launching bayar pajak melalui atm bri · diharapkan membuat mou dengan anggota samsat dan ......
TRANSCRIPT
EDISI I TAHUN 2016
Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI
Roadmap Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018 Menuju Goal
LIPUTAN UTAMA
...............................
LIPUTAN KHUSUS
Persoalan Aset
Menjadi Tantangan Bersama
Jangkau Daerah Pinggiran, DPPAD Jateng
serahkan 6 Unit Mobil Samkel Baru ke UP3AD
Pembekalan Teknis & Evaluasi
Pada Bidang Valbin
Pelatihan Sistem Informasi
Manajemen Daerah (SIMDA)
Rakor Evaluasi Penatausahaan
Penghapusan dan Pemindahtanganan BMD
Rapat Tekhnis PKB/BBNKB
Pelaksanaan Pelayanan Samsat
Samsat menjadi Contoh pelayanan public
Sosialisasi Rekonsiliasi Penerimaan PAD
Pada aplikasi PAD On line
Kepala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa :
“SEMAKIN DEKAT, SEMAKINCEPAT” 5
........................................... 12
........ 14
.............................................................. 15
........................................... 18
............ 20
...................................... 22
................. 24
................................................. 25
0
LIPUTAN KHUSUS
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
Sosialisasi BMD Guna Akurasi
Penyajian Data Aset Lain
Launching
Bayar Pajak Melalui ATM BRI
UP3AD / Samsat Grobogan
Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio
DPPAD Jateng Gandeng Tim PKK Jateng
Sosialisasikan Pembayaran PKB
ke Lingkungan Keluarga
Hadiah Mobil
Bagi WP Taat Bayar Pajak Sudah Menanti .................. 28
LIPUTAN DAERAH
UP3AD / Samsat Grobogan
Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio ..................... 29
Kartu Tanda Masuk Bagi Pembayar Pajak
Mendapat Respon Positif Dari Mitra Kerja
di Samsat Sragen .................................................................. 30
UP3AD Demak Adakan Simulasi
Pemadam Kebakaran ........................................................... 32
UP3AD/Samsat Pati
Juara Samsat Idol putaran ke IV ...................................... 34
UP3AD Kabupaten Klaten,
Terus Tingkatkan Mutu Layanan ...................................... 36
85 % ANGKUTAN UMUM
Di Banjarnegara Belum Berbadan Hukum .................. 38
UP3AD / Samsat Blora Ajak WP Jumat Ceria ............. 40
RAGAM
DWP Dinas PPAD Prov Jateng,
Peringati HUT DWP Ke 16 ................................................. 42
Membina ukhuwah
dan Menyiapkan diri dalam hidup ................................ 44
HARD TARGET !!!
SESUATU BANGET ................................................................ 46
Mendongkrak PAD Melalui AHD .................................... 48
..................................................... 26
01
06
10
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
LIPUTAN UTAMA02
EDISI I TAHUN 2016
Story Cover Edisi I Tahun 2016
Roadmap Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018 Menuju Goal
ISI MAJALAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
EDISI I TAHUN 2016
Gubernur Jawa Tengah
Johan Hadianto
Agung Amin
Dian Lestari
Tak lelah berinovasi tampaknya tepat untuk memberikan gambaran bagi Dinas PPAD Prov Jateng, dalam mengupayakan terobosan demi peningkatan mutu pelayanan bagi para wajib pajak kendaraan bermotor. Terobosan demi terobosan yang dilakukan adalah sebagai upaya mendongkrak PAD bagi Provinsi Jawa Tengah. Bersama mitra kerja di Samsat seperti Kepolisian dan Jasa Raharja serta para stakeholder di perbankan di Jawa Tengah, DPPAD Prov Jateng, kencang mengembangkan inovasi baru berbasiskan Informasi dan Tekhnologi (IT) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak kendaraan bermotor.
Memasuki tahun 2016 serta kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan oleh berbagai kalangan akan berjalan stagnan, halnya pada bidang otomotif, tidak mempengaruhi upaya membuat terobosan baru yang terus dikembangkan DPPAD Jateng.
Pada intinya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas PPAD Prov Jateng, akan terus membuat inovasi baru demi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Setelah meluncurkan Samsat Online dengan Bank Jateng pada Januari 2015 dan Samsat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) pada Oktober lalu, pada Desember lalu, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPKAD) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Polda Jateng, PT Jasa Raharja, Bank Jateng dan BRI meluncurkan sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui ATM BRI. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo juga menuturkan bahwa inovasi yang dilakukan pihaknya untuk mendorong prinsip masyarakat tidak boleh sulit dalam membayar pajak, harus tepat dan siap melayani.
Selain launching ATM Samsat yang akan kita sajikan untuk Anda, tentu saja ada beberapa materi lain yang juga tak kalah menariknya untuk disimak, seperti, ulasan terkait Road map Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018, pembekalan bagi para pegawai bidang Valbin dan liputan khusus mengenai Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah). Atau beberapa berita lain mengenai pengelolaan Asrama Haji Donohudan Boyolali (room VIP) nya menjadi sebuah hotel bintang dua, Juara Samsat Idol ,maupun berita ringan seputar liputan berbagai UP3AD di daerah dan penyerahan kembali beberapa mobil operasional untuk Samsat Keliling di enam daerah di Jawa Tengah.
Tentu akan lebih bijak jika kami selaku penyaji materi,mempersilakan kepada Bapak/Ibu yang budiman untuk menyimak dan menikmati langsung apa yang telah kami sajikan. Harapan kami buah karya yang telah kami hasilkan ini akan benar-benar bermanfaat bagi para pembaca sekalian, terima kasih. (redaksi)
Tak Lelah Berinovasi
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
03
LIPUTAN UTAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH02
LIPUTAN UTAMA
dan merubah dengan menambah dan mengurangi Sistem
Pelayanan terbaik yang ada.
Pada tahapan kedua atau tahun kedua DPPAD
diharapkan telah mampu melakukan penyempurnaan
Bangunan Fisik, penyempurnaan dengan penyeragaman
Perangkat Keras (seperti ruang pelayanan dua pintu ,
penempatan loket-loket utama dan penyempurnaan
dengan penyeragaman penempatan, isi dan ukuran sesuai
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Pada tahapan ketiga atau tahun ketiga, DPPAD Jateng,
diharapkan membuat MOU dengan anggota Samsat dan
Stakeholder serta membuat Komitmen dengan anggota
Samsat untuk Pelayanan terbaik serta berupaya menjalin
kerjasama dengan stakeholder terkait untuk pelayanan
terbaik.
Sedangkan pada tahapan ke empat atau tahun keempat
2018, DPPAD Jateng, diharapkan sudah mampu
mewujudkan embanan Gubernur yaitu pelayanan yang
benar-benar cepat, nyaman, bebas pungli menuju
pelayanan yang identik dengan semboyan Mboten korupsi
mboten ngapusi.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, Kepala DPPAD
Prov Jateng, Hendri Santosa, Sekertaris DPPAD Jateng, dan
Para Kepala Bidang, Kepala UP3AD dan Para Kasi
PKB/BBNKB se Jawa Tengah.
Roadmap Sinkronisasi
Menuju GoalProgram DPPAD Jateng 2015-2018
alam rangka penyempurnaan program pelayanan
menuju pelayanan yang cepat, nyaman dan bebas Ddari pungutan liar, DPPAD Provinsi Jawa Tengah,
mengadakan rapat sinkronisasi penyusunan roadmap
Samsat Jawa Tengah tahun 2016-2018.
Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah Ahmad
Zaid serta Komisi Informasi Jawa Tengah, Zainal Petir, hadir
sebagai narasumber di kegiatan tersebut. Melalui
paparannya bertemakan Roadmap DPPAD Jateng, dalam
mewujudkan embanan Gubernur Jawa Tengah,
Ombudsman menyebutkan langkah-langkah strategis yang
seharusya ditempuh dalam upaya menciptakan
terwujudnya pelayanan DPPAD yang lebih cepat, nyaman,
mudah, transparan, akuntabel, terintegrasi serta
mewujudkan pelayanan yang berbasiskan pada IT.
Roadmap DPPAD Jateng 2015-2018 pada tahapan
pertama atau tahun I (2016), diharapkan oleh Ombudsman
agar mampu melakukan penyempurnaan Sistem
Pelayanan terbaik, melakukan Evaluasi Sistem Pelayanan,
Hasil Evaluasi
Selain memaparkan mengenai roadmap menuju goal
tahun 2018, Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah, dalam
rapat sinkronisasi program tersebut juga memaparkan
pengamatannya terhadap hasil evaluasi kegiatan
pengawasan Samsat tahun 2015 yang kemudian dijadikan
rujukan dalam menyusun roadmap Samsat Jawa Tengah
pada tahun 2016-2018.
Dalam evaluasinya terhadap Samsat, Ombudsman
menyatakan perlunya mempersiapkan birokrasi agar
pemerintah bisa berkinerja lebih baik, lebih transparan,lebih
akuntabel, responsif dan partisipatif. Untuk itu menurutnya
perlu sebuah paradigma baru mengenai cara melayani wajib
pajak.
Sedangkan dalam bidang administrai pelayanan publik,
menurut ombudsman, perlu dilakukan sebuah evaluasi
agar standar Pelayanan Publik untuk ukuran Dan
Penempatannya Di Masing – Masing Up3AD tidak Berbeda –
Beda. Khususnya mengenai tata letak loket pelayanan di
masing – masing Up3AD diharapkan bisa diseragamkan
guna memfamilierkan wajib pajak ketika mengurus ke
Samsat.
Ombudsman juga menyoroti pengelolaan pengaduan
yang dinilai belum menjadi kebutuhan dalam rangka
menerima masukan dan kritik dari masyarakat/WP, karena
dinilai masih bersifat memenuhi kewajiban standar
pelayanan publik.
Terkait dengan Indeks kepuasan masyarakat (ikm) yang
sudah berwujud alat elektronik diharapkan peranannya,
untuk dapat dimaksimalkan, harapnya petugas
mengarahkan dan memberi petunjuk cara menggunakan
alat kepada masyarakat\wp sampai tahapan tertentu.
Menurut Ombudsman RI konsistensi, pemahaman,
komitmen petugas/penyelegggara terhadap makna dan isi
Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan
sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut.
Bidang Infranstruktur
Sedangkan pada pembidangan infrastruktur,
Ombudsman memberikan catatan mengenai bangunan
gedung UP3AD dan Samsat yang belum standar, sehingga
memunculkan karakter berbeda dan tidak maksimalnya
pengelolaan gedung (kebersihan, penggunaan ruang kerja,
dan pemanfaatan fasilitas). Pintu masuk dan keluar,
Kepala DPPAD Prov. Jateng, Hendri Santosa.
Ketua ORI perwakilan Jateng bersama anggota dalam diskusi sinkronisasi program road map layanan publik.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
05
LIPUTAN UTAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH04
LIPUTAN UTAMA
Kepala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa :
“SEMAKIN DEKAT, SEMAKIN CEPAT”
epala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa, dalam
laporannya sebagai penyelenggara kegiatan Kmenyatakan bahwa maksud dan tu juan
penyelenggaraan kegiatan yang di laksanakan
dimaksudkan untuk memberikan wadah dan forum diskusi
internal dengan para narasumber yang bertujuan untuk
menyusun Dokumen Road Map Pelayanan Publik di
Lingkungan DPPAD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018
sebagai acuan pengembangan dan peningkatan kualitas
pelayanan di masa yang akan datang.
Dalam laporannya Kadinas juga membacakan realisasi
pendapatan daerah tahun anggaran 2015 secara
keseluruhan mencapai 16,82 trilyun rupiah atau 92,35%
dibandingkan dengan target tahun berjalan sejumlah 18,22
trilyun rupiah. Meskipun tidak mencapai target, namun
capaian ini meningkat sebesar 1,67 trilyun rupiah atau
11,02% dibandingkan dengan realisasi pendapatan daerah
tahun 2014 yaitu sebesar 15,15 trilyun rupiah.
Dalam uraiannya Kadinas juga menyatakan berbagai
upaya dalam rangka meningkatkan realisasi pendapatan
yang telah, sedang dan akan dikembangkan secara terus
menerus dan berkseinambungan. “kita sadari bersama
bahwa pendapatan daerah yang bersumber dari sektor
pajak dan retribusi ini menjadi penopang utama pendanaan
pembangunan di Provinsi Jawa Tengah”.
Penyusunan Raod Map Pelayanan Publik di lingkungan
DPPAD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018 kali ini
merupakan salah satu upaya dan komitmen kami terhadap
peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Selain
itu, upaya penambahan akses berupa titik-titik layanan
pajak seperti SAMSAT PATEN, SAMSAT Keliling, SAMSAT
Gerai/Mall, SAMSAT Drive Thru, ATM SAMSAT Bank Jateng
dan BRI serta pelayanan pajak jemput bola dengan sistem
door to door secara bertahap terus kami tingkatkan
jumlahnya,”papar Hendri Santosa.
Disisi lain, percepatan dan peningkatan kualitas
pelayanan diungkapkan oleh Kadinas juga diupayakan
melalui pembukaan SAMSAT CEPAT untuk pendaftaran
ulang 1 tahunan dengan persyaratan yang lebih sederhana
sehingga antriannya terpisah dengan pembayaran pajak 5
tahunan yang persyaratannya lebih kompleks. “Dengan
demikian tagline atau slogan pelayanan pajak “SEMAKIN
DEKAT, SEMAKIN CEPAT” kami harapkan dapat benar-benar
terwujud demi kepuasan wajib pajak dan peningkatan
pendapatan asli daerah di Provinsi Jawa Tengah,”imbuh
Kadinas.
