lapsus dbd dewasa
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
1/17
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.SF
Umur : 30 thn Suku Bangsa : Makassar
Agama : Islam
Status Marital : Kawin
Alamat : Jln. Dg.tata 1
B. Anmnesis
Keluhan Utama :Dmam
Riwayat Penyakit Sekarang:
S!rang wanita umur 30 tahun "atang k #usksmas "ngan kluhan "mam
yang "ialami s$ak % hari yang lalu& "mam 'rsi(at trus mnrus "an turun $ika
"i'ri !'at )nurun )anas. Mimisan ti"ak a"a& gusi 'r"arah ti"ak a"a& sakit
k)ala a"a& mual a"a& muntah ti"ak a"a& nyri ulu hati a"a& nyri )a"a !t!t a"a.
Buang air 'sar : ksan n!rmal
Buang air k*il : lan*ar
Riwayat Penyakit Sebelumnya :ti"ak a"a
Riwayat Keluhan yang sama di sekitar rumah:ttangga yang tinggal "i "kat
rumah
. Pemeriksaan !isis
Ka"aan Umum : sakit s"ang+*!m)!smntis+gi,i *uku)
-an"a ital :
-kanan "arah : 110+/0 mmhgNa"i : kali )r mnit
22 : kali )r mnit
Suhu : 34&506
Ke"ala # Leher:
K!n$ungtia anmis ti"ak& iktrus ti"ak a"a& )u)il is!k!r &%+&% mm& u"m
)al)'ra ti"ak a"a.
#m'saran kln$ar gtah 'ning : ti"ak a"a
Kaku ku"uk ti"ak a"a
$h%ra&:
%r : Ins)ksi: i*tus *!r"is ti"ak tam)ak
#al)asi: i*tus *!r"is "i I6S I787 mi"*lai*ular lin sinistra
#rkusi: 'atas $antung ksan n!rmal
Auskultasi: S1 S rgular& murmur ti"ak a"a
Pulm%:
Ins)ksi: rtraksi !t!t8!t!t )rna)asan 98
#al)asi: grak na)as simtris kiri sama "ngan kanan
#rkusi: s!n!r+s!n!r
Auskultasi: suara )aru sikulr ;+;& 2h!nki 8+8&
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
2/17
#rkusi : tim)ani
Auskultasi: )ristaltik a"a ksan N!rmal
'kstremitas:
#tki 98& #ur)ura 98
U$i rum)l" 9;
(. Pemeriksaan Penun)ang
#mriksaan )nun$ang yang "a)at "ilakukan "i #usksmas -amalat trha"a)
kasus DBD ialah )mriksaan NS1 yang hasilnya )!siti( 9;
'. Penatalaksaan
#ara*tam!l %00 mg 3=1
7itamin 6 =1
!. An)uran
Istirahat *uku)Banyak minum air
Biasakan ti"ur mnggunakan l!ti!n anti nyamuk
Makan makanan 'rgi,i untuk mningkatkan imunitas
*. Pen+egahan
,. 2a$in mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali
-. Mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan air
. Mngu'ur kalng8kalng 'kas
/. >in"ari mnggantung )akaian yang mn$a"i tm)at )rsm'unyian
nyamuk
/.- Pembahasan
#ngakan "iagn!sis )a"a )asin ini 'r"asarkan anamnsis s*ara h!listi*
yaitu& as)k )rs!nal& as)k klinik& as)k rsik! intrnal& "an as)k rsik!
kstrnal srta )mriksaan )nun$ang "ngan mlakukan )n"katan mnyluruh
"an )n"katan "iagn!sis h!listik.
a. Anamnese
As"ek Pers%nal
#asin "atang k #usksmas "ngan kluhan "mam yang "ialami s$ak % hari
yang lalu& "mam 'rsi(at trus mnrus "an turun $ika "i'ri !'at )nurun )anas.
Mimisan ti"ak a"a& gusi 'r"arah ti"ak a"a& sakit k)ala a"a& mual a"a& muntah
ti"ak a"a& nyri ulu hati a"a& nyri )a"a !t!t a"a.
