lipida modul
DESCRIPTION
lipidTRANSCRIPT
KIMIA LIPIDA
Lipida (bahasa Yunani Lipos berarti lemak) adalah senyawa
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, misalnya
eter, petroleum eter, kloroform, benzen, aseton dan sebagainya.
Lipida mengandung asam lemak yang kebanyakan dalam bentuk
ester, yang dapat digunakan oleh organisme hidup. Lipida adalah
bagian utama dalam makanan, karena nilai energinya tinggi
(energinya dapat langsung digunakan atau sebagai cadangan yang
disimpan dalam jaringan-jaringan lemak). Lemak adalah sebagai
isolator dan pelindung pada jaringan-jaringan subkutan (di bawah
kulit) dan sekitar organ tertentu. Lemak juga mengandung vitamin A,
D, E, K (larut dalam lemak) dan asam lemak esensial. Struktur lemak
merupakan triester yang terbentuk dari triol gliserol dan asam
karboksilat yang mempunyai rantai panjang dan disebut asam lemak.
Senyawa triester ini disebut trigliserida tanpa memperhatikan apakah
senyawa tersebut diisolasi dari lemak atau minyak.
Struktur trigliserida :
CH2OH R – COOH CH2O2CR
CHOH + R’ – COOH CHO2CR’ + 3 H2O
CH2OH R’’ – COOH CH2O2CR’’
Gliserol Asam lemak Trigliserida
R, R’ dan R’’ adalah hidrokarbon rantai panjang yang sama atau berbeda.
64
PEMBAGIAN LIPIDA (MENURUT BLOOR : LIPIDA
SEDERHANA, LIPIDA MAJEMUK DAN TURUNAN LIPIDA) :
A. Lipida sederhana (Simple lipide)
Adalah ester asam-asam lemak dengan alkohol, misalnya :
I. Lemak
Disebut juga trigliserida yaitu ester dari asam-asam lemak
dengan gliserol. Kalau pada suhu kamar bentuknya cair, maka
disebut minyak.
Minyak dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan terdiri
dari trigliserida.
Rumus umum :
O H2C – O – C – R1
O HC – O – C – R2
O H2C – O – C – R3
Kalau ke-tiga R-nya sama, disebut trigliserida sederhana dan kalau
ke-tiga R-nya berlainan disebut trigliserida campuran. Lemak
(minyak) yang terdapat dialam terdiri atas campuran gliserida-
gliserida yang mungkin sederhana atau campuran.
Perbedaan lemak dan minyak tergantung pada suhu, bila suhu biasa
(kamar) konsistensinya padat disebut lemak dan kalau cair disebut
minyak. Konsistensi ini tergantung dari :
1) Iklim
Gliserida di negeri dingin berbentuk padat, mungkin di
Indonesia cair, misalnya minyak palem
2) Jumlah ikatan rangkap
65
Hal ini tergantung dari perbandingan ikatan rangkap dan ikatan
jenuh
3) Panjangnya rantai sisa asam
Kalau R-nya pendek, maka berupa cair, kalau R-nya panjang
berupa padat
Contoh : titik cair dari : tristearin = 71oC; triolein = 17oC;
tributirin = 75oC
Tata nama
Ketiga atom C dari gliserol diberi tanda , , atau 1, 2, 3
1) Disebut dengan kata gliserol yang dibubuhi kata sisa asam
yang terikat pada gliserol
2) Nama trivial:
a. Pada trigliserida sederhana, nama ini berdasarkan nama sisa
asam dimana akhiran at diganti dengan in
b. Pada trigliserida campuran, salah satu sisa asam diberi
sebagai akhiran in , sedangkan yang lain o sebagai pengganti
akhiran at.
