lkp bioanpang 2015

93
Nama : NIM : Kelas : Kelompo k : BAB I ANALISIS KADAR AIR A. Pre-lab 1. Mengapa kadar air produk dan bahan pangan penting ditentukan? 2. Sebutkan jenis-jenis metode analisis kadar air! 3. Bagaimana prinsip masing-masing metode tersebut? B. Diagram Alir 1. Metode Oven

Upload: alfin

Post on 15-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB IANALISIS KADAR AIR

A. Pre-lab

1. Mengapa kadar air produk dan bahan pangan penting ditentukan?

2. Sebutkan jenis-jenis metode analisis kadar air!

3. Bagaimana prinsip masing-masing metode tersebut?

B. Diagram Alir

1. Metode Oven

Page 2: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. Metode Distilasi

C. Hasil dan Pembahasan

1. Metode Oven

No Nama sampelBerat awal

Berat sampel setelah pengeringan (gram) pada menit ke- Bera

t akhir

Kadar air(%)

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan Kadar Air (berat basah dan berat kering)

1.

2.

1

Page 3: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3.

4.

5.

2.Metode Distilasi

No Nama sampel Berat awal Volume Kadar air

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan Kadar Air (berat basah dan berat kering)

2

Page 4: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

a. Mengapa terjadi perbedaan kadar air untuk kedua metode untuk produk:1.

2.

3.

3

Page 5: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

4.

5.

b. Tentukan metode yang paling sesuai () untuk produk di bawah ini!

MetodeProduk

Oven

Distilasi

Alasan

4

Page 6: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

5

Page 7: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB IIANALISIS ABU DAN KADAR MINERAL

A. Pre-lab

1. Apa yang dimaksud dengan abu?

2.Apa yang dimaksud dengan pengabuan basah?

3.Apa yang dimaksud dengan pengabuan kering?

4.Apa tujuan pengabuan basah?

5. Jelaskan prinsip penenetapan kadar kalsium?

6

Page 8: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir

1. Analisis Kadar Abu dengan Pengabuan Kering

2. Penentuan Mineral dengan Spektroskopi Serapan Atom

C. HasildanPembahasan

7

Page 9: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

1. Analisis Kadar Abu dengan Pengabuan Kering

No

Sampel Beratawal Beratakhir

% Abu

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan

1.

2.

3.

4.

8

Page 10: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.

2. Penentuan Mineral dengan Spektroskopi Serapan Atom

No.

Nama sampel Berat sampel Kadar Ca (mg/100 g)

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan:

1.

2.

9

Page 11: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3.

4.

5.

Pertanyaan :

a. Apa fungsi penambahan H2SO4 dan HNO3 pada proses pengabuan basah?

b. Mengapa digunakan larutan standar Ca untuk penentuan mineral dengan

AAS?

10

Page 12: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

c. Bagaimana prinsip analisis mineral dengan AAS?

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

11

Page 13: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB IIIANALISIS KUANTITATIF KARBOHIDRAT

A. Pre-lab

1.Bagaimana prinsip penetapan kadar gula total dengan metode anthrone?

2.Apa perbedaan antara kadar gula pereduksi dengan kadar gula total?

3.Bagaimana prinsip penetapan kadar pati dengan metode hidrolisis asam?

4. Bagaimana prinsip pengukuran kadar serat kasar?

5. Apa perbedaan serat kasar dengan serat makanan?

12

Page 14: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir

1. Total Gula Metode Anthrone

PersiapanSampel

Sampelcair

Sampelpadat

13

Page 15: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Pembuatan kurva standar

Penetapansampel

14

Page 16: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. Kadar Pati Metode Hidrolisis Asam

Persiapan sampel

Analisis Gula Reduksi berdasarkan Metode Nelson Somogyi

15

Page 17: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. SeratKasar

Persiapan sampel :

Analisis Serat Kasar :

16

Page 18: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

C. HasildanPembahasan

1. Total GulaMetodeAnthrone

Kurvastandar

No

.

Volume LarutanStandar Konsentrasi Absorbansi

1. 0 (blanko) 0

2.

