lk meningitis bakterial

16
TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 April 2002 pukul 09.00 WIB di ruang anak (ruang neonatologi/ B II) RSUD Dr. Soetomo surabaya 1. IDENTITAS KLIEN / BIODATA Nama : By. S Tempat tanggal lahir : Jombang, 17 Maret 2002 Usia : + 2 minggu/ anak ke-2 Jenis kelamin : Laki-laki. Nama ayah/ ibu : Tn. S/ Ny. S Pendidikan ayah/ ibu : SMP/ SMP Agama : Islam Suku bangsa : Jawa/ Indonesia Alamat : Mojowarno/ Jombang No. DMK : 101-392-85 Tgl MRS : 5 Maret 2002 Sumber informasi : Ibu dan nenek klien Diagnosa medis : Meningitis bakterial 2. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Keluhan utama Ibu mengungkapkan bahwa berat badan anaknya tidak naik-naik, sejak masuk rumah sakit berat badannya tetap. 2. Riwayat penyakit sekarang Sebelumnya di rumah, klien panas disertai kejang sejak usia + 5 hari (pada saat kejang mata melirik ke atas, kejang pada seluruh badan, setelah kejang klien sadar dan menangis pada saat kejang keluar buih lewat mulut), pada hari ke 16 anak dibawa ke RSK Mojowarno

Upload: agung-jagik

Post on 05-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keperawatan anak

TRANSCRIPT

Page 1: LK Meningitis bakterial

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 April 2002 pukul 09.00 WIB di ruang anak

(ruang neonatologi/ B II) RSUD Dr. Soetomo surabaya

1. IDENTITAS KLIEN / BIODATA

Nama : By. S

Tempat tanggal lahir : Jombang, 17 Maret 2002

Usia : + 2 minggu/ anak ke-2

Jenis kelamin : Laki-laki.

Nama ayah/ ibu : Tn. S/ Ny. S

Pendidikan ayah/ ibu : SMP/ SMP

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Mojowarno/ Jombang

No. DMK : 101-392-85

Tgl MRS : 5 Maret 2002

Sumber informasi : Ibu dan nenek klien

Diagnosa medis : Meningitis bakterial

2. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Keluhan utama

Ibu mengungkapkan bahwa berat badan anaknya tidak naik-naik, sejak masuk

rumah sakit berat badannya tetap.

2. Riwayat penyakit sekarang

Sebelumnya di rumah, klien panas disertai kejang sejak usia + 5 hari (pada saat

kejang mata melirik ke atas, kejang pada seluruh badan, setelah kejang klien

sadar dan menangis pada saat kejang keluar buih lewat mulut), pada hari ke 16

anak dibawa ke RSK Mojowarno Jombang dan sempat dirawat 1 hari dan

dilakukan pemeriksaan USG Kepala dan CT Scan. Kemudian klien di rujuk ke

RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan MRS di Ruang Perawatan Intermediet

Neonatologi. Kemudian klien dirawat di ruang neonatus sampai dengan pada

tanggal 27 Maret 2002, kemudian klien dipindahkan ke Ruang Anak.

3. Riwayat penyakit dahulu

Sebelumnya klien belum pernah menderita sakit apa-apa, hanya panas selama 1

hari pada usia 3 hari kemudian oleh ibu dibawa ke dokter mendapat obat lalu

panas turun.

4. Riwayat penyakit keluarga

Page 2: LK Meningitis bakterial

Ibu mengungkapkan bahwa saat klien menderita panas dan kejang didalam

keluarga tidak ada yang menderita sakit flu/ batuk.

5. Riwayat kehamilan dan persalinan

Ibu mengungkapkan bahwa selama hamil ia rajin kontrol ke bidan didekat

rumahnya, ia mengatakan bahwa ia juga mengkonsumsi jamu selama hamil yaitu

jamu. Menurut ibu, klien lahir di rumah sakit Mojowarno Jombang dengan berat

badan lahir 2900 gram, tidak langsung menangis, menurut ibu air ketubannya

berwarna kehitaman dan kental.