Contoh :
a. CH2 – OOC – C15H31 1. Gliserol tripalmitat2. Tripalmitin (suatu trigliserida sederhana)
CH – OOC – C15H31
CH2 – OOC – C15H31
66
b. CH2 – OOC – C3H7 1. Gliserol --butirat--palmitat -oleat (gliserol--butiro--palmito--oleat)
CH – OOC – C15H31 2. a. -butiro--palmito-oleinc. -palmito--oleo--butirin
CH2 – OOC – C17H33 c. -butiro--oleo--palmitin(trigliserida ini terdapat dalam mentega)
c. CH2 – OOC – C17H35 1. Gliserol--stearat---dioleat (gliserol--stearo---diolein)
CH – OOC – C17H33 2. a. -stearo---dioleind. --dioleo--stearin
CH2 – OOC – C17H33
Sumber lemak
1) Pada hewan terutama terdapat pada semua jaringan, misalnya
antara otot-otot, keliling alat tubuh, dalam sum-sum tulang dan
banyak sekali pada jaringan berminyak langsung di bawah kulit.
Contoh : minyak sapi, domba, kambing, kuda, babi dan
sebagainya.
2) Pada tumbuh-tumbuhan, terutama dalam biji-bijian.
Contoh : minyak palem, kelapa, zaitun, kacang, jagung dan
sebagainya.
Lemak dari minyak hewan dibuat dengan cara pengolahan jaringan
hewan dengan air panas, dimana dinding sel akan pecah dan lemak
(minyak) akan naik ke atas permukaan air. Minyak tumbuh-
tumbuhan dibuat dengan jalan memeras bagian-bagian yang
mengandung lemak atau minyak.
Sifat-sifat lemak
1) Berminyak/lemak
Ditandai dengan rasa licin dan ada noda minyak, misalnya pada
kertas. Cara ini dapat digunakan sebagai tes fisika untuk minyak
atau lemak.
67
2) Warna, rasa dan bau
Lemak dan minyak dalam keadaan murni tidak berwarna, tidak
mempunyai rasa dan tidak mempunyai bau.
3) Titik cair
Lemak mempunyai titik cair yang tidak tertentu karena terdiri
atas campuran dari gliserida-gliserida dari pelbagai macam asam
lemak
4) Berat jenis
Berat jenis lemak lebih ringan daripada berat jenis air. Berat
jenis lemak padat 0,80 dan berat jenis minyak (cair) 0,91 – 0,94
5) Kelarutan
Kelarutan gliserida asam lemak pendek (misalnya butirin) agak
larut dalam air. Gliserida asam lemak yang panjang tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (eter, petroleumeter,
kloroform, benzen dan sebagainya)
6) Emulsifikasi
Kalau minyak dikocok dengan air, maka terjadi suatu emulsi
yang tak stabil dan kedua zat tadi akan terpisah kembali. Kalau
diberi emulgator (misalnya sabun, dekstrin atau albumin) maka
terjadi emulsi yang stabil. Emulsi lemak dalam usus adalah
suatu peristiwa fisiologis yang penting, karena dalam bentuk
inilah lemak dapat dicernakan dalam usus. Lemak yang dibawa
oleh darah ke sel berada dalam bentuk emulsi.
Reaksi-reaksi
68
1) Hidrolisa lemak
CH2 – OOC – R1 H2C – OH R1 – COOH +
CH – OOC – R2 + 3 HOH HC – OH + R2 – COOH +
CH2 – OOC – R3 H2C – OH R3 – COOH
Reaksi ini adalah reversibel dan dapat digeser ke kanan dengan :
a. Air berlebihan
1) Diberi katalisator asam atau deterjen sebagai pengemulsi,
maka terbentuk emulsi.
2) Minyak dengan air dipanaskan sampai 340 – 350oC,
gliserol diperoleh lebih mudah dan asam lemak didestilasi
segera setelah hidrolisa berlangsung.
b. Hidrolisa dengan basa (= penyabunan)
CH2 – OOC – R1 H2C – OH R1 – COONa
+ CH – OOC – R2 + 3 NaOH HC – OH + R2 – COONa
+ CH2 – OOC – R3 H2C – OH R3 – COONa
Sabun Na
c. Dengan enzim lipase dari pankreas
Dapat mengurai lemak dalam lambung
2) Penghidrogenan (pengerasan minyak)
Pada proses ini gas H2 dialirkan dengan tekanan 2 atm, kedalam
campuran minyak dan serbuk Ni yang dipanaskan sampai 150 –
200oC. Hidrogen ini diadisikan pada ikatan-ikatan rangkap dari
gliserida-gliserida yang ada dalam minyak. Konsistensi minyak
jadi keras.
