu sulit untuk dibersihkan.
Menyaring udara
Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar oleh mikroba atau untukmenjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain, maka alat-alat tersebut
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
4/12
harus ditutup denagn kapas, karena kapas mudah ditembus udara tetapi dapat menahanmikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak menjadi basah, oleh karena kapas yang basahmemungkinkan kuman menembus kedalam. Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kumanudara pada waktu menuang perbenihan, dapat dipergunakan suatu alat yang disebut laminarflow bench dimana udara yang masuk kedalamnya disaring terlebih dahulu dengan suatusaringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan harus diganti dengan yang
baru apabila sudah tidak berfungsi lagi.
2. Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat :jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180
0
C. Sterilisasi panas kering cocok untukalat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepatmenggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuhmikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi
Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya alkohol.Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yangsangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan dayadisinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untukmembunuh spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksikuntuk dipakai sebagai antiseptik.
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek
yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif, dankepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lainyaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal,derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.
Berbagai prosedur umum kerja dalam mikrobiologi yang membutuhkan teknik
Desinfeksi meja kerja
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
5/12
a. Singkirkan semua barang yang tidak diperlukan dari meja dan ruang kerja
b. Semprotkan meja kerja denga alkohol 70 % beberapa kali hingga merata
c. Kemudian semprotkan lagi alkohol pada tlapak tangan
d. Letakkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan pada meja kerja dan semprotkan kembalialkohol pada semua peralatan.
e. Setelah itu diamkan beberapa saat dan kembali semprotkan alkohol ke seluruh permukaantangan ketika hendak mulai bekerja.
f. Letakkan pembakar spiritus lalu biarkan.
Memindahkan Biakan secara Aseptis
a. Persiapkam alat dan bahan seperti spirirtus,jarum inokulum(jarum ose),rak tabung dan dua
buah tabung tertutup yang berisi biakan bakteri/virus.
b. Bakarlah ujung hingga pangkal jarum inokulum dengan pembakar spirirtus.
c. Buka tutup kedua tabung dan bakar mulut kedua buah tabung tersebut dengan pembakarspiritus agar kontaminan mati.
d. Ambil satu ulasan pada tabung pertama dengan jarum inokulum kemudian masukkan jarumtadi pada tabung kedua dengan teknik spread zig-zag.
e. Bakar kembali mulut tabing agar kontamina pada proses transfer mati.
f. Tutup kembali tabung tersebut, dan bakar ujung jarum inokulum untuk memebunuh sisabakteri yang ada.
Memindahkan Biakan dari Cawan
a. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Bakar mulut cawan bagian tepi dengan memutarnya di atas api, serta pijarkan jaruminokulum dan di dinginkan.
c. Buka mulut cawan yang berisi biakan koloni dan ambil koloni tunggalnya denganmenempelkan jarum inokulum loop.
d. Kemudian tanamkan kembali koloni yang sudah diambil tadi pada media yang baru denganteknik spread kontinyu.
e. Panaskan kembali mulut cawan dan tutup rapat serta panaskanjarum inokulum yang telahdigunakan.
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
6/12
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
7/12
4. Nyalakan autoklaf, diatur timerdengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf danterdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dantunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hinggasama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum padapreisure gaugemenunjuk ke angkanol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikankekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanyauntuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan 15 lb/in2(SI = 103,4 Kpa) selama15 menit. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,8 0F adalah karena air mendidih pada suhutersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut(sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan diketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 1210C.Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggiantertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan padaketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 1210Cuntuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 1210Cdan tekanan 15 psi selama 15 menit.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uapair yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklafdiganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai dan timermulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikandan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibukasebelum tekanan mencapai 0 psi.
Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan mikroba penggujiyang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnyamikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore stripinidimasukkan dalam autoklaf dan disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan padamedia. Jika media tetap bening maka menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.
Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah :
- Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
- Paelarut organik, seperti fenol
- Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnyasubstrat dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut :
- Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
8/12
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
9/12
Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau aluminium foil
Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan selama 2-3 jam.
definisi sterilisasi, tujuan, cara, proses dan pelaksanaan sterilisasi
Definisi Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal
i n i a d a l a h m i k r o o r g a n i s m e ( p r o t o z o a , f u n g i , b a k t e r i , m y c o p l a s m a , virus)
yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatk an aplik asi biocidal agent a t a u
p r o s e s f i s i k d e n g a n t u j u a n u n t u k m e m b u n u h a t a u
m e n g h i l a n g k a n mikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan
tipemikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, proteinataumembranmikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006).
Tujuan
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadunya infeksi silang
4. Menjamin kebersihan alat
5. Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan pasien.
