lbm 2

3
Kasus 27. dampak dari sindrom sundowner kepada Ny. A apabila tidak ditangani? 29. apa efek samping benzodiazepine ? Efek Samping Sebagaimana obat, selain memiliki efek yang menguntungkan diazepam juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan dengan seksama. Efek samping diazepam memiliki tiga kategori efek samping, yaitu : 1. Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk 2. Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition 3. Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi, amnesia, anemia, angioedema, behavioral disorders, blood dyscrasias, blurred vision, kehilangan keseimbangan, constipation, coordination changes, diarrhea, disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal disease, false Sense of well-being, fatigue, general weakness, headache disorder, hypotension, Increased bronchial secretions, leukopenia, libido changes,

Upload: ebi-pebrianto

Post on 10-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

lbm 2 gerontik

TRANSCRIPT

Kasus27. dampak dari sindrom sundowner kepada Ny. A apabila tidak ditangani?29. apa efek samping benzodiazepine ?Efek Samping Sebagaimana obat, selain memiliki efek yang menguntungkan diazepam juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan dengan seksama. Efek samping diazepam memiliki tiga kategori efek samping, yaitu :1. Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk2. Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition 3. Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi, amnesia, anemia, angioedema, behavioral disorders, blood dyscrasias, blurred vision, kehilangan keseimbangan, constipation, coordination changes, diarrhea, disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal disease, false Sense of well-being, fatigue, general weakness, headache disorder, hypotension, Increased bronchial secretions, leukopenia, libido changes, muscle spasm, muscle weakness, nausea, neutropenia disorder, polydipsia, pruritus of skin, seizure disorder, sialorrhea, skin rash, sleep automatism, tachyarrhythmia, trombositopenia, tremors, visual changes, vomiting, xerostomia.

Teoritis4. Epidimiologi dimensia ?EpidemiologiPrevalensi demensia sedang-berat dalam populasi yang berbeda-beda berkisar antara 5 % pada populasi diatas usia 65 th, 20-40 % pada usia >85 th. Sebagian besar memerlukan perawatan melalui rawat jalan, dan sebagian kecil pada fasilitas dengan perawatan kronis.Semua pasien dengan demensia, 50-60% kebanyakan mempunyai tipe umum demensia, yaitu demensia Alzheimer. Tipe demensia ini semakin meningkat jumlahnya pada prevalensi yang semakin tua umurnya. Pada orang-orang dengan usia 65 th, prevalensi pada laki-laki 0.6 % dan wanita 0.8%. pada usia 90 th , rata-rata 21%. Untuk semua figur rata-rata kejadian sedang-berat 40-60 %. Rata-rata prevalensi (laki2 & wanita) 11 & 14 % pada usia 85, 21 & 25 % pada usia 90 dan 36 7 41 % pada usia 95. Pasien dengan demensia tipe Alzheimer memerlukan lebih dari 50% tempat tidur di rumah perawatan. Lebih dari 2 juta orang dengan demensia dirawat dirumah tersebut. Pada th 2050, diprediksikan bahwa akanada 14 juta orang Amerika yang dirawat disana dengan penyakit Alzheimer, dan kemudian lebih dari 18 juta orang dengan demensia.

19. pencegahan (primer,sekunder,tersier) ?