Tidak memungkiri bahwa keterbatasan internal maupun
tantangan eksternal dalam peningkatan kualitas pelayanan
kepada wajib pajak sangatlah dinamis, dari sisi internal
keterbatasan SDM untuk menambah akses layanan serta
keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelayanan
seperti gedung arsip, ruang tunggu, lahan parkir dan area
cek fisik kendaraan masih menjadi persoalan. Di sisi
eksternal, issu strategis terkait dengan adanya pungutan
diluar ketentuan dan beroperasinya calo/biro jasa di
SAMSAT Jawa Tengah yang ditengarai masih menjadi
trending topic. Kadinas berharap melalui berbagai kebijakan
dalam mengupayakan pelayanan terbaik kepada wajib pajak
menuju tercapainya target pendapatan daerah serta
kelancaran roda pembangunan untuk mewujudkan visi
Menuju Jawa Tengah Sejahtera Dan Berdikari dapat
diwujudkan. @
Kondisi infrastruktur secara umum belum terpelihara
dengan baik, seperti contoh kebersihan gedung, WC, masih
belum maksimal.
Bidang sumber daya Manusia, Ombudsman
menyatakan Psikologi personil terkait dengan sifat melayani
(bukan dilayani), ramah, mendahulukan WP dalam
pelayanan masih dinilai belum maksimal Kompetensi
personil terhadap substansi tugas tercipta profesionalitas
kedisiplinan dan integritasnya
Hal lain seperti pemahaman personil terhadap standar
pelayanan publik menurutnya harus selalu di upgrade
untuk mengikuti perkembangan kondisi dan situasi. Untuk
terciptanya trust (kepercayaan) dengan memakai ID Card /
seragam masih belum dipahami oleh petugas sehingga
dalam bertugas tidak memakai ID Card dan seragam
tersebut.@
Zainal Petir , Komisi Informasi Penyiaran
Sementara itu narasumber lain yang dihadirkan dalam
rangka sinkronisasi program roadmap Samsat Jateng 2016-
2018 adalah Zainal Abidin Petir dari Kimisi Informasi
Provinsi Jawa Tengah, dengan tema Prosedur Penyelesaian
Sengketa Informasi Publik Di Komisi Komisioner Komisi
Informasi Provinsi Jawa Tengah.
Sebagai pengantar paparan, Zainal memaparkan
mengenai apa itu Komisi Informasi. Menurutnya Komisi
Informasi adalah sebuah Lembaga mandiri yang berfungsi
menjalankan Undang-Undang KIP dan peraturan
pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar
layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa
informasi publik melalui mediasi dan atau ajudikasi
nonlitigasi. KIP dikatakan oleh Zainal mempunyai
wewenang untuk memanggil dan atau mempertemukan
para pihak yang bersengketa, meminta catatan atau bahan
yang relevan yang dimiliki oleh badan publik terkait untuk
mengambil keputusan dalam upaya penyelesaian sengketa
informasi publik, meminta keterangan dan menghadirkan
pejabat Badan Publik atau pihak yang terkait sebagai saksi
dalam penyelesaian sengketa informasi publik, mengambil
sumpah setiap saksi yang didengar keterangannya dalam
ajudikasi nonlitigasi penyelesaian sengketa informasi
publik.
Adapun tujuan UU KIP adalah untuk menjamin hak
warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses
pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan
suatu keputusan publik; Mendorong partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan kebijakan publik; Meningkatkan
peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan Badan Publik yang baik; Mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,
e f e k t i f d a n e f i s i e n , a k u n t a b e l s e r t a d a pa t
dipertanggungjawabkan; Mengetahui alasan kebijakan
publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa; Meningkatkan pengelolaan dan
pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
idealnya ada dua sehingga memudahkan alur pelayanan,
serta mudah diatur dan dikontrol. Fasilitas sesuai dengan
UU 25 Tahun 2009 masih banyak yang belum terpenuhi,
seperti : ram, rambatan, kursi roda untuk difable, ruang
laktasi, ruang merokok, tempat bermain anak belum
menjadi prioritas utama. Fasilitas vital (WC) belum
disediakan khusus untuk masyarakat/WP, sebagian masih
bergabung dengan WC karyawan dan pemeliharaan
kebersihan berbeda dengan WC karyawan.
Fasilitas umum seperti parkir dan mushola juga
diharapkan dikelola secara maksimal dan selaras dengan
pelayanan Samsat. Kondisi infrastruktur secara umum
belum terpelihara dengan baik, seperti contoh kebersihan
gedung, WC, masih belum maksimal.
Sehubungan dengan Bidang sumber daya Manusia,
Ombudsman menyatakan Psikologi personil terkait dengan
sifat melayani (bukan dilayani), ramah, mendahulukan WP
dalam pelayanan masih dinilai belum maksimal.
Kompetensi personil terhadap substansi tugas
diharapkan juga terus ditingkatkan sehingga tercipta
profesionalitas kedisiplinan dan integritasnya terjaga. Hal
lain seperti pemahaman personil terhadap standar
pelayanan publik menurutnya harus selalu di upgrade
untuk mengikuti perkembangan kondisi dan situasi. Untuk
terciptanya trust (kepercayaan) dengan memakai ID Card /
seragam masih belum dipahami oleh petugas sehingga
dalam bertugas tidak memakai ID Card dan seragam
tersebut.
Komisi informasi penyiaran, Zainal Petir menerima tanda kenangan
dari DPPAD Jateng.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH06
LIPUTAN KHUSUS
Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI
emerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan
inovasi dengan memberikan pelayanan terbaik Pkepada masyarakat, terutama dalam membayar
pajak kendaraan bermotor. Setelah sebelumnya
meluncurkan Samsat Online dengan Bank Jateng dan
Samsat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN), beberapa waktu lalu juga melakukan kerjasama
dengan Polda Jateng, PT Jasa Raharja, Bank Jateng dan BRI
meluncurkan sistem pembayaran pajak kendaraan
bermotor melalui ATM BRI.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan
Launching Pelayanan Pembayaran Pajak KBM, pembayaran
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLLJ) melalui ATM BRI dan pengesahan STNK di unit
kerja BRI/Samsat dengan Pemprov Jateng belum lama ini
dilakukan di UP3AD/Samsat Kabupaten Semarang.
Hadir dalam acara launching tersebut Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo, Sekda Prov Jateng, Ketua DPRD Provinsi
Jateng, Wakapolda Jateng Brigjend Pol Drs Musyafak
SH.,MM, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Direktur Operasional
PT. Jasa Raharja Budi Rahardjo Slameti, Pimpinan Wilayah
BRI Kantor Wilayah Semarang, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo
mengatakan, sangat meng”apresiasi” semangat
membangun kerjasama lintas sektor guna memberikan
akses pelayanan publik yang lebih baik dan mudah.
Pelayanan publik yang lebih baik inilah yang terus kita
dorong agar ”user” kita, yaitu rakyat Jawa Tengah merasa
puas.
Kita sudah resmikan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN) guna memudahkan masyarakat dalam
membayar pajak kendaraan. Masyarakat bisa membayar
pajak kendaraan, balik nama, perizinan dan nonperizinan di
pusat layanan ini. Kita juga sudah ada layanan pem-bayaran
pajak daerah melalui ATM, lewat ATM Bank Jateng. Sekarang
kita launching pemba-yaran pajak daerah melalui ATM BRI.
Inilah bagian dari keinginan kita untuk terus berinovasi
guna merespon tuntutan pelayanan pada masyarakat yang
lebih cepat, mudah dan berkualitas. Melalui pembayaran
pajak lewat ATM BRI, sama halnya kita membuka kanal-
kanal pelayanan yang lebih luas jangkauannya bagi
masyarakat.
Apalagi ATM BRI memiliki jaringan sangat luas. Di
Indonesia ada 20.000 ATM. Kemudian di Jateng sudah ada
2.500 ATM BRI. Ini saya kira seluruh pelosok Jateng hingga di
kecamatan sudah ada ATM BRI. Jadi, masyarakat yang ada di
desa-desa di Jateng yang mau mbayar pajak kendaraan ora
kangelan harus ke ibukota Kabupaten. Wis adoh nggone,
kelangan duit transport lan tentu nak kesuwen uga luwe
wetenge. Mestine perlu makan. Ngetokke duit maneh bro.
Saya pengin LSM dan siapapun yang melaporkan, kita
sandingkan data informasi dan fakta. Jangan ada rekayasa
apalagi dusta. Tentu kalau sebatas fitnah, ini tidak baik bagi
kehidupan. Laporkan saja bila memang benar datanya.
Mengenai keberadaan calo di Samsat, Gubernur
mengusulkan agar mereka tergabung dalam biro jasa yang
legal. Selanjutnya tarif jasa ditentukan oleh pemerintah.
Sehingga, masyarakat tidak dirugikan akibat adanya
pungutan liar.
Sekarang sudah cukup ke kecamatan sudah bisa
terlayani. Lewat PATEN bisa, atau melalui ATM BRI. Jadi, kira-
kira masyarakat nanti jadi lebih mudah. Dimanapun bisa
bayar pajak. Tidak perlu ke Samsat untuk bayar pajak
kendaraan setiap tahun. Cukup melalui ATM. Ke Samsat
cukup lima tahun sekali untuk mengganti nomor.
Waktunyapun cepat sehingga tidak perlu menunggu lama.
Serta tidak kontak langsung dengan petugas sehingga
meminimalkan pungli.
Terkait pungli ini, saya selalu mewanti-wanti rekan-
rekan yang langsung bersentuhan dengan pelayanan
publik , utamanya Samsat agar jangan pernah
bersinggungan dengan pungli. Kita be-rikan sanksi tegas
kalau mereka terbukti melakukan pungli.
Ada banyak informasi dari “luar” (KP2KKN) tentang
praktik pungli di Samsat. Saya minta bukti, tetapi nggak
pernah ada bukti. Nggak apa-apa. Itu semua saya anggap
bagian dari care rekan-rekan LSM kepada pembangunan di
Jawa Tengah.
Mosok akeh kangggo
mbayar akomodasine
daripada mbayar pajakke.
Ngene iki njur kepriwe?Gubernur Jateng Ganjar Pronowo menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka Launching Layanan Pembayaran Pajak KBM.
Gubernur Jateng Ganjar Pronowo foto bersama pimpinan lintas instansi usai penandatanganan pembayaran pajak KBM melalui ATM BRI & Bank Jateng.07
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
09
LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH08
LIPUTAN KHUSUS
“Calo yang ada kita daftar, kita gabung dalam biro jasa,
tapi mereka harus mengenakan tarif kepada wajib pajak
sesuai yang ditetapkan pemerintah. Bagi wajib pajak yang
tidak sempat mengurus sendiri, dapat menggunakan biro
jasa. Dengan begitu, semua pendapatan menjadi halal.
Mereka mendapat pendapatan, dan pemerintah juga bisa
menambah pendapatan lagi dari pajak yang dikenakan pada
biro jasa yang membentuk badan usaha. Usulan ini hingga
kini masih dikaji,” paparnya.
Kapolda Jateng yang diwakili Wakapolda Brigjend Pol
Drs Musyafak SH MM mengatakan, di era saat ini, dimana
teknologi semakin hari semakin canggih, kita harus bisa
memanfaatkan berbagai macam rekayasa teknologi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karenanya, kesepakatan bersama ini merupaakan
salah satu langkah merespon dinamika perkembangan
penyelenggaraan pemerintah daerah menuju tata kelola
pemerintahan yang lebih baik, dengan meningkatkan
kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Melihat kondisi geografis daerah yang terdiri dari
perkotaan dan pedesaan, guna mempermudah masyarakat
dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor,
sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan dan
pengesahan surat tanda nomor kendaraan bermotor, maka
pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah
inovatif yaitu salah satunya dengan dilaksanakannya kerja
sama antara pemerintah daerah dengan Bank Jateng dan
BRI dalam rangka pembayaran pajak kendaraan bermotor,
SWDKLLJ melalui fasilitas ATM dan pengesahan surat tanda
nomor kendaraan bermotor di unit kerja BRI atau Samsat.
Dengan menggunakan fasilitas ATM Bank BRI yang saat
ini sudah tersebar sampai ke kecamatan-kecamatan di
setiap kota, maka dapat memberikan keleluasaan kepada
wajib pajak untuk membayar pajak kapanpun dan
dimanapun tanpa harus datang ke Samsat.
Selanjutnya, dengan menggunakan fasilitas ATM ini,
selain dapat menghindari antrian di Samsat, juga dapat
mengurangi kontak langsung antara wajib pajak dengan
petugas Samsat sehingga diharapkan kesadaran
masyarakat lebih meningkat dalam membayar pajak.
Dengan dilaksanakannya kesepakatan bersama ini,
merupakan salah satu wujud dari penyelenggaraan
pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang lebih
baik. Polri dalam hal ini Polda Jateng sangat mendukung
kegiatan ini, karena sesuai dengan QUICK WIN POLRI pada
RENSTRA POLRI 2015 – 2019 pada poin 6 yaitu polisi sebagai
penggerak revolusi mental dan sebagai pelopor tertib social
di ruang public.
Kurnia Chaerudin
Sementara Kepala Kantor Wilayah BRI Semarang Kurnia
Chaerudin mengatakan, BRI SAMSAT Online ini merupakan
salah satu terobosan antara DPPAD, POLRI, Jasa Raharja
yang selama ini sudah berjalan dengan BPD serta
penyempurnaan oleh BRI dari pelaksanaan pelayanan
Pembayaran PKB dan SWDKLLJ, dan STNK yang
sebelumnya telah diterapkan di seluruh SAMSAT di Provinsi
Jawa Tengah.
