lkp liani

23
BAB IV ASIDI-ALKALIMETRI TUJUAN Membuat larutan standar HCl 0,1 M Membuat larutan standar sekunder NaOH 0,1 M dan standar primer H 2 C 2 O 4 Melakukan standarisasi larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M Menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M untuk menetapkan kadar asam asetat cuka perdagangan A. PRE LAB 1. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri? Volumetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti, lalu mereaksikannya telah diketahui dengan larutan yang akan ditentukan konsentrsainya (Irfan, 2000). Analisis sidetric adalah salah satu metode yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif untuk menentukan jumlah substansi yang akan digunakan untuk bereaksi dengan zat lain yang telah ditentukan dalam volume larutan yang diperlukan untuk berreaksi, akhir reaksi dapat terlihat jelas oleh Nama Roliannisa NIM 145100601111029 Kelas H Kelompo k H3

Upload: tys-chusmah

Post on 18-Jan-2016

743 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LKP KIMIA DASAR

TRANSCRIPT

Page 1: LKP Liani

BAB IV

ASIDI-ALKALIMETRI

TUJUAN

Membuat larutan standar HCl 0,1 M

Membuat larutan standar sekunder NaOH 0,1 M dan standar primer H2C2O4

Melakukan standarisasi larutan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M

Menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M untuk menetapkan kadar asam asetat cuka

perdagangan

A. PRE LAB

1. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri?

Volumetri merupakan suatu metode analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara

mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan teliti, lalu

mereaksikannya telah diketahui dengan larutan yang akan ditentukan konsentrsainya

(Irfan, 2000).

Analisis sidetric adalah salah satu metode yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif

untuk menentukan jumlah substansi yang akan digunakan untuk bereaksi dengan zat lain

yang telah ditentukan dalam volume larutan yang diperlukan untuk berreaksi, akhir reaksi

dapat terlihat jelas oleh penampilan atau perubahan sebagian karakteristik warna dalam

larutan (Berry, 2014).

2. Apa yang dimaksud dengan asidi-alkalimetri?

Asidi alkalimetri adalah salah sau metode kimia analisa kuantitatif yang didasarkan pada

prinsip titrasi asam basa.Asidimetri adalah penetapan kadar secara kuantitatif terhadap

senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan basa.Alkalimetri

adalah penetapan kadar-kadar senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan

basa (Chang,2003).

Nama Roliannisa

NIM 145100601111029

Kelas H

Kelompok H3

Page 2: LKP Liani

3. Apa yang dimaksud dengan larutan standar primer?

Larutan yang berfungsi membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan

tertentu,yaitu larutan atau pereaksi yangketetapan atau kepastian konsentrasinya sukar

diperoleh melalui pembuatannya secara langsung.Larutan ini harus dibikin seteliti

mungkin (Mulyono,2006)

Contoh:Arserit Trioksida,larutan iodine dan cerium(IV) sulfat.(Harjadi,2004)

Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara

tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa),dapat digunakan untuk menetapkan

konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Cth K2Cr2O7, As2O3, NaCl, As.Oksalat

(Basset,1994).

4. Apa yang dimaksud dengan larutan standar sekunder?

Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal

dari zat yang tidak pernah murni.konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembekuan

menggunakan larutan standar primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh: AgNO3,

KMnO4 (Basset,1994).

Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan

cara titrasi terhadap larutan baku primer (Bobby, 2010).

5. Apa yang dimaksud dengan standarisasi/pembakuan larutan?

Standardisasi didefinisikan sebagai percobaan titrasi di mana konsentrasi suatu larutan

menjadi diketahui memiliki tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Dalam percobaan

standarisasi, larutan yang distandarisasi dibandingkan dengan standar yang diketahui.

Standar yang diketahui ini dapat berupa larutan yang sudah menjadi larutan standar atau

dapat berupa bahan padat yang telah ditimbang dengan akurat. Dalam kedua kasus, zat

terlarut dari larutan menjadi standarisasi bereaksi dengan standar yang dikenal dalam

bejana titrasi. Jika larutan yang akan dibakukan adalah titran, maka standar yang dikenal

adalah zat yang telah dititrasi (Kenkel, 2014).

6. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi larutan NaOH? Tuliskan persamaan

reaksinya!

Dibutuhkan larutan standar primer misalnya mengunakan larutan baku primer H2C2O4.

2H2O (asam oksalat). Asam oksalat adalah zat padat , halus, putih, larut baik dalam air.