3.

4.

5.

6.

Persamaan Linear: y = ………x + ………

No NamasampelBerat/

volume sampel

Volume filtrat

Absorbansi

Kadar gula

1.

2.

3.

4

5.

Perhitungan1.

17

Page 19: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2.

3.

4.

5.

a. Apafungsipenambahan CaCO3 pada persiapansampelpadat dan cair?

18

Page 20: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

b. Apa fungsi penambahan Pb-asetat pada persiapan sampel cair?

c. Apa fungsi alkohol 80% pada persiapan sampel padat?

d. Apakah glukosa dari pati terdeteksi pada analisis total gula dengan metode

Anthrone?

19

Page 21: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. Pati Metode Hidrolisis Asam

No Nama sampel Absorbansi Kadar gula Kadar pati

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan

1.

2.

3.

20

Page 22: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

4.

5.

a. Mengapa pada analisa pati dengan metode hidrolisis asam dillakukan proses penghilangan lemak?

b. Apakah serat larut air terdeteksi sebagai pati?

21

Page 23: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

c. Bagaimana pengaruh gelatinisasi pati terhadap hasil analisis kadar pati?

d. Mengapa berat pati dihitung sebagai 0.9 X berat gula, bukan 1.0 X berat gula?

3. SeratKasar

No Namasampel Beratawal Beratresidu Kadar serat (%)

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan

1.

22

Page 24: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2.

3.

4.

5.

a. Apakah prinsip analisa serat kasar sama dengan kadar air?

b. Apa fungsi alkali dan asam kuat yang digunakan pada analisis serat kasar?

23

Page 25: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

c. Apakah polisakarida larut air seperti gum arab, gum tragacanth, dan locust bean gum terukur sebagai serat kasar?

d. Bagaimana cara menganalisis serat larut air?

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

24

Page 26: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB IVEKSTRAKSI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS AMILASE

A. Pre Lab

1. Mengapa enzim amilase bisa didapatkan pada kecambah biji-bijian?

2. Jelaskan prinsip pengukuran aktivitas enzim amilase secara kuantitatif pada

percobaan ini?

3. Bagaimana cara mengidentifikasi secara kualitatif bahwa telah terjadi reaksi

enzimatis pada percobaan ini?

25

Page 27: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir

C. Hasil dan Pembahasan

1.1 Ekstraksi enzim amilase dari kecambah

26

Page 28: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

1. 2 Tuliskan hasil pengamatan dari percobaan!

Sampel Aktivitas Enzim

Biji kering

Biji direndam

Kecambah umur 12

jam

Kecambah umur 24

jam

Kecambah umur 36

jam

2. Bahas dan bandingkan data-data dalam percobaan ini!

27

Page 29: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB VANALISISLEMAK

A. Pre-lab

1.Bagaimana prinsip analisis kadar lemak dengan metode soxhlet?

2.Mengapa metode soxhlet disebut metode penetapan lemak kasar?

3. Bagaimana prinsip pengukuran bilangan peroksida dengan metode titrasi?

4. Bagaimana prinsip penetapan kadar asam lemak bebas metode titrasi?

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

28

Page 30: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.Apa yang dimaksud dengan bilangan peroksida?

6.Apa yang dimaksud dengan asam lemak bebas?

B. Diagram Alir/ flowchart1. Kadar Lemak Metode Soxhlet

29

Page 31: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. BilanganPeroksida

3. Kadar Asam Lemak Bebas

30

Page 32: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

C. HasildanPembahasan

1. Kadar LemakMetodeSoxhlet

No.

Namasampel

Beratsampel

Beratsampel+labu

Beratlabu

Beratlemak

(gram)

% lemak

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan1.

2.

3.

31

Page 33: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

4.