SAMSAT Online memberikan Kemudahan dalam
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan SWDKLLJ serta
pengesahan STNK untuk kendaraan bermotor se Jawa
Tengah secara Online melalui jaringan kerja BRI maupun
ATM BRI.
Saat ini Bank BRI memiliki 10.551 Unit Kerja, 21.685 ATM
BRI, 156.096 EDC BRI dan 1,88 Juta Pengguna Internet
Banking BRI. Kanwil BRI Semarang memiliki 727 Unit Kerja
(al: 22 KC, 37 KCP, 45 KK dan 418 BRI Unit), 1.394 ATM BRI
yang dapat digunakan untuk pembayaran PKB, dan
SWDKLLJ, serta pembayaran ini nantinya dapat pula
dikembangkan melalui Mobile Banking, Internet Banking
dan e-Channel BRI lainnya, dimana Kanwil BRI Semarang
telah memiliki 5.692 EDC BRI, 4.554 Agen Brilink , 259.545 IB
dan 781.817 MB BRI. Sehingga layanan pembayaran Samsat
Online BRI akan terbuka luas untuk melayani Wajib Pajak,
dimana sudah terdapat layanan SIM Online.
Hendri Santosa
Kadinas PPAD Jateng, Hendri Santoso mengatakan,
dengan adanya kerjasama ini, pembayaran PKB tahunan
langsung dapat dilakukan melalui ATM BRI. Masyarakat
wajib pajak Jawa Tengah yang berada di daerah lain tetap
dapat membayar PKB saat jatuh tempo, tanpa harus datang
langsung ke Samsat di Jawa Tengah. Sehingga mereka tidak
dikenakan denda (karena dapat membayar PKB tepat
waktu," terangnya.
Hendri memaparkan, langkah awal untuk melakukan
pembayaran PKB secara online adalah registrasi wajib pajak
di Samsat asal. Setelah itu, mereka sudah dapat membayar
PKB melalui jaringan ATM BRI yang tersebar 20.000 titik se-
Indonesia. Setelah membayar di ATM BRI, wajib pajak
memeroleh struk sebagai bukti pembayaran PKB.
"Struk pembayaran PKB nanti ditukar di Samsat untuk
pengesahan STNK karena ini kewenangan kepolisian. Tidak
harus ditukar saat itu juga. Bisa sebulan atau dua bulan
kemudian (setelah hari pembayaran pajak). Pembayaran
PKB nantinya dikenakan biaya administrasi sebesar lima ribu
rupiah," jelasnya.
Pembayaran PKB secara online, lanjut Hendri, juga
dapat melalui layanan internet banking atau SMS banking.
Dengan demikian, inovasi tersebut tidak hanya memberikan
kemudahan bagi masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga
mengurangi antrian, dan mengurangi kontak antara wajib
pajak dengan petugas pajak.
Di samping pembayaran PKB secara online, inovasi lain
yang diciptakan oleh DPPAD Provinsi Jawa Tengah adalah
memberikan grand prize bagi wajib pajak teladan. Yakni
mereka yang membayar PKB sejak awal periode.@
Gubernur Jateng Ganjar Pronowo melakukan uji coba ATM BRI.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH10
LIPUTAN KHUSUS
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 11
Menurut Kadinas lima tahun ke depan, Kota di Jawa
Tengah ini akan disesaki oleh kendaraan bermotor sehingga
orang akan memilih angkutan masal yang dikembangkan
oleh Pemerintah yang saat ini telah mulai digalakkan.
Dengan makin masifnya angkutan berbasis masal maka
kecenderungan orang membeli mobil akan semakin
berkurang dan tentu akan berimbas pada makin
menurunnya pajak dari kendaran bermotor.
Untuk itu, Kadinas menyatakan salah satu hal yang bisa
dilakukan oleh Dinas PPAD Prov Jateng, dalam
mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan aset yang jumlahnya luar biasa untuk
dikerjasamakan. Kadinas berharap khususnya kepada yang
muda-muda untuk bersama-sama bekerja lebih keras dalam
mendata aset dan memberdayakannya. “Tren PKB turun tapi
kita bisa memberdayakan aset, dimulai saat ini dengan
melakukan tertib administrasi dan manfaatkan aplikasi aset
yang telah dikembangkan untuk menunjang PAD bagi
daerah”. Sementara itu Kepala Bidang Fasda Ninik
Mardiastuti, dalam uraiannya, menyatakan para pengurus
barang dan pembantu pengurus barang, diharapkan
mempunyai inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan
tugasnya. Ditegaskan pula bahwa para petugas pengurus
barang dan pembantu pengurus barang juga sudah harus
melakukan kegiatannya dengan menggunakan Standar
Administrasi Publik berbasiskan akrual basis. Terlebih saat ini
telah ada aplikasi yang lebih mempermudah dalam
pencatatan barang.@
Sosialisasi BMD Guna Akurasi Penyajian Data Aset Lain
osialisasi penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD)
guna akurasi penyajian data aset lainnya, menjadi Sheadline dalam acara sosialisasi yang diadakan
Bidang Fasilitasi Pengadaan Aset Daerah (Fasda) bersama
para pengurus barang dan pembantu pengurus barang
SKPD se Jawa Tengah. Pelaksanaan kegiatan
diselenggarakan di ruang pertemuan Gedung B Dinas PPAD
Prov Jateng, dihadiri oleh Kepala Dinas PPAD Prov Jateng,
Hendri Santosa, Kepala Bidang Fasda, Ninik Mardiastuti dan
SmELL, rekanan pembuat aplikasi Sim Aset.
Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Santosa, kepada
para pengurus barang dan pembantu pengurus barang
yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, bahwa
jumlah aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
jumlahnya sangat luar biasa. Dan sesuai dengan
rekomendasi dari BPK serta pemberlakuan sistem
manajement berbasis akrual yang telah diberlakuan maka
pendataan aset seluruh UPT maupun SKPD yang ada di
seluruh wilayah Kabupaten/kota di Jawa Tengah diharapkan
dapat didata dengan lebih baik.
“seluruh aset milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
baik berupa tanah,bangunan, peralatan dan mesin, baik
yang dikerjasamakan dengan pihak ke 3 maupun yang di
KSO kan supaya didata sesuai rekomendasi dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Tengah. Saya
berharap bila ada aset yang tidak digunakan serta tidak lagi
dapat menunjang tupoksi harap informasikan dan hubungi
kami karena DPPAD secara tupoksi memang menangani
masalah aset. Sehingga aset tersebut bisa kita upayakan
pemberdayaannya melalui pihak ketiga.”ujar Kadinas.
Dalam kesempatan tersebut Kadinas juga
mengharapkan dukungan dari rekan-rekan pengurus
barang yang ada di SKPD yang menurutnya lebih tahu
masalah data mengenai aset. Karena menurut Kadinas saat
ini banyak sekali aset milik Pemprov Jateng, yang diclaim
oleh pihak lain yang sebetulnya tidak berhak. Menurut
Kadinas ada beberapa pendekatan dan strategi yang bisa
dipakai untuk mengupayakan mengembalikan aset yang
sekiranya diclaim oleh pihak lain melalui berbagai cara.
Primadona aset
Untuk saat ini aset milik provinsi Jawa Tengah, dinilai
tidak semenarik pajak kendaraan bermotor yang dikatakan
oleh Kadinas sebesar 87 persen menjadi andalan dan
primadona sebagai penyumbang PAD bagi Provinsi Jawa
Tengah. Namun ke depan sekitar lima (5) tahun yang akan
datang Kadinas memperkirakan aset akan menjadi sumber
pendapatan utama menggantikan PKB/BBNKB.
Kepala DPPAD Prov. Jateng bersama Kabid Fasda dalam sosialisasi BMD.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH12
LIPUTAN KHUSUS
Kegiatan evaluasi dalam rakor yang dilaksanakan
diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan bersama,
karena semua permasalahan yang muncul dapat
dikomunikasikan dengan baik antar UP3AD se Jawa Tengah
bersama nara sumber.
Dari hasil diskusi dari peserta rapat tersebut, DPPAD
selaku Pembantu Pengelola sekaligus selaku pengguna
menekankan pada para pengguna di UP3AD agar status
penggunaan dan pemanfaatan setiap barang yang
digunakan mampu mendukung tugas pokok dan fungsi. Ini
sesuai dengan pelaksanaan amanah PP 27 Tahun 2014 dan
Permendagri 17 Tahun 2007. Yaitu setiap akhir tahun kuasa
pengguna wajib mengusulkan status penggunaan dan
pemanfaatan kepada Pengelola.
Para UP3AD selaku kuasa pengguna dari sisi
penggunaan dan pemanfaatan aset yang tidak optimal agar
dapat dilaporkan kepada pengguna untuk dilaporkan
kepada pengelola setiap tahun, sekaligus untuk dapat
memantau aset-aset khususnya tanah dan bangunan dalam
pengelolaan DPPAD yang belum diberdayakan.
Rakor seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan. Karena bermanfaat
untuk mencari solusi dan memecahkan berbagai
permasalahan yang muncul. ***
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 13
Persoalan Aset Menjadi Tantangan Bersama
alam rangka optimalisasi Penatausahaan
Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Jawa DTengah, pada Dinas PPAD Provinsi Jawa Tengah,
berupa aset tanah dan bangunan, Bidang Pengelolaan Aset
(Lolaset) Dinas PPAD Prov Jateng, menyelenggarakan Rapat
Koordinasi Evaluasi Pemberdayaan Aset. Acara
dilaksanakan di Kota Salatiga, Jawa Tengah, dengan dihadiri
oleh Para Kasi PPA dan Pembantu Pengurus Barang UP3AD
Se- Jawa Tengah.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam
Penatausahaan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan
Optimalisasi Penggunaan dan Pemanfaatan Barang Milik
materi utama yang dibahas dalam kegiatan tersebut.
Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Santosa, dalam
acara pembukaannya memberikan pengarahan, bahwa
asset merupakan salah satu yang menjadi catatan penting
dalam audit BPK tahun 2014 dengan opini WTP, dan
paragraf penjelasan.
“Persoalan asset merupakan tantangan bagi kita
semua. Untuk mempertahankan opini WTP, laporan hasil
pertanggungjawaban tahun 2015 Saya harapkan supaya
lebih baik dari sebelumnya,”urai Kadinas, memberikan
masukannya.
Daerah di masing- masing pengguna UP3AD, menjadi
Kepala DPPAD Prov. Jateng Hendri Santosa, dalam rapat koordinasi evaluasi aset di Salatiga.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH14
LIPUTAN KHUSUS
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 15
alam upaya mendekatkan pelayanan kepada wajib
pajak kendaraan bermotor di daerah pinggiran, Dyang tersebar di kabupaten/ Kota di Jawa Tengah,
Dinas PPAD Prov Jateng kembali menyerahkan enam (enam)
unit mobil Samsat Keliling baru kepada 6 UP3AD di Jawa
Tengah. Penyerahan mobil Samkel tersebut untuk
melengkapi beberapa mobil yang sebelumnya telah lebih
dulu dioperasionalkan sebanyak 23 unit.
Enam UP3AD di wilayah Jateng tersebut yakni UP3AD
Kota Semarang III, UP3AD Kabupaten Semarang, UP3AD
Kab Boyolali, UP3AD Kab Banjarnegara, UP3AD Kab
Pemalang, dan UP3AD Kab Brebes. Penyerahan kunci dan
penandatanganan serah terima diserahkan langsung oleh
Kepala Dinas PPAD, Hendri Santosa kepada masing-masing
Jangkau Daerah Pinggiran, DPPAD Jateng serahkan 6 Unit Mobil Samkel Baru ke UP3AD
Kepala UP3AD di halaman kantor DPPAD bersamaan
waktunya dengan apel pagi bersama.
Dengan tambahan enam mobil samkel ini secara
keseluruhan DPPAD telah meluncurkan 29 mobil samkel
karena sebelumnya sudah ada 23 mobil samkel yang
tersebar di kab/kota di wilayah Jateng.
Dalam kesempatan tersebut, Kadinas menyatakan,
adanya tambahan armada mobil Samkel baik sebagai
pengganti maupun yang baru menerima diharapkan untuk
dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat wajib
pajak khususnya yang ada pinggiran dan jauh dari Samsat
Induk. Harapannya dengan sistem jemput bola dan
kemudahan yang dberikan, diharapkan masyarakat makin
terpacu membayar pajak dan berimbas pada peningkatan
PAD.
Di dalam mobil terdapat satu petugas dari DPPAD,
seorang petugas kepolisian dan seorang petugas Jasa
Raharja. Pelayanan hanya dapat dilayani sampai pukul 14.00
wib, selanjutnya data akan dikirim ke Samsat induk dan
menyetor ke Bank Jateng.
Kepala UP3AD Pemalang, Budi Sulystiana, yang juga
menerima armada Samkel, mengatakan, bahwa mobil
samkel yang diterimanya ini sebagai pengganti Bis Samkel
yang sudah rusak. Diakuinya, bahwa sebelumnya di wilayah
kerjanya sudah terlayani Bis Samsat, namun karena sudah
rusak kami mengajukan pengganti.
