lapsus dbd dewasa

Upload: thimebachri7500

Post on 01-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    1/17

    LAPORAN KASUS

    A. Identitas Pasien

    Nama : Ny.SF

    Umur : 30 thn Suku Bangsa : Makassar

    Agama : Islam

    Status Marital : Kawin

    Alamat : Jln. Dg.tata 1

    B. Anmnesis

    Keluhan Utama :Dmam

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    S!rang wanita umur 30 tahun "atang k #usksmas "ngan kluhan "mam

    yang "ialami s$ak % hari yang lalu& "mam 'rsi(at trus mnrus "an turun $ika

    "i'ri !'at )nurun )anas. Mimisan ti"ak a"a& gusi 'r"arah ti"ak a"a& sakit

    k)ala a"a& mual a"a& muntah ti"ak a"a& nyri ulu hati a"a& nyri )a"a !t!t a"a.

    Buang air 'sar : ksan n!rmal

    Buang air k*il : lan*ar

    Riwayat Penyakit Sebelumnya :ti"ak a"a

    Riwayat Keluhan yang sama di sekitar rumah:ttangga yang tinggal "i "kat

    rumah

    . Pemeriksaan !isis

    Ka"aan Umum : sakit s"ang+*!m)!smntis+gi,i *uku)

    -an"a ital :

    -kanan "arah : 110+/0 mmhgNa"i : kali )r mnit

    22 : kali )r mnit

    Suhu : 34&506

    Ke"ala # Leher:

    K!n$ungtia anmis ti"ak& iktrus ti"ak a"a& )u)il is!k!r &%+&% mm& u"m

    )al)'ra ti"ak a"a.

    #m'saran kln$ar gtah 'ning : ti"ak a"a

    Kaku ku"uk ti"ak a"a

    $h%ra&:

    %r : Ins)ksi: i*tus *!r"is ti"ak tam)ak

    #al)asi: i*tus *!r"is "i I6S I787 mi"*lai*ular lin sinistra

    #rkusi: 'atas $antung ksan n!rmal

    Auskultasi: S1 S rgular& murmur ti"ak a"a

    Pulm%:

    Ins)ksi: rtraksi !t!t8!t!t )rna)asan 98

    #al)asi: grak na)as simtris kiri sama "ngan kanan

    #rkusi: s!n!r+s!n!r

    Auskultasi: suara )aru sikulr ;+;& 2h!nki 8+8&

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    2/17

    #rkusi : tim)ani

    Auskultasi: )ristaltik a"a ksan N!rmal

    'kstremitas:

    #tki 98& #ur)ura 98

    U$i rum)l" 9;

    (. Pemeriksaan Penun)ang

    #mriksaan )nun$ang yang "a)at "ilakukan "i #usksmas -amalat trha"a)

    kasus DBD ialah )mriksaan NS1 yang hasilnya )!siti( 9;

    '. Penatalaksaan

    #ara*tam!l %00 mg 3=1

    7itamin 6 =1

    !. An)uran

    Istirahat *uku)Banyak minum air

    Biasakan ti"ur mnggunakan l!ti!n anti nyamuk

    Makan makanan 'rgi,i untuk mningkatkan imunitas

    *. Pen+egahan

    ,. 2a$in mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali

    -. Mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan air

    . Mngu'ur kalng8kalng 'kas

    /. >in"ari mnggantung )akaian yang mn$a"i tm)at )rsm'unyian

    nyamuk

    /.- Pembahasan

    #ngakan "iagn!sis )a"a )asin ini 'r"asarkan anamnsis s*ara h!listi*

    yaitu& as)k )rs!nal& as)k klinik& as)k rsik! intrnal& "an as)k rsik!

    kstrnal srta )mriksaan )nun$ang "ngan mlakukan )n"katan mnyluruh

    "an )n"katan "iagn!sis h!listik.

    a. Anamnese

    As"ek Pers%nal

    #asin "atang k #usksmas "ngan kluhan "mam yang "ialami s$ak % hari

    yang lalu& "mam 'rsi(at trus mnrus "an turun $ika "i'ri !'at )nurun )anas.

    Mimisan ti"ak a"a& gusi 'r"arah ti"ak a"a& sakit k)ala a"a& mual a"a& muntah

    ti"ak a"a& nyri ulu hati a"a& nyri )a"a !t!t a"a.