Buang air 'sar : ksan n!rmal
Buang air k*il : lan*r
As"ek Klinik
,. Dmam yang "ialami s$ak kurang l'ih % hari yang lalu
2
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
3/17
-. Sakit k)ala
. Mual ta)i ti"ak sam)ai muntah
/. Nyri ulu hati
0. Nyri !t!t
As"ek !akt%r Resik% Internal
Kurangnya )ngtahuan tntang )ntingnya mn$aga k'rsihan lingkungan
trutama mngnai )ntingnya mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali&
mngu'ur kalng8kalng 'kas yang mungkin 'isa mn$a"i wa"ah
)rkm'ang'iakan nyamuk Aedes aegypti& mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan
air "an hin"ari mnggantung )akaian yang akan mn$a"i tm)at )rsm'unyian
nyamuk )ny'a' DBD.
As"ek !akt%r Resik% 'ksternal.
A"a "ua !rang ttangga )asin yang $uga mn"rita "mam 'r"arah "an
tm)at tinggal mrka 'r"katan.
(era)at !ungsi%nal
#asin masih 'rstatus i'u rumah tangga
b. Pemeriksaan !isik
-an"a 7ital: -D 110+/0 mm>g& Na"i =+mnit& na)as =+mnit& Suhu 34&5!6
U$i rum)l" )!siti( 9;
+. Pemeriksaan Penun)ang
#mriksaan )nun$ang yang "ilakukan yaitu )mriksaan NS1 yang hasilnya
)!siti(.
d. (iagn%sis 1%listik 2Bi%3Psik%3S%sial4
(iagn%se Klinis: Dmam 'r"arah "ngu
e. Penatalaksaan
#ara*tam!l %00 mg 3=1
7itamin 6 =1
5. Pen+egahan
,. 2a$in mnguras 'ak man"i minimal sminggu skali
-. Mnutu) ra)at wa"ah )nam)ungan air
. Mngu'ur kalng8kalng 'kas
3
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
4/17
/. >in"ari mnggantung )akaian yang mn$a"i tm)at )rsm'unyian
nyamuk
0. Mnggunakan klam'u "an l!ti!n anti nyamuk ktika ti"ur
6. ?akukan larasi"asi& yaitu mnam'ahkan 'u'uk $ntik 9a'at 1@ alt!si"&
1&3 @ "an sumilar 0&% @ "i tm)at8tm)at yang sulit "ikuras atau
"i"arah yang sulit air
g. 1asil Kun)ungan Rumah
Kun$ungan rumah "ilaksanakan untuk mlihat ka"aan lingkungan skitar
)asin "an hu'ungan antara lingkungan "ngan )nyakit yang "i"rita. Dngan
"mikian )asin "an kluarga "a)at mmahami 'agaimana )ngaruh lingkungan
trha"a) suatu )nyakit "an s'aliknya 'agaimana suatu )nyakit "a)at
mm)ngaruhi lingkungan
Bi%data Pers%nil Keluarga
Ayah
Nama :Muh.Dayat
Umur : 33 -ahun
-anggal ?ahir : 01 Mart 14
#kr$aan :
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
5/17
Ka"aan rumah yang "itinggali )asin *uku) 'rsih. Di lantai 'awah hanya
tr"iri "ari ruang tamu& 1 kamar ti"ur& 1 kamar man"i& "an "a)ur. #ralatan rumah
tangga *uku) lngka)& tta)i )ngaturannya kurang 'aik. -r"a)at s'uah
kn"araan 'rm!t!r 'ru)a s)"a m!t!r. 2iwayat #nyakit Kluarga& ti"ak a"a
riwayat )nyakit DBD "i "alam kluarga atau )nyakit lainnya yang 'rhu'ungan
"ngan klainan "arah.
#!la k!nsumsi kluarga trs'ut *uku) 'aik ssuai "ngan a)a yang
"i'utuhkan& yaitu "ngan mngk!nsumsi makanan 'rgi,i s)rti nasi& tlur& ikan&
tahu& tm)&"an sayur s*ara rutin.