“Medan di wilayah yang disambangi Bis Samkel
merupakan daerah gunung-gunung seperti Kec
Randudongkal, Moga, Belik, sehingga seringkali bis samkel
mengalami keterlambatan datang di lokasi. Diharapkan
dengan mobil samkel baru ini dapat meningkatkan
pelayanan wajib pajak yang berada di pedesaan dan wajib
pajak tidak harus lama menunggu kehadiran samkel ini.***
Kepada awak media Kadinas menjelaskan, untuk Kota
Semarang, sebelumnya sudah ada dua kendaraan yang
dikelola Samsat I dan Samsat II. Khusus untuk Samsat III di
Jalan Hanoman Raya Kota Semarang, diperkirakan mampu
menjangkau lima kecamatan di antaranya Gunungpati,
Mijen, Tugu, Ngaliyan, dan Semarang Barat.
"Samsat Semarang III, itu obyeknya ada 264.216 WP
dan mampu menjangkau lima kecamatan. Memang banyak
karena jumlah penduduknya juga padat, perkecamatan
sekitar 52.843 wajib pajak," katanya.
Mobil ini nantinya akan berkeliling di tingkat Kecamatan
dan Kelurahan atau di lokasi pusat keramaian lainnya. Yang
jelas, lokasi tersebut terdapat jaringan listrik dan koneksi
internet. Pihak Kecamatan atau kelurahan juga dapat
mengajukan jika ingin didatangi mobil layanan ini.
"Nanti masyarakat bisa membayar pajak tahunan di
mobil ini, tapi kalau pajak lima tahunan harus ke samsat
induk sebab harus ada gesek nomor mesin. Syaratnya
mudah, cuma bawa KTP dan STNK saja," katanya.
Kepala DPPAD Prov. Jateng Hendri Santosa, foto bareng di halaman kantor DPPAD Jateng bersama para kepala UP3AD
penerima bantuan mobil operasional Samsat Keliling.
Mobil Samkel.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN Khusus
Supaat juga menyatakan bahwa pemeriksaan
operasional yang akan dijadikan bagian dari evaluasi
diantaranya Auditing bahan bukti tentang informasi yang
dapat di ukur. Menurutnya, kompetensi tidak hanya dalam
teknis tapi juga dalam legalitas.
Menurutnya upaya evaluasi-evaluasi yang dilakukan
bertujuan untuk mencapai rekomendasi yang bermanfaat.
Supaat juga memaparkan macam-macam pemeriksan
umum dan pemeriksaan terhadap segala sistematis
terhadap suatu kegiatan. Berkaitan dengan UP3AD
menurutnya harus dilakukan evaluasi kinerja. Khusunya
terhadap aset-aset yang ada dilingkup UP3AD melalui
pendataan, demi pengamanan aset pemerintah.
Narasumber dari BPKP Prov Jateng ini
juga menyatakan bagaimana kontribusi UP3AD dalam
mengamankan aset yang ada diwilayahnya serta koordinasi
dengan SKPD terkait. Khusus dalam pelaksanaan kerja
bidang evaluasi perlu membuat simpulan atas hasil evaluasi
hingga tahapan audit, membuata laporan hasil audit atas
pengelolaan keuangan, pengumpulan dan evaluasi bukti
hingga audit atas tugas pokok dan fungsi.
Pembekalan yang berlangsung selama satu hari
tersebut juga diisi dengan sesi tanya jawab terhadap
berbagai permasalahan dan pencapaian kinerja yang baik
dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Harapannya dengan
adanya pembekalan tersebut bidang Valbin mampu
melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih baik. @
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH16
LIPUTAN KHUSUS
idang Valbin DPPAD Prov Jateng, memberikan
pembekalan teknis dan evaluasi kepada Kepala Seksi, BKepala Bidang, dan para staf, dalam rangka untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan pelaksanaan evaluasi
pembinaan di 37 UP3AD se Jawa Tengah dan AHD berkaitan
dengan bidang pendapatan, pelayanan publik, administrasi
dan materiil.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang
Evaluasi dan Pembinaan Kartika Budiyah dengan
narasumber dari perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.
Dalam uraiannya, sebagai narasumber, Supaat
menyampaikan materinya yang berkaitan dengan aset
bahwa perlu adanya validasi data aset khususnya di lingkup
UP3AD sendiri. Sementara terkait dengan EPSD dikatakan
Supaat, harus ada koordinasi dengan inspektorat apabila
ada pemeriksaan ekternal dari Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Tengah. “Tugas Evaluasi dan Pembinaan harus
dilaksanakan secara terus menerus dan mengikuti
perubahan-perubahan yang ada. Sebagai evaluator kita
harus mengetahui apa-apa yang lebih tahu mengenai
berbagai hal yang akan dijadikan bahan audit”.
Kepala Bidang Evaluasi dan Pembinaan Kartika Budiyah dengan narasumber dari perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.
Pembekalan Teknis & Evaluasi Pada Bidang Valbin
Peserta rapat pembekalan pada bidang Valbin. 17
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH
alam rangka meningkatkan pengetahuan tentang
pengelolaan keuangan daerah tahun 2016, DPPAD DProv Jateng menyelenggarakan pelatihan Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan,
bertempat di ruang rapat lantai IV Gedung B Dinas PPAD
Provinsi Jawa Tengah Jalan Pemuda No 1 Semarang.
Rapat dibuka Sekretaris Dinas PPAD Jateng, Putu Adi
Sutrisna, dengan peserta terdiri dari para Bendahara
Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu
didampingi operator dan pembantu verifikator di
lingkungan DPPAD Prov Jateng, se Jawa Tengah.
19WARTA DPPAD JAWA TENGAH18
LIPUTAN KHUSUS LIPUTAN KHUSUS
Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Pelatihan yang dipandu oleh Perwakilan BPKP Prov
Jateng, juga diisi dengan materi berupa simulasi
penatausahaan penerimaan menggunakan aplikasi SIMDA
keuangan. Dalam kegiatan tersebut para peserta tampak
sangat antusias menyimak berbagai arahan yang diberikan
oleh BPKP. Karena penggunaan aplikasi SIMDA yang
diterapkan pada sistem keuangan daerah ini benar-benar
membutuhkan kecermatan dalam mengentri data-data. Kita
berharap apa yang telah dilakukan oleh para petugas
pengelola keuangan di lingkungan Dinas PPAD, melalui
peningkatan pengetahuan penggunaan sistem informasi
manajemen daerah ini dapat dijadikan landasan untuk
melakaukan pekerjaan yang lebih baik. @
Dinas PPAD Provinsi Jawa Tengah, bekerjasama dengan
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, terus melakukan
pembenahan . Salah satu fokusnya adalah melakukan
pelatihan dan bimtek (bimbingan teknis) bagi para
bendahara dan operator menyangkut Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)berbasis akrual dengan aplikasi SIMDA.
Dalam sambutannya, Putu Adi Sutrisna mengatakan
pentingnya para peserta untuk bersungguh-sungguh bisa
memahami dan mampu mengimplementasikan sistem
Simda dalam upaya mendukung pengelolaan keuangan
yang lebih baik.
Seperti diketahui bahwa program Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Daerah (Simda) Menyediakan Data
base terpadu untuk sistem keuangan, aset daerah,
kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik
yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi
pemerintah daerah.
Sistem yang digunakan dinilai mampu menghasilkan
informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada
manajemen pemerintah daerah. Informasi ini juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan
serta mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai
tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi
informasi yang lebih baik.
Para peserta pelatihan sistem informasi ( SIMDA ) di DPPAD Jateng.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH20
LIPUTAN KHUSUS
Rakor Evaluasi Penatausahaan Penghapusan dan Pemindahtanganan BMD
penjualan dengan cara lelang umum lewat KPKNL dan
keterbatasan tempat penyimpanan barang yang akan
diapus serta proses administrasi yang relative panjang dan
koordinasi dengan banyak pihak. Dan masih banyak lagi
persoalan yang ada di lapangan.
Hal yang perlu dipikirkan bersama dalam rapat
koordinasi dan evaluasi penatausahaan penghapusan dan
pemindahantanganan barang milik daerah dalam
pengelolaan DPPAD Prov Jateng ini terkait akrual basic
adalah bagaimana permasalahan yang ada dengan
keterkaitan beberapa aturan dapat kita laksanakan atau
bersinergi tanpa menyalahi aturan.
Dan saya berharap adanya kesamaan persepsi dan
langkah-langkah secara integral dan menyeluruh dari
unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan daerah.
Sementara itu maksut dan tujuan diselenggarakan
rakor ini adalah yang pertama untuk menyamakan persepsi,
komitmen dan peduli terhadap pengelolaan asset 13 siklus
pengeloaan asset. Kedua kesepahaman dalam pelaksanaan
penghapusan dan pemindahtanganan pengelolaan barang
milik daerah terutama dalam pengelolaan DPPAD Provinsi
Jateng. Ketiga tertib administrasi pengelolaan barang milik
daerah dapat ditingkatkan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani dan
mencari solusi dalam pemecahan permasalahn pengelolaan
asset terutama dalam proses penghapusan dan
pemindahtanganan terkait dengan akrual basic.@
idang Pengelolaan Aset (Lolaset) Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa BTengah belum lama ini menyelenggarakan Rapat
Koordinasi dan Evaluasi Penatausahaan Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Daerah dalam Pengelolaan
DPPAD Prov Jateng terkait Akrual Basic. Acara ini diadakan di
Kota Magelang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris dan para
Kabid DPPAD. Adapun peserta Rakor Kepala UP3AD se-
Jateng, Kasubag TU UP3AD se-Jateng, dan pengurus barang
di lingkungan DPPAD.
Kadinas PPAD Jateng, Hendri Santosa dalam
sambutannya mengatakan, dengan diberlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah sejak tanggal 24 April 2014, sebagai
aparatur perkembangan jaman dan permasalahan yang
timbul dalan pengelolaan barang milik daerah di Prov
Jateng, kita selaku pembantu pengelola barang milik daerah
dan UP3AD yang berada di ujung tombak dan selaku
kepanjangatangan pengelola barang milik daerah harus
lebih peduli dan komitmen terhadap pengelolaan asset.
Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya perubahan dan
penyesuaian dengan peraturan yang ada, agar tertib
administrasi dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik
daerah dapat diwujudkan sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan status penilaiaan kinerja dan BPK RI wajar tanpa
pengecualian dapat dipertahankan.
“Lingkup pengelolaan barang milik daerah yang terdiri
dari tiga belas siklus pengelolaan barang milik daerah harus
dapat dilaksanakan secara integral, simultan dan
berkesinambungan, sehingga antara satu kegiatan dan
kegiatan yang lain dalam siklus tersebut, merupakan bagian
yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi tanggung jawab
bersama antara pemegang kewenangan barang milik
daerah, pengelola barang, pembantu pengelola/kuasa
pengguna barang milik derah.
Dalam prakteknya, pengelolaan barang milik daerah
masih mengalami banyak hambatan, oleh karena itu
administrasi dan penatausahaannya harus mengacu pada
perkembangan aturan yang ada.
Permasalahan yang ada antara lain dalam
penatausahaan yang berbasis akrual, dimana para pelaku
pengurus barang harus paham dan mengetahui perlakuan
barang milik daerah tersebut. Belum optimalnya barang
milik daerah dalam penggunaan dan pemanfaatannya,
sedang untuk proses penghapusan dan pemindahantangan
barang milik daerah, masih banyak barang milik daerah
yang akan di hapus tidak diketahui keberadaannya, dalam
UU 27 tahun 2014 dimana diamanatkan untuk dilakukan
Peserta rapat koordinasi dan evaluasi penatausahaan penghapusan dan pemindahtanganan BMD sedang verivikasi daftar hadir.21
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
23
LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH22
LIPUTAN KHUSUS
idang Pajak DPPAD Prov Jateng, menyelenggarakan
rapat teknis pelaksanaan pelayanan Samsat di Jawa BTengah, bertempat di Gedung A DPPAD Prov.
Jateng. Pembahasan rapat teknis yang berhubungan
dengan Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
dihadiri para kepala Seksi Pajak Kendaraaan Bermotor dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, se Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pajak
DPPAD Prov Jateng, Bambang Nurcahyo didampingi Kepala
Seksi Bidang Pajak DPPAD Jateng, Alamsyah, menyatakan
bahwa kegiatan dimaksud sebagai bagian dari upaya
meningkatkan pelayanan di Samsat yang berkaitan dengan
Pajak dan BBNKB.
Rapat Tekhnis PKB/BBNKB Pelaksanaan Pelayanan Samsat
Selain masalah kinerja, hal krusial lain yang juga
menjadi kesepakatan dalam diskusi diantaranya adalah
masalah yang berkaitan pengenaan PKB dan BBNKB
angkutan umum yang tidak memenuhi persyaratan sesuai
Permendagri Nomor 101 dan Pergub Nomor 23 Tahun 2015,
serta kelengkapan persyaratan pengenaan PKB dan BBNKB
angkutan umum berdasarkan kelengkapan persyaratan
proses register dan identifikasi .
Pengenaan PKB/BBNKB angkutan umum (pengesahan
ulang) juga disepakati hanya dapat dilakukan di Samsat asal
(pendaftaran). Sedangkan pengenaan PKB/BBNKB
kendaraan baru yang mengalami ubah bentuk didaftarkan
tahun 2015 ke atas dikenakan penambahan ubah bentuk.
Bagi kendaraan yang mengalami ubah bentuk, pengenaan
ubah bentuknya dikenakan sesuai dengan tanggal ubah
bentuk/kuitansi. Khusus jenis truk dan light truck tahun 2014
ke bawah yang melakukan pengesahan ulang tidak
dikenakan tambahan ubah bentuk.
