linesplan

35
Laporan Lines Plan LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS GAMBAR LINES PLANE TANKER MV. DAMEN TANKER 13 DISUSUN OLEH : NAMA : DWIKY SYAMCAHYADI RAHMAN NRP : 6210 030 003 JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPAL PROGRAM STUDI : TEKNIK BANGUNAN KAPAL Surabaya, 8 Nopember 2011 PEMBER 2010 MAHASISWA DWIKY SYAMCAHYADI RAHMAN NRP : 6210 030 003 DAN DISETUJUI OLEH : DOSEN PEMBIMBING KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 1

Upload: dwiky-syamcahyadi-rahman

Post on 16-Apr-2015

235 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: linesplan

Laporan Lines Plan

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS GAMBAR LINES PLANETANKER

MV. DAMEN TANKER 13

DISUSUN OLEH :

NAMA : DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPALPROGRAM STUDI : TEKNIK BANGUNAN KAPAL

Surabaya, 8 Nopember 2011 PEMBER 2010MAHASISWA

DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003

DAN DISETUJUI OLEH :

DOSEN PEMBIMBING

Ir. SUGIANTONIP : 194909181983031001

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 1

Page 2: linesplan

Laporan Lines Plan

LAPORAN TUGAS GAMBAR

1. PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL

Ukuran Utama Kapal :

Loa = 86.94 m

Lwl = 82,74 m

Lpp = 81.12 m

B = 17 m

H = 8,95 m

T = 6.30 m

Vs = 12,5 Knots

Type Kapal = Tanker

PENGERTIAN

· Loa : Length Over All, yaitu

Panjang kapal yang diukur dari ujung bagian belakang kapal sampai dengan

ujung haluan kapal atau merupakan panjang keseluruhan badan kapal.

· Lwl : Length of Water Line, yaitu

Panjang kapal yang diukur dari perpotongan antara garis air sarat muatan penuh

dengan linggi buritan kapal sampai perpotongan antara garis air sarat muatan

penuh dengan linggi haluan kapal (Fp) atau merupakan panjang garis air pada

sarat muatan penuh.

· Lpp : Length Between Perpendicular

Panjang kapal yang diukur dari garis tegak yang terletak pada poros kemudi

kapal sampai garis tegak vertical yang merupakan perpotongan antara garis

air muatan penuh dengan linggi haluan

· B : Lebar yang direncanakan (Breadth)

j a r a k antara sisi kanan dan sisi kiri bagian tengah kapal, disini tidak

termasuk tebal plat.

· H : Tinggi Geladak (Depth).

j a r a k dari keel sampai sisi geladak, yang diukur pada tengah kapal.

· T : Sarat yang direncanakan (Draugth).

Jarak dari keel sampai dengan garis sarat muatan penuh

· Vs : Kecepatan Dinas Kapal.

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 2

Page 3: linesplan

Laporan Lines Plan

Dalam bentuk gambar, definisi dari pengertian diatas dapat dilihat seperti pada gambardibawah ini :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 3

Gambar definisi penentuan ukuran panjang kapal.

Gambar deefinisi penentuan ukuran lebar dan tinggi kapal.

Page 4: linesplan

DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (1)

MENGHITUNG ANGKA FROUDE

MENGHITUNG KOEFISIEN BLOK

MENGHITUNG KOEFISIEN MIDSHIP

MENGHITUNG KOEFISIEN BIDANG GARIS AIR

MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG KESELURUHAN

MENGHITUNG LONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY

MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG BAGIAN DEPAN DAN BELAKANG

MENGHITUNG PROSENTASE LUAS TIAP STATION SEBAGAI PROSENTASE LUAS MIDSHIP

MENGHITUNG LUAS MIDSHIP

MENGGAMBAR CURVE OF SECTIONAL AREA PADA Lwl

KOREKSI DISPLASEMEN 0.5% ?DAN KOREKSI LCB 0.1% ?

MENGGAMBAR BIDANG GARIS AIR

KOREKSI BIDANG GARIS AIR 0.5% ?

