lbm 5.mp,desy

Upload: depi-bootz

Post on 03-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    1/7

    LBM 5

    Sgd 2

    Metedologi Penelitian

    1. EBM : suatu sistem atau cara untuk menyaring semua data atau informasi dalam bidang

    kesehatan untuk memperoleh informasi yg sahih dan mutahir untuk mengobati

    pasiennya

    Cara pendekatan untuk mengambil keputusan dalam tatalaksana pasien atau dalam

    penyelenggaraan untuk mengambil keputusan secara eksplisit dan sistematis

    berdasarkan penelitian terakhir yg sahih atau valid dan bermanfaat

    2. critical appraisal : alat bantu yg dibutuhkan dalam penganalisaan dan penyeleksian penelitian berupa

    suatu proses yg secara kritis untuk menghasilkan penemuan yg berkualitas serta

    memikirkan apakah proses tersebut memang dibutuhkan atau apakah ada alternarnatiflain yg lebih baik.

    1. latar belakang EBM?1. Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat,

    dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien

    2. Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala

    bidang.

    3. Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama.

    (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

    2. Sejarah EBM?EBM dikembangkan oleh sejumlah ahli epidemiologi klinis dan biostatistik, yang berkembang

    pesat. Pertama kali ditulis dalam majalah JAMA sebagai petunjuk kepustakaan kedokteran

    (Readers Guildes to Medical Literature) untuk menolong para klinikus dalam menilai karya

    ilmiah di bidang kedokteran. Kemudian sebagai pengguna kepustakaan kedokteran atau

    Users Guildes to Medical Literature dan berkembang mnjadi pengetahuan klinis berbasis

    bukti atau Evidence Based Clinical Specialities. Dengan berkembangnya metode-metode

    dalam bidang penelitian dan tuntutan untuk mengetahui hasil penelitian secara benar, maka

    pada tahun 1992 berkembanglah EBM atau KBB. Sejalan dengan itu berkembang pula

    pemeliharaan kesehatan berbasis bukti atau Evidence Based Health Care (EBHC) yang lebihmenitikberatkan pada kebijakan kesehatan masyarakat pada suatu daerah. KBB lahir pada

    tahun 1992 oleh suatu kelompok yang diketuai oleh Gordon Guyatt dari McMaster

    University di Canada. Sejak saat itu, sejumlah makalah tentang KBB dibuat dari 1 publikasi

    pada tahun 1992 menjadi 1.000 publikasi pada tahun 1998 dan menjadi perhatian

    internasional.

    3. Apa yg dimaksud dgn bukti EBM?Kekuatan bukti bervariasi dari kekuatan bukti yang paling kuat seperti TKS (tinjauan

    Kepustakaan Sistematis) yg diambil dari banyak penelitian dengan desain acak, makalah2 yg

    menggunakan metode RCT dengan hasil persisi sempit sampai pada bukti-bikti yg lemah

  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    2/7

    seperti opinion respect authority (ORA) atau opini paraahli, penelitian deskriptif, serta

    laporan2 dari para ahli.

    Dalam mencari bukti yang valid, beberapa criteria yang harus diperhatikan adalah sebagai

    berikut:

    1. Bukti yg kuat paling tidak satu tinjauan kepustakaan sistematis dari beberapa

    peneltian acak dengan control yg didesain dengan baik

    2. Bukti yang kuat paling tidak satu penelitian acak dengan control yg didesain

    dengan layak dan dgn jumlah sampel yg cukup

    3. Bukti2 dari penelitian dengan desain metodologi yg baik tanpa randomisasi

    seperti penelitian dengan desain pre-post test tanpa control, kohort, kasus

    kelola, dan matching

    4. Bukti dari penelitian dengan desain metodologi yg baik yg berasal lebih dari satu

    sumber

    5. Bukti dari ORA yg meliputi bukti klinis, penelitian deskriptif, dan laporan para

    ahli.(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB);

    DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

    4. tujuan?a. Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang

    menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Untuk

    mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

    b. Menghasilkan pemikiran yang akurat.

    c. Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah.

    d. Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat.

    e. Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi.

    f. Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkan

    (www.cochrane.org)

    5. manfaat?a. agar dokter tidak salah mendiagnosis

    b. agar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien

    c. agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasien

    (Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut

    kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

    Untuk memperbaiki tata laksana pasien.

    Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu

    pengetahuan.

    Memecahkan masalah dalam penanganan pasien.

    Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan outcome klinis.

    (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

    http://www.cochrane.org/http://www.cochrane.org/http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.cochrane.org/
  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    3/7

    6. langkah-langkah? Identifikasi dan formulasi masalah

    Masalah harus disusun dalam bentuk pertanyaan. Hal ini memudahkan untuk mencari

    bukti yang baik., caranya :

    1. focus question : pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan pada

    masalah tertentu.

    2. relevance question : pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang

    dihadapi pasien baik dalam aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis.

    3. searchable question : pertanyaan yang dapat ditelusuri

    Mencari dan menelusuri buktimedline, Embase

    Kajian kritis bukti dari makalah ilmiah

    1. Sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi dari setiap makalah

    Menerapkan hasil kajian kritis kepada pasien kita

    evaluasi

    7. kendala?1. kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi

    2. kurangnya rasa ingin tahu

    3. kurangnya pengalaman dan prior knowledge

    4. menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah

    5. kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah

    liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

    8. hubungan EBM dg Critical appraisal?CA merupakan dasar dari EBM, yg didasarkan dari CT (critical thinking) dan bersumber dari

    IT. Jika IT nya bagus maka informasi yang didapat juga akan bagus sehingga seseorang dapat

    melakukan CA

    Critical Appraisal ( CA )

    1. tujuan? Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh.

    Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.

    Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.

    Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahanyang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.

    Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa

    (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

    2. manfaat?1. Meningkatkan daya analisis kritis

    2. Menentukan alternatif yang lebih baik

    3. Memunculkan banyak pertanyaan yang baru

    4. Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham

    5. Memperoleh kebenaran darisuatu informasi

    liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

    http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm
  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    4/7

    3. langkah-langkah?menyiapkan sesi analisi kritis

    baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan

    penulisan serta topic utama dari artikel tersebut

    menggarisbawahi gagasan-gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya

    mengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan

    dari hasil analisis

    menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body dan

    conclusion

    mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki

    sumber : www.deliveri.org and praktikum 4

    4. kendala? memakan banyak waktu

    Critikal Apprasial tidak selalu memberikan jawaban yang mudah

    Critical apprasial dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari

    bukti2 yang baik

    (Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford)

    Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian

    Terkadang membosankan bagi yang melakukan

    Perlu biaya yang tidk sedikit

    (Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)

    5. keuntungan dan kerugian?Keuntungan :

    Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid,relevan dan

    berguna sesuai dengan hasil publikasi riset pengetahuan

    Keterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkan

    CA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan memadai

    Bersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti penelitin dan

    perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah jalan penutup dari gabungan

    antara peneliti dan pelatihan sebagai kontribusi yang penting untuk meningkatkan

    kualitas kesehatan

    Kerugian :

    CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah

    dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti

    CA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat hasil riset

    terbatas pada infornasi yang tidak jelas

    CA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau menjawab

    suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa intervensi penulis

    tidak efektifliliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

    http://www.deliveri.org/http://www.deliveri.org/
  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    5/7

    6. Mengapa harus melakukan critical appraisal dalam mencermati artikel?a. mendorong kita untuk membuat keguanaan bukti suatu penelitian dan juga

    menutup kerenggangan antara penelitian dan fakta

    b. penelitian yang dipublikasikan tidak selalu dapat dipercaya

    c. penelitian yang dipublikasikan tidak selalu valid

    d. untuk memperbaiki keefektifan klinis(Sumber; www.Keele.ac.uk)

    7. Pengetahuan apa yg dimiliki untuk melakukan CA? pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika yang cukup baik.

    Pengetahuan tentang tata cara kajian kritis menurut EBM. Tanpa pengetahuan tentang

    metodologi dan biostatistika, seseorang tidak dapat menyimpulkan bukti dari makalah

    tersebut.

    8. 3 hal pokok yg harus dikaji dalam menerapkan hasil penelitian terhadap pasien? Valid,

    Penting dan

    Dapat diterapkan pada pasien kita.