6. Status imunisasi

Menurut ibu anaknya telah mendapatkan imunisasi BCG dan polio I di rumah

sakit Mojowarno sesaat sebelum bayinya dibawa pulang.

7. Status nutrisi

Ibu mengungkapkan An. S diberikan ASI mulai lahir sampai dengan pada saat ia

dirawat, setelah dirawat di ruang neonatus ibu tidak menenteki dan diganti

dengan PASI Lactogen. Pada saat pengkajian BB 3000 gram, panjang badan 55

cm, lingkar lengan atas 7 cm. Ibu mengungkapkan anak agak tidak mau minum

selama sakit ini, susu yang dibuatkan tidak pernah dihabiskan. Ibu

mengungkapkan anak tidak mual dan tidak pernah muntah.

8. Riwayat perkembangan

Pada saat ini anak memasuki masa basic trust Vs Mistrust (dimana rasa percaya

anak kepada lingkungan terbentuk karena perlakuan yang ia rasakan). Ia juga

berada pada fase oral dimana kepuasan berasal pada mulut.

9. Data Psikososial

Ibu mengungkapkan bahwa ia menerima keadaan anaknya, dan berharap agar

anaknya bisa cepat sembuh dan pulang berkumpul bersama dengan keluarga

serta kakak klien. Ibu dan nenek klien selalu menunggui klien dan hanya pada

hari minggu ayah dan kakak klien datang mengunjungi klien, karean harus

bekerja dan sekolah.

Page 3: LK Meningitis bakterial

3. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

Anak tampak tidur dengan menggunakan IV Cath pada tangan kanan, kesadaran

compomentis, nadi 140 x/mnt, suhu 374 OC, pernafasan 40 x/mnt teratur.

2. Kepala dan leher

Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata,

ubun-ubun besar masih belum menutup, teraba lunak dan cembung, tidak tegang.

Lingkar kepala 36 cm.

Reaksi cahaya +/+, mata tidak ada anemi, ikterus tidak ada, tidak terdapat sub

kunjungtival bleeding.

Telinga tidak ada serumen.

Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung.

Mulut bersih, tidak terdapat moniliasis.

Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar, tidak ada kaku kuduk.

3. Dada dan thoraks

Pergerakan dada simetris, Wheezing -/-, Ronchi -/-, tidak terdapat retraksi otot

bantu pernafasan. Pemeriksaan jantung, ictus cordis terletak di midclavicula

sinistra ICS 4-5, S1S2 tunggal tidak ada bising/ murmur.

4. Abdomen

Bentuk supel, hasil perkusi tympani, tidak terdapat meteorismus, bising usus +

normal 5 x/ mnt, hepar dan limpa tidak teraba. Kandung kemih teraba kosong.

5. Ekstrimitas

Tidak terdapat spina bifida pada ruas tulang belakang, tidak ada kelainan dalam

segi bentuk, uji kekuatan otot tidak dilakukan. Klien mampu menggerakkan

ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi.

6. Refleks

Pada saat dikaji refleks menghisap klien +, refleks babinsky +, masih terdapat

sucking refleks.

Page 4: LK Meningitis bakterial

4. DIAGNOSTIC TESTPEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS

- CT Scan (5/3/’02):

Kesimpulan: Mengesankan suatu hidrocephalus, kemungkinan obstruksi setinggi

foramen luschaka dan magendie (dibawah ventrikel IV).

- USG Kepala (5/3/’02):

Kesimpulan: Hidrocephalus, suspect aquaductus stenosis.

- Pemeriksaan liquor:

Warna kuning jernih agak keruh.

Mikroskopis:

Jenis sel

Mononuklear : 35 %.

Polinuklear : 65 %.

Uji kimiawi

Nonne : Positif.

Pandy : ++++

Kadar gula : 0

Protein : 430

- Pemeriksaan hematologi:

Kalium serum 4,9; Na Serum 11,2; Klorida serum 83; Kalsium serum 8,25.