5.

a. Apa yang terjadi jika penghilangan sisa pelarut setelahekstraksidengansoxhletdilakukandenganpemanasandalam oven yang terlalu lama?

b. Mengapaekstraksisoxhletdihentikanjikapelarutsudahberwarnajernih?

c. Pelarutapa yang dapatSaudaragunakanuntukmenggantidietileter? Apakelebihan dan kekurangandarimasing-masingpelaruttersebut !

d. Apakahsemuajenislipidterdeteksisebagailemakpada analisislemakdenganmetodesoxhlet?

32

Page 34: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. BilanganPeroksida

No.

Namasampel Beratsampel

Volume Na2S2O3 (ml)

Bilanganperoksida

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan

1.

2.

3.

4.

33

Page 35: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.

a. Apa fungsi Na-tiosulfat dalam analisis bilangan peroksida?

b. Mengapa indikator yang digunakan adalah amilum?

c. Mengapa titrasi dihentikan ketika warna biru hilang?

3. Kadar Asam Lemak Bebas

No.

Namasampel Beratsampel

VolumeNaOH (ml)

Jenisdan BM

AsamLemak

Kadar ALB (%)

1.

2.

34

Page 36: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3.

4.

5.

Perhitungan

1.

2.

3.

4.

5.

a. Mengapa dalam analisis kadar asam lemak bebas digunakan pelarut alkohol?

35

Page 37: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

b. Apakah semua asam lemak bebas terekstrak oleh alkohol pada analisis asam lemak bebas dengan metode titrasi?

c. Apakah basa selain KOH dapat digunakan pada penetapan kadar asam lemak bebas?

d. Mengapa kadar asam lemak bebas didasarkan pada berat molekul asam lemak yang dominan?

e. Mengapa indikator yang digunakan fenolftalein/PP? Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

36

Page 38: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB VIANALISIS PROTEIN

37

Page 39: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

A. Pre-lab

1.Bagaimana prinsip analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl?

2.Mengapa analisis protein dengan metode kjedahl disebut analisis protein kasar?

3. Apa fungsi tahap destruksi?

4.Apa fungsi tahap destilasi?

38

Page 40: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode biuret?

6.Apakah terdapat perbedaan jenis protein yang terukur antara metode Kjedahl dan Biuret?

7.Apa prinsip titrasi formol?

8.Apa kegunaan titrasi formol?

39

Page 41: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir

1. Kadar Protein Kasar Metode Kjedahl

2. Kadar Protein Metode Biuret

Pembuatan kurva standar

40

Page 42: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Persiapan sampel

Penetapan sampel

3.Kadar N-Amino (Cara Titrasi Formol)

41

Page 43: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

C. Hasil dan Pembahasan

1. Kadar Protein Kasar Metode Kjedahl

No.

Nama sampel

Berat sampel

Volume titrasi blanko

Volume titrasi

sampel

Faktor konvers

i

Kadar protein

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan:1.

2.

42

Page 44: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3.

4.

5.

a. Mengapa faktor konversi pada penetapan kadar protein berbeda-beda tergantung jenis sampel?

b. Mengapa destruksi dihentikan ketika cairan sudah jernih?

c. Apa fungsi K2S2O4 dan HgO pada proses destruksi?

d. Senyawa apa yang dipisahkan pada proses destilasi?

43

Page 45: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

e. Bagaimana Saudara memastikan bahwa pada proses destilasi sudah tidak ada amoniak yang menguap?

f. Apa perbedaannya jika hasil destilasi ditampung dalam larutan HCl dengan jika ditampung dalam larutan asam borat?

g. Faktor apa yang menentukan faktor konversi suatu bahan pangan? Berapa faktor konversi jika kadar N dalam protein adalah 15%?

2. Kadar Protein Metode Biuret

Kurva standar

Volume

standar

Konsentrasi Absorbansi

0

44

Page 46: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

0.1

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Persamaan regresi linear:

Penetapan sampel

No.

Jenis sampel

Berat Volume akhir

Konsentrasi sampel

Absorbansi

Kadar protein

1.

2.

3.

4.

5.

Perhitungan:

1.

45

Page 47: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2.

3.

4.

5.

a. Apa jenis protein yang terukur dengan metode Biuret?

b. Apa fungsi penambahan TCA pada analisis protein dengan metode Biuret?