    Buang air 'sar : ksan n!rmal

    Buang air k*il : lan*r

    As"ek Klinik

    ,. Dmam yang "ialami s$ak kurang l'ih % hari yang lalu

    2

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    3/17

    -. Sakit k)ala

    . Mual ta)i ti"ak sam)ai muntah

    /. Nyri ulu hati

    0. Nyri !t!t

    As"ek !akt%r Resik% Internal

    Kurangnya )ngtahuan tntang )ntingnya mn$aga k'rsihan lingkungan

    trutama mngnai )ntingnya mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali&

    mngu'ur kalng8kalng 'kas yang mungkin 'isa mn$a"i wa"ah

    )rkm'ang'iakan nyamuk Aedes aegypti& mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan

    air "an hin"ari mnggantung )akaian yang akan mn$a"i tm)at )rsm'unyian

    nyamuk )ny'a' DBD.

    As"ek !akt%r Resik% 'ksternal.

    A"a "ua !rang ttangga )asin yang $uga mn"rita "mam 'r"arah "an

    tm)at tinggal mrka 'r"katan.

    (era)at !ungsi%nal

    #asin masih 'rstatus i'u rumah tangga

    b. Pemeriksaan !isik

    -an"a 7ital: -D 110+/0 mm>g& Na"i =+mnit& na)as =+mnit& Suhu 34&5!6

    U$i rum)l" )!siti( 9;

    +. Pemeriksaan Penun)ang

    #mriksaan )nun$ang yang "ilakukan yaitu )mriksaan NS1 yang hasilnya

    )!siti(.

    d. (iagn%sis 1%listik 2Bi%3Psik%3S%sial4

    (iagn%se Klinis: Dmam 'r"arah "ngu

    e. Penatalaksaan

    #ara*tam!l %00 mg 3=1

    7itamin 6 =1

    5. Pen+egahan

    ,. 2a$in mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali

    -. Mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan air

    . Mngu'ur kalng8kalng 'kas

    3

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    4/17

    /. >in"ari mnggantung )akaian yang mn$a"i tm)at )rsm'unyian

    nyamuk

    0. Mnggunakan klam'u "an l!ti!n anti nyamuk ktika ti"ur

    6. ?akukan larasi"asi& yaitu mnam'ahkan 'u'uk $ntik 9a'at 1@ alt!si"&

    1&3 @ "an sumilar 0&% @ "i tm)at8tm)at yang sulit "ikuras atau

    "i"arah yang sulit air

    g. 1asil Kun)ungan Rumah

    Kun$ungan rumah "ilaksanakan untuk mlihat ka"aan lingkungan skitar

    )asin "an hu'ungan antara lingkungan "ngan )nyakit yang "i"rita. Dngan

    "mikian )asin "an kluarga "a)at mmahami 'agaimana )ngaruh lingkungan

    trha"a) suatu )nyakit "an s'aliknya 'agaimana suatu )nyakit "a)at

    mm)ngaruhi lingkungan

    Bi%data Pers%nil Keluarga

    Ayah

    Nama :Muh.Dayat

    Umur : 33 -ahun

    -anggal ?ahir : 01 Mart 14

    #kr$aan :

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    5/17

    Ka"aan rumah yang "itinggali )asin *uku) 'rsih. Di lantai 'awah hanya

    tr"iri "ari ruang tamu& 1 kamar ti"ur& 1 kamar man"i& "an "a)ur. #ralatan rumah

    tangga *uku) lngka)& tta)i )ngaturannya kurang 'aik. -r"a)at s'uah

    kn"araan 'rm!t!r 'ru)a s)"a m!t!r. 2iwayat #nyakit Kluarga& ti"ak a"a

    riwayat )nyakit DBD "i "alam kluarga atau )nyakit lainnya yang 'rhu'ungan

    "ngan klainan "arah.

    #!la k!nsumsi kluarga trs'ut *uku) 'aik ssuai "ngan a)a yang

    "i'utuhkan& yaitu "ngan mngk!nsumsi makanan 'rgi,i s)rti nasi& tlur& ikan&

    tahu& tm)&"an sayur s*ara rutin.