Lingkungan
?ingkungan skitar rumah *uku) )a"at "an lm'a' "is'a'kan skitar rumah
'ra"a "alam gang yang sm)it "an mn"a)atkan )n*ahayaan yang kurang
>al lain yang 'rknaan $uga "a)at "ilihat "ari:
-m)at8tm)at yang "i*urigai s'agai tm)at )rin"ukan nyamuk
Bak Air : Jntik NyamukAedes aegypti98
Kalng8kalng 'kas : Jntik NyamukAedes aegypti98
#nam)ung Air lain : Jntik NyamukAedes aegypti98
-ingkat K)a"atan >unian
2umah "ngan ?: %=5: 30 m"ihuni !lh 3 !rang angg!ta kluarga "ngan
)r'an"ingan 1:10 9ti"ak )a"at
7ntilasi rumah :>anya tr"a)at 1 ntilasi "alam rumah yang $arang "i'uka&
'gitu)un $n"la yang hanya 1 'uah shingga sirkulasi u"ara kurang.
#n*ahayaan : Karna situasi musim )nghu$an& )a"atnya skitaran rumah "an
rumah mngha"a) k 'lakang shingga rumah )asin mmiliki )n*ahayaan
yang kurang
-m)at )ristirahatan nyamuk : Masih tr"a)at )akaian yang "igantung
shingga mmungkinkan nyamuk 'ristirahat
Perilaku terhada" Nyamuk
Dalam kshariannya& "ari wawan*ara yang kami lakukan "iktahui 'ahwa )!la
)rilaku kluarga "an )asin sn"iri trha"a) nyamuk kurang 'aik& hal ini "a)at
"inilai "ngan
Saat ti"ur ti"ak mmakai klam'u
Saat ti"ur ti"ak mnyalakan !'at nyamuk+ lktrik )m'unuh nyamuk
5
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
6/17
Saat ti"ur ti"ak mmakai 'a$u& 'iasanya hanya mnggunakan sarung
BAB 7
P'NU$UP
6., Kesim"ulan
Br"asarkan hasil stu"i kasus DBD yang "ilakukan "i #usksmas -amalat
mngnai )natalaksanaan )n"rita DBD "ngan pendekatan diagnose
holistik& "a)at "iam'il ksim)ulan s'agai 'rikut:
,. Br"asarkan anamnsis "an )mriksaan (isis yang "ilakukan& maka
)asin atas nama Ny. SF mn"rita "mam 'r"arah "ngu
-. ?ingkungan skitar rumah a"a yang mn"rita DBD yaitu ttangga )asin
yang rumahnya ti"ak $auh "ari rumah )asin.
. K!n"isi rumah )asin Nam)ak sanitasi yang kurang "an klm'a'an yang
tinggi srta )n*ahayaan yang kurang
6.- Saran
1. K)a"a anak yang mn"rita DBD agar slalu mn$aga kshatan "an )!la
makan yang 'aik untuk mningkatkan imunitas )asin.
. S'aiknya )ranan kluarga "alam mmlihara kshatan "an lingkungan
shat l'ih "itingkatkan lagi "alam u)aya )n*gahan DBD trutama )a"a
kluarga "ngan anak yang mn"rita DBD.
3. S'aiknya "ilakukan )n*gahan )nyakit DBD "iskitar wilayah kr$a
)usksmas "ngan l'ih intnsi(& trutama saat musim hu$an.
. #r!m!si kshatan k)a"a masyarakat "i wilayah kr$a )usksmas
'rkaitan "ngan gaya hi"u)& sanitasi "an lingkungan skitar akan sangat
mm'antu "alam )nanggulangan )nyakit DBD.
6
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
7/17
%. #mrintah stm)at s'aiknya mm'rikan )rhatian l'ih trha"a)
masyarakat yang tinggal "i wilayah8wilayah yang rntan trha"a)
srangan )nyakit DBD.
