linesplan
TRANSCRIPT
Laporan Lines Plan
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS GAMBAR LINES PLANETANKER
MV. DAMEN TANKER 13
DISUSUN OLEH :
NAMA : DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPALPROGRAM STUDI : TEKNIK BANGUNAN KAPAL
Surabaya, 8 Nopember 2011 PEMBER 2010MAHASISWA
DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003
DAN DISETUJUI OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
Ir. SUGIANTONIP : 194909181983031001
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 1
Laporan Lines Plan
LAPORAN TUGAS GAMBAR
1. PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL
Ukuran Utama Kapal :
Loa = 86.94 m
Lwl = 82,74 m
Lpp = 81.12 m
B = 17 m
H = 8,95 m
T = 6.30 m
Vs = 12,5 Knots
Type Kapal = Tanker
PENGERTIAN
· Loa : Length Over All, yaitu
Panjang kapal yang diukur dari ujung bagian belakang kapal sampai dengan
ujung haluan kapal atau merupakan panjang keseluruhan badan kapal.
· Lwl : Length of Water Line, yaitu
Panjang kapal yang diukur dari perpotongan antara garis air sarat muatan penuh
dengan linggi buritan kapal sampai perpotongan antara garis air sarat muatan
penuh dengan linggi haluan kapal (Fp) atau merupakan panjang garis air pada
sarat muatan penuh.
· Lpp : Length Between Perpendicular
Panjang kapal yang diukur dari garis tegak yang terletak pada poros kemudi
kapal sampai garis tegak vertical yang merupakan perpotongan antara garis
air muatan penuh dengan linggi haluan
· B : Lebar yang direncanakan (Breadth)
j a r a k antara sisi kanan dan sisi kiri bagian tengah kapal, disini tidak
termasuk tebal plat.
· H : Tinggi Geladak (Depth).
j a r a k dari keel sampai sisi geladak, yang diukur pada tengah kapal.
· T : Sarat yang direncanakan (Draugth).
Jarak dari keel sampai dengan garis sarat muatan penuh
· Vs : Kecepatan Dinas Kapal.
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 2
Laporan Lines Plan
Dalam bentuk gambar, definisi dari pengertian diatas dapat dilihat seperti pada gambardibawah ini :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 3
Gambar definisi penentuan ukuran panjang kapal.
Gambar deefinisi penentuan ukuran lebar dan tinggi kapal.
DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (1)
MENGHITUNG ANGKA FROUDE
MENGHITUNG KOEFISIEN BLOK
MENGHITUNG KOEFISIEN MIDSHIP
MENGHITUNG KOEFISIEN BIDANG GARIS AIR
MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG KESELURUHAN
MENGHITUNG LONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY
MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG BAGIAN DEPAN DAN BELAKANG
MENGHITUNG PROSENTASE LUAS TIAP STATION SEBAGAI PROSENTASE LUAS MIDSHIP
MENGHITUNG LUAS MIDSHIP
MENGGAMBAR CURVE OF SECTIONAL AREA PADA Lwl
KOREKSI DISPLASEMEN 0.5% ?DAN KOREKSI LCB 0.1% ?
MENGGAMBAR BIDANG GARIS AIR
KOREKSI BIDANG GARIS AIR 0.5% ?
YA
TIDAK
YA
TIDAK
A
MULAI
MEMILIH KAPAL PEMBANDING :1. TIPE KAPAL2. Lpp3. B4. H5. T6. Vs
Laporan Lines Plan
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 4
DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (2)
A
MENGGAMBAR STATION - STATION
PADA HALF BREADTH PLAN1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN GARIS AIR - GARIS AIR2. MENGGAMBAR LENGKUNGAN UPPER DECK SIDE LINE3. MENGGAMBAR LENGKUNGAN FORE CASTLE DECK SIDE LINE4. MENGGAMBAR LENGKUNGAN POOP DECK SIDE LINE5. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BULWARK
PADA SHEER PLAN1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BOW LINE DAN BUTTOCK LINE
MENGGAMBAR SHEER PLAN1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR2. UPPER DECK SIDE LINE3. UPPER DECK CENTRE LINE4. FORE CASTLE DECK SIDE LINE5. POOP DECK SIDE LINE6. BULWARK7. MENGGAMBAR LINGGI BURITAN8. MENGGAMBAR LINGGI HALUAN
MENGGAMBAR BODY PLAN1. MENGGAMBAR STATION-STATION2. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR3. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE4. UPPER DECK SIDE LINE5. FORE CASTLE DECK SIDE LINE6. POOP DECK SIDE LINE7. BULWARK
MENGGAMBAR HALF BREADTH PLAN1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE
MENGISI TABEL :1. HALF BREADTH FROM CENTRE LINE2. HEIGH ABOVE BASE LINE
SELESAI
Laporan Lines Plan
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 5
Laporan Lines Plan
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 6
DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN STATION
MULAI
MENGGAMBAR BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA
MENGGAMBAR KURVA A/T YANG MERUPAKAN ATAP/ALASBENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA
MENGGAMBAR KURVA BIDANG GARIS AIR
KOREKSI BIDANGGARIS AIR 0.5 % ?