    Lingkungan

    ?ingkungan skitar rumah *uku) )a"at "an lm'a' "is'a'kan skitar rumah

    'ra"a "alam gang yang sm)it "an mn"a)atkan )n*ahayaan yang kurang

    >al lain yang 'rknaan $uga "a)at "ilihat "ari:

    -m)at8tm)at yang "i*urigai s'agai tm)at )rin"ukan nyamuk

    Bak Air : Jntik NyamukAedes aegypti98

    Kalng8kalng 'kas : Jntik NyamukAedes aegypti98

    #nam)ung Air lain : Jntik NyamukAedes aegypti98

    -ingkat K)a"atan >unian

    2umah "ngan ?: %=5: 30 m"ihuni !lh 3 !rang angg!ta kluarga "ngan

    )r'an"ingan 1:10 9ti"ak )a"at

    7ntilasi rumah :>anya tr"a)at 1 ntilasi "alam rumah yang $arang "i'uka&

    'gitu)un $n"la yang hanya 1 'uah shingga sirkulasi u"ara kurang.

    #n*ahayaan : Karna situasi musim )nghu$an& )a"atnya skitaran rumah "an

    rumah mngha"a) k 'lakang shingga rumah )asin mmiliki )n*ahayaan

    yang kurang

    -m)at )ristirahatan nyamuk : Masih tr"a)at )akaian yang "igantung

    shingga mmungkinkan nyamuk 'ristirahat

    Perilaku terhada" Nyamuk

    Dalam kshariannya& "ari wawan*ara yang kami lakukan "iktahui 'ahwa )!la

    )rilaku kluarga "an )asin sn"iri trha"a) nyamuk kurang 'aik& hal ini "a)at

    "inilai "ngan

    Saat ti"ur ti"ak mmakai klam'u

    Saat ti"ur ti"ak mnyalakan !'at nyamuk+ lktrik )m'unuh nyamuk

    5

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    6/17

    Saat ti"ur ti"ak mmakai 'a$u& 'iasanya hanya mnggunakan sarung

    BAB 7

    P'NU$UP

    6., Kesim"ulan

    Br"asarkan hasil stu"i kasus DBD yang "ilakukan "i #usksmas -amalat

    mngnai )natalaksanaan )n"rita DBD "ngan pendekatan diagnose

    holistik& "a)at "iam'il ksim)ulan s'agai 'rikut:

    ,. Br"asarkan anamnsis "an )mriksaan (isis yang "ilakukan& maka

    )asin atas nama Ny. SF mn"rita "mam 'r"arah "ngu

    -. ?ingkungan skitar rumah a"a yang mn"rita DBD yaitu ttangga )asin

    yang rumahnya ti"ak $auh "ari rumah )asin.

    . K!n"isi rumah )asin Nam)ak sanitasi yang kurang "an klm'a'an yang

    tinggi srta )n*ahayaan yang kurang

    6.- Saran

    1. K)a"a anak yang mn"rita DBD agar slalu mn$aga kshatan "an )!la

    makan yang 'aik untuk mningkatkan imunitas )asin.

    . S'aiknya )ranan kluarga "alam mmlihara kshatan "an lingkungan

    shat l'ih "itingkatkan lagi "alam u)aya )n*gahan DBD trutama )a"a

    kluarga "ngan anak yang mn"rita DBD.

    3. S'aiknya "ilakukan )n*gahan )nyakit DBD "iskitar wilayah kr$a

    )usksmas "ngan l'ih intnsi(& trutama saat musim hu$an.

    . #r!m!si kshatan k)a"a masyarakat "i wilayah kr$a )usksmas

    'rkaitan "ngan gaya hi"u)& sanitasi "an lingkungan skitar akan sangat

    mm'antu "alam )nanggulangan )nyakit DBD.

    6

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    7/17

    %. #mrintah stm)at s'aiknya mm'rikan )rhatian l'ih trha"a)

    masyarakat yang tinggal "i wilayah8wilayah yang rntan trha"a)

    srangan )nyakit DBD.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak

    ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data di dunia menunjukkan Asia

    menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara

    itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization

    (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di

    Asia Tenggara.1,2

    Sejak tahun 1968 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah provinsi dan

    kabupaten/kota yang endemis DBD, dari 2 provinsi dan 2 kota, menjadi 32 (97%) dan