Page 3: LKP Liani

Asam oksalat adalah asam divalent dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam

normalnya, berat ekivalen asam oksalat adalah 63.

Persamaan reaksinya sebagai berikut :

(Bobby,2010)

7. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi HCl? Tuliskan persamaan reaksinya!

Boraks (Na2B4O7.10 H2O) sebagai larutan standar primer dapat diperoleh dalam bentuk

murni, dapat ditimbang secara akurat, dan bereaksi sepenuhnya dengan asam kuat

Persamaan reaksi adalah sebagai berikut :

(Kotz, 2010).

8. Jenis asam apa yang dominan ada pada asam cuka perdagangan? Tuliskan

persamaan reaksinya dengan NaOH!

Asam asetat adalah jenis asam yang mendominasi pada asam cuka perdagangan. Untuk

menganalisis asam dalam asam cuka perdagangan dapat dilakukan dengan titrasi

netralisasi. Untuk mentitrasi asam cuka (CH3COOH) digunakan larutan NaOH sebagai

titran. Sebelum digunakan untuk mentitrasi asam cuka, larutan NaOH ini distandarisasi

terlebih dahulu.

Persamaan reaksi :

(Bobby,2010).

Na2B4O7.10 H2O + 2 HCl = 2 NaCl + 4H3BO3 + 5H2

NaOH(aq)  + CH3COOH (aq) ⎯⎯→   CH3COONa(aq)  + H2O(l)

Page 4: LKP Liani

TINJAUAN PUSTAKA

1. Prinsip Dasar Titrasi

Titrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis volumetric di mana suatu titran

atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret kelarutan 

lain  yang  dapat  bereaksi  dengannya  (belum  diketahui  konsentrasinya)  hingga tercapai 

titik  ekuivalen  atau  titik  akhir.  Artinya,  zat  yang  ditambahkan  tepat  ber eaksi  dengan zat 

yang ditambahi. Zat  yang akan  ditentukan  kadarnya  disebut sebagai  “titrant”  dan  biasanya 

diletakan  di  dalam  Erlenmeyer,  sedangkan  zat  yang  telah  diketahui  konsentrasinya disebut

sebagai “tit`er” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya

berupa larutan (Almatsier, 2003). 

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan

menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya .Titrasi biasanya dibedakan

berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi,sebagai contoh jika melibatkan

reaksi asam basa maka disebut titrasi asam basa (Day,RA dan Underwood,2003)

Titrasi adalah suatu metode yang menentukan suatu konsentrasi didalam larutan.Titrasi

dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui

konsentrasinya.Reaksi dilakukan bertahap(tetes demi tetes) hingga tepat mendapatkan titik

stokiometri atau titik setara (Yayan dan Setyabudi,2007)

2. Pengertian Asidi Alkalimer

Asidi alkalimetri adalah salah sau metode kimia analisa kuantitatif yang didasarkan

pada prinsip titrasi asam basa.Asidimetri adalah penetapan kadar secara kuantitatif terhadap

senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan basa.Alkalimetri adalah

penetapan kadar-kadar senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan basa (Chang,

2003).

Page 5: LKP Liani

3. Pengertian dan contoh larutan primer dan sekunder

Larutan Standar Primer

Larutan yang berfungsi membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan

tertentu,yaitu larutan atau pereaksi yangketetapan atau kepastian konsentrasinya sukar

diperoleh melalui pembuatannya secara langsung.Larutan ini harus dibikin seteliti

mungkin.(Mulyono,2006)

Contoh:Arserit Trioksida,larutan iodine dan cerium(IV) sulfat.(Harjadi,2004)

Larutan Standar Sekunder

Larutan yang kebakuannya ditetapkan langsung terhadap larutan standar primer.

Jika suatu larutan baku sekunder bersifat stabil dan dikemas atau disimpan dengan

benar, larutan ini berfungsi sebagai larutan baku dan langsung dapat digunakan tanpa

harus dibakukan lagi.(Mulyono,2006)

Contoh:AgNO3,KMnO4 dan Fe(SO4).(Harjadi,2004)

4. Fungsi bahan dalam praktikum

a. Fungsi NaOH

NaOH berfungsi sebagai larutan baku sekunder. Larutan baku sekunder adalah larutan

baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi terhadap larutan baku

primer. Larutan NaOH tergolong dalam larutan baku sekunder yang bersifat basa

(Bobby, 2010).

b. Fungsi HCl

Bereaksi dengan H2+ membetuk endapan H2O2 , tidak larut dalam air panas,larut dalam

amoniak encer,mudah menguap jika dipanaskan, merupakan asam kuat,konsentrasi tidak

mudah berubah.(Franks, 2008)

HCl berfungsi sebagai larutan baku sekunder yang bersifat asam. HCl ini akan

distandarisasi dengan dititrasi terlebih dahulu dengan larutan yang sudah diketahui

konsentrasinya atau larutan standar primer (Kortz, 2010).

