lini pertahanan tubuh terhadap perubahan ion h- sistem dapar kimiawi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
1/6
Lini pertahanan tubuh terhadap perubahan ion H+
Ion hidrogen merupakan proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen.
Molekul yang mengandung atom-atom hidrogen yang dapat melepaskan ion-ion dalam
larutan dikenal sebagai asam, sedangkan yang dapat menerima ion hidrogen disebut dengan
basa. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan pH, apabila rendah disebut asidosis dan
bila tinggi disebut alkalosis. Mekanisme untuk mencegah terjadinya asidosis ataupun alkalois
dilakukan oleh suatu sistem pengatur yang khusus, yaitu : 3
1. istem penyangga (buffer) asam-basa yang segera bergabung dengan setiap asam ataupun
basa yang kemudian mencegah terjadinya perubahan konsentrasi ion hidrogen yang
berlebihan,
!. Kemudian apabila konsentrasi ion hidrogen berubah, maka pusat perna"asan akan
terangsang untuk mengubah kecepatan #entilasi paru-paru, yang berakibat pada perubahan
kecepatan pengeluaran karbondioksida dari cairan tubuh yang akan menyebabkan konsentrasi
ion hidrogen kembali normal.
3. menyebabkan ginjal mengeksresikan urin yang bersi"at asam atau basa, sehingga
membantu konsentrasi ion hidrogen cairan ekstraseluler tubuh kembali normal.
istem bu""er dapat bekerja dapat bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegahperubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan. ebaliknya, sistem respirasi
memerlukan $aktu 1-3 menit untuk menyesuaikan kembali konsentrasi ion hidrogen setelah
terjadinya perubahan mendadak. Kemudian, ginjal yang merupakan komponen pengatur
asam-basa yang paling kuat, memerlukan $aktu beberapa jam hingga lebih dari !% jam untuk
menyesuaikan kembali konsentrasi ion hidrogen tersebut.3
istem dapar &bu""er' kimia$i
emua reaksi biokimia$i terjadi di dalam larutan, dan kebanyakan reaksi tersebut sangat
dipengaruhi oleh keasaman lingkungan(larutan itu. )i dalam badan kita &pada darah dan
cairan ekstraselular kita', sistem bu""er bikarbonat &H!*+3 H*+3- H' merupakan
sistem bu""er terpenting. ada urin, ion amonia &H3' dan amonium &H%' ber"ungsi
sebagai sistem bu""er dan pH intraselular diatur terutama oleh anion "os"at & H!+%-' dan
protein. /eaksi biokimia$i dipengaruhi oleh keasaman lingkungan oleh karena kebanyakan
molekul &khususnya protein(en0im' mempunyai bagian yang dapat bersi"at bermuatan atau
tidak, tergantung pHnya
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
2/6
luktuasi konsentrasi ion h dalam tubuh akan mempengaruhi "ungsi normal sel, antara lain:
1. perubahan eksitabilitas sara" dan otot2 pada asidosis terjadi depresi susunan sara"
pusat, sebalikny pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas.
!. mempengaruhi en0im-en0im dalam tubuh.
3. mempengaruhi konsentrasi ion K
ila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti
nilai semula dengan cara:
1. mengakti"kan sistem dapar kimia
!. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernapasan
3. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan
4da % sistem dapar kimia, yaitu:
1. )apar bikarbonat2 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel teutama untuk
perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat.
!. )apar protein2 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel.
3. )apar hemoglobin2 merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam
karbonat.
%. )apar "os"at2 merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.istem dapar kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementera. 5ika dengan
dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan
dilanjutkan oleh paru-paru yang berespons secara cepat terhadap perubahan kadar ion H
dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernapasan, kemudian
mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. 6injal
mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan
menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar "os"at dan ammonia.
PERTUKARAN GAS
ertukaran gas oksigen dan karbondioksida bergerak melintasi membran tubuh
melalui proses di"usi pasi" mengikuti gradien tekanan parsial. )i"usi netto +! mula-mula
terjadi antara al#eolus dan darah, kemudian antara darah dan jaringan akibat gradien tekanan
parsial +! yang tercipta oleh pemakaian terus menerus +! oleh sel dan pemasukan terus
menerus +! segar melalui #entilasi. )i"usi netto *+! terjadi dalam arah yang berla$anan,
pertama-tama antara jaringan dan darah, kemudian antara darah dan al#eolus, akibat gradien
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
3/6
tekanan parsial *+! yang tercipta oleh produksi terus menerus *+! oleh sel dan pengeluaran
terus menerus *+! al#eolus oleh proses #entilasi.