BAB I
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak
ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data di dunia menunjukkan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara
itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization
(WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di
Asia Tenggara.1,2
Sejak tahun 1968 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah provinsi dan
kabupaten/kota yang endemis DBD, dari 2 provinsi dan 2 kota, menjadi 32 (97%) dan
382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009. Provinsi Maluku, dari tahun 2002 sampai
tahun 2009 tidak ada laporan kasus DBD. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah
kasus DBD, pada tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun
2009.1,2
Di Riau, penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini masihmerupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian
serius dari semua pihak, mengingat penyakit ini sangat potensial untuk terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan merupakan ancaman bagi masyarakat luas. Jumlah
kasus DBD Provinsi Riau tahun 2010 dilaporkan sebanyak 1.003 kasus dengan angka
kesakitan/Incidence Rate (IR= 18,1 per 100.000 penduduk) dan kematian sebanyak 26
orang (CFR = 2,6%). Angka CFR = 2,6%, di Prop Riau sudah melampau Indikator
Nasional yaitu CFR akibat DBD kurang dari 1%.1,2
7
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
8/17
Pasien DBD yang datang ke unit gawat darurat bervariasi dari infeksi ringan
hingga berat disertai tanda-tanda perdarahan spontan masif dan syok. Diagnosis harus
ditetapkan secara cepat dan pentalaksanaan pada keadaan ini tentu harus dilakukan
sesegera mungkin. Hingga saat ini penatalaksanaan DBD belum ada yang spesifik danhanya dilakukan terapi suportif yaitu dengan penggantian cairan. Dengan memahami
patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium,
diharapkan penatalaksanaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga
mengurangi kematian pada pasien DBD.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/ atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.3
2.2 Etiologi
DBD disebabkan oleh virus dengue anggota genus Flavivirus, yangdiketahui
memiliki empat serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Dari keempat
serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe terbanyak. Secara morfologi,
Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat
rantai tunggal dengan berat molekul 4x106.4
Nyamuk penular disebut vektor, yaitu nyamukAedesdari subgenusStegomya.
Vektor adalah hewan arthropoda yang dapat berperan sebagai penular penyakit.
Vektor DD dan DBD di Indonesia adalah nyamukAedes aegyptisebagaivektor utama
danAedes albopictussebagai vektor sekunder. Spesies tersebutmerupakan nyamuk
pemukiman, stadium pradewasanya mempunyai habitatperkembangbiakan di tempat
penampungan air atau wadah yang berada dipermukiman dengan air yang relatif
jernih.1
8
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
9/17
2.3 Patogenesis
Virus dengue dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi yang
pertama kali akan memberikan gejalan seperti Demam Dengue (DD). Apabila orang
tersebut mendapat infeksi berulang oleh tipe virus dengue yang berlainan, maka reaksi
yang ditimbulkan akan berbeda.4,5
DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah terinfeksi dengue pertama kali
mendapatkan infeksi berulang virus dengue lainnya. Virus akan bereplikasi di nodus
limfatikus regional dan menyebar ke jaringan lain, terutama ke system
retikuloendotelial(RES) dan kulit secara bronkogen maupun hematogen. Tubuh akan
membentuk kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan
mengaktivasi sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anafilatoksin C3a dan
C5a, sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat.4,5
Akan terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP. Trombosit
melepaskan vasoaktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan
melepaskan trombosit faktor 3 yang merangsang koagulasi intravaskular. Terjadinya
aktivasi faktor XII akan menyebabkan pembekuan intravaskular yang meluas dan
meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah.4,5
Perjalanan penyakit DBD terbagi dalam 3 fase yaitu yaitu febris, kritis, dan recovery
(penyembuhan).6
a) Fase febris
Pasien akan mengeluh demam yang mendadak tinggi. Kadang-kadang suhu
tubuh sangat tinggi hingga 40 oC dan tidak membaik dengan obat penurun panas. Fase
ini biasanya akan bertahan selama 2-7 hari dan diikuti dengan muka kemerahan,
eritema, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia, dan nyeri kepala. Beberapa pasien
mungkin juga mengeluhkan nyeri tenggorokan atau mata merah (injeksi konjungtiva).
Sulit untuk membedakan dengue dengan penyakit lainnya secara klinis pada fase awal
demam. Hasil uji torniquet positif pada fase ini meningkatkan kemungkinan adanya
infeksi dengue. Demam juga tidak dapat dijadikan parameter untuk membedakan
antara kasus dengue yang gawat dan tidak gawat. Oleh karena itu, memperhatikan
tanda-tanda peringatan ( warning signs) dan parameter lain sangat penting untuk
mengenali progresi ke arah fase kritis. Warning signs meliputi:
9
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
10/17
Klinis: nyeri abdomen, muntah persisten, akumulasi cairan, perdarahan mukosa,
pembesaran hati > 2 cm
Laboratorium: peningkatan Ht dengan penurunan trombosit.