Kesempatan tanya jawab untuk mendiskusikan
berbagai permasalahan Kesamsatan berjalan cukup
dinamis, hal tersebut dikarenakan masalah Kesamsatan
menjadi bagian tak terpisahkan dengan publik. Di sinilah
peran Kepala Seksi PKB/BBNKB diharapkan dapat
dimaksimalkan terutama dalam mengorganisir para staf
yang ada dibawahnya agar mampu bekerja sesuai yang
diharapkan serta mengetahui berbagai jenis pekerjaan dan
solusinya bila terjadi permasalahan dilapangan. @
Diskusi secara internal tersebut dinilai cukup menarik
untuk dicermati. Beberapa hal yang cukup spesifik pun
disampaikan oleh Kepala Bidang Pajak diantaranya harapan
agar para Kepala Seksi PKB/BBNKB mampu berperan lebih
dalam bidang tugasnya. Menurut Bambang Nurcahyo,
Kepala Seksi PKB, merupakan salah satu Kasi yang
mempunyai bawahan terbanyak karena itulah seorang Kasi
PKB harus mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan Kasi
lainnya. “Kasi PKB/BBNKB harus mempunyai berbagai
terobosan yang mampu meningkatkan kinerja dan
pelayanan di Samsat, karena Kasi PKB membawahi banyak
staf di Samsat'.
Para Kasi PKB seluruh UP3AD Se Jateng
Kasi Pajak Bidang Pajak DPPAD Prov Jateng, Alamsyah
Kabid Bidang Pajak DPPAD Prov Jateng, Bambang Nurcahyo
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH24
LIPUTAN KHUSUS
elayanan Samsat (Sistim Administrasi Manunggal
Satu Atap) diharapkan menjadi contoh pada setiap Ppelayanan publik di Jateng. Pelayanan yang cepat,
nyaman, dan bebas pungutan liar. Meski pelayanan Samsat
belum sempurna seratus persen, namun minimal telah
melakukan reformasi pelayanan publik yang lebih baik
dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai
pengawas.
“Samsat adalah contoh yang ingin saya bawa dalam
setiap pelayanan. Hal sekecil apa pun jika tidak ditangani
dari awal, maka saat itu kita akan kecolongan. Meski Samsat
belum seperti yang saya bayangkan atau sempurna seratus
persen, namun minimal dari yang saya amati dan awasi
dengan melibatkan partisipasi masyarakat, pelayanan kini
sudah lebih baik,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo
SH MIP pada Apel Pagi di Lantai I Gedung A Kantor Gubernur
Jawa Tengah belum lama ini.
Dalam menjalankan pemerintahan, peran pemimpin
sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol kinerja
bawahan. Gubernur mengibaratkan seorang masinis yang
membawa rangkaian gerbong kereta api. Semua rangkaian
gerbong harus berjalan di atas rel atau jangan sampai ada
yang melenceng dari jalurnya. Jika ada gerbong yang tidak
mengikuti rel, maka masinis harus dapat mengendalikan
dan mengarahkan laju gerbong agar kembali berjalan di
jalur yang benar.
“Jangan sampai ada gerbong yang kepleset. Ketika ada
gerbong yang penumpangnya radha rame-rame maka
tugas masinis untuk meluruskan. Selain itu masinis harus
menerapkan peraturan yang jelas dan dia sendiri juga harus
melaksanakannya dengan baik,” katanya.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 25
Bukan hanya Samsat, kata dia, pelayanan dan
pengawasan di jembatan timbang juga harus terus
ditingkatkan. Terlebih, disinyalir ada jembatan timbang dan
pelayanan di sejumlah SKPD yang 'kambuh lagi'.
Ini merupakan bukti bahwa membawa transformasi
organisasi tidak mudah, butuh keseriusan, dan keterlibatan
semua pihak. Pada tahun ketiga pemerintahannya, Ganjar
menegaskan kepada jajarannya, tidak ada lagi toleransi
untuk tindakan tidak terpuji, maupun yang melanggar
ketentuan.
“Jika ada temuan pelanggaran pelayanan publik, saya
tidak akan berbicara besok diperbaiki lagi. Namun
sempritannya akan lebih keras. Anda melanggar langsung
prit, karena menurut saya latihannya sudah cukup,”
tandasnya.
Selain memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, berbagai upaya untuk mewujudkan good and
clean governance juga harus dilakukan. Antara lain melalui
keterbukaan informasi, pemerintahan yang transparan,
jujur, dan bertanggung jawab. Sebab, pemerintah yang
bersih dari berbagai praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
merupakan tujuan dan harapan masyarakat.
Ganjar menyebutkan, beberapa upaya telah dilakukan
pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik
dan bersih. Bahkan atas upaya pemberantasan KKN,
pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendapat
penghargaan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) karena dinilai berhasil melakukan pengendalian
gratifikasi dengan jumlah laporan gratifikasi terbanyak di
2015.
“Saya secara pribadi bangga luar biasa, ketika KPK
memberikan penghargaan kepada Jateng terbanyak
melaporkan gratifikasi. Itu simpel. Hanya dari 35 item,
Jateng terbanyak se-Indonesia karena tidak semua dapat
melakukan hal itu,” terangnya.***
Sosialisasi Rekonsiliasi
Penerimaan PAD
Pada aplikasi PAD On line
PPAD Prov Jateng mengadakan sosialisasi
rekonsiliasi penerimaan PAD pada aplikasi PAD on Dline, Januari 2016 di ruang rapat lantai 4 Gedung B
Dinas PPAD Prov Jateng. Peserta rapat rekonsiliasi terdiri dari
Bendahara penerimaan pembantu baik PKB maupun Non
PKB dari UP3AD se Jawa Tengah.
Sebagai narasumber hadir tim dari Bank Jateng Kantor
Pusat, Temu Margana, dari Staf Bidang Lahtabang dan Djoko
Waris, Bendahara Penerimaan pada Dinas PPAD Provinsi
Jawa Tengah.
Pelaksanaan kegiatan dimaksudkan untuk memenuhi
saran BPK Perwakilan Jawa Tengah serta sebagai
tindaklanjut pengembangan Aplikasi PAD on line. Selain hal
tersebut kegiatan juga dilaksanakan untuk melakukan
rekonsiliasi Data PAD secara sistem ( host to host) antara
server Dinas PPAD dengan server Bank Jateng. Sehingga
kesalahan dalam penyetoran PAD dapat diminimalisir
sekaligus untuk mempercepat proses penyajian data secara
realtime.
Sosialisasi rekonsiliasi yang telah dilaksanakan
setidaknya telah menghasilkan beberapa point penting
diantaranya adalah pertama, telah disosialisasikannya
aplikasi PAD Online dengan mencetak ID Billing/ Kode bayar
kepada Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan
Pembantu se-Jawa Tengah. Kedua, Bendahara
penerimaan/bendahara penerimaan pembantu akan
menerima bukti setor online sebagai dokumen bukti
pembayaran yang syah dari teller Bank Jateng secara sistem.
Samsat
menjadi Contoh pelayanan public
Ketiga, adanya fasilitas berita acara pada aplikasi rekonsiliasi
PA D y a n g b i s a d i c e t a k o l e h b e n d a h a r a
Penerimaan/Bendahara penerimaan pembantu secara
sistem. Keempat, adanya penjelasan dari tim Bank Jateng
tentang :
Mekanisme Host to Host, bahwa seluruh data transaksi
hanya ada satu sumber data yaitu data yang ada pada
server Dinas PPAD.
Teller Bank Jateng setiap menerima setoran dari
Bendahara Penerimaan akan memanggil melalui ID
Billing/ Kode bayar, sehingga teller Bank Jateng tidak
melakukan kegiatan untuk entry data lagi secara
manual.
Teller Bank Jateng akan menolak setoran dari
Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan
Pembantu apabila tidak dilampiri denga ID Billing/ Kode
Bayar.
Sebagai bukti penyetoran dari Bendahara Penerimaan,
Teller Bank Jateng akan mencetak Bukti Setor Online
secara sistem dan akan diberikan kepada Bendahara
Penerimaan paling lambat hari berikutnya pukul 09.00
WIB.
Kelima, pelaksanaan Implementasi di seluruh UP3AD akan
diberlakukan mulai tanggal 9 Pebruari 2016, dan terakhir
setiap peserta mendapat buku tutorial aplikasi rekonsiliasi
PAD Online.
Kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu antara
DPPAD Prov Jateng dan Bank Jateng, terkait penerimaan
pada aplikasi PAD secara on line, diharapkan dapat
meningkatkan kinerja kedua instansi ini kearah yang lebih
baik @
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH26
LIPUTAN KHUSUS
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 27
alam upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dari sector Pajak Kendaraan Bermotor Dsekaligus menyadarkan masyarakat wajib pajak
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD)
Provinsi Jawa tengah terus membuka link kerjasama dengan
berbagai institusi. Salah satunya menggandeng Tim
Penggerak (TP) PKK Jateng untuk mendorong wajib pajak
membayar kewajibannya melalui lingkungan keluarga.
TP PKK diminta ikut menyosialisasikan pajak daerah dan
penanganan piutang pajak kendaraan bermotor. Terobosan
ini dilakukan untuk mengurangi tingginya tunggakan pajak
di Jawa Tengah. Sektor pajak merupakan pendapatan
tertinggi untuk Jateng.
Menurutnya, dengan menggandeng TP PKK dinilai
dapat memberikan sosialisasi hingga ke lingkungan
keluarga. Ibu rumah tangga selaku pengendali keuangan
keluarga memiliki peran penting untuk dapat mengingatkan
suami dan anaknya untuk bayar pajak.
Hendry mengungkapkan pengalamannya saat
menggelar acara sosialisasi pajak daerah di sekolah. Saat itu
siswa yang memenangkan sebuah permainan, harus
menunjukan STNK-nya. Kenyataannya beberapa pemenang
diketahui belum membayarkan pajak kendaraannya.
"Ketika ditanya mengapa belum membayar pajak, siswa
mengaku tidak diberitahu orang tuanya. Jadi, peran ibu-ibu
sangat penting karena 'menteri keuangan' keluarga itu ya
ibu-ibu," ungkapnya.
Ia berharap, melalui lingkungan keluarga ini nantinya
selain dapat mengurangi tunggakan pajak kendaraan
bermotor, akan sangat membantu meningkatkan pajak
daerah karena sebagian besar pendapatan dibagi hasil
kepada kabupaten/ kota.
"Tentunya juga bisa meningkatkan kesadaran wajib pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor," katanya.***
Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah, Hendry Sentosa
mengungkapkan, tahun 2015 lalu pihaknya sudah
bekerjasama dengan kabupaten/ kota untuk sosialisasi
tentang pajak daerah di dua tempat, yakni di kecamatan dan
sekolahan.
"Alhamdulillah, bisa mengurangi tunggakan pajak.
Semula di 2014 tunggakan pajak dalam setahun mencapai
Rp 500 miliar, pada 2015 turun menjadi Rp 307 miliar. Tapi itu
pun masih sangat tinggi," katanya saat menggelar MoU
dengan TP PKK Jateng dan Kabupaten/Kota di Aula Kantor
Bapermasdes.
DPPAD Jateng Gandeng Tim PKK Jateng
Sosialisasikan Pembayaran PKB ke Lingkungan Keluarga
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH28
LIPUTAN KHUSUS
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 29
eperti yang diharapkan Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo, masyarakat wajib pajak yang sudah Sberkontribusi terhadap Jateng dengan membayar
pajak kendaraan bermotor tepat waktu sudah sepatutnya
juga mendapatkan hadiah berupa mobil sebagai bagian
timbal balik mereka. Dengan adanya rangsangan ini
diharapkan peningkatan pendapatan semakin meningkat.
Kini hadiah hasil kerja dengan Bank Jateng berupa
mobil Toyota Avanza warna hitam sudah tersedia di halaman
parkir kantor DPPAD. Penyerahan mobil tersebut secara
simbolis belum lama ini diberikan dari Direktur Umum Bank
Jateng, Radjim kepada Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah,
Hendri Santosa.
Radjim mengatakan bantuan satu unit mobil tersebut
digunakan sebagai hadiah untuk wajib pajak yang bayar
pajak kendaraan bermotor tepat waktu. "Ini merupakan
kerjasama kali pertama Bank Jateng dengan DPPAD Jawa
Tengah.
Bank Jateng sebagai pengelola hasil penerimaan pajak
ingin mendukung upaya peningkatan penerimaan pajak
kendaraan bermotor. Nantinya akan diundi akhir tahun,"
ujarnya.
Selain itu, kata Radjim, pihaknya juga telah bekerjasama
dengan DPPAD Jawa Tengah dalam kemudahan wajib pajak
mengakses pembayaran pajak dengan melalui Anjungan
Tunai Mandiri (ATM). "Saat ini ada empat ATM, namun akan
kami tambah dua ATM tiap tahun tanpa melalui petugas.
Namun itu perlu dilakukan registrasi sehingga wajib pajak
tanpa harus datang ke kantor Samsat. Penambahan ATM
bisa lebih dari dua tiap tahun karena DPPAD bisa
menganggarkan," ujarnya.
Sementara itu, Hendri mengapresiasi adanya bantuan
mobil untuk meningkatkan penerimaan pajak kendaraan
bermotor. "Saya ucapkan terima kasih kepada Bank Jateng.
Hadiah mobil untuk wajib pajak ini sebagai dukungan yang
sangat besar dari Bank Jateng. Kami melakukan undian dua
kali, yakni sekitar Juni dan akhir tahun. Juni berupa hadiah
hiburan, sedangkan mobil ini akan diundi akhir tahun,"
ujarnya.