46

Page 48: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

c. Apa fungsi penambahan dietil eter?

Perbandingan Metode

Jelaskan untuk setiap jenis sampel, mengapa terdapat perbedaan kadar protein antara metode Kjedahl dan Biuret!

Sampel Kadar Protein (%) Penjelasan

Metode Kjedahl

Meode Biuret

47

Page 49: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. Kadar N-Amino (Cara Titrasi Formol)

No Jenis sampel Volume titrasi % N-Amino

1.

2.

48

Page 50: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3.

4.

5.

Perhitungan:

1.

2.

3.

4.

5.

a. Apa fungsi penambahan formaldehida?

49

Page 51: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

b. Mengapa titrasi dilakukan dengan menggunakan NaOH?

c. Bagaimana tingkat hidrolisis protein dapat ditunjukkan oleh titrasi formol?

Apakah semakin tinggi %N hasil titrasi formol, tingkat hidrolisis semakin

tinggi? Jelaskan!

Perbandingan Metode

Dari metode analisis protein dan tingkat hidrolisis protein, metode mana () yang paling tepat digunakan untuk sampel berikut. Jelaskan alasannya

50

Page 52: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Sampel Kadar Protein (%) Penjelasan

Metode

Kjedahl

Meode Biuret

Titrasi Formo

l

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

51

Page 53: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Hasil dan Pembahasan

52

Page 54: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB VIIANALISIS KADAR VITAMIN C

A. Pre-lab

1. Jelaskan prinsip analisis kadar vitamin C metode titrasi 2,6-diklorofenol?

2. Apakah kelebihan analisis kadar vitamin C menggunakan metode titrasi 2,6-diklorofenol dibandingkan dengan metode lain?

3. Reaksi apakah yang terjadi antara reagen dengan sampel saat pengujian?jelaskan reaksi yang terjadi tersebut dengan singakat!

53

Page 55: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir

54

Page 56: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

C. HasildanPembahasan

No.

Nama sampel

Berat sampel

Volume titrasi blanko

Volume titrasi

sampel

Kadar Vitamin C (mg/ml)

1.

2.

3.

4.

Perhitungan Kadar Vitamin C

1.

2.

3.

4.

55

Page 57: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

a. Mengapa ekstraksi dan titrasi saat pengujian harus dilakukan dengan cepat?

hubungkan dengan karakteristik vitamin C!

b. Apakah fungsi larutan NaHCO3?

c. Apakah fungsi larutan asam metafosfat-asetat?

d. Saat dilakukan titrasi pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan warna

menjadi merah muda. Mengapa hal itu bisa terjadi?

e. Apakah kelemahan pengujian menggunakan metode ini?

BAB VIII

56

Page 58: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

KROMATOGRAFI KOLOM

A. Pre-lab

1.Apa yang dimaksud kromatografi?

2. Jelaskan prinsip kromatografi adsorpsi?

3.Apa fungsi alumina pada penentuan beta karoten?

4.Jelaskan pengertian fase stasioner dan fase mobil!

57

Page 59: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.Apa yang dipisahkan pada proses kromatografi adsorbsi pada penentuan kadar beta karoten

B. Diagram Alir Penentuan Kadar Kadar Beta Karoten Dengan

Kromatografi Kolom Adsorbsi

58

Page 60: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

Persamaan regresi kurva standar :

No. Konsentrasi Absorbansi

1.

2.

3.

4.

5.

6

Y = ............. x + ...................

Perhitungan kadar beta karoten dari sampel yang dianalisis :

1. Apa yang menjadi fase stasioner dan fase mobil pada analisis beta karoten dengan kromatografi kolom?

2. Komponen apa yang terelusi pada analisis beta karoten dengan kromatografi kolom?

59

Page 61: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. Komponen apa yang teradsorbsi kuat pada adsorben?