Cara Sterilisasi
Cara sterilisasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1.TerminalSterlization (sterilisasi akhir). Menurut PDATechnicalMonograph
dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Overkill Method
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
10/12
, y a i t u m e t o d e s t e r i l i s a s i m e n g g u n a k a n p e m a n a s an d e n g a n u a p p a n a s
p ad a s u hu 12 1 C s e l a m a 1 5 m e n i t . Penggunaan metode ini biasanya dipilih untuk
bahan-bahan yang tahan panas seperti zat anorganik. Dasar pemilihan metode ini adalah
karenalebih efisien, cepat, dan aman.
b. Bioburden Sterilitation
, merupakan suatu metode sterilisasi yang dilakukan dengan monitoringterkontrol dan ketat
terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi sebelum
m e n j a l a n i p r o s e s s t e r i l i s a s i l a n j u t a n d e n g a n t i n g k a t s t e r i l i t a s
ya n g dipersyaratkan SAL 10 -6. Da lam metode ini dig unakan sua tu zat yang dapat
mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan pada suhu yangsangat tinggi . Sebagai
con toh adalah penggunaan Dextrose yang bil adipanaskan dapat menghasilkan
senyawa Hidro MethylFurfural (HMF) yang merupakan suatu senyawa hepatotoksik.
2 . A s e p t i c P r o c e s s i n g
M e t o d e i n i m e r u p a k a n m e t o d e p e m b u a t a n p r o d u k s t e r i l
m e n g g u n a k a n s a r i n g a n d e n g a n f i l t e r k h u s u s u n t u k b a h a n o b a t s t e r i l
at au ba ha n ba ku steri l yang diformulasi dan dimasukkan kedalam kontainer
steril dalamlingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan, dan petugas
telahterkontrol sedemikian hingga kontaminasi mikroba tetap berada pada levelyang dapat
diterima dalam clear zone.
Pelaksanaan
(1)Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam airsampai mendidih (1000C) dan
ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclavedengan waktu, suhu dan tekanan
tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang
tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
11/12
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap
formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kena panas. Misalnya sarung
tangan, kateter, dan lain-lain.
(5) Sterilisasi dengan radiasi
Radiasi sinar gama atau partikelelektron dapat digunakan untuk mensterilkan jaringan yang
telah diawetkan maupun jaringan segar. Untuk jaringan yang dikeringkan secara liofilisasi,
sterilisasi radiasi dilakukan pada temperatur kamar (proses dingin) dan tidak mengubah struktur
jaringan, tidak meninggalkan residu dan sangat efektif untuk membunuh mikroba dan virus
sampai batastertentu. Sterilisasi jaringan beku dilakukan pada suhu -40 derajat Celsius.
Teknologiini sangat aman untuk diaplikasikan pada jaringan biologi.
(6) Sterilisasi dengan penyaringan
Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika
terkena panas atu mudah menguap (volatile). Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke suatu
saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter
yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.
(7) Sterilisasi gas
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme
dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat.
Sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh.
Sterilisasi gas biasanya digunakan untuk bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan panas dan
tidak tahan radiasi atau cahaya.
Beberapa proses sterilisasi
Cara sterilisasi tabung reaksi dan gelas ukur:
1. Kapas dibungkus dengan kain kasa dan diikat dengan benang kasur.
2. Bungkusan kapas dimasukkan ke mulut tabung reaksi dan labu ukur
-
8/11/2019 lo modul 6 blok 7
12/12
3. Kemudian permukaannya ditutup dengan alumunium foildan diikat menggunakan benang
kasur agar tidak lepas
4. Selanjutnya tabung reaksi dimasukkan ke dalam autoclave
Cara sterilisasi gelas kimia dan labu takar :
1. Permukaan gelas kimia dan labu takar ditutup dengan alumunium foil
2. Selanjutnya gelas kimia dan labu takar dimasukkan ke dalam autoclave
Cara Sterilisasi cawan petri :
1. Seluruh permukaan cawan petri dibungkus dengan kertas HVS
2. Kemudian dimasukkan kedalam autoclave
Cara Sterilisasi pipet volume :
1. Kapas dibungkus kain kasa dan diikat menggunakan benang kasur
2. Bungkusan kapas dimasukkan kedalam mulut pipet volume
3. Ujung mulut ditutup menggunakan alumuniun foil
4. Kemudian pipet volume dibungkus dengan kertas HVS secara menyeluruh
5. Masukkan kedalam autoclave
Perhatian :(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.(2)Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.(3)Peralat yang dibungkus harus diberi labelyang dengan jelas mencantumkan : nama, jenisperalatan, tanggal dan jam disterilkan.(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagiandapat disterilkan.(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejakperalatan disterilkan).
(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelumwaktu untuk mensterilkan selesai.(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.