Manifestasi perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan membrane
mukosa (hidung dan gusi) dapat terjadi. Petekie dapat muncul pada hari- hari pertama
demam, namun dapat juga dijumpai pada hari ke-3 hingga hari ke-5 demam.
Perdarahan vagina masif pada wanita usia subur dan perdarahan gastrointestinal
(hematemesis, melena) juga dapat terjadi walau lebih jarang. Bentuk perdarahan yang
paling ringan, uji torniquet positif, menandakan adanya peningkatan fragilitas kapiler.
Pada awal perjalanan penyakit 70,2% kasus DBD mempunyai hasil positif.
Hati sering ditemukan membesar dan nyeri dalam beberapa hari demam.
Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi
dari hanya sekedar dapat diraba hingga 2- 4 cm di bawah arcus costae. Pada sebagian
kecil dapat ditemukan ikterus. Penemuan laboratorium yang paling awal ditemui
adalah penurunan progresif leukosit, yangdapat meningkatkan kecurigaan ke arah
dengue.
b) Fase kritis
Akhir fase demam merupakan fase kritis pada DBD. Pada saat demam mulai
cenderung turun dan pasien tampak seakan- akan sembuh, maka hal ini harus
diwaspadai sebagai awal kejadian syok. Saat demam mulai turun hingga dibawah
37,5-38 oC yang biasanya terjadi pada hari ke 3- 7, peningkatan permeabilitas kapiler
akan terjadi dan keadaan ini berbanding lurus dengan peningkatan hematokrit.
Periode kebocoran plasma yang signifikan secara klinis biasanya terjadi selama 24-48
jam.
Leukopenia progresif disertai penurunan jumlah platelet yang cepat
merupakan tanda kebocoran plasma. Derajat kebocoran plasma dapat bervariasi.
Temuan efusi pleura dan asites secara klinis bergantung pada derajat kebocoran
plasma dan volume terapi cairan. Derajat peningkatan hematokrit sebanding dengan
tingkat keparahan kebocoran plasma.
Keadaan syok akan timbul saat volume plasma mencapai angka kritis akibat
kebocoran plasma. Syok hampir selalu diikuti warning signs. Terdapat tanda
kegagalan sirkulasi seperti kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung jari
10
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
11/17
dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi cepat, lemah, kecil
sampai tak teraba. Saat terjadi syok berkepanjangan,organ yang mengalami
hipoperfusi akan mengalami gangguan fungsi, asidosis metabolik, dan koagulasi
intravaskula diseminata (KID). Hal ini menyebabkan perdarahan hebat sehingga nilaihematokrit akan sangat menurun pada keadaan syok hebat.
Pasien yang mengalami perbaikan klinis setelah demam turun dapat dikatakan
menderita dengue yang tidak gawat. Beberapa pasien dapat berkembang menjadi fase
kritis kebocoran plasma tanpa penurunan demam sehingga pada pasien perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya kebocoran plasma.
c) Fase penyembuhan
Jika pasien dapat bertahan selama 24-48 jam saat fase kritis, reabsorpsi
gradual cairan ekstravaskular akan terjadi dalam 48-72 jam. Keadaan umum pasien
membaik, nafsu makan kembali, gejala gastrointestinal berkurang, status
hemodinamik meningkat, dan diuresis normal. Beberapa pasien akan mengalami ruam
kulit putih yang dikelilingi area kemerahan disekitarnya dan pruritus generalisata.
Bradikardia dan perubahan elektrokardiografi juga sering ditemukan pada fase ini.
Hematokrit akan stabil atau lebih rendah karena efek dilusi yang disebabkan
reabsorpsi cairan. Jumlah leukosit biasanya aka meningkat segera setelah demam
turun, namun trombosit akan meningkat kemudian. Pemberian cairan pada fase ini
perlu diperhatikan karena bila berlebihan akan menimbulkan edema paru atau gagal
jantung kongestif.