3) Penguraian lemak (kerusakan minyak)
69
a. Auto oksidasi
Autooksidasi adalah oksidasi oleh udara yang katalisatornya
cahaya matahari. Pada oksidasi ini terjadi aldehida, keton dan
asam lemak dengan BM yang rendah. Asam lemak dengan
jumlah C kurang dari 10, berbau tidak enak dan rasa tengik,
misalnya heptanal dan nonanal. Senyawa ini disebut
antioksidan. Lemak tumbuh-tumbuhan mempunyai
antioksidan alami dan yang paling aktif adalah tokoferol.
b. Hidrolisa
Kerusakan mentega berdasarkan atas hidrolisa sebagian dari
gliserida-gliserida dimana dibebaskan asam-asam yang
mudah menguap : misalnya asam butirat.
c. Kegiatan bakteri
Asam lemak mengalami beta-oksidasi, disusul dengan
dekarboksilasi dimana terdapat metil keton yang berbau tidak
enak.
Fungsi fisiologis dan penggunaan lemak
1) Sebagai makanan,
Lemak adalah sumber dari energi, vitamin dan asam-asam
lemak esensial. Lemak dan karbohidrat adalah sumber energi
manusia dan hewan. Dalam tubuh lemak dihidrolisa dan
dioksidasi sampai CO2 , H2O dan energi. Lemak dapat disimpan
dalam tubuh sebagai bahan bakar cadangan, vitamin yang larut
dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Asam lemak
70
esensial adalah asam linoleat, asam linolenat dan asam
arakhidonat.
2) Sebagai isolator
Jaringan yang berlemak merupakan isolator yang baik, karena
dapat menghalangi kehilangan panas dari badan. Orang gemuk
mempunyai daya tahan terhadap dingin lebih kuat daripada
orang yang kurus
3) Sebagai zat pelindung
Lemak berada di bawah kulit disekitar rongga perut dan mengisi
struktur tubuh, maka lemak bertugas sebagai pelindung terhadap
luka
4) Pembuatan sabun
Lemak yang banyak digunakan untuk pembuatan sabun adalah
minyak kelapa, minyak palem, minyak zaitun dan sebagainya
5) Pembuatan gliserol
Gliserol merupakan hasil tambahan pembuatan sabun
6) Pembuatan obat-obatan
Digunakan sebagai campuran dari obat-obatan
Pemeriksaan lemak/minyak
1) Tetapan fisika, misalnya titik cair, titik beku, kelarutan, berat
jenis, indeks bias dan sebagainya.
2) Penentuan secara kimia
a. Bilangan asam
71
Bilangan asam adalah ukuran untuk derajat hidrolisa atau
ketengikan dari suatu lemak. Bilangan asam adalah jumlah
mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak
yang bebas dalam 1 gram lemak/minyak
b. Bilangan penyabunan
Bilangan penyabunan adalah untuk mengetahui ketidak
jenuhan suatu lemak. Bilangan penyabunan adalah jumlah
mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram
minyak/lemak
c. Bilangan yodium
Bilangan yodium adalah untuk mengetahui ketidak jenuhan
suatu lemak. Bilangan yodium adalah jumlah yodium yang
dapat diadisi oleh 100 gram lemak/minyak
d. Bilangan asetil
Bilangan asetil adalah untuk mengetahui jumlah gugus
hidroksil dalam suatu lemak. Bilangan asetil adalah jumlah
mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam asetat
yang dibebaskan dari 1 gram lemak/minyak yang
diasetilkan
II. Malam (waxes)
Ester dari asam-asam lemak tinggi dengan alkohol tinggi
Malam adalah ester asam karboksilat tinggi dengan alkohol
monohidroksil tinggi. Malam yang terdapat dialam biasanya
juga mengandung asam bebas, alkohol bebas dan hidrokarbon.