Page 5: LK Meningitis bakterial

5. ANALISA DAN SINTESADATA

Data Etiologi Masalah

S:

O:

-

- Lingkar kepala 36 cm.

- Kesadaran komposmentis.

- Nadi 140 x/mnt.

- RR 40 x/mnt, teratur.

- Mual -/ muntah-

- Reaksi cahaya +/+

Infeksi pada meningen

Peningkatan produksi CSF

Peningkatan lingkar kepala

Peningkatan TIK

Resiko

terjadinya

peningkatan TIK

S:

O:

- Ibu mengatakan berat badan

anaknya belum naik sejak sakit.

- Ibu mengungkapkan anak malas

minum sejak sakit.

- Klien tidak menghabiskan

minum yang dibuatkan oleh ibu.

- BB: 3000 gram.

- Panjang badan: 55 cm.

- LLA 7 cm.

Adanya proses peradangan

Anoreksia

intake per oral menurun

penurunan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

Nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Resiko terjadinya peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan adanya

proses peradangan pada lapisan meningen.

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia yang ditandai

dengan Ibu mengatakan berat badan anaknya belum naik sejak sakit dan anak

malas minum sejak sakit, klien tidak menghabiskan minum yang dibuatkan oleh

ibu, BB: 3000 gram, panjang badan: 55 cm, LLA 7cm.

Page 6: LK Meningitis bakterial

III. PERENCANAAN

NO. DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1. Resiko terjadinya peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan adanya proses peradangan pada lapisan meningen

Tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial selama dalam masa perawatan.

- Lingkar kepala 36-42 cm.

- Ubun-ubun besar tidak

cembung & tidak tegang.

- Tidak ada tanda-tanda

peningkatan TIK: Mual,

muntah, nyeri kepala (bayi

rewel/ menangis terus),

kejang.

- Hasil pemeriksaan liquor

dalam batas normal (Nonne,

pandy, glukosa dan protein)

a. Jelaskan pada klien dan keluarga

beberapa hal yang harus

diperhatikan oleh keluarga

terhadap anaknya.

b. Anjurkan kepada klien dan

keluarga agar segera melaporkan

kepada petugas kesehatan jika

nak mual, muntah.

c. Ajarkan pada keluarga cara

melakukan pengukuran lingkar

kepala.

a. Pengetahuan yang memadai

memungkinkan keluarga dan klien

kooperatif dalam tindakan

perawatan.

b. Penanganan secara dini mencegah

terjadinya komplikasi akibat dari

peningkatan TIK.

c. Lingkar kepala merupakan indikasi

yang baik untuk mengathui adanya

peningkatan lingkar kepala

sehingga peningkatan TIK dapat

dicegah.

Page 7: LK Meningitis bakterial

NO. DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

d. Kolaborasi dalam pelaksanaan

tindakan pengambilan cairan CSF

(tepping) dan pemeriksaannya

e. Kolaborasi dalam pemberian

obat:

- Antibiotik

Ceftriaxone 2 x 150 mg.

Amikin 14 mg (intraventrikel).

- Antikonvulsan

Luminal 3 x 15 mg

Diamox 3 x 6 mg

f. Observasi: tanda peningkatan

TIK, lingkar kepala, TTV (nadi,

respirasi dan suhu).

d. Pengurangan volume CSF

mengurangi resiko terjadinya

peningkatan TIK akibat

tersumbatnya CSF.

e. Antibiotik berguna untuk

mengurangi perkembang biakan

kuman. Anti konvulsan mencegah

terjadinya kejang akibat proses

peradangan.

f. Deteksi dini terhadap

perkembangan klien dan untuk

menentukan tindakan selanjutnya.

Page 8: LK Meningitis bakterial

NO. DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

2. Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

anoreksia yang ditandai

dengan Ibu mengatakan

berat badan anaknya

belum naik sejak sakit dan

anak malas minum sejak

sakit, klien tidak

menghabiskan minum

yang dibuatkan oleh ibu,

BB: 3000 gram, panjang

badan: 55 cm, LLA 7cm.