Gambar 2.1 Perjalanan DBD2
2.4 Manifestasi klinis
Klasifikasi manifestasi klinis infeksi virus dengue (WHO, 1999):7
2.5 Diagnosis
Demam dengue merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai
dengan dua atau lebih manifestasi sebagai berikut:7
Nyeri kepala
Nyeri retro-orbita
Mialgia/atralgia
Ruam kulit
Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung positif)
11
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
12/17
Leukopenia, Trombositopenia
Diagnosis DBD berdasarkan WHO 1997 ditegakkan bila semua hal di bawah ini
terpenuhi :7
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan yang ditandai dengan :
- Uji bendung positif
- Petekie, ekimosis, purpura
-Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi) atau perdarahan tempat lain
- Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia (jumlah trombosit 20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis
kelamin
- Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan
nilai hematokrit sebelumnya.
- Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites, hipoproteinemia.
Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD dan DBD
adalah pada DBD ditemukan adanya kebocoran plasma.
Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia atau peningkatan
hematokrit, cukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah dengue. Efusi
pleura dan atau hipoalbumin, dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien
anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus syok, peningkatan hematokrit dan
adanya trombositopenia, mendukung diagnosa demam berdarah dengue.8,9
WHO (2004) membagi demam berdarah dengue menjadi 4 derajat
berdasarkan tingkat keparahan, yaitu:8,9
Derajat I : Demam disertai gejala umum non spesifik, satu-satunya manifestasi
perdarahan ditunjukkan melalui uji tourniket positif.
Derajat II : Manifestasi pada derajat I disertai perdarahan spontan yang biasa terjadi
dalam bentuk perdarahan kulit atau dalam bentuk lain.
Derajat III : Kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut yang melemah dan cepat,
penurunan tekanan denyut (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, disertai kulit
lembab dan dingin serta gelisah.
12
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
13/17
Derajat IV : Syok yang sangat berat dengan tekanan darah yang tidak terdeteksi.
2.6 Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan spesifik untuk pasien DBD. Terapi untuk DBD
bersifat simptomatik dan kontrol terhadap manifestasi klinis dari syok dan perdarahan
yang terjadi. Pasien yang syok jika tidak ditatalaksana dalam waktu 12- 24 jam akan
mengalami kematian. Manajemen terpenting pada pasien DHF adalah observasi ketat
terhadap tanda vital dan monitoring laboratorium.4
Manajemen demam DBD sama seperti penatalaksanaan DD. Paracetamol
direkomendasisikan untuk menurunkan suhu dibawah 39 oC. Pemberian cairan oral
sangat direkomendasikan selama pasien dapat mentolerir cairan yang diberikan
seperti halnya pasien diare. Cairan IV perlu diberikan terutama jika pasien muntah
terhadap makanan atau cairan yang diberikan.6
Protokol I. Penanganan Tersangka (probable) demam berdarah dengue dewasa
tanpa syok
Apabila didapatkan nilai Hb, Ht dan trombosit seperti:7
1. Hb, Ht, trombosit normal atau trombosit antara 100.000-150.000, pasien dapat
dipulangkan dengan anjuran kontrol ke polklinik dalam waktu 24 jam berikutnya
dimana dilakukan pemeriksaan Hb, Ht dan Leukosit, trombosit tiap 24 jam, atau
apabila keadaan pendrita memburuk, segera kembali ke IGD
2. Hb, Ht normal tapi trombosi
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
14/17
2. Bila Hb, Ht meningkat >20% dan trombosit < 100.000, maka pemberian cairan
sesuai dengan protokol III
Protokol III. Penatalaksanaan demam berdarah dengue dengan peningkatan Ht
>20 %
Peningkatan Ht > 20 % berarti tubuh mengalami deficit cairan sebanyak 5
%. Tetapi awal pemberian cairan adalah infuse cairan kristaloid 6-7
ml/kgBB/jam:7
1. Bila terdapat perbaikan setelah pemantauan 3-4 jam, dengan tanda-tanda ht
menurun, frekuensi naf (hearts rate) turun, tekanan darah stabil, produksi meningkat,
maka cairan infuse dikurangi menjadi 5 ml/KgBB/jam. Bila keadaan membaik setelah
pemantauan 2 jam, maka cairan infuse dikurangi lagi menjadi 3 ml/KgBB/jam. Jika
keadaan tetap membaik, maka pemberian cairan dapat dihentikan 24-48 jam
kemudian.