72
Malam merupakan pergetahan dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
Contoh :
1) Malam lebah terdiri atas mirisilpalmitat yang digunakan
antara lain untuk membuat krim, preparat farmasi, karena
tidak mudah dihidrolisa dan dioksidasi
2) Lanolin (Adeps Lanae)
Diperoleh dari wol dan mengandung banyak ester kolesterol
(kolesterol-palmitat, stearat, oleat). Malam ini dapat
dicampur dengan air sampai 100 - 200 % dan digunakan
untuk salep dan krim. Penting dalam bidang farmasi karena
dipakai sebagai dasar dari salep dan krim.
3) Spermaceti
Ditemukan dalam minyak yang terdapat dirongga kepala
beberapa jenis ikan paus. Spermaceti ini menghablur kalau
didinginkan. Mengandung banyak setilpalmitat. Digunakan
dalam dian dan wangi-wangian
4) Malam Carnauba
Berasal dari daun suatu jenis pohon palem di Brazillia,
mengandung mirisilserotat. Titik cair tinggi, maka dapat
digunakan dalam semir sepatu, polesan untuk mobil dan
perabot rumah tangga, dalam kertas karbon, dian dan
sebagainya
B. Lipida majemuk (Compound lipide)
73
Adalah ester asam-asam lemak yang mengandung selain alkohol
dan asam-asam lemak juga mengandung gugus lain, misalnya :
1. Fosfolipida
Mengandung selain asam-asam lemak dan gliserol juga asam
fosfat, basa yang mengandung N dan substituen lainnya,
merupakan zat penyusun dari sel hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Terdiri dari 8 golongan, yaitu :
a. Asam fosfatidat dan fosfatidil gliserol
Bila dihidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat dan
asam-asam lemak.
Asam ini penting sebagai zat antara pada sintesis
trigliseraldehida dan fosfolipida
Asam fosfotidat :
O CH2 – O – C – R1
O R2 – C – O – CH O
CH2 – O – P – OH
OH
Fosfatidil – gliserol O O
H2 – C – O – C – R1 H2 – C – O – P – O – CH2
O O R2 – C – O – CH O HC – OH HO HC – O – C – R3
O H2C – O – P – O CH2 R4 – C – O – CH2
OHFosfatidil gliserol
di-fosfatidil gliserol (cardiolipin)
74
Cardiolopin terdapat dalam membran mitochondria yang
terbentuk dari fosfatidil gliserol
b. Fosfatidil kolin = lesitina
Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-
asam lemak dan kolin.
OCH2 – O – C – R1
O R2 – C – O – CH O
CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – N+ (CH3) 3
O KolinAlfa-lesitina
Kalau gugus fosfat terikat pada atom C kedua, maka disebut
beta-lesitina.
Lesitin banyak terdapat dalam sel-sel tubuh dan mempunyai
tugas metabolik lemak dan zat pembentuk sel.
Dipalmitat lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk
mengaktifkan permukaan, karena tegangan permukaan yang
diakibatkan oleh zat tersebut, maka dapat mencegah
perlengketan permukaan dalam paru-paru. Lesitin adalah
fosfolipida utama dari hampir semua membran sel.
c. Fosfatidil etanolamin = Sefalin
Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-
asam lemak dan etanol-amina.
O
CH2 – O – C – R1
O R2 – C – O – CH O
+ CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – NH3
75
O–
Alfa-sefalina = 3-fosfatidil-etanoalamina
Perbedaan dengan lesitin adalah etanolamin (HO – C –
CNH2) menggantikan kolin. Sefalina juga terdiri dari alfa dan
beta sefalin. Sefalin adalah penting dalam proses pembekuan
darah, yaitu sebagai suatu prostetik grup dari protein yang
spesifik yang disebut “thromboplastic factor”.
d. Fosfatidil inositol = Lipositol
Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam-
asam lemak dan inositol.
Salah satu contoh yang terdapat dalam jaringan otak dan
dalam kacang kedele serta pada tumbuh-tumbuhan yang
mengandung fosfolipida. Inositol berada dalam bentuk stereo
isomer myo-inositol
OCH2 – O – C – R1
O R2 – C – O – CH O OH
5 OH CH2 – O – P O 1 HO 4
2 3 OH
OH OHe. Fosfatidil serina
Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat, asam lemak dan serina.