    382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009. Provinsi Maluku, dari tahun 2002 sampai

    tahun 2009 tidak ada laporan kasus DBD. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah

    kasus DBD, pada tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun

    2009.1,2

    Di Riau, penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini masihmerupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian

    serius dari semua pihak, mengingat penyakit ini sangat potensial untuk terjadi

    Kejadian Luar Biasa (KLB) dan merupakan ancaman bagi masyarakat luas. Jumlah

    kasus DBD Provinsi Riau tahun 2010 dilaporkan sebanyak 1.003 kasus dengan angka

    kesakitan/Incidence Rate (IR= 18,1 per 100.000 penduduk) dan kematian sebanyak 26

    orang (CFR = 2,6%). Angka CFR = 2,6%, di Prop Riau sudah melampau Indikator

    Nasional yaitu CFR akibat DBD kurang dari 1%.1,2

    7

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    8/17

    Pasien DBD yang datang ke unit gawat darurat bervariasi dari infeksi ringan

    hingga berat disertai tanda-tanda perdarahan spontan masif dan syok. Diagnosis harus

    ditetapkan secara cepat dan pentalaksanaan pada keadaan ini tentu harus dilakukan

    sesegera mungkin. Hingga saat ini penatalaksanaan DBD belum ada yang spesifik danhanya dilakukan terapi suportif yaitu dengan penggantian cairan. Dengan memahami

    patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium,

    diharapkan penatalaksanaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga

    mengurangi kematian pada pasien DBD.1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

    virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/ atau nyeri sendi yang

    disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.

    Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi

    (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.3

    2.2 Etiologi

    DBD disebabkan oleh virus dengue anggota genus Flavivirus, yangdiketahui

    memiliki empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Dari keempat

    serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe terbanyak. Secara morfologi,

    Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat

    rantai tunggal dengan berat molekul 4x106.4

    Nyamuk penular disebut vektor, yaitu nyamukAedesdari subgenusStegomya.

    Vektor adalah hewan arthropoda yang dapat berperan sebagai penular penyakit.

    Vektor DD dan DBD di Indonesia adalah nyamukAedes aegyptisebagaivektor utama

    danAedes albopictussebagai vektor sekunder. Spesies tersebutmerupakan nyamuk

    pemukiman, stadium pradewasanya mempunyai habitatperkembangbiakan di tempat

    penampungan air atau wadah yang berada dipermukiman dengan air yang relatif

    jernih.1

    8

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    9/17

    2.3 Patogenesis

    Virus dengue dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

    sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi yang

    pertama kali akan memberikan gejalan seperti Demam Dengue (DD). Apabila orang

    tersebut mendapat infeksi berulang oleh tipe virus dengue yang berlainan, maka reaksi

    yang ditimbulkan akan berbeda.4,5

    DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah terinfeksi dengue pertama kali

    mendapatkan infeksi berulang virus dengue lainnya. Virus akan bereplikasi di nodus

    limfatikus regional dan menyebar ke jaringan lain, terutama ke system

    retikuloendotelial(RES) dan kulit secara bronkogen maupun hematogen. Tubuh akan

    membentuk kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan

    mengaktivasi sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anafilatoksin C3a dan

    C5a, sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat.4,5

    Akan terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP. Trombosit

    melepaskan vasoaktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan

    melepaskan trombosit faktor 3 yang merangsang koagulasi intravaskular. Terjadinya

    aktivasi faktor XII akan menyebabkan pembekuan intravaskular yang meluas dan

    meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah.4,5

    Perjalanan penyakit DBD terbagi dalam 3 fase yaitu yaitu febris, kritis, dan recovery

    (penyembuhan).6

    a) Fase febris

    Pasien akan mengeluh demam yang mendadak tinggi. Kadang-kadang suhu

    tubuh sangat tinggi hingga 40 oC dan tidak membaik dengan obat penurun panas. Fase

    ini biasanya akan bertahan selama 2-7 hari dan diikuti dengan muka kemerahan,

    eritema, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia, dan nyeri kepala. Beberapa pasien

    mungkin juga mengeluhkan nyeri tenggorokan atau mata merah (injeksi konjungtiva).

    Sulit untuk membedakan dengue dengan penyakit lainnya secara klinis pada fase awal

    demam. Hasil uji torniquet positif pada fase ini meningkatkan kemungkinan adanya

    infeksi dengue. Demam juga tidak dapat dijadikan parameter untuk membedakan

    antara kasus dengue yang gawat dan tidak gawat. Oleh karena itu, memperhatikan

    tanda-tanda peringatan ( warning signs) dan parameter lain sangat penting untuk

    mengenali progresi ke arah fase kritis. Warning signs meliputi:

    9

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    10/17

    Klinis: nyeri abdomen, muntah persisten, akumulasi cairan, perdarahan mukosa,

    pembesaran hati > 2 cm

    Laboratorium: peningkatan Ht dengan penurunan trombosit.