    (Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti (KBB);

    DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

    9. jelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai materinya?Tabel 3 : Petunjuk Untuk Menyeleksi Makalah Dalam Perkumpulan Membaca

    Makalah

    Materi Pokok Penelitian Tunggal

    Terapi apakah dilakukan randomisasi pada pasien ?

    apakah semua pasien dianalisis dan mendukung

    kesimpulan ?

    Diagnosis apakah terdapat independent blind bila dibandingkan

    dengan standar baku ?

    apakah jumlah pasien termasuk spektrum yang layak

    dari perjalanan penyakit pasien dimana tes diagnosis

    akan diterapkan secara klinis.Merugikan apakah secara jelas teridentifikasi perbandingan

    kelompok yang sama dengan determinan penting dari

    kesudahan?

    Apakah pengukuran kesudahan dan paparan sama

    pada tiap kelompok yang dibandingkan?

    Prognosis Apakah terdapat sampel yang representatif pada suatu

    titik waktu dalam perjalanan penyakit yang

    diidentifikasi dengan jelas ?

    Apakah pengamatan cukup lama dan lengkap?

    Penelitian Gabungan

  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    6/7

    Tinjuan Kepustakaan Apakah review ditujukan pada pertanyaan yang

    terfokus dan jelas ?

    Apakah kriteria yang dugunakan untuk memilih

    makalah yang dimasukkan pada tinjuan kepustakaan

    layak ?

    Protap Apakah kesudahan secara spesifik jelas dicantumkan?

    Apakah protap menggunakan suatu proses yang jelas

    untuk mengidentifikasi dan memilih bukti ?

    Decision analysis Apakah model analisis yang dapat dipercaya

    merupakan suatu penetapan keputusan klinik yang

    penting ?

    Apakah bukti yang valid digunakan untuk membuat

    probabilitas data dasar dan penggunaannya?

    Analisis ekonomi Apakah 2 atau lebih alternatif yang jelas dibandingkan ?

    Apakah konsekuensi yang diduga dari tiap alternatifberdasarkan pada bukti yang valid?

    10.bagian mana yg paling penting dalam makalah ilmiah?Bagian metode. Karena pada bagian metode menerangkan tentang subjek penelitian, cara

    pengambilan sampel, cara pemeriksaan, dan analisis data. Bagian ini yang menentukan

    apakah sampel diambil secara acak, dan bagaimana secara rinci proses randomisasi tersebut

    dilakukan. Jadi, penelitian yang valid adalah penelitian yang terbukti melakukan

    pengambilan sampel secara acak.

    Sumber : Kajian Kritis.

    11.bagaimana menilai hasil penelitian?Yang perlu dinilai adalah :

    apakah makalah tersebut valid ?

    apakah makalah yang sudah dinilai valid tersebut penting ?

    apakah makalah yang sudah dinilai valid penting tersebut dapat diterapkan pada

    pasien kita ?

    12.bagaimana menilai pentingnya suatu makalah penelitian?Kalau kita mempelajari suatu makalah ilmiah, setelah mengkaji pada bagian metode untuk

    menentukan validitasnya, kita kemudian menilai apakah makalah tersebut penting. Dari

    aspek terapi, pentingnya suatu makalah dilihat dari besarnya nilai JDD (jumlah yang

    dibutuhkan untuk diobati), sedangkan pada aspek diagnosis siambil selisih antara nilai PrTP

    (Pre Test Probabilitas) dan PoTP (Post Test Probabilitas). Kita dapat menghitung nilai JDD,

    PrTP, dan PoTP pada bab hasil penelitian dalam makalah tersebut.

    13.bagaimana menilai agar makalah dapat diterapkan pada pasien?Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung dari tingkat

    penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat diterapkan pada

    pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria inklusi dan eksklusi, tetapi juga

  • 7/28/2019 lbm 5.mp,desy

    7/7

    perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Seseorang

    yang sudah mendalami substansi, akan dengan segera mengetahui bahwa kondisi yang

    tertulis di dalam makalah tersebut sama atau berbeda dan kita dapat memprediksikan

    besaran perbedaan tersebut. Sehingga apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan

    nilai f, dimana nilai f (dalam prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan

    pasien yang tertulis di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah

    aspek terapi) adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan

    pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan

    substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah.

    Sumber : Kajian Kritis.