OCH2 – O – C – R1
O R2 – C – O – CH O NH2
CH2 – O – P – O – CH2 – CH – COOH
OH 3-fosfatidil-serina
76
f. Lisofosfolipida
Pada hidrolisa menghasilkan ; gliserol, asam fosfat dan asam
lemak dan senyawa nitrogen. Contoh : lisolesitin
OCH2 – O – C – R
HO – CH O
CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – N+ (CH3) 3
OH Lisolesitin
Bisa ular kobra mengandung suatu enzim yang dapat
membebaskan satu molekul asam lemak dari lesitin (juga
sefalina) dan menghasilkan isolesitin yang dapat
menghemolisa sel-sel darah merah.
g. Plasmalogen
10 % dari fosfolipida otak dan otot terdiri dari plasmalogen.
Strukturnya mirip lesitin dan sefalin, pada C1 terdapat ikatan
eter bukan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tak jenuh,
yang merupakan ciri khas plasmalogen. Gugus etanol amin
kadang-kadang diganti dengan kolin, serin atau inositol
CH2 – O – C = C – R1
O R2 – C – O – CH O
CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – NH2
OH
h. Fosfatidil sfingosida = Sfingomielin
77
Terdapat dalam jumlah besar dalam jaringan otak dan syaraf.
Pada hidrolisa menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin
dan sfingosin.
2. Serebrosida (glikolipida)
Mengandung selain asam-asam lemak dan gliserol juga senyawa
dengan nitrogen, galaktosa, tetapi tidak mengandung asam
fosfat.
Glikolipida mengandung galaktosa, suatu asam lemak dengan
berat molekul yang tinggi dan sfingosina. Jenis serebrosida
tergantung pada jenis asam lemak yang terdapat didalam
molekulnya.
Contoh :
1. Kerasina mengandung asam lignoserat {CH3–(CH2)22–
COOH}
2. Serebrosin mengandung asam serebronat (asam hidroksi
lignoserat) {CH3–(CH2)21–CHOH–COOH}
3. Nervon mengandung asam nervonat (asam lignoserat tidak
jenuh){CH3–(CH2)7–HC=CH–(CH2) 13 COOH}
4. Oksinervon mengandung suatu derivat hidroksi dari asam
nervonat {CH3–(CH2)7–HC=CH–(CH2) 12–CHOH – COOH}
Bentuk lain serebrosida adalah :
Sulfatida
Merupakan serebrosida yangmengandung gugus sulfat yang
terikat pada gugus galaktosa
OH H
78
R1 – CH – C – N – CH2 – R2
CH2 – O – galaktosa-sulfat-3
Gangliosida
Adalah glikolipida yang terdapat dalam otak dan mengandung :
asam N-asetil-neuraminat (NANA), asam-asam lemak, sfingosin
dan 3 molekul heksosa (glukosa dan galaktosa). Gangliosida
pada umumnya mengandung heksosamin.
3. Compound lipide yang lain
Contohnya :
Sulfatida, yang mengandung juga gugus
sulfat
Amino lipida, yang mengandung gugus
amino
Lipoproteina, yang mengandung lipida
dan proteina
C. Turunan lipida (derivated lipide)
Dalam golongan ini termasuk senyawa-senyawa yang dihasilkan
dari hidrolisa golongan A dan B, misalnya asam-asam lemak
(jenuh dan tidak jenuh), gliserol, steroid, alkohol-alkohol lainnya,
aldehida dan keton
79
ASAM-ASAM LEMAK
Umumnya asam-asam lemak dari hidrolisa lemak yang terdapat
dialam mempunyai jumlah atom C genap dan mempunyai rantai lurus
dalam bentuk jenuh dan tidak jenuh.