YA

TIDAK

YA

TIDAK

A

MULAI

MEMILIH KAPAL PEMBANDING :1. TIPE KAPAL2. Lpp3. B4. H5. T6. Vs

Laporan Lines Plan

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 4

Page 5: linesplan

DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (2)

A

MENGGAMBAR STATION - STATION

PADA HALF BREADTH PLAN1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN GARIS AIR - GARIS AIR2. MENGGAMBAR LENGKUNGAN UPPER DECK SIDE LINE3. MENGGAMBAR LENGKUNGAN FORE CASTLE DECK SIDE LINE4. MENGGAMBAR LENGKUNGAN POOP DECK SIDE LINE5. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BULWARK

PADA SHEER PLAN1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BOW LINE DAN BUTTOCK LINE

MENGGAMBAR SHEER PLAN1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR2. UPPER DECK SIDE LINE3. UPPER DECK CENTRE LINE4. FORE CASTLE DECK SIDE LINE5. POOP DECK SIDE LINE6. BULWARK7. MENGGAMBAR LINGGI BURITAN8. MENGGAMBAR LINGGI HALUAN

MENGGAMBAR BODY PLAN1. MENGGAMBAR STATION-STATION2. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR3. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE4. UPPER DECK SIDE LINE5. FORE CASTLE DECK SIDE LINE6. POOP DECK SIDE LINE7. BULWARK

MENGGAMBAR HALF BREADTH PLAN1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE

MENGISI TABEL :1. HALF BREADTH FROM CENTRE LINE2. HEIGH ABOVE BASE LINE

SELESAI

Laporan Lines Plan

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 5

Page 6: linesplan

Laporan Lines Plan

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 6

DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN STATION

MULAI

MENGGAMBAR BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA

MENGGAMBAR KURVA A/T YANG MERUPAKAN ATAP/ALASBENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA

MENGGAMBAR KURVA BIDANG GARIS AIR

KOREKSI BIDANGGARIS AIR 0.5 % ?

MERENCANAKAN STATION1. MENGGAMBARKAN LUAS PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.2. MENGGAMBARKAN LEBAR BIDANG GARIS AIR TIAP STATION PADA PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.3. MERENCANAKAN STATION MULAI DARI TEPI LEBAR BIDANG GARIS AIR SAMPAI TITIK PERPOTONGAN BASE LINE DENGAN GARIS CENTRE LINE.

MEMERIKSALUAS BAJI KELUAR = LUAS BAJI MASUK

YA

TIDAK

TIDAK

SELESAI

YA

Page 7: linesplan

Laporan Lines Plan

PENENTUAN KOEFISIAN KAPAL

2. Menghitung Angka Froude

Vs = 12.5 * 0.514 = 6.425 m/s

3. Menghitung Koefisien Blok (Cb)

Scara umum definisi dari koefisien blok

adalah besarnya volume air yang dipindah

oleh badan kapal yang tercelup (Volume

Carena ) dibanding dengan volume kotak

yang melingkupinya (lihat gambar disamping)

Untuk menentukan besarnya koefisien blok ini, scara matematis dapat dilakukan

dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :

Rumus Pendekatan (Ayre) :

4. Menghitung Koefisien Midship (Cm)

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 7

Pengertian Koefisien Blok

Page 8: linesplan

Laporan Lines Plan

Secara umum definisi dari koefisien

midship kapal adalah besarnya luas

penampang tengah kapal (sampai sarat

kapal) dibanding dengan luas kotak yang

melingkupinya.

(lihat gambar disamping)

Untuk menentukan besarnya koefisien midship kapal ini, scara matematis dapat

dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :

Rumus Pendekatan ( Van Lammeren)

( Tanpa menggunakan Rise of Floor )

5. Menghitung Koefisien Bidang Gaaris Air (Cwl)

Koefisien garis air sangat berpengaruh terhadap besarnya stabilitas kapal. Untuk

mendapatkan derajat stabilitas kapal yang diinginkan, biasanya menggunakan

koefisien garis air yang besar. Namun

besarnya koefisien garis air ini sangat

tergantung pada besarnya koefisien bentuk

kapal serta bentuk penampang yang akan kita

rencanakan. (lihat gambar disamping)

Untuk menentukan besarnya koefisien garis air kapal ini, scara matematis dapat

dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang ada sebagai berikut :

Rumus Pendekatan ( Schneekluth )

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 8

Pengertian Koefisien Midship

Pengertian Koefisien Garis Air

Page 9: linesplan

Laporan Lines Plan

Untuk kapal tanker/bulker

6. Menghitung Koefisien Prismatik Kapal (Cp)

Koefisien Prismatik berkaitan dengan besarnya koefisien midship kapal dengan

besarnya volume daya apung yang disediakan oleh badan kapal yang tercelup. Dalam

metode perhitungan besarnya tahanan kapal, besarnya koefisien prismatic yang

semakin kecil, untuk ukuran kapal yang sama, mengindikasikan semakin kecil pula

besarnya tahanan kapal. (lihat gambar dibawah)

