lini pertahanan tubuh terhadap perubahan ion h- sistem dapar kimiawi

Upload: febrilianti-kusuma-wardhani

Post on 26-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    1/6

    Lini pertahanan tubuh terhadap perubahan ion H+

    Ion hidrogen merupakan proton tunggal bebas yang dilepaskan dari atom hidrogen.

    Molekul yang mengandung atom-atom hidrogen yang dapat melepaskan ion-ion dalam

    larutan dikenal sebagai asam, sedangkan yang dapat menerima ion hidrogen disebut dengan

    basa. Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan pH, apabila rendah disebut asidosis dan

    bila tinggi disebut alkalosis. Mekanisme untuk mencegah terjadinya asidosis ataupun alkalois

    dilakukan oleh suatu sistem pengatur yang khusus, yaitu : 3

    1. istem penyangga (buffer) asam-basa yang segera bergabung dengan setiap asam ataupun

    basa yang kemudian mencegah terjadinya perubahan konsentrasi ion hidrogen yang

    berlebihan,

    !. Kemudian apabila konsentrasi ion hidrogen berubah, maka pusat perna"asan akan

    terangsang untuk mengubah kecepatan #entilasi paru-paru, yang berakibat pada perubahan

    kecepatan pengeluaran karbondioksida dari cairan tubuh yang akan menyebabkan konsentrasi

    ion hidrogen kembali normal.

    3. menyebabkan ginjal mengeksresikan urin yang bersi"at asam atau basa, sehingga

    membantu konsentrasi ion hidrogen cairan ekstraseluler tubuh kembali normal.

    istem bu""er dapat bekerja dapat bekerja dalam sepersekian detik untuk mencegahperubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan. ebaliknya, sistem respirasi

    memerlukan $aktu 1-3 menit untuk menyesuaikan kembali konsentrasi ion hidrogen setelah

    terjadinya perubahan mendadak. Kemudian, ginjal yang merupakan komponen pengatur

    asam-basa yang paling kuat, memerlukan $aktu beberapa jam hingga lebih dari !% jam untuk

    menyesuaikan kembali konsentrasi ion hidrogen tersebut.3

    istem dapar &bu""er' kimia$i

    emua reaksi biokimia$i terjadi di dalam larutan, dan kebanyakan reaksi tersebut sangat

    dipengaruhi oleh keasaman lingkungan(larutan itu. )i dalam badan kita &pada darah dan

    cairan ekstraselular kita', sistem bu""er bikarbonat &H!*+3 H*+3- H' merupakan

    sistem bu""er terpenting. ada urin, ion amonia &H3' dan amonium &H%' ber"ungsi

    sebagai sistem bu""er dan pH intraselular diatur terutama oleh anion "os"at & H!+%-' dan

    protein. /eaksi biokimia$i dipengaruhi oleh keasaman lingkungan oleh karena kebanyakan

    molekul &khususnya protein(en0im' mempunyai bagian yang dapat bersi"at bermuatan atau

    tidak, tergantung pHnya

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    2/6

    luktuasi konsentrasi ion h dalam tubuh akan mempengaruhi "ungsi normal sel, antara lain:

    1. perubahan eksitabilitas sara" dan otot2 pada asidosis terjadi depresi susunan sara"

    pusat, sebalikny pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas.

    !. mempengaruhi en0im-en0im dalam tubuh.

    3. mempengaruhi konsentrasi ion K

    ila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti

    nilai semula dengan cara:

    1. mengakti"kan sistem dapar kimia

    !. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernapasan

    3. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan

    4da % sistem dapar kimia, yaitu:

    1. )apar bikarbonat2 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel teutama untuk

    perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat.

    !. )apar protein2 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel.

    3. )apar hemoglobin2 merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam

    karbonat.

    %. )apar "os"at2 merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.istem dapar kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementera. 5ika dengan

    dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan

    dilanjutkan oleh paru-paru yang berespons secara cepat terhadap perubahan kadar ion H

    dalam darah akibat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernapasan, kemudian

    mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. 6injal

    mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan mensekresikan ion H dan

    menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar "os"at dan ammonia.

    PERTUKARAN GAS

    ertukaran gas oksigen dan karbondioksida bergerak melintasi membran tubuh

    melalui proses di"usi pasi" mengikuti gradien tekanan parsial. )i"usi netto +! mula-mula

    terjadi antara al#eolus dan darah, kemudian antara darah dan jaringan akibat gradien tekanan

    parsial +! yang tercipta oleh pemakaian terus menerus +! oleh sel dan pemasukan terus

    menerus +! segar melalui #entilasi. )i"usi netto *+! terjadi dalam arah yang berla$anan,

    pertama-tama antara jaringan dan darah, kemudian antara darah dan al#eolus, akibat gradien

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    3/6

    tekanan parsial *+! yang tercipta oleh produksi terus menerus *+! oleh sel dan pengeluaran

    terus menerus *+! al#eolus oleh proses #entilasi.