2. Bila tidak terdapat perbaikan setelah pemantauan 3-4 jam, dengan tanda- tanda ht
dan frekuensi nadi meningkat, tekanan darah turun , < 20 mmHg, produksi menurun,
maka naikkan jumlah cairan cairan infuse menjadi 10 ml/KgBB/jam. Bila keadaan
membaik setelah pemantauan 2 jam, maka cairan infuse dikurangi menjadi 5
ml/KgBB/jam, tetapi bila keadaan tidak membaik maka naikkan jumlah cairan infuse
15 ml/KgBB/jam dan bila perkembangan menjadi buruk dengan tanda-tanda syok,
tangani pasien sesuai dengan protocol V. Bila syok teratasi maka pemberian cairan
dimulai lagi seperti pemberian terapi awal.
Protokol IV. Penatalaksanaan Perdarahan spontan pada demam berdarah
dengue dewasa
Perdarahan spontan dan masif pada penderita DBD dewasa adalah epistaksis
yang tidak terkendali walaupun telah diberikan tampon hidung, perdarahan saluran
cerna (hematemesis dan melena atau hematoskezia), hematuria, perdarahan otak atau
perdarahan tersembunyi dengan jumlah perdarahan 4-5 cc/ KgBB/jam. Pemeriksaan
Hb, Ht, trombosit sebaiknya diulang setiap 4-6 jam. Pemberian heparin diberikan
apabila secara klinis didapatkan tanda-tanda koagulsi intravaskular diseminata/ KID(protrombin time), PTT (partial protrombin time), fibrinogen, D-Dimer atau CT
14
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
15/17
(clotting time), BT (blooding time), tes parakoagulasi dengan ethanol gelation test.
Tranfusi komponen darah sesuai indikasi, seperti FFP (fresh frozen plasma) jika
terdapat defisiensi faktor pembekuan dengan PT dan APTT yang memanjang, PRC
(packed red cell) bila Hb < 10 gr% dan tranfuse trombosit jika terdapat perdarahanspontan dan massif dengan jumlah trombosit < 100.000/ l disertai atau tanpa KID.7
Protokol V. Tatalaksana sindroma syok dengue pada dewasa.
Atasi renjatan melalui penggantian cairan intravaskular yang hilang atau
resusitasi cairan dengan cairan kristaloid. Pada fase awal, guyur cairan 10-20
ml/KgBB, evaluasi setelah 15-30 menit. Bila renjatan telah teratasi (TD sistolik 100
mmHg, tekanan nadi . 20 mmHg, frekuensi nadi
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
16/17
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Demam berdarah dengue. Buletin jendela
epidemiologi, volume 2; Agustus 2010
2. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2010.
November 2011
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun
2011. Jakarta. 2012
4. Chuansumrit A, Tangnararatchakit K. Pathophysiology and management of dengue
hemorrhagic fever. Department of Pediatrics, Faculty of Medicine, RamathibodiHospital, Mahidol University, Bangkok, Thailand; 2005
5. Mansjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI. 2001
6. Guideline for clinical management of dengue fever, dengue haemorrhagic fever
and dengue shock syndrome. Directorate on national vector borne desease control
programme; 2008
7. WHO. Dengue, Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.
2009.
16
-
7/25/2019 Lapsus DBD Dewasa
17/17
8. Departemen kesehatan RI. Tatalaksana DBD.
http://www.depkes.go.id/downloads/Tata%20Laksana%20DBD.pdf
9. Suroso T, dkk. Tatalaksana Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal PemberantasanPenyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999. 1-55
10. Shashidhara KC et al. Effect of High Dose of Steroid on Plateletcount in Acute
Stage of Dengue Fever with Thrombocytopenia. J Clin Diagn Res. 2013 July; 7(7):
13971400
17