Untuk menentukan besarnya koefisien

garis air kapal ini, scara matematis dapat

dilakukan dari beberapa cara pendekatan yang

ada sebagai berikut :

7. Menghitung Longitudinal Centre of Bouyancy (Lcb)

( Untuk tanker / bulker )

( Lcb di depan Midship)

8. PROSES PEMBUATAN CSA (Curve Sectional Area)

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 9

Pengertian koefisien prismatik kapal

Page 10: linesplan

Laporan Lines Plan

1. Penentuan ukuran utama

Lwl = 82.74m B = 17 m H = 8.95 m

Lpp = 81.12 m T = 6.30 m Vs = 12.5 Knots

2. Menghitung fn(froude number)

Fn = 0,23

3. Menghitung Koefisien Kapal

C b = 0.67 Cm = 0,97 Cp = 0,7

C w = 0,8 Lcb = + 0,074% x Lpp

= +0.06 m di depan Midship

Volume displacement

Luas garis air (Awl)

Luas midship (Am)

Setelah nilai dari Cp dan Lcb ketemu, kemudian dapat kita cari nilai dari Cpa

(Coefficient Prismatic After) dan Cpf (Coefficient Prismatic Fore ) dengan

menggunaka diagram HAMLIN. Seperti dibawah ini :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 10

Page 11: linesplan

Laporan Lines Plan

DIAGRAM HAMLIN

Dari hasil Plot di peroleh Sebagai Berikut :

FCp = 0.701ACp = 0.698

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 11

Page 12: linesplan

Laporan Lines Plan

Penentuan Luas Masing – masing Station

Dengan bantuan diagram Hamlin , masingmasing luas station bisa ditentukan

nilainya, dengan cara memplot harga CPA dan CPF pada diagram, seperti nampak

dibawah ini

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 12

Page 13: linesplan

Laporan Lines Plan

Dari grafik tersebut di peroleh prosentase luas tiap station sebagai posentase uas midsship sebagai berikut :

TABEL PERHITUNGAN VOLUME DISPLASEMEN DANLONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY DARI CURVE OF SECTIONAL AREA

Perhitungan Displasemen dan LCB

Volume displ (Csa)

Lcb (Csa)

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 13

Page 14: linesplan

Laporan Lines Plan

Perhitungan Displasemen teori

CbWL

=0.6834

Volume displ (Teori)

Perhitungan Koreksi Displasemen dan LCB

Volume displ

(maksimum = 0,5 %)

Lcb

(maksimum = 0,1 %)

GAMBAR KURVA CSA (Curve of Sectional Area) dan AS/T

GAMBAR ISOMETRI CSA

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 14

Page 15: linesplan

Laporan Lines Plan

4. PENGGAMBARAN BENTUK GARIS AIR MUAT PENUH KAPAL (Awl)

Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bentuk garis air

muat penuh kapal adalah :

Sudut masuk garis air

Besarnya koefisien garis air muat kapal (Cwl)

Bentuk linggi haluan dan buritan kapal

Bentuk perencanaan kurva CSA

Salah satu factor dalam menentukan besarnya sudut masuk garis air adalah

besarnya koefisien prismatic( Cp) kapal.

CP 0,55 0,60 0,75 0,70 0,75 0,80 0,85iE 8º 9º 9-10º 10-14º 21-23º 33º 37º

Hasil dari perencanaan bentuk garis air muat ini, nantinya harus dilakukan

pemeriksaan luasan dari bentuk yang direncanakan dibandingkan dengan hasil

perhitungan Awl = L x B x Cwl. Bentuk yang direncanakan dapat diterima jika

besarnya perbedaan hasil pemerikasaan kurang dari 0,5 %. Adapun contoh bentuk

perencanaan garis air muat kapal dapat dilihat seperti gambar berikut :

Poses penggambaran Design Garis Air (Awl)

TABEL PERHITUNGAN LUAS BIDANG GARIS AIR PADA SARAT KAPAL

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 15

Gambar Perencanaan bentuk garis air muat kapal.