    Manifestasi perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan membrane

    mukosa (hidung dan gusi) dapat terjadi. Petekie dapat muncul pada hari- hari pertama

    demam, namun dapat juga dijumpai pada hari ke-3 hingga hari ke-5 demam.

    Perdarahan vagina masif pada wanita usia subur dan perdarahan gastrointestinal

    (hematemesis, melena) juga dapat terjadi walau lebih jarang. Bentuk perdarahan yang

    paling ringan, uji torniquet positif, menandakan adanya peningkatan fragilitas kapiler.

    Pada awal perjalanan penyakit 70,2% kasus DBD mempunyai hasil positif.

    Hati sering ditemukan membesar dan nyeri dalam beberapa hari demam.

    Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi

    dari hanya sekedar dapat diraba hingga 2- 4 cm di bawah arcus costae. Pada sebagian

    kecil dapat ditemukan ikterus. Penemuan laboratorium yang paling awal ditemui

    adalah penurunan progresif leukosit, yangdapat meningkatkan kecurigaan ke arah

    dengue.

    b) Fase kritis

    Akhir fase demam merupakan fase kritis pada DBD. Pada saat demam mulai

    cenderung turun dan pasien tampak seakan- akan sembuh, maka hal ini harus

    diwaspadai sebagai awal kejadian syok. Saat demam mulai turun hingga dibawah

    37,5-38 oC yang biasanya terjadi pada hari ke 3- 7, peningkatan permeabilitas kapiler

    akan terjadi dan keadaan ini berbanding lurus dengan peningkatan hematokrit.

    Periode kebocoran plasma yang signifikan secara klinis biasanya terjadi selama 24-48

    jam.

    Leukopenia progresif disertai penurunan jumlah platelet yang cepat

    merupakan tanda kebocoran plasma. Derajat kebocoran plasma dapat bervariasi.

    Temuan efusi pleura dan asites secara klinis bergantung pada derajat kebocoran

    plasma dan volume terapi cairan. Derajat peningkatan hematokrit sebanding dengan

    tingkat keparahan kebocoran plasma.

    Keadaan syok akan timbul saat volume plasma mencapai angka kritis akibat

    kebocoran plasma. Syok hampir selalu diikuti warning signs. Terdapat tanda

    kegagalan sirkulasi seperti kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung jari

    10

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    11/17

    dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah, kecil

    sampai tak teraba. Saat terjadi syok berkepanjangan,organ yang mengalami

    hipoperfusi akan mengalami gangguan fungsi, asidosis metabolik, dan koagulasi

    intravaskula diseminata (KID). Hal ini menyebabkan perdarahan hebat sehingga nilaihematokrit akan sangat menurun pada keadaan syok hebat.

    Pasien yang mengalami perbaikan klinis setelah demam turun dapat dikatakan

    menderita dengue yang tidak gawat. Beberapa pasien dapat berkembang menjadi fase

    kritis kebocoran plasma tanpa penurunan demam sehingga pada pasien perlu

    dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya kebocoran plasma.

    c) Fase penyembuhan

    Jika pasien dapat bertahan selama 24-48 jam saat fase kritis, reabsorpsi

    gradual cairan ekstravaskular akan terjadi dalam 48-72 jam. Keadaan umum pasien

    membaik, nafsu makan kembali, gejala gastrointestinal berkurang, status

    hemodinamik meningkat, dan diuresis normal. Beberapa pasien akan mengalami ruam

    kulit putih yang dikelilingi area kemerahan disekitarnya dan pruritus generalisata.

    Bradikardia dan perubahan elektrokardiografi juga sering ditemukan pada fase ini.

    Hematokrit akan stabil atau lebih rendah karena efek dilusi yang disebabkan

    reabsorpsi cairan. Jumlah leukosit biasanya aka meningkat segera setelah demam

    turun, namun trombosit akan meningkat kemudian. Pemberian cairan pada fase ini

    perlu diperhatikan karena bila berlebihan akan menimbulkan edema paru atau gagal

    jantung kongestif.