MERENCANAKAN STATION1. MENGGAMBARKAN LUAS PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.2. MENGGAMBARKAN LEBAR BIDANG GARIS AIR TIAP STATION PADA PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.3. MERENCANAKAN STATION MULAI DARI TEPI LEBAR BIDANG GARIS AIR SAMPAI TITIK PERPOTONGAN BASE LINE DENGAN GARIS CENTRE LINE.
MEMERIKSALUAS BAJI KELUAR = LUAS BAJI MASUK
YA
TIDAK
TIDAK
SELESAI
YA
Laporan Lines Plan
PENENTUAN KOEFISIAN KAPAL
2. Menghitung Angka Froude
Vs = 12.5 * 0.514 = 6.425 m/s
3. Menghitung Koefisien Blok (Cb)
Scara umum definisi dari koefisien blok
adalah besarnya volume air yang dipindah
oleh badan kapal yang tercelup (Volume
Carena ) dibanding dengan volume kotak
yang melingkupinya (lihat gambar disamping)
Untuk menentukan besarnya koefisien blok ini, scara matematis dapat dilakukan
dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :
Rumus Pendekatan (Ayre) :
4. Menghitung Koefisien Midship (Cm)
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 7
Pengertian Koefisien Blok
Laporan Lines Plan
Secara umum definisi dari koefisien
midship kapal adalah besarnya luas
penampang tengah kapal (sampai sarat
kapal) dibanding dengan luas kotak yang
melingkupinya.
(lihat gambar disamping)
Untuk menentukan besarnya koefisien midship kapal ini, scara matematis dapat
dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :
Rumus Pendekatan ( Van Lammeren)
( Tanpa menggunakan Rise of Floor )
5. Menghitung Koefisien Bidang Gaaris Air (Cwl)
Koefisien garis air sangat berpengaruh terhadap besarnya stabilitas kapal. Untuk
mendapatkan derajat stabilitas kapal yang diinginkan, biasanya menggunakan
koefisien garis air yang besar. Namun
besarnya koefisien garis air ini sangat
tergantung pada besarnya koefisien bentuk
kapal serta bentuk penampang yang akan kita
rencanakan. (lihat gambar disamping)
Untuk menentukan besarnya koefisien garis air kapal ini, scara matematis dapat
dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :
Rumus Pendekatan ( Schneekluth )
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 8
Pengertian Koefisien Midship
Pengertian Koefisien Garis Air
Laporan Lines Plan
Untuk kapal tanker/bulker
6. Menghitung Koefisien Prismatik Kapal (Cp)
Koefisien Prismatik berkaitan dengan besarnya koefisien midship kapal dengan
besarnya volume daya apung yang disediakan oleh badan kapal yang tercelup. Dalam
metode perhitungan besarnya tahanan kapal, besarnya koefisien prismatic yang
semakin kecil, untuk ukuran kapal yang sama, mengindikasikan semakin kecil pula
besarnya tahanan kapal. (lihat gambar dibawah)
Untuk menentukan besarnya koefisien
garis air kapal ini, scara matematis dapat
dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang
ada sebagai berikut :
7. Menghitung Longitudinal Centre of Bouyancy (Lcb)
( Untuk tanker / bulker )
( Lcb di depan Midship)
8. PROSES PEMBUATAN CSA (Curve Sectional Area)
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 9
Pengertian koefisien prismatik kapal
Laporan Lines Plan
1. Penentuan ukuran utama
Lwl = 82.74m B = 17 m H = 8.95 m
Lpp = 81.12 m T = 6.30 m Vs = 12.5 Knots
2. Menghitung fn(froude number)
Fn = 0,23
3. Menghitung Koefisien Kapal
C b = 0.67 Cm = 0,97 Cp = 0,7
C w = 0,8 Lcb = + 0,074% x Lpp
= +0.06 m di depan Midship
Volume displacement
m³
Luas garis air (Awl)
m²
Luas midship (Am)
Setelah nilai dari Cp dan Lcb ketemu, kemudian dapat kita cari nilai dari Cpa
(Coefficient Prismatic After) dan Cpf (Coefficient Prismatic Fore ) dengan