Page 16: linesplan

Laporan Lines Plan

Luas garis air (Awl)(Table)

Cwl

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 16

Page 17: linesplan

Laporan Lines Plan

Luas garis air (Awl)(Teori)

Koreksi Luas Garis Air (Awl)

Luas garis air (Awl)

(maksimum = 0,5 %)

Gambar Kurva WPA (Water Plan Area)

5. PERENCANAAN DESAI SHAPE CONTROL

Disain shape control diperlukan untuk mempermudah serta mengkontrol

kemungkinan kesalahan terhadap bentuk desain penampang yang mungkin tanpa

disadari. Shape control ini direncanakan berdasarkan kriteria yang dinginkan diluar dari

ketentuan persyaratan perencanaan CSA yang ada. Perencaan shape control terutama

dilakukan pada bentuk bagian : midship, buritan (stern & transom), haluan (stem), sisi

kapal yang berbentuk flat (flat tangent), garis air sarat muatan penuh, serta geladak

kapal. Adapun bentuk perencanaan shape control untuk bagian bagian tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

A. Perencanaan bentuk geladak kapal (deck plan).

Geladak / deck kapal adalah merupakan pembagi ketinggian suatu ruangan di

kapal. Nama geladak dikapal niasanya identik dengan letak geladak tersebut di kapal.

Jika letaknya didalam ruang muat dikenal dengan istilah geladak ruang muat,

sedangkan di ruang akomodasi dikenal dengan istilah geladak akomodasi seperti

poop deck, bridge deck, boat deck dan navigation deck.Geladak tertinggi didalam

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 17

Page 18: linesplan

Laporan Lines Plan

ruang muat dan sifatnya menerus dari bagian belakang sampai dengan depan kapal

dikenal dengan istilah geladak utama (main deck). Sedangkan geladak dibawahnya

dikenal dengan istilah second deck, third deck atau (tweendeck) geladak antara.

Proses perencanaan dilakukan berdasarkan luasan geladak yang disediakan untuk

peletakan peralatan-peralatan diatas geladak serta kemungkinan muatan diatasnya.

Ketentuan perencanaan lebar geladak yang diberikan secara umum dapat dilihat

seperti pada gambar berikut :

Proses Pembuatan Geladak Kapal :

1. Proses perencanaan bentuk kelengkungan geladak pada arah memanjang kapal

(Sheer) yang dilakukan berdasarkan fungsinya untuk menambah kekuatan

memanjang geladak serta memperkecil batasan tinggi lambung timbul (H-T).

Ketentuan perencanaan tinggi kelangkungan geladak pada arah memanjang yang

diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada rumus berikut :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 18

Gambar Perencanaan bentuk bidang geladak

Page 19: linesplan

Laporan Lines Plan

2. Proses perencanaan bentuk kelengkungan geladak pada arah melintang kapal

(Chamber) yang dilakukan berdasarkan fungsinya untuk menambah kekuatan

melintang geladak serta mengalirkan air diatas geladak dari tengah galadak ketepi

geladak. Ketentuan perencanaan tinggi kelangkungan geladak pada arah

melintang yang diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada gambar berikut :

B. Perencanaan bentuk penampang tengah kapal (midship)

Dalam merencanakan bentuk penampang tengah kapal (midship), beberapa hal

yang sangat mempengaruhi dan perlu diperhatikan adalah jenis muatan kapal serta

letak kamar mesin. Disamping itu, bentuk penampang tengah kapal ini juga

tergantung dari hasil perencanaan Curva Sectional Area serta besarnya koefisien

midship kapal yang akan berpengaruh dalam menentukan besarnya radius of bilga.

Besarnya radius of bilga menurut schneekluth dapat dirumuskan sbb :

a. Kapal tanpa rise of floor R

b. Kapal dengan rise of floor R

Dimana : Cm = koefisien midship

B = Lebar kapaL

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 19

Page 20: linesplan

Laporan Lines Plan

L = Panjang kapal

Cb = koefisien blok kapal

Cm = koefisien midship kapal

Ck = konstanta antara 0,4 ~ 0,7

Secara umum ketentuan dalam perencanaan geladak kapal dapat dilihat

seperti pada gambar berikut :

C. Merencanakan bentuk buritan dan menghitung luas kemudi

Diameter baling – baling = 0,6 T

0,6 . 6.3

= 3,78 m

Luas daun kemudi (A kemudi)

Peletakan daun kemudi pada gambar :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 20

Base Line

Page 21: linesplan

Laporan Lines Plan

L =

8,9438 =

=2,44m

Merancang buritan

- a = 0.1 D

a = 0.1 x 3,78 = 0,378 m

- b = 0.27 D

b = 0.27 x 3,78 = 1.0206 m

- c = 0.20 D

c = 0.20 x 3,78 = 0.756 m

- R = 3,78 : 2 = 1,89 m

0.7 R = 0.7 x 1,89 = 1,3234 m

D. Perencanaan bentuk sisi flat kapal (side tangent)

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 21

Page 22: linesplan

Laporan Lines Plan

Dalam perencanaan bentuk dari sisi badan kapal yang datar (flat), dipengaruhi oleh

bentuk bagian kapal yang lain, antara lain :