Page 6: LKP Liani

c. Fungsi Asam Oksalat

Asam oksalat adalah senyawa kimia dengan nama sistematis asam etanadionat dengan

rumus HOOC.COOH.Dalam keadaan murni berupa senyawa kristal,larut dalam air dan

alkhol,membentuk garam netral dengan logam alkali,asam oksalat terionisasi dalam

media basa kuat (Wagner,Franks,2008).

Dalam praktikum ini Asam Oksalat digunakan sebagai standar primer karena tidak

semua standar tersedia dalam keadaan murni. Karena larutan asam oksalat tersedia

dalam komposisi kimia yang jelas dan murni serta larutan tersebut hanya bereaksi pada

kondisi titrasi dan tidak melakukan reaksi sampingan (Sivansakar, 2008).

d. Fungsi Boraks

Larutan boraks pada percobaan ini berperan sebagai standar primer karena larutan ini

dapat diperoleh dalam bentuk murni, dapat ditimbang secara akurat, dan bereaksi

sepenuhnya dengan asam kuat Larutan HCl dibakukan dengan borax dimaksudkan untuk

menghilangkan gas CO2 yang terbentuk sehingga dapat membuat indikator merubah

warna larutan tersebut (Kortz, 2010).

e. Fungsi Aquades

Akuades untuk melarutkan borax yang berbentuk padatan, sehingga mempercepat proses

titrasi, dan untuk menghitung kosentrasi dari larutan borax (UGM, 2005).

f. Indikator PP

Fungsi dari indikator pp adalah untuk ditambahkan ke dalam larutan agar dapat

mengetahui saat dimana reaksi akan terjadi setelah mencapai titik akhir (UGM,

2012).Indikator fenoftalein untuk mengetahui terjadinya suatu titik ekivalen dalam

proses penitrasian dengan terjadinya perubahan warna pada larutan. Indikator PP dengan

range pH 8,0 ± 9,6, indikator ini akan merubah warna larutan dari bening menjadi merah

mudaakibat dari perubahan pH larutan pada saat penitrasian (Lal, 2006).

g. Indikator Metil Orange

Metil Orange adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi pada

larutan yang bersifat basa (Chang, 2007).

Page 7: LKP Liani

Fungsi dari indikator metil orange adalah untuk ditambahkan juga dalam larutan untuk

mengetahui saat dimana reaksi mencapai titik akhir atau perubahan (UGM,2005).

Indikator Metil orange sebagai larutan penunjuk daerah harga pH antara 2,9 – 4,6

dengan perubahan warna dari warna biru kehijauan ke hijau (Lal, 2006).

h. Asam Cuka Perdagangan

Asam cuka mempunyai rumus empiris C2H4O2.Asam asetat murni disebut dengan asam

asetat glasial cairan higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16,7oC (Chang,

2007).

Sebagai zat yang akan dititrasi dengan NaOH (titran), mengunakan proses titrasi

alkalimetri yaitu proses titrasi dengan larutan standar basa untuk mentitrasi asam bebas

(Bobby, 2010).

5. Aplikasi dalam bidang teknologi pertanian

Asidi alkalimetri itu analisis kandungan suatu zat dengan titrasi asam basa.jadi,

kita akan tahu berapa % kandungannya. Dalam industri, misalnya untuk mengetahui

kadar OH- dalam obat maag,analisis bahan organik, kadar asam dalam

minuman,penetuan kadar garam, kadar HClO dalam pemutih, keasaman dalam cuka,dll

yang berhubungan dengan asam atau basa (Mulyono,2006)

Page 8: LKP Liani

B. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan larutan standar HCl 0.1 M

Dihitung Konsentrasinya

Dilakukan pengenceran dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml

Dihomogenkan

2.Standarisasi larutan HCl

Ditimbang 1,9 gram

Dilarutkan ke dalam gelas beaker

Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Diambil 10 ml le dalam erlenmeyer