Asam-asam lemak jenuh, misalnya :
No. Nama Rumus Keterangan1 Asam laurat C11H23COOH Terdapat pada : kayu manis, minyak
kelap sawit dan sebagainya2 Asam miristat C13H27COOH Terdapat pada biji pala, kelapa sawit,
minyak kelapa3 Asam stearat C17H35COOH Terdapat dalam semua lemak-lemak
hewan dan tumbuh-tumbuhan4 Asam arakhidat C19H39COOH Terdapat dalam minyak kacang tanah5 Asam lignoserat C23H47COOH Terdapat dalam serebrosida, minyak
kacang tanah6 Asam serotat C25H51COOH Terdapat dalam malam karnauba
Asam-asam lemak tak jenuh, misalnya :
No. Nama Rumus Keterangan1 Asam palmitoleat CH3 – (CH2)5 – C = C –
(CH2)7–COOHDalam lemak tumbuh-tumbuhan, hewan
2 Asam oleat CH3 – (CH2)7 – C = C –(CH2)7–COOH
Dalam lemak
3 Asam linoleatC17H31COOH,mempunyai 2 ikatan rang-kap:C9 = C10; C12 = C13
Pada minyak : jagung, kacang tanah, kacang kedele, kapas
Sering bersama asam terutama dalam minyak cat.4 Asam linolenat
C17H29COOH,mempunyai 3 ikatan rang-kap : C9 = C10; C12 = C15; C15 = C16
5 Asam arakhidonatC19H31COOH,mempunyai 4 ikatan rang-kap : C5 = C6; C8 = C9; C11 = C12; C14
= C15
Terdapat dalam jumlah yang kecil bersama dengan asam linoleat dan asam linolenat terutama dalam minyak kacang tanah
80
Catatan : Asam linoleat, asam linolenat dan asam arakhidonat termasuk golongan asam-asam lemak esensial (EFA = Essential Fatty Acid). Asam lemak ini yang diperlukan tubuh, harus diperoleh dari luar tubuh.
Asam lemak esensial mempunyai fungsi dalam keaktifan
farmakologis danbiokimia pada otot polos, pembuluh darah dan
jaringan-jaringan berminyak (menunjukkan keaktifan seperti
hormon). Misalnya prostaglandin E2 (PGE2) disintesiskan dari asam
arakhidonat.
Asam lemak yang mengandung gugus hidroksil,misalnya asam
risinoleat, asam 12-hidoksi-oleat, yang terdapat dalam minyak
jarak. Asam lemak yang mengandung lingkaran, misalnya asam
khaulmograt (asam 2-siklopenten-1-il-tridekanoat) terdapat dalam
minyak khaulmogra yang ester etilnya dahulu dipakai sebagai obat
kusta.
Tata nama asam-asam lemak tidak jenuh
Cara menulisnya adalah dengan memperlihatkan jumlah atom C,
jumlah ikatan rangkap dan posisi ikatan rangkapnya.
Contoh :
1. Asam oleat = Asam sis - -9-oktadekanoat
= Asam oleat (18 : 1 , 9)
2. Asam linoleat = Asam sis, sis- -9-12-oktadekanoat
= Asam linoleat (18 : 2 , 9 , 12)
3. Asam linolenat = Asam sis, sis, sis- -9, 12,15-
oktadekatrienoat
81
= Asam linolenat (18 : 3 , 9 , 12 , 15)
ALKOHOL DALAM LIPIDA
Alkohol yang terdapat pada lipida ialah gliserol, kolesterol,
alcohol-alkohol yang tinggi, misalnya setilalkohol (C16H33OH)
yang biasanya terdapat dalam malam. Alkohol tidak jenuh dalam
lipida adalah dalam bentuk pigmen (zat warna) yang penting ialah
antara lain:
1. Fitol (Phytol), terdapat pada hidroksil klorofil
2. Lycophyl, zat warna merah yang terdapat pada buah tomat yang
merah, semangka dan sebagainya
3. Vitamin A dan Karoten, yang penting untuk bekerjanya mata,
larut dalam minyak/lemak. Kekurangan vitamin A dapat
disembuhkan dengan vitamin A dan juga oleh beberapa pigmen
dari tumbuh-tumbuhan misalnya karoten. Karoten disebut juga
pro-vitamin A, karena sesuatu pengaruh dalam tubuh dapat
menjadi vitamin A.