· Bentuk bottom kapal (tanpa atau dengan rise of floor)

· Ukuran jari-jari bilga

· Panjang pararel middle body dari CSA

· Panjang pararel middle body dari perencanaan garis air muat penuh

· Panjang pararel middle body dari perencanaan bentuk geladak

Sebagai contoh bentuk dari sisi flat kapal adalah sebagai berikut :

9. PENGGAMBARAN BODY PLAN

Desain bentuk penampang dilakukan pada masing-masing station yang telah ditentukan

(sepanjang kapal dibagi menjadi 20 station). Proses perencanaan bentuk tiap-tiap station

ini dilakukan berdasarkan sistem coba-coba (trial & error) yang pemeriksaannya

dilakukan menurut koreksi luasan penampang yang dihasilkan dengan luasan pada

kurva CSA. Dalam perencanaan bentuk penampang dari station tertentu dapat dilakukan

dengan proses sebagai berikut :

Gambar garis dasar dan garis sumbu dari penampang kapal.

Gambarkan garis horizontal pada jarak T dan H diukur terhadap garis dasar.

Gambar garis tegak dengan jarak sebesar A/2T diukur dari garis sumbu.

Tentukan ordinat pada garis air sebesar setengah lebar kapal pada station yang

bersangkutan diukur dari garis sumbu penampang kapal.

Dengan berpedoman dari titik-titik ordinat diatas dan dibantu bentuk gambar shape

control yang telah direncanakan, rencanakan bentuk penampang tersebut dengan

menggunakan referensi dari bentuk kapal pembanding. Sebagai pengontrol awal dari

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 22

Gambar perencanaan bentuk side tangent

Page 23: linesplan

Laporan Lines Plan

hasil yang direncanakan dapat diketahui dari besarnya luasan arsiran yang sama antara

sisi kiri dan kanan dari garis tegak A/2T, seperti pada gambar berikut :

Proses pengontrolan dari keseluruhan bentuk penampang yang direncanakan nantinya

akan dilakukan melalui gambar proyeksi gambar potongan memanjang horisontal tiap

pembagian sarat tertentu (Half breadth plan) serta gambar potongan memanjang vertical

untuk jarak tertentu dari garis sumbu penempang kapal (sheer plan).

TRANSFORMASI BODYPLAN KE HALFBREADTH PLAN :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 23

Gambar perencanaan bentuk penampang station – 3

Page 24: linesplan

Laporan Lines Plan

Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang horisontal kapal

(Halfbreadth plan) dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station

pada gambar body plan

Tentukan posisi potongan gambar garis air (WL) yang diukur dari garis dasar

(baseline) pada gambar bodyplan

Ukurlah jarak perpotongan antara gambar WL yang ditentukan dengan gambar

station terhadap garis tengah gambar bodyplan

Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Halfbreadth plan sesuai dengan station

yang bersangkutan

Lakukan masing-masing untuk semua station yang ada

Hubungkan titik-titik dari proyeksi, sehingga diperoleh bentuk garis air sesuai

yang diinginkan

TRANSFORMASI BODYPLAN KE SHEERPLAN :Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang vertikal kapal

(Sheerplan)dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station pada

gambar body plan

Tentukan posisi potongan gambar buttock line (BL) yang diukur dari sumbu

tengah penampang kapal pada gambar body plan

Ukurlah tinggi perpotongan antara gambar BL yang ditentukan dengan gambar

station terhadap baseline

Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Sheerplan sesuai dengan station yang

bersangkutan

Lakukan masing-masing untuk semua station yang ada

Hubungkan titik-titik dari proyeksi tadi , sehingga diperoleh bentuk gambar

buttockline sesuai yang diinginkan

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 24

Page 25: linesplan

Laporan Lines Plan

LANGKAH – LANGKAH PROYEKSI BODYPLAN KE HALFBREADTH PLAN :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 25

Page 26: linesplan

Laporan Lines Plan

LANGKAH – LANGKAH PROYEKSI BODYPLAN KE SHEERPLAN :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 26

Page 27: linesplan

Laporan Lines Plan

Hasil Akhir Gambar Rencana Garis dan Isometrinya :

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 27

Page 28: linesplan

Laporan Lines Plan

DAFTAR PUSTAKA

Schneekluth, H. dan Betram ,V.1998. Ship Design For Efficiency and Economy. Butterworth-Heinemann,Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP 225 Wildwood Avenue, Woburn, MA 01801-2041

Suhardjito, Gaguk. Design Shape Control.http://[email protected]

KM DAMEN TANKER 13 (Shipbuilding) 28