Selain kerjasama dalam bentuk hadiah, DPPAD Jawa
Tengah juga bekerjasama dalam bentuk pembayaran pajak
melalui teller-teller Bank Jateng. "Inovasi kerjasama ini untuk
memudahkan wajib pajak dalam pembayaran," ujarnya. ***
Hadiah MobilBagi WP Taat Bayar Pajak Sudah Menanti
P3AD/Samsat Kabupaten Grobogan mengadakan
sosialisasi di Radio Siaran milik Pemerintah Daerah UKabupaten Grobogan. Dalam rangka sosialisasi
tersebut membahas pelayanan seputar Samsat. Kasi Pajak
dan BBNKB, SIndung Winarno, bersama mitra kerja
Kepolisian dan Jasa Raharja, hadir sebagai nara sumber.
Sosialisasi yang dikemas model talk show tersebut
dipandu oleh pemandu gelar wicara, masyarakat wajib pajak
bisa bertanya langsung atau memberikan tanggapan atas
topik yang diperbincangkan oleh nara sumber.
Kepala UP3AD Kabupaten Grobogan, Sunarni kepada
Warta DPPAD Jateng mengatakan, bahwa sosialisasi ini
bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat tupoksi Kantor
Samsat kepada masyarakat wajib pajak. “Masih banyak
wajib pajak yang belum mengenal apa itu Samsat, sehingga
diharapkan masyarakat tahu persis tugas Samsat.
“Memang, masyarakat wajib pajak selama ini mengenal
Samsat hanya sebagai tempat untuk membayar pajak
kendaraan bermotor, namun jenis layanan seperti Samsat
Cepat, Samkel, Samsat CFD, yang kami punyai masih banyak
yang belum tahu. Ini yang menjadi sasaran kami dalam
bersosialisasi. Terlebih lagi kini kemudahan dan kecepatan
bisa dirasakan wajib pajak,” tuturnya.
Sementara Kasi Pajak dan BBNKB, Sindung Winarno,
mengatakan dalam talk show tersebut beberapa pertanyaan
dari masyarakat mengemuka diantaranya apakah
membayar pajak kendaraan bermotor harus ke kantor
Samsat. Kita jawab, membayar pajak tidak harus ke kantor
Samsat tapi bisa dilakukan di mobil Samkel dan Samkel CFD
yang jadwalnya sudah ditentukan.
Pertanyaan lainnya, apakah persyaratan membayar
pajak sekarang lebih mudah. Kita jawab, cukup
menunjukkan STNK + KTP asli sekarang sudah bisa
langsung diproses. Di kantor Samsat untuk pajak 1 tahunan
kini juga tidak perlu foto copy, tidak perlu BPKB, dan tidak
lagi diperlukan formulir. Wajib pajak langsung ke loket
pendaftaran dan langsung bayar. Sehingga proses
pengesahan kini makin mudah dan cepat. Salah satu hasil
dari pemangkasan proses persyaratan ini menjadikan ruang
pelayanan lebih nyaman.
Sementara nara sumber lainnya menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan tupoksinya.***
UP3AD / Samsat Grobogan Sosialisasi Layanan Samsat Lewat RadioUP3AD / Samsat Grobogan Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
31
LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH30
LIPUTAN DAERAH
Dalam mensikapi hal tersebut Kepala DPPAD Jateng
bersama jajaran dari pusat hingga daerah tak henti
membuat inovasi-inovasi layanan dan terobosan
peningkatan layanan di Samsat agar para WP kendaraan
bermotor merasa nyaman, aman, mudah, dekat dan cepat.
Harapannya dengan pelayanan samsat yang semakin
baik, kesadaran WP menjadi tumbuh dan berimbas pada
signifikannya perolehan PKB dan BBNKB, serta mampu
mengurangi tunggakan PKB.
Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah
kebijakan yang sangat memudahkan dan mempercepat
proses layanan di samsat yaitu pembayaran PKB ulang satu
tahunan/pengesahan STNK; wajib pajak tidak perlu
mengambil formulir SPOPD, tapi langsung ke loket
pendaftaran hanya dengan membawa STNK dan KTP saja.
Dan kebijakan tersebut mulai dilaksanakan pada tanggal 25
januari 2016 lalu.
Kartu Tanda Masuk
Respon Positif Dari Mitra Kerja
Bagi Pembayar Pajak Mendapat
di Samsat Sragen
ektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) masih menjadi Sprimadona pendapatan daerah bagi Provinsi Jawa
Tengah.
Tak heran bila Gubernur Jateng, tak pernah lelah
memantau dan mencermati secara seksama pelaksanaan
kinerja pemungutan PKB dan BBNKB di Samsat seluruh
Jateng, baik melalui kunjungan langsung maupun
memantau pelayanan WP melalui media sosial, dalam upaya
Pendapatan Daerah sektor PKB dan BBNKB dapat diperoleh
secara optimal.
Namun demikian upaya-upaya percepatan dan
kemudahan layanan yang di lakukan oleh DPPAD Jateng
beserta UP3AD/Samsat se-Jateng, dimana salah satu
tujuannya adalah memberikan kenyamanan pada wajib
pajak, tidak akan terwujud dengan baik, manakala
ketertiban layanan terganggu dengan keberadaan
banyaknya calo /biro jasa.
Kartu Tanda Masuk
Untuk mengurangi dan menekan pergerakan para calo
ini UP3AD/Samsat Kabupaten Sragen telah melakukan
langkah terobosan dengan menerbitkan beberapa kartu
tanda masuk ke ruang layanan Samsat Sragen.
Kartu tanda masuk ini dibedakan 3 (tiga) jenis sesuai
jenis pembayar wajib pajak. Kartu tersebut meliputi :
1. Wajib pajak pembayar PKB 1 tahunan dan ganti STNK;
2. Wajib pajak BBN I dan BBN II;
3. Perwakilan calo/biro jasa (hnya disediakan 3 buah).
Menurut Kepala UP3AD Kab Sragen, Koeswardono B
Chris SH MM untuk kartu tanda biro jasa, kita memang
sengaja menyediakan 3 buah. Diharapkan dengan jumlah
yang sedikit itu para biro jasa tidak berkeliaran di ruang
layanan Samsat dan mengganggu kenyamanan wajib pajak
dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak kbm.
“Yang sangat menggembirakan, ide pemberian kartu
tanda masuk tersebut mendapat respon dan dukungan
penuh dan mitra kerja Samsat Sragen yaitu kepolisian dalam
hal ini bapak Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo, Ibu
Kasatlantas dan Paur STNK Samsat Sragen Aiptu Bawani.
Lebih dari itu sebagai wujud dukungan, pihak polri di
Samsat Sragen ikut serta bersama membantu membuatkan
desaign sampai mekanisme pemberian kartu masuk untuk
diberikan di pintu masuk Samsat dan diserahkan di loket
pendistribuan STNK dan TNKB (loket).
Kartu tanda masuk sebagai pembeda pembayar pajak
ini bahkan diapresiasi oleh Kapolres Sragen dengan
meninjau langsung pelaksanaan pembayaran PKB tahunan
langsung ke loket pendaftaran dan pemberian kartu masuk
Samsat Sragen.***
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH32
LIPUTAN daerah
etugas Keamanan atau SATPAM merupakan ujung
tombak dalam pengamanan didalam lingkungan PKantor dalam rangka menciptakan rasa aman bagi
para karyawan/karyawati serta para wajib Pajak yang akan
mengurus pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di
lingkungan Samsat. Untuk itulah bertepatan pada Hari
SATPAM belum lama ini, UP3AD Kab Demak mengadakan
S imulas i Pe lat ihan Pemadam Kebakaran bagi
karyawan/karyawati UP3AD Demak khususnya para
Petugas Keamanan (Satpam ) dalam upaya pembekalan diri
dalam upaya mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
UP3AD Demak Adakan Simulasi Pemadam Kebakaran.
Perlu adanya Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran
Kepala UP3AD Kabupaten Demak, Retno Panja Indah
Wijani mengatakan Petugas Keamanan (SATPAM) perlu
dibekali kemampuan berupa pembinaan yang intensif
dalam pengamanan lingkungan kantor. Untuk itu dalam
rangka hari SATPAM kali diadakan Simulasi Pemadam
kebakaran untuk memberi bekal Petugas Keamanan dalam
penanganan apabila terjadi bencana kebakaran yang bisa
terjadi kapan saja dan dimana saja. “Harapannya petugas
Satpam mampu melakukan tindakan profesional terhadap
bidang tugasnya dan memberikan rasa aman dilingkungan
kantor. Apalagi UP3AD/Samsat sebagai tempat pelayanan
Publik yaitu pembayaran Pajak Kendaraan bermotor (PKB).
Untuk hal itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan
sehingga setelah mengikuti ini para anggota Satpam dapat
m e n g a p l i k a s i k a n s a a t m e l a k u k a n t u g a s
pengamanan,”urainya, memberikan sambutan betapa
pentingnya peran seorang Satpam sebagai garda terdepan.
Mendapatkan antusias
Kegiatan pelatihan yang diadakan tersebut ternyata
mendapatkan antusias para petugas keamanan dan
karyawan dan karyawati yang mengikuti Simulasi Pelatihan
Pemadam Kebakaran. Terbukti mereka satu persatu
mencoba memadamkan api yang sudah diberikan oleh
instruktur dan dilakukan juga cara evakuasi apabila terjadi
suatu kebakaran di dalam kantor.
Pelatihan dilakukan sesuai petunjuk arah jalur evakuasi
dan alat pemadam yang sudah terpasang dan mudah
dijangkau, baik didalam maupun diluar ruangan Kantor
UP3AD Kabupaten Demak. Dalam simulasi dan pelatihan
tersebut UP3AD Demak dalam pelaksanaannya
bekerjasama dengan Dinas Kebakaran.
Sementara itu salah satu anggota satpam Tri Widodo
mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat
karena ilmu yang didapat menambah rasa percaya diri. “
saya dalam menjalankan tugas-tugas satpam, karena
selama kami menjadi anggota satpam belum pernah
mengikuti cara menggunakan pemadam kebakaran.
Adanya pelatihan ini makin menambah kepercayaan diri
saat terjadi sesuatau, “katanya. @
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 33
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH34
LIPUTAN DAERAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 35
Sementara itu, Kepala UP3AD Pati Mardjudi melalui Kasi
Pajak/BBNKB, Suparwi mengatakan, sebetulnya secara
umum kita juga sama dengan yang lain. Jika ada terobosan
mungkin penataan ruang pelayanan memang kami buat
sesuai alur pelayanan. Sehingga mempermudah wajib pajak
dalam membayar pajak kbm. Ini juga mempercepat
pelayanan.
Untuk meningkatkan pelayanan sendiri, kami juga pro
aktif memberikan informasi kepada wajib pajak untuk
mengurus sendiri dalam membayar pajak kbm. Karena
sekarang membayar pajak mudah dan cepat. Termasuk
pembayar pajak disini yang kadang masih bingung kita
tuntun dan bantu sampai selesai.
Selain itu untuk menambah kenyamanan kebersihan di
ruang pelayanan dan toilet setiap saat terus kita monitor
sehingga ada sedikit kotoran langsung kita bersihkan.
Petugas kebersihan di tempat kami selalu keliling untuk
mengontrol baik di dalam ruangan maupun di luar.
Kenyamanan dan kemudahan dalam membayar pajak kini
menjadi bagian dari komitmen untuk selalu ditingkatkan,
adapun tujuannya tidak lain dan bukan yaitu untuk
mewujudkan pelayanan prima yang selama ini didambakan
masyarakat.***
UP3AD/Samsat Pati Juara Samsat Idol putaran ke IV
P3AD/Samsat Kabupaten Pati menjadi terbaik
dalam penilaian “Samsat Idol” periode terakhir Uatau ke IV di ujung tahun 2015. Juara kedua
ditempati UP3AD/Samsat Kab Sukoharjo dan ketiga
UP3AD/Samsat Kab Banjarnegara. Lomba Kinerja Pelayanan
Publik Antar Samsat se-Jateng ini merupakan rintisan
langsung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang dilakukan
secara periodic setiap triwulan sekali.
Tujuan dari penilain ini untuk mengevaluasi kemajuan
peningkatan pelayanan public di lingkungan Samsat se-
Jateng dan guna mendukung upaya percepatan birokrasi
unit pelayanan public di Samsat. Selain itu juga menumbuh
kembangkan semangat untuk menciptakan pelayanan yang
inovatif guna peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib
pajak kendaraan bermotor.
Untuk kriteria penilaian meliputi kecepatan dan
kenyamanan pelayanan. Sedangkan tim penilai terdiri dari
Ombudsman RI perwakilan Jateng, Inspektorat Prov Jateng,
Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda prov Jateng dan
Biro Hukum setda prov Jateng.
Penyerahan berupa piagam diserahkan langsung oleh
Gubernur di halaman kantor Gubernur Jateng bersamaan
apel pagi bersama. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo
mengatakan, Samsat Idol merupakan odo-odo dirinya. Hal
ini bertujuan untuk membawa pelayanan public yang lebih
baik.
“Kita tahu bahwa dulunya Samsat terkesan gelap
sekarang menjadi terang. Dan yang dahulu rumit sekarang
menjadi mudah.