4. Apakah analsis tersebut dapat memisahkan beta karoten dengan karotenoid lain seperti alfa dan gama karoten?

5. Apa fungsi pengukuran kadar beta karoten dalam eluat dengan spektrofotometer?

6. Apa fungsi ekstraksi dengan petroleum eter-aseton?

60

Page 62: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

7. Fraksi apa saja yang terekstrak pada proses ekstraksi tersebut?

8. Apa fungsi penambahan akuades pada ekstrak petroleum eter-aseton?

9. Fraksi apa yang larut pada aseton-air dan petroleum eter?

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

61

Page 63: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

BAB IXELEKTROFORESIS SDS-PAGE

A. Pre-lab

1.Apa yang dimaksud elektroforesis ?

2.Ada berapa jenis elektroforesis ? Jelaskan masing-masing!

3.Apa fungsi SDS pada metode SDS-PAGE ?

4.Apa fungsi akrilamid pada metode SDS-PAGE?

62

Page 64: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

5.Apa tujuan analisis protein dengan metode elektroforesis?

6.Mengapa protein-protein tersebut dapat terpisah?

7.Bagaimana cara mengatur ukuran pori gel ?

8. Apa yang dimaksud dengan stacking gel? Mengapa stacking gel diperlukan?

9.Apa fungsi pewarnaan gel pada metode elektroforesis ?

63

Page 65: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

B. Diagram Alir Elektroforesis

1. Pembuatan gel

2. Persiapan sampel

64

Page 66: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. Pemisahan protein dengan elektroforesis

4. Pewarnaan gel

65

Page 67: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

66

Page 68: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

C. Hasil dan Pembahasan

Gambar Gel SDS-PAGE

1. Ada berapa pita yang terbentuk ? Jelaskan !

2. Apakah kepekatan warna pita berkaitan dengan konsentrasi protein ?

67

Page 69: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis protein yang membentuk pita pada gel elektroforesis ?

4. Apakah fungsi penambahan merkaptoetanol pada persiapan sampel ?

5. Apakah fungsi pemanasan sampel protein ?

6. Mengapa pH sangat berpengaruh pada metode elektroforesis protein ?

7. Reagen apa yang berfungsi untuk mempolimerisasi gel ?

68

Page 70: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

8. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergerakan protein dalam gel elektroforesis ?

Penilaian

Komponen Nilai

Pre-test

Aktivitas

Hasil dan Pembahasan

BAB X

69

Page 71: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN

A. Pre-lab

1. Apa yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan atau food additives?

2. Sebutkan syarat bahan tambahan yang dapat diaplikasikan pada produk pangan!

3. . Jelaskan kelebihan dan kelemahan menggunakan pewarna alami dan sintesis!

B. Diagram Alir

1. Identifikasi Formalin dalam Bahan Pangan

70

Page 72: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2. Identifikasi Boraks dalam Bahan Pangan

3. Identifikasi Pewarna Berbahaya dalam Bahan Pangan

C. Hasil dan Pembahasan

1. Identifikasi Formalin dalam Bahan Pangana. Hasil Pengamatan :

No Nama sampel Perubahan Warna Hasil (+/-)

1.

71

Page 73: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

2.

3.

4.

5.

b. Jelaskan ciri-ciri makanan/bahan pangan yang mengandung formalin!

2. Identifikasi Boraks dalam Bahan Pangana. Hasil Pengamatan

No Nama sampel Tekstur Perubahan Warna Hasil (+/-)

1.

2.

3.

4.

5.

b. Jelaskan ciri-ciri makanan/bahan pangan yang mengandung boraks!

72

Page 74: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

3. Identifikasi Pewarna Berbahaya dalam Bahan Pangana. Hasil Pengamatan

No Nama sampel Perubahan Warna Hasil (+/-)

1.

2.

3.

4.

5.

b.Jelaskan fungsi penambahan larutan amonia, petroleum dan reagen CMR pada analisa ini

c. Jelaskan ciri-ciri makanan/bahan pangan yang mengandung pewarna berbahaya

73

Page 75: LKP BIOANPANG 2015

Nama :NIM :Kelas :Kelompok :

d. Jelaskan kelebihan dan kelemahan menggunakan metode kit pada analisa bahan tambahan makanan

74