4. Kolesterol, termasuk golongan sterol, terdapat dalam lemak
hewani, tidak terdapat dalam lemak tumbuh-tumbuhan. Dalam
darah terdapat dalam keadaan bebas dan sebagai ester, dimana
kolesterol terikat dengan asam lemak tidak jenuh. Perbandingan
kolesterol bebas dan sebagai ester adalah 70 % ester dan 30 %
bebas. Kolesterol mempunyai pengaruh penting pada
atherosklerosis = pengerasan dinding pembuluh darah.
Reaksi warna untuk sterol
82
1. Reaksi Lieberman – Bourchard
Sterol dalam kloroform direaksikan dengan asam asetat
anhidrida dan asam sulfat pekat menghasilkan warna hijau
biru. Reaksi ini adalah dasar dari penentuan kolorimetris dari
keolesterol dalam darah. Kekurangan reaksi ini ialah pelbagai
sterol menghasilkan warna yang sama.
2. Test Salkowsky
Sterol dalam kloroform ditambah asam sulfat pekat dengan
volume yang sama, lapisan kolesterol berwarna biru
kemerahan (purple) dan lapisan asam berwarna kuning
berfluoresensi hijau.
83
RINGKASAN LIPIDA
1. Defenisi :
Lipida adalah suatu senywaa organik yang merupakan ester dan
alkohol dan asam lemak. Alkoholnya bisa berupa :
- gliserol
- alkohol alifatik panjang
- sfingol
- kolesterol
- sterol
- dan lain-lain
2. Bila alkoholnya gliserol terbentuk triasil gliserol atau
trigliserida. Bila alkoholnya : alkohol alifatik panjang
golongan malam (waxes).
Keduanya termasuk lipida sederhana (simple lipids).
84
3. Bila alkoholnya sfingol maka dapat terbentuk bermacam-macam
senyawaan, seperti : serebrosida (glikolipida), sulfatida,
gangliosida, sfingomielin. Termasuk : Lipida majemuk.
4. Bila alkoholnya kolesterol atau sterol maka akan termasuk lipida
yang diturunkan (derivated lipid).
5. Ikatan antara lipida dan protein lipoprotein merupakan
bagian dari sel yang penting, terbentuk dalam membran sel dan
pada mitochondria dalam sitoplasma berfungsi sebagai alat
pengangkut lipida dalam darah (transpor lipid).
Komponen lipida yang membentuk lipoprotein adalah : TG (triasil
gliserida), kolesterol, kolesterol ester, phospho lipid (PL), Free
Fatty Acid (FFA).
Berarti kadar lipida tertinggi berada dalam lipoprotein.
- Kilomikron mengandung T G
- VLDL mengandung T G
- LDL mengandung Kolesterol
- HDL mengandung PL
Di alam, lemak dapat berada dalam 3 bentuk asam lemak :
6. Asam lemak rantai panjang (LCT = Long Chain Triglyceride)
Banyak terdapat dalam lemak hewan dan pada suhu kamar
berbentuk padat, misalnya gajih.
7. Asam lemak rantai sedang (MCT = Medium Chain Triglyceride)
Dalam lemak nabati, pada suhu kamar berbentuk cair (minyak),
misalnya minyak kelapa, minyak kacang dan lain-lain.
8. Asam lemak rantai pendek (SCFA = Short Chain Fatt Acid)
85
Pada suhu kamar berbentuk gas, disebut : Volatile Fatty Acid
SCFA dalam tubuh manusia merupakan hasil metabolisme serat
makanan (dietary fiber) oleh bakteri anaerob usus besar dan
merupakan anion terbanyak serta merupakan energi utama usus
besar.
LCT (C12 – C18) lebih sukar dicerna
MCT (C6 – C12) lebih mudah dicerna menjadi
SCFA (C2 – C6) asam lemak bebas + monogliserida
Asam lemak dapat berupa rantai atom karbon yang jenuh (SFA =
Saturated Fatty Acid) dan tidak jenuh (UFA = Unsaturated Fatty
Acid). UFA banyak terdapat dalam lemak nabati serta lebih mudah
diabsorpsi daripada SFA.
86