lo 3.pptx

Upload: mahmud-anshori

Post on 04-Mar-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LO 3. Memahami dan menjelaskan Morfologi Entamoeba Histolytica

LO 3. Memahami dan menjelaskan Morfologi Entamoeba HistolyticaAmeba ini memiliki bentuk trofozoit dan kista.

Trofozoitnya memiliki ciri-ciri morfologi:1.ukuran 10-60 m 2.sitoplasma bergranular dan mengan-dung eritrosit, yang merupakan pe-nanda penting untuk diagnosisnya 3.terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai de-ngan karyosom padat yang terletak di tengah inti, serta kromatin yang tersebar di pinggiran inti 4.bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar, disebut pseudopodia.

Kista Entamoeba histolytica memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:1.bentuk memadat mendekati bulat2.ukuran 10-20 m kista matang memiliki 4 buah inti entamoba 3.tidak dijumpai lagi eritrosit di dalam sito-plasma4.kista yang belum ma-tang memiliki glikogen (chromatoidal bodies) berbentuk seperti cerutu, namun biasanya meng-hilang setelah kista matang.3.2Siklus Hidup

Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman yang terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit tersebut tercerna, tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista masak) yang tahan terhadap asam lambung masuk ke usus. Disini karena pengaruh enzym usus yang bersifat netral dan sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista mencapai bagian bawah ileum atau caecum terjadi excystasi menjadi empat amoebulae. Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan membuat lesi di usus besar kemudian tumbuh menjadi trophozoit dan mengadakan multiplikasi disitu, proses ini terutama terjadi di caecum dan sigmoidorectal yang menjadi tempat habitatnya. Dalam pertumbuhannya amoeba ini mengeluarkan enzym proteolytic yang melisiskan jaringan disekitarnya kemudian jaringan yang mati tersebut diabsorpsi dan dijadikan makanan oleh amoeba tersebut. Amoeba yang menginvasi jaringan menjalar dari jaringan yang mati ke jaringan yang sehat, dengan jalan ini amoeba dapat memperluas dan memperdalam lesi yang ditimbulkannya, kemudian menyebar melalui cara percontinuitatum, hematogen ataupun lymphogen mengadakan metastase ke organ-organ lain dan menimbulkan amoebiasis di organ-organ tersebut. Metastase tersering adalah di hepar terutama lewat hematogen.Setelah beberapa waktu oleh karena beberapa keadaan, kekuatan invasi dari parasit menurun juga dengan meningkatnya pertahanan dan toleransi dari host maka lesi mulai mengadakan perbaikan. Untuk meneruskan kelangsungan hidupnya mereka lalu mengadakanen c ystas i, membentuk kista yang mula-mula berinti satu, membelah menjadi dua, akhirnya menjadi berinti empat kemudian dikeluarkan bersama-sama tinja untuk membuat siklus hidup baru bila kista tersebut tertelan oleh manusia.