Kebutuhan nutrisi

terpenuhi setelah

mendapat

perawatan selama

6 x 24 jam.

- Terjadi peningkatan berat

badan.

- Peningkatan LLA.

- Bayi menghabiskan minum

yang dibuatkan oleh ibu.

a. Berikan penyuluhan pada

keluarga tentang pentingnya

nutrisi bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak.

b. Diskusikan dengan keluarga

mengenai alternatif pemberian

minuman/ susu yang telah dan

yang akan dilakukan keluarga.

c. Berikan positif reinforcement

pada orang tua dan anak jika

kooperatif.

d. Observasi: BB, LLA, nafsu

minum klien.

a. Pengetahuan yang memadai

memungkinkan klien dan keluarga

koopertif terhadap tindakan

perawatan.

b. Alternatif cara yang dipilih oleh

keluarga merupakan jalan keluar

yang sesuai dengan keadaan

keluarga.

c. Positif reinforcement meningkatkan

rasa percaya diri dan motivasi

keluarga untuk berperan aktif

dalam perawatan klien.

d. Deteksi dini terhadap perkem-

bangan klien dan menentukan

tindakan perawatan berikutnya

Page 9: LK Meningitis bakterial

IV. IMPLEMENTASI

Tgl/ Pukul No. DP Pelaksanaan tindakan

2 April 2002 1. a. Jam 08.00 Menjelaskan kepada ibu dan keluarga

tentang beberapa hal yang harus diperhatikan pada

anaknya yaitu besar kepala/ lingkar kepala, keadaan

ubun-ubun, nafsu minum anak, adanya tanda mual-

muntah.

b. Jam 08.15 Menganjurkan kepada ibu agar segera

melaporkan kepada petugas jika anak muntah, kejang

atau ubun-ubunnya tegang dan cembung.

c. 08.30 Mengajarkan kepada ibu cara mengukur lingkar

kepala yaitu dengan menggunakan mid line (angka 0

berada pada dahi/ glabella kemudian memutar ke

kepala belakang sampai ke depan lagi dan dilihat

hasilnya.

d. Jam 08.45 menganjurkan pada ibu untuk memberikan

obat puyer (luminal dan diamox).

e. Jam 09.00 Memberikan injeksi ceftriaxone 150mg iv.

f. Jam 11.30 Mengukur lingkar kepala, melihat ubun-

ubun, menghitung nadi, respirasi dan mengukur suhu.

3 April 2002 2. a. Memberikan penjelasan tentang pentingnya nutrisi bagi

perumbuhan dan perkembangan anak karena nutrisi

berguna perkembangan sel di seluruh tubuh anak.

b. Berdiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang

dapat dilakukan untuk menghindari memberikan

minum pada anak:

- Susu yang cocok/ sesuai dengan keinginan anak.

- Cara pemberian susu dalam keadaan yang hangat.

- Waktu pemberian jangan saling berdekatan, karena

mungkin masih kenyang.

Tgl/ Pukul No. DP Pelaksanaan tindakan

c. Memberikan pujian jika ibu mampu mengambil dan

menentukan keputusan dengan tepat.

d. Mengukur berat badan, mengukur lingkar lengan atas.

e. Mengobservasi nafsu minum klien dan kemampuan

klien menghabiskan minum yang disediakan ibu.

Page 10: LK Meningitis bakterial

V. EVALUASI

No. S O A P

1. S:

O:

A:

P:

Ibu mengungkapkan dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas

tentang tindakan yang mungkin dilakukan untuk memudahkan pengeluaran riak.

- Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan petugas sesuai

dengan bahasa ibu sendiri.

- Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan oleh petugas.

- Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.

Masalah belum teratasi.

Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu pengeluaran

sekret.

Kontrol 3 minggu lagi.

2. S:

O:

A:

P:

Ibu mengungkapkan sudah mengerti penjelasan tentang faktor yang menjadi

penyebab batukbatuk dan sesak pada anaknya dan cara untuk menghindarinya.

Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan usaha untuk

menghindarinya.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan, kontrol dihentikan.