TRANSPORTASI GAS
+ksigen dan Karbondioksida tidak terlalu larut dalam darah, keduanya teruama harus
diangkut dengan mekanisme selain hanya larut secara "isik. Hanya 1,78 +! yang larut secara
"isik dalam darah, dengan 9,78 secara kimia$i berikatan dengan hemoglobin &Hb'. aktor
utama yang menentukan seberapa banyak +! berikatan dengan Hb &8 saturasi Hb' adalah
+! darah. Karbondioksida yang diserap dikapiler sistemik diangkut dalam darah dengan
tiga cara: &1' 1;8 larut secara "isik, &!' 3;8 terikat ke Hb2 dan &3'
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
4/6
terletak pada lengkung aorta dinamakan aortic bodies &glomus aorticum'. 4pabila +! di
dalam darah menurun maka Chemoreseptor akan terangsang dan selanjutrnya akan
mengirimkan impuls ke pusat pernapasan melalui syara" glossopharyngeal dan syara" #agus.
/angsangan dari Chemoreseptormengakibatkan menurunnya nilai ambang rangsang pusat
pernapasan terhadap *+! dengan demikian pernapasan akan ditingkatkan .
Menurut 4. urpa &!;;
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
5/6
aldosteron, yang bekerja pada duktus kolekti" ginjal dan mengakibatkan retensi natrium &dan
air'. elain itu, angiotensin II menyebabkan #asokonstriksi pada otot polos arteriol. Kedua
mekanisme ini membantu memulihkan #olume sirkulasi e"ekti". enurunan konsentrasi
natrium dalam plasma yang hanya sebanyak % -7 m=E(> bisa merangsang pengeluaran
aldosteron, akan tetapi hal ini berperan penting pada orang normal karena konsentrasi
natrium dalam plasma relati" konstan akibat e"ek 4)H. amun pada kenyataannya,
meskipun terjadi keadaan hiponatremia, e"ek pada aldosteron sering dikalahkan oleh
perubahan #olume *=. +leh karena itu, sekresi aldosteron meningkat pada pasien
hiponatremia yang #olumenya menurun, tetapi menurun pada pasien dengan #olume *=
yang meningkat akibat adanya retensi air. ada dasarnya aldosteron merupakan komponen
pengendali utama bagi sekresi kalium pada ne"ron distal ginjal, dimana peningkatannya
menyebabkan reabsorbsi natrium &dan air' dan ekskresi kalium, sedangkan penurunannya
menyebabkan ekskresi natrium &dan air' dan penyimpanan kalium. ekresi aldosteron
dirangsang oleh penurunan #olume sirkulasi e"ekti" atau penurunan kalium serum.
Hiper#olemia, penurunan kalium serum, atau peningkatan natrium serum akan menyebabkan
penurunan aldosteron. =kskresi kalium juga dipengaruhi oleh keadaan asam-basa dan
kecepatan aliran di tubulus distal. ada keadaan alkalosis, ekskresi kalium akan meningkat
dan pada keadaan asidosis akan menurun. ada tubulus distal, ion Hdan ion K bersaing
untuk diekskresi sebagai pertukaran dengan reabsorbsi a untuk mempertahankan muatan
listrik tubuh yang netral. 5ika terjadi keadaan alkalosis metabolik yang disertai dengan
kekurangan ion H, tubulus akan menukar a dengan Kdemi mempertahankan ion H dan
menurunkan ekskresi K. Mekanisme ini menjelaskan mengapa hipokalemia sering disertai
dengan alkalosis, dan hiperkalemia disertai asidosis. Kecepatan aliran kemih yang tinggi pada
tubulus distal akan mengakibatkan peningkatan ekskresi K total dan kecepatan aliran yang
rendah akan menurunkan ekskresinya.
aru-paru juga berperan penting dalam menjaga homeostasis, karena mengatur H
dengan megendalikan kadar *+! dalam *=. 4sidosis metabolik menyebabkan kompensasi
berupa hiper#entilasi, sehingga terjadi pengeluaran *+! oleh paru-paru dan mengurangi
keasaman *=. edangkan alkalosis akan menyebabkan kompensasi berupa hipo#entilasi,
sehingga *+! tertahan dan menambah keasaman *=. 4khirnya, ginjal juga turut berperan
dalam homeostasi asam-basa dengan mengekskresikan kelebihan H dan mampu
mengkompensasiasidosis dan alkalosis respiratorik dengan meningkatkan atau menurunkan
reabsorbsi bikarbonat.
-
7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi
6/6
ali, . g. &!;;