menggunaka diagram HAMLIN. Seperti dibawah ini :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 10
Laporan Lines Plan
DIAGRAM HAMLIN
Dari hasil Plot di peroleh Sebagai Berikut :
FCp = 0.701ACp = 0.698
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 11
Laporan Lines Plan
Penentuan Luas Masing – masing Station
Dengan bantuan diagram Hamlin , masingmasing luas station bisa ditentukan
nilainya, dengan cara memplot harga CPA dan CPF pada diagram, seperti nampak
dibawah ini
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 12
Laporan Lines Plan
Dari grafik tersebut di peroleh prosentase luas tiap station sebagai posentase uas midsship sebagai berikut :
TABEL PERHITUNGAN VOLUME DISPLASEMEN DANLONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY DARI CURVE OF SECTIONAL AREA
Perhitungan Displasemen dan LCB
Volume displ (Csa)
Lcb (Csa)
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 13
Laporan Lines Plan
Perhitungan Displasemen teori
CbWL
=0.6834
Volume displ (Teori)
Perhitungan Koreksi Displasemen dan LCB
Volume displ
(maksimum = 0,5 %)
Lcb
(maksimum = 0,1 %)
GAMBAR KURVA CSA (Curve of Sectional Area) dan AS/T
GAMBAR ISOMETRI CSA
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 14
Laporan Lines Plan
4. PENGGAMBARAN BENTUK GARIS AIR MUAT PENUH KAPAL (Awl)
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bentuk garis air
muat penuh kapal adalah :
Sudut masuk garis air
Besarnya koefisien garis air muat kapal (Cwl)
Bentuk linggi haluan dan buritan kapal
Bentuk perencanaan kurva CSA
Salah satu factor dalam menentukan besarnya sudut masuk garis air adalah
besarnya koefisien prismatic( Cp) kapal.
CP 0,55 0,60 0,75 0,70 0,75 0,80 0,85iE 8º 9º 9-10º 10-14º 21-23º 33º 37º
Hasil dari perencanaan bentuk garis air muat ini, nantinya harus dilakukan
pemeriksaan luasan dari bentuk yang direncanakan dibandingkan dengan hasil
perhitungan Awl = L x B x Cwl. Bentuk yang direncanakan dapat diterima jika
besarnya perbedaan hasil pemerikasaan kurang dari 0,5 %. Adapun contoh bentuk
perencanaan garis air muat kapal dapat dilihat seperti gambar berikut :
Poses penggambaran Design Garis Air (Awl)
TABEL PERHITUNGAN LUAS BIDANG GARIS AIR PADA SARAT KAPAL
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 15
Gambar Perencanaan bentuk garis air muat kapal.
Laporan Lines Plan
Luas garis air (Awl)(Table)
m²
Cwl
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 16
Laporan Lines Plan
Luas garis air (Awl)(Teori)
Koreksi Luas Garis Air (Awl)
Luas garis air (Awl)
(maksimum = 0,5 %)
Gambar Kurva WPA (Water Plan Area)
5. PERENCANAAN DESAI SHAPE CONTROL
Disain shape control diperlukan untuk mempermudah serta mengkontrol
kemungkinan kesalahan terhadap bentuk desain penampang yang mungkin tanpa
disadari. Shape control ini direncanakan berdasarkan kriteria yang dinginkan diluar dari
ketentuan persyaratan perencanaan CSA yang ada. Perencaan shape control terutama
dilakukan pada bentuk bagian : midship, buritan (stern & transom), haluan (stem), sisi
kapal yang berbentuk flat (flat tangent), garis air sarat muatan penuh, serta geladak
kapal. Adapun bentuk perencanaan shape control untuk bagian bagian tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
A. Perencanaan bentuk geladak kapal (deck plan).
Geladak / deck kapal adalah merupakan pembagi ketinggian suatu ruangan di
kapal. Nama geladak dikapal niasanya identik dengan letak geladak tersebut di kapal.