    Gambar 2.1 Perjalanan DBD2

    2.4 Manifestasi klinis

    Klasifikasi manifestasi klinis infeksi virus dengue (WHO, 1999):7

    2.5 Diagnosis

    Demam dengue merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai

    dengan dua atau lebih manifestasi sebagai berikut:7

    Nyeri kepala

    Nyeri retro-orbita

    Mialgia/atralgia

    Ruam kulit

    Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung positif)

    11

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    12/17

    Leukopenia, Trombositopenia

    Diagnosis DBD berdasarkan WHO 1997 ditegakkan bila semua hal di bawah ini

    terpenuhi :7

    1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.

    2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan yang ditandai dengan :

    - Uji bendung positif

    - Petekie, ekimosis, purpura

    -Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi) atau perdarahan tempat lain

    - Hematemesis atau melena

    3. Trombositopenia (jumlah trombosit 20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis

    kelamin

    - Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan

    nilai hematokrit sebelumnya.

    - Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites, hipoproteinemia.

    Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD dan DBD

    adalah pada DBD ditemukan adanya kebocoran plasma.

    Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia atau peningkatan

    hematokrit, cukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah dengue. Efusi

    pleura dan atau hipoalbumin, dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien

    anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus syok, peningkatan hematokrit dan

    adanya trombositopenia, mendukung diagnosa demam berdarah dengue.8,9

    WHO (2004) membagi demam berdarah dengue menjadi 4 derajat

    berdasarkan tingkat keparahan, yaitu:8,9

    Derajat I : Demam disertai gejala umum non spesifik, satu-satunya manifestasi

    perdarahan ditunjukkan melalui uji tourniket positif.

    Derajat II : Manifestasi pada derajat I disertai perdarahan spontan yang biasa terjadi

    dalam bentuk perdarahan kulit atau dalam bentuk lain.

    Derajat III : Kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut yang melemah dan cepat,

    penurunan tekanan denyut (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, disertai kulit

    lembab dan dingin serta gelisah.

    12

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    13/17

    Derajat IV : Syok yang sangat berat dengan tekanan darah yang tidak terdeteksi.

    2.6 Penatalaksanaan

    Tidak ada penatalaksanaan spesifik untuk pasien DBD. Terapi untuk DBD

    bersifat simptomatik dan kontrol terhadap manifestasi klinis dari syok dan perdarahan

    yang terjadi. Pasien yang syok jika tidak ditatalaksana dalam waktu 12- 24 jam akan

    mengalami kematian. Manajemen terpenting pada pasien DHF adalah observasi ketat

    terhadap tanda vital dan monitoring laboratorium.4

    Manajemen demam DBD sama seperti penatalaksanaan DD. Paracetamol

    direkomendasisikan untuk menurunkan suhu dibawah 39 oC. Pemberian cairan oral

    sangat direkomendasikan selama pasien dapat mentolerir cairan yang diberikan

    seperti halnya pasien diare. Cairan IV perlu diberikan terutama jika pasien muntah

    terhadap makanan atau cairan yang diberikan.6

    Protokol I. Penanganan Tersangka (probable) demam berdarah dengue dewasa

    tanpa syok

    Apabila didapatkan nilai Hb, Ht dan trombosit seperti:7

    1. Hb, Ht, trombosit normal atau trombosit antara 100.000-150.000, pasien dapat

    dipulangkan dengan anjuran kontrol ke polklinik dalam waktu 24 jam berikutnya

    dimana dilakukan pemeriksaan Hb, Ht dan Leukosit, trombosit tiap 24 jam, atau

    apabila keadaan pendrita memburuk, segera kembali ke IGD

    2. Hb, Ht normal tapi trombosi

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    14/17

    2. Bila Hb, Ht meningkat >20% dan trombosit < 100.000, maka pemberian cairan

    sesuai dengan protokol III

    Protokol III. Penatalaksanaan demam berdarah dengue dengan peningkatan Ht

    >20 %

    Peningkatan Ht > 20 % berarti tubuh mengalami deficit cairan sebanyak 5

    %. Tetapi awal pemberian cairan adalah infuse cairan kristaloid 6-7

    ml/kgBB/jam:7

    1. Bila terdapat perbaikan setelah pemantauan 3-4 jam, dengan tanda-tanda ht

    menurun, frekuensi naf (hearts rate) turun, tekanan darah stabil, produksi meningkat,

    maka cairan infuse dikurangi menjadi 5 ml/KgBB/jam. Bila keadaan membaik setelah

    pemantauan 2 jam, maka cairan infuse dikurangi lagi menjadi 3 ml/KgBB/jam. Jika

    keadaan tetap membaik, maka pemberian cairan dapat dihentikan 24-48 jam

    kemudian.