    TRANSPORTASI GAS

    +ksigen dan Karbondioksida tidak terlalu larut dalam darah, keduanya teruama harus

    diangkut dengan mekanisme selain hanya larut secara "isik. Hanya 1,78 +! yang larut secara

    "isik dalam darah, dengan 9,78 secara kimia$i berikatan dengan hemoglobin &Hb'. aktor

    utama yang menentukan seberapa banyak +! berikatan dengan Hb &8 saturasi Hb' adalah

    +! darah. Karbondioksida yang diserap dikapiler sistemik diangkut dalam darah dengan

    tiga cara: &1' 1;8 larut secara "isik, &!' 3;8 terikat ke Hb2 dan &3'

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    4/6

    terletak pada lengkung aorta dinamakan aortic bodies &glomus aorticum'. 4pabila +! di

    dalam darah menurun maka Chemoreseptor akan terangsang dan selanjutrnya akan

    mengirimkan impuls ke pusat pernapasan melalui syara" glossopharyngeal dan syara" #agus.

    /angsangan dari Chemoreseptormengakibatkan menurunnya nilai ambang rangsang pusat

    pernapasan terhadap *+! dengan demikian pernapasan akan ditingkatkan .

    Menurut 4. urpa &!;;

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    5/6

    aldosteron, yang bekerja pada duktus kolekti" ginjal dan mengakibatkan retensi natrium &dan

    air'. elain itu, angiotensin II menyebabkan #asokonstriksi pada otot polos arteriol. Kedua

    mekanisme ini membantu memulihkan #olume sirkulasi e"ekti". enurunan konsentrasi

    natrium dalam plasma yang hanya sebanyak % -7 m=E(> bisa merangsang pengeluaran

    aldosteron, akan tetapi hal ini berperan penting pada orang normal karena konsentrasi

    natrium dalam plasma relati" konstan akibat e"ek 4)H. amun pada kenyataannya,

    meskipun terjadi keadaan hiponatremia, e"ek pada aldosteron sering dikalahkan oleh

    perubahan #olume *=. +leh karena itu, sekresi aldosteron meningkat pada pasien

    hiponatremia yang #olumenya menurun, tetapi menurun pada pasien dengan #olume *=

    yang meningkat akibat adanya retensi air. ada dasarnya aldosteron merupakan komponen

    pengendali utama bagi sekresi kalium pada ne"ron distal ginjal, dimana peningkatannya

    menyebabkan reabsorbsi natrium &dan air' dan ekskresi kalium, sedangkan penurunannya

    menyebabkan ekskresi natrium &dan air' dan penyimpanan kalium. ekresi aldosteron

    dirangsang oleh penurunan #olume sirkulasi e"ekti" atau penurunan kalium serum.

    Hiper#olemia, penurunan kalium serum, atau peningkatan natrium serum akan menyebabkan

    penurunan aldosteron. =kskresi kalium juga dipengaruhi oleh keadaan asam-basa dan

    kecepatan aliran di tubulus distal. ada keadaan alkalosis, ekskresi kalium akan meningkat

    dan pada keadaan asidosis akan menurun. ada tubulus distal, ion Hdan ion K bersaing

    untuk diekskresi sebagai pertukaran dengan reabsorbsi a untuk mempertahankan muatan

    listrik tubuh yang netral. 5ika terjadi keadaan alkalosis metabolik yang disertai dengan

    kekurangan ion H, tubulus akan menukar a dengan Kdemi mempertahankan ion H dan

    menurunkan ekskresi K. Mekanisme ini menjelaskan mengapa hipokalemia sering disertai

    dengan alkalosis, dan hiperkalemia disertai asidosis. Kecepatan aliran kemih yang tinggi pada

    tubulus distal akan mengakibatkan peningkatan ekskresi K total dan kecepatan aliran yang

    rendah akan menurunkan ekskresinya.

    aru-paru juga berperan penting dalam menjaga homeostasis, karena mengatur H

    dengan megendalikan kadar *+! dalam *=. 4sidosis metabolik menyebabkan kompensasi

    berupa hiper#entilasi, sehingga terjadi pengeluaran *+! oleh paru-paru dan mengurangi

    keasaman *=. edangkan alkalosis akan menyebabkan kompensasi berupa hipo#entilasi,

    sehingga *+! tertahan dan menambah keasaman *=. 4khirnya, ginjal juga turut berperan

    dalam homeostasi asam-basa dengan mengekskresikan kelebihan H dan mampu

    mengkompensasiasidosis dan alkalosis respiratorik dengan meningkatkan atau menurunkan

    reabsorbsi bikarbonat.

  • 7/25/2019 Lini Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan Ion H- Sistem Dapar Kimiawi

    6/6

    ali, . g. &!;;