Jika letaknya didalam ruang muat dikenal dengan istilah geladak ruang muat,
sedangkan di ruang akomodasi dikenal dengan istilah geladak akomodasi seperti
poop deck, bridge deck, boat deck dan navigation deck.Geladak tertinggi didalam
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 17
Laporan Lines Plan
ruang muat dan sifatnya menerus dari bagian belakang sampai dengan depan kapal
dikenal dengan istilah geladak utama (main deck). Sedangkan geladak dibawahnya
dikenal dengan istilah second deck, third deck atau (tweendeck) geladak antara.
Proses perencanaan dilakukan berdasarkan luasan geladak yang disediakan untuk
peletakan peralatan-peralatan diatas geladak serta kemungkinan muatan diatasnya.
Ketentuan perencanaan lebar geladak yang diberikan secara umum dapat dilihat
seperti pada gambar berikut :
Proses Pembuatan Geladak Kapal :
1. Proses perencanaan bentuk kelengkungan geladak pada arah memanjang kapal
(Sheer) yang dilakukan berdasarkan fungsinya untuk menambah kekuatan
memanjang geladak serta memperkecil batasan tinggi lambung timbul (H-T).
Ketentuan perencanaan tinggi kelangkungan geladak pada arah memanjang yang
diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada rumus berikut :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 18
Gambar Perencanaan bentuk bidang geladak
Laporan Lines Plan
2. Proses perencanaan bentuk kelengkungan geladak pada arah melintang kapal
(Chamber) yang dilakukan berdasarkan fungsinya untuk menambah kekuatan
melintang geladak serta mengalirkan air diatas geladak dari tengah galadak ketepi
geladak. Ketentuan perencanaan tinggi kelangkungan geladak pada arah
melintang yang diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada gambar berikut :
B. Perencanaan bentuk penampang tengah kapal (midship)
Dalam merencanakan bentuk penampang tengah kapal (midship), beberapa hal
yang sangat mempengaruhi dan perlu diperhatikan adalah jenis muatan kapal serta
letak kamar mesin. Disamping itu, bentuk penampang tengah kapal ini juga
tergantung dari hasil perencanaan Curva Sectional Area serta besarnya koefisien
midship kapal yang akan berpengaruh dalam menentukan besarnya radius of bilga.
Besarnya radius of bilga menurut schneekluth dapat dirumuskan sbb :
a. Kapal tanpa rise of floor R
b. Kapal dengan rise of floor R
Dimana : Cm = koefisien midship
B = Lebar kapaL
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 19
Laporan Lines Plan
L = Panjang kapal
Cb = koefisien blok kapal
Cm = koefisien midship kapal
Ck = konstanta antara 0,4 ~ 0,7
Secara umum ketentuan dalam perencanaan geladak kapal dapat dilihat
seperti pada gambar berikut :
C. Merencanakan bentuk buritan dan menghitung luas kemudi
Diameter baling – baling = 0,6 T
0,6 . 6.3
= 3,78 m
Luas daun kemudi (A kemudi)
Peletakan daun kemudi pada gambar :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 20
Base Line
Laporan Lines Plan
L =
8,9438 =
=2,44m
Merancang buritan
- a = 0.1 D
a = 0.1 x 3,78 = 0,378 m
- b = 0.27 D
b = 0.27 x 3,78 = 1.0206 m
- c = 0.20 D
c = 0.20 x 3,78 = 0.756 m
- R = 3,78 : 2 = 1,89 m
0.7 R = 0.7 x 1,89 = 1,3234 m
D. Perencanaan bentuk sisi flat kapal (side tangent)
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 21
Laporan Lines Plan
Dalam perencanaan bentuk dari sisi badan kapal yang datar (flat), dipengaruhi oleh
bentuk bagian kapal yang lain, antara lain :
· Bentuk bottom kapal (tanpa atau dengan rise of floor)
· Ukuran jari-jari bilga
· Panjang pararel middle body dari CSA
· Panjang pararel middle body dari perencanaan garis air muat penuh
· Panjang pararel middle body dari perencanaan bentuk geladak
Sebagai contoh bentuk dari sisi flat kapal adalah sebagai berikut :
9. PENGGAMBARAN BODY PLAN
Desain bentuk penampang dilakukan pada masing-masing station yang telah ditentukan
(sepanjang kapal dibagi menjadi 20 station). Proses perencanaan bentuk tiap-tiap station
ini dilakukan berdasarkan sistem coba-coba (trial & error) yang pemeriksaannya
dilakukan menurut koreksi luasan penampang yang dihasilkan dengan luasan pada
kurva CSA. Dalam perencanaan bentuk penampang dari station tertentu dapat dilakukan
dengan proses sebagai berikut :
Gambar garis dasar dan garis sumbu dari penampang kapal.