Ditambahkan 1-2 tetes

Na2B4O7.10H2O

Indikator PP

HCL pekat

Aquades

Hasil

Aquades

Page 9: LKP Liani

Dititrasi dengan HCl

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan duplo

Dihitung M HCl

3. Pembuatan larutan standar NaOH 0.1 M

Ditimbang pada timbangan analitik sebanyak 0,4 gram

Dilarutkan dalam beaker glass

Dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

4. Standarisasi Larutan NaOH

NaOH

Aquades

Aquades

Hasil

Asam Oksalat 0,05 M

Hasil

Page 10: LKP Liani

Diambil 10 ml ke dalam erlenmeyer

Ditambahkan 1-2 tetes

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan dulpo

Dihitung M NaOH

5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk menetapkan kadar asam

asetat pada cuka

Indikator PP

Hasil

Page 11: LKP Liani

Diambil 10 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Diambil 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml

Ditambahkan 2-3 tetes

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dihitung kadar asam asetat

Dilakukan dulpo

C. DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M

BJ HCl :

Hasil

Asam Cuka

Aquades

Indikator PP

Page 12: LKP Liani

Kadar HCl :

Volume HCl yang dibutuhkan :

Perhitungan:

Mengapa dalam pembuatan larutan standar HCl, BJ HCl harus diperhitungkan?

2. Standarisasi larutan HCl 0,1 M

Volume HCl :

Molaritas HCl :

Berat boraks :

BM boraks :

Molaritas larutan HCl hasil

standarisasi

:

Perhitungan:

Mengapa asam boraks digunakan untuk menstandarisasi larutan HCl?

Page 13: LKP Liani

3. Pembuatan larutan standar NaOH

Berat NaOH :

Volume larutan NaOH :

Molaritas larutan NaOH :

Perhitungan :

Mengapa larutan NaOH harus distandarisasi?

4. Standarisasi larutan standar NaOH

Berat Na-oksalat :

BM Na-oksalat :

Page 14: LKP Liani

Volume akuades :

Volume larutan NaOH 0,1 M :

Molaritas larutan NaOH :

Perhitungan:

Mengapa standarisasi larutan NaOH menggunakan Na-oksalat?

a. Mengapa indikator yang digunakan adalah pp (fenolftalein)?

6. Penetapan kadar asam asetat pada cuka

Volume larutan asam cuka :

Volume NaOH (titrasi) :

Page 15: LKP Liani

Molaritas NaOH :

BM asam organik dominan :

Persamaan reaksi :

Kadar total asam (% b/v) :

Perhitungan:

Apakah prinsip analisis kadar total asam bias digunakan untuk menentukan keasaman produk pangan

yang lain? Jelaskan contoh aplikasinya!

KESIMPULAN

Page 16: LKP Liani

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.

Page 17: LKP Liani

Basset, J. 1994, vogel buku teks kimia analisis kuantitatif anorganik, edisi ke-4, buku kedokteran EGC,

Jakarta.

Berry, A. J.2014.Volumetric Analysis (Cambrigde Physical Series).USA:Cambrigde University Press.

Chang,Raymond.2003.General Chemistry 3rd Ed.New York:McBrow.

Chang,Raymond.2007.General Chemistry 9th Edition.New York:McBrow.

Day,RA dan Underwood.2003.Analisis Kimia Kuantitatif Edisi kelima.Jakarta:Gramedia.

HAM,Mulyono.2006.Membuat Reagen Kimia di Laboratorium.Jakarta:PT Bumi Aksara.

Harjadi,W.2004.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta:Gramedia.

Irfan, Anshory.2000. Ilmu Kimia. Erlangga : Jakarta.

Kenkel, John.2014.Analytical Chemistry for Technicians (Fourth Edition).CRC Press (Taylor &

Francis Gruop).

Kotz, John, Treichel, Paul dan John Ownsechd.2010.Chemistry and Chemical Reactivity (Enhanced

Edition).Canada:Cengage Learning.

Lal, Rattan.2006.Encyclopedia of Soil Science.New York:Talyor &Francis Group (LCC).

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM.2005.Pembelajaran di Laboratorium.Yogyakarta:UGM.

Sivansankar, B.2008.Engineering Chemistry.McGraw-Hill Companies.

Stanton, Bobby, Zhu, Lin dan Charles H. Atwood.2010.Experiments in General

Chemistry.USA:Cengage Learning.

Sunarya,Yayan dan Setyabudi Agus.2007.Mudah dan Aktif Belajar Kimia.Bandung:PT Surya Setya

Inves.

Wagner, Frank.2008.Encyclopedia of Chemical Teknologi 3rd Ed.New York:John Wiley and Sons.

Tanggal Nilai Paraf

Asisten