Gubernur juga membanggakan perubahan yang ada di
Samsat sekarang. Dikatakannya, perubahan di Samsat
menjadi garda terdepan dan target pertama di pelayaanan
public di Jateng. Dan terbukti mampu untuk berubah ke arah
yang lebih baik,” kata Ganjar
“Saya berharap, agar piagam penghargaan ini bisa di
pajang di depan ruang pelayanan. Sehingga masyarakat
wajib pajak jadi tahu bahwa pelayanan samsat disini sudah
memenuhi standar pelayanan public. Dengan begitu
masyarakat semakin percaya untuk membayar pajak kbm.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH36
LIPUTAN DAERAH
UP3AD Samsat Kabupaten Klaten sebagai salah satu
Unit kerja DPPAD Prov Jateng, dalam kiprahnya melayani
masyarakat di seluruh Kabupaten Klaten, boleh dikatakan
cukup mendapatkan kepercayaan masyarakat. Beberapa
program pelayanan berbasis jemput bola seperti adanya
Samsat Keliling di beberapa wilayah kecamatan di Klaten
manfaatnya benar-benar sangat dirasakan.
Masyarakat Klaten terutama yang berada di pinggiran
kota dan memerlukan transportasi cukup jauh kini tidak lagi
direpotkan karena telah ada Samkel yang secara bergiliran
menyambangi beberapa kecamatan di sana dan telah
terjadwalkan.
Samsat Klaten khususnya Samsat Pembantu
Prambanan juga memberikan kemudahan dan pendekatan
pelayanan perpanjangan kendaraan bermotor secara on line
kepada masyarakat Jawa Tengah, yang tinggal di
Yogyakarta, seperti pegawai maupun para mahasiswa yang
kesulitan untuk pulang ke daerah di Jawa Tengah guna
melakukan perpanjangan kendaraan.
Menurut Kepala UP3AD Samsat Kabupaten Klaten, Sri
Harnani, menyatakan pihaknya selama ini berupaya agar
UP3AD Kabupaten Klaten,
Terus Tingkatkan Mutu Layanan
P3AD Kabupaten Klaten kini terus berbenah diri
dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas Upelayanan menuju pelayanan yang didambakan
masyarakat yaitu pelayanan prima. Upaya mewujudkan
pelayanan berbasis service excellet tersebut dilakukan
karena merupakan tuntutan yang sudah tidak bisa ditawar
diera sekarang ini.
Masyarakat mendapatkan berbagai kemudahan dalam
memenuhi kewajibannya. Karena itulah model pendekatan
pelayanan kepada masyarakat yang sudah ada sudah
semestinya ditingkatkan mutunya. Selain cepat, mudah
pelayanan yang diberikan harus mengacu pada standar
operasional yang sudah ditentukan dan ditambah lagi
dengan harus ramah,” ujarnya.
Berdasarkan potensinya obyek KBM baik roda 2
maupun 4 UP3AD Samsat Kabupaten Klaten sebagai berikut
Samsat Induk Roda 2 berjumlah 266.515; roda 4
berjumlah 30.487; untuk Samsat Delanggu roda 2
berjumlah 115.051; roda 4 berjumlah 11.541; Samsat
Pembantu Prambanan roda 2 berjumlah 91.287; roda 4
sejumlah 9.005;
Adapun rata-rata obyek yang dilayanai perhari Samsat
Induk 900 obyek; Samsat Pembantu Delanggu 500 obyek;
Samsat Pembantu Prambanan 400 obyek; Samkel 150 - 250
obyek.
Sementara jadwal Samkel itu sendiri Senin Kec. Bayat,
Selasa Kec. Cawas, Rabu Kec. Pedan, Kamis Kec. Trucuk,
Jumat Kec. Jatinom, Sabtu Kec. Wedi, Minggu A r e a C F D
depan Matahari Dept. Store Klaten. @
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 37
Dimana, instansi pemerintah ataupun swasta, terlebih-lebih sebuah instansi yang melayani bidang jasa seperti halnya di UP3AD dan Samsat sudah seharusnya mampu melakukan tiga hal pokok mendasar sebagai bagian dari konsekuensi pelaksanaan sistem pelayanan yang baik, seperti punya sikap kepedulian kepada konsumen (wajib pajak), mampu memberikan pelayanan yang terbaik serta mampu memuaskan pelanggan dengan berorientasikan standart layanan operasional yang telah ditentukan.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerah
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 39
Kondisi tersebut juga diakui Solichin, pemilik angkutan
umum orang (microbus) Desa Pagentan Kecamatan
Pagentan Kab. Banjarnegara, menurutnya hampir seluruh
kendaraan angkutan umum di wilayahnya masih berstatus
perorangan. Dan dalam beberapa hari belakangan ini
pemilik kendaraan angkutan umum sudah mulai
resah,terutama yang sudah mulai medekati jatuh tempo
pajak mereka masih bingung karena belum berbadan
Hukum, rencananya akan bergabung dengan koperasi Jasa
transportasi Angkutan Umum yang sudah ada. Dengan
demikian mereka masih bisa tetap beroprasi “ walaupun
masih ada pertanyaan apakah selanjutnya kendaraan
tersebut harus diatasnamakan PT /koperasi,” ungkapnya.
Meski demikian , Kasi Pajak & BBNKB, Asnadi optimis
dengan pemberlakuan Permendagri Nomor 101 tahun
2014, maka pemilik angkutan umum orang/ barang akan
beralih ke Badan Hukum Indonesia ( PT/Koperasi) , apalagi
kalau kita cermati UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Jalan pasal 139 ayat 4 bahwa penyedia jasa Angkutan
umum dilaksanakan oleh BUMN/BUMD dan atau Badan
Hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dan PP 74/2014 tentang Angkutan
Jalan “ bahwa perusahaan Angkutan Umum harus
berbentuk Badan Hukum Indonesia sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yaitu
BUMN,BUMD,Perseroan Terbatas, Koperasi “ dikatakan
juga status tersebut akan sangat berpengaruh dengan
syarat kelengkapan bagi kendaraan umum dalam
pengurusan perizinan trayek maupun uji kir di Dinas
Perhubungan, karena pengurusan kir dan trayek hanya
diberikan kepada kendaraan umum yang berplat kuning,
kalau Plat hitam maka tidak bisa mendapatkan trayek,
paparnya. Hasil koordinasi dengan Dishubkominfo
Banjarnegara, bahwa sejak tanggal 2 januari 2016
Dishubkominfo Banjarnegara sudah tidak mengeluarkan
izin trayek bagi kendaraan yang tidak berbadan hukum .
Untuk itu himbauan kami kepada masyarakat Banjarnegara
pemilik kendaraan bermotor Angkutan umum orang/
barang untuk segera memproses status badan hukumnya.
Jika tidak berbadan hukum (PT/Koperasi), maka pajak
kendaraan akan dikenakan tarif PKB dan BBNKB pribadi (
tanpa subsidi).***
Jangan sakiti aku & jangan dustai aku…
Aku tetap mendukung aturanmu…..
Semangaaat .....tetap Kompak……
“
“
WARTA DPPAD JAWA TENGAH38
Menurutnya, Permendagri 101 Tahun 2014 pasal 18
bahwa Kendaraan Bermotor angkutan umum orang dan
barang wajib berbadan hukum Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan yang
dimiliki secara peroranganpun wajib diubah menjadi badan
hukum Indonesia paling lama 1 (satu) Tahun sejak peraturan
mentri ini di undangkan, memang banyaknya pemilik
angkutan yang belum berbadan hukum disebabkan
berbagai faktor ,ada yang memang belum memahami
aturan tersebut, dan ada pula yang sudah tahu tapi
menunggu sampai jatuh tempo pajak kendaraan. Banyak
pula pemilik kendaraan masih ragu untuk bergabung
dengan PT atau Koperasi, karena konsekuensinya
kepemilikan kendaraan harus atas nama badan hukum
tersebut, Padahal kendaraan tersebut dibeli dengan uang
pribadi untuk perawatan berkala dan pembayaran pajak
juga dilakukan oleh pemilik kendaraan. “ Karena itu masih
banyak yang menimbang-nimbang, apakah akan
bergabung dengan PT dan Koperasi yang sudah ada, atau
akan mendirikan badan hukum sendiri “
Setelah dilakukan pendataan dilapangan, ternyata
aturan tersebut memang banyak dikeluhkan oleh pemilik
kendaraan. Karena sebagaian besar pemilik angkutan
umum orang atau barang di Banjarnegara masih status
perorangan , yang hanya memiliki satu- dua unit angkutan.
Berbeda dengan dikota besar yang sudah dikelola oleh
perusahaan atau koperasi, jadi memang agak sulit
penerapannya di daerah kecil seperti Kabupaten
Banjarnegara , Ungkapnya .
Badan Hukum Indonesia -----> 21 Perseroan Terbatas (PT) Total 409 Unit
Terbentuk di Banjarnegara. 10 Koperasi 15 % }
ebagian besar angkutan
amum ba i k o rang Sm a u p u n b a r a n g
d i b a n j a r n e g a r a m a s i h
kepemilikan pribadi. Padahal
pemerintah telah mewajibkan
semua angkutan umum orang
/ barang yang di miliki
perorangan harus diubah
m e n j a d i ba d a n h u k u m
Indonesia (PT/Koperasi). Kasi
P a j a k / B B N K B , A s n a d i
mengakui masih banyak
pemilik angkutan yang belum
berbentuk badan hukum. Berdasarkan perhitungan
diperkirakan 409 Unit atau 15 % yang sudah berbadan
hukum “ ada yang mendirikan Perseroan terbatas (PT), ada
juga yang bergabung dalam koperasi
85 % ANGKUTAN UMUM Di Banjarnegara Belum Berbadan Hukum
Asnadi, Kasi Pajak & BBNKBTrayek Banjarnegara – Banyumas : 110 Unit
Trayek Banjarnegara – Karangkobar : 70 Unit
Trayek Banjarnegara – Pagentan : 23 Unit
Trayek Banjarnegara – Punggelan : 43 Unit
Total : 236 Unit
ANGKUTAN UMUM BANJARNEGARA
Jenis Mikrobus
Jenis Angkot dan Angkudes : 275 Unit & Angkutan barang : 2.215 unit
LIPUTAN daerah WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH40
LIPUTAN daerah
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 41
UP3AD / Samsat Blora Ajak WP Jumat Ceria
Kegiatan ini sekaligus juga untuk sosialisasi langsung
kepada wajib pajak dengan bertanya langsung untuk
menilai tentang pelayanan Samsat. Dari hasil ini kita dapat
mengerti keinginan mereka sehingga kita dapat jadikan
perbaikan/pembenahan.
Sedangkan pemberian souvenir merupakan salah satu
cara untuk memikat wajib pajak agar mau datang sendiri
untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Dengan begitu
wajib pajak bisa mengetahui sendiri bahwa di Samsat
sekarang sudah berubah. Dari mulai sarana dan prasarana
sampai kemudahan dan kecapatan pelayanan.
“Wajib pajak bagi kami ibarat pelanggan setia, karena
mereka setahun sekali pasti ke samsat. Bisa juga dua, tiga,
empat ke samsat karena memiliki kbm lebih dari satu. Tentu
ini harus dipupuk dan diberi perhatian walaupun sebatas
pemberian souvenir. Jika kontribusi masuk tentu tunggakan
juga berkurang,” terangnya.***
ntuk mendekatkan sekaligus sosialisasi langsung
kepada masyarakat wajib pajak belum lama ini UU P 3 A D / S a m s a t K a b u p a t e n B l o r a
menyelenggarakan jumat ceria. Jumat ceria adalah istilah
untuk menghibur diri dengan bernyanyi, berjoget dan
bergembira. Kegiatan ini diadakan di halaman kantor
Samsat Blora dan diikuti karyawan/karyawati dengan
melibatkan wajib pajak.
Diawali dengan kegiatan senam bersama, kegiatan ini
nampak berwarna ketika suara solo orgen mulai mematik
hati. Siapa saja boleh menyanyi, tak terkecuali wajib pajak.
Suasana pun bertambah gayeng.
Disela-sela kegiatan terjadi puncak kegiatan yakni
pemberian souvenir berupa muk dan gantungan kunci
kepada 10 wajib pajak pertama yang membayar pajak kbm
di Samsat Blora. Tentu saja wajib pajak merasa kaget dan
merasa diperhatikan dengan pemberian tersebut.
Kepala UP3AD Kabupaten Blora, David Budi Hantoro
mengatakan, jumat ceria merupakan kegiatan hiburan
bersama untuk melepaskan kepenatan setelah sekian lama
disibukkan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAMWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH42
RAGAM
uncak acara peringatan Hari Ulang Tahun ke -16
Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Dinas PPAD PProvinsi Jawa Tengah, dilaksanakan bertepatan pada
tanggal 16 Desember di Gedung Pertemuan Lantai 4 Dinas
PPAD Jawa Tengah. Acara dihadiri sekitar 200 orang, terdiri
Ketua, Pengurus serta para anggota beserta putra-putri
anggota DWP Dinas PPAD penerima bantuan pendidikan.
DWP Dinas PPAD Prov Jateng,
Peringati HUT DWP Ke 16
“Peran seorang istri justru lebih besar dibandingkan
dengan seorang suami. Karena yang tahu persis karakter
anak-anak kita adalah istri yang dalam kesehariannya lebih
besar peranannya dalam mengurus keluarga.Seorang Ibu
juga akan berperan dalam membentuk karakter seorang
anak ser ta dalam menciptakan keluarga yang
bermartabat,”urai Kadinas.
Namun demikian terhadap kegiatan di lingkungan
Dharma Wanita Dinas PPAD Prov Jateng, Kepala Dinas
berharap agar secara kualitas lebih ditingkatkan. Karena
menurut Kadinas, kegiatan kedharmawanitaan sangat
berperan untuk mendukung kegiatan suami di kedinasan.