Gambarkan garis horizontal pada jarak T dan H diukur terhadap garis dasar.
Gambar garis tegak dengan jarak sebesar A/2T diukur dari garis sumbu.
Tentukan ordinat pada garis air sebesar setengah lebar kapal pada station yang
bersangkutan diukur dari garis sumbu penampang kapal.
Dengan berpedoman dari titik-titik ordinat diatas dan dibantu bentuk gambar shape
control yang telah direncanakan, rencanakan bentuk penampang tersebut dengan
menggunakan referensi dari bentuk kapal pembanding. Sebagai pengontrol awal dari
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 22
Gambar perencanaan bentuk side tangent
Laporan Lines Plan
hasil yang direncanakan dapat diketahui dari besarnya luasan arsiran yang sama antara
sisi kiri dan kanan dari garis tegak A/2T, seperti pada gambar berikut :
Proses pengontrolan dari keseluruhan bentuk penampang yang direncanakan nantinya
akan dilakukan melalui gambar proyeksi gambar potongan memanjang horisontal tiap
pembagian sarat tertentu (Half breadth plan) serta gambar potongan memanjang vertical
untuk jarak tertentu dari garis sumbu penempang kapal (sheer plan).
TRANSFORMASI BODYPLAN KE HALFBREADTH PLAN :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 23
Gambar perencanaan bentuk penampang station – 3
Laporan Lines Plan
Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang horisontal kapal
(Halfbreadth plan) dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station
pada gambar body plan
Tentukan posisi potongan gambar garis air (WL) yang diukur dari garis dasar
(baseline) pada gambar bodyplan
Ukurlah jarak perpotongan antara gambar WL yang ditentukan dengan gambar
station terhadap garis tengah gambar bodyplan
Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Halfbreadth plan sesuai dengan station
yang bersangkutan
Lakukan masing-masing untuk semua station yang ada
Hubungkan titik-titik dari proyeksi, sehingga diperoleh bentuk garis air sesuai
yang diinginkan
TRANSFORMASI BODYPLAN KE SHEERPLAN :Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang vertikal kapal
(Sheerplan)dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station pada
gambar body plan
Tentukan posisi potongan gambar buttock line (BL) yang diukur dari sumbu
tengah penampang kapal pada gambar body plan
Ukurlah tinggi perpotongan antara gambar BL yang ditentukan dengan gambar
station terhadap baseline
Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Sheerplan sesuai dengan station yang
bersangkutan
Lakukan masing-masing untuk semua station yang ada
Hubungkan titik-titik dari proyeksi tadi , sehingga diperoleh bentuk gambar
buttockline sesuai yang diinginkan
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 24
Laporan Lines Plan
LANGKAH – LANGKAH PROYEKSI BODYPLAN KE HALFBREADTH PLAN :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 25
Laporan Lines Plan
LANGKAH – LANGKAH PROYEKSI BODYPLAN KE SHEERPLAN :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 26
Laporan Lines Plan
Hasil Akhir Gambar Rencana Garis dan Isometrinya :
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 27
Laporan Lines Plan
DAFTAR PUSTAKA
Schneekluth, H. dan Betram ,V.1998. Ship Design For Efficiency and Economy. Butterworth-Heinemann,Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP 225 Wildwood Avenue, Woburn, MA 01801-2041
Suhardjito, Gaguk. Design Shape Control.http://[email protected]
KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 28