    2. Bila tidak terdapat perbaikan setelah pemantauan 3-4 jam, dengan tanda- tanda ht

    dan frekuensi nadi meningkat, tekanan darah turun , < 20 mmHg, produksi menurun,

    maka naikkan jumlah cairan cairan infuse menjadi 10 ml/KgBB/jam. Bila keadaan

    membaik setelah pemantauan 2 jam, maka cairan infuse dikurangi menjadi 5

    ml/KgBB/jam, tetapi bila keadaan tidak membaik maka naikkan jumlah cairan infuse

    15 ml/KgBB/jam dan bila perkembangan menjadi buruk dengan tanda-tanda syok,

    tangani pasien sesuai dengan protocol V. Bila syok teratasi maka pemberian cairan

    dimulai lagi seperti pemberian terapi awal.

    Protokol IV. Penatalaksanaan Perdarahan spontan pada demam berdarah

    dengue dewasa

    Perdarahan spontan dan masif pada penderita DBD dewasa adalah epistaksis

    yang tidak terkendali walaupun telah diberikan tampon hidung, perdarahan saluran

    cerna (hematemesis dan melena atau hematoskezia), hematuria, perdarahan otak atau

    perdarahan tersembunyi dengan jumlah perdarahan 4-5 cc/ KgBB/jam. Pemeriksaan

    Hb, Ht, trombosit sebaiknya diulang setiap 4-6 jam. Pemberian heparin diberikan

    apabila secara klinis didapatkan tanda-tanda koagulsi intravaskular diseminata/ KID(protrombin time), PTT (partial protrombin time), fibrinogen, D-Dimer atau CT

    14

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    15/17

    (clotting time), BT (blooding time), tes parakoagulasi dengan ethanol gelation test.

    Tranfusi komponen darah sesuai indikasi, seperti FFP (fresh frozen plasma) jika

    terdapat defisiensi faktor pembekuan dengan PT dan APTT yang memanjang, PRC

    (packed red cell) bila Hb < 10 gr% dan tranfuse trombosit jika terdapat perdarahanspontan dan massif dengan jumlah trombosit < 100.000/ l disertai atau tanpa KID.7

    Protokol V. Tatalaksana sindroma syok dengue pada dewasa.

    Atasi renjatan melalui penggantian cairan intravaskular yang hilang atau

    resusitasi cairan dengan cairan kristaloid. Pada fase awal, guyur cairan 10-20

    ml/KgBB, evaluasi setelah 15-30 menit. Bila renjatan telah teratasi (TD sistolik 100

    mmHg, tekanan nadi . 20 mmHg, frekuensi nadi

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    16/17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kementerian Kesehatan RI. Demam berdarah dengue. Buletin jendela

    epidemiologi, volume 2; Agustus 2010

    2. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2010.

    November 2011

    3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun

    2011. Jakarta. 2012

    4. Chuansumrit A, Tangnararatchakit K. Pathophysiology and management of dengue

    hemorrhagic fever. Department of Pediatrics, Faculty of Medicine, RamathibodiHospital, Mahidol University, Bangkok, Thailand; 2005

    5. Mansjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media

    Aesculapius FK UI. 2001

    6. Guideline for clinical management of dengue fever, dengue haemorrhagic fever

    and dengue shock syndrome. Directorate on national vector borne desease control

    programme; 2008

    7. WHO. Dengue, Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.

    2009.

    16

  • 7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa

    17/17

    8. Departemen kesehatan RI. Tatalaksana DBD.

    http://www.depkes.go.id/downloads/Tata%20Laksana%20DBD.pdf

    9. Suroso T, dkk. Tatalaksana Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue. Jakarta:

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal PemberantasanPenyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999. 1-55

    10. Shashidhara KC et al. Effect of High Dose of Steroid on Plateletcount in Acute

    Stage of Dengue Fever with Thrombocytopenia. J Clin Diagn Res. 2013 July; 7(7):

    13971400

    17