“Kegiatan Dharma Wanita ini sangat positif artinya bila diisi
dengan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi para
anggota, tapi kalo bisa ngrumpinya tolong dikurangi,” canda
Kadinas, yang disambut tepuk tangan para Ibu-ibu yang
hadir.
Selain diisi dengan lomba-lomba, seperti lomba
menyanyi di lingkungan kedinasan, Dharma Wanita Dinas
PPAD, juga mengikutsertakan anggota dan pengurusnya
untuk mengikuti lomba menyanyi di tingkat DWP Provinsi
Jawa Tengah.
Puncak acara peringatan HUT DWP Dinas PPAD Prov
Jateng, juga diisi dengan seremonial, pemotongan tumpeng
sebagai peringatan dan simbol ulang tahun Dharma Wanita
Persatuan-dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah bagi
para juara lomba menyanyi dan pemberian bantuan
beasiswa bagi para putra putri karyawan-karyawati dan
pegawai harian lepas yang bekerja di lingkungan Dinas
PPAD Prov Jateng. @
Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa, selaku
p e n a s e h a t , m e n y a t a k a n s a n g a t m e n d u k u n g
penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan, karena
peringatan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu
momentum untuk lebih berperannya seorang istri di
lingkungan keluarga ataupun dalam berbagai bidang
kehidupan.
Kadinas potong tumpeng dalam acara HUT DWP ke 16
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 43
Peserta lomba nyanyi
HUT DWP ke 16
foto bersama Ketua dan Pengurus
Ketua beserta Pengurus DWP
Dinas PPAD Foto bersama
anak-anak penerima beasiswa
WARTA DPPAD JAWA TENGAH AGAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH44
AGAMAdiperoleh dengan cara yang jujur dan halal ataukah melalui
cara yang haram. Dan apabila kita jujur maka di mana saja
hati akan tentram. Jika harta dipergunakan seharusnya
untuk kebaikan. Pertanyaan keempat, apakah ilmu telah
diamalkan dengan sebaik-baiknya. Ilmu yang bermanfaat
dan diamalkan dan diajarkan pada orang lain, dapat
mengalirkan pahala bagi yang mengajarkan.
Sementara Ketua Panitia Suyono, mengatakan,
pengajian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh
BAI khususnya saat peringatan hari besar agama Islam.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan
kita introspeksi diri bahwa hidup itu merupakan pilihan akan
menuju kebaikan atau kesesatan. Sehingga kita akan mawas
diri dan berjalan sesuai tuntunan agama.***
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 45
alam rangka meningkatkan Keimanan dan
Ketaqwaan serta menjalin Ukhuwah islamiyah, DDPPAD Jateng melalui Badan Amalan Islam (BAI)
DPPAD Jateng menyelenggarakan pengajian dengan
mengundang santri yatim piatu. Acara ini diadakan di
rumdis Kadinas PPAD Jateng, dan dihadiri keluarga besar
DPPAD Jateng.
Ustad Zaenuri dalam tausiyahnya, mengatakan, bahwa
ukhuwah dibedakan menjadi tiga. Pertama, Ukhuwah
Islamiyah, yakni persaudaraan sebagai sesama muslim.
Kedua, ukhuwah wathoniah, yakni persaudaraan karena
kesamaan bangsa dan negara. Ketiga, ukhuwah basyariyah,
dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara.
Sabda Nabi Muhammad SAW, hari kiamat nanti setiap
manusia tidak akan dapat menghindar dari empat
pertanyaan terkait kehidupannya di dunia. Pertama,
manusia akan ditanya umurnya dihabiskan untuk apa.
Seperti disebutkan dalam surat Adz Dzariyat, tidak
diciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada Alloh SWT.
Nabi SAW dalam haditsnya juga mengingatkan pada
manusia untuk mempergunakan lima perkara sebelum
datang lima perkara lainnya, yaitu "Pergunakan masa
mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakan masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu. Pergunakan waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu
miskinmu. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu”.
Ditambahkan Bp. Zainuri agar dalam bekerja sebaiknya kita
tidak hanya mampu untuk bekerja keras namun juga bekerja
cerdas dan bekerja ikhlas. Pertanyaan kedua, manusia
ditanya untuk apa masa mudanya dipergunakan.
Karena waktu adalah amanah maka selagi muda
sebaiknya digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan
dan dipakai pada jalan yang benar sesuai tuntunan agama.
Jangan sampai pula hal-hal yang kita sukai menjadikan kita
lalai kepada Alloh, demikian Bp. Zainuri mengimbuhkan.
Pertanyaan ketiga, dari mana harta diperoleh dan
bagaimana cara menggunakannya. Apakah harta itu
Membina ukhuwah dan Menyiapkan diri dalam hidup
WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAMWARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH46
RAGAM
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 47
anusia diciptakan oleh Alloh SWT di muka bumi
ini sebagai makhluk paling sempurna dan Mdikaruniai berbagai macam kelebihan yang
menyertainya, pun juga manusia diberi akal pikiran dan
hawa nafsu sebagai pelengkap. Inilah yang membedakan
manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Kelebihan dan
keutamaan itu berupa potensi dasar yang disertakan Alloh
kepada manusia baik potensi internal yang diperoleh sejak
lahir yang terdapat dalam diri manusia maupun potensi
eksternal yang dapat dipelajari. Potensi diri manusia
merupakan kempuan dasar yang dimiliki oleh manusia yang
masih terpendam di dalam dirinya yang menunggu untuk
diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan
manusia. Potensi ini merupakan modal utama bagi manusia
untuk melaksanakan tugas dan memikul tanggung jawab.
Walaupun sadar akan potensi yang ada dalam diri kita,
namun kita sering ragu akan kemampuan diri sediri untuk
membuat perubahan, jangankan membuat perubahan
untuk lingkungan, membuat perubahan di dalam hidup kita
sendiri pun kita merasa tidak mampu. Kadang kita
terperangkap dalam segala keterbatasan dan kita sering
lupa, bahwa kita ini adalah makhluk yang paling sempurna
di dalam muka bumi ini.
SESUATU BANGET
Marilah kita satukan potensi dan kemampuan yang kita
miliki dalam satu tekad bersama dalam mengayuh biduk
Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi
Jawa Tengah yang kita cintai ini. Di depan mata kita
menghadang tantangan-tantangan yang menunggu tekad
kita untuk mengurai tantangan dan rintangan itu.
Disamping besarnya Target Penerimaan kita di tahun 2016
yang membua t k i t a sesuatu banget un tuk
“menaklukannya” juga berlakunya program subsidi untuk
kendaraan bermotor angkutan umum orang dan angkutan
umum barang yang menyita perhatian khusus kita untuk
melaksanakannya.
Target Pendapatan Asli Daerah yang dikelola oleh Dinas
Pendapatan Dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa
Tengah pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.
12.064.571.894.000 ( Dua belas trilyun enam puluh empat
milyar lima ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus
Sembilan puluh empat ribu rupiah ). Dimana Rp.
7.700.000.000.000 atau 63,82 % adalah Target Penerimaan
dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor yang masih masih merupakan
primadona penerimaan daerah di Dinas Pendapatan Dan
Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang terinci
dari : PKB : Rp. 3.700.000.000.000 dan BBN.KB : Rp.
4.000.000.000.000. Tantangan kedepan bila pertumbuhan
ekonomi masyarakat masih seperti tahun 2015 yang hanya 5
%, rasanyaTarget BBN.KB tahun ini “sesuatu banget”, pun
juga dengan PKB kita.
Namun demikian kita berpantang untuk menyerah
apalagi berputus asa mengejar asa yang kita impikan, jalan
masih panjang untuk kita lalui bersama. Dengan berbagai
program-program unggulan yang kita punya, inovasi-
inovasi yang kita gagas bersama merupakan senjata kita
dalam mengejar target penerimaan pajak, khususnya Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor. Selain itu kita pun berharap semoga
pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat,
sehingga daya beli masyarakat terhadap kendaraan
bermotor meningkatkan pula, hal ini berdampak pula
meningkatnya penerimaan sektor pajak dan bea balik nama
kendaraan bermotor. Meningkat dan tercapainya target
itulah yang salah satu syarat cairnya insentif yang membuat
kita ''sesuatu banget'' menunggu kehadirannya. Insentif
inilah yang merupakan salah satu dorongan penyemangat
kita untuk lebih mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi
sehingga dapat membangkitkan gairah kerja dan motivasi
kita. Disinilah potensi diri yang masih perpendam kita
wujudkan untuk bisa bekerja lebih baik dan mampu
memotivasi diri kita dan menciptakan gairah kerja.
Dengan potensi diri, semangat dan gairah kerja dan
motivasi yang kita punya, mari kita 'taklukan' target
penerimaan kita khususnya pada sektor Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang
secara signifikan berpengaruh besar terhadap capaian
kinerja kita dalam menerima insentif, walaupun hasilnya
belum bisa yang kita harapkan secara sempurna. If we
dream alone it is just a dream but if we dream together
that is the dawn of reality……… Selamat berkarya, Semoga
Alloh Tuhan Yang Maha Esa meridloi hasil karya kita.( Alep )
Pada dasarnya potensi tiap-tiap orang itu berbeda-
beda satu dengan yang lainnya, meskipun ada kemiripan.
Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan
refleksi diri, yaitu suatu kegiatan untuk melihat diri lebih
dalam lagi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
kepada diri sendiri tentang diri kita sendiri dan dari
pertanyaan itu diharapkan kita menjawabnya secara jujur
dan terbuka. Selain dengan merefleksikan diri, potensi yang
kita miliki juga dapat diketahui melalui serangkaian tes
psikologi dan kita juga bisa menanyakannya kepada orang-
orang terdekat kita, kepada orangtua atau teman dekat kita,
misalnya.
Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih
percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup
kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat
menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis
pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita
mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki.
Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam
hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja
(produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau
hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
HARD TARGET !!!
Besarnya Target
Penerimaan kita
di tahun 2016
yang membuat kita
sesuatu banget
untuk “menaklukannya”
WARTA DPPAD JAWA TENGAH
WARTA DPPAD JAWA TENGAH48
RAGAM
Mendongkrak PAD Melalui AHDalam upaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Provinsi Jawa Tengah, Asrama Haji DDonohudan (AHD) milik Pemprov Jateng, pada
bulan februari 2016 ditingkatkan statusnya dari tempat
persewaan menjadi sebuah hotel berbintang. Ruang VIP
yang terdapat di AHD tak ubahnya kelas hotel bintang dua,
karena adanya kesamaan dengan sebuah hotel pada
umumnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa
Tengah, Hendri Santosa seperti dilansir media on line
beberapa waktu lalu, bahwa Asrama Haji Dohohudan akan
ditingkatkan statusnya dari persewaan menjadi sebuah
hotel sebagai upaya untuk mendongkrak Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
Menurut Hendri, pada 2015 lalu, asrama haji
menyumbang PAD Rp 5,8 miliar. Sumbangan terbesar
menurutnya, terjadi saat musim haji karena tempat tersebut
dijadikan embarkasi bagi para haji yang akan menunaikan
ibadah ke tanah suci.
Sementara pemasukan lainnya didapat dari penyewaan
ruang yang digunakan untuk acara seminar maupun
bimbingan teknis, namun jumlahnya masih terbatas.
”Februari ini AHD Hotel sudah jalan. Tapi yang akan
dijadikan hotel hanya kamar VIP. Jumlahnya ada 40 kamar,
per kamar bisa untuk dua orang,” jelasnya.
Asrama Haji Donohudan tampak dari depan.
WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAM
WARTA DPPAD JAWA TENGAH 00
lunaknya tengah dikembangkan. Namun, pada awal
Februari nanti pemesanan dan pembayaran kamar masih
dilakukan secara manual.
Selain itu, DPPAD juga berencana menjadikan halaman
parkir Asrama Haji Donohudan sebagai lokasi jual-beli
mobil bekas. Menurutnya, Jateng memiliki banyak aset.
Namun belum semuanya diberdayakan maksimal.
Penyebabnya, ada beberapa aset yang kondisinya rusak.
Sementara itu Pengelola AHD, Sudarman saat
dikonfirmasi melalu telpon, mengaku belum mengetahui
persis rencana tersebut. Tapi dirinya mengaku siap jika
diberikan mandat untuk mengelola hotel. Apalagi
sebelumnya ruang VIP juga untuk penginapan sehingga
tinggal menyesuaikan saja nantinya.***
Kadinas merasa yakin bahwa AHD hotel akan laku di
jual. Karena tempat ini memiliki keunggulan lebih yang tidak
dimiliki hotel lain. Selain paling dekat dengan bandara
dibandingkan hotel lainnya. AHD juga memiliki aula besar,
lokasi parkir yang luas serta ruang pertemuan. Semua itu
merupakan satu kesatuan keunggulan yang ditawarkan
AHD.
Ruang VIP di AHD yang akan dijadikan sebagai hotel
memiliki fasilitas lengkap seperti pendingin ruangan dan
dilengkapi air panas. Saat ini DPPAD telah melatih pegawai
Asrama Haji Donohudan layaknya pegawai hotel, mulai dari
menjaga kebersihan hingga menyajikan menu makanan.
”Kalau harga sudah ada aturannya. Per kamar Rp 200 ribu,”
urainya.
Rencananya, untuk pemesanan dan pembayaran hotel
akan dilakukan secara online. Dia mengatakan, perangkat
49